AKSELERASI PROGRAM PEMBERANTASAN KORUPSI …
of 44
/44
Embed Size (px)
Transcript of AKSELERASI PROGRAM PEMBERANTASAN KORUPSI …
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN
NDH : 26
INSTANSI : POLRI
ANGKATAN XLVI PUSBANGKOM PIMNAS DAN MANAJERIAL ASN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
Alhamdulillah…,Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah.S.W.T karena atas
rahmat dan karunianya Laporan inplementasi proyek perubahan dengan judul “Akselerasi
program pemberantasan korupsi melalui sistem pelaporan Online” dapat disusun dan di
selesaikan dengan lancar sesuai waktu yang ditentukan. Laporan ini merupakan salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I angkatan
XLVI tahun 2020 yang telah mendapat persetujuan dari mentor Brigjen Pol Drs. NANANG
AVIANTO, M.Si.
Penyusunan Proyek Perubahan ini sangat penting untuk menindak lanjuti peraturan
Kapolri No. 9 tahun 2017 tentang usaha bagi anggota Polri dan peraturan Kapolri No. 10
tahun 2017 tentang laporan kepemilikan barang yang tergolong mewah oleh pegawai Negeri
pada Polri. Dalam pembahasan proyek perubahan ini penulis dibantu oleh tim Kebijakan,
tim Dokumentasi dan Administrasi, dan tim Sosialisasi untuk membangun sistem pelaporan
Online yang nantinya menjadi wadah laporan sesuai amanah dalam Pasal 4 kedua peraturan
Kapolri tersebut, dan membuat buku panduan operasionalnya untuk dapat dijadikan
pedoman operasional bagi personil, Satker maupun Satwil dalam memberikan laporan.
Disamping itu juga penulis melakukan komunikasi untuk melaksanakan koordinasi dan
diskusi dengan beberapa Stakeholder baik Internal maupun External yaitu dengan Div TIK,
Div Kum, Itwasum, BA Reskrim untuk mengimplementasikan Proyek Perubahan ini.
Penyusunan proyek perubahan ini dapat diselesaikan atas arahan dan bimbingan Ibu
Dr. WINANTUNINGTYAS T.S.M.Si selaku Coach dan BRIGJEN POL Drs. NANANG AVIANTO,
M.Si. selaku mentor kami. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada seluruh pejabat Biro Paminal Div Propam Polri, khususnya tim Kebijakan, tim
Dokmin, dan tim Sosialisasi atas kerjasamanya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
terkait implementasi proyek perubahan ini sehingga dapat berjalan sesuai target waktu yang
ditentukan
Tidak lupa ucapan terimaksih juga penulis sampaikan kepada Kepala LAN, Bapak dan
Ibu Widya Iswara, Narasumber, seluruh staf LAN serta rekan-rekan peserta PKN I Angkatan
XLVI tahun 2020 yang selalu memberikan bimbingan, arahan, serta dukungan moril maupun
materil selama penulis mengikuti pelatihan.
Jakarta, November 2020
INTERNAL: ............................................................................................................. 4
EKSTERNAL: ........................................................................................................... 5
7. TAHAPAN/MILESTONES ............................................................................................ 6
Jangka menengah (November 2020-April 2021) ........................................................ 7
Jangka panjang (April 2021-Desember 2021) ............................................................ 8
8. RUANG LINGKUP CAKUPAN PROYEK PERUBAHAN ...................................................... 8
9. TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN .......................................................................... 9
10. PETA SUMBER DAYA ............................................................................................. 11
11. MANEJEMEN PENGEMBANGAN KOLABORASI .......................................................... 11
a. Identifikasi dan Analisis Stakeholder .................................................................. 11
b. Strategi komunikasi .......................................................................................... 13
a. Potensi kendala ............................................................................................... 13
b. Srategi mengatasinya ....................................................................................... 13
13. Kriteria Keberhasilan .............................................................................................. 14
BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN ................................................................. 15
15. Pencapaian Proyek Perubahan ................................................................................ 15
a. Pada tahapan jangka pendek : .......................................................................... 15
16. Peta Dukungan Stake Holders Dan Strategi Komunikasi ............................................ 26
a. Eksternal ......................................................................................................... 29
18. Pemanfaatan Sumber Daya..................................................................................... 31
c. Sumber Daya Anggaran .................................................................................... 32
19. Kendala Internal dan Eksternal ............................................................................... 32
a. Kendala Internal .............................................................................................. 32
21 . Instrumen Monitoring Untuk Pelaksanaan Proyek Perubahan .................................... 34
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 35
Implementasi program pemberantasan korupsi pada institusi Polri tertuang dalam
program 7 Quick Wins Polri yaitu pembentukan tim internal anti korupsi, yang kemudian di
jabarkan dalam 5 program yaitu: Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Whistle
Blowing System (WBS Online), Peraturan Kapolri No. 9 tahun 2017 tentang usaha bagi
anggota Polri, Peraturan Kapolri No. 10 tahun 2017 tentang Kepemilikan barang yang
tergolong mewah oleh pegawai Negeri pada Polri dan benturan kepentingan.
Biro Paminal Divpropam Polri adalah salah satu pelaksana Implementasi peraturan
Kapolri No. 9 tahun 2017 dan peraturan Kapolri No.10 tahun 2017 yaitu, menghimpun seluruh
laporan yang masuk dari seluruh Polda-Polda di Indonesia, namun semenjak diundangkannya
peraturan Kapolri No. 9 tahun 2017 dan peraturan Kapolri No. 10 tahun 2017, hingga saat
ini belum ada laporan yang masuk sehingga perlu dilakukan Akselerasi pada kedua peraturan
Kapolri tersebut. Wujud Akselerasinya adalah dengan membangun sistem pelaporan Online
yang cepat dan mudah di akses, inilah yang menjadi fokus penulis menyusun Proyek
Perubahan ini.
Dalam menyusun Proyek Perubahan ini penulis membahas dan mengupas tentang
Bagaimana membangun sistem pelaporan Online, menyusun buku panduannya, melatih para
personil yang mengawaki sistem, menyusun Draft Reward dan Punishment, menyusun
jadwal sosialisasi hingga memilih dan menentukan Satker serta Satwil sebagai Pilot Projec
tertib penyampaian laporan.
Jakarta, November 2020
BAB I PENDAHULIUAN
1. LATAR BELAKANG
Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo permasalahan korupsi menjadi salah satu
prioritas beliau, bahkan dengan tegas beliau memerintahkan kepada para Menterinya untuk
jangan korupsi dan segera membangun sistem yang menutup celah terjadinya korupsi.
Menindak lanjuti perintah Bapak Presidan tersebut, Polri telah membuat beberapa
program yang berorientasi pada upaya pemberantasan korupsi di tubuh Internal Polri, yang
tertuang dalam “Quick Win” Polri. Salah satu implementasi program Quick Win Polri tersebut
adalah menerbitkan peraturan Kapolri (Perkap) No. 9 tahun 2017 tentang Usaha bagi
anggota Polri dan peraturan Kapolri No. 10 tahun 2017 tentang kepemilikan barang yang
tergolong mewah oleh Pegawai Negeri pada Polri.
Dalam pasal 4 kedua peraturan Kapolri tersebut diatas, mewajibkan pada setiap
Pegawai Negeri pada Polri untuk melaporkan kegiatan usaha dan kepemilikan barang yang
tergolong mewah yang dimilikinya. Kewajiban melaporkan usaha dan kepemilikan barang
mewah oleh pegawai Negeri pada Polri belum dilaksankanya sehingga sampai saat ini Polri
belum memiliki Data Base sebagai mana tujuan di undangkanya kedua peraturan Kapolri
tersebut, tentunya membawa dampak kurang maksimalnya implementasi program
pemberantasan korupsi di tubuh Internal Polri dan dapat menurunkan citra Polri di tengah
masyarakat.
2. Tersusunya pedoman tatacara laporan secara Online
3. Tersusunya kriteria pemberian Reward dan Punishment
4. Terlaksananya sosialisasi keseluruh Polda dan Satker Mabes Polri
5. Adanya Satker Mabes Polri, Polda, Polres, yang memenuhi kriteria sebagai Pilot Project
tertip laporan
6. Polri memiliki Data Base yang berisi :
- Data personil Polri yang memiliki usaha (sesuai Perkap no. 9 tahun 2017)
- Data personil Polri yang memiliki barang yang tergolong mewah (sesuai Perkap
no. 10 tahun 2017)
3. KONDISI SAAT INI
Peratuan Kapolri No. 9 tahun 2017 tentang usaha bagi anggota Polri dan peraturan
Kapolri No. 10 tahun 2017 tentang kepemilikan barang mewah oleh pegawai Negeri pada
Polri. Telah di Undangkan sejak tanggal 21 Juli 2017, kedua peraturan Kapolri ini adalah
sebagai penjabaran program 7 Quick Win Polri yang berorientasi pada program
pemberantasan korupsi di lingkungan internal Polri.
Hingga saat ini kedua peraturan Kapolri tersebut tidak dapat dilaksanakan, meskipun
aturan pelaksananya berupa peraturan Kepala Divisi (Perkadiv) telah diterbitkan. Hal ini
secara tidak langsung memberikan kotribusi terhadap masih adanya penyalah gunaan
anggaran oleh Kasatwil dijajaran kewilayahan. Berikut ini data penyalah gunaan wewenang
dan anggaran selama tiga tahun terakhir:
NO JENIS PELANGGARAN POLDA SURAT KET
1. Dugaan adanya pemotongan
program APBNP
Polda
1. Dugaan penyalah gunaan
wewenang terkait penjualan aset
tanpa mekanisme yang benar
1. Dugaan penyalah gunaan
sebasar Rp 20.885.000,-
JATIM Sat Narkoba
Maluku Barat Daya
MALUKU Dumas bulan
menjadi Kapolsek
(sumber Divpropam Polri)
Dari data tersebut diatas menunjukan bahwa meskipun peraturan Kapolri No. 9 tahun
2017 dan peraturan Kapolri No. 10 tahun 2017 telah di undangkan sejak tahun 2017 namun
masih saja terjadi penyalah guanaan anggaran (dugaan korupsi) di jajaran kewilayahan.
TAHUN 2020
4. GAGASAN PROYEK PERUBAHAN
Upaya mewujudkan Institusi Polri yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme, terus di lakukan oleh pemimpin tertinggi di Kepolisian. Berbagai kajian dilakukan
untuk dapat menghasilkan program maupun Regulasi yang berorientasi pada pemberantasan
tindak pidana korupsi di instansi Polri. Salah satu kebijakan yang dihasilkan dari proses kajian
dan penelitian yang cermat dan mendalam adalah mengijinkan anggota Polri melakukan
kegiatan usaha dengan berbagai ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan. Dengan di
ijinkannya anggota Polri melaksanakan kegiatan usaha, tentunya dari kegiatan usahanya itu
akan mendapatkan penghasilan baik berupa uang, maupun harta benda lainnya. Regulasi
yang mengatur kedua hal tersebut adalah peraturan Kapolri No. 9 tahun 2017 dan peraturan
Kapolri No. 10 tahun 2017. Kedua peraturan Kapolri tersebut mewajibkan semua personil
Polri yang memiliki kegiatan usaha dan barang mewah untuk melapor sesuai mekanisme
pelaporan yang telah diatur. Pada kenyataannya kewajiban tersebut tidak dilaksanakan oleh
karena itu perlunya dibuat sistem pelaporan yang murah, cepat, mudah dan berbasis
Teknologi, yang berisi data personil Polri yang memiliki usaha dan memiliki barang yang
tergolong mewah.
INTERNAL:
1. Dengan adanya sistem pelaporan Online maka Polri akan memiliki Data Base yang
berisi data seluruh personil Polri yang memiliki usaha dan memiliki barang mewah,
yang akan mempermudah penelusuran harta kekayaan personil Polri terkait
penyelesaian tindak pidana korupsi yang terjadi di instansi Polri.
2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa instansi Polri, sebagai instansi yang
bersih dari korupsi.
3. Mempermudah pengawasan dan bahan pertimbangan dalam pembinaan karir personil
Polri.
4. Menyediakan data yang cepat dan akurat, apabila sewaktu-waktu di perlukan oleh
pimpinan.
5. Sebagai wujud nyata ke’ikut sertaan Polri dalam program pemerintah dan sebagai
bukti diraihnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diperoleh Polri Selama
tujuh kali berturut-turut.
5
EKSTERNAL:
1. Ketersediaan data yang Uptodate bagi Stake Holders lain yang membutuhkan, terkait
penyelesaian kasus-kasus korupsi yang melibatkan personil Polri khususnya dengan
KPK.
2. Stake Holders lain seperti KPK, Obdudsman, Kompolnas dan lain-lain dapat
memanfaatkan data ini untuk meningkatkan pengawasan dan tukar menukar
informasi terkait penyelesaian kasus tindak pidana korupsi dan perilaku personil Polri
ditengah Masyarakat.
Proyek perubahan ini dirancang untuk menghasilkan keluaran (Output) kunci baik
jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang sebagaimana diuraikan
sebagai berikut:
- Tersusunya pedoman tatacara laporan secara online
b. Output jangka menengah :
- Terlaksananya sosialisasi secara keseluruh Satker Mabes Polri, Polda, dan Polres
c. Output jangka Panjang:
- Terlaksananya sosialisasi secara merata
- Adannya Satker Mabes Polri, Polda, Polres, sebagai Pilot Project tertib laporan.
6
7. TAHAPAN/MILESTONES
Tahapan-tahapan penting yang ingin dicapai berikut target waktu dalam rangka
mencapai tujuan proyek perubahan secara tepat waktu dan tepat sasaran.
Jangka pendek (Agustus-Oktober 2020)
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU
1 2 3 4
1. Rapat internal Bagprodok (dengan staf Prodok) untuk meminta masukan
tentang penunjukan tim peroyek
proyek perubahan
Juli minggu
ke 4
2. Rapat dengan para kabag dan staf Biro Paminal yang ditunjuk dan terlibat
dalam tim proyek perubahan
perubahan
- Penentuan Tim yang akan dilibatkan (tim Kebijakan, tim Dokmin, tim
Sosialisai) - Buat sprin dan ajukan ke Karo
Paminal
Agustus minggu
ke 1
dengan para Katim Proper untuk menentukan proyek perubahan apa
yang akan dilaksanakan dan pembagian tugas sesuai tim masing-
masing
perubahan yaitu mengakselerasi Perkap 9 tanun 2017 dan Perkap 10
tahun 2017 - Dokumen lain (foto, Daftar hadir,
notulen rapat)
petunjuk tentang proyek perubahan yang akan dilaksanakan
- Lembar persetujuan mentor - Dokumen foto
Agustus minggu
ke 2
mentor dan coach untuk memantapkan pemilihan Proyek Perubahan dan
mendapatkan masukan hal-hal yang harus dilakukan
- Beberapa catatan perbaikan:
meminta masukan kemungkinan
- Laman/ link (www.laporanpolri.go.id)
- Disain laporan online
ke 4
7. Rapat dengan tim kebijakan proyek perubahan untuk mendisain isi laporan
dalam laman/link
(www.laporanpolri.go.id) yang sudah berisi format yang memberikan
petunjuk tahapan pengisianya - Notulen rapat, daftar hadir, foto
Agustus minggu
ke 4
Sosialisai ) untuk membahas konsep panduan tata cara pelaporan melalui
laman yang sudah dibuat.
brosur, leaflet - Sprin personil yang mengawaki
sistem laporan (operator, verifikator, superviser)
Agustus
minggu ke 1
9. Kordinasi dengan Div Kum Polri tentang panduan dan tata cara
pelaporan dilihat dari aspek hokumnya
- Konsep susunan personil yang mengawaki sistem laporan dan job
description’nya - Notulen rapat
rangka membangun sitem laporan online
- Surat persetujuan ketersediaan
September
(Pak Arif) tentang tindak lanjut pertemuan sebelumya
- Konsep laman
www.lakubawa.polri.go.id
September
minggu ke 3
12. Kordinasi dengan Div TIK tentang hasil kordinasi staf ahli TI
- alamat website sesuai pembicaraan dengan ahli TI
- Ketersediaan ruang untuk alamat website
September minggu ke
- Persetujuan (testimony)
- Foto-foto pelatihan - Daftar hadir/absensi
NO. KEGIATAN OUTPUT WAKTU
1 2 3 4
untuk menyusun konsep kriteria &
melapor dan tidak melapor
- Foto - Dokumen lain
2. Kordinasi dengan Itwasum Polri untuk saran dan masukan konsep
pemberiaan reward dan punishment yang akan disusun serta diterapkan
kepada personil Polri terkait fungsi pengawasan Itwasum Polri
- Sprin dari Irwasum tentang penunjukan personil yang
tergabung dalam tim penyususnan konsep reward, punishment dan
sosialisasi - Daftar hadir
untuk meminta masukan dan saran
kemungkinan konsep reward dan punishment ini dapat di gunakan
sebagai bahan pertimbangan karier personil Polri
- Pakta Integritas
Desember
NO. KEGIATAN OUTPUT WAKTU
1 2 3 4
dan sosialisasi, untuk kegiatan
sosialisasi Polda-Polda yang ditunjuk
- Penentuan waktu pelaksanaan sosialisasi
Januari
untuk menentukan kriteria Satker Mabes Polri, Polda, dan Polres
- Sprin penunjukan Satker Mabes
Polri, Polda, dan Polres sebagai Pilot Projec tertib laporan (sprin
penunjukan)
Juni-
8. RUANG LINGKUP CAKUPAN PROYEK PERUBAHAN
Proper kami berlaku untuk seluruh jajaran Polri di seluruh Indonesia dari datanya
dapat diakses oleh Stakeholders lain berdasarkan kesepakatan bersama (34 Polda,
289 Polres, Poresta, Porestabes, 3376 Polsek)
Dibatasi pada membangun sitem pelaporan Online yang menjadi Data Base yang
berisi:
o Seluruh personil Polri yang memiliki usaha sesuai Perkap 9 Tahun 2017
o Seluruh personil Polri yang memiliki barang yang tergolong mewah sesuai aturan
Perkap No.10 tahun 2017 (Tanah dan Rumah 1 Milyard, Kendaraan senilai
Rp 450.000.000,-)
Untuk mewujudkan proyek perubahan ini agar mendapatkan hasil sesuai dengan
yang diharapkan perlu dibentuk manajemen tata kelola proyek. Keanggotaan Tim proyek
perubahan berasal dari lingkungan Biro Paminal Divpropam Polri diuraikan sebagai berikut:
STRUKTUR
Coach
1. Itwasum 2. Kadiv Propam 3. Divkum 4. Bareskrim 5. Div. TIK 6. Slog 7. SSDM 8. Srena 9. KPK (deputipencegahan) 10. Kemenpan 11. BPKP 12. Kompolnas 13. Omdudsman 14. IPW 15. ICW 16. Kapolda 17. Kabid Propam
Gambar.1
Projct leader
Untuk mewujudkan proyek perubahan, diterapkan model kepemimpinan kolaboratif,
dimana semua pihak yang terlibat bekerja menuju tujuan bersama dengan berbagi
tanggung jawab dan wewenang untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
NO
Sesro paminal
Divpropam Polri.
3 KombesPol.
Eldi Yudianto,
S.H., M.H.
Kabag Prodok
proyek perubahan memberikan
Kabag Litpers
Katim Sosialisasi Menyiapkan sprin, menentukan
waktu dan kordinasi dalam
Paur Dok Bagprodok Ropaminal Divpropam Polri.
Ketua Dokmin
Menyiapkan dukungan
10. PETA SUMBER DAYA
Kemampuan personil pada Biro Paminal Divpropam Polri baik secara kualitas maupun
kuantitas sudah cukup memadai untuk melaksanakan rencana proyek perubahan
membangun sistem pelaporan Online, dan panduan serta kegiatan pendukung lainya.
Penunjukan personil sesuai dengan keahlian masing-masing, diharapkan proyek perubahan
dapat berjalan sesuai jadwal yang sudah di tentukan.
Dalam pelaksanaan proyek perubahan ini anggaran yang digunakan masih
menggunakan anggaran rutin pada Bagian Prodok Biro Paminal Divisi Propam Polri Tahun
Anggaran 2020.
Stakeholder/Pemangku kepentingan dalam proyek perubahan ini baik secara
internal maupun eksternal yang terlibat dalamkegiatan proyek perubahan antara
lain:
1) Internal mencakup pemangku kepentingan yang berada di lingkungan Polri,
yaitu:
Polri, yaitu:
a) KPK
b) Kemenpan
c) BPKP
d) Kompolnas
e) ICW
f) Omdudsmen
g) IPW
h) Masyarakat
1. Promoter : Instansi atau individu memiliki kepentingan besar pengaruh besar
terhadap proyek perubahan.
2. Latents : Instansi atau individu memiliki kepentingan kecil pengaruh besar
terhadap proyek perubahan.
3. Defent : Instansi atau individu memiliki kepentingan besar pengaruh kecil
terhadap proyeb perubahan.
4. Apathetics : Instansi atau individu memiliki kepentingan kecil pengaruh kurang
terhadap proyek perubahan kecenderungan menolak.
1. Promotors (High Influence High Interest)
- Itwasum Polri
- Bareskrim Polri
- Polda
- Polres
- Kompolnas
- ICW
- Omdudsmen
- IPW
- Div TIK Polri
- Polda
- Polres
- Polsek
- Masyarakat
13
b. Strategi komunikasi
1. Untuk kelompok Promotor yang memiliki kepentingan dan pengaruh kuat maka,
strategi komunikasi yang digunakan adalah dengan analisasi informasi sebanyak
mungkin dan informasi akurat melalui konsultasi dan meminta arahan dan
masukan
2. Untuk kelompok Latents yang memiliki pengaruh kuat namun ketertarikan
kurang, maka strategi yang dikembangkan adalah memberikan informasi
selengkap mungkin dan memohon dukungan secara persuasive
3. Untuk Defenders yang memiliki kepentingan kuat namun pengaruh rendah, maka
strategi yang dikembangkan adalah memberikan edukasi dan melibatkan secara
langsung dalam proses pelaksanaan kegiatan
4. Untuk kelompok Apathetic yang memiliki pengaruh dan kepentingan kurang,
maka strategi komunikasi yang dikembangkan adalah memberikan sosialisasi terus
menerus tentang pentingnya proyek perubahan ini
12. Identifikasi Potensi Kendala dan Strategi Mengatasinya
a. Potensi kendala
Covid-19, dimana pemerintah menerapkan protokol kesehatan diantaranya
adanya pembatasan jaga jarak (social distancing) sehingga penerapan
strategi komunikasi dengan melakukan tatap muka/kunjungan langsung
menjadi tidak maksimal
kesehatan dengan meliburkan pegawainya, mengakibatkan kegiatan
kordinasi tidak maksimal.
b. Srategi mengatasinya
2) Memaksimalkan penggunaan alat komunikasi dengan Aplikasi yang tersedia
seperti WhatsApp dan Video Call
14
a. Terbangunya sistem pelaporan Online (Aplikasi) yang dapat menampung pelaporan
personil Polri yang memiliki usaha dan barang yang tergolong mewah, serta buku
panduannya.
b. Tersusunya kriteria pemberian Rewad dan punisment kepada personil Polri yang tertip
dalam menyampaikan laporan kepemilikan usaha dan kepemilikan barang mewah.
c. Dilaksanakanya sistem laporan ini dengan menerbitkan Sprin penunjukan sementara
personil yang mengawakinya, sambil menunggu struktur organisasi Detasemen “D”
yang saat ini masih dalam proses.
d. Terlaksananya sosialisasi baik pada Satker Mabes Polri, Polda, maupun Polres serta
menentukan Satker, Polda maupun Polres yang memiliki kriteria sebagai Pilot Project.
14. Faktor Pendukung Keberhasilan proyek perubahan
a. Adanya dukungan mentor dan atasan dalam gagasan proyek perubahan ini, dukungan
personil yang memiliki kemampuan yang memadahi, sarana dan prasarana, anggaran
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek perubahan.
b. Dukungan dari coach yang mengarahkan serta berdiskusi melalui media social dan
secara virtual dengan menggunakan sarana komunikasi, sehingga proyek perubahan
ini dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
c. Adanya komitmen yang kuat dari seluruh tim proyek perubahan yang terdiri dari tim
Kebijakan, tim Dokmin, dan tim Sosialisasi yang mampu bekerja secara maksimal
bersinergi dan berkolaborasi dalam setiap tahapan kegiatan proyek perubahan.
d. Komunikasi dan dukungan antara Stake holder baik internal maupun eksternal dalam
setiap kegiatan proyek perubahan dengan hasil akhir memberikan testimoni dan surat
pernyataan sebagai bukti mendukung Proyek Perubahan yang dilaksanakan.
15
15. Pencapaian Proyek Perubahan
terealisasi sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan dalam jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang, sesuai tahapan tahapan yang telah di susun antara lain :
a. Pada tahapan jangka pendek :
1) Rapat internal Bagprodok (dengan staf Prodok) untuk meminta masukan tentang
penunjukan tim peroyek perubahan
16
2) Rapat dengan para kabag dan staf Biro Paminal yang ditunjuk dan terlibat dalam
tim proyek perubahan.
3) Rapat dengan para Katim Proper untuk menentukan proyek perubahan apa yang
akan dilaksanakan dan pembagian tugas sesuai tim masing-masing.
17
4) Menghadap mentor, meminta arahan dan petunjuk tentang proyek perubahan
yang akan dilaksanakan dan mengajukan surat perintah tim proyek perubahan.
5) Rapat untuk mengkordinasikan petunjuk dan arahan mentor untuk mendapat
masukan dari Tim peroyek perubahan.
18
6) Kordinasi dengan ahli TI Biro Paminal untuk mengindetifikasi kebutuhan Aplikasi
laporan Online.
7) Rapat dengan tim kebijakan menindak lanjuti hasil kordinasi dengan ahli TI Biro
Paminal dan merubah format manual menjadi Online
19
8) Rapat dengan seluruh Tim peroyek perubahan, terkait tata cara pelaporan secara
Online.
9) Melaksanakan sosialisasi dan kordinasi Perkap No. 9 tahun 2017 dan Perkap No.
10 tahun 2017 di Polda Riau dan Polda Kepri
10) Kordinasi dengan Div Kum Polri terkait oprasionalisasi system pelaporan online.
20
12) Kordinasi degan Div TIK terkait surat permohonan ketersediaan server.
21
13) Kordinasi lanjutan dengan ahli TI Biro Paminal tentang tindak lanjut pertemuan
sebelumya.
14) Kordinasi dengan Div TIK tentang hasil kordinasi ahli TI Biro Paminal
15) Kordinasi dengan Itwil V Itwasum Polri terkait hasil kordinasi dengan Div TIK, dan
melaporan sistem yang dibangun
22
16) Pelatihan operator dan uji coba sistem pelaporan Online untuk operator dan pengelola
17) Pengajuan buku panduan untuk ditandatangani Karo Paminal Div. Propam Polri.
18) Kordinasi dengan KPK dan BPKP
23
JANGKA PENDEK (JULI- 19 NOVEMBER 2020)
NO KEGIATAN OUTPUT REALISASI STATUS
1 2 3 4
1. Rapat internal Bagprodok
penunjukan tim peroyek perubahan
Proyek perubahan - Undangan rapat Bag dan
staf Biro Paminal
dan staf Biro Paminal yang ditunjuk dan terlibat dalam
tim proyek perubahan
- Nama-nama personil yang
- Konsep surat perintah
- foto, - daftar hadir
Proper untuk menentukan proyek perubahan apa yang
akan dilaksanakan dan pembagian tugas sesuai tim
masing-masing
- foto
- Lembar persetujuan
Agustus
dan arahan mentor untuk mendapat masukan dari Tim
peroyek perubahan.
Agustus minggu ke 3
Paminal untuk mengindetifikasi kebutuhan
Agustus
4
Sesuai
target
menindak lanjuyti hasil
manual menjadi Online
- Logo Aplikasi - Notulen rapat
peroyek perubahan, untuk
- Konsep buku panduan tata
2017 dan Perkap No. 10 tahun 2017 di Polda Riau
dan Polda Kepri
- Testimony dukungan - Foto kegiatan
September minggu ke 2
Polri terkait oprasionalisasi system pelaporan online.
- Foto kegiatan
Online
- Surat persetujuan
September
tindak lanjut pertemuan
TI Biro Paminal
- Logo dan nama Lakubawa
September minggu ke 4
melaporan sistem yang dibangun
Online untuk operator dan pengelola
- Daftar hadir - Notulen kegitan
- Buku panduan yang sudah
ditanda tangani - Foto kegitan
ke 2
BPKP
ke 2
1. Kordinasi dengan Divkum
konsep kriteria & dan indikator pemberian reward & punishment terhadap personil yang melapor dan
tidak melapor
November
masukan konsep pemberiaan reward & punishment yang akan
disusun serta diterapkan kepada personil Polri terkait
fungsi pengawasan Itwasum Polri
tergabung dalam tim penyususnan konsep
reward, punishment dan
sosialisasi - Daftar hadir
- Notulen rapat - Foto
Desember minggu ke
(Dalpers) untuk meminta masukan dan saran
kemungkinan konsep reward & punishment ini
dapat di gunakan sebagai
- Pakta Integritas
- Dokumen (foto,produk min
konsep dan sosialisasi, untuk kegiatan sosialisasi
Polda-Polda yang ditunjuk
- Sprin penunjukan Polda-
sosialisasi ke masing- masing Polda
- Penentuan waktu
Februari
- Sprin penunjukan Satker
Mabes Polri, Polda, dan Polres sebagai Pilot Projec tertib laporan (sprin penunjukan)
Juli-
Pelaksanaan koordinasi dengan para Stake Holders pemangku kepentingan internal
maupun ekternal sehingga terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antara pemangku
kepentingan dengan harapan pelaksanaan proyek perubahan ini mendapatkan dukungan
penuh dari para Stake Holders sehingga berjalan sesuai dengan hasil yang ingin di capai.
a. Internal
1. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan BRIGJEN POL Drs. NANANG
AVIANTO, M.Si Karo Paminal Div Propam Polri.
2. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Irwil V Itwasum Polri BRIGJEN
POL Drs. HOTMAN SIMATUPANG
27
3. Kordinasi dan memohon arahan serta dukungan dari Dir Tipidkor Bareskrim Polri,
BRIGJEN POL Drs. DJOKO POERWANTO.
4. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Auditor Itwil 2 Itwasum Polri,
Kombes Pol Drs. Untung Sudarto dan tim
28
5. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Div TIK Polri KOMBES POL DRS.
EDY SURYANTO.
6. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Kabag Sundokkum Div Kum Polri
KOMBES POL DRS. WIBOWO.
7. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Kombes Pol Anggoro Sukartono,
S.I.K Sesro Pamilal Div Propam Polri
8. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Kabagada Robekum Slog Polri
KOMBES POL MARWAN SYUKUR, S.H., M.H.
29
b. Eksternal
1. Berdiskusi dalam rangka meminta saran dan masukan dari Deputi bidang
Penindakan KPK Karyoto S.I.K dan Direktur penyidikan KPK Drs. Setyo
Budiyanto, M. Si.
2. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Deputi bidang penindakan KPK
Karyoto S.I.K
3. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Direktur Penyidikan KPK, Drs.
Setyo Budiyanto, M. Si.
4. Melaksanakan kordinasi dan komuniksai dengan Auditor BPKP Sabar Hita Bangun.
30
Dalam pelaksanaan dukungan menggunakan Strategi komunikasi dengan Stake
Holders secara dua arah meyakinkan bahwa proyek perubahan ini sangat penting bagi
institusi Polri yang membutuhkan dukungan dari stake holder internal maupun ekternal.
DESKRIPSI
A. Stake Holder Internal
1. Irwasum Polri Sebagai pengawas internal keberadaan Perkap No 9 sangat terkait dengan LHKPN
Pengaruh Besar kepentingan Besar
Memberikan masukan tentang pentingnya pengasawan terhadap anggota yang memiliki usaha dan barang mewah
2. Kabareskrim Sebagai pengawas dan pelaksana kegitan penerapan Perkap No. 9 tahun 2017 dan Perkap No. 10 tahun 2017
Pengaruh Besar kepentingan Besar
3. Kadivpropam Polri
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan perkap no 9 tahun 2017 dan perkap 10 tahun 2017.
Pengaruh Besar kepentingan Besar
4. Karopaminal Sebagai pengendali, pengawas dan pelaksana kegiatan
Pengaruh Besar kepentingan Besar
5. Kadivkum Polri
Pengaruh Besar kepentingan kecil
6. Kadiv TIK Polri
Pengaruh Besar kepentingan kecil
7. As Srena Mengalokasika anggaran Polri
Pengaruh Besar kepentingan kecil
Pengaruh besar kepentingan kecil
{{{
Pengaruh besar kepentingan besar
Pengaruh besar kepentingan besar
Latents Promotor
• Div TIK
• Slog Polri
a. Sumber Daya Manusia Internal:
1) Dukungan SDM dalam proyek perubahan ini didukung oleh personel Biro
Paminal Divpropam Polri yang ditunjuk sebagai tim Kebijakan, tim Sosialisai,
tim Dokmin.
2) Tim yang ditunjuk berasal dari beberapa satuan kerja seperti: Kabaglitpers,
Bag Prodok, dan Wakaden C.
3) Kegiatan sosialisasi proyek perubahan, dilaksanakan oleh tim sosialisasi Biro
Paminal Divpropam Polri yang bekerja sama dengan personel Polda dan Polres
jajaran .
4) Kegiatan pembuatan sistim pelaporan berbasis IT (Online) melibatkan personil
dari Div TI, Div Kum, Slog, Srena, Bareskrim dan personil Itwasum Mabes Polri.
32
b. Sumber Daya Manusia Eksternal:
1) Dalam proses pembuatan pelaporan Online, Projct leader bekerja sama dengan
KPK dan BPKP.
laporan, bekerjasama dengan Div. TI dan teknisi vendor (pak Arif)
c. Sumber Daya Anggaran
Anggaran DIPA pada Biro Paminal Divpropam Polri yang dimaksimalkan
dipergunakan untuk penyusunan proyek perubahan berupa pelaporan Online usaha
bagi personil Polri dan kepemilikan barang yang tergolong mewah oleh Pegawai
Negeri pada Polri.
a. Kendala Internal
1) Dengan adanya perintah lisan Kapolri melalui konversi pers pada tanggal 14
September 2020 tentang pengaturan kerja personel di lingkungan Mabes Polri
dengan sistem kehadiran karja dikantor sebesar 50% dan bekerja dirumah sebesar
50% dan di tambah dikeluarkanya Maklumat Kapolri yang bertujuan memutus
mata rantai penularan Covid-19 dilingkuangan Mabes Polri, yang berdapak pada
jangka waktu dan jadwal kinerja yang sudah di sepakati sedikit berubah.
2) Adanya aksi unjuk rasa yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja membuat
konsentrasi tugas terfokus pada pengamanan unjuk rasa yang terjadi diwilayah
DKI Jakarta. Beberapa personil yang terlibat dalam tim proyek perubahan ini di
tugaskan sebagai personil pengamanan tertutup.
3) Dalam pelaksanaan proyek perubahan bertepatan dengan situasi pandemi Covid-
19 dimana pemerintah menerapkan protokol kesehatan diantaranya adanya
pembatasan jaga jarak (social distancing) sehingga penerapan strategi komunikasi
dengan melakukan tatap muka/kunjungan langsung menjadi tidak maksimal
dengan tim proyek perubadan dan dengan Stake Holders internal.
33
b. Kendala Eksternal
1) Adanya kesibukan para Stake Holders dalam melaksanakan tugas pokoknya akan
sulit menentukan waktu untuk melaksanakan koordinasi waktu pertemuan karena
adanya tugas maupun perintah mendadak dari atasan masing-masing berdampak
pada waktu yang sudah di sepakati tidak bisa terlaksana sesuai kesepakatan.
2) Peningkatan kasus Pandemi Covid-19, berdampak pada sistem Pembatasan Sosial
Bersekala Besar (PSBB) yang diberlakukan diberbagai daerah, sehingga pertemuan
secara langsung dibatasi dan hanya dapat dilakukan secara Virtual (Video Call,
Zoom) dengan Stake Holders yang terkadang terkendala oleh jaringan Internet.
3) Disahkannya undang-undang cipta kerja oleh DPR RI pada tanggal 5 Oktober
2020, yang memicu unjuk rasa di Ibu Kota Jakarta yang menimbulkan ketakutan
dan keresahan masyarakat, berdampak terhadap mobilitas masyarakat baik yang
masuk maupun yang keluar Jakarta, mengakibatkan kegiatan kordinasi tidak
maksimal.
baik internal maupun eksternal, maka beberapa strategi telah diambil dalam
menghadapinya adalah sebagai berikut :
a. Dalam melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan para Stake Holders
dan tim yang terlibat dapat dilakukan dengan cara melalui media komunikasi
seperti telpon, email, Whatsapp maupun sarana komunikas lainnya.
b. Berkoordinasi dengan staf masing-masing Stake Holders untuk mengatur
waktu dan jadwal yang tepat, untuk melaksanakan komunikasi dan koordinasi
dalam perancangan peroyek perubahan
tatap muka secara langsung dengan menyediakan tempat khusus yang steril
dan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
d. Memaksimalkan rapat-rapat Internal dengan tim, disamping untuk mengontrol
pencapaian target masing-masing tim, juga untuk mencari solusi dalam
mengatasi kendala situasi yang setiap saat dapat berubah.
34
Untuk melakukan monitoring terhadap tahapan proyek perubahan ini apakah berjalan
atau tidak, dilaksanakan rapat rutin setiap bulan dan rapat insidentil untuk hal yang
dianggap penting, untuk memastikan apakah pelaksanaan proyek perubahan mengalami
kendala dan butuh segera dilakukan antisipasi, serta mencari solusi dalam memecahkan
kendala yang di hadapi.
Akselerasi program pemberantasan korupsi melalui sistem pemberantasan korupsi melalui
sistem pelaporan Online adalah sebagai berikut:
a. Pencapaian dari pelaksanaan proyek perunbahan ini adalah terbangunnya sistem
pelaporan Online dengan alamat website Lakubawa.polri.go.id sebagai sarana
yang menampung laporan kegiatan usaha dan laporan barang yang tergolong
mewah bagi pegawai negeri pada Polri serta tersusunya panduan operasional bagi
pelapor dan operator yang melaksankan sistem ini.
b. Dengan terbangunya sistem pelaporan Online ini akan mempermudah
melaksanakan kewajiban melapor sesuai pasal 4 dalam peraturan Kapolri No. 9
tahun 2017 dan Peraturan Kapolri No. 10 tahun 2017 tanpa harus menghadirkan
pelapor ke Biro Paminal Div Propam Polri.
c. Sistem pelaporan ini nantinya akan di oprasionalkan oleh detasemen khusus yang
Nomenklatur dan tugas poloknya telah dirumuskan sesuai rencana resrukturisasi
pada satker Div Propam Polri khususnya Biro Paminal.
23. Lessons Learned
a. Dalam mengerjakan suatu proyek perubahan dibutuhkan keahlian
mengorganisasi dan mengorkestrasi semua tim untuk mau bergerak dan bekerja
sama dalam menyelesaikan sub-sub kegiatan tim yang kemudian dikolaborasikan
menjadi satu tujuan utama yaitu tercapainya target proyek perubahan sesuai
yang telah direncanakan
b. Suksesnya proyek perubahan ini tidak bisa diraih dan diselesaikan secara sektoral
tetapi membutuhkan kordinasi dan kolaborasi yang intensif diantara semua
Stakeholders khususnya satker Mabes Polri.
36
c. Dalam menyelessaikan proyek perubahan ini diperlukan daya tahan fisik dan
mental yang perima dari semua pelaksana, dimana saat pengerjaannya
bersamaan dengan diberlakukanya Pembatasan Sosial Bersekala Besar
(PSBB) dan Work From Home (WFH) terkait adanya pendemi Covid-19 yang
mengharuskan Instansi-Instansi pemerintah maupun swasta menerapkan
protokol kesehatan secara ketat. Hal ini secara tidak langsung menghambat
jalanya kordinasi dengan Stakeholders baik internal maupun ekternal.
d. Ketersediaan waktu yang cukup sangat membantu dalam menyelesaikan proyek
perubahan ini, tentunya disesuaikan dengan pentahapan yang tertuang dalam
milestone yang telah disusun. Meskipun terdapat beberapa perubahan jadwal
akan tetapi targetnya dapat dicapai secara maksimal.
24. Rekomendasi/Saran
1. Untuk menjamin kelangsungan proyek perubahan dapat terus berjalan dan
memberikan manfaat besar bagi Institusi Polri perlu ditunjuk Bagian atau
Detasemen yang bertanggung jawab mengelolanya. Penunjukan Bagian atau
Detasemen dapat dilakukan dengan mengeluarkan surat perintah Kadiv Propam
Polri atau Karo Pmaminal.
yang bertugas sebagai operator yang secara terus menerus memonitor laporan-
laporan yang masuk dan dengan segera memberikan respon atau jawaban atas
laporan yang diterima. Oleh karena itu sambil menunggu ter realisasi struktur
organisasi Biro Paminal perlu ditunjuk secara khusus personil yang bertugas
sebagai operator.
pengawas (Itwasum Polri) dan satker perencanaan (Srena Polri) agar kegiatan
sosialisai berjalan maksimal dan didukung anggaran Polri.
37
Disetujui
Drs. NANANG AVIANTO, M.Si BRIGADIR JENDERAL POLISI
38
http//Lakubawa.polri.go.id
DAFTAR PUSTAKA
Kapolri Jendral Polisi Drs. Timur Pradopo; Kementerian Hukum dan HAM RI Dr. H. Patrialis Akbar,
S.H., M.H. (4 Oktober 2011). Perkap No. 14 Tahun 2011 tentang "Kode Etik Profesi Polri".
Jakarta. Retrieved from https://ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2018/02/10.-perkap-14-
tahun-2011.pdf
Kapolri Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M. P. (21 Juli 2017). Perkap No. 9
thaun 2017 tantang "Usaha Bagi Anggota Polri". Jakarta. Retrieved from
http://portal.divkum.polri.go.id/Documents/PERKAP%20NOMOR%209%20TH%202017%2
0TTG%20USAHA%20BISNIS.pdf
Kapolri Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M. P. (27 Juli 2017). Perkap No. 10
tahun 2017 tentang " Kepemilikan Barang Yang Tergolong Mewah Oleh Pegawai Negeri
Pada Polri". Jakarta. Retrieved from
http://portal.divkum.polri.go.id/Documents/PERKAP%20NOMOR%2010%20TH%202017%
20TTG%20BARANG%20MEWAH.pdf
Kapolri Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M. P. (27 Juni 2018). Perkap No. 2
tahun 2018 tentang "Pembentukan Peraturan Kepolisian". jakarta. Retrieved from
http://portal.divkum.polri.go.id/Documents/PERKAP%20NOMOR%202%20THN%202018%
20TTG%20%20PERPOL-GAB-ilovepdf-compressed.pdf
Kapolri Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M. P. (29 November 2016). Perkap
No. 13 tahun 2016 tentang "Pengamanan Internal Di Lingkungan Kepolisian Republik
Indonesia". Jakarta. Retrieved from
G%20
Kapolri Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M. P. (6 April 2017). Perkap No. 6
tahun 2017 tentang " Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi Pada Tingkat
Mabes Polri". Jakarta. Retrieved from
http://portal.divkum.polri.go.id/Documents/PERKAP%20NOMOR%206%20TAHUN%202017
%20TTG%20SOTK%20MABES.pdf
Presiden Republik Indonesaia Dr. Hj, M. S. (21 Nopember 2001). UU RI tahun 2001
"Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi". Jakarta. Retrieved from
https://www.kpk.go.id/images/pdf/Undang-undang/uu202001.pdf
Nomor 2 tahun 2003 tentang "Peraturan Disiplin Anggota Polri". Jakarta. Retrieved from
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/52102/pp-no-2-tahun-2003
Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko, W. (20 Oktober 2020). Perpres 102 tahun 2020 tentang
"Pelaksanaan Supervisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)". Jakarta.
Presiden Republik Indonesia, D. H. (8 Januari 2002). Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002
tentang "Kepolisian Negara Republik Indonesia". Jakarta. Retrieved from
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2002/2TAHUN2002UU.htm
NDH : 26
INSTANSI : POLRI
ANGKATAN XLVI PUSBANGKOM PIMNAS DAN MANAJERIAL ASN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
Alhamdulillah…,Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah.S.W.T karena atas
rahmat dan karunianya Laporan inplementasi proyek perubahan dengan judul “Akselerasi
program pemberantasan korupsi melalui sistem pelaporan Online” dapat disusun dan di
selesaikan dengan lancar sesuai waktu yang ditentukan. Laporan ini merupakan salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I angkatan
XLVI tahun 2020 yang telah mendapat persetujuan dari mentor Brigjen Pol Drs. NANANG
AVIANTO, M.Si.
Penyusunan Proyek Perubahan ini sangat penting untuk menindak lanjuti peraturan
Kapolri No. 9 tahun 2017 tentang usaha bagi anggota Polri dan peraturan Kapolri No. 10
tahun 2017 tentang laporan kepemilikan barang yang tergolong mewah oleh pegawai Negeri
pada Polri. Dalam pembahasan proyek perubahan ini penulis dibantu oleh tim Kebijakan,
tim Dokumentasi dan Administrasi, dan tim Sosialisasi untuk membangun sistem pelaporan
Online yang nantinya menjadi wadah laporan sesuai amanah dalam Pasal 4 kedua peraturan
Kapolri tersebut, dan membuat buku panduan operasionalnya untuk dapat dijadikan
pedoman operasional bagi personil, Satker maupun Satwil dalam memberikan laporan.
Disamping itu juga penulis melakukan komunikasi untuk melaksanakan koordinasi dan
diskusi dengan beberapa Stakeholder baik Internal maupun External yaitu dengan Div TIK,
Div Kum, Itwasum, BA Reskrim untuk mengimplementasikan Proyek Perubahan ini.
Penyusunan proyek perubahan ini dapat diselesaikan atas arahan dan bimbingan Ibu
Dr. WINANTUNINGTYAS T.S.M.Si selaku Coach dan BRIGJEN POL Drs. NANANG AVIANTO,
M.Si. selaku mentor kami. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada seluruh pejabat Biro Paminal Div Propam Polri, khususnya tim Kebijakan, tim
Dokmin, dan tim Sosialisasi atas kerjasamanya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
terkait implementasi proyek perubahan ini sehingga dapat berjalan sesuai target waktu yang
ditentukan
Tidak lupa ucapan terimaksih juga penulis sampaikan kepada Kepala LAN, Bapak dan
Ibu Widya Iswara, Narasumber, seluruh staf LAN serta rekan-rekan peserta PKN I Angkatan
XLVI tahun 2020 yang selalu memberikan bimbingan, arahan, serta dukungan moril maupun
materil selama penulis mengikuti pelatihan.
Jakarta, November 2020
INTERNAL: ............................................................................................................. 4
EKSTERNAL: ........................................................................................................... 5
7. TAHAPAN/MILESTONES ............................................................................................ 6
Jangka menengah (November 2020-April 2021) ........................................................ 7
Jangka panjang (April 2021-Desember 2021) ............................................................ 8
8. RUANG LINGKUP CAKUPAN PROYEK PERUBAHAN ...................................................... 8
9. TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN .......................................................................... 9
10. PETA SUMBER DAYA ............................................................................................. 11
11. MANEJEMEN PENGEMBANGAN KOLABORASI .......................................................... 11
a. Identifikasi dan Analisis Stakeholder .................................................................. 11
b. Strategi komunikasi .......................................................................................... 13
a. Potensi kendala ............................................................................................... 13
b. Srategi mengatasinya ....................................................................................... 13
13. Kriteria Keberhasilan .............................................................................................. 14
BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN ................................................................. 15
15. Pencapaian Proyek Perubahan ................................................................................ 15
a. Pada tahapan jangka pendek : .......................................................................... 15
16. Peta Dukungan Stake Holders Dan Strategi Komunikasi ............................................ 26
a. Eksternal ......................................................................................................... 29
18. Pemanfaatan Sumber Daya..................................................................................... 31
c. Sumber Daya Anggaran .................................................................................... 32
19. Kendala Internal dan Eksternal ............................................................................... 32
a. Kendala Internal .............................................................................................. 32
21 . Instrumen Monitoring Untuk Pelaksanaan Proyek Perubahan .................................... 34
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 35
Implementasi program pemberantasan korupsi pada institusi Polri tertuang dalam
program 7 Quick Wins Polri yaitu pembentukan tim internal anti korupsi, yang kemudian di
jabarkan dalam 5 program yaitu: Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Whistle
Blowing System (WBS Online), Peraturan Kapolri No. 9 tahun 2017 tentang usaha bagi
anggota Polri, Peraturan Kapolri No. 10 tahun 2017 tentang Kepemilikan barang yang
tergolong mewah oleh pegawai Negeri pada Polri dan benturan kepentingan.
Biro Paminal Divpropam Polri adalah salah satu pelaksana Implementasi peraturan
Kapolri No. 9 tahun 2017 dan peraturan Kapolri No.10 tahun 2017 yaitu, menghimpun seluruh
laporan yang masuk dari seluruh Polda-Polda di Indonesia, namun semenjak diundangkannya
peraturan Kapolri No. 9 tahun 2017 dan peraturan Kapolri No. 10 tahun 2017, hingga saat
ini belum ada laporan yang masuk sehingga perlu dilakukan Akselerasi pada kedua peraturan
Kapolri tersebut. Wujud Akselerasinya adalah dengan membangun sistem pelaporan Online
yang cepat dan mudah di akses, inilah yang menjadi fokus penulis menyusun Proyek
Perubahan ini.
Dalam menyusun Proyek Perubahan ini penulis membahas dan mengupas tentang
Bagaimana membangun sistem pelaporan Online, menyusun buku panduannya, melatih para
personil yang mengawaki sistem, menyusun Draft Reward dan Punishment, menyusun
jadwal sosialisasi hingga memilih dan menentukan Satker serta Satwil sebagai Pilot Projec
tertib penyampaian laporan.
Jakarta, November 2020
BAB I PENDAHULIUAN
1. LATAR BELAKANG
Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo permasalahan korupsi menjadi salah satu
prioritas beliau, bahkan dengan tegas beliau memerintahkan kepada para Menterinya untuk
jangan korupsi dan segera membangun sistem yang menutup celah terjadinya korupsi.
Menindak lanjuti perintah Bapak Presidan tersebut, Polri telah membuat beberapa
program yang berorientasi pada upaya pemberantasan korupsi di tubuh Internal Polri, yang
tertuang dalam “Quick Win” Polri. Salah satu implementasi program Quick Win Polri tersebut
adalah menerbitkan peraturan Kapolri (Perkap) No. 9 tahun 2017 tentang Usaha bagi
anggota Polri dan peraturan Kapolri No. 10 tahun 2017 tentang kepemilikan barang yang
tergolong mewah oleh Pegawai Negeri pada Polri.
Dalam pasal 4 kedua peraturan Kapolri tersebut diatas, mewajibkan pada setiap
Pegawai Negeri pada Polri untuk melaporkan kegiatan usaha dan kepemilikan barang yang
tergolong mewah yang dimilikinya. Kewajiban melaporkan usaha dan kepemilikan barang
mewah oleh pegawai Negeri pada Polri belum dilaksankanya sehingga sampai saat ini Polri
belum memiliki Data Base sebagai mana tujuan di undangkanya kedua peraturan Kapolri
tersebut, tentunya membawa dampak kurang maksimalnya implementasi program
pemberantasan korupsi di tubuh Internal Polri dan dapat menurunkan citra Polri di tengah
masyarakat.
2. Tersusunya pedoman tatacara laporan secara Online
3. Tersusunya kriteria pemberian Reward dan Punishment
4. Terlaksananya sosialisasi keseluruh Polda dan Satker Mabes Polri
5. Adanya Satker Mabes Polri, Polda, Polres, yang memenuhi kriteria sebagai Pilot Project
tertip laporan
6. Polri memiliki Data Base yang berisi :
- Data personil Polri yang memiliki usaha (sesuai Perkap no. 9 tahun 2017)
- Data personil Polri yang memiliki barang yang tergolong mewah (sesuai Perkap
no. 10 tahun 2017)
3. KONDISI SAAT INI
Peratuan Kapolri No. 9 tahun 2017 tentang usaha bagi anggota Polri dan peraturan
Kapolri No. 10 tahun 2017 tentang kepemilikan barang mewah oleh pegawai Negeri pada
Polri. Telah di Undangkan sejak tanggal 21 Juli 2017, kedua peraturan Kapolri ini adalah
sebagai penjabaran program 7 Quick Win Polri yang berorientasi pada program
pemberantasan korupsi di lingkungan internal Polri.
Hingga saat ini kedua peraturan Kapolri tersebut tidak dapat dilaksanakan, meskipun
aturan pelaksananya berupa peraturan Kepala Divisi (Perkadiv) telah diterbitkan. Hal ini
secara tidak langsung memberikan kotribusi terhadap masih adanya penyalah gunaan
anggaran oleh Kasatwil dijajaran kewilayahan. Berikut ini data penyalah gunaan wewenang
dan anggaran selama tiga tahun terakhir:
NO JENIS PELANGGARAN POLDA SURAT KET
1. Dugaan adanya pemotongan
program APBNP
Polda
1. Dugaan penyalah gunaan
wewenang terkait penjualan aset
tanpa mekanisme yang benar
1. Dugaan penyalah gunaan
sebasar Rp 20.885.000,-
JATIM Sat Narkoba
Maluku Barat Daya
MALUKU Dumas bulan
menjadi Kapolsek
(sumber Divpropam Polri)
Dari data tersebut diatas menunjukan bahwa meskipun peraturan Kapolri No. 9 tahun
2017 dan peraturan Kapolri No. 10 tahun 2017 telah di undangkan sejak tahun 2017 namun
masih saja terjadi penyalah guanaan anggaran (dugaan korupsi) di jajaran kewilayahan.
TAHUN 2020
4. GAGASAN PROYEK PERUBAHAN
Upaya mewujudkan Institusi Polri yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme, terus di lakukan oleh pemimpin tertinggi di Kepolisian. Berbagai kajian dilakukan
untuk dapat menghasilkan program maupun Regulasi yang berorientasi pada pemberantasan
tindak pidana korupsi di instansi Polri. Salah satu kebijakan yang dihasilkan dari proses kajian
dan penelitian yang cermat dan mendalam adalah mengijinkan anggota Polri melakukan
kegiatan usaha dengan berbagai ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan. Dengan di
ijinkannya anggota Polri melaksanakan kegiatan usaha, tentunya dari kegiatan usahanya itu
akan mendapatkan penghasilan baik berupa uang, maupun harta benda lainnya. Regulasi
yang mengatur kedua hal tersebut adalah peraturan Kapolri No. 9 tahun 2017 dan peraturan
Kapolri No. 10 tahun 2017. Kedua peraturan Kapolri tersebut mewajibkan semua personil
Polri yang memiliki kegiatan usaha dan barang mewah untuk melapor sesuai mekanisme
pelaporan yang telah diatur. Pada kenyataannya kewajiban tersebut tidak dilaksanakan oleh
karena itu perlunya dibuat sistem pelaporan yang murah, cepat, mudah dan berbasis
Teknologi, yang berisi data personil Polri yang memiliki usaha dan memiliki barang yang
tergolong mewah.
INTERNAL:
1. Dengan adanya sistem pelaporan Online maka Polri akan memiliki Data Base yang
berisi data seluruh personil Polri yang memiliki usaha dan memiliki barang mewah,
yang akan mempermudah penelusuran harta kekayaan personil Polri terkait
penyelesaian tindak pidana korupsi yang terjadi di instansi Polri.
2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa instansi Polri, sebagai instansi yang
bersih dari korupsi.
3. Mempermudah pengawasan dan bahan pertimbangan dalam pembinaan karir personil
Polri.
4. Menyediakan data yang cepat dan akurat, apabila sewaktu-waktu di perlukan oleh
pimpinan.
5. Sebagai wujud nyata ke’ikut sertaan Polri dalam program pemerintah dan sebagai
bukti diraihnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diperoleh Polri Selama
tujuh kali berturut-turut.
5
EKSTERNAL:
1. Ketersediaan data yang Uptodate bagi Stake Holders lain yang membutuhkan, terkait
penyelesaian kasus-kasus korupsi yang melibatkan personil Polri khususnya dengan
KPK.
2. Stake Holders lain seperti KPK, Obdudsman, Kompolnas dan lain-lain dapat
memanfaatkan data ini untuk meningkatkan pengawasan dan tukar menukar
informasi terkait penyelesaian kasus tindak pidana korupsi dan perilaku personil Polri
ditengah Masyarakat.
Proyek perubahan ini dirancang untuk menghasilkan keluaran (Output) kunci baik
jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang sebagaimana diuraikan
sebagai berikut:
- Tersusunya pedoman tatacara laporan secara online
b. Output jangka menengah :
- Terlaksananya sosialisasi secara keseluruh Satker Mabes Polri, Polda, dan Polres
c. Output jangka Panjang:
- Terlaksananya sosialisasi secara merata
- Adannya Satker Mabes Polri, Polda, Polres, sebagai Pilot Project tertib laporan.
6
7. TAHAPAN/MILESTONES
Tahapan-tahapan penting yang ingin dicapai berikut target waktu dalam rangka
mencapai tujuan proyek perubahan secara tepat waktu dan tepat sasaran.
Jangka pendek (Agustus-Oktober 2020)
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU
1 2 3 4
1. Rapat internal Bagprodok (dengan staf Prodok) untuk meminta masukan
tentang penunjukan tim peroyek
proyek perubahan
Juli minggu
ke 4
2. Rapat dengan para kabag dan staf Biro Paminal yang ditunjuk dan terlibat
dalam tim proyek perubahan
perubahan
- Penentuan Tim yang akan dilibatkan (tim Kebijakan, tim Dokmin, tim
Sosialisai) - Buat sprin dan ajukan ke Karo
Paminal
Agustus minggu
ke 1
dengan para Katim Proper untuk menentukan proyek perubahan apa
yang akan dilaksanakan dan pembagian tugas sesuai tim masing-
masing
perubahan yaitu mengakselerasi Perkap 9 tanun 2017 dan Perkap 10
tahun 2017 - Dokumen lain (foto, Daftar hadir,
notulen rapat)
petunjuk tentang proyek perubahan yang akan dilaksanakan
- Lembar persetujuan mentor - Dokumen foto
Agustus minggu
ke 2
mentor dan coach untuk memantapkan pemilihan Proyek Perubahan dan
mendapatkan masukan hal-hal yang harus dilakukan
- Beberapa catatan perbaikan:
meminta masukan kemungkinan
- Laman/ link (www.laporanpolri.go.id)
- Disain laporan online
ke 4
7. Rapat dengan tim kebijakan proyek perubahan untuk mendisain isi laporan
dalam laman/link
(www.laporanpolri.go.id) yang sudah berisi format yang memberikan
petunjuk tahapan pengisianya - Notulen rapat, daftar hadir, foto
Agustus minggu
ke 4
Sosialisai ) untuk membahas konsep panduan tata cara pelaporan melalui
laman yang sudah dibuat.
brosur, leaflet - Sprin personil yang mengawaki
sistem laporan (operator, verifikator, superviser)
Agustus
minggu ke 1
9. Kordinasi dengan Div Kum Polri tentang panduan dan tata cara
pelaporan dilihat dari aspek hokumnya
- Konsep susunan personil yang mengawaki sistem laporan dan job
description’nya - Notulen rapat
rangka membangun sitem laporan online
- Surat persetujuan ketersediaan
September
(Pak Arif) tentang tindak lanjut pertemuan sebelumya
- Konsep laman
www.lakubawa.polri.go.id
September
minggu ke 3
12. Kordinasi dengan Div TIK tentang hasil kordinasi staf ahli TI
- alamat website sesuai pembicaraan dengan ahli TI
- Ketersediaan ruang untuk alamat website
September minggu ke
- Persetujuan (testimony)
- Foto-foto pelatihan - Daftar hadir/absensi
NO. KEGIATAN OUTPUT WAKTU
1 2 3 4
untuk menyusun konsep kriteria &
melapor dan tidak melapor
- Foto - Dokumen lain
2. Kordinasi dengan Itwasum Polri untuk saran dan masukan konsep
pemberiaan reward dan punishment yang akan disusun serta diterapkan
kepada personil Polri terkait fungsi pengawasan Itwasum Polri
- Sprin dari Irwasum tentang penunjukan personil yang
tergabung dalam tim penyususnan konsep reward, punishment dan
sosialisasi - Daftar hadir
untuk meminta masukan dan saran
kemungkinan konsep reward dan punishment ini dapat di gunakan
sebagai bahan pertimbangan karier personil Polri
- Pakta Integritas
Desember
NO. KEGIATAN OUTPUT WAKTU
1 2 3 4
dan sosialisasi, untuk kegiatan
sosialisasi Polda-Polda yang ditunjuk
- Penentuan waktu pelaksanaan sosialisasi
Januari
untuk menentukan kriteria Satker Mabes Polri, Polda, dan Polres
- Sprin penunjukan Satker Mabes
Polri, Polda, dan Polres sebagai Pilot Projec tertib laporan (sprin
penunjukan)
Juni-
8. RUANG LINGKUP CAKUPAN PROYEK PERUBAHAN
Proper kami berlaku untuk seluruh jajaran Polri di seluruh Indonesia dari datanya
dapat diakses oleh Stakeholders lain berdasarkan kesepakatan bersama (34 Polda,
289 Polres, Poresta, Porestabes, 3376 Polsek)
Dibatasi pada membangun sitem pelaporan Online yang menjadi Data Base yang
berisi:
o Seluruh personil Polri yang memiliki usaha sesuai Perkap 9 Tahun 2017
o Seluruh personil Polri yang memiliki barang yang tergolong mewah sesuai aturan
Perkap No.10 tahun 2017 (Tanah dan Rumah 1 Milyard, Kendaraan senilai
Rp 450.000.000,-)
Untuk mewujudkan proyek perubahan ini agar mendapatkan hasil sesuai dengan
yang diharapkan perlu dibentuk manajemen tata kelola proyek. Keanggotaan Tim proyek
perubahan berasal dari lingkungan Biro Paminal Divpropam Polri diuraikan sebagai berikut:
STRUKTUR
Coach
1. Itwasum 2. Kadiv Propam 3. Divkum 4. Bareskrim 5. Div. TIK 6. Slog 7. SSDM 8. Srena 9. KPK (deputipencegahan) 10. Kemenpan 11. BPKP 12. Kompolnas 13. Omdudsman 14. IPW 15. ICW 16. Kapolda 17. Kabid Propam
Gambar.1
Projct leader
Untuk mewujudkan proyek perubahan, diterapkan model kepemimpinan kolaboratif,
dimana semua pihak yang terlibat bekerja menuju tujuan bersama dengan berbagi
tanggung jawab dan wewenang untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
NO
Sesro paminal
Divpropam Polri.
3 KombesPol.
Eldi Yudianto,
S.H., M.H.
Kabag Prodok
proyek perubahan memberikan
Kabag Litpers
Katim Sosialisasi Menyiapkan sprin, menentukan
waktu dan kordinasi dalam
Paur Dok Bagprodok Ropaminal Divpropam Polri.
Ketua Dokmin
Menyiapkan dukungan
10. PETA SUMBER DAYA
Kemampuan personil pada Biro Paminal Divpropam Polri baik secara kualitas maupun
kuantitas sudah cukup memadai untuk melaksanakan rencana proyek perubahan
membangun sistem pelaporan Online, dan panduan serta kegiatan pendukung lainya.
Penunjukan personil sesuai dengan keahlian masing-masing, diharapkan proyek perubahan
dapat berjalan sesuai jadwal yang sudah di tentukan.
Dalam pelaksanaan proyek perubahan ini anggaran yang digunakan masih
menggunakan anggaran rutin pada Bagian Prodok Biro Paminal Divisi Propam Polri Tahun
Anggaran 2020.
Stakeholder/Pemangku kepentingan dalam proyek perubahan ini baik secara
internal maupun eksternal yang terlibat dalamkegiatan proyek perubahan antara
lain:
1) Internal mencakup pemangku kepentingan yang berada di lingkungan Polri,
yaitu:
Polri, yaitu:
a) KPK
b) Kemenpan
c) BPKP
d) Kompolnas
e) ICW
f) Omdudsmen
g) IPW
h) Masyarakat
1. Promoter : Instansi atau individu memiliki kepentingan besar pengaruh besar
terhadap proyek perubahan.
2. Latents : Instansi atau individu memiliki kepentingan kecil pengaruh besar
terhadap proyek perubahan.
3. Defent : Instansi atau individu memiliki kepentingan besar pengaruh kecil
terhadap proyeb perubahan.
4. Apathetics : Instansi atau individu memiliki kepentingan kecil pengaruh kurang
terhadap proyek perubahan kecenderungan menolak.
1. Promotors (High Influence High Interest)
- Itwasum Polri
- Bareskrim Polri
- Polda
- Polres
- Kompolnas
- ICW
- Omdudsmen
- IPW
- Div TIK Polri
- Polda
- Polres
- Polsek
- Masyarakat
13
b. Strategi komunikasi
1. Untuk kelompok Promotor yang memiliki kepentingan dan pengaruh kuat maka,
strategi komunikasi yang digunakan adalah dengan analisasi informasi sebanyak
mungkin dan informasi akurat melalui konsultasi dan meminta arahan dan
masukan
2. Untuk kelompok Latents yang memiliki pengaruh kuat namun ketertarikan
kurang, maka strategi yang dikembangkan adalah memberikan informasi
selengkap mungkin dan memohon dukungan secara persuasive
3. Untuk Defenders yang memiliki kepentingan kuat namun pengaruh rendah, maka
strategi yang dikembangkan adalah memberikan edukasi dan melibatkan secara
langsung dalam proses pelaksanaan kegiatan
4. Untuk kelompok Apathetic yang memiliki pengaruh dan kepentingan kurang,
maka strategi komunikasi yang dikembangkan adalah memberikan sosialisasi terus
menerus tentang pentingnya proyek perubahan ini
12. Identifikasi Potensi Kendala dan Strategi Mengatasinya
a. Potensi kendala
Covid-19, dimana pemerintah menerapkan protokol kesehatan diantaranya
adanya pembatasan jaga jarak (social distancing) sehingga penerapan
strategi komunikasi dengan melakukan tatap muka/kunjungan langsung
menjadi tidak maksimal
kesehatan dengan meliburkan pegawainya, mengakibatkan kegiatan
kordinasi tidak maksimal.
b. Srategi mengatasinya
2) Memaksimalkan penggunaan alat komunikasi dengan Aplikasi yang tersedia
seperti WhatsApp dan Video Call
14
a. Terbangunya sistem pelaporan Online (Aplikasi) yang dapat menampung pelaporan
personil Polri yang memiliki usaha dan barang yang tergolong mewah, serta buku
panduannya.
b. Tersusunya kriteria pemberian Rewad dan punisment kepada personil Polri yang tertip
dalam menyampaikan laporan kepemilikan usaha dan kepemilikan barang mewah.
c. Dilaksanakanya sistem laporan ini dengan menerbitkan Sprin penunjukan sementara
personil yang mengawakinya, sambil menunggu struktur organisasi Detasemen “D”
yang saat ini masih dalam proses.
d. Terlaksananya sosialisasi baik pada Satker Mabes Polri, Polda, maupun Polres serta
menentukan Satker, Polda maupun Polres yang memiliki kriteria sebagai Pilot Project.
14. Faktor Pendukung Keberhasilan proyek perubahan
a. Adanya dukungan mentor dan atasan dalam gagasan proyek perubahan ini, dukungan
personil yang memiliki kemampuan yang memadahi, sarana dan prasarana, anggaran
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek perubahan.
b. Dukungan dari coach yang mengarahkan serta berdiskusi melalui media social dan
secara virtual dengan menggunakan sarana komunikasi, sehingga proyek perubahan
ini dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
c. Adanya komitmen yang kuat dari seluruh tim proyek perubahan yang terdiri dari tim
Kebijakan, tim Dokmin, dan tim Sosialisasi yang mampu bekerja secara maksimal
bersinergi dan berkolaborasi dalam setiap tahapan kegiatan proyek perubahan.
d. Komunikasi dan dukungan antara Stake holder baik internal maupun eksternal dalam
setiap kegiatan proyek perubahan dengan hasil akhir memberikan testimoni dan surat
pernyataan sebagai bukti mendukung Proyek Perubahan yang dilaksanakan.
15
15. Pencapaian Proyek Perubahan
terealisasi sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan dalam jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang, sesuai tahapan tahapan yang telah di susun antara lain :
a. Pada tahapan jangka pendek :
1) Rapat internal Bagprodok (dengan staf Prodok) untuk meminta masukan tentang
penunjukan tim peroyek perubahan
16
2) Rapat dengan para kabag dan staf Biro Paminal yang ditunjuk dan terlibat dalam
tim proyek perubahan.
3) Rapat dengan para Katim Proper untuk menentukan proyek perubahan apa yang
akan dilaksanakan dan pembagian tugas sesuai tim masing-masing.
17
4) Menghadap mentor, meminta arahan dan petunjuk tentang proyek perubahan
yang akan dilaksanakan dan mengajukan surat perintah tim proyek perubahan.
5) Rapat untuk mengkordinasikan petunjuk dan arahan mentor untuk mendapat
masukan dari Tim peroyek perubahan.
18
6) Kordinasi dengan ahli TI Biro Paminal untuk mengindetifikasi kebutuhan Aplikasi
laporan Online.
7) Rapat dengan tim kebijakan menindak lanjuti hasil kordinasi dengan ahli TI Biro
Paminal dan merubah format manual menjadi Online
19
8) Rapat dengan seluruh Tim peroyek perubahan, terkait tata cara pelaporan secara
Online.
9) Melaksanakan sosialisasi dan kordinasi Perkap No. 9 tahun 2017 dan Perkap No.
10 tahun 2017 di Polda Riau dan Polda Kepri
10) Kordinasi dengan Div Kum Polri terkait oprasionalisasi system pelaporan online.
20
12) Kordinasi degan Div TIK terkait surat permohonan ketersediaan server.
21
13) Kordinasi lanjutan dengan ahli TI Biro Paminal tentang tindak lanjut pertemuan
sebelumya.
14) Kordinasi dengan Div TIK tentang hasil kordinasi ahli TI Biro Paminal
15) Kordinasi dengan Itwil V Itwasum Polri terkait hasil kordinasi dengan Div TIK, dan
melaporan sistem yang dibangun
22
16) Pelatihan operator dan uji coba sistem pelaporan Online untuk operator dan pengelola
17) Pengajuan buku panduan untuk ditandatangani Karo Paminal Div. Propam Polri.
18) Kordinasi dengan KPK dan BPKP
23
JANGKA PENDEK (JULI- 19 NOVEMBER 2020)
NO KEGIATAN OUTPUT REALISASI STATUS
1 2 3 4
1. Rapat internal Bagprodok
penunjukan tim peroyek perubahan
Proyek perubahan - Undangan rapat Bag dan
staf Biro Paminal
dan staf Biro Paminal yang ditunjuk dan terlibat dalam
tim proyek perubahan
- Nama-nama personil yang
- Konsep surat perintah
- foto, - daftar hadir
Proper untuk menentukan proyek perubahan apa yang
akan dilaksanakan dan pembagian tugas sesuai tim
masing-masing
- foto
- Lembar persetujuan
Agustus
dan arahan mentor untuk mendapat masukan dari Tim
peroyek perubahan.
Agustus minggu ke 3
Paminal untuk mengindetifikasi kebutuhan
Agustus
4
Sesuai
target
menindak lanjuyti hasil
manual menjadi Online
- Logo Aplikasi - Notulen rapat
peroyek perubahan, untuk
- Konsep buku panduan tata
2017 dan Perkap No. 10 tahun 2017 di Polda Riau
dan Polda Kepri
- Testimony dukungan - Foto kegiatan
September minggu ke 2
Polri terkait oprasionalisasi system pelaporan online.
- Foto kegiatan
Online
- Surat persetujuan
September
tindak lanjut pertemuan
TI Biro Paminal
- Logo dan nama Lakubawa
September minggu ke 4
melaporan sistem yang dibangun
Online untuk operator dan pengelola
- Daftar hadir - Notulen kegitan
- Buku panduan yang sudah
ditanda tangani - Foto kegitan
ke 2
BPKP
ke 2
1. Kordinasi dengan Divkum
konsep kriteria & dan indikator pemberian reward & punishment terhadap personil yang melapor dan
tidak melapor
November
masukan konsep pemberiaan reward & punishment yang akan
disusun serta diterapkan kepada personil Polri terkait
fungsi pengawasan Itwasum Polri
tergabung dalam tim penyususnan konsep
reward, punishment dan
sosialisasi - Daftar hadir
- Notulen rapat - Foto
Desember minggu ke
(Dalpers) untuk meminta masukan dan saran
kemungkinan konsep reward & punishment ini
dapat di gunakan sebagai
- Pakta Integritas
- Dokumen (foto,produk min
konsep dan sosialisasi, untuk kegiatan sosialisasi
Polda-Polda yang ditunjuk
- Sprin penunjukan Polda-
sosialisasi ke masing- masing Polda
- Penentuan waktu
Februari
- Sprin penunjukan Satker
Mabes Polri, Polda, dan Polres sebagai Pilot Projec tertib laporan (sprin penunjukan)
Juli-
Pelaksanaan koordinasi dengan para Stake Holders pemangku kepentingan internal
maupun ekternal sehingga terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antara pemangku
kepentingan dengan harapan pelaksanaan proyek perubahan ini mendapatkan dukungan
penuh dari para Stake Holders sehingga berjalan sesuai dengan hasil yang ingin di capai.
a. Internal
1. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan BRIGJEN POL Drs. NANANG
AVIANTO, M.Si Karo Paminal Div Propam Polri.
2. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Irwil V Itwasum Polri BRIGJEN
POL Drs. HOTMAN SIMATUPANG
27
3. Kordinasi dan memohon arahan serta dukungan dari Dir Tipidkor Bareskrim Polri,
BRIGJEN POL Drs. DJOKO POERWANTO.
4. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Auditor Itwil 2 Itwasum Polri,
Kombes Pol Drs. Untung Sudarto dan tim
28
5. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Div TIK Polri KOMBES POL DRS.
EDY SURYANTO.
6. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Kabag Sundokkum Div Kum Polri
KOMBES POL DRS. WIBOWO.
7. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Kombes Pol Anggoro Sukartono,
S.I.K Sesro Pamilal Div Propam Polri
8. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Kabagada Robekum Slog Polri
KOMBES POL MARWAN SYUKUR, S.H., M.H.
29
b. Eksternal
1. Berdiskusi dalam rangka meminta saran dan masukan dari Deputi bidang
Penindakan KPK Karyoto S.I.K dan Direktur penyidikan KPK Drs. Setyo
Budiyanto, M. Si.
2. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Deputi bidang penindakan KPK
Karyoto S.I.K
3. Melaksanakan kordinasi dan komunikasi dengan Direktur Penyidikan KPK, Drs.
Setyo Budiyanto, M. Si.
4. Melaksanakan kordinasi dan komuniksai dengan Auditor BPKP Sabar Hita Bangun.
30
Dalam pelaksanaan dukungan menggunakan Strategi komunikasi dengan Stake
Holders secara dua arah meyakinkan bahwa proyek perubahan ini sangat penting bagi
institusi Polri yang membutuhkan dukungan dari stake holder internal maupun ekternal.
DESKRIPSI
A. Stake Holder Internal
1. Irwasum Polri Sebagai pengawas internal keberadaan Perkap No 9 sangat terkait dengan LHKPN
Pengaruh Besar kepentingan Besar
Memberikan masukan tentang pentingnya pengasawan terhadap anggota yang memiliki usaha dan barang mewah
2. Kabareskrim Sebagai pengawas dan pelaksana kegitan penerapan Perkap No. 9 tahun 2017 dan Perkap No. 10 tahun 2017
Pengaruh Besar kepentingan Besar
3. Kadivpropam Polri
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan perkap no 9 tahun 2017 dan perkap 10 tahun 2017.
Pengaruh Besar kepentingan Besar
4. Karopaminal Sebagai pengendali, pengawas dan pelaksana kegiatan
Pengaruh Besar kepentingan Besar
5. Kadivkum Polri
Pengaruh Besar kepentingan kecil
6. Kadiv TIK Polri
Pengaruh Besar kepentingan kecil
7. As Srena Mengalokasika anggaran Polri
Pengaruh Besar kepentingan kecil
Pengaruh besar kepentingan kecil
{{{
Pengaruh besar kepentingan besar
Pengaruh besar kepentingan besar
Latents Promotor
• Div TIK
• Slog Polri
a. Sumber Daya Manusia Internal:
1) Dukungan SDM dalam proyek perubahan ini didukung oleh personel Biro
Paminal Divpropam Polri yang ditunjuk sebagai tim Kebijakan, tim Sosialisai,
tim Dokmin.
2) Tim yang ditunjuk berasal dari beberapa satuan kerja seperti: Kabaglitpers,
Bag Prodok, dan Wakaden C.
3) Kegiatan sosialisasi proyek perubahan, dilaksanakan oleh tim sosialisasi Biro
Paminal Divpropam Polri yang bekerja sama dengan personel Polda dan Polres
jajaran .
4) Kegiatan pembuatan sistim pelaporan berbasis IT (Online) melibatkan personil
dari Div TI, Div Kum, Slog, Srena, Bareskrim dan personil Itwasum Mabes Polri.
32
b. Sumber Daya Manusia Eksternal:
1) Dalam proses pembuatan pelaporan Online, Projct leader bekerja sama dengan
KPK dan BPKP.
laporan, bekerjasama dengan Div. TI dan teknisi vendor (pak Arif)
c. Sumber Daya Anggaran
Anggaran DIPA pada Biro Paminal Divpropam Polri yang dimaksimalkan
dipergunakan untuk penyusunan proyek perubahan berupa pelaporan Online usaha
bagi personil Polri dan kepemilikan barang yang tergolong mewah oleh Pegawai
Negeri pada Polri.
a. Kendala Internal
1) Dengan adanya perintah lisan Kapolri melalui konversi pers pada tanggal 14
September 2020 tentang pengaturan kerja personel di lingkungan Mabes Polri
dengan sistem kehadiran karja dikantor sebesar 50% dan bekerja dirumah sebesar
50% dan di tambah dikeluarkanya Maklumat Kapolri yang bertujuan memutus
mata rantai penularan Covid-19 dilingkuangan Mabes Polri, yang berdapak pada
jangka waktu dan jadwal kinerja yang sudah di sepakati sedikit berubah.
2) Adanya aksi unjuk rasa yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja membuat
konsentrasi tugas terfokus pada pengamanan unjuk rasa yang terjadi diwilayah
DKI Jakarta. Beberapa personil yang terlibat dalam tim proyek perubahan ini di
tugaskan sebagai personil pengamanan tertutup.
3) Dalam pelaksanaan proyek perubahan bertepatan dengan situasi pandemi Covid-
19 dimana pemerintah menerapkan protokol kesehatan diantaranya adanya
pembatasan jaga jarak (social distancing) sehingga penerapan strategi komunikasi
dengan melakukan tatap muka/kunjungan langsung menjadi tidak maksimal
dengan tim proyek perubadan dan dengan Stake Holders internal.
33
b. Kendala Eksternal
1) Adanya kesibukan para Stake Holders dalam melaksanakan tugas pokoknya akan
sulit menentukan waktu untuk melaksanakan koordinasi waktu pertemuan karena
adanya tugas maupun perintah mendadak dari atasan masing-masing berdampak
pada waktu yang sudah di sepakati tidak bisa terlaksana sesuai kesepakatan.
2) Peningkatan kasus Pandemi Covid-19, berdampak pada sistem Pembatasan Sosial
Bersekala Besar (PSBB) yang diberlakukan diberbagai daerah, sehingga pertemuan
secara langsung dibatasi dan hanya dapat dilakukan secara Virtual (Video Call,
Zoom) dengan Stake Holders yang terkadang terkendala oleh jaringan Internet.
3) Disahkannya undang-undang cipta kerja oleh DPR RI pada tanggal 5 Oktober
2020, yang memicu unjuk rasa di Ibu Kota Jakarta yang menimbulkan ketakutan
dan keresahan masyarakat, berdampak terhadap mobilitas masyarakat baik yang
masuk maupun yang keluar Jakarta, mengakibatkan kegiatan kordinasi tidak
maksimal.
baik internal maupun eksternal, maka beberapa strategi telah diambil dalam
menghadapinya adalah sebagai berikut :
a. Dalam melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan para Stake Holders
dan tim yang terlibat dapat dilakukan dengan cara melalui media komunikasi
seperti telpon, email, Whatsapp maupun sarana komunikas lainnya.
b. Berkoordinasi dengan staf masing-masing Stake Holders untuk mengatur
waktu dan jadwal yang tepat, untuk melaksanakan komunikasi dan koordinasi
dalam perancangan peroyek perubahan
tatap muka secara langsung dengan menyediakan tempat khusus yang steril
dan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
d. Memaksimalkan rapat-rapat Internal dengan tim, disamping untuk mengontrol
pencapaian target masing-masing tim, juga untuk mencari solusi dalam
mengatasi kendala situasi yang setiap saat dapat berubah.
34
Untuk melakukan monitoring terhadap tahapan proyek perubahan ini apakah berjalan
atau tidak, dilaksanakan rapat rutin setiap bulan dan rapat insidentil untuk hal yang
dianggap penting, untuk memastikan apakah pelaksanaan proyek perubahan mengalami
kendala dan butuh segera dilakukan antisipasi, serta mencari solusi dalam memecahkan
kendala yang di hadapi.
Akselerasi program pemberantasan korupsi melalui sistem pemberantasan korupsi melalui
sistem pelaporan Online adalah sebagai berikut:
a. Pencapaian dari pelaksanaan proyek perunbahan ini adalah terbangunnya sistem
pelaporan Online dengan alamat website Lakubawa.polri.go.id sebagai sarana
yang menampung laporan kegiatan usaha dan laporan barang yang tergolong
mewah bagi pegawai negeri pada Polri serta tersusunya panduan operasional bagi
pelapor dan operator yang melaksankan sistem ini.
b. Dengan terbangunya sistem pelaporan Online ini akan mempermudah
melaksanakan kewajiban melapor sesuai pasal 4 dalam peraturan Kapolri No. 9
tahun 2017 dan Peraturan Kapolri No. 10 tahun 2017 tanpa harus menghadirkan
pelapor ke Biro Paminal Div Propam Polri.
c. Sistem pelaporan ini nantinya akan di oprasionalkan oleh detasemen khusus yang
Nomenklatur dan tugas poloknya telah dirumuskan sesuai rencana resrukturisasi
pada satker Div Propam Polri khususnya Biro Paminal.
23. Lessons Learned
a. Dalam mengerjakan suatu proyek perubahan dibutuhkan keahlian
mengorganisasi dan mengorkestrasi semua tim untuk mau bergerak dan bekerja
sama dalam menyelesaikan sub-sub kegiatan tim yang kemudian dikolaborasikan
menjadi satu tujuan utama yaitu tercapainya target proyek perubahan sesuai
yang telah direncanakan
b. Suksesnya proyek perubahan ini tidak bisa diraih dan diselesaikan secara sektoral
tetapi membutuhkan kordinasi dan kolaborasi yang intensif diantara semua
Stakeholders khususnya satker Mabes Polri.
36
c. Dalam menyelessaikan proyek perubahan ini diperlukan daya tahan fisik dan
mental yang perima dari semua pelaksana, dimana saat pengerjaannya
bersamaan dengan diberlakukanya Pembatasan Sosial Bersekala Besar
(PSBB) dan Work From Home (WFH) terkait adanya pendemi Covid-19 yang
mengharuskan Instansi-Instansi pemerintah maupun swasta menerapkan
protokol kesehatan secara ketat. Hal ini secara tidak langsung menghambat
jalanya kordinasi dengan Stakeholders baik internal maupun ekternal.
d. Ketersediaan waktu yang cukup sangat membantu dalam menyelesaikan proyek
perubahan ini, tentunya disesuaikan dengan pentahapan yang tertuang dalam
milestone yang telah disusun. Meskipun terdapat beberapa perubahan jadwal
akan tetapi targetnya dapat dicapai secara maksimal.
24. Rekomendasi/Saran
1. Untuk menjamin kelangsungan proyek perubahan dapat terus berjalan dan
memberikan manfaat besar bagi Institusi Polri perlu ditunjuk Bagian atau
Detasemen yang bertanggung jawab mengelolanya. Penunjukan Bagian atau
Detasemen dapat dilakukan dengan mengeluarkan surat perintah Kadiv Propam
Polri atau Karo Pmaminal.
yang bertugas sebagai operator yang secara terus menerus memonitor laporan-
laporan yang masuk dan dengan segera memberikan respon atau jawaban atas
laporan yang diterima. Oleh karena itu sambil menunggu ter realisasi struktur
organisasi Biro Paminal perlu ditunjuk secara khusus personil yang bertugas
sebagai operator.
pengawas (Itwasum Polri) dan satker perencanaan (Srena Polri) agar kegiatan
sosialisai berjalan maksimal dan didukung anggaran Polri.
37
Disetujui
Drs. NANANG AVIANTO, M.Si BRIGADIR JENDERAL POLISI
38
http//Lakubawa.polri.go.id
DAFTAR PUSTAKA
Kapolri Jendral Polisi Drs. Timur Pradopo; Kementerian Hukum dan HAM RI Dr. H. Patrialis Akbar,
S.H., M.H. (4 Oktober 2011). Perkap No. 14 Tahun 2011 tentang "Kode Etik Profesi Polri".
Jakarta. Retrieved from https://ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2018/02/10.-perkap-14-
tahun-2011.pdf
Kapolri Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M. P. (21 Juli 2017). Perkap No. 9
thaun 2017 tantang "Usaha Bagi Anggota Polri". Jakarta. Retrieved from
http://portal.divkum.polri.go.id/Documents/PERKAP%20NOMOR%209%20TH%202017%2
0TTG%20USAHA%20BISNIS.pdf
Kapolri Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M. P. (27 Juli 2017). Perkap No. 10
tahun 2017 tentang " Kepemilikan Barang Yang Tergolong Mewah Oleh Pegawai Negeri
Pada Polri". Jakarta. Retrieved from
http://portal.divkum.polri.go.id/Documents/PERKAP%20NOMOR%2010%20TH%202017%
20TTG%20BARANG%20MEWAH.pdf
Kapolri Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M. P. (27 Juni 2018). Perkap No. 2
tahun 2018 tentang "Pembentukan Peraturan Kepolisian". jakarta. Retrieved from
http://portal.divkum.polri.go.id/Documents/PERKAP%20NOMOR%202%20THN%202018%
20TTG%20%20PERPOL-GAB-ilovepdf-compressed.pdf
Kapolri Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M. P. (29 November 2016). Perkap
No. 13 tahun 2016 tentang "Pengamanan Internal Di Lingkungan Kepolisian Republik
Indonesia". Jakarta. Retrieved from
G%20
Kapolri Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M. P. (6 April 2017). Perkap No. 6
tahun 2017 tentang " Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi Pada Tingkat
Mabes Polri". Jakarta. Retrieved from
http://portal.divkum.polri.go.id/Documents/PERKAP%20NOMOR%206%20TAHUN%202017
%20TTG%20SOTK%20MABES.pdf
Presiden Republik Indonesaia Dr. Hj, M. S. (21 Nopember 2001). UU RI tahun 2001
"Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi". Jakarta. Retrieved from
https://www.kpk.go.id/images/pdf/Undang-undang/uu202001.pdf
Nomor 2 tahun 2003 tentang "Peraturan Disiplin Anggota Polri". Jakarta. Retrieved from
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/52102/pp-no-2-tahun-2003
Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko, W. (20 Oktober 2020). Perpres 102 tahun 2020 tentang
"Pelaksanaan Supervisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)". Jakarta.
Presiden Republik Indonesia, D. H. (8 Januari 2002). Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002
tentang "Kepolisian Negara Republik Indonesia". Jakarta. Retrieved from
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2002/2TAHUN2002UU.htm