P U T U S A N PENGADILAN TINGGI MEDANPENGADILAN TINGGI … filekuasa pengelolaannya kepada Jannes...
Transcript of P U T U S A N PENGADILAN TINGGI MEDANPENGADILAN TINGGI … filekuasa pengelolaannya kepada Jannes...
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 1 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
P U T U S A N
Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata pada peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
TIDOUR Br PANGGABEAN, perempuan lahir di Tarutung pada tanggal 25
Mei 1942, agama Kristen, pekerjaan Mengurus Rumah
Tangga, bertempat tinggal di Jalan Sutomo No. 7, Kelurahan
Perintis, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, dalam hal ini
diwakili oleh luasanya DAM HASONANGAN HARAHAP,
SH.MH., IWAN ROHMAN HARAHAP, SH., dan NAJIR SARIF
SIREGAR, SH., masing-masing Advokat berkantor pada
kantor hukum “DAM HASONANGAN HARAHAP, SH.MH. &
Associates” berdasarkan surat Kuasa Khusus tertanggal 31
Juli 2017, untuk selanjutnya disebut sebagai Pembanding
semula Penggugat
L A W A N
1. POLORIDA Br SILABAN, selaku Ahli waris/Isteri dari alm, Jannes
Pakpahan, ST bertempat tinggal di Jalan Sutomo No. 7,
Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur Kota Medan,
dalam hal ini diwakili oleh kuasanya Advokat dan Pengacara
pada Kantor Advokat & Pengacara Robinson Pakpahan SH &
Rekan, Wisma Niaga Veteran RI Lt. II No III, Jl. Gajahmada
No. 13 Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 16 Oktober 2017 untuk selanjutnya disebut sebagai
Terbanding I semula Tergugat I
2. ADELINA br SIBARANI, bertempat tinggal di Jalan Sutomo No. 7,
Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan
dalam hal ini diwakili oleh kuasanya Advokat dan Pengacara
pada Kantor Advokat & Pengacara Robinson Pakpahan SH &
Rekan, Wisma Niaga Veteran RI Lt. II No III, Jl. Gajahmada
No. 13 Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 16 Oktober 2017 untuk selanjutnya disebut sebagai
Terbanding II semula Tergugat II;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 2 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
Pengadilan Tinggi Tersebut ;
Setelah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor
143/Pdt/2019/PT MDN tanggal 27 Maret 2019 Tentang Penunjukan Majelis dan
mempelajari berkas perkara Pengadilan Negeri Medan Nomor 418/Pdt.G/2017/PN
Mdn tanggal 7 Agustus 2018 dan segala surat-surat yang berhubungan dengan
perkara ini;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 31 Juli 2017
yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada
tanggal 3 Agustus 2017dalam Register Nomor 418/Pdt.G/2017/PN Mdn, telah
mengajukan gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat merupakan subjek hukum yang sejak tahun 1960-an telah
menguasai, mengusahai, menempati serta mengelola sebidang tanah beserta
rumah diatasnya terletak di jalan Sutomo No. 7, Kelurahan Perintis,
Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, seluas 1.320 M2 dengan batas-batas
sebagai berikut:
‒ Timur bebatas dengan Pomdan I Bukit Barisan;
‒ Barat berbatas dengan Jalan Sutomo;
‒ Selatan berbatas dengan Jalan Sena;
‒ Utara berbatas dengan AchmaddinYus/Diana Betty;
Yang kemudian penguasaan dan pengelolaan tersebut dikukuhkan oleh
Kepala Kantor Urusan Perumahan Kotamadya Daerah Tingkat II Medan
sebagaimana tertuang dalam Surat Izin Perumahan (S.I.P.), tanggal 7 Juni
1984;
2. Bahwa pengelolaan bidang tanah tersebut diatas selain dijadikan sebagai
tempat tinggal, oleh Penggugat juga membangun, membuka kantin yang diberi
nama Kantin Bambang/Family dahulu dan sekarang dikenal dengan kantin
Bambang 1 dan kantin Bambang 2 diatas sebahagian tanah Penggugat
(sebelah Barat) dengan ukuran dan batas-batas sebagai berikut :
‒ Timur bebatas dengan kamar kos milik Penggugat sepanjang 6,50 M ;
‒ Barat berbatas dengan Jalan Sutomo sepanjang 17 M;
‒ Selatan berbatas dengan tanah kantin Hendra Nainggolan sepanjang 9 M ;
‒ Utara berbatas dengan AchmaddinYus/Diana Betty sepanjang 16 M ;
Untuk selanjutnya disebut objek perkara;
3. Bahwa mengingat usia Penggugat sudah mulai lanjut usia karenanya usaha
kantin tersebut sudah mulai berkurang (tidak maksimal) sementara Anak
Penggugat yang bernama Jannes Pakpahan, ST tidak ada pekerjaan, maka
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 3 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
untuk memaksimalkan usaha kantin tersebut oleh Penggugat memberikan
kuasa pengelolaannya kepada Jannes Pakpahan, ST dengan hak dan
kewajiban yang disebutkan dalam Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa
Pengelolaan Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006, karena itu
mohon agar Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin
Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006 dinyatakan sah dan mengikat;
4. Bahwa dengan Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin
Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006, karena itu mohon agar Surat
Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang/Family 5, tanggal
17 Maret 2006 yang mana Tergugat I mengelola dan menjadikan usahanya
Kantin Bambang/Family 5 dengan menjadikan 2 (dua) kantin yang dikenal saat
ini Kantin Bambang I dan Bambang 2 sedangkan kantin Bambang 1 dikelola
oleh Tergugat I dengan ukuran Lebar 6,50 M dan Panjang 16 M, dan Kantin
Bambang 2 dikelola oleh Tergugat II dengan ukuran Lebar 10,50 M dan
Panjang 9 M ;
5. Bahwa selanjutnya dengan dasar Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa
Pengelolaan Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006, maka Sdr.
Jannes Pakpahan, ST meneruskan pengelolaan kantin tersebut bersama-
sama dengan isterinya Sdr. POLORIDA Br SILABAN/Tergugat I dan seiring
dengan berjalannya waktu kantin dimaksud Tergugat II juga turut mengelola
kantin tersebut sehingga kantin bambang/family 5 tersebut sekarang terlihat
menjadi 2 (dua) bagian yang dikenal dengan kantin Bambang 1 dan kantin
Bambang 2;
6. Bahwa selama kantin tersebut dikuasakan pengelolaannya kepada suami
Tergugat I (Sdr. Jannes Pakpahan, ST) akan tetapi kewajibannya
sebagaimana termaktub dalam Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa
Pengelolaan Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006 sama sekali
tidak pernah dipenuhi/tidak pernah dilaksanakan oleh Sdr. Jannes Pakpahan,
ST sampai akhir hayatnya (sdr. Jannes Pakpahan, ST meninggal dunia pada
tanggal 3 Mei 2017) demikian juga dengan Tergugat I tidak pernah memenuhi
kewajibannya kendatipun Penggugat telah berulang kali mengingatkan
Tergugat I dan Tergugat II agar memenuhi kewajibannya dan/atau
mengosongkan dan menyerahkan kembali pengelolaan kantin tersebut kepada
Penggugat, akan tetapi Tergugat I dan Tergugat II tidak ada iktikad baik untuk
memenuhi kewajibannya tersebut dan tidak pula mengosongan dan
menyerahkan kembali pengelolaan kantin tersebut kepada Penggugat,
karenanya cukup alasan hukum agar Tergugat I dinyatakan telah melakukan
perbuatan ingkar janji (wanprestasi) dengan segala akibat hukumnya;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 4 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
7. Bahwa oleh karena perbuatan Tergugat II adalah juga bersumber dari
perbuatan Tergugat I maka secara otomatis Tergugat II harus dinyatakan
wanprestasi dengan segala akibat hukumnya;
8. Bahwa oleh karena baik Tergugat I dan Tergugat II telah bersama-sama tidak
memenuhi kewajibannya kepada Penggugat sebagaimana yang tertuang
dalam Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin
Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006, maka dapat disimpulkan antara
Penggugat dengan Tergugat I dan Tergugat II tidak dapat melanjutkan atau
meneruskan pelaksanaan Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan
Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006, karenanya cukup alasan
hukum untuk menyatakan Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan
Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006 berakhir karena putusan
pengadilan dengan segala akibat hukumnya;
9. Bahwa selama ini baik Tergugat I dan Tergugat II telah bersama-sama tidak
memenuhi kewajibannya kepada Penggugat sebagaimana yang tertuang
dalam Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin
Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006, dan Pengggugat telah berulang
kali menyampaikan dan mengingatkan Tergugat I dan Tergugat II untuk
memenuhi kewajibannya dengan secara baik-baik atau kekeluargaan dalam
pengelolaan kantin Bambang Family 5 atau sekarang dikenal Kantin Bambang
I dan Kantin Bambang 2, namun Tergugati I dan Tergugat II tidak
memperdulikannya ;
10. Bahwa kemudian melalui kuasa hukum Penggugat telah mensomasi Tergugat
I dan Tergugat II untuk mematuhi sebagaimana yang termaktub dalam Surat
Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang/Family 5, tanggal
17 Maret 2006, namun Tergugat I dan Tergugat II juga tidak merespon atau
memperdulikannnya ;
11. Bahwa karenanya Tergugat I dan Tergugat II sangat beralasan hukum
dinyatakan telah wanprestasi menimbulkan kerugian bagi Penggugat, yakni
sebagai berikut :
8.1.Pembayaran biaya kebutuhan dan pengeluaran rutin sebesar Rp.
1.000.000,- per bulan sejak bulan Maret 2006 hingga gugatan ini
didaftarkan (Juli 2017) yakni 137 bulan. Jadi biaya kebutuhan dan
pengeluaran rutin adalah Rp.1.000.000,- x 137 bulan = Rp.137.000.000,-
(seratus tiga puluh tujuh juta rupiah);
12. Bahwa oleh karena Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan
ingkar janji (wanprsetasi) kepada Penggugat, maka Penggugat mengalami
kerugian materil Rp.137.000.000,- (seratus tiga puluh tujuh juta rupiah), dan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 5 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
oleh karena kerugian tersebut adalah timbul akibat dari perbuatan Tergugat I
dan Tergugat II, maka patut kiranya kepada Tergugat I dan Tergugat II secara
bersama-sama dihukum untuk membayar kerugian tersebut kepada
Penggugat secara tunai dan seketika;
13. Bahwa oleh karena Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin
Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006 telah dinyatakan berakhir karena
putusan pengadilan, maka adalah patut dan layak menurut hukum agar
Tergguat I dan Tergugat II dihukum untuk mengosongkan dan menyerahkan
kembali pengelolaan kantin tersebut lengkap dengan inventaris/peralatan dan
fasilitasnya kepada Penggugat dalam keadaan baik dan berharga;
14. Bahwa untuk menjamin gugatan Penggugat tidak hampa adanya, maka sangat
beralasan Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan
untuk meletakkan sita jaminan terhadap harta benda milik Tergugat I dan
Tergugat II yang ditentukan kemudian;
15. Bahwa Penggugat khawatir Tergugat I dan Tergugat II tidak dengan sukarela
menjalankan isi putusan pengadilan ini maka karena itu mohon demi hukum
Tergugat I dan Tergugat II dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) per hari keterlambatan menjalankan
isi putusan ini;
16. Bahwa oleh karena gugatan ini didukung oleh alat-alat bukti yang authentic
maka mohonlahkiranya Pengadilan berkenan menyatakan Putusan ini dapat
dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar bij voorrad ) meskipun terdapat
upaya hukum Perlawanan, Banding, Kasasi, maupun Peninjauan Kembali;
Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas Penggugat dengan ini
memohonkiranya Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan/Majelis Hakim yang
kelak memeriksa perkara ini berkenan membuat Putusan yang amarnya berbunyi
sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
2. MenyatakanTergugat I dan Tergugat II telah melakukan Perbuatan Ingkar Janji
(wanprestasi);
3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan;
4. Menyatakan demi hukum Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan
Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006 sah dan mengikat;
5. Menyatakan demi hukum Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan
Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006 berakhir karena putusan
pengadilan;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 6 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
6. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar kerugian materil
kepada Penggugat sebesar Rp.137.000.000,- (seratus tiga puluh tujuh juta
rupiah) secara tunai dan seketika;
7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk mengosongkan dan
menyerahkan pada Penggugat pengelolaan kantin Bambang/Family 5 atau
sekarang dikenal dengan kantin Bambang 1 dan 2 termasuk
inventaris/peralatan dan fasilitasnya dengan ukuran dan batas-batas sebagai
berikut :
‒ Timur berbatas dengan kamar kos milik Penggugat sepanjang 6,50 M ;
‒ Barat berbatas dengan Jalan Sutomo sepanjang 17 M;
‒ Selatan berbatas dengan tanah kantin Hendra Nainggolan sepanjang 9 M ;
‒ Utara berbatas dengan AchmaddinYus/Diana Betty sepanjang 16 M ;
Untuk selanjutnya disebut objek perkara;
8. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) per hari keterlambatan
menjalankan isi putusan ini;
9. Menyatakan Putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (UitVoerbaar Bij
Voorrad) meskipun terdapat upaya hukum perlawanan, banding, kasasi,
maupun peninjauan kembali;
Atau : jika seandainya Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex a qou et bono);
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Kuasa Tergugat I
dan Tergugat II telah mengajukan jawabannya tertanggal 18 Oktober 2017 yaitu
sebagai berikut :
DALAM EKSEPSIA. Gugatan Penggugat kurang Pihak1. Bahwa, Tergugat I dan Penggugat adalah hubungan Mertua dengan Menantu,
dimana Penggugat telah mendalilkan gugatannya sebagai pemilik tanah dan
bangunan yang menjadi objek sengketa, tempat berdirinya kantin Bambang
Family. didasarkan kepada Surat Izin Perumahan (SIP) dari Kantor Urusan
Perumahan Kotamadya Medan tanggal 7 Juni 1984;
2. Bahwa Surat tersebut tanpa nomor, jelas bukan merupakan bukti kepemilikan,
yang sah atas sebidang tanah dan bangunan, dan dalil Penggugat telah
menguasai tanah sejak Tahun 1960 juga bukan merupakan bukti, bahwa tanah
dan bangunan objek sengketa adalah milik Penggugat, sebab Penggugat juga
tidak memiliki hak atas objek sengketa.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 7 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
3. Bahwa, adalah fakta yang tidak terbatahkan,objek sengketa adalah milik, PT.
Kereta Api Indonesia (PT.KAI) d/h PJKA. yang sejak dahulu dikuasai oleh Alm.
Hamonangan Pakpahan, selaku Pegawai PT Kereta Api Indonesia/PJKA,
sampai akhir hayatnya, yang merupakan Mertua dimana suami Penggugat yang
bernama Alm Edison Pakpahan adalah anak kandung dari Alm. Hamonangan
Pakpahan, dan setelah Alm. Hamonangan Pakpahan meninggal dunia dan Alm
Edison pakpahan meninggal dunia maka objek sengketa dikuasai oleh ahli
warisnya yaitu Penggugat sebagai menantu Alm. Hamonangan Pakpahan dan
anak-anaknya diantaranya adalah Alm. Jannes Pakpahan, ST, anak kandung
penggugat dan suami dari Tergugat I yang kemudian Alm. Jannes Pakpahan ST
bersama Tergugat I membuka kantin di atas objek sengketa untuk biaya hidup
menyekolahkan anak-anak, yang notabene adalah cucu dari Penggugat, dan Alm
Janes pakpahan ST, mengajak Tergugat II yang masih keluarga dekat untuk ikut
membantu, usaha tersebut, dan setelah meninggalnya Alm. Jannes Pakpahan
ST, maka Tergugat maka Tergugat I dan anak-anaknya melanjutkan kantin
tersebut, yang juga merupakan Ahli waris yang sah dari Alm. Hamonangan
Pakpahan suami dari Penggugat, begitu juga dengan Tergugat II, yang selama ini
membantu Usaha Tergugat I sampai nanti PT. KAI mengambil tanah tersebut
sesuai dengan kepentingannya dan aturan Perundang-undangan;
4. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan sebagai Pemilik objek sengketa sangat
tidak berdasar hukum, sebab objek sengketa adalah milik PT.KAI, dan antara
Pengugat dengan ahli waris Jannes Pakpahan ST, mempunyai hak yang sama
sebagai Pewaris/cucu. Alm Hamonangan Pakpahan, yang mendiami tanah milik
PT.KAI sehingga, jika Penggugat ingin mendalilkan suatu hak atas tanah, maka
gugatan Penggugat kurang pihak, sebab seharusnya Penggugat harus
menyertakan PT.KAI sebagai Pihak dalam perkara ini, agar dapat dengan jelas
diketahui, siapa yang berhak atas objek sengeketa dan siapa yang mendapat izin
dari PT KAI yang boleh bertempat tinggal diatas objek sengketa;
5. Bahwa dengan tidak di ikut sertakannya PT. Kereta Api Indonesia dalam perkara
ini maka gugatan Penggugat harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak
dapat diterima karena kurang pihak;
B. Gugatan Kabur dan tidak jelas (Obscuurlible)1. Bahwa, Penggugat mendalilkan pula gugatannya atas Surat Perjanjian
Penyerahan Kuasa Pengelolaan kantin Bambang Familiy 5, tanggal 17 Maret
2006, antara Penggugat dengan anaknya Alm. Jannes Pakpahan ST
(suami/TergugatI), yang belum pernah di realisakikan oleh Alm. Jannes
Pakpahan ST, sampai Alm Jannes Pakpahan ST, meninggal tanggal 3 Mei 2017
dan pengelolaan Kantin dilanjutkan oleh Tergugat I selaku istri dari Alm Jannes
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 8 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
Pakpahan ST, dan dibantu Tergugat II atas izin Alm Jannes Pakpahan ST, dalil
Penggugat tersebut menjadi kabur dan tidak jelas, sebab Penggugat mendalilkan
Gugatan Wanprestasi, tetapi sekaligus perbuatan melawan hukum dengan
meminta dalam Petitum, agar para Tergugat mengosongkan objek sengketa;
2. Bahwa bagaimana mungkin Penggugat, menuntut pembayaran pengelolaan
kantin kepada Tergugat I dan Tergugat II setelah Alm. Jannes Pakpahan ST.
meninggal dunia, kenapa selama Alm. Jannes Pakpahan ST. masih hidup
Penggugat tidak pernah mempersoalkannya,???? terlebih lagi Alm Jannes
Pakpahan adalah anak kandung Penggugat, bahkan kalau tidak membayar
Tergugat I dan Tergugat II dituntut untuk mengosongkan objek sengketa, dan apa
dasar hukum Penggugat membuat perjanjian tersebut dengan anaknya sendiri
sementara Penggugat bukanah pemilik yang sah atas objek sengketa, sebab
Alm. Jannes Pakpahan ST, juga adalah ahli waris yang sah dari Alm.
Hamonangan Pakpahan, dan Alm. Edison Pakpahan dan Tergugat I beserta
anak-anaknya juga sekaligus sebagai Ahli Waris dari Alm Jannes Pakpahan, ST
dan tidak jelas bagaimana mungkin terjadi surat kuasa Pengelolaan kantin diatas
objek sengketa yang diwarisi bersama oleh Penggugat dan Tergugat I dengan
anak-anaknya dan kenapa baru menuntut haknya setelah meninggalnya Alm.
Jannes Pakpahan ST, suami dari Tergugat I dan apa dasar hukum hak
kepemilikan Penggugat atas objek sengketa, sehingga memiliki hak untuk
mengusir Tergugat I dan Tergugat dari Objek Sengketa;
3. Bahwa Penggugat tidak menguraikan dengan terang dan jelas, hubungan hukum
antara Penggugat dengan objek sengketa, da hubungan hukum antar Tergugat I
dengan objek sengketa dan bagaimana bisa timbul Surat Perjanjian tanggak 17
Maret 2006 antara Penggugat dengan objek anaknya Alm Jannes Pakpahan ST
dan kenapa baru ada penagihan setelah Alm. Jannes Pakpahan ST meninggal
Dunia dan tidak ada uraian yang terang dan jelas kalau Penggugat adalah pemilik
yang sah dari Objek sengketa sehingga berhak mengusir Tergugat I dan
Tergugat II dari objek sengketa;
4. Bahwa bagaimana mungkin tanpa dasar hukum yang terang dan jelas Penggugat
membuat perjanjian dengan Alm Jannes Pakpahan ST untuk mengelola kantin
diatas objek sengketa dan kemudian menuntut pembayaran sekaligus mengusir
Tergugat I dan Tergugat II sehingga dengan demikian gugatan Penggugat sangat
kabur dan tidak jelas (Obscure lible) sehingga harus dinyatakan Gugatan
Penggugat tidak dapat diterima
DALAM POKOK PERKARA1. Bahwa hal-hal yang diuraikan didalam Eksepsi adalah bahagian yang tidak
terpisahkan dari Pokok Perkara, dan Tergugat I dan Tergugat II menolak
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 9 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
dengan tegas dalil-dalil Penggugat di dalam gugatannya kecuali yang diakui
dengan tegas kebenarannya;
2. Bahwa Penggugat telah salah dan keliru menafsirkan kepemilikan atas objek
sengketa tempat berdirinya Kantin Bambang Family, sebab objek sengketa
diberikan hak penguasaannya sementara kepada Alm. Hamonangan Pakpahan
selaku Pegawai PT. Kereta Api Indonesia/PJKA karena Alm. Hamonangan
adalah Pegawai PT. Kereta Api Indonesia sampai pensiun dan tetap menerima
pension sampai akhir hayatnya dan sepeninggal Alm. Hamonangan Pakpahan
maka objek sengketa dikuasai oleh anaknya Alm Edison Pakpahan yaitu suami
dari Penggugat dan anak kandungnya Alm. Janess Pakapahan, ST dan
keluarganya sampai nanti PT. Kereta Api Indonesia memintanya kembali dan
mengambilnya untuk kepentingan PT KAI sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan;
3. Bahwa dengan demikian tidak ada dasar hukum apapun bagi Penggugat,
menguasai sendiri serta memiliki objek sengketa yang diatasnya berdiri kantin
Bambang Familiy dan kemudian membuat Surat Perjanjian dengan Alm Jannes
Pakpahan ST, karena Alm Jannes Pakpahan ST (suami Tergugat I) adalah ahli
waris yang sah dan Penggugat tidak dapat membuktikan dengan tegas dan
pasti jika Penggugat adalah pemilik yang sah dari objek sengketa yang
diatasnya berdiri kantin Bambang Familly;
4. Bahwa Penggugat mendalilkan adanya Surat Perjanjian tanggal 17 Maret 2006
dengan Judul Surat Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang Family antara
Penggugat dengan Alm Janner Pakpahan seakan-akan Penggugat adalah
pemilik yang sah atas objek sengketa dan selaku pemilik kantin sebab pemilik
Objek sengketa dimana kantin bambang family berdiri dengan hak pengelolaan
kantin adalah suatu hal yang berbeda sehingga gugatan Penggugat sangat
rancu san saling bertolak belakang sebab disatu pihak menuntut isi perjanjian
tanggal 17 Maret 2006 dan dilain pihak menuntut agar Tergugat I dan Tergugat
II mengosongkan objek sengketa tempat berdirinya kantin Bambang Familiy;
5. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dengan tegas dalil-dalil Penggugat
yang sangat rancu dan tidak berdasar hukum, karena tidak ada hak Penggugat
mengusir Tergugat I dan Tergugat II dari objek sengketa karena obek sengketa
tempat berdirinya kantin Bambang Family adalah milik PJKA yang hak warisnya
diberikan kepada Alm. Hamongan Pakpahan dan anaknya Alm Edison
Pakpahan dan pewarisan tersebut turun kepada Penggugat dan Alm Jannes
Pakpahan ST, suami Tergugat I Jadi bukan hanya kepada Penggugat saja;
6. Bahwa sangatlah berdasar hukum sepeninggal Alm Hamonangan Pakpahan
objek sengketa dilanjutkan oleh anaknya Alm Edison Pakpahan dan Penggugat
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 10 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
selaku istrinya dan Jannes Pakpahan ST selaku anak kandungnya dan
sepeninggal Alm. Jannes Pakpahan ST, diwariskan kepada istri dan anaknya
untuk usaha menghidupi dan meyekolahkan anak-anaknya sampai PT. Kereta
Api Indonesia mengambilnya kembali untuk kepentingan PT. Kereta Api
Indonesia sesuai dengan Ketentuan Perundang-undangan sehingga dasar
hukum Tergugat I dan Tergugat II, menguasai objek sengketa dan menjalankan
usaha Kantin Bambang Family diatas objek sengketa adalah sah dan dilindungi
oleh hukum;
7. Bahwa dengan demikian, gugatan Penggugat harus ditolak seluruhnya karena
tidak berdasarkan hukum;
Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka Tergugat I dan Tergugat II
memohon kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk memeriksa perkara ini dan
memberikan Putusan yang amarnya
DALAM EKSEPSI1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Gugatan Penggugat Kurang Pihak .
3. Menyatakan Gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas (Obscuurlible)
DALAM POKOK PERKARA1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara
Jika Majelis berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aqueo etBono)
Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
418/Pdt.G/2017/PN Mdn tanggal 7 Agustus 2018 amarnya adalah sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
Menyatakan Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II tidak dapat diterima (Niet
Otvankelijk).
DALAM POKOK PERKARA
Mengabulkan gugatan Penggugat sebahagian.
Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar kerugian materil
kepada Penggugat sebesar Rp.68.500.000.,- (enam puluh delapan juta lima
ratus ribu rupiah) secara tunai dan seketika;
Menolak gugatan Penggugat untuk yang selain dan selebihnya;
Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar ongkos perkara
sebesar Rp. 2.486.000.,- (dua juta empat ratus delapan puluh enam ribu
rupiah);
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 11 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
Menimbang bahwa berdasarkan Akte Banding Nomor 137/2018 tertanggal
20 Agustus 2018 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan, Kuasa
Hukum Pembanding semula Penggugat telah mengajukan banding terhadap
putusan Pengadilan Negeri Medan dan permohonan banding tersebut telah
diberitahukan secara sah dan patut kepada Para Terbanding semula Para
Tergugat pada tanggal 31 Oktober 2018;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat telah
mengajukan memori banding pada tanggal 31 Oktober 2018 dan telah didaftarkan
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 1 Nopember 2018 serta
diberitahukan kepada Para Terbanding semula Para Tergugat pada tanggal 21
Nopember 2019;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Para Terbanding semula Para Tergugat
telah mengajukan kontra memori banding pada tanggal 3 Desember 2018 dan
telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 4
Desember 2018 serta diberitahukan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula
Penggugat pada tanggal 9 Januari 2019;
Menimbang bahwa Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan telah
menyerahkan Relas Pemberitahuan untuk mempelajari Berkas Perkara dan
putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 418/Pdt.G/2017/PN Mdn tanggal 7
Agustus 2018 yang disampaikan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula
Penggugat pada tanggal 2 Nopember 2018 dan kepada Para Terbanding semula
Para Tergugat pada tanggal 31 Oktober 2018, yang isinya menerangkan bahwa
dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan
tersebut kepada kedua belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk
memeriksa dan mempelajari berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke
Pengadilan Tinggi Medan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan
menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-Undang,
oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat telah
mengajukan memori banding pada tanggal 31 Oktober 2018, yang pada pokoknya
adalah sebagai berikut:
A. Tentang Putusan Judex A Quo Pengadilan Negeri Medan Salah MenilaiBukti Dan Fakta Persidangan.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 12 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
Bahwa adapun pertimbangan hukum judex a quo pada halaman 24 alinea 3
yang redaksinya sebagai berikut :
"menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan diatas Penggugat
selaku pihak yang meneruskan penghunian rumah dinas PT. Kereta Api
(persero) ternyata telah menyewakan kembali sebagian atau seluruhnya atau
dengan cara menyerahkan kenikmatannya kepada pihak ketiga tanpa
persetujuan dari pihak PT. Kereta Api sebagai pemilik rumah dinas, yaitu
melalui Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin
Bambang/Famili, tanggal 17 Maret 2006 (bukti P-3) adalah bertengtangan
dengan ketentuan hukum yang berlaku, sehingga keberadaan Surat Perjanjian
Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang/Famili, dapatlah
dinyatakan/dinilai tidak mempunyai kekuatan hukum".
Bahwa pertimbangan hukum judex a quo diatas telah jelas salah menilai fakta
yang terungkap dipersidangan dan salah menilai bukti tertulis yang diajukan
Penggugat dipersidangan yakni sebagai berikut :
1. Bahwa sesuai bukti P-2 (Salinan Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah
Tingkat II Medan Nomor :503/245/SK/RM/033/1997 tanggal 10 Januari 1997
tentang pemberian Izin Usaha Pariwisata Bidang Rumah Makan di
Kotamadya Daerah Tingkat II Medan) dan bukti tambahan P-13 (surat izin
perumahan (SIP) tanggal 7 Juni 1984 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor
Urusan Perumahan Kotamadya Daerah Tingkat II Medan), yang mana
pendirian, dan pengelolaan kantin Bambang/Family 5 dahulu dan sekarang
kantin Bambang I dan Bambang 2 adalah telah mendapat persetujuan dari
instansi pemerintah ;
2. Bahwa oleh karena Pembanding selaku yang membangun, mendirikan dan
mengelola kantin Bambang/Family 5 dan telah mendapat ijin dari
pemerintah sesuai bukti P-2,P-7,P-8,P-9,P-10,P-12 dan bukti tambahan P-
13, maka secara hukum pemberian kuasa pengelolaan kantin tersebut pada
suami Terbanding I (Alm. Jannes Pakpahan, ST) sebagaimana disebut
pada bukti P-3/Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin
Bambang/Famili 5, tanggal 17 Maret 2006 yang pengelolaannya kemudian
dilanjutkan Terbanding I dan Terbanding II, dapat disimpulkan pemberian
kuasa pengelolaan kantin suami Terbanding I (Alm. Jannes Pakpahan, ST)
yang merupakan anak kandung Pembanding bukanlah merupakan
perbuatan pengalihan objek perkara pada pihak ketiga atau tidak
menyewakan pada pihak ketiga ;
3. Bahwa karenanya judex a quo telah salah dan keliru memahami makna dari
bukti P-3/pemberian kuasa pengelolaan kantin Bambang/Famili 5, tanggal
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 13 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
17 Maret 2006 tersebut kepada suami Tergugat I/Terbanding I (Alm. Jannes
Pakpahan, ST) yang pengelolaannya dilanjutkan oleh Terbanding I dan
Terbanding II, padahal Penggugat/Pembanding memberikan kuasa
pengelolaan kantin Kantin Bambang/Famili 5, tanggal 17 Maret 2006 adalah
dikarena suami Terbanding I (Alm. Jannes Pakpahan, ST) adalah anak
kandung Pembanding, sebagaimana terungkap fakta persidangan
pemberian kuasa pengelolaan kantin Bambang/Famili 5, tanggal 17 Maret
2006, untuk menjadikan suami Terbanding I yang merupakan anak kandung
Pembanding untuk bisa mencari nafkah kebutuhan hidupnya dan
keluarganya, sebagaimana terungkap fakta dipersidangan sesuai isi bukti P-
3 seluruh pasilitas atau peralatan kantin tersebut disediakan atau
merupakan milik Penggugat/Pembanding ;
4. Bahwa semakin nyata kesalahan judex a quo dalam pertimbangan
hukumnya diatas dengan tidak mempertimbangan semua bukti P-1, P-2, P-
3, P-7, P-8, P-9, P-10 dan P-12 dan keterangan saksi Yurita Br. Pakpahan,
saksi Sakti Bakti Simorangkir dan saksi Esther Br. Sitinjak dan saksi
Syarifuddin Lubis selaku Kepala Lingkungan di objek perkara, dari kesemua
bukti tersebut terungkap fakta bahwa objek perkara adalah merupakan
kantin Bambang/Family 5 dahulu dan sekarang kantin Bambang I dan
Bambang 2, yang diberikan kuasa pengelolaan pada anak Pembanding
yakni suami Terbanding I (Alm. Jannes Pakpahan) sebagaimana disebut
dalam posita gugatan pada point 2,3,4 dan 5, dan objek perkara hanya
kantin tersebut tidak termasuk pada rumah dinas yang ditempati oleh
Penggugat/Pembanding, maka oleh karenanya pertimbangan judex a quo
tersebut telah salah menilai fakta, salah menilai bukti yang berakibat
putusan judex a quo semakin rancu telah salah memahami posita dan
petitum gugatan ;
5. Bahwa berdasarkan uraian diatas jelas dan nyata kesalahan dan kekeliruan
pertimbangan hukum judex a quo diatas, yang mengakibatkan judex a quo
telah salah memutus perkara a quo, dan tidak memberikan kepastian
hukum penyelesaian perkara a quo, yang mengakibatkan keputusan judex a
quo tersebut tidak bernilai keadilan dan beralasan hukum judex factie yang
mengadili perkara a quo untuk memperbaiki putusan judex a quo dan
mengabulkan gugatan Penggugat/Pembanding seluruhnya ;
B. Tentang Pertimbangan Hukum Judex A Quo Kontradiktip Antara SatuDengan Yang Lain. Bahwa Judex a quo Pengadilan Negeri Medan dalam pertimbangan
hukumnya menyatakan secara hukum Penggugat memiliki hak untuk
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 14 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
menguasai dan mengusahai objek perkara oleh karena suami
Penggugat/Bapak Mertua Tergugat I dan Tergugat II yakni (Alm. Edison
Pakpahan) adalah sebagai karyawan atau pensiunan PT. KAI di Medan
sehingga memiliki dasar untuk bertempat tinggal serta mengelola lahan
yang terletak dijalan Sutomo LK. 1/7 Kelurahan Perintis,Kecamatan Medan
Timur Kota Medan dengan membuka kantin yang diberi nama Kantin
Bambang/Family 5 sebagaimana Surat Izin Perumahan (S.I.P) tanggal 7
Juni 1984 sebagaimana dalam pertimbangan hukum judex a quo pada
halaman 21 alinea 4 dikutip sebagai berikut :
“Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan keterangan saksi-saksi
dipersidangan yaitu saksi Sakti Bakti Simorangkir, saksi Yunita Br.
Pakpahan, saksi Rospita Pakpahan, saksi Beny Sianturi menerangkan
bahwa suami Penggugat/Bapak Mertua Tergugat I dan II (yaitu Alm. Edison
Pakpahan) adalah sebagai karyawan atau pensiunan PT. KAI Medan,
sehingga memiliki dasar hukum untuk bertempat tinggal serta mengelola
lahan yang terletak di jalan Sutomo LK 1/7 Kelurahan Perintis, Kecamatan
Medan Timur Kota Medan dengan membuka kantin Bambang/Family
sebagaimana surat izin perumahan (SIP) tanggal 7 Juni 1984 oleh Kepala
Kantor Urusan Perumahan Kotamadya Daerah Tingkat II Medan …dst”.
Bahwa pertimbangan hukum judex a quo diatas menyimpulkan bahwa
Penggugat/Pembanding memiliki legal standing atau berhak menguasai dan
mengusahai objek perkara, oleh karena penguasaan dan pengusahaan
Penggugat/Pembanding dengan mendirikan kantin Bambang/Family dahulu
dan sekarang kantin Bambang I dan Bambang 2 telah mendapat ijin dari
pemerintah sesuai surat izin perumahan (SIP) tanggal 7 Juni 1984 yang
diterbitkan oleh Kepala Kantor Urusan Perumahan Kotamadya Daerah
Tingkat II Medan vide bukti tambahan P-13, fakta ini telah terungkap
dipersidangan, dan pendirian kantin tersebut yang hingga sampai saat ini
tidak ada keberatan dari pihak lain, maka secara hukum
Penggugat/Pembanding yang paling berhak atas objek perkara;
Bahwa sekalipun yang berhak atau pemilik kantin Bambang/Family 5 adalah
Penggugat/Pembanding, dan terungkap fakta persidangan Terbanding I dan
Terbanding II telah wanprestasi tidak memenuhi kewajibannya
sebagaimana maksud bukti P-3, yang dibenarkan oleh saksi Yurita Br.
Pakpahan, saksi Sakti Bakti Simorangkir, saksi Esther Br. Sitinjak dan saksi
Syarifuddin Lubis/selaku Kepala Lingkungan di objek perkara, namun judex
a quo menyampingkan fakta-fakta kebenaran tersebut ;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 15 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
Bahwa walaupun telah terungkap fakta-fakta sebagaimana pertimbangan
hukum judex a quo diatas bahwa Penggugat diberikan ijin untuk mengusai
dan mengusahai objek perkara dari Kepala Kantor Urusan Perumahan
Kotamadya Daerah Tingkat II Medan vide bukti tambahan P-13, namum
judex a quo dalam pertimbangan hukumnya pada halaman 24 ainea 3
masih berpendapat/berkesimpulan Pembanding telah bersalah tidak berhak
untuk mengalihkan/menyewakan objek perkara pada Tergugat I dan
Tergugat II, yang dikutip sebagai berikut :
"menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan diatas Penggugat
selaku pihak yang meneruskan penghunian rumah dinas PT. Kereta Api
(persero) ternyata telah menyewakan kembali sebagian atau seluruhnya
atau dengan cara menyerahkan kenikmatannya kepada pihak ketiga tanpa
persetujuan dari pihak PT. Kereta Api sebagai pemilik rumah dinas, yaitu
melalui Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin
Bambang/Famili, tanggal 17 Maret 2006 (bukti P-3) adalah bertengtangan
dengan ketentuan hukum yang berlaku, sehingga keberadaan Surat
Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang/Famili,
dapatlah dinyatakan/dinilai tidak mempunyai kekuatan hukum".
Bahwa pertimbangan hukum atau kesimpullan hukum judex a quo pada
halaman 24 alinea ke 3 diatas adalah jelas rapuh dan bertengtangan
dengan pertimbangan hukum lainnya, maka oleh karena pertimbangan
hukum yang demikian adalah rapuh dan tidak berdasarkan hukum dan tidak
sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan, yang mengakibatkan
pertimbangan judex a quo satu dengan lainnya saling bertengtangan ;
C. Tentang Judex A Quo Pengadilan Negeri Medan Tidak Mengadili SemuaGugatan Melanggar Pasal 189 R.Bg/178 H.I.R.Bahwa Adapun redaksi pasal 189 R.Bg/178 H.I.R yakni sebagai berikut :
1. Karena jabatannya, Hakim Wajib, waktu bermusyawarah mencukupkan
semua alasan hukum yang tidak boleh kedua belah pihak dikemukakan.
2. Hakim wajib mengadili semua bagian gugatan.
3. Hakim dilarang menjatuhkan putusan atas hal-hal yang tidak diminta atau
mengabulkan lebih daripada yang digugat.
Bahwa bila ketentuan pasal 189 R.Bg/178 H.I.R diatas dihubungkan dengan
pertimbangan hukum judex a quo pada halaman 25 alinea 2 yang dikutip
sebagai berikut :
“Menimbang, bahwa petitum ke-6 agar menghukum Tergugat I dan
Tergugat II, untuk membayar kerugian materil kepada Penggugat sebesar
Rp.137.000.000.- (seratus tiga puluh tujuh juta rupiah) secara tunai dan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 16 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
sekaligus, majelis hakim berpendapat bahwa Surat Perjanjian Penyerahan
Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang/Famili 5, tanggal 17 Maret 2006 (bukti
P-3), adalah bertengtangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, namun
kepada para Tergugat harus melakukan kewajibannya atas pembayaran
pajak PBB tagihan air, dan tagihan retribusi sejak tahun 2006 secara patut
dan layak sebesar Rp.500.000.- (lima ratus ribu rupiah) perbulannya”.
Bahwa pertimbangan hukum judex a quo diatas menyimpulkan,
memutuskan sendiri kewajiban Tergugat I dan Terbanding II untuk
membayar kerugian materil Penggugat berupa pembayaran pajak, PBB dan
Tagihan air, tagihan retribusi sebesar Rp.500.000.- (lima ratus ribu rupiah)
perbulannya adalah merupakan pertimbangan hukum yang tidak memeriksa
dan mengadili seluruh posita dan petitum gugatan, begitu juga tidak
memeriksa dan mengadili bukti-bukti tertulis maupun saksi yang diajukan
Penggugat dipersidangan, yang mana pertimbangan hukum judex a quo
terkesan telah menetapkan sendiri besaran kewajiban yang wajib dipenuhi
oleh Tergugat I/Terbanding I dan Tergugat II/Terbanding II pada Penggugat,
yang padahal dalam petitium gugatan Penggugat point 6 (enam) telah
dengan jelas disebutkan adanya kewajiban Tergugat I/Terbanding I dan
Tergugat II/Terbanding II sebesar Rp.137.000.000.- (seratus tiga puluh tujuh
juta rupiah) sesuai dengan vide bukti P-3, yang dibenarkan oleh saksi Yurita
Br. Pakpahan, saksi Sakti Bakti Simorangkir dan saksi Esther Br. Sitinjak
dan saksi Syarifuddin Lubis ;
Bahwa oleh karena pertimbangan hukum judex a quo diatas telah
melanggar pasal 189 R.Bg/178 H.I.R, dan pertimbangan hukum judex a
quo yang demikian tidak memenuhi keadilan dan tidak menyelesaikan
perkara antara Pembanding dengan Terbanding I dan Terbanding II,
sebagaimana amar putusan judex a quo yakni “menghukum Tergugat I dan
Tergugat II untuk membayar kerugian materil kepada Penggugat sebesar
Rp.68.500.000.- (enam puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) secara
tunai dan seketika”. Adalah amar putusan yang tidak berkeadilan melanggar
pasal 189 R.Bg/178 H.I.R, padahal fakta-fakta yang terungkap
dipersidangan, yang seharusnya judex a quo telah jelas dasar hukum untuk
menetapkan besarnya kewajiban Terbanding I dan Terbanding II bukan
hanya mengganti kerugian atas pembayaran PBB, tagihan air dan tagihan
retribusi sejak tahun 2006 sebesar Rp.500.000.- (lima ratus ribu rupiah),
padahal telah jelas dalam bukti P-3, suami Tergugat I/Terbanding I (Alm.
Jannes Pakpahan), berkewajiban memberikan/membayar sebesar
Rp.1.000.000.- (satu juta rupiah) setiap bulannya sejak 17 Maret 2006 yang
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 17 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
hingga sampai saat ini bila diperhitungkan berdasarkan pada bukti P-3
tersebut, kewajiban yang harus dipenuhi Terbanding I dan Terbanding II
pada Penggugat adalah sebesar Rp.137.000.000.- (serratus tiga puluh
tujuh juta rupiah) ;
Bahwa namun judex a quo berkesimpulan Terbanding I dan Terbanding II
hanya dibebankan kewajibannya untuk mengganti kerugian pembayaran
PBB, tagihan air dan tagihan retribusi sejak tahun 2006 sampai saat ini
sebesar Rp.68.500.000.- (enam puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah),
seharusnya judex a quo memberikan keadilan dan kepastian hukum untuk
memutus dan menetapkan siapa yang berhak untuk mengelola kantin
Bambang/Famili 5 sekarang dikenal dengan kantin Bambang 1 dan 2,
padahal fakta terungkap dipersidangan Pembanding yang
mendirikan/membangun objek perkara ;
Bahwa oleh karena judex a quo tidak mengadili dan memeriksa semua
gugatan dan bukti-bukti maupun fakta yang terungkap dipersidangan,
mengakibatkan putusan judex a quo sangat rapuh, tidak bernilai keadilan
dan beralasan hukum untuk dibatalkan ;
Bahwa begitu juga mengenai pemeriksaan setempat (PS), telah jelas dilihat
dan diketahui judex a quo inventaris atau peralatan kantin Bambang/Famili
5/sekarang dikenal dengan kantin Bambang 1 dan 2 adalah barang milik
Pembanding sebagaimana yang diuraikan dalam bukti P-3, dan inventaris
milik Pembanding tersebut telah diakui oleh Terbanding I dan Terbanding II,
namun judex a quo dalam putusanya tidak mempertimbangkan dan tidak
memutus untuk mengembalikan pengelolaan kantin tersebut pada
Pembanding, padahal Terbanding I dan Terbanding II telah terbukti
melakukan wanprestasi tidak memenuhi kewajibannya sesuai bukti P-3,
padahal dalam petitum gugatan Penggugat/Pembanding pada point 7 yang
redaksinya :
“7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk mengsongkan dan
menyerahkan pada Penggugat pengelolaan kantin Bambang/Family 5 atau
sekarang dikenal dengan kantin Bambang 1 dan 2 termasuk
inventaris/peralatan dan fasilitasnya dengan ukuran dan batas-batas
sebagai berikut :
Timur berbatas dengan Kamar Kost milik Penggugat sepanjang 6,50 M ;
Barat berbatas dengan jalan Sutomo sepanjang 17 M ;
Selatan berbatas dengan tanah kantin Hendra Nainggolan sepanjang 9 M ;
Utara berbatas dengan Achmaddin Yus/Diana Betty sepanjang 16 M;
Untuk selanjutnya disebut objek perkara ;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 18 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
Bahwa oleh karena berdasarkan uraian diatas judex telah salah,keliru tidak
mengadili seluruh gugatan, bukti dan fakta persidangan, maka untuk itu
sangat beralasan hukum judex factie mengabulkan gugatan Penggugat
seluruhnya ;
D. Tentang Judex A Quo Salah Memahami Posita dan petitum GugatanPenggugat/pembanding. Bahwa adapun pertimbangan hukum judex a quo pada halaman 24 alinea 3
yang redaksinya sebagai berikut :
"menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan diatas Penggugat
selaku pihak yang meneruskan penghunian rumah dinas PT. Kereta Api
(persero) ternyata telah menyewakan kembali sebagian atau seluruhnya
atau dengan cara menyerahkan kenikmatannya kepada pihak ketiga tanpa
persetujuan dari pihak PT. Kereta Api sebagai pemilik rumah dinas, yaitu
melalui Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin
Bambang/Famili, tanggal 17 Maret 2006 (bukti P-3) adalah bertengtangan
dengan ketentuan hukum yang berlaku, sehingga keberadaan Surat
Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang/Famili,
dapatlah dinyatakan/dinilai tidak mempunyai kekuatan hukum".
Yang mana judex a quo telah salah memahami posita dan petitum gugatan
Penggugat/Pembanding, padahal dalam posita gugatan telah jelas
disebutkan Penggugat/Pembanding menguasai dan mengusahai dan
mengelola tanah objek perkara adalah adalah berdasarkan ijin yang
dikukuhkan oleh Kepala Kantor Urusan Perumahan Kotamadya Daerah
Tingkat II Medan sebagaimana tertuang dalam Surat Izin Perumahan (S.I.P)
vide bukti tambahan P-13 ;
Bahwa akibat dari kesalahan judex a quo memahami posita dan petitum
gugatan dan mengakibatkan judex a quo dalam pertimbangan hukumnya
diatas menyimpulkan Penggugat/Pembanding tidak berhak mendirikan
kantin/objek perkara ditanah PT. Kereta Api (Persero), padahal telah jelas
sebagaimana keterangan saksi Yurita Br. Pakpahan, saksi Sakti Bakti
Simorangkir, saksi Esther Br. Sitinjak dan saksi Syarifuddin Lubis selaku
Kepala Lingkungan objek perkara, yang membenarkan
Penggugat/Pembanding mendirikan atau membangun objek perkara karena
ada ijin dari instansi pemerintah vide bukti tambahan P-13 ;
Bahwa oleh karenanya berdasarkan uraian-uraian diatas yang paling berhak
atas objek perkara adalah Penggugat/Pembanding, oleh karena
Pembanding mendirikan atau membangun objek perkara adalah atas
adanya ijin dari isntansi pemerintah, dan terhadap penguasaan dan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 19 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
pengusahaan Pembanding atas objek perkara tidak bertentangan dengan
pasal 51 ayat (1) Undang-undang Nomor 01 tahun 2011 Tentang
perumahan dan kawasan pemukiman, dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 44 tahun 1994 Tentang Penghunian Rumah oleh Bukan
pemiliknya, untuk itu dimohon pada yang mulia judex factie Pengadian
Tinggi Medan untuk mengabulkan gugatan Penggugat/Pembanding
seluruhnya;
Bahwa oleh karena Pembanding menguasai dan mengusahai tanah objek
sejak tahun 1960 dan telah diberikan ijin oleh instansi pemerintah sesuai
vide bukti P-2, P-3 dan P-8, maka sangat patut dan beralasan hukum judex
factie yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk mengabulkan
gugatan Penggugat/Pembanding seluruhnya ;
Berdasarkan segala uraian diatas dimohonkan kepada Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya
berkenan memeriksa ulang perkara ini seraya mengambil keputusan memperbaiki
Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 418/Pdt.G/2017/PN-Mdn, tanggal 7
Agustus 2018 dan selanjutnya mengadili sendiri dengan mengambil putusan yang
amarnya mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Para Terbanding semula Para Tergugat
telah mengajukan kontra memori banding pada tanggal 3 Desember 2019, yang
pada pokoknya adalah sebagai berikut:
1. Bahwa, Tergugat I danTergugat II menolak dengan tegas semua dalil – dalil
Pembanding didalam Memori bandingnya kecuali yang diakui dengan tegas
kebenarannya, sebab Putusan Judex Factie sudah benar dan telah
memberikan pertimbangan yang cukup.
2. Bahwa, Pembayaran PBB. Jika itu menjadi kewajiban Para Terbanding ,
Pembanding harus membuktikannya dengan terang dan nyata. Karena angka
sebanyank itu , merupakan dalil – dalil Pembanding yang tidak didukung oleh
bukti Autentik
3. Bahwa, objek sengketa memang adalah milik PT KAI, dan telah benar
pertimbangan Judex Factie, bahwa objek sengketa bukan milik Para
Pembanding ataupun Terbanding, tetapi adalah milik Negara yang tidak dapat
dipindahtangankan kepada siapapun tanpa se izin PT.KAI.
4. Bahwa, jika Surat Perjanjian sewa menyewa, dibatalkan oleh Judex Factie,
maka, secara hukum objek sengketa, adalah milik bersama dari seluruh ahli
waris, sebab Jannes Pakpahan adalah suami Terbanding I , yaitu anak dari
Pembanding, sehingga tanpa perjanjianpun, Suami Terbanding I dan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 20 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
keluarganya berhak untuk mendapatkan hak dari Alm. Ayahnya yaitu suami
Pembanding.
5. Bahwa, Perkawinan Terbanding I dengan Jannes Pakpahan, meninggalkan
beberapa orang anak, sementara Jannes Pakpahan tidak memiliki pekerjaan
tetap, dan dengan meninggalnya Jannes Pakpahan, Terbanding I harus
melanjutkan usaha yang selama ini ditekuni oleh Alm Suami Teerbanding I,
yaitu kantin Bambang I dan Bambang 2., untuk melanjutkan hidup keluarga
dan anak anak Almarhum Jannes Pakpahan.
6. Bahwa, Judex Factie telah membatalkan dan menolak , Surat Perjanjian
pengelolaan kantin tertanggal 27 Maret 2006, sebagai surat bukti yang
berharga, sebab, objek sengketa bukan milik Pembanding tetapi milik Negara.
Dengan demikian Penguasaan Ter banding I dan Terbanding II , adalah sah
menurut hukum, sebab meneruskan peninggalan dan usaha dari Alm.Jannes
Pakpahan, yang merupakan anak dari Pembanding.
7. Bahwa, Pembanding seharusnya menyadari, tidak dapat sendiri, menguasai
harta peninggalan Alm.suaminya, sebab ada anak dan cucu Pembanding yang
juga berhak atas penguasaan objek sengketa, sampai PT, KAI, akan
mengambilnya kembali. Dan apa yang diputuskan oleh Judex Factie sudah
sangat tepat dan beralasan hukum..
8. Bahwa,apa dasar hukum Pembanding membuat perjanjian tersebut,
sementara Pembanding ,bukanlah pemilik yang sah atas objek sengketa, dan
tidak jelas bagaimana mungkin, terjadi surat Kuasa Pengelolaan, kantindi atas
objek sengketa, dan kenapa baru menuntut haknya setelah meninggalnya
Alm.JannesPakpahan ST, suami dari Terbanding I ,dan apa dasar hukum hak
kepemilikan Penggug at atas objek sengketa, sehingga memiliki hak untuk
mengusir Terbanding I dan danTerbanding II dari Objek sengketa.
9. Bahwa, Sepeninggalnya Alm.Hamonangan Pakpahan, maka sangat berdasar
hukum jika dilanjutkan oleh cucunya yaitu Alm.JannesPakpahan,ST, dan
sepeninggalnya Alm.Jannes Pakpahan ST, diwariskan kepada istri dan
anaknya, sampai PT.KeretaApi Indonesia, mengambilnya kembali untuk
kepentingan PT.KeretaApi Indonesia, sesuai dengan ketentuan Perundang –
undangan.sehingga dasar hukum Terbanding I dan Terbanding II ,menguasai
objek sengketa dan menjalankan usaha Kantin Bambang Family diatas objek
sengketa adalah sah dan dilindungi oleh hukum.
10. Bahwa,Judex Factie telah memberikan pertimbangan yang cukup untuk
menyatakan suatu hak atas kebendaan, sesuai dengan ketentuan Hukum
Perdata, namun jumlah pembayaran PBB, air dsb, yang dijatuhkan kepada
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 21 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
Para Terbanding sangat tidak berdasar hukum, dan tanpa didukung bukti2
yang authentic.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka Para Terbanding memohon
kepada Bapak Ketua Pengadilan Tinggi untuk memeriksa perkara ini dan
memebrikan Putusan yang amarnya sebagai berikurt:
Dalam Eksepsi1. Mengabulkan Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya.
Dalam Pokok Perkara.1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya
2. .Menghukum Penggugat membayar biaya perkara
Atau Jika Majelis Hakim berpendapat lain:
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca, meneliti dan
mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara ini, serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
418/Pdt.G/2017/PN Mdn tanggal 7 Agustus 2018, serta memori banding dari
Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat dan kontra memori banding dari
Kuasa Hukum Para Terbanding semula Para Tergugat, yang ternyata tidak ada
hal-hal yang dapat membatalkan putusan Hakim tingkat pertama oleh karenanya
tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut, Pengadilan Tinggi menilai atau menyetujui
dan sependapat terhadap pertimbangan-pertimbangan Hukum yang telah memuat
dan menguraikan dengan tepat dan benar berdasarkan fakta-fakta dipersidangan,
serta alasan-alasan yang menjadi dasar dalam Putusan dianggap telah tercantum
dalam Putusan ditingkat banding;
Menimbang, bahwa dengan demikian maka pertimbangan hukum Hakim
tingkat pertama tersebut diambil alih dan dijadikan dasar dan pertimbangan
putusan Pengadilan Tinggi sendiri, sehingga putusan Pengadilan Negeri Medan
Nomor 418/Pdt.G/2017/PN Mdn tanggal 7 Agustus 2018 dapat dipertahankan
dalam peradilan tingkat Banding dan oleh karena itu haruslah dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena pihak Pembanding semula Penggugat
tetap dipihak yang kalah, baik dalam Peradilan Tingkat Pertama maupun dalam
Peradilan Tingkat Banding, maka semua biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan tersebut dibebankan kepada Pembanding semula Penggugat, yang
dalam tingkat banding ditentukan dibawah ini;
Memperhatikan Ketentuan Perundang-undangan HIR/RBG dan Ketentuan
Perundang-undangan yang berhubungan dengan perkara ini:
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 22 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN
M E N G A D I L I1. Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat;
2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 418/Pdt.G/2017/PN
Mdn tanggal 7 Agustus 2018 yang dimohonkan banding;
3. Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara
dalam kedua tingkat Peradilan yang dalam tingkat banding ditetapkan
sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 11 April 2019 oleh kami : PERDANA
GINTING, S.H, sebagai Hakim Ketua, SUWIDYA, S.H.,LLM. dan PURWONO EDI
SANTOSA,S.H.,M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk
memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding,
putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa
tanggal 30 April 2019 oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim
Anggota serta NELSON GURNING,S.H.,M.H. Panitera Pengganti pada Pengadilan
Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Para Pembanding dan Terbanding/Kuasa
Hukum;
Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,
ttd t td
SUWIDYA,S.H.,LLM PERDANA GINTING,SH
ttd
PURWONO EDI SANTOSA,S.H.,M.H Panitera Pengganti,
ttd
NELSON GURNING,SH.MH
Perincian Biaya :1. Meterai Rp. 6.000,-2. Redaksi Rp. 10.000,-3. Pemberkasan Rp 134.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-