Modul THT - SISTEM SPESIAL SENSE - Fakultas Kedokteran

7/21/2019 Modul THT - SISTEM SPESIAL SENSE - Fakultas Kedokteran

1/58

KELOMPOK 5

Modul Penghidu


2/58

Nama Anggota Kelompok

Novia Ayu Widjajanto

Paulus P. Raga ome

Re!a Eka Put"a

laudyo #. A. h. Edon Leande" P. $. %ili

&ntan R. 'ulle

Eli!a(et &ssa Paty

Ed)a"d *ene"d o"nelis Munde

R". Ken Rat"i

+ilda #. Moi


3/58

%kena"io

%eo"ang laki,laki-/ tahun datang ke POL&'+'

dengan keluhan penghidung (e"ku"ang

dialami

tahun lalu dise"tai hidung te"sum(at.


4/58

Kata %ulit

Penghidung (e"ku"ang0hyposmia 1Penu"unan

kepekaan te"hadap (au,(auan

2$o"land-ed.53


5/58

$inding Late"al Nasal


6/58

$inding medial nasal


7/58

Ne"ves o4 nasal avity


8/58

6isiologi +idung

7.*alan napas

.Pengatu" Kondisi uda"a

8.Penya"ing dan pelindung

9.&nd"a penghidung

5.:oal "esonane


9/58

Mekanisme Peniuman


10/58

&nd"a Penghidung


11/58

+istologi

Rongga hidung dilapisi oleh epitel 1

7.ep.Respi"ato"ik

%el silind"is (e"silia 1 sel yang te"(anyak. %etiap

sel memiliki le(ih ku"ang 8;; silia padape"mukaan apikalnya.

%el go(let mukosa 1 yang menghasilkan mukus.

%el sikat 2("ush ell3 1 memiliki (anyak mik"ovilipendek dan tumpul

%el g"anul keil 1 (anyak memiliki g"anul 7;;,8;;

%el


12/58

.ep.Ol4akto"ius

%el (asal 1 Mem(elah = (e"di4e"ensiasimenjadi sel ol4akto"ius = penyokong

%el penyokong 1(e"(entuk kolumna" atau(e"(entuk ke"uut dan dasa" yang le(ih sempit.

Neu"on ol4akto"ius 1 memiliki silia panjangnonmotil menonjol dengan aksonema untukkemo"esepto" mem("an.


13/58


14/58

Klasifkasi GangguanPenghidu >angguan Kondukti4 gangguan

konduksi pa"tikel,pa"tikel (au menujuke elah ol4akto"ia

>angguan %enso"is ke"usakan padaneu"oepitel ol4akto"ius

>angguan Neu"al (e"kaitan dengan

N. Ol4akto"ius sendi"i. $ise(a(kanka"ena t"auma- neu"oto?in danpenyakit sistemik lainnya.


15/58

$$

RNA RA RSK PN

laki-laki @ @ @ @

26 tahun @ @ @ @

penghidung

berkurang@ @ @ @

Sejak 2tahun lalu

@ @ @ @

hidungtersumbat

.@ @ @ @


16/58

RINIIS N!NA"#RGI


17/58

RINIIS $AS!%!!R

>angguan vasomoto" hidung adalahgangguan siologik lapisan mukosahidung yang dise(a(kan oleh

(e"tam(ahnya aktivitas pa"asimpatis.


18/58

EP&$EM&OLO>&

Mygind 2 7BCC 3 8; D /; da"i kasus"initis sepanjang tahun me"upakan kasus"initis vasomoto" dan le(ih (anyak

dijumpai pada usia de)asa te"utamapada )anita.


19/58

E'&OLO>&

$iduga aki(at gangguan keseim(angansistem sa"a4 otonom yang dipiu oleh !at,!at te"tentu- spt 1

O(at,o(atan yang menekan danmengham(at ke"ja sa"a4 simpatis-

sepe"ti e"gotamin- hlo"p"oma!in- o(atanti hipe"tensi dan o(at vasokonst"ikto"

topikal.


20/58

6AK'OR PEM&F

7. Alkohol

. Pe"u(ahan tempe"atu" 0 kelem(apan

8. Makanan yang panas dan pedas

9.


21/58

PA'OMEKAN&%ME


22/58

>E*ALA KL&N&%

%ulit di(edakan dengan "initis ale"gi.

+idung te"sum(at

Rino"e

Keluhan (e"sin,(e"sin tidak (egitu nyata(ila di(andingkan dengan "initis ale"gidan tidak te"dapat "asa gatal di hidung

dan mata. Ada "i)ayat ale"gi dalam kelua"ganya

Keluhan dimulai pada usia de)asa.


23/58

LP$

7. Anamnesis

6akto" yang mempenga"uhi keseim(anganvasomoto"- onset- dan "i)ayat ale"gi dalamkelua"ga utk singki"kan kemungkinan "initis

ale"gi.

. Peme"iksaan la(o"ato"ium dilakukan untukmenyingki"kan kemungkinan "initis ale"gi. 'estkulit 2 skin test 3 (iasanya negati4- demikian pula

test RA%'- se"ta kada" &g E total dalam (atasno"mal. Kadang, kadang ditemukan juga eosinolpada sek"et hidung- akan tetapi dalam jumlahyang sedikit.


24/58

'ERAP&

$ua semp"otan a!elastin pada setiaplu(ang hidung- ? 7


25/58

R+&N&'&% ALER>&


26/58

&efnisi

Rhinitis ale"gi me"upakanpe"adangan mukosa hidung

yang dimediasi oleh "eaksihipe"sensitivitas tipe 7 aki(atpapa"an ale"gen


27/58

Pat'mekanisme

7. 6ase sensitisasi

. 6ase "eaksi a)al0epat

8. 6ase "eaksi lam(at


28/58

Allergic Inflammation

IgE-bearing B-cells

-

MH

C

Fragment

Th2

7. %ensiti!ation Phase

Adapted fromCreticos, 1998

IgE antibody

IgE

IgE

Sumarman. Pathophysiology and Diagnostic Procedure of Allergic Rhinitis


29/58

-

MH

C

Fragment

Th2

Rhinorea

Sneezing

Congestion


. Ea"ly Phase Alle"gi Reation(Reaksi alergi )ase *epa* (RA


IgE antibody

IgE

IgE

IgE-bearing B-cells

Mastosit

IgE

IgE

Sumarman. Pathophysiology and Diagnostic Procedure of Allergic Rhinitis


30/58


. "ate phase Allergi* Rea*ti'n


-

Rhinorea

Sneezing

Congestion

MHC

Fragment

Th2

Mastosit

IgE-bearing B-cells

IgE antibody

IgE

IgE

Sumarman. Patophysiology and Diagnostic Procedure of Allergic Rhinitis

Rhinorea

Sneeing

!ongestion

!"R#$I!

I$%&AMMA'I#$


31/58

Klasifkasi


32/58

Gejala umum /


33/58

"angkah Penegakan &iagn'sis

Anamnesis

Pem. 6isik

, Ante"io" Rhinosopy

, Nasal endosopy

%kin test

, P"ik test

, &nt"a de"mal, %E'

'tal Ig#

Spesifk Ig# / RAS danm'difkasi RAS

Nasal smear ( nasal sit'gramdgn pe0arnaan Giemsa

e'sin'phil1bas'phil

In $i' In $itr'


34/58


35/58

Penatalaksanaan

3. 4indari alergen

2. erapi )armak'l'gi

a. Anti histamin 2eti"i!ine-4e?o4enadine-lo"atadine3

(. $eongestans 2simpatomimetik3

'opial1 O?ymeta!oline- Jylometa!oline- 4enile4"ine O"al1

Ephed"ine-pseudoephed"ine-4enile4"ine-phenilp"opanolamine

. Ko"tikoste"oid o"al

d. Kom(inasi antihistamin dan deongestan

e. &nt"anasal h"omolyn sodium

4. Antikoline"gik

g. Anti leukot"ien

. Immun'therap5


36/58

K'mplikasi

Polyp nasal

%inusitis

Otitis media


37/58

R&NO%&NF%&'&%KRON&K


38/58

#pidemi'l'gi

Penyakit yang se"ing ditemukan- diAme"ika menapai 8; juta penduduk$engan p"evalensi 78,7/ mengidap

"inosinusitis k"onik. Pe"(andingan L1P 91/


39/58

&efnisi

Rinosinusitis k"onik me"upakan p"osesinamasi yang meli(atkan mukosahidung dan sinus pa"anasal- (e"langsung

selama 7 mgg atau le(ih dise"tai ataule(ih gejala.


40/58

#ti'l'gi

+akt'rgenetik8fsi'l'gik Ai")ay hype"ativity

&mmunodeieny

Aspi"in sensitivity

ilia"y dys4untion

ysti ("osis

Autoimmune disease

>"anulomatousdiso"de"s

+akt'r lingkungan

Alle"gy

%moking

&""itants0pollution :i"uses


41/58

+akt'r struktural %eptal deviation onha (ullosa Pa"ado?i middle tu"(inate

+alle" ells 6"ontal ells

%a""ing


42/58


43/58

Pat'fsi'l'gi

&N6LAMMA'&ON

MFO&LLAR#LEARANE


44/58

Gejala klinis

+akt'r ma5'r Muka "asa nye"i atau

te"tekan

Rasa te"sum(at ataupe(uh pada muka

+idung te"sum(at

%ek"et hidungpu"ulen0post nasal d"ip

+iposmia0anosmia

$emam

+akt'r min'r

%akit kepala

$emam lesu


45/58

Langkah Penegakan Diagnosis

1. Anamnesis

2. Pemeriksaan Fisik

a. Rinoskopi anterior dan posterior

!. "aso-endoskopi

#. Pemeriksaan Pen$n%ang

a. Foto po&osperse&$!$ngan dan Air f&$id &e'e&

!. C( s)an

). Pemeriksaan mikro!io&ogi dan tes resistensi


46/58

'erapi

1.($%$an terapi

a. Memper)epat pen*em!$han

!. Men)egah komp&ikasi

). Men)egah per$!ahan men%adi kronik

2. Prinsipn*a mem!$ka mem!$ka s$m!atan di +,M sehingga ada drenase

#. Anti!iotik di!erikan se&ama 1-1 hari *ang !iasa dig$nakan

1. Penisi&inamoksisi&in2. Sefa&osporin generasi ke-2

. (indakan operasin*a *ait$ /edah sin$s endoskopi f$ngsiona& 0/SF

indikasin*a !er$paSin$sitis kronik *ang tidak mem!aik sete&ah terapi *ang adek$at3

Sin$sitis %am$r3Adan*a komp&ikasi sin$sitis


47/58

(ompli)asi

7. +e&ainan ,r!itaedema pa&pe!raSe&$&itis or!ita

A!ses or!ita

2. +e&ainan ntrakrania& Meningitisa!ses otak

a!ses ekstrad$ra& ata$ s$!d$ra&


48/58

POL&P NA%&


49/58


50/58

Pada tingkat a)al edema mukosa 2 te"utamadi dae"ah meatus medius 3 Petek.

ja"inganmenye(a(kan nek"osis epitelp"olaps

ja"ingan("eus kmd st"oma akan te"isi ai"an

inte"sellule"kmd (e"ansu",angsu" te"jadi epitelisasiMem(entuk kantung 2polip keil3

penga"uhg"avitasi @ kongesti ali"an da"ah (alik

P!"IP


51/58

PA!"!GI

MAKRO%KOP&% 1

Mukosa liin dgn )a"na puat 2se"ing3-kadang

t"anslusen- putih opak- kekuningan- me"ahmudah- tidak nye"i tekan- tidak mudah(e"da"ah- dan mova(le- konsistensi lunakatau sedikit padat

M&KRO%KOP&% 1+anya se(agian mukosa yang edema =hipe"t"opi

diliputi epitel to"ak (e"silia- st"oma ("ile" @"ongga

(esa" (e"isi ai"an inte"sellule"- penim(unan


52/58


53/58


54/58

G#9A"A K"INIK &AN INSIN

Gejala Kliniko O(st". nasio Rino"e ene" 0 mukopu"ulen

o

+iposmia 0 se4algiao Rinolalia oklusao $e4o"mitas hidung lua" 2 polip (esa"3

Insiden menurut umur /Polip etmoidal segala umu"

Polip ant"al 0 ant"okoanal Fmu" muda2 de)asa muda- anak,anak 2 ja"ang3.


55/58

S:%7#R 8 "!KASI P!"IP

7. $inding depan sinus etmoidalis2Kompleks Ostio Meatal3 pada meatusnasi media

. %inus maksilla"is (iasanya solite"-tangkai panjang

8. %inus etmoidalis (iasanya multipel

9. Konka media

5. %inus 4"ontal- %4enoid- dllja"ang


56/58

&IAGN!SIS

, Anamnesis

, Pem.sis @ Pem.'+' 1

Rinoskopi ante"io" dan poste"io"

, RadiologisJ,Ray sinus pa"anasalis2Posisi Wate"s- Late"al = aldWell3

$&66. $&A>NO%&% 1

, +ipe"t"o 0 edema konka nasalis

, 'umo" jinak kavum nasi

, 'umo" ganas Kav.nasi0 sinus pa"anasalis.


57/58

#RAPI

7. KON%ER:A'&6Polip yg masih keil dpt di o(ati dengan

ko"tikoste"oid 1

, %istemik 2o"al3

, 'opikal. OPERA'&6

Residi4 o0k 1

'eknik ope"asi tidak adekuat 6akto" pe"tum(uhan polip misalnya ale"gi

pe"lu diatasi


58/58

&ANK#

Modul THT - SISTEM SPESIAL SENSE - Fakultas Kedokteran

Documents

Transcript of Modul THT - SISTEM SPESIAL SENSE - Fakultas Kedokteran