MDGs drKifli1
-
Upload
ibnu-fadirul-wahed -
Category
Documents
-
view
38 -
download
0
Embed Size (px)
Transcript of MDGs drKifli1
-
DZULKIFLI MACHMUDZ
-
Terdiri dari 8 goal/tujuan, 18 target dan 48 indikator untuk kurun waktu 1990-2015
Goal 1: Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan Goal 2: Mencapai pendidikan dasar untuk semua Goal 3: Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan Goal 4: Menurunkan angka kematian anak Goal 5: Meningkatnya kesehatan ibu Goal 6: Memerangi HIV/AIDS, Malaria serta penyakit manular lainnya Goal 7: Memastikan kelestarian Lingkungan Goal 8: Membangun kemitraan global untuk pembangunan
-
Salah satu strategi pencapaian Prioritas Nasional Bidang Kesehatan adalah :
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif preventif
-
*VISIMASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILANRPJMN 2010 - 20148 FOKUS PRIORITAS NASIONAL BIDANG KESEHATANPeningkatan KIA & KBPerbaikan gizi masyarakatPengendalian penyakit menular & tidak menular dan keslingPemenuhan SDM KesehatanPeningkatan ketersediaan, keterjangkauan, safety, mutu, penggunaan obat/makananJamkesmasPemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier8 PRIORITAS REFORMASI KESEHATANJamkesmasPelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)Ketersediaan Obat Saintifikasi Jamu Reformasi Birokrasi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Penangananan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK)Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital)MDG 2015Relevansi Terhadap Fokus Prioritas dan Reformasi Kesehatan
-
Arah pembangunan yang disepakati secara global dalam MDGs meliputi:
-
Tantangan target pencapaian MDGs di bidang kesehatan sampai dengan tahun 2015 mencakup penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta penurunan angka penyakit menular seperti HIV/AIDS.
Diharapkan AKI dari 228/100.000 kelahiran hidup menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, sementara AKB dari 34/1000 kelahiran hidup menjadi menjadi 23/1000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Keberhasilan pencapaian target tersebut di atas sangat dipengaruhi oleh kesiapan SELURUH JAJARAN PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN mulai dari garis terdepan !
-
5 (lima) kegagalan pelayanan kesehatan inverse care (tidak tepat sasaran)impoverishing care (Pelayanan kuratif mahal jatuh miskin)fragmented and fragmenting care (terkotak kotak, tidak holistik)unsafe care (Tidak aman)misdirected care(alokasi dana tidak tepat)4 (empat) Paket Reformasi Kesehatan universal coverage reform. service delivery reform. public policy reform. leadership reform. Sumber : WHO Report 2008
-
GOAL 1 ERADICATE EXTREME POVERTY AND HUNGER
-
IMPLEMENTASI PROGRAMPENANGGULANGAN : KURANG ENERGI PROTEIN (KEP), ANEMIA GIZI BESI, GANGGUAN AKIBAT KURANG YODIUM (GAKY), KURANG VITAMIN A, DAN KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO LAINNYA,TERUTAMA DI KALANGAN PENDUDUK MISKINPENINGKATAN PERAN MASYARAKAT (CIVIC EDUCATION) TENTANG PENTINGNYA KESEIMBANGAN ASUPAN DAN KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL, BAYI, BALITA DAN PENINGKATAN SURVEILANS GIZI
-
Gizi, Kesehatan dan Kualitas SDMDaya tahan rendahMudah sakitKematianDaya tahan rendahAbsensi meningkatProduktivitas rendahPendapatan rendahTumbuh kembang otak tidak optimalGangguan kecerdasan & mentalPotensi pendidikan rendahUmur Harapan HidupPendapatan per kapitaTgkt melek hurufGIZI *
-
%
-
*STATUS GIZI BALITADI JAWA TIMUR TAHUN 2009*Kurang Gizi ( KEP ) : Gizi Kurang + Gizi Buruk** Prevalensi maksimalSumber PSG 09
STATUS GIZI BALITAPREVALENSI( %)RPJMN2014 ( % )**Kurang Gizi (KEP)*12,7 15,0Gizi Buruk2,72,5Sangat Pendek & Pendek34,232,0
-
Prevalensi Kurang Energi Protein (KEP) Di Jawa TimurTahun 2005 - 2009 (Berdasarkan Hasil Survey PSG) RISKESDAS 2007 NASIONAL GIZI KURANG 18,4% DAN GIZI BURUK 5.4 %
-
RENSTRA PROGRAM PERBAIKAN GIZI 2009 - 2014
1. PENYUSUNAN PETA INFORMASI MASYARAKAT KURANG GIZI2. PENANGGULANGAN KEP,ANEMIA GIZI BESI,GAKY.KVA & ZAT GIZI MIKRO LAINNYA3. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PENCAPAIAN KADARZI4.PENYELIDIKAN SURVEILANS UNTUK KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI5.PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUA TENTANG PENANGANAN MASALAH GIZIKEGIATAN
-
GOAL 4 REDUCE CHILD MORTALITY
-
Target AKBA World Summit for Children (65 per 1.0000 kh) th 2000 telah tercapai dan Target MDG diperkirakan dapat tercapaiKesenjangan capaian antar propinsi masih tinggiPENURUNAN KEMATIAN BAYI dan BALITAMDG 2015AKABAAKBAKN
Chart1
6891323323933239
5781303433534335
4658263543135431
3546203762237622
3444193908339083
3981439814398143981439814
4017940179401794017940179
4200542005420053223
MDG 2015
AKB
AKBA
Kem. Neonatal
AKBA MDG
AKB MDG
Kematian per 1.000 kelahiran hidup
Sheet1
AKBAKBAKem. NeonatalAKB RPJMNAKBA MDGAKB MDG
1/1/91689132
1/1/94578130
1/1/97465826
1/1/03354620
1/1/07344419
1/1/0926
1/1/10
1/1/153223
2000200120022003200420052006200720082009201020112012201320142015
40.839.037.235.533.932.330.829.428.126.925.724.623.522.521.620.7
Sheet1
AKB
AKBA
Kematian per 1.000 kelahiran hidup
Trend AKB dan AKBA: SDKI, RPJM dan MDG
Sheet2
Sheet3
-
GAMBARAN AKB DI JAWA TIMUR TAHUN 1987 S/D TAHUN 2009Sumber : BPS Prov. Jatim.
-
PENYEBAB KEMATIAN (%) NEONATAL (0 28 Hr) DI JATIMTAHUN 2004 S/D 2009
-
Dit. Ibu 2005Cakupan Kunj.Bayi Prop.Jatim Tahun. 2009Target 90CAKUPAN 80,52%
-
Catatan :*) Baseline bersumber Lap. MDGS Bappenas, 2007/2008
INDKATORBaseline*)PencapaianRencana TargetRPJMN & Renstra
1991200920102011201220132014Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap57.591,88082858890Persentase Desa UCI7280859095100
-
0 < 80 %80 95 %> 95 %
-
Strategi Inovatif Meningkatkan/ Penguatan Imunisasi Rutin melalui Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional (GAIN) UCI Penguatan PWS Menyiapkan dan memanfaatkan berbagai sumber daya. Pemberdayaan masyarakat. Pemerataan jangkauanMelakukan Imunisasi Tambahan:Kampanye Campak terintegrasi dengan Polio
-
GOAL 5 IMPROVE MATERNAL HEALTH
-
Penurunan melambat; Target MDG mungkin tidak tercapaiPersalinan oleh nakes meningkat 38,5 % (1992) 73,4 % (2007)Dipengaruhi faktor sosial, ekonomi, budayaKesulitan pengukuran AKI di tingkat daerahTUJUAN 5: KEMATIAN IBU
Chart1
19851985
19861986
19871987
19881988
19891989
19901990
19911991
19921992
19931993
3901994
19951995
19961996
3341997
19981998
19991999
20002000
20012001
3072002
20032003
20042004
20052005
20062006
2282007
20082008
2009226
20102010
2014118
2015102
SDKI
Target
Sheet1
1985198619871988198919901991199219931994199519961997199819992000200120022003200420052006200720082009201020142015
SDKI390334307228
Target226118102
Laporan119
-
228GAMBARAN AKI TH. 2004 - 09DI JAWA TIMURSUMBER : LKI KAB./KOTASDKI 2007
-
PENYEBAB KEMATIAN (%) MATERNAL DI JATIM TAHUN 2004 S/D 2009
%Tahun
-
PETA CAKUPAN PERSALINAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2009 DI JAWA TIMUR TARGET 90 %
80 %65 - 77 %< 80 %KOTA BATU SUMENEPNGAWI
-
Strategi MPS 2008**TIGA PESAN KUNCISetiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terampilSetiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuatSetiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanggulangan komplikasi keguguran STRATEGIMeningkatkan akses dan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di tingkat Dasar dan Rujukan Membangun kemitraan yang efektifMendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan Masyarakat4. Meningkatkan Sistem surveilansMonitoring dan informasi KIA PembiayaanINDIKATOR PROXY PP-AKI-AKBUpaya yang harus dan sedang dilakukan untuk Penurunan AKI dan AKB berdasarkan Strategi MPSORGANIZEDGOVERNMENT RESPONSE ORGANIZED COMMUNITY RESPONSE
-
PELAYANAN RUMAH SAKIT DALAM PERCEPATAN MENUJU MDGs
-
GAMBARAN PELAYANAN RUMAH SAKIT DALAM PENCAPAIAN MDGs Tahun 2009< 20 % RS mampu memberikan pelayanan, dukungan dan pengobatan HIV/AIDSDATA RS DI JATIM Th.2009RS Belum mempunyai jejaring dengan Program UKM
-
UPAYA RUMAH SAKIT DALAM PENCAPAIAN MDGs100 % RS terlatih PONEK secara tim tahun 201475 % RS sudah memiliki peralatan PONEK sesuai standarSK Tim Regional Trainer Program PONEK di Jawa Timur untuk faslitasi kegiatan PONEK RSPelatihan SDM untuk Kegawatdaruratan ibu dan bayi RS,Fasilitasi Pelayanan Bank Darah di RS
1. Mengembangkan dan peningkatan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit
-
2. Rumah Sakit Sayang Ibu dan Sayang Bayi di seluruh Rumah Sakit100 % RS melakukan 10 Langkah menuju RSSIB a.l : ASI Eksklusif, metode kanguru,Kelompok Pendukung ASI Eksklusif, Imunisasi bayi dan tumbuh kembang, Inisiasi Menyusui Dini
-
UPAYA RUMAH SAKIT DALAM PENCAPAIAN MDGs Mengembangkan Early Warning Outbreak Recognition System (EWORS) dan Laboratory Emerging Infectious Diseases (LEID) di rumah sakit, dengan pelayanan New Emerging Diseases dan Emerging Diseases a.l : SARS, AI, DBD, HIV/AIDSPengembangan Program DOTS dan HDL di RSPengembangan Klinik VCT dan Pelayanan CSTPeningkatan SDM dan Peralatan untuk kasus infeksi di RS
-
GOAL 6 Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya Target 7: Mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunnya jumlah kasus baru pada tahun 2015 Indikator :Prevalensi HIV/AIDS Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi Persentase penduduk berumur 15-24 tahun yang mempunyai pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS
INDIKATOR Pencapaian 2009TARGET DLM RPJMN & RENSTRA 2010-2014201020112012201320141.Prevalensi kasus HIV 0.140.2
-
*
-
IndikatorBaseline1990Penca paianRencana target dlm RPJMN & RenstraTargetMDGs201020112012201320142015Pr evalensi Kasus Malaria (1.000/pddk)4,71.98(2009)21.751.51.2512,35Prevalence TB (100.000/pddk) 443244(2009)235231228226224221Angka kematian TB (100.000/ppdk)9239(2007)46Angka Penemuan Kasus TB (CDR) N/A72,4(2009)73%75%80%85%90%90%Angka Kesembuhan TB N/A88,4(2008)85%86%87%87%88%88%
-
KEGIATAN PENGENDALIAN MALARIA TH.2010Eliminasi Malaria di IndonesiaPembebasan DKI, Bali, Batam th 2010Pembebasan Jawa, NAD, Kepri th 2015Pembebasan Sumatera, NTB, Kalimantan dan Sulawesi th. 2020Pembebasan Papua, Papua Barat, Maluku, NTT, Malut th 2030 Kegiatan pelayanan langsung dlm pemberantasan malaria ( di UPK, desa siaga, Posmaldes) pasif & aktifIntegrasi dg program lain, msl kesehatan Ibu (ANC), Kesehatan Kerja, program imunisasi - Sumatra, Kalimantan, Sulawesi & 5 Prov Indonesia TimurPembagian kelambu massal di Kalimantan & Sulawesi Penyemprotan rumah pada daerah yg terjadi peningkatan kasus Meningkatkan kemampuan Nakes yg ada di daerah dlm tatalaksana kasus & manajemen teknis pemberantasan.
-
Peningkatan kualitas pelayanan DOTS Perluasan pada kelompok miskin & rentan Pedekatan Public-Public, and Public-Private Mix (PPM) Pencegahan & pengendalian multidrug-resistant TBAdvokasi, kommunikasi dan penggerakan masyarakat Penguatan Program berdasar operational researchIntegrasi System Informasi Survey Prevalensi TB Surveillans Resistensi Obat
-
*Target 10 : Menurunkan hingga separuhnya proporsi rumah tangga tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 2015.Catatan*) = BPS-2009**) = Hasil keputusan Tampaksiring
Indikator Pencapaian 2009*)Target 2015**)Keterangan Proporsi penduduk dengan akses air minum layakKota: 49,79%Desa:45,65%Total: 47,63%Kota: 57,5%Desa: 61,6%Total: 60,3%Akan tercapai (on track) perlu perhatian khusus karena disparitas antar wilayahProporsi penduduk dengan akses sanitasi dasar 51,02%62,4%
-
Indikator 1,2,3 Prioritas Nasional*) Menunggu hasil Riskesdas 2010
CAPAIAN 200948825145*)0797333512
-
Akses Terhadap Air Minum Layak di Perkotaan Berdasarkan Provinsi, 2009Akses Terhadap Air Minum Layak di Perdesaan erdasarkan Provinsi, 2009
-
Kebijakan dan Strategi 2010-2014Regulasi:Perpres Percepatan Pembangunan Sanitasi PermukimanRPP Baku mutu KesehatanLingkunganRegulasi Permenkes bidang pengawasan kualitas air minum KelembagaanCapacity building bagi institusi dan organisasi berbasis masyarakat Peningkatan kerjasama antara stakeholders (pemerintah, swasta, masyarakat)KesadaranPeningkatan kesadaran stakeholders dan koordinasi antar stakeholdersPembangunan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi di sekolahPenerapan PHBS termasuk pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan,penerapan 3R,STBM,PPSP,DAK Sanitasi,Air MinumPembiayaanPengembangan skema pembiayaan yg bersumber dana dari masyarakatSinergi DAK Sanitasi dan Air Minum dengan upaya preventif pada BOK ,APBN, APBDPelaksanaan pembangunanPerluasan akses air minum dari kondisi eksistingPerbaikan dan peningkatan kualitas sarana air minum rumah tangga;Peningkatan pengawasan kualitas air minum eksternal PDAMPemberdayaan masyrakat melalui STBM & Pengembangan Kab/Kota/wilayah sehat
*
-
FRAMBUSIAFILARIASISKUSTA
-
STRATEGI AKSELERASI ELIMINASI FILARIASIS 2010-2014
- High burden(CDR>10/100000)Or new case> 1000Low burdenCDR
-
Target Global Angka Cacat tk2/100.000 pddk turun 35% pd 2015 Turun 35%Tujuan strategi ini secara keseluruhan adalah untuk menyediakan akses pelayanan kusta bagi masyarakat dengan berdasarkan prinsip kesetaraan & keadilan sosial
-
Pencapaian Target-target MDGSCakupan Imunisasi Campak : 91.8% 90%Prevalensi HIV/AIDS: 0,2 % < 0.5%Prevalensi Malaria : 1,85 % 1 %CDR TB : 72,4 % 90%Proporsi penduduk dengan : 47.63% 60.3%akses air minum yg layak
Perlu kerjasama semua pihak dalam pencapaian target-target MDGs
-
**********Pencapaian Tujuan 4: menurunkan kematian balita 2/3 di tahun 2015 dibanding dengan kondisi 1990 dengan indikator proksi:Kematian balitaKematian bayiCakupan imunisasi Campak
Angka Kematian Bayi dan Balita berdasarkan SDKI 2007: 34/1000 KH dan 44/1000 KH, walaupun dalam kondisi On track, tapi dapat dikatakan mengalami stagnasi selama 5 tahun terakhir.
Slide ini menunjukkan bahwa penurunan angka kematian neonatal lebih lambat daripada penurunan Angka Kematian Bayi dan Balita. Masalah terkait neonatal perlu mendapat perhatian mengingat 2/3 kematian bayi terjadi pada masa neonatal dengan penyebab utamanya asfiksia dan berat bayi lahir rendah. Adapun penyakit infeksi dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih mendominasi penyebab kematian balita, seperti diare, pneumonia, dan campak, dimana 35% kematian tersebut dilatarbelakangi oleh malnutrisi.
****To overcome the challenges as at the previous slide, we plan to reaching the un and partially reached through acceleration done in two phases. The first phase have been done in 5 large Provinces on the Java island focus on 46 districts and at 2080 selected villages, start from October 2009 until January 2010. This activities is part of 100 days agenda of the new cabinet and is high priority for our new Health minister. Accordingly issued official notification details plans made, adequate budgets and logistics provided. This foto shows our first lady who was accompanied by our new health minister's gave polio vaccine during posyandu (immunization services) in one village in DKI Jakarta. The second phase will take place from 2010 until the year 2014, covering the entire area remaining in the 5 provinces implement the first stage of acceleration and in 28 other provinces. This activity was named the National Immunization Acceleration Movement (GAIN) UCI. Indicators monitoring these activities is UCI villages. One village said to have reached the UCI if at least 80% of infants in the village already had a full primary immunization. This indicator percentage change from previous DPT3 coverage. This is important because so far reported only officer coverage of each antigen without analyzing where children who do not or incomplete immunization. But with the UCI indicators officer must perform tracking to ensure a child's immunization status is complete. It also continued to strived to maintain continuity of business achievements have good immunization in some areas. *Pencapaian Tujuan 5: meningkatkan kesehatan ibu
Indikator Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator yang diramalkan sulit dicapai. SDKI 2007 menunjukkan AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Walaupun persalinan nakes telah mencapai 73,4% di tahun 2007, namun persalinan di rumah masih sangat dominan , yang memberikan risiko bagi kematian ibu dan bayi. Memperhatikan permasalahan yang dihadapi maka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan merupakan salah satu upaya prioritas dalam penurunan AKI.
************
There has been a statewide effort to communicate the symptoms and prevention of West Nile virus. Prevention is best achieved by limiting human exposure, which is done through education, including the 2003 "Fight the Bite" public campaign.
The state is also using larvacide and pesticide application programs to kill the mosquito population.************Data frambusia 2009 : 8290***