Peran Perguruan Tinggi Dalam Pemberantasan Korupsi

Post on 15-Jan-2017

240 views 1 download

Transcript of Peran Perguruan Tinggi Dalam Pemberantasan Korupsi

Todung Mulya Lubis

25 Oktober 2016

11.6%

9.5%

3.3%1.7%1.6%

7.6%

1.7%

63%

Narkoba

Kriminalitas

Terorisme

Pelanggaran HAMKonflik SARA

Lain-lain

Tidak tahu/tidak jawab

Korupsi

Sumber : Kompas, 9 September 2013

Dampak

Korupsi

Ekonomi

Sosial

Politik dan

Demokrasi

Penegakan

Hukum

Pertahanan

& Keamanan

Lingkungan

Korupsi adalah kejahatan yang luar biasa (extraordinary crime)

Merusak sendi-sendi negara

Undang-undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Penindakan Pencegahan

20

12

Skor 32/

Peringkat

118

20

13

Skor 32

(TETAP)/

Peringkat

114 (NAIK)

20

14

Skor 34

(NAIK)/

Peringkat

107

20

15

Skor 36

(NAIK)/

Peringkat

88 (NAIK)

Peringkat naik namun tidak signifikan

Skor CPI

Upaya pemberantasan korupsi tidak efektif, tidak optimal, cenderung stagnant

PENINDAKAN

cultural approach (pembentukan budaya anti korupsi) dan systemic approach (pembentukan sistem yang

menutup ruang /kesempatan untuk korupsi)

PENCEGAHAN

Pendidikan Anti-Korupsi

Pentingnya pendidikan Anti-Korupsi, karena: 1. Lawyer Approach (penegakan hukum-> quick impact namun

high cost karena tantangan terbesarnya terletak pada integritas aparat penegak hukum itu sendiri)

2. Business Approach -> 3. Market or Economist Approach 4. Cultural Approach (membangun dan memperkuat sikap anti

korupsi, low cost & sustainable)

(reward)

Memasukan pembelajaran korupsi dan anti-korupsi ke dalam kurikulum pendidikan (sedini mungkin sejak TK sampai dengan Perguruan

Tinggi)

Dengan penyajian/metode penyampaian yang

tepat

Diharapkan dapat melahirkan agent of change dengan anti-corruption character (mencetak

tokoh integritas)

Laporan Tahunan KPK Tahun 2015 menjelaskan bahwa ada 8 (delapan) program yang dilakukan KPK, berkoordinasi dengan berbagai lembaga untuk mengawal pembangunan pendidikan anti-korupsi, namun belum adanya paramater yang mengukur keberhasilan/efektifitas dari pelaksanaan program tersebut. Sehingga pelaksanaan program masih bersifat satu arah. Misalnya pada Program Piloting Sekolah Berbudaya Jujur dapat ditindaklanjuti dengan pemberian reward/penghargaan sehingga memotivasi implementasi dari pembelajaran budaya anti-korupsi.

Belum ada program yang difokuskan untuk diterapkan

khusus di perguruan tinggi. Misalnya kompetisi penulisan karya ilmiah, bedah kasus korupsi, atau adanya penghargaan perguruan tinggi dengan kontribusi pembangunan budaya anti-korupsi.

Sinergi pendekatan cultural approach dan business approach (reward) dapat meningkatkan efektifitas pembangunan budaya anti korupsi.