BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

Sikap Mental & Etika Profesi

HukumSKENARIO ADVOKAT

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

KELOMPOK 20KETUA : Ni Made Krisna 206

SEKRETARIS : Paramita K.D.

20637

Anggota:

Nia Chasanah 206

Oryza Sativa 206

Pamula Ismawati R. 20636

Paramitha Candra 20638

Rangga Khumara M. 20639

Poltak Kristiady P. 20642

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

TERMINOLOGI

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

ADVOKAT

KLIEN

PENGGUGAT

SENGKETA

TERGUGAT

SUAP

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

(UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat)

Advokat adalah orang yang berprofesi

memberi jasa hukum, baik di dalam maupun

di luar pengadilan yang memenuhi

persyaratan berdasarkan ketentuan Undang-

Undang ini.

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

(UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat)

Klien adalah orang, badan hukum, atau

lembaga lain yang menerima jasa hukum

dari advokat.

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

Penggugat adalah orang baik untuk dan

atas namapribadi maupun atas nama

suatu lembaga yang merasa haknya

dilanggar.

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

Tergugat adalah orang yang ditarik ke

muka muka pengadilan karena ia

dianggap melanggar hak seseorang /

beberapa orang atau lembaga.

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

Jhon Collier

Sengketa adalah perselisihan khusus

mengenai fakta, hukum atau kebijakan di

mana klaim atau pernyataan dari salah satu

pihak bertemu dengan penolakan, gugatan

balik atau penolakan oleh orang lain.

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

Undang-undang No. 11 tahun 1980 Pasal 2

Tentang Tindak Pidana Suap

Suap adalah memberi atau menjanjikan sesuatu

kepada seseorang dengan maksud untuk

membujuk supaya orang itu berbuat sesuatu

atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya,

yang berlawanan dengan kewenangan atau

kewajibannya yang menyangkut kepentingan

umum.

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

DALAM SKENARIO ADVOKAT INI, MULYA SEBAGAI ADVOKAT YANG MENDAMPINGI KLIENNYA, PRAPTO, SEBAGAI PENGGUGAT DALAM SUATU KASUS SENGKETA TANAH. MULYA DIHADAPKAN PADA SUATU KASUS BAHWA PIHAK TERGUGAT YANG DIWAKILI OLEH ADVOKAT JONO TELAH MEMBERIKAN SEJUMLAH UANG KEPADA PAK JIWO YANG MERUPAKAN HAKIM KETUA AGAR DIMENANGKAN DALAM PERKARA INI. PAK JIWO SEBAGAI HAKIM KETUA MENGANCAM APABILA PIHAK PENGGUGAT TIDAK MEMBERIKAN SEJUMLAH UANG YANG SENILAI ATAU LEBIH DARI YANG DIBERIKAN OLEH PIHAK TERGUGAT, MAKA PIHAK PENGGUGAT AKAN LANGSUNG DIKALAHKAN DALAM PERKARA INI. PRAPTO YANG MENGETAHUI HAL TERSEBUT MENDESAK MULYA UNTUK IKUT MEMBERIKAN SUAP KEPADA PAK JIWO.

LATAR BELAKANG

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

RUMUSAN MASALAH

SEBAGAI ADVOKAT, BAGAIMANA SIKAP MULYA DALAM MENGHADAPI PERKARA TERSEBUT DIMANA IA DIDESAK

UNTUK IKUT MENYUAP HAKIM KETUA?

BAGAIMANA SEORANG ADVOKAT MENERAPKAN KODE ETIK ADVOKAT DALAM MENGHADAPI PERKARA

TERSEBUT?

APA SANKSI YANG DIKENAKAN APABILA ADVOKAT MELAKUKAN SUAP?

BAGAIMANA PERTANGGUNGJAWABAN ADVOKAT TERHADAP KLIEN?

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

PEMBAHASAN

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

KESIMPULAN

BERANDA

PENYUSUN

BAB I

BAB II

BAB III

BAHAN BACAAN

UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Jabatan Advokat

Kode Etik Advokat Indonesia oleh Komite

Kerja Advokat Indonesia