Post on 05-Aug-2015
sebuah kemudahan atau ancamanDIGITALISASIDIGITALISASIsebuah kemudahan atau ancaman
Pendidikan Era Digital, klopkah? Nisa Roiyasa : POLITIK Politik Bangkai
Ahmad Mustaqim
Gunung Api Purba NglanggeranEko Wisata
EDISI : JUNI
STRUKTUR ORGANISASI LPPM NUANSAPenasehat Pimpinan Umum
Sekretaris UmumBendahara Umum Divisi Redaksi
Divisi Litbang Divisi Jarkomsi
Divisi Perusahaan
KEREDAKSIAN KHUSUS PRODUK NK SPESIALPimpinan Redaksi : Redaktur PelaksanaReporter
EditorLayouter Ilustrator Desain
Sampul Sirkulasi dan Iklan : Liputan Utama
Seputar Kampus Opini Agama Fotografi Resensi
Wawancara Sosok Sosial Seputar Jogja Saintek
Wisata Kuliner Komik Internasional Info Beasiswa
Suara Mahasiswa
KONTAKAlamat E-mail Web Facebook
Twitter Instagram
: Sri Atmaja P Rosyidi, P.hD : Muhammad Abdul Qodar : Mega Oktarina Putri, Wahyunanda Kusuma P
: Sabila Yusrina : Nashwan Ihsan Fazil, Idra, Nurbaiti, Aul, Aqil, Bryan, Deni, Firtya, Denis : Nanang Khoirino, Laila, Hilmi, Cintya, Galisa, Dwi : Cadika Bonanda, Erwin, Baiq, Melinda, Rumaisha : Koidatul Lisa, Weni, Abbie, Ayu, Hapsari, Hudaya, Nugrahanto, Angga
Yusuf Harfi : Annisa Herfiana P : Annisa, Asni, Awan, Bryan, Firtya, Ghany, Gita, Gumido, Imam,Imam
Alfafan, Indah, Isna, Muarif, Nisa, Nina, Shyntia, Yusuf, : Gumido Rahmawan : Ahmad Muarif : Imam Hidayat
: Imam Hidayat Itsnaini Permata Hati, Shyntia Sekar Ayu Andini, Tri Umi Asni, Adhi Sudrajat, Indah Fitria dewi : Ahmad Muarif, Nisa Mutia Sari : Gumido Rahmawan, Indah Fitria Dewi : Ahmad Muarif, Gumido Rahmawan : Shyntia Sekar Ayu Andini : Gita Madyaning Ratri : Tri Umi Asni
: Yusuf Harfi : Annisa Herfiana P : Itsnaini Permata Hati : Gita Madyaning Ratri , Imam Hidayat : Indah Fitria Dewi : Nisa Mutia Sari : Nisa Mutia Sari : Imam Hidayat : Shyntia Sekar Ayu Andini : Bryan Bimantoro : Firtya Maha Putri
: Jl. Ringroad Barat, Kasihan, Gedung Student Center Lt.2 No.17 UMY : nuansaumy@gmail.com : nuansa.persmahasiswa.org :
LPPM Nuansa UMY : @lppmnuansa : @lppmnuansa
LEMBAGA PERS DAN PENERBITAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
...................................................................
...................................................................
................................................
SALAM PEMBACA
Merita Yolanda – Akuntansi
Juju Juhariah – Agroteknologi
“Saya senang dengan adanya penerbitan Nuansa Kabar secara berkala, dengan begitu kami mahasiswa dan mahasiswi bisa lebih update dengan informasi yang ada di kalangan kampus maupun kejadian di luar kampus. Pengemasan berita serta artikel yang menarik membuat saya tertarik untuk membacanya. Terimakasih Nuansa yang telah bekerja keras untuk menyajikan karya sastra yang baik serta bermanfaat.”
“Penyebaran yang kurang merata membuat tidak semua mahasiswa tahu, seharusnya dalam sosialisasinya didukung oleh sosial media seperti kapan terbit atau ditempel di setiap mading jurusan.”
Virda Nana Karlina – Ilmu Ekonomi
Rizal Kurniawan – Pendidikan Agama Islam
“Sebenarnya Nuansa Kabar adalah buletin yang bagus karena banyak memuat informasi bagi mahasiswa UMY tetapi dalam sosialisasinya ke mahasiswa masih kurang, begitu juga dengan penyebarannya.”
“Dari salah satu buletin yang saya baca masih terlalu banyak kritik dan selain itu penyebarannya juga kurang merata. Seharusnya di salah satu rubrik diberikan informasi mengenai agama.”
.....................................................
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
.......................................................
.....................................................
.....................................................
.....................................................
Terima kasih atas kritik dan sarannya. Untuk sobat yang ingin berpartisipasi, tweetkan saja saran dan kritik sobat dengan mention @lppmnuansa atau dengan hastag #untuknuansa.
3 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
Assalamualaikum Warahmatullaahi WabarakatuhSegala puji bagi Allah Azza wa Jalla, yang telah
menciptakan alam dan seisinya. Terimakasih Ya Allah, Engkau telah memberikan kekuatan bagi kami untuk terus berkarya dan berkreasi. Semoga perjuangan kecil ini mendapat ridho-Mu serta membawa kami menuju rahmat dan ampunan-Mu. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wassalam beserta keluarga dan sahabatnya serta seluruh umat Islam hingga akhir zaman. Tiada kata yang pantas untuk terus dan selalu diucapkan kecuali memanjatkan puji syukur kepada Allah yang telah mengizinkan kami menuju titik akhir penerbitan Nuansa Kabar di edisi spesial ini.
Zaman terus berjalan seiring waktu yang terus berputar, sebuah perubahan besar telah terjadi di tengah-tengah peradaban umat manusia yang telah memasuki era dimana segala hal serba cepat, mudah, dan instan. Era digital, ketika dulu orang mengirim surat dan harus
menunggu beberapa hari untuk mendapat balasan, kini hanya dengan hitungan detik, tak ada alasan harus menunggu lama. Teknologi memang benar-benar memanjakan kita. Bak pisau bermata dua, era digital menyimpan banyak hal baik dan juga tidak baik bagi kita sebagai masyarakat digital. Kita seolah tinggal memilih jalan mana yang akan dilewati. Di sinilah, sikap arif dan bijak diperlukan untuk mengontrol itu semua.
Melalui kesempatan yang indah ini, Nuansa Kabar edisi spesial berusaha hadir menjawab pilihan-pilihan tersebut, bisakah kita mengambil manfaat dari perkembangan teknologi yang sungguh luar biasa? Ataukah kita terhanyut dan terjerembab dalam lingkaran mematikan perkembangan teknologi itu sendiri? Sebuah pembahasan yang menarik bagi kita sebagai mahasiswa yang tak pernah bisa lepas dari apa itu teknologi digital.
Sekian dari kami, selamat membaca! Salam PERSMA!
SALAM REDAKSI
LPPM NUANSA UMY
i kehidupan modern saat ini telah merubah peradaban manusia untuk Dmenggunakan teknologi digitalisasi.
Berbagai kelebihan karya cipta digital memiliki arti untuk mempermudah segala urusan agar lebih efektif dan efisien waktu. Aktivitas keseharian manusia saat ini tidak pernah lepas dari adanya digitalisasi. Banyak sekali bentuk digital seperti sarana belajar, hubungan sosial masyarakat, hingga perdagangan mulai banyak digunakan oleh masyarakat. Sarana belajar menjadi faktor penting, dengan ada digitalisasi banyak dosen yang mengalihkan materi dari buku cetak ke digital. Memudahkan semua mahasiswa untuk mengakses materi belajar dalam waktu singkat tanpa batas waktu.
Bentuk digitalisasi yang paling gencar saat ini ialah media sosial. Perubahan pola hidup saat ini berpengaruh dengan media sosial. Aplikasi sosial media seperti facebook, twitter, blackberry messenger , dan lainnya hanya membutuhkan koneksi internet untuk dapat digunakan. Tidak perlu ribet lagi seperti kehidupan jaman dahulu, ketika membuat surat untuk sanak saudara harus menunggu beberapa hari baru dapat membacanya. Sekarang hanya butuh waktu beberapa menit surat kabar
sudah datang. Berdasarkan print.kompas.com (17/3), Pengguna internet di Indonesia meningkat dari 74 juta orang pada 2013 menjadi 111 juta orang pada 2014. Kementerian itu berkomitmen, 50 persen dari total penduduk Indonesia, yakni sekitar 125 juta penduduk, dapat menjangkau internet pada 2015. Meningkatnya jumlah pemakai internet menggambarkan bahwa pengguna sarana digital juga meningkat, akibat banyaknya manfaat dan mudahnya penggunaan.
Di sisi lain, meningkatnya jumlah pengguna internet memicu bertambahnya tingkat kriminalitas. Ketika mengakses internet banyak macam virus yang dibuat manusia untuk menyerang server dengan pembajakan menyadap data-data orang. Penyadapan tersebut berujung pada sebuah ancaman pelaku terhadap korban untuk meminta tebusan uang agar data tersebut dapat kembali . Dalam menyingkapi beragam permasalahan yang terjadi di era digitai, semua pengguna perlu meningkatkan kesadaran agar tetap waspada terhadap adanya kejahatan tersebut. Melaporkan terjadinya tindakan kejahatan kepada pihak berwajib demi keamanan.
TAJUK RENCANA
NUANSA KABARKini hadir dalam versi digital
Download segera di :nuansa.persmahasiswa.org
5 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR DAFTAR ISI
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
6 Digitalisasi
LIPUTAN UTAMAEfisiensi
12 Raih Akreditasi A,SEPUTAR KAMPUSPerpustakaan UMYDigitalisasikan Koleksi Langka
13 Nisa Roiyasa :Pendidikan Era Digital, Klopkah?
OPINI
16 Abdul Rais K :Hilangnya Sifat Kemanusiaanpada Manusia
18AGAMAIslam yang Mulai Rusakdari Dalam
20FOTOGRAFI
22 BUKURESENSI
23 FILM
24 Miftahul Yaum,WAWANCARAUMY Masih Terbaik Se-DIYdan Jateng
26 Ahmad Jawwad,Sang Inspirasi Muda,Inspirasi Dunia
SOSOK
28 LGBTSOSIALBukan Pelaku Kriminal
30SEPUTAR JOGJA
32SAINTEK 34House of Raminten,mengusung tradional modern
KULINER
35KOMIK36INTERNASIONAL38INFO BEASISWA
39SUARA MAHASISWA
di Balik LayarLogo Baru Jogja
33 Eko wisata,Gunung Api Purba Nglanggeran
WISATA
15 Ahmad Mustakim :Politik Bangkai
17SASTRA
Mata Najwa,Mantra Layar Kaca
Talk in Silence
Ancaman di Balik KemajuanTeknologi9 Cybercrime,
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 6 www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
LIPUTAN UTAMA
Sejak zaman perang dahulu, digitalisasi sudah munculdan memudahkan proses kerja manusia
DIGITALISASIEfisiensi
7 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR LIPUTAN UTAMA
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
emasuki era digital, di mana ditemukannya alat-alat yang dapat mempermudah semua jenis kegiatan M
kita. Banyak orang melakukan penemuan-penemuan alat yang difungsikan untuk membantu masyarakat lainnya mempermudah kegiatan mereka. Digitalisasi sendiri sudah muncul sejak zaman perang dahulu. Dengan adanya proses secara teknis atau diskrit, muncul lah digitalisasi. Menurut Reza Giga Isnanda selaku dosen Teknologi Informasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) arti dari digitalisasi sendiri ini adalah sesuatu yang dulunya dilakukan secara analog atau manual, tetapi sekarang sudah menggunakan alat-alat atau bidang digital.
Hampir semua bidang sudah mencakup dalam digitalisasi. Dulu kita menggambar di atas kertas polos dan menggambarnya pola demi pola, jika ada pola yang salah kita menghapusnya dengan penghapus atau bahkan sampai mengganti kertas. Setelah pola gambaran tersebut jadi, kita dapat mewarnainya sesuai dengan karakter yang kita inginkan. Jika dari pewarnaannya ada yang salah, kemungkinan besar kita harus mengulangnya dari awal lagi. Banyak waktu yang terbuang pada saat analog atau manual. Tetapi, semenjak diciptakannya beberapa aplikasi seperti Corel Draw atau Adobe Photoshop, kita dapat lebih meng-explore ide menggambar kita ke dalam aplikasi ini. Penggunaanya yang lebih mudah dan menghemat kertas, tak banyak orang-orang yang berpindah menggunakan aplikasi ini. Walaupun butuh keahliaan khusus dalam penggunaan aplikasi ini.
Itu salah satu contoh dari penggunaan alat digitalisasi yang dekat dengan masyarakat saat ini. Dengan adanya digitalisasi saat ini, memunculkan pengaruh-pengaruh terhadap masyarakat. Entah itu pengaruh baik atau pengaruh buruk. “Itu semua terjadi tergantung bagaimana cara kita menggunakan atau memanfaatkan alat atau bidang tersebut,” ujar Giga. Tergantung pada yang menciptakan alat digitalisasinya sendiri. Tujuan dari pencipta untuk membuat alat digitalisasi ini seperti apa. Kemudian nanti masyarakatlah yang menggunakan alat digitalisasi tersebut sesuai dengan fungsi yang semestinya. Semua kembali bagaimana para pengguna menggunakan alat digitalisasi tersebut. Jika kita menggunakan alat atau bidang tersebut dengan baik, maka hasilnya juga akan berpengaruh baik dan sebaliknya.
Untuk kampus UMY sendiri juga telah menggunakan sistem digitalisasi seperti penggunaan Kartu Rencana Studi (KRS) online. “Bayangkan saja jika mahasiswa harus melakukan KRS dengan menggunakan kertas, butuh banyak kertas dan tidak efektif,” jelas Giga. Digitalisasi dalam kampus yang lainnya seperti penggunaan e-mail dalam surat-menyurat dan lain sebagainya.
“Saya ingin dalam penggunaan digitalisasi ini, masyarakat luas bisa menikmatinya. Tidak hanya masyarakat kalangan menengah atas saja. Agar dari segi informasi khususnya, masyarakat luas bisa menikmatinya juga,” tutup beliau.
Warih, seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi merasakan pengaruh yang besar karena di kesehariannya
dia mengaku merasa kurang lengkap apabila tidak memegang gadget dan tidak memperhatikan
informasi di timeline akun sosial media seperti Line, BBM, maupun twitter.
Begitu pula dengan akt i f i tas berselancar di dunia internet (Googling). Warih mengaku bahwa ketika bangun tidur pada waktu subuh dia tidak langsung pergi wudhu atau bangkit dari tempat tidur, melainkan yang ia lakukan
adalah langsung mencari gadget dan melihat apakah ada chat masuk,
melihat timeline BBM dan Line.
Lain halnya dengan Indrianita, mahasiswi aktif di salah satu universitas swasta
di Bandung. Dia mengaku bahwa baru menggunakan smartphone sejak beberapa tahun lalu. Karena menurutnya, smartphone mampu merubah segalanya dan sangat mempermudah dalam melakukan berbagai kegiatan. Menurutnya, smartphone sangat ia pilih pada era digital saat ini karena telepon genggam pintar itu memiliki beberapa aplikasi-aplikasi penunjang yang sangat membantu kebutuhannya. Biasanya ia menggunakan dictionary pada smartphone-nya, karena lebih simple tanpa harus membawa kamus tebal kemana-mana. Dan internet juga salah satu yang paling penting. Karena sebagai mahasiswa, ia sangat membutuhkannya. Tetapi gadis yang akrab dipanngil Nita ini juga menyadari bahwa dengan kehadiran digitalisasi yang ia gunakan saat ini sangat baik karena ia dapat mengerjakan tugas dengan mudah melalui smartphone-nya yang terkoneksi dengan internet. Hal senada juga dikatakan Riska, salah satu mahasiswi universitas swasta di Malang. ”Dengan adanya digitalisasi, semuanya menjadi simple, tetapi terkadang membuat kita menjadi malas,” ungkapnya. (Nms, Awan)
Dengan adanya digitalisasi,semuanya jadi simple.
Tapi kadang jugabuat kita jadi malas
Riska
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 8 www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
LIPUTAN UTAMA
CYBERCRIMEAncaman di Balik
Kemajuan Teknologi
Di Indonesia, cybercrime telah menjadi kriminalitas yang mengkhawatirkan. Bahkan Indonesia menempati urutan pertama di dunia sebagai negara yang paling banyak mendapatkan serangan di dunia maya. ...
......
......
......
......
......
......
..
Imam H/Nuansa
9 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR LIPUTAN UTAMA
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
emam blackberry rupanya mendorong Irfan untuk membeli ponsel merek Dtersebut melalui situs online. Setelah
merasa cocok dengan penawaran dari salah satu akun, akhirnya ia memilih blackberry tipe baru dengan harga yang menurutnya sangat terjangkau. Tanpa berpikir panjang, ia memesan ponsel dan mengirim sejumlah uang ke rekening yang tertulis dalam akun.
Beberapa hari kemudian, ia mendapatkan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai polisi. Ia kaget lantaran barang yang ia pesan disinyalir sebagai barang ilegal. Sang polisi kemudian memintanya untuk mengirimkan tebusan agar barang yang dipesan dapat diambil. Sadar jika terkena penipuan, Irfan panik dan meminta bantuan temannya. Banyak kerugian yang dialami dari kejadian tersebut, apalagi ponsel yang dipesan belum diterima. “Saya rugi hampir lima jutaan,” ujarnya.
Berbeda dengan Irfan, Ria yang menyimpan data skripsi dan survei di perangkat penyimpanannya, namun tidak dapat mengakses kembali data penting tersebut lantaran terkena virus. Setelah ditelusuri, ternyata data yang tersimpan tersita oleh pelaku pembuat virus. Sebagai syarat, ia harus mengirim sejumlah uang untuk dapat mengakses kembali data pentingnya “Saya merasa sangat dirugikan, mengingat file tersebut sangat penting bagi saya, mungkin bukan kerugian materil tapi kerugian tenaga dan waktu,” tegasnya.
Irfan dan Ria adalah contoh dari korban kasus cybercr ime yang menjad i fenomena se i r ing berkembangnya teknologi informasi. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) sering mengidentikkan cybercrime sebagai computer crime. Adapun pendefinisiannya menurut US Department of Justice adalah setiap perbuatan ilegal yang memerlukan pengetahuan dari teknologi komputer untuk menindak, menginvestigasi, ataupun melakukan tuntutan. Menurut Wulan, selaku dosen Ilmu Komunikasi UMY, cybercrime adalah kejahatan yang diciptakan oleh komputer yang bersifat online dan berbeda dengan dunia nyata. “Kalau dunia nyata jelas terlihat kejahatannya sedangkan untuk fisik yang terjadi dalam cyber crime terlihat tidak nyata atau
.
tidak jelas,” ungkapnya.Di Indonesia, cybercrime telah menjadi
kriminalitas yang mengkhawatirkan. Menurut data yang dipublikasikan dalam acara Indonesia Cybercrime Summit di Institut Teknologi Bandung (ITB) Oktober 2014 lalu, Indonesia menempati urutan pertama di dunia sebagai negara yang paling banyak mendapatkan serangan di dunia maya. Di samping itu, berdasarkan penelitian Dimitri Mahayana, seorang direktur lembaga riset Telematika Sharing Vision, yang dilakukan pada tahun 2013, menunjukan bahwa Indonesia mendapat 42.000 serangan di dunia maya per hari. Angka tersebut menurutnya menunjukan kerentanan yang harus segera diperbaiki.
Kasus cybercrime ternyata telah merambah dalam industri musik Indonesia. Penjualan musik dalam bentuk digital sekarang telah mencapai angka 60 persen , sedangkan 40 persen di antaranya penjualan secara fisik dalam bentuk CD dan DVD. Heru seorang Mahasiswa, mengaku sering mengunduh lagu secara ilegal. “Kalau lewat situs resmi yang pasti harus bayar, intinya mau yang gratis,” ujarnya. Hal itu juga senada dengan Ade, mahasiswa yang sering mengunduh lagu dari internet. Menurutnya mengunduh i legal lebih mudah dibandingkan melalui situs resmi di internet. “Kalau bayar kan harus buat semacam kartu kredit internet, jadi ribet. Terus ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Lagian takut juga kalau punya rekening online di internet, sekarang kan apa saja bisa di-hack,” tegasnya. Kasus mengunduh lagu ilegal di Indonesia padahal telah merugikan pelaku industri musik sampai triliunan rupiah. Sebelumnya mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pernah mengungkapkan bahwa potensi kerugian industri musik akibat pembajakan diperkirakan mencapai Rp 4,5
Kejahatan di dunia nyataterlihat jelas fisiknya.
Sedangkan cybercrime tidak Wulan
Imam
Hid
ayat
/ N
uans
a
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 10
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
LIPUTAN UTAMA
triliun per tahun.Penanggulangan Cybercrime
Heri Purwanto, dosen Fakultas Hukum UMY, mengungkapkan bahwa pemerintah dalam hal cybercrime sudah mengupayakan penangangan dan penegakan hukum. Sejak tahun 2008 pemerintah sudah mengatur tentang kejahatan ini dalam undang-undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Untuk mengurangi dan menghilangkan kejahatan tersebut, sebelum tahun 2008 pemerintah menggunakan KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) dalam menegakan hukum pada kejahatan cybercrime. Namun perkembangan kejahatan itu cenderung meningkat dari tahun ketahun, sehingga perlu ada aturan pendukung lain.
Dalam hal realisasi hukum cybercrime, Heri berpendapat bahwa hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya kasus yang diproses dan masuk ke pengadilan.
tidak mudah dalam proses acaranya. “Pembuktian dakwaan cybercrime harus menguji tentang cyber act berdasarkan bukti digital (digital evidence) dan criminal responsibi l i ty -nya. Cybercr ime sendir i dalam perkembangan kejahatan juga semakin canggih dilakukan, tetapi dengan aturan yang sudah dimiliki pemerintah saya kira sudah bisa digunakan untuk memerangi kejahatan cybercrime ini,” papar Heri.
Berkaitan dengan hal yang sama, Wulan mempunyai pendapat bahwa penegakan hukum tersebut terutama kepada pelaku cybercrime masih belum maksimal. “Hukumnya terlihat masih setengah-setengah dikerenakan batasan-batasan terhadap pengguna cyber di indonesia masih tidak jelas. Sehingga memudahkan pelaku cybercrime bertindak. Ditambah kita hidup di global village (dunia global), di mana pengguna internet di dunia sangat banyak dan pengguna akun di negara juga sangat beragam. Sehingga untuk men-track orang itu jadi susah, siapa pemiliki akun ini, dimana aslinya berasal,” ungkapnya. (Arif, Nms, Awan)
Pada Nuansa Kabar edisi April 2015 di rubrik 'Berita Utama' kami mengklarifikasi bahwa saudara Muhammad Dedy Yanuar mengundurkan diri dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bukan dalam jabatan Menteri Luar Negeri, namun dalam jabatan staff Kementerian Luar Negeri BEM KM UMY. Kami atas nama Lembaga Pers dan Penerbitan Mahasiswa (LPPM) NUANSA UMY memohon maaf kepada seluruh pihak yang merasa dirugikan. Atas perhatian teman-teman, kami mengucapkan terima kasih. SALAM PERSMA!
KLARIFIKASI
Maraknya memeyang beredardi dunia maya dapat mengarah kepada tindakan cybercrimeberupacyberbullying.
Redaksi
Foto
: B
erba
gai S
umbe
r
11 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR SEPUTAR KAMPUS
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
erkembangnya teknologi digitalisasi di era modern sekarang banyak inovasi baru Byang mengaplikasikan dalam bentuk
digital. Kemudahan dalam penggunaan hampir dirasakan semua kalangan masyarakat yang memiliki taraf pengetahuan teknologi. Sarana pengaksesan teknologi digitalisasi memiliki jenis yang beragam, mulai adanya personal komputer sampai gadget. Seringkali dijumpai di berbagai tempat, kantor maupun tempat belajar, tidak ada manusia yang terlepas dari teknologi digital. Digitalisasi menjadi peran penting untuk mempermudah dalam pengaksesan data yang dibutuhkan, terutama bagi kalangan mahasiswa. Dalam pengaksesan informasi kini semakin mudah dengan datangnya website. Membaca berita, artikel, ataupun mencari jurnal, serta membaca materi belajar juga melalui media digital. Fasilitas belajar di Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) saat ini telah beralih pada sistem digital.
Dengan segala fasilitas yang ada, Perpustakaan Pusat UMY mampu meraih akreditasi A dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia serta penghargaan dari Badan Standar Nasional Indonesia (BSNI). Beberapa sistem telah dicoba untuk dikembangkan. Seperti sistem perpustakaan secara online, e-book dan sistem digitalisasi lainnya dengan tujuan untuk mempermudah para mahasiswa mengakses buku-buku, jurnal, makalah dan skripsi atau yang lainnya. “Digitalisasi di perpustakaan
UMY antara lain yang telah kita lakukan pertama pada koleksi langka”, terang Lasa HS, Kepala Perpustakaan Pusat UMY pada Selasa (19/5). Penerapan koleksi langka tersebut disebabkan buku yang usianya tua mengalami pelapukan sehingga perlu diselamatkan isinya. Koleksi langka yang dimiliki oleh perpustakaan antara lain Al-Quran yang terdapat terjemahan bahasa Jawa serta tulisan-tulisan tangan lain.
Sebagai kampus islami UMY memiliki banyak koleksi kitab-kitab arab yang perlu diselamatkan. Pihak perpustakaan telah melakukan digitalisasi pada reposetory yang terdiri dari tugas akhir, skripsi, tesis, desertasi, laporan penelitian, e-book, serta publikasi UMY. Hasil skripsi dari mahasiswa telah masuk dalam proses digitalisasi, karena mahasiswa menyerahkan dalam bentuk softcopy dan hardcopy,” tegas Lasa. Beliau menjelaskan, adanya skripsi dalam bentuk softcopy
Raih Akreditasi A,
Perpustakaan UMY Digitalisasikan Koleksi Langka
Perpustakaan pusat UMY meraih akreditasi A dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia serta penghargaan dari Badan Standar Nasional Indonesia
(BSNI)D
okum
en L
PP
M N
uans
a
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 12
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
SEPUTAR KAMPUS
langsung dapat diunggah dan diakses dari manapun melalui web. Untuk mengunduh skripsi hanya bisa pada bab satu dan dua, bila ingin membaca penuh hasil skripsi dapat dilihat di perpustakaan. Sementara itu, olah digitalisasi hasil tesis mahasiswa strata dua masih sampai di bagian abstrak. Keterbatasan tenaga karyawan di perpustakaan menjadi kendala untuk pemindahan ke bentuk digital.
Selain hasil skripsi dan tesis juga terdapat buku elektronik (elektronik book), diperoleh dari hasil para dosen yang belajar di dalam maupun di luar negeri yang baru terpasang (terunggah di web) sebanyak 664 buku. Pengaksesan buku tersebut hanya dapat dibaca di dalam kampus dengan tujuan keamanan hak cipta pembukuan yang nantinya dapat diklaim penerbit. Buku elektronik di perpustakaan UMY memperoleh bonus dari langganan data base E-journal dengan nama JSTOR sebanyak 3000 judul selama tiga bulan. Setiap hari menugaskan enam orang untuk mengunduh e-book sesuai dengan bidang fakultas. Judul buku yang diambil terbatas hanya pada jangka tahun 2013-2014. Kemudian publikasi UMY menerbitkan artikel para dosen yang pernah diterbitkan oleh majalah atau jurnal di perpustakaan.
Untuk meningkatkan mutu keilmuannya
mahasiswa perpustakaan UMY lebih banyak dalam berlangganan e-journal. Sementara itu mengingat sistem digitalisasi di perpustakaan UMY ini belum berlangsung lama, masih terdapat kekurangan. Di antaranya minimnya e-book yang disediakan pada sistem digitalisasi UMY tersebut. Sebagian besar yang disediakan adalah jurnal-jurnal. Selain itu seringkali sumber-sumber yang tercantum, tidak dapat diakses secara menyeluruh, hanya ada beberapa saja yang dapat diakses. “Misal, dari empat sumber yang tercantum, hanya ada satu atau dua sumber yang dapat diakses,” ungkap Khairul, mahasiswa Hubungan Internasional angkatan 2013.
Kelebihan dari sistem digital ini sendiri dinilai masih belum terasa. Namun tidak menutup kemungkinan para karyawan perpustakaan UMY ini melanjutkan sistem digitalisasi yang telah ada. Bagaimanapun, ini sudah lebih baik dibanding tidak ada sama sekali. Fasilitas lain seperti koleksi buku yang lengkap, komputer yang menyediakan jurnal-jurnal, warung makan untuk menambah asupan mahasiswa ketika membaca di perpustakaan dan lain sebagainya perlu ditingkatkan. Lebih pentingnya dalam penyediaan tempat untuk perpustakaan yang lebih besar dan luas, serta gedung khusus untuk perpustakaan, sehingga perpustakaan tidak harus bercampur dengan ruang kelas atau lain sebagainya. “Bagus tidaknya sebuah universitas dapat dinilai dari perpustakaannya,” tutup Khairul. (indah/gwr)
Perpustakaan telah melakukan digitalisasi pada reposetory yang terdiri dari tugas akhir, skripsi, tesis, desertasi,
laporan penelitian, e-book, serta publikasi UMY.
Bagus tidaknya sebuah Universitas dapat dinilai dari perpustakaannya
Khairul
Foto
: um
y.ac
.id13 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR OPINI
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
Mari bertekateki dulu,Mungkin sebagian dari anda pernah mengerjakan
pertanyaan seperti ini; sebuah teratai yang tumbuh persis di tengah sebuah kolam mengalami pertumbuhan kelopak yang berlipat ganda setiap harinya. Dengan lebar kolam sebesar 50 meter persegi, pada hari ke 100, kelopak teratai telah memenuhi persis seluruh permukaan kolam. Pertanyaanya, pada hari ke berapakah kelopak teratai memenuhi hanya separuh kolam?
Itu adalah salah satu contoh pertanyaan eksponen. Sebagian dari Anda mungkin telah dengan cermat menjawab pertanyaan tersebut, sebagian yang lain mungkin masih mengutak-atik angka dan menghubungkan beberapa variabel yang telah diketahui.
Besaran eksponen adalah sebuah besaran yang naik menurut deret ukur dengan suatu persentase tetap dari seluruh besaran itu dalam jangka waktu tertentu. Dan itu pun terjadi di dunia pendidikan di teknologi informasi kita. Sambil nantinya kita akan mencocokkan jawaban
kita, mari kita simak fakta-fakta menarik sekaligus mencengangkan dari perkembangan teknologi dan pendidikan yang menandakan bahwa kita berada pada waktu dan pertumbuhan yang eksponensial.
Tahukah Anda bahwa di Amerika Serikat, satu dari empat pekerja baru bekerja pada atasan mereka kurang dari setahun. Dalam waktu empat tahun, satu dari dua orang pekerja baru bekerja dengan atasan mereka kurang dari lima tahun. Yang berarti, seorang mahasiswa yang akan lulus lima tahun mendatang akan menghadapi bursa kerja yang dua kali lebih kompetitif. Tahukan Anda, bahwa 10 jurusan yang paling dibutuhkan oleh banyak perusahaan pada tahun 2010 belum ada di tahun 2004. Yang berarti, kebutuhan dunia akan keahlian seseorang begitu cepatnya berubah. Tahukah Anda, ada sekitar 31 juta pengguna Google pada tahun 2013. Pada tahun 2006, angkanya masih 2,7 juta. Maka sekarang, nampaknya kita memiliki istilah baru selain B.C. (Before Century) yaitu B.G. (Before Google)! Waktu eksis radio untuk merambah di
Nisa Roiyasa :
Pendidikan dan Era Digital, Klopkah?
Kita hidupdi waktu
eksponensial
Dok
umen
LP
PM
Nua
nsa
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 14
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
OPINI
pasaran adalah 38 tahun, televisi 13 tahun, internet 4 tahun, Ipod 3 tahun dan facebook 2 tahun. Jumlah alat untuk mengakses internet pada tahun 1984 sekitar 1000 buah, tahun 1992 sekitar 1000.000, tahun 2008 sekitar 1 miliar.
Pada tahun 2000, ada sekitar 540.000 kata di bahasa Inggris, dan itu adalah lima kali lipat jumlahnya dari zamannya Shakespeare. Ada sekitar empat exabytes informasi yang bisa disampaikan pada satu tahun, dan itu sama dengan waktu 5000 tahun pada abad ke-18. Jumlah dari teknologi komunikasi selalu berlipat ganda setiap dua tahun, itu berarti, untuk mahasiswa teknik yang menempuh empat tahun kuliah, separuh dari yang mereka pelajari pada tahun pertama kuliah akan ketinggalan zaman di tahun ketiga kuliah mereka. Jepang telah menemukan kabel fiber optic yang bisa membawa 14 triliun bits per detiknya, pada tahun 2011 musik digital jauh lebih laris dibandingkan musik yang diedarkan secara fisik. Dan tahukah Anda, pada saat membaca artikel ini, 67 bayi lahir di Amerika, 274 bayi di Cina, 395 bayi di India, dan 700.000 lagu diunduh secara ilegal! Data-data tersebut dipaparkan oleh Gerald Donovan pada sebuah workshop pendidikan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tanggal 14 Maret 2015.
Bagaimana? Akankah pendidikan kita memilih untuk berkutat dengan materi lama dengan cara lama? Atau sedikit berbenah dengan menyampaikan materi lama dengan cara yang baru? Atau bergerak cepat menggapai ketertinggalan dengan memberikan materi baru dengan cara yang baru?
Pendidikan digital pada dasarnya mengarah pada kecenderungan alternatif yang ketiga. Permasalahannya menjadi pelik karena seluruh anak yang lahir setelah tahun 1990 adalah anak-anak Digital Asli (Digital Native). Sedangkan orang-orang yang lahir pada tahun sebelum
1990 adalah orang-orang Digital Imigran (Digital Immigrant), yaitu mereka yang berusaha berpindah dari zaman manual ke digital. Ada perbedaan mendasar antara dua generasi ini. Para generasi imigran lebih banyak berkutat dengan teks, sedangkan para generasi asli lebih banyak melihat gambar, mendengar suara, dan gabungan keduanya dalam bentuk video sebelum mendapatkan teks. Metode mendapatkan informasinya pun berbeda. Generasi imigran mendapatkan informasi dengan cara yang linear, satu per satu, tahap pertahap dari bab satu ke bab berikutnya dikarenakan alatnya yang masih manual, sebagian besar berupa kertas dan papan. Sedangkan generasi Digital Asli, era telah menyediakan mereka Hyperlinked Media Information. Informasi tersedia layaknya spyder web, berbagai macam sumber informasi bisa diakses dalam satu waktu dari segala arah.
Guru dan dosen adalah ujung tombak pendidikan yang bertanggung jawab mempersiapkan para generasi mendatang untuk siap menghadapi tantangan zaman. Dan untuk itu, mau tidak mau, melihat tantangan dan tuntutan di atas, sangat penting bagi guru dan dosen untuk memiliki pengetahuan up to date serta kemampuan yang terampil dalam menggunakan teknologi sebagai media pengajaran.
Web 2.0
Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah Web 2.0. Web 2.0 adalah generasi kedua setelah Web 1.0. Pada generasi kedua ini, internet dapat digunakan secara lebih interaktif yang memungkinkan adanya inetraksi secara langsung pada satu waktu walaupun berada pada lokasi yang berbeda. Di antara fitur-fitur internet 2.0 yang dapat digunakan antara lain Audacity, Animoto, Blog, Edmodo, dan aplikasi-aplikasi Google untuk pendidikan seperti Classroom App, Google Talk, Google Calendar, Google Form, Google Docs and Spreadsheets, Page Creator, Google Hangout, Google Presentation, dan lain-lain. Massive Open Online Course (MOOC)
MOOC sebuah situs pembelajaran online yang diselenggarakan oleh berbagai universitas dan institusi
Guru dan dosen adalah ujung tombak pendidikan
yang bertanggung jawabmempersiapkan generasi mendatang
Foto
: w
arsi
di.c
om
15 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR OPINI
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
bidang keilmuan dan tema-tema pembelajaran yang sangat beragam dibawakan oleh para dosen dan profesor kelas dunia bagi siapa saja dan kapan saja melalui koneksi internet. Selama mengikuti kursus, Anda juga bisa berinteraksi dengan peserta kursus yang lain dari seluruh dunia, berdiskusi, saling memberikan penilaian hasil kerja, dan presentasi. Penyelenggara kursus akan terus memantau perkembangan keterlibatan kita di dalam kursus. Beberapa kursus akan memberikan surat pernyataan yang telah ditanda tangani oleh situs penyelenggara MOOC dan universitas penyelenggara yang menyatakan bahwa kita telah mengikuti kursus beserta hasil yang kita dapatkan. Situs pembelajaran yang menyediakan MOOC antara lain; Coursera, edx, +ACUMEN, NovoED, dan @america.
Teknologi bisa menjadi alat yang sangat strategis untuk mengefektifkan waktu, tenaga, optimalisasi hasil
belajar, potensi, dan cakupan belajar yang lebih luas. Namun, bagaimanapun, teknologi hanyalah salah satu alat dan media yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan dalam penyampaian pengajaran. Yang terpenting dari itu semua adalah perandan kreativitas guru dalam membangun karakter anak didik yang kuat dan penanaman keilmuan yang mendalam. Komputer hanya bekerja bagi pengguna yang memiliki gagasan dan jari-jemari yang mengetuk-etuk tuts. Pembentukan gagasan besar itulah peran guru yang tidak dapat digantikan. Bagaimana dengan jawaban pertanyaan di atas? Tentu, jawabannya adalah, pada hari ke 99! Selamat memperdayakan teknologi untuk kemajuan pendidikan
......................................................................................................................
Nisa RoiyasaDosen Pusat Pelatihan BahasaUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
olitik bukan soal kebenaran, tapi kepentingan. Politik itu bukan soal siapa P“menghasilkan” apa, tapi soal siapa
“mendapatkan” apa. Itulah sebabnya, muncul adagium politik yang begitu populer di telinga kita, “tiada kawan atau lawan yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan abadi”.
Kita hidup di negeri nyaris tidak memiliki prinsip etika dan politik. Sejak rezim Orde Baru tumbang, kita seperti berada dalam titik nadir ketidakjelasan. Bahkan, kita belum sepenuhnya mengerti dengan konsep dan sistem demokrasi itu sendiri. Demokrasi dalam konteks ini tidak hanya bisa dipahami sebagai tujuan, tapi sekaligus cara bertindak. Yakni, tindakan yang berakar pada kekuatan lokal, namun berperan strategis dalam tataran global. Apa yang dapat kita rasakan dari sistem yang konon dapat memberikan jaminan bagi seluruh warga untuk hidup makmur dan sejahtera. Inilah kenyataan yang tengah kita hadapi. Bahkan sampai saat ini, kita seolah masih bingung, ada apa dengan Indonesia?
Tul i san in i memang t idak bermaksud menghadirkan semacam “teori baru” untuk meruntuhkan teori-teori sebelumnya tentang politik, negara, atau kekuasaan. Tulisan ini hanyalah sebentuk refleksi sebuah bangsa yang begitu muak dengan segala konsep politik dan kekuasaan yang pada ujung-ujungnya bermuara pada satu kenyataan pahit, yakni tidak terpenuhinya hak-hak rakyat.
Dalam konteks inilah kita bisa memahami bahwa “janji politik” yang sering kita dengar dalam setiap Pemilihan Umum (Pemilu) itu tidak lebih hanyalah bagian dari instrumen politik yang sengaja dikonsep demi dan untuk kepentingan sesaat. Janji-janji politik kerap kali kita
dengar dari sekian banyak calon dari masing-masing partai elit, yang semua itu tak memiliki titik korelasi sedikit pun dengan apa yang elak mereka lakukan, kecuali menumpuk materi sebanyak-banyaknya dan sepuas-puasnya.
Maukah kita dengan semua itu? Tentu! Jika kita mengaku masih memiliki hati nurani dan prinsip hidup yang tidak mudah digadaikan, tentu kita akan merasakan bahwa program pemerintah, baik daerah maupun pusat, yang dirumuskan dari janji-janji yang pernah dikampanyekan, bahkan bersumpah di hadapan rakyat, tak lebih hanyalah omong kosong belaka. Sebab, janji politik itu berhubungan dengan “kepentingan umum”, sementara apa yang kelak mereka lakukan sama sekali tidak memprioritaskan itu. “isi kantong lebih dahulu, baru ngurus rakyat”.
Politik Bangkai
Ahmad MustaqimMahasiswa Ilmu HukumUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
POLITIK Arif
/Nua
nsa
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 16
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
OPINI
etnis Myanmar dengan dikeluarkannya Burma Citizenship
Law 1982. Pada pasal 3 Burma Citizenship Law dikatakan
bahwa kelompok etnis yang telah menetap di satu wilayah
yang termasuk ke dalam Negara (Burma) dari perode 1185
SM, 1823 masehi adalah warga negara Burma. Dalam
pasal ini seharusnya etnis Rohingya mendapat
kewarganegaraan Myanmar. Namun pada pasal 4
dinyatakan bahwa, “The Council of State may decide
whether any ethnic groups is national or not” dan
pemerintah Myanmar menyatakan bahwa Rohingya
bukan bagian dari Myanmar.
Inilah yang membuat etnis Rohingya pada awal
kedatangannya di Aceh sempat dihalau oleh TNI, karena
khawatir akan membawa permasalahan sosial baru.
Selain itu juga di Indonesia sendiri tidak ada payung
hukum yang kuat untuk para pengungsi Rohingya
tersebut.
Untuk itu atas nama kemanusiaan, Indonesia harus
segera membuat payung hukum sementara untuk
memberikan suaka politik bagi para manusia perahu ini.
Entah itu dalam bentuk keputusan presiden atau apapun
agar Indonesia punya alasan untuk menampung mereka.
Kita buktikan bahwa manusia tidak lantas kehilangan sifat
kemanusiaannya, hanya karena hukum yang dibuatnya
sendiri.
Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami,
mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu
penciptaan atau sebagai gejala yang bersifat istimewa dan
mulia. Memiliki kekuatan untuk memilih dan
menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami.
Dalam sosiologi, manusia dibedakan menjadi dua, yaitu
manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai
makluk sosial. Singkatnya, manusia sebagai makhluk
individu yaitu yang berkaitan dengan unsur jasmani dan
rohani, unsur fisik dan psikis, serta unsur jiwa dan raga.
Sedangkan manusia dikatakan makhluk sosial karena
pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain.
Beberapa waktu ini manusia kembali diuji oleh
hukum yang dibuatnya sendiri. Sifat alami manusia
(kemanusiaan) dibenturkan oleh hukum yang katanya
dibuat dan disepakati untuk mengatur perilaku manusia.
Pengungsi Rohingya adalah contoh yang seakan membuat
manusia kehilangan sifat alaminya karena hukum yang
dibuatnya sendiri.
Rohingya adalah kelompok etnis dari Bangladesh
yang telah bermukim di negara bagian Rakhain di
Myanmar sejak abad ke-7 Masehi. Walaupun telah
berabad-abad tinggal di Myanmar, pemerintah Myanmar
menganggap bahwa Rohingya termasuk dalam etnis
Bengali sehingga tidak dapat diakui sebagai salah satu
Hilangnya Sifat Kemanusiaan pada Manusia
Abdul Rais KaharuddinMahasiswa Ilmu KomunikasiUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
Foto
: fre
emig
ratio
ngen
ts.o
rg
17 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
Kurus, Keriput, Kumal, Tua Renta, sedang berjalan membawa karungSuara langkah di pagi buta, kini menjerit menggerogoti perut yang kosong
Tatapan yang layu dengan penuh keikhlasan, tersenyum tak berdaya dalam hidup ketiadaan
Apalah daya, oh cakrawala, ini adalah surat tangisan penindasan
Wahai Negeriku, suara ini terdengar samar-samarRasanya ingin kurangkul sesosok lupa kebodohan,
lupa kemiskinan ,lupa tangisan dan lupa penindasan itu.Tetap saja Merintih, suaranya tetap terasingkan di pojok lautan nirwana
Menggema sampai keujung nestapa
Lapar tetap saja laparPerubahan yang kini kudambakan, rasanya sedang berjalan di batas impian
Hembusan napas ini adalah akhir dari segalanyaAkhirnya kubertanya pada alam, benang cinta yang kusut ini,
sampaikanlah pada Tuhan.
Ruang
Sastra
Lapar
Imam H/Nuansa (Lalu Khaidir Ali)
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 18
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
AGAMA
Mendengar nama ISIS seolah-olah mengajak kita
berhalusinasi akan kekejaman terorisme, gerakan
transnasional yang menakutkan. ISIS diposisikan sebagai
ancaman berbahaya melebihi bahaya komunis.
Banyaknya gerakan-gerakan teror i sme yang
mengatasnamakan Islam seolah-olah menjadi
representasi buruk bagi Islam di mata dunia. Nama ISIS
dalam bahasa Arab disebut Ad-Daulah al- Islamiyyah fie
al-Iraq wa syam, sementara dalam bahasa Inggris ditulis
dalam beberapa versi. Ada yang menyebutnya Islamic
State in Iraq and the Levant (ISIL) atau Islamic State in Iraq
and Syria (ISIS). Terakhir diberi nama Islamic State (IS)
s a j a . S e d a n g k a n m a s y a r a k a t I n d o n e s i a
menerjemahkannya sebagai Negara Islam Irak dan Suriah
(Risalah Mujahidin, edisi 35, April 2015). Bila mengingat
kasus terorisme seperti Al-Qaeda yang selalu
distigmatisasikan dengan gerakan Islam, begitu pun ISIS,
yang sebenarnya adalah kamuflase Amerika.
“ISIS itu hingga sekarang kan masih menjadi
misteri ya karena di dunia maya juga beredar kabar bahwa
ISIS itu diciptakan oleh Amerika. Entah kita percayai atau
tidak tapi tulisan tentang itu memang ada. Amerika kan
sudah terkenal seperti itu, dia mempunyai standar ganda.
Di satu sisi dia pura-pura baik sedang dari belakang dia
menikam,” tutur Muhammad Nur Islami, Dr. SH., M. Hum
selaku dosen mata kuliah Hukum Internasional, Fakultas
Hukum.
Perlu diingat bahwa di Indonesia sendiri,
penjajahan yang dilakukan bangsa lain tidak hanya hanya
berupa penjajahan fisik melainkan juga penjajahan
ideologi. Contohnya saja pada masa penjajahan Belanda,
Christian Snouck Hurgronje, seorang sarjana Belanda,
berhasil membuat kesan kepada orang-orang pribumi
bahwa ia masuk Islam. Ia sempat menunaikan ibadah haji
dan mengganti namanya menjadi Abdul Ghaffar. Setelah
mendapatkan pengetahuan tentang budaya Islam di
Aceh, akhirnya ia merancang strategi yang secara
signifikan membantu menghancurkan perlawanan dari
penduduk Aceh dan memberlakukan kekuasaan kolonial
Belanda pada mereka. Jadi, bukan tidak mungkin jika
ideologi ISIS dapat dengan mudah terinternalisasikan
kepada masyarakat Indonesia, apalagi bila ditunjang
dengan perkembangan teknologi informasi saat ini.
Propaganda yang dilakukan oleh gerakan yang
dipimpin oleh Abu Bakar Al-Baghdadi ini banyak menuai
kontroversi. Tidak hanya menerapkan hukuman mati bagi
Islam yang Mulai Rusak dari Dalam
Foto
: vi
rals
urvi
val.c
om19 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR AGAMA
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
tawanan perang, namun mereka juga bertindak membabi
buta di jalanan umum dengan menembaki warga sipil.
Kekejaman ini dengan terang-terangan di unggah ke situs
Yo u Tu b e s e b a g a i v i d e o p r o p a g a n d a u n t u k
memperlihatkan arogansi dan kekuatan mereka. Hal ini
jelas-jelas bukanlah cerminan dari ajaran Islam khususnya
ajaran jihad. Seperti dilansir dari Risalah Mujahidin
(04/2015) bahwa kekejaman ISIS itu mencontoh metode
eksekusi CIA yang kemudian mereka publikasikan lewat
media sosial. “ Kelompok teroris ISIS menggunakan teknik
penyiksaan yang diciptakan oleh dinas intelejen AS, CIA,”
demikian dilaporkan media AS terkemuka The
Washington Post (WP) beberapa waktu lalu.
Memasuki tahun kelima perang di Suriah, ISIS
telah banyak menimbulkan kerugian baik dari segi
infrastruktur dan perekonomian. Hal ini menuai perhatian
organisasi internasional Badan Pengungsi PBB yang
menyatakan bahwa perang Suriah telah menyandang
predikat 'darurat kemanusiaan terbesar zaman ini'. “Kita
jangan terkecoh dengan tindakan PBB. Pemberi dana
terbesar PBB adalah Amerika. PBB itu pura-pura
mengambil tindakan tapi dibelakangnya ada agenda lain.
Misalnya seperti kasus Palestina-Israel. PBB mendukung
Palestina merdeka tapi di sisi lain dia (Amerika) berdiri di
belakang Israel. Bila dalam kasus ISIS ini, Amerika
mencoba mengadu domba sesama Islam yaitu Suni dan
Syi'ah karena dua kelompok ini merupakan kelompok
Islam terbesar di dunia. Cara ini pernah digunakan saat
mereka ingin menghancurkan komunis. Mereka
meminjam tangan orang Islam melalui Osamah bin Laden
untuk menghancurkan komunis di Afganistan. Jadi sudah
terlihat bahwa tujuan dibentuknya ISIS adalah untuk
menghancurkan Islam dari dalam. “Kan kalo pake nama
Islam maka akan banyak orang Islam yang terkecoh dan
malah mendukung gerakan ini,” ungkap Nur Islami
(26/05).
Kecurigaan tentang gerakan ISIS sebagai gerakan
yang memecah belah kaum muslimin di seluruh dunia
menguat ketika mantan pegawai badan intelejen Amerika
Serikat, National Security Agency (NSA) sekaligus mantan
anggota CIA yang kini bermukim di Rusia, Edward
Snowden mengungkapkan di beberapa media
internasional bahwa ISIS bukan murni organisasi militan
Islam melainkan bentukan kerja sama dari badan intelejen
Inggris (MI6), Amerika (CIA) dan Israel (Mossad) (Risalah
Mujahidin, April 2015).
Di Indonesia sendiri, kasus ini telah mendapat
perhatian dari pemerintah yaitu dengan mengawasi
keberangkatan WNI ke negara-negara Timur Tengah agar
mempersulit WNI untuk bergabung dengan ISIS. “Salah
satu cara mengant is ipas inya adalah dengan
memahamkan kasus ini bahwa sebenarnya gerakan ini
bukan Islam, supaya anak-anak muda itu diberikan bekal
bagaimana berislam yang benar dan tidak mudah
terprovokasi pada gerakan-gerakan yang salah. Jadi ini
hanyalah salah informaasi saja dan inilah yang sengaja
dibuat kaum Yahudi yaitu perang informasi. Oleh
karenanya kita harus bersiap segera dengan seminar-
seminar untuk memahamkan hal ini kepada seluruh
masyarakat,” tambah Nur Islami saat menutup sesi
wawancara.
ISIS dibentuk dengan tujuanuntuk menghancurkan Islam
dari dalam. Nur Islami
Foto
: m
atrix
bob.
wor
dpre
s.co
m
Adib Aryanda Life is noise or ''no easy''
Syamsuri AdiMenantang keterbatasanmengejar kehidupan
FajarMasih terdengar sayup-sayup warna-warni dunia
FOTOGRAFI Atas inisiasi kerjasama dengan UKM RPC UMY
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 22
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
RESENSI
uku karangan Fenty Effendy, seorang penulis yang telah melahirkan beberapa Bbuku. Buku tulisannya kali ini mengangkat
tentang lahirnya acara talkshow bertemakan politik yaitu Mata Najwa yang dipandu oleh seorang presenter berintegritas, Najwa Shihab. Sampul buku yang bergambar sosok Najwa Shihab ini, berisi mengenai awal mula berdirinya acara talkshow. Ketika episode pertama pada tahun 2009 menayangkan tema “Dunia dalam kotak ajaib”.
Pada episode tersebut menceritakan bagaimana dahsyatnya sebuah benda televisi dapat merubah segalanya, dapat memutar balikkan sebuah fakta yang ada. Padahal trending topic pada waktu itu adalah skandal Bank Century yang sangat hangat. Kemudian di
halaman-halaman selanjutnya terdapat beberapa lanjutan episode yang dikemas secara ringkas dan mengena bagi pembacanya yang awal-awal munculnya acara talkshow ini tidak mengikutinya. Dengan didukung gambar-gambar yang menambah penjelasan dari tulisan yang ada.
Di dalam buku ini pun menceritakan bagaimana proses Mata Najwa mendapatkan perhatian dari para penonton. Selama 5 tahun berikutnya Mata Najwa sudah banyak peminatnya, di buku ini pun mengambil beberapa episode yang dianggap sangat menarik misalkan dari pemilihan presiden baru pada tahun 2014 lalu, hingga wawancara dengan artis nyentrik Farhat Abbas. Kemudian pada akhirnya acara ini pun setelah menarik perhatian dari para penonton, mereka mendapatkan beberapa penghargaan bergengsi yang paling terbaru yaitu TV Program of The Year, nominee, Indonesia Choice Awards, di tahun 2014.
Tidak dipungkiri jika buku ini sangat menarik bagi seluruh kalangan. Tidak lepas juga bagi seorang generasi penurus bangsa, dapat membaca buku ini agar dapat menggugah semangatnya kembali dalam merubah bangsa ini. (Nina)
Judul :
Penulis :
Penerbit :
Tahun terbit :
Halaman :
Mata Najwa, Mantra Layar Kaca
Fenty Effendy
Media Indonesia Publishing
2015
325 lembar
BUKU
“Anak muda, mari ubah orientasi, tak terjebak gaya hidup menumpuk materi. Hidup
jujur sederhana, menolak jalan instan menghalalkan segala cara"
23 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR RESENSI
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
alk In Silence merupakan film pendek
karya Unit Kegiatan Mahasiswa MM Kine TKlub UMY. Film ini diawali dengan adegan
sepasang kekasih di sebuah cafe yang saling
memperdebatkan konsep pernikahan mereka. Sang Pria
menginginkan untuk memakai adat Palembang,
sedangkan sang Wanita bersikeras untuk memakai adat
Jawa. Perdebatan pun berlanjut ketika mereka
membicarakan masalah biaya pernikahan mereka. Sang
pria kesal, ia menilai bahwa sang wanita terkesan egois
karena hanya mau didengarkan tetapi tidak mau
mendengarkan orang lain. Di sisi lain cafe, ada dua orang
lainnya yang tidak saling mengenal satu sama lain.
Mendengar perdebatan pasangan tersebut, kedua orang
ini mengingat masalah yang lebih pelik yang mereka
pernah hadapi, yaitu perbedaan agama.
Melalui masalah yang dihadapi pasangan
tersebut, film ini mencoba untuk memberikan pesan
bahwa di samping masalah yang kita hadapi, ternyata ada
orang lain di sekitar kita yang mempunyai masalah yang
lebih berat. Film ini juga banyak mengajarkan tentang
bagaimana menghadapi setiap masalah dengan kepala
dingin. Karena di balik setiap masalah, pasti ada solusi
untuk menyelesaikannya .(Asni)
Judul Film:
Produser:
Sutradara:
Editing:
Talk in Silence
Shindy Dewi S.F
Aam Endah R.
Puspita T.J
Pemain/Cast:
Tahun Pembuatan:
Durasi/waktu:
Pria 1: Triadi Wicaksono
Wanita 1: Adska Dora
Pria 2: Reza Fernando
Wanita 2: Nova Sukaria
2014
6 menit 54 detik
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 24
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
WAWANCARA
ksistensi sebuah universitas merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari Ebagaimana universitas tersebut dapat
memiliki daya saing di antara banyaknya universitas, khususnya di Indonesia. Eksistensi tersebut dapat dilihat salah satunya dengan tingkat popularitas perguruan tinggi yang bersangkutan di mata masyarakat.Website merupakan salah satu bentuk fasilitas digital yang banyak digunakan oleh kebanyakan instansi termasuk bagi universitas. Website universitas sebagai salah satu media informasi utama baik untuk kalangan internal maupun eksternal universitas merupakan salah satu indikator apakah universitas tersebut dikenal luas oleh masyarakat atau tidak.
Berangkat dari hal tersebut, disusun peringkat universitas-universitas berdasarkan tingkat akses masyarakat terhadap website resminya. Webometrics dan 4ICU (4 Internal Colleges & Universities) merupakan dua lembaga yang bergerak dalam menyusun peringkat universitas-universitas di dunia termasuk di Indonesia berdasarkan website yang dimiliki oleh universitas tersebut. Lantas bagaimana dengan peringkat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) atas penyusunan peringkat tersebut? Berikut petikan wawancara eksklusif Lembaga Pers dan Penerbitan Mahasiswa (LPPM) Nuansa
UMY dengan Miftahul Yaum, Kepala Urusan Aplikasi Biro Sistem Informasi (BSI) UMY.
Bagaimana peringkat UMY di Webometric sekarang?“Rilis terakhir bulan Januari 2015, kita ada di peringkat 22 dari 400 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, itu kita masih yang terbaik se-DIY dan Jawa Tengah.”
Bagaimana mekanisme penilaiannya?“Google sebagai mesin pencari sudah punya aturan dalam hal penilaian ini, aturan tersebut diumumkan di website Webometrics, nah kita berusaha menyesuaikan aturan itu. Aturan itu tidak sama terus, tapi setiap enam bulan sekali berubah sehingga rilis peringkat terbaru dilakukan setiap enam bulan.”
Peringkat Webometric terbaik yang pernah diraih UMY?“UMY pernah mendapat peringkat 12 se-Indonesia pada tahun 2011, saat itu UMY merupakan PTS (Perguruan Tinggi Swasta) yang memiliki peringkat terbaik secara nasional dari 400 universitas di Indonesia yang terindeks oleh Webometrics, kalau jumlah universitas di Indonesia ya lebih dari itu. Semua situs yang berinduk ke umy.ac.id akan dihitung oleh search engine.”
Miftahul Yaum : Kepala Urusan Aplikasi Biro Sistem Informasi UMY
“UMY Masih Terbaik Se-DIY dan Jawa Tengah”
Dok
umen
LP
PM
Nua
nsa
25 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR WAWANCARA
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
Bagaimana dengan peringkat UMY yang dirilis oleh 4ICU?“Tidak beda jauh dengan peringkat di Webometrics, terakhir UMY peringkat 25 se-Indonesia. Indikator yang digunakan oleh kedua organisasi ini berbeda, meskipun biasanya hasil penilaian tidak akan berbeda jauh sebab yang dinilai ya itu-itu saja, hanya saja aturannya yang bervariasi.”
Apa saja usaha-usaha yang dilakukan kampus untuk mengoptimalkan website kampus?“Jumlah website-nya kita tambah, misal dulu ada 10 page, kita tambah menjadi 20 page, sub domain juga kita tambah, jadi nantinya tiap prodi, fakultas, dan unit organisasi di bawah UMY harus punya website yang berinduk di umy.ac.id. Ditambah lagi blog mahasiswa, beberapa bulan lagi kita akan kembali mengadakan kontes blog untuk menaikkan akses mahasiswa ke website UMY. Semakin banyak diakses dan dikunjungi maka akan menambah nilai.”
Berbicara tentang blog mahasiswa, apakah fasilitas ini sudah optimal digunakan oleh mahasiswa?“Waktu peringkat kita juara satu dulu, blog mahasiswa ini lagi ramai-ramainya. Kalau ada kompetisi begitu banyak mahasiswa yang ikut, karena hadiahnya cukup menarik waktu itu seperti smartphone dan netbook. Kemudian sekarang agak menurun, nah sekarang ini kondisi terakhir sepi dan juga kebetulan servernya juga sedang down, nanti kita akan ajukan lagi ke pimpinan untuk menggalakkan lagi dengan mengadakan kembali kompetisi blog, servernyajuga akan kita perbarui.”
Apa saja pengaruh atas peringkat ini bagi kampus? Adakah pengaruh ke akreditasi?“Untuk kepentingan branding, nanti kita pasang di iklan bahwa misalnya kita PTS peringkat terbaik di Indonesia. Setidaknya kita memiliki images bahwa kita punya keunggulan dari yang lain. Tidak, tidak ada pengaruh penilaian tersebut dalam hal akreditasi.” (Yusuf)
Grafik Peringkat Webometric dan 4ICU UMY (diolah dari berbagai sumber)
Tampilan web Webometricyang menyajikanpemeringkatanuniverstas di dunia
Foto
: w
ebom
etric
s.in
fo
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 26
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
khir-akhir ini banyak bermunculan tokoh muda yang
menginspirasi. Salah satunya adalah mahasiswa AUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini
yang mampu menorehkan prestasi emasnya di ajang Internasional.
Ahmad Jawwad mahasiswa Hubungan Internasional (HI) angkatan 2011,
berasal dari Makassar telah mendapatkan penghargaan di ajang 24th
Harvard World Model United Nation (WMUN) 2015 di Korea Selatan.
Jawwad mendapatkan penghargaan terbaik kategori Sosial Venture
Challenge (SVC) Resolution Project, di mana setiap perwakilan
menyampaikan project sosialnya. Acara tahunan yang diselenggarakan
oleh Harvard University, mempertemukan delegasi mahasiswa dari
seluruh universitas di dunia. Acara WMUN ke-24 ini dilaksanakan
International Exihibation Center (INTEX) Seoul, Korea Selatan pada
tanggal 16-20 Maret 2015 lalu.
Proyek yang ia ambil mengangkat tentang Cancer Care. Sebuah
kegiatan yang membantu anak-anak di Yogyakarta bagi penderita kanker.
Jawwad memilih Cancer Care karena sebelumnya bersama temannya
Asep mempunyai kenalan dari Yayasan untuk anak kanker. “Mengingat
rendahnya kepedulian dan pengetahuan masyarakat Yogyakarta
terhadap kanker, serta bantuan yang minim untuk yayasan kanker itu,
dari situlah saya dan teman saya melihat ada kesempatan untuk
Ahmad Jawwad
Sang Inspirasi Muda, Inspirasi Dunia
Prestasi dapat diraih dengankemauandan kemampuanyang kita miliki
BIODATA
NAMA :Ahmad Jawwad
PRESTASI :2014- Delegasi Indonesia untuk International Youth Leader‟s Summit, De La Salle University, Manila, Filipina - Delegasi Indonesia untuk Asia-Pacific Forum on Youth Volunteerism to Promote Participation, Development and Peace at UN Conference Center, Bangkok, Thailand.- 10 Terbaik dalam Project Management Challenge 2014 di Southeast Asia : Project Management for ASEAN Development, Yogyakarta, Indonesia- Delegasi Indonesia untuk the 5th International Young Leaders Assembly di Bangkok, Thailand.
2015- Pemenang Social Venture Challenge di Harvard World Model United Nations, Seoul, South Korea.
Dok
umen
LP
PM
Nua
nsa
27 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR SOSOK
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
mengambil peluang tersebut,” terang Jawwad.
Keikut sertaan dalam lomba tersebut banyak hal
yang didapat diantaranya mendapatkan keuntungan yang
baik karena dia bisa membantu dan lebih peduli terhadap
penderita kanker. Jawwad mengatakan, “setahu saya se
Jateng-DIY hanya ada satu yayasan yang menampung para
penderita kanker. Selain itu di yayasan tersebut juga masih
kekurangan volunter, minim program dan rendahnya
kepedulian bagi para penderita kanker. Jadi melalui
program perlombaan tersebut saya mendapat benefit
untuk lebih peduli terhadap para penderita kanker”
Pada usia yang masih muda telah membuktikan
k e p a d a t e m a n - t e m a n n y a b a h w a i a d a p a t
mengembangkan kemampuannya. Karena menurutnya
Jawwad bukanlah tipikal orang yang suka mengalir dalam
pemikiran orang lain. Ketika banyak orang yang
menganggap remeh, Jawwad mampu menyingkirkan
anggapan tersebut dengan prestasinya.“ ada orang yang
mengatakan bahwa Universitas Muhammadiyah itu
swasta, tidak bisa bersaing, dan kurang dipandang sebagai
challenger ketika dalam suatu lomba, saya tidak suka
dengan pemikiran orang seperti itu,” ungkapnya. Selama
ini Jawwad telah meraih penghargaan seperti Top 10 in
Southeast Asia at Project Management Challenge di
Yogyakarta, Global Ambassador from Global Peace
Foundation and Global Young Leaders Academy di
Bangkok, dan Winner of Social Venture Challenge,
Harvard World Model United Nations di Seoul.
Mahasiswa yang pernah menjabat sebagai
sekretaris di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (BEM FISIPOL) ini banyak
memberikan motivasi kepada kita bahwa prestasi dapat
diraih bukan karena melihat bagaimana asal kita,
bagaimana asal sekolah kita. Tetapi dengan kemauan dan
kemampuan yang dimiliki apabila kita mampu untuk
mengembangkannya itu akan menjadi sebuah prestasi
bagi kita. Jawwad bukanlah seseorang yang berasal dari
sebuah kota yang besar. “Ibu saya berasal dari sebuah
desa yang kecil di NTB. Tetapi dia berhasil menjadi wanita
pertama yang mendapatkan gelar doktor di desa tersebut
dan dia juga adalah wanita pertama yang menginjakkan
kakinya di negara-negara lain. Itu salah satu motivasi saya
dalam mendapatkan sebuah prestasi,” kata Jawwad
mengutarakan motivasinya.
Di akhir perbincangannya dengan kami Jawwad
menyampaikan sebuah pesan yang memotivasi untuk
teman-teman UMY supaya tidak perlu rendah diri ketika
kita ingin mengikuti ajang internasional, karena saat ini
telah banyak mahasiswa UMY yang telah membuktikan
dengan membawa kemenangan di ajang internasional.
”Terus belajar dan mengembangkan diri serta jangan
hiraukan kata-kata orang lain yang meremehkan kita,”
pesan Jawwad. (ahp,asni)
Melalui program perlombaan tersebut saya mendapat benefit untuk lebih peduli terhadap para penderita
kanker
Jawwad
Walaupun berasal dari desa kecil, ibu berhasil menjadi wanita pertama yang
mendapatkan gelar doktor dan menginjakkan kakinya di negara-negara lain.
Itulah yang memotivasi saya.Jawwad
Dok
umen
LP
PM
Nua
nsa
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 28
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
SOSIAL
pa yang ada di pikiran kalian mengenai gay, lesbi ataupun waria? Apakah yang Aakan kalian lakukan ketika mengetahui
teman kalian adalah gay? Akankah kalian mengolok-olok atau merasa kasihan kepadanya?
Angka LGBT (Gay, Lesbi, Biseksual, Transgender) di Indonesia dilansir dari edisinews.com menurut Direktorat Jenderal Administrasi dan Kependudukan Kementerian Dalam Negeri mendata jumlah waria di Indonesia pada 2005 mencapai 400 ribu orang. Sedangkan pada 2008 terdata oleh data Yayasan Srikandi Sejati sebanyak 6 juta waria di Indonesia dan kemungkinan terus bertambah. Sedangkan hasil temuan dialog pada tanggal 27 Mei 2014 dalam Laporan Nasional Indonesia jumlah organisasi-organisasi LGBT di Indonesia relatif besar, terdiri dari: dua jaringan nasional dan 119 organisasi yang didirikan di 28 provinsi dari keseluruhan 34 provinsi di Indonesia, beragam dari segi komposisi, ukuran dan usia.
Dalam peraturan Undang-Undang di Indonesia, kolom jenis kelamin hanya tercantum dua saja, pria dan wanita. Ini jelas tertera dalam Undang-Undang Perkawinan (UU No. 1/1974) dan isi kartu penduduk
dalam Undang-undang Administrasi Kependudukan (UU No. 23/2006). Hal ini tentu saja menyulitkan bagi para LGBT yang hidup dalam masyarakat. Mereka susah dalam memperoleh layanan jasa, surat-surat apabila ingin melakukan perjalanan, mengurus izin usaha, dan lain sebagainya yang berhubungan dalam birokrasi pemerintah. Walaupun terkadang ada LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) ataupun organisasi yang membela hak-hak LGBT membantu mereka sehingga mendapatkan dispensasi dari pemerintah, namun, hal itu tak bisa selalu diandalkan. Dalam Laporan Nasional Indonesia tertulis bahwa tidak ada Undang-Undang yang secara eksplisit melarang pengungkapan dan penampilan gender yang berlawanan, ada beberapa kasus di mana orang mengubah gender-nya dalam dokumen pribadinya (tanya melakukan operasi perubahan kelamin terlebih dahulu), biasanya dengan maksud untuk menikah, tapi mereka kemudian dituntut dan dihukum dengan tuduhan pemalsuan identitas.
Sementara, dalam Peraturan Pemerintah No. 54/2007 tentang Adopsi, menegaskan bahwa orang tua yang mengadopsi tidak boleh berupa pasangan homoseksual. Namun, di Indonesia tidak ada undang-
LGBT Bukan Pelaku Kriminal
Foto
: fra
.eur
opa.
eu29 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR SOSIAL
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
undang anti-diskriminasi yang didasarkan pada orientasi seksual atau identitas gender. Semuanya diatur dalam Undang-Undang Dasar dan Undang-Undang Hak Asasi Manusia (UU No. 39/1999) yang menjamin perlindungan terhadap praktik diskriminasi atas dasar apapun. Begitu pula Undang-undang Tenaga Kerja (UU No. 13/2003) yang melarang diskriminasi dalam hubungan kerja. Namun dalam praktiknya, hal ini juga susah dilakukan. Undang-undang ini sangat sedikit diketahui di lingkungan komunitas LGBT dan belum pernah diterapkan di pengadilan dalam perkara yang menentang diskriminasi terhadap kelompok LGBT.
Penegakan hukum di Indonesia juga masih sangat rendah dan anggapan mengenai susahnya birokrasi di pengadilan ataupun kekhawatiran mengenai penyuapan, membuat orang berpikir dua kali untuk membawa kasus diskriminasi ke pengadilan. Itu pula lah yang sedang dihadapi oleh kaum LGBT dan aktivisnya. Bagi kaum LGBT yang beruntung, mereka tidak akan mendapatkan perlakuan negatif dari lingkungan di sekitarnya. Ataupun tak akan berurusan dengan para penegak hukum. Namun, beda halnya bagi kaum LGBT yang menjadi 'gelandangan', pengamen, ataupun mereka yang suka 'mangkal' di malam hari. Mereka menghadapi pengalaman pahit berurusan dengan aparat keamanan, bahkan mungkin lebih menyedihkan, dianiaya. Sering kali pemeriksaan KTP oleh kepolisian atau razia terhadap “orang yang tidak diinginkan” menjelang diadakannya acara-acara penting seperti kunjungan kenegaraan atau pertandingan olah raga juga berdampak buruk pada kaum LGBT. Mereka yang terjaring dan ditahan dalam razia seperti ini dapat mengalami perlakuan buruk, baik secara fisik maupun seksual, ataupun terpaksa membayar suap agar dapat dibebaskan.
Perlindungan terhadap LGBT bukannya tak pernah dilakukan, adanya undang-undang yang anti diskriminasi sebenarnya bukti nyata bahwa Indonesia tak menganak tirikan kaum LGBT. Namun, dalam perlindungan secara nyata, hanya dilakukan oleh mereka para aktivis yang peduli akan nasib LGBT yang susah dalam mengembangkan potensinya dan beraktivitas secara normal. Diperlukan solusi dalam memecahkan masalah mengenai tindakan diskrimasi kaum LGBT dan pengubahan mindset masyarakat mengenai interaksi dengan para kaum LGBT.
Mungkin kita tak bisa secara langsung mengubah mereka, dan mengubah para kaum LGBT bukan sesuatu yang mudah. Diperlukan waktu yang lama dan pendekatan khusus untuk mengubah pemahaman mereka. Namun, bukan berarti kita menjauhi mereka dan menghinanya sebagai sesuatu yang aneh. Seperti informasi di atas, keberadaan kaum LGBT sangat banyak di Indonesia. LGBT bukan sesuatu yang tabu ataupun jauh dari jangkauan kita. Mereka ada di sekitar kita, berinteraksi dan hidup bersama kita. Hidup dengan beragam kesulitan birokrasi sudah membuat kaum LGBT pusing dalam beraktivitas, jangan menambah runyam masalah dengan judge yang belum tentu benar kepada mereka. LGBT tetap saja manusia yang sama, dia tetap saja orang yang mempunyai cita-cita ataupun hak untuk hidup dan berinteraksi. Apa yang membuatnya berbeda adalah privasi yang sama seperti dimana rumah tinggal kita atau kelebihan dan kekurangan diri kita. LGBT bukanlah pelaku kriminalitas yang keberadaannya akan selalu mengkhawatirkan dan mengancam yang lain. Dia hanya butuh pengakuan bahwa tak ada yang berbeda dengan yang lainnya. (IPH)
Foto
: w
ww
.tcd.
ie
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 30
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
SEPUTAR JOGJA
khir-akhir ini istilah city branding
tidaklah asing di telinga kita. Banyak Akota yang berlomba-lomba untuk
membuat branding yang semenarik dan sekuat mungkin
sehingga kota tersebut tidak akan mudah terlupakan.
Selain untuk branding juga bertujuan untuk menarik para
investor dan para wisatawan sebanyak-banyaknya.
Fenomena city branding ini telah menjalar di berbagai
kota besar di Indonesia, tidak terkecuali dengan
Yogyakarta. Setelah 13 tahun setia dengan logo berwarna
hijau dan ber-tagline “Jogja Never Ending Asia”,
Yogyakarta kini melakukan pembaruan logo dan tagline.
Proses rebranding logo dan tagline Yogyakarta
sendiri memakan waktu cukup lama dan menuai banyak
kritik ketika calon logo dan tagline yang terlihat seperti
kata “Togua” diperkenalkan. Banyak yang menyayangkan
calon logo tersebut karena kurang mencerminkan kota
Yogyakarta itu sendiri. Setelah melakukan revisi, akhirnya
tepat pada tanggal 7 Maret 2015, Jogja melakukan
launching logo sekaligus tagline terbarunya yaitu “Jogja
Istimewa”. Logo dan tagline tersebut merupakan
gabungan dari logo-logo terbaik hasil masyarakat yang
dikembangkan kembali oleh Tim Sebelas. Logo-logo
tersebut telah disaring dari ribuan desain yang telah
terkumpul. Tim sebelas ini sendiri berasal dari berbagai
elemen mayarakat, seperti Herry Zudianto (tokoh
masyarakat, ketua PMI DIY), Butet Kertarajasa (seniman,
budayawan), Sumbo Tinarbuko (dosen DKV FSR ISI
Yogyakarta, penggiat Jogja Darurat Logo), Ong Hari Wahyu
(senimaan, desainer grafis senior), Ahmad Noor Arief
di Balik Layar Logo Baru Jogja
Setelah 13 tahun menggunakan logo berwarna hijau dengan tagline Jogja Never Ending Asia, Jogja kini melakukan
re-branding logo dan tagline
Foto
: sw
arag
amaf
m.c
om31 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR SEPUTAR JOGJA
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
(direktur utama Dagadu Djokdja), Marzuki
Mohamad (seniman, founder Jogja Hiphop Foundation),
dr. Tandean Arif Wibowo (IMA Yogyakarta), Waizly Darwin
(CEO Marketer, Markplus), M. Suyanto (Amikom
Yogyakarta), Fitriani Kuroda (Jogja International Heritage
Walk) dan M. Arief Budiman (P3I Pegda DIY).
Jika kita perhatikan lebih seksama, ternyata logo
dan tagline ini memiliki pengertian dan filosofi yang cukup
dalam. Penulisan logo yang menggunakan huruf kecil
melambangkan egaliterisme, kesederajatan dan
persaudaraan. Dipilihnya warna merah bata sebagai
perlambang keraton dan spirit keberanian untuk
menyongsong masa depan dengan tetap membawa akar
budaya masa lalu. Font-nya yang berbentuk seperti aksara
jawa menampilkan gambaran yang simple, modern,
dinamis dan progresif dengan tetap berpijak pada ruh dan
tradisi kebudayaan Yogyakarta.
Bentuk logo ini juga merupakan manifestasi
semangat Youth, Women, dan Netizen. Tekad “9
Renaisance” yang selalu digaungkan dan menjadi cita-cita
pembangunan Yogyakarta tercermin dalam huruf “g”
yang berbentuk seperti angka “9”. Titik dalam “j” yang
berbentuk “biji” dan ”daun” juga lubang pada huruf “g”
melambangkan filosofi “Cokro Manggilingan; Wiji Wutuh,
Wutah Pecah, Pecah Tuwuh, Dadi Wijil” yang akan
menjadi pedoman untuk pembangunan yang lestari dan
selaras dengan alam untuk lingkungan yang lebih baik.
Kemudian huruf “g” dan “j” yang saling memangku dan
bersinggungan melambangkan semangat “Hamemayu
Hayuning Bhawana” yang menjadi pedoman bagi setiap
pemimpin dan pengampu kebijakan untuk selalu
bercermin ke rakyat agar bisa menjadi pelayan rakyat
sejati untuk mewujudkan pembangunan yang
memanusiakan manusianya.
Untuk tagline “Istimewa” sendiri dimaksudkan
bukan hanya untuk status politik namun menjadi ruh peri
kehidupan di Yogyakarta yang diwujudkan dalam kerja
keras untuk mencapai istimewa agar bisa menjadi lebih
baik dari yang lain.
Tentu saja ke depannya diharapkan rebranding ini
tidaklah hanya tentang pembaruan logo dan tagline saja.
Tapi diikuti dengan implementasinya dan sanggup
mengemban tugasnya dengan baik yaitu menyampaikan
persepsi yang sama kepada semua khalayak yang
mengunjungi Yogyakarta, bahwa Jogja itu Istimewa.
(gmr,imam)
Logo dan tagline baru Jogja memiliki pengertian dan filosofi yang
cukup dalam.
Bentuk logo baru Jogja merupakan manifestasi semangat youth, women, dan
netizen.
TampilanLogo dan tagline lama Yogyakarta
Foto
: w
ww
.raha
sian
ews.
com
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 32
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
SAINTEK
Butuh uang tunai? Tinggal ke ATM. Merasa kegerahan saat musim kemarau? Tinggal nyalakan Air conditioner (AC). Mau mencuci baju dengan cepat? Ada mesin cuci. Wah wah, semua serba bisa dilakukan dengan mudah dan instan ya, gaes. ini semua tentu saja akibat kecanggihan teknologi di zaman kita saat ini. Pekerjaan sehari-hari pun bahkan dapat diselesaikan dengan bantuan alat berteknologi. Contoh, membersihkan debu yang kasat mata dapat dilakukan dengan mudah dan cepat hanya dengan menggunakan Vacum Cleaner, baju yang kusut dapat dirapikan dengan mudah dan cepat dengan menggunakan setrika listrik. Kecanggihan teknologi seolah ilmu sihir bentuk modern di zaman yang serba bisa dan ada ini.
Beberapa negara maju telah menciptakan inovasi-inovasi baru dalam perkembangan teknologinya. Di Jepang, telah diciptakan robot yang mampu membantu para nasabah bank. Robot ini diberi nama robot NAO. Robot NAO dapat memberikan informasi kepada para nasabah seperti informasi alamat cabang bank dan informasi sederhana lain sejenis itu. Selain itu, robot NAO pun dirancang untuk bisa berkomunikasi menggunakan tiga bahasa, yaitu Jepang, Tiongkok, dan Inggris. Jika dipikir, manusia saja belum tentu bisa menggunakan tiga bahasa dunia sekaligus. Di China, telah diciptakan kereta
api dengan kecepatan tinggi mencapai 350 km per jam. Dan ini merupakan kereta api tercepat pertama di China. Selain itu, China pun telah menciptakan sistem pengereman yang mampu menahan laju kecepatan kereta api yang maksimum kecepatannya mencapai 500 km per jam. Sehingga, penciptaan sistem pengereman yang canggih ini sesuai dengan adanya kereta api tercepat yang ada di China.
Bagaimana teman-teman? Menakjubkan bukan? Pekerjaan ringan maupun berat dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat karena kecanggihan teknologi, pun jarak yang jauh dapat ditempuh dengan waktu yang minim karena kecanggihan teknologi pula. Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah, bagaimana jika semua pekerjaan bisa dikerjakan oleh kecanggihan teknologi? Seperti robot dan yang lainnya? Lalu, bagaimana dengan tenaga kerja manusia? Akankah manusia digantikan dengan robot dan besi atau baja lainnya, sehingga membuat lapangan kerja yang tersedia untuk manusia menjadi minim? Nah, dan jangan pula kecanggihan teknologi yang sudah ada saat ini, justru membuat manusia menjadi malas untuk bergerak atau bekerja. Kehadiran alat-alat canggih tersebut cukup untuk meringankan dan membantu pekerjaan manusia saja. (Indah)
Serba Mudah dan Cepat di Zaman Teknologi
Sum
ber F
oto
: ww
w.b
adin
esia
.com
isata alam saat ini menjadi destinasi yang sangat populer, khususnya di kalangan anak muda. Mereka berbondong-bondong mengunjungi dan Wmenikmati keindahan alam. Akhir-akhir ini berwisata alam menjadi eksis
karena banyak pengguna Twitter dan Instagram khususnya, yang meng-upload hasil kunjungan wisata alam mereka ke social media. Hasil jepretan mereka yang diunggah dalam media sosial membuat followers melihat postingan mereka dan membuat mereka menjadi penasaran dengan tempat-tempat tersebut. Beberapa wisata alam yang ada, paling eksis saat ini adalah gunung. Banyak pendaki baru yang penasaran ingin menjelajahi gunung.
Buat kalian yang penasaran dan ingin bermain-main ke gunung. Pendaki pemula yang penasaran bagaimana sih rasanya mendaki gunung. Kalian yang di Jogja dan sekitarnya, bisa mencoba mendaki Gunung Api Purba Nglanggeran di Gunung Kidul Yogyakarta. Menurut penelitian, Gunung Api Purba ini dulunya gunung aktif sekitar 60 juta tahun yang lalu. Seiring dengan proses alam, gunung tersebut sudah tidak aktif dan sekarang menyisakan material vulkanik tua berupa bongkahan batu-batu besar. Bongkahan batu-batu besar tersebut, menandakan bahwa gunung tersebut pernah aktif.
Gunung Nglanggeran sendiri letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota. Terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Jarak tempuh 25 km dari kota Yogyakarta dan 20 km dari kota Wonosari. Untuk kalian yang pergi dari arah kota Jogja, dapat melewati Bukit Bintang Patuk, lalu jalan lurus mengikuti alur, kemudian menuju Desa Nglanggeran. Kalian tidak perlu takut kehilangan arah. Penunjuk jalan menuju Api Purba sangat mudah dan jelas.
Setelah tiba di Gunung Api Purba, kalian disuguhkan indahnya pemandangan alam. Batu-batu besar menjulang tinggi diselimuti oleh hijau-hijauan dari lumut dan pohon-pohon. Jika ingin naik ke atas gunung, kalian cukup merogoh kocek sebesar delapan ribu rupiah.
Untuk mendaki, kalian tidak perlu keahlian khusus. Cukup dengan menggunakan outfit yang nyaman dan kondisi tubuh yang sehat. Track lintasan yang lumayan curam memacu adrenalin kita. Di setiap pos disediakan pendopo kecil untuk sejenak beristirahat. Setiap pos menyajikan pemandangan yang sangat indah. Membuat kita semakin penasaran bagaimana pemandangan di pos akhir atau puncak. Untuk mencapai puncak gunung hanya membutuhkan waktu satu setengah jam saja. Setelah tiba di puncak, kalian dapat menikmati hamparan hijaunya pohon-pohon dan rerumputan. Rasa lelah terbayarkan oleh angin yang sejuk dan pemandangan bebatuan hijau. (Nms, Ghany)
Gunung Api Purba Nglanggeran
33 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
Eko Wisata
WISATA
Foto : Dokumen LPPM Nuansa
KULINER
e r ku n j u n g ke Yo gaya ka r t a j i ka t i d a k menyempatkan diri untuk mencoba sajian kuliner Bkhas seperti nasi kucing dan jamu-jamuan rasanya
belum afdol. Bagi kalian yang sedang berkunjung ke Jogja entah dalam waktu lama atau sebentar, sempatkan diri anda untuk mampir ke The House of Raminten. Tempat makan ini sudah berdiri sejak 26 Desember 2008. Dengan café pertama yang didirikan adalah Oyoth Godhong yang terletak di lantai tiga Mirota Batik. Oyoth Godhong ini adalah café yang hanya menyediakan berbagai macam jenis jamu. Setelah berkembangnya bisnis jamu ini, kemudian berdirilah The House of Raminten ini. Yang hingga saat ini telah memiliki tiga cabang di Jogja, pertama terletak di daerah Kota Baru, Jalan Kaliurang dan di lantai tiga Mirota Batik.
Konsep interior yang diaplikasikan di Raminten ini diadaptasi dari keraton. Seperti adanya sesajen dan kereta. Konsep interior yang unik memang dipilih karena owner dari Raminten ini adalah abdi dalem keraton. Untuk pakaian pelayan di Raminten ini juga menggunakan konsep adat Jawa. Seperti pelayan wanita yang menggunakan kemben dan pelayan laki-laki yang mengaplikasikan pakaian tradisonal modern dengan menggunakan jarik dan kaos dilengkapi dengan rompi dan dasi kecil hitam. Terdapat juga kursi waiting list, dimana disediakannya kursi bagi pengunjung yang belum mendapatkan tempat duduk atau pengunjung yang lagi memesan take away.
The House of Raminten ini memiliki menu spesial yaitu sego kucing atau nasi kucing, dimana dalam 24 jam harus selalu tersedia sego kucing. Di sini tersedia juga menu western yang
favorit seperti Maheso Selo Gromo atau hot stone steak. Yaitu daging yang dimasak di atas batu yang panas, jadi pengunjung bisa memasak sendiri. Dan ada menu favorit lainnya adalah ayam koteka.
Untuk minumannya sendiri, yang menjadi favorit pelanggan adalah wedang gajah ndekem, yaitu teh tubruk dan ada potongan apel di dalamnya. Tersedia juga menu minuman jumbo yaitu kelapa muda dan dawet.
Dengan semakin banyaknya café-café, Raminten tetap menjaga eksistensi dengan tetap menjaga berpakaian dan desain interior yang unik. Menu-menu yang di-upgrade atau memberikan inovasi-inovasi baru.
Pengunjung Raminten ini sendiri selalu ramai dipenuhi oleh pengunjung, terutama pada malam hari dan libur panjang. Hanya ada di bulan-bulan tertentu yang memang benar-benar sepi, seperti ketika bulan Ramadhan dan Hari Raya. (Nms, Ghany)
Mengusung Tradisional ModernMengusung Tradisional Modern
The House of Raminten
The House of Raminten
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 34
Foto : Dokumen LPPM Nuansa
MACET
KOMIK 35 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR
Imam
H
ada isu human trafficking crime, Asia
Tenggara merupakan kawasan yang Ppaling banyak menyita perhatian
dunia, karena hampir sepertiga perdagangan manusia
global terjadi di kawasan ini, baik sebagai tempat
pengiriman, transit, maupun penerimaan. Dua faktor
tertinggi yang disinyalir merupakan pengatrol laju
human trafficking crime di kawasan ini adalah populasi
penduduk yang besar, ditambah tingkat kesejahteraan
rendah di masing-masing negara. Bagi ASEAN, kasus
human trafficking crime merupakan kasus serius karena
telah menciderai hak asasi manusia, yang dulunya
diperjuangkan segenap jiwa oleh para founding fathers.
Karenanya, berbagai strategi pencegahan hingga
penanganan human trafficking crime selalu menjadi
prioritas setiap negara ASEAN guna memerangi
kejahatan transnasional ini, salah satunya melalui
ASEAN Maritime Forum (AMF). Kehadiran AMF
diharapkan mampu merapatkan pintu di sektor perairan
(maritim) karena ancaman transnasional banyak
menggunakan fasilitas laut untuk bergerak. Sehingga,
prospek jangka panjangnya, kawasan ASEAN akan
tumbuh sebagai kawasan yang aman dan terkendali.
Fenomena global isas i membuka akses
perdagangan bebas. Ada harga yang harus dibayar di balik
kemudahan akses informasi, pergerakan barang,
pertukaran ide, dan kesempatan-kesempatan
perdagangan yang lebih luar tanpa mengenal batas
negara, yaitu semakin meningkatnya akses kriminal pada
sektor-sektor ekonomi tersebut. Globalisasi membuat
permintaan dan penawaran pasar akan manusia semakin
eskalatif dengan maraknya migrasi. Permintaan yang
tinggi, akhirnya difasilitasi oleh pelaku kejahatan human
trafficking dalam rangka memenuhi kebutuhan
konsumen yang menginginkan harga barang dan jasa
murah, termasuk buruh dan pelayan seks komersial. Asia
Tenggara menjadi salah satu tempat pengekspor dan
pengimpor perdagangan manusia terbesar, dengan 44%-
nya dimaksudkan untuk prostitusi. Bagi ASEAN, human
trafficking crime merupakan persoalan serius yang
Menakar Efektivitas
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 36
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
INTERNASIONAL
ASEAN Maritime Forum (AMF)sebagai Strategi Memerangi Human Trafficking Crime di Asia Tenggara
Foto
: w
ww
.than
hnie
nnew
s.co
m
37 | JUNI 2015 | NUANSA KABAR INTERNASIONAL
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
menciderai hak asasi manusia, dimana hal tersebut
menjadi prinsip fundamental dari pendirian ASEAN itu
sendiri.
ASEAN Maritime Forum (AMF) merupakan
sebuah kerangka kerjasama politik-keamanan yang
digagas untuk menjaga stabilitas perairan Asia Tenggara
dari segala bentuk kejahatan tradisional maupun non-
tradisional. AMF dirancang sebagai forum untuk
membahas langkah atau respon terhadap ancaman-
ancaman keamanan maritim, seperti pembajakan,
perampokan bersenjata, dan tentu saja human
trafficking.
Kawasan Asia Pasifik, khususnya Asia Tenggara,
merupakan kawasan yang rawan lalu lintas human
trafficking crime. Australia yang berada di bagian
selatan kawasan Asia Tenggara, merupakan salah satu
negara tujuan imigran gelap. Hal tersebut menjadikan
perairan di kawasan Asia Tenggara, termasuk perairan
Indonesia, menjadi jalur laut menuju benua tersebut.
Upaya penanggulangannya melibatkan beberapa
negara dengan kepentingan berbeda; keamanan,
kemanusiaan, ekonomi, dan politik. Kegiatan migrasi
ilegal berskala besar ini memberikan dampak negatif
terhadap negara tujuan dan negara transit, sehingga
sering menimbulkan permasalahan politik, sosial
ekonomi, dan ketegangan hubungan antar negara.
Maritim merupakan jalur yang memiliki prospek
tinggi untuk meluaskan kejahatan, yang bersifat lintas
batas negara. Untuk mengatasi itu lah, ASEAN dengan
program AMF-nya lebih meningkatkan kerjasama
pertahanan di wilayah laut. Pembentukan AMF begitu
penting karena dapet memberikan kontribusi signifikan
bagi pembentukan Komunitas ASEAN 2015. Dimana
dalam pembentukan AMF melibatkan seluruh negara-
negara anggota ASEAN (Kamboja, Singapura, Myanmar,
Laos, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Filipina,
Indonesia, Malaysia), karena sebagian besar memiliki
perbatasan maritim, dan hampir 80% dari wilayah ini
dominan laut.
Dalam menjalankan perannya, AMF membahas
serangkaian masalah terkait bidang maritim, seperti
konektivitas maritim, dimana dalam hal ini diharapkan
adanya pendiskusian dan pengidentifikasian kerjasama
maritim yang dapat memberikan kontribusi bagi upaya
peningkatan integrasi kawasan ASEAN. Hal ini
dikarenakan keamanan di wilayah regional merupakan
aspek yang kompleks, sehingga negara ASEAN perlu
membangun kesadaran akan isu ancaman non-
tradisional, yang tidak dapat dihadapi secara individu
(negara).
Diah Sulung SyafitriMahasiswi Ilmu Hubungan InternasionalUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Tulisan merupakan pemenang dalamkompetisi esai nasional yang diadakanoleh Korps Mahasiswa Ilmu HubunganInternasional (KOMAHI) UMY
Foto
: en
.pro
toth
ema.
gr
NUANSA KABAR | JUNI 2015 | 38
www.nuansa.persmahasiswa.org | ISI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LPPM NUANSA UMY
INFO BEASISWA
Beasiswa Untuk Lulusan S1 Teknik Sipil di Korea Selatan
Persyaratan untuk mendaftar beasiswa ini adalah
memiliki keterampilan bahasa Inggris dengan skor
minimum: TOEFL IBT 80, TOEFL PBT 550, TOEIC 800,
IELTS 550 atau yang setara. Kemudian lulus sarjana
teknik sipil atau bidang terkait jika mendaftar untuk
jenjang S2 atau lulus master teknik sipil untuk
mendaftar jenjang S3. Batas akhir beasiswa ini tanggal
18 Juni 2015. Info lebih lanjut bisa menghubungi Prof.
Young Joo Lee melalui email: ylee@unist.ac.kr atau
ylee.unist.ac.kr.
da kabar gembira untuk kita semua! Bukan, ini bukan tentang kulit manggis yang kini ada ekstraknya.
Tapi, Nuansa Kabar kini punya info beasiswa untuk kamu! Iya, kamu! Sebenarnya beasiswa itu mudah Adidapatkan, asalkan kita terus berusaha mencari dan terus berdoa. Di bawah ini ada beberapa info
beasiswa yang bisa kamu ambil, baik bagi mahasiswa S1 maupun bagi yang sudah lulus S1. Check it out!
Beasiswa DataPrint 2015Beasiswa ini bentuknya adalah bantuan finansial bagi
mahasiswa dan pelajar di seluruh Indonesia.
Persyaratannya sangat mudah! Hanya menuliskan esai
tentang seberapa pantas kamu mendapatkan beasiswa
ini yang juga diperebutkan oleh seluruh pelajar dan
mahasiswa. Istimewanya, beasiswa ini berjalan dalam
dua periode. Jadi ketika kamu tidak berhasil di periode
pertama, kamu bisa mendaftar lagi di periode kedua!
Deadline periode pertama tanggal 30 Juni 2015 dan
periode kedua tanggal 25 Desember 2015. Info lebih
lanjut bisa mengunjungi beasiswadataprint.com
BEASISWA KEDUTAAN BESAR JEPANG DI INDONESIA
Program ini ditujukan untuk siswa-siswi Indonesia lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sederajat untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas (S-1), College of Technology (D-3) atau Specialized Training College (D-2) di Jepang mulai tahun akademik 2016 (April 2016). Pelamar hanya bisa memilih 1 (satu) program dari S-1, D-3, atau D-2. Info ini bisa didapatkan lebih lanjut di www.id.emb-japan.go.jp
Foto
: m
hazh
iee.
wor
dpre
ss.c
om
Foto
: du
niat
ekni
ksip
il.w
eb.id
Foto
: ka
skus
.co.
id
BERIKUT OPINI DARI MAHASISWA MENGENAI PENGARUH DAN PENTINGNYASISTEM DIGITALISASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Mirandi Maiamorisca Ardy | Hukum 2013Sangat penting dengan adanya sistem digitalisasi di
UMY. Semua menjadi lebih praktis dan mudah, misalnya penayangan pegumuman dan iklan pada videotron di
depan gedung AR.
Arif Nurrokhim | KKI 2013Perlu adanya pembenahan dalam berbagai aspek demi
terwujudnya digitalisasi kampus yang masif. Sistem pengamanan parkir yang berupa penggunaan karcis
bagi setiap kendaraan yang menggunakan KTM berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dirasa memakan waktu lama. Banyak juga kertas karcis terbuang sia-sia
serta berserakan dimana-mana sehingga tidak mencerminkan green campus. Setelah terdapat reader
KTM berbasis RFID di pintu gerbang, masalah selanjutnya adalah panjangnya antrian dalam proses
scanning KTM oleh mesin RFID. Hal ini tentunya menjadi penghambat mobilitas dan kelancaran keluar-
masuk kendaraan.
Irfan Alfarisi | Teknik Elektro 2012
Digitalisasi suatu kemajuan besar dalam bidang elektro dan informatika, banyak hal positif dari sistem itu
sendiri. Misalnya, informasi mudah diakses, menyimpan informasi juga lebih aman dan menghilangkan jarak
ruang dan waktu. Ketika kita meminjam buku di perpustakaan, dan ternyata waktu peminjaman sudah
berakhir, sedangkan buku belum bisa kita baca, kita cukup cari komputer yang terkoneksi internet, masuk ke database perpustakaan untuk memperpanjang tanggal
pengembalian.
Punya opini dan pengen dipublikasikan? Kirim saja opinimu ke redaksi kami. Selain itu, kamu yang punya karya tulis juga punya kesempatan buat dimuat di web nuansa.persmahasiswa.org loh. Tunggu apa lagi, ayo kirimkan sekarang juga!
39nuansaumy@gmail.comLPPM Nuansa UMY@lppmnuansa
Hida Unaya | Teknik Informatika 2012
UMY belum sepenuhnya memakai sistem digital. Jika dalam perihal penting atau tidaknya itu juga
tergantung. Lebih ke manfaat dan tujuan yang dicapai setelah memakai sistem tersebut. Apakah malah
merepotkan atau merugikan user.