Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

23

Click here to load reader

description

Dokumen tentang Pidato Bupati Trenggalek yang baru hasil pilkada tahun 2010

Transcript of Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

Page 1: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

1

Page 2: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

2

POKOK-POKOK PIKIRAN MK MEMBANGUN TRENGGALEK PERIODE 2010-2015

Oleh Dr. Ir. H. Mulyadi, WR, MMT

Assalamu’alaikum wr wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Saudara-saudara masyarakat yang saya hormati dan saya banggakan.

Syukur alhamdulillah, pada hari Senin, tanggal 4 Oktober 2010 saya dan Pak Kholiq dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek untuk masa jabatan 2010-2015. Semua ini dapat terwujud berkat rahmat Allah SWT dan dukungan Saudara-Saudara sekalian bersama rakyat Trenggalek. Mudah-mudahan saya dan Pak Kholiq dapat mengemban amanah rakyat Trenggalek, sehingga cita-cita rakyat Trenggalek untuk hidup sejahtera dalam suasana yang aman dan damai nantinya dapat terwujud.

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati. Dalam kesempatan ini, saya dan Pak. Kholiq

mengucapkan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pasangan Harsam (Bapak Soeharto dan Bapak Samsuri) dan pasangan Mahir (Bapak Mahsun Ismail dan

Page 3: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

3

Bapak Joko Irianto), karena dalam Pilkada 2010-2015 telah memberi contoh yang baik dalam tradisi berdemokrasi di Kabupaten Trenggalek. Begitu KPU Kabupaten Trenggalek resmi mengumumkan hasil penghitungan suara di mana pasangan MK memperoleh suara terbanyak, pasangan Harsam dan pasangan Mahir memberi ucapan selamat. Ini menunjukkan demokrasi di Kabupaten Trenggalek telah berjalan dengan baik. Tradisi seperti ini harus kita pertahankan dan kita lestarikan di masa-masa mendatang, karena demokrasi di Kabupaten Trenggalek ternyata tidak kalah dengan demokrasi di Amerika Serikat yang terkenal sebagai ”mbahnya” demokrasi. Di Amerika Serikat, begitu hasil penghitungan Pemilihan Presiden diumumkan, pemenang menunggu-nunggu telepon ucapan selamat dari calon yang kalah. Jika telepon ucapan selamat dari calon yang kalah telah hadir, sang calon presiden yang menang baru berpidato untuk kemenangannya kepada publik.

Saudara-saudara yang saya hormati. Sudah kita ketahui bersama, di saat saya dan Pak

Kholiq bersama-sama Saudara turun dari kampung ke kampung untuk sosialisasi pencalonan Bupati – Wakil Bupati beberapa waktu lalu, ternyata rakyat Trenggalek banyak yang menghendaki adanya perubahan. Perubahan apa? Selama ini mereka merasakan, banyak

Page 4: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

4

jalan-jalan di daerah-daerah yang rusak, pelayanan publik yang belum prima seperti mengurus KTP, KK dan akta kelahiran yang rumit, pembangunan yang belum berkeadilan, pengangguran yang masih tinggi dan hal-hal lain yang sudah saya catat semuanya untuk nantinya harus dicarikan solusi di masa pemerintahan saya dan Pak Kholiq sekarang.

Berdasarkan masukan-masukan tersebut, untuk itu visi misi MK (saya dan Pak. Kholiq) pada saat mencalonkan menjadi pasangan Bupati-Wakil Bupati Trenggalek pada Pilkada 2010-2015, yaitu:

Perubahan Menuju Terwujudnya

Masyarakat Trenggalek Yang Sejahtera dan Berakhlak

Untuk mewujudkan visi pembangunan Trenggalek 2010-2015 tersebut, maka misi MK untuk pembangunan Trenggalek 2010-2015 adalah: Pembangunan Pro Rakyat

Saudara-Saudara yang saya hormati. Jadi, saat sekarang perlunya perubahan

merupakan impian masyarakat Trenggalek. Perubahan yang diharapkan tentunya perubahan di segala bidang untuk menggelorakan pelaksanaan pembangunan yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Page 5: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

5

Pembangunan di segala bidang tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Trenggalek yang sejahtera dan berakhlak.

Mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang harus dipegang teguh dan diupayakan dapat terwujud. Masyarakat makmur adalah masyarakat yang sejahtera, yang berkecukupan atau tidak kekurangan, yang tidak saja berdimensi fisik atau materi, tetapi juga rohani. Masyarakat makmur adalah masyarakat yang berkeadilan, bermartabat, dan terpenuhi hak-hak dasarnya, bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, bebas dari ketakutan dan belenggu diskriminasi, bebas dari penindasan, dengan sumber daya manusia yang berkualitas secara fisik, psikis maupun intelektualitas. Untuk itu, mewujudkan Trenggalek yang sejahtera merupakan tugas yang tidak ringan, tetapi harus diperjuangkan dengan sepenuh hati.

Pencapaian kesejahteraan masyarakat akan kehilangan makna tatkala tidak diikuti pembentukan akhlak yang baik. Untuk itu, mewujudkan masyarakat Trenggalek yang makmur dan sejahtera perlu dibarengi peningkatan kesalehan sosial, yaitu kualitas pemahaman agama dan kehidupan beragama yang diimplementasikan secara sosial dalam kehidupan

Page 6: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

6

sehari-hari. Kemuliaan akhlak akan menuntun individu lebih mampu mengembangkan kerukunan hidup antar-umat beragama, memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip kebersamaan, kesediaan menolong sesama dan berdemokrasi, sehingga tercipta harmoni sosial dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Kerukunan antar-umat beragama, antar-golongan maupun antar-etnis dan ras, menjadi landasan penting bagi pemahaman akan realitas multikultural masyarakat Trenggalek, sehingga pada akhirnya akan terwujud Trenggalek yang aman, damai, makmur dan sejahtera. Sebab, tanpa kondisi yang aman, bersatu, rukun, dan damai, program pembangunan sebaik apa pun tak dapat dijalankan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Di sinilah pondasi falsafah pembangunan nata rasa, among rasa, mijil tresna, agawe karya, menjadi sangat relevan, dan perlu terus dipelihara, demi mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Trenggalek.

Secara sederhana, falsafah pembangunan nata rasa, among rasa, mijil tresna, agawe karya adalah membangun dengan hati. Sebelum kita berbagi rasa, semangat, dan menyamakan persepsi dengan orang lain, maka kita dituntut untuk mengatur perasaan diri sendiri terlebih dahulu. Dengan begitu nantinya akan tercipta

Page 7: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

7

kebersamaan dan sikap saling menghormati yang manusiawi. Hal itu merupakan sendi dasar terciptanya saling pengertian yang mengedepankan persatuan dan kesatuan untuk selanjutnya bersama-sama membangun Trenggalek.

Dalam interaksi sosial untuk membangun Trenggalek, perbedaan pendapat dan pandangan tentu akan bermunculan. Justru perbedaan pendapat dan pandangan tersebut menunjukkan adanya dinamika dan semangat untuk membangun Trenggalek. Untuk itu, perbedaan pendapat dan pandangan tersebut akan diberi ruang gerak yang leluasa, tidak untuk dipertentangkan, tetapi secara arif dan bijaksana akan dicari titik temunya, sehingga dapat terwujud kebersamaan.

Saudara-Saudara yang saya hormati. Trenggalek yang aman, bersatu, rukun, damai,

makmur dan sejahtera adalah bagian tak terpisahkan dari Propinsi Jawa Timur dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu, visi Perubahan Menuju Terwujudnya Masyarakat Trenggalek Yang Sejahtera dan Berakhlak dilaksanakan dalam bingkai Propinsi Jawa Timur dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Semua itu sebagai

Page 8: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

8

penegasan komitmen terhadap konsep negara kebangsaan Indonesia yang telah menjadi ketetapan seluruh rakyat Indonesia ketika mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan Trenggalek diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakat Propinsi Jawa Timur dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Saudara-Saudara yang saya hormati. Untuk mewujudkan visi pembangunan Trenggalek

2010-2015 Perubahan Menuju Terwujudnya Masyarakat Trenggalek Yang Sejahtera dan Berakhlak dijalankan dengan misi Pembangunan Pro Rakyat. Apa yang dimaksud dengan Pembangunan Pro Rakyat? Yang dimaksud dengan Pembangunan Pro Rakyat adalah pembangunan yang berpihak kepada kepentingan rakyat, dirancang dan dilaksanakan dengan melibatkan rakyat.

Pembangunan Pro Rakyat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Trenggalek, bukan untuk suatu kelompok dan bukan untuk segelintir orang tertentu. Kemakmuran Trenggalek yang ingin diwujudkan adalah kemakmuran bersama seluruh rakyat Trenggalek, terutama wong cilik. Untuk itu, pembangunan Trenggalek akan diarahkan untuk agawe

Page 9: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

9

wong cilik bisa melu gemuyu, sebagaimana pernah ditanamkan sebagai falsafah pembangunan oleh Gubernur Jawa Timur 1971-1976, R.P.H. Mohammad Noer.

Rakyat kecil yang populer disebut wong cilik bukan hanya objek pembangunan, tetapi juga merupakan subjek pembangunan. Mereka tidak boleh terpinggirkan, apalagi dipinggirkan, dari proses dan hasil pembangunan. Yang dimaksud wong cilik dalam rumusan ini adalah mereka yang mengalami ketidakberdayaan (powerless) akibat termarginalisasi (marginalized), terdevaluasi (devalued), dan mengalami keterampasan (deprivation), serta pembungkaman (silencing). Mereka yang --karena berbagai alasan-- terlempar ke luar dari struktur sosial, ekonomi, politik dan budaya. Mereka merupakan orang-orang lemah dan tidak berdaya dalam menghadapi persaingan untuk menjalani roda kehidupan sehari-hari.

Rencana kebijakan pembangunan Trenggalek adalah dengan upaya pemberdayaan rakyat dalam pembangunan, yang artinya meletakkan rakyat sebagai pelaku utama dalam pembangunan. Rakyat tidak hanya akan menjadi objek pembangunan, tetapi juga subjek pembangunan. Ini merupakan penajaman arah baru pembangunan daerah seiring agenda reformasi

Page 10: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

10

pembangunan nasional, yakni pembangunan yang demokratis. Mengingat potensi dan kemampuan masyarakat yang berbeda-beda, maka arah dan kebijakan pembangunan dirumuskan dengan strategi pemberdayaan dan keberpihakan kepada rakyat miskin untuk menuju masyarakat Trenggalek yang sejahtera dan berakhlak.

Sudah saatnya Trenggalek mengembangkan proses demokratisasi partisipatoris sebagai gerakan sosial baru, mengembangkan politik aktivisme masyarakat dan organisasi-organisasi non pemerintah, khususnya pada arah politik lokal dalam ruang otonomi, di mana berbagai macam berbagai golongan masyarakat di akar rumput, para pelaku pasar, dan birokasi pemerintah daerah, terlibat dalam gerakan yang memperkuat satu sama lain untuk memproduksi semua hal yang baik bagi semua orang. Demokrasi partisipatoris adalah sejalan dengan Pembangunan Pro Rakyat dan menjadi relevan sebagai kebijakaan Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek.

Pembangunan Pro Rakyat merupakan suatu konsep pembangunan yang berpihak pada rakyat, pro kemiskinan, dengan memberi penekanan prioritas pada program perbaikan pelayanan publik, pendidikan yang murah dan bermutu untuk semua demi peningkatan

Page 11: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

11

kualitas sumber daya manusia; pembangunan kesehatan yang murah dan memadai demi meningkatkan produktivitas sumber daya manusia; dan perluasan lapangan kerja, terutama di sektor pertanian.

Saudara-Saudara yang saya hormati. Saat sekarang ini, isu- isu strategis di Kabupaten

Trenggalek yaitu:

1. Pelayanan Publik. Banyak keluhan dari masyarakat, pelayanan publik di Kabupaten Trenggalek masih belum prima. Masyarakat masih merasa kesulitan mengurus KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran maupun perijinan yang terkait dengan bisnis.

2. Pendidikan. Data dari Badan Pusat Statistik Trenggalek, angka buta huruf (ABH) di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2005 sebesar 9,12 persen, pada tahun 2009 turun menjadi 6,79 persen. Pada tahun 2005, penduduk yang dapat membaca dan menulis sebesar 90,88 persen, pada tahun 2009, persentase tersebut meningkat menjadi 92,47 persen. Namun, meskipun wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun sudah dicanangkan sejak 1994, kualitas pelayanan pendidikan masih merupakan persoalan serius. Kondisi tersebut belum memadai untuk menghadapi persaingan global, dan belum mencukupi sebagai landasan pengembangan

Page 12: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

12

ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy).

3. Kesehatan. Perkembangan indikator kesehatan di Trenggalek menunjukkan kecenderungan terus membaik. Data dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2005, Angka Harapan Hidup (AHH) di Kabupaten Trenggalek adalah 70,40 tahun, pada tahun 2009 meningkat menjadi 71,16 tahun. Perkembangan sarana kesehatan di Trenggalek juga mengalami peningkatan. Namun di sisi lain, pembangunan kesehatan di Trenggalek saat ini menghadapi masalah masih tingginya angka kesakitan, yaitu merebaknya beberapa jenis penyakit, misalnya chikungunya, kasus gizi buruk, wabah demam berdarah, flu burung, diare/muntaber, folio dan HIV/AIDS. Juga banyaknya peralatan kesehatan yang sudah rusak dan ketinggalan zaman, jumlah dokter spesialis yang kurang, gedung serta sarana penunjang di rumah sakit dan puskesmas yang kurang memadai.

4. Tenaga Kerja. Pencari kerja di Trenggalek sebagian besar berpendidikan SLTA dan perguruan tinggi. Data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Trenggalek pada tahun 2008, dari 18.939 pencari kerja yang berpendidikan SD 193 orang, SLTP 1.146 orang, SLTA 10.024 orang dan perguruan tinggi 7.576 orang. Mereka menganggur, karena lapangan kerja memang tidak ada

Page 13: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

13

dan tidak mempunyai ketrampilan untuk menghadapi tantangan hidup. Pada sisi lain, perkembangan tuntutan pasar kerja dan persaingan industri di pasar global, di mana penggunaan teknologi dan informasi sebagai unggulan di samping faktor ekonomis, menuntut kebutuhan tenaga kerja profesional yang memenuhi standar kualifikasi tenaga kerja berbasis knowledge, skill dan attitude (KSA), serta keterampilan sosial (social skill).

5. Lingkungan Hidup. Bencana alam banjir dan tanah longsor di Trenggalek yang tiap tahun terjadi menimbulkan banyak kerugian dan menyengsarakan banyak warga. Begitu pula ancaman bencana tsunami membuat para nelayan di Pantai Prigi, Munjungan dan Panggul selalu was-was bila hendak melaut. Pemanasan global dan perubahan iklim tengah terjadi, dan diperkirakan akan terus terjadi pada masa mendatang. Banyaknya kejadian bencana alam seperti banjir, longsor, erosi, badai tropis, dan kekeringan merupakan dampak nyata perubahan iklim dan pemanasan global. Untuk itu, agenda adaptasi terhadap dampak perubahan iklim tersebut diperlukan untuk menciptakan sistem pembangunan yang berdaya tahan terhadap guncangan variabilitas iklim saat ini dan juga perlu mengantisipasi dampak perubahan iklim di masa depan.

Page 14: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

14

6. Pertanian dan Kelautan. Selain wilayah daratan, Kabupaten Trenggalek mempunyai wilayah laut. Pada tahun 2009, Sektor Pertanian masih menjadi andalan perekonomian di Kabupaten Trenggalek seperti tahun-tahun sebelumnya. Sektor ini memberikan kontribusi 34,35 % dari total PDRB sebesar Rp 3,888 trilyun (Rp 3.888.797.000.000,48) atas dasar harga berlaku (ADHB). Kabupaten Trenggalek dengan luas 126.140 ha, pada tahun 2009 memiliki lahan sawah seluas 12.111 ha atau 9,60 % dari seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek. Justru penggunaan tanah terbesar adalah hutan negara seluas 60.936 ha atau 48,31 % dari total wilayah Kabupaten Trenggalek. Justru penggunaan tanah terbesar adalah hutan negara seluas 60.936 ha atau 48,31 % dari total wilayah Kabupaten Trenggalek. Untuk itu, pengembangan pertanian di Trenggalek sulit untuk mengutamakan tanaman pangan, karena luas sawah sulit untuk dikembangkan. Justru pertanian yang harus dikembangkan adalah tanaman perkebunan, karena sebagian besar wilayah Trenggalek merupakan daerah pegunungan. Sementara itu, sumberdaya kelautan juga belum secara maksimal dimanfaatkan, karena keterbatasan para nelayan menguasai teknologi penangkapan ikan maupun pengolahan ikan hasil tangkapan.

Page 15: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

15

7. Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah. Masalah infrastruktur jalan dan waduk menjadi persoalan serius di Trenggalek. Jalan-jalan banyak yang rusak. Bahkan di Kota Trenggalek masih ditemui jalan berlumpur. Berdasarkan data BPS pada tahun 2009, dari panjang jalan 897,90 km, sebesar 23,74 persen dalam kondisi rusak ringan dan yang rusak berat 19,42 persen. Baru saja terjadi di Kecamatan Watulimo bencana banjir yang membuat jembatan ambrol. Padahal, pada tahun 2009 lalu kondisi jembatan yang rusak ringan ada 16 buah dan yang rusak berat 8 buah. Sementara itu, embung di Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak sekarang rusak berat, sehingga mengganggu kebutuhan pengairan petani. Pada sisi lain, banyak petani yang kesulitan air di musim kemarau, sehingga rencana pembangunan waduk di Kecamatan Tugu yang selama ini belum terwujud mendesak untuk direalisasi.

Untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan daerah Trenggalek 2010-2015 tersebut dilakukan melalui lima strategi pokok pembangunan, yaitu:

1. Pelayanan prima; 2. Perluasan lapangan kerja; 3. Peningkatan kemampuan usaha kecil dan

menengah; 4. Peningkatan dan pemerataan pembangunan;

Page 16: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

16

5. Pemberdayaan perempuan (peran gender). Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta

strategi pembangunan, dan isu-isu strategis yang telah diuraikan tadi, maka saya dan Pak. Kholiq menyusun sembilan agenda utama pembangunan daerah Trenggalek 2010-2015, sebagai berikut:

1. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi dan meningkatkan pelayanan publik menuju pelayanan prima;

2. Meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, terutama melalui pengembangan industri kecil, serta pembangunan dan penyediaan infrastruktur pertanian dan pedesaan;

3. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin;

4. Memperluas lapangan kerja, meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan memberdayakan ekonomi rakyat, terutama menengah ke bawah;

5. Penguatan pemerintahan desa melalui perimbangan keuangan dan stimulasi (dana stimulan) sebagai upaya percepatan pembangunan infrastruktur di desa;

Page 17: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

17

6. Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta terjaminnya kesetaraan gender;

7. Meningkatkan kualitas kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial;

8. Mengoptimalkan sumber daya daerah; 9. Memelihara kualitas dan fungsi lingkungan

hidup, serta meningkatkan perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan penataan ruang.

Sembilan agenda utama pembangunan daerah Trenggalek 2009-2014 tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam prioritas dan arah kebijakan umum yang hendak dicapai dalam kurun waktu lima tahun mendatang dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek.

Saudara-Saudara yang saya hormati. Diantara kabupaten lain di Provinsi Jawa Timur,

Trenggalek adalah salah satu daerah yang memiliki perekonomian yang lemah. Sebagian besar penduduk mengandalkan hidup dari hasil pertanian, sisanya dari peternakan, perkebunan, kerajinan dan penangkapan ikan. Untuk itu, Kabupaten Trenggalek perlu mendapat

Page 18: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

18

perhatian khusus di antara daerah lain di Provinsi Jawa Timur. Selain karena nilai PDRB perkapitanya terkecil –sehingga bisa disebut sebagai daerah termiskin di Jatim [ sampai dengan pertengahan tahun 2009] - juga karena kontribusi sektor pemerintahan umum tinggi, yaitu pada tahun 2009 Rp 0,53 trilyun atau 13,66 % dari total PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp 3.888.797.480.000,00. Kondisi semacam ini boleh dibilang mengkhawatirkan karena menjadi indikasi tidak berkembangnya perekonomian oleh pihak swasta. Padahal swasta adalah kontributor utama perekonomian. Bandingkan dengan sesama daerah selatan, yaitu Tulungagung, yang merupakan tetangganya- sektor pemerintahan umum bernilai Rp 0,84 trilyun atau hanya 5,81 % dari total PDRB Tulungagung.

Dalam lima tahun terakhir ini, pertumbuhan ekonomi Trenggalek memang menunjukkan peningkatan yakni, pada tahun 2005 : 4, 23% pada tahun 2006 : 4,79%, pada tahun 2007 : 5,45% pada tahun 2008 : 5,61 % dan pada tahun 2009 : 5,64%. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga mengalami peningkatan dari 68,20 pada tahun 2004 menjadi 72,60 pada tahun 2009. IPM Kabupaten Trenggalek pada tahun 2009 masih lebih tinggi dibandingkan IPM Provinsi Jawa Timur yang besarnya 70,98 (Sumber, BPS). Walaupun peningkatan persentase angka-angka tersebut belum tentu

Page 19: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

19

menunjukkan cerminan yang sesungguhnya, kenyataan ini menunjukkan, sektor-sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi Trenggalek belum mampu menyerap tenaga kerja, dan mengurangi jumlah penduduk miskin secara signifikan. Hal itu juga menggambarkan, kesejahteraan di Trenggalek juga belum merata. Sebagai bukti, berdasarkan data hasil PPLS 2008 (updating BPS, 30 Oktober 2009) yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di Kabupaten Trenggalek masih terdapat 57.406 rumah tangga miskin. Mereka terdiri jumlah rumah tangga sangat miskin sebanyak 10.664 rumah tangga, miskin 32.008 rumah tangga dan hampir miskin 14.734 rumah tangga. Jumlah rumah tangga miskin paling banyak terdapat di Kecamatan Dongko sebanyak 8.051 rumah tangga, Kecamatan Panggul sebanyak 6.521 rumah tangga dan Kecamatan Pule sebanyak 6.039 rumah tangga.

Jika memperhatikan kondisi tersebut di atas, peran lebih besar Pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk mempengaruhi pembangunan ekonomi yang pro-rakyat sangat diperlukan, terutama melalui instrumen keuangan daerah yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan bentuk manajemen keuangan daerah dalam pengalokasian sumber daya di daerah secara optimal, sekaligus juga

Page 20: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

20

alat evaluasi prestasi pemerintah dalam pembiayaan pembangunan di daerahnya. Karena itu, setiap belanja pemerintah harus ditujukan untuk kepentingan publik dan harus dipertanggungjawabkan pemakaiannya. Dengan kata lain, APBD harus bermanfaat sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.

Ada tiga fungsi utama dalam pengelolaan anggaran pemerintah daerah, yakni alokasi, distribusi dan stabilitas. Fungsi alokasi dimaksudkan agar APBD digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintah sehingga pelayanan publik semakin baik, termasuk penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai. Pemerataan pendapatan dan pengentasan masyarakat miskin merupakan perwujudan fungsi distribusi. Sementara fungsi stabilitas ditujukan untuk menciptakan lingkungan kondusif bagi kegiatan ekonomi, untuk memperluas kesempatan kerja, stabilitas harga, dan pertumbuhan ekonomi.

Untuk itu, APBD Kabupaten Trenggalek harus ditujukan sebesar-besarnya untuk belanja pelayanan dasar --terutama pelayanan pendidikan, kesehatan, sarana air bersih, dan perluasan lapangan kerja-- yang berorientasi pada rakyat miskin, sebagai upaya penanggulangan kemiskinan untuk mencapai tujuan

Page 21: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

21

akhir pembangunan, yaitu kesejahteraan seluruh rakyat Trenggalek.

Karena keberhasilan pembangunan ekonomi Trenggalek belum mampu menciptakan kesejahteraan rakyat seperti yang diharapkan. Solusinya, pertumbuhan ekonomi harus diarahkan agar lebih ramah bagi masyarakat miskin, di mana mereka dapat menikmati kesejahteraan yang lebih baik dengan meningkatkan daya beli (pendapatan) mereka. Perumusan dan perencanaan pembangunan melalui Pembangunan Pro Rakyat diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan agar mampu memecahkan persoalan sosial yang mendasar, terutama pengangguran dan kemiskinan, serta mempertahankan stabilitas ekonomi.

Saudara-Saudara yang saya hormati. Sekali lagi yang harus kita wujudkan bersama-

sama dalam masa pemerintahan 2010-2015 nanti, konsep utama Pembangunan Pro Rakyat adalah pembangunan yang berpusat pada rakyat dan menempatkan individu bukan sebagai objek, melainkan sebagai pelaku yang menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya. Pembangunan berpusat pada rakyat menghargai dan mempertimbangkan

Page 22: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

22

prakarsa rakyat dan kearifan lokal (kekhasan daerah setempat). Prakarsa dan kreativitas rakyat merupakan sumber daya pembangunan yang utama. Kesejahteraan material dan spiritual mereka merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh proses pembangunan.

Sejalan dengan itu, strategi pembangunan Trenggalek yang menempatkan rakyat sebagai pelaku utama merupakan penajaman arah baru pembangunan daerah seiring agenda reformasi pembangunan nasional, yakni pembangunan yang demokratis.

Pembangunan Pro Rakyat, konsep pembangunan yang berpihak pada rakyat, pro-poor atau pro orang miskin memberi penekanan prioritas pada program pendidikan yang murah dan bermutu untuk semua demi peningkatan kualitas sumber daya manusia; program pembangunan kesehatan yang murah dan berkualitas demi meningkatkan produktivitas sumber daya manusia; dan perluasan lapangan kerja, terutama di sektor pertanian (agroindustri/agrobisnis), di mana sebagian terbesar masyarakat miskin Trenggalek berada, serta pemeliharaan lingkungan hidup untuk mencegah kerugian-kerugian sosial-ekonomi rakyat. Misi mewujudkan pembangunan Pro Rakyat harus dibingkai dalam semangat demokrasi partisipatoris, di mana tidak ada kebijakan tanpa mengajak bicara rakyat yang akan

Page 23: Pokok-Pokok Pikiran MK Membangun Trenggalek Periode 2010-2015

23

menerima kebijakan tersebut. Kita bangun Kabupaten Trenggalek dengan hati.

Demikian pidato sambutan dari saya mengawali masa jabatan saya sebagai Bupati Trenggalek dan Pak. Kholiq sebagai Wakil Bupati Trenggalek periode 2010-2015. Mudah-mudahan apa yang kita cita-citakan bersama untuk mewujudkan:

Perubahan Menuju Terwujudnya Masyarakat Trenggalek Yang Sejahtera dan Berakhlak dapat terwujud dengan baik.

Sekian wassalamu’alaikum Wr Wb.

Trenggalek, 04 Oktober 2010 Dr. Ir. H. Mulyadi, WR, MMT