Post on 13-Feb-2020
GAYA BAHASA DALAM IKLAN OBAT-OBATAN
DI SCTV
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh :
Repinus
061224080
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
GAYA BAHASA DALAM IKLAN OBAT-OBATAN
DI SCTV
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh :
Repinus
061224080
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada:
Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Ratu dan Ibu Damai.
Kakak-kakakku tersayang, Stefanus, Seka Dopo dan Maria Ida.
Kakak tersayang Imanuel Nadus, dan Vina.
Adik-adikku tersayang Hermanto dan Dewi.
Keponakanku tersayang Markus, Silvester
Riski, Fiter.
Kekasihku yang tercinta Yoani Juita Sumasari S.Pd.
Bupati Kutai Barat Bapak Ismail Thomas S.H.
Kepala Dinas Pendidikan Kutai Barat Bapak Ir. Pedrik Elia.
Kutai Barat yang cinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Doa Ayah dan Ibu sangatlah manjur
Hidup yang berguna adalah, hidup yang menghidupi orang lain.
Sukses adalah hasil dari kerja keras , kesabaran dan keuletan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
merupakan karya saya sendiri dan tidak memuat karya atau tulisan orang lain,
kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana
layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 1 Agustus, 2011
Penulis
Repinus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Repinus
Nomor Mahasiswa : 061224080
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Gaya Bahasa dalam Iklan Obat-obatan di SCTV
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 22 Agustus 2011
Yang menyatakan
Repinus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Repinus. 2010. “Gaya bahasa dalam Iklan Obat-obatan di Televisi”. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini terdapat empat rumusan masalah yaitu (1), bagaimanakah tipe-tipe gaya bahasa yang digunakan dalam iklan obat-obatan di SCTV? (2), bagaimanakah ciri-ciri yang terdapat dalam setiap gaya bahasa yang digunakan dalam iklan obat-obatan tersebut di SCTV? (3), apa kegunaan gaya bahasa dalam iklan obat-obatan di SCTV? (4), apa gaya bahasa yang paling menonjol penggunaannya dalam iklan obat-obatan di SCTV? Data penelitian ini berupa tuturan dan teks pada iklan obat-obatan yang di tayangkan di stasiun televisi SCTV selama bulan Maret 2010.
Penelitian ini menggunakan teori pragmatik, dan teori periklanan khususnya yang berkaitan dengan penggunaan bahasa iklan. Dengan teori pragmatik dapat ditelaah maksud iklan dan dengan teori periklanan dapat ditelaah makna setiap bahasa iklan yang dipakai. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan catat, sedangkan analisisnya dilakukan melalui empat tahap, yaitu tahap inventarsisasi, identifikasi, klasifikasi dan pemaparan
Hasil penelitian ini menemukan dua hal. Pertama, ada 10 tipe atau jenis gaya bahasa yang terdapat dalam iklan obat-obatan di televisi. Kesepuluh tipe atau jenis yaitu gaya bahasa tersebut adalah gaya bahasa repetisi (perulangan), gaya bahasa metonomi, personifikasi, hiperbola, erotesis, asindeton, polisindeton, perumpamaan, pertentangan, dan sinekdoke. Kedua ditemukan pula bahwa pada setiap gaya bahasa yang terdapat dalam iklan obat-obatan di televisi terdapat ciri-ciri gaya bahasa seperti, mengulang-mengulang, satu kalimat sampai tiga kali berturut-turut, sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa, melebih-lebihkan ukuran atau sifatnya, dan lain-lainnya. Yang berbeda sesuai dengan gaya bahasa yang dipakai. Walaupun berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu berupaya menonjolkan produk yang diiklankan sehingga menarik minat penonton untuk lebih mengenal produk tersebut, mempersuasi penonto untuk membeli dan menggunakan produk yang diiklankan.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada banyak tipe atau jenis gaya bahasa yang digunakan dalam iklan obat-obatan di televisi masing-masing dengan ciri tersendiri sesuai dengan gaya bahasa yang digunakan. Tujuan dari penggunaan gaya-gaya bahasa tersebut untuk menarik perhatian dan minat penonton untuk mengenal produk yang diiklankan serta mempersuasi agar membeli dan menggunakan produk yang diiklankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Repinus. 2010. “Figure Of Speech In Drug Advertisement On Television”.
A Thesis. PBSID – FKIP. Yogyakarta: Sanata Dharma University
The research has four problem formulations: (1) what are the types of figure of speech used in drug advertisement on television? (2) What are the characteristics of the figure of speech used in the drug advertisement on television? What is language style uset for in drugs advertisement in SCTV? What type of languge style in uset prominettly in drugs advertisement in SCTV? The research data was utterances and text in the drugs advertisement showed in SCTV during March 2010.
The research used the pragmatic theory and the theory of advertisement related to the advertisement language. The pragmatic theory was used to analyze the purpose of the advertisement and the meaning of the advertisement language could be revealed by applying the theory of advertisement. The research was categorized as descriptive – qualitative. The data collection was performed by listening and taking notes, whereas the analysis was performed in four steps, inventory, identification, clarification, and exposition.
Two points were found on the research. First, there are ten types or kinds of figure of speech in the drug advertisement on Television. They are repetition, metonymy, personification, hyperbole, eritesis, asidenton, polisidenton , parable, contradiction, and synecdoche. Second is that all of the figure of speech have their own features such as repeating a sentence three times in row, animate characteristics of the inanimate, exaggerating the size or the features, etc. Although they are different, but they have a same purpose that is to signalize the advertised product in order to persuade the viewers to buy and use the product.
From the result of the research can be concluded that there are many kinds of language style used in the drug advertisements on TV which have their own features. The purpose of using the language styles is to get the viewer’s attention to know the advertised product and to persuade them to buy and use the product.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala kasih karunia, cinta, semangat serta kesehatan dari pada-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Gaya Bahasa dalam Iklan
Obat-obatan di SCTV . Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan, masukan, nasehat,
bimbingan, dan kerjasama dari pihak-pihak lain, maka skripsi tidak akan dapat
diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra
Indonesia, dan Daerah, yang telah banyak memberikan dukungan, saran,
nasehat, bimbingan, dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
2. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., selaku dosen pembimbing pertama, yang
bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan
memberikan saran yang sangat berguna kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. P. Hariyanto, selaku dosen pembimbing kedua, yang bersedia
meluangkan waktu kepada penulis dengan penuh kesabaran, membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
5. Seluruh staf pengajar Prodi PBSID, yang dengan penuh dedikasi membagi
ilmu, membimbing, memberikan dukungan, bantuan, dan arahan yang
sangat bermanfaat untuk penulis dari awal kuliah sampai selesai.
7. Karyawan seketariat PBSID (Mas Dadi) yang selalu sabar memberikan
pelayanan dan membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan kuliah
di PBSID sampai penyusunan skripsi ini.
8. Kedua orang tuaku yang tercinta, yang selalu memberikan cinta, doa,
dukungan, dan semangat yang sangat berharga bagi penulis. Bapak Ratu
dan Ibu Damai, terima kasih atas cinta, doa, dukungan, dan semangat yang
tulus kepada penulis.
9. Keponakan tersayang, Markus, Silvester, Fiter terima kasih atas doa dan
semangat yang telah diberikan kepada penulis.
10. Bapak Kepala Dinas pendidikan Kutai Barat, Ir Petdrik Elia terima kasih
telah memberikan waktu, dan Keungan selama kuliah.
11. Ibu Maria Ananta,S.S.,M.Ed bagian BKHLN terima kasih karena sudah
menjadi orang tua selama Penulis menyelesai kuliah di Universitas Sanata
Dharma.
12. Teman-temanku di asrama IPMDKB: Abet yulius, Yosafat Andrianus,
Hermas Hului, Lius, Jimi, Yoren Sius, Stefanus.
13. Teman-temanku yang dari Kutai Barat yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
14. Saudara-saudaraku yang telah memberikan doa dan dukungan kepada
penulis untuk menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. Om Jongkang, Tante
Puya, Sepupu Poli, Deot, Wati, Elis, Iwan. terima kasih atas doa dan
dukungannya kepada penulis.
15. Teman-teman PBSID angkatan 2006 terima kasih atas kebersamaannya
selama kuliah di PBSID.
16. Semua pihak yang belum disebutkan yang turut membantu kelancaran
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini belum
sempurna. Semoga penelitian ini berguna dan menjadi inspirasi bagi
penelitian selanjutnya.
Penulis
Repinus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... vix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
1.1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 6
1.1.5 Batasan Istilah .......................................................................... 7
1.1.6 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 8
1.1.7 Sistematika Penyajian .............................................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 9
2.1. Penelitian Terdahulu .................................................................... 9
2.2. Kajian Pustaka .............................................................................. 10
2.2.1. Gaya Bahasa ....................................................................... 10
2.2.2 Iklan......................................................................................13
2.2.3 Bahasa Iklan..........................................................................20
2.2.4 Media Elektronik Televisi.....................................................22
2.3 Kerangka Teori ............................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 27
3.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 27
3.2 Data dan Sumber Data .................................................................. 27
3.3. Prosedur Penilitian ....................................................................... 28
3.4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 28
3.5. Teknik Analisis Data ..................................................................... 29
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN .............................. 31
4.1. Penyajian Data .............................................................................. 31
4.1.1. Tipe-tipe Gaya Bahasa dalam Iklan Obat-obatan ............. 31
4.1.2. Ciri-ciri Setiap Gaya Bahasa dalam Iklan Obat-obatan di
SCTV ................................................................................ 32
4.1.1.1.Gaya Bahasa Repetisi atau Gaya Bahasa
Perulangan ............................................................... 32
4.1.1.2. Gaya Bahasa Metonomia ...................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
.4.1.1.3. Gaya Bahasa Personifikasi ................................... 40
4.1.1.4. Gaya Bahasa Hiperbola ......................................... 42
4.1.1.5. Gaya Bahasa Erotesis ............................................ 44
4.1.1.6. Gaya Bahasa Asindeton ........................................ 45
4.1.1.7. Gaya Bahasa Pertentangan .................................... 48
4.1.1.8. Gaya Bahasa polisindeton ..................................... 49
4.1.1.9. Gaya Bahasa Sinekdoke ........................................ 50
4.1.1.10. Gaya Bahasa Perumpamaan ................................ 51
4.1.3. Kegunan Gaya Bahasa dalam Iklan Obat-obatan di SCTV 52
4.1.4 Gaaya Bahasa yang Paling Menonjol ................................ 53
4.2. Pembahasan ................................................................................... 54
4.2.1. Tipe-Tipe Gaya Bahasa dalam Iklan Obat-obatan di
SCTV ................................................................................. 56
4.2.2.Ciri-ciri setiap Gaya Bahasa dalam Iklan Obat-obatan di
SCTV .................................................................................. 58
4.2.2.1. Gaya bahasa perulangan atau Repetisi .................. 58
4.2.2.2. Gaya bahasa metonomia ........................................ 61
4.2.2.3.Gaya bahasa personafikasi ..................................... 63
4.2.2.4.Gaya bahasa hiperbola ........................................... 65
4.2.2.5. Gaya bahasa erotesis ............................................. 66
4.2.2.6.Gaya bahasa asindenton ......................................... 67
4.2.2.7.Gaya bahasa perumpamaan .................................... 68
4.2.2.8.Gaya bahasa pertentangan ...................................... 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
4.2.2.9. Gaya bahasa polisindenton .................................... 70
4.2.2.10. Gaya bahasa sinekdoke ....................................... 71
4.2.3. Kegunan Gaya Bahasa dalam Iklan Obat-obatan di SCTV 72
4.2.4. Gaaya Bahasa yang Paling Menonjol ................................ 73
BAB V. KESIMPULAN, DAN SARAN ....................................................... 73
5.1. Kesimpulan ................................................................................... 73
5.2. Saran .............................................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. ISI KARTU DATA ............................................................. 77
1. Iklan Procold ........................................................................ 79
2. Iklan Tolak Angin ................................................................ 79
3. Iklan Liang Teh Cap Panda .................................................. 79
4. Iklan Visin ............................................................................ 79
5. Iklan Promag ........................................................................ 80
6. Iklan Hemaviton Jreng ......................................................... 80
7. Iklan Bodrek ......................................................................... 81
8. Iklan Pilkita .......................................................................... 82
9. Iklan Detol Cair .................................................................... 83
10. Iklan Day Aluverial Moist ................................................. 83
11. Iklan Vita Lance ................................................................. 84
12. Iklan Daktarin..................................................................... 85
13. Iklan Xylitol ....................................................................... 86
14. Iklan Cerebrovot ................................................................ 87
15. Iklan Lasarin ...................................................................... 88
16. Iklan GPU Cap Lang .......................................................... 88
17. Iklan Cerebrovit Exel ......................................................... 89
18. Obat Batuk Cap Anak Ibu dan Anak.................................. 89
19. Ikalan Laxing ..................................................................... 90
20. Iklan Inzana ........................................................................ 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
21. Iklan Natrive....................................................................... 91
22. Ikalan Zevit Grow .............................................................. 91
23. Iklan Konidin Anak ........................................................... 92
24. Iklan Ipi Vitamin ................................................................ 93
25. Iklan Calusol ...................................................................... 93
26. Ikalan Lasegar Plus ............................................................ 94
27. Iklan Adem Sari ................................................................ 94
28. Iklan Fatogon Sprit ............................................................. 95
29. Iklan Segar Dingin ............................................................. 95
30. Iklan Koyo Cabe ................................................................ 96
LAMPIRAN 2 ................................................................................................. 97
1. Iklan Procold ........................................................................ 98
2. Iklan Tolak Angin ................................................................ 99
3. Iklan Liang Teh Cap Panda .................................................. 100
4. Iklan Visin ............................................................................ 101
5. Iklan Promag ........................................................................ 102
6. Iklan Hemaviton Jreng ......................................................... 103
7. Iklan Bodrek ......................................................................... 104
8. Iklan Pilkita .......................................................................... 106
9. Iklan Detol Cair .................................................................... 107
10. Iklan Day Aluverial Moist ................................................. 109
11. Iklan Vita Lance ................................................................. 110
12. Iklan Daktarin..................................................................... 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
13. Iklan Xylitol ....................................................................... 112
14. Iklan Cerebrovot ................................................................ 114
15. Iklan Lasarin ...................................................................... 115
16. Iklan GPU Cap Lang .......................................................... 117
17. Iklan Cerebrovit Exel ......................................................... 118
18. Obat Batuk Cap Anak Ibu dan Anak .................................119
19. Ikalan Laxing ..................................................................... 121
20. Iklan Inzana ........................................................................ 122
21. Iklan Natrive....................................................................... 123
22. Ikalan Zevit Grow .............................................................. 124
23.. Iklan Konidin Anak .......................................................... 125
24. Iklan Ipi Vitamin ................................................................ 126
25. Iklan Calusol ...................................................................... 127
26. Ikalan Lasegar Plus ............................................................ 128
27. Iklan Adem Sari ................................................................ 130
28. Ikaln Fatigon Sprit ............................................................. 131
29. Iklan Segar Dingin ............................................................. 132
30. Iklan Koyo Cabe ................................................................ 133
BIODATA PENULIS............................................................. 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Iklan pada dasarnya adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan
untuk memotivasi dan mempromosikan produk dan jasa kepada seseorang atau
pembeli potensial, mempengaruhi pola pikir dan memenangkan pendapat publik
untuk bertindak sesuai dengan keinginan pembuat iklan(Agustrijanto, 2002:7).
Hal ini menunjukkan iklan adalah suatu tawaran atau tantangan dengan janji-janji
yang ditujukan kepada khalayak agar mau mengikuti apa yang dicantumkan
dalam penawaran atau tantangan tersebut.
Iklan pada dasarnya merupakan benda abstrak yang berstruktur kata-kata
yang menggunakan emosi dan membentuk imajinasi sehingga mempengaruhi
pembaca maupun pendengarnya untuk berbuat seperti yang diharapkan pembuat
iklan. Daya pengaruhnya begitu kuat, bahkan sejenak bisa “menghipnotis” orang
untuk tidak menggunakan rasionya, mengikuti apa yang ditawarkan. Untuk
menarik perhatian biasanya melalui penggunaan kata-kata atau kalimat yang tidak
biasa, singkat, sederhana dan mudah diingat.
Sejauh ini terdapat dua hal yang bisa dinilai sebagai perkembangan baru
bahasa iklan. Pertama, bahasa iklan yang muncul terlihat lebih ekspresif. Hampir
kebanyakan menggunakan bahasa tutur yang akrab, bahasa yang biasanya dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dalam pergaulan sehari-hari. Kedua, semakin seringnya penggunaan dialek-dialek
daerah dalam iklan. Tidaklah mengherankan bila Lie Charli, seorang pengamat
bahasa menyimpulkan bahwa bahasa iklan dewasa ini sudah semakin ekspresif,
mampu mengemas pesan secara mendalam bahkan tanpa harus menampilkan
merek secara terang-terangan. Namun Lie Charli menyarankan agar bahasa iklan
harus memenuhi norma-norma yang ada untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan.
Salah satu produk yang banyak diiklankan di media elektronik (SCTV)
adalah obat-obatan. Bagaimanapun setiap orang ingin sehat, setiap orang tidak
ingin sakit. Agar tetap sehat dan tidak sakit, obat merupakan salah satu kebutuhan
manusia yang tidak bisa dipandang enteng. Melalui iklan para produsen obat ingin
memperkenalkan produknya, memperkenalkan kegunaannya agar orang-orang
tertarik dan mau memanfaatkannya. Untuk itu iklan obat-obatan, sebagaimana
iklan lainnya, harus mampu menarik perhatian, memenangkan perhatian khalayak,
membangkitkan minat sehingga mendorong konsumen memanfaatkan produk
tersebut.
Bila dicermati sungguh-sungguh banyak iklan yang muncul di media
elektronik khususnya televisi yang pilihan kata (diksi) dan struktur kalimatnya
tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar. Hal ini
dibenarkan oleh Lie Charlie yang pernah menjadi juri berkaitan dengan
penggunaan bahasa dalam iklan Citra Parawira 2002. Lie mengakui banyak iklan
yang tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tetapi
menurutnya hal itu wajar, karena bahasa iklan lebih dimaksudkan untuk menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
perhatian, menarik minat, dan menggerakkan calon konsumen untuk bertindak
sesuai yang diharapkan pengiklan. Bahasa iklan dinilai berhasil bila komunikatif
dalam arti mampu menyapa audience dengan tepat.
Bila mencermati iklan obat-obatan di media elektronik khususnya televisi,
terlihat ada banyak cara yang dilakukan pemasang iklan untuk menarik perhatian
dan minat audience melalui penggunaan bahasanya. Salah satunya melalui
penggunaan gaya bahasa yang sangat bervariatif, kreatif, dan imajinatif. Gaya
bahasa yang digunakan dalam iklan ikut menentukan apakah iklan tersebut
menarik perhatian audience atau tidak. Gaya bahasa apa yang digunakan akan
menimbulkan konotasi tertentu, dan hal itu berpengaruh pada penilaian orang atau
khalayak terhadap iklan tersebut, baik atau tidak, menarik atau tidak, dan hal itu
berpengaruh pada keputusan konsumen untuk menggunakan atau tidak produk
yang ditawarkan.
Beragamnya gaya bahasa yang digunakan dalam iklan obat-obatan
tersebut, menarik perhatian peneliti untuk mengetahui gaya bahasa apa yang
digunakan dan apa saja ciri-ciri yang diperlihatkan oleh gaya bahasa tersebut.
Oleh karena itu peneliti tertarik meneliti mengenai hal tersebut dengan judul
penelitian: “Gaya Bahasa dalam Iklan Obat-obatan di SCTV”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
12. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah seperti di atas maka rumusan
masalahnya adalah bagaimanakah gaya bahasa dalam iklan obat-obatan di SCTV.
Selanjutnya dijabarkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
(1). Tipe-tipe gaya bahasa apa sajakah yang terdapat dalam iklan obat-obatan di
SCTV?
(2). Bagaimanakah ciri-ciri setiap gaya bahasa dalam iklan obat-obatan di SCTV?
(3). Apa kegunaan gaya bahasa dalam iklan obat-obatan di SCTV?
(4). Apa saja gaya bahasa yang paling menonjol dalam iklan obat-obatan di
SCTV?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah mendeskripsikan gaya bahasa
dalam iklan obat-obatan di SCTV, sedangkan tujuan khususnya adalah:
(1). Mendeskripsikan tipe-tipe gaya-gaya bahasa yang digunakan dalam iklan
obat-obatan di SCTV.
(2). Mendeskripsikan ciri-ciri yang terdapat dalam gaya bahasa yang digunakan
dalam iklan obat-obatan di SCTV.
(3). Mengetahui kegunaan gaya bahasa dalam iklan obat-obatan di SCTV?
(4). Mengetahui apa gaya bahasa yang paling menonjol dalam iklan obat- obatan
di di SCTV?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai
pihak, antara lain:
(1). Bagi yang berkerja di dunia periklanan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk membantu
mengembangkan pembuatan iklan yang lebih baik sesuai tata krama dan tata
cara periklanan di Indonesia.
(2). Bagi peneliti,
Melalui penelitian ini peneliti belajar merumuskan iklan yang baik ditinjau
dari penggunaan gaya bahasanya, termasuk bagaimana membuat iklan yang baik
dan menarik seperti itu.
(3). Bagi peneliti lain,
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran awal untuk
penelitian yang lebih mendalam mengenai penggunaan gaya bahasa dalam
periklanan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.5 Batasan Istilah
1. Gaya: gaya bahasa sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara
khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa)
(Keraf, 2002:113).
2. Bahasa: sistim lambang, berupa bunyi yang arbitrer, produktif, dinamis,
beragam, dan manusiawi (Leoni, 2004:11)
3. Iklan: berita pesanan untuk mendorong, membujuk khayalak ramai agar
tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2005 : 421).
4. Obat-obatan: berbagai macam obat; ramuan obat (Kamus Besar Bahasa
Indonesia,2005:791)
5. Televisi: sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui
kabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya
(gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya
kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat
didengar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005 : 1162).
6. Media : kata media berasal dari bahasa latin, yakni medius yang secara
harafiahnya berarti “tengah”, pengantar atau perantara”. Dalam bahasa Arab,
media disebut “wasail” bentuk jamaknya dari “wasilah” yakni sinonim
alwasth yang artinya juga “tengah”. Kata “tengah” itu sendiri berarti berada di
antara dua sisi, maka disebut juga sebagai “perantara” (wasilah) atau yang
mengantarai kedua sisi tersebut (Yudhi Munadhi, 2008 : 12).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
7. Elektronik: alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronik; hal atau benda
yang menggunakan alat-alat yang dibentuk atau bekerja atas dasar elektronik
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005 : 292).
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memfokuskan pengamatan pada gaya-gaya bahasa yang
digunakan dalam iklan obat-obatan di Televisi, terutama ciri-ciri dan tipe-tipe dari
gaya-gaya bahasa yang digunakan. Televisi yang diamati adalah SCTV. Iklan
obat-obatan yang diamati adalah yang ditayangkan selama bulan Maret 2010,
pukul 19.00-24.00 WIB.
1.7 Sistematika Penyajian
Skripsi ini terdiri atas 5 bab. Bab I Pendahuluan, menguraikan latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
Batasan Istilah, ruang lingkup penelitian dan sistematikan penyajian.
Bab II Landasan Teori, memuat Kajian Pustaka dan Kerangka Teori yang
relavan dengan topik penelitian. Bab III Metodologi Penelitian, berisi jenis
penelitian, data dan sumber data, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data
dan teknik analisis data.
Selanjutnya Bab IV Pembahasan, berisi penyajian data, analisis data dan
pembahasan. Bab V Penutup, memuat kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Sepengetahuan peneliti belum banyak penelitian yang membahas
mengenai gaya bahasa dalam iklan obat-obatan di televisi. Kalaupun ada yang
membahas mengenai gaya bahasa dalam iklan, tetapi yang ditampilkan di surat
kabar atau majalah, bukan televisi yang memiliki spesifikasi yang berbeda. Hal ini
dapat dilihat dari penelitian Zwesty Fajinggriani (1997) dan Nur Wijayanti(2003)
berikut ini
Zwesty Fajinggriani (1997) penelitian yang berjudul “Gaya Bahasa dalam
Wacana Iklan Niaga Pada Harian Kompas” bertujuan (1) mendeskripsikan jenis
gaya bahasa yang digunakan dalam wacana iklan niaga harian Kompas dan (2)
menjelaskan relavansi hasil penelitian terhadap pembelajaran di SLTP. Nur
Wijayanti (2003) melalui skripsi yang berjudul “Diksi dan Gaya Bahasa Pada
Kolom“dari Redaksi “dan”liputan”pada Majalah Sekolah Eksperena SMP bantara
Wacana Muntilan” bertujuan (1) mendekripsikan diksi atau pilihan kata yang
dipergunakan pada kolom “Dari Redaksi dan “Liputan” di Majalah Sekolah
Eksprena SMP Bantara Wacana Muntilan dan (2) mendeskripsikan gaya bahasa
yang dipergunakan pada kolom “ Dari Redaksi dan” Liputan, Majalah Sekolah
Eksperena SMP Bantara wacana Muntilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Penelitian ini pada dasarnya sama yaitu ingin mendeskripsikan gaya
bahasa yang dipergunakan dalam iklan obat-obatan. Hanya saja berbeda dalam
media yang digunakan, kalau kedua penelitian di atas menggunakan media cetak,
penelitian ini menggunakan media Televisi.
2.2 Kajian Pustaka
2.2.1. Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam retorika sering disebut dengan istilah style. Kata style
tersebut diturunkan dari kata latin sitlus semacam alat untuk menulis atau
mengukir pada lempengan lilin. Selanjutnya dalam perkembangan kata style
berubah makna menjadi kemampuan atau keahlian dalam menulis atau
mempergunakan bahasa secara ilmiah. Itulah sebabnya Keraf (1985:5)
mengartikan style atau gaya bahasa sebagai pengungkapan pikiran melalui bahasa
secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa).
Gaya bahasa yang baik dan benar setidak-tidaknya mengandung tiga unsur yaitu
kejujuran, sopan-santun, dan menarik Keraf (1984:113-115). Kejujuran dalam
berbahasa berarti penggunaan bahasa tersebut harus mengikuti aturan-aturan atau
kaidah berbahasa yang baik dan benar. Sopan-santun dalam berbahasa berarti
penggunaan bahasa tersebut harus memperlihatkan sikap menghormati atau
menghargai orang yang diajak berkomunikasi, biasanya dimanifestasi melalui
kejelasan dan kesingkatan. Kejelasan dapat memperlihatkan dengan struktur
gramatikal kata dan kalimat yang dipakai dengan fakta di lapangan, ide diurutkan
secara logis, kalau menggunakan perbandingan dan kiasan pun harus jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Sedangkan kesingkatan dapat dipakai melalui penggunaan secara efesien, hindari
penggunaan dua kata atau lebih yang bersinonim secara longgar. Menarik dalam
berbahasa berarti penggunaan bahasa tersebut harus menggugah pendengar atau
pembaca untuk menyimaknya. Gaya bahasa yang menarik dapat diukur melalui
beberapa komponen, antara lain variasi, humor yang sehat, pengerian yang baik,
vitalitas dan penuh daya khayal (imajinasi). Penggunaan variasi baik nada,
maupun pilihan kata untuk menghindari monoton yang akan membosankan.
Untuk itu perlu memiliki kekayaan dalam kosakata, memiliki kemampuan dalam
mengubah panjang pendeknya kalimat dan morfologis. Humor yang sehat
dimaksudkan untuk menimbulkan kesan gembira, dan daya khayal dimaksudkan
untuk membuat orang berimajinasi.
Ditinjau dari unsur-unsur bahasanya, (Keraf,1984:117-118)
mengelompokkan gaya bahasa atas empat kategori. Pertama , berdasarkan pilihan
kata yang digunakan, dibedakan atas gaya bahasa resmi, tidak resmi dan gaya
bahasa percakapan. Gaya bahasa resmi bentuknya lengkap dan biasanya
digunakan dalam kesempatan resmi, sehingga bentuknya baku. Gaya bahasa tidak
resmi bentuknya kurang lengkap, kadang-kadang tidak baku, biasanya digunakan
dalam kesempatan-kesempatan yang tidak formal. Gaya bahasa percakapan
bentuknya tidak baku, biasanya menggunakan kata-kata populer.
Kedua, berdasarkan nada, dikelompokkan atas gaya bahasa sederhana,
gaya bahasa mulia dan bertenaga, serta gaya bahasa menengah. Ketiga,
berdasarkan sruktur kalimat, dikelompokkan atas klimaks, antiklimaks paralisme,
antitesis, dan repetisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Keempat, gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna,
dikelompokkan atas gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Gaya bahasa
retoris terdiri atas 21 gaya bahasa dan gaya bahasa kiasan terdiri atas 16 gaya
bahasa.
Walaupun gaya bahasa itu dari berbagai jenis, tetapi secara umum gaya
bahasa yang sering digunakan meliputi 6 jenis gaya bahasa yaitu gaya bahasa
simile, metafora, personafikasi, hiperbola, sinekdoke dan metonimia (Hartoko,
1984:187). Pertama, simile. Simile atau perumpamaan merupakan gaya bahasa
yang menyamakan satu hal dengan hal lain dengan menggunakan kata-kata
perbandingan seperti: semisal, bak, laksana, bagai, seumpama, dan sebagainya.
Contohnya pada iklan produk Beauty “ Ii Devi, laksana cermin dari
Deva”(Pradopo, 1997:62)
Kedua, metafora. Metafora adalah gaya bahasa yang memperbandingkan
tetapi tidak menggunakan kata perbandingan, jadi bagaimana melihat suatu
dengan perantaraan benda lain (Pradopo, 1997:66). Contoh iklan menggunakan
gaya bahasa metafora adalah iklan Biscuit Danone “Biskuat, sekuat macan”.
Ketiga, personifikasi. Personifikasi adalah gaya bahasa yang
mempersamakan benda dengan manusia, benda mati seolah-olah dapat berbuat
layaknya manusia. Gaya bahasa ini membuat sebuah lukisan hidup, memberi
kejelasan, dan memberikan bayangan yang konkret. Contoh yang menggunakan
gaya bahasa personafikasi adalah iklan Pepsodent, “Floride care bikin gigi sehat,
kuat utuh selamanya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Keempat, hiperbola. Hiperbola adalah suatu gaya bahasa yang
mengandung sebuah pernyataan yang sangat berlebihan atau membesar-besarkan
suatu hal (Altenberg, dalam Pradopo, 1997:76). Contoh iklan yang menggunakan
gaya bahasa hiperbola adalah iklan Softener soklin “wanginya tak mau pergi”.
Kelima, sinekdoke merupakan gaya bahasa yang menyebutkan bagian
penting dari suatu benda atau hal untuk mewakili benda atau hal itu sendiri
(Pradopo, 1997:77). Contoh iklan inza yang menggunakan gaya bahasa sinekdoke
adalah “pilek, bersin-bersin pening atasi dengan inza”
Keenam, metonimia. Metonimia merupakan gaya bahasa yang dianggap
bisa membuat hidup sebuah kalimat yang ada serta menimbulkan asumsi-asumsi
tentang sesuatau (Pradopo, 1997:77). Contoh iklan yang menggunakan gaya
bahasa metonimia adalah iklan Daia, “ternyata semua pakai Daia”.
2.2.2 Iklan
Menurut KBBI (2005:421), iklan diartikan sebagai berita pesanan
untukmendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa
yang ditawarkan. Pengertian yang hampir sama diungkapkan Liliweri (1992, :17)
yang mengartikan iklan sebagai suatu kegiatan promosi yang ada di berbagai
tempat, dalam arti dapat dilihat, didengar dan ditonton kapan saja. Fungsi utama
iklan dalam hal ini adalah menyampaikan gagasan atau informasi mengenai
produk kepada massa, merupakan penyampaian informasi yang terstruktur,
menggunakan elemen-elemen verbal maupun nonverbal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Menurut Noviani (2002:42-43), Periklanan merupakan salah satu bentuk
khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran agar dapat menjalankan
fungsi pemasaran. Agar berfungsi dengan baik, maka aktivitas periklanan
idealnya tidak hanya memberikan informasi kepada khalayak, tetapi juga
membujuk khalayak. Hal itu harus tercermin pada indeks penjualan yang
meningkat, demikian pula tingkat keuntungan. Jadi periklanan harus mampu
mempengaruhi pemilihan-pemilihan dan keputusan pembelian.
Dewasa ini industri periklanan di Indonesia berkembangan pesat sekali.
Kini semakin banyak dikembangkan iklan dengan gaya khas Indonesia. Kekhasan
tersebut dibangun melalui tiga hal yaitu fisik, karakter dan gaya bahasa (style).
Penggambaran fisik yang khas Indonesia diperlihatkan dengan mengacu pada
fisik produk, segmentasi geografis, dan khalayak sasaran produk. Penggambaran
karakter khas Indonesia diperlihatkan dengan mengacu pada segmentasi
psikografis. Penggambaran gaya atau style bisa dilihat dari gaya bahasa, logat atau
dialek bahasa yang digunakan, dan sebagainya.
Frank (1996:16) menegaskan bahwa setiap iklan idealnya harus memenuhi
prinsip-prinsip berikut (1) visiabilitas, artinya iklan harus mudah dilihat atau
mudah menarik perhatian para khalayak yang menjadi audience, (2) Identitas
artinya setiap iklan harus mencantumkan identitas iklan secara jelas dan tegas; (3)
Promise (janji), artinya setiap iklan yang ditayangkan atau disiarkan biasanya
mengandung janji-janji yang bersifat membujuk para konsumen agar mereka
membeli atau mengkonsumsi produk yang diiklankan. Janji tersebut harus dibuat
sejelas mungkin dan tidak boleh menipu, dan (4) single mendideness, artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
setip iklan harus mampu mengarahkan pada tujuan utama dan tidak tergoda untuk
mengemukakan hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan .
Iklan yang kreatif dan bagus harus memenuhi lima aspek (Frank,1996:18)
Pertama, iklan harus sederhana. Maksudnya sebuah iklan harus komunikatif
sehingga mempunyai kekuatan dan kemampuan mengajak konsumen
berkomunikasi. Dengan pesan yang simple maka konsumen bisa diprediksi.
Kedua iklan harus unexpected. Maksudnya iklan harus mengandunng ide-ide unik
sehingga tidak bisa diprediksikan. Dengan membuat iklan memakai ide-ide yang
tidak disangka-sangka akan lebih diingat konsumen. Ketiga, iklan harus persuasif.
Maksudnya iklan tersebut harus memiliki daya bujuk. Daya bujuk iklan dalam hal
ini harus mempunyai pengaruh untuk menggerakkan konsumen melakukan
tindakan mencoba dan menggunakan produk tersebut. Keempat, aspek entertain.
Maksudnya iklan tersebut selain menghibur tetapi juga mampu mempermainkan
emosi konsumennya. Kelima, relavan. Maksudnya sekreatif apapun iklan yang
dibuat, harus tetap relavan dan dan berkorelasi dengan merek.
Berdasarkan bentuk iklan di media televisi dapat dapat dikelompokkan atas
beberapa jenis (Wityatama, 2005:92), yaitu:
a. Live action
Live action adalah video klip iklan yang melibatkan unsur gambar, suara, dan
gerak secara bersama. Gambar yang diperlihatkan sangat beragam, meliputi
kehidupan manusia, dengan segala aspeknya, sehingga terkesan sangat natural.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Misalnya cuplikan kejadian pembantu sedang mencuci perabotan, dalam cuplikan
itu ditampilkan produk yang dipromosikan.
b. Animation
Animasi merupakan iklan yang dibangun berdasarkan gambar-gambar kartun
(dua maupun tiga dimensi) baik yang digambarkan dengan keterampilan tangan
maupun animasi komputerisasi. Karekteristik animasi pada dasarnya dapat
melukiskan segala sesuatu secara terbatas dan kreatif, dengan demikian
penggunaan animasi dalam dunia periklanan sangat membantu komunikator
menyampaikan pesan secara lebih menarik dan dramtik. Dengan berbagai teknik
animasi, berbagai hal dapat ditampilkan secara berbeda dengan realitas empirik,
sehingga dapat memvisualisasikan pesan scara sangat bebas. Iklan berbentuk
animasi ini kebanyakkan digunakan untuk mengiklankan produk yang membidik
konsumen anak-anak, mengingat kelompok tersebut merupakan kelompok yang
paling menyukai animasi.
c. Stop Action
Stop action adalah iklan televisi yang berbentuk perpaduan antara teknik live
action (gambar kehidupan masyarakat sehari-hari), teknik gambar animasi
(gambar kartun) baik dikerjakan dengan tangan maupun komputer, baik dua
dimensi maupun tiga dimensi) untuk memberi effect dramatik iklan, sehingga
ilustrasi yang rumit dapat digambarkan dengan baik dan menarik. Stop action
banyak digunakan untuk mengiklankan produk makanan, minuman, obat-obatan,
dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Coba amati secara lebih seksama iklan CDR , khususnya frame 2 ,3, dan 4.
Awalnya, gambar menunjukkan ibu sedang bermain dengan anaknya. Lalu
gambar dipadukan dengan animasi, ibu melompat, kemudian gambar tersebut
diperlihatkan beku, lanjutnya diperlihatkan gambar animasi “mascot” CDR.
Visualisasi tersebut dikategorikan sebagai stop action.
d. Still
Still adalah iklan yang disampaikan dengan cara tidak melibatkan unsur
gambar gerak, melain gambar beku (diam). Gambar beku tersebut biasanya
didapat dari hasil pemotretan fotografi, atau animasi. Iklan ini sering disebut juga
slide show. Mengingat ilustrasi yang diperlihatkan tidak melibatkan unsur gerak,
maka iklan ini kurang menarik perhatian. Untuk menarik perhatian biasanya
dikombinasikan dengan alunan musik dan narasi suara.
e. Musik
Musik dapat dijadikan media penyampaian pesan. Dalam hal ini musik yang
digunakan tidak sebatas sebagai pengiring ilustrasi, melainkan penyampaian
pesan itu sendiri. Walaupun iklan ini didominasi oleh musik, namun
visualisasinya dapat diiringi dengan menggunakan gambar gerak. Contoh iklan
yang menggunakan musik sebagai penyampaian pesan adalah iklan Indomie.
f. Super Imposed
Super Imposed adalah bentuk iklan televisi berupa gambar iklan yang
diperlihatkan di atas gambar lain biasanya di pojok televisi. Penayangannya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menghentikan acara televisi yang sedang berlangsung. Durasi iklan ini antara 5-10
detik, walaupun terkadang lebih.
g. Sponsor Program
Sponsor program adalah bentuk iklan televisi dimana pihak pengiklan atau
sponsor membiayai program acara televisi tertentu dan sebagai imbalannya berhak
menyampaikan pesan iklan dengan cara lebih dominan. Sponsor program dapat
dilakukan dengan blocking time, sponsor membeli waktu siaran televisi dan
selama waktu itu berhak meyampaikan pesan iklannya. Agar tidak membosankan,
yang telah dikemas biasanya dipadukan dengan berbagai acara hiburan dan
informasi yang menarik. Acara televisi yang banyak menggunakan iklan sponsor
program antara lain acara musik Gebyar BCA (Indosiar), Telkomsel, Britama
(RCTI)
h. Running Texts
Running Texts adalah bentuk iklan televisi dimana pesan diperlihatkan dengan
memunculkannya secara secara bergerak dari kanan masuk ke layar lalu
menghilang ke kiri, pada bagian bawah layar sehingga tidak mengganggu siaran.
i. Backdrop
Backdrop adalah bentuk iklan televisi dimana pesan iklan diperlihatkan pada
latarbelakang acara yang diadakan, baik berupa still maupun klip iklan. Gambar
still dapat dilekatkan pada layar panggung sebagai lata belakang acara baik
hiburan maupun informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
j. Caption
Caption adalah bentuk iklan televisi yang menyerupai super impose.
Bedanya, dalam caption pesan yang disampaikan hanya berupa tulisan saja yang
berjudul di layar bawah.
k. Credit Title
Credit title merupakan bentuk iklan televisi dimana iklan, biasanya berupa
gambar still ditampilkan pada bagian akhir ketika sebuah acara sudah selesai.
Sebagai contoh pada akhir sinetron selain ditampilkan staf pendukung acara juga
ditampilkan merek dan nama perusahaan pendukung acara, itulah credit title.
l. Ad lib
Ad lib adalah bentuk iklan televisi dimana pesan iklan disampaikan atau
diucapkan secara langsung oleh penyiar pembawa acara. Baik antara acara yang
satu dengan yang lainnya, maupun ditengah acara.
m. Property Endersment
Pada dasarnya apa pun yang diperlihatkan di layar televisi dapat digunakan
sebagai media iklan, antaranya untuk iklan tidak langsung (soft campaion). Iklan
ini merupakan iklan yang berbentuk dukungan sponsor yang diperlihatkan pada
berbagai property yang dikenakan oleh artis atau penyiar. Maksudnya busana
yang dikenakan oleh para artis dan presenter, make up yang dipakai presenter
semua bisa dijadikan iklan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
n. Promo Ad.
Promo ad adalah iklan yang dilakukan oleh pengelola televisi untuk
mempromosikan acara-acaranya, dengan harapan banyak pemirsa tertarik dan
mau menonton acara yang ditayangkan, sehingga acara tersebut mendapatkan
jumlah permirsa yang cukup banyak sehingga ratingnya tinggi. Rating yang tinggi
akan mengundang minat pengiklan memasang iklan di acara tersebut.
Kandungan iklan pada dasarnya terdiri atas dua, yaitu tampilan visual dan
bahasa. Oleh pembuat iklan, kedua hal ini dipadukan sehingga diharapkan bisa
memberikan sentuhan yang ekspresif dan tepat mengenai sasaran.
2.2.3 Bahasa Iklan
Bahasa iklan pada dasarnya terdiri dari beberapa aspek. Gillian (dalam
Agustrijanto, 2002) meyebutkan beberapa diantaranya, yaitu: pertama, kata-kata
yang mengandung daya ingat. Kata-kata dapat mempengaruhi sikap kepercayaan
orang lain. Para pembuat iklan sungguh menyadari bahwa kata-kata dapat
mempengaruhi dan menambah suatu kesempurnaan produk yang dapat menarik
perhatian masyarakat. Kata-kata tidak hanya menguraikan suatu hal, tetapi dapat
menyampaikan perasaan, sikap dan gagasan yang ada dalam pikiran.
Kedua, merek dagang dapat bermakna denotatif (sebenarnya) dan dapat pula
konotatif (tidak sebenarnya) ketika suatu merek ditujukan untuk menamai sebuah
produk, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan agar dapat menciptakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
makna tertentu. Nama perlu dicantumkan tidak hanya label atau identitas produk
saja, tetapi bagaimana agar dapat membawa kesan yang menarik perhatian
sehingga penjualan berhasil.
Ketiga, nada suara. Bagi pemasang iklan tidak hanya cukup dengan kata-kata
untuk menarik perhatian bagi pemasaran produknya. Pada umumnya setiap orang
lebih sering dipengaruhi oleh suara seseorang yang nampak ramah atau
menyenangkan. Radio dan televisi perlu memperhatikan hal itu agar menimbulkan
kesan yang mendalam. Termasuk merangsang keingintahuan calon konsumen
akan produk menggunakan suara yang santai tetapi jelas dan efesien. Kadang
untuk menarik perhatian diselingi suara yang lantang, mendorong dan agresif.
Keempat, (simbol). Bahasa lambang adalah bahasa retoris yang berusaha
untuk menciptakan efek penyimpangan atau manfaat aturan bahasa. Beberapa
ungkapan retoris yang sudah menjadi ungkapan bahasa sehari-hari dangan hasil
yang cukup mengejutkan. Contoh ungkapan “berikan sentuhan Paris dalam
hidupmu”, dalam hal ini kata Paris mengandung makna yang khusus, Paris
mewakili pandangan umum busana, pengalaman, cita rasa tinggi. Kelima,
kaligrafi (seni lukis tangan). Bahasa merupakan bagian dari referensi utama dalam
berkomunikasi. Bahasa berfungsi sebagai isyarat yang dapat digunakan dengan
cara yang sama seperti halnya tanda dan gambar, hal itu dapat terjadi karena orang
melihat atau membaca dapat menguraikan dengan bahasanya sendiri. Dalam
beberapa hal bahasa iklan menggunakan tulisan tangan indah, ini adalah suatu
perluasan cara memperkenalkan produk secara langsung tanpa kata-kata. Iklan
dengan menggunakan seni kaligrafi menyatakan bahwa produk dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
sendirinya, tidak melalui bahasa, dapat menjelaskan mengenai produk tersebut.
Hal ini merupakan suatu cara bahasa, bagaimana kaligrafi mencoba
mempersatukan tanda dengan mengekspresinya.
2.2.4 Media Elektronik Televisi
KBBI (2005:241) mengartikan media elekronik sebagai suatu media yang
memperkenalkan produk menggunakan objek langsung atau intraksi langsung
kepada publik. Media elektronik merupakan suatu usaha yang paling diharapkan
masyarakat (http:/bimasislam). Media elektronik mempunyai peranan yang sangat
besar dan luas sebagai alat penyampaian informasi maupun alat komunikasi.
Media ini juga bisa berfungsi mendidik (memberikan pelajaran) atau propaganda.
Peranannya yang besar dan luas menempatkan media elektronik sebagai
salah satu alat kebutuhan manusia. Dewasa ini media elektronik bukan lagi
kebutuhan sekundar atau mewah melainkan kebutuhan primer. Televisi kini
meyebar hampir merata ke seluruh Nusantara. Dengan keberadaannya kini
informasi dapat menyebar dengan cepat dan merata.
Kelebihan media elektronik seperti televisi adalah sangat efektif dan
efesien. Ketika seorang menyampaikan informasi cukup berbicara di
radio/televisi, dalam seketika informasi itu bisa menyebar dan dinikmati oleh
puluhan ribu orang. Demikian juga ide-ide yang mau disampaikan kepada
masyarakat di pelosok-pelosok tanah air, tidak perlu dengan mendatangi mereka,
sekarang melalui media dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dewasa ini hampir setiap keluarga telah memiliki media elektronik
khususnya radio dan televisi. Melihat kelebihan media televisi tersebut, kini
banyak yang menggunakan media elektronik sebagai media promosi. Kini hampir
sebagian besar masyarakat menjadikan televisi sebagai salah satu sumber utama
informasinya.
Mengingat semakin banyak orang yang menjadikan televisi sebagai
sumber informasinya kini banyak produsen yang memanfaatkan televisi sebagai
media promosinya. Persoalannya apakah itu akan disimak dan diperhatikan oleh
penonton, sangat tergantung sejauh mana informasi tersebut dikemas. Sepenting
apapun suatu informasi jarang akan mendapatkan perhatian bila tidak
disampaikan secara menarik. Sebaliknya hal-hal yang biasa saja bisa menarik
perhatian bila dkemas dengan baik.
Televisi merupakan salah satu media yang termasuk dalam kategori above
the line. Sesuai karakternya iklan televisi mengandung unsur suara, gambar, dan
gerak. Oleh karena itu pesan yang ingin disampaikan melalui media ini akan
menarik perhatian tergantung bagaimana ketiga unsur tersebut dipadukan.
Ketiganya harus saling menunjang dan melengkapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.3 Kerangka Teori
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis gaya-gaya bahasa yang
digunakan dalam iklan obat-obatan yang ditayangkan televisi, khususnya stasiun
SCTV, selama bulan Maret 2010. Dalam hal ini akan ditelaah dua hal, yaitu tipe-
tipe gaya bahasa yang digunakan dalam iklan obat-obatan tersebut, ciri-ciri dari
setiap tipe gaya bahasa, apa kegunaan gaya bahasaa, dan apa saja gaya bahasa
yang paling menonjol dalam iklan obat-obatan di SCTV.
Untuk menjawab gaya bahasa apa yang digunakan dalam iklan obat-obatan
tersebut tipe-tipe apa saja, bagaimana cirinya, apa guna gaya bahasa, dan apa saja
gaya bahasa yang paling menonjol dalam iklan obat-obatan di SCTV penelitian
ini akan berlandaskan pada teori periklanan dan teori gaya bahasa. Teori
periklanan mengikuti pandangan Jefkin Frank (1996), sedangkan teori gaya
bahasa mengikuti pandangan Gorys Keraf (1984).
Teori periklanan digunakan untuk menegaskan bahwa gaya bahasa yang
digunakan dalam iklan tidak terlepas dari tujuan periklanan yang ingin menarik
perhatian penonton, mempersuasinya, mempengaruhi pola pikir dan
membangkitkan minat sehingga mendorong mereka untuk membeli dan
menggunakan produk yang diiklankan. Hal inilah yang dikemukakan Frank
(1996:18), bahwa iklan harus persuasif atau memiliki daya bujuk. Daya bujuk
tersebut harus mampu mempengaruhi dan menggerakkan konsumen melakukan
tindakan mencoba dan menggunakan produk tersebut. Iklan tersebut harus bisa
memperlihatkan keampuhan prouk yang ditawarkan, bahkan kadang dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
melebih-lebihkan (gaya bahasa hiperbola), memperlihatkan kemampuan seperti
manusia (gaya bahasa personifikasi), dan sebagainya.
Teori gaya bahasa digunakan untuk menegaskan bahwa gaya bahasa (style)
sebagai pengungkapan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan
jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa). Menurut Keraf (1984:113-155),
gaya bahasa yang baik harus mengandung kejujuran, sopan-santun dan menarik.
Kejujuran berarti penggunaan gaya bahasa tersebut harus mengikuti aturan-aturan
atau kaidah berbahasa yang baik dan benar. Sopan-santun berarti penggunaan
bahasa tersebut harus memperlihatkan sikap menghormati dan menghargai orang
yang diajak komunikasi, biasanya dimanifestasi melalui kejelasan dan
kesingkatan. Kejelasan diperlihtakan melalui struktur gramatikal kata dan kalimat
yang dipakai dikaitkan deangan fakta di lapangan, ide diurutkan secara logis, dan
kalau menggunakan perbandinagn dan kiasan harus jelas. Kesingkatan
diperlihatkan melalui penggunaan kata dan kalimat secara efisien, hindari
penggunaan dua kata atau lebih yang bersinonin secara longgar. Menarik berarti
penggunaan bahasa harus menggugah pendengar atau pembaca untuk menyimak.
Penggunaan kedua teori di atas tampak nyata pada empat tahap
penganalisisan data meliputi inventarisasi, identifikasi, klasifikasi dan pemaparan.
Tahap pertama inventarisasi. Pada tahap ini peneliti akan mengumpulkan dan
mencatat semua data yang diperlukan, dalam hal ini data yang berkaitan dengan
iklan obat-obatan di televisi. Tercatat 30 iklan obat-obatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tahap kedua,identifikasi. Pada tahap ini ke-30 iklan yang ditelah dipilih
diidentifikasi mengandung gaya-gaya bahasa apa saja dan apa ciri dari setiap
gaya bahasa tersebut. Dalam hal ini yang diidentifikasi teks dan tuturan dalam
iklan-iklan tersebut.
Tahap ketiga, klasifikasi. Pada tahap ini ke-30 iklan yang telah di
identifikasi, diklasifikasikan berdasarkan gaya-gaya bahasa yang dipakai.
Tahap keempat, pemaparan atau deskripsi. Pada tahap ini data yang telah
diidentifikasi, dan diklasifikasi, masing-masing dipaparkan dalam bentuk
deskriptif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk kategori penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitiandeskriptif-kualitatif adalah suatu bentuk penelitianyangmendasarkan
penelitiannya pada fakta-fakta yang diperoleh di lapangan, data tersebut
selanjutnya dideskripsikan secara fakta dan akurat.
Dalam hal ini akan ditelaah kaitan antara fakta dan hubugan antara
fenomena yang diselidiki (Nazir, 1983:63).
Dalam penelitian ini akan dianalisis gaya-gaya bahasa yang biasa
digunakan dalam iklan obat-obatan di televisi. Selain itu diperhatikan pula ciri-ciri
dari setiap gaya bahasa tersebut.
3.2. Data dan Sumber data
Data yang diteliti dan ditelaah dalam penelitian adalah iklan obat-obatan di
televisi (30 iklan), yang ditelaah adalah tipe-tipe gaya bahasa dan ciri-ciri yang
terdapat dalam setiap gaya bahasa tersebut. Sedangkan sumber datanya adalah
stasiun televisi SCTV, salah satu stasiun televisi yang banyak menyiarkan iklan
obat-obatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3.3. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri atas tiga tahapan strategis, yaitu tahap
pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap pemaparan data hasil analisis
(Sudaryanto:1992:57). Tahap pengumpulan data merupakan tahap pertama, dalam
hal ini semua iklan obat-obatan yang ditayangkan pada priode penelitian (bulan
Maret 2010) dikumpulkan, lalu disortir sehingga diperoleh 30 iklan. Selanjutnya
ke-30 iklan yang ada dianalisis, dengan melihat tipe-tipe gaya bahasa yang
digunakan dalam ke-30 iklan tersebut, dan apa ciri-ciri yang terdapat dalam setiap
gaya bahasa yang ada. Kemudian, hasil analisis tersebut dipaparkan apa adanya,
untuk menunjukkan bagaimana penggunaan gaya bahasa dalam iklan obat-obatan
tersebut.
3.4.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik simak dan teknik catat (Pranowo, 2009). Artinya peneliti terlebih dahulu
menyimak lalu merekam atau mencatat semua iklan obat-obatan yang ditayangkan
televisi, khususnya SCTV selama priode penelitian. Setelah iklan terkumpul,
mulai diinventarisasi gaya-gaya bahasa yang dipakai dalam iklan-iklan tersebut
dan ciri-ciri gaya-gaya bahasa tersebut, baru diklasifikasi berdasarkan gaya bahasa
yang dipakai untuk dianalisis lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
teknik analisis data empat tahap yaitu tahap inventarisasi, teknik identifikasi,
teknik klasifikasi dan teknik paparan.
Pada tahap inventarissasi, sebagai tahap pertama, peneliti mengumpulkan
data dan mencatat semua data mengenai iklan obat-obatan yang ada di televisi.
Tahap kedua, tahap klasifikasi, pada tahap ini peneliti mulai mengidentifikasi ke-
30 iklan obat-obatan yang ada, gaya-gaya bahasa apa saja yang digunakan dan apa
ciri-ciri dari setiap gaya bahasa tersebut yang diperlihatkan dalam teks atau
tuturan iklan tersebut.
Selanjutnya, tahap ketiga merupakan teknik klasifikasi, dalam hal ini
pengklasifikasian didasarkan pada gaya-gaya bahasa yang dipakai.
Akhirnya data yang ditelaah diklasifikasi tersebut dipaparkan apa adanya
dalam bentuk deskriptif. Dengan demikian akan terlihat gaya-gaya bahasa yang
Nomor Data :
Tema :
Tuturan :
Teks :
Gambar :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dipakai dalam iklan obat-obatan tersebut, juga ciri-cirinya, dan ditelaah untuk apa
gaya bahasa itu digunakan sesuai konteksnya sebagai iklan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Penyajian Data
Data yang dianalisis dalam skripsi ini adalah mengenai iklan obat-obatan
yang sering ditayangkan televisi di Indonesia, khususnya stasiun televisi SCTV
selama bulan Maret 2010, jam 19.00-24.00 WIB. Sesungguhnya ada banyak iklan
obat-obatan yang ditayangkan SCTV selama periode pengamatan, tetapi karena
berbagai keterbatasan yang penulis hadapi, makayang dibahas hanyalah 30 iklan
saja. Dalam hal ini iklan obat-obatan yang tergolong paling sering ditayangkan
selama periode pengamatan. Iklan-iklan tersebut selengkapnya terlampir
(lampiran 1).
4.1.1. Tipe-tipe Gaya Bahasa dalam iklan obat-obatan di SCTV
Dari 30 iklan obat-obatan yang ditayangkan SCTV dan dianalisis dalam
penelitian ini mengandung sepuluh tipe gaya bahasa. Kesepuluh gaya bahasa yang
digunakan meliputi gaya bahasa perulangan (repetisi), gaya bahasa metonomia,
personifikasi, hiperbola, asindeton, perumpamaan, polisindeton, gaya bahasa
sinekdoke, erotesis dan gaya bahasa pertentangan(paradoks).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4.1.2. ciri-ciri Setiap Baya Bahasa dalam iklan obat-obatan di SCTV
Setiap tipe gaya bahasa yang ada dalam iklan obat-obatan di SCTV ini
masing-masing memperlihatkan ciri-ciri tersendiri. Berikut ciri-ciri tipe gaya
bahasa yang terdapat dalam iklan obat-obatan di SCTV
4.1.1.1 Gaya Bahasa Repitisi atau Gaya Bahasa Perulangan
Perulangan atau repetisi adalah gaya bahasa yang mengandung
perulangan bunyi, suku kata, atau frase atau pun bagian kalimat yang dianggap
penting untuk memeberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai (Tarigan,
1986:180).
Gaya bahasa repetisi atau perulangan dapat ditemukan dalam beberapa
iklan obat-obatan. Dari 30 iklan yang dianalisis, gaya bahasa repetisi tampak pada
beberapa iklan sebagaimana dideskripsikan di bawah ini.
(1) A: Liang Teh Cap Panda, panas dalam insya Allah redah. Liang Teh Cap Panda, panas dalam insya Allah redah. Liang Teh Cap Panda.panas dalam insya Allah redah (Iklan Liang Cap Panda)
(2) A: Hemaviton Jreng dengan energi vitamin T8, dapat vitaminnya, dapat sehatnya, badan segar sepanjang hari. B: Hemaviton Jreng. Hemaviton Jreng, jreng vitaminnya, jreng stamnina nya (Iklan Hemaviton Jreng)
(3) A: Ayo ada berapa jerapa ?
B :7 A:Ayo pasang mata jerapah! Pintar N: Lukita cerdas bersama cerebrovort baru bersama stroberry yang disukai anak. Anak sehat dan cerdas, tumbuh tinggi dan cerdas (Iklan Cerebrovort)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
(4) A: Besok ujian. N: Makanya belajar teratur, dan minum cerebrovit excel. B: Pake tiap hari, pake tiap hari, pake tiap hari (Iklan Cerebrovit exel )
(5) A: Loh kok pulang? B: Lagi gak enak badan! Agar sehat minum teratur ini Ipi Vitamin bantu atasi lelah, N: banyak macam, banyak manfaat. Ipi Vitamin badan sehat , kerja pun semangat
(Ipi Vitamin)
(6) N : Kini Fatigon sprit dengan nano-nano gingseng lebih cepat lebih bertamina. BCAA lebih bertenaga lebih tahan lama. A : Spri....t N : fatogon sprit stamina lagi dan lagi.
(Iklan Fatigon Sprit) (7) A : Gusiku berdarah.
N : Kan rajin sikat gigi? Menyikat gigi masih ketinggal kuman mulut. B : Biasakan kumur laserin deh Pa N : Efektif melawan kuman, penyebab masalah mulut. Awali menyikat gigi,
tuntas dengan Laserin (Iklan Laserin)
Ketujuh tuturan di atas merupakan kutipan dari iklan obat-obatan yang
menggunakan gaya bahasa repetisi atau perulangan. Pada data (1) gaya bahasa
repetisi terdapat pada tuturan “Liang Teh Cap Panda, panas dalam Inysa Allah
redah” yang disampaikan berulang-ulang sampai tiga kali dengan konstruksi yang
persis sama. Gaya bahasa perulangan atau repetisi ini digunakan untuk
menekankan bahwa informasi yang disampaikan sangat penting dan perlu disimak
dan dingat dengan baik bahwa inilah salah satu obat untuk meredakan panas
dalam. Dengan demikian melalui penggunaan gaya bahasa repetisi ini, iklan Liang
Teh Cap Panda mau mengingatkan sekaligus mempersuasikan penonton untuk
segara mengkonsumsi Liang Teh Cap Panda kalau mau meredahkan panas dalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pada data (2) gaya bahasa repetisi terdapat dalam tuturan “ dapat
vitaminnya, dapat sehatnya” serta “jreng vitaminnya jreng staminanya”.
Konstruksi klausa di atas menggunakan gaya bahasa repetisi khususnya gaya
bahasa anafora, yaitu gaya bahasa repetisi berupa perulangan kata pertama pada
setiap baris atau kalimat. Hal itu dapat dilihat dari penggunaan kata “dapat”
pada” dapat vitaminnya , dapat sehatnya” dan kata “jreng” pada “jreng
vitaminnya, jreng staminanya”. Ungkapan di atas mau menjelaskan bahwa kalau
minum Hemaviton Jreng, selain mendapat vitamin orangnya pun akan sehat,
selain itu Hemaviton memang jreng karena mengandung dan bisa meningkatkan
stamina pemakainya. Melalui ungkapan seperti di atas, iklan ini mau mempersuasi
penonton agar minum Hemaviton Jreng selain untuk sehat juga agar tetap
berstamina.
Data (3) gaya bahasa repetisi terdapat dalam tuturan “Anak sehat dan
cerdas, tumbuk tinggi dan cerdas”. Kalimat ini menggunakan gaya bahasa
repetisi khususnya efistrofa, yaitu semacam gaya bahasa repetisi berupa
perulangan kata atau frase pada akhir baris kalimat berurutan. Kata
“cerdas”diulangi untuk menekankan bahwa cerebrovort berkhasiat meningkatkan
kecerdasan. Dengan demikian perulangan ini dimaksdukan untuk mempersuasi
penonton agar memakai cerebrovot agar anak tumbuh sehat dan cerdas.
Pada data (4) gaya bahasa repetisi terdapat dalam tuturan si Aktor “pake
tiap hari, pake tiap hari, pake tiap hari”. Klusa “pake tiap hari” diulang sama
persis sampai empat kali. Pengulangan ini untuk mengingatkan penonton untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Cerebrovit Excel setiap hari agar bisa konsentrasi dan berstamina ketika
menghadapi ujian
Pada data (5) gaya bahasa repetisi terdapat dalam tuturan “ banyak macam,
banyak manfaat” dan “Ipi Vitamin, badan sehat, kerjaan semangat”. Ungkapan
pertama menggunakan gaya bahasa anafora, sedangkan ungkapan yang kedua
menggunakan gaya bahasa asonansi, yaitu gaya bahasa repetisi yang berwujud
perulangan vokal yang sama, biasa untuk memperoleh efek penekanan.
Penggunaan gaya bahasa dalam iklan tersebut dimaksudkan untuk menekankan
bahwa Ipi vitamin sangat penting untuk membuat badan sehat dan meningkatkan
semangat kerja.
Pada data (6) gaya bahasa repetisi terdapat dalam tuturan “ lebih cepat,
lebih berstamina, lebih bertenaga, lebih tahan lama”. Konstruksi klausa di atas
menggunakan gaya bahasa repetisi khususnya anafora pengulangan kata pertama
dalam baris. Dalam hal ini kata “lebih” pada “lebih cepat, lebih berstamina, lebih
tahan lama, lebih bertenaga. Iklan ini mau mengatakan bahwa fatigon spirit
mampu meningkatkan stamina lebih dari produk-produk yang sejenis. Dengan
demikian iklan ini mau mempengaruhi sekaligus menyarankan penonton untuk
selalu mengkonsumsi Fatigon Spirit tuntuk meningkatkan stamina
Selanjutnya pada data (7) gaya bahasa repetisi terdapat pada tuturan
narator “ Laserin efektif melawan kuman penyebab masalah mulut. Awali
menyikat gigi tuntaskan dengan Laserin”. Ungkapan ini menggunakan gaya
bahasa repetisi khususnya gaya bahasa epanalapsis, yaitu semacam gaya bahasa
repetisi yang berupa perulangan kata pertama dari baris atau kalimat pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
menjadi kalimat terakkhir pada baris, klausa atau kalimat berikutnya. Dalam iklan
di atas kata Laserin menjadi kata pertama pada kalimat yang pertama, dan
menjadi kata terakhir pada kalimat kedua. Penggunaan repetisi dalam iklan ini
mau membentuk daya ingat bahwa Laserin efektif melawan kuman, sehingga
tidak cukup hanya menyikat gigi tetapi tuntaskan dengan Laserin. Dengan
demikian mau mempengaruhi dan meyarankan penonton menggunakan Lasrin.
Ketujuh contoh di atas merupakan tuturan dalam iklan obat-obatan di
televisi yang menggunakan gaya bahasa repetisi atau perulangan. Gaya bahasa
repetisi yang digunakan di atas beraneka ragam. Ada yang berupa perulangan
kalimat yang sama persis sampai beberapa kali seperti iklan Liang Teh Cap
Panda, dan Cerebrovit Excel. Ada pula yang berupa perulangan kata atau frase
pada awal baris atau awal kalimat. (anafora) seperti pada iklan Hemaviton Jreng,
dan Fatigon Spirit, ada pula perulangan kata yang menggunakan bahasa repetisi
yang berupa perulangan vokal yang sama dalam setiap kata sehingga
menimbulkan bunyi yang indah dan mudah diingat (asonasi) seperti pada iklan Ipi
vitamin, serta ada pula yang menggunakan gaya bahasa repetisi berupa perulangan
kata pertama pada baris berikutnya (epanalepsis) seperti pada iklan laserin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4.1.1.2 Gaya bahasa Metonomia
Gaya bahasa metonomia adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal
yang ditautkan dengan nama orang, barang atau hal sebagai pengganti. Misalnya
menyebut nama pencipta atau pembuatnya jika yang dimaksud barangnya
(Moeliono, dalam Tarigan, 1986:123). Gaya bahasa metonomia ini dapat
ditemukan dalam beberapa iklan obat-obatan di bawah ini. Dari 30 iklan yang
dianalisis, gaya bahasa metonomia tampak pada beberapa iklan sebagaimana
dideskripsikan dibawah ini.
(8) A: Untuk mencegah dan mengatasi masuk angin orang pintar minum Tolak Angin herbal terstandar. Orang Pintar minum Tolak Angin
(Iklan Tolak Angin)
(9) A : Da, daa Ma Ma. B : Jagoan mama menang, Uh bau acam N : Itu tanda kuman berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Untuk
Manda saya percayakan detol, rekomendasi para ahli. Tuangkan detol cair anti kuman kualitas prima ke dalam bak mandi membunuh kuman dengan segera. Sehat berawal dari detol
B : Huuuh wanginya sehat melindungi (Iklan Detol Cair)
(10) N :Kita pakai, aku juga. Setelah ini daktarin ini selalu. Si pelajar juga pake selalu Daa jamur simple aja. pakai daktarin selalu. (Iklan Daktarin)
(11) A: Panas dalam beri inzana. (Iklan Inzana)
(12) A: Gak bisa kancing, B: Bikin perut tambah buncit. Nanti malam minum laxing besok pagi
dikeluarin. N: Laxing mengandung ekstra alami dan lidah buaya. Jadi lancar, rasa longgar Laxing lancarkan BAB secar alami (Iklan Laxing) (13) A : Ya ampun Attlas, hai Attlas kamu pegal ya? B : Ia lama-lama jadi pegal juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
A : sebentar ya pakai koyo cabe. B : Wo ohai panasnya mantap. Encok, pege linu, nyeri otot, hambur semua.
(Iklan Koyo Cabe)
Keenan tuturan di atas merupakan kutipan dari iklan obat-obatan di
televisi yang menggunakan gaya bahasa metonomia. Pada data (8) gaya bahasa
metonomia tampak pada tuturan “orang pintar minum Tolak Angin”, Melalui
ungkapan ini pengiklan ingin mengklaim semua orang pintar minum Tolak Angin,
berarti dengan kata lain hanya orang bodoh saja yang tidak minum Tolak Angin
untuk mencegah dan mengatasi masuk angin.
Pada data (9) gaya bahasa metonomia terdapat dalam tuturan “untuk
mandi saya percayakan Deto,l rekomendasi para ahli. Tuangkan detol cair kuman
kualitas prima ke dalam bak mandi membunuh kuman dengan segera. Sehat
berawal dari detol”. Dalam Ungkapan di atas kata Detol dipakai untuk
menggantikan sejenis sabun cair bermerek Detol yang direkomendasikan para ahli
karena mampu membunuh kuman dengan segera. Dengan hanya menyebut Detol,
orang akan lebih mudah ingat kalau Detol itu tidak lain merupakan sabun cair
yang mampu membunuh kuman dengan segera. Jadi mau mempersuasi penonton
untuk menggunakan sabun cair detol yang mampu membunuh kuman dengan
segera.
Pada data (10) gaya bahasa metonomia terdapat dalam tuturan “simple aja,
pakailah Daktarin kalau gatal jamur”. Ungkapan di atas mengandung kata “
Daktarin” untuk menunjukkan pada sejenis obat untuk mengatasi gatal jamur.
Ungkapn ini mau mengatakan sekaligus menonjolkan bahwa untuk gatal jamur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Daktrin-lah obatnya. Dengan iklan seperti itu diharapkan penonton akan ingat
Daktarin setiap kali mengalami gatal jamur dan menggunakannya.
Pada data (11) gaya bahasa metonomia terdapat dalam tuturan “panas beri
Inzana”. Inzana hanyalah merek obat penurun panas dan demam untuk anak,
tetapi dalam iklan ini mewakili keseluruhan produk. Dengan menggunakan gaya
bahasa ini diharapkan orang akan lebih mudah ingat kepada Inzana, sehingga
ketika anak demam dan panas mereka pun akan menggunakan Inzana untuk
penurun panas dan demam.
Pada data (12) gaya bahasa metonomia terdapat dalam tuturan “Koyo
Cabe Panasnya Mantap” , Koyo Cabe sejenis obat yang ditempelkan pada bagian
yang sakit baik nyeri, pegel linu, encok yang karena panasnya sakit pun hilang
atau sembuh. Ungkapan ini mau mengingatkan penonton akan produk koyo cabe
yang mampu mengatasi encok, nyeri dan pegel linu, karena panasnya yang
mantap bisa mengatasi efek cuaca dingin. Jadi iklan ini mau memepersuasi
penonton untuk memakai koyo cabe untuk mengatasi encok, nyeri otot dan pegel
linu.
Pada data (13) gaya bahasa metonomia terdapat dalam tuturan “Laxing
Lancarkan BAB secara alami”. Laxing adalah merek obat yang mengandung
ekstrak alami dan lidah buaya, Laxing adalah nama obat yang dikenal mampu
memperlancarkan BAB. Dengan iklan tersebut diharapkan penonton diingatkan
untuk memakai Laxing guna memperlancar BAB.
Dari keenam tuturan diatas, semuanya menggunakan gaya bahasa
metonomia. Dalam gaya bahasa metonomia, kata yang digunakan menunjuk pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
hal yang lebih besar, menunjuk pada keseluruhan. Pada iklan di atas Tolak
Angin, Detol, Daktarin, Inzana, Laxing, dan Koyo Cabe sesungguhnya hanyalah
merek, tetapi kata-kata tersebut mewakili produk obat dengan merek tersebut. Hal
ini dimaksudkan untuk lebih mudah diingat oleh penonton, sehingga pada saat
mengalami penderitaan atau sakit akan segara ingat ada obat yang mampu untuk
mengatasinya. Pada iklan Tolak Angin, istilah “orang pintar” mewakili semua
orang cendik-cendikia, sekaligus menekankan hanya orang bodoh yang saja tidak
minum Tolak Angin. Dengan hanya menyebut merek seperti di atas, orang akan
lebih mudah mengingatnya dan pada saatnya akan menggunakan produk yang
diiklankan, ketika situasi dan kondisi yang dihadapi memerlukan hal tersebut. Jadi
mempersuasi penonton untuk menggunakan produk-produk yang diiklankan.
4.1.1.3 Gaya Bahasa Personifikasi
Gaya bahasa personifikasi adalah sejenis majas yang melekatkan sifat-sifat
insani kepada barang yang tidak bernyawa atau ide yang abstrak (Tarigan,
1987:17). Gaya bahasa dapat ditemukan pada beberapa iklan obat-obatan berikut
ini. Dari 30 iklan yang dianalisis, gaya bahasa personifikasi tampak pada
beberapa iklan obat-obatan sebagaimana dideskripsikan di bawah ini.
(14) N: Seperti ibu andalan keluarga, procold obat flu andalan, pelindung keluarga di saat flu. (Iklan Procold)
(15) A: Pemirsa sakit kepala menjadi Fenomena saat ini, ini faktanya N: Pusing, pening berat yang mengganggu aktivitas atasi dengan Bodrek. Sakit kepala sebelah migrain, obati dengan bodrek, sakit kepala mencengkram, tegang kaku leher hingga pundak, seperti tertekan benda berat obati dengan bodrek ekstra. A: Jadi beda sakit kepala beda obatnya. Keluarga Bodrek atasi sakit kepala. Bodrek ahlinya sakit kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
(Iklan Bodrek). (16) N: Saat anak batuk bisa jadi besar. Ada konidin meredakan batuk,
melegakan tenggorakan, gatal-gatal, dan hidung tersumbat. Ada konidin jauhkan si kecil dari batuk. (Iklan Konidin Anak
(17) :Untuk Manda percayakan detol cair rekomendasi para ahli tuangkan detol anti kuman kualitas prima ke dalam bak mandi membunuh kuman dengan segera. Sehat berawal dari detol wangi sehat melindungi (Iklan Detol Cair)
Keenam tuturan di atas merupakan kutipan dari iklan di televisi yang
menggunakan gaya bahasa personifikasi. Pada data (14) gaya bahasa personifikasi
terdapat pada tuturan “ibu andalan keluarga, Procold obat flu andalan, pelindung
keluarga di saat flu”. Ungkapan ini menempatkan procold seolah-olah seperti
manusia mampu menjadi pelindung keluarga di saat flu, dia bagaikan body guard
menjadi andalan di saat flu. Iklan ini mau mempersuasi penonton agar selalu
menyediakan Procold dan menjadikannya produk andalan keluarga untuk
mengatasi flu.
Pada data (15) gaya bahasa personifikasi terdapat dalam tuturan “beda
sakit kepala beda obatnya. Keluarga bodrek atasi sakit kepala”. Dalam ungkapan
di atas bodrek dilukiskan seperti orang yang dengan kehebatannya mampu
mengatasi sakit kepala. Iklan ini mau mempersuasi penonton agar menggunakan
Bodrex untuk mengatasi sakit kepala.
Pada data (16) gaya bahasa personifikasi terdapat pada tuturan “Ada
Konidin jauhkan si kecil dari batuk”. Dalam ungkapan ini konidin dilukiskan
seolah-olah hidup dan seperti manusia mampu melindungi dan menjauhkan si
kecil dari batuk. Iklan ini mau mempersuasi penonton agar menggunakan Bodrek
untuk mengatasi sakit kepala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Pada data (17) gaya bahasa personifikasi terdapat dalam tuturan “Tuang
detol anti kuman kualitas prima ke dalam bak mandi membunuh kuman dengan
segera”. Ungkapan membunuh hanya pas bila dipakai untuk manusia karena
hanya manusia yang bisa melakukan hal itu, berarti detol dinilai seperti orang
mampu membunuh kuman dengan segera. Dengna iklan seperti ini mau
mempersuasi penonton agar menggunakan yang akan membunuh dengan segera.
Keempat iklan di atas menggunakan gaya bahasa Personifikasi.
Penggunaan gaya bahasa personafikasi ini mau melukiskan kehebatan khasiat
obat-obatan ini yang akan mampu melindungi pemakainya. Dengan itu mau
mempersuasi penonton agar mau menggunakan produk-produk yang diiklankan
karena memiliki khasiat yang luar biasa bagaikan kehebatan manusia sendiri.
4.1.1.4 Gaya Bahasa Heperbola
Gaya bahasa hiperbola adalah ungkapan yang melebih-lebihkan apa yang
sebenarnya dimaksudkan jumlahnya, ukurannya atau sifatnya (Moeliono, dalam
Tarigan, 1986: 56). Gaya bahasa hiperbola dapat ditemukan pada beberapa iklan
obat-obatan di bawah ini. Dari 30 iklan sebagai mana dideskripsikan di bawah ini
(18).N: Visine dengan tetra haitop plus formula meredakan mata merah dengan 60 detik A: kapan mulai B: visin (Iklan Visine) (19).N: Gaya hidup tidak sehat dapat menyebabkan kolestrol tinggi. A: Nutrive dengan mengandung nutri benekol memplot semua kolestrol jahat 11% hanya dengan dua botol seheri. N: Cara enak turunkan kolestrol
(iklan Nutrive)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Kedua tuturan di atas merupakan kutipan dari iklan obat-obatan
menggunakan gaya bahasa hiperbola. Pada data (18) gaya hiperbola tampak pada
tuturan “Visine Tetra Haitop Plus formula meredakan mata merah 60 detik”.
Ungkapan bahwa visin mampu meredahkan mata merah, hal itu menunjukkan
khasiat dari obat tersebut. Tetapi bahwa kemampuan menyembuhkan tersebut bisa
terlaksana dalam waktu 60 detik sejak diteteskan, jelas terlalu melebih-lebihkan,
sebuah janji bombastis . Namun dengan ungkapan yang melebihkan ini mau
mempersuasi penonton bahwa produk ini luar biasa, sehingga penonton tertarik
mau menggunakan Visine setiap kali terserang mata merah.
Pada data (19) gaya bahasa hiperbola terdapat pada tuturan “cara enak
turunkan kolestrol”. Melalui iklan ini penonton diingatkan bahwa gaya hidup
tidak sehat dapat meyebabkan kolestrol tinggi, itu merupakan realitas gaya hidup
modern. Tetapi hanya dengan minum dua botol nutrive perhari akan bisa
menurunkan kolestrol, janji dalam iklan ini jelas terlalu berlebihan. Namun itulah
salah satu cara mempersuasi penonton agar mau membeli dan mengkonsumsi
Nutrive yang diklaim sebagai cara enak turun kolestrol.
Kedua contoh iklan di atas menggunakan gaya bahasa hiperbola,
suatu gaya yang mencoba memahami realitas secara melebih-lebihkan.
Dengan menggunakan gaya bahasa ini memang akan terkesan bombastis, tetapi
dengan pelukisan yang seperti ini akan menarik perhatian penonton untuk
mencoba menggunakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4.1.1.5 Gaya Bahasa Erotesis
Gaya bahasa erotesis atau biasa disebut juga pertanyaan retoris merupakan
gaya bahasa yang berupa pertanyaan yang bertujuan untuk mencapai efek lebih
mendalam dan penekanan yang wajar, sama sekali tidak menuntut jawaban
(Tarigan 1986:134). Gaya bahasa erotesis dapat ditemukan pada beberapa iklan
obat-obatan bawah ini. Dari Ke-30 iklan obat-obatan yang dianalisis, gaya bahasa
erotesis tampak pada beberapa iklan sebagai mana dideskripsikan berikut ini:
(18) A: Promag itu praktis banget, makan kunyah beres, tidak perlu bawa sendok juga. Jadi kalo nyimpan promaag di rumah, di atas mobil, kalau ada keluarga anda yang terkena sakit maag, jadi teratasi kan ada promaag. (Iklan Promag)
(19) A: Modal otak, penampilan memang perlu, kalau gak fit apa gunanya? Mau fit sepanjang hari ? vitalonce N: vitamin C dengan teknologi dan daya kerja dua belas jam semua bertahap tanpa nyeri lambung. (Iklan Vitalonce).
Kedua tuturan di atas merupakan kutipan dari iklan obat-obatan di televisi
yang menggunakan gaya bahasa erotesis pada data (20) gaya bahasa erotesis
terdapat pada tuturan “kalau ada keluarga terkena sakit maag, teratasi, kan ada
promag?”. Ungkapan ini mengandung pertanyaan retoris, obat apa yang bisa
dipakai untuk mengatasi sakit maag yang praktis, dan jawabannya telah diarahkan
semuanya akan teratasi dengan promag. Jadi melalui iklan ini mau meyakinkan
penonton bahwa satu-satunya obat maag yang praktis adalah promag, oleh karena
itu penonton disarankan untuk selalu menyediakan promaag baik di rumah, di tas
mau pun dimobil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pada data (21) gaya bahasa erotesis terdapat dalam tuturan “Modal otak
dan penampilan memang perlu, kalau gak fit apa gunamnya? Mau fit sepanjang
hari? Vitalonce”. Ungkapan ini mengandung gaya bahasa erotesis. Penonton
diarahkan untuk menyapakati bahwa otak dan penampilan saja tidak cukup, tetapi
juga butuh kondisi yang fit, dan untuk mendapatkan kondisi fit, vitalonce
jawabannya. Melalui iklan seperti ini diharapkan penonton terpersuasi dan mau
mengikuti arahan pengiklan.
Kedua iklan di atas menggunakan gaya bahasa erotesis. Dengan
menggunakan gaya bahasa erotesis ini pengiklan mau menggiring penonton agar
mau mengikuti arahannya.
4.1.1.6 Gaya Bahasa Asindeton
Gaya bahasa asindenton adalah semacam gaya bahasa berupa acuan padat dan
manfaat dimana beberapa kata, frase, atau klausa yang sederajat tidak
dihubungkan dengan kata sambung, biasanya dipisahkan saja oleh tanda koma
(Tarigan,1986:142). Gaya bahasa asindeton dapat ditemukan dalam beberapa
iklan obat-obatan berikut ini. Dari ke-30 iklan yang dianalisis, gaya bahasa
asindeton tampak pada beberapa iklan sebagaimana dideskripsikan di bawah ini
(20) A: Tolong, tolong kok kaku, B: Ini kumat otot tulang nyeri, minum pilkita pegal linu, nyeri oto, pilkita pilihan kita (Iklan Pilkita)
(21) A: GPU pertama gosok terus pijat
B: Terus neng urut licinkan.A A: GPU hangat dan nyaman. Nyahut dari gosok sampai urut N: Dasyatnya terus-terusan, A: Gantian blekok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(Iklan GPU Cap Lang) (22) N: Mata ikan di telapak kaki, terasa jalan di atas duri. Oleskan colusol,
atasi mata ikan, kutil, kapalan A: colusol N: solusi 3 in 1 mata ikan kutil, dan kapalan. (Iklan colusol)
(23) A: Pemirsa, uhum kok serak B: tenggorokan kering ya fit, minum lasegar plus, A: Aduh B: ini lagi sariawan minum lasegar plus N: susah BAB cepat minum lasegar plus. Larut, tidak perlu diaduk dengan rasa jeruk nipis. Tenggorokan kering, sariawan, susah BAB cepat minum lasegar Plus. Panas dalam jadi segar (Iklan Lasegar Plus)
(24) N: Perubahan cuaca minum segar dingin 1000 mg. Menambah stamina, dan menjaga kondisi tubuh komplit untuk panas dalam. A: Minum segar Dingin setiap hari insa allah panas dalam jauh. (Iklan Segar Dingin)
Iklan-iklan di atas menggunakan gaya bahasa asindeton. Pada data (22)
Gaya bahasa asindeton tampak pada tuturan “Pegel Linu, nyeri otot, sakit
pinggang, Pilkita pilihan kita”. Ungkapan di atas menampilkan fungsi Pilkita
yang ditulis tampa menggunakan kata-kata penghubung, selain dipisahkan oleh
tanda koma. Dengan ungkapan di atas mau disampaikan bahwa gejala pegel linu,
nyeri otot sakit pinggang sering muncul bersamaan dan hal itu hanya bisa diatasi
dengan Pilkita. Iklan ini mau menyarankan penonton untuk memilih dan
menggunakan Pilkita bila mengalami pegel linu, nyeri otot dan sakit pinggang.
Pada data (23) gaya bahasa asindeton tampak pada tuturan “Minyak urut
GPU, gosok, pijat,urut. Yahut dari gosok sampai urut”. Ungkapan ini mau
menegaskan minyak urut GPU, baik untuk gosok sama baiknya untuk pijat dan
urut, semua sama-sama menghasilkan kehangatan, kenyamanan. Dengan
demikian iklan ini mau mempersuasi penonton agar menggunakan minyak GPU
baik untuk gosok, pijat maupun urut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Pada data (24) gaya bahasa asindeton tampak dalam tuturan “oleskan
calusol, atasi mata ikan, kutil, kapalan”. Dalam iklan ini kata mata ikan, kutil dan
kapalan disajikan tanpa kata penghubung, hal ini mau menekankan bahwa calusol
bisa mengatsi mata ikan , kutil dan kapalan. Dengan demikian iklan ini mau
mempersuasi penonton agar memakai caolusol bila diserang mata ikan, kutil,
kapalan.
Pada data (25) gaya bahasa asindeton tampak dalam tuturan narator
“tenggorokkan kering, Sariawan, susah BAB, cepat minum Lasegar Plus, panas
dalam jadi segar”. Ungkapan di atas mau mengatakan kalau anda mengalami
tenggorokkan kering, atau sariawan, atau susah BAB, cepatlah minum Lasegar
Plus, semuanya kan teratasi. Dengan demikian iklan ini mau mempersuasikan
penonton agar selalu minum Lasegar Plus untuk mengatasi tenggorokkan kering,
atau susah BAB.
Pada data (26) gaya bahasa asindeton tampak pada tuturan narator
“menambahkan stamina, menjaga kondisi tubuh, komplit untuk panas dalam”.
Ungkapan ini mau mengatakan bahwa dengan mengkonsumsi Segar dingin
menambah stamina, menjaga kondisi tubuh, dan komplit untuk mengatsi panas
dalam.
Tuturan-tuturan di atas merupakan kutipan iklan obat-obatan yang
menggunakan gaya bahasa asindeton. Beberapa kata atau frase ditulis sejajar
tanpa kata penghubung selain tanda koma. Hal ini mau menekankan bahwa kata-
kata atau frase-frase tersebut sama pentingnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4.1.1.7 . Gaya Bahasa Pertentangan
Gaya bahasa pertentangan dapat ditemukan pada dua iklan obat-obatan
sebagaimana dideskripsikan berikut ini.
(27)A: Habis makan jangan lupa xysitol, B: Permen karet A: Ini beda C: Ini lotte xysitol, hanya lotte xysitol dengan kandungan xysitol lebih dari 50% dapat menghambatkanpertumbuhan bakteri, penyebab kerries gigi atau gigi berlubang. D: Pa,pa kok sudah gosok gigi, kok makan permen karet lagi A: Sebelum tidur Lotte Xysitol dulu agar gigi tidak rusak, kurangi resiko karies gigi dengan tiga varian Lotte Xysitol
(Iklan Xysitol) (26)N: Panas dalam adam sari (Iklan Adem Sari).
Kutipan-kutipan di atas merupakan ungkapan dalam iklan obat-obatan
yang mengandung gaya bahasa paradoks . pada data (27) gaya bahasa paradoks
terdapat dalam tuturan “pa,pa. Kok sudah gosok gigi, kok makan permen karet
lagi? Sebelum tidur makan Lotte Xysitol dulu, agar gigi tidak rusak, kurangi
resiko keries gigi”. Idealnya kalau gigi dudah gosok gigi tidak boleh makan
permen karet lagi karena bisa merusak gigi, tetapi dalam iklan ini justru
disarankan sebelum tidur makan Lotte Xysitol. Dengan cara pengungkapan seperti
ini pengiklan mau menarik perhatian penonton dan mempersuasi meraka agar
mengkonsumsi Lotte Xysitol sebagai upaya mencegah keries.
Pada data (28 ) gaya bahasa paradoks terdapat pada tuturan narator “panas
dalam, adam sari”. Dalam ungkapan ini dua hal yang bertentangan membangun
satu kalimat ada kondisi “panas dalam”, disisi lain ada kondisi “adem”. Ungkapan
ini mau mengatakan bahwa kalau diserang panas dalam, maka untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mengatasinya gunakan Adem sari. Dengan demikian iklan ini mau mengatakan
sekaligus mempersuasi penonton untuk memilih dan menggunakan Adem sari
guna mengatasi panas dalam.
Kedua iklan di atas menggunakan gaya bahasa paradoks. Maksudnya
dalam setiap konstruksi kalimat di atas terkandung dua hal yang bertentangan.
Bagian yang satu merupakan kondisi yang harus diatasi oleh hal-hal yang
dinyatakan pada bagian yang lainnya. Gaya bahasa paradoks ini sengaja untuk
menarik perhatian penonton sekaligus mempersuasi mereka agar menggunakan
atau melaksanakan apa yang ditawarkan pada bagian lain kalimat tersebut.
4.1.1.8. Gaya Bahasa Polisindeton
Gaya bahasa polisindeton adalah semacam gaya bahasa yang merupakan
kebalikan dari asindeton. Dalam polisindeton beberapa kata atau frase atau klausa
yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata sambung (Tarigan,
1986:143). Tuturan dalam iklan obat-obatan yang mengandung gaya
polisinndeton dideskripsikan sebagai berikut.
(29).A: Ini Tomi anak saya,dan berapa waktu lalu dia batuk, dan untung sekarang ada batuk ibu dan anak dari inciong (iklan obat Batuk Cap Ibu dan Anak) Tuturan di atas menggunakan gaya bahasa polisindeton. Gaya bahasa
tersebut tampak dalam tuturan “ini tomi anak saya, dan beberapa hari yang lalu
batuk, dan untung sekarang sudah ada obat batuk ibu dan anak dan yang terbuat
dari tumbuh-tumhan alami cina dan madu”. Ungkapan di atas mengatakan Tomi
yang beberapa hari lalu batuk berkat obat obat batuk ibu dan anak yang terbuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dari ramuan tumbuh-tumbuahan alami cina yang terkenal berkhasiat tinggi dan
diberi campuran madu yang mengandung daya penyembuh. Dengan struktur
kalimat seperti ini inti yang mau disamapaikan iklan ini terbuat dari tumbuh-
tumbuhan alami cina yang memang sudah terkenal. Dengan demikian iklan ini
mau menggunakan informasi tersebut untuk menarik perhatian sekaligus
mempersuasi penonton.
4.1.1.9. Gaya Bahasa Sinekdoke
Gaya bahasa sinedoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian
pengganti nama keseluruhannya (Tarigan, 1986:124). Tuturan dalam iklan obat-
obatan yang mengandung gaya bahasa sinekdoke dideskripsikan dibawah ini.
(29)A: Gua gak suka cowok yang keren dan tinggi. N: Gue juga suka olah raga. Gue juga cewek yang aktif. Makanya aku minum
Zevit Grow kita-kita minum Zevit Grow, multivitamin untuk daya tahan calcium, multivitamin, Zinc, vit C, vit D. Multivitamin untuk pertumbuhan dan daya tahan. (Iklan Zevit Grow).
Tuturan di atas mengandung gaya bahasa sinekdoke. Gaya bahasa tersebut
tampak pada tuturan “kita-kita minum Zevit Grow, multivitamin untuk daya
tahan mewakili multivitamin yang biasa diminum, daya tahan mewakili
pengertian stamina tubuh. Ungkapan ini menggunakan kata-kata yang
sebetulnya punya makna lebih dari itu. Dengan ungkapan tersebut mau
mempersuasi penonton untuk menggunakan produk yang diiklankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4.1.10. Gaya Bahasa perumpamaan
Gaya bahasa perumpamaan adalah gaya bahasa berupa perbandingan dua
hal yang pada hakikatnya berlainan tetapi sengaja dianggap sama. Perbandingan
itu secara eksplisit dijelaskan oleh pemakaian kata seperti dan sejenisnya
(Tarigan, 1986:10). Tuturan dalam iklan obat-obatan yang menggunakan gaya
bahasa perumpamaan dideskripsikan di bawah ini.
(30).A: Hidupku jadi gak seru nih. Mataku kering banget N: Coba Day Aluverial Moist. Lembabkan matamu seperti air mata alami A: Wow nyaman N: Diskon 5% untuk Blok ke-2
(iklan Day Aluvorial Moist)
Kutipan di atas mengandung gaya bahasa perumpamaan, khususnya pada
tuturan “ Coba Day Aluverial Moist lembabkan matamu seperti air mata alami”.
Ungkapan “ seperti air mata alami” mau menyatakan bahwa khasiat Day Aluverial
Moist melembabkan mata bagaikan air mata alami. Dengan demikian iklan ini
mau menyarankan penonton Day Aluverial Moist untuk melembabkan mata, agar
seperti air mata alami.
4.1.3. kegunaan Gaya Bahasa dalam Iklan Obat-obatan di SCTV
Dari ke-30 iklan obat-obatan yang diamati walaupun kadang
menggunakan tipe gaya bahasa yang berbeda tetapi, pada dasarnya setiap gaya
bahasa tersebut bermaksud sama untuk menarik perhatian audience supaya
menyimak informasi yang disampaikan, dan melaksanakan apa yang diminta.
Dalam konteks iklan, gaya bahasa yang digunakan dimaksudkan agar audience
membeli, menggunakan produk atau jasa yang diiklankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Penggunaan gaya bahasa perulangan atau repetisi dimaksudkan untuk
menekankan bahwa hal yang diulang-ulang itu penting dan perlu disimak. Dengan
diulang-ulang akan lebih mudah diingat karena terekam dalam memori.
Penggunaan gaya bahasa metonomia, dimana kata yang digunakan
menunjuk pada hal yang lebih besar, menunjuk pada keseluruhan akan membantu
audience untuk lebih mudah mengingat dan pada saatnya akan menggunakan
produk yang dimaksud, ketika situasi dan kondisi yang dihadapi memerlukan hal
tersebut. Demikian penggunaan gaya bahasa personifikasi untuk menunjukkan
kehebatan produk yang diiklankan karena memiliki khasiat yang luar biasa
bagaikan kehebtan manusia sendiri.
Penggunaan gaya bahasa hiperbola sengaja membesar-besarkan realitas
yang dimaksudkan untuk menarik perhatian audience untuk mencoba
menggunakannya. Penggunaan gaya bahasa erotesis digunakan untuk menggiring
penonton agar mau mengikuti arahan pengiklan. Demikian pula penggunaan gaya
bahasa asindeton dimaksudkan untuk menekan bahwa kata-kata atau frase-frase
yang sejajar tersebut sama pentingnya.
Selanjutnya, penggunaan gaya bahasa paradoks atau pertentangan
dimaksudkan untuk menarik perhatian penonton sekaligus mempersuasi mereka
agar menggunakan atau meleksanakan apa yang ditwarkan pada bagian kalimat
tersebut. Penggunaan gaya bahasa polisindeton dimaksudkan untuk
memperlihatkan informasi selengkap ungkapannya. Penggunaan gaya bahasa
bahasa sinekdoke yang menyebutkan bagian pengganti nama keseluruhannya
dimaksudkan untuk mempersuasi penonton untuk menggunakan produk yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
diiklankan. Demikian pula penggunaan produk yang diiklankan. Demikian pula
penggunaan gaya bahasa perumpamaan mau memudahkan penonton memahmi
hal yang sesungguhnya.
4.1.4. Gaya Bahasa yang Paling Menonjol Pengguaannya dalam Iklan Obat-
obatan di SCTV.
Dari 30 iklan obat-obatan di SCTV yang dianalisis, gaya bahasa yang
paling menonjol penggunaannya adalah gaya bahasa repetisi atau perulangan yaitu
pada tujuh iklan. Disusul gaya bahasa metonomia (enam iklan), gaya bahasa
asindeton (5 iklan), dan gaya bahasa personifikasi (4 iklan). Gaya bahasa lainnya
hanya pada satu atau dua iklan.
Gaya bahasa repetisi paling banyak digunakan, karena dengan
penyampaian yang berulang-ulang akan membuat informasi yang disampaikan
akan lebih mudah diingat. Demikian pula penggunaan gaya bahasa metonomia
dipakai untuk memudahkan penonto untuk mengingatnya, mengenai dalam hal ini
nama yang dipakai dalam iklan akan membuat orang ingat apa yang dimaksud.
Selanjunya gaya bahasa asindeton menunjukkan bahwa apa yang diiklankan
memiliki banyak khasiat yang sama pentingnya. Gaya bahasa personifikasi
dipakai untuk membuat benda mati seolah-olah hidup, sehingga menarik
perhatian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4.2. Pembahasan
Secara umum setiap orang siapa pun dia tentu menginginkan agar selalu
dianugrahi kesehatan, selalu sehat baik fisik maupun psikis, baik jasmani maupun
rohani. Demikian pentingnya arti kesehatan bagi setiap orang sehingga muncul
ungkapan kesehatan merupakan harta yang tidak ternilai harganya. Demikian
pentingnya kesehatan bagi manusia, maka setiap otang biasanya mengharapkan
agar tidak sakit, atau kalau sudah terlanjur sakit akan berupaya seoptimal
mungkin agar segera sembuh, dan pulih kembali.
Hal inilah yang menjadi dasar mengapa produsen abat-obatan mau membuat
dan membesarkan produknya. Dalam rangka itu mereka lalu mengiklankan
produknya di televisi. Iklan obat-obatan di televisi pada dasarnya mau
menawarkan solusi agar tetap sehat (jangan sampai sakit), dan kalau sakit agar
segera sembuh. Hal itu dapat dilihat dari Ke- 30 iklan obat-obatan yang ditelaah
dalam penelitian ini. Secara umum iklan-iklan tersebut berupaya menawarkan
obat yang mampu secara tepat menyembuhkan sakit, dan menawarkan
multivitamin, dan zat gisi lain yang mampu membuat badan tetap sehat. Melalui
iklan obat-obatan ini pengiklan berupaya memotivasi dan menggerakkan
penonton agar bersedia, dan segera menggunakan obat yang diiklankan baik untuk
mengatasi penyakit maupun mempertahankan kesehatannya.
Itulah sebabnya setiap iklan obat-obatan ini dibuat sedemikian rupa agar
menarik perhatian khalayak dan, memenangkan perhatian khalayak tersebut. Iklan
tersebut dibuat sedemikian rupa untuk mempromosikan kesehatan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
kemanjuran obat yang ditawarkan. Hal itu bisa menarik perhatian khalayak
untuk bertindak sesuai dengan keinginan si pengiklan . Target dari iklan tersebut
penonton akan tertarik dan melakukan pembelian, mempergunakan produk
tersebut, atau beralih ke produk yang diiklankan.
Salah satu upaya mempengaruhi perilaku audience membeli dan
menggunakan produk adalah melalui iklan, khususnya melalui gaya bahasa yang
digunakan. Sesungguhnya apa pun gaya bahasa yang digunakan dalam iklan
obat-obatan ini maksudnya tetap sama yaitu menstimulus dan menciptakan
persepsi baru pada benak penonton dan menciptakan ketertarikan pada penonton.
Ketertarikan ini dapat dicapai dengan memberi keyakinan bahwa produk yang
diiklankan bermanfaat dan layak dipercaya sehingga menggerakkan hati dan
pikiran penonton untuk membeli produk dan memakai produk yang diiklan
tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Agustrijanto (2001:7), bahwa iklan
adalah bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi dan
mempromosikan produk dan jasa kepada seseorang atau pembeli potensial,
mempengaruhi dan memenangkan pendapat publik untuk berpikir dan bertindak
sesuai dengan keinginan si pemasang iklan.
4.2.1. Tipe-Tipe Gaya Bahasa dalam Iklan Obat-obatan di SCTV
Dari 30 iklan obat-obatan yang dianalisis, ternyata ada banyak gaya bahasa
yang dipakai dalam iklan-iklan tersebut. Setidaknya ada 10 gaya bahasa yang
terdapat dalam 30 iklan obat-obatan di atas. Pertama, gaya bahasa repetisi. Ada
tujuh iklan yang menggunakan gaya bahasa repetisi. Repetisi ini dipakai untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
menekankan maksud dan membuat informasi yang disampaikan akan lebih mudah
diingat. Kedua, gaya bahasa metonomia. Ada enam iklan yang menggunakan gaya
bahasa metonomia ini. Gaya bahasa metonomia ini dipakai untuk memudahkan
penonton untuk mengingatnya, mengingat dalam hal ini nama yang dipakai dalam
iklan akan membuat orang ingat apa yang dimaksud. Hal inilah yang membuat
Pradopo (1997:77) menyimpulkan bahwa gaya bahasa metonomia dianggap bisa
membuat hidup sebuah kalimat yang ada serta menimbulkan asumsi-asumsi
tentang sesuatu.
Ketiga, gaya bahasa personafikasi. Ada 4 iklan yang menggunakan gaya
bahasa personafikasi ini. Gaya bahasa ini membaut benda mati seolah-olah hidup,
hal itu akan menarik perhatian. Hal ini sejalan dengan pendapat Pradopo
(1997:76), bahwa gaya bahasa ini dimaksudkan untuk membuat sebuah lukisan
hidup, memberi kejelasan, dan memberikan bayangan yang konkret. Dengan
demikian akan menarik perhatian dan mempersuasikan penonton untuk membeli
dan menggunakannya.
Keempat, gaya bahasa hiperbola. Setidaknya ada dua iklan yang
menggunakan gaya bahasa hiperbola, suatu gaya bahasa yang melebih-lebihkan
realitas yang ada. Dengan menggunakan ungkapan yang hiperbola diharapkan
orang lebih terpersuasi untuk membuktikan kebenarannya.
Kelima, gaya bahasa erotesis. Setidaknya ada dua iklan yang menggunakan
gaya bahasa erotesis, suatu pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, karena
jawabannya sudah ada. Dengan demikian hanya mau menegaskan sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
konsumen tidak lagi ragu dan salahpilih. Keenam, Gaya bahasa asindeton, ada 5
iklan yang menggunakan asindeton. Dalam gaya bahasa ini tidak digunakan kata
sambung untuk memperlihatkan kesamaan derajat dan keseimbangan. Tujuannya
untuk memperlihatkan bahwa obat yang diiklankan memiliki banyak khasiat.
Ketujuh, gaya bahasa polisindeton, yaitu ada 1 iklan. Penggunaan gaya bahasa ini
dimaksudkan untuk memperlihatkan keterkaitan antara unsur yang dihubungkan
dengan kata sambung, sehingga bisa terlihat apa yan ditonjolkan.
Selanjutnya, kedelapan, gaya bahasa Paradoks, ada satu iklan. Kesembilan,
gaya bahasa pertentangan, ada dua iklan, dan Kesepuluh, gaya bahasa sinekdoke,
ada satu iklan.
Target akhir dari setiap iklan adalah audience membeli, menggunakan, atau
beralih ke produk atau jasa yang diiklankan. Kata dan gaya bahasa yang
digunakan mengarah pada tujuan tersebut.
4.2.2.Ciri-ciri setiap Gaya Bahasa dalam Iklan Obat-obatan di SCTV
4.2.1. Gaya Bahasa Perulangan atau Repetisi
Dari 30 iklan yang ditelaah ada 7 (tujuh) iklan yang menggunakan gaya
bahasa perulangan atau repetisi. Iklan obat-obatan yang menggunakan gaya
bahasa perulangan tersebut antara lain iklan, Liang Teh Cap Panda, Hemaviton
Jreng, Cerebrovit Excel, Ipi Vitamin, Fatigon Spirit, dan Laserin. Dalam iklan-
iklan tersebut ada perulangan bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dianggap penting, yang menurut Keraf (2002: 127) dimaksudkan memberi
tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai.
Pada iklan Liang Teh Cap Panda, si bintang iklannya mengucapkan “Liang
Teh Cap Panda, panas dalam Insya Allah reda” sampai tiga kali. Perulangan ini
tentu mau menekankan bahwa informasi itu penting, dan perlu disimak dengan
baik. Dengan diulang beberapa kali diharapkan membuat penonton ingat dengan
informasi tersebut, sehingga bila nanti terserang panas dalam, mereka akan ingat
Liang Teh Cap Panda sebagai obatnya, bukan yang lain.
Iklan Hemaviton Jreng juga menggunakan gaya bahasa perulangan atau
repetisi, khususnya gaya bahasa anadiplosis, yaitu kata atau frase terakhir dari
suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frase pertama dari klausa atau kalimat
berikutnya. Ungkapan “Hemaviton Jreng, jreng vitaminnya, Jreng
staminannya!”memperlihatkan kata “Jreng” diulang beberapa kali mau
menegaskan bahwa Hemaviton itu Jreng, mengandung vitamin dan bisa
meningkatkan stamina pemakainya.
Iklan Cerebrovit pun menggunakan gaya bahasa perulangan khusunya gaya
bahasa epistrofa. Gaya bahasa epistrofa adalah semacam gaya bahasa repetisi
berupa perulangan kata atau frase pada akhir setiap kalimat berurutan. Ungkapan
“Anak sehat dan cerdas, tumbuh tinggi dan cerdas”, memperlihatkan kata
“cerdas” diulang pada akhir setiap kalimat berurutan. Hal ini tentu saja
dimaksudkan untuk menekankan khasiat Cerebrovot yang mampu meningkatkan
kecerdasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Iklan Cerebrovit Exel menggunakan gaya bahasa episzeukis, semacam gaya
bahasa repetisi yaitu berupa perulangan kata atau frase yang diperbandingkan
langsung beberapa kali berturut-turut. Ungkapan “ makanya belajar teratur dan
minum Cerebrovit Exel, pake tiap hari, pake tiap hari” memperlihatkan frase
“pake tiap hari” diulang-ulang sampai tiga kali untuk menekankan bahwa bila
belajar teratur dan minum Cerebrovit Exel tiap hari maka hasil belajar akan baik.
Oleh karena itu penonton dipersuasi agar minum Cerebrovit Exel secara teratur
setiap hari agar stamina dan konsentrasi belajar.
Ikalan Ipi Vitamin menggunakan gaya bahasa repetisi khususnya gaya bahasa
asonansi, yaitu perulangan dengan kesamaan bunyi vokal. Ungkapan “Ipi
Vitamin, badan sehat, kerja pun semangat”, sama-sama menggunakan vokal ea
sehingga menimbulkan bunyi yang berirama, dan kalimatnya sendiri
mencerminkan khasiat Ipi vitamin. Kalimat yang singkat, pada dan berirama akan
mudah diingat, dan menjadi pengetahuan si penonton, dan suatu saat ketika dia
ingin agar badannya sehat dan kerjanya semangat dia akan mengkonsumsi ipi
vitamin.
Iklan Fatigon spirit menggunakan gaya bahasa repetisi, khususnya gaya
bahasa tautotes yaitu semacam gaya bahasa repitisi yang berupa perulangan atas
suatu kata dalam sebuah konstruksi. Ungkapan “Nano gingseng, lebih cepat, lebih
berstamina, BCAA lebih bertenaga, lebih tahan lama. Fatigon spirit, stamina lagi
dan lagi. Multivitamin untuk stamian dan tenaga”, beberapa kali diulang kata
“lebih” dan “stamina”. Iklan ini mau menegaskan bahwa Fatigon Spirit mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
meningkatkan stamina lebih dari produk sejenis yang lain, jadi kalau mau
stamina lebih minumlah Fatigon Spirit.
Iklan Laserin menggunakan gaya bahasa repetisi, khususnya gaya bahasa
tautotes, yaitu semacam gaya bahasa perulangan atas sebuah kata berulang-ulang
dalam sebuah konstruksi. Ungkapan “biasakan kumur Laserin pa, Laserin efektif
melawan kuman, penyebab maslah mulut, awali menyikat gigi, tuntaskan dengan
Laserin”. Dalam ungkapan tersebut kata Laserin berkali-kali diulang mau
menegaskan pentingnya laserin bagi kesehatan untuk mengatasi bau mulut, gigi
berlubang, dan gusi berdarah.
Gaya bahasa perulangan dipakai dalam iklan-iklan di atas tentu dimaksudkan
agar kata yang diulang-ulang tersebut terekam dalam benak penonton, sehingga
diharapkan orang itu akan mengingatkan khasiat produk tersebut, dan segara
membeli dan mengkonsumsinya ketika kondisi tubuhnya menghendaki hal itu.
Ketika seseorang ingin meningkatkan staminanya dia kan ingat Fatigon spirit,
ingin konsentrasi dia ingat Cerebrovot, ketika panas dalam dia ingat Liang teh cap
panda, dan sebagainya. Ketika khasiat obat itu sudah terekam dalam benak, hal
itu nantinya akan menggerakkan yang bersangkutan untuk membeli dan
mengkonsumsi obat tersebut ketika dibutuhkan.
4.2.2.2. Gaya Bahasa Metonimia
Dari 30 iklan yang obat-obatan yang dianalisis, setidaknya ada 6 iklan yang
menggunakan gaya bahasa metonimia, semacam gaya bahasa yang memakai
nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal
sebagai penggantinya. Iklan obat-obatan yang menggunakan gaya bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
metonimia antara lain iklan Tolak Angin, iklan Detol Cair, Koyo Cabe, Daktarin,
Inzana dan Laxing.
Iklan Tolak Angin terkenal dengan ungkapan “Orang Pintar Minum Tolak
Angin” mau mengatakan semua orang yang bijaksana akan memilih minum Tolak
Angin. Istilah orang pintar mewakili orang-orang yang cerdik dan bijaksana.
Orang yang berpengetahuan luas akan memilih sesuatu secara sadar dan
diyakini tepat. Kalau orang pintar minum Tolak Angin, tidak salah bila penonton
mengikutinya. Sebagai tokoh mereka pasti akan memberikan contoh yang benar.
Ungkapan “untuk mandi saya percayakan Detol, rekomendasi para ahli. Tuangkan
detol anti kuman kualitas prima ke dalam bak mandi membunuh kuman dengan
segera”. Pada iklan Detol Cair merupakan contoh gaya bahasa metonimia. Kata
Detol yang dipakai dalam iklan di atas sesungguhnya menunjukkan nama sebuah
sabun cair berlabel atau bermerek detol. Dengan hanya menyebut kata itu akan
lebih mudah dingat, sekaligus menegaskan bahwa walaupun mungkin ada banyak
sabun cair yang mampu detollah yang mampu membunuh kuman dengan segera.
Ungkapan “Koyo Cabe panasnya mantap” pada iklan Koyo Cabe,
merupakan contoh gaya bahasa metonomia. Koyo Cabe adalah salah satu jenis
obat yang ditempelkan. Dengan ungkapan di atas mau menegaskan obat yang
bernama Koyo Cabe mampu mengatasi pegal linu, nyeri otot, dan panasnya
mantap.
Lalu pada iklan Daktarin, juga menggunakan gaya bahasa metonomia
sebagaimana tampak pada. Ungkapan “ simple aja, pakailah Daktarin kalau gatal
jamur” Daktarin sesungguhnya hanyalah salah satu merek obat untuk mengatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
gatal jamur. “pakailah Daktarin” merupakan suatu penegasan sekaligus
penonjolan atas khasiat daktarin sebagai salah satu salap unuk mengatasi gatal-
gatal karena jamur.
Pada iklan Inzana, ungkapan “panas diberi Inzana” merupakan salah satu”
merk penurun panas dan demam pada anak-anak, dalam hal ini mewakili
keseluruhan produk. Dengan gaya bahasa ini penonton akan lebih mudah
mengingatnya, jadi bila suatu saat anak-anak terserang panas dan demam, orang
akan ingat Inzana obatnya.
Ungkapan “Laxing lancarkan BAB secara alami” pada iklan Laxing
menggunakan gaya bahasa metonomia. Laxing adalah nama jenis obat untuk
melancarkan BAB, dengan menyebut Laxing orang akan mudah mengingatnya.
Iklan-iklan ini menggunakan gaya bahasa metonomia, selain untuk
menghemat biaya karena singkat dan padat, tetapi karena mudah diingat dan
terekam dalam memori penonton. Dengan itu diharapkan mereka akan lebih
mudah menginat, sehingga pada saat dibutuhkan bisa dengan segera membeli dan
mengkonsumsinya.
4.2.2.3. Gaya Bahasa Personifikasi
Dari 30 iklan yang ditelaah, ada 3 yang menggunakan gaya bahasa
personafikasi suatu gaya bahasa yang mempertontonkan benda mati seolah-olah
bertindak seperti manusia. Iklan obat-obatan yang menggunakan gaya bahasa
personafikasi antara lain iklan Procold, iklan Bodrex, Konidin Anak, dan Detol
Cair.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Ungkapan “ibu andalan kelurga, Procold andalan di saat fllu” pada iklan
Procold mau menggambarkan pentingnya Procold di saat flu sebagaimana
pentinnya sosok seorang ibu dalam keluarga. Fungsi ibu bagi keluarga begitu vital
dan tidak tergantikan, demikian juga Procold vital bagi yang flu. Oleh karena itu
minumlah procold kalau mau bebas dari sakit flu.
Pada iklan Bodrex ada dua ungkapan kunci yaitu “Bodrex ahlinya sakit
kepala “dan “beda sakit kepala, beda obatnya”, kedua ungkapan ini menggunakan
gaya bahasa personafikasi. Konsep ahli menunjukkan tingkat keterampilan
seorang manusia untuk mengatasi problem tertentu, misalnya ahli komputer orang
yang terampil dalam bidang komputer. Ketika iklan Bodrex mengklaim diri
sebagai ahli sakit kepala, berarti pemasang iklan mau mempersuasikan penonton
bahwa kalau sakit kepala gunakan atau minum Bodrex yang diyakini bisa
mengatasi hal itu. Hal ini dipertegaskan oleh ungkapan “beda sakit kepala beda
obatnya”, artinya untuk setiap jenis penyakit kepala Bodrex siap dengan
penanganan yang khusus, penanganan khas ahli. Jadi penonton diyakinkan bahwa
Bodrex sangat ampuh mengatasi sakit kepala, oleh karena itu disarankan untuk
mengatasi sakit kepala sebelah (migrain) gunakan Bodrex migrain, untuk sakit
kepala lainnya gunakan Bodrex ekstra.
Ungkapan “Ada konidin Anak jawaban si kecil dari batuk” dan “Tri
khasiat meredahkan batuk, merdakan tenggorokan gatal, melegakan hidung
tersumbat” pada iklan Konidin Anak menggunakan gaya bahasa personafikasi.
Dalam hal ini Anak Konidin digambarkan seperti orang yang bisa melindungi dan
menjauhkan si kecil dari batuk, bisa membantu meredahkan batuk, melegakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
tenggorokan gatal, dan melegakan hidung tersumbat. Dengan gaya bahasa ini
yang mau diperlihatkan adalah kehebatan dari Konidin Anak, sehingga
mempersuasi penonton untuk memilih mengkonsumsinya ketika anak diserang
batuk.
Ungkapan “ruam kulit, gatal-gatal , anti kuman rekomendasi ahli detol
melindungi ” pada iklan detol cair merupakan contoh lain yang menggunakan
gaya bahasa personafikasi. Dengan menggunaan gaya seperti ini Detol dilukiskan
ibarat pasukkan yang siap membunuh kuman dan melindungi orangnya. Dalam
hal ini menonjolkan khasiat dari Detol, sehingga penonton terpersuasi untuk
menggunakan detol.
Iklan-iklan di atas menggunakan gaya bahasa personifikasi untuk
melukiskan bahwa obat-obatan yang diiklankan memiliki khasiat seperti apa yang
bisa dilakukan oleh manusia. Dengan menonjolkan khasiat, penonton diharapkan
terpesuasi membeli dan konsumsinya.
4.2.2.4. Gaya Bahasa Hiperbola
Dari 30 iklan obat-obatan yang dianalisis, setidak ada 2 iklan yang
menggunakan gaya bahasa hiperbola, suatu gaya bahasa yang melebihkan-
melebihkan. Iklan obat-obatan yang menggunakan gaya bahasa hiperbola
tersebut adalah iklan Visine, dan Nutrive. Dengan menggunakan ungkapan yang
hiporbolis diharapkan bisa menarik perhatian dan mudah diingat, dan orang
semakin tertantang untuk menguji kebenarannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Ungkapan “Visin Tetra Haitop plus meredakan mata merah dengan 60
detik” adalah contoh ungkapan iklan yang menggunakan gaya hiperbola.
Ungkapan bahwa Visine mampu meradakan mata merah menunjukkan khasiat
dari obat tersebut dan hal itu yang perlu dikatahui masyarakat aagar ketika mata
merah gunakan Visine. Namun untuk menarik perhatian dijanjikan akan
terlaksana dalam 60 detik sejak obat itu diteteskan. Ini suatu yang berlebihan,
tetapi diharapkan bisa mempersuasi penonton untuk memilih dan menggunakan
obat tersebut.
Ungkapan “Nutrive” cara enak turunkan kolestrol” pada iklan Nutrive
menggunakan gaya bahasa hiperbola. Pada zaman ini orang sangat susah
menurunkan kolestrol, tetapi iklan ini menjanjikan hanya dengan minum Nutrive
dua botol sehari akan bisa turunkan kolestrol, sehingga dijanjikan “Inilah cara
enak menurunkan kolestrol” Ini jelas suatu yang berlebihan, tetapi sebagai iklan
diharapakan bisa mempersuasikan penonton agar mau membeli dan
mengkonsumsi Nutrive yang diklaim mampu menurunkan kolestrol.
4.2.2.5. Gaya Bahasa Erotesis
Dari 30 iklan yang dianalisis, ada 2 iklan obat-obatan yang menggunakan
gaya bahasa erotesis atau pertanyaan retoris, suatu pertanyaan yang tidak
membutuhkan jawaban, karena jawabannya sudah ada. Dalam hal ini hanya
mengiatkan sekaligus menegaskan. Iklan obat-obatan yang menggunakan gaya
bahasa erotesis ini antara lain iklan Promag dan iklan Vita Lonce.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Ungkapan “Obat maag apa yang praktis menurut Anda? Jadi tidak repot
kan kalau ada Promaag?” pada iklan Promag, merupakan ungkapan yang
menggunakan gaya bahasa erotesis. Dalam iklan ini pertanyaan “jadi tidak repot
kalau ada Promag? hanya mau menyarankan kepada penonton untuk
membenarkan bahwa obat maag yang paling praktis adalah promaag, jadi siaplah
selalu Promag untuk mengatasi sakit maag.
Kemudian, pada iklan Vitalonce, ada ungkapan yang menggunakan gaya
bahasa erotesis “modal otak dan penampilan memang perlu, kalau gak fit apa
gunanya? Mau fit sepanjang hari? Vitalonce, vitamin C dengan teknologi tinggi
obatnya” Dengan pertanyaan retoris ini penonton diarahkan bahwa untuk selalu fit
sepanjang hari, hanya mungkin dengan minum Vitalonce. Dengan demikian
penonton terpersuasi untuk selalu minum Vitalonce.
4.2.2.6. Gaya Bahasa Asindenton
Dari 30 iklan obat-obatan yang dianalisis, ada 5 yang menggunakan gaya
bahasa asindenton, suatu gaya bahasa berupa acuan padat dan beberapa kata, frase
atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan kata sambung, untuk
memperlihatkan kesamaan derajat dan kepentingan. Iklan obat-obatan yang
menggunakan gaya bahasa asindenton antara lain iklan Pilkita, iklan GPU Cap
Lang, Segar Dingin, Calusol dan Segar Plus.
Ungkapan “Pegal Linu dan nyeri otot, sakit pinggang, Pilkita pilihan kita”
pada iklan pilkita merupakan contoh ungkapan iklan yang menggunakan gaya
bahasa asindenton. Dengan iklan seperti ini mau di katakan pegal linu, nyeri otot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dan sakit pinggang yang biasanya muncul bersamaan dan mudah diatasi hanya
dengan pilkita. Diharapkan penonton tertarik memilih dan menggunakan pilkita
untuk mengatasi gejala-gejala di atas.
Iklan GPU Cap Lang dengan ungkapannya “minyak urut GPU gosok,
pijat, urut. Yahut dari gosok sampai urut” menggunakan gaya bahasa asindenton.
Dengan gaya bahasa ini mau dikatakan bahwa minyak urut GPU baik untuk
gosok, sama baiknya untuk pijat dan urut.
Ungkapan “Segar Dingin 1000mg, vitamin C 1000 mg, madu, alang-alang,
jeruk nipis, dan mint, komplit, panas dalam jauh” pada iklan Segar Dingin
menunjukkan bahwa inilah obat yang mengandung vitamin C, terbuat dari madu,
akar alang-alang, jeruk nipis, dan daun mint baik dikonsumsi secara teratur akan
mampu mengatasi panas dalam. Jadi mau menyarankan penonton agar mau
mengkonsumsi Segar Dingin dengan komposisi seperti di atas.
Pada iklan Calusol ada ungkapan “oleskan Calusol, atasi mata ikan, kutil,
kapalan” menggunakan gaya bahasa asindenton. Mata ikan, kutil, kapalan
disajikan tanpa kata penghubung menjelaskan bahwa obat ini bisa mengatasi mata
ikan, kutil dan kapalan sama baiknya. Iklan ini mau menyarankan penonton agar
memakai produk ini untuk mengatasi mata ikan, kutil,dan kapalan.
Ungkapan “sariawan, bibir pecah-pecah, tenggorokan kering, susah BAB,
minum Lasegar Plus, panas dalam jadi seger” pada iklan lasegar Plus
menggunakan gaya bahasa asindenton. Dengan ungkapan tersebut mau
menyatakan bahwa Lasegar Plus sangat ideal untuk mengatasi sariawan, bibir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pecah-pecah, tenggorokan kering dan susah BAB. Jadi mempersuasi penonton
untuk minum Lasegar Plus untuk mengatasi gejala-gejala di atas.
4.2.2.7. Gaya Bahasa Perumpamaan
Dari 30 iklan obat-obatan yang dianalisis hanya ada 1 yang menggunakan
gaya bahasa perumpamaan, dalam hal ini iklan Day Aluverial Moist, salah satu
obat tetes mata yang diyakini bisa menyembuhkan mata yang tampak kering.
Ungkapan “hidup jadi gak seru”, terkandung gaya bahasa perumpamaan. Iklan ini
menawarkan Day Aluverial Moist yang dianggap mampu melembabkan mata
alami. Jadi untuk mengatasi mata kering gunakan Day Aluverial Moist.
4.2.2.8. Gaya Bahasa Pertentangan
Dari 30 iklan obat-obatan yang dianalisis, ada 2 iklan yang menggunakan gaya
bahasa pertentangan khususnya gaya bahasa oksimoron, gaya bahasa yang
mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan
dalam frase yang sama. Kedua iklan yang mengandung gaya bahasa oksimoron,
adalah iklan Cylitol dan iklan Adem Sari.
Ungkapan “sebelum tidur malam makan Lotte dulu” dan “Lotte Cylitol pilihan
Tepat untuk mengurangi resiko karies gigi” pada iklan Lotte Cylitol mengandung
gaya bahasa oksimoron. Idealnya setelah gosok gigi sebelum tidur tidak boleh
makan permen karet lagi, tetapi justru diusulkan agar sebelum tidur makan Lotte
Cylitol dulu, salah satu jenis permen. Ini jelas bertentangan dengan kebiasaan,
tetapi dengan itu justru menarik perhatian. Selanjutnya baru ditegaskan dalam teks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
“Lotte Cylitol pilihan tepat untuk mengurangi resiko karies gigi” dengan
konstruksi iklan seperti ini diharapkan menarik perhatian dan mempersuasi
penonton untuk rutin mengkonsumsi Lotte Cylitol sebagai cara mencegah kries
gigi.
Pada iklan Adem Sari, dengan tanpa banyak kata-kata menampilkan
bahasa gambar yang kontras. Pertama ditampilkan gambar orang terserang panas
dalam seperti mengandung api di tenggorokkan, gambar kedua orang habis
minum Adam Sari terlihat segar seperti berendam di air terjun. Hal itu diperkuat
dengan tuturan “panas dalam, Adem Sari” jadi disatu sisi dia panas dalam, disisi
lain kondisi adem. Dengan itu mau dikatakan bahwa kalau panas dalam atasi
dengan Adam Sari.
4.2.2.9. Gaya Bahasa Polisindenton
Dari 30 iklan obat-obatan yang dianalisis, ada 1 yang menggunakan gaya
bahasa polisindenton yaitu pada iklan obat batuk Cap Ibu dan Anak. Ungkapan
“beberapa waktu yang lalu dia batuk, untung sekarang ada Obat Batuk Ibu dan
Anak yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan alami Cina dan madu” jelas
mengandung gaya bahasa polisindenton. Frase “terbuat dari tumbuh-tumbuhan
alami cina dan madu” mengandung pengertian bahwa ramuan utama ini adalah
tumbuh-tumbuhan alami dari Cina yang memang terkenal berkahasiat tinggi dan
diberi campuran madu. Dengan menekan bahan dasarnya yang bersal dari
tumbuh-tumbuhan alami cina mau diingatkan bahwa obat ini bersifat herbal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
sesuai dengan tren zaman ini. Kalau mau menyembuhkan batuk secara alami
minumlah obat batuk Ibu dan Anak.
4.2.2.10. Gaya Bahasa Sinekdoke
Dari 30 iklan obat-obatan yang dianalisis, ada 1 yang mengandung gaya
bahasa sinekdoke, yaitu iklan Sevit Grow, sejenis multivitamin yang mengandung
calcium, zinc, vitamin C, dan vitamin D. Ungkapan “calcium, zinc, vitamin C,
dan vitamin untuk pertumbuhan dan daya tahan” pada iklan Zevit Grow ini
mengandung pengertian bahwa dalam obat tersebut mengandung calcium, zinc,
vitamin C, vitamin D. Zat-zat tersebut sudah menjadi rahasia umum diyakini
sebagai zat-zat yang penting untuk membantu pertumbuhan dan meningkan daya
tahan tubuh. Jadi mau mempersuasi penonton agar memilih produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4.2.3. Kegunan Gaya Bahasa dalam Iklan Obat-obatan di SCTV
Salah satu upaya untuk menarik minat audience agar membeli atau
menggunakan produk adalah mengiklan produk tersebut.
Dalam hal ini gaya bahasa yang digunakan dalam iklan tersebut dimaksudkan
agar menstimulus dan menciptakan persepsi baru pada benak penonton dan
menciptakan ketertarikkan pada penonton terhadap produk yang diiklankan.
Upaya menarik perhatian penonton pada produk yang diiklankan dapat
dilakukan dengan menggunakan gaya bahasa. Dengan gaya bahasa repetisi
misalnya ketertarikkan akan tercipta dengan mengulang-ulang pesan. Demikian
pula gaya bahasa personifikasi ketertrikkan akan tercipta dengan memperlihatkan
kehebatan produk yang ditawarkan yang seperti manusia layaknya.
Hal ini menunjukkan dengan penggunaan gaya bahasa pengiklan berupaya
memotivasi penonton agar bertindak dan berpikir sesuai dengan kegunaan si
pemasang iklan. Hal ini sejalan dengan pendapat Agustrijanto (2001:7) bahwa
iklan merupakan bentuk komunikasi untuk mempromosikan produk atau jasa
sehingga dikenal diminati penonton. Diharapkan dengan dengan itu akan
memotivasi penonton untuk membeli atau menggunakan produk jasa yang
diiklankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4.2.4. Gaaya Bahasa yang Paling Menonjol
Gaya Bahasa yang paling banyak dipakai adalah gaya bahasa perulangan
atau repetisi (7 iklan). Selain itu yang lainnya gaya bahasa metonomia (6 iklan),
gaya bahasa asindeton (5 iklan), dan gaya bahasa personifikasi (4 iklan). Gaya-
gaya bahasa ini paling banyak dipakai tidak lain karena sangat cocok untuk
memotivasi dan menggerakkan penonton agar agar bersedia menggunakan produk
yang diiklankan.
Gaya bahasa repetisi paling banyak dipakai, karena dengan penyampaian
yang berulang-ulang lebih mudah diingat dan terekam dalam memori audience.
Dengan informasi tersebut menjadi pengetahuan pemirsa diharapkan mereka
tergerak untuk membeli atau menggunakan produk yang diiklankan. Gaya bahasa
yang lain juga banyak dipakai adalah gaya bahasa metonomia, yaitu dengan
menggunakan satu kata untuk mewakili produk secara keseluruhan. Dengan
membatasi kata-kata yang dipakai membuat audience lebih mudah mengingatnya.
Selanjutnya, gaya bahasa lain yang juga banyak dipakai adalah gaya
bahasa asindeton dan hiperbola. Dengan gaya bahasa asindeton, yang
disampaikan bahwa hal-hal yang diiklankan itu penting. Demikian pula dengan
gaya bahasa hiperbola, yang menggambarkan benda-benda mati seolah-olah
hidup, mau menyampaikan bahwa produk yang diiklankan itu memiliki kehebatan
seperti manusia. Tujuan semua iklan ini untuk menarik perhatian penonton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasrkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tipe-tipe gaya bahasa yang digunakan dalam ke-30 iklan obat-obatan yang
dianalisis ada 10 jenis yaitu gaya bahasa repetisi atau perulangan (tujuh
iklan), gaya bahasa metonomia (enam iklan), gaya bahasa personafikasi
(empat iklan), gaya bahasa hieperbola(dua iklan), gaya bahasa erotesis
(dua iklan), gaya bahasa asindeton (lima iklan), gaya bahasa polisindeton
(satu iklan), gaya bahasa perumpamaan ( satu iklan), gaya bahasa
pertentangan (dua iklan) dan gaya bahasa sinekdoke (satu iklan).
2. Ciri-ciri setiap tipe gaya bahasa ini memiliki kekhasan masing-masing
tetapi secara umum bermaksud mempengaruhi perilaku penonton suapaya
membeli dan menggunakan produk yang diikalankan. Setiap gaya bahasa
yang dipakai dimaksudkan untuk menstimulus dan menciptakan
ketertarikan, juga meyakinkan bahwa produk yang diiklankan layak
dipercaya, layak dibeli dan layak dipergunakan. Ciri-ciri utama dari gaya
bahasa repetisi adalah perulangan, dengan perulangan diharapkan
informasi yang penting bisa diingat dan terekam dalam benak. Ciri utama
gaya bahasa metonomia adalah penggunaan kata-kata penting saja
mewakili produk secara keseluruhan, jadi lebih mudah diingat. Gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
bahasa hiperbola, personafikasi, dan retoris dengan cara masing-masing
akan mempersuasi penonton untuk membuktikannya. Demikian pula gaya-
gaya bahasa lainnya, dengan ciri masing-masing ingin mempersuasi
penonton untuk membeli, menggunakan atau beralih ke produk yang
diiklankan.
3. Kegunaan gaya bahasa dalam iklan obat-obatan di SCTV adalah untuk
menarik perhatian audience supaya menyimak informasi yang
disampaikan, diharapkan informasi tersebut menggugah penonton untuk
melaksanakan apa yang disarankan, dalam hal ini membeli dan
menggunakan produk yang diiklankan.
4. Gaya bahasa yang paling banyak dipakai, pertama gaya bahasa repetisi,
kedua gaya bahasa metonomia, ketiga gaya bahasa asindeton, dan
keempat gaya bahasa hiperbola. Penggunaan gaya-gaya bahasa ini agar
mudah diingat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
5.2. Saran
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa penggunaan gaya bahasa yang
tepat dan sesuai dalam iklan akan sangat membantu menggambarkan keunggulan
produk yang di iklan sehingga mampu mempersuasi penonton untuk membeli atau
menggunakan jasa produk yang di iklankan. Oleh karena itu disarankan agar
pembuat iklan. Bisa lebih selektif dalam menggunakan gaya bahasa di sesuaikan
dengan tujuan yang ingin dicapai.
Penelitian ini baru sampai pada tahap mengidentifikasi gaya-gaya bahasa
yang digunakan dalam iklan obat-obatan. Oleh karena itu penelitian selanjutnya
diharapkan bisa mengukur efektiviatas penggunaan gaya-gaya bahasa tersebut
terhadap tanggapan penonton dan dampaknya bagi pamasaran produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
DAFTAR PUSTAKA
Agustrijanto. 2002. Seni Mengasah Kreatifitas dan Memahami Bahasa Iklan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Chaer, Abdul dan Agustin, Leoni, 1995, Sosialinguistik Perkenalan Awal. Jakarta
: Rineka Cipta. Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka. Hartoko, Dick,1982. Analisis Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa. Jefkins, Frank, 1996, Periklanan, Jakarta: Erlangga Keraf, Gorys, 1985, Pengajaran Gaya Bahasa, Bandung. Keraf, Gorys, 1994, Diksi dan Gaya bahasa. Jakarta: Gramedia.Pustaka Utama Keraf, Gorys, 1984, Diksi dan Gaya bahasa, edisi revisi; komposisi lanjutan.
Jakarta, Gramedia. Liliweri,Allo, 1992, Dasar-Dasar Komonikasi Periklanan, Bandung Aditya
Bhakti. Munadhi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Pers. Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia. Noviani, Ratna, 2002, Jalan Tengah Memahami Iklan. Yogyakarta Pustaka
Pelajar. Widya, Pradopo, 1997, Pengkajian Puisi Suatu Analisis Sastra Norma, Analisis
Struktural Dan Semiotik, Jakarta: Gajah Mada University Press. Widyatama.2005. Pengantar periklanan. Jakarta: Buana Pustaka Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
L A M PIRAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran Kartu Data
Nomor Data :1
Tema : Procol
Tuturan N:seperti ibu andalan keluarga, obat flu andalan pelindungkeluarga di saat flu, melegakan hidung tersumbat, procol andalan disaat flu.
Teks : cepat melegakan hidung tersumbat. Ibuandalan keluarga, procol andalan disaat flu.
Gambar : seseorang ibu membuka payung untuk melindungi anaknyadari hujan. Ibu dan ayah dengan seseorang anaknya pulang wisuda dan kehujanan, dan ibunya memegang payung mereka bertiga dijalan supaya tidak kehujanan. Orang melaksanakan pernikahan dan kehujanan, akibat kehujanan langsung flu, setelah minum procol pria tadi langsung sembuh danpernikahan pun berlangsung.
Nomor Data : 2 Tema : Tolak Angin Tuturan A: untuk mencegah dan mengatasi masuk angin orang pintar minum
tolak angin. Teks : Tolak angin obat herbalterstandar. Orang pintar minum tolak angin. Gambar :Di dalam ruang yang luas, di sebuah kantor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Nomor Data : 3 Tema : Liang Teh Cap Panda Tuturan A: Liang Teh Cap Panda, panas dalam insa allah reda, liang teh
cap panda panas dalam insa allah reda, liang teh cap panda panas dalam insa allah reda.
Teks : liang teh cap panda meredakan panas dalam. Gambar : air sedang bergemericik, orang-orang di dalam minum teh
cap panda. Orang yang membawa iklan tersebut sampai tiga kali
Seperti: liang teh cap panda insa allah reda, liang teh cap panda panas dalam insa allah reda, liang teh cap panda panas dalam insa allah reda.
Nomor Data : 4 Tema : Visin Tuturan A: visin dengan tetra haitop plus formula meredakan mata merah
dengan 60 detik , A: kapan bisa mulai kerja B: visin.
Gambar : orang di atas gedung, mata sakit, dan merah, dan setelah di beri visin matanya kembali normal, dan seorang pemimpinperusahaan menerangkan kapan mulai kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Nomor Data : 5 Tema : Promag Tuturan : A: promag itu praktis banget, makan kunyahberes, tak
perlu bawa sendok juag. Jadi kala menyimpan promag itu di ruma, di tas, di mobil, kalau ada yang keluarga anda yang kena sakit mag. Jadi teratasi kan ada promag.
Teks : Obat maag apa yang praktis menurut anda? “jadi tidak repot kan ada promag.
Nomor Data :6 Tema : Hemaviton Jreng Tuturan : N: Hemaviton Jreng dengan energi vitamin T8, dapat
vitaminnya, dapat sehatnya, badan segar sepanjang hari, hemaviton jreng. Hemanviton jreng, jreng vitaminnya, jreng staminannya.
Teks : energi vitamin T8, jreng staminanya. Gambar : Tiga orang laki-laki yang kekar dan gagah, memegang
gelas yang berisi hemaviton jreng, dan ratusan orang menum hemavion jreng, dan orang banyak bekerja di sungai membersihkan kotoran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Nomor Data :7 Tema : Bodrek Tuturan :A: pemirsa sakit kepala menjadi fenomena saat ini. Ini
faktanya N: pusing pening berat yang menggagu aktivitas atasi dengan bodrek sakit kepala sebelah migrain, obati dengan bodrek migrain. Sakit kepala mencengkram, tegang, kaku leher hingga pundak, seperti tertekan benda berat. Obati dengan bodrek ekstra. A: Jadi bida sakit kepala bed obatnya. Keluarga bodrek atasi sakit kepala.
Teks : pusing, pening, migrain, mencengkram, tegag, kaku. Bodrek ahlinya atasi sakit kepala.
Gambar :gambar seseorang yang menyiar tentang sakit kepala, dia mencoba mewancarai, di jalan, orang keluar dari dalam mobi, orang ditemapt pembelajaran sakit kepala, dan orang soerang pegawai kantor di ruangan terkena sakit kepala, setelah minum bodrek, sakitnya menjadi hilang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Nomor Data :8 Tema :Pilkita Tuturan : A: tolong, tolong, tolong, kok kaku,
B: ini kumat otot tulang nyeri, minum pilkita pegellinu nyeri otot, pilkita pilihan kita.
Teks : Pegel linu, nyeri otot, sakit pinggang, pilkita pilihan kita.
Gambar : Wayang orang, yaitu ada seorang gadis di dalam penjara, datang lah seorang pria yang perkasa untuk menyelamat gadis di dalam penjara. Pria perkasa terlihat kaku dan rebah kemudian seoorang datang menyatakan kumat otot tulang nyeri, dan seseorang menyuruh minum pilkita. Akhirnya pria perkasa tersebut menjadi spontan kuat dan menunjukkan segala otot tangannya yang kuat, dan meyelamatkan para wanita yang terkurang di dalam penjara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Nomor Data :9 Tema : Detol Cair Tuturan : A: Da, da,a. Ma ,ma.
B: Jagoan mama menang, uh bau acam N: itu tanda kuman berkembang biak dan meyebabkan penyakait untuk manda saya percayakan detol B: rekomendasi para ahli. N: Tuangkan detol anti kuman kualitas prima ke dalam bak mandi membunuh kuman dengan segera. Sehat berawal dari detol B : huuuh wanginya sehatnya melindungi.
Teks :Ruam kulit gatal-gatal,anti kuman rekomendasi para ahlidetol melindungi
Gambar :seorang anak membawa piala, menang bermain bulu tangkis dan ibunya mencium anak dan ibu menyuruh anaknya mandi dengan sabun detol, ibunya menuangkan detol kedalam bak mandi. Diban anak tadi banyak sekali kuaman, setelah mandi dengan sabun detol, badannya menjadi bersih dan wangi.
Nomor Data :10 Tema : Day Aluverial Moist Tuturan : A: Hidupku jadi gaks seru nih, mata ku kering banget
N: coba I day aluverial moist. Lembabkan seperti ait mata alami. A: wow nyaman N: diskon 5% untuk blok ke-2
Teks : Lucreon technologi. Beli 2 box diskon 50% untuk Box Ke-2 berlaku hingga 31 April 2010.
Gambar : Seoarang perempun berkaca-kaca, mengatakan hidup dia gak seru karena matanya kering, kemudian memakai obat day spontan matanya berubah menjadi lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Nomor Data :11 Tema : Vita Lonce Tuturan :A: Modal otak, penampilan memang perlan memang
perlu, kalau gak fit apa gunanya . mau fit sepanjang hari ? vitalonce N: vitamin C dengan teknologi, dan daya kerja dua belas jam semua bertahap tampa nyeri lambung.
Teks :- Gambar :seorang perempuan dan rekan kerja di dalam gedung
dan seorang lelaki minum vita lonce.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Nomor Data :12 Tema : Daktarin Tuturan : N: Kita pakai, aku juag setalah ini daktarin selalu
pakai. Da jamur simple aja pakai daktarin selalu. Si pelajar juga pake selalu.
Teks :Daaag ....jamur, simple aja pakai daktari kalau gatal jamur.
Gambar : Tiga orang gadis, cowok mencium tangan cewek, tiga orang gadissedang mandi, dan datang seorang kemudian langsung terjun kedalam air mandi bersama ketiga orang cewek tadi. Dua cewek berbisik katanya “daktarin”cewek menggosok telapak kakinya dengan daktarin, dan menggosok di pundaknya. Dua sejoli menyuap pacarnya , ada tiga anak kecil melihat kejadian tersebut mereka ber-berbisik dan ketiga cewek memegang daktarin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Nomor Data :13 Tema :Xysitol Tuturan : A: Habis makan jangan lupa xytol,
B: permen karet A:ini beda C: ini lotte xysitol, hanya lotte xysitol dengan kandungan xysitol dengan kandunagan lebi dari 50% dapat menghambat pertumbuhan bak teri penebab keries gigi atau gig berlubang. D: Pa, pa. Kok udah gosok gigi, kok makan permen karet lagi. A: Sebelum tidur makan lotte dulu xysitol dulu, agar gigi tidak rusaknya kurangi resiko keries gigi dengan tiga rasa varian lotte xysitol lotte.
Teks :Lotte xysitol pilihan tepat untuk mengurangi resiko keries gigi.
Gambar :keluarga yang baru habis makan, ayahnya menyuruh anaknya makan lotte xysitol, dan dan gambar ayah mereka menunjukkan gambar gigi. Habis gosok gigi makanpermen, dan sebelum tidur makan permen xysitol dulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Nomor Data :14 Tema : Cerebrovot Tuturan :A : Ayo ada beberapa jerapah ? B: 7
A : sekrang pasang mata jerapahnya . N: Pintar Lukita dan cerdas bersama cerebrovot baru bersama sroberry yang disukai anak.
Teks : Anak sehat dan cerdas, tumbuh tinggi dan cerdas. Gambar :Seorang ibu menanykan kepada anak-anak, ayo ada
berapa jerapahnya? Anak-anak menjawab ada 7, anak-anak pasang mata jerapahnya. Dua orang anak melompat-melompat untukmemegang mata jerapah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Nomor Data :15 Tema : Laserin Tuturan : A: Gusiku berdarah. N: kan raji sikat gig, menyikat
gigi masih ketinggalan kuman di mulut. B: Biasakan kumur laserin deh pa, laserin N: efektif melawan kuman, penybab masalah mulut awali menyikat gigi, tuntaskan dengan laserin.
Teks : kuman masih tertinggal. Cool mint listerine, antiseprice munthwash melawan kuman-kuman penyebab plak dan bau mulut untuk kesehatan rongga mulut. Gusi berdarah gigi berlubang bau mulut. Gunakan munthwash setelah menyikat gigi gigi 2 kali sehari.
Gambar : Seorang pria menyikat gigi dan berdarah di dalam mulut terlihat banyak sekali terlihat kuman. Istri mengajarakan suaminya untuk membiasakan mengkumur laserin setelah menggunakan lasrin suami perempuan tadi menjadi segar.
Nomor Data : 16 Tema :GPU Cap Lang Tuturan :A: GPU pertama gosok terus pijat,
B: terus neng A: urut licinkan. GPU hangat dan nyaman. GPU yahut dari gosok samapi urut N:Kahsyatnya terus-terusan A: gantian blekok
Teks :Minyak untuk GPU, gosok, pijat, urut, yahut dari gosok sampai urut.
Gambar : Seorang istri sedang memijatkan suaminya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Nomor Data :17 Tema : Cerebrovit Exel Tuturan :A: Besok ujian,
N: Makanya belajar teratur, dan minum cerevrovit exsel. B: Pake tiap hari, pake tiap hari, pake tiap hari, pake tiap hari.
Teks : Multivitaminnya kita-kita. Gambar :seorang anak bangun tidur, dan ada ibu si anak tadi
membentak seorang anak tadi, dang mengingatkan besok ujian, anak tadi langsung belajar, menghapal mata pelajaran dengan lancar. Kemudian si anak tadi belajar di dalam bus, diatas motordan memegang senteruntuk penerangan belajar, di lapangan basket, di jalan-jalan, di kantin. Menghapal mata pelajaran. “ pake tiap hari, pake tiap hari, pake tiap hari,pake tiap hari.
Nomor Data : 18 Tema :Obat Batuk Cap Anak Ibu dan Anak. Tuturan :N: Ini tomi anak saya, dan beberapa waktu lalu sakit dan
untung sekarang ada obat batuk ibu dan anak terbuat dari tumbuh-tumbuhan alami cina dan madu. Obat batuk ibu dan anak dari inciong.
Teks : Batuk, lama tak kembali. Gambar : Seorang nak yang sedang batuk, sedang bermain di
taman, ibu si anak tadi langsung memberkan obat batuk, dengan spontan langsung sembuh. Gambar resep obat, madu ,dan tumbuhan lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Nomor Data :19 Tema :Laxing Tuturan :A: Gak bisa kencing,
B:bikin perut tambah buncit. Nanti malam minum laxing besok paginya di keluarin. N: Laxing mengandung ekstra alami, dan lidah buaya. Jadi lancar, rasa longgar laxing lancarkan BAB secara alami.
Teks :BAB buang air besar, lidah buaya serulaxing lancarkan Bab secara alami.
Gambar :Celana seorang wanita tidak
Nomor Data : 20 Tema : Inzana Tuturan :A: panas beri inzana Teks : panas hilang aku senang. Gambar : Tiga orang ibu-ibu dan anak kecil yang lagi sakit demam.
Gambar di luar rumah, meja, dan buah jeruk beserta gamabr obat inzana, dan termometer.
Nomor Data :19 Tema :Laxing Tuturan :A: Gak bisa kencing,
B:bikin perut tambah buncit. Nanti malam minum laxing besok paginya di keluarin. N: Laxing mengandung ekstra alami, dan lidah buaya. Jadi lancar, rasa longgar laxing lancarkan BAB secara alami.
Teks :BAB buang air besar, lidah buaya serulaxing lancarkan Bab secara alami.
Gambar :Celana seorang wanita tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Nomor Data : 21 Tema : Nutrive Tuturan :N: Gaya hidup tidak sehat dapat mengakibatkan kolestrol
tinggi. A: Nutri dengan mengandung nutri benekol memplot kolestrol jahat dengan 11% hanya dengan dua botol sehari. N: Cara enak turukan kolestrol.
Teks : cara enak turunkan kolestrol. Gambar : orang makan, orang olahraga, orang berjalan. Bapak telah
kolestrol. Ada gambar makhluk yang sedang menimpa bapak, dan seorang dokter memberi saran untuk mengatasi kolestrol dengan mengonsumsi nutrive.
Nomor Data : 22 Tema : Zevit Grow Tuturan : A: Gue suka cowok yang keren dan tinggi.
N: gue juga suka olahraga, gue juga cewek yang lapis, dan bodinya wow,makanya aku minum zevit grow. N: Kita-kita minum zevit grow, multivitamin untuk daya tahan.
Teks :calcium, multivitamin, zinc, vitc, vit D. Multivitamin tuk pertumbuhan, dan daya tahan.
Gambar :anak SMP dalam ruangan. Cowok sedang bermain basket, cewek sedang bermain chiers.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Nomor Data : 23 Tema : Konidin Anak. Tuturan : N: Saat anak batuk bisa jadi besar. Ada konidin
meredakan batuk, melegakan tenggorokan gatal-gatal dan hidung tersumbat. Ada konidin jauhkan si kecil dari batuk.
Teks : Trik dahsyat meredakan batuk, mereakan tenggorokan gatal, dan melegakan hidung tersumbat. Bebas dari alkohol. Jauhkan si kecil dari batuk.
Gambar : gamabr anak sedang mengikuti lomba, dan anak tadi tiba-tiba batuk. Langsung seseorang memberikan obat batuk konidn anak. Anak tadi langsung sembuh, dan menjadi juara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Nomor Data : 24 Tema : Ipi Vitamin Tuturan : A: Loh kok pulang?
B: Lagi gak enak badan, agr sehat minum teratur ini Ipi Vitamin lembur ni. Eh Ipi kompleks bantuatasi lelah, N: banyak macam, dan banyak manfaatnya. Ipi Vitamin badan sehat, kerja pun semgat.
Teks : Badan sehat, kerja pun semangat. Gambar : perempuan yang bekerja di sebuah kantor, dan disekitar
itu banyak orang. Kurang sehat ingin pulang, tiba-tiba seorang pegawai kantor datang menghampiri. Setelah minum Ipi badan menjadi sehat kembali, dan kerja pun menjadi lembur.
Nomor Data : 25 Tema : Calusol Tuturan :N: Mata ikan di telapak kaki, serasa jalan di atas duri
aduh. Oleskan Calusol, atasi mata ikan, kutil, dan kapalan A:Calusol N: solusi 3 in 1 mata ikan, kutil, dan kapalan.
Teks : Mata ikan, kutil, dan kapalan Gambar :Mengobati mata ikan di telapak kaki, dan seseotang
seperti berjalandi atas duri. Orang mengobati mata ikan di telapak kaki, kutil, dan kapalan. Cowok dan cewek tampil ceria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Nomor Data : 26 Tema : Lasegar Plus Tuturan :A: Pemirsa,uhuh kok serak.
B:Tenggorokan kering fit. Minum Lasegar Plus, A: aduh B:kenapa susah BAB cepat minum lasager Plus A: aduh B: ini lagi sariawan minum lasegar Plus N: larut tidak perlu diaduk dengan rasa jeruk , dan jeruk nipis. Tenggorokan kering dan sariawan susah BAB minum Lasegar Plus. Panas dalam jadi segar.
Teks : Langsung larut tidak perlu diaduk. Sariawan bibir pecah-pecah, tenggorokan kering panas dalam susah BAB minum Lasegar Plu. Panas dalam jadi segar.
Gambar : seorang perempuan sedang siaran sakit tenggorokan, pada saat makan sakit perut, dan sariawan, bibir pecah-pecah. Setalah minum Lasegar Plus semuanya menjadi spontan sembuh.
Nomor Data : 27 Tema : Adem Sari Tuturan :N: Panas dalam adem sari Teks : Adem sari Gambar :seorang panas dalam terlihat api dari tenggorokan
sampai ke perut. Setelah minum Adem Sari menjadi segar. Seperti di dalam air terjun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Nomor Data : 28 Tema : Fatigon Sprit Tuturan : N: Kini fatigon spirit dengan nano-nano gingseng lebih
cepat, lebih berstamina BCAA lebih bertenaga lebih tahan lama. A: Spri...t N: fatigon Sprit stamina lagi dan lagi.
Teks : Nano gingseng, lebih cepat, lebih berstamina BCAA lebih bertenaga lebih tahan lama. Fatigon sprit STAMINA LAGI DANLAGI. Multivitamin untuk STAMINA DAN TENAGA.
Gambar : Dua orang yang sedang memanjat tebing yang sangat terjal. Di bawah tebing ait laut yang bergelombang, dan gambar langit yang cerah, setelah itu dua oarang pemanjat tebing samapi diatas langit menjadi senja.
Nomor Data : 29 Tema : Segar Dingin Tuturan :N: Perubahan cuaca minum Segar Dingin 1000 mg.
Menembah stamina, dan menjaga kondisi tubuh komplit untuk panas dalam. A: Minum Segar Dingin setipa hari panas dalam insa allah jauh.
Teks : Perubahan cuaca tubuh perlu vitamin C. Vitamin C 1000 mg. Madu, alang-alang, jeruk nipis, mint kompli. Panas dalam jauh.
Gambar : Langit mendung di sertai petir, dan gundur, dan Ustat sedang berkhotbah katanya “perubahan cuaca minum Segar Dingin. Gambar resep obat seperti, madu, jeruk nipis alang-alang, dan mint.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Nomor Data : 30 Tema : Koyo Cabe Tuturan : A:Ya ampun atlas, hai atlas kamu pegal ya?
B: Ia lama-lama jadi pegal juga, A: sebentar ya pakai Koyo cabe. B: Wo ohai, panasnya mantap. N: Encok pege linu, nyeri otot, hambur semua koyo cabe panasnya mantap.
Teks : petualang Aladin dan Koyo Cabe. Panasnya mantap. Gambar :Aladin terbang di udara memakai permadani,dan
menglilingi kota. Aladin sedang berbicar dengan Atlas atau patung yang sedang memikul bola dunia. Patung tersebut mengalami pegalinu, nyeri otot. Setalah memakai Koyo Cabe patung tersebuh menjadi sembuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
1.Procol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
2. Tolak Angin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3. Liang Teh Cap Panda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
4. Visin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
5. Promag
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
6. Hemaviton Jreng
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
7. Bodrek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
8. Pilkita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
9. Detol Cair
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
1. Day Aluverial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2. Vita Lonce
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
3. Daktarin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
13.Xysitol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
14. Cerebrovot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
15. Lasarin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
16. GPU Cap Lang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
17. Cerebrovit Exel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
18. Obat Batuk Cap Anak Ibu dan Anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
19. Laxing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
20. Inzana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
21. Nutrive
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
22. Zevit Grow
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
23. Konidin Anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
24. Ipi Vitamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
25. Calusol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
26. Lasegar Plus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
27. Adem Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
28. Fatigon Sprit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
29. Segar Dingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
30. Koyo Cabe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
BIODATA
Repinus. Lahir di Muyub Ilir pada tanggal 29 September
1983, Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur.
Menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 1999 di
SDN. Muyub Ilir. Setelah itu melanjutkan studi SLTP
Melek, selesai 2002. Menamatkan Sekolah Menengah
Kejuruan pada tahun 2005 di SMK YPS Melak. Pada tahun
2005 tidak melanjutkan studi, dan pada tahun 2006 telah
melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, jurusan Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Selama menjadi mahasiswa aktif dalam
HMPS menjadi sekretaris selama satu tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI