Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai di DKI Jakarta

15
Musni Umar, Ph.D

Transcript of Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai di DKI Jakarta

Page 1: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Musni Umar, Ph.D

Page 2: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Peran Masyarakat dalam Upaya Menciptakan

Pemilu Aman dan Damai di DKI Jakarta

Oleh Musni UmarSociologist and Researcher

Page 3: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Indonesia pada 2014 akan melaksanakan 2 (du) kali pesta demokrasi, yaitu pemilu legislatif dan pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Pemilu (pemilihan umum) merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Dalam demokrasi, yang berdaulat atau berkuasa adalah rakyat.

Melalui pemilu legislatif, rakyat melaksanakan kekuasaannya dengan memilih orang yang akan mewakilinya selama 5 (lima) untuk duduk di parlemen (legislatif) pada semua tingkatan.

Begitu juga, melalui pemilu Presiden dan Wakil Presiden, rakyat memilih Presiden dan Wakil Presiden untuk menjalankan pemerintahan dan kepala negara selama 5 (lima) tahun.

Dengan demikian, tahun 2014, rakyat Indonesia yang sudah memenuhi syarat, dan rakyat DKI Jakarta pada khususnya akan melaksanakan

Page 4: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Gedung DPRD DKI Jakarta

Page 5: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Gedung DPR/MPR RI

Page 6: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

pemilihan umum Legislatif (parlemen) dan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden sebagai pengejawantahan daripada kedaulatan (kekuasaan) yang berada ditangan rakyat.

Dalam melaksanakan kedaulatan rakyat, masyarakat terbagi kepada 3 (tiga) bahagian. Pertama, setuju dan mendukung pemilu sebagai manifestasi dari pelaksanaan demokrasi.

Kedua, menolak pemilu, karena dianggap tidak berguna dan tidak memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.

Ketiga, masa’ bodoh, tidak mau tahu tentang pemilu. Mereka umumnya tidak ikut pemilu alias Golput.

Page 7: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Permasalahan Pemilu Partisipasi masyarakat dalam pemilu Legislatif dan pemilu Presiden dan Wakil Presiden meliputi: 1. Penetapan calon 2. Daftar Pemilih Tetap (DPT) 3. Kampanye Pemilu 4. Pencoblosan dalam pemilu 5. Perhitungan suara 6. Penetapan hasil pemilu

Page 8: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Peran Serta Masyarakat Dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

dalam pemilu, samada pemilu legislatif maupun pemilu Presiden dan Wakil Presiden, sangat diperlukan peran serta masyarakat.

Pertama, penetapan calon legislatif, alhamdulillah kita dapat lalui dengan aman dan damai berkat peran serta masyarakat, walaupun ada gejolak, tetapi bisa diatasi dengan baik. Kita harapkan proses penetapan calon Presiden dan Wakil Presiden dapat pula dilalui dengan aman dan damai.

Page 9: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Kedua, permasalahan DPT (Daftar Pemilih Tetap). Penetapan DPT sempat ditunda pengesahannya oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena besarnya protes dari partai-partai politik peserta. Sampai saat ini (28/11/2013, masih dipermasalahkan DPT dan terus dilakukan penyempurnaan.

Masalah DPT tergolong rawan karena tidak hanya untuk pemilu legislatif, tetapi juga pemilu Presiden/Wakil Presiden.

Pada tataran tersebut sangat diperlukan peran serta masyarakat terutama Ketua RT yang berada digarda terdepan untuk melaporkan warganya yang belum tercatat atau tercatat lebih dari satu kali sebagai pemilih, dan masyarakat pro aktif supaya menjadi pemilih dan semua berperan aktif dalam menciptakan suasana aman dan damai.

Page 10: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Kampanye Pemilu Ketiga, kampanye adalah masa-masa yang rawan dan

mudah menimbulkan gangguan keamanan. Sistem yang kita pergunakan menimbulkan persaingan

sesama caleg dalam satu partai politik. Selain itu, persaingan antar caleg dari partai politik lain yang berbeda sebagai competitor.

Kalau pemilu Presiden dan Wakil Presiden, hanya persaingan antar calon Presiden.

Persaingan dalam pemilu untuk memperebutkan suara pemilih dalam pemilu adalah hal yang wajar. Akan tetapi, sepanjang sejarah dalam pemilu di Indonesia, masa kampanye adalah saat-saat yang mengkhawatirkan karena sering timbul kekacauan dan ketidak-amanan.

Page 11: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Masyarakat harus berperan aktif menjaga lingkungannya supaya tetap aman dan damai. Untuk menjamin bahwa masa kampanye tidak menimbulkan masalah yang mengganggu stabilitas keamanan, maka peran serta masyarakat sangat penting dan menentukan.

Disinilah pentingnya program Kesbangpol DKI untuk memberi pencerahan, penyadaran dan pencerdasan kepada masyarakat untuk menjamin dan memastkan bahwa kampanye pemilu berjalan lancar, damai dan aman.

Untuk mewujudkan suasana aman dan damai, setiap warga masyarakat wajib mematuhi hukum dan aturan dalam kampanye terutama para calon yang bersaing.

Page 12: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Pencoblosan Keempat, saat pencoblosan merupakan hari

dilaksanakannya pesta demokrasi. Peran utama yang harus dilakukan setiap warga masyarakat DKI Jakarta pada khususnya adalah mendatangi TPS (Tempat Pemungutan Suara) untuk menyoblos calon Anggota DPRD DKI Jakarta, calon anggota DPD RI dan calon anggota DPR RI.

Selain itu, mengajak satu rumah, famili (keluarga) dan lingkungan tempat kita bermukim untuk beramai-beramai ke TPS pada 9 April 2014 untuk memilih wakil rakyat, dan 9 Juli 2014 untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden.

Page 13: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Disamping itu, setiap warga DKI Jakarta, berperan aktif menciptakan suasana aman dan damai menjelang penyoblosan, saat penyoblosan dan pasca penyoblosan.

Masa-masa ini sangat penting dan menentukan karena pemilu dapat dikatakan sukses kalau mayoritas warga DKI Jakarta dan seluruh Indonesia menggunakan hak pilih. Selain itu, pelaksanaan pemilu berjalan langsung, umum, bebas dan rahasia (luber), jujur dan adil (jurdil). Masalah harus dijaga, karena pangkal keributan dan kekacauan, bermula dari pelaksanaan pemilu yang tidak luber dan jurdil.

Page 14: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Penghitungan Suara Kelima, penghitungan suara habus dikawal. Akan

sangat baik kalau masyarakat DKI jakarta pada khususnya dan masyarakat Indonesia, hadir, mengawasi dan mencatat hasil penghitungan suara. Akan sangat baik kalau hasil pemilu di TPS tempat memilih dicacat dan di facebook, twitter dan media sosial lainnya untuk diketahui masyarakat umum supaya PPS, PPK dan KPU tidak bermain-main dan berbuat curang misalnya menambah dan mengurangi jumlah perolehan suara setiap calon.

Page 15: Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Damai  di DKI Jakarta

Penetapan Hasil Pemilu Keenam, penetapan hasil pemilu sebagai hasil akhir dari pemilu sangat

penting dijaga jangan sampai ada kecurangan. Dalam hubungan itu, masyarajkat harus aktif mengingatkan kepada penyelenggara pemilu supaya jujur, adil, netral dan tidak memihak kepada siapapun.

Kalau semuanya berjalan baik, maka hasil pemilu, insya Allah diterima dengan baik oleh masyarakat DKI Jakarta dan seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai penutup dari makalah ini, diharapkan setiap masalah dapat diselesaikan dengan baik dan masyarakat DKI Jakarta tetap berkepala dingin, menjaga persatuan dan kesatuan sebagai prasyarat terwujudnya suasana damai dan aman di DKI Jakarta dan seluruh Indonesia.

* Tulisan ini dipresentasilan dalam kegiatan Kesbangpol DKI Jakarta, di

Hotel Grand Mutiara, Cipayung Bogor, 29 November 2013