Post on 28-Dec-2020
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN CROSSWORD
PUZZLE (TEKA-TEKI SILANG) TERHADAP HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS V SD
NEGERI KALUKUANG KECAMATAN BAROMBONG
KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
NUR ZAMZANI B
10540 8988 14
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2018
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sesuatu yang dikerjakan dengan sungguh-
sungguh tidak akan membawa hasil yang
mengecewakan, terus berusaha sampai engkau
tak mampu lagi menemukan cara. Tapi
keyakinan yang selalu ada dalam diri bahwa
Allah selalu menciptakan masalah bersama jalan
keluarnya.
Artinya : “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran,
dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah
apa yang ada pada diri mereka. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka
selain Dia”. (Q.S Ar-Ra’d : 11)
Karya tulis sederhana ini kupersembahkan terkhusus untuk
kedua orang tuaku yang selalu memberikan doa dan restunya
dalam pembuatan karya tulis ini, kepada saudara-saudaraku
tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan,
kepada sahabat-sabahatku yang selalu mendoakanku. Doa dan
kasih sayang kalian menjadi penyemangat untukku dalam
menggapai cita-cita.
Bingkisan sayang sekaligus penghargaan kepada Orang-orang
yang mencintaiku dengan segenap harapan terbaik dan doa
serta kebanggaan mereka untukku selamanya.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tak henti-hentinya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi degan tepat dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Crossword Puzzel (Teka-Teki Silang) Terhadap Hasil Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V SD Negeri Kalukuang Kecamatan
Barombong Kabupaten Gowa”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Motivasi dan dukungan dari berbagai pihak sangat membantu dalam
penyelesaian tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan banyak terima
kasih sedalam-dalamnya kepada Kedua orang tua, Ayahanda Basma dan Ibunda
Kasmawati yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan
membiayai penulis hingga dapat menyelesaikan tulisan ini. Bapak Dr. H.
Nursalam, M.Si., pembimbing I dan Dra. Hj. Rawiyah Tompo, M.Pd.,
pembimbing II yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan, arahan,
dan masukan sejak awal penyusunan skripsi ini sampai selesai. Bapak Dr. H. Abd.
Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak
Erwin Akib, S.Pd,. M.Pd.,Ph.D., Dekan Fakultan Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Ibu Dra. Sulfasyah, S.Pd., MA., Ph.D.,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta seluruh dosen dan
para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan
serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis. Ibu Marlina,
S.Pd., selaku Kepala SD Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten
Gowa beserta staf pengajar yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian
kepada penulis hingga skripsi ini selesai tepat waktu. Sahabat-sahabatku dan
rekan seperjuangan tercinta yang tiada henti memberi dukungan dan motivasi
kepada penulis. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan
skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya semoga menjadi ibadah dan
mendapat imbalan dari-Nya.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi
manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.
Makassar, Juni 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .......................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................. v
KARTU KONTROL BIMBINGAN ........................................................ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ viii
ABSTRAK ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka .................................................................... 8
1. Media Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
........................................................................................ 8
a. Pengertian Media ........................................................... 8
b. Fungi Media Pendidikan ................................................ 9
c. Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) ............................ 10
2. Belajar dan Pembelajaran .............................................. 13
a. Pengertian Belajar .......................................................... 13
b. Ciri-ciri dan Tujuan Belajar ........................................... 17
c. Hasil Belajar .................................................................. 20
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......... 21
e. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ............................. 23
f. Fungsi Pembelajaran IPS ............................................... 24
B. Kerangka Pikir ..................................................................... 22
C. Hipotesis Penelitian ............................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .......................................................... 27
B. Populasi dan Sampel ........................................................... 28
C. Definisi Operasional Variabel ............................................. 30
D. Instrumen Penelitian ........................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 32
F. Teknik Analisi Data ............................................................. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................... 38
B. Pembahasan ......................................................................... 44
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................. 46
B. Saran ................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel Hal.
3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design………………. 28
3.2 Keadaan Populasi SD Negeri Kalukuang……………………………. 29
3.3 Keadaan Sampel Kelas V SD Negeri Kalukuang……………………. 30
3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar IPS ............................................... . 34
4.1 Statistik Skor Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa (Pretest) ............. 38
4.2 Tingkat Penguasaan Materi Pretest ................................................... . 39
4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS ............................................ . 40
4.4 Statistik Skor Hasil Belajar (Posttest).. ............................................. 41
4.5 Tingkat Penguasaan Materi Posttest .................................................. 41
4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS............................................. 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir…………………………………………………… 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi
kehidupan setiap orang, oleh sebab itu pendidikan bisa dikatakan sebagai
kebutuhan primer di era globalisasi ini. Menurut undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 Pasal 1 menjelaskan bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan merupakan suatu hal
yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu bangsa. Agar kemajuan suatu
bangsa dapat terwujud maka seseorang perlu menuntut pendidikan baik dari
tingkat yang paling dasar hingga tingkat lanjut sesuai dengan sistem pendidikan
nasional di Indonesia. Mewujudkan pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat adalah tanggung jawab warga negara Indonesia seluruhnya,
khususnya bagi kalangan pendidik dan guru. Meningkatkan mutu pendidikan
perlu dilakukan dengan adanya pendidikan dan pelatihan serta kreativitas guru.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa
yang telah ada sebelumnya (Susanto, 2013 : 99).
Guru yang profesional harus tahu memilih media yang tepat digunakan
dalam proses pembelajaran sehingga dapat membantu siswa mencapai hasil
belajar yang maksimal. Guru yang profesional akan tahu cara mendekati,
mengarahkan, dan melayani kebutuhan siswa yang memiliki karakter yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, ia harus mampu memilih dan menerapkan metode,
strategi, serta media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
Berdasarkan hasil observasi, permasalahan yang dihadapi siswa kelas V
SD Negeri Kalukuang adalah guru lebih sering menggunakan metode ceramah
dalam menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas dan sangat jarang
sekali menggunakan media dalam proses pembelajarannya di kelas, terlebih lagi
pada mata pelajaran IPS sehingga minat siswa dalam proses pembelajaran sangat
minim. Selain itu siswa juga kurang aktif dalam proses pembelajaran yang
berlangsung sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru di
depan kelas. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa kurang efektif, karena siswa
tidak dapat mengkreasikan dan mengeluarkan pemikiran-pemikirannya.
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya
proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru
setiap selesai memberikan materi pelajaran pada suatu pokok bahasan. Menurut
Dimyati dan Mudijiona (2006:3-4) hasil belajar merupakan hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Media pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media
yang digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar pada mata pelajaran
IPS. Dalam hal ini, Crossword Puzzel (Teka-Teki Silang) merupakan suatu
permainan dimana siswa harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak
hitam putih) dengan huruf-huruf yang berbentuk sebuah kata berdasarkan
petunjuk atau pertanyaan yang diberikan. Petunjuk atau pertanyaan biasa dibagi
ke dalam kategori “mendatar” dan “menurun” tergantung arah kata-kata yang
harus diisi.
Alasan pemilihan penggunaan media pembelajaran Crossword Puzzel
(Teka-Teki Silang) dalam pembelajaran IPS adalah sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan media pembelajaran Crossword Puzzel (Teka-Teki
Silang) sebagai media pembelajaran sedikit banyak telah memunculkan
semangat belajar dan rasa percaya tinggi pada setiap murid.
2. Dalam penggunan media pembelajaran Crossword Puzzel (Teka-Teki Silang)
ini, terdapat unsur permainan yang dapat menimbulkan kegairahan dan rasa
senang dalam belajar tanpa harus berhadapan dengan situasi yang
menjemukan.
3. Media pembelajaran Crossword Puzzel (Teka-Teki Silang) ini sangat simpel
untuk diajarkan, selain itu dapat melatih ketelitian siswa dalam menjawab
pertanyaan dan mengasah otak. Sehingga sangat cocok untuk diterapkan
dengan model pembelajaran langsung.
4. Yang paling menarik dapat menciptakan proses pembelajaran yang
menyenangkan yang pada akhirnya diharapkan untuk meningkatnya hasil
belajar siswa, sifat kompetitif yang ada dalam permainan Crossword Puzzel
(Teka-Teki Silang) dapat mendorong siswa berlomba-lomba untuk maju.
Teka-teki silang merupakan salah satu permainan asah otak yang
diminati banyak orang. Bukan hanya bagi orang dewasa saja, juga bermanfaat
bagi anak, terutama untuk mengasah kemampuan otak kirinya. Dalam teka-teki
silang pemain harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan
huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan.
Biasa dalam petunjuk dibagi dalam kategori “mendatar” dan “menurun”
tergantung kata yang harus diisi. Media pembelajaran Crossword Puzzel ini sangat
cocok diterapkan pada materi yang bersifat teori karena dalam pembelajaran ini
siswa dilatih untuk mengingat, memahami serta mencocokkan kata, yaitu pada
dasarnya, teka-teki silang merupakan kegiatan mengingat, mencari dan
mencocokkan kata yang pas-tidak hanya sesuai dengan jawabannya, tetapi juga
jumlah kotak yang disediakan.
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Nita Ardilla yang berjudul “Penggunaan Media Teka-Teki
Silang untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia pada Siswa Kelas V SD Negeri KIP. Maccini Makassar”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan media pembelajaran crossword
puzzel (teka-teki silang) dapat meningkatkan penguasaan kosakata. Persamaan
penelitian terdahulu dengan yang saya teliti adalah terletak pada media
pembelajaran yang digunakan sama-sama menggunkan media pembelajaran
crossword puzzel (teka-teki Silang). Sedangkan peneliti ingin meningkatkan hasil
belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, serta mempertimbangkan kelebihan dan
kekurangan dari media Crossword Puzzel (Teka-teki silang) maka penulis ingin
mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Crossword Puzzel (Teka-Teki Silang) Terhadap Hasil Belajar
Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SD Negeri Kalukuang Kecamatan
Barombong Kabupaten Gowa”.
Adapun identifikasi masalah yang berkaitan dengan judul tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Pembelajaran masih cenderung menggunakan metode ceramah.
2. Siswa tidak diajar untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang
disampaikan guru.
3. Hasil belajar siswa rendah.
4. Media pembelajaran crossword puzzel (teka-teki silang) belum pernah
digunakan dalam pembelajaran di kelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media pembelajaran crossword
puzzel (teka-teki silang) berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD
Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
pembelajaran crossword puzzel (teka-teki silang) terhadap hasil belajar IPS siswa
kelas V SD Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Diharapkan dapat menjadi bahan informasi, masukan serta pengembangan
ilmu pengetahuan, khususnya dalam Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (Prodi PGSD) dalam upaya meningkatkan mutu mahasiswa
program studi tersebut.
b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan
penelitian-penelitian yang menggunakan model pembelajaran langsung
bagi siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Diharapkan menjadi masukan dan solusi dalam menghadapi permasalahan
siswa terutama dalam pembelajaran IPS untuk menggunakan media teka-
teki silang sebagai salah satu media pembelajaran.
b. Bagi sekolah
Diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap sekolah dalam upaya
perbaikan dan peningkatan pembelajaran sehingga dapat menunjang
tercapainya target kurikulum dan daya serap siswa sesuai yang diharapkan.
c. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dan mengaktifkan siswa, siswa akan lebih mudah
memahami materi pelajaran IPS yang banyak menyajikan konsep-konsep
abstrak dan pada akhirnya diharapkan siswa memiliki hasil belajar yang
optimal.
d. Bagi peneliti
Penelitian ini menjadi sarana untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah
satu syarat kelulusan studi Strata 1 sekaligus menambah wawasan sebagai
bekal untuk menjalani profesinya kelak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA , KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran Crossword Puzzel (Teka-Teki Silang)
a. Pengertian Media
Arsyad (2006:3) menarik kesimpulan “Kata media berasal dari bahasa
Latin yaitu “medius” yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.
Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan”.
“Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si
pebelajar/siswa” (Aqib, 2013:50).
Teka-teki silang merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat
digunakan untuk pembelajaran keterampilan menulis. Media ini sangat mudah
untuk dibuat oleh guru dan dapat digunakan untuk semua tingkatan, baik untuk
pemula, menengah atau yang sudah lanjut, di samping itu juga materi yang dapat
dipilih sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Adapun pengertian media menurut
Hamdani (2011:87) adalah :
Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik
yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa
yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Adapun media
pendidikan adalah media yang membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud pendidikan, misalnya dalam pembelajaran. Dengan
kata lain, media pendidikan adalah alat yang dimanfaatkan
untuk penyelenggaraan pendidikan dan proses pembelajaran.
Media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan
minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, serta membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disumpulkan bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk
menunjang keberhasilan suatu pembelajaran.
b. Fungsi Media Pendidikan
Beberapa fungsi media pendidikan adalah sebagai berikut :
1) Penggunaan media pendidikan bukan merupakan fumgsi tambahan,
melainkan memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk
mewujudkan situasin kependidikan yang lebih efektif.
2) Media pendidikan merupakan bagian integral dari keseluruhan proses
kependidikan. Hal ini mengandung pengertian bahwa media kependidikan
sebagai salah satu komponen yang menciptakan situasi pendidikan yang
diharapkan.
3) Media kependidikan dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan
pendidikan. Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunkaan media
dalam pendidikan harus selalu melihat pada tujuan yang hendak dicapai.
4) Media pendidikan berfungsi mempercepat proses tercapainya tujuan
pendidikan. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pendidikan,
siswa dapat menangkap tujuan dengan sebaik mungkin. (Hamdani,
2011:89).
c. Crossword Puzzel (Teka-Teki Silang)
1) Teka-teki silang merupakan salah satu permainan asah otak yang diminati
banyak orang. Bukan hanya bagi orang dewasa saja, juga bermanfaat bagi
anak, terutama untuk mengasah kemampuan otak kirinya. Dalam teka-teki
silang pe,ain harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih)
dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk
yang diberikan. Biasa dalam petunjuk dibagi dalam kategori “mendatar”
dan “menurun” tergantung kata yang harus diisi.
2) Teka-teki silang merupakan salah satu jenis permainan dengan
menggunakan kata sebagai media penyajiannya. Huruf disusun sedemikian
rupa dalam jumlah kolom yang tersedia baik secara vertikal maupun
horizontal. Susunan huruf tersebut harus membentuk suatu kata dengan
makna yang sesuai dengan yang terdapat dalam pertanyaan penuntun yang
disajikan. Teka-teki silang ini berisi deret huruf yang membentuk suatu
kata yang susunannya biasanya saling silang.
3) Tujuan teka-teki silang dalam pembelajaran ini adalah untuk mengasah
otak dalam berpikir peserta didik pada suatu mata pelajaran. Dengan
menggunakan TTS sebagai media pembelajaran, maka selain mengasah
otak peserta juga didik termotivasi untuk belajar. Karena dalam TTS
terdapat unsur permainan yang dapat menimbulkan kegairahan dan rasa
senang dalam belajar tanpa harus berhadapan dengan situasi yang
menjemukan.
4) Langkah-langkah membuat media pembelajaran Crossword Puzzel (Teka-
Teki Silang), yaitu :
a) Pertama-tama menentukan kompetensi dasar dan indikator keberhasilan
yang akan dibahas.
b) Membuat kotak-kotak setelah itu diisi dengan jawaban dari setiap kotak
diberi nomor.
c) Setiap kotak yang berisikan huruf pertama dari setiap kotak diberi nomor.
d) Selanjutnya menyusun pertanyaan atau soal yang harus dibuat sedemikian
rupa, sehingga kata-kata yang telah tercantum dalam kotak-kotak tersebut
adalah jawabannya.
e) Setelah semua pertanyaan tersebut tersusun, maka kota-kotak yang tidak
terisi kita tutup dengan warna hitam.
f) Langkah selanjutnya menghapus semua huruf yang ada dalam setiap kotak
yang ditinggalkan hanya angka atau nomor pada setiap awal kata.
5) Kelebihan penggunaan media pembelajaran Crossword Puzzel (Teka-Teki
Silang), yaitu :
a) Dengan menggunakan media pembelajaran Crossword Puzzel (Teka-Teki
Silang) sebagai media pembelajaran sedikit banyak telah memunculkan
semangat belajar dan rasa percaya tinggi pada setiap siswa.
b) Dalam penggunan media pembelajaran Crossword Puzzel (Teka-Teki
Silang) ini, terdapat unsur permainan yang dapat menimbulkan kegairahan
dan rasa senang dalam belajar tanpa harus berhadapan dengan situasi yang
menjemukan.
c) Media pembelajaran Crossword Puzzel (Teka-Teki Silang) ini sangat
simpel untuk diajarkan, selain itu dapat melatih ketelitian siswa dalam
menjawab pertanyaan dan mengasah otak. Sehingga sangat cocok untuk
diterapkan dengan model pembelajaran langsung.
d) Yang paling menarik dapat menciptakan proses pembelajaran yang
menyenangkan yang pada akhirnya diharapkan untuk meningkatnya hasil
belajar, sifat kompetitif yang ada dalam disi siswa, permainan Crossword
Puzzel (Teka-Teki Silang) dapat mendorong siswa berlomba-lomba untuk
maju.
6) Kekurangan media pembelajaran Crossword Puzzel (Teka-Teki Silang),
yaitu:
a) Kata-kata yang dibentuk cenderung pendek, sehingga materi-materi yang
butuh pemaparan dan penjelasan tidak bisa menggunakan teka-teki silang.
b) Permainan biasanya menimbulkan suara gaduh, hal ini jelas mengganggu
kelas yang berdekatan.
c) Susah digunakan untuk pelajaran misalnya matematika, fisika, kimia yang
mungkin terdapat banyak materi-materi yang membutuhkan pemaparan
dan penjelasan tidak bisa menggunakan teka-teki silang.
d) Setiap jawaban teka-teki silang hurufnya ada yang berkesinambungan, jadi
siswa merasa bingung apabila tidak bisa menjawab salah satu soal dan itu
akan berpengaruh pada jawaban siswa yang hurufnya berkaitan dengan
soal yang tidak bisa dijawab siswa. Selain itu media ini hanya dapat
diberikan pada akhir pembelajaran siswa setelah melakukan pembelajaran.
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disumpulkan bahwa crossword
puzzel (teka-teki silang) adalah sebuah permainan yang dapat digunakan sebagai
salah satu media dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa
karena dapat meningkatkan semangat dan minat belajar.
2. Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Dalam dunia pendidikan belajar tidak hanya terjadi di sekolah saja,
tetapi juga di tiga pusat yang lazim disebut dengan Tri Pusat Pendidikan. Tri
pusat pendidikan adalah tempat anak mendapatkan pengajaran baik secara
langsung maupun tidak langsung, baik formal maupun non formal, yang
terdiri atas : (1) pendidikan dari dalam keluarga (informal), (2) pendidikan di
sekolah (formal), dan (3) pendidikan dalam masyarakat (non formal). (Andi
Baso, 2015:3).
Belajar adalah aktivitas mental (psikis) yang terjadi karena adanya
interaksi aktif antara individu dengan lingkungannya yang menghasilkan
perubahan-perubahan yang bersifat relatif tetap dalam aspek-aspek kognitif,
psikomotor, dan afektif. Perubahan tersebut dapat berupa sesuatu yang sama
sekali baru atau menyempurnakan/peningkatan dari hasil belajar yang telah
diperoleh sebelumnya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan
dimana saja.
Belajar merupakan suatu upaya penguasaan kognitif, afektif, dan
psikomotorik melalui proses interaksi antara individu dan lingkungan yang
terjadi sebagai hasil atau akibat dari pengalaman dan mendahului perilaku
(Sagala, 2010:30).
Menurut Heidegger (dalam Sagala, 2010:31) mengatakan belajar
berarti membuat segala sesuatu yang kita jawab menjadi hakikat-hakikat yang
selalu menunjukan dirinya sendiri pada kita setiap saat.
Belajar merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk di
dalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey
memperlihatkan bahwa 82% anak-anak yang masuk sekolah pada usia 5 atau
6 tahun memiliki citra diri yang positif tentang kemampuan belajar mereka
sendiri. Tetapi angka tinggi tersebut menurun drastis hanya 18% waktu
mereka berusia 16 tahun. Konsekuensinya, 4 dari 5 remaja dan orang dewasa
memulai pengalaman belajarnya yang baru dengan perasaan
ketidaknyamanan Nichol (dalam Aunurrahman 2012:33).
Berikut ini adalah beberapa pengertian dan definisi belajar menurut
beberapa ahli baik dari dalam maupun luar negeri Indonesia, sbb: 1. Oemar
Hamalik, belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat
pengalaman dan latihan. 2. Eenest H. Hilgard, belajar adalah dapat
melakukan sasuatu yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya
berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi dari pada sebelum
itu. 3. Notoatmojo, belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang
berguna untuk hidup. 4. Ahmadi A. belajar adalah proses perubahan dalam
diri manusia. 5. Nasution, belajar adalah menambah dan mengumpulkan
sejumlah pengetahuan. 6. Cronbach, belajar adalah sebaik-baiknya adalah
dengan mengalami dan dalam mengalami itu menggunakan panca inderanya.
7. Winkel, belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan dan nilai sikap
yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
Pembelajaran berupaya mengubah masukan berupa siswa yang
belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki
pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.
Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang
belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau positif,
menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan, dan tingkah laku yang baik.
Sebenarnya belajar dapat saja terjadi tanpa pembelajaran, namun hasil belajar
akan tampak jelas dari suatu aktivitas pembelajaran (Aunurrahman 2012:34).
Makna pembelajaran bagi siswa, yaitu :
1) Proses pembelajaran ini memerlukan refleksi mental sebagai proses
kesadaran mental dan kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia. Pada
hakikatnya proses pembelajaran merupakan aktivitas yang
menghubungkan peserta didik dengan berbagai subyek dan berkaitan
dengan dunia nyata. Proses interpretasi menghasilkan pemahaman dan
perolehan hasil pendidikan yang bersifat individual.
2) Peserta didik memproduksi pengetahuan sendiri secara lebih luas, lebih
dalam, dan lebih maju dengan modifikasi pemahaman terhadap konsep
awal pengetahuan (prior knowledge).
Makna pembelajaran bagi pendidik
1) Pendidik mengutamakan perbedaan individu daripada persamaan-
persamaan dalam menentukan program-program pendidikan, didasarkan
pada pandangan-pandangan bahwa individu adalah unik dan bergerak
bebas menanggapi kondisi-kondisi personal dan sosial.
2) Pendidik secara moral memandang peserta didik setara (demokratis dan
berkeadilan) dan memperoleh kesempatan yang setara pula dalam
memperoleh ganjaran, intelektual dan sosial secara adil (tidak
diskriminatif).
Perubahan paradigma dari pengajaran bergeser menjadi pembelajaran
dapat dibandingkan dalam tabel berikut:
Tabel 2.1
No. Pengajaran Pembelajaran
1. Berpusat pada guru Berpusat pada pebelajar/siswa
2. Guru dominan dalam aktor
kelas
Guru sebagai fasilitator (penulis
skenario)
3. Suasana “tertib”, tenang,
kaku dan membosankan.
Suasana “hidup”, menyenangkan,
dan interaktif.
4. Siswa terlibat dalam
kompetisi dengan siswa
lain, dengan motivasi
mengalahkan teman.
Siswa didorong bekerjasama
mencapai tujuan. Tolong-menolong
dalam memecahkan masalah dan
bertukar pikiran
(Utomo Dananjaya, 2017)
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disumpulkan bahwa
belajar merupakan semua aktivitas yang dilakukan oleh sesorang sehingga
menimbulkan adanya perubahan tingkah laku baik secara kognitif, afektif,
maupun psikomotorik.
b. Ciri-Ciri dan Tujuan Belajar
Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Ada beberapa ahli yang mempelajari ranah-ranah
tersebut dengan hasil penggolongan kemampuan-kemampuan pada ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik secara hirarkis. Diantara para ahli yang
mendalami ranah-ranah kejiwaan tersebut adalah Bloom, Krathwohl, dan
Simpson. Mereka menyusun penggolongan perilaku berkenaan dengan
kemampuan internal dalam hubungannya dengan tujuan pembelajaran. Hasil
penelitian mereka dikenal dengan “Taksonomi Instruksional Bloom dan
kawan-kawan.”. Bloom dan kawan-kawan tergolong pelopor yang
mengkategorikan jenis perilaku hasil belajar. Meskipun tidak luput dari kritik,
taksonomi tersebut masih dapat digunakan untuk mempelajari perilaku dan
kemampuan internal sebagai akibat belajar.
Penggolongan atau tingkatan jenis perilaku belajar terdiri dari tiga
ranah atau kawasan, yaitu : (a) ranah kognitif (Bloom, dkk), yang mencakup
enam jenis atau tingkatan perilaku, (b) ranah afektif (Krathwohl, Bloom dkk),
yang mencakup lima jenis perilaku, (c) ranah psikomotorik (Simpson) yang
terdiri dari tujuh perilaku atau kemampuan psikomotorik. Masing-masing
ranah dijelaskan berikut ini :
1) Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku :
a) Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal-hal yang telah
dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan. Pengetahuan tersebut dapat
berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau
metode.
b) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap sari dan makna hal-hal
yang dipelajari.
c) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode, kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru. Perilaku ini misalnya tampak
dalam kemampuan menggunakan prinsip.
d) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
e) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, misalnya
tampak di dalam suatu kemampuan menyususn suatu program kerja.
f) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa
hal berdasarkan kriteria tertentu.
2) Ranah afektif terdiri tujuh jenis perilaku, yaitu :
a) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan
memperhatikan hal tersebut.
b) Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
c) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup penerimaan terhadap suatu
nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap.
d) Oragnisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu system nilai
sebagai pedoman dan pegangan hidup.
e) Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan mengahayati nilai,
dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.
3) Ranah psikomotor terdiri dari tujuh perilaku atau kemampuan motorik,
yaitu :
a) Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan sesuatu secara
khusus dan menyadari adanya perbedaan antara sesuatu tersebut.
b) Kesiapan, yang mencakup kemampuan menemapatkan diri dalam suatu
keadaan di mana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
Kemampuan ini mencakup aktivitas jasmani dan rohani.
c) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai
contoh, atau gerakan peniruan.
d) Gerakan terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan
tanpa contoh.
e) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau
keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien, dan
tepat.
f) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan
perubahan dan penyesuaian pola gerak gerik dengan persyaratan khusus
yang berlaku.
g) Kreatifitas, mencakup kemampuan melahirkan pola-pola gerak-gerik yang
baru atas dasar prakarsa sendiri.
c. Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3-4) hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru,
tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Menurut Slameto (2008:7) “ Hasil belajar adalah sesuatu yang
diperoleh dari suatu proses usaha setelah melakukan kegiatan belajar yang
dapat diukur dengan menggunakan tes guna melihat kemajuan siswa”. Dari
ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha
menguasai hal-hal yang baru di mana dalam belajar ada perubahan dalam diri
seseorang.
Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun
tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi
aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku (Aunurrahman
2012:37).
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa,
baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar. Klasifikasi hasil belajar dibagi menjadi 3 ranah, yaitu :
1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
6 aspek, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek, yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan interaksi.
3) Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada 6 aspek yakni, gerakan reflex, keterampilan
gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan,
gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif serta gerakan
interpreatif.
Yang menjadi fokus penelitian terhadap hasil belajar yang akan
dicapai adalah hasil belajar berkenaan dengan hasil belajar ranah kognitif
yaitu aspek pengetahuan.
Keberhasilan siswa dalam proses mengajar sangat ditentukan oleh
seorang guru yang melakukan transfer ilmu (knowladge transfer) melalui
proses pembelajarannya, dimana hasil belajar itu sendiri menurut Suprijono
(2009:5) yang dikutip dalam jurnal Nasrun Hasan dan Nursalam (2017:21)
adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi dan keterampilan (online, 26/04/2018).
Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari penilaian
akhir melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan baik dari aspek
kognitif, aspek afektif, maupun aspek psikomotorik.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi
yang ingin kami jelaskan di sini adalah faktor yang mempengaruhi belajar
dari sisi sekolah yakni : metode mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara
atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar.
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa metode mengajar itu
mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar murid yang tidak baik pula.
1) Kurikulum, diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada
siswa. Kegiatan ini sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar
siswa menerima, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi tidak baik terhadap pelajaran.
2) Relasi guru dengan siswa, proses belajar mengajar terjadi antara guru
dengan siswa proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam
proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya
dengan gurunya. Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa
akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang
diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya, hal
demikian dapat terjadi sebaliknya.
3) Relasi siswa dengan siswa, siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah
laku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri
atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin akan merasa diasingkan dari
kelompok, akibatnya makin parah dan dapat mengganggu belajarnya.
4) Disiplin sekolah, kedisiplinan sekolah erat kaitannya dengan kerajinan
siswa dalam sekolah juga dalam belajar. Hal ini mencakup segala aspek
baik kedisiplinan guru dalam mengajar karena kedisiplinan pendiidik juga
dapat memberi contoh bagi siswa.
e. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, yaitu sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu pengetahuan sosial (IPS) di
rumuskan atas dasar realitas dan fenomena social yang mewujudkan satu
pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial di atas.
(Ahmad Susanto, 2014: 6).
Pelajaran IPS di SD mengajarkan konsep- konsep esensi ilmu sosial
untuk membentuk subjek didik menjadi warga negara yang baik. Istilah IPS
mulai digunakan secara resmi di indonesia sejak tahun 1975 adalah istilah
indonesia untuk social studies di amerika.kita mengenal beberapa istilah
seperti ilmu sosial, studi sosial, dan ilmu pengetahuan sosial. (Ahmad
Susanto, 2014: 7).
Konsep dasar IPS yang dikembangkan berdasarkan konsep-konsep
dalam ilmu-ilmu Sosial sangat dibutuhkan sebagai bahan pembelajaran pada
tingkat persekolahan mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Lanjutan,
maupun sebagai bahan pengembangan kemampuan data nalar para
mahasiswa di Penguruan Tinggi. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana kita
mengenai dan mengembangkan konsep-konsep dasar IPS yang dihasilkan
atas pengembangan, pengujian, dan penelaahan Ilmu-Ilmu Sosial.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
ilmu pengetahuan sosial adalah merupakan cabang ilmu yang sangat
dibutuhkan sebagai bahan pembelajaran pada tingkat persekolahan mulai dari
Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi.
f. Fungsi Pembelajaran IPS
Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna,
ketrampilan sosial dan intelektual dalam membina perhatian serta kepedulian
sosial nya sebagai SDM yang bertanggung jawab dalam merealisasikan tujuan
nasional. (Abdul Aziz wahab, dkk., 2005: 28).
B. Kerangka Pikir
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam
pembelajaran adalah media pembelajaran Crossword Puzzel (tak-teki silang)
merupakan salah satu permainan asah otak yang diminati banyak orang. Bukan
hanya bagi orang dewasa saja, juga bermanfaat bagi anak, terutama untuk
mengasah kemampuan otak kirinya. Dalam teka-teki silang pe,ain harus mengisi
ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk
sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Biasa dalam petunjuk dibagi
dalam kategori “mendatar” dan “menurun” tergantung kata yang harus diisi.
Media pembelajaran Crossword Puzzel ini sangat cocok diterapkan pada materi
yang bersifat teori karena dalam pembelajaran ini siswa dilatih untuk mengingat,
memahami serta mencocokkan kata, yaitu pada dasarnya, teka-teki silang
merupakan kegiatan mengingat, mencari dan mencocokkan kata yang pas-tidak
hanya sesuai dengan jawabannya, tetapi juga jumlah kotak yang disediakan.
Crossword puzzel (Teka-teki silang) ini dapat digunakan sebagai media
pembelajaran karena sangat simpel untuk diajarkan, selain itu dapat melatih
ketelitian siswa dalam menjawab pertanyaan dan mengasah otak. Sehingga sangat
cocok untuk diterapkan dengan model pembelajaran langsung. Yang paling
menarik dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan yang pada
akhirnya diharapkan untuk meningkatnya hasil belajar, sifat kompetitif yang ada
dalam permainan Crossword Puzzel (Teka-Teki Silang) dapat mendorong siswa
berlomba-lomba untuk maju.
Bagan Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Pembelajaran IPS
Kelas V SD
Setelah menggunakan
Media Pembelajaran
Crossword Puzzel
(Teka-Teki Silang)
Sebelum Menggunakan
Media Pembelajaran
Crossword Puzzel
(Teka-Teki Silang)
Posttest Pretest
Analisis
Temuan/Hasil
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian “Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran
crossword puzzel (teka-teki silang) terhadap hasil belajar IPS murid kelas V SD
Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan metode Pre-
eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:109) bahwa “penelitian pre-eksperimen
hasilnya merupakan variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh
variabel independen”. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol,
dan sampel tidak dipilih secara random.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian
dilaksanakan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah one
group pretest-posttest design. Dalam desain ini, sebelum perlakuan diberikan
terlebih dahulu sampel diberi pretest (tes awal) dan di akhir pembelajaran sampel
diberi posttest (tes akhir). Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatan hasil belajar IPS siswa setelah
penggunaan media pembelajaran crossword puzzel (teka-teki silang). Berikut
merupakan tabel desain penelitian one group pretest-posttest design.
Tabel 3.1
Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design.
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
(Sugiyono, 2017:74)
Keterangan :
O1 : tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan
O2 : tes akhir (posttest) setelah perlakuan diberikan
X : perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu dengan menggunakan media
pembelajaran crossword puzzel (teka-teki silang)
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi populasi
bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik / sifat yang dimiliki oleh subyek atau
obyek itu.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid SD Negeri
Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa yang berjumlah 438
orang. Dapat dilihat dalam tabel berikut:
Kelas Murid Jumlah
Laki-laki Perempuan
I.A 17 orang 20 orang 37 orang
I.B 17 orang 19 orang 36 orang
II. A 18 orang 18 orang 36 orang
II. B 16 orang 20 orang 36 orang
III. A 19 orang 16 orang 35 orang
III. B 16 orang 22 orang 38 orang
IV. A 17 orang 20 orang 37 orang
IV. B 18 orang 18 orang 36 orang
V. A 19 orang 17 orang 36 orang
V. B 20 orang 18 orang 38 orang
VI. A 18 orang 19 orang 37 orang
VI. B 18 orang 18 orang 36 orang
Jumlah keseluruhan siswa 438 orang
Tabel.3.2 Keadaan Populasi SD Kalukuang Kecamatan Barombong
Kabupaten Gowa
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili
populasi dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik sampel purposive (Purposive Sampling). Purposive
Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu. Dalam hal ini sampelnya terdiri dari satu kelas yaitu seluruh murid kelas
V. A SD Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa yang
berjumlah 36 murid, murid laki-laki sebanyak 19 orang dan murid perempuan
sebanyak 17 orang. Dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Kelas Murid Jumlah
Laki-laki Perempuan
V. A 19 Orang 17 Orang 36 Orang
Tabel.3.3 Keadaan Sampel Kelas V. A SD Negeri Kalukuang Kecamatan
Barombong Kabupaten Gowa
C. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada sifat-sifat
yang didefinisikan dan diamati. Berikut adalah definisi operasional variabel yang
akan digunakan.
1. Media Pembelajaran Crossword puzzel (TTS)
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disumpulkan bahwa crossword
puzzel (teka-teki silang) adalah sebuah permainan yang dapat digunakan sebagai
media dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar murid karena dapat
meningkatkan semangat dan minat belajar.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari penilaian akhir melalui
proses pembelajaran yang telah dilakukan baik dari aspek kognitif, aspek afektif,
maupun aspek psikomotorik.
Dalam penelitian eksperimen ini menggunakan variabel bebas dan
variabel terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain (dalam Sunanto, J, dkk,
2005:12) merupakan “suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu yang diamati
dalam penelitian”.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis, yaitu:
1. Variabel bebas (X) : Media pembelajaran Crossword puzzel (TTS)
2. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Tes
Tes dengan jenis pretest dan postest.Pretest digunakan sebelum
menggunakan media pembelajaran crossword puzzle. Sedangkan postest
digunakan setelah menggunakan media pembelajaran crossword puzzle.
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan belajar siswa setelah
pembelajaran IPS dengan menggunakan media pembelajaran crossword puzzel
(teka-teki silang). Tes dibuat berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian
ini berlangsung dengan berdasarkan rumusan indikator pembelajaran.
2. Dokumen
Dokumen adalah cara memperoleh informasi dengan memperhatikan tiga
macam sumber, yaitu tulisan (paper) , tempat (place) dan kertas atau orang
(people). Dokumentasi ini digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan data
tentang :
a. Keadaan SD Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.
b. Jumlah siswa SD Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten
Gowa. Data tersebut diperoleh dari masyarakat sekitar lokasi sekolah, kepala
sekolah, dan guru kelas V A SD Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong
Kabupaten Gowa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
awal dan tes akhir, adapun langkah-langkah pengumpulan data yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Tes Awal (Pretest)
Tes awal dilakukan sebelum treatment, pretest dilakukan untuk
mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh murid sebelum digunakannya media
pembelajaran crossword puzzel (teka-teki silang).
2. Pemberian perlakuan (Treatment)
Dalam hal ini peneliti menggunakan media pembelajaran crossword
puzzel (teka-teki silang) pada pembelajaran IPS.
3. Tes Akhir (Posttest)
Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui
pengaruh penggunaan media pembelajaran crossword puzzel (teka-teki silang).
F. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan
digunakan analisis statistik deskriptifdan inferensial. Data yang terkumpul berupa
nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua
nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai
yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai Post test. Pengujian perbedaan
nilai hanya dilakukan terhadap rata-rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu
digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-
langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest
Posttest Design adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul selama proses
penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan
melalui analisis ini adalah sebagai berikut:
a) Rata-rata (Mean)
= ∑
b) Persentase (%) nilai rata-rata
=
x 100%
Dimana:
P = Angka persentase
f = frekuensi yang dicari persentasenya
N = Banyaknya sampel responden.
Dalam analisis ini peneliti menetapkan tingkat kemampuan sesuai
dengan prosedur yang dirancangkan oleh Depdikbud (2003) yaitu:
Tabel 3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar IPS
Tingkat Penguasaan (%) KategoriHasilBelajar
0 – 34
35 – 54
55 – 64
65 – 84
85 – 100
SangatRendah
Rendah
Sedang
Tinggi
SangatTinggi
2. Analisis Data Statistik Inferensial
Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan
teknik statistik t (uji t).Dengan tahapan sebagai berikut :
t =
√∑
Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
a) Mencariharga “Md” denganmenggunakanrumus:
Md = ∑
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
= Jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = Subjek pada sampel.
b) Mencariharga “ ∑ ” dengan menggunakan rumus:
∑ = ∑ ∑
Keterangan :
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
= jumlah dari gain (post test – pre test)
N = subjek pada sampel.
c) Mentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:
t =
√∑
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
D = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
d) Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang
signifikan Kaidah pengujian signifikan :
Jika t Hitung> t Tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti
penggunaan media pembelajaran crossword puzzel (teka-teki silang)
berpengaruh terhadap hasil belajar IPS murid kelas V SD Negeri
Kalukuang.
e) Jika t Hitung< t Tabel maka Ho ditolak, berarti penggunaan media
pembelajaran crossword puzzel (teka-teki silang) tidak berpengaruh
terhadap hasil belajar IPS murid kelas V SD Negeri Kalukuang
Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.
f) Menentukan harga t Tabel dengan Mencari t Tabel menggunakan table
distribusi t dengan taraf signifikan
g) Membuat kesimpulan apakah penggunaan media pembelajaran
crossword puzzel (teka-teki silang) berpengaruh terhadap hasil belajar
IPS murid kelas V SD Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong
Kabupaten Gowa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Pretest sebelum Menggunakan Media Pembelajaran
terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Kalukuang
Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri
Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa mulai tanggal 17 Mei – 12
Mei 2018, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes
sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa berupa nilai dari kelas V. Adapun
analisis statistika deskriptif terhadap nilai pretest yang diberikan pada siswa
sebelum diberikan perlakuan (treatment) pada kelas V SD Negeri Kalukuang
Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel berikut:
Statistik Nilai
Ukuran Sampel 36
Skor Ideal 100
Skor Rata-rata 66,4
Skor Tertinggi 85
Skor Terendah 35
Rentang Skor 50
Standar Deviasi 12,48
Tabel 4.1. Statistik Skor Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa
(Pretest). ( Sumber: Data Olah Lampiran C.2)
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil
belajar siswa kelas V SD Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten
Gowa sebelum menggunakan media crossword puzzle (teka-teki silang) yaitu
66,4. Adapun dikategorikan keberhasilan hasil belajar siswa dapat dilihat pada
tabel berikut :
No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori hasil belajar
1. 0 – 60 10 27,78% Sangat rendah
2. 61 – 70 16 44,44% Rendah
3. 71 – 80 8 22,22% Sedang
4. 81 – 91 2 5,56% Tinggi
5. 91 – 100 0 0% Sangat Tinggi
Jumlah 36 100%
Tabel 4.2. Tingkat Penguasaan Materi Pretest. (Sumber: Data Olah
Lampiran C. 1)
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pretest dengan menggunakan
instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 27,78%, rendah 44,44%, sedang
22,22%, tinggi 5,56% dan sangat tingggi berada pada presentase 0%. Melihat dari
hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam
memahami serta penguasaan materi pelajaran IPS sebelum menggunakan media
crossword puzzle (teka-teki silang) tergolong rendah.
Skor Kategorisasi
Pretest Posttest
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
0≤ ×<70 Tidak Tuntas 26 72,22% 11 30,55%
71≤ × ≤100 Tuntas 10 27,78% 25 69,45%
Tabel 4.3. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS. (Sumber: Data Olah
Lampiran C. 1)
Apabila Tabel 4.3 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang mencapai
atau melebihi nilai KKM (71) 72,22%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar IPS Siswa kelas V SD Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong
Kabupaten Gowa belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal
dimana siswa yang tuntas hanya 27,78% 72,22%.
2. Deskripsi Hasil Belajar (posttest) setelah Menggunakan media crossword
puzzle (teka-teki silang)terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD
Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah
diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya
diperoleh setelah diberikan posttest. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data
hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong
Kabupaten Gowa setelah menggunakan media crossword puzzle (teka-teki silang).
Adapun analisis statistika deskriptif terhadap nilai postest yang diberikan pada
siswa kelas V SD Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa
dapat dilihat pada tabel berikut:
Statistik Nilai
Skor ideal 100
Skor tertinggi 100
Skor terendah 50
Rentang skor 50
Skor Rata-rata 79,3
Standar Deviasi 12,75
Tabel 4.4. Statistik Skor Hasil Belajar IPS Siswa Setelah
Diterapkan media crossword puzzle (teka-teki silang)
(Posttest). (Sumber: Data Olah Lampiran C. 2)
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil
belajar siswa kelas V SD Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten
Gowa setelah menggunakan media crossword puzzle (teka-teki silang) yaitu 79,3
dari skor ideal 100. Adapun di kategorikan hasil belajar siswa dapat dilihat pada
tabel berikut :
No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori hasil belajar
1. 0 – 60 4 11,11% Sangat rendah
2. 61 – 70 7 19,44% Rendah
3. 71 – 80 9 25% Sedang
4. 81 – 90 11 30,56% Tinggi
5. 91 – 100 5 13,89% Sangat Tinggi
Jumlah 36 100%
Tabel 4.5. Tingkat Penguasaan Materi Posttest
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar pada tahap posttest dengan menggunakan
instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 13,89%, tinggi 30,56%, sedang
25%, rendah 19,44%, dan sangat rendah berada pada presentase 11,11%. Melihat
dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa
dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran IPS setelah menggunakan
media crossword puzzle (teka-teki silang) tergolong tinggi.
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 11 30,56%
71 ≤ × ≤ 100 Tuntas 25 69,44%
Jumlah 100%
Tabel 4.6. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS
Apabila Tabel 4.6 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang mencapai
atau melebihi nilai KKM (71) 69,44%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar IPS siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal
dimana siswa yang tuntas adalah 69,44% 30,56%.
3. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki
Silang) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Kalukuang
Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa
Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “Pengaruh Penggunaan Media
crossword puzzle (teka-teki silang) terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD
Negeri Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa”, maka teknik yang
digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferensial
dengan menggunakan uji-t dengan menganalisis skor pretest dan postest
(Lampiran C).
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑
2. Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus:
∑ = ∑ ∑
=
= 865,98
3. Menentukan harga t Hitung
t =
√∑
t =
√
t =
√
t =
√
t =
√
t =
t = 16,22
4. Menentukan harga t Tabel
Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan
taraf signifikan = 36 – 1 = 35 maka diperoleh t
0,05 = 2,030
Setelah diperoleh t Hitung= 16,22 dan t Tabel = 2,030 maka diperoleh t Hitung > t
Tabel atau 16,22 > 2,030. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
B. Pembahasan
Menurut Slameto (2008:7) “ Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh
dari suatu proses usaha setelah melakukan kegiatan belajar yang dapat diukur
dengan menggunakan tes guna melihat kemajuan siswa”.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media pembelajaran
crossword puzzel (teka-teki silang) sebagai sarana untuk menjelaskan materi ajar
yang akan diajarkan kepada siswa. Teka-teki silang merupakan salah satu
permainan asah otak yang diminati banyak orang. Bukan hanya bagi orang dewasa
saja, juga bermanfaat bagi anak, terutama untuk mengasah kemampuan otak
kirinya. Dalam teka-teki silang pemain harus mengisi ruang-ruang kosong
(berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata
berdasarkan petunjuk yang diberikan. Biasa dalam petunjuk dibagi dalam
kategori “mendatar” dan “menurun” tergantung kata yang harus diisi.
Berdasarkan hasil pretest, nilai rata-rata hasil belajar siswa 66,4 dengan
kategori yakni sangat rendah yaitu 27,78%, rendah 44,44%, sedang 22,22%,
tinggi 5,56% dan sangat tingggi berada pada presentase 0%. Melihat dari hasil
presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam
memahami serta penguasaan materi pelajaran IPS sebelum menggunakan media
pembelajaran crossword puzzle (teka-teki silang) tergolong rendah.
Selanjutnya nilai rata-rata hasil posttest adalah 79,3. Jadi hasil belajar IPS
setelah menggunakan media pembelajaran crossword puzzle (teka-teki silang)
mempunyai hasil belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum
menggunakan media pembelajaran crossword puzzle (teka-teki silang). Selain itu
persentasi kategori hasil belajar IPS siswa juga meningkat yakni sangat tinggi
yaitu 13,89%, tinggi 30,56%, sedang 25%, rendah 19,44%, dan sangat rendah
berada pada presentase 11,11%.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus
uji-t, dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 16,22. Dengan frekuensi (dk)
sebesar 36 - 1 = 35, pada taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel = 2,030. Oleh
karena t hitung t tabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak
dan hipotesis alternative (Ha) diterima yang berarti bahwa penggunaan media
pembelajaran crossword puzzle (teka-teki silang) mempengaruhi hasil belajar IPS.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang
diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran crossword puzzle (teka-teki silang) memiliki
pengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SD Negeri
Kalukuang Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan yang lebih rinci terkait pelaksanaan pembelajaran IPS dalam
pembelajaran IPS dengan menggunakan media pembelajaran crossword puzzel
(teka-teki silang) sebagai berikut:
1. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil
belajar IPS sebelum menggunakan menggunakan media pembelajaran
crossword puzzel (teka-teki silang) dikategorikan rendah. Hal ini ditunjukkan
dari perolehan persentase hasil belajar siswa yaitu sangat rendah yaitu 27,78%,
rendah 44,44%, sedang 22,22%, tinggi 5,56% dan sangat tinggi berada pada
presentase 0%.
2. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum
penggunaan media pembelajaran crossword puzzel (teka-teki silang)
berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kalukuang
Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa dapat dilihat dari perolehan
persentase yaitu sangat tinggi 13,89%, tinggi 30,56%, sedang 25%, rendah
19,44%, dan sangat rendah berada pada presentase 11,11%.
3. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran crossword puzzel (teka-teki silang) memiliki
pengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kalukuang
Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa setelah diperoleh t Hitung = 16,22 dan t
Tabel = 2,030 maka diperoleh t Hitung > t Tabel atau 16,22 > 2,030.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan dari penelitian ini, maka
peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk menggunakan media pembelajaran crossword puzzel (teka-teki silang)
sebaiknya guru mempertimbangkan terlebih dahulu alokasi waktu yang
diperlukan agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
2. Media pembelajaran crossword puzzel (teka-teki silang) dapat digunakan
untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan
lebih percaya diri serta antusias dalam mengasah keterampilan-keterampilan
yang dimiliki siswa itu sendiri.
3. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut agar prestasi maupun motivasi
belajar teori dan praktik serta ruang lingkup yang luas dan bervariasi untuk
mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz wahab, dkk. 2005. Konsep dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arif Muhammad. 2009. Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Makassar:
Andira Publisher.
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Azhar Arsyad. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Baso Andi, Hasan Nasrul. 2015. Pembelajaran PPKn SD Kelas Rendah.
Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar FKIP.
Dananjaya Utomo. 2017. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Penerbit Nuansa
Depdiknas . 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas : Jakarta.
Hamdani. 2011. Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Imron Moch TA. 2011. Bahan Ajar Mahasiswa Cara Mudah Menyusun Skripsi.
Jakarta: CV Sagung Seto.
Mudjiono & Dimiyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Mumtaz Fairuzul. 2017. Kupas Tuntas Metode Penelitian. Pustaka Diantara.
Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Saidiharjo. 2006. Cakrawala Pengetahuan Sosial 5, Jakarta : Tiga Serangkai.
Slameto. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Alfabeta : Bandung.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sujarweni Wiratna. 2014. Metodologi Penenlitian. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Kencana Prenada Media Grup : Jakarta.
Tim Penyusun FKIP Makassar. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar:
FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.
Nasrun Hasan, Nursalam. 2017. JURNAL ETIKA DEMOKRASI (JED).
(journal.unismuh.ac.id). diakses pukul 09.15 pada tanggal 26 April 2018.
Lampiran-Lampiran
Lampiran A
A. 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A. 2 Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
A. 3 Daftar Hadir Siswa
A. 4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN NEGERI KALUKUANG
Kelas / Semester : V (Lima) / II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (5 x 35 menit)
A. STANDAR KOMPETENSI (SK)
1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan
provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya.
C. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi kenampakan alam wilayah daratan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan tanya jawab, diharapkan siswa dapat menyebutkan 3
contoh kenampakan alam yang tepat.
2. Disediakan gambar kenampakan alam, diharapkan siswa menunjukkan 3
contoh kenampakan alam alam daratan dengan cermat.
3. Disediakan gambar kenampakan alam, diharapkan siswa menunjukkan 3
contoh kenampakan alam alam perairan dengan cermat.
4. Melalui kegiatan penugasan, diharapkan siswa dapat menjelaskan makna
setiap kenampakan alam dengan benar.
5. Disediakan kertas karton berkolom, diharapkan siswa dapat
menggolongkan berbagai contoh kenampakan alam ke dalam jenis
kenampakan alam daratan atau kenampakan alam perairan dengan teliti.
E. KARAKTER YANG DIHARAPKAN
Tanggung jawab, disiplin, tekun, kerja sama, kreatif, keberanian, toleransi,
komunikatif, dan mandiri.
F. MATERI AJAR
Kenampakan alam
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah Kegiatan Alokasi
Waktu
Pra Kegiatan 1. Siswa menjawab salam dari guru
2. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin
ketua kelas
3. Siswa menjawab presensi guru
3 menit
Awal a. Apersepsi
1. Menanyakan kabar siswa
2. Menyampaikan materi pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
7 menit
Inti Ekplorasi Konsep
1. Siswa memperhatikan penjelasan sekilas dari guru
mengenai kenampakan alam.
50 menit
2. Siswa memperhatikan gambar beberapa
kenampakan alam.
3. Siswa menanggapi penjelasan guru.
4. Siswa diberi kesempatan untuk membaca ataupun
mencatat materi.
5. Siswa diberikan kesempatan menyebutkan 3
contoh kenampakan alam yang tepat.
6. Melalui gambar kenampakan alam, diharapkan
siswa menunjukkan 3 contoh kenampakan alam
alam daratan dengan cermat.
7. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok.
8. Bersama teman kelompoknya, siswa menjelaskan
makna setiap kenampakan alam dengan benar.
9. Bersama teman kelompoknya, siswa
menggolongkan berbagai contoh kenampakan
alam ke dalam jenis kenampakan alam daratan
dengan teliti.
Akhir 1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
3. Siswa diberi tugas berupa proyek untuk dikerjakan
di rumah.
4. Siswa berdoa bersama dengan dipimpin ketua
kelas.
10 menit
H. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN
1. Tanya jawab
2. Presentasi
3. Diskusi Kelompok
4. Penugasan
5. Ceramah
6. Pengamatan
I. MEDIA/ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media/Alat
a. Gambar kenampakan alam
b. Kertas karton yang berisi kolom-kolom untuk mengelompokkan
kenampakan alam.
c. Selotip/double tip
d. Papan tulis, spidol, dan penghapus.
2. Sumber
a. Hisnu. P. Tantya. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial : untuk SD/MI Kelas
V. Jakarta: Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.
b. Sujimin & Duwi Rahayu. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI
Kelas V. Surakarta: Sindurata.
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Prosedur Penilaian
a. Proses : Dilaksanakan sewaktu pembelajaran
b. Hasil : Dilaksanakan pada akhir pembelajaran
2. Jenis Penilaian
a. Proses : Aktivitas/Perbuatan
b. Hasil : Tulis/Lisan
3. Bentuk Penilaian
a. Proses : Observasi/Pengamatan
b. Hasil : Subyektif dan Obyektif
4. Alat Penilaian
a. Proses : Lembar Pengamatan/Lembar Kegiatan Siswa
b. Hasil : Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban.
Gowa, Mei 2018
Peneliti
Nur Zamzani. B
NIM : 10540898814
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Kalukuang
Marlina, S.Pd
NIP. 19631231 198305 2 007
Guru Kelas V
Magfirawati Mansyur, S.Pd
NIP. 19861224 200901 2 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN NEGERI KALUKUANG
Kelas / Semester : V (Lima) / II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (5 x 35 menit)
A. STANDAR KOMPETENSI (SK)
1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan
provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya.
C. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi kenampakan alam wilayah perairan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan tanya jawab, diharapkan siswa dapat menyebutkan 3
contoh kenampakan alam yang tepat.
2. Disediakan gambar kenampakan alam, diharapkan siswa menunjukkan 3
contoh kenampakan alam alam daratan dengan cermat.
3. Disediakan gambar kenampakan alam, diharapkan siswa
menunjukkan 3 contoh kenampakan alam alam perairan dengan
cermat.
4. Melalui kegiatan penugasan, diharapkan siswa dapat menjelaskan
makna setiap kenampakan alam dengan benar.
5. Disediakan kertas karton berkolom, diharapkan siswa dapat
menggolongkan berbagai contoh kenampakan alam ke dalam jenis
kenampakan alam daratan atau kenampakan alam perairan dengan
teliti.
E. KARAKTER YANG DIHARAPKAN
Tanggung jawab, disiplin, tekun, kerja sama, kreatif, keberanian, toleransi,
komunikatif, dan mandiri.
F. MATERI AJAR
Kenampakan alam
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah Kegiatan Alokasi
Waktu
Pra Kegiatan 1. Siswa menjawab salam dari guru
2. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin
ketua kelas
3. Siswa menjawab presensi guru
3 menit
Awal Apersepsi
1. Menanyakan kabar siswa
2. Menyampaikan materi pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
7 menit
Inti Ekplorasi Konsep
4. Siswa memperhatikan penjelasan sekilah dari guru
mengenai kenampakan alam.
5. Siswa memperhatikan gambar beberapa
kenampakan alam.
6. Siswa menanggapi penjelasan guru.
7. Siswa diberi kesempatan untuk membaca ataupun
mencatat materi.
8. Siswa diberikan kesempatan menyebutkan 3
contoh kenampakan alam yang tepat.
9. Melalui gambar kenampakan alam, diharapkan
siswa menunjukkan 3 contoh kenampakan alam
alam perairan dengan cermat.
10. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok.
11. Bersama teman kelompoknya, siswa menjelaskan
makna setiap kenampakan alam dengan benar.
12. Bersama teman kelompoknya, siswa
menggolongkan berbagai contoh kenampakan
alam ke dalam jenis kenampakan alam perairan
dengan teliti.
50 menit
Akhir 1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
3. Siswa diberi tugas berupa proyek untuk dikerjakan
di rumah.
4. Siswa berdoa bersama dengan dipimpin ketua
kelas.
10 e
n
i
t
H. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN
1. Tanya jawab
2. Presentasi
3. Diskusi Kelompok
4. Penugasan
5. Ceramah
6. Pengamatan
I. MEDIA/ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media/Alat
a. Gambar kenampakan alam
b. Kertas karton yang berisi kolom-kolom untuk mengelompokkan
kenampakan alam.
c. Selotip/double tip
d. Papan tulis, spidol, dan penghapus.
2. Sumber
1. Hisnu. P. Tantya. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial : untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.
2. Sujimin & Duwi Rahayu. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI
Kelas V. Surakarta: Sindurata.
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Prosedur Penilaian
a. Proses : Dilaksanakan sewaktu pembelajaran
b. Hasil : Dilaksanakan pada akhir pembelajaran
2. Jenis Penilaian
a. Proses : Aktivitas/Perbuatan
b. Hasil : Tulis/Lisan
3. Bentuk Penilaian
a. Proses : Observasi/Pengamatan
b. Hasil : Subyektif dan Obyektif
4. Alat Penilaian
a. Proses : Lembar Pengamatan/Lembar Kegiatan Siswa
b. Hasil : Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban
Gowa, Mei 2018
Peneliti
Nur Zamzani. B
NIM : 10540898814
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Kalukuang
Marlina, S.Pd
NIP. 19631231 198305 2 007
Guru Kelas V
Magfirawati Mansyur, S.Pd
NIP. 19861224 200901 2 002
Lampiran A.3
DAFTAR HADIR SISWA KELAS V SD NEGERI KALUKUANG
KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA
No Nama Siswa
Ket.
1 2 3 4
1 Adel Maulana
P
R
E
T
E
S
T
√ √
P
O
S
T
E
S
T
√ = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
2 Aidil Ali √ √
3 Aisyah Trimurti √ √
4 Aksan √ √
5 A. Marwa N. N. Munir √ √
6 Amalia Ramadani √ √
7 Arifah Dzatil Izzah √ √
8 Erizq Affanditya Nursin √ √
9 Harsyah Nur Rahmadhani √ √
10 Husein Mujahid √ √
11 I. Made Bhawana √ √
12 Kirana Reski Mentari √ √
13 Nadia Ilmi Arsyifah √ √
14 Naqib Miftahul Affan √ √
15 Nur Aisyah Mansyur √ √
16 Nur Fazizah Oktaviani. M √ √
17 Miftahul Khaer √ √
18 Muh Andika Meilana √ √
19 Muh Haikal √ √
20 Muh Padil √ √
21 Muh Rafli Anugrah
√ √
22 Muh Rifki Ariansyah
√ √
23 Muh Surya Alamsyah
√ √
24 Muh Yusri
√ √
25 Muh Yusran
√ √
26 Rafida Zulfa
√ √
27 Rahmi
√ √
28 Rehanal Farizah
√ √
29 Reski Amelia Putri
√ √
30 Rifkhy Kurniawan. R
√ √
31 Risda Ayu Febrianti
√ √
32 Riswan
√ √
33 Saskia Desvita Sari. AT
√ √
34 Wahyu R.I
√ √
35 Wanda Indah Sari
√ √
36 Zaskia Zakir
√ √
Ket:
Laki-laki = 19 orang
Perempuan = 17 orang +
Jumlah siswa = 36 orang
Gowa, Mei 2018
Peneliti
Nur Zamzani. B NIM : 10540 8988 14
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN KELAS V SD SD NEGERI
KALUKUANG KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA
TAHUN AJARAN 2017/2018
No Hari/Tanggal Alokasi Waktu
Materi
Paraf
Guru
Kelas
1. Senin , 21
Mei 2018 Mengantar surat
2. Selasa , 22
Mei 2018 Pretest
3. Rabu, 23 Mei
2018 Mengajar
4. Kamis, 24
Mei 2018 Mengajar
5. Sabtu, 26 Mei
2018 Posttest
Gowa, Mei 2018
Guru Kelas V
Magfirawati Mansyur, S.Pd
NIP. 19861224 200901 2 002
Lampiran B
B. 1 Instrumen Tes Hasil Belajar Pretest
B. 2 Instrumen Tes Hasil Belajar Posttest
No. Nama Siswa L/
P Pretest Keterangan Postest Keterangan
1 Adel Maulana P 35 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
2 Aidil Ali L 40 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas
3 Aisyah Trimurti P 70 Tidak Tuntas 90 Tuntas
4 Aksan L 65 Tidak Tuntas 80 Tuntas
5 A. Marwa N. N.
Munir
P 45 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas
6 Amalia Ramadani P 40 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
7 Arifah Dzatil Izzah P 85 Tuntas 100 Tuntas
8 Erizq Affanditya Nursin L 85 Tuntas 100 Tuntas
9 Harsyah Nur
Rahmadhani
P 60 Tidak Tuntas
70 Tidak Tuntas
10 Husein Mujahid L 80 Tuntas 95 Ttuntas
11 I. Made Bhawana L 55 Tidak Tuntas 70 Tidak Tuntas
12 Kirana Reski Mentari P 50 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas
13 Nadia Ilmi Arsyifah P 80 Tuntas 95 Tuntas
14 Naqib Miftahul Affan L 80 Tuntas 95 Tuntas
15 Nur Aisyah Mansyur P 50 Tidak Tuntas 65 Tidak tuntas
16 Nur Fazizah Oktaviani.
M
P 60 Tidak Tuntas
75 Tuntas
17 Miftahul Khaer L 75 Tuntas 90 Tuntas
18 Muh Andika Meilana L 70 Tidak Tuntas 85 Tuntas
19 Muh Haikal L 65 Tidak Tuntas 70 Tidak Tuntas
20 Muh Padil L 65 Tidak Tuntas 70 Tidak Tuntas
21 Muh Rafli Anugrah L 65 Tidak Tuntas 75 Tuntas
22 Muh Rifki Ariansyah L 75 Tuntas 90 Tuntas
23 Muh Surya Alamsyah L 75 Tuntas 90 Tuntas
24 Muh Yusri L 70 Tidak Tuntas 80 Tuntas
25 Muh Yusran L 70 Tidak Tuntas 80 Tuntas
26 Rafida Zulfa P 65 Tidak Tuntas 75 Tuntas
27 Rahmi P 70 Tidak Tuntas 85 Tuntas
28 Rehanal Farizah L 65 Tidak Tuntas 75 Tuntas
29 Reski Amelia Putri P 50 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
30 Rifkhy Kurniawan. R L 65 Tidak Tuntas 80 Tuntas
31 Risda Ayu Febrianti P 75 Tuntas 90 Tuntas
32 Riswan L 70 Tidak Tuntas 85 Tuntas
33 Saskia Desvita Sari. AT P 70 Tidak Tuntas 80 Tuntas
34 Wahyu R.I L 70 Tidak Tuntas 85 Tuntas
35 Wanda Indah Sari P 75 Tuntas 90 Tuntas
36 Zaskia Zakir P 70 Tidak Tuntas 90 Tuntas
Rata-rata 65,41
79,30
Lampiran C
C.1 Daftar Nilai Pretest dan Posttest
C.2 Hasil Analisis Data Nilai Pretest dan Posttest
C.3 Hasil Analisis Data Nilai Pretest dan Posttest
menggunakan rumus Uji-t
C. 4 Analisis Data Lembar Observasi Siswa
Lampiran C.1
DAFTAR NILAI PRETEST SISWA KELAS V SD NEGERI KALUKUANG
KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA
TAHUN AJARAN 2017/2018
No
Jenis Soal Isian
Sk
or
Nil
ai
ak
hir
ke
tera
ng
an
Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Bobot Soal
Nama Siswa
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1. Adel Maulana 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7 35
2. Aidil Ali 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 8 40
3. Aisyah
Trimurti
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 14 70
4. Aksan 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 13 65
5 B. Marwa N. N. Munir
1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 9 45
6. Amalia
Ramadani
0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 8 40
7. Arifah Dzatil
Izzah
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 85
8. Erizq
Affanditya
Nursin
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 85
9. Harsyah Nur
Rahmadhani
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 12 60
10. Husein
Mujahid
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 80
11. I. Made
Bhawana
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 11 55
12. Kirana Reski
Mentari
0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 10 50
13. Nadia Ilmi
Arsyifah
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 80
14. Naqib
Miftahul Affan
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 80
15. Nur Aisyah
Mansyur
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 10 50
16. Nur Fazizah
Oktaviani. M
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 12 60
17. Miftahul
Khaer
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 15 75
18. Muh Andika
Meilana
0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 14 70
19 Muh Haikal 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 13 65
20 Muh Padil 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 13 65
21 Muh Rafli
Anugrah
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 13 65
22 Muh Rifki
Ariansyah
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 15 75
23 Muh Surya
Alamsyah
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 15 75
24 Muh Yusri 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 14 70
25 Muh Yusran 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 14 70
26 Rafida Zulfa 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 13 65
27 Rahmi 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 14 70
28 Rehanal
Farizah
0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 13 65
29 Reski Amelia
Putri
0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 10 50
30 Rifkhy
Kurniawan. R
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 13 65
31 Risda Ayu
Febrianti
0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 15 75
32 Riswan 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 14 70
33 Saskia Desvita 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 14 70
Sari. AT
34 Wahyu R.I 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 14 70
35 Wanda Indah
Sari
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 15 75
36 Zaskia Zakir 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 14 70
Gowa, Mei 2018
Peneliti
Nur Zamzani. B
NIM : 10540 8988 14
DAFTAR NILAI POSTEST SISWA KELAS V SD NEGERI KALUKUANG
KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA
TAHUN AJARAN 2017/2018
No
Jenis Soal Isian
Sk
or
Nil
ai
ak
hir
Ke
tera
ng
an
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
2
0
Bobot Soal
Nama Siswa
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1. Adel Maulana 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 10 50
2. Aidil Ali 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 11 55
3. Aisyah
Trimurti
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 90
4. Aksan 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 80
5. A. Marwa N. N. Munir
1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 13 65
6. Amalia
Ramadani
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 12 60
7. Arifah Dzatil
Izzah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100
8. Erizq
Affanditya
Nursin
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100
9. Harsyah Nur
Rahmadhani
0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 14 70
10. Husein Mujahid 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95
11. I. Made
Bhawana
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 14 70
12. Kirana Reski
Mentari
0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 13 65
13. Nadia Ilmi
Arsyifah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 95
14. Naqib Miftahul
Affan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 95
15. Nur Aisyah
Mansyur
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13 65
16. Nur Fazizah
Oktaviani. M
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 15 75
17. Miftahul Khaer 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 90
18. Muh Andika
Meilana
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 85
19 Muh Haikal 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 16 80
20 Muh Padil 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 14 70
21 Muh Rafli
Anugrah
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 15 75
22 Muh Rifki
Ariansyah
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 90
23 Muh Surya
Alamsyah
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 90
24 Muh Yusri 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 14 70
25 Muh Yusran 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 16 80
26 Rafida Zulfa 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 15 75
27 Rahmi 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 85
28 Rehanal
Farizah
0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 15 75
29
Reski Amelia
Putri
0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 12 60
30 Rifkhy
Kurniawan. R
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 80
31 Risda Ayu
Febrianti
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 90
32 Riswan 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 85
33
Saskia Desvita
Sari. AT
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 16 80
34 Wahyu R.I 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 85
35 Wanda Indah
Sari
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 90
36 Zaskia Zakir 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 90
Gowa, Mei 2018
Peneliti
Nur Zamzani. B
NIM : 10540 8988 14
Lampiran C.3
ANALISIS SKOR DATA PRETEST DAN POSTEST SISWA
MENGGUNAKAN RUMUS UJI-T DALAM PEMBELAJARAN IPS
KELAS V SD NEGERI KALUKUANG KECAMATAN BAROMBONG
KABUPATEN GOWA TAHUN AJARAN 2017/2018
No. X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 d²
1. 35 50 15 225
2. 40 55 15 225
3. 70 90 20 400
4. 65 80 15 225
5. 45 65 20 400
6. 40 60 20 400
7. 85 100 15 225
8. 85 100 15 225
9. 60 70 10 100
10. 80 95 15 225
11. 55 70 15 225
12. 50 65 15 225
13. 80 95 15 225
14. 80 95 15 225
15. 50 65 15 225
16. 60 75 15 225
17. 75 90 15 225
18. 70 85 15 225
19. 65 70 5 25
20. 65 70 5 25
21. 65 75 10 100
22 75 90 15 225
23 75 90 15 225
24 70 80 10 100
25 70 80 10 100
26 65 75 10 100
27 70 85 15 225
28 65 75 10 100
29 50 60 10 100
30 65 80 15 225
31 75 90 15 225
32 70 85 15 225
33 70 80 10 100
34 70 85 15 225
35 75 90 15 225
36 70 90 20 400
JUMLAH 485 7.400
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑
2. Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus:
∑ = ∑ ∑
=
= 865,98
3. Menentukan harga t Hitung
t =
√∑
t =
√
t =
√
t =
√
t =
√
t =
t = 16,22
4. Menentukan harga t Tabel
Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan
taraf signifikan = 36 – 1 = 35 maka diperoleh t
0,05 = 2,030
Setelah diperoleh t Hitung= 16,22 dan t Tabel = 2,030 maka diperoleh t Hitung > t
Tabel atau 16,22 > 2,030. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Lampiran C.4
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS MURID
No. Aktivitas Murid
Jumlah Murid
yang Aktif pada
Pertemuan ke-
Rata-rata % Kategori
1 2 3 4
1. Siswa yang hadir pada saat
pembelajaran
P
R
E
T
E
S
T
36 36
P
O
S
T
T
E
S
T
36 100 Aktif
2.
Siswa yang tidak
memperhatikan pada saat
guru menjelaskan materi.
3 2 2,5 6,9 Tidak Aktif
3.
Siswa yang
memperhatikan pada saat
guru menjelaskan materi.
33 34 33,5 93,0 Aktif
4.
Siswa yang menjawab
pertanyaan guru baik
secara lisan maupun
tulisan.
34 35 34,5 95,8 Aktif
5.
Siswa yang bertanya pada
saat proses pembelajaran
berlangsung.
15 18 16,5 45,8 Aktif
6.
Siswa yang mengajukan
diri untuk mengerjakan
soal di papan tulis
22 29 25,5 70,8 Aktif
7 Siswa yang mengerjakan
soal dengan benar 10 25 17,5 48,6 Aktif
8
Siswa yang mampu
menyimpulkan materi
pembelajaran pada akhir
pembelajaran
32 34 33 91,6 Aktif
Rata-rata 69,0 Aktif
Lampiran D
D.1 Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa
SOAL ISIAN!
1. Salah satu pegunungan di Jawa Tengah yaitu.....
2. Gempa yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi disebut.....
3. Yang dikeluarkan oleh gunung berapi disebut.....
4. Selat yang menghubungkan Jawa dan Sumatra adalah......
5. Salah satu kenampakan bumi adalah.....
6. Salah satu kerusakan hutan adalah......berpindah
7. Dataran tinggi di Sumatra Utara adalah.....
8. Yang dibutuhkan manusia untuk minum adalah.....
9. Sistem pengairan disebut.....
10. Deretan gunung disebut......
11. Penanaman hutan gundul disebut.....
12. Cekungan di tengah daratan yang ada airnya adalah......
13. Salah satu naama gunung......
14. Batuan yang dikeluarkan saat gunung meletus adalah.....
15. Salah satu pantai di Bali yaitu.....
16. Suku yang mendiami di Bromo adalah.....
17. Batas daratan dengan laut disebut......
18. Gelombang besar di laut (dibalik)......
19. Danau yang ditengahnya ada pulau adalah....
20. Selat diantara Timor dan Rote adalah......
Nama :
Nis :
Nama :
Nis :
1
2 3
4 5
6 7
12 13
11 14
8 9 10
15 16
17
18
19 20
SOAL TEKA-TEKI SILANG!
Mendatar Menurun
2 Gempa yang diakibatkan oleh
letusan gunung berapi... 1 Pegunungan di Jawa Tengah
4 Selat yang menghubungkan Jawa
dan Sumatra 3
Yang dikeluarkan oleh gunung
berapi
6 Salah satu kerusakan hutan
adalah......berpindah 5 Salah satu kenampakan bumi
7 Dataran tinggi di Sumatra Utara 6 Cairan yang dikeluarkan gunung
saat meletus
8 Yang dibutuhkan manusia untuk
minum 9 Sistem pengairan
10 Deretan gunung 11 Penanaman hutan gundul
15 Pantai di Bali 12 Cekungan di tengah daratan
yang ada airnya
18 Gelombang besar di laut (dibalik) 13 Nama gunung
19 Danau yang ditengahnya ada
pulau 14
Batuan yang dikeluarkan saat
gunung meletus
20 Selat diantara Timor dan Rote 16 Suku yang mendiami di Bromo
Lampiran E
E. 1 Dokumentasi
E. 2 Persuratan
Lampiran E.1
DOKUMENTASI
1. Pembagian soal
2. Proses pemilihan soal
3. Pembacaan Soal
4. Siswa bergiliran mengerjakan di papan tulis
5. Siswa menempelkan jawaban
6. Suasana kelas saat proses pembelajaran
7. Siswa mengumpulkan hasil kerjanya
8. Siswa berpamitan
RIWAYAT HIDUP
Nur Zamzani. B, lahir di Sungguminasa pada tanggal 20
Oktober 1996, anak pertama dari empat bersaudara. Anak
dari pasangan Basma dan Kasmawati. Penulis memulai
pendidikan formal di SD Negeri Kalukuang pada tahun
2003, dan tamat pada tahun 2008. Pada tahun yang sama,
penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Pallangga Kabupaten Gowa dan
tamat pada tahun 2011. Penulis melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1
Limbung Kabupaten Gowa, hingga akhirnya tamat pada tahun 2014. Dan pada
tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar program strata 1 (S1).
Atas berkat dan rahmat Allah Swt, dan dengan kerja keras, pengorbanan
serta kesabaran, pada tahun 2018 Penulis mengakhiri masa perkuliahan S1 dengan
judul Skripsi ”Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Crossword Puzzle
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Kalukuang Kecamatan
Barombong Kabupaten Gowa”