Post on 07-Mar-2019
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTANKABUPATEN BLITAR
BALAI BENIH IKAN KLEMUNAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONALPEMBENIHAN IKAN NILA HITAM
Alamat : Jl. Raya Krakal RT ¼ Klemunan Wlingi BlitarTelp. (0342) 7750909 BLITAR
1
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
SPO 00
HALAMAN PEMBUKA
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman : 1 dari 1
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati kami panjatkan puja dan puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmatNya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan Standar Prosedur Operasional Pembenihan Ikan Nila
Hitam di Balai Benih Ikan Klemunan Kecamatan Wlingi Kabupaten BLITAR.
Penyusunan SPO pembenihan ikan nila hitam ini dalam upaya untuk memberikan
kontribusi bagi pembangunan bidang perikanan utamanya dalam menyediakan benih
ikan bermutu.
Penyusunan Standar Prosedur Operasional ini kami terapkan dalam kegiatan
pembenihan ikan nila hitam untuk mendapatkan kualitas benih yang baik agar
senantiasa sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Harapan kami SPO ini mampu
memberikan informasi tentang prosedur pembenihan ikan nila hitam di Balai Benih Ikan
Klemunan.
Kepala BBI Klemunan Wlingi Blitar
BAMBANG SUGIANTO, SPiNIP. 19660911 198703 1.006
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
2
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
SPO 01
PERSIAPAN KOLAM
Berlaku Efektif : 01-11-12
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman : 1 dari 3
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
I. Tujuan :Untuk memperbaiki struktur tanah dasar kolam, memberantas hama dan
penyakit, membuang gas beracun serta untuk menumbuhkan pakan alami.
II. Ruang Lingkup Pengolahan tanah dasar
Pengeringan
Pembersihan saluran
Pengapuran dan pemupukan
Pemasukan air.
III. Penanggung JawabSeksi Produksi dibantu pelaksana lapangan
IV. Acuan :
IV. Definisi
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITARSTANDART PROSEDUR OPERASIONAL Berlaku Efektif : 01-11-12
3
SPO 01
PERSIAPAN KOLAM
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman : 2 dari 3
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
VI. Prosedur6.1. Alat dan Bahan
Alat :
Garu / bajak
Cangkul
Lempak
Saringan air
Sorok / penggaruk lumpur
Bahan :
Kapur pertanian
Pupuk organik
Pupuk anorganik
6.2. Cara kerja :
Pengeringan tanah
Membuat saluran tengah kolam ( kemalir) dengan lebar 50 cm dan
kedalaman 40 cm
Melakukan pengeringan 3-4 hari sebelum atau sesudah pengolahan tanah
Pengolahan tanah
membalik tanah dengan dibajak atau menggunakan cangkul
menggaru tanah agar rata dengan atau tanpa dijemur
4
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
SPO 01
PERSIAPAN KOLAM
Berlaku Efektif : 01-11-12
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman : 3 dari 3
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
Bila tidak bisa dilakukan pembajakan / cangkul dapat dilakukan dengan
cara meratakan lumpur dasar dengan menggunakan sorok / penggaruk
Pemupukan dan pengapuran
Melakukan pengapuran sebelum atau sesudah tanah dibajak dengan
kapur pertanian dosis 200 gr/M2
Melakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang 2 – 3 ons /
M2 dan pupuk Urea 1 ons / M2
Pengisian air
membuka saluran pemasukan dan menutup saluran pengeluaran, mengisi
air sampai mencapai ketinggian 40 cm
membiarkan selama 3 – 4 hari sampai pakan alami tumbuh
Induk / benih siap ditebar
5
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO 02
SELEKSI DAN PERAWATAN INDUK
Berlaku Efektif : 01-11-12
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman : 1 dari 3
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
I. Tujuan 1. Untuk Mematangkan gonad induk ikan nila jantan dan betina
2. Untuk Mendapatkan induk yang siap dipijahkan
II. Ruang lingkup1. Memisahkan induk jantan dan betina dalam hapa
2. Pematangan gonad
3. Memberi pakan induk 2 kali sehari dengan protein ≥ 28 persen.
4. Melakukan seleksi induk jantan dan betina yang siap dipijahkan.
III. AcuanSNI 6138:2009 Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok.
IV. DefinisiV. Dokumen Terkait
6
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO 02
SELEKSI DAN PERAWATAN INDUK
Berlaku Efektif : 30-09-2010
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman : 2 dari 3
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
VI. Prosedur6.1. Alat dan Bahan
Alat
Kolam pemijahan dengan luas 300 M2
Timbangan
Ember plastik
Happa ukuran 3 x 3 m dan 3 x 5 m
Bahan
Induk Nila 1 paket ( betina 300 ekor, jantan 100 ekor )
Pakan untuk induk protein ≥ 28 %
7
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO 02
SELEKSI DAN PERAWATAN INDUK
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman : 3 dari 3
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
6.2. Cara kerja
Perawatan Induk Menyiapkan di kolam penampungan induk
memasukkan induk jantan dan betina ke dalam Kolam yang berbeda /
terpisah
Menghitung kebutuhan pakan sebanyak 2 % dari biomass ikan / hari
Memberikan pakan 2 kali sehari ( Pagi dan sore )
Seleksi induk Menimbang bobot induk
Memisah induk satu per satu yang matang gonad dengan mengamati
keadaan perut dan urogenital
Perut betina yang matang gonad membesar dan urogenitalnya berwarna
merah
Memilih induk yang sehat dan tidak cacat
8
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO 03
PEMIJAHAN
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
I. Tujuan Pemijahan bertujuan untuk mendapakan larva ikan nila hitam
II. Ruang Lingkup
III. Acuan
IV. PenanggungjawabSeksi Produksi Dibantu dengan pelaksana harian
V. Prosedur5.1. Alat dan Bahan
5.1.1. Alat
9
Memasukkan induk hasil seleksi ke kolam
pemijahan
Memberikan pakan 2% BB, protein ≥28 %
Memberikan pupuk buatan pada hari ke 7
Memanen larva pada hari ke 15 - 17
Kolam pemijahan
Bak angkut induk
Serok induk
Happa
5.1.2 Bahan
Induk matang gonad
Pakan induk protein ≥ 28 %
Pupuk
5.1.3 Cara Kerja
Menyeleksi induk yang masih produktif dan matang gonad di happa.
Tampung secukupnya dalam bak dan segera masukkan ke dalam kolam
Memasukan ikan hasil seleksi ke kolam pemijahan dengan perbandingan
1 jantan : 3 betina
Memberikan pakan induk dengan kandungan protein ≥ 28 % sebanyak 2
% dari bobot biomass hingga induk siap memijah
Menambahkan pupuk urea pada hari keempat setelah pemijahan induk
jantan dan betina
Menjaga ketinggian air di kisaran 40 – 50 cm untuk menjaga suhu air
Mengamati kemunculan larva pada permukaan air setiap hari kesembilan
setelah terjadi pemijahan induk jantan dan betina
VI. Dokumen TerkaitFormulir
10
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO 04
PANEN LARVA
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
I. Tujuan
Memisahkan larva dari induknya untuk ditebar di kolam pendederan, dan induk
dipijahkan kembali.
II. Ruang Lingkup
Penurunan permukaan air kolam pemijahan
Penangkapan larva
Penangkapan Induk
Grading larva
Penghitungan larva
III. Acuan
IV. Penanggungjawab
Seksi Produksi dan MPM
V. Prosedur
V.1. Alat dan Bahan
Alat : Happa, cangkul, sorok, scoopnet, bak untuk pengangankutan induk, pipa paralon,
bak grading no 1, timbangan, baskom untuk angkut benih
Bahan : Garam, desinfektan
V.2. Cara Kerja
- Mempersiapakan Hapa dan peralatan lainna
- Menurunkan air kolam sampai dengann perrmukaan panen
11
- Meratakan Sarang pemijahan dan menggiring larva ke saluran tengah
- Menggiring Induk yang masih tercecer ke kobakan.
- Menggiring larva dari saluran tengah ke pipa pengeluaran air yang telah
dipasang hapa penampung larva
- Memindah larva ke hapa pemberokan selanjutnya melakukan grading
- Menangkap Induk dan menampun di penampungan induk
- Menghitung Larva dengan cara sampling gravimetrik
- Mencelup Larva dalam laruatan garam dapur 1 gr per liter air
VI. Dokumen Terkait
12
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO 05
PENDEDERAN BENIH
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
I. Tujuan
Pendederan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh benih dengan ukuran
tertentu sesuai dengan permintaan pasar. Dan Mendapatkan Sintasan yang
maksimal.
II. Ruang Lingkup
- Persiapan kolam sesuai SPO 01
- Melakukan penebaran dengan padat tebar yang optimal sesuai SNI 6141:2009
- Perawatan meliputi pengontrolan kualitas air, dan pemberian pakan
III. Acuan
SPO 01
SNI 6141:2009
IV. Penanggungjawab
Seksi Produksi dan MPM
V. Prosedur
Alat dan bahan
5.1.1 Alat :
Seser benih
Kolam
Bak
13
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO 05
PENDEDERAN BENIH
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
5.1.2 Bahan :
Larva
Pakan benih
Pupuk
5.1.3 Cara kerja :
meletakkan larva dalam wadah di kolam 5 menit untuk adaptasi,
kemudian menebarkan larva ke kolam pendederan perlahan – lahan
( biarkan ikan keluar sendiri )
Padat tebar 50 ekor / m2 untuk periode 35 hari, 100 ekor / m2 untuk
periode 21 hari
Menjaga ketinggian air kolam 40 cm untuk menaikkan intensitas sinar
matahari dan mempertahankan suhu tinggi Memasukan air hanya untuk mengganti penguapan dan bocoran serta
bila kecerahan 10 cm
Melakukan pengeburan dan pengadukan dasar kolam bila kecerahan
40 cm atau 10 cm, untuk meningkatkan kadar Oksigen, menghilangkan
kadar CO2, CH4, H2S supaya tidak meracuni benih
Inti pengeburan untuk meningkatkan kekeruhan, menghambat
pertumbuhan lumut sutera dan phytoplankton, lakukan pada pagi atau
sore hari
14
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO 05
PENDEDERAN BENIH
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
Melakukan pemupukan susulan
membersihkan kolam dari tanaman yang tidak berguna
memperbaiki saluran yang bocor dan sumbat kolam yang bocor
menghilangkan hama pengganggu seperti burung, ular dan katak
Selalu mengontrol dan membersihkan pematang kolam dari rumput –
rumputan dan lubang / bocoran
memberi pakan benih sedikitnya 2 kali sehari dengan dosis 100 % untuk 1
minggu pertama, 50 % untuk 1 minggu kedua, 30 % untuk 1 minggu ketiga
dan 10 % untuk minggu keempat dan keliima
VI. Dokumen terkait
Form
15
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
SPO 06
PANEN BENIH
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
I. Tujuan
- Untuk memperoleh benih guna dikirim ke pembudidaya
- Untuk pemberokan
- Untuk mengetahui SR
II. Ruang Lingkup
- Panen benih
- Grading
- Pemberokan
III. Acuan
IV. Penanggungjawab
Seksi Produksi dan MPM
V. Prosedur
5.1. Alat dan bahan
- Seser benih
- Happa
- Bak / ember
- Seritan / alat gradding
16
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
SPO 06
PANEN BENIH
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
5.2. Cara kerja :
Menurunkan ketinggian air secara perlahan
memasang happa di bak penampungan
menggiring benih ke saluran tengah
memasang jaring di pipa pengeluaran untuk menampung hasil panen
mengumpulkan benih ke hapa pemberokan dan melakukan grading
menampung benih sesuai dengan ukuran dan melakukan penghitungan
jumlah benih
VI. Dokumen terkait
17
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO 07
PENGANGKUTAN BENIH
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
I. Tujuan
Memindahkan benih sampai ke tempat tujuan dengan kondisi baik
II. Ruang Lingkup
Pengemasan
Pengiriman
III. Acuan
IV. Penanggungjawab
Seksi Produksi dan MPM
V. Prosedur
5.1. Alat dan bahan
5.1.1. Alat :
Kantong plastik packing dengan ketebalan 0.5 – 0.8 mm dan diameter 40
– 60 cm, panjang 160 cm
Karet gelang
Timbangan
Happa
Spidol
Seritan
Sarana pengisian O2
Gunting / cutter
Blower
18
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO 07
PENGANGKUTAN BENIH
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
5.1.2 Bahan :
Benih ikan
Es batu
O2
Air bersih
6.1.3 Cara kerja :
A. Pemberokan Menampung benih ikan hasil panen dalam happa / bak / kolam
penampungan / perawatan benih
mengalirkan air perlahan – lahan atau tambahkan pengudaraan dengan
blower
Kepadatan benih 10 – 15 kg biomass / m3 air
memberok sedikitnya 2 jam sampai benih ikan mengeluarkan kotoran
Gunakan happa / bak / kolam perawatan benih untuk benih berukuran ≥ 3
cm dengan volume air ≥ 20 m3 untuk menguirangi cedera ikan karena
meloncat
B. Seleksi Seleksi ikan setelah dibersihkan dari kotoran, lumut dan lain – lainnya atau 2 jam
setelah ikan diberok
19
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO 07
PENGANGKUTAN BENIH
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
Gunakan seritan atau alat seleksi yang lain yang halus agar tidak merusak
sirip, sisik dan organ yang lain
Ukuran seritan sesuai dengan tinggi badan benih sebagai berikut :
Ukuran Diameter lubang seritan
Larva 2 mm
1 – 2 cm 5 mm
2 – 3 cm 8 mm
3 – 5 cm 13 mm
5 – 7 cm 16 mm
7 – 9 cm 20 mm
Menyeleksi benih ikan dari ukuran paling besar sampai 2 ukuran lebih
kecil sekaligus
Menyusun seritan dengan cara bagian paling atas seritan ukuran paling
besar selanjutnya ukuran lebih kecil
memasukkan benih ikan dalam seritan 1 – 1.5 kg biomass untuk setiap
10 liter air dalam seritan. Gerakkan seritan naik turun secara perlahan
agar benih ikan keluar dengan wajar, gerakan kejutan akan membuat
benih ikan luka / cedera
Hasil seleksi dengan menggunakan seritan sedikitnya 80 % seragam
20
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO 07
PENGANGKUTAN BENIH
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
C. Sampling dan Hitungan menyampling ikan untuk setiap populasi sedikitnya 200 ekor kemudian
ditimbang
Gunakan timbangan duduk yang berpetunjuk jarum untuk memudahkan
pengawasan, lakukan sedikitnya tiga kali ulangan hitung rata – ratanya
Gunakan sampling cara takaran ( Volumetrik ) untuk benih kecil apabila
jumlahnya tidak terespon oleh skala timbangan
Timbang benih sesuai kebutuhan setiap kantongnya berdasarkan jarak /
lama pengangkutan
D. Air Media Pengangkutan Dari sumber / sumur bor
Jernih, kecerahan > 45 %
Suhu di bawah 25 0 C
E. Jarak / Lama / waktu Pengangkutan dan Kepadatan Waktu pengangkutan dihitung dari packing sampai tebar di tempat
budidaya atau waktu repacking
Tabel waktu pengangkutan
Ukuran ikan 6 jam 12 jam 24 jam
1 – 2 cm 1.000 ek / L 500 ek / L 250 ek / L
2 – 3 cm 400 ek / L 200 ek / L 100 ek / L
3 – 5 cm 200 ek / L 100 ek / L 50 ek / L
5 – 7 cm 75 ek / L 30 ek / L 10 ek / L
21
PEMERINTAH KABUPATEN BLITARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO 07
PENGANGKUTAN BENIH
Berlaku Efektif :
Revisi :
Tanggal Revisi :
Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
F. Suhu Pengangkutan Usahakan suhu pengangkutan 25 0 C, karena metabolisme akan rendah
sehingga mengurangi resiko kematian
Tambahkan es batu yang dibungkus plastik diantara plastik packing.
G. Pengangkutan benih Siapkan plastik packing yang telah dipotong sesuai kebutuhan.
Masukkan air yang telah diberi perlakuan secukupnya sesuai kebutuhan
Timbang benih ikan sesuai kebutuhan
Atur kepadatan sesuai ukuran ikan, jarak dan lama pengangkutan
Tambahkan Oksigen murni ke dalam kantong dengan perbandingan 1
bagian air : 2 bagian Oksigen, ikat dengan karet gelang dengan rapat.
H. Kepadatan, Ukuran Benih dan waktu Pengangkutan Pengangkutan terbuka prinsipnya sama dengan pengangkutan tertutup
Kepadatan tidak sama dengan pengangkutan tertutup
Ukuran kepadatan visual yang bisa diamati adalah pergerakan benih ke
permukaan masih leluasa, tidak saling bertumpuk
Ukuran ikan 6 jam / L 12 jam / L 24 jam / L
1 – 2 cm 500 ekor 250 ekor 125 ekor
2 – 3 cm 200 ekor 100 ekor 50 ekor
3 – 5 cm 100 ekor 50 ekor 25 ekor
5 – 7 cm 50 ekor 20 ekor 10 ekor
VI. Dokumen terkait
22
23