Post on 21-Oct-2015
description
Dra. Nina Sardjunani, MA Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas
Disampaikan dalam Dialog Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan 2015-2019
Ruang SG 1-5, Bappenas, 30 Januari 2014
OUTLINE
PENDAHULUAN
RINGKASAN KEMAJUAN MDGs
URAIAN PENCAPAIAN MDGs
TINDAK LANJUT MDGs PASCA 2015
PENDAHULUAN
• Komitmen Indonesia untuk mencapai tujuan MDGs
mencerminkan komitmen negara untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya dan berkontribusi pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat dunia.
• MDGs merupakan acuan penting dalam penyusunan
dokumen RPJPN 2005-2025, RPJMN 2004-2009 dan
2010-2014, RKP Tahunan, dan APBN.
• Capaian Tujuan MDGs 2013 :
1. Tujuan MDGs yang telah tercapai;
2. Tujuan MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan
dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015 (on-track);
3. Tujuan MDGs yang telah menunjukkan kemajuan namun masih
diperlukan kerja keras.
RINGKASAN STATUS
KEMAJUAN MDGs
6
•MDG 1, proporsi penduduk dengan pendapatan kurang
dari USD 1,00 (PPP) per kapita per hari.
•MDG 3, Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat
pendidikan dasar, menengah dan tinggi; dan rasio angka
melek huruf perempuan terhadap laki-laki umur 15-24
tahun.
•MDG 6, angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian,
serta proporsi jumlah kasus tuberkulosis yang ditemukan,
diobati dan disembuhkan dalam program Directly
Observed Treatment Short Course (DOTS).
•MDG 8, Proporsi penduduk yang memiliki telepon seluler
TARGET YANG TELAH TERCAPAI
Target MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan
dapat tercapai pada tahun 2015 (on-track):
• MDG 1, indeks kedalaman kemiskinan, proporsi tenaga kerja yang
berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan
kerja, dan prevalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi.
• MDG 2, APM SD, proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan
sekolah dasar, serta angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun
(perempuan dan laki-laki).
• MDG 3, rasio APM perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A,
SMP/MTs/Paket B, dan pendidikan tinggi serta kontribusi perempuan
dalam pekerjaan upahan di sektor nonpertanian, dan proporsi kursi yang
diduduki perempuan di DPR.
• MDG 4, angka kematian neonatal, bayi, dan balita serta proporsi anak
usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak.
TARGET ON TRACK
7
8
• MDG 5, Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih, Angka
pemakaian kontrasepsi /CPR bagi perempuan menikah usia 15-49 semua cara,
dan cakupan pelayanan antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan.
• MDG 6, Angka kejadian Malaria (per 1,000 penduduk), proporsi penduduk
terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan Antiretroviral (ARV)
• MDG 7, konsumsi bahan perusak ozon, proporsi tangkapan ikan yang tidak
melebihi batas biologis yang aman, serta rasio luas kawasan lindung terhadap
total luas kawasan hutan dan rasio rasio kawasan lindung perairan terhadap
total luas perairan teritorial, proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan
terhadap sanitasi dasar layak di perkotaan.
• MDG 8, rasio ekspor dan impor terhadap PDB, rasio pinjaman terhadap
simpanan di bank umum, dan rasio pinjaman terhadap simpanan di BPR,
rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB dan rasio pembayaran pokok utang
dan bunga utang luar negeri terhadap penerimaan hasil ekspor (DSR),
proporsi penduduk yang memiliki jaringan telepon tetap.
TARGET ON TRACK
TARGET PERLU USAHA KERAS
(OFF TRACK)
9
Target MDGs yang telah menunjukkan kemajuan namun masih diperlukan kerja keras :
• MDG 1, persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional,
Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum 1400
kkal/kapita/hari dan 2000 kkal kkal/kapita/hari
• MDG 5, angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, Angka pemakaian
kontrasepsi (CPR) pada perempuan menikah usia 15-49 tahun saat ini, cara
modern, angka kelahiran remaja perempuan umur 15-19 tahun per 1000 perempuan
usia 15-19 tahun, kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
• MDG 6, prevalensi HIV dan AIDS, penggunaan kondom pada hubungan seks
berisiko tinggi, dan proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV dan AIDS, dan proporsi anak balita yang tidur dengan
kelambu berinsektisida
• MDG 7, rasio luas kawasan tertutup pepohonan, jumlah emisi CO2, konsumsi energi
primer per kapita, elastisitas energi, proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap sumber air minum layak di perdesaan, dan proporsi rumah
tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar layak di perdesaan.
• MDG 8, peningkatan proporsi rumah tangga dengan akses internet dan kepemilikan
komputer pribadi.
URAIAN PENCAPAIAN MDGS
TUJUAN 1: MENANGGULANGI
KEMISKINAN DAN KELAPARAN
TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Indikator Acuan
Dasar Data Terbaru
Target
MDGs 2015 Status Sumber
TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat
pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP) per hari dalam kurun waktu 1990-2015
1.1
Proporsi penduduk
dengan pendapatan
kurang dari USD 1,00
(PPP) per kapita per
hari
20,60%
(1990) 5,90 (2008) 10,30% ●
Bank Dunia
dan BPS
1.1a
Persentase penduduk
yang hidup di bawah
garis kemiskinan
nasional
15,10%
(1990) 11,47 (2013) 7,55% ▼
BPS,
Susenas
1.2 Indeks Kedalaman
Kemiskinan
2,70%
(1990) 1,75 (2013) Berkurang ►
BPS,
Susenas
Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
Persentase Penduduk yang Hidup di Bawah Garis
Kemiskinan Nasional
Sumber: BPS, Susenas berbagai tahun penerbitan
TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Indikator Acuan
Dasar Data Terbaru
Target
MDGs 2015 Status Sumber
TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Target 1B: Menciptakan Kesempatan Kerja Penuh dan Produktif dan Pekerjaan Yang Layak
Untuk Semua, Termasuk Perempuan dan Kaum Muda
1.4 Laju pertumbuhan
PDB per tenaga kerja*
3,52%
(1990)
5,24%
(2012) -
PDB
Nasional dan
Sakernas
1.5
Rasio kesempatan
kerja terhadap
penduduk usia 15
tahun ke atas
65% (1990) 63,71%
(2012) - -
BPS,
Sakernas
1.7
Proporsi tenaga kerja
yang berusaha sendiri
dan pekerja bebas
keluarga terhadap
total kesempatan
kerja**
71% (1990) 55,32%
(2012) Menurun ►
Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
Laju Pertumbuhan PDB per Tenaga Kerja Tahun 2012
Sumber: PDB Nasional dan Sakernas 2012
-5
0
5
10
15
20
PA
PU
A
NU
SA T
ENG
GA
RA
BA
RA
T
DK
I JA
KA
RTA
JAW
A B
AR
AT
D.I
. YO
GYA
KA
RTA
KA
LIM
AN
TAN
TIM
UR
KEP
ULA
UA
N R
IAU
BA
LI
BA
NTE
N
RIA
U
JAW
A T
ENG
AH
MA
LUK
U U
TAR
A
IND
ON
ESIA
NU
SA T
ENG
GA
RA
TIM
UR
KA
LIM
AN
TAN
SEL
ATA
N
SULA
WES
I BA
RA
T
JAW
A T
IMU
R
SUM
ATE
RA
SEL
ATA
N
BA
NG
KA
BEL
ITU
NG
LAM
PU
NG
GO
RO
NTA
LO
KA
LIM
AN
TAN
BA
RA
T
SUM
ATE
RA
BA
RA
T
JAM
BI
NA
NG
GR
OE
AC
EH D
AR
USS
ALA
M
SULA
WES
I SEL
ATA
N
SUM
ATE
RA
UTA
RA
KA
LIM
AN
TAN
TEN
GA
H
SULA
WES
I UTA
RA
BEN
GK
ULU
PA
PU
A B
AR
AT
MA
LUK
U
SULA
WES
I TEN
GG
AR
A
SULA
WES
I TEN
GA
H
Provinsi
5,24
TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Indikator Acuan
Dasar Data Terbaru
Target
MDGs 2015 Status Sumber
TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan
dalam kurun waktu 1990-2015
1.8
Prevalensi balita
dengan berat badan
rendah / kekurangan
gizi
31,0%
(1989)*
19,60%
(2013) ** 15,50% ►
* BPS,
Susenas
**Kemenkes,
Riskesdas 1.8a
Prevalensi balita gizi
buruk
7,2%
(1989)*
5,70% (2013)
** 3,60% ►
1.8b Prevalensi balita gizi
kurang
23,8%
(1989)*
13,90%
(2013) ** 11,90% ►
1.9
Proporsi penduduk
dengan asupan kalori
di bawah tingkat
konsumsi minimum:
BPS,
Susenas
- 1400
Kkal/kapita/hari
17,00%
(1990)
19,04%
(2013) 8,50%
- 2000
Kkal/kapita/hari
64,21%
(1990)
68,25%
(2013) 35,32%
Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
Persen Gizi Kurang dan Stunting pada Anak
Balita,
Tahun 2007 - 2012
Sumber: Kemenkes, Riskesdas 2007, 2010, dan 2013
Proporsi Penduduk dengan Asupan Kalori
< 1.400 Kkal dan < 2.000 Kkal Tahun 2013
Sumber BPS, Susenas 2013
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Bal
i
Nu
sa T
engg
ara
Bar
at
Kal
iman
tan
sel
atan
DI Y
ogy
akar
ta
Ban
ten
Sula
wes
i Sel
atan
Sula
wes
i Bar
at
Ke
pu
lau
an R
iau
Sum
ater
a B
arat
Sula
wes
i Uta
ra
Sula
wes
i Te
nga
h
Ria
u
Be
ngk
ulu
Sum
ater
a U
tara
Jaw
a B
arat
Sum
ater
a Se
lata
n
Sula
wes
i Te
ngg
ara
Ind
on
esi
a
Kal
iman
tan
Bar
at
Lam
pu
ng
Ace
h
Kal
iman
tan
Ten
gah
DK
I Jak
arta
Jaw
a Te
nga
h
Jaw
a Ti
mu
r
Jam
bi
Ban
gka
Be
litu
ng
Nu
sa T
engg
ara
Tim
ur
Mal
uku
Go
ron
talo
Pap
ua
Bar
at
Kal
iman
tan
Tim
ur
Pap
ua
Mal
uku
Uta
ra
Konsumsi Kalori < 1400 Kkal Konsumsi Kalori < 2000 Kkal
TUJUAN 2: MENCAPAI
PENDIDIKAN DASAR UNTUK
SEMUA
TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA
Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Target
MDGs 2015 Status Sumber
TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA
Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan di manapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar
2.1 Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/sederajat
88,70% (1990)*
95.71% (2012)**
100,0 ► *BPS, **Kemendikbud
2.2 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD
62,00% (1990)
96.43% (2012)
100,0 ► Kemendikbud
2.3. Angka melek huruf
penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan laki-laki
96,60% (1990)
99.08% (2012)
100,0 ► BPS
Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
Perkembangan APM dan APK Jenjang SD/MI dan
SMP/MTs tahun 1992-2012
Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
0
20
40
60
80
100
120
1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
APK SD/MI/Paket A APM SD/MI/Paket A
APK SMP/MTs/Paket B APM SMP/MTs/Paket B
Perbedaan APM dan APK Jenjang SD/MI/sederajat
Menurut Provinsi Tahun Ajaran 2012
Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
0
20
40
60
80
100
120
140
Bal
iN
TBD
KI J
akar
taM
alu
ku U
tara
DI Y
ogy
akar
taK
ep
ula
uan
Ria
uSu
mat
era
Bar
atK
alim
anta
n T
imu
rN
TTB
angk
a B
elit
un
gK
alim
anta
n T
en
gah
IND
ON
ESIA
Ban
ten
Jaw
a Te
nga
hSu
law
esi
Uta
raJa
wa
Tim
ur
Sula
we
si S
ela
tan
Kal
iman
tan
Se
lata
nJa
mb
iIN
DO
NES
IALa
mp
un
gSu
law
esi
Te
nga
hSu
mat
era
Uta
raR
iau
Go
ron
talo
NTT
Sum
ate
ra S
ela
tan
Kal
iman
tan
Bar
atN
TBM
alu
kuP
apu
aSu
law
esi
Bar
atP
apu
a B
arat
Ace
h
APM
APK
TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN
GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Indikator Acuan
Dasar
Data
Terbaru
Target
MDGs
2015
Status Sumber
TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada
tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015
3.1
Rasio perempuan terhadap laki-laki di
tingkat pendidikan dasar, menengah dan
tinggi
- Rasio APM perempuan/ laki-laki di SD 100,27
(1993)
99.81
(2013)* 100,00 ●
BPS,
Susenas
- Rasio APM perempuan/ laki-laki di
SMP
99,86
(1993)
105.69
(2013)* 100,00 ●
- Rasio APM perempuan/ laki-laki di
SMA
93,67
(1993)
100.66
(2013)* 100,00 ●
- Rasio APM perempuan/ laki-laki di
Perguruan Tinggi
74,06
(1993)
109.73
(2013)* 100,00 ●
3.2 Kontribusi perempuan dalam pekerjaan
upahan di sektor nonpertanian
29,24%
(1990)
35.10%
(2013) Meningkat ►
BPS,
Sakernas
3.3 Proporsi kursi yang diduduki perempuan
di DPR
12,50%
(1990)
16.79%
(2013) Meningkat ► KPU
Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
Keterangan: *angka pada triwulan I 2013
Kecenderungan Rasio APM Perempuan
terhadap Laki-laki menurut Jenjang
Pendidikan, Tahun 2000-2013
Sumber: BPS, Susenas berbagai tahun
85
90
95
100
105
110
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Ra
sio
AP
M
Tahun Rasio APM perempuan/laki-laki di SD
Rasio APM perempuan/laki-laki di SMP
Rasio APM perempuan/laki-laki di SMA
Keragaman Kontribusi Perempuan Dalam
Pekerjaan Upahan Di Sektor Nonpertanian, 2000-2013
33,5
32,3 31,9 31,7 31,5
32,9
34,3
33,3
35,4
37,1 36,6 36,7
35,8
35,1
30
32
34
36
38
2000
2001
2003
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Pe
rse
nta
se
Tahun
Sumber: BPS, Sakernas berbagai tahun
Keragaman Kontribusi Perempuan Dalam
Pekerjaan Upahan Di Sektor
Nonpertanian Antarprovinsi, 2013
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2013
44
,7
42
,3
40
,2
39
,1
39
,0
38
,6
38
,4
38
,1
37
,7
37
,6
37
,4
37
,2
36
,7
36
,4
36
,1
35
,6
35
,2
35
,1
34
,8
34
,3
34
,2
33
,9
33
,9
32
,9
32
,8
31
,5
31
,3
30
,6
30
,1
29
,4
29
,1
27
,9
26
,7
25
,1
0
10
20
30
40
50
Pe
rse
nta
se
Provinsi
Kecenderungan Keterwakilan Perempuan
dalam DPR menurut Periode Pemilihan,
Tahun 1950-2014
3,8
6,3 5,1
7,8
6,3
8,5
13,0 12,5
10,8
9,0
11,6
16,7
2
6
10
14
18
195
0-1
95
5
195
5-1
96
0
195
6-1
95
9
197
1-1
97
7
197
7-1
98
2
198
2-1
98
7
198
7-1
99
2
19
92
-19
97
199
7-1
99
9
199
9-2
00
4
200
4-2
00
9
200
9-2
01
4
Pe
rse
nta
se
Periode
Sumber: BPS; Keterangan: Data periode 2009-2014 adalah kondisi akhir tahun
2013
TUJUAN 4:
MENURUNKAN ANGKA
KEMATIAN ANAK
TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK
Indikator Acuan
Dasar
Data
Terbaru
Target
MDGs
2015
Status Sumber
TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK
Target 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun
waktu 1990-2015
4.1 Angka Kematian Balita per 1000
kelahiran hidup 97 (1991)
40
( 2012) 32 ►/ ▼
BPS, SDKI
4.2
Angka Kematian Bayi (AKB) per
1000 kelahiran hidup 68 (1991)
32
(2012) 23 ► / ▼
4.2a Angka Kematian Neonatal per
1000 kelahiran hidup 32 (1991)
19
(2012) Menurun ►
4.3 Persentase anak usia 1 tahun
yang diimunisasi campak
44,5%
(1991)
74,20 %
(2013)** Meningkat ►
*BPS,
SDKI
**BPS,
Susenas
Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
Angka Kematian Balita dan Kematian Bayi telah mengalami penurunan tajam tetapi diperkirakan
masih belum mencapai target pada tahun 2015
Angka Kematian Neonatal tidak turun dibandingkan sebelumnya
Kematian Neonatal merupakan komponen besar terhadap kematian Bayi dan Balita
TUJUAN 5:
MENINGKATKAN
KESEHATAN IBU
TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
Indikator Acuan
Dasar Data Terbaru
Target
MDGs 2015 Status Sumber
TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015
5.1 Angka Kematian Ibu per 100,000
kelahiran hidup
390
(1991) 359 (2012) 102 ▼ BPS, SDKI
5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong
tenaga kesehatan terlatih
40,70
%
(1992)
83,10 % (2012) Meningkat ► BPS, Susenas
Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015
5.3
Angka pemakaian kontrasepsi /CPR
bagi perempuan menikah usia 15-49,
semua cara
49,7%
(1991) 61,9 % (2012) Meningkat ►
BPS, SDKI
*BPS, Susenas
**Kemenkes,
Riskesdas
5.3a
Angka pemakaian kontrasepsi (CPR)
pada perempuan menikah usia 15-49
tahun saat ini, cara modern
47,1%
(1991) 57,90 % (2012) Meningkat ▼
5.4
Angka kelahiran remaja (perempuan
usia 15-19 tahun) per 1000
perempuan usia 15-19 tahun
67
(1991) 48 (2012) Menurun ▼
5.5
Cakupan pelayanan Antenatal
(sedikitnya satu kali kunjungan dan
empat kali kunjungan)
- 1 kunjungan: 75,0% 96,9 % (2012)
Meningkat ►
- 4 kunjungan: 56,0%
(1991) 73,5% (2012)
►
5.6 Unmet Need (kebutuhan keluarga
berencana/KB yang tidak terpenuhi)
12,70
%
(1991)
11,4% (2012) Menurun ▼
Sumber: SDKI berbagai tahun
Sumber: BPS, Susenas
Inkonsistensi antara Peningkatan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan AKI
pencegahan dan penanganganan komplikasi kebidanan serta pencegahan kematian ibu tidak sepenuhnya bisa dilakukan oleh tenaga
kesehatan.
sebagian besar komplikasi kebidanan tidak dapat diprediksi (unpredictable)
Kesiapan pelayanan 24/7 di semua tingkat pelayanan
sering terjadi keterlambatan baik pada tingkat pelayanan primer,
keterlambatan dalam proses rujukan keterlambatan dan
keterlambatan pelayanan di RS.
masih banyak Puskesmas PONED yang tidak perfungsi sebagai
fasilitas PONED
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS,
MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR
LAINNYA
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA
Indikator Acuan
Dasar
Data
Terbaru
Target
MDGs 2015 Status Sumber
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA
Target 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS hingga tahun
2015
6.1 Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total
populasi -
0,43%
(2012)* Menurun ▼
Pemodelan
matematika
HIV di
Indonesia
tahun 2012
6.2 Penggunaan kondom pada hubungan seks
berisiko tinggi terakhir
12,8%
(2002/03)
37.6%
(2011) Meningkat ▼
*BPS,
SKRRI
** STBP,
Kemenkes
6.3
Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun
yang memiliki pengetahuan komprehensif
tentang HIV/AIDS
-
21.25%
Rapid survey
tahun 2012 di
Prov. Jabar,
Lampung,
Sulsel, Papua,
Kaltim, NTB)
▼
Rapid
survey,
Kemenkes
Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai
dengan tahun 2010
6.5 Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang
memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral -
84,67%
(2013) Meningkat ► Kemenkes
Angka Kumulatif HIV-Juni 2013*
Sumber: Kemenkes RI, 2013
Angka kumulatif AIDS sampai dengan
Juni 2013*
Sumber: Kemenkes RI, 2013
AIDS Case Rate Provinsi dan Nasional sampai
dengan Juni 2013
Sumber: Kemenkes RI, 2013
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN
PENYAKIT MENULAR LAINNYA
Indikator Acuan
Dasar Data Terbaru
Target
MDGs
2015
Status Sumber
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA
Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit
utama lainnya hingga tahun 2015
6.6 Angka kejadian dan tingkat kematian akibat
Malaria
66.a Angka kejadian Malaria (per 1,000 penduduk) 4,68
(1990) 1,69% (2012) Menurun ► Kemenkes
6.7 Proporsi anak balita yang tidur dengan
kelambu berinsektisida - 16,5% (2010)* Meningkat ▼
*Kemenkes,
RIskesdas
2010
6.8 Proporsi anak balita dengan demam yang
diobati dengan obat anti malaria yang tepat - 34,7% (2010)
Riskesdas
2010
Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
Sumber: Kemenkes, berbagai tahun
Sumber: Kemenkes RI, 2013
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN
PENYAKIT MENULAR LAINNYA
Indikator Acuan
Dasar
Data
Terbaru
Target
MDGs 2015 Status Sumber
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA
Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit
utama lainnya hingga tahun 2015
6.9 Angka kejadian, prevalensi dan tingkat
kematian akibat Tuberkulosis
6.9a Angka kejadian Tuberkulosis (semua
kasus/100,000 penduduk/tahun)
343
(1990)
187
(2012) Dihentikan,
mulai
berkurang
●
Laporan TB
Global WHO,
2011
6.9b Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per
100,000 penduduk)
443
(1990)
213
(2012)
6.9c Tingkat kematian karena Tuberkulosis
(per 100,000 penduduk)
92
(1990)
27
(2012)
6.10
Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis
yang terdeteksi dan diobati dalam
program DOTS
●
6.10
a
Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis
yang terdeteksi dalam program DOTS
20,0%
(2000)*
84,41%
(2012)** 70,0% ●
*Laporan TB
Global WHO
**Laporan
Kemenkes,
2011
6.10
b
Proporsi kasus Tuberkulosis yang
diobati dan sembuh dalam program
DOTS
87,0%
(2000)*
90,2%
(2012)** 85,0% ●
Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
Sumber: Kementerian Kesehatan
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Target MDGs
2015 Status Sumber
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan dan
program nasional serta mengurangi kerusakan pada sumberdaya lingkungan
7.1
Rasio luas kawasan tertutup
pepohonan berdasarkan hasil
pemotretan citra satelit dan
survei foto udara terhadap luas
daratan
59,97%
(1990) 52.54% (2012) Meningkat ▼
Kementerian
Kehutanan
7.2 Jumlah emisi karbon dioksida
(CO2)
1.377.983
Gg CO2e
(2000)
1,791,372 Gg
CO2e (2005) Berkurang ▼
Kementerian
Lingkungan
Hidup
7.2a Jumlah konsumsi energi primer
(per kapita)
2,64 BOE
(1991)
4.95 BOE
(2010) Berkurang ▼
Kementerian
Energi dan
Sumber Daya
Mineral
7.2b Intensitas energi
5,28 SBM/
USD 1,000
(1990)
4.61 SBM/USD
1,000 (2010) Menurun ▼
7.2c Elastisitas energi 0,98 (1991) 1.6 (2010) Menurun ▼
7.2d Bauran energi untuk energi
terbarukan
3,5%
(2000) 5.00% (2010) - ▼
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Indikator Acuan Dasar Data Terbaru Target
MDGs 2015 Status Sumber
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan dan
program nasional serta mengurangi kerusakan pada sumberdaya lingkungan
7.3 Jumlah konsumsi bahan perusak
ozon (BPO) dalam metrik ton
8.332,7
metrik ton
BPO
(1992)
202 metric tons
methyl bromide
5,001.87 metric
tons (2012)
0 CFCs
sementara
HCFCs
menurun
►
Kementerian
Lingkungan
Hidup
7.4
Proporsi tangkapan ikan yang
berada dalam batasan biologis
yang aman
66,08%
(1998) 96.86% (2011)
Tidak
terlampaui ►
Kementerian
Kelautan &
Perikanan
7.5
Rasio luas kawasan lindung untuk
menjaga kelestarian
keanekaragaman hayati terhadap
total luas kawasan hutan
26,40%
(1990) 28.45% (2012) Meningkat ►
Kementerian
Kehutanan
7.6
Rasio kawasan lindung perairan
terhadap total luas perairan
teritorial
0,14%
(1990)
*
4.97% (2011)** Meningkat ►
*Kem.
Kehutanan
**Kem. Kelautan
&
Perikanan
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Indikator Acuan
Dasar
Data
Terbaru
Target
MDGs
2015
Status Sumber
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses
berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi layak hingga tahun 2015
7.8
Proporsi rumah tangga dengan
akses berkelanjutan terhadap
air minum layak, perkotaan dan
perdesaan
37,73%
(1993)
64.60%
(2012) 68.87% ▼
BPS,
Susenas 7.8a Perkotaan
50,58%
(1993)
76.41%
(2012) 75.29% ●
7.8b Perdesaan 31,61%
(1993)
52.98%
(2012) 65.81% ▼
7.9
Proporsi rumah tangga dengan
akses berkelanjutan terhadap
sanitasi layak, perkotaan dan
perdesaan
24,81%
(1993)
57.82%
(2012) 62.41% ▼
7.9a Perkotaan 53,64%
(1993)
73.15%
(2012) 76.82% ►
7.9b Perdesaan 11,10%
(1993)
42.73%
(2012) 55.55% ▼
Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Terhadap
Air Minum dan Sanitasi Layak
Sumber: BPS, Susenas berbagai tahun
37,7
37,7
38,0
41,3
42,7
42,0
42,2 37,5
48,7
48,3
47,7
48,8
47,6
47,8
48,3
68,9
24,8 27
,5
21,9 25
,2 27,5 28
,9 32,6
32,7 34
,3 35,6
35,6 38
,1
35,0
44,2
62,4
46,547,7 44,2
42,8
55,6
55,5
51,2
48,6
0
25
50
75
1993
1995
1997
1999
2001
2003
2005
2007
2009
2011
2013
2015
Akses terhadap air
minum layak
Akses terhadap
sanitasi layak
Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Berkelanjutan
Terhadap Sumber Air Minum Layak, Perkotaan,
Perdesaan, Serta Perkotaan Dan Perdesaan, 2011
Sumber: Susenas (BPS), berbagai tahun
Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Berkelanjutan
Terhadap Sanitasi Layak, Perkotaan, Perdesaan, Serta
Total (Perkotaan Dan Perdesaan) Tahun 2012
Sumber : BPS, Susenas berbagai tahun
Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses
Berkelanjutan Terhadap Sanitasi Layak, Menurut
Provinsi Tahun 2012
Sumber : BPS, Susenas 2012
TUJUAN 8: MEMBANGUN
KEMITRAAN GLOBAL UNTUK
PEMBANGUNAN
TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
Indikator Acuan
Dasar
Data
Terbaru
Target
MDGs 2015 Status Sumber
TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
Target 8A: Mengembangan sistem keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis
peraturan, dapat diprediksi dan tidak diskriminatif
8.6a
Rasio ekspor dan impor
terhadap PDB (indikator
keterbukaan ekonomi)
41,60%
(1990)*
43,62%
(2012)** Meningkat ►
* BPS &
Bank
Dunia
** BPS
8.6b Rasio pinjaman terhadap
simpanan di bank umum
45,80%
(2000)
84,51%
(2012) Meningkat ► Statistik
Perbankan
Indonesia,
BI 8.6c Rasio pinjaman terhadap
simpanan di BPR
101,30%
(2003)
111,64%
(2012) Meningkat ►
Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
Sumber : BPS, berbagai tahun
Perkembangan Impor, Ekspor, Pertumbuhan
PDB dan Rasio Ekspor dan Impor
terhadap PDB
41,4%
45,0%
43,62%
41,41%
-
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1.000
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
19
90
19
91
19
92
19
93
19
94
19
95
19
96
19
97
19
98
19
99
20
00
20
01
20
02
20
03
20
04
20
05
20
06
20
07
20
08
20
09
20
10
20
11
20
12
Sem
I 2
01
3
Mili
ar U
SD
Pe
rse
nta
se T
ingk
at K
ete
rbu
kaan
Eko
no
mi)
Tingkat Keterbukaan Ekonomi Ekspor Impor GDP Harga Berlaku (billion USD)
TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
Indikator Acuan
Dasar
Data
Terbaru
Target
MDGs
2015
Status Sumber
TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
Target 8D :Menangani Utang Negara Berkembang Melalui Upaya Nasional Maupun
Internasional Untuk Dapat Mengelola Utang Dalam Jangka Panjang
8.12 Rasio pinjaman luar negeri
terhadap PDB
24,59%
(1996)
7,40%
(2012) Berkurang ►
Kementerian
Keuangan
8.12
a
Rasio pembayaran pokok
utang dan bunga utang luar
negeri terhadap penerimaan
hasil ekspor (DSR)
51,00%
(1996)
4,60%
(2012)* Berkurang ►
Statistik
Utang Luar
Negeri
Indonesia
*Profil Utang
Pemerintah
Pusat
Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
Outstanding Pinjaman Luar Negeri mengalami peningkatan
dari Rp 614,81 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 640,66
triliun pada pertengahan Agustus 2013.
KEADAAN DAN KECENDERUNGAN
Penurunan rasio pembayaran kewajiban utang luar negeri
Pemerintah terhadap Penerimaan Hasil Ekspor (Debt Service
Ratio/DSR) pada tahun 2012 mencapai 4,61%.
Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu dari 8,3% pada tahun
2011, menjadi 7,4% pada tahun 2012, bahkan mencapai 6,8%
pada bulan Agustus 2013.
TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
Indikator Acuan
Dasar
Data
Terbaru
Target
MDGs
2015
Status Sumber
TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
Target 8F : Bekerja Sama Dengan Swasta Dalam Memanfaatkan Teknologi Baru, Terutama
Teknologi Informasi Dan Komunikasi
8.14
Proporsi penduduk yang
memiliki jaringan PSTN
(kepadatan fasilitas telepon
per jumlah penduduk)
4,02%
(2004)
3,23%
(2012) Meningkat ►
Kemkominfo
8.15 Proporsi penduduk yang
memiliki telepon seluler
14,79%
(2004)
131,41%
(2012) 100,00% ●
8.16 Proporsi rumah tangga
dengan akses internet -
30,66%
(2012) 50,00% ▼ BPS, Susenas
8.16a Proporsi rumah tangga yang
memiliki komputer pribadi -
14,86%
(2012) Meningkat ▼
BPS,
Susenas
Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
Awalnya jaringan Public Switched Telephone Network
(PSTN) merupakan moda utama bagi komunikasi, sejak
tahun 2002 tren tersebut bergeser ke akses nirkabel
(wireless) termasuk seluler.
Hal ini terlihat dari proporsi penduduk Indonesia yang
memiliki jaringan PSTN hanya 4,02% dibandingkan
dengan seluler sebesar 14,79% pada tahun 2004.
Proporsi penduduk Indonesia yang memiliki telepon
seluler pada tahun 2012 yaitu 131,41%, jauh lebih besar
dari PSTN yang hanya mencapai 3,23% pada tahun
yang sama.
Proporsi rumah tangga dengan
akses internet meningkat dari
11,06% pada tahun 2009
menjadi 26,21% tahun 2011 dan
30,66% pada tahun 2012.
Adapun proporsi rumah tangga
yang memiliki komputer pribadi
juga meningkat dari 10,20%
pada tahun 2009 menjadi
12,30% di tahun 2011 dan
14,86% di tahun 2012.
PSTN dan Seluler
Internet dan Komputer
KEADAAN DAN KECENDERUNGAN
TINDAK LANJUT
PASCA MDGs 2015
“Summary Of Papers: “From Millennium
Development Goals To Sustainable
Development Goals”
Source: Commonwealth Ministers Reference Book 2012
64
1. Sustainable Development
Goals
Usulan Goal
SDG 1:
Pada tahun 2030, jika tidak sebelumnya,
semua orang di dunia akan memiliki akses
air dan sanitasi yang aman dan
berkelanjutan, gizi yang cukup,
pelayanan kesehatan dasar, infrastruktur
dasar, termasuk listrik, jalan, dan
konektivitas ke jaringan informasi global.
65
66
SDG 2: Dari 2015-2030, semua bangsa akan mengadopsi strategi ekonomi yang
semakin membangun teknologi yang berkelanjutan, insentif pasar yang
tepat, dan tanggung jawab individu.
Dunia akan bergerak bersama menuju sistem rendah karbon energi,
sistem pangan yang berkelanjutan, daerah perkotaan yang
berkelanjutan (termasuk ketahanan dalam menghadapi bahaya yang
berkembang), dan stabilisasi populasi dunia melalui pilihan kesuburan
sukarela keluarga yang didukung oleh layanan kesehatan dan pendidikan.
Negara-negara akan mengadopsi langkah perubahan selama 15 tahun ini,
secara individu dan dengan kerja sama global, yang akan memungkinkan
manusia untuk menghindari ambang planet paling berbahaya.
Masyarakat dunia akan membantu negara-negara berpenghasilan
rendah untuk menanggung biaya tambahan yang mereka mungkin
memerlukan adopsi dari sistem yang berkelanjutan untuk energi,
pertanian, dan sektor lainnya.
67
SDG 3:
Setiap negara akan mempromosikan kesejahteraan dan kemampuan semua warga negara mereka,
memungkinkan semua warga negara untuk mencapai potensi mereka, terlepas dari kelas,
gender, etnis, agama, atau ras.
Setiap negara akan memantau kesejahteraan warganya dengan peningkatan pengukuran dan
pelaporan kepuasan hidup.
Perhatian khusus akan diberikan kepada anak usia dini, remaja, dan orang tua, mengatasi
kerentanan dan kebutuhan masing-masing kelompok usia.
68
SDG 4:
Pemerintah di semua tingkatan akan bekerja sama
untuk mempromosikan pembangunan
berkelanjutan di seluruh dunia.
Target ini mencakup komitmen untuk supremasi
hukum, hak asasi manusia, transparansi,
partisipasi, inklusi, dan suara institusi ekonomi
yang mendukung swasta, publik, dan sektor
masyarakat sipil dengan cara yang produktif dan
seimbang. “Power is held in trust to the people, not as a privilege of the state”
Isu Penting dalam OWG SDGs
1. prasyarat pertumbuhan untuk penanggulangan kemiskinan;
2. industrialisasi dan pembangunan infrastruktur sebagai pendorong utama pertumbuhan;
3. perdagangan terbuka yang adil berdasarkan aturan;
4. akses aman, terjangkau dan energi yang dapat diandalkan;
5. pentingnya peran energi terbarukan dalam sistem energi, dan
6. peran penting dari efisiensi energi dan konservasi sebagai komponen keberlanjutan.
69
Considerable Issues of OWG SDGs
1. Kemiskinan
2. Ketahanan pangan
3. Air dan sanitasi
4. Kesehatan
5. Pendidikan
6. Pekerjaan
7. Pencapaian universal pembangunan
sosial
70
2. Post-MDGs
“Summary of Report of Secretary - General
A Life of Dignity for All: Accelerating
Progress Towards the Millennium
Development Goals and Advancing the
United Nations Development Agenda
Beyond 2015”
United Nation General Assembly – A/68/202, July 26, 2013
71
Isu Penting 1. Memberantas kemiskinan
dalam segala bentuknya
2. Mengatasi pengecualian dan
ketidaksetaraan
3. Memberdayakan perempuan
dan anak perempuan
4. Memberikan pendidikan yang
berkualitas dan belajar
sepanjang hayat
5. Meningkatkan kesehatan
6. Mengataasi perubahan iklim
7. Mengatasi tantangan
lingkungan
8. Mendorong pertumbuhan
inklusif dan berkelanjutan dan
pekerjaan yang layak 72
9. Mengakhiri kelaparan dan
kekurangan gizi
10. Mengatasi tantangan
demografis
11. Meningkatkan kontribusi
positif migran
12. Mengatasi tantangan
urbanisasi
13. Membangun perdamaian dan
pemerintahan yang efektif
didasarkan pada aturan
hukum dan suara lembaga
14. Mendorong kemitraan global
15. Memperkuat kerangka kerjasama
pembangunan internasional
3. Post-2015 Development Agenda
“A New Global Partnership: Eradicate
Poverty and Transform Economies Through
Sustainable Development”
The Report of the High-Level Panel of Eminent Persons on
the Post-2015 Development Agenda
12 Ilustrative Goals
74
“Tujuan Universal, Target Nasional”
‘The Report of the HLPEP on the Post-2015 Development Agenda’
KONVERGENSI
SDGs, UN GA, DAN HLPEP
75
SDGs
UN GA
HLPEP
KONVERGEN
PEMETAAN
KONVERGENSI
SDGS, UN GA,
DAN HLPEP
76
NO. AREA FOKUS OWG on
SDGs UN GA HLPEP
1. Kemiskinan ● ● ●
2. Inequality ●
3. Pemberdayaan Perempuan ● ●
4. Kualitas Pendidikan ● ● ●
5. Peningkatan Kesehatan ● ● ●
6. Perubahan Iklim ●
7. Lingkungan ● ● ●
8. Pertumbuhan yang Berkelanjuta ● ●
9. Kelaparan dan Keamanan Makanan ● ● ●
10. Tantangan Demografi ● ●
11. Pekerja Migran ●
12. Urbanisasi ● ●
13. Kedamaian dan Pemerintah ● ● ●
14. Kemitraan Global ● ● ●
15. Pembangunan Internasional ●
16. Air dan Sanitasi ● ●
17. Energi ● ●
18. Aset sumber daya alam ●
19. Infrastruktur ●
20. Pembangunan sosial ●
Integrasi MDGs Dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan
RPJPN
RPJMN
RENSTRA K/L
RPJMD
RENSTRA DAERAH
RKP
RKPD
APBN
APBD
TUJU
AN P
EMBA
NG
UN
AN
MIL
ENIU
M/M
DG
s
PELAKSANAANPROGRAM
VISI & MISI PRESIDEN
VISI & MISI KEPALA DAERAH
MDGs telah diarusutamakan dalam berbagai dokumen perencanaan
NASIONAL (RPJPN, RPJMN, RKP), perencanaan K/L (RENSTRA, RENJA KL)
dan implementasi pembiayaan dalam dokumen anggaran (DIPA) 77
MAINSTREAMING MDGs, SDGs, DAN POST 2015 DEVELOPMENT AGENDAS