POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

24
POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ

Transcript of POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

Page 1: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ

Page 2: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

LINGKUP PENYAJIANLINGKUP PENYAJIAN

ALUR PIKIR PERUMUSAN RUU LLAJALUR PIKIR PERUMUSAN RUU LLAJSEJARAH UU LLAJSEJARAH UU LLAJISU DAN PERMASALAHANISU DAN PERMASALAHANPROSES PENYUSUNAN RUUPROSES PENYUSUNAN RUUKONTROVERSI DALAM BIDANG LLAJ KONTROVERSI DALAM BIDANG LLAJ

Page 3: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

SEJARAH PERUBAHAN PERUNDANGSEJARAH PERUBAHAN PERUNDANG--UNDANGAN UNDANGAN TRANSPORTASI JALANTRANSPORTASI JALAN

80 90 2000

UU 7/51

UU 13/80

UU 3/65

PP 22/90

UU 13/92 UU 15/92 UU 21/92

UU 14/92

SISTRANASSISTRANAS

TINJAU ULANG TINJAU ULANG UU 14 TAHUN 1992UU 14 TAHUN 1992

PERUBAHAN PARADIGMA

PERUBAHAN PARADIGMA

UU 38/2005

UU 32/2004

PP 25/2000

ISU & PERMASALAHAN

pendekatan

operasional

kesisteman

PP 16/58

Page 4: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

KESELAMATANKESELAMATAN MANAJEMEN KESELAMATAN

EFISIENSIEFISIENSI OPTIMALISASI SISTEM TRANSPORTASI JALAN

OTONOMIOTONOMIKEJELASAN PEMBAGIAN WEWENANG PUSAT DAN DAERAH YANG ADIL SERTA PEMBERDAYAAN

TRANSPARANSITRANSPARANSIKETERBUKAAN INFORMASI DALAM PERUMUSAN KEBIJA-KAN DAN PELAYANAN PUBLIK

DEMOKRASIDEMOKRASIPARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN

AKUNTABILITASAKUNTABILITAS PERTANGGUNGAN JAWAB PELAKSANAAN TUGAS APARATUR

HAK ASASIHAK ASASI PERLINDUNGAN & KEADILAN

ISU & PERMASALAHAN

Page 5: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

INVENTARISASI

PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

LAIN TERKAIT

PELAKSANAANPERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN LLAJ

PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN LLAJ

ISU-ISU STRATEGIS OPINI PAKAR/AHLI

EVALUASI DAN PERUMUSAN

SUBSTANSI MATERI

REKOMENDASI PENYEMPURNAAN

UNDANG-UNDANG No.14 TAHUN 1992

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

ALTERNATIF BENTUK PERUNDANG- UNDANGAN

ALUR PIKIR PERUMUSAN KONSEP AWAL RUU LLAJALUR PIKIR PERUMUSAN KONSEP AWAL RUU LLAJ

SEMINAR TGL 12-1102001

Page 6: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

DOKUMENTASI SEMINAR TGL 12 DOKUMENTASI SEMINAR TGL 12 NOVEMBER 2001NOVEMBER 2001

UNDANGAN

Page 7: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

KRONOLOGIS PROSES PENYUSUNAN DAN KRONOLOGIS PROSES PENYUSUNAN DAN PEMBAHASAN RUU LLAJPEMBAHASAN RUU LLAJ

IdeIde awalawal penyempurnaanpenyempurnaan UU UU NomorNomor 14 14 TahunTahun 1992 1992 tentangtentang lalulaluLintasLintas dandan AngkutanAngkutan JalanJalan dimulaidimulai padapada Seminar yang Seminar yang diadakandiadakanoleholeh BadanBadan LITBANG DEPHUB LITBANG DEPHUB padapada tgltgl 12 November 200112 November 2001, , dengandenganJudulJudul ““PermasalahanPermasalahan dalamdalam pelaksanaanpelaksanaan UU No. 14 UU No. 14 TahunTahun1992 1992 tentangtentang LLAJ LLAJ dandan solusisolusi penyempurnaannyapenyempurnaannya”” , , dengandenganmengundangmengundang semuasemua stake holder stake holder termasuktermasuk POLRI POLRI dandan ORGANDA.ORGANDA.

SetelahSetelah dibahasdibahas kemudiankemudian diputuskandiputuskan untukuntuk melakukanmelakukanpenyempurnaanpenyempurnaan UU No 14 UU No 14 ThTh 1992, 1992, dandan oleholeh SEKJEN SEKJEN DephubDephubdilayangkandilayangkan SuratSurat NomorNomor HK 601/25/15 PhbHK 601/25/15 Phb--2002, 2002, NomorNomor601/25/6 Phb601/25/6 Phb--2002 2002 NomorNomor 601/25/17, Phb601/25/17, Phb--2002 2002 tanggaltanggal AgustusAgustus2002 2002 kepadakepada semuasemua instansiinstansi terkaitterkait perihalperihal permohonanpermohonan anggotaanggotaTim Tim InterdepInterdep..

CatatanCatatan ::BerdasarkanBerdasarkan suratsurat SEKJEN SEKJEN terdapatterdapat balasanbalasan daridari KepolisianKepolisianNegara RI Negara RI berupaberupa SuratSurat perintahperintah yang yang ditandatanganiditandatangani Drs Drs DewaDewa KG KG AstikaAstika selakuselaku Pgs DEOP Pgs DEOP tgltgl 19 19 AgustusAgustus 20022002

Page 8: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

KemudianKemudian dibentukdibentuk Tim Tim InterdepInterdep dengandengan KeputusanKeputusan MenteriMenteriPerhubunganPerhubungan NomorNomor KP 97 KP 97 tahuntahun 2003 2003 untukuntuk pembahasanpembahasan RUU LLAJ RUU LLAJ ::

PembahasanPembahasan I I dilakukandilakukan tgltgl 30 September 2003;30 September 2003;PembahasanPembahasan II II tgltgl 3 3 dandan 4 November 2003 4 November 2003 dihadiridihadiri semuasemuaAnggotaAnggota Tim Tim InterdepInterdep ((termasuktermasuk wakilwakil daridari POLRI)POLRI)

ThTh 2004 2004 dengandengan KeputusanKeputusan MenteriMenteri PerhubunganPerhubungan NomorNomor 87 87 ThTh2004 2004 disusundisusun kembalikembali Tim Tim InterdepInterdep bertugasbertugas keanggotaankeanggotaan terdiriterdiridaridari wakilwakil--wakilwakil daridari DepartemenDepartemen/LPND /LPND terkaitterkait termasuktermasuk MabesMabesPOLRI, POLRI, yaituyaitu RenenuRenenu Mete Mete dandan Drs. Drs. TriyonoTriyono. .

PembahasanPembahasan antardepantardep lanjutanlanjutan dilakukandilakukan padapada tanggaltanggal 15 15 JuniJuni 2004 2004 yang yang dihadiridihadiri instasiinstasi terkaitterkait termasuktermasuk MabesMabes POLRI. POLRI. RapatRapat tersebuttersebuthanyahanya untukuntuk memantapkanmemantapkan kembalikembali hasilhasil rapatrapat pebahasanpebahasansebelumnyasebelumnya..

Page 9: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

ProsesProses selanjutnyaselanjutnya, , dengandengan telahtelah ditetapkannyaditetapkannya UndangUndang--undangundangNomorNomor 10 10 TahunTahun 2004 2004 tentengtenteng PenyusunanPenyusunan PeraturanPeraturan PerundangPerundang--undanganundangan, , makamaka prosesproses penyiapanpenyiapan RUU RUU disesuaikandisesuaikan dengandenganprosedurprosedur ketentuanketentuan UndangUndang--undangundang NomorNomor 10 10 TahunTahun 2004 2004 tersebuttersebut..

TerhadapTerhadap RUU LLAJ RUU LLAJ tersebuttersebut sesuaisesuai dengandengan SuratSurat MenteriMenteriPerhubunganPerhubungan NomorNomor HK. 003/1/1A/PhbHK. 003/1/1A/Phb--2005 2005 tanggaltanggal 26 26 JanuariJanuari2005 2005 telahtelah disampaikandisampaikan kepadakepada PresidenPresiden dandan selanjutnyaselanjutnya oleholehSekertarisSekertaris Negara Negara dikembalikandikembalikan untukuntuk diharmonisasikandiharmonisasikan terlebihterlebihdahuludahulu oleholeh DepartemenDepartemen HukumHukum dandan HAM.HAM.

SelanjutnyaSelanjutnya RUU RUU tersebuttersebut disampaikandisampaikan kepadakepada DepartemenDepartemen/LPND /LPND untukuntuk dimintakandimintakan parafparaf persetujuanpersetujuan, , bagibagi yang yang tidaktidak memberikanmemberikantanggapantanggapan dianggapdianggap telahtelah menyetujuimenyetujui terhadapterhadap drafdraf RUU RUU tersebuttersebuttermasuktermasuk PolriPolri..

Page 10: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

DalamDalam rangkarangka memantapkanmemantapkan substansisubstansi RUU RUU tersebuttersebut sesuaisesuaiUndanganUndangan DirekturDirektur JenderalJenderal PeraturanPeraturan PerundangPerundang--undnganundngan, Dep. , Dep. HukumHukum dandan HAM HAM NomorNomor I. UM.02.10I. UM.02.10--603 603 tanggaltanggal 26 September 26 September 2005 2005 telahtelah diadakandiadakan rapatrapat PengharmonisasianPengharmonisasian, , pembulatanpembulatan dandanPemantapanPemantapan KonsepKonsep. . DalamDalam rapatrapat presentasipresentasi mengenaimengenai 4 (4 (empatempat) ) RUU RUU didi bidangbidang TranspotasiTranspotasi yang yang diselenggarakandiselenggarakan padapada harihari KamisKamis, , tanggaltanggal 29 September 2005, 29 September 2005, pukulpukul 09.30 WIB, 09.30 WIB, bertempatbertempat didi ruangruangrapatrapat DirjenDirjen PeraturanPeraturan PerundangPerundang--undanganundangan. Yang . Yang dihadiridihadiri ::

DeputiDeputi Infra Infra StrukturStruktur dandan PengembanganPengembangan Wilayah Wilayah MenkoMenkoPerekonomianPerekonomian;;DeputiDeputi Infra Infra StrukturStruktur BAPPENAS;BAPPENAS;SekjenSekjen DepartemenDepartemen PerhubunganPerhubungan;;Biro Biro HukumHukum DepartemenDepartemen PerdaganganPerdagangan;;Biro Biro HukumHukum DepartemenDepartemen PerhubunganPerhubungan..

SetelahSetelah diharmonisasikandiharmonisasikan kemudiankemudian RUU RUU tersebuttersebut disampaikandisampaikankepadakepada PresidenPresiden RI yang RI yang kemudiankemudian menyampaikanmenyampaikan kepadakepadaPimpinanPimpinan DPRDPR--RI RI dengandengan SuratSurat NomorNomor R. 95/Pres/II/2005 R. 95/Pres/II/2005 tanggaltanggal10 10 NopemberNopember 2005. 2005.

Page 11: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

JENIS PERUBAHAN

1.1. PenambahanPenambahan materimateri yang yang belumbelum dimuatdimuat2.2. MemperjelasMemperjelas materimateri yang yang sudahsudah dimuatdimuat

((mengangkatmengangkat materimateri daridari PP)PP)3.3. Menyempurnakan/mengubahMenyempurnakan/mengubah materimateri

yang yang sudahsudah dimuatdimuat4.4. MenghilangkanMenghilangkan materimateri yang yang tidaktidak perluperlu

Catatan :Dari 74 pasal menjadi 190 pasal

Page 12: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

BAB I KETENTUAN UMUM 00BAB II ASAS DAN TUJUAN 00BAB III SISTEM TRANSPORTASI 00

JALANBAB IV P E M B I N A A N 01BAB V PRASARANA 16BAB VI K E N D A R A A A N 14BAB VII PENGEMUDI 09BAB VIII LALU LINTAS 12BAB IX ANGKUTAN 26BAB X PERAN MASYARAKAT 02BAB XI PERLAKUAN KHUSUS BAGI 01

PENYANDANG CACATBAB XII DAMPAK LINGKUNGAN 01BAB XIII PENYIDIKAN 01BAB XIV KETENTUAN PIDANA 01BAB XV KETENTUAN LAIN-LAIN 01BAB XVI KETENTUAN PERALIHAN 00BAB XVII KETENTUAN PENUTUP 00

Jumlah perintah pengaturan dalam PP 85 Dikelompokkan menjadi 5 RPP

MATERI MUATAN RUU LLAJ MATERI MUATAN RUU LLAJ

Page 13: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

SKENARIO PERUMUSAN PPSKENARIO PERUMUSAN PP

BAB I KETENTUAN UMUMBAB II ASAS DAN TUJUANBAB III SISTEM TRANSPORTASI

JALAN BAB IV P E M B I N A A NBAB V PRASARANABAB VI K E N D A R A A A N BAB VII PENGEMUDI BAB VIII LALU LINTAS BAB IX ANGKUTAN BAB X PERAN MASYARAKATBAB XI PERLAKUAN KHUSUS

BAGI PENYANDANG CACAT

BAB XII DAMPAK LINGKUNGANBAB XIII PENYIDIKAN BAB XIV KETENTUAN PIDANA BAB XV KETENTUAN LAIN-LAINBAB XVI KETENTUAN PERALIHAN BAB XVII KETENTUAN PENUTUP

RPP PEMBINAAN

RPP PRASARANA &LALU LINTAS

RPP KENDARAAN &PENGEMUDI

RPP ANGKUTAN

RPP PEMERIKSAAN & PENYIDIKAN

RPP ASURANSI

Page 14: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

KETERKAITAN MATERI MUATAN KETERKAITAN MATERI MUATAN

ASAS & TUJUANASAS & TUJUAN

HAK DAN KEWAJIBANHAK DAN KEWAJIBAN

PEMERINTAH

masyarakatmasyarakat

PENYELENGGARAANPENYELENGGARAAN

SUBYEKSUBYEK

OBYEK

OBYEK

PEJALAN KAKI

PENGEMUDI

PENGUSAHAANGKUTAN

PRODUSEN /IMPORTIR KENDARAAN BERMOTOR

masyarakat/BADAN HUKUM

PEMIILIKKB

J.T.JJ.T.JSIMPUL

R.L.L. KELASKELAS JALANJALAN

KELENGKAPAN KELENGKAPAN JALANJALAN TE

RM

INA

LTE

RM

INA

L PARKIR PARKIR UMUMUMUM

K.B & K.T.B. P.K.B. BENGKEL UMUM

OPERASIONALOPERASIONAL

ANGKUTAN

LALU LINTAS PELANGGARANPELANGGARAN

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN KB DI KB DI DIDI JALANJALAN

PENYIDIKANPENYIDIKAN

KETEN

TUA

NK

ETENTU

AN

PIDA

NA

PIDA

NA

PERLAKUAN KHUSUS BAGI

PENDERITA CACAT

LAIN-LAIN

DAMPAKDAMPAK LINGKUNGANLINGKUNGAN

peransertamasyarakat

SISTEM TRANSPORTASI JALANSISTEM TRANSPORTASI JALAN

PEMBINAANPEMBINAAN

Page 15: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

KONTROVERSI RUU

1.1. UU NO 14 UU NO 14 perluperlu diubahdiubah ??2.2. KeselamatanKeselamatan bagianbagian daridari KeamananKeamanan ? ? 3.3. PPNS PPNS tidaktidak bolehboleh menghentikanmenghentikan kendaraankendaraan ??4.4. PengawalanPengawalan ??5.5. WewenangWewenang PPNS DaerahPPNS Daerah6.6. PenelitianPenelitian LAKA LAKA DishubDishub hanyahanya ygyg lakalaka

menonjolmenonjol dandan SistemSistem informasiinformasi Kecelakaan/keselamatanKecelakaan/keselamatan

Page 16: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

Paragraf 8Hak Utama Penggunaan JalanUntuk Kelancaran Lalu Lintas

Pasal 651) Pemakai jalan wajib mendahulukan sesuai urutan prioritas sebagai

berikut:a. kendaraan pemadam kebakaran yang sedang

melaksanakan tugas;b. ambulans mengangkut orang sakit;c. kendaraan untuk memberi pertolongan pada kecelakaan

lalu lintas;d. kendaraan Kepala Negara atau Pemerintah Asing yang

menjadi tamu negara;e. iring-iringan pengantaran jenazah;f. konvoi, pawai atau kendaraan orang cacat;g. kendaraan yang penggunaannya untuk keperluan khusus

mengangkut barang-barang khusus.

Page 17: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

2) Kendaraan yang mendapat prioritas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dengan pengawalan petugas yang berwenang atau dilengkapi dengan isyarat atau tanda-tanda lain.

3) Petugas yang berwenang, melakukan pengamanan apabila mengetahui adanya pemakai jalan sebgaimana dimaksud dalam ayat (1).

4) Perintah atau larangan yang dinyatakan dengan alat pemberi isyarat lalu lintas tentang isyarat berhenti tidak diberlakukan kepada kendaraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a sampai dengan huruf e.

Page 18: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

DASAR HUKUM WEWENANG DASAR HUKUM WEWENANG PPNS DAERAHPPNS DAERAH

PasalPasal 6 UU No 8 6 UU No 8 ThTh 19811981

PasalPasal 53 UU No 14 53 UU No 14 ThTh 19921992

PasalPasal 149 149 ayatayat (3) UU No. 32 (3) UU No. 32 ThTh 20042004

Page 19: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

PasalPasal 6 6 ayatayat (1)UU No 8 (1)UU No 8 ThTh 19811981

Penyidik adalah :Penyidik adalah :Pejabat polisi negara Republik IndonesiaPejabat polisi negara Republik IndonesiaPejabat pegwai negeri sispil tertentu yang Pejabat pegwai negeri sispil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh Undangdiberi wewenang khusus oleh Undang--undangundang

Page 20: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

PasalPasal 53 UU No 14 53 UU No 14 ThTh 19921992

Selain pejabat polisi negara Republik Indonesia, Selain pejabat polisi negara Republik Indonesia, penyidik pegawai negeri sipil tertentu di penyidik pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan departemen yang lingkup tugas dan lingkungan departemen yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputi pembinaan di tanggung jawabnya meliputi pembinaan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan diberi bidang lalu lintas dan angkutan jalan diberi wewenang khusus sebagai penyidik wewenang khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 8 sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukan penyidikan melakukan penyidikan tindak pidana dibidang tindak pidana dibidang lalu lintas dan angkutan jalan.lalu lintas dan angkutan jalan.

Page 21: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

PasalPasal 149 149 ayatayat (3) UU No. 32 (3) UU No. 32 ThTh 20042004

Dengan peraturan daerah dapat ditunjuk Dengan peraturan daerah dapat ditunjuk pejabat lain yang diberi tugas untuk pejabat lain yang diberi tugas untuk melakukan penyidikan terhadap melakukan penyidikan terhadap pelanggaran atas ketentuan perda.pelanggaran atas ketentuan perda.

Page 22: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

Pasal 94Pasal 94

1.1. Keterangan mengenai kejadian kecelakaan lalu lintas Keterangan mengenai kejadian kecelakaan lalu lintas dicatat oleh petugas Polisi Negara Republik Indonesia dicatat oleh petugas Polisi Negara Republik Indonesia dalam formulir laporan kecelakaan lalu lintas.dalam formulir laporan kecelakaan lalu lintas.

2.2. Dalam hal terjadi kecelakaan yang mengakibatkan Dalam hal terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban mati ditindaklanjuti dengan penelitian yang korban mati ditindaklanjuti dengan penelitian yang dilaksanakan selambatdilaksanakan selambat--lambatnya 3 (tiga) hari oleh lambatnya 3 (tiga) hari oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia, instansi yang Kepolisian Negara Republik Indonesia, instansi yang bertanggung jawab di bidang pembinaan lalu lintas bertanggung jawab di bidang pembinaan lalu lintas dan angkutan jalan, dan instansi yang bertanggung dan angkutan jalan, dan instansi yang bertanggung jawab di bidang pembinaan jalan.jawab di bidang pembinaan jalan.

Page 23: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id

Pasal 94Pasal 94

3.3. Instansi yang diberi wewenang membuat Instansi yang diberi wewenang membuat laporan mengenai kecelakaan lalu lintas laporan mengenai kecelakaan lalu lintas menyelenggarakan sistem informasi.menyelenggarakan sistem informasi.

4.4. Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana dimaksud dalam ayat informasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur dengan Keputusan Menteri setelah (3) diatur dengan Keputusan Menteri setelah berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Menteri yang Negara Republik Indonesia dan Menteri yang bertanggung jawab di bidang pembinaan jalan.bertanggung jawab di bidang pembinaan jalan.

Page 24: POKOK-POKOK PIKIRAN RUU LLAJ - dephub.go.id