Post on 02-Mar-2019
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 1
RENSTRA
Pendahuluan
BAB1
1.1. Latar Belakang
Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja
Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang memuat Visi,
Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Rencana
Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung disusun mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bandung 2013-2018, dengan memperhatikankebijakan dan prioritas
program pemerintah Kota Bandung.Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Tenaga Kerja Kota Bandung sebagaimana diatur dalam Peraturan
Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007
tentang Nomor: 13 Tahun 2007, tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, dan perubahan pertama
adalah Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009tentang Perubahan
atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah.
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung merupakan
pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan
pembangunan dan pelayanan publik Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian di Kota Bandung, yang disusun berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 2
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Bandung 2005-2025, Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Jawa Barat
Tahun 2005 – 2025 serta dengan memperhatikan potensi
sumberdaya, faktor-faktor keberhasilan, hambatan, evaluasi kinerja,
serta isu-isu strategis yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian.
Penyusunan Rencana StrategisDinas Tenaga Kerja Kota
Bandungberlandaskan pada beberapa faktor pertimbangan, antara
lain :
1. Penetapan indikator kinerja yang disesuaikan dengantarget kinerja
RPJMD Tahun 2013-2018;
2. Penyelarasan lebih lanjut antara kebijakan horizontal dan vertikal
yang terkait dengan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategi Tahun 2013 – 2018
adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pemerintahan
Daerah menjadi Undang-Undang;
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian;
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 3
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
4. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang
Urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung;
5. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008, tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05
Tahun 2009;
6. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13
Tahun 2007 tentang Nomor : 13 Tahun 2007, tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota
Bandung;
7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014, tentang
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Bandung Tahun 2013 – 2018;
8. Peraturan Walikota Bandung Nomor 265 Tahun 2008 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis
pada Lembaga Teknis Daerah dan Dinas Daerah di Lingkungan
Pemerintah Kota Bandung;
9. Peraturan Walikota Bandung Nomor 475 Tahun 2008 tentang
Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas
Daerah Kota Bandung.
1.3. Maksud dan Tujuan
Rencana Strategi Tahun 2013-2018 ini disusun dengan maksud
sebagai berikut:
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 4
a. Memudahkan aparatur Pemerintah Kota Bandung, khususnya
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, serta masyarakat pada
umumnya untuk memahami visi, misi, strategi dan arah kebijakan
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian selama lima tahun
kedepan.Dalam upayamensinergikanpelaksanaan program-
program pembangunan bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian.
b. Merupakan dokumen perencanaan strategi dan prioritas program
lima tahunan sebagai dasar penyusunan rencana kerja tahunan.
Tujuan disusunnya Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
adalah :
a. Memperoleh dokumen rencana pembangunan bidang
ketenagakerjaan lima tahunan yang terintegrasi dengan dokumen
RPJMD Kota Bandung serta dokumen lainya yang berhubungan
dengan urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
b. Memberikan arah dan acuan pembangunan yang ingin dicapai
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dalam kurun waktu lima tahun
kedepan, yang diwujudkan dengan indikator capaian kinerja;
c. Memberikan pedoman operasional bagi aparat Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung dalam menjabarkan visi, misi, dan arah
pembangunan dalam RPJMD Kota Bandung.
1.4. Sistematika
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun
2013 – 2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi
Renstra SKPD dalam penyelenggaraan
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 5
1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan
pembangunan daerah, proses
penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra
provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja SKPD.
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah,
Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan
fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam
penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra
SKPD Menguraikan pokok bahasan dalam
penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan
Struktur Organisasi SKPD
Memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi) SKPD dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa
saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-
capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD
periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan
RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu
diatasi melalui Renstra SKPD ini.
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 6
tugas dan fungsi sampai dengan satu
eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD
ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur,
mekanisme).
2.2 Sumber Daya SKPD
2.3 Kinerja Pelayanan
SKPD 2.4 Tantangan dan
Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki
SKPDdalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha
yang masih operasional. Bagian ini menunjukkan tingkat
capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode
sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau
indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh
pemerintah. Bagian ini mengemukakan hasil analisis
terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra SKPD provinsi (untuk
kabupaten/kota), yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi
pengembangan pelayanan SKPDpada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan,
perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi
pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGASDAN FUNGSI
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 7
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
3.2 Telaahan Visi, Misi,
dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra K/L
dan Renstra
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan
SKPDbeserta faktor-faktor yang mempengaruhinya
Bagian ini mengemukakan apa saja
tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD, dipaparkan apa saja faktor-faktor
penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi
pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian
menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan SKPD
Bagian ini mengemukakan apa saja
faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan
SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra
K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota.
Pada bagian ini dikemukakan apa saja
faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan
pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPDyang
mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD, selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu
strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian,
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 8
pada bagian ini diperoleh informasi
tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD tahun
rencana.
BAB IV VISI, MISI,
TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD
4.2 Tujuan dan Sasaran
Jangka Menengah SKPD
1.3. Strategi dan
Kebijakan SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan
pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD beserta indikator kinerjanya
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD
dalam lima tahun mendatang.
BAB V RENCANA PROGRAM
DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif
BAB VI INDIKATOR
KINERJA SKPD YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator
kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 9
RENSTRA
Gambaran Pelayanan SKPD
BAB2
2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagaimana diatur dalam
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2001 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung,
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13
Tahun 2009dan diubah kembali dengan Peraturan Daerah Kota
Bandung Nomor 05 Tahun 2013 adalah Dinas Daerah yang
melaksanakan sebagian kewenangan Daerah di bidang
ketenagakerjaan, sebagaimana dijabarkan di bawah ini :
2.1.1. Tugas Pokok, dan Fungsi
Tugas pokok Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah melaksanakan
sebagian kewenangan Daerah di bidang tenaga kerja dan
transmigrasi, untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas
Tenaga kerja mempunyai fungsi yaitu :
a. Perumusan kebijakan teknis lingkup pelatihan dan produktivitas
kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan
industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan
ketenagakerjaan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan
transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial
ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 10
c. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelatihan dan
produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi,
pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial
ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya;
e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan
kegiatan Dinas.
Untuk kelancaran dan optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Dinas Tenaga Kerja berdasarkan Peraturan Walikota Bandung
Nomor 475 Tahun 2008 tentang rincian tugas pokok dan fungsi
Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung, sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.Dalam
melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja
mempunyai fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis lingkup pelatihan dan produktivitas
kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan
industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan
ketenagakerjaan;
2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan
transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial
ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;
3) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelatihan dan
produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi,
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 11
pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial
ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya; dan
5) Pembinaan, monitoring, evaluasi, dan laporan penyelenggaraan
kegiatan dinas.
2. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Kepala Dinas Tenaga Kerja lingkup kesekretariatan.Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut, sekretaris mempunyai fungsi :
1) Perencanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan;
2) Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan Dinas yang
meliputi administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan
program;
3) Pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas
bidang;
4) Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan,
evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas;
5) Pengkordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang; dan
6) Pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
kesekretariatan.
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris
lingkup administrasi umum dan kepegawaian.Untuk melaksanakan
tugas pokok tersebut, Sub bagian Umum dan Kepegawaian
mempunyai fungsi :
1) Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup
administrasi umum dan kepegawaian;
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 12
2) Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan
naskah dinas, penataan kearsipan Dinas, penyelenggaraan
kerumahtanggaan Dinas, pengelolaan perlengkapan dan
administrasi perjalanan dinas;
3) Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan
penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan,
pengusulan dan pengelolaan data mutasi, cuti, disiplin,
pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan
4) Evaluasi dan pelaporan lingkup administrasi umum dan
kepegawaian.
4. Sub Bagian Keuangan Dan Program
Sub bagian keuangan dan program mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup keuangan dan
program.Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub bagian
keuangan dan program mempunyai fungsi :
1) Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup
administrasi keuangan dan program;
2) Pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi kegiatan
penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan,
pengusulan dan pengelolaan data anggaran, koordinasi
penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian
keuangan dan menyusun laporan keuangan Dinas;
3) Pelaksanaan pengendalian program yang meliputi kegiatan
penyusunan bahan dan koordinasi penyusunan rencana dan
program kegiatan dinas, koordinasi penyusunan rencana dan
program Dinas; dan
4) Pelaporan pelaksanaan lingkup pengelolaan administrasi
keuangan dan program Dinas.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 13
5. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja
Bidang pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pelatihan dan
produktivitas kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,
Bidang pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai fungsi :
1) Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan lembaga
latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi
kerja;
2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan lembaga latihan
kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja;
3) Pelaksanaan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan
pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja; dan
4) Monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan lembaga
latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi
kerja.
6. Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja Dan Pelatihan Kerja
Seksi pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup pembinaan lembaga latihan
kerja dan pelatihan kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan Lembaga
Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja mempunyai fungsi :
1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan
lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja.
2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan lembaga
latihan kerja dan pelatihan kerja.
3) Pelaksanaan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan
pelatihan kerja yang meliputi inventarisasi lembaga latihan kerja
dan pelatihan kerja, pembinaan peningkatan kualitas lembaga
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 14
latihan kerja & pelatihan kerja, pembinaan peningkatan
produktivitas kerja dan fasilitasi pemagangan kerja di dalam
negeri dan luar negeri.
4) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan
lembaga pelatihan; dan
5) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyelenggaraan
kegiatan pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja.
7. Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja
Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas
Kerja lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja.Untuk melaksanakan
tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Standarisasi
Kompetensi Kerja mempunyai fungsi :
1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Standarisasi
Kompetensi Kerja
2) Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup
Standarisasi Kompetensi Kerja
3) Pelaksanaan lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja yang
meliputi inventarisasi dan klasifikasi pekerjaan, pembinaan dan
fasilitasi Standarisasi Kompetensi Kerja
4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Standarisasi
Kompetensi Kerja
8. Bidang Penempatan Kerja Dan Transmigrasi
Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup Penempatan Kerja dan
Transmigrasi. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi
mempunyai fungsi :
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 15
1) Penyusunan rencana dan program lingkup penempatan tenaga
kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi;
2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup penempatan tenaga kerja
dan perluasan kerja serta transmigrasi;
3) Pelaksanaan penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta
transmigrasi;
4) Pengkajian rekomendasi, pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja
serta transmigrasi;
5) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup
penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi.
9.Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dan Perluasan Kerja
Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang penempatan
tenaga kerja dan transmigrasi lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan
Perluasan Kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan
Perluasan Kerja mempunyai fungsi :
1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Penempatan
Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja;
2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Penempatan Tenaga
Kerja dan Perluasan Kerja;
3) Pelaksanaan lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan
Kerja yang meliputi pendaftaran pencari kerja, penyediaan
informasi lowongan kerja/bursa kerja, fasilitasi Penempatan
Kerja bagi pencari kerja, pembinaan, penyuluhan, pengawasan
dan rekomendasi penyelenggaraan penempatan dan
perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Kota Bandung, serta
fasilitasi pendirian lembaga bursa kerja;
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 16
4) Penyuluhan dan pengawasan penyelenggaraan pendirian kantor
cabang Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta
(PPTKIS) Kota Bandung dan penyuluhan dan pengawasan
penerbitan paspor TKI asal kota;
5) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Penempatan Tenaga
Kerja dan Perluasan Kerja.
10. Seksi Transmigrasi
Seksi Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi.Untuk
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Transmigrasi mempunyai fungsi :
1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup transmigrasi;
2) Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup
transmigrasi;
3) Pelaksanaan lingkup transmigrasi yang meliputi inventarisasi
potensi transmigrasi, penyuluhan dan motivasi transmigrasi,
penjajagan lokasi dan kerjasama penempatan transmigrasi serta
monitoring kondisi transmigran; dan
4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup transmigrasi.
11. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan
Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Kepala Dinas lingkup Pembinaan hubungan industrial dan
jaminan sosial ketenagakerjaan. Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud ayat (1), bidang Pembinaan hubungan
industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan mempunyai fungsi:
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 17
1) Penyusunan rencana dan program lingkup Pembinaan dan
pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial
ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan
industrial;
2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup Pembinaan dan
pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial
ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan
industrial;
3) Pelaksanaan lingkup Pembinaan dan pengembangan hubungan
industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta penyelesaian
perselisihan hubungan industrial;
4) Pengkajian rekomendasi, pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga
kerja; dan
5) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup
Pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan
sosial ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan
hubungan industrial.
12. Seksi Pembinaan Dan Pengembangan Hubungan Industrial
Dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Seksi pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan
jaminan sosial ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pembinaan hubungan
industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan.Untuk melaksanakan
tugas pokok sebagaimanan pada ayat (1), Seksi pembinaan dan
pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial
ketenagakerjaan mempunyai fungsi:
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 18
1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan dan
pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial
ketenagakerjaan;
2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan dan
pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial
ketenagakerjaan;
3) Pelaksanaan lingkup pembinaan dan pengembangan hubungan
industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan yang meliputi
fasilitasi penyusunan dan pengesahan peraturan perusahaan,
pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Perjanjian
Pekerjaan, Pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT),
pencatatan organisasi pekerja dan pengusaha dan verifikasi
keanggotaan Serikat Pekerja pembinaan kepesertaan jaminan
sosial serta penyusunan usulan penetapan upah minimum kota;
4) Penyuluhan dan pengawasan penyelenggaraan operasional
perusahaan penyedia jasa yang berdomisili di Kota;
5) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan dan
pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial
ketenagakerjaan.
13. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
1) Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang pembinaan
hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan lingkup
penyelesaian perselisihan hubungan industrial
2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), seksi penyelesaian perselisihan hubungan industrial
mempunyai fungsi:
3) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penyelesaian
perselisihan hubungan industrial;
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 19
4) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyelesaian
perselisihan hubungan industrial;
5) Pelaksanaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan
industrial yang meliputi pembinaan, pencegahan dan fasilitasi
penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan
penutupan perusahaan, pembinaan sumber daya manusia dan
lembaga penyelesaian perselisihan di luar pengadilan,
penyusunan, pengusulan formasi dan pembinaan mediator,
konsiliator dan arbiter serta penerimaan pendaftaran dan seleksi
calon hakim ad-hoc pengadilan hubungan industrial;
6) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyelesaian
perselisihan hubungan industrial.
14. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup pengawasan
norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Bidang pengawasan ketenagakerjaan mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program lingkup pengawasan norma
kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja;
2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengawasan norma kerja
serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja;
3) Pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan
kesehatan dan keselamatan kerja;
4) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup
pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan
keselamatan kerja.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 20
15. Seksi Pengawasan Norma Kerja
Seksi Pengawasan norma kerja mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan ketenagakerjaan
lingkup pengawasan norma kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengawasan norma kerja
mempunyai fungsi:
1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengawasan
norma kerja;
2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengawasan norma
kerja;
3) Pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja yang meliputi
penyuluhan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan norma
ketenagakerjaan, menerima pengaduan, melakukan pengecekan
ke lapangan dan menugaskan Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan
melaksanakan koordinasi dengan instansi yang berwenang dalam
rangka penyelidikan, pemeriksaan, penindakan dan penyelesaian
sebagai tindak lanjut atas pelanggaran peraturan daerah dan
peraturan Walikota di bidang ketenagakerjaan;
4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengawasan norma
kerja.
16. Seksi Pengawasan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan
ketenagakerjaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat (1),
seksi pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja mempunyai
fungsi:
1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Pengawasan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja;
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 21
2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Pengawasan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja;
3) Pelaksanaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja yang meliputi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
kesehatan dan keselamatan kerja, pemeriksaan penggunaan
instalasi/pesawat/mesin produksi serta peralatan keselamatan
kerja, pemeriksaan dan pengujian kondisi lingkungan kerja di
perusahaan serta penanganan kasus kecelakaaan kerja;
danEvaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Pengawasan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
17. UPT Balai Latihan Kerja (BLK)
Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas di
bidang latihan kerja, dengan fungsi sebagai berikut :
1) Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan latihan
kerja;
2) Pelaksanaan operasional Balai Latihan Kerja yang meliputi
inventarisasi jenis-jenis pekerjaan dan perusahaan, penyusunan
kurikulum dan silabus pelatihan tingkat mahir dan profesional;
serta pelaksanaan pelatihan tingkat mahir dan profesional.
3) Pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
4) Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kegiatan Balai Latihan Kerja.
18. UPT Balai Hiegiene Perusahaan dan Kesehatan (Hiperkes)
Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Tenaga
Kerja di bidang Hiegiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, dengan fungsi sebagai berikut :
1) Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan
hiegiene Perusahaan dan Kesehatan yang meliputi inventarisasi
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 22
tenaga kerja dan perusahaan, pemantauan hiegiene, kesehatan
dan keselamatan kerja perusahaan, pemantauan kondisi dan
ketersediaan dokter di perusahaan, ahli hiegiene industri, teknisi
hiegiene perusahaan, ketersediaan fasilitas kesehatan dan
keselamatan kerja dan psikologi industri;
2) Pelaksanaan ketatausahaan UPT;
3) Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kegiatan balai hiperkes.
2.1.2. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah diatur berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung,
struktur Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, membawahkan :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2) Sub Bagian Keuangan dan Program
3. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja, membawahkan :
1) Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja
2) Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja
4. Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi, membawahkan :
1) Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja
2) Seksi Transmigrasi
5. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan
1) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Hubungan Industrial
dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
2) Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 23
6. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan
1) Seksi Pengawasan Norma Kerja
2) Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Selanjutnya dalam Peraturan Walikota Bandung Nomor 265/Tahun
2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana
Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah dan Dinas Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, terdapat Unit Pelaksana
Teknis (UPT) di lingkungan Dinas Tenaga Kerja, yaitu :
7. UPT Balai Latihan Kerja (BLK), dan
1) Sub Bagian Tata Usaha UPT BLK
8. UPT Balai Hiegiene Perusahaan dan Kesehatan (Hiperkes), dan
1) Sub Bagian Tata Usaha UPT Hiperkes
Struktur Organisasi terlampir.
2.2. Sumber Daya SKPD
2.2.1.Sumber Daya Manusia
Susunan KepegawaianPegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
posisi Januari2014 berjumlah 95 orang, laki-laki 59 orang dan
perempuan 36 orang. Dari jumlah pegawai di atas terdiri darisatu
orang pejabat struktural eselon II/a, Eselon III/a satu orang, jabatan
eselon III/b berjumlah 4 orang, dan yang menduduki jabatan eselon
IV/a sebanyak 11 orang, serta IV/b ada 2 orang. Selain pejabat
struktural terdapat pula beberapa jabatan fungsional sebanyak20
orang, kemudian pelaksana 57 orang, sebagaimana disusun dalam
tabel di bawah ini :
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 24
Tabel 2.1.
Daftar Pegawai Menurut Eselon
NO. JABATAN ESELON JUMLAH
1. Kepala Dinas II/a 1 orang
2. Sekretaris Dinas III/a 1 orang
3. Kepala Bidang III/b 4 orang
4. Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Ka.UPT
IV/a 11 orang
5. Kepala Tata Usaha UPT IV/b 1 orang
6. Fungsional :
- Pengantar Kerja - Mediator - Pengawas
3 orang 3 orang 14 orang
7. Pelaksana 57 orang
Jumlah PNS 95 orang
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013
Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung didominasi oleh golongan
III, sebanyak 69 orang atau 72% dari jumlah seluruh pegawai, yang
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 2.2
Daftar Pegawai Menurut Golongan
NO. GOLONGAN JUMLAH
1. Golongan IV 9 Orang
2. Golongan III 69 Orang
3. Golongan II 16 Orang
4 Golongan I 1 Orang
Jumlah 95 Orang
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker Tahun 2013
Apabila jumlah pegawai disusun berdasarkan pendidikan, maka
dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 25
Tabel 2.3.
Daftar Pegawai Menurut Pendidikan
NO. PENDIDIKAN JUMLAH
1. S.2 8 Orang
2. S.1 41 Orang
3. D III 9 Orang
4. SLTA 34 Orang
5. SLTP 2 Orang
6. SD 1 Orang
Jumlah Pegawai (PNS) 95 Orang
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013
Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa pegawai Dinas Tenaga Kerja
sebagian besar berpendidikan Sarjana dan SLTA.
Grafik 2.1. Data Pegawai Dinas Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan
Pegawai berdasarkan golongan kepangkatan apabila dibandingkan
dengan tingkat pendidikannya, seperti dalam tabel ini :
Pegawai Berdasarkan Pendidikan
S.2
S.1
D III
SLTA
SLTP
SD
43,2%
9,5%
1,9% 1% 8,4%
35,8
%
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 26
Tabel 2.4.
Perbandingan Golongan Kepangkatan dengan Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
GOLONGAN JUMLAH PERSEN PENDIDIKAN JUMLAH PERSEN
Gol. IV 9 Orang 9,5% S.2 8 Orang 8,4%
Gol. III 69 Orang 72,6% S.1/D.III 50 Orang 52,6%
Gol. II 16 Orang 16,8% SLTA 34 Orang 35,8%
Gol. I 1 Orang 1,1% SLTP 3 Orang 3,2%
Jumlah 95 Orang 100% Jumlah 95 Orang 100%
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013
Dari komposisi tabel di atas, terlihat bahwa terdapat perbedaan yang
menonjol antara Pegawai golongan II ke golongan III, dibandingkan
dengan tingkat pendidikan antara SLTA ke S.1/D.III. Golongan II
sejumlah 16,8% dan yang berpendidikan SLTA 35,8%, sedangkan
golongan III mencapai 72,6% sertaberpendidikan S.1/D.III mencapai
52,6%. Hal ini mengandung arti 19% berpendidikan SLTA pangkatnya
sudah mencapai golongan III, atau 20% golongan III adalah
berpendidikan SLTA. Memperhatikan kuantitas kepangkatan yang
didominasi oleh D.III ke atas (mencapai 70%) atau golongan III ke atas
(82,1%) sudah seharusnya kualitas kinerjanya meningkat pula, oleh
karena itu pada Tahun 2013 penilaian Akuntabilitas Kinerja
Pemerintahan (AKIP) Dinas Tenaga Kerja mendapat predikat “BAIK”
dengan nilai 63,87, namun mengandung arti pula umur kerja para
pegawai Dinas Tenaga Kerja pun sudah banyak yang mendekati masa
usia pensiun, sehingga jumlah sumber daya manusia tidak
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, paling utama adalah di
posisi jabatan fungsional pengawasan ketenagakerjaan,
mediator/perantara perselisihan, pengantar kerja, penyuluh swadaya
masyarakat, serta instruktur kepelatihan.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 27
2.2.2. Gedung dan Alat Perlengkapan Aparatur
Bangunan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berdiri di atas lahan
yang luas tanah seluruhnya9.167,99 m², terdiri dari 4 (empat)
Gedung. Gedung utama digunakan untuk ruang Kepala Dinas,
Sekretariat, ruang serbaguna/ruang pertemuan, dan ruang arsip
seluas 560 m², bangunan dua lantai; gedung kedua diperuntukan
untuk 3 (tiga) bidang : Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan
Jamsostek, Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja, Bidang
Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi seluas 7.787,99 m²,
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan di Jalan Martanegara No. 6
dengan luas bangunan 700 m², serta dua bangunan shelter parkir
seluas 120 m², yang dijelaskan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2.5
Gedung / Bangunan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
NO. Gedung/bangunan Luas Keterangan
1. Gedung Induk 700.9 m² 2 lantai
- R. Kepala Dinas I ruang
- R. Sekretariat 1 ruang
- R. Aula 1 ruang
- R. Tamu / Tunggu 1 ruang
- R. Kasi / Kasubag 2 ruang
- R. Bendahara 1 ruang
- Kamar mandi/wc 4 ruang
2 Gedung Tengah/ Gedung
Penta/Lattas/HISK
7.787.99 m² 1 lantai
- R. Kabid 3 ruang
- R. Kasi 2 ruang
- R. Staf 5 ruang
- R. Pelayanan Kartu Kuning 1 ruang
- Kamar mandi/ WC 2 ruang
3 Gedung Pengawasan dan UPT 700 m² 1 lantai
- R. Kabid I ruang
- R. Kasi 4 ruang
- R. Staf 5 ruang
- Kamar mandi/ WC 3 ruang
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 28
- Dapur 1 ruang
4 Gedung Arsip 560 m² 2 lantai
5 Bangunan Shelter 120 m² 2 tempat
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013
Kendaraan dinas operasional roda empat yang digunakan para
pejabat Dinas Tenaga kerja sebanyak 9 (sembilan) unit, kendaraan
dinas operasional roda dua sebanyak 44 (empat puluh empat)
unit.Perlengkapan inventaris lainnya sebagai penunjang kelancaran
pelaksanaan tugas organisasi Dinas, antara lain meja, kursi, lemari,
brankas, komputer, printer, mesin tik, pesawat telepon, dan
perlengkapan lain berjumlah 882 unit.
Tahun 2012 Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mendapat pinjaman
kendaraan roda dua dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
sebanyak 2 (dua) unit untuk operasional Pejabat Pengantar Kerja, dan
di awal Tahun 2013 mendapatkan pinjaman 1 (satu) unit kendaraan
operasional roda empat beserta peralatan Pemeriksaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3).
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.3.1.Kinerja Keuangan
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung didukung dengan anggaran berbasis kinerja, maksudnya
adalah setiap unit kerja mengelola anggaran untuk mendanai
program kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya.Perkembangan
APBD dari Tahun 2007-2013 sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.6
Perkembangan APBD Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2007-2013
No Tahun Jumlah (Rp.) Naik/Turun
(%) Belanja Pegawai /BTL (Gaji/TPP)
Jumlah Belanja Langsung /BL
1. 2007 8.077.604.921 -- -- --
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 29
2. 2008 8.277.132.537 Naik 2,47% 4.961.850.287 3.315.282.250
3. 2009 13.507.017.954 Naik 63,18% 4.673.319.650 8.833.698.300
4. 2010 13.119.803.654 Turun 2,87% 4.673.319.654 8.446.483.986
5. 2011 15.192.046.791 Naik 12,83% 5.871.091.791 9.230.955.000
6. 2012 14.629.143.108,30 Naik 12,83% 5.203.501.484 9.873.000.000
7. 2013 17.476.135.470,53 Naik 19,46% 7.489.895.230,53 9.986.240.24019,46
Sumber Data : Sub Bagian Keuangan dan Program Disnaker 2013
Jumlah APBD Dinas Tenaga Kerja setiap tahunnya rata-rata
meningkat terus, paling signifikan adalah penambahan anggaran
dari tahun 2008 ke tahun 2009 yaitu sebesar 63,18%, angka ini
merupakan penambahan anggaran untuk program dan kegiatan
pelayanan publik, prioritas pada program peningkatan kualitas dan
produktivitas tenaga kerja, serta program peningkatan kesempatan
kerja.Tahun selanjutnya peningkatannya antara 2% sampai 13%.
Rincian alokasi anggaran sesuai dengan program, sebagai berikut :
Tabel 2.7
APBD Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2008-2013
Tahun Jumlah Non Urusan
Urusan Wajib Urusan Pilihan
Peningk.Prod.& Penempatan
Perlindungan Ketenagakerjaan
Ketransmigrasian
2008 3.315.282.250 814.121.055 1.890.494.685 451.986.510 158.680.000
2009 8.833.698.300 1.939.838.300 5.381.522.700 1.192.262.300 320.075.000
2010 8.446.483.996 1.610.755.996 5.151.299.723 1.330.298.277 354.130.000
2011 9.230.955.000 1.778.920.000 4.770.105.000 2.264.675.000 417.255.000
2012 9.600.000.000 2.085.500.000 4.766.325.000 2.264.675.000 483.500.000
2013 9.986.240.240 2.663.451.420 4.515.177.100 2.321.111.720 486.500.000
Sumber Data : Sub Bagian Keuangan dan Program Disnaker 2013
2.3.2.Kinerja Pelayanan SKPD
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan
sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut Standar
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 30
Pelayanan Minimal untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja
pelayanan SKPD lainnya yang telah diratifikasi oleh pemerintah
daerah, yaitu Indikator Kinerja RPJMD, Indikator Kinerja Utama,
dan Indikator Kinerja Kunci. Adapun tabel yang disajikan dengan
format sebagai berikut :
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 31
Tabel 2.8 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga KerjaKotaBandung
Tahun 2009 - 2013
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas
dan Fungsi SKPD
Target SPM (%)
Target IKK (%)
Target
Indikator Lainnya (RPJMD)
(%)
Target Renstra SKPD Tahun ke-
(%)
Realisasi Capaian Tahun ke-
(%)
Rasio Capaian pada Tahun ke-
(%)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
I URUSAN KETENAGAKERJAAN
1 Tingkat Pengangguran Terbuka -- -- 13,57 13,28 12,17 10,344 13,62 13,57 13,28 12,17 10,34 9,17 10,98 100 100 100 132,67 119,08
2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
-- 60,77 60,77 60,20 60,34 60,408 60,62 60,77 60,71 60,73 61,40 63,14 63,61 108,47 108,80 101,66 104,15 104,67
3 Pencari Kerja Yang Ditempatkan 70 -- 9,7 8,65 8,96 9,00 9,20 9,70 8,64 9,44 39,24 45,77 14,05 99,88 105,36 436 497,5 144,85
4 Tingkat Keselamatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja -- -- 86.54 84,15 85,47 85,79 86,16 86,54 84,15 85,47 87,00 86,32 87,38 101,19 100 101,52 100,18 100,97
5
Tingkat Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial (PHI)
50 -- 66,67 87,00 91,30 66,67 66,67 66,67 87,00 91,30 62,16 67,78 61,32 100 100 93,33 101.66 91,98
II URUSAN KETRANSMIGRASIAN
1
Tingkat Kesepakatan dengan
Pemerintah Daerah Lokasi Transmigrasi
-- -- 50,00 40,00 40,00 66,670 50,00 50,00 40,00 40,00 25 66,67 33,33 100 100 37,50 133,34 66,66
2 Tingkat Partisipasi Transmigrasi Swakarsa 16,00 16,00 0 0 8,00 12,00 16,00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 32
Tabel 2.9 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Tenaga KerjaKota Bandung Tahun 2009 -2013
Uraian
Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke- (%) Rata-rata Pertumbuhan(%)
1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 12 13 14 15 16 17 18
JUMLAH BELANJA
82.42
91.63
92.59
93.45
92.32
15,014,264,461.11
13,618,350,767.80
BELANJA TIDAK LANGSUNG
99.12
99.53
98.85
94.78
91.66
5,915,724,939.63
5,695,563,780.20
BELANJA LANGSUNG
73.59
87.02
88.64
92.47
92.81
9,098,539,521.48
7,922,786,987.60
1. Non urusan 94.68
92.55
91.08
92.72
91.49
2,037,263,805.40
1,883,201,932.40
2. Urusan Wajib 66.51
86.83
75.34
92.19
93.56
6,652,483,716.08
5,510,850,417.60
3. Urusan Pilihan 91.23
59.66
62.31
95.56
89.48
408,792,000.00
328,789,237.60
Uraian
Anggaran pada Tahun ke-
Realisasi pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JUMLAH
BELANJA 13,507,017,954 13,425,428,402 15,192,046,791
15,470,693,688.03
17,476,135,470.53
11,132,933,769 12,301,417,664 14,065,663,445 14,458,102,396 16,133,636,565
BELANJA TIDAK
LANGSUNG 4,673,319,654 4,943,944,402 5,871,091,791
6,600,373,620.63
7,489,895,230.53
4,632,293,179 4,920,530,917 5,803,631,567 6,256,025,211 6,865,338,027
BELANJA LANGSUNG 8,833,698,300 8,481,484,000 9,320,955,000
8,870,320,067.40
9,986,240,240.00
6,500,640,590 7,380,886,747 8,262,031,878 8,202,077,185 9,268,298,538
Non urusan 1,939,838,300 1,966,224,000 1,868,920,000
1,747,885,307.00
2,663,451,420.00
1,836,564,888 1,819,736,820 1,702,260,200 1,620,576,881 2,436,870,873
Urusan
Wajib 6,573,785,000 6,161,130,000 7,034,780,000
6,656,434,760.40
6,836,288,820.00
4,372,057,837 5,349,869,327 5,299,764,778 6,136,469,881 6,396,090,265
Urusan Pilihan 320,075,000 354,130,000 417,255,000
466,000,000.00
486,500,000.00
292,017,865 211,280,600 260,006,900 445,303,423 435,337,400
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 33
Struktur umur merupakan informasi yang sangat penting berkaitan
dengan perkembangan kelompok sasaran pembangunan, dan Proporsi
penduduk usia kerja (produktif) menentukan tingkat capaian
pembangunan di Kota Bandung. Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota
Bandung pada Tahun 2013 berdasarkan data Badan Pusat Statistik
adalah sebanyak 1.849.491 Orang, dari jumlah tersebut angkatan kerja
sebanyak 1.176.377orang, yang bekerja jumlahnya mencapai 1.087.425
orang, berarti Tingkat Kesempatan Kerja di Kota Bandung sebesar 91,02%
atau Tingkat Pengangguran Terbuka 10,98%. Berikut ini disajikan tabel
data indikator makro ketenagakerjaan di Kota Bandung :
Tabel 2.10 Perkembangan Data Indikator Makro Ketenagakerjaan
Kota Bandung Tahun 2009 – 2013
Indikator Satuan 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Penduduk Usia Kerja (PUK)
Jiwa 1.896.192 1.777.520 1.839.983 1.855.471 1.849.491
Jumlah Angkatan Kerja
Jiwa 1.151.180 1.079.477 1.129.744 1.171.551 1.176.377
Jumlah Bekerja Jiwa 998.227 1.000.140 1.012.946 1.064.167 1.087.425
Jumlah Penganggur Jiwa 152.953 131.353 116.798 107.384 129.142
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
% 13,28 12,17 10,34 9,17
10,98
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
% 86,72 87,83 89,66 90,83
89,02
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
% 60,71 60,73 61,40 63,14
63,61
Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017
Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung menurut Buku PTK Kota
Bandung Tahun 2012-2017jumlahnya 1.849.491 orang, dirinci
menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Tahun 2013 : Tidak/Belum
Tamat SD berjumlah 65.458 orang, SD 426.280 orang, SLTP 630.803
orang, Diploma I/II/III/akademisi/Universitas 276.465 orang.
Persentase Penduduk Usia Kerja menurut pendidikan sebagaimana
grafik di bawah ini :
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 34
Grafik 2.2 Penduduk Usia Kerja berdasarkan Tingkat Pendidikan
Grafik di atas, menyajikan Penduduk Usia Kerja di Kota Bandung
menurut tingkat pendidikan SLTA sampai SD mencapai 82%, yaitu
SLTA 34%, SLTP 25%, dan SD 23%. Tabel di bawah adalah
perkembangan PUK menurut Jenis Kelamin, dari jumlah 1.879.373
orang, 51% laki-laki.
Tabel 2.11 Perkembangan Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009-2013
Jenis Kelamin 2009 2010 2011 2012 2013
1 2 3 4
Laki-Laki 927.007 897.222 931.708 948.393 958.526
Perempuan 969.185 880.298 908.275 907.078 920.847
L + P 1.896.192 1.777.520 1.839.983 1.855.471 1.879.373
Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017
Menurut golongan umur, penduduk usia kerja tahun 2013 ddominasi
usia 15-19 tahun, 25-29 tahun, dan di atas usia kerja yaitu usia 55
tahun ke atas, seperti tabel di bawah :
3% 23%
25%
34%
15%
PUK berdasarkan Tingkat Pendidikan tidak tamat SDSDSLTPSLTADiploma I/II/III/ Akademisi/ Universitas
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 35
Tabel 2.12 Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung
menurut Golongan Umur pada Tahun 2013
Gol. Umur
Penduduk Usia Kerja
15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 45 46 – 54 55+ Total
244.264
198.302
227.720
216.000
177.576
197.722 210.006 229.786
1.879.373
Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017
RPJMD Kota Bandung 2014-2018, menyatakan bahwa Kota Bandung
memiliki peran penting dalam perekonomian Jawa Barat. Pada tahun
2007-2011 kontribusi ekonomi Kota Bandung di Jawa Barat mencapai
rata-rata 11,6%. Dalam lingkup Bandung Raya, maka kontribusi
aktivitas ekonominya menjadi sekitar 23% dari ekonomi Jawa Barat.
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung juga tergolong tinggi, atau
di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan bahkan
nasional. Tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Bandung dari tahun
2008-2012rata-rata sebesar 8,62%, sedangkan pertumbuhan ekonomi
nasional sebesar 5,8% dan Provinsi Jawa Barat sebesar 5,86%.
Sumber : BPS (olahan)
Grafik 2.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bandung Tahun 2008–2012
dan Perbandingannya dengan Tingkat Jawa Barat dan Nasional (%)
6,21
4,29
6,09 6,48 6,21 6,00
4,60
6,10 6,50 6,23
8,17 8,34 8,45 8,58 9,40
-
2
4
6
8
10
2008 2009 2010 2011 2012
Pe
rse
nta
se (
%)
Jawa Barat Nasional Kota Bandung
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 36
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi menunjukkan bahwa Kota
Bandung adalah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi
yang penting di Jawa Barat maupun di Indonesia. Secara terinci
kontribusi kegiatan ekonomi Kota Bandung dan sekitarnya terhadap
Ekonomi Jawa Barat dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2.13 Kontribusi Kegiatan Ekonomi Kota Bandungdan Sekitarnya
terhadap Ekonomi Jawa Barat Tahun 2007-2011
No Kabupaten/Kota Persentase (%)
1 Kab. Bandung 7,0
3 Kab. Bandung Barat 2,7
4 Kota Bandung 11,6
5 Kota Cimahi 2,0 Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Data tersebut mengindikasikan bahwa Kota Bandung merupakan kota
penting bagi aktivitas ekonomi di Jawa Barat maupun nasional.
Artinya Kota Bandung menjadi salah satu pusat pertumbuhan
ekonomi dan memiliki banyak kaitan aktivitas ekonomi dengan daerah
sekitar maupun wilayah lain. Sebagai pusat pertumbuhan dengan
tumpuan pada aktivitas perdagangan dan industri pengolahan, maka
Kota Bandung juga menjadi salah satu tujuan migrasi tenaga kerja
yang cukup besar. Peran lainnya adalah Kota Bandung sebagai salah
satu Kota Pendidikan terpenting di Indonesia, telah menyatu dengan
kehidupan ekonomi, sehingga tingkat pertumbuhan ekonominya
tergolong sangat tinggi.
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung cenderung positif
mengalami pertumbuhan.Pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung
akan berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja. Kondisi
keamanan dan politik yang stabilsangat berpengaruh terhadap
permasalahan ketenagakerjaan.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 37
Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kota Bandung biasanya berbanding lurus
dengan penurunan Tingkat Pengangguran
Terbuka. Target kinerja “Menurunnya
Tingkat Pengangguran Terbuka” Tahun
2008 diangka 13,57%, menjadi 10,98%
pada Tahun 2013, penurunan selama lima tahun terakhir 2,59%.
Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka, tidak berarti jumlah
Angkatan Kerja berkurang, Angkatan Kerja bertambah dari Tahun
2009 sebanyak 1.151.180Orang dan Tahun 2013 menjadi1.176.377
orang. Hal ini merupakan hal yang alami, karena merupakan siklus
kependudukan, bertambahnyajumlah lulusan sekolah/perguruan
tinggi, tingginya urbanisasi, serta keterbatasan lapangan kerja.
Bertambahnya jumlah Angkatan Kerja tidak sebanding dengan jumlah
lowongan kerja yang tersedia.
Tabel. 2.14 Perkembangan Data Penempatan, Pencari Kerja, Lowongan Kerja,
Tenaga Kerja Asing, dan Data Transmigrasi Kota Bandung Tahun 2008 – 2013
Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah
Penempatan
Tenaga Kerja
Orang 2.106 2.894 2.281 3.044 4.035 2.452
Jumlah Pencari
Kerja Terdaftar Orang 18.813 33.476 24.159 10.313 8.815 17.455
Jumlah
Lowongan Kerja Loker 6.542 1.840 4.779 7.757 11.882 6.989
Jumlah Bursa Kerja Khusus
(BKK)
BKK 44 44 46 47 49 -
Jumlah Tenaga
Kerja Asing orang 420 91 90 80 117 135
Penempatan
Trransmigran
KK
Jiwa
10
28
25
81
18
72
10
36
20
82
3
10 [
Sumber: BPS , dan Disnaker Kota Bandung (Diolah)
Tenaga kerja merupakan sumber daya utama dalam perputaran roda
perekonomian. Ketidakseimbangan lowongan kerja tahun 2013 (6.989
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 38
lowongan kerja) dan jumlah pencari kerja mencapai 17.455 orang,
dengan penyerapan AKAN, AKL, dan AKAD hanya berjumlah 2.452
pekerjaan. Hal ini disebabkan tingkat kualitas tenaga kerja yang redah
tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, indikasi lain kurang
diminatinya lowongan kerja yang ditawarkan perusahaan kepada para
pencari kerja. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan keterampilan
peningkatan kualitas pencari kerja, dan pelatihan peningkatan
produktivitas bagi tenaga kerja, serta sikap pro aktif para fungsional
pengantar kerja untuk mendata informasi lowongan kerja. Tabel di
bawah ini menginformasikan data pencari kerja berdasarkan
pendidikan, dan data penempatan tenaga kerja :
Tabel 2.15
Data Perkembangan Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013
NO URAIAN EXISTING
TAHUN 2013 SATUAN
1. Jumlah Pencari Kerja
Terdaftar:
- SD
- SMP
- SMA
- D1 & D2
- D3
- S1
- S2 & S3
17.455
45
182
5.398
53 2.728
8.876
173
Orang
2. Jumlah Penempatan Kerja
- AKL
- AKAD
- AKAN
2.452
2.405
5
42
Orang
3. Jumlah PPTKIS 13 Perusahaan
Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013, diolah
Hampir setiap tahun terjadi ketidakseimbangan jumlah penempatan
tenaga kerja, jumlah lowongan kerja yang tersedia, dan jumlah pencari
kerja.Digambarkan dalam grafik di bawah :
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 39
Grafik 2.4. Perbandingan pendaftar pencari kerja, lowongan pekerjaan
dan penempatan tenaga kerja Tahun 2008 – 2013
ketidak seimbangan antara Penempatan
Kerja dan Lowongan Kerja, salah satu
faktornya adalah rendahnya kualitas dan
produktivitas Tenaga Kerja, oleh karena itu
peningkatan kualitas dan produktivitas
tenaga kerja menjadi salah program
prioritas Dinas Tenaga Kerja, berbagai
pelatihan kerjasetiap tahun volumenya terus ditingkatkan baik
pelatihan berbasis kompetensi kerja, maupun pelatihan
kewirausahaan. Jenis pelatihan sebagai berikut : Tata boga (Catering
Pastry), bengkel sepeda motor, daur ulang, border, hantaran, menjahit,
service komputer/handphone, achievment motivation training (AMT),
manajemen usaha kecil menengah (MUKM), tata rias
wajah/rambut/pengantin/spa, sablon, sulam pita, jurnalistik,
pengelasan, design grafis, photography, broadcasting, pelatihan IT,
18.813
33.476
24.159
7.757 8.815
17.455
6.542
1.840
4.779
10.313 11.882
6.989
2.106 2.894
2.281 3.044
4.035 2.452
2008 2009 2010 2011 2012 2013
PendaftarPencari Kerja
LowonganPekerjaan
PenempatanTenaga Kerja
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 40
pembuatan boneka, dan ekonomi kreatif lainnya. Grafik Pelatihan
kerja seperti di bawah ini:
Grafik 2.5 Pelatihan Keterampilan Kerja Tahun 2008-2014
Akhir Tahun 2013 jumlah perselisihan hubungan industrial terdaftar
di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung makin meningkat kasus yang
diselesaikan secara bipartite persentasenya menurun disebabkan
kasus yang terdaftar bobot masalahnya sangat berat dan memerlukan
waktu yang lama dalam penyelesaiannya.
Ditambah dua tahun terakhir terjadi
demonstrasi pekerja/buruh berkaitan dengan
tidak adanya kesepakatan dalam penetapan
upah minimum kota. Isu ketenagakerjaan yang
perlu penanganan secara sinergi diantara stake
holder pemerintah Kota Bandung, antara lain: tingginya angka
pengangguran; tingginya angka kecelakaan kerja terutama kecelakaan
ketika, akan dan sesudah bekerja sebagai dampak dari meningkatnya
penggunaan sarana kerja kendaraan roda dua; meningkatnya konflik
hubungan industrial; rendahnya daya saing dan kualitas SDM, serta
rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja. Hal ini cukup penting untuk
300
360
710
660
610
780
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah Pelatihan Keterampilan Kerja
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 41
menjadi perhatian semua pihak, mengingat bahwa pembangunan di
semua sektor pada akhirnya akan berimplikasi terhadap urusan
ketenagakerjaan.
Permasalahan ketenagakerjaan diawali adanya konflik internal antara
pengusaha dan buruh/pekerja(hubungan industrial) antara pekerja
dan pengusaha yang mempekerjakan mereka. Diantaranya masalah
perselisihan upah, perselisihan jam/waktu kerja, dan perselisihan
kepentingan. Berikut tabel indikator ketenagakerjaan terkait
hubungan industrial di Kota Bandung :
Tabel 2.16 Perkembangan Data Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,
dan Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2008 – 2013
Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Kasus yang diselesaikan
melalui Perjanjian
Bersama
Kasus 103 107 42 46 61 65
Jumlah Kasus
tercatat Kasus 122 123 46 74 90 106
Jumlah
Pemeriksaan Perusahaan 900 906 907 929 943 1.068
Jumlah Perusahaan
Perusahaan 4.621 5.041 5.466 5.882 6.258 6.729
Jumlah
Pekerja/Buruh
yang masuk
jamsostek
Orang 346.657 264.212 272.573 275.929 288.702 300.950
Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013, diolah
Selanjutya grafik di bawah ini menggambarkan penanganan
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang dilakukan Dinas
Tenaga Kerja Kota Bandung selama tahun 2008 - 2013 :
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 42
Grafik 2.6
Perkembangan Penyelesaian Kasus PHI Tahun 2008 - 2013
Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan para pekerja dalam rangka
perlindungan terhadap tenaga kerja, Dinas Tenaga Kerja mempunyai
kewajiban melakukan pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan
terhadap perusahaan agar semua pekerja/buruh didaftarkan dalam
penjaminan sosial ketenagakerjaan, grafik di bawah ini menunjukkan
masih rendahnya kepesertaan pekerja/buruh untuk menjadi anggota
jamsostek.
Grafik 2.7Kepesertaan Tenaga Kerja yang menjadi anggota Jamsostek Tahun 2008-2013
122 123
46
74
90
106 103 107
42 46
61 65
Tahun2008
Tahun2009
Tahun2010
Tahun2011
Tahun2012
Tahun2013
Jumlah kasusyang masuk
Jumlah kasusyang selesaimelaluiPerjanjianBersama (PB)
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
2008 2009 2010 2011 2012 2013
944626 998227 1000140 1012946
1064167 1087425
346.657 421.003 421.003 421.003
259.453 300.950
Jumlah Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang masuk jamsostek
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 43
Penegakan supremasi hukum ketenagakerjaan merupakan tugas
pokok dan fungsi Pengawas Ketenagakerjaan, setiap tahun dilakukan
pemeriksaan terhadap perusahaan yang telah melakukan wajib lapor
berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981, dan hasilnya
sebagaimana grafik di bawah ini :
Grafik 2.8 Perbandingan perusahaan yang diperiksa dengan jumlah perusahaan
(berdasarkan data wajib lapor)
Organisasi serikat pekerja/buruh merupakan mitra pemerintah dan
perusahaan dalam upaya memfasilitasi perlindungan tenaga kerja,
namun kecelakaan kerja dan pelanggaran norma ketenagakerjaan
masih tetap tinggi, datanya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2.17
Data Perlindungan Ketenagakerjaan Tahun 2008 - 2013
NO. URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012 2013 SATUAN
1 Organisasi Serikat Pekerja (Federasi)
Serikat Pekerja (SP)
519 106.696
352 112.473
370 116.584
390 113.944
285 102.442
307 121.236
Unit Anggota
6 Jumlah orang
bekerja (Wajib Lapor)
244.056 265.841 281.386 297.340 302.971 322.951 Orang
4.621 5.041
5.466 5.882
6.258 6.729
1798 1373 1238 1102 1102 1.068
2008 2009 2010 2011 2012 2013
JumlahPerusahaanWajib Lapor
JumlahPemeriksaan
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 44
7 Jumlah
Perusahaan yang masuk Jamsostek
3.809 5.207 5.207 5.207 3.456 - Persh
9 Penanganan perselisihan dan hubungan industrial
(Hak/kewajiban, upah, waktu kerja)
122 5.713
123 1.767
46 108
74 578
90 505
106 10.795
Kasus Orang
10 PHK Perorangan Tenaga Kerja terlibat
89 160
78 118
43 78
47 54
62 84
71 96
Kasus Orang
11 PHK Masal Tenaga Kerja terlibat
14 895
15 1.416
0 0
1 12
1 13
5 1.130
Kasus Orang
12 Mogok kerja/unjuk rasa
Tenaga Kerja terlibat
12 4.658
4 233
1 30
1 512
7 408
3 650
Kasus Orang
13 Jumlah
Kecelakaan
Kerja
786 799 993 1.051 1.058 1.099 Kasus
Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, diolah
Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, salah satu upaya pemerintah
melalui penetapan Upah Minimum Kota sesuai/atau di atas nilai
kebutuhan hidup yang layak. Namun demikian tentunya tingkat upah
harus berbanding lurus dengan kualitas dan kompetensi tenaga kerja,
serta diperkirakan masih banyak perusahaan terutama industri
catering, dan jasa pertokoan/retail, yang upahnyabelum sesuai dengan
Upah Minimum Kota Bandung (UMK), Tahun 2013 sebesar
Rp.1.538.703,00.
Dewan Pengupahan Kota (DPK) Bandung gagal dalam
menentukankesepakatan Upah Minimum Kota (UMK) Tahun 2013 dan
2014. Usulan UMK semula sebesar Rp.1.971.803,00 sehubungan
demonstrasi para pekerja/buruh yang terus menerus selama beberapa
hari, maka Walikota Bandung merevisi penetapanUMK menjadi
sebesarRp.2.000.000,00 dengan nilai Kebutuhan Hidup
Minimum/Layak (KHM/KHL) sebesar Rp.1.811.375,00.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 45
Tabel 2.18 Perkembangan Upah Minimum Kota Bandung Tahun 2008 - 2014
Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, diolah
Data-data tersebut di atas merupakan indikator yang digunakan untuk
mengukur hasil kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.Pencapaian
kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung didasarkan pada beberapa
indikator :
Pertama : Indikator Kinerja Sasaran RPJMD dan IKU Tahun 2009-
2013
Kedua : Indikator target sasaran dan program Renstra
Ketiga : Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) urusan
Ketenagakerjaan
Keempat: Indikator Kinerja Kunci (IKK)
Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2009-2013
dapat dilihat sebagaimana tabel-tabel di bawah ini :
Tabel 2.19 Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Berdasarkan RPJMD 2009-2013
NO. INDIKATOR KINERJA 2009 2010 2011 2012 2013
1 Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) 13,28% 12,17% 10,34% 9,17% 10,98%
2 Tingkat Kesempatan Kerja
(TKK) 86,17% 87,83% 86,97% 90,83% 91,05%
Sumber Data : BPS Kota Bandung
NO URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Rupiah
1.
Upah Minimum
Kota (UMK)
939.000 1.044.630 1.118.000 1.188.435 1.271.625 1.538.703 2.000.000
2.
Kebutuhan
Hidup Minimum (KHM / KHL)
1.002.059 1.118.687 1.197.063 1.271.625 1.465.431 1.509.775 1.811.375
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 46
Tabel 2.20 Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Berdasarkan Indikator target sasaran dan program Renstra yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU)
NO. INDIKATOR KINERJA 2009 2010 2011 2012 2013
1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 60,71% 60,73% 61,40% 63,14% 63,61%
2 Tingkat penempatan pencari kerja 8,64% 9,44% 39,24% 45,77% 14,05%
3 Tingkat Keselamatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
84,15% 85,47% 87,00% 86,32% 87,38%
4 Tingkat penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
87,00% 91,30% 62,16% 67,78% 45,71%
5 Tingkat Kesepakatan dengan pemerintah daerah lokasi transmigrasi
40,00% 40,00% 25,00% 66,67% 33,33%
6 Tingkat partisipasi transmigran swakarsa 0% 0% 0% 0% 0%
Tabel 2.21
Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan Indikator Standar Pelayanan Minimal Tahun 2009-2013
NO. JENIS
PELAYANAN
DASAR
INDIKATOR KINERJA Capaian Kinerja
2009 2010 2011 2012 2013
1 Pelayanan Pelatihan kerja
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
20% 65,00% 41,25% 55,00% 55,00%
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat
100% 100% 100,00% 100,00% 100,00%
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
16,25% 27,50% 35,00% 28,75% 35,00%
2 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
8,64% 9,44% 39,24% 45,77% 14,05%
3 Pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)
87,00% 91,30% 62,16% 67,78% 45,71%
4 Pelayanan Kepesertaan Jamsostek
Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
26,47% 27,25% 27,24% 27,13% 27,68%
5 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan
Besaran Pemeriksaan Perusahaan
- 11,34% 15,42% 17,42% 14,77%
Besaran pengujian peralatan di perusahaan
- - 55,31% 57,31% 51,71%
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 47
Tabel 2.22 Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Tahun 2009-2013
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
2.4.1.Tantangan
Permasalahan yang dihadapi dengan kompetensi kerja adalah
rendahnya kualifikasi angkatan kerja yang terindikasi pada
komposisi angkatan kerja menurut pendidikan. Sebagai gambaran
kita lihat angkatan kerja di Kota Bandung menurut pendidikan
pada tahun 2013, jumlah angkatan kerja sebanyak1.194.312
orang dengan tingkat pendidikan secara berturut-turut:
berpendidikan SD ke bawah 262.575 orang (22%); SLTP 270.008
orang (23%); SLTA 442.569 orang (37); Sarjana 219.160 orang
(18%). Walaupun Kota Bandung mendapat predikat kota
pendidikan namun tenaga kerja Kota Bandung masih tetap sulit
untuk bersaing dengan tenaga kerja luar daerah dan Tenaga Kerja
Asing khususnyajenis pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan
dan keterampilan tinggi perusahaan di Kota Bandung masih
menggunakan tenaga kerja asing . Apabila dilihat dari trend
pergerakan pendidikan, dunia ketenagakerjaan sekarang ini
dihadapkan pada kecenderungan baru yaitu adanya pergeseran
pengangguran terbuka dari angkatan kerja berpendidikan rendah
NO. URUSAN IKK Capaian Kinerja
2009 2010 2011 2012 2013
Urusan Wajib
12 Ketenagakerjaan 46 Tingkat partisipasi angkatan kerja
60,71% 60,73% 61,40% 63,14% 63,61%
47 Pencari kerja yang ditempatkan
8,64% 9,44% 39,24% 45,77% 14,05%
Urusan Pilihan
6 Transmigrasi 15 Transmigran swakarsa
0% 0% 0% 0% 0%
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 48
menuju kearah angkatan kerja berpendidikan yang lebih tinggi.
Ditambah lagi karena secara geografis Kota Bandung merupakan
wilayah cekungan, makaditetapkan aturan apabila akan
mendirikan perusahaan di Kota Bandung tidak boleh lagi
mendirikan perusahaan yang sifatnya industri polutan karena
berdampak pada meningkatnya polusi air dan udara, otomatis hal
ini akan mengurangi peluang kerja di sektor itu.
Fenomena tersebut, mengharuskan dunia usaha melaksanakan
efisiensi dan peningkatan produktivitas yang ditandai oleh adanya
pengalihan tenaga kerja dengan teknologi mesin, sehinggalife circle
hasil produksi menjadi sangat pendek. Untuk dapat melakukan
efisiensi, maka dunia usaha perlu melaksanakan perubahan
[change] melalui reengineering. Untuk mengantisipasi perubahan
dunia usaha dunia pendidikan pun harus melakukan
reengineering dari yang bersifat umum menjadi kejuruan dan
keterampilan, khususnya untuk jangka pendek dan menengah.
Pembaharuan bentuk pelatihan dari yang umum menjadi aplikasi
teknologi, merupakan terobosan untuk mengimbangi percepatan
laju perkembangan teknologi, elektronika dan manajemen. Perlu
dipahami juga, bahwa adanya perubahan teknologi, untuk jangka
panjang tidak lagi diperlukan tenaga kerja dengan persyaratan
keterampilan [skill requirement] yang tinggi. Sistem mesin yang
dioperasikan tentunya semakin canggih, sehingga hanya
memerlukan keterampilan ”tekan tombol”. Integrated
Manufacturing systems, merupakan suatu contoh dimana untuk
mengoperasikan mesin tidak diperlukan keterampilan yang tinggi,
tetapi dituntut untuk memiliki pengetahuan yang semakin
meningkat, terutama untuk menghadapi kompleksitas sistem
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 49
mesin-mesin yang semakin canggih.
Perubahan yang terjadi di dunia kerja, perlu diikuti dengan
perubahan sikap, perilaku dan peningkatan keterampilan tenaga
kerja, yang secara tidak langsung berkaitan dengan perubahan
sistem pendidikan dan pelatihan kerja. Selanjutnya, lembaga
pendidikan sebagai salah satu institusi penghasil tenaga kerja
terdidik yang masuk pasar kerja, harus memperhatikan proses
pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai daya
saing di pasar kerja global. Dunia pendidikan harus lebih banyak
melihat perkembangan yang terjadi di dalam dunia usaha. Dengan
demikian, kurikulum yang digunakan paling tidak harus dapat
mencerminkan apa yang diinginkan oleh dunia kerja yang harus
mengandung unsur knowledge, skills dan attitudes.
Rendahnya penyerapan angkatan kerja antara lain juga
dipengaruhi oleh ketidakpastian kualitas pencari kerja itu sendiri
dalam mengisi peluang atau kesempatan kerja. Berdasarkan
laporan penempatan ketenagakerjaan diketahui bahwa terdapat
lowongan-lowongan pada sektor-sektor industri pengolahan, yang
tidak sepenuhnya dapat terisi oleh para pencari kerja dikarenakan
kriteria kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan tidak memenuhi
persyaratan. Dalam upaya mempertemukan para pencari kerja
dan pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja secara cepat dan
tepat sesuai perkembangan teknologi, telah dibangun Bursa Kerja
On Line yang merupakan pengembangan model Bursa Kerja
Konvensional. Melalui BKOL para pencari kerja dan pengusaha
dapat mendaftarkan secara langsung kebutuhan dengan
menggunakan akses internet.
Pemerintah Kota Bandung perlu untuk mempersiapkan SDM yang
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 50
kompetitif di pasar global, dengan persiapan SDM yang baik,
khususnya untuk Tenaga Kerja sektor formal yang akan
ditempatkan di luar negeri agar dapat memperkuat posisi tawar
[bargaining position] dengan negara pengguna.Di samping itu,
kemajuan teknologi yang semakin cepat terutama di bidang
komunikasi, transportasi dan teknologi telah mempercepat proses
globalisasi itu sendiri. Sebagai akibatnya hubungan antar negara
semakin dekat, terutama terkait dengan kegiatan pertukaran
barang dan jasa, khususnya tenaga kerja. Dengan demikian, pasar
kerja antar negara menjadi semakin marak dan intensif di masa
yang akan datang. Sementara itu, globalisasi pasar kerja juga
mengakibatkan banyaknya tenaga kerja asing yang bekerja di Kota
Bandung (Tahun 2012 terdaftar pada Disnaker sejumlah 117 TKA,
dan Tahun 2013 sebanyak 135 TKA), tidak hanya pada jabatan
manajerial dan tenaga ahli, tetapi sampai tingkat teknisi dan
operator yang jumlahnya tidak sedikit. Kehadiran tenaga kerja
asing dirasa sangat mengancam kesempatan kerja di pasar dalam
negeri, khususnya untuk tenaga kerja Indonesia pada tingkat
menengah ke bawah yang jumlahnya sangat banyak, apalagi akhir
tahun 2014, tahun 2015 mendatang, adanya kesepakatan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau pasar bebas ASEAN mulai
berlaku. Jika ingin tetap bersaing dengan negara lain harus
berbenah diri untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas
tenaga kerja.
Mobilitas tenaga kerja, baik penempatan dalam daerah, antar
daerah maupun antar negara yang bertumpu pada kualitas SDM
menjadi faktor penentu keberhasilan dalam persaingan global.
Menghadapi tantangan yang berat demikian, kita perlu melakukan
reposisi dengan meningkatkan keunggulan komparatif dan
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 51
kompetitif SDM. Reposisi ini penting untuk mengetahui posisi
tepat selanjutnya dapat dijadikan pijakan dalam menetapkan
kebijakan dan strategi di bidang ketenagakerjaan, khususnya
penempatan tenaga kerja baik di dalam negeri maupun di luar
negeri.Era globalisasi dan MEA di satu pihak membuka peluang
bisnis dan kesempatan kerja di dalam dan di luar negeri. Tetapi di
pihak lain, menuntut peningkatan SDM terutama kemampuan
untuk memanfaatkan teknologi maju dalam dunia usaha dan
industri produksi; peningkatan kemampuan memanfaatkan
teknologi informasi serta peningkatan pemahaman mengenai
hubungan internasional termasuk kemampuan bernegosiasi bisnis
dengan negara-negara maju. Sementara itu, untuk meningkatkan
kualitas SDM diperlukan strategi pengembangan ketenagakerjaan
paling tidak dilakukan melalui 4 [empat] jalur yaitu; jalur
pendidikan, pelatihan kerja, pengembangan karier dan perbaikan
gizi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Akhirnya dengan
peningkatan kualitas SDM tenaga kerja yang kompetitif akan
dapat merubah tantangan menjadi peluang yang terbuka lebar.
2.4.2. Peluang
Selain berbagai tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan
pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, juga
terdapat berbagai potensi yang dapat dimaksimalkan dalam
rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas, yaitu :
1) Peraturan Perundang-undangan
Penyusunan rencana pembangunan ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian sebagai bagian dari sistem manajemen
pembangunan tidak terlepas dari landasan hukum yang berlaku
baik berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 52
Presiden, Peraturan/Keputusan Menteri terkait, dan Peraturan
Daerah, Surat Keputusan Walikota.
Dalam lingkup internal Dinas Tenaga Kerja regulasi yang menjadi
kerangka dasar pelaksanaan program dan kegiatan adalah
Rencana Strategis yang berisi acuan lima tahunan, dan Rencana
Kerja yang disusun setiap tahun. Dengan sasaran umum yang
ingin dicapai adalah terciptanya mekanisme (sistem) perencanaan
orientasi pada keluaran (output), hasil (outcome) dan dampak
(impact) yang diimplementasikan pada proses penyusunan RPJMD
dan Kerangka Logis Renstra 2009-2013.
2) Sumber Daya
Keberadaan sumber daya yang meliputi sumber daya manusia
(sdm), anggaran, sarana, dan prasarana, kelembagaan dan
ketatalaksanaan, menjadi faktor penentu keberhasilan
pelaksanaan tugas-tugas dan peran Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan
strategis.
Sebagaimana telah diuraikan di atas pada bab sebelumnya bahwa
potensi sumber daya manusia pada Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung berdasarkan pendidikan formal dari 95 orang pegawai,
50 orang DIII/S1, berarti 53% SDM yang ada sudah mumpuni.
Yang sudah berpengalaman di bidangnya lebih dari 82% adalah
Golongan III dan Golongan IV, dan 20 orang pejabat fungsional
yang menjadi ujung tombak pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.Pendukung kelancaran kinerja
lainnya yang tidak kalah penting, yaitu aspek sarana, prasarana,
dan didukung dengan anggaran yang memadai sesuai kebutuhan.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 53
RENSTRA
Isu-Isu Strategis
Berdasarkan Tugas
Dan Fungsi BAB3
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD
Isu strategis dalam Rencana Strategis Tahun 2014 - 2018 disusun
berdasarkan beberapa sumber, pertama berdasarkan analisis terhadap
situasi dan kondisi urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di
Kota Bandung, selanjutnya bersumber dari permasalahan dan isu
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung
(RPJPD) dan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013 - 2018, dan ketiga
didasarkan pada analisis capaian kinerja pelaksanaan urusan
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, sehingga dapat teridentifikasi
berbagai permasalahan umum da khusus yang diangkat menjadi
agenda atau prioritas pembangunan tahun 2013-2018, dari sejumlah
isu dan permasalahan tersebut, yang menjadi isu strategis dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Cakupan masalah yang luas
2. Suatu isu atau masalah cenderung membesar di masa datang dan
berdampak negatif
3. Memerlukan upaya penanganan yang konsisten dari waktu ke
waktu
Beberapa permasalahan di Kota Bandung yang perlu ditangani di
tahun 2013-2018 berdasarkan pendekatan Urusan Pemerintah
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 54
Daerah, yang menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja
diuraikan sebagai berikut :
3.1.1. Urusan Wajib Ketenagakerjaan
Tingkat pengangguran terbuka cukup tinggi dengan perkembangan
lapangan kerja yang terbatas, permasalahannya adalah diantaranya
ketidaksesuaian antara kualifikasi jabatan lowongan kerja dengan
bakat, minat, dan kemampuan pencari kerja; termasuk makin
meningkatkannya jumlah perselisihan hubungan industrial dan
jumlah pelanggaran norma ketenagakerjaan yang terdaftar di Dinas
Tenaga Kerja, didukung pula dengan kondisi politik dan
perkembangan ekonomi yang secara tidak langsung sangat
mempengaruhi terhadap tingkat pengangguran terbuka;
3.1.2. Urusan Pilihan Ketransmigrasian
Tingkat penempatan transmigrasi masih sangat rendah, diantaranya
karena keterbatasan lokasi transmigrasi dan kuota transmigrasi
ditentukan oleh Pemerintah Pusat;
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bandung Periode 2013-2018 yang merupakan Tahap III (ketiga)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Bandung Tahun 2005-2025.
RPJPD Kota Bandung Tahun 2005-2025 merupakan kaidah
penuntun pembangunan daerah memuat arah kebijakan dan
sasaran pokok dalam persepektif pembangunan 20 tahun kedepan
guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas (human
welfare), yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandung
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 55
Nomor 08 Tahun 2008, telah mengamanatkan Visi Daerah, yaitu
“KOTA BANDUNG BERMARTABAT” (BANDUNG DIGNIFIED CITY).
Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah
yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang. Visi juga harus
menjawab permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu
strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah serta
sejalan dengan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah.
Mempertimbangkan arah pembangunan jangka panjang daerah,
kondisi, permasalahan dan tantangan pembangunan yang dihadapi
serta isu-isu strategis makaVisi Kota Bandung Tahun 2013 -2018,
yaitu :
“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN
SEJAHTERA”
Unggul : adalah menjadi yang terbaik dan terdepan serta
contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan
perubahan bagi kenyaman dan kesejahteraan warga
Kota Bandung.
Nyaman : adalah terciptanya suatu kondisi dimana kualitas
lingkungan terpelihara dengan baik, serta dapat
memberikan kesegaran dan kesejukan bagi
penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu
kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia
seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik
sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang
kota dan infrastruktur pendukungnya responsif
terhadap berbagai aktifitas dan perilaku
penghuninya.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 56
Sejahtera : yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada
pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya,
agar manusia dapat memfungsikan diri sebagai
hamba di muka bumi. Kesejahteraan yang ingin
dilahirkan di Kota Bandung merupakan
kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan
keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan
sosial. Masyarakat sejahtera tidak hanya dalam
konteks lahiriah dan materi saja, melainkan juga
sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam
artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang
merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk
memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya,
meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen
ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam
melahirkan masa depan yang cerah, adil dan
makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan
batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang
paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang
akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada
masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas
kehidupan yang semakin baik, hingga menjadi
teladan bagi kota lainnya.
Visi RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 yaitu : Terwujudnya
Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera, merupakan Visi
yang selaras dengan Visi Kota Bandung Yang Bermartabat tahun
2025. Kriteria capaian Visi Daerah Tahun 2005-2025 sebagaimana
diamanatkan dalam Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2008
tentang RPJPD Kota Bandung Tahun 2005-2025 secara jelas
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 57
direfleksikan pada Visi Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan
Sejahtera.
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan, dengan
memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan
pembangunan ke depan serta memperhitungkan peluang yang
dimiliki, maka ditetapkan 4(empat) misi sebagai berikut:
Misi Pertama, Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan
tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian
pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.
Misi Kedua, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif,
bersih dan melayani.
Misi Ketiga, membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan
berdaya saing.
Misi Keempat, membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan
berkeadilan.
Adapun hasil pembangunan Kota Bandung pada Tahun 2018
berdasarkan pencapaian Misi, diproyeksikan sebagai berikut :
1. Kemajuan Dalam Bidang Tataruang, Pembangunan Infrastruktur
Serta Pengendalian Pemanfaatan Ruang Yang Berkualitas Dan
Berwawasan LingkunganPada Tahun 2018,dicirikan :
1) Terwujudnya kualitas udara dan air memenuhi baku mutu,
dengan catatan kemajuan: Minimal 50% lokasi/sample telah
memenuhi (Baku Mutu) BM, serta 17% sungai dan anak
sungai yang ada di Kota Bandung untuk paremeter BOD dan
COD telah memenuhi baku mutu.
2) Terjamin dan tersedianya kuantitas dan kualitas air (air
permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam), dengan
catatan kemajuan :
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 58
3) Terwujudnya pengelolaan limbah yang efektif dan bernilai
ekonomi, dengan catatan kemajuan : Mereduksi dan
meningkatkan pemanfaatan kembali limbah padat (sampah),
dengan indikator capaian : 90 % sampah dapat dikelola (30%
reduce, reuse dan recycle, 60% ke tempat pemrosesan akhir
melalui pemanfaatan teknologi yang berwawasan lingkungan
dan ekonomis 35%, dan landfill 25%).
4) Tersedianya Ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan
berkelanjutan, dengan catatan kemajuan :
5) Tersedianya Sistem transportasi yang selamat, efisien,
nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan.
6) Terwujudnya sarana dan prasarana yang memenuhi standar
teknis / standar pelayanan minimal, dengan catatan
kemajuan :
2.Kemajuan Dalam Bidang Tata Kelola Pemerintahan Yang Efektif,
Bersih Dan MelayaniPada Tahun 2018,dicirikan :
1) Terwujudnya Peningkatan kualitas produk perencanaan
pembangunan yang aspiratif, antisipatif, aplikatif, akuntabel
dan berdasarkan data base.
2) Terwujudnya masyarakat dan aparat yang sadar hukum dan
HAM, dengan catatan kemajuan : Semakin berkurangnya
pelanggaran masyarakat dan aparatur terhadap hukum dan
HAM sehingga dapat mendukung ketertiban dan keamanan,
serta semakin berkurangnya praktek KKN di lingkungan
birokrasi.
3) Tersedianya Prasarana dan sarana aparatur pemerintah kota
dengan kuantitas yang memadai dengan kualitas baik.
4) Meningkatnya jumlah SDM aparatur yang kompeten dan
profesional dalam pelayanan publik sesuai dengan
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 59
kebutuhan masyarakat dan peraturan perundangan yang
berlaku dilandasi oleh kecerdasanemosional dan spiritual.
5) Terpenuhinya 6 bidang reformasi (SDM, Kelembagaan,
Regulasi, Investasi, Keuangan daerah dan e-Government).
6) Meningkatnya pengelolaan pengawasan.
7) Terwujudnya Pelayanan publik yang prima, melalui strategi
dengan catatan kemajuan Meningkatnya jumlah SKPD yang
bersertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 :
2000.
8) Terwujudnya Kehidupan masyarakat yang demokratis,
9) Terwujudnya ketentraman dan ketertiban serta terciptanya
kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan
stabilitas keamanan daerah.
3. Kemajuan Dalam Bidang Membangun Masyarakat Yang Mandiri,
Berkualitas Dan Berdaya Saing pada Tahun 2018, dengan ciri:
1) Peningkatan Kualitas Sumber daya manusia dengan
indikator capaian: IPM = 82,02;
2) Mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui, dengan
indikator jumlah penduduk Tahun 2018 maksimal 2.835.223
Jiwa;Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi dengan
indikator capaian Angka Fertilitas Total (AFT) = 1,85.
3) Meningkatkan kualitas dan akses penyelenggaraan
Pendidikan, dengan indikator capaian: Indeks Pendidikan =
93,53;
4) Mengembangkan Pendidikan Wajib Belajar Menengah 12
Tahun yang Bermutu, dengan indikator capaian: angka Rata-
rata Lama Sekolah (RLS) = 12,17 Tahun;
5) Indeks Kesehatan = 81,87 ; Angka Harapan Hidup = 74,45 ;
90% fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan; Angka
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 60
Kematian Bayi = 29/1000 kelahiran hidup; menurunnya
Jumlah Kematian Ibu Melahirkan = 11 orang/tahun.
6) Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang tahapan
proses pembangunan.
7) Meningkatkan kepedulian dan kepekaan masyarakat
terhadap lingkungan sosial maupun fisik.
8) Terwujudnyamultikulturalisme dalam lingkungan Sunda
yang inklusif, dengan catatan kemajuan : Terwadahinya
heterogenitas budaya dalam lingkungan Budaya Sunda, serta
meningkatnya sinergitas pelestarian budaya lokal Sunda
antara pemerintah, pelaku budaya dan masyarakat.
4. Kemajuan Dalam Bidang Perekonomian Yang Kokoh, Maju, Dan
Berkeadilan pada Tahun 2018,dengan penciri :
1) Meningkatkan Pertumbuhan Riil dan Kontribusi Riil Sektor
Perekonomian kota terutama dari Core sectors (Jasa Wisata
dan Perdagangan berbasis industri kreatif dan IT) dengan
mempertahankan industri pengolahan yang ada, dengan
indikator capaian : LPE 10,33%; Tingkat pemerataan
pendapatan versi Bank Dunia minimal 16% (kategori sedang);
PDRB Riil/kapita minimal Rp 20 juta per tahun; Indeks
daya beli 70,66;
2) Memperbaiki stabilitas harga dan distribusi barang
kebutuhan pokok, dengan indikator capaian : Tingkat inflasi
umum satu digit;
3) Perluasan kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor
yang menjadi core competency kota, dengan indikator
capaian: Tingkat Pengangguran Terbuka 13,5% ; Kesempatan
kerja Minimal 90%.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 61
4) Memberikan Kemudahan Pelayanan Perijinan dan Kepastian
Hukum bagi investor dan dunia usaha, dengan indikator
capaian : Nilai Investasi berskala nasional meningkat 30%.
5) Mengembangkan Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata,
dengan indikator capaian: Meningkatnya Jumlah wisatawan
sebesar 35%.
6) Terwujudnya anggaran pemerintah yang optimal, dengan
catatan kemajuan :
a. Rata-rata Peningkatan Pendapatan 17%.
b. APBN, APBD Prov & APBD Kota terintegrasi sepenuhnya.
c. Mengembangkan instrumen pem-biayaan pembangunan
non-konvensional, dengan catatan kemajuan:
Penggunaan instru-men pembiayaan pembangunan non-
konvensional mulai signifikan.
7) Terwujudnya masyarakat dan sektor swasta berperan besar
dalam pembiayaanpembangunan kota, dengan catatan
kemajuan :
a. Berbagai insentif fiskal tersedia untuk fasilitasi sektor
swasta.
b. Mengembangkan sistem pembiayaan dengan kemitraan
pemerintah dan swasta, dengan catatan kemajuan :
Berfungsinya perusahaan patungan untuk beberapa
layanan jasa umum dan barang publik.
c. Berfungsinya instrumen pem-biayaan pembangunan non
konvensional berbasis masyarakat.
d. Berbagai insentif fiskal untuk masyarakat dalam
pembangu-nan, pelaksanaan dan pemeliharaan barang
dan jasa publik.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 62
Dalam Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tenaga
Kerjamengacupada target kinerja Misi 4 RPJMD 2013 – 2018 Kota
Bandung, yaitu : Kemajuan Dalam Bidang Perekonomian Yang
Kokoh, Maju, Dan Berkeadilan pada Tahun 2018, dengan indikator :
Perluasan kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor yang
menjadi core competency kota, dan indikator capaian RPJPD : Tingkat
Pengangguran Terbuka 13,5% ; Kesempatan kerja Minimal
90%.Capaian kinerja RPJMD 2008 – 2013 Tingkat Pengangguran
Terbuka 10,98%; Kesempatan Kerja 89,02%.Target kinerja RPJMD
2013-2018: Tingkat Pengangguran Terbuka 10%, dan Kesempatan
Kerja mencapai 90%, Penciptaa Lapangan Pekerjaan Baru 50.000
dan Penciptaan Wirausaha Baru 7.500.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi Jawa Barat
Rencana Strategi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung secara substantif
tidak berdiri sendiri, dokumen ini terkait dengan keberadaan
dokumen perencanaan lainnya yang bersifat perencanaan program
pembangunan (a-spatial). Oleh karena itu dalam penyusunannya
memperhatikan dan mensinergikan dengan :
1. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013
tentang tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMD) Transisi Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
2. Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)Kota Bandung
2005 – 2025.
3. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD)Tahun 2013 –
2018.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 63
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 2
Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Lampiran Permennakertrans
Nomor PER.03/MEN/1/2010 Tentang RENSTRA
Kemennakertrans Tahun 2010-2014,
serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan Urusan
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian. Adapun pokok yang
berkaitan, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1. Keterkaitan RENSTRA Dinas Tenaga Kerja dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya RENSTRA
Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung
2013-2018
RPJMD
Kota Bandung 2013-2018
RENSTRA Dinas
Tenaga Kerja & Transmigrasi
Propinsi Jawa
Barat
2014-2018
RPJMD
Propinsi Jawa Barat
2014-2018
RENSTRA
Kementerian Tenaga Kerja
&
Transmigrasi
2010-2014
Keterkaitan Misi :
1. Meningkatkan
kompetensi dan
produktifitas tenaga kerja
2. Meningkatkan
kesempatan
kerja
3. Meningkatkan Perlindungan &
Pengembangan
lembaga
ketenagakerjaan
4. Meningkatkan
Penempatan Transmigrasi
5. Meningkatkan
kualitas kinerja
dengan prinsip
tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance)
Membangun
perekonomian
yang kokoh, maju, dan
berkeadilan
Misi 1 :
Membangun
Pencitraan Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Misi 2 :
Mengembangkan
Kebersamaan Pelaku
Pembangunan
Misi 4 :
Mengoptimalkan
Lembaga
Pengembangan Sumber daya
manusia
Misi
1:Memantapkan
Masyarakat Jawa Barat yang
Berkualitas,
Produktif, dan
Berwawasan
Luas.
Misi 2
Memantapkan
Pembangunan
Ekonomi
Regional Secara Menyeluruh.
Misi 3 :
Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat
Keterkaitan Sasaran:
Sasaran :
1. Peningkatan
Kualitas Sumberdaya
Manusia Tenaga
Kerja;
Sasaran :
Meningkatkan
kesempatan kerja dan
perlindungan
tenaga kerja
Sasaran Misi 1:
Meningkatnya
Kualitas Tenaga Kerja dan
Transmigran
Terlatih yang Siap
Sasaran
Meningkatnya
kualitas tenaga kerja dan
perlindungan
terhadap tenaga
Agenda :
Perbaikan
Iklim Ketenagakerja
an
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 64
2. Peningkatan
Penempatan
Kerja dan
Perluasan Kesempatan
Kerja;
3. Peningkatan
Pembinaan
Hubungan
Industrial dan Perlindungan
Tenaga Kerja,
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja; 4. Peningkatan
Lokasi dan
Penempatan
Transmigrasi;
5. Terwujudnya
Peningkatan Kualitas
Pelayanan
Publik;
6. Meningkatnya
Kapasitas Akuntabilitas
Kinerja
Birokrasi
Kerja Pada
Berbagai Sektor
Lapangan Kerja
dan Transmigrasi Sasaran Misi 2 :
Meningkatnya
Penempatan
Tenaga Kerja di
berbagai lapangan usaha
Sasaran Misi 4 :
Meningkatnya
Kerjasama Kemitraan dengan
dunia Usaha
dalam
meningkatkan
kesejahteraan
tenaga kerja dan transmigrasi
kerja Sasaran :
menurunkan
Tingkat
Pengangguran Menjadi 5,1
Persen
Kebijakan :
Menciptakan Lapangan
Kerja Formal Dan Modern
Memfasilitasi Perpindahan
Pekerja Dari
Produktivitas
Rendah Ke
Produktivitas Tinggi
Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan Rencana
Kerja setiap tahun dalam rangka pencapaian visi, misi, dan arah
pembangunan jangka menengah daerah Kota Bandung. Secara
diagramatis keterkaitan Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada gambar
berikut :
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 65
Gambar 3.1.
Keterkaitan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Lebih jelasnya hubungan kinerja pembangunan daerah kaitan antara
RPJMD Kota Bandung dengan RENSTRA SKPD diilustrasikan dalam
gambar di bawah ini :
Kepala Daerah
Tujuan/Sasaran
Visi/Misi
Program Pembangunan Daerah
Program Prioritas
Tujuan/Sasaran
Visi/Misi
Kepala SKPD
Program/Kegiatan Prioritas
Visi/misi SKPD dibuat untuk secara langsung maupun tidak
langsung untuk mendukung atau mewujudkan visi misi
Kepala Daerah
Program Pembangunan Daerah berisi program-program
prioritas terpilih yang menjadi “top priority” untuk
mewujudkan visi/misi Kepala Daerah (RPJMD)
RPJMD RENSTRA SKPD
Program Penyelengaraan Urusan Pem.Daerah
Program Prioritas
Gambar 3.2.
Hubungan Kinerja Pembangunan Daerah
RENSTRA DISNAKER KOTA
BANDUNG
RENSTRA DISNAKER&TRANS
PROP. JABAR
RPJMD PROPINSI JAWA BARAT
RPJM
KEMENAKERTRANS RI
RPJPD 2005-2025 & RPJM 2009-2013 KOTA
BANDUNG
RENCANA KERJA 2014
RENCANA KERJA 2015
RENCANA KERJA 2016
RENCANA KERJA 2017
RENCANA KERJA 2018
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 66
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
Penyusunan RENSTRA memperhatikan dan mempertimbangkan
berbagai pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-
2031, sebagai acuan untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan
menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan
pemanfaatan ruang kota.
Penelaahan rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka
pemanfaatan ruang daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang yang
asumsi-asumsinya, meliputi: 1) Struktur ruang dalam susunan
pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan
fungsional; 2) Distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah
yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi
budidaya; dan 3) Pemanfaatan ruang melalui program yang
disusun dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang yang
bersifat indikatif, melalui sinkronisasi program sektoral dan
kewilayahan baik di pusat maupun di daerah secara terpadu.
Dalam menyusun RENSTRA ini juga selain berpedoman pada
RTRW daerah sendiri, juga perlu memperhatikan RTRW daerah
lain, guna tercipta sinkronisasi dan sinergi pembangunan jangka
menengah daerah antar kabupaten/kota serta keterpaduan
struktur dan pola ruang kabupaten/kota lainnya, terutama yang
berdekatan atau yang ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah
pembangunan kabupaten/kota, dan atau yang memiliki
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 67
hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan
pembangunan daerah. Selanjutnya aspek lingkungan hidup pun
harus menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan isu-isu
strategis yang perlu ditindaklanjuti dengan action program
kegiatan selama 5 tahun ke depan.
3.5. Penentuan Isu - Isu Strategis
Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk
dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima)
tahun mendatang. Isu strategis diidentifikasi dari berbagai
sumber, diantaranya adalah :
1. Isu strategis dari dinamika internasional, nasional dan regional
yang mempengaruhi Kota Bandung.
2. Isu strategis dari Kebijakan Pembangunan Daerah Lainnya yang
mempengaruhi Kota Bandung
3. Isu strategis dari kebijakan pembangunan daerah yang terdiri
dari :
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Bandung 2005-2025.
Isu strategis yang diangkat dari analisis situasi dan kondisi
kependudukan, ekonomi, sosial budaya, sarana prasarana
dan pemerintahan umum saat ini, serta kemungkinan
kondisinya di masa datang.
Sasaran-sasaran pembangunan yang belum dapat dipenuhi
pada masa RPJMD sebelumnya.
Adapun isu strategis yang patut diangkat dalam RPJMD ini
ditetapkan berdasarkan kriteria-kriteria berikut ini,
1. Kriteria- 1: Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap
pencapaian sasaran pembangunan nasional;
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 68
2. Kriteria- 2: Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah
Daerah;
3. Kriteria- 3: Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap
daerah dan masyarakat;
4. Kriteria- 4: Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap
pembangunan daerah;
5. Kriteria- 5: Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola;
dan
6. Kriteria- 6: Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.
3.5.1 Kajian Kebijakan Pembangunan
Penentuan isu strategis didahului dengan review terhadap
kebijakan pembangunan nasional dan agenda pembangunan
regional, dan daerah yang relevan dalam memberi arah bagi
pembangunan di Kota Bandung. Hasil review akan melengkapi
draft isu strategis Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.
1. RPJPD 2005-2025 dan RPJMD Transisi Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013-2018
Isu Strategis dalam RPJPD 2005-2025 Propinsi Jawa Barat
adalah pengangguran dan ketenagakerjaan, dan Isu
Strategisdalam RPJMD Transisi Propinsi Jawa Barat Tahun
2013-2018 tercantum Penanganan kemiskinan, pengangguran
dan ketenagakerjaan. Prioritas Pembangunan RPJPD 2005-2025
yang berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan adalah tercermin
dalam “Bidang Pendidikan, Kesehatan, Kebudayaan,
Ketenagakerjaan, Pemuda & Olahraga, Sosial, Iptek, Industri &
Perdagangan”
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 69
Kebijakan Umum dan Program Prioritas RPJMDTransisi Provinsi
Jawa Barat Tahun 2013-2018, adalah : Memantapkan
Pembangunan Ekonomi Regional Secara Menyeluruh dimaknai
melalui kebijakan pengembangan kemampuan dan daya saing
ekonomi Jawa Barat berbasis potensi lokal.
2. RPJPD 2005-2025 dan RPJMD 2013-2018 Kota Bandung
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah adalah grand
desain selama 25 tahun kedepan yang menjadi landasan
penyusunan rencana pembangunan lima tahunan dan rencana
kerja pemerintah daerah. Isu Strategis RPJPD 2005-2025 yang
menjadi salah satu acuan penyusunan isu strategis Dinas Tenaga
Kerja, adalah: “Daya Tarik dan Daya Saing Kota”, sasaran pokok
RPJPD 2005-2025 : Terwujudnya perekonomian kota yang
berdaya saing. Sedangkan isu strategis RPJMD 2013-2018
adalah: “Pengangguran, penanggulangan Kemiskinan dan
Permasalahan Sosial”.
3. Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Dalam pasal 11 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
disebutkan bahwa penyelenggaraan urusan yang bersifat wajib
berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang
dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah.
Dalam rangka pelaksanaan pasal 11 ayat (4) Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tersebut, pemerintah telah menetapkan
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Dalam Peraturan Pemerintah ini disebutkan bahwa SPM adalah
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 70
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga secara minimal.
Sesuai dengan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM), diamanatkan bahwa SPM yang telah
ditetapkan Pemerintah menjadi salah satu acuan bagi
Pemerintahan Daerah untuk menyusun perencanaan dan
penganggaran penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Rencana
pencapaian SPM dituangkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategi Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD).
Standar pelayanan dasar yang sudah ditetapkan oleh
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
adalah Standar Pelayanan Ketenagakerjaan sesuai
Permennakertrans Nomor PER.2/MEN/X/2014 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan, terdiri dari 5
pelayanan dengan 7 indikator adalah :
1. Pelayanan Pelatihan;
2. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja;
3. Pelayanan Penyelisihan Hubungan Industrial;
4. Pelayanan kepesertaan Jamsostek;
5. Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan.
3.5.2 Penetapan Isu Strategis
Berdasarkan hasil analisis terhadap hal-hal yang telah
dikemukakan sebelumnya, serta dengan mempertimbangkan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, maka dapat diidentifikasi 4
isu strategis urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di
Kota Bandung :
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 71
1. Ketidaksesuaian antara kualifikasi jabatan lowongan kerja
dengan bakat, minat, dan kemampuan pencari kerja;
2. Terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia;
3. Tingginya pelanggaran norma ketenagakerjaan, dan
meningkatnya kasus perselisihan hubungan industrial;
4. Terbatasnya lokasi transmigrasi, dan minimnya pemberangkatan
transmigran;
5. Kurang optimalnya pelayanan publik yang dilaksanakan oleh
aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 72
RENSTRA
Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran, Strategi Dan
Kebijakan BAB4
4.1. Visi dan Misi SKPD
Rumusan Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berlandaskan
RPJPD Kota Bandung Tahun 2005-2025 yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008,
mengamanatkan Visi Daerah: yaitu “KOTA BANDUNG
BERMARTABAT” (BANDUNG DIGNIFIED CITY), selanjutnya
dijabarkan kembali kedalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor
3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah
Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018, yaitu: “MEWUJUDKAN
KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA”.
dengan target kinerja RPJPD Tahun 2005-2025 dan RPJMD 2013-
2018 Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian adalah
menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka, Penciptaan lowongan
pekerjaan baru, dan penciptaan wirausaha baru.
Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018
mencerminkan adanya hasrat atau keinginan yang relevan dengan
Visi Kota Bandung “Mewujudkan Kota Bandung Yang Unggul”,
disinergikan dengan semangat kompetisi kerja menjadi yang unggul
atau paling baik, maka Visi Dinas Tenaga Kerja adalah :
“Terwujudnya Penyelenggaraan Ketenagakerjaan Terbaik”. Untuk
merealisasikan keinginan, harapan serta tujuan sebagaimana
tertuang dalam visi yang telah ditetapkan, maka harus memahami
makna yang terkandung di dalam visi tersebut.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 73
Makna yang terkandung dalam visi Dinas Tenaga Kerja adalah :
Pertama, bahwa Terwujudnya Penyelenggara Ketenagakerjaan
Terbaik mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja adalah suatu
lembaga yang menjadi terbaik dan terdepan serta contoh bagi daerah
lain dalam upaya terobosan perubahan dalam menyiapkan tenaga
kerja terampil dan produktif, peningkatan keterampilan dan
produktivitas kerja, membina lembaga-lembaga latihan swasta,
melakukan akreditasi lembaga latihan swasta serta sertifikasi
kemampuan, sehingga tenaga-tenaga tersebut di atas dapat berdaya
saing tinggi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja
serta memenuhi standar nasional / internasional.
Kedua, mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja sebagai lembaga
pemerintahan yang mempunyai kewajiban untuk dapat memfasilitasi
dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat pencari kerja,
mendorong dan memotivasi para pengusaha untuk menciptakan
perluasan kerja melalui pelatihan penciptaan wira usaha baru, serta
mengerahkan warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan
untuk mengikuti program transmigrasi.
Ketiga, bahwa Dinas Tenaga Kerja ini sebagai suatu lembaga yang
dapat berperan sebagai fasilitator terdepan yang unggul dalam
mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil dan
bermartabat, mencakup pembinaan terhadap pengusaha, para
pekerja dan lembaga-lembaga ketenagakerjaan, sosialisasi
perundang-undang ketenagakerjaan, penanganan permasalahan /
perselisihan ketenagakerjaan, memfasilitasi penetapan upah
minimum kota, serta memberikan perlindungan kesehatan,
keselamatan, terhadap pekerja dan pengusaha, serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja, melalui program dan kegiatan yang
berorientasi terhadap peningkatan keselamatan kerja, kesehatan
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 74
kerja dan jaminan sosial bagi tenaga kerja, perumusan dan
penyusunan UMK, serta peningkatan penegakkan hukum
ketenagakerjaan.
Keempat, bahwa Dinas Tenaga Kerja mampu memfasilitasi dalam
pemberdayaan, dan memberikan alternatif peluang berusaha untuk
menghidupi nafkah masyarakat melalui program pengembangan
wilayah transmigrasi regional, dengan peningkatan lokasi
transmigrasi, pengerahan penempatan transmigran, dan penyuluhan
kepada calon transmigran.
Untuk merealisasikan Visi yang telah ditetapkan serta sasaran yang
akan dicapai berdasarkan Peraaturan Daerah Kota Bandung Nomor 3
Tahun 2014 tentang RPJMD Tahun 2013 – 2018, urusan
ketenagakerjaan tercakup dalam misi keempat, yaitu : “Membangun
perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan”, dimaksudkan
untuk meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga
kerja, menciptakan iklim usaha yang kondusif, mengembangkan
koperasi dan UMKM, mewujudkan pariwisata yang berdaya saing
dan berkelanjutan, meningkatkan ketahanan pangan, dan
mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu. Misi Dinas
Tenaga Kerja adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kompetensi dan produktifitastenaga kerja
Misi ini memiliki makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat
menyiapkan tenaga kerja terampil dan produktif yang unggul, siap
pakai sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja, baik
secara langsung berupa pelatihan dan pemagangan serta
menciptakan wirausaha baru yang langsung dilaksanakan oleh
Dinas Tenaga Kerja, ataupun tidak langsung melalui pembinaan
terhadap lembaga – lembaga latihan swasta, akreditasi, dan
sertifikasi keahlian, sehingga tenaga kerja tersebut diatas
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 75
mempunyai daya saing tinggi sesuai kebutuhan pasar kerja dan
dunia kerja.
2. Meningkatkan kesempatan kerja
Misi ini bermakna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat
memfasilitasi pencari kerja dan calon pengguna tenaga kerja
untuk memperoleh informasi kesempatan kerja melalui bursa
kerja terpadu/job fair, bursa kerja khusus, bursa kerja on-line
maupun melalui program atau kegiatan yang orientasinya untuk
memberikan informasi kerja kepada masyarakat dan informasi
calon tenaga kerja kepada calon pengguna tenaga kerja. Begitu
pun perluasan kerja dapat dilakukan dengan berbagai macam
program / kegiatan yang unggul, seperti penciptaan wira usaha
baru, penerapan dan pemanduan teknologi padat karya (PP-TPK),
untuk penanganan tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan atau
ter-PHK melalui kegiatan padat karya produktif (PKP), dan
pemberian kerja sementara (PKS).
3. Meningkatkan Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus
dapat berperan sebagai fasilitator di dalam perwujudan hubungan
industrial yang harmonis, dinamis, adil, bermartabat dan unggul,
melalui berbagai program dan kegiatan pembinaan terhadap
pengusaha, para pekerja dan lembaga-lembaga ketenagakerjaan,
sosialisasi perundang-undangan ketenagakerjaan, penanganan
permasalahan/perselisihan hubungan industrial, serta
mengkoordinasikan dan membantu memfasilitasi Penetapan Upah
Minimum Kota oleh Dewan Pengupahan Kota Bandung. Misi ini
juga mengandung makna untuk berperan dalam fungsi
perlindungan tenaga kerja baik terhadap hak-hak pekerja,
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 76
kesehatan maupun keselamatannya. Begitu pula harus dapat
melindungi kepentingan pengusaha dari intervensi / campur
tangan pihak ketiga yang dapat merusak hubungan industrial
yang harmonis antara pengusaha dan pekerja.
4. Meningkatkan Penempatan Transmigrasi
Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus
dapat berperan sebagai fasilitator yang unggul dalam pembinaan
dan penyuluhan tentang ketransmigrasian, penjajagan dan
kerjasama ketransmigrasian, survey lokasi transmigrasi serta
pemberangkatan transmigran dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat
sekitarnya, peningkatan dan pemerataan pembangunan daerah.
5. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata Kelola
Kepemerintahan yang Baik (good governance)
Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus
dapat meningkatkan kinerja, baik dalam perencanaan
penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan pelayanan
administrasi, pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan
tugas-tugas bidang, pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan
perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam RENSTRA Dinas
Tenaga Kerja 2013-2018, yang selanjutnya akan menjadi dasar
penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah urusan
ketenagakerjaan secara keseluruhan. Mengacu pada visi dan misi
RPJMD 2013-2018 Misi 4.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 77
Tujuan nomor 3 (tiga) dalam Misi 4 RPJMD Kota Bandung 2013-
2018 yaitu : ”Membangun perekonomian kota yang berkeadilan”,
dengan sasaran ”Meningkatkan kesempatan kerjadan perlindungan
tenaga kerja”. Indikator yang menjadi tugas Dinas Tenaga Kerja
adalah : Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Lapangan Pekerjaan
Baru, dan Wira Usaha baru. Oleh karena itu dalam upaya
pencapaian target kinerja Kota Bandung, ditetapkan tujuan dan
sasaran bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian tahun 2013
– 2018 adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan
perkembangan pasar kerja;
2. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan
perluasankesempatankerja;
3. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan
penyelesaian kasus PHI/PHK dalam upaya melaksanakan
perlindungan tenaga kerja;
4. Meningkatkan penempatan transmigrasi;
5. Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip good governance di
lingkungan Dinas Tenaga Kerja.
Sasaran :
1. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Tenaga Kerja;
2. Peningkatan Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja;
3. Peningkatan Pembinaan Hubungan Industrial dan Perlindungan
Tenaga Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4. Peningkatan Lokasi dan Penempatan Transmigrasi;
5. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik;
6. Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 78
Tujuan dan sasaran jangka menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel
berikut ini :
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 78
Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Target
Kinerja Akhir 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Tenaga Kerja
Rasio Tenaga Kerja Terampil dan Produktif
50,00 %
50,99% 52,00% 53,00% 54,01%
54,01%
2. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja
Peningkatan Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
Tingkat Pengangguran Terbuka 10,78% 10,55% 10,36% 10,17% 10,00% 10,00%
Rasio Jumlah Penempatan Tenaga Kerja Terdaftar
14,22% 14,60% 14,97% 15,09% 15,29% 15,29%
Lapangan Pekerjaan Baru 3.000 10.000 11.000 12.000 14.000 50.000
Wira Usaha Baru 1.120 1.340 1.520 1.680 1.840 7.500
3. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan penyelesaian kasus PHI/PHK dalam upaya melaksanakan perlindungan tenaga kerja
Peningkatan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja
Rasio Penyelesaian Kasus Perselisihan Hubungan Industrial, selesai Perjanjian Bersama (PB)
55,00% 56,00%
57,00% 58,00% 58,00% 58,00%
4. Meningkatkan penempatan
transmigrasi
Peningkatan Lokasi dan
Penempatan Transmigrasi
Jumlah pemberangkatan Transmigran 8 KK
10 KK 10 KK 11 KK 12 KK
51 KK
5. Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip good governance di lingkungan Dinas Tenaga Kerja
Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
Nilai Evaluasi AKIP Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPk/Inspektorat yang
ditindasklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Prosentase Tertib Administrasi barang/asset daerah ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 80
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD
Strategi
Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, yang dirancang
secara konseptual, analistis, realistis, rasional, dan komprehensip.
Strategi yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJP) Kota Bandung Tahun 2005 – 2025 yang
berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan adalah : ”Perluasan
kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor yang menjadi Core
competency kota”. Indikator kinerjanya digunakan juga sebagai
indikator kinerja RPJMD 2013-2018, yaitu : ”Tingkat Pengangguran
Terbuka 10% Tahun 2018”, TPT adalah suatu nilai persentase
perbandingan jumlah Penganggur dengan jumlah Angkatan Kerja,
penurunan persentase dapat diindikasikan penyerapan tenaga kerja
meningkat, tetapi jika persentase meningkat kemungkinan faktor
yang mempengaruhinya adalah terjadinya peningkatan jumlah
Angkatan Kerja sebagai akibat dari meningkatnya laju pertumbuhan
penduduk, serta meningkatnya angka lulusan sekolah. Kemungkinan
juga adanya peningkatan jumlah penduduk yang sementara tidak
bekerja, berkeinginan untuk bekerja atau sedang mencari pekerjaan,
sehingga menambah jumlah pengangguran.
Urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian merupakan bagian
dari pembangunan nasional dalam upaya pengembangan sumberdaya
manusia yang memegang peranan penting dalam mewujudkan
pembangunan manusia Indonesia. Oleh karena itu, pembangunan
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian diarahkan untuk memberikan
kontribusi nyata dan terukur dalam rangka peningkatan
kesejahteraan tenaga kerja, ketenangan berusaha dan kesejahteraan
transmigrasi yang dilaksanakan melalui berbagai strategi dan
kebijakan.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 81
Strategi Urusan Ketenagakerjaan yang disusun untuk mencapai misi
4 RPJMD 2013-2018 adalah :melalui strategi pertama menciptakan
wirausaha baru dengan arah kebijakan: pelatihan bagi calon
wirausaha baru. strategi kedua, pemberian kesempatan memperoleh
pelatihan, peningkatan kompetensi kerja produktivitas tenaga kerja,
dengan arah kebijakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia
tenaga kerja. Strategi Ketiga, mengupayakan hubungan industrial
harmonis, dinamis dan berkeadilan, kelangsungan usaha serta
peningkatan kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja
dengan arah kebijakan, peningkatan perlindungan tenaga kerja,
keselamatan dan kesehatan kerja. Strategi Keempat mengupayakan
penciptaan lapangan pekerjaan baru dengan arah kebijakan
peningkatan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja.
Tabel 4.2.
Strategi Dan Arah Kebijakan Misi 4 RPJMD 2013-2018 MISI 4: Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan
No. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
Tujuan 3: Membangun perekonomian kota yang berkeadilan
13. Meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan ten aga kerja
menciptakan wirausaha baru
pelatihan bagi calon wirausaha baru
1. Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja
2. Program Peningkatan kesempatan kerja
pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, peningkatan kompetensi
kerja produktivitas tenaga kerja
peningkatan kualitas sumber daya manusia
tenaga kerja
Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja
mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis dan berkeadilan, kelangsungan usaha serta peningkatan kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja
peningkatan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja
Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan
mengupayakan penciptaan lapangan pekerjaan baru
peningkatan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja
Program Peningkatan kesempatan kerja
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 82
Adapun tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan Rencana Strategi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, sebagai berikut :
Tabel 4.3.
Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Arah Kebijakan RENSTRA 2013-2018
VISI : Terwujudnya Penyelenggara Ketenagakerjaan Terbaik
Misi 1 : Meningkatkan kompetensi dan produktifitastenaga kerja
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Menyiapkan tenaga kerja
yang kompeten, produktif sesuai dengan
perkembangan pasar kerja
Peningkatan
Kualitas Sumberdaya
Manusia Tenaga
Kerja;
Pemberian
kesempatan memperoleh
pelatihan,
peningkatan
kompetensi kerja
produktivitas tenaga kerja
Meningkatkan
kualitas, kompetensi dan
produktivitas
tenaga kerja, serta
profesionalisme
kepelatihan
Misi 2 : Meningkatkan kesempatan kerja
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan
penempatan tenaga kerja,
dan perluasan
kesempatan kerja
Peningkatan Penempatan Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja
Mengupayakan
perluasan
kesempatan
memperoleh
pekerjaan, dan
fasilitasi terciptanya
perluasan kerja
Meningkatkan
penempatan tenaga
kerja, dan
perluasan
kesempatan kerja
Misi 3 : Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja
dan pelayanan penyelesaian kasus
PHI/PHK dalam upaya
melaksanakan
perlindungan tenaga kerja
Peningkatan
pembinaan
hubungan industrial dan
perlindungan
tenaga kerja,
keselamatan dan
kesehatan kerja
Mengupayakan
hubungan
industrial harmonis,
dinamis,
berkeadilan, dan
meningkatnya
kesejahteraan pekerja; dan
Mewujudkan
kesadaran dan
kepatuhan
pengusaha dan
pekerja dalam melaksanakan
peraturan
perundang-
undangan
ketenagakerjaan
Meningkatkan
pembinaan,
pengembangan lembaga
ketenagakerjaan,
dan penyelesaian
perselisihan
hubungan industrial, serta
perlindungan
tenaga kerja
Misi 4 : Meningkatkan Penempatan Transmigrasi
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan Peningkatan Peningkatan Meningkatkan
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 83
penempatan transmigrasi Lokasi dan
Penempatan
Transmigrasi
jumlah lokasi
penempatan
transmigrasi, dan
jumlah
pemberangkatan
transmigran
kerjasama antar
daerah/penempatan
transmigrasi, dan
penyuluhan ketransmigrasian
Misi 5 : Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang
baik (good governance)
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan kualitas
kinerja dengan prinsip good governance di
lingkungan Dinas Tenaga
Kerja
1. Terwujudnya
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik;
2. Meningkatnya Kapasitas
Akuntabilitas
Kinerja
Birokrasi.
Meningkatkan
efektifitas dan
kualitas kinerja
SKPD
Meningkatkan
akuntabel kinerja
SKPD
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 84
RENSTRA
Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif
BAB5
5.1. Rencana Program dan Kegiatan
Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah adalah
menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka, yang
diimplementasikan dalam sasaran program, yaitu : Meningkatnya
kualitas dan produktifitas tenaga kerja dengan target kinerja adalah
rasio tenaga kerja terampil dan produktif; Meningkatnya
kesempatan kerja dengan target kinerja adalah persentasi
penempatan terhadap pencari kerja terdaftar; Perlindungan dan
Pengembangan lembaga ketenagakerjaan dengan target kinerja rasio
penyelesaian kasus perselisihan hubungan industrial; serta Program
Pengembangan Wilayah Transmigrasi, dan Program Transmigrasi
Regional dengan target kinerja adalah jumlah penempatan
transmigran. Target kinerja ini merupakan dasar pertimbangan
disusunnya Rencana Program dan Kegiatan ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian.
Urusan Ketenagakerjaan acuan kinerjanya tercantum dalam Misi 4
RPJMD Kota Bandung Tahun 2013 – 2018, yaitu : Membangun
perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Tujuan nomor 3
(tiga) dalam Misi 4 RPJMD Kota Bandung 2013-2018 yaitu :
”Membangun perekonomian kota yang berkeadilan”, dengan sasaran
”Meningkatkan kesempatan kerjadan perlindungan tenaga kerja”.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 85
Indikator yang menjadi tanggungjawab Dinas Tenaga Kerja adalah :
Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Lapangan Pekerjaan Baru.
Rumusan program pembangunan daerah menghasilkan rencana
pembangunan yang konkrit dalam bentuk program prioritas yang
secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan
daerah. Dalam mewujudkan capaian keberhasilan pembangunan,
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung menetapkan program-program
sesuai dengan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang dilaksanakan
oleh masing-masing bidang. Penetapan program pembangunan
urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian adalah sebagai
berikut.
1. Misi Meningkatkan kompetensi dan produktifitastenaga kerja
Program untuk mendukung misi ini adalah :
Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja
2. Misi Meningkatkan kesempatan kerja
Program untuk mendukung misi ini adalah :
Peningkatan kesempatan kerja
3. Misi Meningkatkan Perlindungan dan Pengembangan
Lembaga Ketenagakerjaan
Program untuk mendukung misi ini adalah :
Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan
4. Misi Meningkatkan Penempatan Transmigrasi
Program untuk mendukung misi ini adalah :
a. Pengembangan Wilayah Transmigrasi
b. Pengembangan Transmigrasi Regional
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 86
5. Misi Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata
Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance)
Program untuk mendukung misi ini adalah :
a. Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
c. Peningkatan Disiplin Aparatur
d. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
e. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Tugas dan tanggungjawab Dinas Tenaga Kerja tidaklah mudah
karena berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat,
khususnya kesejahteraan pekerja se-Kota Bandung, maka perlu
upaya serius dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk
mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terampil
dan produktif sesuai kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja;
meningkatkan peluang kesempatan kerja, dan perluasan kerja;
meningkatkan perlindungan dan pengembangan lembaga
ketenagakerjaan, serta pembinaan dan pengembangan hubungan
industrial; dan meningkatkan ketersediaan lokasi transmigrasi dan
pengerahan serta penempatan transmigran, Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung menyusun rencana operasional teknis yang
diimplementasikan dalam 10 (sepuluh) program dan 42 (empatpuluh
dua) kegiatan, terdiri dari : 3 (tiga) program dan 20 (duapuluh)
kegiatan urusan wajib Ketenagakerjaan; dan 2 (dua) program
dengan 3 (tiga) kegiatan urusan pilihan Ketransmigrasian, dan 5
(lima) program pendukung, dengan 19 (sembilan belas) kegiatan,
rinciannya sebagaimana tersebut di bawah ini :
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 87
1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Disusun 4 (empat) kegiatan sebagai berikut :
1) Penyusunan Data Base Tenaga Kerja Daerah
2) Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Pencari Kerja
3) Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja serta
Kompetensi Lembaga Latihan Kerja;
4) Pemagangan Dalam Negeri.
2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah diantaranya :
1) Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja
2) Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja
3) Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai
4) Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan
Kewirausahaan
5) Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan
pelatihan berbasis masyarakat
6) Perluasan Kesempatan Kerja
3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
Program ini adalah program penanganan ketenagakerjaan pada
masa sedang bekerja (during employment) kegiatannya disusun
sebagai berikut :
1) Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial
2) Fasilitasi Penyelesaian Prosedur, Pemberian Hukum dan
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
3) Sosialisasi Berbagai Peraturan Pelaksanaan tentang
Ketenagakerjaan
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 88
4) Peningkatan Pengawasan, Perlindungan dan Penegakan
Hukum terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5) Penyusunan dan Perumusan UMK Bandung
6) Peningkatan higiene dan kesehatan lingkungan kerja.
4. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Adalah program yang masih terus dibutuhkan masyarakat Kota
Bandung dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat,
yang dapat dilaksanakan apabila kerjasama antar wilayah
tercapai dalam fasilitasi lokasi transmigrasi, kegiatan yang akan
dilaksanakan adalah :
1) Peningkatan Kerjasama Antar Wilayah, Antar Pelaku dan
Antar Sektor dalam rangka Pengembangan Kawasan
Transmigrasi
2) Pengerahan dan Fasilitasi Perpindahan serta Penempatan
Transmigrasi untuk Memenuhi Kebutuhan SDM.
5. Program Transmigrasi Regional
Dalam pelaksanaan pengerahan dan pemberangkatan
transmigran ke lokasi transmigrasi perlu adanya pemahaman
tentang lokasi, kondisi, situasi dan perbedaan antara lokasi yang
dituju dengan keadaan di Kota Bandung. Agar para calon
transmigran memahami secara menyeluruh apa yang dimaksud
transmigrasi, maka akan dilaksanakan kegiatan :
1).Penyuluhan Transmigrasi Regional.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan, tentunya perlu
dukungan dan kerjasama antara SKPD terkait, khusus untuk
program dan kegiatan transmigrasi kerjasama yang harmonis
antar daerah akan membantu mendukung menyelesaikan
permasalahan tenaga kerja Kota Bandung.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 89
5.2. Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan
Indikatif
Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran,
dan pendanaan indikatif yang telah dirumuskan disajikan
menggunakan Tabel 5.1 sebagai berikut :
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 90
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD...........................*)Kota Bandung
Di EXEL !!!
Tujua
n Sasaran
Indikato
r Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan
Kegiatan
(output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kerja SKPD
Penang-
gung-
jawab
Lokasi Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi
Kinerja pada akhir
periode Renstra
SKPD
target Rp target
Rp target
Rp target
Rp target
Rp target
Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Tujuan 1
Sasaran 1
Program
.......
Kegiatan......
Tujuan 1
Sasaran 2
Program
.......
Kegiatan......
Dst ....
Tujua
n 2
Sasaran
1
Program
.......
Kegiatan......
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 93
6.1. Indikator dan Target Kinerja Sasaran RPJMD
Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi RPJMD
urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian pada akhir periode
masa jabatan Kepala Daerah. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi
pencapaian indikator outcome program pembangunan urusan
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian setiap tahun atau indikator
capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja
yang diinginkan pada akhir periode Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah dapat dicapai.
Skenario dan asumsi pembangunan daerah tahun 2013-2018
berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kota Bandung Tahun 2005-2025, hasil evaluasi capaian kinerja
pemerintah daerah sampai dengan saat ini, dan memperhatikan
peluang dan tantangan selama kurun waktu lima tahun mendatang
sampai dengan tahun 2018.
Penetapan indikator kinerja sasaran RPJMD 2013-2018
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Kota
RENSTRA
Indikator Kinerja SKPD
Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran
RPJMD
BAB6
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 94
Bandung Tahun 2013-2018 Urusan Ketenagakerjaan, Menciptakan
lapangan pekerjaan baru dengan target RPJMD pada akhir tahun
2018 sebanyak 250.000 merupakan indikator “Janji Kampanye
Walikota” yang perlu didukung oleh semua stake holder Pemerintah
Kota Bandung. SKPD pelaksana adalah Dinas Tenaga Kerja sebagai
leading sector dan didukung oleh Dinas KUKM Perindustrian, dan
Perdagangan.
Dalam melaksanakan program kegiatan sebagai upaya penciptaan
Lapangan Usaha Baru, perlu adanya kesatuan pemahaman dan
pengertian tentang definisi target tersebut. Yang dimaksud
Penciptaan Lapangan Usaha Baru adalah : kesempatan kerja baru
(sesuai konsep bekerja menurut BPS) yang tercipta karena adanya
pertumbuhan ekonomi dan kebijakan penganggaran, sehingga
menciptakan kesempatan kerja, baik dalam hubungan kerja
maupun di luar hubungan kerja yang menghasilkan barang dan
jasa, dan terhimpun dalam database yang memuat nama dan alamat
tenaga kerja serta nama pekerjaan/ perusahaan tempat yang
bersangkutan bekerja.
Dari definisi tersebut di atas, agar tidak terjadi kesalahan penafsiran
dijabarkan kembali sebagai berikut :
1. Pengertian bekerja dalam konsep ini adalah orang yang bekerja
adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan
maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan
atau keuntungan paling sedikit 1 (satu) jam secara tidak terputus
selama seminggu yang lalu;
2. Pertumbuhan ekonomi yang dimaksud di sini adalah tingkat
pertumbuhan ekonomi yang menjadi faktor determinan
penciptaan kesempatan kerja baru. Asumsi standar tingkat
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 95
pertumbuhan ekonomi yang tercipta karena adanya investasi
baru, konsumsi masyarakat dan saving (tabungan);
3. Kebijakan penganggaran pengertiannya adalah anggaran
pemerintah baik APBN, APBD Provinsi dan APBD
Kabupaten/Kota serta CSR/ fasilitasi yang diarahkan kepada
pembangunan melalui SKPD dalam bentuk program serta upaya
yang berisi satu atau lebih satu kegiatan dengan menggunakan
sumber daya untuk mengukur hasil yang terukur sesuai dengan
tupoksi;
4. Yang dimaksud dengan dalam hubungan kerja dan di luar
hubungan kerja aktivitas seseorang, untuk menghasilkan barang
dan jasa yang dapat menghasilkan keuntungan, yang dilakukan
sendiri, kerjasama orang lain maupun badan hukum,
• Dalam hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha
dengan pekerja/ buruh berdasarkan perjanjian kerja yang
mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah.
• Di luar hubungan kerja adalah seseorang yang bekerja
menghasilkan barang dan jasa secara mandiri diwijudkan
dalam bentuk tersedianya kegiatan usaha produktif
berkelanjutan ataupun kegiatan lainnya, baik dilakukan oleh
pemerintah maupun masyarakat.
5. Yang dimaksud database di sini adalah kompilasi seluruh hasil
penciptaan kerja melalui suatu sistem pengumpulan data
berdasarkan penawaran (supply) dan permintaan (demand), yang
memuat nama dan alamat tenaga kerja serta nama
pekerjaan/perusahaan tempat yang bersangkutan bekerja, serta
nama dan alamat dimana yang bersangkutan berwira usaha.
Kompilasi data dilakukan oleh Tim Terpadu lintas SKPD dan Tim
Independen.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 96
Pendukungan terhadap Target Penciptaan 250.000 Lapangan Kerja
tersebut, yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja adalah
melalui Program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan Kegiatan
Penyusunan informasi bursa tenaga kerja, sesuai tugas pokok dan
fungsinya adalah “menyusun informasi lowongan kerja” untuk
pelatihan bagi Calon Wira Usaha Baru, apabila yang bersangkutan
sudah menjadi wira usaha baru/mandiri, dalam database dapat
didata sebagai lapangan pekerjaan baru (untuk dirinya sendiri)
yang diharapkan usahanya berkembang dengan baik sehingga
dapat menciptakan/menambah penyerapan lapangan usaha baru
sesuai target.
Sebagai upaya mencapai target Penciptaan 250.000 lapangan Kerja
di Kota Bandung, Dinas Tenaga Kerja mempunyai target kinerja
Tahun 2018 diperoleh data 50.000 lowongan kerja, harapannya
akan menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka, jika terjadi
penyerapan tenaga kerja.
“Janji Kampanye Walikota” kedua adalah Penciptaan 100.000 Wira
Usaha Baru juga merupakan Sasaran RPJMD 2013-2018
diimplementasikan dalam bentuk program dan kegiatan oleh
beberapa SPKD yang tugas pokok dan fungsinya beririsan dengan
target tersebut.Target kinerja ini menjadi tanggung jawab Dinas
Koperasi Usaha Kecil, Perindustrian dan Perdagangan sebagai
Leading Sector, SKPD pendukung adalah Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olah
Raga, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan Dinas Tenaga Kerja
sebagai leading sector. Pendukungan terhadap pencapaian target
tersebut direncanakan melalui pelatihan kewirausahaan pada akhir
tahun 2018 terlatih Calon Wira Usaha Baru sebanyak 7.500 orang
tenaga kerja.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 96
Tabel 6.1.
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 2013-2018
NO. INDIKATOR
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE
RPJMD
TARGET CAPAIAN TAHUNAN
KONDISI KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
2013 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
I KETENAGAKERJAAN
1 Wira Usaha Baru 0 1.120 1.340 1.520 1.680 1.840 7.500
2 Tingkat Pengangguran Terbuka 10,98 10,78 10,55 10,36 10,17 10,00 10,00
3 Lapangan Pekerjaan Baru 0 3.000 10.000 11.000 12.000 14.000 50.000
4 Rasio Tenaga Kerja Terampil dan Produktif 39% 50% 51% 52% 53% 54% 54%
5 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
14,05% 14,27% 14,60% 14,97% 15,09% 15,29% 15,29%
6 Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)
61,32% 55,00% 56,00% 57,00% 58,00% 58,00% 58,00%
II KETRANSMIGRASIAN
7 Jumlah Pemberangkatan Transmigrasi 3 KK 8 KK 10 KK 10 KK 11 KK 12 KK 51 KK
8 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Baik Baik Baik Baik Baik Baik 9 Nilai Evaluasi AKIP Baik Baik Baik Baik Baik Baik 10 Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat
yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Prosentase Tertib Administrasi Barang/Asset Daerah 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 98
Indikator pencapaian visi dan misi, tujuan, sasaran, dan program
lima tahun ke depan Urusan Ketenagakerjaan landasan penyusunan
target kinerjanya adalah didasarkan pada peraturan, yaitu target
kinerja berdasarkan RPJMD 2013-2018 dan IKU, target kinerja
berdasarkan SPM, dan target IKK. Keberhasilan pencapaian target
tersebutakan sangat tergantung pada komitmen seluruh aparat
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan jajaran Pemerintah serta
masyarakat dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
serta kestabilan pertumbuhan ekonomi yang menjadi faktor
determinan penciptaan kesempatan kerja baru, yaitu adanya
investasi baru, konsumsi masyarakat dan saving (tabungan), dan
kebijakan penganggaran (APBN, APBD Provinsi dan APBD
Kabupaten/Kota serta CSR) fasilitasinya diarahkan kepada
pembangunan melalui SKPD dalam bentuk program kegiatan, akan
sangat membantu pada pencapaian target kinerja yang sudah
ditetapkan;
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 99
RENSTRA
Penutup
BAB7
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013 -2018
yang berisi visi, misi, tujuan, strategi, dan arah kebijakan yang
diimplementasikan ke dalam program dan kegiatan adalah merupakan
pedoman bagi aparat Dinas Tenaga Kerja dan masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
5 (lima) tahun ke depan.
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013 –
2018, juga menjadi arah dan pedoman dalam penyusunan Rencana
Kerja Tahunan. Keberhasilan pembangunan urusan ketenagakerjaan
dalam mewujudkan visi MEWUJUDKAN PENYELENGGARA
KETENAGAKERJAAN TERBAIK, mengandung arti bahwa kita harus
mampu meningkatkan kualitas tenaga kerja yang unggul, memberikan
kesempatan kerja bagi masyarakat pencari kerja, mendorong dan
memotivasi para pengusaha untuk menciptakan perluasan kerja, serta
mengerahkan warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan untuk
mengikuti program transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja sebagai suatu
lembaga yang harus dapat menyiapkan tenaga kerja terampil dan
produktif, membina lembaga-lembaga latihan swasta, melakukan
akreditasi lembaga latihan swasta serta sertifikasi berdasarkan
kompetensinya sehingga dapat berdaya saing tinggi sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja serta memenuhi standar
nasional / internasional, mampu mewujudkan hubungan industrial
yang harmonis, dinamis, adil dan bermartabat, mencakup pembinaan
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 100
terhadap pengusaha, para pekerja dan lembaga-lembaga
ketenagakerjaan, sosialisasi perundang-undang ketenagakerjaan,
penanganan permasalahan/perselisihan ketenagakerjaan, memfasilitasi
penetapan Upah Minimum Kota, serta memberikan perlindungan
terhadap pekerja dan pengusaha, dengan melalui program dan kegiatan
yang berorientasi terhadap peningkatan keselamatan kerja, kesehatan
kerja dan jaminan sosial bagi tenaga kerja serta peningkatan
penegakkan hukum ketenagakerjaan, serta dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui program pengembangan wilayah
transmigrasi regional, dengan peningkatan lokasi transmigrasi,
pengerahan penempatan transmigran, dan penyuluhan kepada calon
transmigran.
Keberhasilan pencapaian RENSTRA ini akan dilakukan secara bertahap
melalui target capaian pada Rencana Kerja (Renja) dan melalui upaya
dan komitmen seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan
jajaran Pemerintah serta masyarakat dalam melaksanakan dan
mengoptimalkan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
ditetapkan secara sungguh-sungguh dengan prinsip kerja keras, kerja
cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas mewujudkan masyarakat Kota
Bandung yang unggul, nyaman, dan sejahtera.