Post on 24-Feb-2016
description
PERENCANAAN PEDESAANASPEK SUMBER DAYA ALAM DAN
LINGKUNGAN
Djoko Santoso Abi Suroso, Ph.D
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 2
Materi terkait Aspek-aspek Perencanaan Perdesaan
• Aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan Perdesaan Memahami pengetahuan dasar tentang pembentukan tanah, klasifikasi tanah untuk pertanian dan penggunaan tanah lainnya
• Konservasi Sumberdaya Lahan• Perencanaan Pusat Wilayah Perdesaan• Infrastruktur Perdesaan dan Infrastruktur Wilayah• Mitigasi Bencana Alam di Perdesaan
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 3
Aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungandalam Perencanaan Perdesaan
• Perdesaan: mayoritas pemanfaatan lahan untuk kegiatan pertanian
• Faktor Produksi:◦ Sumber daya lahan◦ Modal / Kapital◦ Teknologi◦ SDM
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 4
Land Resources (Sumber Daya Lahan)
• Lahan (land) : ◦ “suatu wilayah di permukaan bumi, mencakup semua komponen
biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada di atas dan di bawah wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan induk, relief, hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia di masa lalu dan sekarang; yang kesemuanya itu berpengaruh terhadap penggunaan lahan oleh manusia pada saat sekarang dan di masa mendatang…” (Brinkman dan Smyth, 1973; dan FAO, 1976)
◦ Singkatnya: lahan = tanah berserta faktor-faktor lingkungannya seperti topografinya, iklim, hidrologi dll
• Sumberdaya lahan : ◦ kemampuan – potensi yang dimiliki lahan untuk dapat dimanfaatkan
bagi sesuatu kepentingan.
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 5
Tanah sebagai Unsur Sumber Daya Lahan
• Tanah (soil) : adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison2-lapisan2, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara yang merupakan media untuk tumbuhnya tanaman (Sarwono, 2002)
• Tanah bagi pertanian adalah bagian dari permukaan bumi yang mengandung bahan mineral, non-organik dan bahan organik, sebagai media untuk tumbuhnya tanaman.
• Pedologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari proses pembentukan tanah, faktor-faktor pembentukannya, kalisifikasi serta survey tanah.
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 6
Tanah sebagai Faktor Produksi
• Ricardo: “Kesuburan tanah memberikan penurunan marginal biaya produksi..” (Ricardo, D., 1817)
• Model Fungsi Produksi (Cobb-Douglass):
Y = f(R,C,L,t) Y=Rα.Cβ.LΨ.tR = Land ResourcesC = CapitalL = Produktivitas Tenaga Kerjat = Teknologi usaha tani
• Perkembangan wilayah dipengaruhi pula oleh proses produksi (untuk internal maupun ekspor) ada faktor produksi perlu pertimbangan dalam perencanaan perdesaan
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 7
Bidang Keilmuan yang Mempelajari tentang Tanah
• Genesis dan Klasifikasi, mempelajari proses2 pembentukan tanah, klasifikasi serta penggunaannya yang sesuai
• Fisika Tanah, mempelajari sifat-sifat fisik tanah, struktur, konsistensi dan gerakan material, air dalam tanah
• Kimia Tanah, mempelajari sifat asam, basa reaksi kimia, hara dan bakteri dlm tanah
• Kesuburan Tanah, mempelajari hubungan unsur-unsur tanah dan proses pertumbuhan tanaman
• Konservasi Tanah, mempelajari proses pencegahan dan pengawetan tanah.
• Mikro biologi Tanah, mempelajari kehidupan mikro organisma yg berpengaruh thp sifat-sifat tanah.
• Mineralogi Tanah, mempelajari jeis dan sifat2 mineral yang dikandung tanah
• Geografi Tanah, mempelajari penyebaran jenis-jenis tanah secara geografis
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 8
Bahan-bahan Penyusun Tanah (substansi)
• Bahan Mineral (45%) ◦ Secara Fisik : kwarsa, kalsit, dolomit, feldspar, biotit, amfibole, piroksin, olivin, leusit◦ Secara Kimia untuk mineral utama : N (bagian protein pertumbuhan, K (fotosintesis
gula), P (inti protein perakaran), S (bagian protein), Mg (khlorofil), Ca (mutu tanah) • Bahan Organik (5%)
◦ Sebagai granuler memperbaiki struktur tanah, sumber N,P,S, unsur mikro, kemampuan manahan air, mengikat mineral (kapasitas tukar kation) sumber energi mikro-organisme
• Air (20 – 30%)◦ Dibutuhkan secara tepat, untuk hara tanaman, pelarut unsur hara, bagian sel
tanaman• Udara (20 – 30%)
◦ Mengisi pori-pori tanah porositas tanah
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 9
Faktor-faktor Pembentukan Tanah
• Iklim• Organisme• Bahan Induk• Topografi• Waktu
Iklim, Bahan Organik, Bahan Induk, Topografi dan Waktu pembentukan
Organisme
Bahan Induk
HewanVegetasi
Kimiawi, Fisik
IklimCurah Hujan
Suhu
Topografi% kemiringanKedalaman air
Faktor Waktu : Tingkat perkembangan Muda, Dewasa, Tua
C
Bi / Be / Bs
A
E / EB
Oi / Oe
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 10
Faktor-faktor Pembentukan Tanah
• Iklim ◦ Suhu udara dan curah hujan berpengaruh thp rekasi kimia dan fisik pembentukan
tanah pelapukan dan pencucian cepat • Organisme
◦ Peran sebagai granuler (memperbaiki struktur tanah), sumber hara (N,P,S unsur mikroba), menahan air, meningkatkan kapasitas tukar ion, sumber energi)
◦ Akumulasi organik, siklus hara pembentukan top soil ◦ Kandungan lebih dari 30% dan tebal lebih dari 40cm gambut (organosol)◦ Jenis vegetasi pembentuk bahan organik warna tanah seperti organik kayu merah,
rumput2-an dan hewan hitam• Bahan Induk
◦ Jenis batuan beku (atas, gang, dalam); sedimen; organik dan metamorfosa (rekristalisasi granit, kwarsit)
• Topografi◦ Mempengaruhi resapan air, air tanah dalam, erosi dan kandungan larutan.
• Waktu◦ Tanah muda mineral dasarnya masih mengalami pelapukan belum ada
organismenya◦ Tanah dewasa sudah terlapukkan ada proses meresap ke bawah & mengendap.
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 11
Proses Pembentukan Tanah
Sumber: R.Muryati, 20001. Proses Pelapukan Batuan dasar (secara fisik, biologik dan kimia) dan Mineral
2. Pembentukan Profil Tanah (penambahan, kehilangan, perubahan bentuk, pemindahan)
3. Disintegrasi dan Sintesis4. Organisme dan Bahan Organik5. Siklus Unsur Hara6. Peranan Air
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 12
Sifat Tanah
• Sifat tanah mengindikasikan jenis dan kondisi tanah, serta memberikan hubungan terhadap sifat-sifat mekanis (engineering properties) seperti kekuatan dan pemampatan atau kecenderungan untuk mengembang, dan permeabilitas.
• Mengapa perlu mengetahui sifat tanah..?◦ Untuk pembangunan fisik kawasan (kawasan terbangun)◦ Untuk pengembangan budidaya pertanian
• Tidak semua sifat tanah perlu dikaji dalam proses pembangunan fisik bergantung pada informasi yang diperlukan dan tujuannya ada perbedaan antara informasi untuk kawasan terbangun dengan kawasan budidaya pertanian
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 13
Sifat Tanah
• Contoh sifat tanah:◦ Tanah berbutir kasar (coarse-grained), sifat-sifat partikelnya dan derajat
kepadatan relatif adalah sifat-sifat yang paling penting. ◦ Tanah berbutir halus (fine-grained), konsistensi (keras atau lunak) dan
plastisitas merupakan sifat-sifat yang paling berpengaruh.
• Informasi sifat-sifat tanah memuat:◦ Batas-batas Horizon◦ Warna Tanah◦ Tekstur◦ Struktur tanah◦ Konsistensi◦ Drainase tanah◦ Bulk Density◦ Pori-pori Tanah◦ Kematangan Tanah◦ Sifat-sifat lain
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 14
Sistem Klasifikasi Tanah
• Sistem klasifikasi tanah dibuat pada dasarnya untuk memberikan informasi tentang karakteristik dan sifat-sifat fisik tanah.
• Sistem klasifikasi secara umum mengelompokan tanah ke dalam kategori yang umum dimana tanah memiliki kesamaan sifat fisik.
• Klasifikasi tanah atas dasar sifat dasar : ◦ fisik (tekstur, warna, struktur, geografi) dan kimia (kandungan mineral);◦ alami dan teknis (kemampuan untuk penggunaan).
• Klasifikasi tanah di Indonesia:◦ Sistem Dudal-Soepraptohardjo (1957-1961)◦ Yang banyak digunakan saat ini: sistem USDA Soil Taxonomy. ◦ Sistem klasifikasi lainnya: sistem FAO dan PPT (Pusat Penelitian Tanah).
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 15
12 Jenis Ordo Tanah (USDA Soil Taxonomy)
1. EntisolsMerupakan jenis tanah yang paling muda, biasanya berasal dari abu vulkan dan endapan sedimen. Di Indonesia tanah ini banyak terdapat di sekitar daerah gunung berapi, biasanya ditandai dengan dominasi pasir. Keunggulan jenis tanah ini secara fisik adalah memiliki drainase dan aerasi yang baik. Kelemahan tanah ini adalah miskin bahan organik dan juga hara tanah khususnya nitrogen.
Sumber: goalterzoko.blogspot.com
Sumber: www.uwsp.edu
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 16
2. InceptisolsTanah Inceptisols menyebar paling luas dibandingkan jenis tanah lainnya, yaitu sekitar 70,5 juta ha atau sekitar 37,5% dari luas daratan Indonesia. Tanah ini dapat dijumpai terutama di pulau-pulau besar seperti: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Yang perlu diperhatikan pada tanah ini adalah miskin K dan biasanya pH tanah sangat masam-agak masam. Pengelolaan untuk tanah ini lebih pada memperkaya K dan menetralkan pH tanah.
12 Jenis Ordo Tanah (USDA Soil Taxonomy)
Sumber: goalterzoko.blogspot.com
Sumber: www.uwsp.edu
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 17
3. AlfisolsPenyebaran di daerah beriklim sub humid, bulan kering nyata. Curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun, di daerah pegunungan lipatan, topografi Karst dan lereng vulkan ketinggian di bawah 400 m. Kendala tanah ini adalah miskin N, P dan bahan organik, sehingga pengelolaannya lebih diarahkan pada memperkaya N, P dan bahan organik.
12 Jenis Ordo Tanah (USDA Soil Taxonomy)
Sumber: goalterzoko.blogspot.com
Sumber: www.uwsp.edu
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 18
4. UltisolsTanah ini sering dikenal dengan PMK (Podsolik Merah Kuning). Memiliki lapisan akumulasi lempung. Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tuf vulkanik, bersifat asam. Tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan lebih dari 2500 mm/tahun. Kendala tanah ini adalah selain bersifat masam juga miskin hara. Pengelolaan lebih diarahkan untuk meningkatkan pH tanah dan pemupukan K dan P.
12 Jenis Ordo Tanah (USDA Soil Taxonomy)
Sumber: goalterzoko.blogspot.com
Sumber: www.uwsp.edu
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 19
5. MollisolsTanah ini berkembang pada vegetasi padang rumput atau lereng gunung, memiliki solum tanah yang dangkal. Bahan induk tanah ini berasal dari batuan kapur, sehingga kebanyakan ditemukan di daerah karst (berkapur). Keunggulan tanah ini adalah kaya bahan organik, struktur remah dan aerasi yang baik. Bisa dikatakan inilah tanah yang ideal, karena secara fisik dan kimia Untuk budidaya tanaman lebih diarahkan sebagai tanaman tumpang sari dengan tanaman hutan rakyat (agroforestry). Biasanya pada tanah ini lebih diarahkan untuk hutan konservasi atau padang rumput.
12 Jenis Ordo Tanah (USDA Soil Taxonomy)
Sumber: goalterzoko.blogspot.com
Sumber: www.uwsp.edu
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 20
6. VertisolsKeberadaan mineral montmorilonit menyebabkan tanah ini mampu mengembang dan mengkerut. Pada musim penghujan akan mengembang, sementara pada musim kemarau tanah akan kering dan retak-retak. Kaya akan lempung, relatif memiliki pH netral sampai alkalin. Kendala dalam budidaya tanaman adalah sifat kembang kerut tanaman ini menyebabkan kerusakan pada perakaran tanaman (putus). Jika akan digunakan untuk budidaya tanaman sangat perlu dipertimbangkan keberadaan irigasi.
12 Jenis Ordo Tanah (USDA Soil Taxonomy)
Sumber: goalterzoko.blogspot.com
Sumber: www.uwsp.edu
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 21
7. SpodosolsTanah ini mungkin termasuk salah satu tanah yang kurang baik untuk budidaya tanaman pertanian. Tingginya kandungan pasir kuarsa menyebabkan tanah ini relatif masam dan miskin hara. Jika akan dikembangkan untuk budidaya pertanian, maka diperlukan tanaman yang memiliki perakaran dalam dan kuat menembus lapisan padas, disamping itu juga memerlukan input hara yang cukup tinggi. Lebih disarankan sebagai hutan konservasi.
12 Jenis Ordo Tanah (USDA Soil Taxonomy)
Sumber: goalterzoko.blogspot.com
Sumber: www.uwsp.edu
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 22
8. OxisolsBanyak ditemukan di hutan hujan tropis, merupakan tanah khas tropis dan termasuk yang sudah tua. Termasuk tanah yang kurang subur karena didominasi oksida-oksida besi dan aluminum serta tingginya pelindian pada tanah ini sehingga miskin hara. Untuk budidaya sangat cocok untuk tanaman karet dan kelapa. Jika akan dibudidayakan perlu usaha untuk menetralkan pH tanah, penambahan bahan organik serta pemupukan P.
12 Jenis Ordo Tanah (USDA Soil Taxonomy)
Sumber: goalterzoko.blogspot.com
Sumber: www.uwsp.edu
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 23
9. AridisolsJenis ini hanya ditemukan di daerah yang memiliki iklim kering yang tegas, kondisi tanah lebih banyak kekurangan air, sangat rendah kandungan bahan organik, serta mengarah pada akumulasi garam pada permukaan.Termasuk tanah yang tidak subur, hanya tanaman yang toleran kekeringan dan kadar garam tinggi yang bisa bertahan pada jenis tanah ini.
12 Jenis Ordo Tanah (USDA Soil Taxonomy)
Sumber: goalterzoko.blogspot.com
Sumber: www.uwsp.edu
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 24
10. AndisolsJenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak, kadang-kadang berpadas lunak, agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi. Berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik. Termasuk tanah yang subur, biasanya dimanfaatkan untuk persawahan terutama di pulau Jawa. Sementara untuk tanaman lain seperti teh, tembakau, kopi, jagung dan buah-buahan.
12 Jenis Ordo Tanah (USDA Soil Taxonomy)
Sumber: goalterzoko.blogspot.com
Sumber: www.uwsp.edu
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 25
11. HistosolsDikenal sebagai tanah organik (gambut), karena hampir 80% merupakan lapisan seresah tanaman. Kendala pada tanah ini adalah kemasaman yang ekstrim. Pengelolaan pada tanah ini lebih diarahkan bagaimana memanfaatkan gambut yang dangkal dan bukan yang dalam. Juga pengolahan tanah yang mempertimbangkan kedalaman pirit, kesalahan dalam pengolahan tanah bisa berakibat munculnya kemasaman ekstrim akibat oksidasi pirit.
12 Jenis Ordo Tanah (USDA Soil Taxonomy)
Sumber: goalterzoko.blogspot.com
Sumber: www.uwsp.edu
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 26
12. GelisolsJenis tanah ini hanya terdapat pada daerah yang memiliki iklim dingin (tundra). Kendala pada tanah ini adalah kekurangan hara K dan Ca karena hilang akibat kondisi temperatur yang sangat dingin. Budidaya diarahkan pada tanaman toleran suhu rendah.
12 Jenis Ordo Tanah (USDA Soil Taxonomy)
Sumber: goalterzoko.blogspot.com
Sumber: www.uwsp.edu
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 27
Sumber: www.uwsp.edu
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 28
Klasifikasi Tanah Alami (1)
• Beberapa klasifikasi tanah yg banyak terdapat di Indonesia :◦ Aluvial, tanah berasal dari endapan “baru”, berlapis-lapis,
kandungan bahan organik berubah secara tidak teratur thp kedalaman, kandungan pasir < 60%
◦ Andosol, tanah umumnya berwarna hitam, bulk density < 0.85gr/cm3, banyak mengandung bahan > 60% dari abu vulkanik (amorf) vitrik, proklastik, cinders
◦ Grumosol, kadar liat > 30%, mudah mengembang (lengket musim hujan) dan mengkerut (musim kering: keras retak-retak)
◦ Latosol, kadar liat > 60%, remah sampai gumpal, gembur, warna tanah seragam, solum dalam (>150 cm)
◦ Litosol, tanah mineral dg ketebalan < 20 cm dan horizon D nya batuan keras
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 29
Klasifikasi Tanah Alami (2)
◦ Mediteran, horizon penimbunan liat (horizon argilik) dan kejenuhan basa lebih dari 50%
◦ Organosol, tanah organik (gambut) dengan ketebalan > 50cm◦ Planosol, tanah dengan horizon albik yg terletak diatas horizon
argilik (liat) atau natrik dg permeabilitas rendah, perubahan tekstur nyata
◦ Podsol, tanah dengan horizon penimbunan Fe, Al oksida dan bahan organik
◦ Podsolik, horizon penimbunan liat, kejenuhan basa < 50% tidak horizon albik
◦ Regosol, tekstur tanah kasar dengan kadar pasir >60%
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 30
Klasifikasi Kemampuan Lahan(Evaluasi Kesuburan Tanah)
• Analisa Tanah (pH, kapasitas tukar kation, bahan organik, tekstur, mineral :Ca, Mg, K, Na, N, P)
• Pengelompokan sub-klas atas dasar faktor penghambat (erosi, kelebihan air, perakaran dan iklim)
• Gejala pertumbuhan tanaman• Analisa Tanaman
◦ Percobaan di Lapangan (Demplot)◦ Percobaan di lab Rumah Kaca Contoh alat analisis tanah
• Klas Kemampuan Lahan◦ I s/d IV : dapat dipergunakan untuk pertanian (pertanian sangat intensif,
intensif, sedang sampai terbatas )◦ V s/d VIII : tidak cocok dipergunakan untuk pertanian (penggembalaan,
hutan produksi sampai cagar alam)
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 31
Penyebab Penurunan Mutu Tanah (Soil Degradation)
• Hilangnya unsur hara di daerah perakaran• Terjadinya akumulasi mineral tertumpuknya
mineral yang menjadi racun bagi fungsi tanah untuk tanaman
• Terjadinya penyingkapan mineral / racun• Terjadinya water logging (penggenangan)
◦ Air tergenang permanen◦ Terkait porositas tanah porositas kecil tidak
menyerap air◦ Air lama tergenang unsur asam semakin besar
tanah jadi tidak subur• Proses erosi
◦ perpindahan tanah dan unsur tanah penumpukan unsur mineral / hara (entrifikasi)
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 32
Mengukur Tingkat Erosi
Rumus Weischmeier & Smith:
A= R.K.Ls.C.PA : tingkat erosi tanahR : tk. erosi (berat-ringan berdasar Ho/Hp)K : faktor yang menyebabkan erosi Ls: kemiringan lerengC : tingkat basa tanamanP : lama tanaman diolah
Ho Erosi
Hp
SedimentasiHo = Unsur yang DitransportHp = Terendapkan
Ho Hp
= Enrichment Ratio
Ho > Hp = erosi kritis
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 33
Cara Pemeliharaan dan Peningkatan Mutu Tanah (1)
• Pengolahan Tanah jenis/klasifikasi tanah, cara dan teknik pengolahan
• Mengatur Air dan Udara dalam Tanah ◦ Secara Fisik dg membajak: memecah gumpalan tanah agar lebih
lunak dan longgar (porositas besar); pembuatan kontour/terasering, irigasi dan bendungan (persediaan air)
◦ Secara kimia menutup tanah dg humus agar menahan penguapan air dan air tidak meresap/lari ketempat lain
• Drainase◦ Kelebihan air pembusukan akar, tanaman, lambat tumbuh (tidak
ada rongga udara); gulma tanaman cepat, kadar asam naik
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 34
Cara Pemeliharaan dan Peningkatan Mutu Tanah (2)
• Pemupukan◦ Mengapa harus memupuk ? Pertanian mengisap mineral, humus dan
bleacing defisit unsur-unsur yg diperlukan tanaman sedangkan daur penambahan alami lambat (biologi dan vegetasi)
◦ Dasar-dasar pemupukan : jenis tanaman (hara dan akar), jenis tanah, jenis pupuk, dosisi, waktu dan cara pemupukan
◦ Kebutuhan mineral pupuk kimia, kandang, hijau; pupuk tunggal (N,P,K,Mg) dan majemuk (NP, NK, PK, NPK, PML Agro dll); perhitungan kebutuhan pupuk
• Konservasi Tanah dan Air◦ Erosi : pemindahan unsur hara dan mineral penting ketempat lain.◦ Menduga besarnya erosi A= R.K.L.S.C.P tingkat erosi yg diperkenankan◦ Metoda mencegah erosi : vegetatif reboisasi, rotasi tanam; fisik mekanikal
terasering, guludan. Kimiawi, pengikatan mineral penting (bitumen, krilium)
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 35
Mengapa Penting Memahami Sifat dan Klasifikasi Tanah?
• Sifat dan klasifikasi tanah perlu dipahami guna:◦ Mengidentifikasi permasalahan pengembangan kawasan
perdesaan, baik yang terkait dengan pembangunan permukiman desa maupun budidaya pertanian
◦ Memahami permasalahan daya dukung lingkungan◦ Memahami permasalahan air tanah untuk kawasan permukiman◦ Memahami permasalahan kesuburan lahan potensi pertanian untuk
kebutuhan pengembangan produksi
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 36
Contoh pemahaman sifat dan klasifikasi tanah dalam penataan ruang wilayah
sebidang tanah alami yang permukaannya ditumbuhi rerumputan dan
sebatang pohon besar.
Grafik: GEODe II, Geologic Explorations - Tasa Graphics Art Inc, Prentice Hall
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 37
Contoh pemahaman sifat dan klasifikasi tanah dalam penataan ruang wilayah
Ketika turun hujan, air hujan mulai membasahi permukaan tanah,
Grafik: GEODe II, Geologic Explorations - Tasa Graphics Art Inc, Prentice Hall
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 38
Contoh pemahaman sifat dan klasifikasi tanah dalam penataan ruang wilayah
Tanah yang alami dengan tetumbuhan di atasnya menyediakan pori-pori / celah tanah bagi air hujan sehingga air hujan bisa leluasa meresap ke dalam tanah.
Grafik: GEODe II, Geologic Explorations - Tasa Graphics Art Inc, Prentice Hall
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 39
Contoh pemahaman sifat dan klasifikasi tanah dalam penataan ruang wilayah
Air yang berhasil meresap ke bawah tanah akan terus bergerak ke bawah sampai dia mencapai lapisan tanah atau batuan yang jarak antar butirannya sangat-sangat sempit yang tidak memungkinkan bagi air untuk melewatinya.
Ini adalah lapisan yang bersifat impermeabel. Lapisan seperti ini disebut lapisan aquitard
Grafik: GEODe II, Geologic Explorations - Tasa Graphics Art Inc, Prentice Hall
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 40
Contoh pemahaman sifat dan klasifikasi tanah dalam penataan ruang wilayah
Air yang tersimpan di bawah tanah itu disebut air tanah. Sementara air yang
tidak bisa diserap dan berada di permukaan tanah disebut air permukaan.
Grafik: GEODe II, Geologic Explorations - Tasa Graphics Art Inc, Prentice Hall
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 41
Contoh pemahaman sifat dan klasifikasi tanah dalam penataan ruang wilayah
Permukaan zona saturasi ( water table ) selalu mengikuti bentuk topografi atau lekuk-lekuk permukaan bumi.
Grafik: GEODe II, Geologic Explorations - Tasa Graphics Art Inc, Prentice Hall
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 42
Contoh pemahaman sifat dan klasifikasi tanah dalam penataan ruang wilayah
air sungai tidak hanya berasal dari mata air pegunungan, melainkan ia juga disuplai dari water table pada dataran tinggi akibat tekanan hidrostatik. Yaitu suatu tekanan yang muncul akibat perbedaan ketinggian permukaan water table di sungai dan di daratan.
Grafik: GEODe II, Geologic Explorations - Tasa Graphics Art Inc, Prentice Hall
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 43
Contoh pemahaman sifat dan klasifikasi tanah dalam penataan ruang wilayah
Pada musim kemarau, permukaan water table akan turun hingga beberapa meter, mengakibatkan sumur-sumur penduduk menjadi kering dan sungai-sungai menjadi dangkal dan akhirnya kering.
Grafik: GEODe II, Geologic Explorations - Tasa Graphics Art Inc, Prentice Hall
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 44
Contoh pemahaman sifat dan klasifikasi tanah dalam penataan ruang wilayah
pada musim penghujan, permukaan water table meninggi, mengisi sumur-sumur penduduk dan bahkan bisa meluapkan sungai-sungai.
Grafik: GEODe II, Geologic Explorations - Tasa Graphics Art Inc, Prentice Hall
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan
Karakteristik Lahan
• Karakteristik lahan (land characteristics) atribut atau keadaan unsur-unsur lahan yang dapat diukur atau diperkirakan, seperti tekstur tanah, struktur tanah, kedalaman tanah, jumlah curah hujan, distribusi hujan, temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi dan sebagainya.
• Karakteristik lahan menentukan atau mempengaruhi perilaku lahan ketersediaan air, peredaran udara, perkembangan akar, kepekaan erosi, ketersediaan unsur hara dan sebagainya.
• Perilaku lahan menentukan pertumbuhan vegetasi disebut kualitas lahan.
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 46
Klasifikasi Kemampuan Lahan• Proses penilaian komponen-komponen lahan secara sistematik
dan pengelompokannya ke dalam beberapa kategori berdasarkan sifat-sifat yang merupakan potensi dan penghambat dalam penggunaannya.
• Berbagai karakteristik lahan yang dipertimbangkan sebagai dasar klasifikasi kemampuan lahan antara lain :
○ kecuraman lereng, kepekaan erosi tanah, tingkat erosi,
○ kedalaman tanah efektif, tekstur tanah, permeabilitas, drainase,
○ keadaan batu dan kerikil, singkapan batuan, ancaman banjir atau genangan salinitas tanah.
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 47
Tabel Klasifikasi LahanParameter Satuan Data Yang Diperlukan Sumber Data Rumus
1.Lereng Permukaan % Kemiringan dan panjang lereng
Pengukuran langsung di lapangan dengan clinometer atau abney level.
Berdasarkan tabel faktor pembatas lereng
2.Kepekaan Erosi - 1.bahan organik2.tipe stuktur3.permeabilitas4.Tekstur
1. Pengambilan sampel tanah di lapangan2. Uji laboratorium
Berdasarkan tabel faktor pembatas kepekaan erosi
3.Tingkat Erosi Ton/ha/thn 1. data hujan 2. kepekaan erosi3. lereng permukaan4. penggunaan lahan5. bentuk pengelolaan lahan
1. Pengambilan sampel tanah di lapangan 2. Uji laboratorium3. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air
(khusus data hujan)
1. Perhitungan rumus USLE A = R x K x LS x C x P
2. Berdasarkan tabel faktor pembatas kepekaan erosi
4.Kedalaman tanah Cm Tabel solum tanah Pengukuran langsung di lapangan dengan meteran
Berdasarkan tabel faktor pembatas kedalaman tanah
5.Tekstur Lapisan Atas - Persentase pasir, debu dan lempung
1. Pengambilan sampel tanah di lapangan2. Uji laboratorium
Berdasarkan tabel faktor pembatas tekstur tanah
6.Tekstur Lapisan Bawah
- Persentase pasir, debu dan lempung
1. Pengambilan sampel tanah di lapangan2. Uji laboratorium
Berdasarkan tabel faktor pembatas tekstur tanah
7.Permeabilitas cm/jam Kecepatan permebailitas dalam tanah
1. Pengambilan sampel tanah di lapangan2. Uji laboratorium
Berdasarkan tabel faktor pembatas permeabilitas
8. Drainase - Kondisi drainase pada tanah Pengamatan langsung di lapangan Berdasarkan tabel faktor pembatas tekstur tanah
9. Kerikil/batuan % Persentase jumlah batuan dan kerikil
Pengamatan langsung di lapangan Berdasarkan tabel faktor pembatas kerikil/batuan
10. Ancaman Banjir - Intensitas banjir yang terjadi Pengamatan langsung di lapangan dan wawancara
Berdasarkan tabel faktor pembatas ancaman banjir
11. Salinitas % Kadar garam dan daya hantar listrik pada tanah
1. Pengambilan sampel tanah di lapangan2. Uji lab.
Berdasarkan tabel faktor pembatas salinitas
Sumber: Arsyad, 1989
Lebih rinci
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan
Metode Penilaian Kelas Kemampuan Lahan
• Metode dalam evaluasi kemampuan lahan:◦ Metode pemerian (description)◦ Metode pengharkatan (scoring) dan◦ Metode pembandingan (matching).
• Metode yang sering digunakan: Matching◦ Weight factor matching untuk mendapatkan faktor
pembatas dan kelas kemampuan lahan.◦ Arithmatic matching mempertimbangkan faktor yang
dominan sebagai penentu kelas kemampuan lahan.◦ Subjective matching mempertimbangkan subyektivitas
dalam menentukan kelas kemampuan lahan.
Contoh penilaian
kelas kemampuan
lahan
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan
Penamaan pada Klasifikasi Lahan
• Mangunsukardjo (1985): “Klasifikasi kemampuan lahan dibagi menjadi 8 kelas satuan yang ditulis dengan angka Romawi I s.d. VIII…”
III do
Sub-Kelas
Kelas
• Sistem Klasifikasi Hockensmith & Steele (1943) dan Montgomery (1973): “Lahan digolongkan ke dalam tiga kategori utama yaitu Kelas, Subkelas dan satuan kemampuan atau pengelolaan...”
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan 50
Kaitan Penamaan, Sistem Klasifikasi, dan Pengelolaan Lahan• Pengelolaan di dalam kelas didasarkan atas intensitas faktor penghambat. • Tanah dikelompokan ke dalam delapan kelas ditandai dengan huruf romawi dari
I sampai VIII. • Ancaman kerusakan atau hambatan meningkat berturut-turut dari kelas I sampai
kelas VIII
Kelas Kemampuan Lahan Intensitas dan Macam Penggunaan Lahan Meningkat
Hambatan/bahaya meningkat kesesuaian dan pilihan penggunaan berkurang
Cagar Alam Hutan Penggembalaan Pertanaman
Terbatas Sedang Intensif Terbatas Sedang Intensif Sangat Intensif
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
Contoh Tabel: Tingkat Hambatan pada Kelas Kemampuan Lahan
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan
Pemetaan Hasil Perhitungan Kemampuan Lahan (1)
Peta TanahSkala 1 : 250.000
Peta Kemiringan Lereng
Skala 1 : 25.000
Peta Satuan Bentuklahan
Skala 1 : 25.000
Peta Penggunaan Lahan
Skala 1: 25.000
Interpretasi Foto Udara
Skala 1: 30.000
Peta RupabumiSkala 1 : 25.000
Peta Satuan Lahan Tentatif
Skala 1 : 25.000
Peta Satuan Lahan Skala 1 : 25.000
Uji Lapangan
Peta Lokasi Penyebaran
Sampel
PL-3203 - Perencanaan Pedesaan
Pemetaan Hasil Perhitungan Kemampuan Lahan (2)
Pengambilan Sampel Tanah
Peta Lokasi Penyebaran
Sampel
Analisis Laboratorium
a Teksturb kadar BOc permeabilitasd salinitas
Pengukuran Faktor-faktor Kemampuan Lahan :
a kemiringan lerengb kedalaman efektif
tanahc kepekaan erosid drainasee ancaman banjirf tingkat erosig tekstur lapisan atash tekstur lapisan bawahi permeabilitasj kerikil/batuank salinitas
Tabel Karakteristik
Lahan
Tabel Kriteria Klasifikasi
Kemampuan Lahan
Matching
Klasifikasi Kemampuan
Lahan
PetaKemampuan Lahan
RendahV,VI,VII,VIII
TinggiI, II, III
SedangIV
Peta Satuan Lahan
Skala 1 : 25.000