P aradigma dan teori antropologi

Post on 15-Apr-2017

224 views 6 download

Transcript of P aradigma dan teori antropologi

PARADIGMA DAN TEORI ANTROPOLOGI

• Dyah Ayu Kemaladevi 009• Irlan Widyana Santosa 025• Distantiya Putri Islami 033• Nanda Artyasta D.P 047• Ya’ti Zuyyina 057

MENU 1. Paradigma Antropologi

a. Pengertian Paradigmab. Macam-macam Paradigma

2. Teori-Teori Antropologia. Teori Evolusib. Teori Difusic. Teori Fungsionalismed. Teori Fungsionalisme Struktural

1. PARADIGMA ANTROPOLOGI

Paradigma adalah seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang untuk bertindak dalam kehidupan sehari-hari.

1. Paradigma Antropologia. Pengertian

Paradigmab. Macam-macam

Paradigma2. Teori-Teori Antropologic. Teori Evolusid. Teori Difusie. Teori

Fungsionalismef. Teori

Fungsionalisme Struktural

PARADIGMA ADALAH SEPERANGKAT KEPERCAYAAN ATAU KEYAKINAN DASAR YANG MENUNTUN SESEORANG UNTUK BERTINDAK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.

Paradigma Ilmiah menurut Thomas Kuhn adalah pertama, paradigma berarti keseluruhan perangkat (kontelasi) keyakinan nilai-nilai, teknik-teknik, dan selanjutnya yang dimiliki bersama oleh para anggota suatu masyarakat. Kedua paradigma berarti unsur-unsur tertentu dalam perangkat tersebut, yakni cara-cara pemecahan atas suatu teka-teki, yang digunakan sebagai model atau contoh, yang dapat menggantikan model atau cara yang lain sebagai landasan bagi pemecahan atas teka-teki dalam ilmu pengetahuan normal.

Beberapa contoh paradigma antropologi adalah : Evolusionisme klasik, paradigma ini berupaya menelusuri perkembangan kebudayaan sejak yang paling awal, asal usul primitif, hingga yang paling mutakhir, bentuk yang paling kompleks.

Difusionisme, paradigma ini berupaya menjelaskan kesamaan-kesamaan diantara bebagai kebudayaan. Kesamaan tersebut terjadi karena adanya kontak-kontak kebudayaan.

Partikularisme, paradigma ini memusatkan perhatian pada pengumpulan data etnogafi dan deskripsi mengenai kebudayaan tertentu.

Struktural-Fungsionalisme, paradigma ini berasumsi bahwa komponen-komponen sistem sosial, seperti halnya bagian-bagian tubuh suatu organisme, berfungsi memelihara integritas dan stabilitas keseluruhan sisitem

Antropologi Psikologi, mengekspresikan dirinya kedalam tiga hal besar : hubungan antara kebudayaan manusia dan hakikat manusia, hubungan antara kebudayaan dan individu, dan hubungan antara kebudayaan dan kepribadian khas masyarakat.

Strukturalisme adalah strategi penelitian untuk mengungkapkan struktur pikiran manusia yakni, struktur dari poses pikiran manusia yang oleh kaum strukturalis dipandang sama secara lintas budaya.

Materalisme Dialektik paradigma ini berupaya menjelaskan alasan-alasan terjadinya perubahan dan perkembangan system sosial budaya.

Cultural Materialisme paradigma ini berupaya menjelaskan sebab-sebab kesamaan dan pebedaan sosial budaya.

Etnosains, paradigma ini juga disebut “etnografi baru”. Perspektif teoritis mendasar dari paradigma tersebut yerkandung dalam konsep analisis kompensional, yang mengemukakan komponen kategori-kategori kebudayaan dapat dianalisis dalam konteksnya sendiriuntuk melihat bagaimana kebudayaan menstrukturkan lapangan kognisis.

Antropologi Simbolik, paradigma ini dibangun atas dasar bahwa manusia adalah hewan pencari makna, dan berupaya mengungkapkan cara-cara simbolik dimana manusia secara individual, dan kelompok-kelompok kebudayan dari manusia, memberikan makna kepada kehidupannya.

Sosiobilogi, paradigma ini berusaha menerapkan prinsip-prinsip evolosi biologi terhadap fenomena sosial dan menggunakan pendekatan dan program genetika untuk meneliti banyak perilaku kebudayaan.