PENTINGNYA PENGAWASAN PEMILU - Rumah Pemilu

Post on 31-Dec-2016

260 views 9 download

Transcript of PENTINGNYA PENGAWASAN PEMILU - Rumah Pemilu

Oleh: Nelson SimanjuntakBadan Pengawas Pemilu RI

DISKUSI UMUMMEMBEDAH KEKUATAN MAHASISWA DALAM PEMILU

Depok, 25 November 2013

Menuju Pemilu 2014 UPAYA MEWUJUDKAN PEMILU

DEMOKRATIS dan BERMARTABAT

Pemilu dan DemokrasiIndonesia adalah Negara DemokrasiPsl 1 (2) UUD 1945

Dari Rayat, Oleh Rakyat,

dan Untuk Rakyat

Semua negara demokrasi pasti menyelenggarakan Pemilu,

tapi tidak semua Pemilu berlangsung demoratis

Upaya Peningkatan Kualitas Demokrasi di Indonesia

1. Reformasi Sistem Ketatanegaraan 2. Reformasi sistem Partai Politik3. Reformasi sistem Pemilu4. Reformasi lembaga penyelenggara pemilu

QUO VADIS POLITIK INDONESIA? Fenomena kehidupan politik akhir-akhir ini semakin memprihatinkan.

Elit politik sebagai penggerak utama dalam pembangunan kehidupan bangsa, justru sebagian di antaranya melakukan

perbuatan yang menimbulkan kerusakan sosial-politik.

Akibatnya: Masyarakat semakin tidak percaya terhadap para elit politik. Kepercayaan masyarakat terhadap Pemilu juga terus

menurun.

Reformasi Lembaga Penyelenggara PemiluTAHUN PENYELENGGARA PENGAWAS DKPP

1955 PPI - -

1971 LPU [PPI – PPD] - -

1977 Idem - -

1982 Idem Panwaslak -

1997 Idem Idem -

1999 KPU [PPI – KPPS] Panwaslu -

2004 KPU Panwaslu

2009 KPU Bawaslu (Permanen) Ad hoc (kasus)

2014 KPU + B Prov (permanen) Permanen

Pemilu di Indonesia

Pengertian menurut UU

• Sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat • Dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,

rahasia, jujur, dan adil (DEMOKRATIS)

• Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

• Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Fungsi Pemilu

Sebagai sarana yang sah bagi warga negara untuk mempertahankan atau mengganti secara damai dan bermartabat pemimpin/wakilnya untuk menjalankan pemerintahan.

Memberikan kesempatan bagi warga negara terbaik untuk memimpin masyarakat dalam mewujudkan cita-cita bersama.

Pemilu dalam Kenyataan.... (1)Sebagai sarana “pertandingan” utk merebut atau mempertahankan kekuasaan, secara alami terdapat kecenderungan PESERTA PEMILU (kontestan) di Indonesia bertindak CURANG.

Kecurangan tidak hanya dalam bentuk janji-janji kampanye yang berlebihan (“angin sorga”), melainkan juga dalam berbagai perbuatan yang nyata-nyata dapat secara langsung mempengaruhi hasil Pemilu.

•- Money politik•- Penggelembungan suara/jual-beli suara.

Pemilu dalam Kenyataan ...(2)

2. Penyelenggara dicurigai tidak netral.

1. Pejabat/wakil yang terpilih dinilai tidak memenuhi harapan masyarakat:

kebijakan politik pasca pemilu dinilai tidak berpihak pada

kepentingan masyarakat banyak.

Adanya gejala apatisme masyarakat terhadap Pemilu

Tingkat Partisipasi Pemilu dalam Pileg (%)

1971 1977 1982 1987 1992 1997 1999 2004 2009

9490.6 91.2 91.3 90.9 88.3

93.3

84.1

70.7

Tingkat Partisipasi Pemilu dalam Pilpres (%)

2004 2009

78.573.11

76.7

0

Putaran 1 Putaran 2

Perkara Sengketa Hasil Pemilu di MK

Jenis Pemilu Tahun 2004 Tahun 2009

Pileg 252 perkara/ 23 (dari 24) Parpol

627 perkara/42 (dari 44) Parpol

DPD 21 perkara/ 21 calon DPD

28 perkara/27 calon DPD

Pilpres 1perkara yang diajukan oleh 1 (dari 5) paslon

2 perkara yg diajukan oleh 2 (dari 3) paslon

Putusan MK atas Sengketa Hasil Pemilu

Jenis Pemilu Tahun 2004 Tahun 2009

Pileg

252 perkara:38 dikabulkan 131 ditolak74 tdk dapat diterima9 ditarik kembali

627 perkara:70 dikabulkan 398 ditolak107 tdk dapat diterima 27 ditarik kembali

DPD

21 perkara3 dikabulkan3. ditolak15 tidak dapat diterima

28 perkara/2 dikabulkan16 ditolak17 tdk dapat diterima 3 putusan sela

Pilpres 1 perkara yang diajukan ditolak oleh MK

2 perkara yg diajukan ditolak oleh MK

PENGAWASAN PEMILU 2004

PEMILU 2014 .................................(1)Pemungutan Suara: 9 April 2014

Tahapan:

1. pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar Pemilih;

2. pendaftaran dan verifikasi Peserta Pemilu; 3. penetapan Peserta Pemilu; 4. penetapan jumlah kursi dan penetapan

daerah pemilihan;

PEMILU 2014 ..........................(2)

Tahapan:

5. Pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota;

6. Kampanye Pemilu; 7. Masa Tenang; 8. Pemungutan dan penghitungan suara;9. Rekapitulasi perolehan hasil; 10. Penetapan hasil Pemilu; dan 11. Pengucapan sumpah/janji

MANAJEMEN PEMILU

1. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Merencanakan dan melaksanakan teknis

2. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mengawasi agar Pemilu berlangsung

demkratis (luber-jurdil) sesuai dengan peraturan perundang-undangan

TUGAS/FUNGSI PENGAWASAN

1. Pencegahan- Memetakan potensi pelanggaran- Mencegah terjadinya pelanggaran

2. Penindakan Pelanggaran

3. Penyelesaian Sengketa - Sengketa (yang bukan pelanggaran Pemilu) - Sengketa TUN Pemilu

PENCEGAHAN PELANGGARAN1. Memetakan potensi pelanggaran

• berdasarkan kecenderungan pada pemilu sebelumnya

• mempelajari kecenderungan yang terjadi selama proses penyelenggaraan pemilu itu sendiri.

2. Mencegah terjadinya pelanggaran. (melibatkan seluruh stakeholder) Mensosialisasikan peraturan perundang-undangan pemilu

(terkait pelanggaran dan sanksi) kepada stakeholder. Mendorong tokoh2 agama/masyarakat untuk

menyampaikan pesan-pesan moral utk Pemilu bermartabat

PENINDAKAN PELANGGARAN ....... (1)

1. Membuat kajian hukum atas temuan dan/atau laporan pelanggaran Pemilu• Administrasi • Pidana• Kode Etik

2. Meneruskan rekomendasi ke instansi berwenang

PENINDAKAN PELANGGARAN ....... (2)

Tujuannya:Untuk memulihkan keadaan “terluka” yang terjadi di dalam masyarakat akibat terjadinya pelanggaran.

Sebagai alat untuk MENIMBULKAN EFEK JERA atau MENCEGAH orang lain agar tidak melakukan pelanggaran di kemudian hari.

PELAPORAN DAN PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, dan DPRD

PELAPOR

BAWASLU/PANWASLU

POLRI

ADMIN KPU

PIDANA

-WNI (HAK PILIH)-PEMANTAU-PESERTA PEMILU

GAR PEMILU

SIDIK

JPU PN

TUNTUT

SANKSIADMIN

Ps. 266

-BA/PANWASLU-JAKSA-PENYIDIK

SENTRAGAKKUMDU

7 Hari

5 hr

14 hr 5 hr 7 hr

P-19 = 3 hrPerbaikan 3 hr

SIDANG

PENINDAKAN PELANGGARAN ........ (3)

1. Perlu keseriusan dan ketegasan lembaga lain.Administrasi KPUPidana Kepolisian – Kejaksaan – Pengadilan Kode Etik DKPP

2. Perlu peran Masyarakat Umuma. Sebagai Pelapor

Mengingat jumlah pengawas dan dana yang sangat terbatas, maka sangat dibutuhkan kesediaan masyarakat untuk melaporkan kepada Pengawas Pemilu, jika menemukan atau mengetahui adanya pelanggaran

b. Sebagai saksi Pelapor (Pidana) agar laporan pelanggarannya dapat ditindaklanjuti.

Kategori PELANGGARAN berdasarkan dampaknya ...?

1. Tidak langsung mempengaruhi hasil Pemilu Pelanggaran yang menyangkut tatacara

2. Secara langsung mempengaruhi hasil Pemilu a. Mengakibatkan seseorang WN kehilangan hak pilihb. Mengakibatkan suara seorang pemilih tidak sesuai

dengan pilihannya c. Mengubah hasil pemilu.

Catatan:Semakin banyak terjadi pelanggaran, maka dapat dipastikan kualitas pemilu akan semakin rendah.

MENGAPA SELALU TERJADI PELANGGARAN ...?

1. Peserta Pemilu/Tim SuksesAda “semangat yang berlebihan” dari TIM SUKSES atau KANDIDAT” untuk memenangkan Pemilu. Pemicu terjadinya pelanggaran pemilu menggunakan

cara jujur sd curang

2. Penyelenggara Pemilu a. Masih ada yang diragukan integritasnyab. Tidak memahami peraturan

SIKAP MASYARAKAT thdp PEMILU ...?

1. Tidak sadar politik dan tidak paham PemiluCenderung mencari untung sementara dari kegiatan Pemilu (mis: jual suara)

2. Sadar politik tapi tidak paham Pemilu

Punya semangat utk mewujudkan pemilu demokratis, tapi tindakannya sering kontraproduktif.

3. Sadar politik dan paham Pemilua. Giat melakukan upaya-upaya perbaikan Pemilub. Apatis dan cenderung tdk menggunakan hak suara.

PEMILU BERKUALITASEmpat Prasyarat1. Sistem rekrutmen kader di Parpol2. Sistem Pemilu dan Kerangka Hukumnya3. Penyelenggara Pemilu yang Netral dan

Profesional4. Kecerdasan Pemilih

SIAPA YANG HARUS MENGAWASI?

1. Secara Formal: Dilakukan Lembaga Pengawas Pemilu (Bawaslu RI, Bawaslu Prov, Panwaslu Kab/Kota, Panwascam, PPL

2. Secara Hakekat Demokrasi Seharusnya dilakukan oleh masyarakat sebagai pelaku utama pemilu dan pemilik kedaulatan tertinggi dalam negara.

Pemilu Demokratis Secara pragmatis, AKAN TERWUJUD, JIKA DAN HANYA JIKA Semua KONTESTAN mempunyai sikap

“SIAP MENANG, SIAP KALAH, DAN SIAP MENERIMA HASIL”

Penyelenggara Pemilu (KPU dan Pengawas Pemilu) bersikap netral dan profesional.

Warga masyarakat sebagai pemangku kepentingan utama dalam PEMILU mempunyai kesadaran yang tinggi bagaimana melaksanakan haknya sebagai PEMEGANG KEDAULATAN di NKRI.

SEKIAN

Terima kasih