PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf ·...

20
PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA PENGENALAN NAMA HEWAN MENGGUNAKAN AKSARA JAWA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Mayang Pramesti 10.12.5023 kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

Transcript of PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf ·...

Page 1: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA PENGENALAN NAMA HEWAN MENGGUNAKAN AKSARA JAWA

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Mayang Pramesti

10.12.5023

kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA 2014

Page 2: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

PENGESAHAN

Page 3: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

DESIGN OF EDUCATIONAL GAMES RANDOM WORD INTRODUCTION TO NAME ANIMALS USING TRADITIONAL JAVANESE LETTER

PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA PENGENALAN NAMA HEWAN MENGGUNAKAN AKSARA JAWA

Mayang Pramesti

Hanif Al Fatta Jurusan Sistem Informasi

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

So far it is still considered an important culture, Indonesia is a country that has a

lot of very beautiful culture such as dance, song, musical instruments, clothing and also about the letters, but many people forget it and few are willing to preserve it, so that the entry of foreign cultures can destabilizing an already established culture in Indonesia. In Java alone there is a culture of Java, one of which depicted the Javanese letters.

Games are a form of interactive multimedia at its development is currently used

as a means of entertainment. One of which is the game “Aku Iso Aksara Jawa”, which in this game are random Javanese word game, composing pieces of a puzzle and coloring pictures of animals made use of interactive applications Adobe Flash CS5.

Given this game would be able to take part in preserving Indonesian culture, and

enrich children's knowledge about Java script. Helping basic education to children like to recognize images, recognize colors, and coloring pictures. The game is expected to implement a system to play while learning highly effective for the learning process and get to know the culture of Indonesia.

Keywords: Educational game, Javanese letters, Adobe Flash CS5 .

Page 4: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

1. Pendahuluan

Dewasa ini seiring perkembangan teknologi informasi muncullah beberapa aspek

dibidangnya salah satunya adalah game. Perkembangan di dalam dunia game terjadi

sangat pesat baik secara online maupun offline. Game merupakan salah satu industri di

bidang teknologi informasi yang mempunyai perkembangan sangat pesat dan peminat

yang banyak di dunia pada saat ini. Game tidak pernah melihat siapa target sasarannya,

karena setiap orang setiap jenis baik umur maupun tingkat pendidikan tidak terlalu

berpengaruh terhadap pengguna game, karena pada saat ini game dimainkan dari

segala jenis latar belakang manusia.

Melihat begitu tertariknya masyarakat terutama pada usia anak-anak dalam bermain

sebuah game, maka di buatlah sebuah game edukatif dimana game tersebut dimainkan

untuk merangkai sebuah kata yang tidak beraturan sehingga memiliki makna dengan

menggunakan aksara Jawa.

2. Landasan Teori

2.1 Konsep Dasar Game

2.1.1 Definisi Game

Permainan adalah kegiatan yang kompleks yang didalamnya terdapat peraturan,

play dan budaya. Sebuah permainan adalah sebuah sistem dimana pemain terlibat

dalam konflik buatan, disini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam

permainan merupakan rekayasa atau buatan, dalam permainan terdapat peraturan yang

bertujuan untuk membatasi perilaku pemain dan menentukan permainan. Game

bertujuan untuk menghibur, biasanya game banyak disukai oleh anak – anak hingga

orang dewasa.

2.1.2 Jenis-jenis Game

1. Shooting (tembak-tembakan) : Video game jenis ini sangat memerlukan kecepatan

refleks, koordinasi mata-tangan, juga timing, inti dari game jenis ini adalah tembak,

tembak dan tembak. Contoh : GTA, Call Of Duty.

2. Fighting (Pertarungan) : Game yang permainannya memerlukan refleks dan

koordinasi mata dan tangan dengan cepat, tetapi inti dari game ini adalah penguasaan

hafalan jurus. Contoh : Mortal Kombat dan Tekken.

3. Petualangan (Adventure) : Game yang lebih menekankan pada jalan cerita dan

kemampuan berfikir pemain dalam menganalisia tempat secara visual, memecahkan

teka teki maupun menyimpulkan berbagai peristiwa. Contoh : Kings Quest, dan Space

Quest.

Page 5: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

4. Simulasi, Konstruksi, Manajemen. Video Game jenis ini seringkali menggambarkan

dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan dengan

detil berbagai faktor. Contoh : The Sims.

5. Strategi : Game jenis ini memerlukan game yang membutuhkan sebuah tak tik untuk

dapat memenangkan permainan tersebut, sehingga pemain memerlukan keahlian

berpikir dan memutuskan gerakan secara hati-hati dan terencana. Contoh : Warcraft.

6. Olahraga (Sport) : Game ini merupakan adaptasi dari kenyataan, membutuhkan

kelincahan dan juga strategi dalam memainkannya. Contoh : Winning Eleven dan NBA.

7. Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game

tersebut. Contoh : Tetris, Minesweeper dan Bejeweled.

8. Edugames (Edukasi) : Video Game jenis ini dibuat dengan tujuan spesifik sebagai

alat pendidikan. Developer yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal

agar game ini benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan

meningkatkan ketrampilan yang memainkannya. Contoh edugames : Bobi Bola, Dora

the explorer, Petualangan Billy dan Tracy.

2.1.3 Kualias Game

Nilai yang didapatkan dari permainan atau game sangat tergantung pada pilihan

individu yang memainkannya. Beberapa pemain lebih menyukai keberuntungan dari

permainan yang dimainkannya, yang lainnya lebih menyukai permainan taktik atau

strategi, ada juga yang menikmati berkomunikasi dengan sesama pemain. Lalu ada juga

yang menyukai permainan berdasarkan reaksi, keterampilan manual, atau memori, dan

lain-lain. Tapi apakah permainan sudah dianggap baik atau berbanding sedikit yang tidak

tergantung sepenuhnya pada pilihan pribadi.

2.1.4 Tahap-tahap Pembuatan Game

1. Konsep Dasar

Untuk awal pembuatan sebuah game diperlukan konsep dasar untuk menentukan

bagaimana game tersebut nantinya.

2. Menentukan tools yang digunakan

Untuk membuat sebuah game, terdapat 2 tools yang digunakan yaitu bahasa

pemrograman dan software yang digunakan untuk merancang sebuah game.

3. Menentukan gameplay

Gameplay yang di maksudkan disini adalah alur atau sistem dari game itu sendiri.

Biasanya tampilan – tampilan yang menarik dan dekat dengan kehidupan sehari – hari

Page 6: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

akan banyak diminati oleh para pecinta game, terlebih lagi game tersebut hanya

membutuhkan spesifikasi standar untuk memainkannya.

4. Gambar

Setelah mendesain karakter maka proses selanjutnya untuk menggambar karakter

sesuai dengan cerita dari game ini.

5. Musik

Agar pemain tidak jenuh maka musik sangatlah penting dalam game. Baik latar

belakang musik atau efek suara dari game tersebut.

6. Program

Program merupakan penyatuan dari konsep dasar, tools, gameplay, gambar dan musik

agar game ini dapat dimainkan. Program menentukan keselarasan game dan berhasil

tidaknya game tersebut.

7. Test Game

Pengujian game dilakukan apabila program game tersebut selesai di compile dan siap

untuk dimainkan.

8. Hasil Akhir

Setelah dilakukan pengetesan maka game ini sudah siap untuk dipasarkan dan sudah

mencapai tahap akhir yang nantinya sesuai dengan konsep dan tujuan game.

2.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan

2.2.1 Adobe Flash Professional CS5

Adobe Flash merupakan aplikasi multiguna yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai

macam kebutuhan. Dengan berbagai fitur canggih yang ada di dalamnya, Anda dapat

menggambar, membuat animasi, hingga membuat berbagai jenis permainan yang luar

biasa.

2.2.2 Action Script 2.0

ActionScript adalah bahasa yang dikenal dan digunakan dalam Flash untuk

melakukan berbagai manipulasi movie. ActionScript2.0 memiliki banyak kelebihan di

bandingkan dengan ActionScript1.0, diantaranya pemrosesan Actionscript 10x lebih

cepat, juga saat ini banyak API (Application Programming Interface) Library khusus misal

Facebook API (jika ingin membuat aplikasi Game Flash di Facebook), Googlemap API

(membuat peta dengan flash), Papervision3D (membuat animasi 3D).

Page 7: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

3. Analisis dan Perancangan Aplikasi

3.1 Analisis Sistem

3.1.1 Definisi Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai “penguraian dari suatu sistem informasi

yang utuh ke dalam bagian komponen-komponen dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan dan

hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikannya”.1

Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan system yang

menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.

Tahapan ini sangat penting karena menentukan bentuk sistem yang harus dibangun. 2

3.1.2 Identifikasi Masalah

Ada tiga kunci yang harus dijawab antara lain :

1. Apa masalah harus diselesaikan dengan multimedia ?

2. Apa penyebabnya ?

3. Siapa pemakai akhir yang terlibat ?

3.1.3 Titik Keputusan

Dengan munculnya beberapa permasalahan diatas maka dibutuhkan sebuah aplikasi

multimedia interaktif dengan kategori pembelajaran. Aplikasi ini bertujuan untuk

membantu anak-anak dalam belajar mengenal dan mempelajari tentang aksara Jawa

dengan media yang lebih menarik.

3.1.4 Analisis SWOT

Tahap yang di lakukan untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan

analisis terhadap kelebihan atau kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancamannya.

Panduan ini dikenal dengan SWOT analysis (Strength, Weakness, Oportunity, Threat).

1. Faktor Kekuatan (Strength)

Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep

bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh

organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Atau bisa dikatakan Strength ini bersifat

internal dari organisasi atau sebuah program.

1 Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi,Yogyakarta, Andi Offset,2005, hal 129

2 Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi,Yogyakarta, Andi Offset,2007, hal 44

Page 8: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

Didalam aplikasi permainan edukasi acak kata pengenalan nama hewan

menggunakan aksara Jawa yang di posisikan untuk anak-anak ini memiliki kekuatan

sebagai berikut:

1. Game edukasi ini mempelajari tentang penulisan aksara Jawa dengan benar

yang nantinya dapat diaplikasikan dalam pelajaran bahasa Jawa yang

terdapat dimasing-masing sekolah yang menerapkan mata pelajaran

tersebut.

2. Interface yang menarik dan sangat user friendly mempermudah anak untuk

memahami alur game dan merangsang stimulasi otak anak.

3. Berbasis desktop dan freeware sehingga dapat disebar luaskan dengan cara

mengcopy file.

2. Faktor Kelemahan (Weakness)

Merupakan kondisi kelemahan yang ditemukan dalam sebuah organisasi, proyek

atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang

terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Dan kelemahan

itu kadang lebih mudah dilihat daripada kekuatan.

Kelemahan yang ditemukan dalam game ini antara lain:

1. Game hanya bisa diterapkan pada anak yang sudah mengenal aksara Jawa

terlebih dahulu, karena mengandung tingkat kerumitan tertentu dalam

memainkannya.

2. Level permainan kurang banyak.

3. Aplikasi game ini hanya berbasis desktop yang diaplikasikan pada personal

computer atau laptop.

3. Faktor Peluang (Oportunities)

Opportunity adalah output positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan

kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya. Opportunity

tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang,

akan tetapi juga berupa respon masyarakat.

Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dan

memasarkan game edukatif ini antara lain:

1. Masih jarangnya game edukatif yang mengangkat tentang aksara Jawa

sehingga media game ini sangat dibutuhkan bagi user.

2. Semakin berkembangnya teknologi informasi dengan baik sehingga dapat

mendukung perkembangan software ini nantinya.

Page 9: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

3. Anak-anak menyukai cara belajar yang memadukan antara audio visual

yang interaktif dan didalam game ini menyediakan aspek tersebut.

4. Faktor Ancaman (Treath)

Threats adalah faktor negatif dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi

berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program. Ancaman utama dari

pengembangan aplikasi ini adalah munculnya pesaing yang mulai membuat atau

mengembangkan aplikasi yang sama atau sejenis.

Ancaman pesaing semacam ini perlu diantisipasi dengan beberapa langkah, yaitu:

1. Desain program yang menarik

2. Diharapkan dengan adanya desain yang menarik, akan membuat anak-anak

tertarik untuk mencoba memainkan game edukatif ini.

3. Konten game yang mudah di mengerti

3.1.5 Analisis Kebutuhan Sistem

1. Kebutuhan fungsional

a. Sistem dapat menampilkan aplikasi permainan tersebut dengan baik.

User dapat memilih level atau kategori tingkat kesulitan pada permainan.

b. Sistem dapat memberikan petunjuk memainkan atau menggunakan game.

User dapat menggunakan game dengan baik.

2. Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional meliputi kebutuhan-kebutuhan pendukung untuk

menjalankan game tersebut, diantaranya:

- Digunakan pada Operating System Windows.

- Seperangkat komputer dengan kebutuhan spesifikasi minimum pentium IV.

- Kebutuhan RAM minimal 512 MB.

- Speaker.

3.1.5.1 Analisis Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi adalah kebutuhan output atau informasi yang akan disajikan

oleh aplikasi yang akan dibuat. Dalam fase analisis kebutuhan informasi menguraikan

tentang output dari aplikasi game edukasi yang bertujuan untuk membuat anak-anak

dapat bermain dan belajar mengenal aksara Jawa dan berlatih menyusun rangkaian kata

nama hewan menggunakan aksara Jawa dengan benar.

3.1.5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak sistem operasi adalah perangkat yang digunakan untuk

menjalankan kegiatan di dalam computer.

Page 10: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan game ini adalah:

1. Microsoft Windows 7 Home Premium (64 bit)

2. Adobe Flash Professional CS5

3. Adobe Photoshop CS3

3.1.5.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras adalah semua bagian dari computer berupa benda fisik yang

mendukung proses kerja sistem. Kebutuhan perangkat keras minimum yang dapat

digunakan adalah sebagai berikut :

1. 1 Unit Personal Computer

2. Processor > Intel Pentium

3. Mainboard > Asrock 770DE3L

4. VGA > AMD Radeon HD 5500 1GB

5. Memory > 4096MB

6. Hardisk > WDC 500GB

7. Monitor > LED / LCD

8. Optical Drive > Powerlogic

9. Mouse+Keyboard > Optical Mouse + Genius

10. Speaker > Mini Speaker

11. Microphone > Genius MIC-01A

3.1.6 Studi Kelayakan Sistem

Studi kelayakan merupakan kepadatan, versi ringkasan dari keseluruhan analisis

sistem dan proses perancangan multimedia. 3

Analisis ini digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan

proyek sistem multimedia ini layak diteruskan atau dihentikan. Ini dilakukan agar

pengadaan sistem baru tersebut benar-benar memberikan manfaat yang sebaik-baiknya

bagi user.

Ada beberapa faktor kelayakan yang mendukung dalam menentukan layak atau

tidaknya sistem multimedia yang akan dirancang tersebut antara lain:

3.1.6.1 Analisis Kelayakan Teknis

Game ini dirancang agar mampu dijalankan di semua level komputer, dan tidak perlu

menggunakan komputer yang memiliki spesifikasi tinggi, diharapkan bisa menjangkau

lebih banyak pengguna dikarenakan harga yang ditawarkan relatif murah disebabkan

semakin berkembangnya teknologi komputer.

3 M. Suyanto. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Andi Offset. Hal 358

Page 11: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

Distribusi game ini berupa file yang disimpan pada media keping cd dan juga

disediakan dalam harddisk yang apabila konsumen ingin mengcopy dapat meminta pada

penyedia informasi.

Aplikasi game edukatif acak kata pengenalan nama hewan menggunakan aksara

Jawa ini apabila diterapkan pada tingkat sekolah dasar (SD) di pulau jawa khusunya

layak digunakan, karena pada saat ini aplikasi yang dapat mengasah kemampuan anak

dalam penerapan aksara Jawa sangatlah minim.

3.1.6.2 Analisis Kelayakan Operasional

Di tinjau dari segi kelayakan operasional game ini dikatakan layak karena sistem

dirancang untuk mempermudah user dalam penerapan pengoperasian game. Dapat pula

dilihat dari bentuk pengoprasional lama yang mulanya menggunakan media manual

seperti teks, buku dan lain-lain maka kini user dapat lebih mudah belajar sambil bermain

dengan menggunakan media digital dimana pengoprasionalan menggunakan komputer,

sehingga tidak membutuhkan input device khusus.

3.1.6.3 Analisis Kelayakan Hukum

Ditinjau dari segi hukum content di dalam game ini kemungkinan besar tidak

melanggar hukum dikarenakan tidak terdapat hal yang berbau pornografi penipuan dan

sara. Untuk menjalankan game ini dibutuhkan Flash Player yang dapat diunduh secara

gratis. Sedangkan dari sisi software yang digunakan dalam game ini belum sepenuhnya

asli atau masih menggunakan software bajakan yang mana dapat dikatakan melanggar

peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, sehingga dari segi kelayakan

hukum dalam mengembangkan software ini belum dapat dikatakan layak.

3.2 Perancangan Game

3.2.1 Merancang Konsep

Game ini dibuat dengan target pengguna yaitu anak sekolah dasar (SD). Didalam

game yang akan dibuat ini, konsep dasar yang diterapkan adalah merancang aplikasi

agar mudah dimengerti, dimainkan, dipelajari dan menghibur bagi anak-anak. Game ini

dibuat dengan menggunakan beberapa file gambar dan suara. Urutan ketika pertama

kali pengguna membuka game ini adalah user akan masuk ke halaman utama atau

menu utama dari game, lalu selanjutnya akan diarahkan kelayar dimana terdapat

berbagai tombol masuk, bantuan, nilai, pengaturan dan keluar. Tombol-tombol tersebut

memiliki fungsi sesuai kegunaannya pada game untuk menuju ke menu berikutnya.

Page 12: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

3.2.2 Merancang Isi

Merancang isi merupakan komersialisasi dari merancang konsep atau implementasi

strategi kreatif. Merancang isi meliputi mengevaluasi dan memilih daya tarik pesan, gaya

dalam mengeksekusi pesan, nada dalam mengeksekusi pesan, dan kata (tema) dalam

mengeksekusi pesan.4

Game yang akan dibuat ini bergenre Acak Kata, Budaya, Puzzle, Mewarnai dan

Edugame (Edukasi), user akan dituntut mengenal aksara Jawa terlebih dahulu untuk

dapat memainkan game ini, karena kunci dari game ini adalah dapat menyusun aksara

Jawa yang mulanya masih acak menjadi aksara Jawa yang memiliki arti, dalam game ini

aksara Jawa yang disusun berupa nama hewan, selanjutnya menyusun puzzle dan

mewarnai.

Tahapan-Tahapan dalam permainan game acak kata pengenalan nama hewan

menggunakan aksara Jawa ini adalah :

1. Menyusun aksara Jawa nama hewan (Acak kata). Dengan cara mengatur

posisi (menyusun) aksara yang sudah disediakan sesuai dengan nama

hewan yang terdapat pada gambar sehingga menjadi aksara Jawa yang

memiliki arti.

2. Menyusun Puzzle gambar hewan. Dengan cara menemukan potongan

puzzle yang hilang.

3. Mewarnai gambar hewan. Dengan cara memberi warna sesuai dengan

kreasi masing-masing anak.

3.2.3 Merancang Grafis

Didalam merancang sebuah permainan untuk anak-anak yang perlu diperhatikan

adalah rancangan dari grafisnya. Pada umumnya anak-anak cepat merasa bosan pada

suatu hal yang sama.

Beberapa aturan yang mendasar yang perlu di perhatikan dalam mendesain, aturan-

aturan itu antara lain :

Desain yang baik selalu menerapkan unsur minimal tapi menarik, dalam interface

permainan menyajikan layout yang unik, menarik dan tidak membosankan akan

tetapi tetap fungsional.

Desain warna menggunakan warna-warni cerah, dan objek yang bermacam-macam.

4M.Suyanto, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Andi Offset. Yogyakarta,

2004, hal109

Page 13: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

Penggunaan sound yang menarik minat anak-anak agar tidak bosan dan tetap

mengandung unsur kebudayaan Indonesia.

4. Implementasi Dan Pembahasan Sistem

4.1 Implementasi

Implementasi sistem adalah prosedur atau tahapan yang dilakukan untuk

membangun dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi tentang pembuatan desain grafik yang

mendukung semua alur dari aplikasi, membuat gambar dan animasi yang sesuai dengan

tema, membuat text sebagai penyampaian pesan, mengimport file yang sudah jadi, yang

kemudian file-file tersebut akan diproses atau digabungkan ke dalam Adobe Flash CS5

Professional sebagai software final.

Membantu mempermudah dan memproduksi aplikasi multimedia ini penyusun

menuangkannya ke dalam sebuah bagan sebagai berikut :

Gambar 4.1 Bagan Memproduksi Permainan “Aku Iso Aksara Jawa”

4.1.1 Pembuatan Gambar

Pembuatan background opening, menu utama, dan sub-sub menu dengan

menggunakan Adobe Photoshop CS3 lalu dilanjutkan pada Adobe Flash CS5

Professional selanjutnya menuju tahap animating yang dikerjakan di Adobe Flash CS5

Professional juga. Sedangkan untuk pembuatan karakter yang akan digunakan di game

ini dibuat dengan menggambar manual yang kemuadian difoto dengan kamera dengan

bantuan flash pada kamera agar hasil gambar lebih tajam sehingga mempermudah

dalam pewarnaan, untuk gambar pendukung lainnya ada juga yang didownload langsung

dari internet lalu melalui proses editing dan pewarnaan pada Adobe Photoshop CS3 lalu

di import pada Adobe Flash CS5 Professional.

Desain Manual (Menggambar di

kertas) Adobe Photoshop CS3

Adobe Flash Professional CS5

Animation

Sound

Graphic/ image

Processing dengan Adobe

Flash Professional CS5

Permainan “Aku Iso Aksara

Jawa”

Page 14: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

4.1.2 Pembuatan Tombol

Fungsi tombol atau button di game ini adalah untuk akses atau perintah untuk masuk

dan keluar dari game atau pengaturan game sebelum menjalankan game, di dalam flash

untuk membuat sebuah button ada dua cara membuat dengan manual atau mengambil

dari fasilitas yang ada atau command library.

4.1.3 Import Suara

Suara game dibagi menjadi dua bagian, yaitu suara efek dan musik. Suara efek

(Sound Effect) untuk tombol button ketika tombol diklik dan bisa saja untuk efek lainnya.

Musik (BGM) muncul sepanjang game.

4.1.4 Membuat File .Exe

Pembuatan file exe adalah langkah yang paling penting agar aplikasi ini dapat

dijalankan dengan sempurna. Pada menu publish setting terdapat beberapa pilihan

format.

4.2 Uji Coba Program dan Sistem

4.2.1 Uji Coba Program

Uji coba program merupakan langkah setelah game "Aku Iso Aksara Jawa"

diproduksi. Fungsi dari uji coba ini adalah untuk memastikan bahwa hasil produksi

aplikasi multimedia sesuai dengan yang direncanakan. Pertanyaan kunci dalam uji coba

hasil game ini adalah “Apakah aplikasi yang dihasilkan sesuai dengan yang

direncanakan?”. Selain itu pengetesan program bertujuan untuk menghindari kesalahan-

kesalahan dalam program.

4.2.2 Uji Coba Sistem

Tujuan utama dari testing sistem adalah untuk mencari kesalahan-kesalahan yang

ada dan untuk memastikan bahwa sistem benar-benar siap untuk dijalankan. Pengujian

ini digunakan untuk menguji setiap modul untuk menjamin setiap modul menjalankan

fungsinya dengan baik. Dalam pengujian sistem ini dilakukan dengan Black Box Testing.

4.3 Menggunakan Sistem

Implementasi game "Aku Iso Aksara Jawa" dipahami sebagai sebuah proses yang

menentukan apakah game mampu beroperasi dengan baik, serta mengetahui apakah

para pemakai atau user bisa mandiri dalam mengoperasikannya. Disini akan

menjelaskan beberapa langkah dalam menjalankan game ini, diantaranya adalah :

1. Nyalakan komputer atau laptop yang digunakan sebagai media untuk

menjalankan aplikasi multimedia.

Page 15: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

2. Cari folder dimana aplikasi ini disimpan, jika sudah berbentuk CD maka

masukkan CD ke dalam komputer atau laptop kemudian double klik

akuisoaksarajawa.exe.

3. Setelah selesai menggunakan aplikasi multimedia klik tombol keluar yang

berfungsi untuk keluar dari aplikasi yang telah dijalankan.

4.4 Uji Coba Pemakai

Pada proses pengetesan ini, dilakukan terhadap end user secara langsung. End user

yang terlibat dalam pengetesan ini adalah : 20 anak-anak usia 8-12 tahun.

4.5 Manual Program

a. Tampilan Opening Tampilan opening merupakan tampilan utama pada saat game dibuka. Pada

tampilan ini terdapat tombol creator dan menu, apabila tombol creator di klik maka akan

menuju pada halaman creator dan apabila tombol menu yang di klik maka akan menuju

ke menu.

Gambar 4.2 Tampilan Opening

b. Tampilan Menu Utama Tampilan menu utama berisi tombol masuk, bantuan, nilai, pengaturan, dan keluar.

Gambar 4.3 Tampilan Menu Utama

c. Tampilan Permainan Tahap 1 (Acak Kata Aksara Jawa) Disini pemain diminta untuk menyusun aksara Jawa yang masih acak menjadi

sebuah kata nama hewan yang ada pada gambar dalam game.

Page 16: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

Gambar 4.4 Tampilan Acak Kata Aksara Jawa

d. Tampilan Permainan Tahap 2 (Menyusun Puzzle) Pemain diharapkan dapat menyusun puzzle sesuai pada gambar yang telah

disediakan, disini tiap potongan puzzle mempunyai nilai tersendiri.

Gambar 4.5 Tampilan Menyusun Puzzle

e. Tampilan Permainan Tahap 3 (Mewarnai) Pada game mewarnai ini pemain diminta untuk mewarnai gambar hewan sesuai

dengan kreasi masing-masing pemain.

Gambar 4.6Tampilan Mewarnai

f. Tampilan Menu Nilai Tampilan ini berisi tentang pilihan tampilan nilai di masing- masing level.

Page 17: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

Gambar 4.7 Tampilan Nilai Level

g. Tampilan Input Nama dan Nilai Tampilan ini berisi nama pemain dan nilai pemain.

Gambar 4.8 Tampilan Input Nama dan Nilai Pemain

h. Tampilan Nilai Tampilan ini berisi nilai pemain dari nilai tertinggi hingga terendah, terdapat 5

peringkat nilai pada tampilan ini.

Gambar 4.9 Tampilan Nilai Permainan

i. Tampilan Keluar Tampilan keluar berisi apakah pemain ingin keluar atau tidak, apabila tombol iya di

klik maka permainan akan keluar/berakhir sedangkan bila tombol tidak di klik maka

pemain akan diarahkan pada menu utama.

Page 18: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

Gambar 4.10 Tampilan Keluar

4.5 Memelihara Sistem

Meskipun sudah didesain, dibangun dan diujicoba sistem atau aplikasi bisa

mengalami error sehingga diperlukan adanya pemeliharaan system. Untuk pemeliharaan

aplikasi ini ada dua komponen yang penting yaitu hardware dan CD.

1. Hardware

Bersihkan selalu komputer dari debu.

Gunakan selalu UPS untuk menjaga kestabilan aliran listrik yang masuk ke komputer

dan antisipasi jika terjadi pemadaman listrik.

2. CD

CD yang telah selesai digunakan simpan kembali ke dalam tempat CD.

CD tidak boleh digores atau digesek.

CD tidak boleh terkena air.

Bersihkan minimal satu minggu sekali.

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Dari penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai pada akhir

pembuatan game “Aku Iso Aksara Jawa” untuk anak SD yang sudah mengenal aksara

Jawa dapat disimpulkan bahwa :

1. Game “Aku Iso Aksara Jawa” ini mampu membantu pendidikan dasar

mengenal aksara jawa, menyusun huruf dengan tepat sehingga membentuk

sebuah kata yang memiliki arti, mengeja, dan meyusun potongan gambar

yang hilang, mewarnai untuk melatih kerja otak kanan yang dibantu dengan

menggunakan Software Adobe Flash CS5 Professional dan ActionScript 2.0.

2. Game “Aku Iso Aksara Jawa” dapat menarik dan menambah minat anak

mengenai pengetahuan tentang aksara jawa karena di kemas dengan

tampilan atau visualisasi yang penuh warna dan dipadu padankan dengan

efek suara sehingga anak tidak cepat bosan untuk mempelajarinya.

Page 19: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

3. Game “Aku Iso Aksara Jawa” ini juga menambah referensi bagi orang tua

dalam memilih permainan yang tepat untuk anak mereka.

5.2 Saran

Dengan adanya permainan untuk anak-anak ini diharapkan orang tua bisa lebih

selektif lagi dalam memilih permainan untuk anak-anaknya, permaianan ini selain

memberi kesenangan juga memberikan manfaat pendidikan yang dibutuhkan oleh anak.

Untuk membuat game ini menjadi lebih baik diperlukan beberapa perbaikan, saran

yang dapat diberikan adalah :

1. Dalam pembuatan game diperlukan team sehingga dapat berbagi tugas,

tugas masing-masing team dibagi menjadi beberapa aspek yang dibutuhkan

dalam game tersebut seperti tugas mendesain grafis, tugas programmer

untuk mengkoding dan pembagian tugas lainnya, sehingga game dapat

diselesaikan dengan cepat dan efektif.

2. Soal acak kata hanya terbatas dan hanya mencakup beberapa soal saja dan

belum banyak variasi cara penulisan aksara, sehingga diharapkan dapat

ditingkatkan lagi.

3. Perkembangan sistem informasi yang telah dilakukan ini masih banyak

kekurangan sehingga perlu adanya perbaikan dan perkembangan lebih

lanjut terutama dalam mengoptimalkan pemanfaatan semua fasilitas

multimedia yang dipakai.

Page 20: PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.5023.pdf · Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. Analisis dan perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi Offset.

Anggra, 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash, Yogyakarta :

Gava Media.

HM, Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi Offset.

Komputer,Wahana. 2012. Beragam Desain Game Edukasi Dengan Adobe Flash CS5,

Yogyakarta : Andi Offset.

Kramer, Wolfgang. 2000. The Games Journal | A Magazine About Boardgames.

Radion , Kristo. Ultimate Game Design : Building RPG Games Using Adobe Flash

ActionScript. Yogyakarta : Andi Offset.

Sibero, Ivan. 2009. Langkah Mudah Membuat Game 3D , Yogyakarta : MediaKom.

Suwardi, Endraswara. 2005. Buku Pinter Budaya Jawa, Yogyakarta : Gelombang Pasang.

Suyanto , M. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, Yogyakarta:

Andi Offset.