Post on 25-Dec-2020
PENERAPAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA ROUNDERS
DI SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN PANYIRAPAN 03)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani
Oleh
Roni Jaelani
1507536
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS
DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Provided by Repository UPI
i
LEMBAR PENGESAHAN
RONI JAELANI
PENERAPAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA ROUNDERS
DI SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN PANYIRAPAN 03 )
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Dr. Dian Budiana, M.Pd NIP. 197706292002121002
Pembimbing II,
Dr. Agus Mahendra, M.A
NIP. 196308241989031002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjas
Dr. Agus Mahendra, M.A
NIP. 196308241989031002
ii
PENERAPAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA ROUNDERS
DI SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN PANYIRAPAN 03)
LEMBAR HAK CIPTA
Oleh
Roni Jaelani
Sebuah Skripsi Yang diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
©Roni Jaelani
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2019
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin penulis.
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Penerapan Model
Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola
Rounders di Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN
PANYIRAPAN 03) ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya
sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya sendiri.
Bandung, 30 Desember 2019
Roni Jaelani NIM 1507536
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr-Wb
Segala puji dan syukur mutlak milik Rabb semesta alam, tidak ada Rabb yang
berhak disembah dan diharapkan kecuali Allah SWT yang telah memberikan
kenikmatan yang begitu besar kepada saya yaitu nikmat Islam serta nikmat nikmat
yang lain yang tidak akan pernah bisa kita hitung termasuk diberikannya kelancaran
serta kemudahan dalam menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Penerapan Model
Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Rounders
di Sekolah Dasar” (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN
PANYIRAPAN 03). Sholawat dan salam seoga tetap tercurah limpahkan kepada
contoh kita, idola kita yakni Nabi Muhammad SAW dan tak lupa kepada para
keluarganya, sahabat sahabatnya, dan semoga sampai kepada kita sebagai umat
akhir zaman yang insyaallah diakui oleh Nabi Muhammad SAW dan mendapatkan
safaatnya. Amiin Ya Allah Ya Rabbal Alamiin.
Penulisan skripsi ini dibuat untuk memenuhi sebagian syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Penjas. Dalam usaha menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mengalami
hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan kerjasama dari semua pihak
penulis mampu menyelesaikannya.
Dengan adanya skripsi ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi semua
insan pejuang pendidikan khususnya di bidang pendidikan jasmani, dan umumnya
untuk seluruh yang membutuhkannya.
Wassalamualaikum Wr-Wb
Bandung, 30 Desember 2019
Roni Jaelani NIM 1507536
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia, sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati perkenankan penulis mengucapkan rasa termakasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:
1. Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M,Si., selaku rektor
universitas pendidikan Indonesia.
2. Prof. Dr. Adang Suherman, M.A. selaku Dekan Fakultas Pendidikan
Olahraga Dan Kesehatan, yang telah memberikan rekomendasi untuk
melakukan pelaksanaan penelitian dan semua keputusan yang telah
membantu kelancaran penyusunan skripsi.
3. Bapak Dr. Dian Budiana, M.Pd. Wakil Dekan I Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan dan sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing dan memotivasi dengan memberikan yang terbaik untuk
kelancaran skripsi penulis, terima kasih atas waktu serta masukan yang
sangat bermanfaat.
4. Bapak Dr. Agus Mahendra, M.A. Selaku Ketua Program Studi PGSD
penjas dan sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan skripsi, terima
kasih atas waktu serta masukan yang sangat bermanfaat
5. Bapak Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes.AIFO. Selaku Ketua Departemen
Pendidikan Olahraga.
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf atau Karyawan FPOK yang telah
membantu penulis selama perkuliahan hingga penulis lulus.
7. Dr. Liris M.Pd selaku kepala Direktorat Departemen Keuangan UPI yang
telah memberikan penuh dukungan baik secara moral maupun materi
dalam Penyelesaian Skripsi ini.
vi
8. Seluruh staff Dinas Pendidikan Khususnya Bidang PNFI Kab. Bandung
9. Pengurus beserta guru - guru yayasan Daarul Haq Madani Indonesia yang
sudah memberikan dukungan dan motivasi selama mengerjakan skripsi.
10. Pengurus beserta guru - guru LKP BUDI BAKTI yang sudah memberikan
Semangat dan motivasi selama mengerjakan skripsi.
11. Orang Tua Murid KOBER, RA, dan MDT Al Ikhwan yang selalu
memberikan semangat dan motivasi selama mengerjakan skripsi.
12. Seluruh Costumer Brand Natural, yang setia sudah menjadi pelanggan dan
selalu memberikan semangat dalam pengerjaan Skripsi ini.
13. Untuk Kedua orang tua tercinta Bapak Edi Ependi dan mamah Imas Wariah
Tersayang yang tiada henti - hentinya terus mendo’akan di sepertiga malam
dan memberikan wejangan dan bimbingan kehidupan yang amat berharga
dengan segala pengorbanan dan kebaikanya.
14. Orang Tua angkat sekaligus pahlawanku Bapak Arip Budiman Muslim,
S.Pd.I yang tiada henti - hentinya terus mendo’akan dan memberikan
wejangan, gemblengan dan bimbingan kehidupan yang amat berharga
dengan segala pengorbanan dan kebaikanya.
15. Kakaku Dede Sobarna, Cici Nugraha dan Nendi Rohendi, yang terus
memberikan Do’a dan motivasi yang tiada henti - hentinya di kala jenuh
mengerjakan skripsi.
16. Adiku Laedi Nurmas Apriandi, yang selalu membantu dan menggantikan
peran bisnis Natural selama pengerjaan skripsi
17. Seluruh Keluarga besarku di Garut maupun di Cianjur, yang telah
memberikan motivasi dan dukungan untuk meraih cita – cita dan
kesuksesan serta menjadi orang yang berguna.
18. Seluruh keluarga besar ATMAJA, Wa Lilis, Wa Dadang, Wa Tirah Mang
Kamal dan Mang Muslih ( alm ), yang telah memberikan motivasi dan
dukungan untuk meraih cita – cita dan kesuksesan serta menjadi orang yang
berguna.
19. Kepala sekolah SDN Panyirapan 03 Bapak Yono Suryono,M.Pd yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
vii
20. Kepada guru penjas SDN Panyirapan 03 Bapak Julvi Jaen Pratama Putra,
S.Pd. yang telah memberikan izin kepada kelas V sebagai partisipan dalam
penelitian ini.
21. Fauzi Imamul sebagai observer yang selalu memberikan saran, semangat,
kesabaran dan motivasi agar tuntas dalam melaksanakan penelitian ini.
22. Kepada teman kos Caheum: Indra, wildan, Alfy, Diki, Regita, mamih,
doyang, irsan, Indah, Huda, Tubagus,Asep Rizky, Bayu, Mamang Rizky
dan Fikri yang terus memberikan baik itu ilmu atau materi jika dalam
keadaan sulit.
23. Kepada teman dekat selama perkuliahan Tubagus, Indra Firmansyah, Regita
Anggrianti dan Fikri Bahtiar yang selalu membantu saya dalam pembuatan
skripsi ini.
24. Teman Dekat selama di LKP BUDI BAKTI: Siti Sonya, Abidah, Noegraha,
Billy Juliadi, Harun Candra, danYusli Muslim, yang selalu memberikan
dorongan dan semangat dikala jenuh melanda.
25. Seluruh teman teman PGSD Penjas 2015 yang terus mengajarkan
kebersamaan agar lulus bersama sama.
26. Teman teman FORSIREMIS
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya atas dukungan dan
bantuan dari semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas akhir
skripsi ini, semoga Allah SWT membalas dengan yang lebih baik lagi. Amiin
Ya Allah Ya Rabbal Alamin..
Bandung, 30 Desember 2019
Penyusun
viii
PENERAPAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA ROUNDERS
DI SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN PANYIRAPAN 03 )
Oleh
Roni Jaelani
Pembimbing : Dr. Dian Budiana, M.Pd
Dr. Agus Mahendra, M.A
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketidakpahaman siswa terhadap cara bermain bola Rounders sehingga siswa sulit menampilkan keterampilannya. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya pemahaman secara khsus dari seorang guru mengenai pembelajaran permainan bola kasti serta tidak adanya pendekatan khusus yang mengarahkan siswa untuk memahami cara bermain bola Rounders. Dengan penjelasan di atas tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada permainan bola kasti melalui Penerapan Model Pendekatan Taktis untuk menigkatkan keterampilan bermain Bola Rounders di Sekolah Dasar. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan partisipannya adalah siswa Sekolah Dasar Negri Panyirapan 03 Soreang yang berjumlah 33 orang siswa, yaitu 16 orang putra dan 17 putri. Data diperoleh menggunakan instumen GPAI (Games Performance Assesment Instrument). Pada penelitian ini peneliti menemukan adanya peningkatan dari setiap pembelajarannya. Di mulai dari pre test diperoleh 15,15% sampai siklus 2 diperoleh 90,91%. Pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 33,33% dan pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan 90,91% dengan jumlah siswa yang mendapatkan nilai ketuntasan sebanyak 30 orang dari 33 siswa. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pendekatan Taktis dapat meningkatkan keterampilan bermain siswa pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negri Panyirapan 03 Soreang.
Kata kunci: Taktis,meningkatkan, dan keterampilan Bola Rounders.
ix
PENERAPAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA ROUNDERS
DI SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN PANYIRAPAN 03 )
Oleh
Roni Jaelani
Pembimbing : Dr. Dian Budiana, M.Pd
Dr. Agus Mahendra, M.A
ABSTRACT
The background of this research is the lack of student’s understanding on the
rules of baseball thus complicates them to show theiir skills. This is caused by the
lack of teacher’s particular understanding on the learning of base ball game and
also the absence of specific approach that directs the student to understand the
rules of base ball. With the explanation above, the purpose of this study is to
improve the outcome of student’s base ball games learning through the application
of tactical approach material. The method used in this study is classaction Research
which the participants are students of class V A of Panyirapan 03 Elementary
school, which consist of 33 students, that are 17 males and females. This data is
obtained using instruments GPAI (Games Performance Assesment Instrument)
Assesment format. In this study, researches found an increase on each learning.
Started from the Pre-Test which gained 15,15% to cycle II which gained 90,91%.
On cycle I, there happened to be an increase with the amount of 33,33%.
Meanwhile, on cycle II, there happened to be amre significant increase with the
amount of 90,91% with 30 out of 33students gained the achievment scores. From
the result of this research, it can concluded that the application The tactical
approach can improve students' playing skills in fifth grade students of Panyirapan
03 State Primary School, Soreang.
Keywords: Tactical, improve, and skill Ball Rounders
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
LEMBAR HAK CIPTA .......................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
1.5 Struktur Organisasi Skripsi ...................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 8
2.1 Pendidikan Jasmani .................................................................................. 8
2.1.1 Pengertian Pendidikan Jasmani ....................................................... 8
2.1.2 Tujuan Pendidikan Jasmani ............................................................. 8
2.2 Aktivitas Permainan ............................................................................... 10
2.2.1 Pengertian Permainan .................................................................... 10
2.2.2 Fungsi Bermain .............................................................................. 11
2.3 Model Pembelajaran ............................................................................... 12
2.3.1 Pengertian Model Pebelajaran ...................................................... 12
2.3.2 Ciri - Ciri Model Pembelajaran ....................................................12
2.3.3 Karakteristik Model Pembelajaran ............................................... 13
2.3.4 Fungsi Model Pembelajaran ......................................................... 14
2.4 Model Pendekatan Taktis ....................................................................... 14
2.4.1 Hakikat Pendekatan Taktis ............................................................ 14
2.5 Permainan Bola Rounders ..................................................................... 16
2.5.1 Hakikat Permainan Bola Rounders ................................................16
xi
2.5.2 Sejarah Bola Rounders................................................................... 17
2.5.3 Sarana dan Prasarana Permainan Bola Rounders .........................18
2.5.4 Aturan dan Cara Bermain .............................................................21
2.6 Hasil Belajar ........................................................................................... 22
2.7 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan .............................................. 22
2.8 Kerangka Berpikir .................................................................................. 23
2.9 Hipotesis Tindakan ................................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 25
3.1. Desain Penelitian .................................................................................... 25
3.1.1 Penelitian Tindakan Kelas ............................................................. 25
3.1.2 Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas ............................... 26
3.2. Partisipan ................................................................................................ 27
3.2.1 Lokasi Penelitian............................................................................ 28
3.2.2 Dasar Pertimbangan ....................................................................... 28
3.3. Instrumen Penelitian ............................................................................... 28
3.3.1 (Game Performance Asessment Instrument) . ............................... 28
3.3.2 Catatan Lapangan .......................................................................... 33
3.4. Prosedur Penelitian ................................................................................. 34
3.5 Analisis Data .......................................................................................... 36
3.5.1 Mencari rata-rata (�) ..................................................................... 37
3.5.2 Rumus Simpangan Baku ................................................................ 37
3.5.3 Menetapkan Kategori Berdasarkan PAN ....................................... 37
3.5.4 Mencari Presentase Ketercapaian Siswa........................................ 38
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ...................................................... 39
4.1 Temuan Penelitian .................................................................................. 39
4.1.1 Hasil Pre –Test.............................................................................. 39
4.1.2 Hasil Siklus 1 Tindakan 1 ............................................................. 40
4.1.3 Hasil Siklus 1 Tindakan 2 ............................................................. 42
4.1.4 Hasil Siklus 2 Tindakan 1 ............................................................. 43
4.1.5 Hasil Siklus 2 Tindakan 2 ............................................................. 45
4.2 Tahap Akhir Setiap Siklus ...................................................................... 46
4.3 Pembahasan ............................................................................................ 48
xii
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ........................... 50
5.1 Simpulan ................................................................................................. 50
5.2 Implikasi ................................................................................................. 50
5.3 Rekomendasi .......................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52
LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................................. 55
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................109
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rencana Prosedur PTK ......................................................................... 26
Tabel 3.2 Games Components Observed In The GPAI (Generic Definitions) ..... 29
Tabel 3.3 Aspek yang diambil dari Beberapa Components .................................. 31
Tabel 3 4 Data Reliabilitas .................................................................................... 32
Tabel 3.5 Data Validitas ........................................................................................ 32
Tabel 3 6 Format Penilaian Keterampilan Bermain .............................................. 33
Tabel 3.7 Penilaian Acuan Normal (PAN) ........................................................... 38
Tabel 4 1 Hasil Penilaian Pre-Test........................................................................ 39
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Siklus 1 Tindakan 1 ..................................................... 41
Tabel 4 3 Hasil Penilaian Siklus 1 Tindakan 2 ..................................................... 42
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Siklus 2 Tindakan 1 ..................................................... 44
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Siklus 2 Tindakan 2 ..................................................... 45
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Presentase Pre - Test dan Setiap Siklus ....................... 47
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lapang Bola Rounders ......................................................................19
Gambar 2.2 Alat Pemukul Bola ............................................................................19
Gambar 2.3 Cones ................................................................................................ 20
Gambar 2 4 Bola Kasti .......................................................................................... 20
Gambar 2.5 Bola Plastik .......................................................................................20
Gambar 2.6 Batting Tee ....................................................................................... 21
Gambar 3.1 Model Desain PTK ............................................................................ 27
Gambar 3.2 Format Catatan Lapangan ................................................................. 34
xv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Pre-Test Keterampilan Bermain ............................................. 40
Diagram 4.2 Hasil Siklus 1 Tindakan 1 Keterampilan Bermain ........................... 42
Diagram 4.3 Hasil Siklus 1 Tindakan 2 Keterampilan Bermain ........................... 43
Diagram 4.4 Hasil Siklus 2 Tindakan 1 Keterampilan Bermain ........................... 45
Diagram 4.5 Hasil Siklus 2 Tindakan 2 Keterampilan Bermain ........................... 46
Diagram 4.6 Penilaian Siswa yang Mencapai Nilai Ketuntasan ........................... 47
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto Dokumentasi............................................................................ 55
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 56
Lampiran 3 Hasil format GPAI ........................................................................... 57
Lampiran 4 Catatatan Lapangan ......................................................................... 98
Lampiran 5 Surat Penelitian dan Surat Balasan Penelitian ............................... 103
Lampiran 6 Buku Bimbingan Skripsi ..............................................................105
Lampiran 7 Pengesahan Judul dan Pembimbing Skripsi .................................. 106
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Alwi, H. ( 2007 ). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Arfiani, D. ( 2010 ) Bermain Rounders. Semarang : Aneka Ilmu.
Arikunto, dan Suharsimi . 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara
Jakarta.
Depdiknas. (2003). Panduan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP ) SD/MI. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas, (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan
Jasmani, Jakarta : Depdiknas.
Griffin & Mitchell & oslin. (1997:2003). Games Performance Assesment
Instrument (GPAI).
Heryana, D dan Verianti, G. ( 2010 ). Pendidikan Jasmani Yogyakarta: FIK-UNY.
Heryana, D dan Verianti, G. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Untuk Siswa Kelas IV SD-MI. Kementrian pendidikan Nasional: Pusat
Perbuku.
Juliantine, T. & Subroto, T. & Yudiana, Y. (2015). Model Model Pembelajaran
Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung. CV Bintang WarliArtika.
Juliantine, T. (2015). Model Model Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani.
Bandung. CV Bintang WarliArtika.
Kunandar. (2010). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Ma’mun,A dan Sburoto, T. ( 2001 ). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam
pembelajaran Bola Volly. Direktoral Jendal Olahraga. Mahendra, A. (2009). Filsafat Pendidikan Jasmani. Bandung: CV Bintang
Warliartika
xviii
Memmert. & Harvey.(2008). Some Concerns and Solutions For Fiurther
Deelopment.
Pribadi, B. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Dian Rakyat. Rukmana, A ( 2013 ). Slag ball dan Rounders. Sumedang. Universitas Pendidikan
Indonesia Kampus Sumedang. Sudjana, N. ( 2004 ). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :Sinar Baru
Algensido Offset. Sugiono. ( 2005 ). Metode Penelitian Kuatitatif kualitatif dan R & D. Bandung:
Afabeta. Sukintaka. (1992). Teori Bermain Untuk PGSD Penjaskes. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Sukintaka. (1992). Teori Bermain. Jalma arum korining gusti UPI.(2018).
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung. Susnadi. (2013). Teknik Dasar Permainan Rounders. Diakses Dari
http://materipenjasorkes.blogspot.com/2013/11/teknik-
dasarpermainan-Rounders.html. Pada Tanggal 02 Oktober 2019, jam
13.17 WIB.
Yudiana,Y ( 2010 ). Implementasi Model Pendekatan Taktik dan Teknik Dalam
Pembelajaran Permaianan Bola Voli Pada Pendidikan Jasmani Siswa
SMP, Bandung.
Tarigan, B. ( 2001 ). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam pembelajaran Sepak
Bola. Jakarta: Depdiknas.
Internet
Mas Mbull. (2011). Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945 Pasal
31. [online]. Diakses dari http://www.ukie- society.blogspot.com
/2011/02/hak-dan-kewajiban-warga-negara dalam.html?m=1
Qoqo_azroqu.(2013). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal1-11. [online] diakses dari
http://www.qoqoazroqu.blogspot.com/2013/01/undang-undang
republik-indonesia-nomor.html?m=1
Berolahraga. (2019). Sejarah Permainan Bola Rounders dan Cara Bermainnya.
xix
[online]. Diakses dari http://berolahraga.net/permainan-Bola-Rounders.
Pengertian Validitas dan Reliabilitas Menurut Para Ahli, Jenis, Prinsip, Cara
Menghitung Terlengkap. [online]. Dikses dari
http://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/08/pengertian-validitas-
dan-reliabilitas-menurut-para-ahli-jenis-prinsip-cara-menghitung.html
Yuliana.S (2016). Filsafat Ilmu Pendidikan. [online]. Diakses dari
http://www.sitiliayuliana.blogspot.com/2016/01/permainan-bola-
kasti.html?=1
Zona Referensi. (2018). Pengertian Hasil Belajar Siswa dan Definisinya Menurut
Para Ahli. [online]. Diakses dari
http://www.zonasireferensi.com/pengertian-hasil-belajar.html?=1
Dokumen
Suntoda, A. (2017). Tes pengukuran, Evaluasi Penjas dan Olahraga. PPT
Perkuliahan. Bandung.
Suntoda, A. (2017). Tes Pengukuran dan Olahraga. PPT Perkuliahan. Bandung
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan salah satu faktor majunya suatu bangsa bahkan
faktor pendidikan merupakan faktor yang sangat penting terhadap kemajuan suatu
bangsa, jika sistem pendidikan suatu bangsa baik maka akan mudah untuk
meUIIwujudkan cita cita bangsa, karena pendidikan merupakan kemajuan seluruh
aspek dimulai dari budaya, moral, sikap, kedisiplinan dan lain lain yang menunjang
untuk kesejahteraan bangsa. Tanpa adanya pendidikan dalam suau bangsa maka
dijamin Negara akan kacau tidak akan bisa membedakan antara yang baik dan
benar, serta tidak pernah tahu sikap yang baik terhadap sesama warga Negara
ataupun Negara yang lain. Hal ini agar di terima oleh warga setempat karena hasil
dari suatu pendidikan. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1
disebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan, artinya
seluruh warga Negara Indonesia tanpa terkecuali berhak mendapatkan layanan
pendidikan apapun itu situasi dan kondisi yang ada di berbagai tempat di Negara
Indonesia. Selanjutnya di jelaskan pula dalam Undang-Undang sistem pendidikan
Nasional No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Dari pernyataan mengenai suatu pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa
seluruh proses pendidikan dalam suatu pembelajaran tidak boleh dilakukan secara
asal asalan tetapi harus mempunyai rasa sadar terhadap lingkungan pendidikan serta
membuat suatu rencana sebelum melakukan aktivitas pembelajaran hal ini untuk
mendukung cita cita bangsa yaitu menjadikan seluruh warga Negara Indonesia
mempunyai spiritual yang baik, akhlak yang mulia serta mempunyai suatu
keterampilan yang akan dijadikan nilai pada masa yang akan datang.
1
2
Pendidikan jasmani di Sekolah Dasar adalah pondasi awal anak untuk bisa
melakukan pengalaman belajar yang aktif melalui aktivitas gerak. Pendidikan
jasmani merupakan pelajaran yang sangat penting dikarenakan anak tidak hanya
mengambil makna dari aspek psikomotor saja, akan tetapi anak bisa mengambil
aspek aspek yang lainnya seperti aspek kognitif dan aspek afektif. Dijelaskan oleh
Mahendra (2009, hlm. 3) pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan
holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional”.
Pendidikan jasmani dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar
disebutkan bahwa ruang lingkup materi materi pembelajaran meliputi gerak dasar
atletik, permainan bola besar seperti sepak bola, bola basket, bola voli, futsal, dan
bola kecil seperti permainan bulu tangkis, tenis meja, permainan kasti, permainan
baseball, softball, dan golf, dan adapula bela diri seperti pencak silat, karate dan
lain lainnya.
Menurut Yudiana (2010, hlm. 26) memaparkan bahwa tujuan dari
penerapan model pendekatan taktis adalah “Penguasaan kemampuan bermain
melalui keterkaitan taktik permainan dengan perkembangan keterampilan,
memberikan kesenangan, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Menurut Arfiani (2010, hlm. 1) “Rounders adalah suatu permainan yang
serupa dengan baseball. Permainan Rounders ini dimainkan oleh dua tim yang
secara bergantian menjadi tim pemukul dan penjaga”. Hal ini juga ditambahkan
oleh Heryana dan Verianti ( 2010, hlm. 67-72 ) bahwa keterampilan dasar yang
diperlukan dalam bermain Rounders meliputi: melempar bola, memukul bola,
menangkap bola dan kecepatan lari. Permainan inimenjadi semakin menarik
apabila pemain menguasai kemampuan melempar bola, menangkap bola, memukul
bola, dan kecepatan lariyang baik. Dalam pembelajaran penjas disekolah dasar,
permainan Rounders menjadi materi yang tidak hanya memberikan pengalaman
gerak manipulative, akan tetapi juga melatih kerjasama dan sikap sportivitas.
Aspek-aspek yang berperan dalam pencapaian permainan Rounders ini
adalah faktor penguasaan keterampilan teknik dasar dalam permainan Rounders.
Untuk memperoleh keterampilan yang prima, seseorang pemain harus melakukan
beberapa latihan teknik dasar yang digunakan dalam permainan Rounders. Menurut
3
Rukmana ( 2013, hlm. 76 ) menjelaskan teknik pokok yang dibutuhkan dalam
permainan Rounders, antara lain: (1) melempar, (2) menangkap¸(3) memukul.
Dalam proses pembelajaran permainan Rounders menunjukkan adanya
masalah-masalah, antara lain siswa merasa kesulitan untuk menguasai keterampilan
bermain dalam permainan Rounders. Terutama pada keterampilan bermain
memukul, hampir keseluruhan pada saat memukul seringkali melakukan kesalahan
seperti bola tidak terpukul dengan sempurna.
Berdasarkan beberapa observasi, keterampilan dasar melempar,
menangkap, memukul bola dan berlari dalam permaianan Rounders kelas V SDN
Panyirapan 03 tidak merata. Hal ini dikarenakan siswa tidak sungguh-sungguh
dalam mengikuti pembelajaran dan merasa bingung karena tidak menguasai
pendekatan taktis serta sarana yang kurang memadai, yaitu lapangan Rounders.
Selama ini pembelajaran permainan bola kecil dilaksanakan dihalaman sekolah,
akan tetapi dengan ukuran lapangan yang disesuaikan dengan halaman. Rata-rata
letak gedung yang membentuk huruf U, membuat pembelajaran permainan
Rounders berjalan tidak maksimal. Maka guru harus bisa sekreatif mungkin
walaupun dengan kondisi luas lapangan yang terbatasa dan mengatasi masalah
siswa yang belum bisa menguasai kemampuan taktis dalam bermain bola
Rounders.
Berdasarkan beberapa uraian di atas mengenai pendidikan jasmani maka
dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani menggunakan aktivitas keseluruhan
dalam pembelajarannya, yang mempunyai banyak manfaat bagi anak didiknya
yaitu anak tidak hanya mendapatkan pengalaman belajar secara fisik, akan tetapi
secara emosional dan secara mentalpun anak mendapatkannya. Akan tetapi Dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani sering kali siswa mendapatkan
pembelajaran yang kurang menyenangkan dalam arti diberikannya materi
pembelajaran kepada siswa seolah olah semua siswa itu mampu melaksanakan
tugas yang diberikan oleh seorang guru penjas. Namun dengan fakta yang ada di
lapangan bahwa siswa tidak bahagia ketika proses pembelajaran pendidikan
jasmani karena pembelajarannya kurang efektif dan bersifat kaku, selain itu pula
antusiasme atau minat belajar siswa menjadi berkurang dan pemahaman siswa
terhadap materi kurang dipahami. Oleh sebab itu maka dibutuhkan suasana
4
pembelajaran penjas yang bisa memberikan kenyamanan kepada siswa sehingga
mudah bagi seorang guru penjas untuk menyampaikn informasi kepada siswa
tersebut seperti dibutuhkan pembelajaran yang menghibur yang sesuai dengan
karakter siswanya dengan cara lebih diperbanyak kepada permainan karena dengan
kata bermain pemikiran siswa sudah merasa senang meskipun pembelajaran belum
dimulai.
Dari hasil pengamatan yang saya lakukan di salah satu sekolah dasar di
Soreang Kab. Bandung saat pembelajaran Permainan Bola Rounders banyak anak-
anak yang mengeluhkan pembelajaran tersebut, anak tidak memahami cara bermain
bola Rounders sehingga keterampilan anak bermain kurang terlihat selain itu pula
masalah yang terjadi adalah anak pusing sesudah memukul harus bagaimana, apa
tugas group yang berjaga dan ada sebagian siswa yang takut ketika memukul bola,
dikenai bola kepada badannya lain sebagainnya yang berdampak kepada imbasnya
permainan tidak berjalan dengan baik dan dampak lain juga adalah membuat anak
tidak mau mengikuti pembelajaran Permainan Bola Rounders lagi. Selain itu juga
tidak ada pendekatan khusus dari seorang yang mengarahkan anak kepada
pemahaman ke Permainan Bola Rounders aslinya yang mengakibatkan antusiasme
atau minat belajar menjadi berkurang dari anak dan dibutuhkan ketegasan dari
seorang guru penjas dalam memberikan peringatan kepada siswa yang tidak ingin
ikut andil dalam tugas kelompoknya karena mempengaruhi kepada siswa yang
lainnya.
Dari penjelasan di atas bahwa seluruh siswa harus terlibat langsung dalam
suatu masalah untuk memecahkan masalah secara bersama dengan praktik yang
memberikan stimulus untuk belajar. Dengan permasalahan yang sering terjadi di
sekolah dasar dalam pembelajaran penjas seperti kurangnya pendekatan khusus
kepada anak atau strategi khusus dari seorang guru dalam pembelajaran penjas,
justru hal tersebut adalah masalah bersama yang harus dituntaskan oleh guru dan
muridnya dengan pendekatan suatu Permainan Bola Rounders dengan
diterapkannya Model Pendekatan Taktis dalam Bermain Bola Ronders ini dapat
meningkatkan kemampuan taktis siswa dalam pembelajaran bola Rounders di
sekolah dasar.
5
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan peneliti banyak sekali
permasalahan permasalahan yang terjadi pada saat proses pembelajaran permainan
kasti,diantaranya:
1.1.1 siswa ketakutan ketika menerima bola
1.1.2 siswa tidak memahami cara bermain bola Rounders
1.1.3 tidak adanya pendekatan khusus dari seorang guru sebelum melaksanakan
permainan bola Rounders
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Pendekatan Taktis
Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Rounders di Sekolah Dasar”
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN PANYIRAPAN 03).
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas peneliti
merumuskan beberapa masalah yaitu :
1.2.1 Apakah Penerapan Model Pendekatan Taktis dapat meningkatkan
kemampuan keterampilan dalam permainan Bola Rounders di Sekolah
Dasar ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1.3.1 untuk meningkatkan keterampilan bermain bola Rounders siswa melalui
penerapan pendekatan taktis di sekolah dasar.
1.3.2 Untuk mengetahui hasil pembelajaran keterampilan bola Rounders dengan
menggunakan model pendekatan taktis di Sekolah Dasar
1.4 Manfaat penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat bagi peneliti, siswa, guru, dan sekolah
sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat sebagai pengalaman dan acuan dalam penulisan
karya tulis tentang penerapan penggunaan model pendekatan taktis untuk
meningkatkan keterampilan Bermain Bola Rounders di Sekolah Dasar.
6
1.4.2 Guru
Sebagai saran serta masukan kepada guru sebelum memberikan pelajaran
kepada siswa guru mengetahui model model pembelajaran pendidikan jasmani agar
tujuan dari setiap pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana dengan baik.
1.4.3 Siswa
a. Terciptanya suasana pembelajaran yang membuat siswa senang dan tertarik
terhadap materi pembelajaran keterampilan bola Rounders.
b. Mempermudah pemahaman dan penghapalan gerakan - gerakan dalam
keterampilan bola Rounders.
1.4.4 Manfaat bagi Sekolah Dasar ( SD )
Memebrikan sumbangan pengetahuan yang berarti bagi sekolah dalam
rangka mempertahankan dan meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses
pembelajaran, terutama bagi sekolah lain pada umumnya.
1.5 Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi merupakan sistematika penulisan skripsi yang
disajikan untuk memberikan gambaran kandungan setiap bab, urutan penulisannya,
serta keterkaitan antara sub bab dengan bab yang lainnya dalam membentuk
kerangka utuh skripsi. Struktur organisasi skripsi terdiri atas lima bab utama beserta
lampirannya yang diuraikan sebagai berikut:
1.5.1 Bab I : Pendahuluan
Bab pertama yang menyajikan latar belakang sebagai dasar dilakukannya
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan masalah penelitian, manfaat
penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
1.5.2 Bab II : Kajian Pustaka
Bab kedua merupakan kajian pustaka yang memberikan penjelasan serta teori
teori yang mendukung mengenai topik yang diangkat dalam penelitian.
1.5.3 Bab III : Metode Penelitian
Bab ketiga ini menguraikan tentang desain penelitian, partisipan, populasi
dan sampel, instrument penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data.
7
1.5.4 Bab IV : Temuan dan Pembahasan
Bab keempat ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan
dari data yang telah diperoleh.
1.5.5 Bab V : Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi
Bab kelima ini menguraikan tentang simpulan, implikasi dan rekomendasi
dari hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal hal penting yang
dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pendidikan jasmani
2.1.1 Pengertian pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk
meningatkan kemampuan siswa dan prestasi siswa melalui proses pendidikan
secara fisik. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Mahendra (2016, hlm. 11 )
pendidikan jasmani ”dapat terjadi ketika siswa terlibat dalam aktivitas fisik, yang
membuatnya lebih identik dengan aktivitas fisik dari yang sebelumnya diakui. akan
tetapi di dalam Pendidikan jasmani bukan hanya tentang fisik yang terus ditekankan
kepada murid akan tetapi dari segi pengetahuan dan sikappun menjadi bahan
pembelajaran bagi murid muridnya, oleh karena itu pendidikan jasmani menjadi
bagian mata pelajaran yang tidak kalah penting dari pelajaran pelajaran yang lain.
Selanjutnya menurut Mahendra (2009, hlm. 3) bahwa “pendidikan jasmani pada
hakikatnya adalah pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik untuk
menghasilkan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental sera
emosional” dengan melihat pengertian menurut para ahi di atasbahwasannya
pendidikan jasmani dapat memanfaatkan aktivitas fisik anak di dalam proses
pembelajaran menjadi lebih berkembang dimulai dari berkembangnya kepribadian
anak yang menjadi lebih percaya diri lagi dilihat dari segi emosional, menjadi kuat
dari aktifitas fisiknya dan secara mental anak tidak takut lagi menghadapi
permasalahan permasalahan yang ada.
Untuk mencapai kompetensi diatas, seluruh aktifitas anak harus berdasarkan
dengan karakteristik anak agar proses pembelajaran dapat di terima oleh seluruh
anak anaknya, seluruh siswa aktif melakukan proses pembelajaran pendidikan
jasmani.
2.1.2 Tujuan pendidikan jasmani
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani mempunyai tujuan tersendiri
sebagai upaya untuk mencapai proses pendidikan secara menyeluruh. Dijelaskan
mengenai tujuan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sebagai berikut:
9
Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat
melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan
Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna,
pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
(Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006).
Tujuan pendidikan jasmani di atas adalah tujuan yang mempunyai rasa
kepeduliaan yang tinggi terhadap perkembangan anak, dimulai dari perkembangan
fisik nya sampai kepada perkembangan psikisnya, hal tersebut tentunya
membutuhkan jangka waktu yang panjang. Melalui tugas gerak yang di berikan
kepada anak, anak mampu mengambil makna dari setiap proses pembelajaran gerak
yang diberikan oleh guru, namun seorang guru pun harus bisa memahami
karakteristik anak untuk mencapai perkembangan tersebut. Oleh sebab itu maka
kedua belah pihak harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif
dan efisien untuk mencapai cita cita tersebut, meskipun proses pembelajaran kepada
anak sangat sulit dan guru harus bisa menerima berbagai macam karakteristik anak
pada saat proses pembelajaran.
Menurut Arikunto dan Suharsimi ( 2007, hlm. 130 ) mengemukakan bahwa
ada 3 ranah atau domain dalam tujuan pendidikan
a. ranah kognitif dimana ranah afektif ini yang berisi mengenai penekanan aspek intelektual
diantaranya mengenal, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. ranah afektif
dimana ranah ini berisi tentang perilaku perilaku yang menekankan pada aspek perasaan dan emosi seperti pandangan atau pendapat seseorang dan sikap atau nilai
10
c. ranah psikomotor perkataan psikomotor berhubungan dengan kata motor, sensory motor atau
perceptual motor”. Jadi, ranah psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian bagiannya.
Jadi dari tujuan pendidikan jasmani diatas dapat kita simpulkan
bahwasannya tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani terdapat tiga tujuan
yang menjadi fokus dalam setiap pembelajarannya yaitu aspek psikomotor, afektif
dan kognitif. Penerapan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik akan membantu
anak mengembangkan kemampuan dirinya secara menyeluruh, dan tidak sebagian
saja. Oleh karena itu diharapkan guru pendidikan jasmani dapat menerapkan semua
aspek tersebut agar menjadi manusia yang utuh.
2.2 Aktivitas Permainan
2.2.1 Pengertian Permainan
Permainan adalah suatu aktifitas yang dapat dilakukan oleh semua orang,
dari anak-anak hingga orang dewasa. Permainan merupakan bagian yang tidak
dapat terpisahkan dari kehidupan dan cenderung merupakan kebutuhan dasar. Para
ahli pendidikan juga mengatakan bahwa anak-anak identik dengan bermain karena
hampir semua hidupnya tidak lepas dari bermain. Anak anak akan cenderung
menyukai permainan yang membuat anak mudah aktif, dan membuat anak
menyenangkan. Dilihat dari karakteristik permainan
2.2.1.1 Kebebasan : lebih sedikit lengkap dari bermain
2.2.1.2 Keterbatasan : permainan cenderung menetap pada batas khusus dari
ruang dan waktu ? Hasil: menang dan kalah
2.2.1.3 Investasi: tingkat emosi atau Investasi Ego
2.2.1.4 Perubahan dan strategi.
Dari uraian diatas, guru harus benar benar betul memahami dari
karakteristik permainan di atas, jangan sampai guru salah menerapkan suatu
permainan kepada anak anak yang membuat anak menjadi frustasi ketika bermain
di sebabkan oleh guru pendidikan jasmani tidak paham karakteristik bermain, jadi
guru harus bisa meyakinkan,memahamkan serta menyepakati kepada siswa agar
ketika proses pembelajaran Permainan Bola Rounders tidak canggung, hal ini untuk
mengontrol emosi siswa ketika bermain.
11
2.2.2 Fungsi Bermain
Bermain merupakan suatu aktifitas yang dapat dilakukan oleh semua orang
dari anak - anak hingga orang dewasa. Sehingga bermain tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan dan cenderung sudah melekat menjadi kebutuhan dasar. Namun
dalam bermain juga kita harus mengetahui beberapa fungsi dari bermain, dengan
uraian sebagai berikut:
permainan merupakan salah satu dari banyak wahana untuk membawa anak kepada hidup bersama atau bermasyarakat. Anak akan memahami dan menghargai dirinya atau temannya. Pada anak yang bermain, akan tumbuh rasa kebersamaan yang sangat baik bagi pembentukan rasa sosialnya. Dalam permainan anak akan mengetahui kekuatannya, menguasai alat bermain, dan mengetahui alsifat alat Dalam permainan anak akan mempunyai suasana, yang tidak hanya mengungkapkan fantasinya saja, tetapi juga akan mengungkapkan semua sifat aslinya dan pengungkapan itu dilakukan secara patuh dan spontan. Anak laki laki dan perempuan yang berumur sama akan berbuat yang berbeda terhadap permainan yang sama (misalnya bermain dengan kubus dan boneka Dalam permainan, anak akan mengungkapkan macam macam emosinya, dan sesuai dengan yang diperolehnya saat itu jenis emosi diungkapkannya, serta tidak mengarah pada prestasi. Dalam bermain anak akan dibawa kepada kesenangan, kegembiraan dan kebahagian dalam dunia kehidupan anak. Semua situasi ini mempunyai makna wahana pendidikan. Permainan akan mendasari kerja sama, taat kepada peraturan permainan, pembinaan watak jujur dalam bermain, dan semua ini akan membentuk sifat fair play (jujur, sifat ksatria atau baik) dalam bermain. Bahaya dalam bermain dapat saja timbul, dan keadaaan ini akan akan banyak gunanya dalam hidup yang sesungguhnya. ( dalam Sukintaka, 1992, hlm.5)
Hal ini membuktikan bahwa dalam permainan memang begitu banyak
makna yang bisa diambil, oleh sebab itu maka pendidikan jasmani harus
menyesuaikan dengan karakteristik anak yaitu bahwa benar, dunia nya anak itu
adalah bermain, tinggal seorangyang harus mengarahkan kepada anak-anaknya
untuk bisa bersifat jujur, bertanggung jawab, disiplin, fair play dan menghargai
temannya atau lawannya dalam permainan.
12
2.3 Model Pembelajaran
2.3.1 Pengertian Model Pebelajaran
Peran seorang guru sangat penting dalam terciptanya suasana pembelajaran
yang efektif, kondusif dan menyenangkan. Semua itu tidak terlepas dari
perencanaan yang harus di siapkan seorang guru sebelum berlangsungnya
pelaksanaan pembelajaran, karena mengajar merupakan kegiatan yang rumit.
Menurut Metzler (dalam Juliantine T, dkk, 2015, hlm. 3). Mengemukakan bahwa Mengajar adalah perbuatan yang kompleks. Perbuatan yang kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan sejumlah komponen secara integrative yang terkandung dalam perbuatan mengajar itu untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam sejarah pembelajaran pendidikan jasmani, dikenal banyak istilah seperti strategi, metode, pendekatan, juga model model pembelajaran.
Menurut percipal (dalam Juliantine, dkk, 2015, hlm. 4) menyatakan
bahwa “odel is a physical or conceptual representation of an object or system,
incorporating certainspecific features of the original” yang artinya model adalah
suatu penyajian fisik atau konseptual dari suatu objek atau sistem yang
mengkombinasikan atau menyatukan bagian bagian khusus tertentu dari obyek
aslinya. Jadi model itu bukan sesuatu yang paling dominan dalam suatu sistem
hanya saja itu adalah salah satu acuan dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas model pembelajaran dalam konteks
pembelajaran seorang guru bisa merencanakan penyajian fisik atau konseptual dari
sistem pembelajaran, serta berupaya menjelaskan keterkaitan berbagai komponen
sistem pembelajaran ke dalam suatu pola atau kerangka pemikiran yang disajikan
secara utuh. Sehingga pembelajaran yang sedemikian rumit bisa diterima oleh siswa
dengan mudah dan sesuai pencapian yang di harapkan.
2.3.2 Ciri Ciri Model Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan yang sangat berperan penting untuk
membantu serorng guru untuk mencapai tujuan belajar namun di sisi lain seorang
guru juga sangatlah penting untuk mengetahui ciri – ciri dari model pembelajaran
itu sendiri.
13
Menurut Juliantine dkk. (2015, hlm.11) Model pembelajaran memiliki ciri
ciri sebagai berikut:
Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas. Memiliki bagian bagian model dalam pelaksanaan yaitu 1 urutan langkah langkah pembelajaran. 2 adanya prinsip prinsip reaksi, 3 sistem sosial, 4 sistem pendukung. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut meliputi 1. Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur dan 2 dampak penggiring yaitu hasil belajar jangka panjang. Membuat persiapan mengajar dengan model pembelajaran yang dipilihnya. Berdasarkan uraian ciri - ciri model pembalajaran di atas menjelaskan
bagian yang tidak bisa dilewatkan oleh seorang guru dalam mendidik
bahkan melibatkan komponen - komponen pendukung dan sosial agar
terciptanya pembelajaran yang seutuhnya.
2.3.3 Karakteristik Model Pembelajaran
Begitu banyak model pembelajaran yang sering kali menjadi pedoman
seorang guru dalam melihat kondisi baik secara kognitif, afektf, dan fsikomotor
yang menunjang berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran, sehingga guru harus
mempelajari dan memperdalam karakteristik model pembelajaran agar terciptanya
pembelajaran yang kondusif dan efesien.
Karakteristik umum model pembelajaran menurut Juliantine ( 2015, hlm.
11) adalah sebagai berikut:
Prosedur yang ilmiah, maksudnya model pembelajaran bukanlah suatu gabungan fakta yangrancu, tetapi suatu prosedur yang sistematik untuk mengubah perilaku siswa. Hasil belajar yang spesifik, maksudnya setiap model pembelajaran memperinci hasil belajar berdasarkan perilaku siswa yang dapat diamati. Lingkungan yang dispesifikan, maksudnya setiap model pembelajaran memperinci secara tegas kondisi lingkungan dimana respon siswa hendak diamati Kriteria tingkah laku, maksudnya model pembelajaran selalu merinci kriteria perilaku yang diharapkan dari siswa, membatasi hasil belajar siswa yang bersifat perilaku yang diharapkan Nampak pada siswa setelah menyelesaikan pembelajaran tertentu.
14
Pelaksanaan yang dispesifikkan, maksudnya sama model merinci mekanisme reaksi dan interaksi siswa dalam suatu lingkugan tertentu.
2.3.4 Fungsi Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan acuan dan pedoman bagi pengembangan
kurikulum bagi satuan pendidikan maupun lembaga pendidikan untuk membantu
meningaktakan mutu kualitas pembelajaran di sekolah, dan masih bnyak lagi fungsi
dari model pembelajaran.
Beberapa fungsi penting dari model pembelajaran menurut Joyce dan Weil
, adalah sebagai berikut:
Bimbingan, maksudnya suatu model pembelajaran berfungsi menjadi acuan bagi guru dan siswa mengenai apa yang seharusnya dilakukan, memiliki desain intruksional yang komprehensif dan mampu membawa guru dan siswa ke arah tujuan pembelajaran. Mengembangkan kurikulum, maksudnya model pembelajaran berfungsi untuk dapat membantu mengembangkan kurikulum pada setiap kelas atau tahapan pendidikan. Spesifikasi alat pelajaran, maksudnya model pembelajaran berfungsi merinci semua alat pembelajaran yang akan digunakan guru dalam upaya membawa siswa kepada perubahan-perubahan perilaku yang dikehendaki. Memberikan perbaikan terhadap pembelajaran, maksudnya model pembelajaran dapat membantu meningkatkan aktivitas proses belajar mengajar sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa.” (dalam Juliantine, 2015, hlm. 12)
Dari pernyataan mengenai fungsi model pembelajaran diatas dapat
disimpulkan bahwa seluruh proses pendidikan dalam satuan pembelajaran tidak
boleh dianggap sepele tetapi harus memiliki kesadaran terhadap lingkungan
pendidikan serta membuat suatu rancangan pembelajaran sebelum melakukan
aktivitas pembelajaran hal ini untuk mendukung tujuan pendidikan yang
seutuhnya.
2.4 Model Pendekatan Taktis
2.4.1 Hakikat Pendekatan Taktis
Pendekatan taktis merupakan bentuk pembelajaran keterampilan yang
menekankan penguasaan teknik suatu cabang olahraga yang dikemas dalam
bentuk permainan. Melalui permainan siswa belajar teknik suatu cabang olahraga.
Pendakatan taktis lebih berpusat pada siswa (student oriented ), karena siswa
dihadapkan langsung pada sebuah permainan sambil memahami teknik-teknik
15
dari cabang olahraga yang dipelajari. Ma’mum dan Subroto (2001, hlm.7)
menyatakan “Pendekatan taktis dalam pembelajaran keterampilan adalah untuk
meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan
teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan yang
sesungguhnya”. Menurut Tarigan (2001, hlm. 17) bahwa, “Pengajaran melalui
pendekatan taktis adalah meningkatkan keterampilan bermain siswa, dengan
melibatkan kombinasi dari kesadaran taktis dan penerapan keterampilan teknik
dasar ke dalam bentuk yang sebenarnya”.
Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa,
pendekatan taktis merupakan bentuk pembelajaran teknik suatu cabang
olahraga yang dikemas dalam bentuk permainan. Dengan demikian pendekatan
taktik memiliki pengertian yang hampir sama dengan pendekatan bermain.
Tarigan (2001, hlm. 17 ) menyatakan, “Pengajaran melalui pendekatan bermain
adalah meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui
penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam
permainan sesungguhnya”. Menurut Depdiknas (2004, hlm. 28) dijelaskan,
“Pendekatan permainan bertujuan untuk mengajarkan permainan agar anak
memahami manfaat teknik permainan tertentu dengan cara mengenalkan situasi
permainan tertentu terlebih dahulu kepada anak-anak.
Sedangkan Pribadi (2009, hlm. 44) berpendapat :
Metode pembelajaran bermain bersifat kompetetif dan mengarahkan siswa untuk dapat mencapai dan mengarahkan siswa untuk dapat mencapai prestasi atau hasil belajar tertentu. Permainan harus menyenangkan dan memberi pengalaman belajar baru bagi siswa. Pada umumnya dalam metode pembelajaran bermain ada pihak yang menang ada pihak yang kalah. Pihak yang menang akan mendapat reward, sedangkan pihak yang kalah perlu berlatih lebih keras untuk memenangkan permainan.
Berdasarkan pengertian pendekatan taktis dan bermain dapat disimpulkan,
pendekatan taktis merupakan bentuk pembelajaran yang mengaplikasikan
teknik suatu cabang olahraga ke dalam suatu permainan atau belajar teknik suatu
cabang olahraga yang dikemas dalam bentuk permainan. Teknik cabang
olahraga yang dipelajari dikemas dengan bentuk-bentuk permainan yang
menyenangkan, sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam pendekatan
taktis menuntut siswa untuk mandiri dan memecahkan permasalahan yang
16
muncul dalam permainan agar teknik yang dipelajari dapat dikuasai dengan baik
dan benar.
2.5 Permainan Bola Rounders
2.5.1 Hakikat Permainan Rounders
Permainan Rounders merupakan permainan bola kecil yang termasuk kedalam
pembelajaran penjas yang dapat membantu keterampilan gerak melalui bola
Rounders Menurut Arfiani (2009, hlm 15) Permainan adalah suatu kegiatan
yang dilakukan secara sadar, sukarela, tanpa paksaan dan tak sungguhan dalam
batas waktu, tempat dan ikatan peraturan, namun bersamaan dengan bermain
menyerap ikhtiar yang sungguh-sungguh dari pemainnya disertai dengan
ketegangan dan kesukaan untuk mencapai tujuan yang berada dalam kegiatan itu
sendiri dan tak berkaitan dengan perolehan material. Sedangkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia Alwi (2007, hlm. 413) tercatat bahwa arti kata permainan adalah
sesuatu yang digunakan untuk bermain, atau sesuatu yang dipermainkan. Dari
pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa permainan adalah suatu
kegiatan yang dapat dilakukan oleh manusia yang kegiatan tersebut tidak dilakukan
untuk sungguh - sungguh, namun memiliki tujuan seperti meningkatan daya
intelektual dan lain sebagainya. Permainan tidak hannya dapat dilakukan oleh anak-
anak saja, namun dapat dilakuakn oleh semua lapisan umur.
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Arfiani (2010, hlm. 1) yang
memaparkan bahwa “Rounders adalah suatu permainan yang serupa dengan
baseball. Permainan Rounders ini dimainkan oleh dua tim yang secara bergantian
menjadi tim pemukul dan penjaga”. Sedangkan menurut Rukmana (2013, hlm. 63)
mengatakan bahwa:
Rounders adalah suatu permainan yang termasuk kelompok bola pukul, yang dimainkan oleh dua regu (team), masing-masing regu terdiri dari 12 orang. Rounders menggunakan lapangan yang berbentuk segi lima beraturan dan pada setiap sudutnya diberi bidai (base) untuk tempat hinggap sedang panjang sisi-sisi lapangan tersebut 15 meter.
Aspek-aspek yang berperan dalam pencapaian permainan Rounders ini
adalah paktor penguasaan keterampilan teknik dasar dalam permainan Rounders.
Untuk memperoleh keterampilan yang prima, seseorang pemain harus melakukan
beberapa latihan teknik dasar yang digunakan dalam permainan Rounders. Menurut
17
Rukmana (2013, hlm. 76), menjelaskan teknik pokok yang dibutuhkan dalam
permainan Rounders, antara lain: (1) melempar, (2) menangkap¸(3) memukul.
Menurut Heriyana dan Verianti (2010, hlm. 67), menyatakan bahwa Dalam
permainan Rounders setelah memukul bola, pemain berlari mengelilingi lapangan
yang ditandai dengan tiang sebagai "Rounders". Regu yang dapat mengelilingi
lapangan lebih banyak, dinyatakan sebagai pemenang. Olahraga ini berasal dari
Inggris bersamaan dengan softball. Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan
yang dinyatakan oleh Menurut Susnadi (2013, hlm. 8), yang menyatakan bahawa
Rounders adalah permainan bola kecil dengan teknik dasar yang hampir sama
dengan permainan kasti yaitu melempar, menangkap, dan memukul ditambah
dengan ketrampilan mengetik dan menghindari sentuhan bola.
Berdasarkan teori atau uraian tantang hakikat Rounders yang
telah dikemukakan tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
permainan Rounders adalah permainan yang menggunakan bola kecil yang
dimainkakn oleh 2 regu, dimana regu tersebut bertugas sebagai regu penjaga dan
regu pemukul. Regu pemukul bertugas memukul bola yang dilemparkan oleh regu
penjaga sekeras-kerasnya agar setelah memukul dapat berlari mengelilingi
lapangan dan sampai di base terjauh. Sedangkan regu pemukul berusaha
menangkap bola yang dipukul dan mematikan regu pemukul..
2.5.2 Sejarah Rounders
Sejarah Awal Adanya Permainan Rounders Di Dunia - Rounders adalah
permainan tim yang mencolok dan tangkas yang melibatkan memukul kecil, keras,
kulit cased bola dengan tongkat kayu bulat, plastik atau logam. Permainan
Rounders adalah salah satu permainan yang menggunakan bola kecil. Permainan
ini sangat membutuhkan kerja sama dan kekompakkan para pemain.
Permainan Rounders telah dimainkan di Inggris sejak zaman Tudor, dengan
referensi awal yang pada 1744 di Sebuah Buku Pocket-Pretty Little mana ia disebut
“dasar-bola” oleh. John Newbery Pada 1828, William Clarke di London
menerbitkan edisi kedua dari Buku Pemilik The Boy, yang mencakup aturan kasti
dan yang berisi deskripsi dicetak pertama dalam bahasa Inggris dari pemukul dan
bola basis-menjalankan permainan yang dimainkan di berlian. Tahun berikutnya,
buku itu diterbitkan di Boston, Massachusetts Aturan nasional diresmikan pertama
18
disusun oleh Asosiasi Atletik Gaelic (GAA) di Irlandia pada 1884. Permainan ini
masih diatur oleh GAA di Irlandia.
Di Inggris itu diatur oleh National Rounders Association (NRA), yang
dibentuk pada 1943. Sementara dua asosiasi berbeda, mereka berbagi elemen
semacam itu dari gameplay dan budaya. Kompetisi diadakan antara tim dari kedua
tradisi, dengan permainan bergantian antara kode dan satu versi yang dimainkan di
pagi hari dan yang lainnya di sore hari.
Setelah aturan kasti yang diformalkan di Irlandia, asosiasi didirikan
di Liverpool dan Skotlandia pada 1889. Kedua ‘New York permainan’ dan sekarang
sudah tidak berfungsi versi ‘Massachusetts permainan bisbol, serta softball, berbagi
akar sejarah yang sama seperti kasti dan memiliki kemiripan dengan versi GAA
dari permainan. Rounders terkait dengan bisbol Inggris, yang masih bermain di
Liverpool, Cardiff dan Newport. Meskipun kasti dianggap lebih tua dari bisbol,
referensi sastra untuk bentuk awal ‘basis-bola’ di Inggris pra-date penggu naan kasti
panjang. Permainan ini sekarang dimainkan hingga tingkat
internasional.https://rifedia.blogspot.com › Penjaskes.
2.5.3 Sarana dan Prasarana Permainan Rounders
Agar dalam melaksanakan atau melakukan sebuah permainan dapat
berlangsung sebagaimana mestinya, tentunya memerlukan berbagai macam sarana
dan prasarana yang menunjang sebuah permainan tersebut. Tidak terkecuali dalam
permainan Rounders. Dalam permainan ini terdapat berbagagi macam sarana dan
prasarana yang harus ada saat melakukan permainan Rounders, seperti halnya
tongkat pemukul, lapangan dan bola. Menurut Heriyana dan Verianti (2010, hlm.
67) menyebutkan bahwa ;
Rounders memerlukan peralatan seperti lapangan, stik pemukul dan
bola dengan rincian sebagai berikut:
1. Lapangan permainan berbentuk segi lima. Ditandai dengan empat tiang tegak
lurus yang masing-masing panjangnya 1,20 meter dan di pasang setiap sudut.
Jarak antara pemukul bola dengan tiang pertama 12 meter (jarak sama sampai
dengan tiang ketiga). Dari tiang ketiga ke tiang keempat 8,50 meter. Jarak
antara pemukul dengan pelontar bola 7,50 meter. Arena pelontar bola 2,50 x
2,50 meter dan arena pemukul bola 2 x 2 meter. Stick (pemukul bola) berbentuk
panjang bulat.
19
2. Stick terbuat dari kayu dengan ukuran panjang ± 46 cm dan berat 370 gram.
3. Bola bergaris tengah 19 cm dengan berat 70-85 gram
Gambar 2.1 Lapangan Permainan Rounders
Sumber : Heriyana dan Verianti (2010, hlm. 67)
a. Alat Permainan
1. Pemukul
Gambar 2.1 Alat Pemukul Bola Sumber : https://www.google.com alat-tongkat-pemukul-pukulan-kasti.
Pemukul yang digunakan di dalam permainan Bola Rounders ini sudah di
modifikasi seperti perminan aslinya yang bertujuan agar siswa tidak
merasa aneh, canggung ketika bermain kasti.
20
2. Cones
Gambar 2.2 Cones
Sumber : https://www.google.com/url?=http.Cones.
Alat ini digunakan sebagai tanda anak menginjak base pada permainan Bola
Rounders agar terlihat siswa bediam diri di dekat cones tersebut sebagai
batas.
3. Bola Kasti
Gambar 2 3 Bola Kasti Sumber : https://www.google.com/.http_kastibola_tenis_lapang.
Sama seperti hal nya pemukul bola, bola yang digunakan tetap bola pada
permainan kasti umumnya yang mempunyai tujuan agar anak tidak merasa
canggung, aneh ketika menggunakan pada permainan kastinya.
4. Bola Plastik
Gambar 2.5 Bola Plastik Sumber : https://www.google.com/.http_Bola_Plastik.
Bola yang digunakan sebagai latihan permainan bola Rounders adalah bola
Plastik dan permainan yang sudah di modifikasi sehingga bisa memudahkan
siswa untuk tahap penyesuaian memukul bola kepada tim bertahan.