MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

37
MODUL 5 MODUL 5 Sosiodemografi Pedesaan…… Sosiodemografi Pedesaan…… ….tujuan SCL pokok bahasan modul 2 adalah: “mahasiswa memahami KETIMPANGAN PEMBANGUNAN dan DAMPAKNYA, faktor pendorong dan penarik migrasi, keterkaitan migrasi dengan lapangan kerja dan kemiskinan, serta dampak migrasi dan ketimpangan pada masyarakat pedesaan” ..transisi demografi ..transisi demografi …..rural urban migration …..rural urban migration ….ketenagakerjaan (dinamika petani dan buruh tani) ….ketenagakerjaan (dinamika petani dan buruh tani) …..pola konsumsi (agri …..pola konsumsi (agri - - food system) food system) ….kemiskinan dan kesejahteraan ….kemiskinan dan kesejahteraan ….gender, community stress and crime ….gender, community stress and crime Sub Pokok Bahasan : Sub Pokok Bahasan :

description

ambil manfaatnya

Transcript of MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

Page 1: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

MODUL 5MODUL 5Sosiodemografi Pedesaan……Sosiodemografi Pedesaan……

….tujuan SCL pokok bahasan modul 2 adalah:

“mahasiswa memahami KETIMPANGAN PEMBANGUNAN dan DAMPAKNYA, faktor pendorong dan penarik migrasi, keterkaitan migrasi dengan

lapangan kerja dan kemiskinan, serta dampak migrasi dan ketimpangan pada masyarakat pedesaan”

……..transisi demografi..transisi demografi…..rural urban migration …..rural urban migration

….ketenagakerjaan (dinamika petani dan buruh tani)….ketenagakerjaan (dinamika petani dan buruh tani)…..pola konsumsi (agri…..pola konsumsi (agri--food system)food system)

….kemiskinan dan kesejahteraan….kemiskinan dan kesejahteraan….gender, community stress and crime….gender, community stress and crime

Sub Pokok Bahasan :Sub Pokok Bahasan :

Page 2: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

..apa itu sosiodemografi ..apa itu sosiodemografi

..demografi..(ilmu

kependudukan)

..demografi..sosial

..demografi..formal

..demografi .merupakan ilmu

.lintasdisiplin(ekonomi, .sosiologi,.psikologi,.geografi,.biologi,

.matematika,..ekologi

..demografi.formal (umum)

.melibatkan.pengumpulan,.analisis, dan.penyajian

.data.mengenai.penduduk

.secara umum

..demografi.sosial (sosio.demografi).mempelajari.keterkaitan.variabel .sosiologi ..dengan.variabel

.demografi

..demografi formal

selanjutnya akan

dipelajari dalam m.k demografi agribisnis

Page 3: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……melalui sosiodemografi, kita dapat mempelajari (misalnya) dampakmelalui sosiodemografi, kita dapat mempelajari (misalnya) dampak masalah masalah kependudukan (seperti ledakan penduduk atau kepadatan penduduk) kependudukan (seperti ledakan penduduk atau kepadatan penduduk) terhadap terhadap

struktur sosial, terhadap bentuk interaksi sosial (seperti interstruktur sosial, terhadap bentuk interaksi sosial (seperti interaksi masyarakat aksi masyarakat perkotaan dan interaksi masyaakat pedesaan), terhadap diferensiaperkotaan dan interaksi masyaakat pedesaan), terhadap diferensiasi sosial, si sosial,

terhadap kelembagaan sosial, terhadap pembangunan masyarakat, dlterhadap kelembagaan sosial, terhadap pembangunan masyarakat, dll.l.…sebaliknya, juga dapat mempelajari dampak faktor sosial…sebaliknya, juga dapat mempelajari dampak faktor sosial--budaya terhadap budaya terhadap faktor demografi, seperti dampak faktor kepercayaan (adat istiadfaktor demografi, seperti dampak faktor kepercayaan (adat istiadat) terhadap at) terhadap

tingkat kelahiran dan kematian, dampak budaya dan struktur terhatingkat kelahiran dan kematian, dampak budaya dan struktur terhadap dap kemiskinan, dll. Contoh: tingkat kelahiran tinggi karena ada kepkemiskinan, dll. Contoh: tingkat kelahiran tinggi karena ada kepercayaan ercayaan

“banyak anak banyak rizki” “banyak anak banyak rizki”

..relasi sosiologi dan demografi ..relasi sosiologi dan demografi

..variabel sosiologi..

..variabel demografi..

Page 4: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

..transisi demografi ..transisi demografi

..perubahan..penduduk

(meningkat, stabil,.menurun)

..kelahiran

..kematian

..migrasi

..mungkinkah tingkat kelahiran dan kematian diturunkan atau direndahkan?

…mungkinkah jumlah penduduk tidak berkembang (zero population growth)?

..mungkin

..teori transisi demografi menjelaskan bahwa suatu masyarakat yang mengalami proses industrialisasi akan

melewati tiga tahap: tahap 1 (tahap praindustri yang ditandai tingkat kelahiran dan tingkat kematian tinggi dan

stabli), tahap 2 (tahap transisi yang dicapai bidang kesehatan sehingga penduduk meningkat dengan cepat, dan

tahap 3 (tingkat kelahiran dan kematian rendah dan stabil.

Page 5: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

..rural..rural--urban migration urban migration

..perkotaan..

..pedesaan…

…migrasi…

…pembangunan di Indonesia bias kota, bias sektor, bias elit (top-down), bias industri, bias

inovasi modern, bias politik, dan bias fisik, sehingga timpang, tidak terpadu dan tidak

berkelanjutan

Page 6: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……migrasi (perpindahan penduduk) semakin meningkat, terutama pascamigrasi (perpindahan penduduk) semakin meningkat, terutama pasca industrialisasi.industrialisasi.….terdapat beberapa jenis migrasi: (1) migrasi intern, seperti u….terdapat beberapa jenis migrasi: (1) migrasi intern, seperti urbanisasi rbanisasi (perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan) dan transmigra(perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan) dan transmigrasi si

(perpindahan penduduk dari suatu tempat atau daerah ke daerah la(perpindahan penduduk dari suatu tempat atau daerah ke daerah lainnya dalam innya dalam satu negara); (2) migrasi internasional, seperti emigrasi (perpisatu negara); (2) migrasi internasional, seperti emigrasi (perpindahan ke luar negeri) ndahan ke luar negeri)

dan imigrasi (masuknya migran dari luar negeri); (3) migrasi ke dan imigrasi (masuknya migran dari luar negeri); (3) migrasi ke luar (outluar (out--migration), yaitu migrasi yang meninggalkan suatu daerah, sedangmigration), yaitu migrasi yang meninggalkan suatu daerah, sedangkan migrasi yang kan migrasi yang

memasuki suatu daerah disebut migrasi ke dalam (inmemasuki suatu daerah disebut migrasi ke dalam (in--migration) migration)

..rural..rural--urban migration urban migration

..urbanisasi

..transmigrasi

..emigrasi

..imirgasi

Page 7: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

(1)…bagaimana grafik tingkat migrasi di (1)…bagaimana grafik tingkat migrasi di Indonesia dari tahun 1970Indonesia dari tahun 1970--2006?2006?

(2)…bandingkan fenomena migrasi di pulau (2)…bandingkan fenomena migrasi di pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dengan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dengan

Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua?Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua?(3)…bagaimana dengan tingkat migrasi (3)…bagaimana dengan tingkat migrasi

internasional? Bandingkan antara migrasi internasional? Bandingkan antara migrasi internasional ke luar (emigrasi) dan ke dalam internasional ke luar (emigrasi) dan ke dalam

(imigrasi)? (imigrasi)?

..pertanyaannya? ..pertanyaannya?

Page 8: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……ruralrural--urban migrationurban migration

..no..no ..faktor pendorong (..faktor pendorong (push factorspush factors)) ..faktor penarik (..faktor penarik (pull factorspull factors))1.1. ..keamanan..keamanan ..jaminan politik dan keamanan..jaminan politik dan keamanan2.2. ..kemiskinan..kemiskinan ..keterbukaan kesempatan kerja..keterbukaan kesempatan kerja

7.7. ..bencana alam..bencana alam ..tingkat pendapatan..tingkat pendapatan

3.3. ..kesenjangan kesempatan belajar..kesenjangan kesempatan belajar ..kemajuan pembangunan..kemajuan pembangunan4.4. ..kesenjangan kesempatan kerja..kesenjangan kesempatan kerja ..industrialisasi..industrialisasi5.5. ..keterbatasan akses SD produktif..keterbatasan akses SD produktif ..kemakmuran..kemakmuran6.6. ..kejenuhan lapangan kerja..kejenuhan lapangan kerja ..jaminan fasilitas pelayanan..jaminan fasilitas pelayanan

8.8. ..selanjutnya, silahkan lengkapi oleh anda?..selanjutnya, silahkan lengkapi oleh anda?

…migrasi terjadi karena adanya dua faktor, yaitu faktor pendorong (push factors) yang datang dari dalam atau dari daerah asal dan faktor penarik (pull factors) yang datang dari luar atau dari

daerah tujuan

…migrasi disebut juga mobilitas penduduk (movement) dari suatu tempat menuju tempat lain karena adanya perbedaan insentif sosial dan ekonomi, antara wilayah asal dengan tujuan.

Page 9: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……struktur ketenagakerjaanstruktur ketenagakerjaan

..pedesaan..

..perkotaan..

…migrasi…

..budaya, skill…..teknologi…

..sarana produksi…

..pendapatan…

..buruh, PNS,wiraswasta....dinamis..

..pertanian..(petani + buruh)

..jenuh..

..hasil penelitian Collier dkk (1997), Sumardjo (1999), Adhyaksa D (2007) di Jawa Barat, mengungkap : “tenaga kerja di pedesaan masih dominan di sektor pertanian dan nelayan, dengan struktur usia tenaga kerja (baik petani maupun buruh tani) tua”. ..75% petani

kecil menguasai 25% lahan, 25% petani kaya menguasai 75% lahan,

mulai terjadi kelangkaan buruh tani.…para pemuda pedesaan yang lemah

aksesnya terhadap sumberdaya di pedesaan sebagian besar migrasi ke

perkotaan dan sisanya terjun ke sektor informal pedesaan, seperti tukang ojek, wirausaha baru dan sebagian

menganggur..

…hasil bumi……SDA…

…remitan para migran/TKI tidak berpengaruh signifikan pada kegiatan pertanian (sektor basis

pedesaan); kecenderungannya remitan lari ke hal-hal yang bersifat konsumtif (pola konsumsi? )

Page 10: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……struktur ketenagakerjaanstruktur ketenagakerjaan

…petani…

…buruh tani…

1990

> 51 juta RT

…sektor non pertanian…

…buruh di sektor non pertanian…

2000

< 45 juta RT..lapangan kerja

di pedesaanrelatif tetap

bahkan turun..

..lapangan kerjadi perkotaan

tumbuh..

Page 11: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……struktur ketenagakerjaanstruktur ketenagakerjaan

..pedesaan....perkotaan..

..lapangan kerja..lapangan kerja ..beragam.. ..beragam.. ..dominan pertanian..dominan pertanian

..inovasi ..inovasi ..tinggi....tinggi.. ..rendah..rendah

..pertumbuhan..pertumbuhan ..tinggi....tinggi.. ..lamban..lamban

..pendapatan/upah..pendapatan/upah ..tinggi/UMK..tinggi/UMK ..rendah/non..rendah/non--UMKUMK

..status pekerjaan..status pekerjaan ..formal..formal ..informal..informal

..pengangguran..pengangguran ..terdidik..terdidik ..tidak terdidik..tidak terdidik

Page 12: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

(1)…apakah peran laki(1)…apakah peran laki--laki dan perempuan dalam laki dan perempuan dalam pembangunan di pedesaan sudah adil?pembangunan di pedesaan sudah adil?

(2)…bagaimana menciptakan lapangan kerja dan (2)…bagaimana menciptakan lapangan kerja dan usaha yang tepat bagi tenaga kerja muda di usaha yang tepat bagi tenaga kerja muda di

pedesaan?pedesaan?(3)…bagaimana membalik arus tenaga kerja muda (3)…bagaimana membalik arus tenaga kerja muda

terdidik yang berasal dari pedesaan tetapi berada terdidik yang berasal dari pedesaan tetapi berada di perkotaan kembali ke pedesaan (brain drain)?di perkotaan kembali ke pedesaan (brain drain)?

(4)…apakah dengan otonomi daerah yang (4)…apakah dengan otonomi daerah yang menempatkan desa sebagai inti pembangunan menempatkan desa sebagai inti pembangunan

dapat meningkatkan lapangan kerja di pedesaan dapat meningkatkan lapangan kerja di pedesaan dan dapat menekan angka migrasi? Coba lihat dan dapat menekan angka migrasi? Coba lihat

statistik lapangan kerja dan tingkat migrasi dari statistik lapangan kerja dan tingkat migrasi dari tahun 2002tahun 2002--2008 2008

……pertanyaanpertanyaan--pertanyaanpertanyaan

Page 13: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……apa itu pola konsumsi?apa itu pola konsumsi?…pola konsumsi rumah tangga merupakan salah satu indikator …pola konsumsi rumah tangga merupakan salah satu indikator

kesejahteraan rumah tangga/keluarga. ..besar kecilnya kesejahteraan rumah tangga/keluarga. ..besar kecilnya pengeluaran untuk konsumsi makanan terhadap seluruh pengeluaran untuk konsumsi makanan terhadap seluruh

pengeluaran rumah tangga dapat memberikan kesejahteraan pengeluaran rumah tangga dapat memberikan kesejahteraan rumah tangga tersebut. rumah tangga tersebut.

…rumah tangga dengan proporsi pengeluaran yang lebih besar …rumah tangga dengan proporsi pengeluaran yang lebih besar untuk konsumsi makanan, mengindikasikan rumah tangga untuk konsumsi makanan, mengindikasikan rumah tangga

yang berpenghasilan rendah, dengan kata lain rumah tangga yang berpenghasilan rendah, dengan kata lain rumah tangga akan semakin sejahtera bila persentase pengeluaran untuk akan semakin sejahtera bila persentase pengeluaran untuk

makanan jauh lebih kecil dibandingkan persentase untuk non makanan jauh lebih kecil dibandingkan persentase untuk non makanan (BPS, 2009);makanan (BPS, 2009);

……pola konsumsi di pedesaanpola konsumsi di pedesaan

Page 14: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

..sosial budaya masyarakatpedesaan..

……pola konsumsi di pedesaanpola konsumsi di pedesaan

kota

..pedesaan....migrasi....income....barang mewah....arus teknologi komunikasi dan informasi..

..perilaku di kota..

..industrialisasi..

..pembangunan infrastruktur pedesaan..

..pembangunan IPM dan proyek pedesaan..

..degradasi lingkungan

..degradasi moral (lost control)

-

+

..modernisasi desa

..kemajuan desa

..masyarakat konsumtif pedesaan

..perubahan perilaku konsumsi..

..perubahan.sosekbud.fisik-kel

..culture shock &..culture lag

Page 15: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……pola perilaku konsumsi masyarakat pedesaan pola perilaku konsumsi masyarakat pedesaan bergeser dari semula lebih pada perilaku bergeser dari semula lebih pada perilaku

menyimpan uang pada lahan atau barang berharga menyimpan uang pada lahan atau barang berharga (emas), kini terbalik mereka menjual lahan untuk (emas), kini terbalik mereka menjual lahan untuk

barang konsumtif;barang konsumtif;…perubahan perilaku konsumsi masyarakat juga …perubahan perilaku konsumsi masyarakat juga

terjadi karena bergesernya status sesorang di dalam terjadi karena bergesernya status sesorang di dalam sistem sosial; jika dulu mereka yang statusnya sistem sosial; jika dulu mereka yang statusnya

tinggi adalah guru, PNS, ABRI/Polisi, yang tinggi adalah guru, PNS, ABRI/Polisi, yang memiliki banyak hewan ternak atau lahan luas, memiliki banyak hewan ternak atau lahan luas,

sekarang lebih pada seseorang yang paling kaya sekarang lebih pada seseorang yang paling kaya (bergelimang harga dan barang mewah);(bergelimang harga dan barang mewah);

…perubahan pola konsumsi kearah yang tidak …perubahan pola konsumsi kearah yang tidak produktif telah meningkatkan kriminalitas, perilaku produktif telah meningkatkan kriminalitas, perilaku menyimpang (terutama korupsi), dan menurunnya menyimpang (terutama korupsi), dan menurunnya

alokasi untuk kegiatan produktif (seperti pangan alokasi untuk kegiatan produktif (seperti pangan bergizi untuk anak (karbohidrat maupun protein), bergizi untuk anak (karbohidrat maupun protein), biaya pendidikan anak, termasuk biaya usahatani) biaya pendidikan anak, termasuk biaya usahatani)

……pola konsumsi di pedesaanpola konsumsi di pedesaan

Page 16: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

Contoh: Trend Konsumsi dan Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat di Indonesia

Ke lom pok Bahan Pangan 1996 1999 2002 20 03 2004 2005 2006 2007Padi-padian 141 .3 126 .4 126 .4 119 .8 117 .8 117 .0 115 .3 115 .6Um bi-um bian 17 .8 23 .4 21 .9 18 .5 19 .3

Tahun

A. Konsumsi Pangan (kg/kap/thn)

2003 BERAS - TERIGU → BERAS : TERIGU : U. KAYU = 81 .0 : 12 .2 : 3 .62004 BERAS - TERIGU → BERAS : TERIGU : U. KAYU = 79 .7 : 12 .7 : 3 .82005 BERAS - TERIGU → BERAS : TERIGU : U. KAYU = 78 .9 : 13 .8 : 3 .82006 BERAS - TERIGU → BERAS : TERIGU : U. KAYU = 79 .7 : 13 .7 : 3 .32007 BERAS - TERIGU → BERAS : TERIGU : U. KAYU = 78 .7 : 18 .9 : 3 .3

B. Pola Konsumsi Pangan

FOKUS PERHATIAN!!!!---- TERIGU MERUPAKAN PANGAN POKOK KEDUA SETELAH BERAS---- PERAN UMBI-UMBIAN/PANGAN LOKAL SANGAT RENDAH

Page 17: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

Kelom pok Bahan Pangan 1996 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007Pangan He w ani 29 .3 21 .6 29 .0 31 .4 30 .9 32 .0 29 .6 33 .1Kacang-kacangan 18 .0 6 .8 8 .9 8 .3 8 .7 9 .3 9 .4 10 .1

Tahun

2003 Ikan - Ke de lai - D. Unggas - Te lur = 42 .9 : 25 .7 : 10 .7 : 8 .22004 Ikan - Ke de lai - D. Unggas - Te lur - Daging = 42 .1 : 23 .8 : 10 .6 : 8 .9 : 5 .42005 Ikan - Ke de lai - D. Unggas - Te lur = 42 .3 : 23 .8 : 10 .3 : 9 .22006 Ikan - Ke de lai - Te lur - D. Unggas = 42 .2 : 27 .2 : 9 .1 : 8 .72007 Ikan - Ke de lai - D. Unggas - Te lur - Sus u - Daging = 38 .5 : 24 .7 : 11 .0 : 9 .4 : 5 .5 : 5 .1

A. Konsumsi Pangan (kg/kap/thn)

B. Pola Konsumsi Pangan

FOKUS PERHATIAN!!!!---- SUSU AKAN MENJADI PANGAN PENTING DI MASA MENDATANG

Contoh: Trend Konsumsi dan Pola Konsumsi Pangan Sumber Protein di Indonesia

Page 18: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……pola konsumsi di pedesaanpola konsumsi di pedesaan

……menurut sutyastie dan tjiptoherijanto (2002) “pola konsumsi masymenurut sutyastie dan tjiptoherijanto (2002) “pola konsumsi masyarakat pedesaan yang arakat pedesaan yang harus diperhatikan adalah rumah tangga miskin, karena 70,6% pendharus diperhatikan adalah rumah tangga miskin, karena 70,6% pendapatannya dialokasikan apatannya dialokasikan

untuk kebutuhan makanan (pangan), artinya hanya 29,31% untuk kesuntuk kebutuhan makanan (pangan), artinya hanya 29,31% untuk kesehatan, pendidikan ehatan, pendidikan dan kebutuhan non pangan dan kebutuhan non pangan

…rumah tangga miskin perlu diperhatikan oleh pemerintah, karena …rumah tangga miskin perlu diperhatikan oleh pemerintah, karena modal sosial masyarakat modal sosial masyarakat desa (seperti: kepedulian, saling tolong, perlindungan sosial, ddesa (seperti: kepedulian, saling tolong, perlindungan sosial, dsb) sudah memudar;sb) sudah memudar;

…selain itu, jika diperbandingkan, alokasi pendapatan kaum miski…selain itu, jika diperbandingkan, alokasi pendapatan kaum miskin pedesaan lebih tinggi n pedesaan lebih tinggi daripada kaum miskin perkotaandaripada kaum miskin perkotaan

..jenis konsumsi.. (%)..jenis konsumsi.. (%)..wilayah....wilayah.. ..status....status..

..pangan....pangan.. ..non pangan....non pangan..

..miskin....miskin.. 74,3474,34 25,6625,66 100100

..bukan miskin....bukan miskin.. 40,7140,71 59,2959,29 100100..perkotaan....perkotaan..

..miskin....miskin.. 68,2668,26 31,7431,74 100100

..bukan miskin....bukan miskin.. 35,9035,90 64,1064,10 100100

..miskin....miskin.. 70,6970,69 29,3129,31 100100..total....total..

..bukan miskin....bukan miskin.. 38,3538,35 61,6561,65 100100

..pedesaan....pedesaan..

..total....total..

Pola Konsumsi Rumah Tangga Indonesia Menurut Wilayah dan Status di Indonesia (1996)

Page 19: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

(1)…apakah di zaman sekarang (1)…apakah di zaman sekarang pola konsumsi yang pola konsumsi yang

dipengaruhi kuat oleh faktor dipengaruhi kuat oleh faktor sosial budaya lokal (adat sosial budaya lokal (adat

istiadat, seperti pada istiadat, seperti pada masyarakat adat) turut masyarakat adat) turut

berubah?berubah?(2)…bagaimana pendekatan untuk (2)…bagaimana pendekatan untuk

mengendalikan pola konsumsi mengendalikan pola konsumsi yang tidak produktif di yang tidak produktif di

pedesaan?;pedesaan?;(3)…apakah pola konsumsi (3)…apakah pola konsumsi

berpengaruh terhadap berpengaruh terhadap kemiskinan masyarakat kemiskinan masyarakat

pedesaan? ..atau sebaliknya?pedesaan? ..atau sebaliknya?

……pertanyaan?pertanyaan?

Page 20: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……apa itu kemiskinan?apa itu kemiskinan?…adalah “sebuah kondisi yang berada di bawah …adalah “sebuah kondisi yang berada di bawah

garis nilai standar kebutuhan minimum, baik garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non makanan, yang untuk makanan dan non makanan, yang

disebut garis kemiskinan (disebut garis kemiskinan (poverty linepoverty line) atau ) atau batas kemiskinan (batas kemiskinan (poverty thresholdpoverty threshold). ).

…garis kemiskinan adalah “sejumlah rupiah yang …garis kemiskinan adalah “sejumlah rupiah yang diperlukan setiap individu untuk dapat diperlukan setiap individu untuk dapat

membayar kebutuhan makanan setara 2100 membayar kebutuhan makanan setara 2100 kalori per orang per tahun dan kebutuhan non kalori per orang per tahun dan kebutuhan non

makanan yang terdiri dari perumahan, makanan yang terdiri dari perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, serta aneka barang dan jasa lainnya (BPS dan serta aneka barang dan jasa lainnya (BPS dan

Depsos, 2002).Depsos, 2002).…batas garis kemiskinan tersebut cenderung …batas garis kemiskinan tersebut cenderung

konsumtif, karena masyarakat Jepang saja konsumtif, karena masyarakat Jepang saja hanya setara 1800 kalori per orang per tahun hanya setara 1800 kalori per orang per tahun

untuk kebutuhan pangannya; jadi harus untuk kebutuhan pangannya; jadi harus dikoreksi agar tidak boros pada satu pangan dikoreksi agar tidak boros pada satu pangan

tunggal (padi)tunggal (padi)

……kemiskinan dan kesejahteraan kemiskinan dan kesejahteraan

Page 21: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……ciriciri--ciri kemiskinan:ciri kemiskinan:(1)..ketidak mampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (1)..ketidak mampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar

(sandang, pangan dan papan);(sandang, pangan dan papan);(2)..ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (2)..ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi);(kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi);

(3)…ketiadaan jaminan masa depan;(3)…ketiadaan jaminan masa depan;(4)..kerentanan terhadap goncangan sosial, ekonomi;(4)..kerentanan terhadap goncangan sosial, ekonomi;

(5)..rendahnya mutu SDM dan keterbatasan SDA;(5)..rendahnya mutu SDM dan keterbatasan SDA;(6)...keterbatasan fisik dan mental;(6)...keterbatasan fisik dan mental;

(7)..keterbatasan sosial (anak terlantar, janda miskin, korban (7)..keterbatasan sosial (anak terlantar, janda miskin, korban KDRT, kelompok marginal dan masyarakat terpencil)KDRT, kelompok marginal dan masyarakat terpencil)

…dimensi kemiskinan (David Cox, 2004):…dimensi kemiskinan (David Cox, 2004):(1)..kemiskinan akibat tekanan globalisasi;(1)..kemiskinan akibat tekanan globalisasi;

(2)..kemiskinan akibat ketimpangan dan kegagalan pembangunan;(2)..kemiskinan akibat ketimpangan dan kegagalan pembangunan;(3)…kemiskinan sosial (akibat perilaku sosial menyimpang);(3)…kemiskinan sosial (akibat perilaku sosial menyimpang);

(4)..kemiskinan akibat faktor eksternal (kemiskinan (4)..kemiskinan akibat faktor eksternal (kemiskinan konsekuensial), seperti akibat konflik, bencana alam dsb konsekuensial), seperti akibat konflik, bencana alam dsb

……kemiskinan dan kesejahteraan kemiskinan dan kesejahteraan

Page 22: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……diprediksi oleh BPS, jumlah penduduk Indonesia akan diprediksi oleh BPS, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 233 juta (2010) dan 247 juta (2015);mencapai 233 juta (2010) dan 247 juta (2015);

…tahun 1993, sekitar 25,9 juta penduduk Indonesia …tahun 1993, sekitar 25,9 juta penduduk Indonesia miskin (17,2 juta berada di pedesaan), tahun 1996 miskin (17,2 juta berada di pedesaan), tahun 1996

berkurang menjadi 22,6 juta, tahun 1998 meningkat berkurang menjadi 22,6 juta, tahun 1998 meningkat menjadi 80 juta, tahun 1999 naik hingga 129,6 juta dan menjadi 80 juta, tahun 1999 naik hingga 129,6 juta dan

tahun 2002 turun menjadi 35,7 juta, dan tahun 2008 tahun 2002 turun menjadi 35,7 juta, dan tahun 2008 turun lagi menjadi 37 juta (22 juta berada di pedesaan);turun lagi menjadi 37 juta (22 juta berada di pedesaan);

…sebagian besar kaum miskin di Indonesia adalah kaum …sebagian besar kaum miskin di Indonesia adalah kaum tani dan nelayan;tani dan nelayan;

…semakin miskin rumah tangga semakin tinggi tingkat …semakin miskin rumah tangga semakin tinggi tingkat partisipasi anggota keluarganya dalam memenuhi partisipasi anggota keluarganya dalam memenuhi

kebutuhan keluarganya;kebutuhan keluarganya;…semakin tinggi angka kemiskinan, semakin meningkat …semakin tinggi angka kemiskinan, semakin meningkat konflik sosial, semakin rentan kondisi sosialkonflik sosial, semakin rentan kondisi sosial--politik dan politik dan

keamanan; keamanan;

……kemiskinan dan kesejahteraan kemiskinan dan kesejahteraan

Page 23: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

..pertanyaan?..pertanyaan?……kenapa tahun 1998 hingga 1999 jumlah kenapa tahun 1998 hingga 1999 jumlah

rumah tangga miskin di Indonesia rumah tangga miskin di Indonesia meningkat tajam?meningkat tajam?

…ketika terjadi peningkatan angka …ketika terjadi peningkatan angka kemiskinan, sektor mana yang melemah kemiskinan, sektor mana yang melemah

dan sektor mana yang menguat?dan sektor mana yang menguat?…menurut ILO (1998): “selama periode 1997…menurut ILO (1998): “selama periode 1997--

1998 terjadi pemutusan hubungan kerja 1998 terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 5,4 juta pekerja (PHK) terhadap sekitar 5,4 juta pekerja

pada sektor industri modern”, pada sektor industri modern”, pertanyaannya: kemana larinya para korban pertanyaannya: kemana larinya para korban

PHK tersebut, terutama para migran PHK tersebut, terutama para migran pedesaan?pedesaan?

…bagaimana masyarakat, negara kita dan …bagaimana masyarakat, negara kita dan negara lain menanggulangi kemiskinan? negara lain menanggulangi kemiskinan?

Cari programCari program--program pengentasan program pengentasan kemiskinan di kecamatan atau di desa? kemiskinan di kecamatan atau di desa?

Apakah berhasil atau gagal, apa kendalanya?Apakah berhasil atau gagal, apa kendalanya?

Page 24: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……kemiskinan dan kesejahteraan kemiskinan dan kesejahteraan

.kemiskinan.

..kemiskinan....alami..

..kemiskinan.... struktural ..

..kemiskinan.... kultural..

kemiskinan yang disebabkan oleh kondisi alami, misal keterbatasan sumberdaya alam, lokasi yang terpencil (jauh dari sumberdaya produktif), bagi seseorang (cacat mental atau fisik, usia lanjut sehingga tidak mampu bekerja) dan lain-lain.

Kemiskinan struktural disebabkan oleh kondisi struktur perekonomian yang timpang dalam masyarakat, baik karena kebijakan ekonomi pemerintah, penguasaan faktor-faktor produksi oleh segelintir orang, monopoli, kolusi antara pengusaha dan pejabat dan lain-lainnya. Intinya kemiskinan struktural ini terjadi karena faktor-faktor buatan manusia

Kemiskinan yang disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM akibat kultur masyarakat tertentu; misalnya rasa malas, tidak produktif, bergantung pada harta warisan, dan lain-lain. Kemiskinan cultural juga muncul karena faktor budaya atau mental masyarakat yang mendorong orang hidup miskin, tidak ada keinginan hidup lebih maju.

Page 25: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

…perbedaan konsep seX dan genDer…

SEKS ATAU JENIS KELAMINAdalah perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan.

Perempuan: mempunyai vagina, sel telur, rahim, dan alat untuk menyusui.

Laki-laki : memiliki penis, testis, dan memproduksi sperma.Perbedaan ini bersifat permanen atau sering sering dikatakan

sebagai KODRAT.

GENDERAdalah perbedaan laki-laki dan perempuan berdasarkan:

peran, kedudukan, tanggung jawab, hak dan kewajibannya dalam suatu masyarakat.

Perbedaan ini terjadi akibat konstruksi sosial maupun budaya, bersifat tidak permanen sejalan dengan perkembangan

masyarakat tersebut.

……gender gender

Page 26: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

KEADILAN GENDERMemberikan Kesempatan Yang Sama

Kepada Laki-laki Dan Perempuan Dengan TidakMemprioritaskan Jenis Kelamin

Tertentu

KEADILAN GENDERMemberikan Kesempatan Yang Sama

Kepada Laki-laki Dan Perempuan Dengan TidakMemprioritaskan Jenis Kelamin

Tertentu

PENGARUSUTAMAAN GENDERStrategi Mengintegrasikan Pengalaman,

Aspirasi, Kebutuhan, serta Permasalahan Laki-laki danPerempuan dalam Setiap Tahapan Proses

Kebijakan, Program, Dan Kegiatan Pembangunan

PENGARUSUTAMAAN GENDERStrategi Mengintegrasikan Pengalaman,

Aspirasi, Kebutuhan, serta Permasalahan Laki-laki danPerempuan dalam Setiap Tahapan Proses

Kebijakan, Program, Dan Kegiatan Pembangunan

Page 27: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

Mehra (1995) menegaskan, dua puluh tahun penelitian tentang Mehra (1995) menegaskan, dua puluh tahun penelitian tentang peranan wanita di dalam pertanian sudah memberikan bukti peranan wanita di dalam pertanian sudah memberikan bukti

yang jelas bahwa wanita adalah petani dan kontribusinya yang jelas bahwa wanita adalah petani dan kontribusinya terhadap produksi pertanian dan dalam mendukung rumah terhadap produksi pertanian dan dalam mendukung rumah

tangga tani adalah nyata. tangga tani adalah nyata.

BuktiBukti--bukti yang lebih metodologis dapat dilihat dalam karya ilmiah bukti yang lebih metodologis dapat dilihat dalam karya ilmiah Pudjiwati Sajogyo (1983), Kodiran (1990), Ken Suratiyah dkk (199Pudjiwati Sajogyo (1983), Kodiran (1990), Ken Suratiyah dkk (1991), 1),

Fakih (1996), Soetrisno (1996) dan lainnya. Juga dapat dilihat Fakih (1996), Soetrisno (1996) dan lainnya. Juga dapat dilihat dari dari karyakarya--karya ilmiah para peneliti di negarakarya ilmiah para peneliti di negara--negara lain di dunia, negara lain di dunia,

seperti Saito (1991), Lynch (1991), Bullock (1994), Johnson dkk seperti Saito (1991), Lynch (1991), Bullock (1994), Johnson dkk (1995), Mehra (1995), Mowbray (1995), van Koppen dkk (1996), (1995), Mehra (1995), Mowbray (1995), van Koppen dkk (1996),

Zwarteveen dan Neupane (1996), Mehra dan Esim (1998) dan Zwarteveen dan Neupane (1996), Mehra dan Esim (1998) dan lainnya. lainnya.

Tentu dengan derajat yang bervariasi antara satu daTentu dengan derajat yang bervariasi antara satu daeerah dengan rah dengan daerah yang lainnya, antara satu budaya dengan budaya yang lainndaerah yang lainnya, antara satu budaya dengan budaya yang lainnya ya

dan antara satu etnik dengan etnik yang lainnya. dan antara satu etnik dengan etnik yang lainnya.

……gender gender

Page 28: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

Penelitian Permana (2001) pada masyarakat Adat Baduy mengungkap Penelitian Permana (2001) pada masyarakat Adat Baduy mengungkap bahwa bahwa di ladangdi ladang, , ambuambu (wanita) memegang peranan penting dalam kegiatan (wanita) memegang peranan penting dalam kegiatan ngaseuk ngaseuk

(menanam)(menanam), mipit , mipit (memetik hasil pertama atau panen perdana)(memetik hasil pertama atau panen perdana), nganyaran , nganyaran (memakan hasil panen pertama)(memakan hasil panen pertama), ngalaksa , ngalaksa (membuat makanan semacam mi (membuat makanan semacam mi

dari tepung beras),dari tepung beras), menjaga dan memelihara padi. menjaga dan memelihara padi.

Penelitian PDP Unpad (2002) pada masyarakat terbuka di KabPenelitian PDP Unpad (2002) pada masyarakat terbuka di Kab.. Majalengka Majalengka dan Tasikmalaya juga mengungkap fakta keterlibatan wanita tani hdan Tasikmalaya juga mengungkap fakta keterlibatan wanita tani hampir ampir

dalam setiap tahapan kegiatan usahatani, termasuk dalam pengeloldalam setiap tahapan kegiatan usahatani, termasuk dalam pengelolaan irigasi. aan irigasi.

Fenomena keterlibatan perempuan petani dalam pengelolaan irigasFenomena keterlibatan perempuan petani dalam pengelolaan irigasi identik i identik dengan apa yang ditemukan oleh Lynch di Cajamarca Peru. Menurut dengan apa yang ditemukan oleh Lynch di Cajamarca Peru. Menurut Lynch, Lynch,

mereka pada umumnya adalah istri mereka pada umumnya adalah istri de facto de facto dari lakidari laki--laki yang merantau atau laki yang merantau atau kepala rumah tangga kepala rumah tangga de jure de jure ((single women, single women, janda dan lainjanda dan lain--lain).lain).

Pada sistem irigasi Mahaweli di Sri Lanka, Zwarteveen (1995) menPada sistem irigasi Mahaweli di Sri Lanka, Zwarteveen (1995) menemukan emukan bahwa janda memiliki 20bahwa janda memiliki 20--30% pertanian beririgasi.30% pertanian beririgasi. Di Chattis Mauja Nepal, Di Chattis Mauja Nepal,

Zwarteveen dan Neupane (1996) menemukan bahwa lebih dari 50% Zwarteveen dan Neupane (1996) menemukan bahwa lebih dari 50% pemakai irigasi adalah wanita kepala rumah tangga pemakai irigasi adalah wanita kepala rumah tangga de factode facto. Kasus. Kasus--kasus yang kasus yang

sama juga ditemukan Mehra dan Esim (1998) di Bangladesh, Malawisama juga ditemukan Mehra dan Esim (1998) di Bangladesh, Malawi, , Gambia, India, Burkina Faso dan Kenya.Gambia, India, Burkina Faso dan Kenya.

……gender gender

Page 29: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

Hasil kajian Staudt (1985) di Kenya, Marothia dan Sharma (1985) Hasil kajian Staudt (1985) di Kenya, Marothia dan Sharma (1985) di India, di India, Saito (1991) di Malawi, Bullock (1994) di SubSaito (1991) di Malawi, Bullock (1994) di Sub--Saharan Afrika dan Saharan Afrika dan

Mowbray (1995) di Asia menunjukkan bahwa wanita mengerjakan 50Mowbray (1995) di Asia menunjukkan bahwa wanita mengerjakan 50--70% atau dua per tiga dari seluruh pekerjaan pertanian. 70% atau dua per tiga dari seluruh pekerjaan pertanian.

Menurut catatan United Nations (1995), wanita mewakili 54% tenagMenurut catatan United Nations (1995), wanita mewakili 54% tenaga a kerja pertanian dan tenaga kerja terkait pertanian di Subkerja pertanian dan tenaga kerja terkait pertanian di Sub--Saharan Afrika Saharan Afrika

dan 65% di Asia Selatan. dan 65% di Asia Selatan.

Di SubDi Sub--Sahara Afrika, sebagaimana dikemukakan oleh van den Ban dan Sahara Afrika, sebagaimana dikemukakan oleh van den Ban dan Hawkins (1999), wanita mengerjakan tugasHawkins (1999), wanita mengerjakan tugas--tugas tertentu di ladang tugas tertentu di ladang

suaminya sekaligus bertanggungjawab atas ladangnya sendiri yang suaminya sekaligus bertanggungjawab atas ladangnya sendiri yang menanam tanaman pangan untuk keluarganya. Ia juga mengatakan bahmenanam tanaman pangan untuk keluarganya. Ia juga mengatakan bahwa wa

dalam rumah tangga tani di beberapa negara di Asia Timur, keuangdalam rumah tangga tani di beberapa negara di Asia Timur, keuangan an merupakan tanggungjawab wanita. merupakan tanggungjawab wanita.

Menurut United Nation (1995) dan International Food Policy ReseaMenurut United Nation (1995) dan International Food Policy Research rch Institute (2001), keterlibatan wanita di dalam kegiatan pertaniaInstitute (2001), keterlibatan wanita di dalam kegiatan pertanian di Dunia n di Dunia

cenderung akan terus meningkat.cenderung akan terus meningkat.

……gender gender

Page 30: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

…kerangka anaLisis genDer…(Catherine Overholt, et. al. 1985)

PROFIL KEGIATANSiapa mengerjakan apa

Apa yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan, dimana dan kapan kegiatan ini dilakukan

PROFIL AKSES & KONTROL

Siapa punya apa

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUHBagaimana kondisi sosial

ekonomi yang ada

ANALISIS SIKLUS PROGRAM

Bagaimana menyusun kegiatan program yang

sensitif gender

Siapa yang mempunyai akses dan kontrol terhadap sumberdaya, pelayanan, dan pembuatan keputusan

Bagaimana pengaruh faktor-faktor struktural (demografi, ekonomi, hukum, dan kelembagaan) berpengaruh terhadap pola-pola kegiatan, akses, dan kontrol

Perencanaan, disain, implementasi, monitoring, dan evaluasi program yang sensitif gender

Page 31: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……profil akses dan kontrol.profil akses dan kontrol.

Profil Akses dan Kontrol menggambarkan Profil Akses dan Kontrol menggambarkan sumberdaya produktif, seperti lahan, air, sumberdaya produktif, seperti lahan, air,

peralatan, tenaga kerja, modal, pendidikan, peralatan, tenaga kerja, modal, pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan. pelatihan, dan penyuluhan.

Dibedakan antara akses terhadap Dibedakan antara akses terhadap sumberdaya dan kontrol terhadap alokasi sumberdaya dan kontrol terhadap alokasi

dan penggunaannya. Hal ini akan dan penggunaannya. Hal ini akan memungkinkan perencana proyek untuk memungkinkan perencana proyek untuk

menentukan mana yang paling perlu menentukan mana yang paling perlu mendapat perhatian, akses terhadap mendapat perhatian, akses terhadap

sumberdaya atau kesetaraan antara lakisumberdaya atau kesetaraan antara laki--laki laki dan perempuan dalam melakukan dan perempuan dalam melakukan

pengawasan/kontrol terhadap sumberdaya pengawasan/kontrol terhadap sumberdaya tersebut.tersebut.

Page 32: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

..siapa yang terlibat....siapa yang terlibat..NoNo

Item KegiatanItem Kegiatan

(Dalam Rumah Tangga)(Dalam Rumah Tangga) IbuIbu BapaBapa Anak PerempuanAnak Perempuan Anak LakiAnak Laki--LakiLaki

11 Menyiapkan makanMenyiapkan makan

22 Membersihkan rumahMembersihkan rumah

33 Membersihkan halamanMembersihkan halaman

44 Memandikan anakMemandikan anak

55 Mencuci pakaianMencuci pakaian

66 Menjaga/mengasuh anakMenjaga/mengasuh anak

77 Mendidik anakMendidik anak

88 Memelihara ternak Memelihara ternak

99 Mengambil/mencari air Mengambil/mencari air

1010 Mencari kayu bakar Mencari kayu bakar

1111 Belanja keperluan sehariBelanja keperluan sehari--harihari

1212 Membantu anak belajarMembantu anak belajar

1313 Merawat anak jika sakitMerawat anak jika sakit

1414 Merawat orangtua Merawat orangtua

1515 Menjaga warung/toko Menjaga warung/toko

1616 Dst ……..Dst ……..

……contoh: gender check List…1contoh: gender check List…1

Page 33: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

Tabel 1. Pembagian Kerja Antara Laki-laki dan Perempuan dalam Rumah Tangga di DI Cigasong, Kab. Majalengka dan DI Cikalukur, Kab. Tasikmalaya (n = ∑ rumah tangga)

•DI. Cigasong (%) •DI. Cikalukur (%)

n Suami Istri Anak

Lk.Anak Pr. n Suami Istri Anak

Lk.Anak Pr.

1 Menyiapkan makan 51 1,9 96,6 1,9 19,6 37 18,9 100 2.7 37,8

2 Membersihkan rumah 51 15,7 86,3 - 25,5 37 13,5 97,3 8,1 40,5

3 Membersihkan halaman 51 17,6 82,4 3,9 27,5 37 16,2 94,6 8,1 35,1

4 Memandikan anak 51 11,6 90,7 - 7,0 37 10,8 89,2 0,0 16,2

5 Mencuci pakaian 51 5,8 80,4 - 17,6 37 10,8 83,8 5,4 29,7

6 Menjaga/mengasuh anak 51 23,3 90,7 - 4,7 37 29,7 89,2 5,4 21,6

7 Mendidik anak 51 83,7 97,7 - - 37 75,7 100 5,4 13,5

8 Memelihara ternak 35 72,4 62,1 6,9 3,5 15 53,5 40 - -

9 Mengambil/mencari air 51 68,3 73,2 9,8 9,8 27 11,1 100 7,4 14,8

10 Mencari kayu bakar 33 84,4 15,6 3,1 - 37 69,6 47,8 4,4 4,4

11 Belanja keperluan sehari-hari 51 9,8 84,3 - 5,9 37 5,4 86,5 - 18,9

12 Membantu anak belajar 44 51,2 69,8 4,7 20,9 37 48,7 89,2 - 8,1

13 Merawat anak jika sakit 44 46,5 95,3 - - 37 40,5 91,9 - 5,4

14 Merawat orangtua 51 66,7 92,2 2,0 3,9 23 52,2 100 - 8,7

No. Kegiatan

Page 34: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……siapa yang terlibat…siapa yang terlibat…NoNo

Item KegiatanItem Kegiatan

(Dalam Pertanian )(Dalam Pertanian ) IbuIbu BapaBapa Anak PerempuanAnak Perempuan Anak LakiAnak Laki--LakiLaki

11 Penentuan jenis benih ysng akan ditanamPenentuan jenis benih ysng akan ditanam

22 Membeli benihMembeli benih

33 Penentuan jenis pupuk yang akan dibeliPenentuan jenis pupuk yang akan dibeli

44 Membeli pupukMembeli pupuk

55 Penentuan jenis obatPenentuan jenis obat--obatan yang obatan yang

66 Membeli obatMembeli obat--obatanobatan

77 Penentuan jenis pengolahan tanah Penentuan jenis pengolahan tanah

88 Menentukan/ menghubungi tenaga kerjaMenentukan/ menghubungi tenaga kerja

99 Mengolah tanahMengolah tanah

1010 MenyemaiMenyemai

1111 Menanam bibit (tandur)Menanam bibit (tandur)

1212 MemupukMemupuk

1313 Menyemprot obatMenyemprot obat

1414 MenyiangiMenyiangi

1515 Menentukan yang memanen hasil Menentukan yang memanen hasil

1616 Dst……..Dst……..

……contoh: gender check List…1contoh: gender check List…1

Page 35: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

..tugas anda?..tugas anda?

……silahkan buat gender checklist dalam silahkan buat gender checklist dalam rumah tangga tani untuk kegiatan rumah tangga tani untuk kegiatan

usahatani padi sawah dan palawija?usahatani padi sawah dan palawija?…silahkan anda turun ke lapangan dan …silahkan anda turun ke lapangan dan

wawancara dalam satu atau beberapa wawancara dalam satu atau beberapa rumah tangga di sekitar kampus?rumah tangga di sekitar kampus?

…kemudian, analisis dan bandingkan …kemudian, analisis dan bandingkan hasil checklist antara rumah tangga tani hasil checklist antara rumah tangga tani

padi sawah dengan rumah tangga tani padi sawah dengan rumah tangga tani palawija? Di mana letak persamaan dan palawija? Di mana letak persamaan dan

perbedaannya? perbedaannya?

Page 36: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……sseorang kriminolog ternama, Thomas van Aquino menegaskan eorang kriminolog ternama, Thomas van Aquino menegaskan bahwa kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan kuasa menjadi bahwa kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan kuasa menjadi

stressorstressor dominan para kriminal untuk berbuat kriminalitas.dominan para kriminal untuk berbuat kriminalitas....intensitas kriminalitas di pedesaan terus meningkat dan semak...intensitas kriminalitas di pedesaan terus meningkat dan semakin in

beragam, sebagai contoh: ”pencurian kentang di Pangalengan, beragam, sebagai contoh: ”pencurian kentang di Pangalengan, pencurian padi di pantura, pencurian ternak (di berbagai tempat)pencurian padi di pantura, pencurian ternak (di berbagai tempat), ,

pencurian panili (di sumedang), pencurian jeruk (di garut), pencurian panili (di sumedang), pencurian jeruk (di garut), pencurian ikan dan sebagainyapencurian ikan dan sebagainya

...bentuk kriminalitas di pedesaan, bukan lagi merupakan fragmen...bentuk kriminalitas di pedesaan, bukan lagi merupakan fragmendari perlawanan kaum tani, tetapi merupakan dampak kemiskinan, dari perlawanan kaum tani, tetapi merupakan dampak kemiskinan,

perubahan gaya hidup, pengangguran dan sempitnya lapangan perubahan gaya hidup, pengangguran dan sempitnya lapangan pekerjaan di pedesaan;pekerjaan di pedesaan;

...kasus kriminalitas juga terjadi pada pengelolaan irigasi. Dik...kasus kriminalitas juga terjadi pada pengelolaan irigasi. Dikabarkan, abarkan, di Jawa Barat tingkat PREMANISME AIR terus meningkat, di Jawa Barat tingkat PREMANISME AIR terus meningkat,

terutama di Indramayu dan kawasan industri terutama di Indramayu dan kawasan industri

..social crime and stress di pedesaan..social crime and stress di pedesaan

Page 37: MODUL 5 SOSIODEMOGRAFI PEDESAAN

……tingkat stress masyarakat desa juga mengalami peningkatan, teruttingkat stress masyarakat desa juga mengalami peningkatan, terutama ama para petani;para petani;

…kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh masyarakat desa telah …kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh masyarakat desa telah dengan nyata membebani fisik dan psikologis mereka;dengan nyata membebani fisik dan psikologis mereka;

…pada kasus di karawang, para petani yang gagal panen banyak yan…pada kasus di karawang, para petani yang gagal panen banyak yang g terganggu jiwanya;terganggu jiwanya;

…usep romli (wartawan PR) mencatat kasus serupa di India, menuru…usep romli (wartawan PR) mencatat kasus serupa di India, menurutnya: tnya: “60 petani di India nekad bunuh diri di kebun“60 petani di India nekad bunuh diri di kebun--kebun mereka, kebun mereka,

sebabnya terlilit utang, sebagai akibat mahalnya harga benih dansebabnya terlilit utang, sebagai akibat mahalnya harga benih dankebutuhan sarana produksi, dengan kebutuhan domestik (termasuk kebutuhan sarana produksi, dengan kebutuhan domestik (termasuk biaya sekolah), sementara harga jual hasil pertanian mereka dihabiaya sekolah), sementara harga jual hasil pertanian mereka dihargai rgai

murah, karena tidak mampu bersaing dengan produk impor.murah, karena tidak mampu bersaing dengan produk impor.

….selanjutnya, silahkan anda baca dalam rubrik PR dengan judul t….selanjutnya, silahkan anda baca dalam rubrik PR dengan judul tulisan: “ ulisan: “ TREND BARU PETANI BUNUH DIRI, MINGGU 13 TREND BARU PETANI BUNUH DIRI, MINGGU 13

SEPTEMBER 2009” SEPTEMBER 2009”

..social crime and stress di pedesaan..social crime and stress di pedesaan