Post on 23-Jul-2019
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 1 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
P U T U S A NNOMOR 152/Pdt/2019/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara-perkara perdata pada
peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara antara:
Pembanding dahulu Penggugat, Jenis Kelamin : Laki-laki, Agama :
Kristen, Umur : ± 40 Tahun (30-03-1978), Pekerjaan : Wiraswasta,
Alamat : Kota Gunungsitoli dalam hal ini memberikan kuasa kepada
Yaminudin Laoli, Advokat yang berkantor di Jalan Fondrako No 82
Sihare'o Kecamatan Gunungsitoli Barat Kota Gunungsitoli berdasarkan
surat kuasa khusus tanggal 22 Februari 2019, yang telah didaftarkan
dikepaniteraan Pengadilan Negeri Gunungsitoli pada tanggal 26 Februari
2019 dengan Reg 42/SK/9/PN Gst Selanjutnya disebut sebagai
Pembanding semula Penggugat;
Lawan
Terbanding dahulu Tergugat, Jenis Kelamin : Perempuan, Agama :
Kristen, Umur : ± 38 Tahun (05-11-1980), Pekerjaan : Aparatur Sipil
Negara (ASN), Alamat : Kota Gunungsitoli, dalam hal ini memberikan
Kuasa kepada Itamari Lase, S.H.,M.H, Advokat/Pengacara & Konsultan
Hukum pada Law Office Fau’umbu & Partners yang beralamat di Jalan
towi-towi Nomor 5 Desa Iraonogeba Kec. Gunungsitoli Kota Gunungsitoli,
berdasrakan surat Kuasa tanggal 27 Nopember 2018 yang telah
didaftarkan dikepaniteraan Pengadilan Negeri Gunungsitoli pada tanggal
29 Nopember 2018 dengan Reg 239/SK/2018/PN Gst, untuk selanjutnya
disebut sebagai Terbanding semula Tergugat;
Pengadilan Tinggi Tersebut;
Telah membaca :
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 2 April 2019 Nomor
152/Pdt/2019/PT MDN, tentang Penunjukan Majelis Hakim;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 2 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
2. Surat Penunjukan Panitera Pengganti oleh Panitera Pengadilan Tinggi
Medan, tanggal 4 April 2019 Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN;
3. Penetapan Hakim Ketua tentang hari sidang perkara ini tanggal 4 April 2019
Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN;
4. Berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli
tanggal 14 Februari 2019 Nomor 152/Pdt.G/2019/PN Gst, dan surat-surat lain
yang bersangkutan;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
Menimbang, bahwa dalam surat gugatannya tertanggal 12 November
2018 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gunungsitoli pada
tanggal 15 November 2018 dibawah register Nomor 45/Pdt.G/2018/PN Gst,
Pembanding semula Penggugat telah mengemukakan hal- hal selengkapnya
sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah sebagai suami istri yang
sah, telah melangsungkan Perkawinan di Gunungsitoli pada tanggal
15 Februari 2008, Perkawinan tersebut telah dicatatkan/didaftarkan
di Kantor Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Nias (sekarang Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Gunungsitoli), sebagaimana dengan Kutipan Akta
Perkawinan No. 234/KEPNAKERTRANS-GST/PU-KP/2008,
tertanggal 19 Februari 2008;
2. Bahwa selama melangsungkan perkawinan antara Penggugat dan
Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu :
2.1. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX, Jenis kelamin : Laki-laki,
Umur : ± 10 Tahun (12-01-2009), sebagaimana Kutipan Akta
Kelahiran Nomor : 602/KEP-HSR/KTDIS-KP/2009 tertanggal
29 Mei 2009;
2.2. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX, Jenis kelamin :
Perempuan, Umur : ± 8 Tahun (10-10-2010), sebagaimana
Kutipan Akta Kelahiran Nomor : 1278.AL.2010.002990
tertanggal 11 November 2010;
3. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di kota
gunungsitoli di rumah orangtua Penggugat dan sekitar beberapa
bulan kemudian Penggugat dan Tergugat pindah dan tinggal
menetap di Jln. Lagundri No. 57 Kelurahan Pasar Gunungsitoli
Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli (samping rumah
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 3 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
orangtua Tergugat), selama itu kehidupan rumah tangga Penggugat
dan Tergugat awalnya berjalan dengan harmonis dan hidup rukun;
4. Bahwa sekitar tahun 2014 kehidupan keluarga Penggugat dan
Tergugat mulai tidak harmonis dimana Tergugat mulai
menampakkan perubahan sikap didalam keluarga, kurang
memperhatikan dan mengurus anak-anak serta kurangnya
berkomunikasi dengan Penggugat sebagai suami;
5. Bahwa pada tahun 2016 Penggugat mulai curiga dengan sikap dan
tingkah laku Tergugat yang sering menyembunyikan Handphone
miliknya kepada Penggugat, oleh karena perubahan sikap dan
tingkah laku Tergugat tersebut membuat Penggugat berusaha ingin
mencari tahu penyebab Tergugat berperilaku demikian;
6. Bahwa sejak saat itu, Penggugat terus memonitoring kegiatan
perjalanan Tergugat diluar rumah dan mengetahui setiap kali
Tergugat mengendarai mobil menuju kantor selalu berkomunikasi
dengan seseorang melalui Handphone;
7. Bahwa dari hasil monitoring Penggugat, Tergugat beberapa kali
bepergian keluar kota dengan mengendarai mobil untuk mengantar
dan atau menjemput seseorang laki-laki tanpa seizin dan tanpa
sepengetahuan Penggugat sebagai suami;
8. Bahwa oleh karena perbuatan Tergugat tersebut, Penggugat
memberitahukan hal tersebut kepada ibu mertua (ibu kandung
Tergugat) dan oleh ibu mertua Penggugat telah menegur keduanya
namun tidak dihiraukan;
9. Bahwa pada bulan Januari 2017 Penggugat memergoki Tergugat
bersama dengan seorang laki-laki didalam mobil di jalan diponegoro
kota gunungsitoli dan pada saat itu terjadi pertengkaran mulut yang
hebat karena Tergugat melarikan diri dengan mengendarai
mobilnya, kemudian kejadian tersebut Penggugat laporkan kepada
ibu mertua (ibu kandung Tergugat) dan menjelaskan kejadian yang
telah terjadi bersama-sama dengan Tergugat;
10. Bahwa kemudian Penggugat bersama-sama dengan keluarga yang
lain memanggil laki-laki tersebut yang diketahui sering
bersama-sama dengan Tergugat agar datang kerumah di Jln.
Lagundri No. 57 Kelurahan Pasar Gunungsitoli Kecamatan
Gunungsitoli Kota Gunungsitoli untuk menjelaskan kejadian yang
telah terjadi dan keduanya baik laki-laki tersebut dan Tergugat
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 4 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
mengakui perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulanginya
lagi sebagaimana Surat Perjanjian tertanggal 23 januari 2017;
11. Bahwa setelah kejadian tersebut Penggugat dan Tergugat
kemudian membawa keluarganya pindah rumah ke Jalan Tirta
(KBN) kota gunungsitoli, ditempat itulah Penggugat selalu
menasehati Tergugat untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya
dan agar fokus bekerja serta mengurus keluarga dan anak-anak
namun Tergugat tidak menghiraukannya;
12. Bahwa setelah pindah rumah Tergugat masih berkomunikasi
dengan laki-laki tersebut, hal ini yang membuat Penggugat marah
dan mengadukan tingkah laku Tergugat tersebut kepada mertuanya
yang mengakibatkan Tergugat marah dan meninggalkan rumah
(dijalan Tirta/KBN) dengan membawa serta anak-anak dan kembali
tinggal dirumah di Jln. Lagundri No. 57 Kelurahan Pasar
Gunungsitoli Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli tanpa
seizin Penggugat sebagai suami hingga sekarang;
13. Bahwa Penggugat telah berusaha berulangkali untuk
berkomunikasi dengan Tergugat namun Tergugat selalu
menghindar dan tidak menghiraukannya, demikian juga Penggugat
berulangkali menegur Tergugat untuk fokus mengurus dan merawat
anak-anak serta menghentikan kebiasaan buruk yang dapat
berpengaruh pada pertumbuhan mental anak-anak namun
Tergugat juga tidak menghiraukannya;
14. Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, kehidupan rumah
tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis dan tidak
memungkinkan lagi untuk hidup rukun dan damai sebagaimana
layaknya suami isteri, oleh karenanya perkawinan Penggugat dan
Tergugat secara hukum dapat dinyatakan putus karena Perceraian,
sebagaimana ketentuan pasal 38 Undang-undang No. 1 Tahun
1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 ( huruf a, huruf b, dan huruf f
) Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;
15. Bahwa oleh karena Tergugat telah melalaikan tanggungjawabnya
sebagai ibu yang baik bagi anak-anak dan memberi contoh yang
tidak baik bagi pertumbuhan mental anak-anak, maka demi
terjaminnya pertumbuhan mental yang baik bagi anak-anak dan
agar anak-anak tersebut dapat menjalani kehidupan yang normal
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 5 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
maka sudah sepatutnya adalah tepat dan benar anak-anak tersebut
berada dibawah asuhan Penggugat;
Bahwa berdasarkan seluruh uraian tersebut diatas, maka dengan segala
kerendahan hati Penggugat memohon sudilah kiranya Ketua Pengadilan Negeri
Gunungsitoli/Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan
untuk memberikan putusan sebagai berikut :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Perkawinan Penggugat dan Tergugat yang telah
dilangsungkan di Gunungsitoli pada tanggal 15 Februari 2008,
sebagaimana dengan Kutipan Akta Perkawinan No.
234/KEPNAKERTRANS-GST/PU-KP/2008, tertanggal 19 Februari
2008 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Nias sekarang Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Gunungsitoli Putus karena Perceraiandengan segala akibat hukumnya;
3. Menetapkan ke-2 (dua) orang anak-anak yang bernama :
XXXXXXXXXXXXXXXXXX dan XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
berada dibawah hak asuh Penggugat;
4. Memerintahkan Panitera atau Pejabat yang ditunjuk untuk itu
mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum
tetap ke Kantor Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Nias sekarang Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Gunungsitoli untuk mencatat dan mencoret
perceraian antara Penggugat dan Tergugat tersebut dalam daftar
yang telah disediakan untuk itu;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam
perkara ini;
ATAU :
Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono);
Menimbang bahwa atas gugatan tersebut Terbanding semuta Tergugat
melalui kuasanya telah mengajukan jawabannya tertanggal 20 Desember 2018
sebagai berikut :
1. Bahwa benar Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang telah
melangsungkan perkawinan di Gunungsitoli pada tanggal 15
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 6 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
Februari 2008 dan perkawinan itu telah tercatat di Kantor Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Gunungsitoli/dahulu di
Kantor Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Nias berdasarkan Kutipan Akta Perkawinan Nomor:
234/KEPNAKERTRANS-GST/PU-KP/2008, tanggal 19 Februari
2008 ;
2. Bahwa benar dari perkawinan Penggugat dan Tergugat telah
dikarunia 2 (dua) orang anak, yakni :
2.1. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX, jenis kelamin laki-laki,
lahir pada tanggal 12 Januari 2009 (umur ± 10 tahun)
sebagaimana dalam Kutipan Akta Kelahiran Nomor:
602/KEP-HSR/KTDIS-KP/2009, tanggal 29 Mei 2009;
2.2. XXXXXXXXXX, jenis kelamin perempuan, lahir pada tanggal
10 Oktober 2010 (umur ± 8 tahun) sebagaimana dalam
Kutipan Akta Kelahiran Nomor: 1278.AL.2010.002990,
tanggal 11 November 2010;
3. Bahwa benar setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal di
rumah Ama Nomon Laoli (bukan orang tua kandung Penggugat)
sekitar 2 (dua) bulan lamanya, dan kemudian Penggugat dan
Tergugat pindah dan menetap di rumah orang tua Tergugat.
Selama tinggal bersama di rumah orang tua Tergugat, kehidupan
rumah tangga Penggugat dan Tergugat sangat harmonis dan hidup
bahagia dan penuh kedamaian
4. Bahwa selama tinggal di rumah orang tua Tergugat, hampir
dipastikan bahwa seluruh kebutuhan Penggugat dan Tergugat dan
kedua anak Penggugat dan Tergugat dipenuhi oleh Tergugat dan
orang tua Tergugat;
5. Bahwa selama tinggal di rumah orang tua Tergugat, kehidupan
rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan normal layaknya
sebuah keluarga pada umumnya. Namun, sekitar tahun 2012,
Tergugat mulai melihat sikap Penggugat yang sebenarnya,
Penggugat mulai menunjukkan sikap yang kasar, sering memaki,
bahkan kadangkala melakukan kekerasan pada saat melakukan
hubungan sebagai suami istri. Barangkali itulah sedikit dari sekian
banyak persoalan yang dihadapi Tergugat dalam membangun
bahtera keluarga antara Penggugat dan Tergugat, dan hal itu
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 7 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
pulalah yang memicu percekcokan atau pertengkaran antara
Penggugat dan Tergugat;
6. Bahwa sejak itulah hubungan Penggugat dan Tergugat sebagai
suami istri sering mengalami cekcok dan pertengkaran. Tergugat
merasa bahwa sudah tidak ada lagi kasih sayang dan cinta
Penggugat kepada Tergugat dan karenanya Tergugat sering
mengurung diri dan berusaha menenangkan diri. Namun
percekcokan itu kadangkala terjadi dan sulit untuk dihindari oleh
Tergugat, bahkan dua tahun terakhir ini perselisihan,
pertengkaran/percekcokan itu terus menerus terjadi. Saat ini
Tergugat merasa bahwa hubungan suami isteri antara Penggugat
dan Tergugat sudah tidak dapat dipertahankan lagi dan Tergugat
merasa bahwa sudah tidak ada kedamaian, keharmonisan di antara
Penggugat dan Tergugat. Dan oleh karena itu, Tergugat setuju
perceraian dengan segala akibat hukum yang timbul daripadanya;
7. Bahwa Tergugat tidak sependapat dengan Penggugat terkait
dengan tuntutannya dalam petitum angka 3 (tiga). Sebab, pertama,sejak anak Penggugat dan Tergugat lahir, yaitu DAVIN SATYA
ALPHONSO LAOLI dan EMMELINE SATYA EUNIKE LAOLI,
tinggal dan dibesarkan di lingkungan rumah orang tua Tergugat
hingga saat ini. Kedua anak Penggugat dan Tergugat tersebut telah
terbiasa dengan lingkungan dimana saat ini mereka berada. Mereka
memiliki teman bermain, kebutuhan mereka terpenuhi,
mendapatkan kasih sayang, perhatian, kelekatan, jaminan
kesejahteraan sehingga tumbuh kembang mereka terjamin dengan
baik. Kedua, jika kedua anak Penggugat dan Tergugat pindah di
tempat Penggugat saat ini karena diberi hak asuh, maka dapat
dipastikan kedua anak Penggugat dan Tergugat terganggu tumbuh
kembangnya, mereka tidak punya teman bermain, apalagi di tempat
dimana Penggugat tinggal tidak ada orang lain yang dapat
mengurus/mengasuh mereka, tidak ada yang dapat mengantar
mereka pergi ke sekolah, ke tempat lest, dan lain-lain. Hal itu pasti
akan mengganggu tumbuh kembang dan psikologis mereka. Lagi
pula selama ini, kedua anak Penggugat dan Tergugat lebih tenang,
senang dan dekat dengan Tergugat dan keluarga Tergugat. Ketiga,menurut hemat Tergugat, Tergugat lebih layak untuk mengasuh
anak Penggugat dan Tergugat, karena Tergugat memiliki pekerjaan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 8 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
tetap, yakni sebagai Pegawai Negeri Sipil. Tergugat menjamin
kebutuhan hidup mereka, kebutuhan rohani mereka, seperti pergi
ke gereja bersama, kebutuhan pendidikan mereka, dan kebutuhan
sosial mereka dan karenanya pasti terjamin tumbuh kembang
mereka berjalan dengan baik hingga mereka dewasa nanti.
Keempat, kedua anak Penggugat dan Tergugat belum berusia 12
tahun, dan menurut hemat Tergugat, hak pemeliharaan atau hak
pengasuhan selayaknya menurut hukum diberikan kepada
Tergugat sebagai Ibu mereka, karena kedua anak Penggugat dan
Tergugat baik secara psikologis maupun sosilogis sangat dekat
dengan Tergugat dan keluarga Tergugat. Jika hak asuh itu
diberikan kepada Penggugat, maka dapat dipastikan kedua anak
Penggugat dan Tergugat terguncang psikologisnya bahkan jiwa
mereka. Hal lain yang perlu disampaikan bahwa selama Penggugat
tinggal sendiri atau pisah dengan Tergugat, kedua anak Penggugat
dan Tergugat tidak terganggu tumbuh kembang dan psikologis
mereka termasuk interaksi sosial mereka dengan teman-temannya,
dan mereka lebih senang tinggal bersama dengan Tergugat dan
keluarga Tergugat;
8. Bahwa berdasarkan fakta sebagaimana disampaikan di atas, maka
menurut ketentuan Pasal 41 huruf a Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan menyebutkan, “Akibat putusnya
perkawinan karena perceraian ialah: Baik ibu atau bapak tetap
berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya,
semata-mata berdasarkan kepentingan anak, bilamana ada
perselisihan mengenai penguasaan anak-anak Pengadilan
memberi keputusannya” ;
Bahwa Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak mengatakan, “Orang tua berkewajiban
dan bertanggung jawab untuk:
a. mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi Anak;
b. menumbuhkembangkan Anak sesuai dengan kemampuan,
bakat, dan minatnya;
c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak; dan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 9 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
d. memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi
pekerti pada Anak; “
Bahwa Pasal 1 angka 1 UU 35/2014 Jo. Pasal 1 angka 2 Peraturan
Pemerintah Nomor 44 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pengasuhan Anak menyebutkan, “Anak adalah seseorang yang
belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih
dalam kandungan”;
Bahwa Pasal 3 ayat (1) PP 44/2017 mengatakan, “Setiap Anak
berhak untuk diasuh oleh Orang Tuanya sendiri” ;
Bahwa salah satu tujuan dari pengasuhan itu adalah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf a PP 44/2017 yang berbunyi,
“Pelaksanaan Pengasuhan Anak bertujuan: terpenuhinya
pelayanan dasar dan kebutuhan setiap Anak akan kasih sayang,
kelekatan, keselamatan, kesejahteraan, dan hak-hak sipil Anak” ;
9. Bahwa berdasarkan fakta-fakta, alasan-alasan dan dasar hukum
sebagaimana disampaikan di atas, dan untuk dapat tumbuh
kembang kedua anak Penggugat dan Tergugat yang bernama
DAVIN XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX (usia 10 tahun) dan
XXXXXXXXXXXXXXXXX (usia 8 tahun) tersebut secara wajar baik
jasmani, rohani maupun sosial sehingga dapat menjadi anak yang
berkualitas, bahagia dan sejahtera, maka hak pemeliharaan dan
hak asuh itu layak dan beralasan baik dalam perspektif hukum,
sosialogis bahkan ekonomik diberikan kepada Tergugat. Oleh
karena itu, Tergugat bermohon kepada Yang Mulia MajelisHakim Pemeriksa perkara a quo kiranya berkenanmengabulkan permohonan dari Tergugat tersebut danmemutuskan memberikan hak asuh itu kepada Tergugat;
Bahwa berdasarkan uraian sebagaimana dikemukakan di atas, Tergugat
bermohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim pemeriksa perkara a quo
berkenan memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini dengan amar
putusan sebagai berikut:
1. Menyatakan mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
2. Menyatakan perkawinan Penggugat dan Tergugat yang telah
dilangsungkan di Gunungsitoli pada tanggal 15 Februari 2008,
sebagaimana dalam Kutipan Akta Perkawinan Nomor
234/KEPNAKERTRANS-GST/PU-KP/2008, tanggal 19 Februari
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 10 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
2008 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Nias/sekarang Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Gunungsitoli putus karena ceraidengan segala akibat hukumnya;
3. Menetapkan ke-2 (dua) orang anak-anak yang bernama
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx dan XXXXXXXXXXXXXXXXX berada
dibawah hak asuh Tergugat;
4. Memerintahkan kepada Panitera atau Pejabat yang ditunjuk untuk
mengirimkan salinan putusan cerai ini yang telah berkekuatan
hukum tetap ke Kantor Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Nias/sekarang Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Gunungsitoli untuk mencatat dan mencoret
perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tersebut dalam buku
daftar yang telah disediakan untuk itu;
5. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara;
Atau,
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo berpendapat
lain, maka Tergugat bermohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono);
Menimbang, bahwa atas jawaban dari Terbanding dahulu Tergugat
tersebut Pembanding semula Penggugat melalui kuasanya telah mengajukan
Replik secara tertulis tertanggal 3 Januari 2018 dan atas Replik tersebut
Terbanding semula Tergugat melalui kuasanya telah mengajukan Duplik secara
tertulis tertanggal 10 Januari 2019;
Menimbang, bahwa selanjutnya atas gugatan dari Penggugat/
Pembanding tersebut Pengadilan Negeri Gunungsitoli telah menjatuhkan
putusan tanggal 14 Februari 2019 yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
M E N G A D I L I :1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
2. Menyatakan Perkawinan Penggugat dan Tergugat yang telah
dilangsungkan di Gunungsitoli pada tanggal 15 Februari 2008,
sebagaimana dengan Kutipan Akta Perkawinan No.
234/KEPNAKERTRANS-GST/PU-KP/2008, tertanggal 19 Februari
2008 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Nias sekarang Dinas Kependudukan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 11 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
dan Pencatatan Sipil Kota Gunungsitoli Putus karena Perceraiandengan segala akibat hukumnya;
3. Menetapkan ke-2 (dua) orang anak-anak yang bernama XXXXX
xxxxxxxxxxxxxx dan xxxxxxxxxxxxxxxxxx berada dibawah hak asuh
Tergugat;
4. Memerintahkan Panitera atau Pejabat yang ditunjuk untuk itu
mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum
tetap ke Kantor Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Nias sekarang Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Gunungsitoli untuk mencatat dan mencoret
perceraian antara Penggugat dan Tergugat tersebut dalam daftar
yang telah disediakan untuk itu;
Membaca Akta Pernyataan Permohonan Banding Nomor :
45/Pdt.G/2018/PN Gst Jo. Nomor: 3/Bdg/Akta.Pdt/2019/PN.Gst yang
menerangkan bahwa pada tanggal 26 Februari 2019, Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat, telah menyatakan mengajukan permohonan
banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli, tanggal 14 Februari
2019 Nomor 45/Pdt.G/2011/PN.Gst. dan telah diberitahukan dengan sah kepada
Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat pada tanggal 28 Februari 2019.
Membaca memori banding yang diajukan oleh Pembanding semula
Penggugat tertanggal 6 Maret 2019 yang didaftarkan di Kepaniteraan Negeri
Gunungsitoli pada tanggal 6 Maret 2019, memori banding mana telah
diberitahukan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat pada tanggal 8
Maret 2019;
Membaca kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Terbanding semula Tergugat tertanggal 15 Matret 2019, yang didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gunungsitoli pada tanggal 15 Maret 2019,
kontra memori banding mana telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum
Pembanding semula Tergugat pada tanggal 18 Maret 2019;
Membaca Risalah Pemberitahuan Kesempatan Membaca Berkas (inzage)
Nomor 45/Pdt.G/2018/PN.Gst, masing-masing kepada Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat pada tanggal 28 Februari 2019, kepada Kuasa
Hukum Terbanding semula Tergugat pada tanggal 28 Februari 2019 untuk
memeriksa, membaca dan mempelajari berkas perkara yang dimohonkan
banding tersebut di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gunungsitoli selama 14
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 12 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
(empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal pemberitahuan sebelum berkas
perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMMenimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa
Pembanding semula Penggugat tersebut, telah diajukan dalam tenggang waktu
dan menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
Undang-Undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal
dapat diterima;
Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat tertanggal 6 Maret 2019 yang didaftarkan di
Kepaniteraan Negeri Gunungsitoli pada tanggal 6 Maret 2019, pada pokoknya
memohon agar Pengadilan Tinggi mengadili perkara ini dengan alasan-alasan
pada pokoknya sebagai berikut:
I. Majelis Hakim Judex Factie tidak menilai dan tidak memberiPertimbangan Hukum terhadap Bukti Surat P-V secara tepat danbenar;
1. Bahwa pertimbangan hukum Judex Factie pada halaman 35 putusan
Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor : 45/Pdt.G/2018/PN Gst tanggal
14 Februari 2019 yang menyatakan : “Menimbang, bahwa guna
mendukung dalil-dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan Bukti
P-1 sampai dengan Bukti P-7, dimana setelah Majelis Hakim meneliti
surat bukti dimaksud, maka Majelis Hakim berpendapat surat bukti
tersebut dapat dijadikan sebagai bukti yang sah menurut hukum dan
dapat diterima sebagai alat bukti dalam perkara ini”;
2. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka Bukti Surat P-V
sebagai alat bukti yang sah menurut hukum yang merupakan bukti surat
perselingkuhan Terbanding/ semula Tergugat dengan laki-laki lain hal
ini juga didukung oleh keterangan saksi-saksi yang dihadirkan
Pembanding/Penggugat dipersidangan dalam perkara aquo yakni saksi
Febri Oktavia Pasaribu, saksi Karianus Gea dan saksi Christian B.F.
Laoli serta saksi Tergugat/Terbanding yakni saksi Syukur Krisman
Harefa (saudara kandung Tergugat/Terbanding), bukti surat ini
memperlihatkan bagaimana sikap dan perilaku Tergugat/Terbanding
yang telah melanggar norma-norma dan dapat berpotensi
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 13 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
menelantarkan anak-anak serta memberi contoh yang tidak baik bagi
pertumbuhan anak;
3. Bahwa Bukti Surat P-V sebagai alat bukti yang sah menurut hukum
dapat menangguhkan Terbanding/ semula Tergugat sebagai
pemegang hak asuh anak an. XXXXXXXXXXXXXXXXX dan
XXXXXXXXXXXXXXX dengan menyatakan bahwa
Tergugat/Terbanding sebagai ibu yang tidak baik atau cacat moril;
II. Bahwa Pembanding / semula Penggugat tidak sependapat denganpertimbangan hukum Judex Factie pada halaman 40 putusanPengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor : 45/Pdt.G/2018/PN Gsttanggal 14 Februari 2019 yang menyatakan : “Menimbang, bahwadipersidangan tidak ada satu bukti pun yang dapat menangguhkanTergugat sebagai pemegang hak asuh anak dengan menyatakanTergugat sebagai ibu yang tidak baik atau cacat moril” , pertimbanganhukum yang demikian adalah tidak tepat dan tidak benar, dengandasar dan alasan hukum sebagai berikut :
1. Bahwa Bukti Surat P-V merupakan Surat Perjanjian tertanggal 23
januari 2017 antara Terbanding/semula Tergugat XXXXXXXXXXdengan laki-laki bernama Yunius Zega, juga turut dihadiri dan
disaksikan oleh Junita Indah Sari Daeli (istri Yunius Zega),
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX (Penggugat/Pembanding),
Arlyn Ephafras Zega, Syukur Krisman Harefa (saudara kandung
tergugat/terbanding) dan Christian B.F. Laoli (saudara
penggugat/Pembanding), keduanya telah mengakui perbuatannya
bahwa benar telah melakukan komunikasi dan perbuatan yangtidak sesuai dengan norma perkawinan, sosial, agama dan adatistiadat serta ketentuan hukum sejak tahun 2014, sehingga
keduanya berjanji :
a. Tidak mengulangi kembali perbuatan yang melanggar ketentuan
perkawinan, sosial, agama dan hukum yang berlaku sejak surat ini
ditandatangani.
b. Sejak surat ini ditandatangani, menghentikan segala
hubungan-hubungan yang bertentangan dengan norma
perkawinan, sosial, agama dan adat istiadat serta ketentuan hukum
karena masing-masing telah terikat dengan pernikahan resmi.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 14 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
c. tidak akan saling melakukan komunikasi lagi, baik pihak pertama
kepada pihak kedua maupun sebaliknya (via handphone, sosial
media,media komunikasi lainnya)
d. Tidak akan mengganggu keluarga pihak pertama maupun pihak
kedua.
e. Tidak melakukan pertemuan yang direncanakan dengan alasan
apapun baik dari pihak pertama maupun pihak kedua.
2. Bahwa Surat Perjanjian tertanggal 23 januari 2017 tersebut dibuat dan
ditandatangani di rumah Tergugat/Terbanding (rumah orang tua
tergugat) di jalan Lagundri No. 57 Kelurahan Pasar Gunungsitoli
Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli sebagaimana Bukti Surat
P-VI;
3. Bahwa keterangan saksi-saksi yang dihadirkan
Pembanding/Penggugat dipersidangan dalam perkara aquo yakni saksi
Febri Oktavia Pasaribu, saksi Karianus Gea dan saksi Christian B.F.
Laoli menerangkan dibawah sumpah bahwa Terbanding/Tergugat telah
selingkuh dengan laki-laki lain, Terbanding/Tergugat sering keluar
daerah bersama selingkuhannya dan juga ketiga saksi-saksi yang
dihadirkan Pembanding/Penggugat tersebut menerangkan bahwa
pernah mendengar rekaman percakapan melalui handphone antara
Terbanding/Tergugat dengan laki-laki selingkuhannya isinya bahwa
Terbanding/Tergugat “berteriak-teriak secara histeris dan tidak karuan
serta memarahi laki-laki selingkuhannya tersebut agar segera
menikahinya”;
4. Bahwa demikian juga saksi yang dihadirkan Terbanding/Tergugat
dipersidangan aquo yakni saksi Rostini (ibu kandung
Tergugat/Terbanding), dan saksi Syukur Krisman Harefa (saudara
kandung Tergugat/Terbanding), yang menerangkan bahwa kedua saksi
mengetahui kejadian penggerebekan Terbanding/Tergugat bersama
laki-laki selingkuhannya didalam mobil, kedua saksi juga mengetahui
penandatanganan Surat Perjanjian tertanggal 23 Januari 2017 (Bukti
Surat P-V) dan keduanya berulang kali melarang Terbanding/Tergugat
untuk berhubungan lagi dengan laki-laki selingkuhannya karena
membuat malu keluarga namun tidak dihiraukan oleh
Terbanding/Tergugat;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 15 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
5. Bahwa Pembanding/Penggugat sangat menyayangi kedua anaknya
dan berusaha berbuat yang terbaik untuk membahagiakan
anak-anaknya sebagaimana Bukti Surat P-VII, Pembanding juga sangat
menyayangkan jika kedua anaknya diasuh oleh seorang ibu yang
memiliki sifat dan perilaku yang tidak baik dan bertentangan dengan
norma-norma yang ada, serta memastikan bahwa kedua anak-anak
tersebut tidak ditelantarkan dan tidak menjadi korban salah asuhan, hal
ini dapat berpotensi merusak masa depan anak-anaknya;
6. Bahwa untuk dapat memperoleh hak asuh anak, baik
Pembanding/Penggugat (ayah) maupun Terbanding/Tergugat (ibu)
harus memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Kondisi psikologis; bahwa pihak yang akan memperoleh hak
asuh anak merupakan pihak yang memiliki kesehatan mental yang
baik, dengan kondisi mental yang sehat diharapkan anak bisa
dipelihara pada lingkungan yang positif;
b. Kondisi ekonomi; bahwa menurut ketentuan undang-undang
perkawinan, pembiayaan pendidikan dan pemeliharaan anak
setelah perceraian menjadi tanggung jawab ayah;
c. Itikad baik; bahwa harus ada itikad baik dari pihak yang
bersangkutan yang menyangkut berbagai hal salah satunya adalah
ayah atau ibu tidak pernah melakukan perzinahan;
7. Bahwa jika memperhatikan sikap dan perbuatan Terbanding /semula
Tergugat tersebut diatas, nyata-nyata mencerminkan perilaku yang
tidak baik sebagai seorang ibu dalam mendidik jiwa anak dan sangat
tidak baik dalam perkembangan mental dan moral anak sehingga patutdan beralasan hukum apabila Yang Mulia Majelis HakimPengadilan Tinggi Medan menyatakan bahwa Terbanding/semulaTergugat adalah ibu yang tidak baik atau cacat moril dalam
mengasuh dan mendidik anak serta beresiko menelantarkan anak, oleh
karenanya dapat menangguhkan Tergugat/Terbanding sebagai
pemegang hak asuh anak, sehingga wajar dan beralasan hukum
apabila anak-anak yang bernama XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX dan
XXXXXXXXXXXXXXXXXXX hasil perkawinan antara Pembanding dan
Terbanding ditetapkan berada dalam pengasuhan
Pembanding/Penggugat;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 16 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
Majelis Hakim Yang Mulia...
Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dengan kerendahan
hati Pembanding / semula Penggugat memohon kepada Yang Mulia Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini
ditingkat banding berkenan memberikan putusan dengan amar sebagai berikut :
MENGADILI :
1. Menerima permohonan Banding dari Pembanding;
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor :
45/Pdt.G/2018/PN Gst tanggal 14 Februari 2019;
MENGADILI SENDIRI :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Perkawinan Penggugat dan Tergugat yang telah dilangsungkan
di Gunungsitoli pada tanggal 15 Februari 2008, sebagaimana dengan
Kutipan Akta Perkawinan No. 234/KEPNAKERTRANS-GST/PU-KP/2008,
tertanggal 19 Februari 2008 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nias sekarang Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Gunungsitoli Putus karenaPerceraian dengan segala akibat hukumnya;
3. Menyatakan Tergugat sebagai ibu yang tidak baik atau cacat moril;
4. Menetapkan ke-2 (dua) orang anak-anak yang bernama :
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX dan XXXXXXXXXXXXXXXXXX berada
dibawah hak asuh Penggugat;5. Memerintahkan Panitera atau Pejabat yang ditunjuk untuk itu mengirimkan
salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap ke Kantor Dinas
Kependudukan, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nias sekarang
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Gunungsitoli untuk mencatat
dan mencoret perceraian antara Penggugat dan Tergugat tersebut dalam
daftar yang telah disediakan untuk itu;
6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;
ATAU :
Apabila Majelis Hakim Banding berpendapat lain, mohon putusan hukum
yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono);
Menimbang, bahwa kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa
Hukum Terbanding semula Tergugat tertanggal 15 Maret 2019, yang didaftarkan
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli pada tanggal 15 Maret 2019,
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 17 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
pada pokoknya memohon agar Pengadilan Tinggi mengadili perkara ini dengan
alasan-alasan pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa Terbanding menolak dan tidak sependapat dengan dalil Pembanding
dalam memori bandingnya pada halaman 3 (tiga) angka 2 (dua) yang
mengatakan, “Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka Bukti P-V
sebagai alat bukti yang sah menurut hukum yang merupakan bukti surat
perselingkuhan Terbanding/semula Tergugat dengan laki-laki lain hal ini juga
didukung oleh keterangan saksi-saksi yang dihadirkan
Pembanding/Penggugat dipersidangan dalam perkara aquo yakni saksi Febri
Oktavia Pasaribu, saksi Karianus Gea dan saksi Christian B.F. Laoli serta
saksi Tergugat/Terbanding yakni Syukur Krisman Harefa (saudara kandung
Tergugat/Terbanding), bukti surat ini memperlihatkan bagaimana sikap dan
perilaku Tergugat/Terbanding yang telah melanggar norma-norma dan dapat
berpotensi menelantarkan anak-anak serta memberi contoh yan tidak baik
bagi pertumbuhan anak”. Mengapa menolak dan tidak sependapat karena,
pertama, bahwa menurut hemat Terbanding, Yang Mulia Majelis Hakim
Tingkat Pertama pada Pengadilan Negeri Gunungsitoli telah
mempertimbangkan secara cermat dan seksama seluruh bukti-bukti yang
dihadirkan dalam persidangan baik oleh Pembanding/dh. Penggugat dan
Terbanding/dh. Penggugat termasuk bukti Pembanding/dh. Penggugat yang
diberi tanda P-V. Lagi pula TIDAK BENAR bahwa bukti P-V adalah bukti
perselingkuhan antara Terbanding dengan laki-laki lain sebagaimana
didalilkan oleh Pembanding. Sebab, dalam bukti P-V dimaksud tidak ada
tertera/tertulis pengakuan bahwa Terbanding dan laki-laki lain dimaksud telah
melakukan perbuatan perselingkuhan seperti misalnya berciuman atau
melakukan hubungan seksual. Selain itu, dalam memori banding ini,
Pembanding tidak tegas siapa nama laki-laki lain dimaksud. Namun
demikian, Terbanding secara in persoon mengatakan dan menegaskan
bahwa TERBANDING TIDAK PERNAH MELAKUKANPERSELINGKUHAN DENGAN SIAPAPUN. Kedua, saksi Pembanding/dh.
Penggugat bernama Febri Oktavia Pasaribu, saksi Karianus Gea dan saksi
Christian B.F. Laoli serta saksi Terbanding/dh. Tergugat bernama Syukur
Krisman Harefa TIDAK PERNAH MENGATAKAN dalam persidanganbahwa mereka melihat dan menyaksikan adanya perselingkuhan antara
Terbanding dengan laki-laki lain seperti berciuman atau memergoki
melakukan hubungan seksual di dalam mobil atau di tempat lain dimanapun.
Oleh karena itu, menurut hemat Terbanding, dalil Pembanding itu hanyalah
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 18 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
asumsi, karangan dan wujud kecemburuan yang berlebihan saja dan tidak
didasarkan pada fakta-fakta yang sebenar-benarnya. Ketiga, bukti yang
diberi tanda P-V itu muncul karena amarah yang sangat berlebihan, emosi
yang meledak-ledak dan tekanan fisik dan psikis yang sangat hebat terhadap
Terbanding/dh. Tergugat dan keluarganya yang terbungkus dalam bentuk
kecemburuan yang sangat besar dari Pembanding/dh. Penggugat. Wujud
dari kecemburuan yang berlebihan itu adalah Pembanding memasang GPS
di mobil Terbanding tanpa sepengetahuan Terbanding dan hal itu diakui oleh
saksi Pembanding bernama Karianus Gea, dan ketika Terbanding bersama
dengan temannya pergi membesuk seorang teman yang sedang dirawat di
Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli, Pembanding dan saksi Karianus
Gea mengikutinya dan ketika hendak pulang, Pembanding bersama dengan
Karianus Gea melihat Terbanding tadi bersama dengan temannya itu di
dalam mobil dan didapati TIDAK sedang melakukan apa-apa atau tidaksedang melakukan perselingkuhan. Hal itu diakui oleh saksi Karianus Gea
dalam persidangan yang memberi keterangan dibawah sumpah/janji. Namun
karena tekanan, amarah, emosi yang meledak-ledak dari Pembanding serta
melakukan tekanan fisik dan psikis kepada Terbanding dan keluarganya,
maka dengan terpaksa membuat surat yang saat ini diberi tanda P-V, dan
didalam surat P-V itu pun tidak ada pengakuan satu pun dari Terbanding
bahwasanya ia (Terbanding) telah melakukan hubungan perselingkuhan baik
dalam bentuk berciuman maupun hubungan seksual atau dalam bentuk
lainnya. Oleh karena itu, menurut hemat Terbanding, dalil-dalil Pembanding
yang sedemikian itu yang tidak berdasar atas hukum, layak dan patutlah
dinyatakan ditolak;
2. Bahwa Terbanding menolak dan tidak sependapat dengan Pembanding
dalam memori bandingnya pada halaman 3 (tiga) angka 3 (tiga) yang
mengatakan, “Bahwa Bukti Surat P-V sebagai alat bukti yang sah menurut
hukum dapat menangguhkan Terbanding/semula Tergugat sebagai
pemegang hak asuh anak an. DAVIN SATYA ALPHONSO LAOLI dan
EMMELINE SATYA EUNIKE LAOLI dengan menyatakan bahwa
Tergugat/Terbanding sebagai ibu yang tidak baik atau cacat moril”. Mengapa
menolak dan tidak sependapat karena, pertama, pernyataan Pembanding
yang menyatakan bahwa Terbanding sebagai ibu yang tidak baik atau cacat
moril adalah sangat menyayat hati, menusuk ke tulang sumsum yang paling
dalam dan telah melukai hati dan perasaan tidak hanya saja Terbanding akan
tetapi anak-anak Pembanding dan Terbanding sendiri. Dalam perspektif
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 19 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
manapun, baik dalam perspektif yuridis/hukum (fakta-fakta hukum) maupun
dalam perspektif sosialogi, perspektif budaya, perspektif agama (teologi) dan
dalam perspektif etik-moral tidak benar, tidak baik dan tidak menguntungkan
siapapun termasuk Pembanding sendiri apalagi anak-anak Pembanding dan
Terbanding. Sikap dan pernyataan itu hanyalah menunjukkan siapa diri
Pembanding yang sesungguhnya. Terbanding tidak pernah menduga bahwa
Pembanding mengatakan kata-kata yang sedemikian itu. Kedua, fakta
membuktikan bahwa yang mengajak dan mendampingi serta mendidik
anak-anak Pembanding dan Terbanding selama ini adalah Terbanding
sendiri, seperti mengajak ke sekolah minggu, mengajari mereka berdoa,
bagaimana bersikap sopan dan santun kepada orang lain, mempersiapkan
mereka jika pergi ke sekolah dan mencukupi segala kebutuhan mereka.
Intinya, sejak kedua anak Pembanding dan Terbanding lahir bahkan sejak
dalam kandungan hingga saat ini, yang membiayai atau memenuhi
kebutuhan sehari-hari mereka (kebutuhan lahirian) bahkan kebutuhan bathin
mereka adalah Terbanding dan bukan Pembanding. Pembanding tidak
pernah melakukan hal itu hingga kini, dan itulah fakta yang
sebenar-benarnya. Ketiga, dalam pertimbangannya, Yang Mulia Majelis
Hakim Tingkat Pertama mengatakan, “Menimbang, bahwa dipersidangan
tidak ada satu bukti pun yang dapat menangguhkan Tergugat sebagai
pemegang hak asuh anak dengan menyatakan Tergugat sebagai ibu yang
tidak baik atau cacat moril” (lihat Putusan hal. 40 paragraf pertama). Oleh
karena itu, menurut hemat Terbanding, pertimbangan dan Putusan Yang
Mulia Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut sudah tepat dan diambil
dengan penuh kecermatan dan keseksamaan, sehingga dalil Pembanding
yang sedemikian itu layaklah untuk dinyatakan ditolak;
3. Bahwa Terbanding menolak dan tidak sependapat dengan dalil Pembanding
dalam memorinya pada halaman 3 (tiga) angka II s/d halaman 4 (empat)
angka 1 (satu). Mengapa menolak dan tidak sependapat karena, pertama,dalil Pembanding pada bagian ini adalah pengulangan dan hal itu pun sudah
dipertimbangkan dengan cermat dan seksama oleh Yang Mulia Majelis
Hakim Tingkat Pertama. Selain itu, jika dilihat dalilnya pada halaman 4
(empat) angka 1 (satu) itu sesungguhnya tidak ada satu pun pengakuan dari
Terbanding bahwasanya ia (Terbanding) telah melakukan perselingkuhan
sebagaimana dituduhkan dan didalilkan oleh Pembanding. Kedua, menurut
hemat Terbanding, Yang Mulia Majelis Hakim Tingkat Pertama sudah
dengan tepat dan cermat memberikan pertimbangan khususnya mengenai
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 20 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
hak asuh anak. Yang Mulia Majelis Hakim telah mempertimbangkan dari
berbagai perspektif, baik perspektif yuridis (hukum), perspektif sosiologis
bahkan perspektif psikologis dan perspektif pemenuhan kebutuhan dasar
dan jaminan tumbuh kembang anak. Dalam perspektif yuridis, Yang Mulia
Majelis Hakim Tingkat Pertama mengatakan dalam pertimbangannya pada
halaman 39 dikatakan, “Menimbang, bahwa akibat dari perceraian ada
kaitannya dengan hak asuh terhadap anak yang telah diatur secara jelas
dalam Pasal 41 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan telah diperkuat
pula dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 126 K/Pdt/2001
tertanggal 26 Agustus 2003 yang menjelaskan tentang kaidah hukum yaitu
“bila terjadinya perceraian, anak yang masih dibawah umur pemeliharaannya
seyogyanya diserahkan kepada orang terdekat dan akrab dengan si anak
yaitu ibu”. Pertimbangan itu sangat jelas dan tegas, bahkan dalam kaidah
Yurisprudensi itu tersirat secara mendalam bahwasanya kedekatan anak dan
keakraban anak dengan ibunya (in casu Terbanding) adalah suatu hal yang
tidak dapat dihindarkan dalam perspektif sosiologis, dan hal itu terbukti
berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, dimana kedua
anak Pembanding dan Terbanding lebih dekat dengan Terbanding dan
keluarga Terbanding. Sementara itu, dalam perspektif psikologis Yang Mulia
Majelis Hakim Tingkat Pertama pun telah memberi pertimbangan yang
sangat tajam dan mendalam yaitu dengan mengatakan, “Menimbang, bahwa
selanjutnya dihubungkan dengan usia kedua anak bernama Davin Satya
Alphonso Laoli berumur 10 (sepuluh) tahun dan Emmeline Satya Eunike Laoli
berumur 9 (sembilan) tahun secara psikis lebih terdapat kedekatan dengan
Tergugat sebagai ibunya dari pada Penggugat dan hal ini juga telah
terungkap fakta dipersidangan dimana selama ini kedua anak tersebut diasuh
serta tinggal satu rumah dengan Tergugat, ...” (lihat Putusan hal. 39 paragraf
terakhir);
Bahwa lebih lanjut perspektif yang ikut dipertimbangakan oleh Yang Mulia
Majelis Hakim Tingkat Pertama adalah perspektif kebutuhan dasar dan
jaminan tumbuh kembang anak, dengan mengatakan, “... dan dalam hal ini
juga Tergugat ternyata bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil sehingga
Majelis Hakim menilai akan lebih baik jika anak-anak berada dibawah
pengawasan Tergugat sampai anak tersebut dewasa menurut hukum, dan
hal tersebut kodratik dan manusiawi hubungan bathin seorang anak,
sehingga hak asuh terhadap Tergugat tersebut tidak ada suatu halangan”.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 21 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
Oleh karena itu, menurut hemat Terbanding, dalil-dalil Pembanding yang
sedemikian itu layaklah menurut hukum untuk dinyatakan ditolak;
4. Bahwa Terbanding menolak dan tidak sependapat dengan dalil atau alasan
Pembanding dalam memorinya pada halaman 4 (empat) angka 3 (tiga)
mengatakan, “... ketiga saksi-saksi yang dihadirkan Pembanding/Penggugat
tersebut menerangkan bahwa pernah mendengar rekaman percakapan
melalui handphone antara Terbanding/Tergugat “berteriak-teriak secara
histeris dan tidak karuan serta memarahi laki-laki selingkuhannya tersebut
agar segera menikahinya”. Mengapa menolak dan tidak sependapat karena,
TIDAK ADA satu orang pun saksi Pembanding/dh. Penggugat yang
mengatakan bahwa Terbanding “berteriak-teriak secara histeris dan tidak
karuan serta memarahi laki-laki selingkuhannya tersebut agar segera
menikahinya”. Menurut hemat Terbanding, alasan atau dalil itu adalah
karangan yang diadakan oleh Pembanding sendiri. Sebab, Terbanding sudah
membaca keterangan saksi-saksi dimaksud dan tidak ada yang mengatakan
demikian. Oleh karena alasan dan dalil Pembanding itu merupakan karangan
belaka, maka layak dan berdasar menurut hukum alasan tersebut dinyatakan
ditolak;
5. Bahwa Terbanding menolak dan tidak sependapat dengan dalil Pembanding
dalam memorinya pada halaman 4 (empat) angka 4 (empat) s/d halaman 5
(lima) paragraf pertama. Sebab, setahu Terbanding dan berdasarkan
keterangan saksi-saksi dimaksud yang termuat dalam Putusan perkara a
quo, tidak pernah saksi Rostini dan saksi Syukur Krisman Harefa
mengatakan bahwa mengetahui kejadian penggerebekan Terbanding
bersama laki-laki selingkuhannya di dalam mobil seperti tuduhan
Pembanding dan keduanya mengetahui penandatanganan Surat Perjanjian
tertanggal 23 Januari 2017, yang mengetahui penandatanganan perjanjian
itu hanya saksi Syukur Krisman Harefa. Demikian juga tidak pernah saksi
Rostini dan saksi Syukur Krisman Harefa mengatakan dalam persidangan
bahwa keduanya berulang kali melarang Terbanding untuk berhubungan lagi
dengan laki-laki selingkuhannya karena membuat malu keluarga namun tidak
dihiraukan oleh Terbanding. Menurut hemat Terbanding, jelas dalil dan
alasan tersebut adalah karangan belaka dan sengaja diada-adakan oleh
Pembanding untuk menghancurkan nama baik Terbanding dan keluarganya;
6. Bahwa Terbanding menolak dan tidak sependapat dengan dalil-dalil
Pembanding dalam memorinya pada halaman 5 (lima) angka 5 (lima), angka
6 (enam) dan angka 7 (tujuh). Sebab, dalil-dalil dan alasan Pembanding itu
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 22 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
adalah pengulangan dan telah dipertimbangkan oleh Yang Mulia Majelis
Hakim dengan cermat, jelas dan saksama. Menurut hemat Terbanding,
dalil-dalil dan alasan Pembanding sedemikian itu tidak berdasar atas hukum,
dan karenanya layaklah menurut hukum untuk dinyatakan ditolak;
7. Bahwa jika kita memperhatikan permohonan petitum/tuntutan Pembanding
dalam memori bandingnya pada halaman 6 (enam) angka 3 (tiga)
mengatakan, “Menyatakan Tergugat sebagai ibu yang tidak baik atau cacat
moril” adalah suatu petitum/tuntutan yang melampaui petitum/tuntutan yang
diajukan oleh Pembanding/dh. Penggugat dalam gugatannya pada
Pengadilan Tingkat Pertama. Petitum/Tuntutan pada Tingkat Banding yang
berbeda pada Tingkat Pertama adalah keliru dan tidak dibenarkan menurut
hukum. Oleh karena itu, layak dan berdasar atas hukum apabila permohonan
banding ini dinyatakan ditolak;
Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana diuraikan di atas, maka Terbanding
bermohon kepada Yang Mulia Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan cq Yang
Mulia Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan berkenan memeriksa
dan memutus permohonan banding ini dengan amar sebagai berikut:
MENGADILI:1. Menyatakan menolak permohonan banding dari Pembanding/dh. Penggugat
untuk seluruhnya;
2. Menyatakan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Gunungitoli tanggal 14
Februari 2019 Nomor 45/Pdt.G/2018/PN Gst tersebut;
3. Menghukum Para Pembanding/dh. Para Tergugat untuk membayar biaya
perkara;
Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari dengan
seksama berkas perkara tersebut beserta surat-surat yang terlampir, salinan
putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor 45/Pdt.G/2019/PN.Gst tanggal
14 Februari 2019, Memori Banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula
Penggugat dan Kontra Memori Banding Kuasa Hukum Terbanding semula
Tergugat tersebut Majelis Hakim Tingkat Banding dapat menyetujui
pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam perkara ini
karena pertimbangan tersebut sudah tepat dan benar sehingga diambil alih
sebagai pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding sendiri dalam memeriksa
dan memutus perkara ini;
Menimbang, bahwa keberatan Memori Banding tidak ada hal-hal baru dan
hanya merupakan pengulangan yang telah diajukan dalam gugatan maupun
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 23 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
dalam replik dan hal tersebut telah dipertimbangkan secara benar dan tepat
menurut hukum oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dan karenanya keberatan
tersebut tidak beralasan hukum dan harus ditolak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka putusan
Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor 45/Pdt.G/2019/PN.Gst tanggal 14
Februari 2019 tersebut dapat dipertahankan dan dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Penggugat
berada dipihak yang kalah maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara
dalam dua tingkat peradilan sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini;
Memperhatikan Pasal-pasal dalam Reglemen Hukum Acara Perdata
untuk Daerah Luar Jawa dan Madura (S.1927-227), Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman jo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Peradilan
Umum serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
M E N G A D I L I:
1. Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat
tersebut;
2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor
45/Pdt.G/2019/PN.Gst tanggal 14 Februari 2019 tersebut;
3. Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara
dalam dua tingkat Pengadilan, dan dalam tingkat banding sejumlah
Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Selasa, tanggal 30 April 2019 oleh kami Dr. Cicut
Sutiarso,S.H.,M.H Ketua Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua, Ahmad
Sukandar, S.H.,MH. dan Purwono Edi Santosa, S.H.,M.H masing -masing
sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara
tersebut dalam peradilan tingkat banding, putusan tersebut diucapkan dalam
sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 2 Mei 2019 oleh Hakim
Ketua Majelis dengan didampingi Hakim Anggota serta dibantu Bukaeri,S.H.,MM.
sebagai Panitera pada Pengadilan Tinggi tersebut, tanpa dihadiri oleh kedua
belah pihak yang berperkara maupun Kuasa Hukumnya;
Hakim-HakimAnggota, Hakim Ketua,
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 24 dari 24 halaman Putusan Nomor 152/Pdt/2019/PT MDN
Ahmad Sukandar, S.H.,M.H Cicut Sutiarso
Purwono Edi Santosa, S.H.,M.H
Panitera
B u k a e r i, S.H.,MM
Perincian biaya perkara :
1. Meterai putusan Rp. 6.000,-
2. Redaksi putusan Rp. 10.000,-
3. Biaya Pemberkasan Rp. 139.000,-
J u m l a h Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);