Post on 18-Apr-2019
PEMAHAMAN KONSEP FISIKA GURU SEKOLAH MENENGAH
DI KABUPATEN NIAS BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
OTAMI HIA
NIM: 121424034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PEMAHAMAN KONSEP FISIKA GURU SEKOLAH MENENGAH
DI KABUPATEN NIAS BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
OTAMI HIA
NIM: 121424034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“We cannot teach people anything; we can only help them discover it within
themselves”
(Kita tidak bisa mengajarkan orang lain segalanya; kita hanya bisa membantu
mereka menemukannya di dalam diri mereka sendiri).
— Galileo Galilei —
“Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang
dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya”
(Mazmur 126:6)
“Jika pekerjaan yang dibangun tahan uji, ia akan mendapat upah”
(1 Korintus 3:14)
Karya ini kupersembahkan untuk:
Orangtuaku:
Fangaro’o Hia dan Saribadi Hia (A/I. Ceria Hia)
Kakakku:
Ceria Hia dan Nia’ati Hia
Adikku:
Hidayanti Hia, Folo’o Hia, dan Anugrah Hia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Otami Hia, 2016. Pemahaman Konsep Fisika Guru Sekolah Menengah di
Kabupaten Nias Barat. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
konsep Fisika guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat (2) untuk
mengetahui bidang Fisika yang sudah dan belum dikuasai oleh guru Fisika
Sekolah Menengah di kabupaten Nias Barat (3) untuk mengetahui perbedaan
pemahaman konsep Fisika antara guru SMA dan SMP di Kabupaten Nias Barat
(4) untuk mengetahui masa kerja guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten
Nias Barat mempengaruhi tingkat pemahaman konsep Fisika.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016 pada 17 Sekolah
Menengah di Kabupaten Nias Barat, diantaranya 9 SMA dan 8 SMP. Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 20 guru Fisika, dimana 10 guru Fisika SMA
dan 10 guru Fisika SMP. Instrumen yang digunakan adalah instrumen bentuk tes.
Tes ini berupa soal-soal materi fisika dengan bentuk test multiple choices dengan
terbuka.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) total guru Fisika guru Sekolah
Menengah di Kabupaten Nias Barat sebanyak 20 orang memiliki tingkat
pemahaman konsep Fisika yang sangat kurang (2) bidang Fisika yang sudah
dikusai oleh guru Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat yaitu pada bidang
optik sebesar 55% tergolong kurang, dan yang belum dikuasai yaitu pada bidang
gelombang mekanik sebesar 18.75% tergolong sangat kurang (3) tingkat
pemahaman konsep Fisika guru SMA sebesar 33,2% sedangkan tingkat
pemahaman konsep Fisika guru SMP sebesar 28.8%, dan (4) tidak ada perbedaan
antara pemahaman konsep Fisika Guru Sekolah Menengah di Kabupaten Nias
Barat berdasarkan masa kerja selama ≤ 5 tahun sebesar 30.46% dan selama > 5
tahun sebesar 30.29%.
Kata kunci: Pemahaman Konsep Fisika, guru Fisika, Kabupaten Nias Barat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Otami Hia, 2016. Comprehension Concept of Physics of High School Teacher
in West Nias District. Thesis. Physics Education Study Program,
Department Mathematics and Science Education, Faculty of Teachers
Training and Education, Sanata Dharma University at Yogyakarta.
This study aimed (1) to determine the comprehension concept of Physics of
High School physics teacher in West Nias District (2) to discover the field of
physics that have been mastered and have not been mastered by the High School
physics teacher in West Nias District(3) to determine the differences of
comprehension concept of physics between Senior High School physics teacher
and Junior High School physics teacher in West Nias District (4) to determine the
affect of work period of High School physics teacher at West Nias District to the
level of comprehension concepts of physics.
This study conducted on February 2016 at 17 High Schools in West Nias
District, including 9 Senior High Schools and 8 Junior High Schools. The samples
of this study are 20 physics teachers; 10 Senior High School physics teachers and
10 Junior High School physics teachers. The instrument used was test form
instrument. This test in the form of physics subject with a multiple choices and
open question.
The results of this study indicate that (1) total of physics teacher of High
School in West Nias is 20 teachers have comprehension concept of physics,
belongs to the very-low level, (2) mastery of teachers in the field of physics is still
lacking in the amount of 32.01%, which is the field of mechanics, termophysics,
mechanical wave, magnetical electricity, and modern physics. However, there are
field of optics belong to the low level. (3) The level of comprehension concept of
physics of Senior High School physics teacher is 33.2% and The level of
comprehension concept of physics of Senior High School physics teacher is
28.8%, and (4) there is no difference between the comprehension concept of
physics of High School physics teacher in West Nias District based on work
period for ≤ 5 years with 30.46 % and for > 5 years with 30.29%.
Keywords: Comprehension Concepts of Physics, Physics teacher, West Nias
District
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
melimpahkan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul Pemahaman Konsep Fisika Guru Sekolah Menengah di
Kabupaten Nias Barat.
Skripsi ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma. Dalam penulisan
skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan FKIP USD sekaligus dosen
pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk
membimbing, memberikan saran, serta memberikan pengarahan kepada
penulis dalam penulisan skripsi ini sampai selesai.
2. Ibu Dwi Nugraheni R., M.Si selaku dosen pembimbing mahasiswa
kerjasama dari Nias Barat di Prodi Pendidikan Fisika sekaligus dosen
pembimbing II yang telah memberikan waktu dan pikiran untuk
membimbing, memberikan saran selama penulisan skripsi dan juga telah
mendukung, menguatkan, menasehati dan mendengarkan keluh kesah
penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
3. Segenap dosen Pendidikan Fisika dan karyawan Program Studi Pendidikan
Fisika yang telah membimbing, mendidik dan memberikan banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
pengetahuan serta membantu dalam menyiapkan surat-surat selama kuliah di
Universitas Sanata Dharma.
4. Pemerintah Kabupaten Nias Barat yang telah memberikan kesempatan,
membiayai, dan memantau studi penulis selama di Universitas Sanata
Dharma.
5. Wakil Rektor IV serta staff dan Kepala BKHI yang telah mengurus berbagai
keperluan, memberikan program pengembangan serta menyemangati penulis
selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
6. Kepala Dinas Pendidikan dan Staff Kabupaten Nias Barat yang telah
memberikan izin dan mendukung penulis meneliti guru Sekolah Menengah
di Kabupaten Nias Barat.
7. Kepala Sekolah dan Guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias
Barat yang telah membantu peneliti dalam penelitian ini.
8. Kedua orangtuaku, kakak-kakakku, dan adik-adikku yang selalu menyebut
nama saya di dalam setiap doa mereka dan juga yang selalu memotivasi,
menyemangati, merindukan, menasehati, membimbing, mengingatkan dan
mencintaiku.
9. Rudy Prayogo dan Brigitta Shinta Hapsari yang telah membantu, memberi
pendapat dan dan berbagi ilmu kepada penulis dalam menyelesaikan akhir
ini.
10. Timotius Gulo, Mariati Daeli, Agus Petra Gulo teman seperjuangan
kelompok skripsi yang bersama-sama saling membantu, mengingatkan dan
berbagi ilmu selama kuliah dan menyelesaikan tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Teman seperjuanganku angkatan 2012 dari Nias Barat di berbagai Program
Studi yaitu Kak Metina Gulo, Kak Dewi Asmarawati Gulo, Kak Fiberniat
Lahagu, Kak Rohani Lahagu, Seri Jefry Adil Waruwu, Silvester Hia,
Fransiskus Trisudieli Lahagu, Felegi Daeli, Fajrin Saratisa Hia, Yosefin
Sulistywantic Gulo, Postinus Gulo, Firminus Gulo, Poppy Ceria Zai,
Rismawati Halawa, Wasri Kristiani Gulo, dan Sri Pengabdian Gulo.
12. Seluruh teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2012 yang bersama-sama
saling membantu dan berbagi ilmu selama kuliah di Universitas Sanata
Dharma.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA.................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
1. Bagi Peneliti ................................................................................... 4
2. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Barat .............................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5
A. Fisika .................................................................................................... 5
1. Pengertian Fisika ............................................................................ 5
2. Hakikat Fisika ................................................................................ 8
a. Fisika Sebagai Produk .............................................................. 10
b. Fisika Sebagai Proses ............................................................... 13
c. Fisika Sebagai Sikap ................................................................ 14
B. Pembelajaran Fisika ............................................................................. 15
C. Guru Fisika ........................................................................................... 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB III METODOLOGI PENENLITIAN ................................................. 23
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 23
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 23
C. Subyek Penelitian ................................................................................. 23
D. Variabel Pennelitian ............................................................................. 24
E. Desain Penelitian .................................................................................. 24
F. Instrumen Penenlitian ........................................................................... 24
G. Metode Analisis Data ........................................................................... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 31
A. Pelaksanaan Penenlitian ....................................................................... 31
B. Data dan Analisis Data ......................................................................... 32
1. Penguasaan Konsep Fisika Guru Sekolah Menengah di
Kabupaten Nias Barat .................................................................... 33
2. Analisis Penguasaan Konsep Fisika antara Guru Fisika SMA
dan Guru Fisika SMP di Kabupaten Nias Barat ............................ 35
3. Analisis Penguasaan Konsep Fisika Guru SMA dan SMP di
Kabupaten Nias Barat Berdasarkan Bidang Fisika ........................ 37
4. Analisis Penguasaan Konsep Fisika Guru SMA dan SMP di
Kabupaten Nias Barat Berdasarkan Masa Kerja ............................ 38
5. Analisis Penguasaan Konsep Fisika Guru SMA dan SMP di
Kabupaten Nias Barat Setiap Item ................................................. 41
a. Bidang Mekanika ..................................................................... 41
b. Bidang Termofisika ................................................................. 47
c. Bidang Gelombang Mekanik ................................................... 51
d. Bidang Optik ............................................................................ 55
e. Bidang Listrik Magnet ............................................................. 56
f. Bidang Fisika Modern .............................................................. 58
C. Pembahasan .......................................................................................... 60
D. Impilikasi .............................................................................................. 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 67
A. Kesimpulan .......................................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Saran ..................................................................................................... 68
1. Bagi Guru ....................................................................................... 68
2. Bagi Pemerintah Kabupaten Nias Barat......................................... 68
3. Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Penyebaran Soal ke dalam Bidang Fisika ........................................ 25
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Uji Pemahaman Konsep Fisika Guru Sekolah
Menengah ........................................................................................ 25
Tabel 3.3 Kualifikasi Tingkat Pemahaman Konsep Fisika Guru Sekolah
Menengah ........................................................................................ 30
Tabel 4.1 Distribusi Guru (%) terhadap Pemahaman Konsep Fisika
Guru Sekolah Menengah ................................................................. 33
Tabel 4.2 Kualifikasi Tingkat Pemahaman Konsep Fisika Guru Sekolah
Menengah di Kabupaten Nias Barat ................................................ 34
Tabel 4.3 Tingkat Pemahaman Konsep Fisika antara Guru SMA dan
Guru SMP ........................................................................................ 35
Tabel 4.4 Pemahaman Konsep Fisika antara Guru SMA dan SMP ................ 36
Tabel 4.5 Hasil Uji Test-T Pemahaman konsep Fisika antara guru
SMA dan SMP ................................................................................. 36
Tabel 4.6 Tingkat Pemahaman Konsep Fisika antara Guru SMA dan
SMP Berdasarkan Setiap Bidang Fisika .......................................... 37
Tabel 4.7 Analisis Pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah di
Kabupaten Nias Barat berdasarkan Masa Kerja .............................. 38
Tabel 4.8. Kemampuan Bidang Studi antara Guru Fisika Sekolah Menengah
berdasarkan Lama Mengajar ........................................................... 39
Tabel 4.9. Hasil Uji Test-T Pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah
berdasarkan Lama Mengajar ........................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.10. Jawaban Guru pada Bidang Mekanika ......................................... 41
Tabel 4.11. Jawaban Guru pada Bidang Termofisika ...................................... 47
Tabel 4.12. Jawaban Guru pada Bidang Gelombang Mekanik ....................... 51
Tabel 4.13. Jawaban Guru pada Bidang Optik ................................................ 55
Tabel 4.14. Jawaban Guru pada Bidang Listrik Magnet ................................. 56
Tabel 4.15. Jawaban Guru pada Bidang Fisika Modern .................................. 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 1A Surat Permohonan Izin Penelitian .................................................... 71
Tabel 1B Surat keterangan Telah Mengikuti Penelitian .................................. 73
Tabel 2A Soal Uji Pemahaman Konsep Fisika Guru Sekolah Menengah ....... 92
Tabel 2B Kunci Jawaban ................................................................................. 104
Tabel 3A Rekap Skor Jawaban Guru ............................................................... 105
Tabel 3B Rekap Skor Jawaban Guru Fisika pada Kualifikasi Tingkat
Pemahaman Konsep Fisika .............................................................. 107
Tabel 3C Rekap Rata-rata Skor Guru Fisika SMA dan SMP .......................... 108
Tabel 3D Rekap Rata-rata Skor Guru Fisika SMA dan SMP Berdasarkan
Bidang Fisika ................................................................................... 109
Tabel 3E Reakap Rata-rata Skor Guru Fisika SMA dan SMP Berdasarkan
Masa Kerja....................................................................................... 113
Tabel 4A Contoh Data Guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten
Nias Barat ........................................................................................ 114
Tabel 4B Contoh Hasil Jawaban Guru Fisika Sekolah Menengah di
Kabupaten Nias Barat ...................................................................... 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fisika adalah salah satu ilmu dasar (basic science) yang menjadi fondasi
dalam pola berpikir individu untuk dikembangkan menjadi pendukung utama
dalam pemecahan masalah, khususnya dengan penerapan ilmu praktis. Sejalan
dengan pelaksanaan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berkaitan dengan ilmu terapan
dengan tuntutan kompetensi peserta didik, para guru bidang studi dituntut
harus kompeten dalam menguasai materi/bidang studi dalam melayani peserta
didik pada proses pembelajaran.
Salah satu peran guru dalam proses pembelajaran menurut Sanjaya
(2012) adalah guru sebagai sumber belajar. Dalam proses pembelajaran guru
harus memiliki pemahaman konsep bidang studi. Pemahaman konsep fisika
adalah suatu upaya yang menunjukan kemampuan untuk menjelaskan suatu
peristiwa fisika berdasarkan pengamatan atau percobaan yang telah dilakukan.
Menguasai konsep tertentu dengan pikiran dan pengetahuan, maka
menyebabkan guru memahami suatu situasi dalam pembelajaran.
Hal lain yang juga turut menentukan profesionalisme guru adalah
pengalaman mengajarnya. Jika masa kerja guru baik maka seharusnya
profesionalisme yang dimiliki guru juga harus baik. Pengalaman mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
adalah apa yang sudah dialami dalam mengajar, berkenaan dengan kurun
waktu. Semakin lama masa kerja, maka akan semakin beragam pengalaman
yang diperoleh dalam bekerja. Guru dengan pengalaman mengajar dua tahun
ke bawah, efeknya terhadap belajar siswa hanya kecil dan kurang efektif bila
dibanding dengan guru senior, pengalaman-pengalaman muncul setelah guru
berpengalaman mengajar setidaknya 5 tahun.
Kabupaten Nias Barat merupakan salah satu kabupaten yang relatif baru
di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten ini disahkan pada tanggal 26 Mei
2009. Kabupaten Nias Barat memiliki 12 SMA dan 38 SMP, baik negeri
maupun swasta. Tenaga pendidik di Kabupaten Nias Barat khususnya Fisika
masih belum memadai. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas
Pendidikan Kabupaten Nias Barat, hanya ada 10 guru bidang studi Fisika yang
latar belakang pendidikannya bidang Fisika. Pengalaman waktu belajar di
bangku SMP dan SMA, bidang studi Fisika diajarkan oleh guru yang berlatar
belakang Biologi, Kimia, dan jurusan-jurusan lainnya. Namun, ada juga guru
bidang studi Fisika yang mengajarkan mata pelajaran lain selain Fisika, karena
kekurangan guru di bidang studi yang lain sehingga guru Fisika tidak fokus
menguasai bidang studi Fisika juga tetapi harus menguasai bidang studi lain
yang diajarkan. Adapun bidang Fisika yaitu mekanika, termofisika,
gelombang mekanik, optik, listrik magnet, dan fisika modern.
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat "Pemahaman Konsep Fisika guru Sekolah Menengah
di Kabupaten Nias Barat".
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang
akan diteliti adalah:
1. Sejauh mana pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah di
Kabupaten Nias Barat?
2. Apa saja bidang Fisika yang sudah dan belum dikuasai oleh guru Fisika
Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat?
3. Bagaimana perbedaan pemahaman konsep Fisika antara guru SMA dan
SMP di Kabupaten Nias Barat?
4. Apakah masa kerja guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias
Barat mempengaruhi tingkat pemahaman konsep Fisika?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Sejauh mana pemahaman konsep Fisika guru Fisika Sekolah Menengah
di Kabupaten Nias Barat.
2. Bidang Fisika yang sudah dan belum dikuasai oleh guru Fisika Sekolah
Menengah di kabupaten Nias Barat.
3. Perbedaan pemahaman konsep Fisika guru SMA dan SMP di Kabupaten
Nias Barat.
4. Masa kerja guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat
mempengaruhi tingkat pemahaman konsep Fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D. Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti
Memberikan informasi tentang pemahaman konsep Fisika yang dimiliki
oleh guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat.
2. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Barat
Memberikan informasi tentang pemahaman konsep Fisika yang dimiliki
oleh guru Fisika Sekolah Menengah untuk keperluan peningkatan kualitas
tenaga pendidik di Kabupaten Nias Barat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Fisika
1. PengertianFisika
Fisika sebagai ilmu pengetahuan telah berkembang sejak awal abad
ke 14 yang lalu. Fisika bersama-sama dengan biologi, kimia, serta
astronomi tercakup dalam kelompok ilmu-ilmu alam (natural sciences)
atau secara singkat disebut science. Dalam bahasa Indonesia istilah science
ini diterjemahkan menjadi sains atau ilmu pengetahuan alam. Sains
termasuk fisika merupakan salah satu bentuk ilmu. Oleh karena itu,
ruanglingkup kajiannya juga terbatas hanya pada dunia empiris, yakni hal-
hal yang terjangkau oleh pengalaman manusia. Alam dunia yang menjadi
objek telaah fisika ini sebenarnya tersusun atas kumpulan benda-benda
dan peristiwa-peristiwa yang satu dengan lainnya terkait dengan sangat
kompleks(Sutrisno: 2006).
Menurut Suriasumantri (Sutrisno: 2006) sains atau ilmu
pengetahuan alam pada dasarnya merupakan abstraksi dari aturan atau
hukum alam yang disederhanakan. Penyederhanaan ini memang
diperlukan sebab kejadian alam yang sebenarnya sangat kompleks. Untuk
itu, fisika maupun sains pada umumnya bekerja dengan landasan beberapa
asumsi yaitu bahwa objek-objek empiris mempunyai sifat keragaman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
memperlihatkan sifat berulang, dan kesemuanya jalin-menjalin mengikuti
pola-pola tertentu.
Tujuan dasar setiap ilmu termasuk Fisika adalah mencari
pengetahuan yang bersifat umum dalam bentuk teori, hukum, kaidah, asas
yang dapat diandalkan Suriasumantri (Sutrisno: 2006) Fisika sebagai ilmu
merupakan landasan pengembangan teknologi sehingga teori-teori fisika
sangat membutuhkan tingkat kecermatan yang tinggi. Oleh karena itu,
fisika berkembang dari ilmu yang bersifat kualitatif menjadi ilmu yang
bersifat kuantitatif.
Fisika berasal dari kata Yunani yang berarti “alam”. Karena
“Fisika” adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam,
gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di
alam tersebut. Gejala-gejala ini pada mulanya adalah apa yang dialami
oleh indra kita, misalnya penglihatan, menemukan optika datau cahaya,
pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, panas juga dapat
dirasakan (perasaan). Demikianlah Fisika didefinikan sebagai proses
benda-benda alam yang tak dapat berubah artinya mati (Sarojo, 2013:1).
Fisika, ilmu sains tentang dunia fisik yang paling fundamental,
mempelajari prinsip-prinsip dasar dari alam semesta. Fisika adalah ilmu
yang mendasar bagi ilmu sains lainnya: astronomi, biologi, kimia, dan
geologi. Keindahan dari fisika terletak pada kesederhanaan teori-teori
fisika yang fundamental dan pada cara dimana sedikit konsep, persamaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dan asumsi fundamental dapat mengubah dan mengembangkan pandangan
kita terhadap duni sekitar kita (Serway, 2009:1).
Ilmu fisika dapat dibagi menjadi enam bidang utama (Serway,
2009:1):
1. Mekanika klasik, yang berkaitan dengan gerakan benda-benda yang
besar relatif terhadap ukuran atom, dan bergerak pada kelajuan yang
jauh lebih lambat daripada kelajuan cahaya. Mekanika klasik terdiri
dari: Hukum Newton, gerak melingkar, fluida statistik, impuls,
momentum, usaha dan energi, gerak benda tegar, fluida dinamik, dan
gaya (Giancoli: 2014).
2. Gelombang mekanik, yaitu mempelajari gelombang, bunyi, resonansi,
difraksi.
3. Termodinamika, yang mempelajari panas, usaha, suhu, dan perilaku
statistik dari sistem-sistem yang mengandung banyak partikel, yaitu:
suhu dan kalor, teori kinetik gas, hukum-hukum termodinamika
(Giancoli: 2014).
4. Elektromagnestime, yang berkaitan dengan listrik, magnetisme, dan
medan elektromagnetik, yaitu: listrik searah (DC), listrik bolak-balik
(AC), dan medan magnet (Giancoli: 2014).
5. Optika, yaitu ilmu tentang perilaku cahaya dan interaksinya dengan
berbagai bahan. Optika mempelajari lensa, cahaya, alat optic, cermin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
6. Mekanika kuantum, sekumpulan teori yang menghubungkan sifat materi
pada tingkat submikroskopis hingga pengamatan-pengamatan
maksokopis.
2. Hakikat Fisika
Membicarakan hakikat Fisika sama halnya dengan membicarakan
hakikat sains karena Fisika merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
sains. Oleh sebab itu karakteristik fisika pada dasarnya sama dengan
karakteristik Sains(Sutrisno: 2006).
Sebagian besar orang memahami bahwa ilmu pengetahuan alam
disingkat IPA atau kata yang lain adalah sains terdiri dari Fisika, Biologi
dan Kimia. Jika ditanya lebih jauh mengenai hakekat IPA, setiap orang
dapat dan akan menjawab sesuai dengan sudut pandang yang
digunakannya. Hal itu benar karena memang IPA dapat diartikan secara
berbeda menurut sudut pandang yang digunakan. Sebagian besar orang
memandang IPA sebagai kumpulan informasi ilmiah, sedangkan para
ilmuwan memandang IPA sebagai sebuah cara (metoda) untuk menguji
dugaan (hipotesis), dan para ahli filsafat memandang IPA sebagai cara
bertanya tentang kebenaran dari segala sesuatu yang diketahui. Masing-
masing pandangan itu adalah benar menurut sudut pandang yang
digunakannya (Sutrisno: 2006).
Pandangan dan pendapat para pendidik dan pengajar termasuk guru
mengenai hakekat IPA termasuk Fisika di dalamnya sangatlah penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Seorang guru IPA dapat merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
pembelajaran IPA dengan baik, jika ia sudah memahami hakekat IPA
(Sutrisno: 2006).
Collette dan Chiappetta (1994) dalam Sutrisno menyatakan bahwa
“sains pada hakekatnya merupakan sebuah kumpulan pengetahuan (“a
body of knowledge”), cara atau jalan berpikir (“a way of thinking”), dan
cara untuk penyelidikan (“a way of investigating”)”. Dengan mengacu
kepada pernyataan ini ternyata bahwa, pandangan kebanyakan orang,
pandangan para ilmuwan, dan pandangan para ahli filsafat yang
dikemukakan di atas tidaklah salah, melainkan masing-masing hanya
merupakan salah satu dari tiga hakekat IPA dalam pernyataan itu. Dengan
demikian dapat dikatakan sebaliknya bahwa, pernyataan Collette dan
Chiappetta di atas merupakan pandangan yang komprehensif atas hakekat
IPA atau sains.
Istilah lain yang juga digunakan untuk menyatakan hakekat IPA
adalah IPA sebagai produk untuk pengganti pernyataan IPA sebagai
sebuah kumpulan pengetahuan (“a body of knowledge”), IPA sebagai
sikap untuk pengganti pernyataan IPA sebagai cara atau jalan berpikir (“a
way of thinking”), dan IPA sebagai proses untuk pengganti pernyataan IPA
sebagai cara untuk penyelidikan (“a way of investigating”). Karena fisika
merupakan bagian dari IPA atau sains, maka sampai pada tahap ini kita
dapat menyamakan persepsi bahwa hakikat fisika adalah sama dengan
hakekat IPA atau sains, hakekat Fisika adalah sebagai produk (“a body of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
knowledge”), fisika sebagai sikap (“a way of thinking”), dan fisika sebagai
proses (“a way of investigating”). Berikut ini akan dikemukakan lebih
rinci mengenai hakekat fisika itu(Sutrisno: 2006).
a. Fisika Sebagai Produk
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, terjadi interaksi
antara manusia dengan alam lingkungannya. Interaksi itu memberikan
pembelajaran kepada manusia sehinga menemukan pengalaman yang
semakin menambah pengetahuan dan kemampuannya serta berubah
perilakunya. Dalam wacana ilmiah, hasil-hasil penemuan dari berbagai
kegiatan penyelidikan yang kreatif dari pada ilmuwan dinventarisir,
dikumpulkan dan disusun secara sistematik menjadi sebuah kumpulan
pengetahuan yang kemudian disebut sebagai produk atau “a body of
knowledge”. Pengelompokkan hasil-hasil penemuan itu menurut bidang
kajian yang sejenis menghasilkan ilmu pengetahuan yang kemudian
disebut sebagai fisika, kimia dan biologi. Untuk fisika, kumpulan
pengetahuan itu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori
dan model.
Fakta
Fakta adalah keadaan atau kenyataan yang sesungguhnya dari segala
peristiwa yang terjadi di alam. Fakta merupakan dasar bagi konsep,
prinsip, hukum, teori atau model. Sebaliknya kita juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menyatakan bahwa, konsep, prinsip, hukum, teori, dan model
keberadaannya adalah untuk menjelaskan dan memahami fakta.
Konsep
Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian, objek, fenomena dan
fakta. Konsep memiliki sifat-sifat dan atribut-atribut tertentu. Menurut
Bruner, Goodnow dan Austin (Sutrisno: 2006)konsep memiliki lima
elemen atau unsur penting yaitu nama, definisi, atribut, nilai (value),
dan contoh. Yang dimaksud dengan atribut itu misalnya adalah warna,
ukuran, bentuk, bau, dan sebagainya. Sesuai dengan perkembangan
intelektual anak, keabstrakan dari setiap konsep adalah berbeda bagi
setiap anak. Menurut Herron dan kawan-kawan (dalam Sutrisno,
2006), konsep fisika dapat dibedakan atas konsep yang baik contoh
maupun atributnya dapat diamati, konsep yang contohnya dapat
diamati tetapi atributnya tidak dapat diamati, dan konsep yang baik
contoh maupun atributnya tidak dapat diamati.
Prinsip dan hukum
Istilah prinsip dan hukum sering sering digunakan secara bergantian
karena dianggap sebagai sinonim. Prinsip dan hukum dibentuk oleh
fakta atau fakta-fakta dan konsep atau konsep-konsep. Ini sangat perlu
dipahami bahwa, hukum dan prinsip fisika tidaklah mengatur kejadian
alam (fakta), melainkan kejadian alam (fakta) yang dijelaskan
keberadaannya oleh prinsip dan atau hukum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Rumus
Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip,
hukum, dan teori. Dalam rumus kita dapat melihat saling keterkaitan
antara konsep-konsep dan variabel-variabel. Pada umumnya prinsip
dan hukum dapat dinyatakan secara matematis.
Teori
Teori disusun untuk menjelaskan sesuatu yang tersembunyi atau tidak
dapat langsung diamati, misalnya teori atom, teori kinetik gas, teori
relativitas. Teori tetaplah teori tidak mungkin menjadi hukum atau
fakta. Teori bersifat tentatif sampai terbukti tidak benar dan diperbaiki.
Hawking (1988) yang dikutip oleh Sutrisno (2006) menyatakan bahwa
“kita tidak dapat membuktikan kebenaran suatu teori meskipun banyak
hasil eksperimen mendukung teori tersebut, karena kita tidak pernah
yakin bahwa pada waktu yang akan dating hasilnya tidak akan
kontradiksi dengan teori tersebut, sedangkan kita dapat membuktikan
ketidakbenaran suatu teori cukup dengan hanya satu bukti yang
menyimpang.Jadi, teori memiliki fungsi yang berbeda dengan fakta,
konsep maupun hukum”.
Model
Model adalah sebuah presentasi yang dibuat untuk sesuatu yang tidak
dapat dilihat. Model sangat berguna untuk membantu memahami suatu
fenomena alam, juga berguna untuk membantu memahami suatu teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Sebagai contoh, model atom Bohr membantu untuk memahami teori
atom.
b. Fisika Sebagai Proses
IPA sebagai proses atau juga disebut sebagai “a way of investigating”
memberikan gambaran mengenai bagaimana para ilmuwan bekerja
melakukan penemuan-penemuan, jadi IPA sebagai proses memeberikan
gambaran mengenai pendekatan yang digunakan untuk menyusun
pengetahuan. Dalam IPA dikenal banyak metoda yang menunjukkan usaha
manusia untuk menyelesaikan masalah. Para ilmuwan astronomi misalnya,
menyusun pengetahuan mengenai astronomi dengan berdasarkan kepada
observasi dan prediksi.Ilmuwan lain banyak yang menyusun pengetahuan
dengan berdasarkan kepada kegiatan laboratorium atau eksperimen yang
terfokus pada hubungan sebab akibat.
Sampai pada tahap ini kiranya cukup jelas bahwa, untuk memahami
fenomena alam dan hukum-hukum yang berlaku, perlu dipelajari objek-
objek dan kejadian-kejadian di alam itu. Objek-objek dan kejadian-
kejadian alam itu harus diselidiki dengan melakukan eksperimen dan
observasi serta dicari penjelasannya melalui proses pemikiran untuk
mendapatkan alas an dan argumentasinya. Jadi pemahaman fisika sebagai
proses adalah pemahaman mengenai bagaimana informasi ilmiah dalam
fisika diperoleh, diuji, dan divalidasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dari uraian di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa pemahaman
fisika sebagai proses sangat berkaitan dengan kata-kata kunci fenomena,
dugaan, pengamatan, pengukuran, penyelidikan, dan publikasi.
Pembelajaran yang merupakan tugas guru termasuk ke dalam bagian
mempublikasikan itu. Dengan demikian pembelajaran fisika sebagai
proses hendaknya berhasil mengembangkan keterampilan proses sain pada
diri siswa.
c. Fisika Sebagai Sikap
Dari penjelasan mengenai hakekat fisika sebagai produk dan hakekat
fisika sebagai proses di atas, tampak terlihat bahwa penyusunan
pengetahuan fisika diawali dengan kegiatan-kegiatan kreatif seperti
pengamatan, pengukuran dan penyelidikan atau percobaan, yang
kesemuanya itu memerlukan proses mental dan sikap yang berasal dan
pemikiran. Jadi dengan pemikirannya orang bertindak dan bersikap,
sehingga akhirnya dapat melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah itu.
Pemikiran-pemikiran para ilmuwan yang bergerak dalam bidang fisika itu
menggambarkan, rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka yang besar,
diiringi dengan rasa percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka serta mau
mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap itulah yang kemudian
memaknai hakekat fisika sebagai sikap atau “a way of thinking”. Oleh para
ahli psikologi kognitif, pekerjaaan dan pemikian para ilmuwan IPA
termasuk fisika di dalamnya, dipandang sebagai kegiatan kreatif, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
ide-ide dan penjelasan-penjelasan dari suatu gejala alam disusun dalam
pikiran. Oleh sebab itu, pemikiran dan argumentasi para ilmuwan dalam
bekerja menjadi rambu-rambu penting dalam kaitannya dengan hakekat
fisika sebagai sikap.
Dari uraian di atas, peneliti hanya melihat dari hakikat fisika sebagai
produk saja karena penelitian ini untuk memahami fisika berupa fakta,
konsep, prinsip, hukum, rumus, teori dan model.
B. Pembelajaran Fisika
Matapelajaran fisika di SMA bertujuan agar siswa mampu menguasai
konsep-konsep fisika dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan
metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya sehingga lebih menyadari keagungan Tuhan Yang
Maha Esa (Buku Kurikulum SMU, 1995: 2).
Fisika menganggap bahwa benda-benda maupun segala peristiwa di
alam dunia ini terjadi dengan mengikuti pola-pola tertentu serta dapat
dipelajari dan dipahami melalui studi yang cermat dan sistematis. Para ahli
fisika percaya bahwa melalui penggunaan kecerdasan dan bantuan alat-alat
yang dapat memperkuat kemampuan pancaindera, manusia dapat menemukan
hukum alam. Fisika juga berasumsi bahwa alam semesta, sebagaimana
namanya merupakan satu sistem tunggal yang luas dengan aturanaturan dasar
yang berlaku sama di setiap tempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Pengajaran fisika yang hanya berusaha memberikan sekumpulan fakta
danpengetahuan kepada para siswa mengakibatkan pemahaman yang sangat
sedikit dan tentu saja tidak mengembangkan kebebasan intelektual. Tetapi
mengajarkan cara-cara berpikir ilmiah sebagai suatu perangkat prosedur yang
terpisah dari substansi metode ilmiah adalah juga akan sia-sia. Guru fisika
harus membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan ilmiah tentang dunia
dan kebiasaan berpikir ilmiah pada saat yang bersamaan.
Matapelajaran fisika SMA sebagai bagian dari matapelajaran IPA di
SMA merupakan kelanjutan pelajaran fisika di SMP yang mempelajari sifat
materi, gerak, dan fenomena lain yang ada hubungannya dengan energi. Selain
itu, juga mempelajari keterkaitan antara konsep-konsep fisika dengan
kehidupan nyata, pengembangan sikap dan kesadaran terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan alam dan teknologi beserta dampaknya (Buku Kurikulum
SMU, 1995: 1).
Di dalam buku kurikulum tersebut juga disebutkan bahwa
matapelajaran fisika SMA berfungsi antara lain memberikan bekal
pengetahuan dasar kepada siswa untuk dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari dan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Masih dari Buku Kurikulum SMA, ruang lingkup bahan kajian fisika di SMA
dikembangkan dari bahan kajian fisika di SMP yang diperluas sampai kepada
bahan kajian yang mengandung konsep abstrak dan dibahas secara kuantitatif
analitis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Menurut Sanjaya (2008:125), tujuan pembelajaran atau tujuan
instruksional merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah
mempelajari bahasan tertentu. Menurut Bloom (dalam Sanjaya, 2008:125-
130), tujuan pembelajaran yang harus dirumuskan terbagi dalam tiga domain,
yaitu domain kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik
(keterampilan). Domain kognitif adalah tujuan pembelajaran dalam bidang
kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir. Domain kognitif menurut
Bloom terdiri dari 6 tingkatan, yaitu: pengetahuan, pemahaman,
aplikasi/penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Pengetahuan merupakan tingkatan paling rendah dalam tujuan
kognitif. Pada tingkatan ini, siswa mampu mengingat informasi yang sudah
dipelajarinya. Kemampuan ini kebanyakan dicapai dengan menghafalkan teks
atau rumus yang telah diberikan. Misalnya, siswa mampu menyebutkan bunyi
hukum Newton I, mampu menyebutkan rumus kecepatan, dan lain sebagainya.
Tingkatan ini sangat penting untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang
lebih tinggi.
Pemahaman merupakan tingkatan yang bukan hanya mengingat fakta.
Kemampuan yang dicapai pada tingkatan ini yaitu kemampuan menjelaskan,
menafsirkan atau kemampuan menangkap makna atau arti suatu konsep.
Misalnya, siswa mampu menjelaskan transfer panas secara konveksi.
Pemahaman untuk menafsirkan sesuatu, contohnya yaitu menjelaskan grafik
kecepatan terhadap perpindahan posisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Aplikasi/penerapan merupakan tujuan kognitif yang berhubungan
dengan kemampuan menerapkan suatu bahan pelajaran yang sudah dipelajari.
Pada tujuan ini siswa mampu menerapkan teori-teori, hukum-hukum, konsep-
konsep yang telah dipelajari ke dalam situasi baru. Kemampuan yang dicapai
siswa pada kemampuan penerapan ini, misalnya siswa mampu memecahkan
persoalan dengan menggunakan hukum-hukum, konsep-konsep, teori-teori
yang ada pada Fisika. Kemampuan tercapai jika didukung oleh kemampuan
mengingat dan memahami konsep tertentu.
Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan suatu bahan pelajaran
ke dalam bagian-bagian atau unsur-unsur serta hubungan antar bahan tersebut
(Sanjaya, 2008:127). Tujuan kognitif ini merupakan tujuan pembelajaran yang
kompleks dan hanya mungkin dipahami dan dikuasai oleh siswa yang telah
menguasai kemampuan memahami dan menerapkan. Tingkatan ini digunakan
untuk pencapaian tujuan pembelajaran tingkat atas.
Sintesis adalah kemampuan untuk menghimpun bagian-bagian ke
dalam suatu keseluruhan yang bermakna, seperti merumuskan tema, melihat
hubungan abstrak dari berbagai informasi yang tersedia. Sintesis merupakan
kebalikan dari analisis. Analisis mampu menguraikan menjadi bagian-bagian,
sedangkan sistesis adalah kemampuan untuk menyatukan unsur atau bagian-
bagian menjadi sesuatu yang utuh. Kemampuan menganalisis dan sintesis
merupakan kemampuan dasar untuk mengembangkan atau menciptakan
inovasi dan kreasi baru (Sanjaya, 2008:127).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Evaluasi merupakan tujuan kognitif yang paling tinggi. Tujuan ini
merupakan kemampuan membuat penilaian terhadap sesuatu. Penilaian ini
diambil berdasarkan maksud dan kriteria tertentu. Tujuan ini juga merupakan
kemampuan untuk memberikan suatu keputusan dengan berbagai
pertimbangan dan ukuran-ukuran tertentu. Misalnya, memberikan keputusan
bahwa sesuatu yang diamati itu baik, buruk, menguntungkan, merugikan, dan
lain sebagainya. Kemampuan ini diperoleh ketika kemampuan sebelumnya
dipenuhi.
Tingkatan-tingkatan tujuan pembelajaran pada domain kognitif ini
saling berkaitan satu sama lain. Artinya tingkatan paling rendah merupakan
prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Tingkatan pengetahuan, pemahaman, dan
merapkan merupakan tujuan kognitif tingkat rendah. Artinya, pada tingkatan
ini siswa hanya mampu mengingat, mengungkapkan apa yang diingatnya dan
menerapkannya sesuai dengan aturan-aturan tertentu yang sifatnya pasti.
Tingkatan analisis, sintesis, dan evaluasi merupakan tujuan kognitif tingkat
tinggi. Dikatakan tujuan kognitif tingkat tinggi karena kemampuan pada
tingkatan ini siswa bukan hanya mampu mengingat atau mampu menerapkan.
Tetapi siswa mempunyai kemampuan berkreasi dan kemampuan mencipta
(Sanjaya, 2008:128).
C. Guru Fisika
Menurut Nasution (1997) dalam Fuada (2013) menyebutkan konsep
diklasifikasikan menjadidua, yaitu: (1) konsep konkrit yang dapat diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dengan pengamatansehingga dapat ditunjukkan bendanya, (2) konsep abstrak,
yaitu konsepmenurut definisi, seperti konsep berat jenis dan kalori dalam
fisika, akar,negatif, dan bilangan imajiner dalam matematika, subyek dan
obyek dalambahasa dan sebagainya.
Menurut Herdian dalam Fuada (2013) Pemahaman dapat diartikan
menguasai tertentu dengan pikiran, makabelajar berarti harus mengerti secara
mental makna dan filosofisnya, maksuddan implikasi serta aplikasi-
aplikasinya, sehingga menyebabkan gurumemahami suatu situasi.Herdian juga
menjelaskan bahwapemahaman memiliki arti mendasar yang meletakkan
bagian-bagian belajarpada proporsinya. Pemahamah konsep fisika adalah
suatu upaya yangmenunjukan kemampuan untuk menjelaskan suatu peristiwa
fisikaberdasarkan pengamatan atau percobaan yang telah dilakukan.
Dalam proses pembelajaran guru harus memiliki pemahaman konsep
bidang studi. Salah satu peran guru dalam proses pembelajaran menurut
Sanjaya (2012) adalah guru sebagai sumber belajar. Peran guru sebagai
sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pembelajaran.
Dikatakan guru yang baik ketika ia dapat menguasai materi pelajaran dengan
baik, sehingga benar-benar ia berperan sebagai sumber belajar bagi anak
didiknya. Apapun yang ditanyakan siswa berkaitan dengan materi pelajaran
yang sedang diajarkannya, ia akan bisa menjawab dengan penuh keyakinan.
Menurut Wina Sanjaya (20012) kemampuan dalam penguasaan materi
pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkan adalah salah satu tingkat
keprofesionalan seorang guru. Penguasaan pengetahuan adalah penguasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
terhadap kemampuan yang berkaitan dengan keluasan dan kedalaman
pengetahuan.
Di dalam menekuni bidangnya guru selalu bertambah pengalamannya.
Semakin bertambah masa kerjanya diharapkan guru semakin banyak
pengalaman. Pengalaman ini erat kaitannya dengan peningkatan
profesionalisme pekerjaan. Guru yang sudah lama mengabdi di dunia
pendidikan harus lebih professional dibandingkan guru yang beberapa tahun
mengabdi(Gazali: 2012).
Masa kerja merupakan faktor yang mendukung proses mengajar
seorang guru, seorang guru akan dapat mengukur kemampuannya dalam
mengajar secara lebih baik. Masa mengajar adalah masa kerja guru dalam
melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai
dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (Gazali: 2012).
Darling-Hammond dalam Gazali (2012)mengutarakan pendapatnya
seputar masa mengajar, sebagaimana yang dikutip John Scharter dalam jurnal
Teacher Performance- Based Accountability: Why, What, and How:
“Surpringly, teacher experience has only a small effect on student learning.
While many studies have established that inexperianced teachers (those with
less than two years of experience) are typically less effective than more senior
teachers, the benefits of experience appear to level off after about five years”.
Isi singkatnya adalah: guru dengan masa kerja mengajar dua tahun kebawah,
efeknya terhadap belajar siswa hanya kecil dan kurang efektif bila dibanding
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dengan guru senior, pengalaman-pengalaman muncul setelah guru
berpengalaman mengajar setidaknya lima tahun.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa, masa kerja adalah apa
yang sudah dialami dalam mengajar, berkenaan dengan kurun waktu. Semakin
lama masa kerja, maka akan semakin beragam pengalaman yang diperoleh
dalam bekerja. Guru pemula dengan latar pendidikan keguruan lebih mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah.
Salah satu peran guru dalam proses pembelajaran menurut Sanjaya
(2012) adalah guru sebagai sumber belajar.Dalam proses pembelajaran guru
harus memiliki pemahaman konsep bidang studi. Pemahaman konsep fisika
adalah suatu upaya yangmenunjukan kemampuan untuk menjelaskan suatu
peristiwa fisikaberdasarkan pengamatan atau percobaan yang telah
dilakukan.Menguasai konsep tertentu dengan pikiran dan pengetahuan, maka
menyebabkan guru memahami suatu situasi dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Data
yang diperoleh pada penelitian ini dari kuisioner berupa skor sehingga
dianalisis secara statistik dan kemudian dideskripsikan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 17 Sekolah Menengah di Kabupaten
Nias Barat, yang terdiri dari 9 SMA dan 8 SMP. Penelitian ini dilakukan
pada bulan Februari 2016.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yaitu guru fisika Sekolah Menengah di
Kabupaten Nias Barat. Guru Fisika Sekolah Menengah ini merupakan
guru Fisika Sekolah Menengah Pertama yang berjumlah 10 guru Fisika
Sekolah Menengah Atas yang berjumlah 10 orang. Maka total subyek
penelitian ini berjumlah 20 guru Fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdapat satu variabel yaitu kemampuan bidang studi
guru Fisika Sekolah Menengah. Variabel ini diukur dengan menggunakan
tes soal-soal Fisika.
E. Desain Penelitian
1. Kegiatan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memberikan soal-soal Fisika
Sekolah Menengah berupa soal pilihan ganda kepada guru. Tujuannya
untuk mengetahui kemampuan guru Fisika Sekolah Menengah dalam
memahami dan mengajarkan materi Fisika kepada siswa.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan satu macam
instrumen yaitu bentuk tes.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah instrumen bentuk tes. Tes ini
berupa Test multiple choices dengan terbuka. Ini adalah model pilihan
ganda, tetapi disertakan cara pengerjaan atau alasan sehingga guru masih
dimungkinkan mengungkapkan alasan dalam mengerjakan soal tersebut.
Soal-soal ini dari buku-buku kumpulan soal beserta pembahasan materi
Fisika. Jumlah soal yang digunakan adalah 25 item dengan 5 pilihan
jawaban dan 1 diantaranya adalah jawaban benar. Materi fisika pada soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
ini terdiri dari bidang Mekanika, Termofisika, Gelombang Mekanik,
Optik, Listrik Magnet, dan Fisika Modern. Penyebaran soal ke dalam
bidang Fisika dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1. Penyebaran Soal ke dalam Bidang Fisika
Bidang Fisika Nomor Soal
Mekanika 1,2,3,4,9,10,11,12,17
Termofisika 5,6,13,14,15,16
Gelombang Mekanik 18,19,20,21
Optik 7,8
Listrik Magnet 22,23
Fisika Modern 24,25
Berikut kisi-kisi uji pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah di
Nias Barat (soal terlampir)
Tabel 3.2. Kisi–kisi Tes Uji Pemahaman Konsep Fisika Guru Sekolah
Menengah di Kabupaten Nias Barat
Mata Pelajaran : Fisika
Tingkat : SMP dan SMA
No
Soal Kompetensi Materi Indikator
1 Menganalisis hubungan
antara gaya, massa, dan
gerakan benda pada
gerak lurus
Hukum
Newton
Menentukan jarak benda
yang bergerak pada bidang
miring
2 Menentukan koefisien
gesek antara benda dengan
lantai apabila benda
tersebut bergerak lurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
beraturan
3 Menganalisis besaran
fisika pada gerak
melingkar dengan laju
konstan dan
penerapannya dalam
teknologi
Gerak
Melingkar
Menentukan percepatan
sudut suatu benda yang
bergerak mengelilingi
kurva berbentuk lingkaran
apabila percepatan
sentripetalnya diketahui
4 Mendiskripsikan
hukum-hukum pada
fluida statik dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Hukum-hukum
Fluida Statik
Menentukan massa benda
terapung dalam cairan,
antara yang diatas dan di
bawah permukaan
5 Menganalisis pengaruh
kalor dan perpindahan
kalor dalam kasus nyata
Suhu dan Kalor Menentukan panas/kalor
yang dibutuhkan untuk
mencairkan suatu zat
dengan massa tertentu
6 Memahami fenomena panas
yang merambat dari api
unggun ke tubuh
7 Mendiskripsikan cara
kerja alat optik
menggunakan sifat
pencerminan dan
pembiasan cahaya oleh
cermin dan lensa dalam
kehiupan sehari-hari
Optika Menentukan perbesaran
mikroskop yang
menggunakan lensa objektif
dan lensa okuler
8 Menentukan kuat lensa
kacamata pada penderita
rabun dekat.
9 Mendiskripsikan
momentum, gaya, dan
impuls serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Impuls dan
Momentum
Menentukan besarnya gaya
rata-rata pada sebuah truk
menabrak pohon dengan
kecepatan tertentu, dan
keduanya bersentuhan
selama selang waktu
tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
10 Mendiskripsikan
konsep usaha,
perubahan energi,
kekekalan momentum,
dan kekekalan energi
Usaha dan
Energi Hukum
Kekekalan
Momentum
dan Kekekalan
Energi
Menentukan usaha yang
dilakukan oleh suatu gaya
pada pada suatu benda agar
bergerak percepatan
konstan
11 Mendiskripsikan
konsep torsi,
momentum sudut dan
momen inersia pada
benda tegar serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Gerak Benda
Tegar
Menentukan momen inersia
suatu benda yang berputar
dalam satu kali putaran
12 Mendiskripsikan
prinsip pada fluida
dinamik dan
penerapannya dalam
teknologi
Fluida Dinamik Menentukan kecepatan air
yang mengalir melalui
sebuah pipa yang
diameternya berbeda
13 Menerapkan teori
kinetik gas dalam
menjelaskan
karakteristik gas pada
ruang tertutup
Teori Kinetik
Gas
Menganalisis kecepatan
rms sebuah partikel gas
yang memenuhi teori
kinetik gas
14 Mendiskripsikan
hukum-hukum
termodinamika dan
penerapannya dalam
teknologi
Hukum-hukum
Termodiamika
dan
penerapannya
Menganalisis efisiensi
mesin Carnot dalam
hubungannya dengan
temperatur reservoir
15 Menganalisis
permasalahan
perubahan keadaan gas
ideal dengan
menerapkan hukum-
Penerapan
hukum
termodinamika
untuk
menganalisis
Menentukan usaha yang
dilakukan saat terjadi
perubahan keadaan gas
ideal dalam kaitannya
dengan tekanan, volume
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
hukum termodinamika keadaan gas
ideal
dan suhu gas ideal
16 Memahami hubungan
antara tekanan, volume dan
suhu gas ideal saat terjadi
perubahan keadaan gas
ideal
17 Menyajikan
permasalahan nyata dan
usulan penyelesaiannya
yang terkait konsep
gaya, momentum,
impuls, kekekalan
momentum dan
kekekalan energi
Penerapan
konsep gaya,
momentum,
impuls,
kekekalan
momentum dan
kekekalan
energi dalam
kehidupan
Menentukan impuls yang
dilakukan suatu lantai
terhadap suatu benda
menumbuknya, yang
awalnya bergerak
menggelinding pada papan
yang berada pada
ketinggian tertentu dari
lantai
18 Mendiskripsikan gejala
dan ciri–ciri gelombang
secara umum
Gelombang Menentukan cepat rambat
gelombang pada tali yang
digetarkan sehingga
terbentuk gelombang
stasioner
19 Menganalisis parameter
gelombang tegak dan
gelombang berjalan
pada berbagai kasus
nyata
Penerapan
gelombang
tegak dan
gelombang
berjalan
Menentukan tegangan tali
yang menjalar pada tali
yang digetarkan sehingga
terbentuk sebuah
gelombang transversal
menjalar
20 Menentukan frekuensi yang
didengar dari sumber
frekuensi dengan bergerak
dengan kelajuan yang
berbeda.
21 Menerapkan konsep
dan prinsip gelombang
Penerapan
gelombang
Menganalisis hasil dari pipa
organa terbuka dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
bunyi dan cahaya dala
teknologi
bunyi dan
cahaya dalam
teknologi
frekuensi nada dasar sama.
22 Mendiskripsikan
rangkaian dan prinsip
kerja peralatan listrik
searah (DC) dan bolak-
balik (AC) dalam
kehidupan sehari-hari
Penerapan
listrik searah
(DC) dan
bolak-balik
(AC) dalam
kehidupan
sehari-hari
Menentukan arus yang
melalui suatu hambatan
pada rangkaian listrik
23 Menganalisis
ketergantungan jumlah
lampu yang dipasang
terhadap sumber PLN yang
tersedia
24 Memformulasikan gaya
listrik, kuat medan
listrik, fluks, potensial
listrik, energi potensial
listrik, serta
penerapannya pada
berbagai kasus
Listrik dan
penerapannya
Menentukan kecepatan
elektron dari katoda ke
anoda dengan carak tertentu
dan kecepatan awalnya nol.
25 Menentukan kelajuan suatu
partikel diantara dua
muatan
G. Metode Analisis Data
Pengambilan data pada penelitian ini yaitu dengan memberikan tes
kepada guru-guru fisika SMA dan SMP untuk mengetahui tingkat
pemahaman konsep Fisika. Data-data yang diperoleh melalui soal-soal
dianalisis secara kuantitatif. Memberi skor setiap jawaban yang benar atau
salah pada setiap jawaban responden, kemudian menghitung skor total
benar. Jawaban benar diberi skor 1 (satu) dan jawaban salah diberi skor 0
(nol).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep Fisika guru Sekolah
Menengah di Kabupaten Nias Barat, menghitung rata-rata skor semua guru
dan dibuat dalam persentase. Nilai benar rata-rata yang diperoleh di
dimasukkan berdasarkan kualifikasi tingkat pemahaman konsep guru
Fisika yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Untuk
kualifikasi menggunakan PAP (Panduan Acuan Patokan) tipe II, disajikan
dalam bentuk tabel berikut.
Tabel 3.3. Kualifikasi Tingkat Pemahaman Konsep Fisika Guru
Sekolah Menengah
Rata-rata nilai benar Kualifikasi
≥ 80 Sangat Baik
68 – 79 Baik
56 – 67 Cukup
46 – 55 Kurang
≤ 45 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini untuk mengetahui pemahaman
konsep Fisika guru Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Pertama di Kabupaten Nias Barat diawali dengan kegiatan menyusun
instrumen berupa soal pilihan ganda yang diambil dari buku-buku
kumpulan soal beserta pembahasan materi Fisika. Penelitian ini dilakukan
di beberapa SMA dan SMP di Kabupaten Nias Barat.
Langkah awal yaitu menghubungi Dinas Pendidikan Kabupaten
Nias Barat untuk meminta izin melakukan penelitian. Kemudian
mengantar surat ke setiap kepala sekolah dan menghubungi guru yang
mengajarkan Fisika untuk mengatur jadwal pengambilan data. Kegiatan
selanjutnya dalam melakukan penelitian ini adalah dengan mendatangi
setiap sekolah untuk mengetes guru yang dijadikan sampel untuk
mengerjakan tes berupa soal-soal materi Fisika. Kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 12 Februari - 26 Februari 2016. Sekolah yang menjadi
sampel untuk penelitian ini sebanyak 17 sekolah yang terdiri dari SMA
dan SMP di Kabupaten Nias Barat. Untuk tingkat SMA sejumlah 9
sekolah, yaitu: SMA Negeri 1 Sirombu, SMA Swasta Kristen Arastamar,
SMA Negeri 1 Lahomi, SMA Negeri 2 Mandrehe, SMA Swasta BNKP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Karmel Mandrehe, SMA Negeri 1 Mandrehe Utara, SMA Negeri 1
Lolofitu Moi, SMA Negeri 2 Lolofitu Moi, dan SMA Negeri 1 Ulu
Moro’o. Untuk tingkat SMP sejumlah 8 sekolah, yaitu: SMP Negeri 1
Sirombu, SMP Negeri 5 Sirombu, SMP Negeri 2 Lahomi, SMP Negeri 1
Mandrehe, SMP Negeri 1 Mandrehe Utara, SMP Negeri 2 Lolofitu Moi,
SMP Negeri 1 Ulu Moro’o, dan SMP Negeri 2 Mandrehe Barat. Tes
pemahaman konsep Fisika ini diikuti oleh 20 guru Fisika Sekolah
Menengah, dimana 10 guru Fisika SMP dan 10 guru Fisika SMA di
Kabupaten Nias Barat.
Tes ini diikuti oleh 20 guru bidang studi Fisika dari beberapa
Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat. Guru tersebut terdiri dari 10
guru Fisika SMA dan 10 guru Fisika SMP. Waktu pengerjaan soal tersebut
selama 90 menit. Soal terbagi dalam 6 bidang Fisika yang terdiri dari 25
item soal.
B. Data dan Analisis Data
Bagian ini dideskripsikan hasil jawaban guru bidang studi Fisika
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Pertama atas instrumen
tentang pemahaman konsep Fisika yang terbagi dalam beberapa bidang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
1. Pemahaman Konsep Fisika Guru Sekolah Menengah di
Kabupaten Nias Barat
Tabel 4.1. Distribusi Guru (%) terhadap Pemahaman konsep
Fisika Guru Sekolah Menengah
Rata-rata Skor
(%)
Jumlah
Guru
Jumlah
Guru (%) Tingkat Kemampuan
≥ 80 0 0 Sangat Baik
68 - 79 0 0 Baik
56 - 67 0 0 Cukup
46 - 55 0 0 Kurang
≤ 45 20 100 Sangat Kurang
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, didapatkan hasil distribusi
persentase guru Fisika dalam menguasai konsep materi bidang studi
Fisika di Kabupaten Nias Barat yaitu semua guru masuk dalam
kualifikasi sangat kurang, sebesar 100%. Menurut kualifikasi pada
tabel 3.3, hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan guru Fisika
SMA dan SMP mempunyai tingkat kemampuan yang sangat kurang
dalam pemahaman konsep Fisika.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahaman
konsep Fisika terdiri dari 6 bidang materi Fisika. Berdasarkan
instrumen yang digunakan, pemahaman konsep Fisika dapat dianalisis
menurut masing-masing bidang serta keseluruhan bidang materi
Fisika. Tabel 4.2 menunjukkan tingkat pemahaman konsep Fisika guru
Sekolah Menengah secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 4.2. Kualifikasi Tingkat Pemahaman Konsep Fisika Guru
Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat
No. Bidang 𝑺𝒌𝒐𝒓𝒃 (%) 𝑺𝒌𝒐𝒓𝒔𝒃 (%) S.D (%)
1 Mekanika 30
32.29 12.71
2 Termofisika 35
3 Gelombang
Mekanik 18.75
4 Optik 55
5 Listrik Magnet 22.5
6 Fisika Modern 32.5
Keterangan: 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑏 = Skor rata-rata setiap bidang
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑠𝑏 = Skor rata-rata keseluruhan bidang
S.D = Standar Deviasi
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, didapatkan rata-rata skor
keseluruhan bidang terkait pemahaman konsep Fisika guru Sekolah
Menengah sebesar 32,29 %. Dengan nilai standar deviasi 12,71 %
merupakan nilai yang cukup besar dari rata-rata skor guru. Dapat
dikatakan bahwa rata-rata skor guru pada setiap bidang adalah
menyebar, yaitu ada perbedaan di setiap bidangnya. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman konsep Fisika guru Sekolah
Menengah di Kabupaten Nias Barat tergolong sangat kurang. Tapi
dilihat dari setiap bidangnya, terdapat satu bidang yang lebih tinggi
sebesar 55% tetapi masih tergolong kurang. Bidang tersebut yaitu
bidang Optik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Analisis Pemahaman Konsep Fisika antara Guru SMA dan SMP
di Kabupaten Nias Barat
Penelitian ini diikuti oleh 10 guru Fisika SMA dan 10 SMP.
Instrumen yang sama yaitu instrumen pemahaman konsep Fisika ini
dikerjakan oleh guru Fisika SMA dan guru Fisika SMP untuk melihat
tingkat kemampuan dalam menguasai materi Fisika. Hasil jawaban
dari analisis data pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah
SMA dan SMP ini tercantum pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3. Tingkat Pemahaman Konsep Fisika antara Guru
SMA dan Guru SMP
Guru Fisika 𝑺𝒌𝒐𝒓𝒔𝒈 (%)
SMA 33.2
SMP 28.8
Keterangan: 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑠𝑔 = Skor rata-rata keseluruhan guru Fisika
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, ditunjukkan skor rata-rata
pemahaman konsep keseluruhan guru Fisika SMA dan guru Fisika
SMP. Untuk rata-rata kemampuan keseluruhan guru Fisika SMA
sebesar 33.2 %, sedangkan guru Fisika SMP sebesar 28.8 %. Selisih
antara keduanya dapat dikatakan besar, maka hal ini menunjukkan
bahwa secara umum pemahaman konsep Fisika guru SMA lebih tinggi
daripada guru Fisika SMP di Kabupaten Nias Barat.
Untuk melihat perbedaan rata-rata pemahaman konsep
keseluruhan guru Fisika SMA dan guru Fisika SMP, maka dilakukan
analisis menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science)
dengan Uji Test-T untuk 2 Grup yang Independen, yaitu untuk menguji
perbedaan rata-rata dua kelompok yang dites dengan tes yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS agar
meminimalisir terjadinya kesalahan dalam menghitung.
Tabel 4.4. Pemahaman Konsep Fisika antara Guru SMA dan SMP
Group Statistics
Guru N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai SMA 10 33.2000 6.91536 2.18683
SMP 10 28.8000 12.11060 3.82971
Tabel 4.5. Hasil Uji Test-T Pemahaman konsep Fisika antara
Guru SMA dan SMP
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai Equal
variances
assumed
4.320 .052 2.358 18 .030 10.40000 4.41009 1.13475 19.66525
Equal
variances
not
assumed
2.358 14.305 .033 10.40000 4.41009 .96019 19.83981
Berdasarkan dari analisis pada Tabel 4.5 di atas, didapat bahwa
signifikan sebesar 0.030. Diketahui bahwa signifikan lebih kecil dari
0.05, artinya signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep Fisika guru
SMA dan Guru SMP di Kabupaten Nias Barat.
3. Analisis Pemahaman Konsep Fisika Guru SMA dan SMP di
Kabupaten Nias Barat berdasarkan Setiap Bidang
Tabel 4.6. Tingkat Pemahaman Konsep Fisika antara Guru SMA
dan SMP berdasarkan Setiap Bidang Fisika
No. Bidang 𝑺𝒌𝒐𝒓𝒈𝒃 (%)
SMA SMP
1 Mekanika 30.00 30.00
2 Termofisika 40.00 30.00
3 Gelombang Mekanik 20.00 17.00
4 Optik 75.00 35.00
5 Listrik Magnet 15.00 40.00
6 Fisika Modern 30.00 35.00
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑠𝑔𝑏 (%) 35 31.17
Keterangan: 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑔𝑏 = Skor rata-rata guru pada setiap bidang
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑠𝑔𝑏 = Skor rata-rata keseluruhan guru pada keseluruhan
bidang
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, secara umum pemahaman konsep
Fisika guru SMA berdasarkan keseluruhan bidang sebesar 35% dan
pemahaman konsep Fisika guru SMP berdasarkan keseluruhan bidang
sebesar 31.17%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman
konsep Fisika guru SMA lebih tinggi daripada guru Fisika SMP di
Kabupaten Nias Barat berdasarkan pemahaman Fisika. Dilihat dari
skor tertinggi setiap bidang, skor tertinggi guru Fisika SMP sebesar
40%, sedangkan skor guru Fisika SMA sebesar 15%, pada bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Listrik Magnet. Skor tertinggi guru Fisika SMA sebesar 75%
sedangkan skor guru Fisika SMP sebesar 35%, pada bidang Optik.
4. Analisis Pemahaman Konsep Fisika Guru Sekolah Menengah di
Kabupaten Nias Barat berdasarkan Masa Kerja
Instrumen untuk mengetahui pemahaman konsep Fisika guru
Sekolah Menengah ini, diikuti oleh 20 guru. Instrumen ini untuk
mengetahui tingkat kemampuan guru dalam menguasai materi Fisika.
Berdasarkan data yang diperoleh dari guru yang mengikuti penelitian
ini, ada 13 guru yang sudah mengajar selama ≤ 5 tahun dan 7 guru yang
sudah mengajar selama > 5 tahun. Hasil jawaban dari analisis data
pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah SMA dan SMP
berdasarkan masa kerja ini tercantum pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7. Analisis Pemahaman Konsep Fisika Guru Sekolah
Menengah di Kabupaten Nias Barat berdasarkan Masa Kerja
Lama Mengajar 𝑺𝒌𝒐𝒓𝒍𝒎 (%)
≤ 5 tahun 30.46
> 5 tahun 30.29
Keterangan: 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑙𝑚 = Skor rata-rata keseluruhan berdasarkan lama
mengajar
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, secara umum pemahaman konsep
Fisika guru SMA dan SMP berdasarkan masa kerja selama ≤ 5 tahun
sebesar 30.46% dan pemahaman konsep Fisika guru SMA dan SMP
berdasarkan masa kerja selama > 5 tahun sebesar 30.29%. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat pemahaman konsep Fisika guru yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
sudah mengajar selama ≤ 5 tahun sedikit lebih tinggi daripada guru
Fisika yang sudah mengajar selama > 5 tahun. Karena selisih antara
keduanya sangat kecil sebesar 0.17% maka dapat dikatakan bahwa
tidak ada perbedaan guru Fisika yang sudah mengajar selama ≤ 5
tahun sedikit dan yang sudah mengajar selama > 5 tahun. Hal ini
diakibatkan karena ada beberapa guru yang sudah mengajar selama ≤ 5
tahun, tingkat kemampuannya tidak merata.
Hasil uji pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah
SMA dan SMP berdasarkan pengelompokan pemahaman Fisika,
dianalisis menggunakan SPSS dengan Uji Test-T untuk 2 grup yang
Independen yaitu untuk menguji perbedaan rata-rata dua kelompok
yang dites dengan tes yang sama. Hasil uji Test-T dengan
menggunakan SPSS untuk mengetahui perbedaan rata-rata pemahaman
konsep Fisika guru SMA dan SMP berdasarkan masa kerja adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.8. Kemampuan Bidang Studi antara Guru Fisika Sekolah
Menengah berdasarkan Lama Mengajar
Group Statistics
Mengajar N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai ≤ 5 tahun 13 30.4615 10.00513 2.77492
> 5 tahun 7 30.2857 5.58911 2.11248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 4.9. Hasil Uji Test-T Pemahaman konsep Fisika guru
Sekolah Menengah berdasarkan Lama Mengajar
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai Equal
variances
assumed
.663 .426 .043 18 .966 .17582 4.11771 -8.47517 8.82681
Equal
variances
not
assumed
.050 17.909 .960 .17582 3.48752 -7.15384 7.50549
Berdasarkan dari analisis pada tabel 4.10 di atas, didapat bahwa
signifikan sebesar 0.966. Diketahui bahwa signifikan lebih besar dari
0.05, artinya tidak signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep
Fisika guru SMA dan guru SMP di Kabupaten Nias Barat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
5. Analisis Pemahaman Konsep Fisika Guru SMA dan SMP di
Kabupaten Nias Barat Setiap Item
Berdasarkan pada tabel 4.2, tingkat pemahaman konsep Fisika guru
Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat tergolong sangat rendah.
Beberapa kelemahan dapat dilihat dengan mengamati respon guru
dalam setiap item dalam bidang Fisika. Soal-soal Fisika yang
tercantum dalam instrument pemahaman konsep Fisika guru Sekolah
Menengah terdiri dari 6 (enam) bidang Fisika. Dalam materi Fisika
terdapat 6 bidang yang diteliti yaitu mekanika, termofisika ,
gelombang mekanik, optik, listrik magnet, dan Fisika modern. Berikut
deskripsi dari bidang-bidang yang terdapat pada materi Fisika.
a. Bidang Mekanika
Tabel 4.10. Jawaban Guru pada Bidang Mekanika
Bidang No
Item
Jumlah Guru yang Menjawab (%) Total
A B C D E
Mekanika
1 5.00 50.00 10.00 30.00 5.00 100.00
2 20.00 35.00 25.00 20.00 0.00 100.00
3 35.00 40.00 15.00 10.00 0.00 100.00
4 30.00 15.00 35.00 0.00 20.00 100.00
9 20.00 5.00 35.00 40.00 0.00 100.00
10 5.00 20.00 20.00 30.00 25.00 100.00
11 20.00 35.00 25.00 15.00 5.00 100.00
12 25.00 15.00 20.00 30.00 10.00 100.00
17 15.00 30.00 30.00 15.00 10.00 100.00
Keterangan : Arsir : Jawaban benar
Cetak tebal (Bold): Skor pembanding terhadap
jawaban benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan peta pemahaman
konsep Fisika guru secara keseluruhan terhadap persoalan dalam
tes pada bidang “mekanika”. Pemahaman konsep Fisika guru
dalam bidang mekanika yaitu sebesar 28.33 % tergolong sangat
kurang.
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, item 1 dan 2 guru menjawab
benar. Untuk item 1, guru menjawab benar sebesar 50% dengan
pilihan jawaban B, dan untuk item 2 guru menjawab sebesar 35%
dengan pilihan jawaban B.
Pada item 3 berdasarkan tabel di atas, guru menjawab salah
sebesar 35% dengan pilihan jawaban A. Pertanyaan pada item 3
adalah “Sebuah benda bergerak melingkar dengan kecepatan sudut
bertambah besar. Pada waktu t, sudut θ yang ditempuh oleh benda
dengan kecepatan sudut ω adalah sebagai berikut:
t (s) θ (rad) ω (rad/s)
2 14 11
4 44 49
6 90 27
8 152 35
Percepatan sudut benda adalah….”. Respon yang tepat terhadap
pertanyaan ini adalah opsi B yaitu “konstan 4 rad/s2”, dipilih guru
sebesar 40%. Kedua opsi jawaban ini, jumlah pilihan opsi A
hampir sama dengan opsi B. Pernyataan opsi A adalah 4,5 rad/s2
saat t = 6 s dan berkurang secara bertahap. Banyak guru menjawab
opsi A menerangkan bahwa percepatan sudut benda bernilai sama
yaitu 4,5 rad/s2 saat t = 6 s dan berkurang secara bertahap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Sebenarnya percepatan sudut benda bernilai sama yaitu konstan 4
rad/s2. Kesalahan dalam menjawab item ini, mungkin guru melihat
dari tabel yang nilai perubahan ω berkurang, namun tidak
menghitung nilai percepatan sudut benda setiap perubahan waktu
(𝛼 =∆𝜔
∆𝑡).
Pada item 4 berdasarkan tabel di atas mengenai Hukum
Archimedes, guru menjawab salah sebesar 35% dengan pilihan
jawaban C. Pertanyaan pada item 4 adalah “Sepotong balok kayu
mengapung di atas air dengan 75% volumenya tenggelam dalam
air. Bila volume balok itu 5.000 cm3 maka (dalam kilogram) massa
balok kayu itu…”. Respon yang tepat pada pertanyaan ini adalah
opsi A yaitu “3,75 kg” dipilih guru sebanyak 30%. Pernyataan opsi
C yang banyak dipilih guru adalah 7,75 kg. Sebenarnya dengan
menggunakan persamaan Hukum Archimedes yaitu w=FA (w=m.g;
FA=ρ.g.h), maka massa balok yang terapung itu adalah 3,75 kg.
Namun, banyak guru memilih opsi A yang menerangkan bahwa
volume benda terapung itu adalah 7,75 kg. Hal ini terjadi mungkin
guru salah dalam menghitung angka menggunakan persamaan
Hukum Archimedes.
Item nomor 9 berdasarkan tabel di atas, guru menjawab
salah sebesar 35% dengan pilihan jawaban C Pertanyaan pada item
9 adalah “Sebuah truk bermassa 2.000 kg dan melaju dengan
kecepatan 36 km/jam menabrak sebuah pohon dan berhenti dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
waktu 0,1 detik. Gaya rata-rata pada truk selama berlangsung
tabrakan adalah ……. N”. Respon yang tepat terhadap pertanyaan
ini adalah opsi D yaitu “200.000 N” dipilih guru sebesar 40%.
Kedua opsi jawaban ini, jumlah opsi C hampir sama dengan opsi
D. Pernyataan opsi C yang terbanyak kedua dipilih oleh guru
adalah 20.000 N. Banyak guru menjawab opsi C menerangkan
bahwa gaya rata-rata pada truk selama berlangsung tabrakan adalah
20.000 N. sebenarnya gaya rata-rata pada truk selama berlangsung
tabrakan adalah 200.000 N. Kemungkinan kesalahan dalam
menjawab item ini, dalam mengubah satuan kecepatan dari ”km”
ke “m” yang seharusnya dikali 1000, namun guru mengkalikan
100, sehingga nilai kecepatan truk adalah 1 m/s.
Pada item 10 berdasarkan tabel di atas, guru menjawab
salah sebesar 30% dengan pilihan jawaban D. Pertanyaan pada
item 10 adalah “Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam,
kemudian bergerak lurus dengan percepatan lurus dengan
percepatan 3 m/s2. Usaha yang diubah menjadi energi kinetik
setelah 2 detik adalah….”. Respon yang tepat pada pertanyaan ini
adalah opsi E yaitu “72 joule” dipilih guru sebanyak 25%.
Pernyataan opsi D yang banyak dipilih guru adalah 48 joule.
Banyak guru memilih opsi D yang menerangkan bahwa usaha yang
diubah menjadi energi kinetik setelah 2 detik adalah 48 joule.
Sebenarnya dengan menggunakan persamaan W= EK1-EK0,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dimana energi kinetik awal sama dengan 0 karena tidak memiliki
kecepatan awal, maka usaha yang diubah menjadi energi kinetik
setelah 2 detik adalah 72 joule. Terjadinya kesalahan dalam
menjawab item ini, mungkin guru memberi nilai kecepatan awal
benda (tidak sama dengan nol).
Pada item 11, guru menjawab salah sebesar 35% dengan
pilihan jawaban B. Pertanyaan pada item 11 adalah “Gaya
tangensial 10 N pada tepi roda berdiameter 80 cm yang semula
diam. Setelah 2 detik, roda dapat berputar satu kali putaran.
Momen inersia roda adalah…..”. Respon yang tepat pada
pertanyaan ini adalah opsi C yang dipilih guru sebesar 25%.
Pernyataan opsi B banyak dipilih guru adalah 8/π kg m2. Banyak
guru menjawab opsi B yang menerangkan bahwa momen inersia
roda adalah 8/π kg m2. Sebenarnya momen inersia roda tersebut
adalah 10/π kg m2. Kesalahan yang terjadi dalam menjawab item
ini, mungkin guru menghitung nilai percepatan anguler α= (5/4) π
rad/s2, padahal nilai percepatan anguler α = π rad/s
2, sehingga
momen inersia roda I = F/ α.
Pada nomor item 12, guru menjawab salah sebesar 25%
dengan pilihan jawaban A, 15% dengan pilihan jawaban B, 20%
dengan pilihan jawaban C, dan 30% dengan pilihan jawaban D.
Pertanyaan pada item 12 adalah “Air mengalir pada suatu pipa
yang diameternya berbeda dengan perbandingan 1 : 2. Jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kecepatan air ang mengalir pada bagian pipa yang besar sebesar 40
m/s, maka besarnya kecepatan air pada bagian pipa yang kecil
sebesar ….. m/s”. Respon yang tepat terhadap pernyataan ini
adalah opsi E yakni “160 m/s”, guru menjawab sebesar 10%.
Pernyataan opsi A yakni “20 m/s”, opsi B yakni “40 m/s”, opsi C
yakni “80 m/s”, dan opsi D yakni “120” lebih banyak dipilih guru.
Sebenarnya besarnya kecepatan air pada bagian pipa yang kecil
sebesar 160 m/s. Kemungkinan kesalahan dalam menjawab item
ini, karena guru tidak memahami konsep dan cara pengerjaan soal
yang menggunakan persamaan Hukum kontinuitas pada fluida
yaitu A1v1=A2v2.
Pada nomor item 17, guru menjawab salah sebesar 15%
dengan pilihan jawaban A, 30% dengan pilihan jawaban B, dan
30% dengan pilihan jawaban C. Pertanyaan pada item 17 adalah
“Dua buah benda titik bermassa m1 = 5 kg dan m2 = 6 kg terletak
berdekatan di bidang datar licin. Sistem ini mendapat implus gaya
hingga kedua benda bergerak masing-masing dengan kelajuan v1 =
1 m/s dan v2 = 2 m/s dengan arah saling tegak lurus. Besarnya
implus gaya yang bekerja pada sistem adalah ……. N s”. Respon
yang tepat terhadap pernyataan ini adalah opsi D yakni “13 N s”,
guru menjawab sebesar 15%. Pernyataan opsi A yakni “5 N s”,
opsi B yakni “7 N s”, dan opsi C yakni “12 N s” lebih banyak
dipilih guru. Sebenarnya Besarnya implus gaya yang bekerja pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
sistem adalah 13 N s. Kemungkinan kesalahan dalam menjawab
item ini, karena guru tidak memahami konsep dan cara pengerjaan
soal yang menggunakan persamaan Implus = momentum akhir –
momentum awal, dimana persamaan momentum P=m1v1+m2v2.
Secara umum pada bidang mekanika, guru Fisika Sekolah
Menengah di Kabupaten Nias Barat masih belum bisa mengerjakan
soal-soal yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari setiap item,
banyak guru yang menjawab salah. Ada kemungkinan bahwa guru
belum menguasai konsep dan persamaan-persamaan terkait bidang
mekanika. Namun, pada item 1 terkait benda pada bidang miring,
guru sudah bisa menguasai tetapi masih ada guru yang menjawab
salah.
b. Bidang Termofisika
Tabel 4.11. Jawaban Guru pada Bidang Termofisika
Bidang No
Item
Jumlah Guru yang Menjawab (%) Total
A B C D E
Termofisika
5 10.00 30.00 20.00 20.00 20.00 100.00
6 30.00 20.00 10.00 30.00 10.00 100.00
13 10.00 25.00 15.00 30.00 20.00 100.00
14 20.00 40.00 10.00 10.00 20.00 100.00
15 20.00 45.00 5.00 30.00 0.00 100.00
16 10.00 45.00 30.00 15.00 0.00 100.00
Keterangan: Arsir : Jawaban benar
Cetak tebal (Bold) : Skor pembanding terhadap
jawaban benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan peta pemahaman
konsep Fisika guru secara keseluruhan terhadap persoalan dalam
tes pada bidang “termofisika ”. Pemahaman konsep Fisika guru
dalam bidang termofisika yaitu sebesar 35% tergolong sangat
kurang.
Pada item 5 berdasarkan tabel di atas, guru menjawab salah
sebesar 30% dengan pilihan jawaban B dan 20% dengan pilihan
jawaban C dan D. Pertanyaan pada item 5 adalah “Jika 3 kg es
pada -15°C dipanaskan pada tekanan 1 atm sampai semua es
berubah menjadi uap. Berapa panas yang dibutuhkan untuk
mencairkan es? (kalor jenis es = 2,05 kJ/kg.K)”. Respon yang tepat
pada pertanyaan ini adalah opsi E yaitu “1094,25 kJ” dipilih guru
sebanyak 20%. Pernyataan opsi B yang banyak dipilih guru adalah
794,25 kJ, opsi C yakni “894,25 kJ”, dan opsi D yakni “994,25 kJ”.
Banyak guru memilih opsi B, sedangkan jumlah guru memilih opsi
C dan D sama dengan jumlah jawaban benar E. soal item ini
mengenai kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es. Dengan
persamaan Q1+Q2 (Q1=mes.Ces.ΔT); Q2=mes.L). Kesalahan guru
dalam menjawab soal ini, mungkin guru tidak cukup menguasai
konsep dan kerja kalor, sehingga guru menjawab salah.
Pada item 6, guru menjawab salah sebesar 30% dengan
pilihan jawaban D. Jumlah guru menjawab salah sama dengan
jumlah menjawab benar. Pertanyaan pada item ini adalah “Jika kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
berada di dekat api unggun maka kalor akan merambat dari api
unggun ke tubuh kita melalui proses…”. Respon yang benar pada
pertanyaan ini adalah opsi A yakni “radiasi dan konveksi”. Guru
banyak memilih opsi D dengan pernyataan “radiasi”. Kesalahan
guru dalam menjawab pertanyaan ini, mungkin karena guru
menganggap bahwa pada peristiwa api unggun ke tubuh kita hanya
melalui proses radiasi., akan tetapi peristiwa ini juga melalui
proses konveksi. Kita tahu bahwa, jika kita berada di dekat api
unggun, kalor akan merambat ke tubuh kita melalui proses radiasi
(pancaran panas langsung) dan konveksi (rambatan panas melalui
udara).
Pada item 13, 14, 15, dan 16, guru sudah bisa menjawab
menjawab. Item 13 mengenai menganalisis kecepatan rms sebuah
partikel gas yang memenuhi teori kinetik gas. Pertanyaan item ini
adalah “Sebuah partikel gas memenuhi teori kinetik gas, suhu
mutlak naik empat kali lipat dari mula-mula. Besar kecepatan
partikel pada kondisi itu adalah….”. Banyak guru menjawab benar
sebesar 30% dengan pilihan jawaban D yakni “2 kali mula-mula”.
Item 14 mengenai menganalisis efisiensi mesin Carnot dalam
hubungannya dengan temperatur reservoir. Pertanyaan item ini
adalah “Sebuah mesin Carnot yang beroperasi pada reservoir suhu
rendah 20°C dan suhu tinggi 227°C. Jika reservoir suhu tingginya
dinaikkan 100°C dengan mempertahankan reservoir suhu rendah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
berapa persen kenaikkan efisiensi dari mesin tersebut?”. Banyak
guru memilih jawaban benar sebesar 40% dengan pilihan jawaban
B yakni “100%”. Pada item 15 mengenai menentukan usaha yang
dilakukan saat terjadi perubahan keadaan gas ideal dalam
kaitannya dengan tekanan, volume dan suhu gas ideal. Pertanyaan
pada item ini adalah “
Diagram P-V ini melukiskan proses siklus yang dialami oleh gas
ideal dengan keadaan awal di titik A. Usaha yang dilakukan oleh
gas itu dalam siklus ABCDA adalah….”. Banyak guru memilih
jawaban benar sebesar 45% dengan pilihan jawaban B yakni “-800
J”. Untuk item 16 mengenai memahami hubungan antara tekanan,
volume dan suhu gas ideal saat terjadi perubahan keadaan gas
ideal. Pertanyaan pada item ini adalah “Jika suatu gas ideal
dimampatkan secara isotermik sampai volumenya menjadi
setengahnya, maka…..”. Banyak guru milih jawaban benar sebesar
45% yaitu opsi B dengan penyataan “tekanan menjadi dua kali dan
suhu tetap”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Dari hasil yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa guru
Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat memiliki
kemampuan dalam menguasai bidang termofisika , tetapi ada
beberapa guru yang belum menguasai.. Akan tetapi, hasil
keseluruhan kemampuan guru dalam menguasai bidang termofisika
masih tergolong sangat kurang.
c. Bidang Gelombang Mekanik
Tabel 4.12. Jawaban Guru pada Bidang Gelombang Mekanik
Bidang No
Item
Jumlah Guru yang Menjawab (%) Total
A B C D E
Gelombang
Mekanik
18 20.00 20.00 5.00 40.00 15.00 100.00
19 10.00 15.00 15.00 20.00 40.00 100.00
20 35.00 40.00 10.00 15.00 0.00 100.00
21 20.00 20.00 30.00 15.00 15.00 100.00
Keterangan: Arsir : Jawaban benar
Cetak tebal (Bold) : Skor pembanding terhadap
jawaban benar
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan peta pemahaman
konsep Fisika guru secara keseluruhan terhadap persoalan dalam
tes pada bidang “gelombang mekanik”. Pemahaman konsep Fisika
guru dalam bidang gelombang mekanik yaitu sebesar 18,75%
tergolong sangat kurang.
Pada item nomor 18 berdasarkan table 4.12, banyak guru
menjawab salah sebesar 20% dengan pilihan jawaban A dan B,
sedangkan 40% dengan pillihan jawaban D. Pertanyaan pada soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
ini adalah “Tali yang panjangnya 5 m bertegangan 2 N dan
digetarkan sehingga terbentuk gelombang stasioner. Jika massa tali
6,25x10-3
kg maka cepat rambat gelombang tali adalah (dalam m/s)
……”. Respon yang benar untuk pertanyaan ini adalah opsi E
yakni “ 40 m/s”. dipilih guru sebanyak 20%. Ada selisih nilai yang
sangat besar dan juga sama antara jumlah guru memilih jawaban
salah dengan jawaban benar. Banyak guru memilih jawaban salah
pilihan jawaban A yakni 2 m/s, pilihan jawaban B yakni 5 m/s, dan
pilihan jawaban D yakni 10 m/s, karena guru menghitung tidak
berdasarkan persamaan. Banyak guru menghitung dengan cara
mengkalikan panjang tali dengan tegangan tali saja, dan
beranggapan bahwa massa tidak berpengaruh. Pada soal ini
menggunakan persamaan Melde yaitu v= 𝐹.𝐿
𝑚, sehingga cepat
rambat gelombang tali adalah 40 m/s.
Pada item 19, banyak guru menjawab salah pada pilihan
jawaban B, C, D, dan E. Pilihan jawaban B dan C sebesar 15%,
pilihan jawaban D sebesar 20%, dan pilihan jawaban E sebesar
40%. Untuk nilai pilihan jawaban benar pada opsi A hanya 10%.
Pertanyaan pada item ini adalah “Seutas tali yang panjangnya 8 m
memiliki massa 1,04 gram. Tali digetarkan sehingga sebuah
gelombang transversal menjalar dengan persamaan y = 0,03 sin (x
+ 30t), x dan y dalam meter dan t dalam detik. Maka, tegangan tali
tersebut adalah…..”. Respon yang benar pada pertanyaan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
adalah 0,12 N. Banyak guru memilih pada opsi B yakni 0,24 N,
opsi C yakni 0,36 N, opsi D yakni 0,60 N, dan opsi D yakni 0,72
N. Kesalahan guru dalam menjawab soal ini mungkin guru tidak
memahami konsep soal, sehingga tidak tahu persamaan yang
digunakan dalam menyelesaikan soal ini. Pada pertanyaan ini
adalah menentukan tegangan tali yang menjalar pada tali yang
digetarkan sehingga terbentuk sebuah gelombang transversal
menjalar.
Pada item 20, banyak guru menjawab salah sebesar 40%
dengan pilihan jawab B. pertanyaan pada item ini adalah “Seorang
polisi dengan laju 144 km/jam mengejar penjahat yang naik sepeda
motor dengan laju 108 km/jam sambil membunyikan sirine dengan
frekuensi 1.200 Hz . Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s
maka frekuensi polisi yang didengar oleh penjahat adalah….”
Respon yang benar pada soal ini adalah pada opsi A yakni “1.240
Hz”. Banyak guru memilih jawaban salah dengan opsi jawaban B
yakni 1.230 Hz. Kesalahan guru dalam menjawab soal ini karena
guru beranggapan bahwa kecepatan penjahat (pendengar) bernilai
positif sebenarnya pendengar menjauhi sumber (polisi) sehingga
nilainya -108 km/jam. Maka jawaban benar, frekuensi polisi yang
didengar oleh penjahat adalah sebesar 1.240 Hz.
Pada item 21, guru menjawab salah sebesar 20% dengan
pilihan jawaban A dan B, 30% dengan jawaban C, dan 15%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dengan pilihan jawaban E. Pertanyaan pada item ini adalah “Pipa
organa terbuka yang panjangnya 25 cm menghasilkan frekuensi
nada dasar sama dengan frekuensi yang dihasilkan oleh dawai yang
panjangnya 150 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s dan
cepat rambat gelombang transversal pada dawai 510 m/s maka
dawai menghasilkan…..”. Respon yang benar pada item ini adalah
opsi D yakni “nada atas ketiga”, dipilih guru sebesar 20%. Banyak
guru memilih jawaban salah pada opsi A yakni “nada dasar”, opsi
B yakni “nada atas pertama”, opsi C yakni “nada atas kedua”, dan
opsi E yakni “nada atas keempat”. Kesalahan guru dalam
mengerjakan soal ini, mungkin guru tidak memahami mengenai
menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi. Jawaban yang
tepat pada soal ini mengenai pipa organa terbuka dengan frekuensi
nada dasar sama akan menghasilkan nada atas ketiga.
Secara umum pada bidang gelombak mekanik, guru Fisika
Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat masih belum bisa
mengerjakan soal-soal yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari
setiap item, banyak guru yang menjawab salah. Ada kemungkinan
bahwa guru belum menguasai konsep dan persamaan-persamaan
yang digunakan terkait bidang gelombang mekanik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
d. Bidang Optik
Tabel 4.13. Jawaban Guru pada Bidang Optik
Bidang No
Item
Jumlah Guru yang Menjawab (%) Total
A B C D E
Optik 7 10.00 55.00 10.00 25.00 0.00 100.00
8 5.00 55.00 20.00 10.00 10.00 100.00
Keterangan: Arsir : Jawaban benar
Cetak tebal (Bold) : Skor pembanding terhadap
jawaban benar
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan peta pemahaman
konsep Fisika guru secara keseluruhan terhadap persoalan dalam
tes pada bidang “optik”. Pemahaman konsep Fisika guru dalam
bidang gelombak optik yaitu sebesar 55%. Skor ini merupakan
skor tertinggi yang diperoleh guru dalam menyelesaikan soal-soal.
Dari item soal pada bidang optik, banyak guru menjawab
benar. Dilihat pada item 7 dan 8, skor hasil yang diperoleh sebesar
55%. Soal pada item 7 mengenai menentukan perbesaran
mikroskop yang menggunakan lensa objektif dan lensa okuler.
Pertanyaan pada item ini adalah “Sebuah benda terletak 1 cm di
depan lensa objektif mikroskop. Jarak titik api objektif 0,9 cm.
Mata pengamat di belakang lensa okuler melihat dengan dengan
berakomodasi maksimum (Sn = 25 cm). Jika jarak fokus lensa
okuler 5 cm maka perbesaran mikroskop adalah…..”. Banyak guru
menjawab benar dengan opsi B yakni “54 kali”. Soal pada item 8
mengenai menentukan kuat lensa kacamata pada penderita rabun
dekat. Pertanyaan pada item ini adalah “Seorang kakek menderita
rabun dekat. Ia tidak bias melihat benda yang lebih dekat dari 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
cm dengan jelas. Berapa kuat lensa kacamata yang harus ia pakai
untuk membaca tulisan pada jarak 25 cm?”. Banyak guru
menjawab benar dengan opsi B yakni “2 dioptri”.
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa guru Fisika
Sekolah menengah di Kabupaten Nias Barat cukup memamahami
dan menguasai bidang optik dan ditunjukkan pada hasil guru
banyak menjawab benar, namun masih tergolong kategori kurang.
e. Bidang Listrik Magnet
Tabel 4.14. Jawaban Guru pada Bidang Listrik Magnet
Bidang No
Item
Jumlah Guru yang Menjawab (%) Total
A B C D E
Listrik
Magnet
22 0.00 25.00 45.00 5.00 25.00 100.00
23 30.00 15.00 10.00 40.00 5.00 100.00
Keterangan: Arsir : Jawaban Benar
Cetak tebal (Bold) : Skor pembanding terhadap
jawaban benar
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan peta pemahaman
konsep Fisika guru secara keseluruhan terhadap persoalan dalam
tes pada bidang “listrik magnet”. Pemahaman konsep Fisika guru
dalam bidang litrik magnet yaitu sebesar 22.5% tergolong sangat
kurang.
Pada item 22 berdasarkan tabel 4.14, banyak guru
menjawab salah sebesar 35% dengan pilihan jawaban B dan 45%
dengan pilihan jawaban C. Pertanyaan pada item ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
“Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut ini. Arus yang melalui
hambatan 2 Ω sebesar….
Respon yang benar pada pertanyaan ini yaitu dengan pilihan
jawaban D yakni “0,4 A”. Banyak guru menjawab opsi B yakni
“0,2 A” karena guru mengkalikan semua nilai hambatan, dan
menjumlahkan semua nilai tegangan. Hasil jawaban guru yang
menjawab salah pada opsi B adalah I=V/R = (4+2+4) V /
(5x2x1x5x1) ohm =10/50 = 0.2 A. Kemudian banyak guru
menjawab salah pada opsi C, karena guru menjawab I=V/R= 2 V/
6 ohm = 0.3 A. Jawaban yang benar pada item ini adalah I=V/R=
(VAB - 2 V)/ 5x2 ohm = ((14/5) - 2 V)/ 10 ohm = 0.4 A.
Pada item 23 berdasarkan tabel di atas, banyak guru
menjawab benar sebesar 40% dengan pilihan jawaban D. Soal ini
mengenai menganalisis ketergantungan jumlah lampu yang
dipasang terhadap sumber PLN yang tersedia. Pertanyaan pada
item ini adalah “Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500
W dengan tegangan 110 V. Jika untuk penerangan, keluarga
tersebut menggunakan lampu 100 W, 220 V maka jumlah lampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
maksimum yang dapat dipasang adalah….”. Banyak guru
menjawab benar yaitu 20 buah lampu dengan pilihan jawaban D.
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa guru Fisika
Sekolah menengah di Kabupaten Nias Barat ada beberapa guru
sudah memamahami dan menguasai bidang listrik dan magent
tetapi masih ada yang belum, namun hasil ini masih tergolong
kategori kurang.
f. Bidang Fisika Modern
Tabel 4.15. Jawaban Guru pada Bidang Fisika Modern
Bidang No
Item
Jumlah Guru yang Menjawab (%) Total
A B C D E
Fisika
Modern
24 10.00 25.00 10.00 15.00 40.00 100.00
25 40.00 40.00 5.00 0.00 15.00 100.00
Keterangan: Arsir : Jawaban benar
Cetak tebal (Bold) : Skor pembanding terhadap
jawaban benar
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan peta pemahaman
konsep Fisika guru secara keseluruhan terhadap persoalan dalam
tes pada bidang “Fisika modern”. Pemahaman konsep Fisika guru
dalam bidang Fisika modern yaitu sebesar 32.5% tergolong sangat
kurang.
Pada item 24 berdasarkan tabel di atas, banyak guru
menjawab salah sebesar 40% dengan pilihan jawaban E.
Pertanyaan pada item ini adalah “Sebuah elektron dengan massa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
9,11 x 10-31
kg dan muatan listrik -1,6 x 10-19
C, lepas dari katoda
menuju ke anoda yang jaraknya 2 cm. Jika kecepatan awal elektron
0 dan beda potensial antara anoda dan katoda 200 V, maka elektron
akan sampai di anoda dengan kecepatan……” Respon yang benar
untuk item ini adalah 8,4 x 106 m/s dengan pilihan jawaban B.
Banyak guru menjawab salah dengan pilihan jawaban E yakni 2,4
x 108 m/s. Sebenarnya elektron akan sampai di anoda dengan
kecepatan 8,4 x 106 m/s.
Pada item 25, jumlah guru menjawab salah sama dengan
jumlah guru menjawab benar. Banyak guru menjawab salah
dengan pilihan jawaban A sebesar 40%. Pertanyaan untuk item ini
adalah “Kelajuan partikel yang memiliki momentum linier 5
MeV/c dan energi relativistik total 10 MeV adalah….”. Respon
yang benar pada pertanyaan ini adalah 0,5 c dengan pilihan
jawaban B, sedangkan jawaban salah yang dipilih guru yaitu 0,25
dengan opsi A. Jawaban benar ini dipilih guru sebesar 40%.
Jumlah guru menjawab salah sama dengan jumlah guru menjawab
benar karena guru menghitung nilai momentum linear dibagi dua
sehingga menjadi p = 2,5 MeV/c. Tetapi jika nilai momentum
linear p = MeV/c, maka kelajuan partikel adalah v = 𝑝 .𝑐2
𝐸 =
5𝑀𝑒𝑉
𝑐.𝑐2
10 𝑀𝑒𝑉
= 0,5 c.
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa guru Fisika
Sekolah menengah di Kabupaten Nias Barat masih kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
memamahami dan menguasai bidang Fisika modern dan
ditunjukkan pada hasil guru banyak menjawab salah, dan skor ini
tergolong kategori kurang.
C. Pembahasan
Pemahamah konsep fisika adalah suatu upaya yang menunjukan
kemampuan untuk menjelaskan suatu peristiwa Fisika berdasarkan
pengamatan atau percobaan yang telah dilakukakan. Menguasai konsep
tertentu dengan pikiran dan pengetahuan, maka menyebabkan guru
memahami suatu situasi dalam pembelajaran.
Dari hasil analisis menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan)
tipe II, untuk mengetahui kualifikasi tingkat pemahaman konsep Fisika
guru Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat, didapatkan hasil
distribusi persentase guru Fisika dalam memahami konsep Fisika di
Kabupaten Nias Barat yaitu semua guru masuk dalam kualifikasi sangat
kurang sebesar. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan guru
Fisika SMA dan guru Fisika SMP mempunyai tingkat kemampuan yang
sangat kurang dalam pemahaman konsep Fisika. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan, kemungkinan rendahnya tingkat pemahaman konsep
Fisika di Kabupaten Nias Barat dipengaruhi karena tidak ada program
pemerintah untuk meningkatkan profesional guru, khususnya kemampuan
guru dalam pemahaman konsep bidang studi yang diajarkan. Hal ini
dibuktikan pada data responden yang diperoleh, banyak guru Fisika yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
tidak pernah mengikuti workshop atau seminar mengenai peningkatan
kompetensi guru termasuk mengenai kemampuan guru dalam pemahaman
konsep bidang studi yang diajarkan.
Rendahnya tingkat pemahaman konsep Fisika di Kabupaten Nias
Barat juga dipengaruhi yaitu pertama, kualifikasi dan latar belakang
pendidikan guru Fisika tidak sesuai dengan bidang tugasnya. Di lapangan
banyak di antara guru Fisika mengajarkan mata pelajaran yang tidak sesuai
dengan kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang
dimilikinya artinya guru Fisika juga mengajarkan mata pelajaran lain.
Kedua, kurangnya kesempatan bagi guru Fisika untuk mengembangkan
profesi secara berkelanjutan. Banyak guru Fisika di Kabupaten Nias Barat
yang terjebak pada rutinitas. Pihak berwenang pun tidak mendorong guru
Fisika ke arah pengembangan kompetensi diri ataupun karier.
Dilihat dari pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah di
Kabupaten Nias Barat dari setiap bidang Fisika berdasarkan tabel 4.2,
yaitu mekanika, termofisika , gelombang mekanik, optik, listrik magnet,
dan Fisika modern, guru Fisika memiliki skor tertinggi pada bidang optik
sebesar 55%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kemampuan guru
dalam memecahkan soal optik dapat dikatakan cukup menguasai. Hal ini
dikarenakan mungkin soal yang diberikan sering dikerjakan oleh
responden.
Untuk melihat pemahaman konsep keseluruhan guru Fisika SMA
dan guru Fisika SMP, penelitian ini diikuti oleh 10 guru Fisika SMA dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
guru Fisika 10 SMP di Kabupaten Nias Barat. Dari hasil analisis Uji Test-
T untuk 2 grup yang independen, didapatkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara pemahaman konsep Fisika guru SMA dan Guru SMP di
Kabupaten Nias Barat, walaupun guru-guru Fisika juga mengajarkan
bidang studi lain. Hal ini disebabkan karena materi Fisika dan tingkat soal
Fisika di tingkat SMA lebih tinggi daripada soal- SMP, sehingga guru
Fisika SMA lebih memiliki kemmapuan menguasai bidang studi Fisika.
Hal lain juga disebabkan karena di SMP, bidang studi Fisika gabung
dengan bidang studi Biologi menjadi satu bidang studi IPA, maka guru
Fisika juga dituntut harus menguasai bidang studi Biologi. Sedangkan di
SMA ada pembagian mata pelajaran, sehingga guru Fisika fokus
mengajarkan bidang studi Fisika saja.
Dari keenam bidang Fisika seperti dijelaskan diatas dan dari tabel
4.6, diperoleh hasil bahwa pemahaman konsep Fisika guru Sekolah
Menengah di Nias Barat dalam menguasai materi Fisika, didapatkan hasil
bahwa secara umum pemahaman konsep Fisika guru SMA berdasarkan
keseluruhan bidang sebesar 35% dan pemahaman konsep Fisika guru SMP
berdasarkan keseluruhan bidang sebesar 31.17%. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat pemahaman konsep Fisika guru SMA dan SMP di
Kabupaten Nias Barat berdasarkan pemahaman Fisika lebih tinggi
daripada guru Fisika SMP berdasarkan keseluruhan bidang. Tetapi
walaupun skor guru Fisika SMA berdasarkan setiap bidang lebih tinggi,
namun jika dilihat pada setiap bidang, skor guru Fisika SMP sebesar 40%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
lebih tinggi daripada skor guru Fisika SMA sebesar 15% pada bidang
listrik magnet. Hal ini disebabkan karena tingkat pemahaman konsep
Fisika guru SMA dalam penguasaan setiap bidang Fisika lebih tinggi
karena guru Fisika SMA banyak mempelajari Fisika lebih dalam sesuai
dengan tingkat pengajarannya. Sedangkan guru Fisika SMP memiliki skor
lebih tinggi daripada guru Fisika SMA pada bidang litrik magnet, karena
mungkin guru Fisika SMP yang sudah menguasai bidang listrik magnet
dan juga guru Fisika SMA menganggap bahwa soal tersebut mudah
sehingga menjawab secara tidak serius.
Pengalaman mengajar adalah apa yang sudah dialami dalam
mengajar, berkenaan dengan kurun waktu. Semakin lama masa kerja,
maka akan semakin beragam pengalaman yang diperoleh dalam bekerja.
Guru dengan pengalaman mengajar dua tahun ke bawah, efeknya terhadap
belajar siswa hanya kecil dan kurang efektif bila dibanding dengan guru
senior, pengalaman-pengalaman muncul setelah guru berpengalaman
mengajar setidaknya 5 tahun. Namun pernyataan ini berbanding terbalik
dengan apa yang terjadi pada guru-guru Fisika Sekolah Menengah di
Kabupaten Nias Barat. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru yang
mengikuti penelitian ini, ada 13 guru yang sudah mengajar selama ≤ 5
tahun dan 7 guru yang sudah mengajar selama > 5 tahun. Hasil yang
didapatkan yaitu secara umum pemahaman konsep Fisika guru SMA dan
SMP berdasarkan masa kerja selama ≤ 5 tahun sebesar 30.46% dan
pemahaman konsep Fisika guru SMA dan SMP berdasarkan masa kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
selama > 5 tahun sebesar 30.29%. Berdasarkan dari analisis uji Test-T
untuk 2 grup independen, didapat bahwa signifikan sebesar 0.966.
Diketahui bahwa signifikan lebih besar dari 0.05, artinya tidak signifikan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara pemahaman konsep Fisika guru SMA dan Guru SMP di
Kabupaten Nias Barat. Hal ini diakibatkan karena ada beberapa guru yang
sudah mengajar selama ≤ 5 tahun, tingkat kemampuannya tidak merata.
Penyebab lain juga terjadi karena guru yang mengajar ≤ 5 tahun masih
segar atau fresh graduate, artinya sudah menguasai materi Fisika sewaktu
kuliah atau belajar di perguruan tinggi. Namun bagi guru yang sudah
mengajar selama > 5 tahun, tidak ada peningkatan atau latihan-latihan
dalam menguji kemampuannya dalam menguasai materi Fisika lebih
lanjut.
Berdasarkan instrumen yang diberikan berupa soal-soal pilihan
ganda, dapat dinalisis pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah
SMA dan SMP di Kabupaten Nias Barat setiap item. Hasil tersebut
mengatakan bahwa guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias
Barat sangat kurang memamahami dan menguasai bidang studi Fisika. Hal
ini dapat dilihat dari soal setiap bidang, secara umum pada bidang
mekanika, termofisika , gelombang mekanik, listrik magnet, dan Fisika
modern, guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat masih
belum bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan. Ada kemungkinan
bahwa guru belum menguasai konsep dan persamaan-persamaan terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
bidang mekanika. Akan tetapi ada beberapa guru yang dapat dikatakan
cukup memiliki kemampuan dalam menguasai bidang termofisika , seperti
pada bidang optik tetapi hasil ini tergolong kategori kurang.
D. Implikasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman
konsep Fisika guru Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Pertama di Kabupaten Nias Barat. Berdasarkan hasil analisa jawaban guru
menunjukkan bahwa secara umum mereka memiliki tingkat kemampuan
yang sangat kurang. Jika dilihat dari setiap bidang Fisika, bidang
mekanika, termofisika , gelombang mekanik, listrik magnet, dan Fisika
modern tergolong sangat kurang. Sedangkan untuk bidang optik tergolong
kurang.
Sejalan dengan pelaksanaan pendidikan di Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berkaitan dengan
ilmu terapan, para guru bidang studi Fisika dituntut harus kompeten dalam
pemahaman konsep materi atau bidang studi dalam melayani peserta didik
pada proses pembelajaran. Namun kenyataannya berbeda dengan guru
Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat, pemahaman konsep
Fisika guru Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat secara umum
memiliki tingkat kemampuan yang sangat kurang. Ini menjadi perhatian
bagi pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Berbeda
dengan pendidikan di pulau Jawa yang dapat dikatakan maju, dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
guru-guru Fisika memiliki kemampuan dalam pemahaman konsep bidang
studi yang mereka ajarkan, dan juga pemerintah yang begitu
memperhatikan guru-guru dalam mengemban tugasanya termasuk
meningkatkan kemampuan dalam menguasai mata pelajaran yang
diajarkan. Di pulau Nias, khususnya Nias Barat yang pendidikannya
sangat jauh tertinggal dari kota besar, kompetensi atau kemampuan guru
dalam menguasai bidang studi yang diajarkan sangat rendah, dan ini
menjadi perhatian kita bersama, terutama pemerintah. Kurangnya
perhatian pemerintah terhadap tenaga pendidik bidang studi Fisika,
akibatnya hampir semua guru Fisika di Kabupaten Nias Barat memiliki
pemahaman konsep Fisika yang sangat kurang.
Perlunya perhatian pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan
Kabupaten Nias Barat, misalnya dengan membuat program untuk
meningkatkan profesional guru, khususnya kemampuan guru dalam
pemahaman konsep bidang studi yang diajarkan. Dengan mengadakan
workshop atau seminar mengenai peningkatan kompetensi guru termasuk
mengenai kemampuan guru, supaya guru lebih membuka pikiran dan
wawasan dalam meningkatkan kompetensi profesional, terutama
kemampuan dalam pemahaman konsep pada bidang Fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Tingkat pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah di
Kabupaten Nias Barat, masuk dalam kualifikasi sangat kurang sebesar
100%. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan guru Fisika
SMA dan guru Fisika SMP di Kabupaten Nias Barat mempunyai
tingkat kemampuan yang sangat kurang dalam pemahaman konsep
Fisika.
2. Bidang Fisika yang sudah dikusai oleh guru Sekolah Menengah di
Kabupaten Nias Barat yaitu pada bidang optik sebesar 55% tergolong
kurang, dan yang belum dikuasai yaitu pada bidang gelombang
mekanik sebesar 18.75% tergolong sangat kurang
3. Tingkat pemahaman konsep Fisika guru SMA sebesar 33.4%
sedangkan tingkat pemahaman konsep Fisika guru SMP sebesar
28.8%.
4. Tidak ada perbedaan antara pemahaman konsep Fisika guru Sekolah
Menengah di Kabupaten Nias Barat berdasarkan masa kerja selama ≤ 5
tahun sebesar 30.46% dan selama > 5 tahun sebesar 30.29%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
B. Saran
Berdasarakan kesimpulan di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa
saran yaitu:
1. Bagi Guru
Para guru perlu meningkatkan kualitas kompetensi dalam pemahaman
konsep bidang studi yang diajarkan, mencakup : menguasai materi,
struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu. Juga mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
2. Bagi Pemerintah Kabupaten Nias Barat
Pemerintah Nias Barat khususnya Dinas Pendidikan perlu mengadakan
workshop atau seminar mengenai peningkatan kompetensi, supaya
guru lebih membuka pikiran dan wawasan dalam meningkatkan
kompetensi profesional, terutama pemahaman konsep pada bidang
studi fisika. Kemudian program lain yaitu menambah jumlah atau
merekrut guru Fisika yang berkompeten dalam mengajar, supaya para
pendidik dengan mantap mengajarkan mata pelajaran yang sesuai
bidangnya, salah satunya melanjutkan program membiayai putera-
puteri daerah supaya melanjutkan studi di perguruan-perguruan tinggi
terbaik di Indonesia dalam bidang pendidikan agar kelak kembali dan
memajukan pendidikan di Kabupaten Nias Barat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti tidak hanya menggunakan soal tes saja, ditambah dengan
wawancara kepada guru yang bersangkutan supaya data lengkap.
Kemudian melakukan observasi di kelas ketika guru yang
bersangkutan sedang mengajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
DAFTAR PUSTAKA
Foster, Bob. 2006. 1001 Plus Soal dan Pembahasan Fisika: Siap Sukses SPMB.
Jakarta: Erlangga.
Fuada, Bagus Ilman. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning Berbasis Konstruktivisme untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Siswa. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Gazali, Ahmad. 2012. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman
Mengajar Terhadap Profesionalisme Guru. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika: Prinsip dan aplikasi Edisi Ketujuh. Jakarta:
Erlangga.
Hermawan, Sandy. 2010. Super Bank Soal Fisika SMA untuk 1, 2, & 3. Jakarta
Selatan: PT Wahyu Media.
Masidjo. 1995. Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Pramono, Samekto Budi. 2010. Asyik Mempersiapkan Ujian Nasional Fisika
SMA: Ringkasan Teori, Soal-soal Latihan & Pembahasan. Yogyakarta:
ANDI Yogyakarta.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, Wina. 2012. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sarojo, Ganijanti Aby. 2013. Seri Fisika Dasar Mekanika Edisi 5. Jakarta:
Salemba Teknika.
Serway, Raymond A., Jewett, Jr. John W. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik
Edisi 6. Jakarta: Salemba Teknika.
Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika: Buku Kuliah
Mahasiswa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 1A Surat Permohonan Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 1B Surat Keterangan Telah Mengikuti Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 2A Soal Uji Pemahaman Konsep Fisika Guru Sekolah Menengah
SOAL FISIKA
Inisial :
Asal sekolah :
Pilihlah jawaban yang tepat dengan cara memberi tanda silang (x) pada pilihan A, B, C, D,
dan E serta berikan cara pengerjaan atau alasan memilih jawaban tersebut.
1. Benda bermassa 4 kg diberi kecepatan awal 10 m/s dari ujung bawah bidang miring,
seperti pada gambar. Benda mengalami gaya gesek dari bidang sebesar 16 N dan sin α
= 0,85. Benda berhenti setelah menempuh jarak…..
a. 3 m d. 6 m
b. 4 m e. 8 m
c. 5 m
2.
Gambar di atas menggambarkan benda bermassa 4 kg di atas lantai, ditarik oleh gaya
sebesar 20 N, dengan sudut α dimana sin α = 0,6. Jika benda bergerak dengan
percepatan 0,5 m/s2 maka nilai koefisien gesek kinetis antara benda dan lantai
adalah……
Cara pengerjaan/ alasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
a. ½ d. 3/20
b. 7/20 e. 1/10
c. 1/5
3. Sebuah benda bergerak melingkar dengan kecepatan sudut bertambar besar. Pada
waktu t, sudut θ yang ditempuh oleh benda dengan kecepatan sudut ω adalah sebagai
berikut:
t (s) θ (rad) ω (rad/s)
2 14 11
4 44 49
6 90 27
8 152 35
Percepatan sudut benda adalah….
a. 4,5 rad/s2 saat t = 6 s dan berkurang secara bertahap
b. Konstan 4 rad/s2
c. Konstan 8 rad/s2
d. 15 rad/s2 saat t = 8 s dan bertambah dengan pertambahan tetap
e. 4,5 rad/s2 saat t = 6 s dan bertambah secara bertahap
4. Sepotong balok kayu mengapung di atas air dengan 75% volumenya tenggelam dalam
air. Bila volume balok itu 5.000 cm3 maka (dalam kilogram) massa balok kayu itu…
a. 3,75 d. 7,75
b. 5,15 e. 9,50
c. 6,25
Cara pengerjaan/ alasan:
Cara pengerjaan/ alasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
5. Jika 3 kg es pada -15°C dipanaskan pada tekanan 1 atm sampai semua es berubah
menjadi uap. Berapa panas yang dibutuhkan untuk mencairkan es? (kalor jenis es =
2,05 kJ/kg.K)
a. 694,25 kJ d. 994,25 kJ
b. 794,25 kJ e. 1094,25 kJ
c. 894,25 kJ
6. Jika kita berada di dekat api unggun maka kalor akan merambat dari api unggun ke
tubuh kita melalui proses…
a. Radiasi dan k onveksi
b. Radiasi dan konduksi
c. Konduksi dan konveksi
d. Radiasi
e. Konveksi
Cara pengerjaan/ alasan:
Cara pengerjaan/ alasan:
Cara pengerjaan/ alasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
7. Sebuah benda terletak 1 cm di depan lensa objektif mikroskop. Jarak titik api objektif
0,9 cm. Mata pengamat di belakang lensa okuler melihat dengan dengan
berakomodasi maksimum (Sn = 25 cm). Jika jarak fokus lensa okuler 5 cm maka
perbesaran mikroskop adalah…..
a. 9 kali d. 120 kali
b. 54 kali e. 200 kali
c. 90 kali
8. Seorang kakek menderita rabun dekat. Ia tidak bias melihat benda yang lebih dekat
dari 50 cm dengan jelas. Berapa kuat lensa kacamata yang harus ia pakai untuk
membaca tulisan pada jarak 25 cm?
a. 1 dioptri d. 4 dioptri
b. 2 dioptri e. 5 dioptri
c. 3 dioptri
9. Sebuah truk bermassa 2.000 kg dan melaju dengan kecepatan 36 km/jam menabrak
sebuah pohon dan berhenti dalam waktu 0,1 detik. Gaya rata-rata pada truk selama
berlangsung tabrakan adalah ……. N
a. 200 d. 200.000
b. 2.000 e. 2.000.000
c. 20.000
Cara pengerjaan/ alasan:
Cara pengerjaan/ alasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
10. Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam, kemudian bergerak lurus dengan
percepatan lurus dengan percepatan 3 m/s2. Usaha yang diubah menjadi energi kinetik
setelah 2 detik adalah….
a. 6 joule d. 48 joule
b. 12 joule e. 72 joule
c. 24 joule
11. Gaya tangensial 10 N pada tepi roda berdiameter 80 cm yang semula diam. Setelah 2
detik, roda dapat berputar satu kali putaran. Momen inersia roda adalah…..
a. 4/π kg m2 d. 12/π kg m
2
b. 8/π kg m2 e. 16/π kg m
2
c. 10/π kg m2
Cara pengerjaan/ alasan:
Cara pengerjaan/ alasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
12. Air mengalir pada suatu pipa yang diameternya berbeda dengan perbandingan 1 : 2.
Jika kecepatan air ang mengalir pada bagian pipa yang besar sebesar 40 m/s, maka
besarnya kecepatan air pada bagian pipa yang kecil sebesar ….. m/s.
a. 20 d. 120
b. 40 e. 160
c. 80
13. Sebuah partikel gas memenuhi teori kinetik gas, suhu mutlak naik empat kali lipat
dari mula-mula. Besar kecepatan partikel pada kondisi itu adalah….
a. ½ kali mula-mula d. 2 kali mula-mula
b. ¼ kali mula-mula e. 4 kali mula-mula
c. Tetap
Cara pengerjaan/ alasan:
Cara pengerjaan/ alasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
14. Sebuah mesin Carnot yang beroperasi pada reservoir suhu rendah 20°C dan suhu
tinggi 227°C. Jika reservoir suhu tingginya dinaikkan 100°C dengan mempertahankan
reservoir suhu rendah, berapa persen kenaikkan efisiensi dari mesin tersebut?
a. 5% d. 20%
b. 10% e. 25%
c. 15%
15.
Cara pengerjaan/ alasan:
Cara pengerjaan/ alasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Diagram P-V ini melukiskan proses siklus yang dialami oleh gas ideal dengan
keadaan awal di titik A. Usaha yang dilakukan oleh gas itu dalam siklus ABCDA
adalah….
a. +800 J d. +400 J
b. -800 J e. nol
c. -400 J
16. Jika suatu gas ideal dimampatkan secara isotermik sampai volumenya menjadi
setengahnya, maka…..
a. Tekanan dan suhu tetap
b. Tekanan menjadi dua kali dan suhu tetap
c. Tekanan tetap dan suhu menjadi dua kalinya
d. Tekanan menjadi dua kalinya dan suhu menjadi setengahnya
e. Tekanan dan suhu menjadi setengahnya
17. Dua buah benda titik bermassa m1 = 5 kg dan m2 = 6 kg terletak berdekatan di bidang
datar licin. Sistem ini mendapat implus gaya hingga kedua benda bergerak masing-
masing dengan kelajuan v1 = 1 m/s dan v2 = 2 m/s dengan arah saling tegak lurus.
Besarnya implus gaya yang bekerja pada sistem adalah ……. N s.
a. 5 d. 13
b. 7 e. 17
c. 12
Cara pengerjaan/ alasan:
Cara pengerjaan/ alasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
18. Tali yang panjangnya 5 m bertegangan 2 N dan digetarkan sehingga terbentuk
gelombang stasioner . Jika massa tali 6,25x10-3
kg maka cepat rambat gelombang tali
adalah (dalam m/s) ……
a. 2 d. 10
b. 5 e. 40
c. 6
19. Seutas tali yang panjangnya 8 m memiliki massa 1,04 gram. Tali digetarkan sehingga
sebuah gelombang transversal menjalar dengan persamaan y = 0,03 sin (x + 30t), x
dan y dalam meter dan t dalam detik. Maka, tegangan tali tersebut adalah…..
a. 0,12 N d. 0,60 N
b. 0,24 N e. 0,72 N
c. 0,36 N
Cara pengerjaan/ alasan:
Cara pengerjaan/ alasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
20. Seorang polisi dengan laju 144 km/jam mengejar penjahat yang naik sepeda motor
dengan laju 108 km/jam sambil membunyikan sirine dengan frekuensi 1.200 Hz . Jika
cepat rambat bunyi di udara 340 m/s maka frekuensi polisi yang didengar oleh
penjahat adalah….
a. 1.240 Hz d. 1.210 Hz
b. 1.230 Hz e. 1.190 Hz
c. 1.220 Hz
21. Pipa organa terbuka yang panjangnya 25 cm menghasilkan frekuensi nada dasar sama
dengan frekuensi yang dihasilkan oleh dawai yang panjangnya 150 cm. Jika cepat
rambat bunyi di udara 340 m/s dan cepat rambat gelombang transversal pada dawai
510 m/s maka dawai menghasilkan…..
a. Nada dasar d. Nada atas ketiga
b. Nada atas pertama e. Nada atas keempat
c. Nada atas kedua
Cara pengerjaan/ alasan:
Cara pengerjaan/ alasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
22. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut ini. Arus yang melalui hambatan 2 Ω
sebesar….
a. 0,1 A d. 0,4 A
b. 0,2 A e. 0,5 A
c. 0,3 A
23. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika
untuk penerangan, keluarga tersebut menggunakan lampu 100 W, 220 V maka jumlah
lampu maksimum yang dapat dipasang adalah….
a. 5 buah d. 20 buah
b. 10 buah e. 25 buah
c. 145 buah
Cara pengerjaan/ alasan:
Cara pengerjaan/ alasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
24. Sebuah elektron dengan massa 9,11 x 10-31
kg dan muatan listrik -1,6 x 10-19
C, lepas
dari katoda menuju ke anoda yang jaraknya 2 cm. Jika kecepatan awal elektron 0 dan
beda potensial antara anoda dan katoda 200 V, maka elektron akan sampai di anoda
dengan kecepatan……
a. 2,3 x 105 m/s d. 3 x 10
7 m/s
b. 8,4 x 106 m/s e. 2,4 x 10
8 m/s
c. 2,3 x 107 m/s
25. Kelajuan partikel yang memiliki momentum linier 5 MeV/c dan energi relativistik
total 10 MeV adalah….
a. 0,25 c d. 0,75 c
b. 0,5 c e. c
c. 1/ 3
Cara pengerjaan/ alasan:
Cara pengerjaan/ alasan:
Cara pengerjaan/ alasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 2B Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN
Nomor Item Soal Jawaban
1 B
2 B
3 B
4 A
5 E
6 A
7 B
8 B
9 D
10 E
11 C
12 E
13 D
14 B
15 B
16 B
17 D
18 E
19 A
20 A
21 D
22 D
23 D
24 B
25 B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 3A Rekap Skor Jawaban Guru
NO KODE GURU
Nomor Item soal GURU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 3 B C A B C C D C A A B A D E B C D B E B A B C B C SMA
2 5 B B A A D D B B D E A C D B B B B D E B A C B E B SMA
3 6 E B D A B D B B D C B A B D A B B D E A C E A E B SMA
4 23 D D D E A B C B C E A A B A B B A A B A B C D E A SMA
5 27 B A B C C A B B D B B D C D D C A A D B A C B B B SMA
6 29 B A B E B A B B D D B C C B D A C D B B E C E D A SMA
7 32 B D B C B D B B A D B D D B D B C E D C B E D E A SMA
8 33 D B B C D E D C D B D B D B B B C E E A D C A E A SMA
9 47 D C A B E A B B C D D E A B A B C D E B A C D E B SMA
10 48 D B C C D D B B D E C C E A A B B E C A C E A C A SMA
11 9 B C A C A C D C C C C D E E A D B D A A C D D A A SMP
12 12 A B B E B A D B D E B D D E B B C A D B C E A E B SMP
13 13 D C C A D D D B D C C A C C D C E D A C D B A D B SMP
14 31 B B A C B A B E A B B B B B D C B D B B C B C B B SMP
15 35 D A B A B D A C A D E D B B B C D B E D E C D B B SMP
16 39 B A B C C B B E C E D C E B D B C B C A C B D E E SMP
17 41 C D A B E E B D B C C D A E B C E D C B D C D B A SMP
18 45 B C A E C B C A C D A B E A C D A B E D B C A D E SMP
19 49 C D B A E A A D C B C E B C B A D C D D B E B C A SMP
20 54 B B C A E B B B C D A A D A B D B A E A E B D A E SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
NO NOMOR ITEM
SKOR SKOR(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 5 20
2 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 12 48
3 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 8 32
4 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 6 24
5 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 8 32
6 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 28
7 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 9 36
8 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 10 40
9 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 9 36
10 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 9 36
11 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 6 24
12 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 40
13 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 7 28
14 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 7 28
15 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 8 32
16 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 8 32
17 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 7 28
18 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4
19 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 32
20 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 10 40
BENAR (%) 50 35 40 30 20 30 55 55 40 25 25 10 30 40 45 45 15 15 10 35 15 5 40 25 40
SALAH (%) 50 65 60 70 80 70 45 45 60 75 75 90 70 60 55 55 85 85 90 65 85 95 60 75 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 3B Rekap Skor Jawaban Guru Fisika pada Kualifikasi Tingkat Pemahaman
Konsep Fisika
Rata-rata Tiap Pengelompokan Materi Bidang Fisika
No Bidang Nomor Item Skor (%) Rata-rata Skor tiap
Bidang (%)
Rata-rata Skor
Keseluruhan Bidang (%)
S.D (%)
1 Mekanika
1 50
28.33
32.29 12.71
2 35
3 40
4 30
9 40
10 25
11 25
12 10
17 15
2 Termofisika
5 20
35
6 30
13 30
14 40
15 45
16 45
3 Gelombang
Mekanik
18 15
18.75 19 10
20 35
21 15
4 Optik 7 55
55 8 55
5 Listrik Magnet 22 5
22.5 23 40
6 Fisika Modern 24 25
32.5 25 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 3C Rekap Rata-Rata Skor Guru Fisika SMA dan SMP
RATA-RATA SKOR GURU FISIKA SMA DAN FISIKA SMP
GURU FISIKA SMA
GURU FISIKA SMP
NO SKOR (%)
NO SKOR (%)
1 20
1 24
2 48
2 40
3 32
3 28
4 24
4 28
5 32
5 32
6 28
6 32
7 36
7 28
8 40
8 4
9 36
9 32
10 36
10 40
RATA-RATA 33.2
RATA-RATA 28.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 3D Rekap Rata-Rata Skor Guru Fisika SMA dan SMP Berdasarkan Bidang Fisika
Guru Fisika SMA
Bidang Mekanika
No Nomor Item
Skor Skor (%) 1 2 3 4 9 10 11 12 17
1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 22.22
2 1 1 0 1 1 1 0 0 0 5 55.56
3 0 1 0 1 1 0 0 0 0 3 33.33
4 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 11.11
5 1 0 1 0 1 0 0 0 0 3 33.33
6 1 0 1 0 1 0 0 0 0 3 33.33
7 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 22.22
8 0 1 1 0 1 0 0 0 0 3 33.33
9 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 11.11
10 0 1 0 0 1 1 1 0 0 4 44.44
Total 30.00
Bidang Termofisika
No Nomor Item
Skor Skor (%) 5 6 13 14 15 16
1 0 0 1 0 1 0 2 33.33
2 0 0 1 1 1 1 4 66.67
3 0 0 0 0 0 1 1 16.67
4 0 0 0 0 1 1 2 33.33
5 0 1 0 0 0 0 1 16.67
6 0 1 0 1 0 0 2 33.33
7 0 0 1 1 0 1 3 50.00
8 0 0 1 1 1 1 4 66.67
9 1 1 0 1 0 1 4 66.67
10 0 0 0 0 0 1 1 16.67
Total 40.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Bidang Gelombang Mekanik
No Nomor Item
Skor Skor (%) 18 19 20 21
1 0 0 0 0 0 0.00
2 0 0 0 0 0 0.00
3 0 0 1 0 1 25.00
4 0 0 1 0 1 25.00
5 0 0 0 0 0 0.00
6 0 0 0 0 0 0.00
7 1 0 0 0 1 25.00
8 1 0 1 1 3 75.00
9 0 0 0 0 0 0.00
10 1 0 1 0 2 50.00
Total 20.00
Bidang Optik
No Nomor Item
Skor Skor (%) 7 8
1 0 0 0 0.00
2 1 1 2 100.00
3 1 1 2 100.00
4 0 1 1 50.00
5 1 1 2 100.00
6 1 1 2 100.00
7 1 1 2 100.00
8 0 0 0 0.00
9 1 1 2 100.00
10 1 1 2 100.00
Total 75.00
Bidang Lisma
No Nomor item
Skor Skor (%) 22 23
1 0 0 0 0.00
2 0 0 0 0.00
3 0 0 0 0.00
4 0 1 1 50.00
5 0 0 0 0.00
6 0 0 0 0.00
7 0 1 1 50.00
8 0 0 0 0.00
9 0 1 1 50.00
10 0 0 0 0.00
Total 15.00
Bidang Fisika Modern
No Nomor Item
Skor Skor (%) 24 25
1 1 0 1 50.00
2 0 1 1 50.00
3 0 1 1 50.00
4 0 0 0 0.00
5 1 1 2 100.00
6 0 0 0 0.00
7 0 0 0 0.00
8 0 0 0 0.00
9 0 1 1 50.00
10 0 0 0 0.00
Total 30.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Guru Fisika SMP
Bidang Mekanika
No Nomor item
Skor Skor (%) 1 2 3 4 9 10 11 12 17
11 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 22.22
12 0 1 1 0 1 1 0 0 0 4 44.44
13 0 0 0 1 1 0 1 0 0 3 33.33
14 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 22.22
15 0 0 1 1 0 0 0 0 1 3 33.33
16 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3 33.33
17 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 11.11
18 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11.11
19 0 0 1 1 0 0 1 1 1 5 55.56
20 1 1 0 1 0 0 0 0 0 3 33.33
Total 30.00
Bidang Termofisika
No Nomor item
Skor Skor (%) 5
14 15 16
11 0 0 0 0 0 0 0 0.00
12 0 1 1 0 1 1 4 66.67
13 0 0 0 0 0 0 0 0.00
14 0 1 0 1 0 0 2 33.33
15 0 0 0 1 1 0 2 33.33
16 0 0 0 1 0 1 2 33.33
17 1 0 0 0 1 0 2 33.33
18 0 0 0 0 0 0 0 0.00
19 1 1 0 0 1 0 3 50.00
20 1 0 1 0 1 0 3 50.00
Total 30.00
Bidang Gelombang Mekanik
No Nomor item
Skor Skor (%) 18
21
11 0 1 1 0 2 50.00
12 0 0 0 0 0 0.00
13 0 1 0 1 2 50.00
14 0 0 0 0 0 0.00
15 0 0 0 0 0 0.00
16 0 0 1 0 1 25.00
17 0 0 0 1 1 25.00
18 0 0 0 0 0 0.00
19 0 0 0 0 0 0.00
20 0 0 1 0 1 25.00
Total 17.50
Bidang Optik
No Nomor Item
Skor Skor (%) 7 8
11 0 0 0 0.00
12 0 1 1 50.00
13 0 1 1 50.00
14 1 0 1 50.00
15 0 0 0 0.00
16 1 0 1 50.00
17 1 0 1 50.00
18 0 0 0 0.00
19 0 0 0 0.00
20 1 1 2 100.00
Total 35.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Listrik Magnet
No Nomor Item
Skor Skor (%) 22 23
11 0 1 1 50.00
12 0 1 1 50.00
13 0 1 1 50.00
14 1 1 2 100.00
15 0 0 0 0.00
16 0 0 0 0.00
17 0 1 1 50.00
18 0 0 0 0.00
19 0 1 1 50.00
20 0 1 1 50.00
Total 40.00
Bidang Fisika Modern
No Nomor Item
Skor Skor (%) 24 25
11 0 0 0 0.00
12 0 1 1 50.00
13 0 1 1 50.00
14 1 1 2 100.00
15 1 1 2 100.00
16 0 0 0 0.00
17 1 0 1 50.00
18 0 0 0 0.00
19 0 0 0 0.00
20 0 0 0 0.00
Total 35.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 3E Rekap Rata-Rata Skor Guru Fisika SMA dan SMP Berdasarkan Masa
Kerja
No Kode Guru
Masa Kerja Skor Guru berdasarkan Masa
Kerja (%)
≤ 5 tahun
> 5 tahun
≤ 5 tahun > 5 tahun
1 3 1 0 20
2 5 1 0 44
3 6 0 1 28
4 23 0 1 24
5 27 1 0 36
6 29 1 0 32
7 32 1 0 36
8 33 0 1 36
9 47 1 0 36
10 48 1 0 32
11 9 0 1 24
12 12 0 1 36
13 13 0 1 28
14 31 1 0 24
15 35 1 0 36
16 39 1 0 36
17 41 1 0 28
18 45 1 0 4
19 49 1 0 32
20 54 0 1 36
Jumlah 13 7 396 212
Rata-rata 30.46 30.29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 4A Contoh Data Guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 4B Contoh Hasil Jawaban Guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI