Pertemuan 1, Nmr

Post on 06-Aug-2015

93 views 2 download

Transcript of Pertemuan 1, Nmr

Nuclear Magnet Resonance (NMR)

Pokok bahasan

1. Teori Dasar

2. Peralatan dan penanganan sampel

3. Pergeseran kimia

4. Tetapan kopling

5. Latihan analisis spektra

Pendahuluan

• Nuklir magnet resonance (NMR) adalah suatu alat untuk menentukan

1. Jumlah proton atau ekivalensinya

2. Jumlah karbon atau ekivalensinya

3. Senyawa organologam

4. Hubungan antara proton-proton (COSY)

5. Hubungan antara proton karbon J1 dan J2-3 (HMQC dan HMBC)

6. Molekul 2-D (kedekatan antar proton) (NOESY atau Noe-diff.)

7. Menghitung karbon metin, metilen atau metil (DEPT)

Beberapa istilah

• Pergeseran kimia/Chemical shift/ajakan kimia: adalah pergeseran setiap proton karena perbedaan lingkungan kimia dan relatif dengan TMS atau pelarut.

N CH3

CH3

H3CO

H3CO

H3CO

OCH3

H

H

H

H

H

H H

H H

N CH3

CH3

H3CO

H3CO

H

H

H

H

H

OCH3

H

H H

H H

4.10

3.94

4.05

4.10

9.30

7.22

7.80

7.55

7.323.30

2.70

2.40

2.40

7.29

8.18

7.84

4.01

7.04

7.55

9.27

3.89

4.012.54

2.54

Beberapa istilah• Satuan untuk pergeseran kimia adalah ppm atau δ• Pergeseran kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor

1. Elektronegativitas

2. Hibridisasi

3. Proton yang kurang terlindungi

4. Pelarut

integrasi

• Jumlah proton relatif yang mempunyai lingkungan yang sama akan muncul pada pergeseran kimia yang sama, namun jumlah proton akan diperlihatkan pada besarnya jumlah intergrasi.

• Berguna untuk elusidasi dalam hal menghitung jumlah proton dalam setiap kelompok proton

pelarut

• Pelarut yang berguna untuk NMR adalah yang tidak memiliki proton, sehingga tinggi puncak relatif pelarut sekecil mungkin.

• Pelarut yang sering digunakan biasanya dengan menggantikan H dalam senyawa tersebut dengan D.

• Dikenal beberapa pelarut yang lazim dipakai adalah: Kloroform-D, Aseton-D, Metanol-D, piridin-D atau DMSO-D.

• Saat ini biasanya TMS tidak dimasukkan lagi ke dalam pelarut, karena dengan pergeseran kimia pelarut yang diketahui.

Multiplisitas

• Adalah jumlah proton yang dikaitkan dengan proton tetangganya.

• Dengan pendekatan rumus N+1 (jumlah proton tetangga), maka dapat dihitung jumlah proton yang akan dianalisis.

• Bantuan tetapan kopling (jarak antara satu proton dengan proton tetangganya) akan dapat diketahui berapa jumlah proton yang dianalisis dalam satu ikatan dengan karbon.

N

O

O1

3

456

78

4a

8a

N

O

O1

3

456

78

4a

8a

Tetapan kopling

• Berguna untuk mengetahui jumlah proton tetangga.• Mengetahui posisi proton dengan menghitung harga J.• Mengetahui proton yang berposisi sefasa atau tidak

N

O

O

O

OCH3

H3CO

1

23

3a4

5

7

7a

89

10

11

11a

1a

1b

6a