P U T U S A N PENGADILAN TINGGI MEDANPENGADILAN TINGGI … filekuasa pengelolaannya kepada Jannes...

22
PENGADILAN TIN PENGADILAN TINGGI MEDAN AN TINGGI MEDAN Halaman 1 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN P U T U S A N Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : TIDOUR Br PANGGABEAN, perempuan lahir di Tarutung pada tanggal 25 Mei 1942, agama Kristen, pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, bertempat tinggal di Jalan Sutomo No. 7, Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, dalam hal ini diwakili oleh luasanya DAM HASONANGAN HARAHAP, SH.MH., IWAN ROHMAN HARAHAP, SH., dan NAJIR SARIF SIREGAR, SH., masing-masing Advokat berkantor pada kantor hukum “DAM HASONANGAN HARAHAP, SH.MH. & Associatesberdasarkan surat Kuasa Khusus tertanggal 31 Juli 2017, untuk selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula Penggugat L A W A N 1. POLORIDA Br SILABAN, selaku Ahli waris/Isteri dari alm, Jannes Pakpahan, ST bertempat tinggal di Jalan Sutomo No. 7, Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur Kota Medan, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya Advokat dan Pengacara pada Kantor Advokat & Pengacara Robinson Pakpahan SH & Rekan, Wisma Niaga Veteran RI Lt. II No III, Jl. Gajahmada No. 13 Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 16 Oktober 2017 untuk selanjutnya disebut sebagai Terbanding I semula Tergugat I 2. ADELINA br SIBARANI, bertempat tinggal di Jalan Sutomo No. 7, Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan dalam hal ini diwakili oleh kuasanya Advokat dan Pengacara pada Kantor Advokat & Pengacara Robinson Pakpahan SH & Rekan, Wisma Niaga Veteran RI Lt. II No III, Jl. Gajahmada No. 13 Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 16 Oktober 2017 untuk selanjutnya disebut sebagai Terbanding II semula Tergugat II;

Transcript of P U T U S A N PENGADILAN TINGGI MEDANPENGADILAN TINGGI … filekuasa pengelolaannya kepada Jannes...

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 1 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

P U T U S A N

Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara

perdata pada peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai

berikut dalam perkara antara :

TIDOUR Br PANGGABEAN, perempuan lahir di Tarutung pada tanggal 25

Mei 1942, agama Kristen, pekerjaan Mengurus Rumah

Tangga, bertempat tinggal di Jalan Sutomo No. 7, Kelurahan

Perintis, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, dalam hal ini

diwakili oleh luasanya DAM HASONANGAN HARAHAP,

SH.MH., IWAN ROHMAN HARAHAP, SH., dan NAJIR SARIF

SIREGAR, SH., masing-masing Advokat berkantor pada

kantor hukum “DAM HASONANGAN HARAHAP, SH.MH. &

Associates” berdasarkan surat Kuasa Khusus tertanggal 31

Juli 2017, untuk selanjutnya disebut sebagai Pembanding

semula Penggugat

L A W A N

1. POLORIDA Br SILABAN, selaku Ahli waris/Isteri dari alm, Jannes

Pakpahan, ST bertempat tinggal di Jalan Sutomo No. 7,

Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur Kota Medan,

dalam hal ini diwakili oleh kuasanya Advokat dan Pengacara

pada Kantor Advokat & Pengacara Robinson Pakpahan SH &

Rekan, Wisma Niaga Veteran RI Lt. II No III, Jl. Gajahmada

No. 13 Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

tertanggal 16 Oktober 2017 untuk selanjutnya disebut sebagai

Terbanding I semula Tergugat I

2. ADELINA br SIBARANI, bertempat tinggal di Jalan Sutomo No. 7,

Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan

dalam hal ini diwakili oleh kuasanya Advokat dan Pengacara

pada Kantor Advokat & Pengacara Robinson Pakpahan SH &

Rekan, Wisma Niaga Veteran RI Lt. II No III, Jl. Gajahmada

No. 13 Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

tertanggal 16 Oktober 2017 untuk selanjutnya disebut sebagai

Terbanding II semula Tergugat II;

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 2 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

Pengadilan Tinggi Tersebut ;

Setelah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor

143/Pdt/2019/PT MDN tanggal 27 Maret 2019 Tentang Penunjukan Majelis dan

mempelajari berkas perkara Pengadilan Negeri Medan Nomor 418/Pdt.G/2017/PN

Mdn tanggal 7 Agustus 2018 dan segala surat-surat yang berhubungan dengan

perkara ini;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA :

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 31 Juli 2017

yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada

tanggal 3 Agustus 2017dalam Register Nomor 418/Pdt.G/2017/PN Mdn, telah

mengajukan gugatan sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat merupakan subjek hukum yang sejak tahun 1960-an telah

menguasai, mengusahai, menempati serta mengelola sebidang tanah beserta

rumah diatasnya terletak di jalan Sutomo No. 7, Kelurahan Perintis,

Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, seluas 1.320 M2 dengan batas-batas

sebagai berikut:

‒ Timur bebatas dengan Pomdan I Bukit Barisan;

‒ Barat berbatas dengan Jalan Sutomo;

‒ Selatan berbatas dengan Jalan Sena;

‒ Utara berbatas dengan AchmaddinYus/Diana Betty;

Yang kemudian penguasaan dan pengelolaan tersebut dikukuhkan oleh

Kepala Kantor Urusan Perumahan Kotamadya Daerah Tingkat II Medan

sebagaimana tertuang dalam Surat Izin Perumahan (S.I.P.), tanggal 7 Juni

1984;

2. Bahwa pengelolaan bidang tanah tersebut diatas selain dijadikan sebagai

tempat tinggal, oleh Penggugat juga membangun, membuka kantin yang diberi

nama Kantin Bambang/Family dahulu dan sekarang dikenal dengan kantin

Bambang 1 dan kantin Bambang 2 diatas sebahagian tanah Penggugat

(sebelah Barat) dengan ukuran dan batas-batas sebagai berikut :

‒ Timur bebatas dengan kamar kos milik Penggugat sepanjang 6,50 M ;

‒ Barat berbatas dengan Jalan Sutomo sepanjang 17 M;

‒ Selatan berbatas dengan tanah kantin Hendra Nainggolan sepanjang 9 M ;

‒ Utara berbatas dengan AchmaddinYus/Diana Betty sepanjang 16 M ;

Untuk selanjutnya disebut objek perkara;

3. Bahwa mengingat usia Penggugat sudah mulai lanjut usia karenanya usaha

kantin tersebut sudah mulai berkurang (tidak maksimal) sementara Anak

Penggugat yang bernama Jannes Pakpahan, ST tidak ada pekerjaan, maka

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 3 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

untuk memaksimalkan usaha kantin tersebut oleh Penggugat memberikan

kuasa pengelolaannya kepada Jannes Pakpahan, ST dengan hak dan

kewajiban yang disebutkan dalam Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa

Pengelolaan Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006, karena itu

mohon agar Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin

Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006 dinyatakan sah dan mengikat;

4. Bahwa dengan Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin

Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006, karena itu mohon agar Surat

Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang/Family 5, tanggal

17 Maret 2006 yang mana Tergugat I mengelola dan menjadikan usahanya

Kantin Bambang/Family 5 dengan menjadikan 2 (dua) kantin yang dikenal saat

ini Kantin Bambang I dan Bambang 2 sedangkan kantin Bambang 1 dikelola

oleh Tergugat I dengan ukuran Lebar 6,50 M dan Panjang 16 M, dan Kantin

Bambang 2 dikelola oleh Tergugat II dengan ukuran Lebar 10,50 M dan

Panjang 9 M ;

5. Bahwa selanjutnya dengan dasar Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa

Pengelolaan Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006, maka Sdr.

Jannes Pakpahan, ST meneruskan pengelolaan kantin tersebut bersama-

sama dengan isterinya Sdr. POLORIDA Br SILABAN/Tergugat I dan seiring

dengan berjalannya waktu kantin dimaksud Tergugat II juga turut mengelola

kantin tersebut sehingga kantin bambang/family 5 tersebut sekarang terlihat

menjadi 2 (dua) bagian yang dikenal dengan kantin Bambang 1 dan kantin

Bambang 2;

6. Bahwa selama kantin tersebut dikuasakan pengelolaannya kepada suami

Tergugat I (Sdr. Jannes Pakpahan, ST) akan tetapi kewajibannya

sebagaimana termaktub dalam Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa

Pengelolaan Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006 sama sekali

tidak pernah dipenuhi/tidak pernah dilaksanakan oleh Sdr. Jannes Pakpahan,

ST sampai akhir hayatnya (sdr. Jannes Pakpahan, ST meninggal dunia pada

tanggal 3 Mei 2017) demikian juga dengan Tergugat I tidak pernah memenuhi

kewajibannya kendatipun Penggugat telah berulang kali mengingatkan

Tergugat I dan Tergugat II agar memenuhi kewajibannya dan/atau

mengosongkan dan menyerahkan kembali pengelolaan kantin tersebut kepada

Penggugat, akan tetapi Tergugat I dan Tergugat II tidak ada iktikad baik untuk

memenuhi kewajibannya tersebut dan tidak pula mengosongan dan

menyerahkan kembali pengelolaan kantin tersebut kepada Penggugat,

karenanya cukup alasan hukum agar Tergugat I dinyatakan telah melakukan

perbuatan ingkar janji (wanprestasi) dengan segala akibat hukumnya;

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 4 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

7. Bahwa oleh karena perbuatan Tergugat II adalah juga bersumber dari

perbuatan Tergugat I maka secara otomatis Tergugat II harus dinyatakan

wanprestasi dengan segala akibat hukumnya;

8. Bahwa oleh karena baik Tergugat I dan Tergugat II telah bersama-sama tidak

memenuhi kewajibannya kepada Penggugat sebagaimana yang tertuang

dalam Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin

Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006, maka dapat disimpulkan antara

Penggugat dengan Tergugat I dan Tergugat II tidak dapat melanjutkan atau

meneruskan pelaksanaan Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan

Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006, karenanya cukup alasan

hukum untuk menyatakan Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan

Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006 berakhir karena putusan

pengadilan dengan segala akibat hukumnya;

9. Bahwa selama ini baik Tergugat I dan Tergugat II telah bersama-sama tidak

memenuhi kewajibannya kepada Penggugat sebagaimana yang tertuang

dalam Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin

Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006, dan Pengggugat telah berulang

kali menyampaikan dan mengingatkan Tergugat I dan Tergugat II untuk

memenuhi kewajibannya dengan secara baik-baik atau kekeluargaan dalam

pengelolaan kantin Bambang Family 5 atau sekarang dikenal Kantin Bambang

I dan Kantin Bambang 2, namun Tergugati I dan Tergugat II tidak

memperdulikannya ;

10. Bahwa kemudian melalui kuasa hukum Penggugat telah mensomasi Tergugat

I dan Tergugat II untuk mematuhi sebagaimana yang termaktub dalam Surat

Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang/Family 5, tanggal

17 Maret 2006, namun Tergugat I dan Tergugat II juga tidak merespon atau

memperdulikannnya ;

11. Bahwa karenanya Tergugat I dan Tergugat II sangat beralasan hukum

dinyatakan telah wanprestasi menimbulkan kerugian bagi Penggugat, yakni

sebagai berikut :

8.1.Pembayaran biaya kebutuhan dan pengeluaran rutin sebesar Rp.

1.000.000,- per bulan sejak bulan Maret 2006 hingga gugatan ini

didaftarkan (Juli 2017) yakni 137 bulan. Jadi biaya kebutuhan dan

pengeluaran rutin adalah Rp.1.000.000,- x 137 bulan = Rp.137.000.000,-

(seratus tiga puluh tujuh juta rupiah);

12. Bahwa oleh karena Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan

ingkar janji (wanprsetasi) kepada Penggugat, maka Penggugat mengalami

kerugian materil Rp.137.000.000,- (seratus tiga puluh tujuh juta rupiah), dan

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 5 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

oleh karena kerugian tersebut adalah timbul akibat dari perbuatan Tergugat I

dan Tergugat II, maka patut kiranya kepada Tergugat I dan Tergugat II secara

bersama-sama dihukum untuk membayar kerugian tersebut kepada

Penggugat secara tunai dan seketika;

13. Bahwa oleh karena Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin

Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006 telah dinyatakan berakhir karena

putusan pengadilan, maka adalah patut dan layak menurut hukum agar

Tergguat I dan Tergugat II dihukum untuk mengosongkan dan menyerahkan

kembali pengelolaan kantin tersebut lengkap dengan inventaris/peralatan dan

fasilitasnya kepada Penggugat dalam keadaan baik dan berharga;

14. Bahwa untuk menjamin gugatan Penggugat tidak hampa adanya, maka sangat

beralasan Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan

untuk meletakkan sita jaminan terhadap harta benda milik Tergugat I dan

Tergugat II yang ditentukan kemudian;

15. Bahwa Penggugat khawatir Tergugat I dan Tergugat II tidak dengan sukarela

menjalankan isi putusan pengadilan ini maka karena itu mohon demi hukum

Tergugat I dan Tergugat II dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom)

sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) per hari keterlambatan menjalankan

isi putusan ini;

16. Bahwa oleh karena gugatan ini didukung oleh alat-alat bukti yang authentic

maka mohonlahkiranya Pengadilan berkenan menyatakan Putusan ini dapat

dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar bij voorrad ) meskipun terdapat

upaya hukum Perlawanan, Banding, Kasasi, maupun Peninjauan Kembali;

Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas Penggugat dengan ini

memohonkiranya Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan/Majelis Hakim yang

kelak memeriksa perkara ini berkenan membuat Putusan yang amarnya berbunyi

sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;

2. MenyatakanTergugat I dan Tergugat II telah melakukan Perbuatan Ingkar Janji

(wanprestasi);

3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan;

4. Menyatakan demi hukum Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan

Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006 sah dan mengikat;

5. Menyatakan demi hukum Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan

Kantin Bambang/Family 5, tanggal 17 Maret 2006 berakhir karena putusan

pengadilan;

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 6 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

6. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar kerugian materil

kepada Penggugat sebesar Rp.137.000.000,- (seratus tiga puluh tujuh juta

rupiah) secara tunai dan seketika;

7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk mengosongkan dan

menyerahkan pada Penggugat pengelolaan kantin Bambang/Family 5 atau

sekarang dikenal dengan kantin Bambang 1 dan 2 termasuk

inventaris/peralatan dan fasilitasnya dengan ukuran dan batas-batas sebagai

berikut :

‒ Timur berbatas dengan kamar kos milik Penggugat sepanjang 6,50 M ;

‒ Barat berbatas dengan Jalan Sutomo sepanjang 17 M;

‒ Selatan berbatas dengan tanah kantin Hendra Nainggolan sepanjang 9 M ;

‒ Utara berbatas dengan AchmaddinYus/Diana Betty sepanjang 16 M ;

Untuk selanjutnya disebut objek perkara;

8. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang paksa

(dwangsom) sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) per hari keterlambatan

menjalankan isi putusan ini;

9. Menyatakan Putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (UitVoerbaar Bij

Voorrad) meskipun terdapat upaya hukum perlawanan, banding, kasasi,

maupun peninjauan kembali;

Atau : jika seandainya Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-

adilnya (ex a qou et bono);

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Kuasa Tergugat I

dan Tergugat II telah mengajukan jawabannya tertanggal 18 Oktober 2017 yaitu

sebagai berikut :

DALAM EKSEPSIA. Gugatan Penggugat kurang Pihak1. Bahwa, Tergugat I dan Penggugat adalah hubungan Mertua dengan Menantu,

dimana Penggugat telah mendalilkan gugatannya sebagai pemilik tanah dan

bangunan yang menjadi objek sengketa, tempat berdirinya kantin Bambang

Family. didasarkan kepada Surat Izin Perumahan (SIP) dari Kantor Urusan

Perumahan Kotamadya Medan tanggal 7 Juni 1984;

2. Bahwa Surat tersebut tanpa nomor, jelas bukan merupakan bukti kepemilikan,

yang sah atas sebidang tanah dan bangunan, dan dalil Penggugat telah

menguasai tanah sejak Tahun 1960 juga bukan merupakan bukti, bahwa tanah

dan bangunan objek sengketa adalah milik Penggugat, sebab Penggugat juga

tidak memiliki hak atas objek sengketa.

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 7 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

3. Bahwa, adalah fakta yang tidak terbatahkan,objek sengketa adalah milik, PT.

Kereta Api Indonesia (PT.KAI) d/h PJKA. yang sejak dahulu dikuasai oleh Alm.

Hamonangan Pakpahan, selaku Pegawai PT Kereta Api Indonesia/PJKA,

sampai akhir hayatnya, yang merupakan Mertua dimana suami Penggugat yang

bernama Alm Edison Pakpahan adalah anak kandung dari Alm. Hamonangan

Pakpahan, dan setelah Alm. Hamonangan Pakpahan meninggal dunia dan Alm

Edison pakpahan meninggal dunia maka objek sengketa dikuasai oleh ahli

warisnya yaitu Penggugat sebagai menantu Alm. Hamonangan Pakpahan dan

anak-anaknya diantaranya adalah Alm. Jannes Pakpahan, ST, anak kandung

penggugat dan suami dari Tergugat I yang kemudian Alm. Jannes Pakpahan ST

bersama Tergugat I membuka kantin di atas objek sengketa untuk biaya hidup

menyekolahkan anak-anak, yang notabene adalah cucu dari Penggugat, dan Alm

Janes pakpahan ST, mengajak Tergugat II yang masih keluarga dekat untuk ikut

membantu, usaha tersebut, dan setelah meninggalnya Alm. Jannes Pakpahan

ST, maka Tergugat maka Tergugat I dan anak-anaknya melanjutkan kantin

tersebut, yang juga merupakan Ahli waris yang sah dari Alm. Hamonangan

Pakpahan suami dari Penggugat, begitu juga dengan Tergugat II, yang selama ini

membantu Usaha Tergugat I sampai nanti PT. KAI mengambil tanah tersebut

sesuai dengan kepentingannya dan aturan Perundang-undangan;

4. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan sebagai Pemilik objek sengketa sangat

tidak berdasar hukum, sebab objek sengketa adalah milik PT.KAI, dan antara

Pengugat dengan ahli waris Jannes Pakpahan ST, mempunyai hak yang sama

sebagai Pewaris/cucu. Alm Hamonangan Pakpahan, yang mendiami tanah milik

PT.KAI sehingga, jika Penggugat ingin mendalilkan suatu hak atas tanah, maka

gugatan Penggugat kurang pihak, sebab seharusnya Penggugat harus

menyertakan PT.KAI sebagai Pihak dalam perkara ini, agar dapat dengan jelas

diketahui, siapa yang berhak atas objek sengeketa dan siapa yang mendapat izin

dari PT KAI yang boleh bertempat tinggal diatas objek sengketa;

5. Bahwa dengan tidak di ikut sertakannya PT. Kereta Api Indonesia dalam perkara

ini maka gugatan Penggugat harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak

dapat diterima karena kurang pihak;

B. Gugatan Kabur dan tidak jelas (Obscuurlible)1. Bahwa, Penggugat mendalilkan pula gugatannya atas Surat Perjanjian

Penyerahan Kuasa Pengelolaan kantin Bambang Familiy 5, tanggal 17 Maret

2006, antara Penggugat dengan anaknya Alm. Jannes Pakpahan ST

(suami/TergugatI), yang belum pernah di realisakikan oleh Alm. Jannes

Pakpahan ST, sampai Alm Jannes Pakpahan ST, meninggal tanggal 3 Mei 2017

dan pengelolaan Kantin dilanjutkan oleh Tergugat I selaku istri dari Alm Jannes

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 8 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

Pakpahan ST, dan dibantu Tergugat II atas izin Alm Jannes Pakpahan ST, dalil

Penggugat tersebut menjadi kabur dan tidak jelas, sebab Penggugat mendalilkan

Gugatan Wanprestasi, tetapi sekaligus perbuatan melawan hukum dengan

meminta dalam Petitum, agar para Tergugat mengosongkan objek sengketa;

2. Bahwa bagaimana mungkin Penggugat, menuntut pembayaran pengelolaan

kantin kepada Tergugat I dan Tergugat II setelah Alm. Jannes Pakpahan ST.

meninggal dunia, kenapa selama Alm. Jannes Pakpahan ST. masih hidup

Penggugat tidak pernah mempersoalkannya,???? terlebih lagi Alm Jannes

Pakpahan adalah anak kandung Penggugat, bahkan kalau tidak membayar

Tergugat I dan Tergugat II dituntut untuk mengosongkan objek sengketa, dan apa

dasar hukum Penggugat membuat perjanjian tersebut dengan anaknya sendiri

sementara Penggugat bukanah pemilik yang sah atas objek sengketa, sebab

Alm. Jannes Pakpahan ST, juga adalah ahli waris yang sah dari Alm.

Hamonangan Pakpahan, dan Alm. Edison Pakpahan dan Tergugat I beserta

anak-anaknya juga sekaligus sebagai Ahli Waris dari Alm Jannes Pakpahan, ST

dan tidak jelas bagaimana mungkin terjadi surat kuasa Pengelolaan kantin diatas

objek sengketa yang diwarisi bersama oleh Penggugat dan Tergugat I dengan

anak-anaknya dan kenapa baru menuntut haknya setelah meninggalnya Alm.

Jannes Pakpahan ST, suami dari Tergugat I dan apa dasar hukum hak

kepemilikan Penggugat atas objek sengketa, sehingga memiliki hak untuk

mengusir Tergugat I dan Tergugat dari Objek Sengketa;

3. Bahwa Penggugat tidak menguraikan dengan terang dan jelas, hubungan hukum

antara Penggugat dengan objek sengketa, da hubungan hukum antar Tergugat I

dengan objek sengketa dan bagaimana bisa timbul Surat Perjanjian tanggak 17

Maret 2006 antara Penggugat dengan objek anaknya Alm Jannes Pakpahan ST

dan kenapa baru ada penagihan setelah Alm. Jannes Pakpahan ST meninggal

Dunia dan tidak ada uraian yang terang dan jelas kalau Penggugat adalah pemilik

yang sah dari Objek sengketa sehingga berhak mengusir Tergugat I dan

Tergugat II dari objek sengketa;

4. Bahwa bagaimana mungkin tanpa dasar hukum yang terang dan jelas Penggugat

membuat perjanjian dengan Alm Jannes Pakpahan ST untuk mengelola kantin

diatas objek sengketa dan kemudian menuntut pembayaran sekaligus mengusir

Tergugat I dan Tergugat II sehingga dengan demikian gugatan Penggugat sangat

kabur dan tidak jelas (Obscure lible) sehingga harus dinyatakan Gugatan

Penggugat tidak dapat diterima

DALAM POKOK PERKARA1. Bahwa hal-hal yang diuraikan didalam Eksepsi adalah bahagian yang tidak

terpisahkan dari Pokok Perkara, dan Tergugat I dan Tergugat II menolak

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 9 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

dengan tegas dalil-dalil Penggugat di dalam gugatannya kecuali yang diakui

dengan tegas kebenarannya;

2. Bahwa Penggugat telah salah dan keliru menafsirkan kepemilikan atas objek

sengketa tempat berdirinya Kantin Bambang Family, sebab objek sengketa

diberikan hak penguasaannya sementara kepada Alm. Hamonangan Pakpahan

selaku Pegawai PT. Kereta Api Indonesia/PJKA karena Alm. Hamonangan

adalah Pegawai PT. Kereta Api Indonesia sampai pensiun dan tetap menerima

pension sampai akhir hayatnya dan sepeninggal Alm. Hamonangan Pakpahan

maka objek sengketa dikuasai oleh anaknya Alm Edison Pakpahan yaitu suami

dari Penggugat dan anak kandungnya Alm. Janess Pakapahan, ST dan

keluarganya sampai nanti PT. Kereta Api Indonesia memintanya kembali dan

mengambilnya untuk kepentingan PT KAI sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan;

3. Bahwa dengan demikian tidak ada dasar hukum apapun bagi Penggugat,

menguasai sendiri serta memiliki objek sengketa yang diatasnya berdiri kantin

Bambang Familiy dan kemudian membuat Surat Perjanjian dengan Alm Jannes

Pakpahan ST, karena Alm Jannes Pakpahan ST (suami Tergugat I) adalah ahli

waris yang sah dan Penggugat tidak dapat membuktikan dengan tegas dan

pasti jika Penggugat adalah pemilik yang sah dari objek sengketa yang

diatasnya berdiri kantin Bambang Familly;

4. Bahwa Penggugat mendalilkan adanya Surat Perjanjian tanggal 17 Maret 2006

dengan Judul Surat Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang Family antara

Penggugat dengan Alm Janner Pakpahan seakan-akan Penggugat adalah

pemilik yang sah atas objek sengketa dan selaku pemilik kantin sebab pemilik

Objek sengketa dimana kantin bambang family berdiri dengan hak pengelolaan

kantin adalah suatu hal yang berbeda sehingga gugatan Penggugat sangat

rancu san saling bertolak belakang sebab disatu pihak menuntut isi perjanjian

tanggal 17 Maret 2006 dan dilain pihak menuntut agar Tergugat I dan Tergugat

II mengosongkan objek sengketa tempat berdirinya kantin Bambang Familiy;

5. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dengan tegas dalil-dalil Penggugat

yang sangat rancu dan tidak berdasar hukum, karena tidak ada hak Penggugat

mengusir Tergugat I dan Tergugat II dari objek sengketa karena obek sengketa

tempat berdirinya kantin Bambang Family adalah milik PJKA yang hak warisnya

diberikan kepada Alm. Hamongan Pakpahan dan anaknya Alm Edison

Pakpahan dan pewarisan tersebut turun kepada Penggugat dan Alm Jannes

Pakpahan ST, suami Tergugat I Jadi bukan hanya kepada Penggugat saja;

6. Bahwa sangatlah berdasar hukum sepeninggal Alm Hamonangan Pakpahan

objek sengketa dilanjutkan oleh anaknya Alm Edison Pakpahan dan Penggugat

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 10 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

selaku istrinya dan Jannes Pakpahan ST selaku anak kandungnya dan

sepeninggal Alm. Jannes Pakpahan ST, diwariskan kepada istri dan anaknya

untuk usaha menghidupi dan meyekolahkan anak-anaknya sampai PT. Kereta

Api Indonesia mengambilnya kembali untuk kepentingan PT. Kereta Api

Indonesia sesuai dengan Ketentuan Perundang-undangan sehingga dasar

hukum Tergugat I dan Tergugat II, menguasai objek sengketa dan menjalankan

usaha Kantin Bambang Family diatas objek sengketa adalah sah dan dilindungi

oleh hukum;

7. Bahwa dengan demikian, gugatan Penggugat harus ditolak seluruhnya karena

tidak berdasarkan hukum;

Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka Tergugat I dan Tergugat II

memohon kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk memeriksa perkara ini dan

memberikan Putusan yang amarnya

DALAM EKSEPSI1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II untuk seluruhnya.

2. Menyatakan Gugatan Penggugat Kurang Pihak .

3. Menyatakan Gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas (Obscuurlible)

DALAM POKOK PERKARA1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara

Jika Majelis berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aqueo etBono)

Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor

418/Pdt.G/2017/PN Mdn tanggal 7 Agustus 2018 amarnya adalah sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI

Menyatakan Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II tidak dapat diterima (Niet

Otvankelijk).

DALAM POKOK PERKARA

Mengabulkan gugatan Penggugat sebahagian.

Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar kerugian materil

kepada Penggugat sebesar Rp.68.500.000.,- (enam puluh delapan juta lima

ratus ribu rupiah) secara tunai dan seketika;

Menolak gugatan Penggugat untuk yang selain dan selebihnya;

Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar ongkos perkara

sebesar Rp. 2.486.000.,- (dua juta empat ratus delapan puluh enam ribu

rupiah);

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 11 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

Menimbang bahwa berdasarkan Akte Banding Nomor 137/2018 tertanggal

20 Agustus 2018 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan, Kuasa

Hukum Pembanding semula Penggugat telah mengajukan banding terhadap

putusan Pengadilan Negeri Medan dan permohonan banding tersebut telah

diberitahukan secara sah dan patut kepada Para Terbanding semula Para

Tergugat pada tanggal 31 Oktober 2018;

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat telah

mengajukan memori banding pada tanggal 31 Oktober 2018 dan telah didaftarkan

di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 1 Nopember 2018 serta

diberitahukan kepada Para Terbanding semula Para Tergugat pada tanggal 21

Nopember 2019;

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Para Terbanding semula Para Tergugat

telah mengajukan kontra memori banding pada tanggal 3 Desember 2018 dan

telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 4

Desember 2018 serta diberitahukan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula

Penggugat pada tanggal 9 Januari 2019;

Menimbang bahwa Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan telah

menyerahkan Relas Pemberitahuan untuk mempelajari Berkas Perkara dan

putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 418/Pdt.G/2017/PN Mdn tanggal 7

Agustus 2018 yang disampaikan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula

Penggugat pada tanggal 2 Nopember 2018 dan kepada Para Terbanding semula

Para Tergugat pada tanggal 31 Oktober 2018, yang isinya menerangkan bahwa

dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan

tersebut kepada kedua belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk

memeriksa dan mempelajari berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke

Pengadilan Tinggi Medan;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum

Pembanding semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan

menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-Undang,

oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat telah

mengajukan memori banding pada tanggal 31 Oktober 2018, yang pada pokoknya

adalah sebagai berikut:

A. Tentang Putusan Judex A Quo Pengadilan Negeri Medan Salah MenilaiBukti Dan Fakta Persidangan.

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 12 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

Bahwa adapun pertimbangan hukum judex a quo pada halaman 24 alinea 3

yang redaksinya sebagai berikut :

"menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan diatas Penggugat

selaku pihak yang meneruskan penghunian rumah dinas PT. Kereta Api

(persero) ternyata telah menyewakan kembali sebagian atau seluruhnya atau

dengan cara menyerahkan kenikmatannya kepada pihak ketiga tanpa

persetujuan dari pihak PT. Kereta Api sebagai pemilik rumah dinas, yaitu

melalui Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin

Bambang/Famili, tanggal 17 Maret 2006 (bukti P-3) adalah bertengtangan

dengan ketentuan hukum yang berlaku, sehingga keberadaan Surat Perjanjian

Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang/Famili, dapatlah

dinyatakan/dinilai tidak mempunyai kekuatan hukum".

Bahwa pertimbangan hukum judex a quo diatas telah jelas salah menilai fakta

yang terungkap dipersidangan dan salah menilai bukti tertulis yang diajukan

Penggugat dipersidangan yakni sebagai berikut :

1. Bahwa sesuai bukti P-2 (Salinan Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah

Tingkat II Medan Nomor :503/245/SK/RM/033/1997 tanggal 10 Januari 1997

tentang pemberian Izin Usaha Pariwisata Bidang Rumah Makan di

Kotamadya Daerah Tingkat II Medan) dan bukti tambahan P-13 (surat izin

perumahan (SIP) tanggal 7 Juni 1984 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor

Urusan Perumahan Kotamadya Daerah Tingkat II Medan), yang mana

pendirian, dan pengelolaan kantin Bambang/Family 5 dahulu dan sekarang

kantin Bambang I dan Bambang 2 adalah telah mendapat persetujuan dari

instansi pemerintah ;

2. Bahwa oleh karena Pembanding selaku yang membangun, mendirikan dan

mengelola kantin Bambang/Family 5 dan telah mendapat ijin dari

pemerintah sesuai bukti P-2,P-7,P-8,P-9,P-10,P-12 dan bukti tambahan P-

13, maka secara hukum pemberian kuasa pengelolaan kantin tersebut pada

suami Terbanding I (Alm. Jannes Pakpahan, ST) sebagaimana disebut

pada bukti P-3/Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin

Bambang/Famili 5, tanggal 17 Maret 2006 yang pengelolaannya kemudian

dilanjutkan Terbanding I dan Terbanding II, dapat disimpulkan pemberian

kuasa pengelolaan kantin suami Terbanding I (Alm. Jannes Pakpahan, ST)

yang merupakan anak kandung Pembanding bukanlah merupakan

perbuatan pengalihan objek perkara pada pihak ketiga atau tidak

menyewakan pada pihak ketiga ;

3. Bahwa karenanya judex a quo telah salah dan keliru memahami makna dari

bukti P-3/pemberian kuasa pengelolaan kantin Bambang/Famili 5, tanggal

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 13 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

17 Maret 2006 tersebut kepada suami Tergugat I/Terbanding I (Alm. Jannes

Pakpahan, ST) yang pengelolaannya dilanjutkan oleh Terbanding I dan

Terbanding II, padahal Penggugat/Pembanding memberikan kuasa

pengelolaan kantin Kantin Bambang/Famili 5, tanggal 17 Maret 2006 adalah

dikarena suami Terbanding I (Alm. Jannes Pakpahan, ST) adalah anak

kandung Pembanding, sebagaimana terungkap fakta persidangan

pemberian kuasa pengelolaan kantin Bambang/Famili 5, tanggal 17 Maret

2006, untuk menjadikan suami Terbanding I yang merupakan anak kandung

Pembanding untuk bisa mencari nafkah kebutuhan hidupnya dan

keluarganya, sebagaimana terungkap fakta dipersidangan sesuai isi bukti P-

3 seluruh pasilitas atau peralatan kantin tersebut disediakan atau

merupakan milik Penggugat/Pembanding ;

4. Bahwa semakin nyata kesalahan judex a quo dalam pertimbangan

hukumnya diatas dengan tidak mempertimbangan semua bukti P-1, P-2, P-

3, P-7, P-8, P-9, P-10 dan P-12 dan keterangan saksi Yurita Br. Pakpahan,

saksi Sakti Bakti Simorangkir dan saksi Esther Br. Sitinjak dan saksi

Syarifuddin Lubis selaku Kepala Lingkungan di objek perkara, dari kesemua

bukti tersebut terungkap fakta bahwa objek perkara adalah merupakan

kantin Bambang/Family 5 dahulu dan sekarang kantin Bambang I dan

Bambang 2, yang diberikan kuasa pengelolaan pada anak Pembanding

yakni suami Terbanding I (Alm. Jannes Pakpahan) sebagaimana disebut

dalam posita gugatan pada point 2,3,4 dan 5, dan objek perkara hanya

kantin tersebut tidak termasuk pada rumah dinas yang ditempati oleh

Penggugat/Pembanding, maka oleh karenanya pertimbangan judex a quo

tersebut telah salah menilai fakta, salah menilai bukti yang berakibat

putusan judex a quo semakin rancu telah salah memahami posita dan

petitum gugatan ;

5. Bahwa berdasarkan uraian diatas jelas dan nyata kesalahan dan kekeliruan

pertimbangan hukum judex a quo diatas, yang mengakibatkan judex a quo

telah salah memutus perkara a quo, dan tidak memberikan kepastian

hukum penyelesaian perkara a quo, yang mengakibatkan keputusan judex a

quo tersebut tidak bernilai keadilan dan beralasan hukum judex factie yang

mengadili perkara a quo untuk memperbaiki putusan judex a quo dan

mengabulkan gugatan Penggugat/Pembanding seluruhnya ;

B. Tentang Pertimbangan Hukum Judex A Quo Kontradiktip Antara SatuDengan Yang Lain. Bahwa Judex a quo Pengadilan Negeri Medan dalam pertimbangan

hukumnya menyatakan secara hukum Penggugat memiliki hak untuk

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 14 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

menguasai dan mengusahai objek perkara oleh karena suami

Penggugat/Bapak Mertua Tergugat I dan Tergugat II yakni (Alm. Edison

Pakpahan) adalah sebagai karyawan atau pensiunan PT. KAI di Medan

sehingga memiliki dasar untuk bertempat tinggal serta mengelola lahan

yang terletak dijalan Sutomo LK. 1/7 Kelurahan Perintis,Kecamatan Medan

Timur Kota Medan dengan membuka kantin yang diberi nama Kantin

Bambang/Family 5 sebagaimana Surat Izin Perumahan (S.I.P) tanggal 7

Juni 1984 sebagaimana dalam pertimbangan hukum judex a quo pada

halaman 21 alinea 4 dikutip sebagai berikut :

“Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan keterangan saksi-saksi

dipersidangan yaitu saksi Sakti Bakti Simorangkir, saksi Yunita Br.

Pakpahan, saksi Rospita Pakpahan, saksi Beny Sianturi menerangkan

bahwa suami Penggugat/Bapak Mertua Tergugat I dan II (yaitu Alm. Edison

Pakpahan) adalah sebagai karyawan atau pensiunan PT. KAI Medan,

sehingga memiliki dasar hukum untuk bertempat tinggal serta mengelola

lahan yang terletak di jalan Sutomo LK 1/7 Kelurahan Perintis, Kecamatan

Medan Timur Kota Medan dengan membuka kantin Bambang/Family

sebagaimana surat izin perumahan (SIP) tanggal 7 Juni 1984 oleh Kepala

Kantor Urusan Perumahan Kotamadya Daerah Tingkat II Medan …dst”.

Bahwa pertimbangan hukum judex a quo diatas menyimpulkan bahwa

Penggugat/Pembanding memiliki legal standing atau berhak menguasai dan

mengusahai objek perkara, oleh karena penguasaan dan pengusahaan

Penggugat/Pembanding dengan mendirikan kantin Bambang/Family dahulu

dan sekarang kantin Bambang I dan Bambang 2 telah mendapat ijin dari

pemerintah sesuai surat izin perumahan (SIP) tanggal 7 Juni 1984 yang

diterbitkan oleh Kepala Kantor Urusan Perumahan Kotamadya Daerah

Tingkat II Medan vide bukti tambahan P-13, fakta ini telah terungkap

dipersidangan, dan pendirian kantin tersebut yang hingga sampai saat ini

tidak ada keberatan dari pihak lain, maka secara hukum

Penggugat/Pembanding yang paling berhak atas objek perkara;

Bahwa sekalipun yang berhak atau pemilik kantin Bambang/Family 5 adalah

Penggugat/Pembanding, dan terungkap fakta persidangan Terbanding I dan

Terbanding II telah wanprestasi tidak memenuhi kewajibannya

sebagaimana maksud bukti P-3, yang dibenarkan oleh saksi Yurita Br.

Pakpahan, saksi Sakti Bakti Simorangkir, saksi Esther Br. Sitinjak dan saksi

Syarifuddin Lubis/selaku Kepala Lingkungan di objek perkara, namun judex

a quo menyampingkan fakta-fakta kebenaran tersebut ;

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 15 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

Bahwa walaupun telah terungkap fakta-fakta sebagaimana pertimbangan

hukum judex a quo diatas bahwa Penggugat diberikan ijin untuk mengusai

dan mengusahai objek perkara dari Kepala Kantor Urusan Perumahan

Kotamadya Daerah Tingkat II Medan vide bukti tambahan P-13, namum

judex a quo dalam pertimbangan hukumnya pada halaman 24 ainea 3

masih berpendapat/berkesimpulan Pembanding telah bersalah tidak berhak

untuk mengalihkan/menyewakan objek perkara pada Tergugat I dan

Tergugat II, yang dikutip sebagai berikut :

"menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan diatas Penggugat

selaku pihak yang meneruskan penghunian rumah dinas PT. Kereta Api

(persero) ternyata telah menyewakan kembali sebagian atau seluruhnya

atau dengan cara menyerahkan kenikmatannya kepada pihak ketiga tanpa

persetujuan dari pihak PT. Kereta Api sebagai pemilik rumah dinas, yaitu

melalui Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin

Bambang/Famili, tanggal 17 Maret 2006 (bukti P-3) adalah bertengtangan

dengan ketentuan hukum yang berlaku, sehingga keberadaan Surat

Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang/Famili,

dapatlah dinyatakan/dinilai tidak mempunyai kekuatan hukum".

Bahwa pertimbangan hukum atau kesimpullan hukum judex a quo pada

halaman 24 alinea ke 3 diatas adalah jelas rapuh dan bertengtangan

dengan pertimbangan hukum lainnya, maka oleh karena pertimbangan

hukum yang demikian adalah rapuh dan tidak berdasarkan hukum dan tidak

sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan, yang mengakibatkan

pertimbangan judex a quo satu dengan lainnya saling bertengtangan ;

C. Tentang Judex A Quo Pengadilan Negeri Medan Tidak Mengadili SemuaGugatan Melanggar Pasal 189 R.Bg/178 H.I.R.Bahwa Adapun redaksi pasal 189 R.Bg/178 H.I.R yakni sebagai berikut :

1. Karena jabatannya, Hakim Wajib, waktu bermusyawarah mencukupkan

semua alasan hukum yang tidak boleh kedua belah pihak dikemukakan.

2. Hakim wajib mengadili semua bagian gugatan.

3. Hakim dilarang menjatuhkan putusan atas hal-hal yang tidak diminta atau

mengabulkan lebih daripada yang digugat.

Bahwa bila ketentuan pasal 189 R.Bg/178 H.I.R diatas dihubungkan dengan

pertimbangan hukum judex a quo pada halaman 25 alinea 2 yang dikutip

sebagai berikut :

“Menimbang, bahwa petitum ke-6 agar menghukum Tergugat I dan

Tergugat II, untuk membayar kerugian materil kepada Penggugat sebesar

Rp.137.000.000.- (seratus tiga puluh tujuh juta rupiah) secara tunai dan

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 16 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

sekaligus, majelis hakim berpendapat bahwa Surat Perjanjian Penyerahan

Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang/Famili 5, tanggal 17 Maret 2006 (bukti

P-3), adalah bertengtangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, namun

kepada para Tergugat harus melakukan kewajibannya atas pembayaran

pajak PBB tagihan air, dan tagihan retribusi sejak tahun 2006 secara patut

dan layak sebesar Rp.500.000.- (lima ratus ribu rupiah) perbulannya”.

Bahwa pertimbangan hukum judex a quo diatas menyimpulkan,

memutuskan sendiri kewajiban Tergugat I dan Terbanding II untuk

membayar kerugian materil Penggugat berupa pembayaran pajak, PBB dan

Tagihan air, tagihan retribusi sebesar Rp.500.000.- (lima ratus ribu rupiah)

perbulannya adalah merupakan pertimbangan hukum yang tidak memeriksa

dan mengadili seluruh posita dan petitum gugatan, begitu juga tidak

memeriksa dan mengadili bukti-bukti tertulis maupun saksi yang diajukan

Penggugat dipersidangan, yang mana pertimbangan hukum judex a quo

terkesan telah menetapkan sendiri besaran kewajiban yang wajib dipenuhi

oleh Tergugat I/Terbanding I dan Tergugat II/Terbanding II pada Penggugat,

yang padahal dalam petitium gugatan Penggugat point 6 (enam) telah

dengan jelas disebutkan adanya kewajiban Tergugat I/Terbanding I dan

Tergugat II/Terbanding II sebesar Rp.137.000.000.- (seratus tiga puluh tujuh

juta rupiah) sesuai dengan vide bukti P-3, yang dibenarkan oleh saksi Yurita

Br. Pakpahan, saksi Sakti Bakti Simorangkir dan saksi Esther Br. Sitinjak

dan saksi Syarifuddin Lubis ;

Bahwa oleh karena pertimbangan hukum judex a quo diatas telah

melanggar pasal 189 R.Bg/178 H.I.R, dan pertimbangan hukum judex a

quo yang demikian tidak memenuhi keadilan dan tidak menyelesaikan

perkara antara Pembanding dengan Terbanding I dan Terbanding II,

sebagaimana amar putusan judex a quo yakni “menghukum Tergugat I dan

Tergugat II untuk membayar kerugian materil kepada Penggugat sebesar

Rp.68.500.000.- (enam puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) secara

tunai dan seketika”. Adalah amar putusan yang tidak berkeadilan melanggar

pasal 189 R.Bg/178 H.I.R, padahal fakta-fakta yang terungkap

dipersidangan, yang seharusnya judex a quo telah jelas dasar hukum untuk

menetapkan besarnya kewajiban Terbanding I dan Terbanding II bukan

hanya mengganti kerugian atas pembayaran PBB, tagihan air dan tagihan

retribusi sejak tahun 2006 sebesar Rp.500.000.- (lima ratus ribu rupiah),

padahal telah jelas dalam bukti P-3, suami Tergugat I/Terbanding I (Alm.

Jannes Pakpahan), berkewajiban memberikan/membayar sebesar

Rp.1.000.000.- (satu juta rupiah) setiap bulannya sejak 17 Maret 2006 yang

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 17 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

hingga sampai saat ini bila diperhitungkan berdasarkan pada bukti P-3

tersebut, kewajiban yang harus dipenuhi Terbanding I dan Terbanding II

pada Penggugat adalah sebesar Rp.137.000.000.- (serratus tiga puluh

tujuh juta rupiah) ;

Bahwa namun judex a quo berkesimpulan Terbanding I dan Terbanding II

hanya dibebankan kewajibannya untuk mengganti kerugian pembayaran

PBB, tagihan air dan tagihan retribusi sejak tahun 2006 sampai saat ini

sebesar Rp.68.500.000.- (enam puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah),

seharusnya judex a quo memberikan keadilan dan kepastian hukum untuk

memutus dan menetapkan siapa yang berhak untuk mengelola kantin

Bambang/Famili 5 sekarang dikenal dengan kantin Bambang 1 dan 2,

padahal fakta terungkap dipersidangan Pembanding yang

mendirikan/membangun objek perkara ;

Bahwa oleh karena judex a quo tidak mengadili dan memeriksa semua

gugatan dan bukti-bukti maupun fakta yang terungkap dipersidangan,

mengakibatkan putusan judex a quo sangat rapuh, tidak bernilai keadilan

dan beralasan hukum untuk dibatalkan ;

Bahwa begitu juga mengenai pemeriksaan setempat (PS), telah jelas dilihat

dan diketahui judex a quo inventaris atau peralatan kantin Bambang/Famili

5/sekarang dikenal dengan kantin Bambang 1 dan 2 adalah barang milik

Pembanding sebagaimana yang diuraikan dalam bukti P-3, dan inventaris

milik Pembanding tersebut telah diakui oleh Terbanding I dan Terbanding II,

namun judex a quo dalam putusanya tidak mempertimbangkan dan tidak

memutus untuk mengembalikan pengelolaan kantin tersebut pada

Pembanding, padahal Terbanding I dan Terbanding II telah terbukti

melakukan wanprestasi tidak memenuhi kewajibannya sesuai bukti P-3,

padahal dalam petitum gugatan Penggugat/Pembanding pada point 7 yang

redaksinya :

“7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk mengsongkan dan

menyerahkan pada Penggugat pengelolaan kantin Bambang/Family 5 atau

sekarang dikenal dengan kantin Bambang 1 dan 2 termasuk

inventaris/peralatan dan fasilitasnya dengan ukuran dan batas-batas

sebagai berikut :

Timur berbatas dengan Kamar Kost milik Penggugat sepanjang 6,50 M ;

Barat berbatas dengan jalan Sutomo sepanjang 17 M ;

Selatan berbatas dengan tanah kantin Hendra Nainggolan sepanjang 9 M ;

Utara berbatas dengan Achmaddin Yus/Diana Betty sepanjang 16 M;

Untuk selanjutnya disebut objek perkara ;

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 18 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

Bahwa oleh karena berdasarkan uraian diatas judex telah salah,keliru tidak

mengadili seluruh gugatan, bukti dan fakta persidangan, maka untuk itu

sangat beralasan hukum judex factie mengabulkan gugatan Penggugat

seluruhnya ;

D. Tentang Judex A Quo Salah Memahami Posita dan petitum GugatanPenggugat/pembanding. Bahwa adapun pertimbangan hukum judex a quo pada halaman 24 alinea 3

yang redaksinya sebagai berikut :

"menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan diatas Penggugat

selaku pihak yang meneruskan penghunian rumah dinas PT. Kereta Api

(persero) ternyata telah menyewakan kembali sebagian atau seluruhnya

atau dengan cara menyerahkan kenikmatannya kepada pihak ketiga tanpa

persetujuan dari pihak PT. Kereta Api sebagai pemilik rumah dinas, yaitu

melalui Surat Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin

Bambang/Famili, tanggal 17 Maret 2006 (bukti P-3) adalah bertengtangan

dengan ketentuan hukum yang berlaku, sehingga keberadaan Surat

Perjanjian Penyerahan Kuasa Pengelolaan Kantin Bambang/Famili,

dapatlah dinyatakan/dinilai tidak mempunyai kekuatan hukum".

Yang mana judex a quo telah salah memahami posita dan petitum gugatan

Penggugat/Pembanding, padahal dalam posita gugatan telah jelas

disebutkan Penggugat/Pembanding menguasai dan mengusahai dan

mengelola tanah objek perkara adalah adalah berdasarkan ijin yang

dikukuhkan oleh Kepala Kantor Urusan Perumahan Kotamadya Daerah

Tingkat II Medan sebagaimana tertuang dalam Surat Izin Perumahan (S.I.P)

vide bukti tambahan P-13 ;

Bahwa akibat dari kesalahan judex a quo memahami posita dan petitum

gugatan dan mengakibatkan judex a quo dalam pertimbangan hukumnya

diatas menyimpulkan Penggugat/Pembanding tidak berhak mendirikan

kantin/objek perkara ditanah PT. Kereta Api (Persero), padahal telah jelas

sebagaimana keterangan saksi Yurita Br. Pakpahan, saksi Sakti Bakti

Simorangkir, saksi Esther Br. Sitinjak dan saksi Syarifuddin Lubis selaku

Kepala Lingkungan objek perkara, yang membenarkan

Penggugat/Pembanding mendirikan atau membangun objek perkara karena

ada ijin dari instansi pemerintah vide bukti tambahan P-13 ;

Bahwa oleh karenanya berdasarkan uraian-uraian diatas yang paling berhak

atas objek perkara adalah Penggugat/Pembanding, oleh karena

Pembanding mendirikan atau membangun objek perkara adalah atas

adanya ijin dari isntansi pemerintah, dan terhadap penguasaan dan

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 19 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

pengusahaan Pembanding atas objek perkara tidak bertentangan dengan

pasal 51 ayat (1) Undang-undang Nomor 01 tahun 2011 Tentang

perumahan dan kawasan pemukiman, dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 44 tahun 1994 Tentang Penghunian Rumah oleh Bukan

pemiliknya, untuk itu dimohon pada yang mulia judex factie Pengadian

Tinggi Medan untuk mengabulkan gugatan Penggugat/Pembanding

seluruhnya;

Bahwa oleh karena Pembanding menguasai dan mengusahai tanah objek

sejak tahun 1960 dan telah diberikan ijin oleh instansi pemerintah sesuai

vide bukti P-2, P-3 dan P-8, maka sangat patut dan beralasan hukum judex

factie yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk mengabulkan

gugatan Penggugat/Pembanding seluruhnya ;

Berdasarkan segala uraian diatas dimohonkan kepada Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya

berkenan memeriksa ulang perkara ini seraya mengambil keputusan memperbaiki

Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 418/Pdt.G/2017/PN-Mdn, tanggal 7

Agustus 2018 dan selanjutnya mengadili sendiri dengan mengambil putusan yang

amarnya mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Para Terbanding semula Para Tergugat

telah mengajukan kontra memori banding pada tanggal 3 Desember 2019, yang

pada pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Bahwa, Tergugat I danTergugat II menolak dengan tegas semua dalil – dalil

Pembanding didalam Memori bandingnya kecuali yang diakui dengan tegas

kebenarannya, sebab Putusan Judex Factie sudah benar dan telah

memberikan pertimbangan yang cukup.

2. Bahwa, Pembayaran PBB. Jika itu menjadi kewajiban Para Terbanding ,

Pembanding harus membuktikannya dengan terang dan nyata. Karena angka

sebanyank itu , merupakan dalil – dalil Pembanding yang tidak didukung oleh

bukti Autentik

3. Bahwa, objek sengketa memang adalah milik PT KAI, dan telah benar

pertimbangan Judex Factie, bahwa objek sengketa bukan milik Para

Pembanding ataupun Terbanding, tetapi adalah milik Negara yang tidak dapat

dipindahtangankan kepada siapapun tanpa se izin PT.KAI.

4. Bahwa, jika Surat Perjanjian sewa menyewa, dibatalkan oleh Judex Factie,

maka, secara hukum objek sengketa, adalah milik bersama dari seluruh ahli

waris, sebab Jannes Pakpahan adalah suami Terbanding I , yaitu anak dari

Pembanding, sehingga tanpa perjanjianpun, Suami Terbanding I dan

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 20 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

keluarganya berhak untuk mendapatkan hak dari Alm. Ayahnya yaitu suami

Pembanding.

5. Bahwa, Perkawinan Terbanding I dengan Jannes Pakpahan, meninggalkan

beberapa orang anak, sementara Jannes Pakpahan tidak memiliki pekerjaan

tetap, dan dengan meninggalnya Jannes Pakpahan, Terbanding I harus

melanjutkan usaha yang selama ini ditekuni oleh Alm Suami Teerbanding I,

yaitu kantin Bambang I dan Bambang 2., untuk melanjutkan hidup keluarga

dan anak anak Almarhum Jannes Pakpahan.

6. Bahwa, Judex Factie telah membatalkan dan menolak , Surat Perjanjian

pengelolaan kantin tertanggal 27 Maret 2006, sebagai surat bukti yang

berharga, sebab, objek sengketa bukan milik Pembanding tetapi milik Negara.

Dengan demikian Penguasaan Ter banding I dan Terbanding II , adalah sah

menurut hukum, sebab meneruskan peninggalan dan usaha dari Alm.Jannes

Pakpahan, yang merupakan anak dari Pembanding.

7. Bahwa, Pembanding seharusnya menyadari, tidak dapat sendiri, menguasai

harta peninggalan Alm.suaminya, sebab ada anak dan cucu Pembanding yang

juga berhak atas penguasaan objek sengketa, sampai PT, KAI, akan

mengambilnya kembali. Dan apa yang diputuskan oleh Judex Factie sudah

sangat tepat dan beralasan hukum..

8. Bahwa,apa dasar hukum Pembanding membuat perjanjian tersebut,

sementara Pembanding ,bukanlah pemilik yang sah atas objek sengketa, dan

tidak jelas bagaimana mungkin, terjadi surat Kuasa Pengelolaan, kantindi atas

objek sengketa, dan kenapa baru menuntut haknya setelah meninggalnya

Alm.JannesPakpahan ST, suami dari Terbanding I ,dan apa dasar hukum hak

kepemilikan Penggug at atas objek sengketa, sehingga memiliki hak untuk

mengusir Terbanding I dan danTerbanding II dari Objek sengketa.

9. Bahwa, Sepeninggalnya Alm.Hamonangan Pakpahan, maka sangat berdasar

hukum jika dilanjutkan oleh cucunya yaitu Alm.JannesPakpahan,ST, dan

sepeninggalnya Alm.Jannes Pakpahan ST, diwariskan kepada istri dan

anaknya, sampai PT.KeretaApi Indonesia, mengambilnya kembali untuk

kepentingan PT.KeretaApi Indonesia, sesuai dengan ketentuan Perundang –

undangan.sehingga dasar hukum Terbanding I dan Terbanding II ,menguasai

objek sengketa dan menjalankan usaha Kantin Bambang Family diatas objek

sengketa adalah sah dan dilindungi oleh hukum.

10. Bahwa,Judex Factie telah memberikan pertimbangan yang cukup untuk

menyatakan suatu hak atas kebendaan, sesuai dengan ketentuan Hukum

Perdata, namun jumlah pembayaran PBB, air dsb, yang dijatuhkan kepada

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 21 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

Para Terbanding sangat tidak berdasar hukum, dan tanpa didukung bukti2

yang authentic.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka Para Terbanding memohon

kepada Bapak Ketua Pengadilan Tinggi untuk memeriksa perkara ini dan

memebrikan Putusan yang amarnya sebagai berikurt:

Dalam Eksepsi1. Mengabulkan Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya.

Dalam Pokok Perkara.1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya

2. .Menghukum Penggugat membayar biaya perkara

Atau Jika Majelis Hakim berpendapat lain:

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca, meneliti dan

mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan

dengan perkara ini, serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor

418/Pdt.G/2017/PN Mdn tanggal 7 Agustus 2018, serta memori banding dari

Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat dan kontra memori banding dari

Kuasa Hukum Para Terbanding semula Para Tergugat, yang ternyata tidak ada

hal-hal yang dapat membatalkan putusan Hakim tingkat pertama oleh karenanya

tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut, Pengadilan Tinggi menilai atau menyetujui

dan sependapat terhadap pertimbangan-pertimbangan Hukum yang telah memuat

dan menguraikan dengan tepat dan benar berdasarkan fakta-fakta dipersidangan,

serta alasan-alasan yang menjadi dasar dalam Putusan dianggap telah tercantum

dalam Putusan ditingkat banding;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka pertimbangan hukum Hakim

tingkat pertama tersebut diambil alih dan dijadikan dasar dan pertimbangan

putusan Pengadilan Tinggi sendiri, sehingga putusan Pengadilan Negeri Medan

Nomor 418/Pdt.G/2017/PN Mdn tanggal 7 Agustus 2018 dapat dipertahankan

dalam peradilan tingkat Banding dan oleh karena itu haruslah dikuatkan;

Menimbang, bahwa oleh karena pihak Pembanding semula Penggugat

tetap dipihak yang kalah, baik dalam Peradilan Tingkat Pertama maupun dalam

Peradilan Tingkat Banding, maka semua biaya perkara dalam kedua tingkat

peradilan tersebut dibebankan kepada Pembanding semula Penggugat, yang

dalam tingkat banding ditentukan dibawah ini;

Memperhatikan Ketentuan Perundang-undangan HIR/RBG dan Ketentuan

Perundang-undangan yang berhubungan dengan perkara ini:

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

PENGADILAN T

INGGI M

EDAN

Halaman 22 dari 22 Putusan Nomor 143/Pdt/2019/PT MDN

M E N G A D I L I1. Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum

Pembanding semula Penggugat;

2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 418/Pdt.G/2017/PN

Mdn tanggal 7 Agustus 2018 yang dimohonkan banding;

3. Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara

dalam kedua tingkat Peradilan yang dalam tingkat banding ditetapkan

sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan

Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 11 April 2019 oleh kami : PERDANA

GINTING, S.H, sebagai Hakim Ketua, SUWIDYA, S.H.,LLM. dan PURWONO EDI

SANTOSA,S.H.,M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk

memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding,

putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa

tanggal 30 April 2019 oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim

Anggota serta NELSON GURNING,S.H.,M.H. Panitera Pengganti pada Pengadilan

Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Para Pembanding dan Terbanding/Kuasa

Hukum;

Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,

ttd t td

SUWIDYA,S.H.,LLM PERDANA GINTING,SH

ttd

PURWONO EDI SANTOSA,S.H.,M.H Panitera Pengganti,

ttd

NELSON GURNING,SH.MH

Perincian Biaya :1. Meterai Rp. 6.000,-2. Redaksi Rp. 10.000,-3. Pemberkasan Rp 134.000,-

Jumlah Rp. 150.000,-