PENGERTIAN ASTHMA BRONCHIALE

Post on 22-Jan-2016

140 views 5 download

description

MANFAAT OLAHRAGA PADA PENDERITA ASMA Oleh DR.Dr.Muchsin Doewes, MARS dr. Sri Indratni, P.A.K, M.Or. PENGERTIAN ASTHMA BRONCHIALE. Asthma bronkhiale adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENGERTIAN ASTHMA BRONCHIALE

MANFAAT OLAHRAGA MANFAAT OLAHRAGA PADA PENDERITA ASMAPADA PENDERITA ASMA

OlehDR.Dr.Muchsin Doewes, MARS

dr. Sri Indratni, P.A.K, M.Or

PENGERTIAN ASTHMA BRONCHIALE

• Asthma bronkhiale adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.

• Asthma bronchiale adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan ( The American Thoracic Society ).

Klasifikasi

Berdasarkan penyebabnya, asthma bronkhiale dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe,yaitu :

1.Ekstrinsik (alergik)

2.Intrinsik (non alergik)

3.Asma gabungan

Etiologi Asthmaa. Faktor predisposisi

• Genetik

Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alerg biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu hipersentifisitas saluran pernafasannya juga bisa diturunkan.

b. Faktor presipitasi

• Alergen

Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan

ex: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri

dan polusi

2. Ingestan, yang masuk melalui mulut

ex: makanan dan obat-obatan

3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit

ex: perhiasan, logam dan jam tangan

Senam Asthma Indonesia

• Merupakan salah satu penunjang pengobatan asthma

Tujuan Senam Asthma

1. Melatih cara bernafas yg benar

2. Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan

3. Melatih ekspectorasi yg efektif

4. Meningkatkan sirkulasi

5. Mempertahankan asthma terkontrol

6. Meningkatkan kualitas hidup

Cara Senam yang Efektif

• 3 – 4 kali seminggu

• Setiap kali senam lebih kurang 30 menit

• Senam akan memberikan hasil bila dilakukan sedikitnya 6-8 minggu

Syarat mengikuti senam asthma

• Tidak dalam serangan asthma

• Tidak dalam kondisi gagal jantung

• Tidak dalam kondisi kesehatan yang menurun (flu, kurang tidur, baru sembuh dari sakit)

Manfaat senam dalam pengobatan asthma1. Otot pernapasan menjadi kuat lentur dan

terlatih

2. Dapat bernapas yang benar bila terjadi serangan asthma

3. Mudah batuk dan ekspektorasi

4. Mudah mengatasi serangan asthma

5. Mencegah serangan asthma

6. Aktifitas fisik maksimal

7. Kualitas hidup lebih baik

Efek samping

1. Serangan asthma bertambah berat

2. Dapat timbul serangan pneumotoraks (kempes paru)

Senam bagi penderita asthma

1. Ayunkan lengan, setinggi bahu sebanyak 2x8 kali. Langsung ke latihan berikutnya

2. Ayunkan lengan lebih tinggi sebanyak 2x8 kali. Hitungan terakhir posisi tegak

3. Putar kedua lengan sebanyak 2x8 kali (4x ke depan, 4x ke belakang)

Latihan bagi penderita asthma umumnya dilakukan dengan takaran berkisar 60-90% dari kekuatan maksimal peserta. Lama latihan kurang lebih 1 jam, terbagi atas 3 bagian : pemanasan selama 15 menit, latihan inti 30 menit, dan pendinginan 15 menit. Dalam 1 minggu dianjurkan minimal tiga kali latihan.

Latihan menahan napas penting sekali bagi penderita karena aliran darah ke jantung dapat dihambat

4x ke depan, 4x ke belakang)

4. Berjalan sampai 10x hitungan

5. Tarik siku ke belakang, 2x8 kali. Setiap hitungan ke-4, kedua lengan ke bawah

6. Tarik siku (sama dengan latihan ke-5). Dilakukan 2x, disambung 2x hitungan dengan merentangkan lengan. Setiap hitungan ke-4, kedua lengan turun

7. Tarik lengan ke belakang (dalam sikap lurus). Dilakukan 2x8 kali. Setiap hitungan ke-4, kedua lengan lurus ke bawah

8. Renggutkan badan ke bawah 3x. Pada hitungan ke-4, posisi tegak. Dilakukan 2x8 kali

9. Sama dengan latihan 8, 1x tunduk, 2x melengkung ke belakang. Pada hitungan ke-4 posisi tegak. Dilakukan 2x8 kali

10. Berjalan, sampai 10x hitungan

11. Renggutkan badan ke samping 3x. Pada hitungan ke-4 putar kearah lain. Dilakukan 2x8 kali

12. Tarik menarik dilakukan 3x. Pada hitungan ke-4 posisi tegak. Dilakukan 2x8 kali

13. Hitungan 1, putar, hitungan 2-3 renggutkan badan ke depan. Pada hitungan ke-4 kembali ke sikap semula. Tiap selesai hitungan ke-4, ganti orang. Dilakukan 2x8 kali

14. Istirahat, dilakukan 10x hitungan.

(dr. Dangsina Moeloek dan Pieter Panggabean)

Pemain sepakbola dari Northwestern University meninggal karena serangan

penyakit asma yang muncul pada “saat latihan”

Olympic Games Los Angeles Th. 1984

ada 11% atlet pengidap asma medali 41 buah

Dikelola dengan baik(Hoffman & Hoffman, 1999)

LATIHAN FISIK ATAU OLAHRAGAMERUPAKAN SALAH SATU

DIANTARA BANYAK STIMULI YANG DAPAT MEMACU TIMBULNYA

“SERANGAN ASMA”

•Dasar-dasar fisiologi olahraga•Patofisiologi Asma•EIA = Exercise induced asthma

A. Struktur ATP yang disederhanakanB. Penguraian ATP menjadi ADP+Pi+Energi (Fox, Bowers & Foss, 1988, p.15)

ATP harus dibentuk kembali (re-sintesis) Sistem metabolisme Anaerob : didalam Sitosol-tanpa O2

Sistem metabolisme Aerob didalam mitokondria (O2)

Sistem respirasi pentinguntuk menangkap

oksigen

Gambar 1. SISTEM OKSIGEN (Fox, 1984, p.18) Penguraian KH & Lemak secara aerob digunakan untuk

menyediakan energi bagi re-sintesis ATP

ANIMASIVentilasi

Paru

Gambar Regulasi Pernafasan. No.1 Med.Obl. Mengandung pusat Insp & Eksp.No.2,3,4, merangsangsang Pusat Insp No.5 Kontraksi Vol.torak naik. No.6 merangsang pusat Eksp kontraksi No.7 Vol torak turun.

Expiratory

center

Inspiratory

center

Cerebral cortex (voluntary control)

Medulla oblongata

Pons

External

musclesDiaphragm intercostal

Lung stretch receptors

Intercostal muscles

Abdominal mucles

Active muscles

Central chemoreceptors

(PCO 2, pH)Peripheral

chemoreceptors (PO2, PCO2, Ph)

Insiden asma meningkat anak sering mbolos ok: exposure kronis toksin-2 di-udara

Salah satu diantara banyak stimuli yang dapat memicu timbulnya

serangan asma adalah :

E I A(Exercise Induced Asthma)

EIA serangan asma yang terinduksi oleh latihan

EIA muncul ketika latihan olahraga/level ventilasi paru yang tinggi menyebabkan saluran nafas menjadi menyempit

Latihan olahraga berbeda dengan pemicu-2 asma yang lain. EIA hanya melibatkan penyempitan saluran nafas, tanpa edema dinding saluran nafas dan tanpa pembentukan dahak.

Ok-nya, EIA biasanya dapat berhenti sendiri. Selama 30 menit setelah latihan, penyempitan saluran nafas kembali kekondisi asal, tanpa pengobatan

Gambar 3. Perubahan diameter saluran nafas yang direfleksikan dalam FEV1 (sebelum dan sesudah olahraga Pada penderita asma)Penyempitan yang di-induksi latihan terjadi selama latihan, tetapi biasanya muncul 5 – 20 menit setelah latihan dihentikan dan mulai kembali kekondisi awal.

Sekalipun penyempitan

saluran udara bisa muncul

selama latihan,biasanya 5-10 menit

setelah latihanserangan asma

menjadi semakin parah

Pemberian obat inhalasi

bronchodilator dapat mempercepat pemulihan ketingkat

sebelum latihan

EIA jarang sekali terinduksi oleh latihan yang berlangsung

selama hanya 2 – 4 menit

Nampaknya, latihan dalam durasi sangat pendek ini

Gambar 4. A. Saluran udara dikelilingi oleh otot halus yang dapat menyempitkan saluran nafas. B. Penampang lintang saluran nafas. Pemicu dapat menyempitkan saluran nafas melalui mekanisme yang di-indikasikan dengan Tanda (-) dan dikembalikan oleh terapi yang di-indikasikan dengan tanda (+)

Gambar 5. KONTROL SISTEM VENTILASI SELAMA OLAHRAGA