PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

13
7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 1/13 TUGAS INSTRUMENTASI DAN NAVIGASI FISHFINDER Disusun oleh : Umro Meina 12/331595/PN/12699 Teknologi Hasil Perikanan JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015

description

FISHHHH

Transcript of PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

Page 1: PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 1/13

TUGAS INSTRUMENTASI DAN NAVIGASI

FISHFINDER

Disusun oleh :

Umro Meina

12/331595/PN/12699

Teknologi Hasil Perikanan

JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015

Page 2: PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 2/13

I.  PENDAHULUAN

Fish finder adalah sebuah instrumentasi elektronika yang berfungsi untuk

membantu pendeteksi letak ikan secara pasti di perairan yang dalam seperti laut.

Prinsip kerjanya sama persis dengan sonar, tetapi karena targetnya makhluk hidup

yang relatif lebih kecil dan dapat bergerak ada beberapa penyesuaian pada fish finder

Frekuensi suara yang dihasilkan lebih tinggi (20-200kHz). Mampu membedakan

target individu Gelombang suara dipantulkan oleh tubuh ikan, utamanya dipantulkan

oleh gelembung renang jadi dengan penelitian lebih lanjut dan bank data akustik

dapat ditentukan jenis ikan tersebut.

Informasi yang diberikan dari penggunaan instrument Fish finder ialah

informasi mengenai letak atau posisi ikan terletak pada kedalaman berapa di dalam

 perairan. Fish finder menggunakan sister kerja SONAR (Sound, Navigation and

 Reging ). Perangkat-perangkat yang mendukung system SONAR ialah transducer ,

transmitter , reciver   dan display. Tiga perangkat tersebut biasa disebut SONAR

UNIT. Hasil kerja dari sebuah instrument Fish finder sendiri juga dipengaruhi oleh

 beberapa factor ekternal, seperti diantaranya suhu air, kemurnian air dan kekentalan

air. Factor eksternal tersebut dapat mengubah keepatan suara yang akan dikirimkan

ke objek. Pad gambar 1 akan ditunjukkan gambaran sederhana dari proses trcking

ikan menggunakan fish finder (Marzuki, 2010).

Gambar 1. Proses tracking ikan menggunakan fish finder (Marzuki, 2010).

Page 3: PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 3/13

II.  PEMBAHASAN

2.1 Sejarah

Fishfinder ( Netsonde) adalah alat dengan frekuensi tinggi yang digunakan

untuk mencari kumpulan ikan. Alat ini dikembangkan selama Perang Dunia II. Fish

finder jaman dahulu bukanlah sebuah alat untuk mencari lokasi keberadaan ikan

seperti sekarang ini, dan bahkan alat ini sama sekali bertujuan bukan untuk bidang

 perikanan. Fish finder jaman dahulu adalah alat perang untuk mencari musuh yang

 berupa kapal perang yang berada di dalam laut. Kegunaan alat ini memang sebagai

alat pengintai dari musuh yang berada di dalam air. Dan kemampuan fish finder

 jaman dahulu hanya mampu mendeteksi benda  –  benda dalam laut hanya sampai

kedalaman beberapa puluh meter saja.

Berakhirnya perang yang berkecamuk di dunia barat, teknologi persenjataan

dan alat –  alat canggih digunakan dalam bidang komersil, termasuk fish finder ini.

Beberapa pabrik mengembangkan teknologi pengintaian bawah laut untuk

mendapatkan informasi tentang aneka benda baik hidup maupun benda mati yang

 berada di dalam laut untuk komersil. Teknologi fish finder semakin hari semakin

diperbarui . penggunaan suara yang dipantulkan untuk menampilkan citra di dasar

laut dikembangkan sekaligus sehingga bisa mencapai dasar samudra yang

kedalamannya bisa sampai ratusan meter untuk mencari lokasi berkumpulnya ikan.

 Negara-negara yang maju pada sektor kelautan-perikanan (Norwegia,

Jepang, Amerika Serikat, China dan Peru) menggunakan teknologi ini untuk

melakukan eksplorasi sumberdaya dengan cepat, sehingga dapat mengeksploitasi

dengan optimal, efisien dan ekonomis karena biaya eksplorasi yang murah dan waktu

eksplorasi yang cukup singkat.

2.2 Perkembangan Fish Finder

Fish finder zaman sekarang sudah banyak dipakai oleh para nelayan. Saat ini

 peralatan itu, secara umum mampu mendeteksi benda  –   benda di laut sampai

kedalaman 2.000 m. Semakin canggih berarti semakin luas jarak jangkauannya dan

semakin dalam jangkauan dari pemantauannya. Fish finder memanfaatkan teknologi

 pendeteksian bawah air dengan menggunakan perangkat akustik (acoustic instru-

ment).

Page 4: PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 4/13

Teknologi ini menggunakan suara atau bunyi untuk melakukan pendeteksian.

Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan suara di air adalah 1.500 m/detik, se-

dangkan kecepatan suara di udara hanya 340 m/detik se-hingga teknologi ini sangat

efektif untuk deteksi di bawah air. Beberapa langkah dasar pendeteksian bawah air

adalah adanya transmitter yang menghasilkan listrik dengan frekuensi tertentu.

Kemudian disalurkan ke transducer yang akan mengubah energi listrik menjadi

suara, kemudian suara tersebut dalam berbentuk pulsa suara dipancarkan.

Jika fish finder pada awal pembuatannya hanya mampu menampilkan warna

hitam dan putih dan printernya juga demikian, sekarang fish finder bisa

memunculkan gambar secara warna, sehingga keakuratan sebuah pencarian menjadi

lebih baik. Dengan fish finder modern anda akan bisa membedakan manakah sebuah

obyek benda hidup ataukah itu adalah sebuah sampah di laut. Fish finder memang

menjadi peralatan modern bagi pemancing –  pemancing berduit. Dengan dana yang

melimpah, mereka bisa saja mencari gerombolan ikan yang berada di lautan dan

memancing di sana, namun jika anda pemancing sejati, kejelian membaca alam

adalah modal utama untuk mengetahui keberadaan ikan, ditambah pengetahuan arus

laut serta pengalaman memancing yang memadai. Tanda –  tanda alam seperti adanya

lokasi yang dipenuhi camar laut diatasnya, pastilah anda tahu bahwa di sana pasti

terdapat ikan kecil seperti ikan teri dan tentu saja terdapat ratusan ikan besar yang

 berada di dalamnya.

Penggunaan fish finder bisa saja membantu mendapatkan lokasi strategis

dalam memancing, namun sekali lagi pengalaman dan pengetahuan tentang arus laut

 juga sangat penting untuk anda ketahui sebagai syarat agar anda bisa menentukan

lokasi strategis itu. Betapa canggihpun teknologi, jika ditambah dengan pengetahuan

yang cukup akan meningkatkan kemampuan anda dalam memancing ikan.

Page 5: PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 5/13

 

Gambar 2. Fishfinder merk Garmin

2.3 Penggunaan Fish Finder untuk Navigasi

Fishfinder digunakan untuk mendeteksi besarnya gerombolan ikan pada

lokasi yang ditunjukkan pada peta zona potensi ikan. Dengan peralatan canggih

 berupa fish finder dan perlengkapan Global Positioning System (GPS) dapat

memudahkan nelayan mengetahui posisi ikan. Alat tersebut dimungkinkan dapat

mengurangi beban nelayan akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Hasil kerja dari sebuah instrument Fish Finder sendiri juga dipengaruhi oleh

 beberapa faktor eksternal, seperti diantaranya suhu air, kemurnian air dan

kekentalan air. Faktor eksternal tersebut dapat mengubah kecepatan suara yang akan

dikirimkan ke objek.

Teknologi ini juga dapat digunakan dalam mengukur dan menganalisa

hampir semua yang terdapat di kolom dan dasar air, aplikasi teknologi ini untuk

 berbagai keperluan antara lain adalah; eksplorasi bahan tambang, minyak dan energi

dasar laut (seismic survey), deteksi lokasi bangkai kapal (shipwreck location),

estimasi biota laut, mengukur laju proses sedimentasi (sedimentation velocity),

mengukur arus dalam kolom perairan (internal wave), mengukur kecepatan arus

(current speed), mengukur kekeruhan perairan (turbidity) dan kontur dasar laut

(bottom contour).

Page 6: PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 6/13

Fishfinder memiliki peran yang sangat besar dalam sektor kelautan dan

 perikanan, salah satunya adalah dalam pendugaan sumberdaya ikan (fish stock

assessment). Teknologi dengan perangkat echosounder dapat memberikan informasi

yang detail mengenai kelimpahan ikan, kepadatan ikan sebaran ikan, posisi

kedalaman renang, ukuran dan panjang ikan, orientasi dan kecepatan renang ikan

serta variasi migrasi diurnal-noktural ikan. Negara-negara yang maju pada sektor

kelautan-perikanan (Norwegia, Jepang, Amerika Serikat, China dan Peru)

menggunakan teknologi ini untuk melakukan eksplorasi sumberdaya dengan cepat,

sehingga dapat mengeksploitasi dengan optimal, efisien dan ekonomis karena biaya

eksplorasi yang murah dan waktu eksplorasi yang cukup singkat.

2.4 Penggunaan Fish Finder pada non navigasi

Penggunaan sistem sonar pada dasarnya tidak terbatas pada pencaraian posisi

ikan saja, misalnya saja untuk membantu sistem pertahanan laut Indonesia mengingat

Indonesia memiliki wilyah perairan yang sangat luas dengan biota laut yang kaya,

sehingga bukannya tidak mungkin terjadi pencurian kekayaan alam bawah laut

Indonesia oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

2.5 Konstruksi Alat Fish Finder

a.  Transmitter

Transmitter adalah sebuah perangkat elektronika yang memiliki fungsi

sebagai pemancar atau pembangkit. Transmitter dalam system SONAR UNIT

 berfungsi untuk memancarkan impuls listrik. Sonar Unit yang baik, seharusnya

memiliki Transmitter berdaya tinggi (High Power Transmitter) di dalamnya. Hal

tersebut dikarenakan, Transmitter berdaya tinggi akan meningkatkan probabilitas pantulan (echo) pada zona air yang lebih dalam ataupun jika kondisi air sangat buruk.

Oleh karenanya Transmitter berdaya tinggi menjadi salah satu parameter baik

tidaknya suatu Sonar Unit. Pada sistem Sonar Unit, seperti sudah dijelaskan

sebelumnya output dari Transmitter akan diproses oleh Transducer (Marzuki, 2010).

Transmitter adalah bagian dari fish finder yang memproduksi pulsa listrik

untuk dikirimkan ke transducer, namun sebelum sampai di transducer, pulsa listrik

tadi diperkuat terlebih dahulu dari hanya beberapa watt (W) menjadi ribuan Watt

(Kw).

Page 7: PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 7/13

 b.  Receiver

 Receiver  adalah sebuah perangkat elektronika yang memiliki fungsi sebagai

 penerima atau penangkap. Receiver dalam sistem Sonar Unit berfungsi untuk

menerima atau menangkap signal gelombang suara pantul dari objek. Sonar Unit

yang baik, seharusnya memiliki  Receiver   dengan tingkat kepekaan yang baik

(Sensitive Receiver ). Alasan diperlukanya  Receiver  dengan tingkat kepekaan yang

 baik ialah agar gelombang suara pantul dari objek dapat di terima dengan baik.

Secara teori gelombang pantul pastinya tidak sekuat gelombang datang. Mengurangi

 probabilitas hilangnya informasi yang diterima dapat dilakukan dengan

menggunakan Sensitive Receiver  Pada sistem Sonar Unit, hasil yang diterima oleh 

 Receiver   (berupa gelombang suara) kemudian kembali akan diproses oleh

Transducer untuk diubah kedalam bentuk impuls listrik (Marzuki, 2010).

c.  Transducer

Transducer memiliki peranan penting dalam system kerja Sonar Unit.

Transducer adalah perangkat elektronika yang berfungsi mengubah suatu bentk

energy ke dalam bentuk energy lainnya untuk berbagai keperluan, slah satunya ialah

untuk keperluan pengukuran (measurement ). Dalam sistem Sonar Unit, transducer

mengubah keluaran dari transmitter berupa impuls listrik menjadi gelombang suara,

kemudia transducer  juga mengubah keluaran receiver  berupa gelombang suara

untuk kembali dijadikan bentuk impuls listrik. Selanjutnya setelah kembali kedalam

 bentuk impuls listrik, keluaranya akan diproses untuk di tampilkan pada display.

Fungsi transducer adalah sebagai pengubah bentuk energy, tentunya

diperlukan tingkat efisiensi yang baik, dengan tujuan meminimalisir rugi ( losses).

Daya dalam proses perubahan bentuk energy tersebut. Dampak dari buruknya

efisiensi sebuah Sonar transducer adalah ketika impuls listrik dari transmitter yangdi ubah kedalam bnetuk gelombang suara, banyak impuls listrik yang terbuang sia-

sia. Tidak terkonversi sempurna ke dalam bentuk gelombang suara, dampaknya

adalah jangkauan dari gelomban suara tersebut akan menjadi lemah, sehingga tidak

dapat mencapai kedalaman yang jauh. Oleh karena itulah diperlukan sengan tingkat

efisiensi yang baik (Marzuki, 2010).

d.  Recorder

Recorder Berfungsi sebagai alat pencatat yang ditulis kedalam kertas serta

menampilkannya pada layar display CRT (“Cathoda Ray Tube”) berupa sinar osilasi

Page 8: PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 8/13

(untuk layar warna) ataupun berupa tampilan sorotan lampu neon (untuk “echo

sounder” tanpa rekaman), selain itu juga dapat berfungsi sebagai sinyal untuk

menguatkan pulsa transmisi dan penahanan awal penerimaan “echo” pada saat yang

sama.

Kompenen-kompenen yang ada pada Fish Finder, yaitu :

Gambar 3. Kompenen-kompenen Fish finder

2.6 Pengoperasian Alat Fish Finder

Gambar 4. Cara kerja fishfinder

Page 9: PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 9/13

Prinsip kerja fish finder ialah pengukuran kedalaman laut berdasarkan pulsa

getaran suara. Pulsa-pulsa getaran suara tersebut dipancarkan dari transduser kapal

merambat melalui media air laut secara vertikal ke dasar laut, kemudian dasar laut

atau target lainnya seperti ikan dan lain-lain akan memantulkan pulsa tadi yang

kemudian diterima oleh transduser reciever kapal. Getaran pulsa tersebut

dipancarkan transducer kapal secara vertikal ke dasar laut, selanjutnya permukaan

dasar laut akan memantulkan kembali pulsa tersebut, kemudian diterima

oleh transducer kapal . Selang waktu pulsa saat dipancarkan, hingga kembali kembali

ke receiver dapat dihitung, sedangkan kecepatan merambat suara di air laut dapat

dikatakan tetap, sehingga separuh waktu tempuh dikalikan dengan kecepatan suara

diair dapat dihitung sebagai kedalaman air.

Secara sederhana, dapat dijelaskan mengenai prinsip kerja dari sebuah Fish

Finder sebagai berikut :

1.  Transmitter mengeluarkan impuls listrik (electric impulse).

2.  Transducer mengubah impuls listrik tersebut kedalam bentuk gelombang suara.

3.  Ketika gelombang suara tersebut menabrak sebuah objek, maka gelombang

suara tersebut akan dipantulkan kembali.

4. 

Pantulan gelombang suara tersebut kemudian diterima lagi oleh Receiver dan

signalnya dikuatkan (amplified ).

5.  Gelombang suara yang telah di-amplified melalui Receiver tersebut

kembali dikirimkan ke Transducer untuk diubah lagi kedalam bentuk impuls

listrik.

6.  Terakhir, setelah diubah dalam bentuk impuls listrik, informasi tersebut akan

diterjemahkan dalam bentuk string data yang kemudian hasilnya akan

ditampilkan pada Display.

Page 10: PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 10/13

 

Gambar 5. Prinsip kerja Fish Finder

Proses kerja fish finder adalah pertama dengan menyalakan alat, kemudian

diperiksa gainnya. Setelah itu dinyalakan tobel white line. Kemudian mengatur depth

range, dan phase range. Terakhir disiapkan paper speed, dan fish finder siap

digunakan. Beberapa langkah dasar pendeteksian bawah air adalah adanya

transmitter yang menghasilkan listrik dengan frekwensi tertentu. Kemudian

disalurkan ke transducer yang akan mengubah energi listrik menjadi suara, kemudian

suara tersebut dalam berbentuk pulsa suara dipancarkan. Suara yang dipancarkan

tersebut akan mengenai obyek (target), kemudian suara itu akan dipantulkan kembali

oleh obyek (dalam bentuk echo) dan diterima kembali oleh alat transducer. Echo

tersebut diubah kembali menjadi energi listrik; lalu diteruskan ke receiver dan oleh

mekanisme yang cukup rumit hingga terjadi pemprosesan dengan menggunakan

echo signal processor dan echo integrator.

Prosesnya didukung oleh peralatan lainnya; komputer; GPS (Global

Positioning System), Colour Printer, software program dan kompas. Hasil akhir

 berupa data siap diinterpretasikan untuk bermacam-macam kegunaan yang

diinginkan. Bila dibandingkan dengan metode lainnya dalam hal estimasi atau

 pendugaan, teknologi ini memiliki kelebihan, antara lain: informasi pada areal yang

dideteksi dapat diperoleh secara cepat (real time). Dan secara langsung di wilayah

deteksi (in situ). Kelebihan lain adalah tidak perlu bergantung pada data statistik.

Serta tidak berbahaya atau merusak objek yang diteliti (friendly), karena

 pendeteksian dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan suara (underwater

sound).

Untuk mengoperasikan fish finder, perlu mengetahui fungsi dari berbagi

tombol yang tersedia pada display unit. Berbagai merk pabrikan fish finder yang

Page 11: PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 11/13

mempunyai versi sendiri-sendiri, namun secara garis besar fungsinya hampir sama.

Macam dan fungsi tombol-tombol tersebut, antara lain: (Marzuki, 2010).

1. 

Power On –  Off, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan fish finder.

2. 

Gain, berfungsi untuk mengatur kepekaan gambar pada recorder

3.  White Line, tombol ini berfungsi untuk memperjelas garis dasar peraian serta

untuk membedakan antara garis dasar perairan dengan benda-benda yang berada

didekat dasar perairan seperti ikan atau udang.

4. 

Depth Range, untuk mengatur range kedalaman yang akan dideteksi.

5.  Phase Range, tombol untuk memilih tingkatan jarak atau lapisan kedalaman,

dimana setiap lapisan kedalaman disesuaikan dengan jumlah kelompok jarak

kedalaman.

6.  Paper speed, untuk mengatur kecepatan kertas perekam. Biasanya ada pilihan

lambat, sedang dan cepat. 

Fish finder memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahan alat ini adalah:

a) perangkat keras fish finder yang canggih harganya relatif mahal; b) masih

langkanya ketersediaan suku cadang; c) Penerimaan gambar oleh fishfinder, tidak

dapat berupa gambar sesungguhnya. Jadi kemungkinan salah dalam mengenali ikan

cukup besar; d) Masih sedikitnya SDM yang mumpuni untuk mengoperasikan,

merawat,dan memperbaiki alat ini. Sedangkan kelebihan fish finder antara lain: a)

Waktu yang yang diperlukan untuk pendugaan stok relatif lebih cepat; b) Hasil

survey lebih bervariasi; c) Akurasi survey lebih baik jika dibandingkan dengan

keluaran lain.

2.7 Manfaat Fish Finder pada Perikanan atau Pelayaran

Manfaat dari alat Fish Finder adalah:

a. 

Dapat mengetahui daerah diduga mempunyai kelimpahan/kepadatan ikan yang

tinggi. 

 b.  Memberikan informasi kepada nelayan setempat sekaligus mengevaluasi kinerja

unit penangkapan yang digunakan sehingga dapat dihasilkan hasil tangkapan

yang optimum. 

c.  Memberikan informasi kepada pelayaran agar terhindar dari bahaya-bahaya

kapal kandas dikarenakan dangkalnya suatu perairan. 

d. 

Dapat mempermudah unit penelitian laut beserta sumberdaya laut tersebut.  

Page 12: PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 12/13

Pemanfaatan fish finder adalah untuk melakukan identifikasi pada dasar

 perairan. Penggunaan sistem sonar pada dasarnya tidak terbatas pada pencaraian

 posisi ikan saja, misalnya saja untuk membantu sistem pertahanan laut Indonesia

mengingat Indonesia memiliki wilyah perairan yang sangat luas dengan biota laut

yang kaya, sehingga bukannya tidak mungkin terjadi pencurian kekayaan alam

 bawah laut Indonesia oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Pengembangan

dari fish finder juga dapat dimanfaatkan sebagai radar bawah laut. Sehingga akan

membantu melakukan pengawasan-pengawasan kelautan. Sistem sonar pula dapat

mengidentifikasi struktur dasar perairan, sehingga diharapkan dapa diketahui

material dasar perairan kedalam sekian meter. Material apa saja yang terdapat di

kedalaman tersebut, adakah perubahan struktur pada dasar perairan dan sebagainya.

Page 13: PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

7/18/2019 PIM 3227 12699 UmroMeina FishFinder

http://slidepdf.com/reader/full/pim-3227-12699-umromeina-fishfinder 13/13

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen Perikanan. 1999. Petunjuk Teknis untuk Nelayan Tradisional jilid 2. BPPI.

Semarang.Johan.Ismail, 2010. Identifikasi Material Dasar Perairan Menggunakan Perangkat

Fish Finder Berdasarkan Nilai Target Strength.

Marzuki, Ismail J. 2010. Identifikasi material dasar perairan menggunakan perangkat

fish finder berdasarkan nilai target strength. Fakultas Tekni, Universitas

Indonesia. Jakarta. Skripsi.

Suwardiyono, 1975. Ilmu Navigasi untuk Universitas. Media Pustaka. Jakarta.