Post on 01-Mar-2016
description
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder
http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 1/13
TUGAS INSTRUMENTASI DAN NAVIGASI
FISHFINDER
Disusun oleh :
Umro Meina
12/331595/PN/12699
Teknologi Hasil Perikanan
JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder
http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 2/13
I. PENDAHULUAN
Fish finder adalah sebuah instrumentasi elektronika yang berfungsi untuk
membantu pendeteksi letak ikan secara pasti di perairan yang dalam seperti laut.
Prinsip kerjanya sama persis dengan sonar, tetapi karena targetnya makhluk hidup
yang relatif lebih kecil dan dapat bergerak ada beberapa penyesuaian pada fish finder
Frekuensi suara yang dihasilkan lebih tinggi (20-200kHz). Mampu membedakan
target individu Gelombang suara dipantulkan oleh tubuh ikan, utamanya dipantulkan
oleh gelembung renang jadi dengan penelitian lebih lanjut dan bank data akustik
dapat ditentukan jenis ikan tersebut.
Informasi yang diberikan dari penggunaan instrument Fish finder ialah
informasi mengenai letak atau posisi ikan terletak pada kedalaman berapa di dalam
perairan. Fish finder menggunakan sister kerja SONAR (Sound, Navigation and
Reging ). Perangkat-perangkat yang mendukung system SONAR ialah transducer ,
transmitter , reciver dan display. Tiga perangkat tersebut biasa disebut SONAR
UNIT. Hasil kerja dari sebuah instrument Fish finder sendiri juga dipengaruhi oleh
beberapa factor ekternal, seperti diantaranya suhu air, kemurnian air dan kekentalan
air. Factor eksternal tersebut dapat mengubah keepatan suara yang akan dikirimkan
ke objek. Pad gambar 1 akan ditunjukkan gambaran sederhana dari proses trcking
ikan menggunakan fish finder (Marzuki, 2010).
Gambar 1. Proses tracking ikan menggunakan fish finder (Marzuki, 2010).
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder
http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 3/13
II. PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Fishfinder ( Netsonde) adalah alat dengan frekuensi tinggi yang digunakan
untuk mencari kumpulan ikan. Alat ini dikembangkan selama Perang Dunia II. Fish
finder jaman dahulu bukanlah sebuah alat untuk mencari lokasi keberadaan ikan
seperti sekarang ini, dan bahkan alat ini sama sekali bertujuan bukan untuk bidang
perikanan. Fish finder jaman dahulu adalah alat perang untuk mencari musuh yang
berupa kapal perang yang berada di dalam laut. Kegunaan alat ini memang sebagai
alat pengintai dari musuh yang berada di dalam air. Dan kemampuan fish finder
jaman dahulu hanya mampu mendeteksi benda – benda dalam laut hanya sampai
kedalaman beberapa puluh meter saja.
Berakhirnya perang yang berkecamuk di dunia barat, teknologi persenjataan
dan alat – alat canggih digunakan dalam bidang komersil, termasuk fish finder ini.
Beberapa pabrik mengembangkan teknologi pengintaian bawah laut untuk
mendapatkan informasi tentang aneka benda baik hidup maupun benda mati yang
berada di dalam laut untuk komersil. Teknologi fish finder semakin hari semakin
diperbarui . penggunaan suara yang dipantulkan untuk menampilkan citra di dasar
laut dikembangkan sekaligus sehingga bisa mencapai dasar samudra yang
kedalamannya bisa sampai ratusan meter untuk mencari lokasi berkumpulnya ikan.
Negara-negara yang maju pada sektor kelautan-perikanan (Norwegia,
Jepang, Amerika Serikat, China dan Peru) menggunakan teknologi ini untuk
melakukan eksplorasi sumberdaya dengan cepat, sehingga dapat mengeksploitasi
dengan optimal, efisien dan ekonomis karena biaya eksplorasi yang murah dan waktu
eksplorasi yang cukup singkat.
2.2 Perkembangan Fish Finder
Fish finder zaman sekarang sudah banyak dipakai oleh para nelayan. Saat ini
peralatan itu, secara umum mampu mendeteksi benda – benda di laut sampai
kedalaman 2.000 m. Semakin canggih berarti semakin luas jarak jangkauannya dan
semakin dalam jangkauan dari pemantauannya. Fish finder memanfaatkan teknologi
pendeteksian bawah air dengan menggunakan perangkat akustik (acoustic instru-
ment).
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder
http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 4/13
Teknologi ini menggunakan suara atau bunyi untuk melakukan pendeteksian.
Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan suara di air adalah 1.500 m/detik, se-
dangkan kecepatan suara di udara hanya 340 m/detik se-hingga teknologi ini sangat
efektif untuk deteksi di bawah air. Beberapa langkah dasar pendeteksian bawah air
adalah adanya transmitter yang menghasilkan listrik dengan frekuensi tertentu.
Kemudian disalurkan ke transducer yang akan mengubah energi listrik menjadi
suara, kemudian suara tersebut dalam berbentuk pulsa suara dipancarkan.
Jika fish finder pada awal pembuatannya hanya mampu menampilkan warna
hitam dan putih dan printernya juga demikian, sekarang fish finder bisa
memunculkan gambar secara warna, sehingga keakuratan sebuah pencarian menjadi
lebih baik. Dengan fish finder modern anda akan bisa membedakan manakah sebuah
obyek benda hidup ataukah itu adalah sebuah sampah di laut. Fish finder memang
menjadi peralatan modern bagi pemancing – pemancing berduit. Dengan dana yang
melimpah, mereka bisa saja mencari gerombolan ikan yang berada di lautan dan
memancing di sana, namun jika anda pemancing sejati, kejelian membaca alam
adalah modal utama untuk mengetahui keberadaan ikan, ditambah pengetahuan arus
laut serta pengalaman memancing yang memadai. Tanda – tanda alam seperti adanya
lokasi yang dipenuhi camar laut diatasnya, pastilah anda tahu bahwa di sana pasti
terdapat ikan kecil seperti ikan teri dan tentu saja terdapat ratusan ikan besar yang
berada di dalamnya.
Penggunaan fish finder bisa saja membantu mendapatkan lokasi strategis
dalam memancing, namun sekali lagi pengalaman dan pengetahuan tentang arus laut
juga sangat penting untuk anda ketahui sebagai syarat agar anda bisa menentukan
lokasi strategis itu. Betapa canggihpun teknologi, jika ditambah dengan pengetahuan
yang cukup akan meningkatkan kemampuan anda dalam memancing ikan.
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder
http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 5/13
Gambar 2. Fishfinder merk Garmin
2.3 Penggunaan Fish Finder untuk Navigasi
Fishfinder digunakan untuk mendeteksi besarnya gerombolan ikan pada
lokasi yang ditunjukkan pada peta zona potensi ikan. Dengan peralatan canggih
berupa fish finder dan perlengkapan Global Positioning System (GPS) dapat
memudahkan nelayan mengetahui posisi ikan. Alat tersebut dimungkinkan dapat
mengurangi beban nelayan akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hasil kerja dari sebuah instrument Fish Finder sendiri juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor eksternal, seperti diantaranya suhu air, kemurnian air dan
kekentalan air. Faktor eksternal tersebut dapat mengubah kecepatan suara yang akan
dikirimkan ke objek.
Teknologi ini juga dapat digunakan dalam mengukur dan menganalisa
hampir semua yang terdapat di kolom dan dasar air, aplikasi teknologi ini untuk
berbagai keperluan antara lain adalah; eksplorasi bahan tambang, minyak dan energi
dasar laut (seismic survey), deteksi lokasi bangkai kapal (shipwreck location),
estimasi biota laut, mengukur laju proses sedimentasi (sedimentation velocity),
mengukur arus dalam kolom perairan (internal wave), mengukur kecepatan arus
(current speed), mengukur kekeruhan perairan (turbidity) dan kontur dasar laut
(bottom contour).
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder
http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 6/13
Fishfinder memiliki peran yang sangat besar dalam sektor kelautan dan
perikanan, salah satunya adalah dalam pendugaan sumberdaya ikan (fish stock
assessment). Teknologi dengan perangkat echosounder dapat memberikan informasi
yang detail mengenai kelimpahan ikan, kepadatan ikan sebaran ikan, posisi
kedalaman renang, ukuran dan panjang ikan, orientasi dan kecepatan renang ikan
serta variasi migrasi diurnal-noktural ikan. Negara-negara yang maju pada sektor
kelautan-perikanan (Norwegia, Jepang, Amerika Serikat, China dan Peru)
menggunakan teknologi ini untuk melakukan eksplorasi sumberdaya dengan cepat,
sehingga dapat mengeksploitasi dengan optimal, efisien dan ekonomis karena biaya
eksplorasi yang murah dan waktu eksplorasi yang cukup singkat.
2.4 Penggunaan Fish Finder pada non navigasi
Penggunaan sistem sonar pada dasarnya tidak terbatas pada pencaraian posisi
ikan saja, misalnya saja untuk membantu sistem pertahanan laut Indonesia mengingat
Indonesia memiliki wilyah perairan yang sangat luas dengan biota laut yang kaya,
sehingga bukannya tidak mungkin terjadi pencurian kekayaan alam bawah laut
Indonesia oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
2.5 Konstruksi Alat Fish Finder
a. Transmitter
Transmitter adalah sebuah perangkat elektronika yang memiliki fungsi
sebagai pemancar atau pembangkit. Transmitter dalam system SONAR UNIT
berfungsi untuk memancarkan impuls listrik. Sonar Unit yang baik, seharusnya
memiliki Transmitter berdaya tinggi (High Power Transmitter) di dalamnya. Hal
tersebut dikarenakan, Transmitter berdaya tinggi akan meningkatkan probabilitas pantulan (echo) pada zona air yang lebih dalam ataupun jika kondisi air sangat buruk.
Oleh karenanya Transmitter berdaya tinggi menjadi salah satu parameter baik
tidaknya suatu Sonar Unit. Pada sistem Sonar Unit, seperti sudah dijelaskan
sebelumnya output dari Transmitter akan diproses oleh Transducer (Marzuki, 2010).
Transmitter adalah bagian dari fish finder yang memproduksi pulsa listrik
untuk dikirimkan ke transducer, namun sebelum sampai di transducer, pulsa listrik
tadi diperkuat terlebih dahulu dari hanya beberapa watt (W) menjadi ribuan Watt
(Kw).
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder
http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 7/13
b. Receiver
Receiver adalah sebuah perangkat elektronika yang memiliki fungsi sebagai
penerima atau penangkap. Receiver dalam sistem Sonar Unit berfungsi untuk
menerima atau menangkap signal gelombang suara pantul dari objek. Sonar Unit
yang baik, seharusnya memiliki Receiver dengan tingkat kepekaan yang baik
(Sensitive Receiver ). Alasan diperlukanya Receiver dengan tingkat kepekaan yang
baik ialah agar gelombang suara pantul dari objek dapat di terima dengan baik.
Secara teori gelombang pantul pastinya tidak sekuat gelombang datang. Mengurangi
probabilitas hilangnya informasi yang diterima dapat dilakukan dengan
menggunakan Sensitive Receiver Pada sistem Sonar Unit, hasil yang diterima oleh
Receiver (berupa gelombang suara) kemudian kembali akan diproses oleh
Transducer untuk diubah kedalam bentuk impuls listrik (Marzuki, 2010).
c. Transducer
Transducer memiliki peranan penting dalam system kerja Sonar Unit.
Transducer adalah perangkat elektronika yang berfungsi mengubah suatu bentk
energy ke dalam bentuk energy lainnya untuk berbagai keperluan, slah satunya ialah
untuk keperluan pengukuran (measurement ). Dalam sistem Sonar Unit, transducer
mengubah keluaran dari transmitter berupa impuls listrik menjadi gelombang suara,
kemudia transducer juga mengubah keluaran receiver berupa gelombang suara
untuk kembali dijadikan bentuk impuls listrik. Selanjutnya setelah kembali kedalam
bentuk impuls listrik, keluaranya akan diproses untuk di tampilkan pada display.
Fungsi transducer adalah sebagai pengubah bentuk energy, tentunya
diperlukan tingkat efisiensi yang baik, dengan tujuan meminimalisir rugi ( losses).
Daya dalam proses perubahan bentuk energy tersebut. Dampak dari buruknya
efisiensi sebuah Sonar transducer adalah ketika impuls listrik dari transmitter yangdi ubah kedalam bnetuk gelombang suara, banyak impuls listrik yang terbuang sia-
sia. Tidak terkonversi sempurna ke dalam bentuk gelombang suara, dampaknya
adalah jangkauan dari gelomban suara tersebut akan menjadi lemah, sehingga tidak
dapat mencapai kedalaman yang jauh. Oleh karena itulah diperlukan sengan tingkat
efisiensi yang baik (Marzuki, 2010).
d. Recorder
Recorder Berfungsi sebagai alat pencatat yang ditulis kedalam kertas serta
menampilkannya pada layar display CRT (“Cathoda Ray Tube”) berupa sinar osilasi
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder
http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 8/13
(untuk layar warna) ataupun berupa tampilan sorotan lampu neon (untuk “echo
sounder” tanpa rekaman), selain itu juga dapat berfungsi sebagai sinyal untuk
menguatkan pulsa transmisi dan penahanan awal penerimaan “echo” pada saat yang
sama.
Kompenen-kompenen yang ada pada Fish Finder, yaitu :
Gambar 3. Kompenen-kompenen Fish finder
2.6 Pengoperasian Alat Fish Finder
Gambar 4. Cara kerja fishfinder
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder
http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 9/13
Prinsip kerja fish finder ialah pengukuran kedalaman laut berdasarkan pulsa
getaran suara. Pulsa-pulsa getaran suara tersebut dipancarkan dari transduser kapal
merambat melalui media air laut secara vertikal ke dasar laut, kemudian dasar laut
atau target lainnya seperti ikan dan lain-lain akan memantulkan pulsa tadi yang
kemudian diterima oleh transduser reciever kapal. Getaran pulsa tersebut
dipancarkan transducer kapal secara vertikal ke dasar laut, selanjutnya permukaan
dasar laut akan memantulkan kembali pulsa tersebut, kemudian diterima
oleh transducer kapal . Selang waktu pulsa saat dipancarkan, hingga kembali kembali
ke receiver dapat dihitung, sedangkan kecepatan merambat suara di air laut dapat
dikatakan tetap, sehingga separuh waktu tempuh dikalikan dengan kecepatan suara
diair dapat dihitung sebagai kedalaman air.
Secara sederhana, dapat dijelaskan mengenai prinsip kerja dari sebuah Fish
Finder sebagai berikut :
1. Transmitter mengeluarkan impuls listrik (electric impulse).
2. Transducer mengubah impuls listrik tersebut kedalam bentuk gelombang suara.
3. Ketika gelombang suara tersebut menabrak sebuah objek, maka gelombang
suara tersebut akan dipantulkan kembali.
4.
Pantulan gelombang suara tersebut kemudian diterima lagi oleh Receiver dan
signalnya dikuatkan (amplified ).
5. Gelombang suara yang telah di-amplified melalui Receiver tersebut
kembali dikirimkan ke Transducer untuk diubah lagi kedalam bentuk impuls
listrik.
6. Terakhir, setelah diubah dalam bentuk impuls listrik, informasi tersebut akan
diterjemahkan dalam bentuk string data yang kemudian hasilnya akan
ditampilkan pada Display.
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder
http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 10/13
Gambar 5. Prinsip kerja Fish Finder
Proses kerja fish finder adalah pertama dengan menyalakan alat, kemudian
diperiksa gainnya. Setelah itu dinyalakan tobel white line. Kemudian mengatur depth
range, dan phase range. Terakhir disiapkan paper speed, dan fish finder siap
digunakan. Beberapa langkah dasar pendeteksian bawah air adalah adanya
transmitter yang menghasilkan listrik dengan frekwensi tertentu. Kemudian
disalurkan ke transducer yang akan mengubah energi listrik menjadi suara, kemudian
suara tersebut dalam berbentuk pulsa suara dipancarkan. Suara yang dipancarkan
tersebut akan mengenai obyek (target), kemudian suara itu akan dipantulkan kembali
oleh obyek (dalam bentuk echo) dan diterima kembali oleh alat transducer. Echo
tersebut diubah kembali menjadi energi listrik; lalu diteruskan ke receiver dan oleh
mekanisme yang cukup rumit hingga terjadi pemprosesan dengan menggunakan
echo signal processor dan echo integrator.
Prosesnya didukung oleh peralatan lainnya; komputer; GPS (Global
Positioning System), Colour Printer, software program dan kompas. Hasil akhir
berupa data siap diinterpretasikan untuk bermacam-macam kegunaan yang
diinginkan. Bila dibandingkan dengan metode lainnya dalam hal estimasi atau
pendugaan, teknologi ini memiliki kelebihan, antara lain: informasi pada areal yang
dideteksi dapat diperoleh secara cepat (real time). Dan secara langsung di wilayah
deteksi (in situ). Kelebihan lain adalah tidak perlu bergantung pada data statistik.
Serta tidak berbahaya atau merusak objek yang diteliti (friendly), karena
pendeteksian dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan suara (underwater
sound).
Untuk mengoperasikan fish finder, perlu mengetahui fungsi dari berbagi
tombol yang tersedia pada display unit. Berbagai merk pabrikan fish finder yang
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder
http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 11/13
mempunyai versi sendiri-sendiri, namun secara garis besar fungsinya hampir sama.
Macam dan fungsi tombol-tombol tersebut, antara lain: (Marzuki, 2010).
1.
Power On – Off, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan fish finder.
2.
Gain, berfungsi untuk mengatur kepekaan gambar pada recorder
3. White Line, tombol ini berfungsi untuk memperjelas garis dasar peraian serta
untuk membedakan antara garis dasar perairan dengan benda-benda yang berada
didekat dasar perairan seperti ikan atau udang.
4.
Depth Range, untuk mengatur range kedalaman yang akan dideteksi.
5. Phase Range, tombol untuk memilih tingkatan jarak atau lapisan kedalaman,
dimana setiap lapisan kedalaman disesuaikan dengan jumlah kelompok jarak
kedalaman.
6. Paper speed, untuk mengatur kecepatan kertas perekam. Biasanya ada pilihan
lambat, sedang dan cepat.
Fish finder memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahan alat ini adalah:
a) perangkat keras fish finder yang canggih harganya relatif mahal; b) masih
langkanya ketersediaan suku cadang; c) Penerimaan gambar oleh fishfinder, tidak
dapat berupa gambar sesungguhnya. Jadi kemungkinan salah dalam mengenali ikan
cukup besar; d) Masih sedikitnya SDM yang mumpuni untuk mengoperasikan,
merawat,dan memperbaiki alat ini. Sedangkan kelebihan fish finder antara lain: a)
Waktu yang yang diperlukan untuk pendugaan stok relatif lebih cepat; b) Hasil
survey lebih bervariasi; c) Akurasi survey lebih baik jika dibandingkan dengan
keluaran lain.
2.7 Manfaat Fish Finder pada Perikanan atau Pelayaran
Manfaat dari alat Fish Finder adalah:
a.
Dapat mengetahui daerah diduga mempunyai kelimpahan/kepadatan ikan yang
tinggi.
b. Memberikan informasi kepada nelayan setempat sekaligus mengevaluasi kinerja
unit penangkapan yang digunakan sehingga dapat dihasilkan hasil tangkapan
yang optimum.
c. Memberikan informasi kepada pelayaran agar terhindar dari bahaya-bahaya
kapal kandas dikarenakan dangkalnya suatu perairan.
d.
Dapat mempermudah unit penelitian laut beserta sumberdaya laut tersebut.
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder
http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 12/13
Pemanfaatan fish finder adalah untuk melakukan identifikasi pada dasar
perairan. Penggunaan sistem sonar pada dasarnya tidak terbatas pada pencaraian
posisi ikan saja, misalnya saja untuk membantu sistem pertahanan laut Indonesia
mengingat Indonesia memiliki wilyah perairan yang sangat luas dengan biota laut
yang kaya, sehingga bukannya tidak mungkin terjadi pencurian kekayaan alam
bawah laut Indonesia oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Pengembangan
dari fish finder juga dapat dimanfaatkan sebagai radar bawah laut. Sehingga akan
membantu melakukan pengawasan-pengawasan kelautan. Sistem sonar pula dapat
mengidentifikasi struktur dasar perairan, sehingga diharapkan dapa diketahui
material dasar perairan kedalam sekian meter. Material apa saja yang terdapat di
kedalaman tersebut, adakah perubahan struktur pada dasar perairan dan sebagainya.
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder
http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 13/13
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Perikanan. 1999. Petunjuk Teknis untuk Nelayan Tradisional jilid 2. BPPI.
Semarang.Johan.Ismail, 2010. Identifikasi Material Dasar Perairan Menggunakan Perangkat
Fish Finder Berdasarkan Nilai Target Strength.
Marzuki, Ismail J. 2010. Identifikasi material dasar perairan menggunakan perangkat
fish finder berdasarkan nilai target strength. Fakultas Tekni, Universitas
Indonesia. Jakarta. Skripsi.
Suwardiyono, 1975. Ilmu Navigasi untuk Universitas. Media Pustaka. Jakarta.