Post on 23-Feb-2016
description
PENGELOLAAN KEUANGANBADAN LAYANAN UMUM
(PK-BLU)
KEDUDUKAN PENGELOLA KEUANGAN BLU
KEMENDIKNAS
UNMUL(Satker
BLU)
(Satker PNBP, Satker Biasa)
UU NO. 1 TH. 2004 & PERATURAN PER UU (PP, PMK, PERDIRJEN)
INSTANSI PEMERINTAH
SATU : SATKER, DIPA, KPA, PPSPM, SATU BENDAHARA, PPABP. BEBERAPA : PPK, PPABP, BENDAHARA PEMBANTU
PEJABAT PENGELOLA BLU
• Pemimpin BLU (penanggungjawab BLU) • Pejabat Keuangan• Pejabat Teknis bidang masing-masing.
Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU dpt terdiri dari PNS dan / atau tenaga profesional non PNS.
PENGAWAS PENGELOLAAN BLU
BLU
DEWAS SPI
Fungsi :- Pengawasan- Penasehat- Pemberi saran- Tanggapan- Pelaporan- Akuntabilitas
Pemeriksaan :- SPI- Kepatuhan- SIM- SDM- Program- Penilaian- Khusus
Dewan Pengawas (Dewas) BLU adalah organ BLU yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BLU yaitu terhadap : - pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis (RSB),- Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA),- RKA K/L,- DIPA dan- kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan.PMK 109/PMK.05/2007
5
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BLU (1)
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BLU (2)
• Menelaah RKA K/L dan RBA serta kebenaran pencantuman saldo awal dan saldo akhir pada RBA dan DIPA.
• Menandatangani RBA selaku pihak yang mengetahui RBA.• Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/ Pimpinan
Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai RSB dan RBA.• Melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri
Keuangan jika terjadi gejala penurunan kinerja BLU.• Mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan
pendapat dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BLU (3)
• Memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja BLU kepada pejabat pengelola BLU.
• Memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas kelayakan, kualitas, jumlah dan harga barang yang dibeli.
• Mengawasi dan memberikan nasehat pelaksanaan pengelolaan keuangan BLU dan kepatuhan terhadap peraturan.PMK 109/PMK.05/2007
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BLU (4)
• Memberikan persetujuan penghapusan secara bersyarat terhadap piutang BLU dengan jumlah lebih dari Rp. 200 juta s.d. Rp. 500 juta per penanggung utang.PMK 230/PMK.05/2009
• Memberikan persetujuan atas pinjaman jangka pendek untuk peminjaman yang bernilai di atas 10 % s.d. 15 % dari jumlah pendapatan BLU TA sebelumnya yang tidak bersumber dari APBN dan hibah terikat.PMK 77/PMK.05/2007
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BLU (5)BLU Menyusun Renstra BLU
BLU Menyusun dan menetapkan RBA Tahunan, Ikhtisar RBA, Standar Biaya, dan Usulan SPM
BLU Menyampaikan RBA, Standar Biaya, dan Usulan SPM kepada Menteri
Menteri :1. Menelaah RKA-K/L2. Menelaah RBA3. Menelaah Standar Biaya4. Menyetujui dan menetapkan SPM
Menteri Keuangan :1. Mengkaji dan membahas RKA-K/L2. Menelaah RBA3. Menelaah Standar Biaya4. Menetapkan dan menyetujui dalam bentuk
DIPA
Persetujuan Dewas atas
RBA
Persetujuan Dewas atas
Perubahan RBA
Persetujuan Dewas atas RBA Definitif
PMK 92/PMK.05/2011Pasal 2
Pasal 2
Pasal 14
Pasal 16
Pasal 15
KARAKTERISTIK BLU
• Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan secara (otonomi) berdasarkan prinsip ekonomi, efisien, efektif dan produktivitas, pendapatan langsung dapat dibelanjakan (digunakan) dengan mengajukan pengesahan ke KPPN setempat.
FLEKSIBILITAS BLU
• Penggunaan langsung pendapatan.• Belanja dapat melebihi batas pagu sepanjang ambang batas.• Saldo kas yg berasal dari selisih PNBP BLU dan belanja BLU
dapat digunakan untuk biaya operasional (Blj. Barang dan Blj. Modal) dalam tahun anggaran berikutnya.
• Surplus kas dapat dimanfaatkan dalam investasi jangka pendek dengan resiko rendah seperti deposito.
• Kerjasama dgn fihak lain untuk hasil usaha (menyewakan aset tetap BLU -> kantor kas bank, ATM, cafe, kantin, aula, kantin, GOR, wisma, dll).
REMUNERASI
Pejabat pengelola, Dewas dan Pegawai BLU• Gaji• Honorarium• Tunjangan tetap• Insentif• Bonus atas prestasi• Pesangon• Pensiun
BESARAN REMUNERASI
• Pemimpin BLU 100 %.• Pejabat Keuangan dan Teknis 90 % dari
Pemimpin BLU.• Ketua Dewas 40 % dari Pemimpin BLU.• Anggota Dewas 36 % dari Pemimpin BLU.• Sekretaris Dewas 15 % dari Pemimpin BLU.
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
Dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran suatu satker BLU.
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RBA
• BLU menyusun renstra bisnis 5 tahunan mengacu renstra K/L.
• BLU menyusun RBA tahunan mengacu renstra bisnis 5 tahunan.
• RBA diket Dewas diajukan kpd menteri sebagai bagian dari RKA-K/L utk diteruskan ke Menkeu guna memperoleh pagu APBN.
• RBA disesuaikan dgn pagu APBN, diket Dewas, disetujui menteri sebagai RBA definitif.
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RBA
RBA disusun berdasarkan :
• Basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanannya.
• Kebutuhan dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima.
• Basis akrual.
MUATAN RBA
• Seluruh program dan kegiatan• Target Kinerja (output).• Kondisi kinerja tahun berjalan.• Asumsi makro dan mikro.• Kebutuhan belanja dan kemampuan
pendapatan.• Perkiraan biaya.• Perkiraan maju.
KEBUTUHAN DAN KEMAMPUAN PENDAPATAN BLU
Kebutuhan :• Merupakan pagu belanja yang dirinci menurut program, kegiatan,
output, akun belanja dan detail belanja
Kemampuan Pendapatan :• Pendapatan yg diperoleh dari layanan.• Hibah.• Hasil kerja sama dan/atau hasil usaha lainnya (pdpt jasa lembaga
keuangan, penjualan aset tetap dan sewa).• Penerimaan lainnya yg sah.• Penerimaan dari APBN.
FORMAT RBA (1)
Ringkasan Eksekutif :• Memuat uraian ringkas mengenai kinerja
satker BLU tahun berjalan (20XX-1) dan target kinerja tahun 20XX yang hendak dicapai, termasuk asumsi2 penting yang digunakan serta faktor2 internal dan eksternal yang akan mempengaruhi pencapaian target kinerja.
FORMAT RBA (2)
BAB I : PENDAHULUAN, memuat :A. Umum
1. Keterangan ringkas landasan hukum operasional satker BLU, sejarah
berdirinya, perkembangan dan peranannya bagi masyarakat.
2. Karakteristik kegiatan/layanan satker BLU terutama layanan unggulan.
FORMAT RBA (3)
B. Visi dan Misi Badan Layanan Umum 1. Keterangan satker BLU yad. 2. Upaya Satker BLU mencapai visi/misi. 3. Ringkasan rencana kerja 1 tahun.C. Budaya Badan Layanan Umum Berisi nilai2 budaya dalam mencapai visi/misi. Perubahan pola pikir ala korporat, pemberdayaan SDM, peningkatan kerja sama, peningkatan kinerja dan pembelajaran pola manajemen.
FORMAT RBA (4)
D. Susunan Pejabat Pengelola BLU dan Dewas 1. Susunan sesuai SK. 2. Uraian tugas Dewas. 3. Uraian pembagian tugas masing2 Pengelola BLU.
FORMAT RBA (5)
BAB II : Kinerja BLU Tahun Berjalan 20XX-1 dan RBA Tahun 20XX, memuat :
A. Gambaran Kondisi Satker BLU1. Kondisi Internal :
Berisi uraian kekuatan & kelemahan kondisi pelayanan, keuangan, organisasi, SDM, sarana & prasarana .Contoh : - Pelayanan -> telah memiliki sertifkat ISO-Keuangan -> telah memiliki sistem informasi akuntansi yg mendukung
pelaporan keuangan-Organisasi & SDM -> memiliki pegawai latar belakang akuntan,
pengembangan SDM & SDM bidang teknis memadai.-Sarana & Prasarana -> Cukup memadai dalam melaksanakan layanan
masyarakat (kapasitas tempat tidur RS, ruang & fasilitas kuliah).
FORMAT RBA (6)
2. Kondisi Eksternal :Berisi uraian kondisi eksternal yg mungkin akan mempengaruhi pencapaian target kinerja & tidak mampu mengendalikannya. Faktor tsb al. Produk/kebijakan hukum pemerintah, bencana alam, kondisi ekonomi asional/regional/global.Contoh : - Apakah satker mampu dgn adanya kondisi persaingan penyediaan brg/jasa.- Pemenuhan standar minimal -> apakah BLU mampu memenuhinya.- Sistem managemen disesuaikan dgn konsep mutakhir sistem pelayanan dan
pembiayaan terintegrasi (managed-care).- Pengaruh tingkat BI rate thdp tarif subsidi bunga (perumahan).
3. Asumsi Makro :Indikator ekonomi mempengaruhi aktivitas BLU, contoh perubahan nilai tukar berpengaruh thdp pengadaan peralatan yg dibeli dgn mata uang asing
4. Asumsi Mikro Kebijakan ekonomi mikro dpt mempengaruhi aktivitas BLU, spt adanya perubahan standar akuntansi, subsidi dari pemerintah, asumsi tarif, asumsi volume pelayanan, pengembangan pelayanan akan mempengaruhi target pendapatan
FORMAT RBA (7)
B. Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja satker BLU1. Pengukuran pencapaian kiner tahun berjalanan dilakukan dengan
membandingkan target dgn realisasi saat menyusun RBA + prognosa sd akhir tahun.
2. Uraian pencapaian target kiner tahun berjalan dirinci per unit kerja. Unit kerja disesuaikan dgn kebutuhan satker bahwa unit kerja tsb :a. Mendapat penugasan utk mencapai target.b. Memiliki pejabat yg bertanggung jawab dlm pencapaian target.c. Memiliki alokasi dana.
Contoh unit kerja : Inst. Farmasi, UGD dll di RS. Unit kerja pd rektorat, Fakultas2, LPPM dll di BLU Pendidikan.
3. Rumusan Program, Kegiatan dan Output sama dgn Program, Kegiatan dan Output Renstra, Renja dan RKA-KL.a. Program :
4. Penjabaran visi/misi K/L, rumusannya mencerminkan tugas & fungsi eselon I K/L, berisi kegiatan utk mencapai hasil dgn indikator kinerja yg terukur.
5. Disertai Indikator Kinerja Utama (IKU) Program sebagai sbg instrumen mengukur hasil pd tingkat program.
6. Hasil mrpkan prestasi kerja-> mencerminkan berfungsinya output kegiatan dlm program.
b. Kegiatan :7. Penjabaran dari Program -> rumusannya mencerminkan tugas & fungsi satker BLU
atau penugasan K/L utk mencapai output dgn indikator kinerja yg terukur.8. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sbg instrumen mengukur output pada tingkat
kegiatan.c. Output :
9. Prestasi kerja berupa barang atau jasa dari suatu kegiatan dlm rangka pencapaian sasaran program.
10.Output dapat dijabarkan dalam sub output.
FORMAT RBA (8)
4. Basis Akuntansi :a. Penyusunan Anggaran BLU berbasis Kas :
1. Pendapatan diakui pada saat kas diterima2. Belanja diakui pada saat kas dikeluarkan.
b. Perhitungan biaya layanan per unit kerja : Biaya sudah diakui dan dicatat saat terjadinya transaksi tanpa memperhatikan saat kas telah dibayarkan atau belum. Apabila satker BLU telah menyusun standar biaya berdasarkan perhitungan akuntansi biaya yang ditetapkan Pemimpin BLU, dapat menggunakan standar biaya tsb dalam perhitungan biaya langganan per unit kerja.
RBA yang disusun menggunakan standar biaya berdasarkan perhitungan akuntansi biaya harus dilampiri SPTJM. Apabila belum menyusun standar biaya, menggunakan standar biaya Menteri Keuangan.
FORMAT RBA (9)
Tabel : Rincian Pendapatan per Unit Kerja
Kode Uraian Unit/Program/Kegiatan/Akun Pendapatan
TA 20XX-1 TA 20XX
Target Realisasi/prognosa % Target
I.xxx.xx.x
xxxxx
xxxxxx
xxxxxx
Xxxxxx
xxxxxx
Unit…………….. (memuat uraian unit)Program………. (memuat uraian program)Kegiatan………. (memuat uraian kegiatan)
A. Pendapatan BLU (diisi uraian pendapatan per akun)
1. Pendapatan Jasa Layayan Umum .………………… 2. Pendapatan Hibah BLU …………………. 3. Pendapatan Kerjasama BLU …………………. 4. Pendapatan BLU Lainnya ………………….
B. Penerimaan RM/PHLN/PHDN/…. (pendapatan selain PNBP BLU)
9.999.9999.999.9999.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.999
9.999.9999.999.9999.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
Total Pendapatan Unit ……. (memuat uraian unit) 9.999.999 9.999.999 9.999.99
9
Tabel : Rincian Belanja per Unit Kerja
KodeUraian Unit/Program/IKU
Program/Kegiatan/IKK/Output/Akun Belanja/Detil Belanja
TA 20XX-1TA 20XX
Volume Dana
TargetRealisasi/Prognosa
*)% Target
Realisasi/Prognosa
*)% SD
**)Vol.
Satuan Target Target
I.xxx.xx.x
x
xxxx
xxxx.xx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxXxxxxx
xxxxxx
Unit…………….. (memuat uraian unit)Program…… (memuat uraian program)
IKU Program :…….(memuat uraian IKU Program)Kegiatan……. (memuat uraian kegiatan)Indikator Kinerja Kegiatan……….(memuat uraian IKK)Output…..(memuat uraian Output)***)A. Belanja BLU 1. Belanja Barang a. Belanja Gaji dan Tunjangan b. ……………………… 2. Belanja Modal a. Belanja Modal Tanah b. ……………………… B. Belanja RM/PHLN/PHDN/…… ……… (diisi uraian per akun)
99 sat 99 sat
9.999.9999.999.999
9.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.9999.999.999
9.999.9999.999.999
9.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.9999.999.999
99 sat
9.999.9999.999.999
9.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.9999.999.999
Total Belanja Unit ……. 9.999.999 9.999.999 9.999.999
dst
TOTAL BELANJA BLU 9.999.999 9.999.999 9.999.999
Tabel : Pengelolaan Dana Khusus
Pokok Dana Yang dikelola
Dana Yang Disalurkan
Pendapatan Dari
Pengelolaan Dana
Perkiraan Saldo Dana
Pokok
Perkiraan Pendapatan
dari Pengelolaan
Kas
(1) (2) (3) 4=(1-2) (5)9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999
a. Perkembangan Pengelolaan Dana s.d. akhir tahun 20XX-1
b. Kebutuhan Dana tahun 20XX
Rencana Kebutuhan Dana Saldo Dana Pokok Yang Tersedia di Satker BLU Kebutuhan Alokasi Dana
(1) (2) (3)9.999.999 9.999.999 9.999.999
Tabel : Ikhtisar RBA – Target Pendapatan menurut Program dan Kegiatan TA 20XX
Kode Program/Kegiatan/Sumber Pendapatan Target
xxx.xx.xx Program : (Memuat uraian Program) 9.999.999
xxxx Kegiatan : (Memuat uraian Kegiatan) 9.999.999
Sumber Pendapatan : (Disi sesuai kebutuhan) 9.999.999
Pendapatan Jasa Layanan Umum 9.999.999
xxxxxx ……………….. 9.999.999
Pendapatan Hibah BLU 9.999.999
xxxxxx ……………….. 9.999.999
Pendapatan Hasil Kerjasama BLU 9.999.999
xxxxxx ……………….. 9.999.999
Pendapatan BLU lainnya 9.999.999
xxxxxx ……………….. 9.999.999
Jumlah Pendapatan 9.999.999
Tabel : Ikhtisar RBA – Target Belanja/Pembiayaan menurut Program dan Kegiatan TA 20XX
KodeUraian Unit/Program/IKU
Program/Kegiatan/IKK/Output/Sumber Dana
ALOKASI
Target/Volume Satuan
Unit Kerja
Penanggung
JawabBelanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Bantuan Sosial
Pengeluaran Pembiayaan
xxx.xx.xx
xxxx
xxxx.xx
xxxx.xx
Program…… (memuat uraian program)
IKU Program :1. ……. (memuat uraian IKU Program)2. ……. (memuat uraian IKU Program)
Kegiatan…. (memuat uraian kegiatan)
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)1. ………. (memuat uraian IKK)2. ………. (memuat uraian IKK)
Output…..(memuat uraian Output)1. RM2. RMP3. PNBP4. BLU5. ……… Output…..(memuat uraian Output)1. RM2. RMP3. PNBP4. BLU5. ………
9.999.999
9.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
99 sat
99 sat
Unit …
Unit …
dst
Jumlah 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999
Tabel : Pendapatan dan Belanja Agregat
UraianRealisasi/PrognosaTA 20XX-1
TA 20XX
I. PENDAPATAN BLU 9.999.999 9.999.999
1. Pendapatan Jasa Layanan Umum 9.999.999 9.999.999
……………………………. 9.999.999 9.999.999
2. Pendapatan Hibah BLU 9.999.999 9.999.999
……………………………. 9.999.999 9.999.999
3. Pendapatan Hasil Kerjasama BLU 9.999.999 9.999.999
……………………………. 9.999.999 9.999.999
4. Pendapatan BLU lainnya 9.999.999 9.999.999
……………………………. 9.999.999 9.999.999
Tabel : Pendapatan dan Belanja Agregat
UraianRealisasi/PrognosaTA 20XX-1
TA 20XX
II. BELANJA OPERASIONAL 9.999.999 9.999.999
A. BELANJA BARANG BLU 9.999.999 9.999.999
1. Belanja Gaji dan Tunjangan BLU 9.999.999 9.999.999
2. Belanja Barang BLU 9.999.999 9.999.999
3. Belanja Jasa BLU 9.999.999 9.999.999
4. Belanja Pemeliharaan BLU 9.999.999 9.999.999 5. Belanja Perjalanan BLU 9.999.999 9.999.999 6. Belanja Barang dan Jasa BLU Lainnya
9.999.999 9.999.999
Tabel : Pendapatan dan Belanja Agregat
UraianRealisasi/PrognosaTA 20XX-1
TA 20XX
II. BELANJA OPERASIONAL 9.999.999 9.999.999
B. BELANJA RM/PHLN/PHDN (diluar blj modal) 9.999.999 9.999.999
1. Belanja Pegawai 9.999.999 9.999.999
……………………….. 9.999.999 9.999.999
2. Belanja Barang 9.999.999 9.999.999
……………………….. 9.999.999 9.999.999
3. Belanja Lainnya 9.999.999 9.999.999
……………………….. 9.999.999 9.999.999
Tabel : Pendapatan dan Belanja Agregat
UraianRealisasi/PrognosaTA 20XX-1
TA 20XX
III. BELANJA MODAL 9.999.999 9.999.999 A. Belanja Modal BLU 9.999.999 9.999.999 ……………………….. 9.999.999 9.999.999 B. Belanja Modal RM/PHLN/PHDN 9.999.999 9.999.999 ……………………….. 9.999.999 9.999.999
IV. Surplus/Defisit (I – II) 9.999.999 9.999.999V. Penggunaan Saldo Kas BLU 9.999.999 9.999.999VI. Surplus/Defisit Sebelum Penerimaan
RM/PHLN/PHDN (IV+V)9.999.999 9.999.999
VII. Penerimaan RM/PHLN/PHDN (II B + III B) 9.999.999 9.999.999VIII. Surplus/Defisit Sebelum Penerimaan
RM/PHLN/PHDN (VI+VII)9.999.999 9.999.999
IX. TOTAL ANGGARAN PENDAPATAN ( I + VII ) 9.999.999 9.999.999
X. TOTAL ANGGARAN BELANJA (II + III) 9.999.999 9.999.999
Tabel : Perhitungan Biaya Layanan per Unit TA 20XX
No. Uraian Volume Layanan Jumlah
I. Unit Kerja A 99 sat…
Biaya Langsung
Biaya Pegawai 9.999.999
Biaya Bahan 9.999.999
Biaya Jasa Layanan 9.999.999
Biaya Pemeliharaan 9.999.999
Biaya Langganan Daya dan Jasa 9.999.999
dan Lain-lain 9.999.999
Jumlah Biaya Langsung 9.999.999
Tabel : Perhitungan Biaya Layanan per Unit TA 20XX
No. Uraian Volume Layanan Jumlah
Biaya Tidak Langsung Biaya Pegawai 9.999.999 Biaya Administrasi Perkantoran 9.999.999
Biaya Pemeliharaan 9.999.999 Biaya Langganan Daya dan Jasa 9.999.999 Biaya Promosi / Marketing 9.999.999 Biaya Bunga 9.999.999
Biaya Administrasi Bank 9.999.999
dan Lain-lain 9.999.999
Jumlah Biaya Tidak Langsung 9.999.999
Total Biaya Unit Kerja A 9.999.999
Unit Kerja B ….. dst. ……………………
TOTAL BIAYA 9.999.999
Tabel : Perkiraan Maju Pendapatan BLU
Kode Program/Kegiatan/Sumber Pendapatan/Kode Akun TA 20XX-1 TA 20XX TA 20XX+1 TA 20XX+2 TA 20XX+3
xxx.xx.xx
xxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
Xxxxxx
Program…… (memuat uraian program)
Kegiatan…. (memuat uraian kegiatan)
Sumber Pendapatan (diisi sesuai kebutuhan) 1. Pendapatan Jasa Layanan Umum …………………………….. 2. Pendapatan Hibah BLU …………………………….. 3. Pendapatan Hasil Kerjasama BLU …………………………….. 4. Pendapatan BLU lainnya ……………………………..
9.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
9.999.999
9.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.9999.999.999
Jumlah Pendapatan 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999
Tabel : Perkiraan Maju Belanja BLU
Kode Program/Kegiatan/Output TA 20XX-1 TA 20XX TA 20XX+1 TA 20XX+2 TA 20XX+3
xxx.xx.xx
xxxx
xxxx.xx
Program…… (memuat uraian program)
Kegiatan…. (memuat uraian kegiatan)
Output … (menurut uraian output)
Volume Output
9.999.999
9.999.999
99 sat
9.999.999
9.999.999
99 sat
9.999.999
9.999.999
99 sat
9.999.999
9.999.999
99 sat
9.999.999
9.999.999
99 sat
Jumlah Belanja 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999
Jakarta, 12 November 2012
40
Beberapa Perubahan Dalam Penyusunan dan Pengesahan DIPA :
a. Jenis DIPA;b.Penanda tangan DIPA;c. Pernyataan syarat dan
ketentuan (disclaimer).
DIPA 2013
Jenis DIPAMulai TA 2013, masing-masing kelompok dibedakan dalam 2 jenis DIPA yaitu DIPA Induk dan DIPA Petikan. 1. DIPA Induk yaitu DIPA yang merupakan akumulasi dari DIPA per
Satker yang disusun oleh PA menurut Unit Eselon I Kementerian Negara/Lembaga, dan disahkan oleh Direktur Jenderal Anggaran atas nama Menteri Keuangan. Dalam hal Unit Eselon I mengelola lebih dari satu Program,
maka DIPA Induk yang disusun memuat seluruh Program yang menjadi tanggung jawabnya.
2. DIPA Petikan yaitu DIPA yang memuat alokasi anggaran untuk masing-masing Satuan Kerja dan merupakan penjabaran dari DIPA Induk. Dalam hal Satker mengelola lebih dari satu Program dan
berasal dari satu unit Eselon I, maka DIPA Petikan memuat seluruh Program yang menjadi tanggung jawabnya, dan
Dalam hal sebuah Satker mendapat alokasi anggaran yang berasal dari beberapa Unit Eselon I K/L, maka Satker mengelola beberapa DIPA Petikan.
Penanda tangan DIPA
42
Sejalan dengan adanya perubahan jenis DIPA, maka pejabat penanda tangan DIPA juga mengalami perubahan dari semula DIPA ditandatangani oleh KPA masing-masing Satuan Kerja diubah dengan rincian sebagai berikut :
1) Untuk DIPA Induk, yang menandatangani adalah Sekretaris Jenderal/ Sekretaris Utama/Sekretaris/pejabat eselon I sebagai penanggung jawab Program dan memiliki portofolio pada Bagian Anggaran K/L, atas nama Menteri/Pimpinan Lembaga.
2) Untuk DIPA Petikan, secara formal tidak ditandatangani. Sebagai pengganti fungsi pengesahan, setiap DIPA Petikan diberi kode pengaman berupa “digital stamp” sebagai pengganti tanda tangan pengesahan (otentifikasi).
Sementara itu, dalam rangka pengesahan DIPA juga terdapat perubahan dari semula SP DIPA ditandatangani oleh Dirjen Perbendaharaan/Direktur Pelaksanaan Anggaran/Kepala Kanwil DJPBN diubah menjadi :
3) SP DIPA Induk, ditandatangani oleh Direktur Jenderal Anggaran.
4) SP DIPA Petikan, secara formal tidak ditandatangani. Sebagai pengganti fungsi pengesahan, setiap SP DIPA Petikan diberi kode pengaman berupa “digital stamp” sebagai pengganti tanda tangan pengesahan (otentifikasi).
43
1. DIPA Induk yang telah disahkan ini lebih lanjut dituangkan dalam DIPA Petikan.
2. Pengesahan DIPA Induk sekaligus merupakan pengesahan DIPA Petikan. 3. DIPA Petikan digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Satker dan
pencairan dana/pengesahan bagi BUN/Kuasa BUN yang merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dari DIPA Induk.
4. DIPA Petikan dicetak secara otomatis melalui sistem yang dilengkapi dengan kode pengaman berupa digital stamp sebagai pengganti tanda tangan pengesahan (otentifikasi);
5. Informasi mengenai Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran dan Pejabat Penanda tangan SPM untuk tiap-tiap Satker terdapat pada DIPA Petikan.
6. Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan yang tercantum dalam Halaman III DIPA Induk diisi sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Tanggung jawab terhadap penggunaan dana yang tertuang dalam DIPA Petikan sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
8. DIPA Induk ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013.
Pernyataan Syarat dan Ketentuan (Disclaimer) pada DIPA Induk
44
1. DIPA Petikan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari DIPA Induk (Unit Eselon I dan Kementerian Negara/Lembaga).
2. DIPA Petikan dicetak secara otomatis melalui sistem yang dilengkapi dengan kode pengaman berupa “digital stamp” sebagai pengganti tanda tangan pengesahan.
3. DIPA Petikan berfungsi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Satker dan pencairan dana/pengesahan bagi BUN/Kuasa BUN.
4. Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan yang tercantum dalam Halaman III DIPA Petikan diisi sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan.
5. Tanggung jawab terhadap penggunaan dana yang tertuang dalam DIPA Petikan sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
6. Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan, yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan berdasarkan bukti-bukti yang ada.
7. DIPA Petikan ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013.
Pernyataan Syarat dan Ketentuan (Disclaimer) pada DIPA Petikan
REVISI ANGGARAN BLU
DIPARBA
Sumber dana PNBP
Sumber dana RM
Sumber dana RM & PNBP
PER DJPBN 55/PB/2011
PMK 32/PMK.02/2012PER DJPBN 55/PB/2011
PMK 32/PMK.02/2012
REVISI ANGGARAN BLU
RBA & Ikhtisar
RBA
RKA – K/L
DIPA
BERDAMPAK PERUBAHAN PADA
UP DATING
REVISI
REVISI RBA
Unit Kerja Satker BLU
Pejabat Keuangan
BLU
Pemimpin BLU
1. MELEBIHI PAGU DIPA (DALAM & LEBIH AMBANG BATAS)2. PENGGUNAAN SALDO AWAL
USUL
MENGESAHKANS.D. PAGU DIPA
TELAAH
DEWAS
DIKETAHUI
RBADEFINITIF
- Menteri Ybs- Menkeu- Dasar Kegiatan Satker
REVISI DIPA
Dapat dilakukan sepanjang• Dalam program yang sama.• Tidak mengurangi volume keluaran Kegiatan
Prioritas Nasional.• Tidak mengurangi anggaran untuk : a. Pembayaran tunggakan b. Paket multiyears c. Paket pekerjaan yg telah dikontrakkan.
REVISI DIPA DIPERLUKAN
• Adanya revisi RBA Definitif : a. Pergeseran / perubahan rincian anggaran. b. Penambahan pagu. - Melebihi pagu, masih dalam ambang batas. - Melebihi ambang batas. - Penggunaaan saldo awal kas.• Adanya hal-hal khusus : a. Pencantuman saldo awal kas. b. Penggunaan saldo awal kas dlm rangka mismatch
REVISI DIPA ATAS PERUBAHAN /PERGESERAN ANGGARAN
• Pagu tetap• Belanja melebihi pagu, masih dalam ambang batas.• Belanja melebihi ambang batas.• Penggunaan saldo awal kas untuk menambah pagu
belanja.• Pencantuman saldo awal kas.• Penggunaan saldo awal kas dalam rangka
Mismatch.
REVISI PERUBAHAN /PERGESERAN ANGGARAN DALAM HAL PAGU TETAP • Antar keluaran (output), termasuk menambah
output baru : a. Dalam kegiatan yang sama atau antar kegiatan (dalam hal antar kegiatan sepanjang dalam rangka percepatan pencapaian sasaran kinerja kegiatan) dengan menggunakan sisa dana / kontrak (optimalisasi). b. Dalam jenis belanja yang sama atau antar jenis belanja.• Pengurangan atau penambahan volume output
(Dalam hal pengurangan sepanjang tidak mengganggu layanan BLU).
(Syarat : Belanja setelah revisi).
REVISI KARENA BELANJA MELEBIHI PAGU NAMUN MASIH DALAM AMBANG BATAS
• Penambahan pagu anggaran belanja dan / atau volume keluaran (output) yang sudah ada.
• Penambahan pagu anggaran belanja keluaran (output) baru.
(Syarat : Belanja dapat mendahului revisi).
REVISI KARENA BELANJA MELEBIHI AMBANG BATAS
• Penambahan pagu anggaran belanja dan / atau volume keluaran (output) yang sudah ada.
• Penambahan pagu anggaran belanja keluaran (output) baru.
(Syarat : Belanja setelah revisi).
REVISI PENGGUNAAN SALDO AWAL KAS UNTUK MENAMBAH PAGU BELANJA
• Penambahan pagu anggaran belanja dan / atau volume keluaran (output) yang sudah ada.
• Penambahan pagu anggaran belanja keluaran (output) baru.
(Syarat : Belanja setelah revisi).
No. Uraian revisi DJAKwl
DJPBN
1. Kelebihan realisasi PNBP di atas target yang direncanakan dalam APBN;
2. Lanjutan pelaks. Kegiatan yg dananya bersumber dari PHLN dan/atau PHDN;
3. Percepatan penarikan PHLN dan/atau PHDN;
4. Penerimaan HLN/HDN setelah UU APBN TA 2013 ditetapkan;
5. Penerimaan hibah langsung dalam bentuk uang;
6. Penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN untuk satker BLU;
7. Pengurangan alokasi pinjaman luar negeri;
8. Perubahan pagu anggaran pembayaran subsidi energi;
9. Perubahan pagu anggaran pembayaran bunga utang.
Pagu Berubah
Kewenangan dan Tata Cara Revisi Anggaran…(1/4)
No. Uraian revisi DJA Kwl Esl 1 KPA
1. Pergeseran dalam satu Keluaran, satu Kegiatan dan satu Satker;
2. Pergeseran antar Keluaran, satu Kegiatan dan satu Satker;
3. Pergeseran dalam Keluaran yang sama, Kegiatan yang sama dan antar Satker;
4. Pergeseran antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker;
5. Pergeseran antar Kegiatan dalam satu Satker;
6. Pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker;
7. Pencairan blokir/tanda bintang (*);
8. Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inkracht;
9. Penggunaan dana output Cadangan;
Pagu Tetap
Kewenangan dan Tata Cara Revisi Anggaran…(2/4)
No. Uraian revisi DJA Kwl Esl 1 KPA
10. Perubahan/penambahan rumusan kinerja;
11. Perubahan komposisi pendanaan;
12. Pergeseran anggaran dari BA BUN Pengelola Belanja Lainnya (BA 999.08) ke Bagian Anggaran K/L;
13. Pergeseran antar subbagian anggaran dalam Bagian Anggaran 999 (BA BUN);
Pagu Tetap
Kewenangan dan Tata Cara Revisi Anggaran…(3/4)
Ket :
= kewenangan baru;
= bersifat pengesahan;
= status quo.
No. Uraian revisi DJAKwl
DJPBN
1. Ralat kode akun sepanjang dalam peruntukan dan sasaran yang sama;
2. Ralat kode KPPN;
3. Perubahan nomenklatur bagian anggaran dan/atau satker sepanjang kode tetap;
4. Ralat kode nomor register PHLN/PHDN;
5. Ralat kode kewenangan;
6. Ralat kode lokasi;
7. Ralat cara penarikan PHLN/PHDN;
8. Ralat pencantuman volume, jenis, dan satuan keluaran yang berbeda antara RKA-K/L dan RKP atau hasil kesepakatan DPR-RI.
Ralat Administrati
f
Kewenangan dan Tata Cara Revisi Anggaran…(4/4)
Tindak Lanjut Penyelesaian Revisi
1. Revisi-revisi yang tidak perlu diterbitkan DIPA Petikan Revisi : Revisi karena kesalahan administratif; Revisi terkait kewenangan KPA;
2. Revisi-revisi yang perlu diterbitkan DIPA Petikan Revisi : Revisi yg mengakibatkan pagu Satker berubah; Revisi terkait pencairan blokir; Revisi terkait perubahan/pergeseran anggaran dalam
hal pagu tetap, selain kewenangan KPA.