Penanganan sediaan infus & Nutrisi Parenteral yang aman

Post on 08-Apr-2022

7 views 0 download

Transcript of Penanganan sediaan infus & Nutrisi Parenteral yang aman

Oleh :

Iwan Wahyudin

Sharing dengan RS Sari Asih Grup, 14 September 2021

Penanganan Obat Injeksi & Infus yang aman

Nama : Iwan Wahyudin

TTL : Jakarta, 29 November 1973

Alamat : Jl Palem Kuning Blok i 25 No 17 Bulevar Hijau Harapan Indah Bekasi

Pendidikan : S1 & Apoteker : Farmasi UI

Riwayat Pekerjaan :

- Apoteker & Ka. Instalasi Farmasi RSMMC Jakarta 1999 – 2015

- Dosen tamu FMIPA UHAMKA Jakarta 2001- 2011

- Pharmaceutical Care Manager PT Otsuka Indonesia 2015-2017

- Product Manager BIV Group PT OI 2017-2021

- Nursing & Pharmaceutical Care Dept. Head PTOI 2021- Sekarang

Organisasi :

- Pengurus IAI & HISFARSI DKI Jakarta (2000-2014)

Pelatihan & Seminar : HP : 0812 1992 5885

- Farmasi klinis, ACCP & APOPC e mail : iwahyudin@ho.otsuka.co.id

- Manajemen & keselamatan pasien (IMRK)

Curriculum Vitae Pembicara

4 FondasiPPA Asuhan pasien

Pelayanan

Fokus Pasien

(Patient Centered

Care)

Manajemen

Risiko RS

→ Risiko Klinis

• Asuhan Medis• Asuhan Keperawatan• Asuhan Gizi• Asuhan Obat

• Evidence Based Medicine• Value Based Medicine

(Nico A Lumenta & Adib A Yahya, 2012)

Tujuan utama pelayanan RS adalah pelayanan pasien

EBMVBM

Etik

KebutuhanPasien

•Mutu•PatientSafety

“Safety is a fundamental

principle of patient care and

a critical component of

Quality Management.”

(World Alliance for Patient

Safety, Forward

Programme, WHO, 2004)

KARS Dr.Nico Lumenta

Penanganan Obat Injeksi yang Aman Meliputi

1. Aman dalam penyiapannya.

2. Aman dalam proses pemberiannya.

3. Aman dalam menjaga mutu obatnya (sterility, Stability & Compatibility).

SDM yang terlatih

Ruang & Peralatan

Sistem : SOP & Kebijakan

1

2

3

Peraturan Perundang-Undangan

2009

UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Pasal 54 Ayat 1 & Pasal 55 Ayat 1

(mutu pelayanan)

2009

UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah SakitPasal 2, Pasal 3b.

(Keselamatan pasien)

2016

Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di

Rumah Sakit

(2) Aman dalam pemberian

Hal yang harus diperhatikan :

1. pH ekstrem dan Osmolaritas tinggi darilarutan obat.

2. Cara pemberian obat. (bolus, bolus lambatatau iv intermittent)

3. Sterilitas agar tetap terjaga dan diperhatikanstabilitas dan compatibilitas dari obattersebut.

Obat mOsm/L pH

Acyclovir 11

Aminophyllin 8.8-10

Amiodarone 3,4-4,5

Omeprazole 9-10

Phenitoin Na 12

Aminofluid/ Bfluid 817

Clinimix 20E 980

Triofusin 1600 2500

MgSO4 40% 3.200 5.5-7

KCl 7,46 1.895 4.6

BicNat (Meylon) 8,4% 2.008 7-8

WORKSHOP Peran Tenaga Teknis

Kefarmasian dalam Menunjang

Penerapan MEDICATION SAFETY 53

(3) Aman dalam menjaga Mutu obat : Sterility, Stability & Compatibility

Menjaga obat tetap Steril

Sterility : Sampai kapan sisa sediaan infus bisa digunakan ?

Mengapa infus harus sekali pakai?

Mengacu :

1. PI infus : The composition without any added substances.

2. USP 38 p.35 & Farmakope indonesia edisi V : (p.1839-1844)

“Bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah

pertumbuhan mikroba harus ditambahkan dalam injeksi yang

dikemas dalam wadah dosis ganda”.

(Sediaan injeksi dosis ganda harus mengandung bahan pengawet).

Telah hadir :Otsu-NS 10 ml & Otsu-WI 10 mlSejak April 2020

Plastic Ampoule Family

WFI 25 ml

Meylon 25 mlMgSO4 20% 25 ml

MgSO4 40% 25 ml

KCl 25 mlD40 25 ml

NS 25 ml WFI & NS 10 ml

Benefit Plastic Ampoule 10 ml

Answering customer needs :

1. Easy to use and safety.

2. Single use preparation.

3. Prevent contamination.

4. Prevent nosocomial infections.

Apa perbedaan sterile water for injection (SWI) dengan water for irrigation ?

• SWI is a sterile solution that requires particulate matter testing while Sterile for Irrigation does not require particulate matter testing.

(Based on USP chapter 1231 and FI V edition)

The difference SWI vs SW for Irrigation

1. Temperatur

2. Kelembaban Atur sesuai kebutuhan

3. Cahaya saat penyimpanan

4. Peletakan

Menjaga Stabilitas Obat Injeksi

Stabilitas obat terkait dengan temperatur

Stabilitas Obat terkait Cahaya

Contoh stabilitas terkait waktu Obat Injeksi (BUD)

No Golongan Nama Obat Pelarut Konsent Stabilitas SP Penyimpanan

1 Amino glikosida Amikacin D5, NS, RL 0,25-5 mg/ml 1 hari, 2

hari L es

T kamar, Lemari es

2 Carbapenem Meropenem WFI, NS,D5 0,5g/10ml 1 g/

20ml

2 jam , 12

jam L es

Lemari Es 2-8 oC

3 Makrolida Azitromisin WFI, NS,D5 WFI :0,5g/4,8

ml, 1-2 mg/L

1 hari, 7

hari L es 50C

4 Sefalosporin

generasi III

Ceftazidim WFI, NS 100 mg/ml 12 jam, 3

Hari L es

5 Sefalosporin

generasi IV

Sefepim NS, D5 40 mg/ ml 1 hari, 7 hari L

es

6 Quinolon Levofloxacin Original 5mg/ml 72 jam, 14 Hari

L es

Hindari cahaya

langsung

7 Lain-lain Fosfomycin WFI, NS, D5 1 g/ 10 ml 24 jam suhu

kamar

STABILITAS OBAT SETELAH PENCAMPURAN

Interaksi obat-obat (O-O) & interaksi obat-wadah (O-W) :

• O-O : penurunan kadar obat / kerusakan -----Trissel Handbook on Injectable Drugs, leaflet obat (packed insert).

Expl : ceftriaxon inj dng kalsium (RL,Asering).

• O-W : Insulin, Interferon, Diazepam, Nimodipine, Amiodaron dll.→ Wadah pvc terjadi absorpsi & adsorpsi obat.

Pelarut polisorbat (gol taxan) dapat melarutkan wadah pvc .

Kompatibilitas sediaan obat injeksi

Monitoring Penggunaan Obat

1. Tanggung Jawab profesi.

2. Meningkatkan keamanan dan efektifitas terapi.

3. Meningkatkan Knowledge Skill Attitude.

Pesan yang bisa diambil

• Penanganan obat injeksi yang aman memerlukan pengetahuan akan karakter obat dan ketepatan dalampenyiapannya, untuk itu :

1. Baca petunjuk penggunaan obat sebelum memberikan obat kepada pasien.

2. Perlakukan obat sesuai karakter zatnya.

3. Penyiapan obat injeksi dilakukan oleh SDM yang kompeten dan sarana dan prasarana yang sesuaistandar pedoman dasar dispensing sediaan steril.

Sediaan injeksi & infus yang aman meliputi :

1. Aman dalam penyiapan

2. Aman dalam pemberian

3. Aman dalam mutu sediaan

(Sterility, Stability, Compatibility)