Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar

Post on 24-May-2015

2.891 views 4 download

description

Slide ini sangat bermanfaat untuk tugas kuliah jurusan pendidikan.

Transcript of Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK USIA

SEKOLAH DASAR

Disusun oleh:Weni Siti AnantasariDidin AminudinZakiy Muhammad Y

Perkembangan Fisik

• Perkembangan fisik di masa kanak-kanak dicirikan oleh variasi yang cukup besar . Variasi ini mungkin karena jenis kelamin, etnis, genetika, hormon, gizi, lingkungan atau penyakit yang diderita.

• Kebanyakan gadis mengalami percepatan pertumbuhan sekitar usia 9/10 th, sedangkan anak laki-laki mengalami percepatan pertumbuhan yang sama disekitar usia 11/12 th.

Perkembangan Fisik

A. Perubahan Fisik

B. Perkembangan Otak danSistem Saraf

C. Keterampilan Motorik

D. Kesehatan

A. Perubahan Fisik

Setelah pubertas, karakteristik seksual

sekunder mulai tampak, terutama bentuk kurva

payudara pada wanita serta suara yang lebih dalam dan

bahu yang lebar pada laki-laki.

B. Perkembangan Otak dan Sistem Saraf• Perkembangan otak selama kanak-kanan tengah ditandai oleh pertumbuhan struktur yang spesifik, khususnya lobus frontal (bertanggung jawab untuk perencanaan, penalaran,penilaian sosial, etika dan pengambilan keputusan).

• Kerusakan pada bagian otak lobus frontal dapat

menyebabkan luapan emosi yang tidak menentu,

ketikmampuan merencanakan dan menilai

mana yang baik atau buruk.

C. Keterampilan Motorik

• Keterampilan motorik adalah kemampuan berperilaku atau kemampan melakukan gerak motorik.

• Keterampilan motorik bruto (gross motor skills) melibatkan penggunaan gerakan tubuh yang besar.

• Keterampilan motorik halus (soft motor skills)

melibatkan penggunaan gerakan tubuh kecil.

Pada saat ini, anak-anak suka lari, melompat,

meloncat, melempar, menangkap, memanjat

dan keseimbangan.

D. Kesehatan• Pada usia dini biasanya mucul penyakit khas bagi anak-anak seperti pilek, batuk dan sakit perut.• Penyakit utama bagi anak-anak usia sekolah adalah sama seperti penyakit utama bagi anak-anak muda: influenza, radang paru-paru, kanker, HIV/AIDS obesitas.• Sebagian besar anak menjadi cacat dan meninggal pada anak usia tengah adalah akibat dari cidera kecelakaan.

Perkembangan Kognitif

• Perkembangan kognitif yang terjadi anatar 7 – 11 th disebut oleh Piaget sebagai tahap operasi konkret (concrete operation stage).• Pada tahap operasi konkret, anak-anak dibatasi untuk berpikir konkret-nyata, pasti, tepat dan uni-diksional– istilah yang lebih menunjukkan pengalaman nyata dan konkret ketimbang abstraksi.

B. Anak yang Cerdas

Perkembangan Kognitif

A. Ingatan

A. INGATAN Anak-anak dapat mengingat lebih banyak ketika

berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif (cooperative learning), dimana pendidikan diawasi oleh orang dewasa bergantung pada rekan-rekan berinteraksi, berbagi, merencanakan, dan mendukung satu sama lain.

Anak usia sekolah juga mulai memeperlihatkan metamemory atau kemampuan memahami sifat memori dan memprediksi seberapa baik seseorang akan mengingat sesuatu.

B. ANAK YANG CERDAS

Kecerdasan adalah kapasitas kognitif yang merujuk pada pengetahuan, adaptasi dan kemampuan seseorang untuk berpikir dan bertindak secara sengaja.

KONSEP DIRI Kebanyakkan laki-laki dan

perempuan mengembangkan rasa percaya diri yang positif, seperti dalam hal pemahaman, pemaknaan dan pengendalian diri.

Unggul dalam satu bidang memberikan kontribusi untuk merasakan keseluruhan harga diri dalam dunia sosial. Harga diri, pengaturan diri dan kepercayaan diri anak pada akhrinya membentuk sebuah konsep diri atau self-concept.

KOGNISI SOSIAL

Kognisi sosial adalah pemahaman mengenai asumsi-asumsi tentang sifat hubungan atau inferensi sosial (social inferences), proses sosial dan perasaan orang lain.

Hubungan dengan rekan memainkan peran utama dalam penentuan golongan yang tepat atau fine-tuning kognisi sosial pada anak usia sekolah.

HUBUNGAN KELUARGA

Hubungan keluarga biasanya melibatkan unsur-unsur orang tua mereka, kakek-nenek, saudara dan anggota keluarga besar.

Masa kanak-kanak tengah adalah tahap transisi, fase ketika orang tua mulai berbagi kekuasaan dan pengambilan keputusan dengan anak-anak mereka.

Anak-anak mengalami peningkatan tanggung jawab selama masa-masa kecil menengah.

HUBUNGAN KELUARGA

A. Kualitas Hubungan Kebanyakan keluarga modern memerluakan

“pendapatan ganda” untuk memenuhi kebutuhan. Anak-anak mungkin bertanya mengapa orang tua mereka memilih menghabiskan waktu yang begitu singkat dengan mereka.

Komunikasi yang langsung dan jujur antara orang tua dan anak-anak dapat mengurangi keprihatinan apapun atau gangguan yang mencul.

Orang tua harus memastikan bahwa mereka benar-benar menghabiskan waktu yang berkualitas dengan anak-anak mereka.

PERSAHABATAN

Bagi peserta didik sekolah dasar teman berfungsi sebagai teman sekelas, sepetualang, tempat curahan hati dan sebagai pantulan kepribadian.

Teman juga berfungsi saling membantu mengembangkan harga diri dan rasa kompetensi dalam dunia sosial, termasuk di lingkungan sekolah.

TEKANAN TEMAN SEBAYA

Peserta didik yang paling rentan terhadap tekanan teman biasanya mempunyai harga diri yang rendah.

Ketika peserta didik tidak mampu menolak pengaruh rekan-rekan mereka, terutama dalam situasi membingungkan, mereka mungkin mulai merokok, minum alcohol, mencuri atau mengasingkan diri dari pergaulan teman-temannya.

Peserta didik yang menolak tekanan teman sebaya sering tidak populer.

SEKSUALITAS

Pada anak sekolah dasar, termasuk masa usia dini, minat seksual merupakan perpanjangan dari sensasi yang menyenangkan dan rasa ingin tahu, bukan hasil dari erotisme.

Anak usia sekolah dasar sesungguhnya masuk dalam kategori masa praremaja (usia 10 dan 11 tahun), pada saat ini, fasinasi (fascination) seksualitas anak-anak disertai dengan perubahan hormone dan fisik yang terjadi dalam tubuh mereka.

STRES

A. Perceraian

B. Kekerasan Fisik

C. Pelecehan Seksual Anak

A. PERCERAIAN

Perceraian atau terpecahnya unit keluarga sangat dekat dengan peningkatan derajat stres pada anak-anak.

Pada gilirannya mereka akan merasa depresi, merasa bersalah, marah, mudah tersinggung, pemberontak atau cemas.

Banyak kemungkinan penyebab stres, mulai dengan perubahan hubungan mereka dengan orang tua, ketiadaan salah satu orang tua dalam kehidupan mereka sehari-hari, kemungkinan menikah lagi dan mempunyai orang tua tiri, atau patah semangat (stepsiblings).

B. KEKERASAN FISIK

Kekerasan fisik pada anak (child physical abuse) adalah penderitaan yang menimbulkan sakit, cidera, atau membahayakan anak secara sengaja oleh pihak lain.

Kekerasaan ini merupakan tindakan penyalahgunaan seorang kepada anak-anak yang didalamnya juga mencakup pelecehan emosional dan pisikologis, termasuk penghinaan, mempermalukan, melakukan penolakan, sikap dingin, kekurangan perhatian, pengabaian, isolasi dan terorisai.

Masalah emosional yang mungkin ditunjukkan sebagai serangan kecemasan antara lain kecenderungan tindakkan bunuh diri, ledakan amarah, penarikkan diri, takut dan depresi.

C. PELECEHAN SEKSUAL ANAK

Pelecehan seksual ini terjadi ketika seorang remaja atau orang dewasa membujuk atau memaksa anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan seksual.

Pendidikan merupakan tindakan preventif yang terbaik untuk menghindari anak-anak dari penganiyayaan.