Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial...

23
Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 6 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP FASILITAS AGROWISATA TERINTEGRASI DENGAN PERMUKIMAN TRADISIONALPada BAB II Pemahaman Terhadap Fasilitas Agrowisata Terintegrasi dengan Permukiman Tradisional ini, penulis akan menjelaskan pengertian mengenai Agrowisata, Sejarah Perkembangan Agrowisata di Indonesia, Faktor- faktor yang berhubungan dengan Agrowisata, Permukiman Tradisional, Tanaman yang dibudidayakan, Hubungan Arsitektur dengan lingkungan, Hubungan Arsitektur dengan Permukiman Tradisional, serta contoh studi banding yang menjelaskan tempat-tempat sejenis yang sudah ada sebelumnya. 2.1 Pengertian Agrowisata Agrowisata adalah sebuah sistem kegiatan yang terpadu dan terkoordinasi khusus pariwisata di usaha tani rumah tangga yang dapat berdampak ganda terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di bidang pertanian yang bertujuan memberikan ilmu dan pengetahuan pengalaman mengenai wisata kebun dan

Transcript of Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial...

Page 1: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 6

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP “FASILITAS AGROWISATA

TERINTEGRASI DENGAN PERMUKIMAN TRADISIONAL”

Pada BAB II Pemahaman Terhadap Fasilitas Agrowisata Terintegrasi

dengan Permukiman Tradisional ini, penulis akan menjelaskan pengertian

mengenai Agrowisata, Sejarah Perkembangan Agrowisata di Indonesia, Faktor-

faktor yang berhubungan dengan Agrowisata, Permukiman Tradisional, Tanaman

yang dibudidayakan, Hubungan Arsitektur dengan lingkungan, Hubungan

Arsitektur dengan Permukiman Tradisional, serta contoh studi banding yang

menjelaskan tempat-tempat sejenis yang sudah ada sebelumnya.

2.1 Pengertian Agrowisata

Agrowisata adalah sebuah sistem kegiatan yang terpadu dan terkoordinasi

khusus pariwisata di usaha tani rumah tangga yang dapat berdampak ganda

terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal

pedesaan.

Agrowisata juga berarti pariwisata di bidang pertanian yang bertujuan

memberikan ilmu dan pengetahuan pengalaman mengenai wisata kebun dan

Page 2: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 7

pertanian. Dimana pada Agrowisata tersebut juga terdapat fasilitas pertunjukan

didalam perternakan, perkebunan dan pertanian.

Agrowisata atau Agroturisme di Indonesia di definisikan sebagai sebuah

bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai

objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi

dan hubungan usaha di bidang pertanian dan perkebunan. Agrowisata merupakan

bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek

wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi,

dan hubungan usaha dibidang pertanian dan meningkatkan sumber daya alam yang

terdapat di dalamnya. Melalui pengembangan Agrowisata yang menonjolkan

budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan

pendapatan petani dan mensejahterakan masyarakat sekitar sambil melestarikan

sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous

knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya

(Deptan, 2005). Contoh Agrowisata dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Pada era ini, manusia di bumi hidupnya dipenuhi dengan kejenuhan, rutinitas

dan segudang kesibukan. Pengembangan Agrowisata dapat diarahkan dalam bentuk

ruangan tertutup (seperti museum), ruangan terbuka (taman atau lansekap), atau

kombinasi antara keduanya. Tampilan Agrowisata ruangan tertutup dapat berupa

koleksi alat-alat pertanian yang khas dan bernilai sejarah atau naskah dan visualisasi

sejarah penggunaan lahan maupun proses pengolahan hasil pertanian. Sedangkan

Agrowisata Terbuka lebih kepada bagaimana menyaksikan alam.

Gambar 2.1 : Contoh Agrowista di Kota Batu Malang

Sumber :q-ec.bstatic.com diakses 6 Oktober 2015

Page 3: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 8

Selanjutnya Agrowisata ruangan terbuka dapat dikembangkan dalam dua

versi/pola, yaitu alami dan buatan, yang dapat dirinci sebagai berikut:

1. Agrowisata Ruang Terbuka Alami

Objek Agrowisata ruangan terbuka alami ini berada pada areal di mana

kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh masyarakat petani setempat sesuai

dengan kehidupan keseharian mereka seperti yang terlihat pada Gambar 2.2. Disini

masyarakat melakukan kegiatan apa yang mereka ingin kerjakan. Untuk

memberikan suasana kenikmatan kepada wisatawan, atraksi-atraksi spesifik yang

dilakukan oleh masyarakat dapat lebih ditonjolkan, namun tetap menjaga nilai

estetika alaminya. Contoh Agrowisata terbuka alami adalah kawasan, Suku

Tengger di Jawa Timur, Bali dengan teknologi subaknya, dan Papua dengan

berbagai pola atraksi pengelolaan lahan untuk budi daya umbi-umbian.

2. Agrowisata Ruang Terbuka Buatan

Gambar 2.2: Contoh Agrowisata di Ruang Terbuka

Sumber :kabarindonesia.com diakses 6 Oktober 2015

Gambar 2.3: Contoh Agrowisata di Ruang Terbuka Buatan

Sumber : 3.bp.blogspot.com diakses 6 Oktober 2015

Page 4: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 9

Kawasan Agrowisata ruang terbuka buatan ini dapat didesain pada kawasan-

kawasan yang spesifik, namun belum dikuasai atau disentuh oleh masyarakat adat.

Contoh Agrowisata ruang terbuka buatan dapat dilihat pada Gambar 2.3. Tata ruang

peruntukan lahan diatur sesuai dengan daya dukungnya dan komoditas pertanian

yang dikembangkan memiliki nilai jual untuk wisatawan. Demikian pula teknologi

yang diterapkan diambil dari budaya masyarakat lokal yang ada, diramu sedemikian

rupa sehingga dapat menghasilkan produk atraksi agrowisata yang menarik.

2.1.1 Sejarah dan Perkembangan Agrowisata

Agritourism bermula dari ecotourism. Ecotourism adalah yang paling cepat

bertumbuh diantara model pengembangan pariwisata yang lainnya di seluruh dunia,

dan memperoleh sambutan yang sangat serius. Ecotourism dikembangkan di negara

berkembang sebagai sebuah model pengembangan yang potensial untuk

memelihara sumber daya alam dan mendukung proses perbaikan ekonomi

masyarakat lokal. Ecotourism dapat menyediakan alternatif perbaikan ekonomi ke

aktivitas pengelolaan sumber daya, dan untuk memperoleh pendapatan bagi

masyarakat lokal.

Agritourism telah berhasil dikembangkan di Switzerland, Selandia Baru,

Australia, dan Austria. Sedangkan di USA baru tahap permulaan, dan baru

dikembangkan di California. Beberapa keluarga petani sedang merasakan bahwa

mereka dapat menambah pendapatan mereka dengan menawarkan pemondokan

bermalam, menerima manfaat dari kunjungan wisatawan (Rilla, 1999).

Pengembangan Agritourism merupakan kombinasi antara pertanian dan dunia

wisata untuk liburan di desa.

Objek agrowisata umumnya masih berupa hamparan suatu areal usaha

pertanian dari perusahaan-perusahaan besar yang dikelola secara modern dengan

nuansa barat dengan orientasi objek keindahan alam dan belum menonjolkan

atraksi keunikan/spesifikasi dari aktivitas lokal masyarakat.

Pengembangan pariwisata alam harus benar-benar dilakukan dengan penuh

kehati-hatian dan pengelolaan yang cermat, tidak terjebak dan tergiur pada

keuntungan ekonomi jangka pendek, tetapi harus berkembang secara berkelanjutan.

Page 5: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 10

2.1.2 Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Agrowisata

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan suatu Agrowisata

dalam kaitannya dengan atraksi yang ditawarkan sebagai objek wisata, menurut

Spillane (1994) untuk dapat mengembangkan suatu kawasan menjadi kawasan

pariwisata (termasuk juga Agrowisata) ada lima unsur yang harus dipenuhi seperti

dibawah ini:

1. Attractions

Dalam konteks pengembangan Agrowisata, atraksi yang dimaksud adalah,

hamparan kebun/lahan pertanian, keindahan alam, keindahan taman, budaya

petani tersebut serta segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas pertanian

tersebut.

2. Facilities

Fasilitas yang diperlukan mungkin penambahan sarana umum, telekomunikasi,

hotel dan restoran pada sentra-sentra pasar.

3. Infrastructure

Infrastruktur yang dimaksud dalam bentuk sistem pengairan, jaringan

komunikasi, fasilitas kesehatan, terminal pengangkutan, sumber listrik dan

energi, system pembuangan kotoran/pembuangan air, jalan raya dan system

keamanan.

4. Transportation

Transportasi umum, bis-terminal, system keamanan penumpang, system

informasi perjalanan, tenaga kerja, kepastian tarif, peta kota/objek wisata.

5. Hospitality

Keramah-tamahan masyarakat akan menjadi cerminan keberhasilan sebuah

sistem pariwisata yang baik. Agrowisata juga disebut wisata yang memiliki kategori

aktif. Dimana dijelaskan di sini bahwa wisata aktif adalah wisata yang terlibat atau

bersentuhan langsung dengan daya tarik wisata. Pariwisata ini adalah wisata yang

dimana pelaku terlibat langsung di dalam peristiwa. Keterlibatan langsung para

wisatawan memberikan suasana khas bagi pariwisata, dan tentu saja menuntut

penanganan yang berbeda apalagi bila keterlibatan tersebut mengandung resiko

tinggi.

Page 6: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 11

Sedangkan untuk pemilihan lokasi wilayah pertanian yang akan dijadikan objek

Agrowisata perlu dipertimbangkan, di antaranya mempertimbangkan kemudahan

mencapai lokasi, karakteristik alam, sentra produksi pertanian, dan adanya kegiatan

Agroindustri.

2.1.3 Tanaman Yang Dibudidayakan

1. Jeruk

Jeruk umumnya di ambil dikarenakan rasa yang manis dan memiliki manfaat

dimana terdapat vitamin c yang melimpah, kemudian tanaman ini juga tumbuh di

perkebunan yang memiliki suhu udara yang sejuk dan biasanya terdapat di dataran

tinggi. Dapat diliht pada Gambar 2.4 Adapun karakteristik jeruk keprok:

a. Daun dan Batang, daunnya duduk saling berhadapan satu-satu, kecuali golongan

Poncirus yang terdapat tiga-tiga (trifoliata). Daunnya beraroma spesifik karena

mengandung minyak asiri (minyak terbang).

b. Akar, pohom jeruk memiliki akar tunggang bercabang besar panjang dan

memiliki beberapa akar rambut. Akar tunggang bila mencapai tanah keras atau

tanah berair akan berhenti. Namun bila tanah gembur dapat mencapai 4 m.

c. Bunga, bunga ke luar setelah berbentuk trubus (tunas muda) pada ujung-ujung

cabang secara tunggal. Warna mahkota bunga putih, pada ujungnya bercanggap

seperti bintang. Tanaman dapat berbunga sepanjang tahun, asalkan kondisi

ekosistemnya memenuhi syarat pembungaan.

d. Buah, buah matang 4-6 bulan setelah berbunga, biasanya terjadi pada bulan Mei-

Juni. Untuk jeruk besar, musim buah utama pada bulan Juni-September. Buah

jeruk tergolong berbiji banyak dan kulit buahnya banyak mengandung minyak

asiri. Buah jeruk umumnya berbentuk bulat.

Gambar 2.4: Jeruk

Sumber: sukawanabali.blogspot.co.id diakses 7 Oktober 2015

Page 7: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 12

e. Agroekologi, tanaman jeruk dapat ditanam di daerah dataran rendah hingga

dataran tinggi pada suhu 20-30 C. Jeruk keprok baik ditanam di ketinggian 100-

1.300m dpl dengan iklim relatif kering dan berada di tempat terbuka.

2. Kopi

Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan

ekstraksi biji tanaman kopi. Tanaman kopi dapat dilihat pada Gambar 2.5. Secara

umum terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika dan robusta. Biji kopi dapat diolah

menjadi minuman kopi yang memiliki rasa dan aroma yang menarik, kopi juga

dapat menurunkan resiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu dan

berbagai penyakit jantung.

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik.

Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini.

Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis.

Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman

ini dapat tumbuh hingga 3 m bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh

optimalnya adalah 18-260C. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan

berwarna hijau hingga merah gelap.

1. Cengkeh

Gambar 2.5: Kopi

Sumber: www.bali-bisnis.com diakses 7 Oktober 2015

Gambar 2.6: Cengkeh

Sumber:sukawanabali.blogspot.co.id diakses 7 Oktober 2015

Page 8: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 13

Cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian yang tinggi nilai

ekonominya. Baik sebagai rempah-rempah, bahan campuran rokok kretek atau

bahan dalam pembuatan minyak atsiri. Dalam proses pengolahan cengkeh,

sebelumnya perlu dijemur agar kering kurang lebih selama 4 sampai 5 hari. Dari

awal bibit ditanam hingga untuk mendapatkan hasil panen yang pertama

membutuhkan waktu 3 bulan, kemudian untuk panen-panen selanjutnya dapat

dipanen setiap tahun sekali. Harga jual dari cengkeh ini adalah Rp.50.000 sampai

Rp.100.000 per kilogramnya. Dapat dilihat pada Gambar 2.6 dimana cengkeh yang

sudah dikeringkan dan yang belum.

2.1.4 Hubungan Arsitektur dan Lingkungan

Atas dasar hubungan antara arsitektur dan lingkungannya maka perhatian

kepada arsitektur diahlihkan kepada arsitektur kemanusiaan yang

memperhitungkan juga keselarasan dengan alam maupun kepentingan manusia

penghuninya. Pembangunan menurut kebutuhan manusia itu dinamakan

pembangunan secara biologis atau arsitektur biologis. Biologis berasal dari kata

bios yang berarti alam kehidupan/alam tumbuh-tumbuhan dan logos berarti dunia

teratur atau dunia berakal. Istilah arsitektur biologis tersebut memperlihatkan

hubungan erat antara manusia dan lingkungan atau alam sekitar. Berikut dipaparkan

berbagai jenis bahan yang sesuai dengan konsep agrowisata diantaranya yaitu :

1. Kayu

Pilihan atas suatu bahan bangunan tergantung pada sifat-sifat biologis, teknis,

ekonomis dan keindahan. Kayu sebagai bahan bangunan biologis, maka perlulah

diketahui sifat-sifatnya sepenuhnya. Kayu sampai saat ini masih banyak dicari dan

dibutuhkan manusia. Diperkirakan abad-abad yang akan datang, kayu semakin

lama semakin dibutuhkan (Frick, 1991). Dari segi manfaatnya bagi kehidupan

manusia, kayu sebagai bahan bangunan biologis mempunyai sifat-sifat utama

antara lain:

a. Kayu merupakan sumber daya alam yang tidak akan habis apabila dikelola

dengan cara yang baik.

b. Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses dan dijadikan barang lain.

c. Kayu mempunyai sifat-sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan-bahan

lain. Kayu dapat diolah menjadi berbagai material bangunan dalam bangunan,

Page 9: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 14

yang membuat bangunan tersebut terkesan alami dan biologis. Pengaplikasian

material kayu dapat dilihat seperti pada Gambar 2.7.

2. Bambu

Pada umumnya bambu sebagai bahan bangunan biologis didapatkan hampir

di seluruh Indonesia. Bambu adalah bahan ramuan yang penting, sebagai pengganti

kayu. Bambu harus tua, berwarna kuning jernih atau hijau tua dan berbintik putih

pada pangkalnya, berserat padat dengan permukaan yang mengkilap. Yang

termasuk jenis bambu tahan lama antara lain : bambu petung dan bambu gombong

untuk jenis besar, bambu andong dan bambu temen untuk jenis sedang, bambu apus

dan bambu tali untuk jenis kecil. Pengaplikasian material bambu dapat dilihat

seperti pada Gambar 2.8.

Gambar 2.7 : Pengaplikasian Material Kayu

Sumber:www.karyakukusen.com diakses 6 Oktober 2015

Gambar 2.8: Pengaplikasian Material Bambu pada Bangunan

Sumber : www.designboom.com diakses 6 Oktober 2015

Page 10: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 15

3. Alang-alang

Alang-alang adalah jenis rumput yang banyak ditemukan di daerah tropis. Akar

rimpangnya yang sulit dihancurkan, merusak tanaman-tanaman pertanian. Bijinya

sangat mudah disebarkan angin, sehingga dalam waktu singkat dapat menguasai

daerah yang luas. Atap alang-alang dibuat seperti atap rumbia. Rumput tersebut

dikeringkan terlebih dahulu. Oleh karena alang-alang kurang panjang daripada

rumbia, maka jalon berukuran lebih kecil. Pengaplikasian material alang-alang

dapat dilihat seperti pada Gambar 2.9.

4. Batu Alam

Batu alam seperti bahan alam yang lain, tercipta dan terkandung dalam suatu

peredaran alam yang tertutup. Batu alam cocok untuk membuat dinding batu

sebagai dinding dari bahan biologis, terutama dinding batu alam yang kering.

Pengaplikasian material batu alam dapat dilihat seperti pada Gambar 2.10.

Gambar2.9: Pengaplikasian Material Alang-alang pada Bangunan

Sumber : csglobe.com diakses 6 Oktober 2015

Gambar 2.10 : Pengaplikasian Material Batu Alam pada Bangunan

Sumber : bakoelbata.com diakses 6 Oktober 2015

Page 11: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 16

Perencanaan arsitektur biologis dengan bahan bangunan biologis merupakan

suatu lintas ilmu yang melibatkan banyak ahli. Kerja sama yang baik antara ahli

yang terlibat akan memungkinkan optimalisasi dalam perencanaan. Yang

terpenting pada prinsip ini ialah ide sebagai dasar perencanaan meskipun terdapat

kesulitan-kesulitan, misalnya bahan bangunan, letak site, iklim, keuangan dan

sebagainya.

2.2 Permukiman Tradisional

Permukiaman dapat dikatakan sama seperti sarang dimana pada sarang

mahkluk hidup tumbuh dan berkembang kemudian mengetahui daerah sekitarnya ,

beradaptasi dengan lingkungannya. Dan lingkungannya disini dinamakan habitat

dimana habitat merupakan tempat makluk hidup berorganisasi melakukan segala

aspek yaitu dari aspek sosial, ekonomi, politik dan sebagainya. Dari analogi diatas

didapatkan bahwa permukiman diartikan sebagai perumahan atau kumpulan tempat

tinggal dengan segala unsur serta kegiatan yang berkaitan dan ada didalam

permukiman tersebut.

Kemudian menurut Charles Abram beliau mengartikan bahwa permukiman

tidak hanya tempat berlindung melainkan bagian daripada kehidupan komunitas

dan keseluruhan lingkungan sosial. Permukiman juga diartikan kumpulan dari

beberapa rumah dan manusioa yang menempatinya. Hal ini menandakan bahwa

permukiman telah ada sejak adanya masyarakat yang berbudaya. Terhadap pola

permukiman dapat dicatat adanya pendekatan ekologi yaitu, proses terbentuknya

relung (niche) dan gheto dalam proses biologiv yang mencoba menerangkan

terbentuknya pola permukiman. Dari susunan pola rumah yang di bentuk oleh

masyarakat bali aga juga memiliki keunikan ruang yaitu dimana setiap ruang

memiliki bentuk dan fungsi yang sangat focus di peruntukan.

2.2.1 Hubungan Agrowisata dengan Permukiman Tradisional

Agrowisata adalah kegiatan wisata yang memberikan pengalaman dan

pengetahuan dibidang perkebunan dan pertanian, dimana disini wisata yang

disajikan yaitu berkaitan dengan alam di sektor perkebunan dan pertanian adapun

hal ini dikarenakan pada desa tradisional merupakan desa yang memiliki potensi

agrowisata di sektor perkebunan dan pertanian ini dikarenakan demografi daripada

Page 12: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 17

desa tradisional yaitu memiliki curah hujan rata rata 1800 s/d 1887 mm/tahun atau

rata rata 149 hari kalender.

Permukiman tradisional juga sangat kental dengan adanya unsur seperti

kebudayaan dan agama, dimana kedua hal tersebut merupakan factor penentu

daripada terciptanya permukiman tradisional. Dan juga biasanya permukiman

tradisional ini terletak pada daerah yang masih belum ramai contohnya yaitu di

pegunungan. Permukiman tradisional merupakan permukiman yang di bentuk oleh

adanya hubungan agama dan kebudayaan yang terdapat didalam suatu daerah.

Disamping digunakan sebagai aktifitas, rumah tradisional juga di gunakan sebagai

tempat aktifitas psikologi jadi pada pemukiman Bali Aga kedua unsur ini harus

saling berkaitan dan berhubungan.

Adapun hal yang di jelaskan disini sejarah Indonesia kuna yang dimiliki dan

yang sedang mengalami perkembangan pesat sejalan dengan model pendekatan

baru yang melibatkan ilmu-ilmu sosial untuk memberikan eksplansi terhadap objek

sejarah yang di jadikan penelitian. Implikasinya yaitu terletak pada design

bangunan yang terdapat pada daerah itu sendiri.

Terlihat pada Gambar 2.11. Pengaruh rumah adat tradisional di ambil dari

letak geografis daripada site, kemudian kebutuhan yang di miliki oleh masyarakat

itu sendiri dan kebiasaan masyarakat di dalam lingkungannya.

Adapun tipe rumah dan beberapa hal mengenai permukiman tradisional dapat

dilihat pada Gambar

Gambar 2.11 : Permukiman Tradisional

Sumber : Dokumentasi 12 Oktober 2015

Page 13: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 18

Pada gambar di atas merupakan gambar yang meunjukan bahwa permukiman

tradisional memiliki karakteristik yang lain yaitu terletak di daerah pedalaman dan

banyak juga terletak di daerah pegunungan dan struktur penyusun bangunan nya

juga menggunakan bahan yang didapat dari alam seperti bambu tanah liat, bata dan

kayu.

2.3 Studi Banding

Studi ini menjelaskan tempat-tempat sejenis yang telah ada sebelumnya,

menjelaskan bagaimana contoh objek fasilitas agrowisata dan permukiman

tradisional yang dapat dijadikan objek materi pembelajaran dan dapat menunjang

bagaimana aktifitas yang terjadi di dalamnya organisasi ruang yang terdapat di

dalamnnya kemudian bagaimana masyarakat dapat beradaptasi dengan lingkungan

sekitarnya..

Gambar 2.12 :Bentuk dan Pola Permukiman Tradisional

Sumber : http://www.naturalsunrisetour.com diakses 7 oktober 2015

Page 14: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 19

2.3.1 Bagus Agro Plaga

Bagus Agro Pelaga terletak diperbukitan dengan ketinggian 950 m dari

permukaan laut, terletak di Jalan Raya Puncak Mangu, Desa Petang, Kecamatan

Pelaga, Kabupaten Badung, Bali. Bagus Agro Pelaga merupakan sebuah kawasan

Agrowisata yang dibangun oleh The Bagus Discovery Group. Dapat dilihat pada

Gambar 2.12 terlihat suasana daripada Agrowisata Bagus Agro Plaga.

Kawasan ini menawarkan wisata agro yaitu kegiatan wisata dimana tanaman

menjadi objeknya mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan hingga pemetikan.

Berbagai macam tanaman terdapat di dalamnya, antara lain anggrek, sayur-sayuran,

jagung, kacang-kacangan, stroberi, pisang dan kopi.

Kawasan Bagus Agro Pelaga ini luasnya sekitar 18 hektar. Sistem perkebunan

disini menggunakan sistem tetes untuk pengairannya, berbeda dengan sistem subak

yang digunakan untuk pertanian tradisional Bali. Sistem tetes memungkinkan untuk

mengatur aliran air dengan lebih efektif dan lebih efisien, yang sangat cocok untuk

perkebunan. Dapat dilihat pada Gambar 2.13 bagaimana siteplan kasar daripada

Agrowisata Bagus Agro Plaga yang terletak di Desa Plaga Kecamatan Petang,

Badung.

Gambar 2.13 : Suasana Pemandangan Bagus Agro Plaga

Sumber : Dokumentasi 10 Oktober 2015

Page 15: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 20

PERKEBUNAN

PERKEBUNAN

Gambar 2.14 : Siteplan Kasar Bagus Agro Plaga Agrowisata

Sumber : Observasi 2015

U PADMASANA

LOBBY

MEETING ROOM

RESTAURANT

SERVICE

ROOM VILLA

ROOM VILLA

ROOM VILLA

ROOM VILLA

WANTILAN

BACK OFFICE

PARKIR

PERKEBUNAN

Page 16: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 21

2.3.2 Aloevera Bali Agrowisata

Lokasi perkebunan Aloevera Bali atau Lidah Buaya bertempat di Banjar

Bonbiu, Desa Saba, Kecamatan Blah Batuh. Area Perkebunan seluas satu hektare

ini dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan tujuan untuk berlibur. Aloevera Bali

adalah agrowisata Bali untuk perkebunan lidah buaya dimana di perkebunan ini

pengunjung dapat melihat bagaimana perkembangan aloevera dari awal 0 % hingga

sampai titik panennya. Perkebunan ini di kembangkan dengan pola system plasma

yaitu kerjasama PT Aloevera Bali dengan petani setempat. Saat ini perkembangan

aloevera hanya digunakan untuk pembuatan pupuk yang berguna untuk tumbuhan

kacang-kacangan selain digunakan untuk kecantikan.

Aloevera Bali atau yang dikenal dengan Alove Bali ini berdiri di lahan seluas

satu hektare dan dimana pembagian lahannya yaitu 72 are merupakan lahan yang

di budidayakan oleh plasma petani dan 28 are lagi di kelelola oleh pihak Alove

Bali. Adapun seseorang yang berkebangsaan asinag yaitu Mr. Hendrikus Johanes

Swaneberg selaku komisaris utama prihatin dengan penghidupan para petani di

desa ini. Dapat dilihat pada Gambar 2.14 mengenai suasana pada Agrowisata

Alovera Bali.

Adapun fasilitas fasilitas yang terdapat di dalam arowisata lidah buaya ini

yaitu adalah adanya warung penjual makanan dan minuman, toilet serta area parkir

yang cukup memadai bagi wisatawan. Untuk mencapai lokasi ini hanya

memerlukan waktu sekitar 25 menit karena jarak tempuh perjalanan yang tidak

begitu jauh dari Kota Denpasar, tepatnya kurang lebih 14 km.

Dapat dilihat pada Gambar 2.15 bagaimana siteplan kasar daripada Aloevera

Agrowisata. Terlihat bahwa agrowisata ini juga menawarkan pengolahan di bidang

Gambar 2.15 : Aloevera Bali Agrowisata

Sumber : Dokumentasi 10 Oktober 2015

Page 17: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 22

pabrikasi lidah buaya. Pengaruh asing mampu menjadi bagian dari tetap eksisnya

pesona wisata Bali dimata dunia pada umumnya dan di bumi pertiwi ini tentunya.

Gambar 2.16 : Siteplan Kasar Alovera Bali Agrowisata

Sumber : Observasi 2015

PENGOLAHAN

ALOVERA

OFFICE

OFFICE

BALE

BALE

PABRIKASI PABRIKASI

PENGOLAHAN

ALOEVERA

PERKEBUNAN

PERKEBUNAN

U

Page 18: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 23

2.3.3 Permukiman Tradisional Desa Penglipuran Kubu, Bangli, Bali

Permukiman tradisional Desa Penglipuran ini merupakan permukiman yang

terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Konon permukiman ini merupakan permukiman

yang berasal dari migrasinya penduduk Desa Bayung Gede yang terletak di

Kecamatan Kintamani, Bangli. Adapun arti dari pada kata Penglipuran yaitu

diambil dari kata lipur yang berarti menghibur hati. Pondok-pondok di daerah hutan

sebagai tempat untuk menghibur hati sambil bekerja diladang yang kemudian

menjadi Desa Penglipuran. Sumber dari pada tokoh agama menyebutkan bahwa

penglipuran memiliki makna yaitu pengeling pura, yaitu tempat suci untuk

mengenang leluhur. Dikarenakan Desa Penglipuran merupakan Desa Bali Aga

maka tidak dapat terlepas dari adanya kebudayaan antara masyarakat dan

lingkungannya.

Gambar 2.17 :Desa Penglipuran

Sumber : Observasi 2015

Page 19: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 24

Dapat dilihat pada Gambar bagaimana siteplan kasar daripada Permukiman

Tradisional Desa Penglipuran Kubu, Bangli, Bali

Gambar 2.18 :Site Plan Desa Penglipuran

Sumber : Buku Arsitektur dan Kebudayaan kuno

Page 20: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 25

2.4 Spesifikasi Umum Proyek

Dari kesimpulan teori dan juga studi banding yang didapat, dapat dijelaskan

spesifikasi umum dari Fasilitas Agrowisata Terintegrasi dengan Permukiman

Tradisional yang akan dirancang sebagai berikut:

2.4.1. Pengertian

Fasilitas Agrowisata Terintegrasi Dengan Permukiman Tradisional

merupakan sebuah tempat wisata, dimana wisata yang ditawarkan merupakan

wisata yang berbeda dengan wisata perkotaan. Tempat wisata ini ialah sebagai

tempat berekreasi di perkebunan dimana fasilitas penunjang yaitu permukiman

tradisionalnya sebagai tempat penginapan. Dan juga sebagai tempat beristirahat

menghilangkan kejenuhan tinggal di perkotaan, mendapatkan petualangan baru,

makanan yang alami karena dapat dipetik langsung dari kebunnya dan

mendapatkan suasana yang berbeda dari perkotaan.

2.4.2. Tujuan

a Tujuan Sosial

Sebagai tempat pelestarian sumber daya alam, dapat memunculkan peluang

bagi penduduk lokal khususnya petani untuk meningkatkan pendapatan dan

meningkatkan taraf hidup mereka, menjadi sarana yang baik untuk mendidik

masyarakat tentang pentingnya pertanian, mengurangi arus urbanisasi ke perkotaan

karena masyarakat telah mampu mendapatkan pendapatan yang layak dari

usahanya di desa (Agrowisata) dan menjadi media promosi bagi produk lokal dan

membantu perkembangan daerah dimana tempat Agrowisata Perkebunan ini

dibangun.

b Tujuan Komersial

Tujuan komersial berupa peyediaan jasa pemandu wisata perkebunan serta

menyediakan fasilitas-fasilitas komersial berupa penginapan yang terintegrasi

dengan permukiman tradisional, restaurant dan toko yang menjual souvenir dan

buah-buahan.

2.4.3. Lingkup Kegiatan

Dalam fasilitas agrowisata ini terdapat beberapa lingkup kegiatan, antara

lain:

Page 21: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 26

a Kegiatan Utama

Kegiatan utama yaitu kegiatan utama yang terdapat dalam perencanaan

fasilitas agrowisata ini. Kegiatan utama yang diwadahi dalam perencanaan fasilitas

agrowisata ini ialah kegiatan rekreasi perkebunan dan perdagangan berupa souvenir

maupun buah-buahan.

b Kegiatan Penunjang

Kegiatan Penunjang yaitu kegiatan yang dilakukan dalam mendukung dan

melengkapi kegiatan utama. Kegiatan penunjang yang diwadahi dalam perencanaan

fasilitas agrowisata ini ialah kegiatan hunian berupa penginapan dan kegiatan

pelayanan makan dan minum berupa restaurant.

c Kegiatan Pengelolaan

Kegiatan pengelolaan yaitu kegiatan yang dilakukan dalam mendukung

kegiatan utama dan penunjang sebagai suatu fungsi terhadap pelindung,

pengelolaan, pemeliharaan dan administrasi dari proyek ini. Kegiatan pengelolaan

yang diwadahi dalam perencanaan fasilitas agrowisata ini ialah kegiatan

perkebunan, kegiatan pengolahan hasil perkebunan dan kegiatan pengelolaan

kantor.

2.4.4. Pelaku Kegiatan

Dalam fasilitas agrowisata ini terdapat beberapa pelaku kegiatan, antara lain:

a. Wisawatan atau konsumen

Merupakan tamu atau konsumen baik wisatawan domestik maupun wisatawan

mancanegara yang datang untuk berekreasi serta memperoleh pelayanan

penunjang yang ditawarkan pada fasilitas agrowisata ini.

b. Pengelola

Dalam perencanaan fasilitas agrowisata ini terdapat pelaku kegiatan pengelola

sebagai berikut:

1) Pengelola staff pelayanan, yaitu staff kebersihan, staff perkebunan, staff

penginapan, staff restaurant, staff pengolahan, staff perdagangan dan staff

keamanan.

2) Pengelola staff administrasi, yaitu karyawan, sekretaris, asisten manager

dan general manager.

Page 22: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 27

2.4.5. Fungsi

Dari penjabaran di atas terdapat beberapa fungsi dalam Fasilitas Agrowisata,

dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Fungsi Rekreasi

Fungsi rekreasi yaitu rekreasi perkebunan yang terdapat pada fasilitas

agrowisata ini dengan penyediaan jasa pemandu wisata, pengunjung dapat

berkeliling kebun dan memetik langsung buah dari kebunnya. Selain itu rekreasi ini

juga mengandung pengetahuan yaitu pembelajaran mengenai perkebunan misalnya

pengolahan hasil perkebunan.

b. Fungsi Perdagangan

Fungsi perdagangan yaitu penjualan hasil perkebunan yang terdapat pada kebun di

fasilitas agrowisata ini dan penjualan berupa produk hasil perkebunan.

c. Fungsi Pelayanan Makan dan Minum

Fungsi pelayanan makan dan minum yaitu penyediaan jasa pelayanan makan dan

minum berupa restaurant.

d. Fungsi Hunian

Fungsi hunian yaitu penyediaan jasa penginapan yang ditujukan kepada wisatawan

yang ingin menginap baik itu wisatawan mancanegara maupun domestik

(permukiman tradisional).

e. Fungsi Perkebunan

Fungsi perkebunan yaitu berupa perkebunan yang dikelola oleh staff perkebunan

untuk mendukung tempat fasilitas agrowisata ini.

f. Fungsi Pengolahan

Fungsi pengolahan yaitu berupa pengolahan hasil perkebunan menjadi makanan

atau cemilan yang nantinya akan dikemas menjadi sebuah produk dan dijual di toko

yang terdapat pada fasilitas agrowisata ini.

g. Fungsi Pengelolaan

Fungsi pengelolaan yaitu berupa pelayanan dan fungsi terhadap pengelolaan

agrowisata, baik dalam pemeliharaan, pengelolaan fasilitas dan administrasi.

2.4.6 Fasilitas

Fasilitas fasilitas yang akan di bangun :

Fasilitas Utama

Page 23: Seminar Tugas Akhir (by Design) - sinta.unud.ac.id II... · terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial dan permukaan (landscape) areal pedesaan. Agrowisata juga berarti pariwisata di

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. 28

Restaurant

Penginapan yang berbasis permukiman tradisional

Area pemeliharaan tanaman agro

Stage-stage penjualan produk

Tempat pengolahan produk

Fasilitas Penunjang

Parkir

Kamar mandi

Pura wantilan

Meeting room/lobby

Fasilitas Pengelola

Kantor Pengelola

Loker

Fasilitas Service

Gudang

Ruang Genzet

Ruang ME

2.4.7. Persyaratan

Persayaratan yang digunakan di dalam merancang fasilitas agrowisata yaitu :

a) Akses utama yang lancar namun dalam akses menuju kawasan di buat agak

sempit untuk menunjukan adanya nuansa yang alami.

b) Keberadaan tapak yang jauh dari keramaian dan hirukpikuk kota.