Post on 16-Oct-2021
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
360
MOBILE FORENSIK PEMULIHAN DATA PADA INSTANT MESSENGING
Ridho Firmansyah 1), M. Akbar
2), Edi Surya Negara
3)
Fakultas Teknik Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Email: RidhoFirmansyah13@gmail.com1, muhamad.akbar@binadarma.ac.id2,
e.s.negara@binadarma.ac.id3
ABSTRAK
Salah satu bentuk teknologi informasi dan komunikasi yang kemajuannya bisa langsung dinikmati oleh penggunanya diaplikasikan dalam kehidupan manusia sehari-hari adalah smartphone. di dalam smartphone terdapat jaringan internet yang dapat terhubung langsung ke dalam dunia maya. Salah satu kecangihan fitur layanan yang di berikan smartphone adalah aplikasi instant messaging yang digunakan sehari-hari oleh penguna internet. Di tengah peningkatan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pengolah pesan, hadir ke permukaan beberapa kasus kejahatan yang melibatkan teknologi sebagai barang bukti dalam pengadilan, baik sebagai alat utama maupun pendukung dari kejahatan. Kejahatan yang sering terjadi pada instant messenger di antaranya chat asusila, pornografi, cyberstalking, dan cyberbullying. Mobile Forensics merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk memulihkan bukti digital dari perangkat mobile dengan metode yang diterima secara umum serta memperhatikan aspek legal. Mobile forensics sendiri tidak hanya bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan bukti digital di pengadilan (proses litigasi), namun dapat juga digunakan untuk proses non-litigasi. Maka dari itu untuk mengetahui kejahatan yang terjadi dapet di lakukan dengan Pemulihan Data pada aplikasi instant messenging.
Kata kunci: Instant Messenging, Mobile Forensics, Pemulihan Data, Smartphone
ABSTRACT
One form of information and communication technology whose progress can be enjoyed directly
by users applied in everyday human life is a smartphone. inside the smartphone there is an
internet network that can connect directly to the virtual world. One of the features of the service
provided by smartphones is the instant messaging application that is used daily by internet users.
In the midst of the increasing use of message processing communication and information
technology, it has come to the fore several cases of crimes involving technology as evidence in
court, both as a primary and supporting tool for crime. Crimes that often occur in instant messengers include immoral chat, pornography, cyberstalking, and cyberbullying. Mobile
Forensics is the application of science to recover digital evidence from mobile devices with
generally accepted methods and attention to legal aspects. Mobile forensics itself is not only
aimed at meeting the needs of digital evidence in the court (litigation process), but can also be
used for non-litigation processes. Therefore to find out the crime that occurred can be done with
Data Recovery on the instant messenging application.
Keywords: Instant Messenging, Mobile Forensics, Data Recovery, Smartphone
1. PENDAHULUAN
Pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada era saat ini semakin maju,
yang tentu saja itu merupakan hasil dari budaya manusia. Kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi menimbukan dampak positif, tetapi juga dampak negatif. Salah satu bentuk teknologi
informasi dan komunikasi yang kemajuannya bisa langsung dinikmati oleh penggunanya
diaplikasikan dalam kehidupan manusia sehari-hari adalah smartphone. di dalam smartphone
terdapat jaringan internet yang dapat terhubung langsung ke dalam dunia maya. Salah satu
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
361
kecangihan fitur layanan yang di berikan smartphone adalah aplikasi instant messaging yang
digunakan sehari-hari oleh penguna internet.
Aplikasi-aplikasi instant messaging yang terdapat pada smartphone seperti WhatsApp,
Line, BlackBerry Messenger, dan FaceBook Messenger menjadi alternatif baru dalam bertukar
pesan, layanan tersebut juga dapat melakukan pengiriman teks, gambar, vidio, atau audio lebih
muda dan cepet, melaui telphone ataupun video call yang tentunya mengunakan jaringan internet.
Berdasarkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga melahirkan inovasi
baru dalam layanan bertukar pesan, terdapat aplikasi pesan singkat baru lahir dengan konsep baru,
mereka berjalan diberbagai platfrom smartphone seperti Android, iOS, Blackberry, hingga
windows phone layaknya layanan SMS namun mengunakan jaringan internet, bukan jaringan
telphone seluler sebagai jalur komunikasinya.
Aplikasi mobile instant messaging (IM) tak dipungkiri lagi menjadi salah satu aplikasi
media sosial yang paling digunakan pengguna perangkat mobile Indonesia, berdasarkan survei
yang dilaksanakan awal Agustus 2017 oleh DailySocial.id bekerjasama dengan Jakpat Mobile
Survey Platform. Empat aplikasi mobile instant messeging paling sering digunakan para responden
adalah WhatsApp (97,24%), LINE (88,49%), BlackBerry Messenger (85.82%), dan FaceBook
Messenger (77,26%).
Gambar 1.1 Penggunaan mobile messeging
Sumber: https://dailysocial.id/post/laporan-dailysocial-survey-instant-messaging-2017
Di tengah peningkatan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pengolah pesan,
hadir ke permukaan beberapa kasus kejahatan yang melibatkan teknologi sebagai barang bukti
dalam pengadilan, baik sebagai alat utama maupun pendukung dari kejahatan.
Kejahatan yang sering terjadi pada instant messenger di antaranya chat asusila,
pornografi, cyberstalking, dan cyberbullying. Semua jenis kejahatan cyber tersebut sudah
tercantum di dalam undang undang negara Indonesia. Dasar hukum pidana untuk kejatahan cyber
di Indonesia, dimuat dalam UU no. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(ITE) yang berisi ketentuan pidana bagi pelaku cyber crime.
Dari beberapa fakta di atas dalam kejahatan dan penghapusan data sebagai barang bukti
dalam Aplikasi instant messenging. Ini menjadi topik yang akan di angkat menjadi sebuah tema
penelitian. Maka penulis tertarik untuk mengangkat sebuah permasalahan tersebut untuk tugas
akhir atau skripsi yang berjudul “Mobile Forensik untuk Pemulihan Data pada Aplikasi Instant
messenging”. Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai aktifitas Pemulihan Data terhadap
level enkripsi melalui Investigasi Mobile forensik. Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian ini
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: xxx-xxx p-ISSN: xxx-xxx
362
yaitu dapat menjadi rujukan atau refrensi dalam membantu investigasi yang terkait dengan
Pemulihan Data.
1.2 Definisi Mobile Forensics
Sebagai bagian dari ilmu digital forensics, maka mobile forensics memiliki definisi yang
tidak jauh berbeda dengan ilmu digital forensics serta ilmu forensik lainnya. Berikut ini ada dua
definisi mobile forensics yang dapat dijadikan acuan sebagai definisi yang valid:
1. Mobile device forensics is the of recovering digital evidence from a mobile device
under forensically sound condition using accepted metods. (Ayers, Brothers, &
Jansen, 2014). Terdapat empat hal pokok yang terdapat pada definisi ini yaitu Sains,
Pemulihan, Forensicall sound, dan Metode yang diterima.
2. Mobile phone forensics is the utilization of scientific methodologies to recover data
stored by a mobile phone forensics for legal purposes ((SWGDE), 2013). Terhadap tiga
hal pokok yang terdapat pada definisi ini yaitu Metodologi Sains, Pemulihan, dan Tujuan
Legal.
Dari kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Mobile Forensics merupakan
penerapan ilmu pengetahuan unruk memulihkan bukti digital dari perangkat mobile dengan
metode yang diterima secara umum serta memperhatikan aspek legal. Mobile forensics sendiri
tidak hanya bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan bukti digital di pengadilan (proses litigasi),
namun dapat juga digunakan untuk proses non-litigasi. Terlepas dari tujuan akhirnya, seluruh
prosedur dan pelaksanaan mobile forensics harus berlandaskan metode umum yang diterima oleh
ilmu digital forensics (forensicall sounds).
Seperti bidang ilmu forensik lainnya, penerapan ilmu pengetahuan(sains) juga harus
menjadi perhatian yang penting bagi setiap examiner. Artinya examiner harus memperoleh
pengetahuan berupa teori yang memadai di samping pengetahuan teknis berupa penggunaan
forensics tools. Dunia akademis juga harus berperan serta dalam pengembangan mobile forensics
tools. Dengan kata lain, kerjasama antara praktisi, akademisi, pabrikan danpemerintah dibutuhkan
untuk mengembangkan mobile forensics di Indonesia.
1.3 Pemulihan Data (Data Recovery)
Menurut Rosalina, Suhendarsah, dan M. Natsir. Data recovery adalah bagian dari analisa
forensik yang di mana hal ini merupakan komponen yang penting dalam mengetahui apa yang
telah terjadi di dalam sebuah, rekaman data, korespondensi, dan petunjuk lainnya. Ada banyak ahli
tidak menggunakan informasi yang berasal dari data recovery karena dianggap tidak
murni/asli/orisinil. Setiap sistem operasi bekerja dalam arah yang unik, berbeda satu sama lain
(walaupun berplatform sistem operasi yang sama). Untuk dapat melihat seberapa jauh data user
yang telah dihapus atau belum, harus dapat memperhatikan segala sesuatu yang berada dalam raw
disk. Namun bila data yang digunakan untuk kejahatan ternyata masih ada, maka cara yang
termudah adalah menguji data dengan pemanfaatan tool yang ada pada standar UNIX.
1.4 Instant Messenging
Guntur Maulana Zamroni, Rusydi U, Imam R (2016). Instant Messaging (IM) merupakan
salah satu aplikasi seluler yang sangat popular. Salah satu jenis aplikasi IM adalah WhatsApp
(WA). Pengguna WhatsAapp jumlahnya mencapai 1 Milyar setiap bulannya. WhatsAapp didukung
oleh fitur enkripsi untuk menjamin keamanan data para penggunanya. Kepopuleran dan fitur yang
diberikan WhatsAp dapat disalahgunakan masyarakat untuk tujuan kriminal, seperti perdagangan
narkoba, kegiatan teroris, perencanaan pembunuhan, dan kegiatan kriminal lainnya melalui fitur-
fitur yang tersedia. Pihak berwenang dapat menggunakan data-data dalam WhatsAp sebagai barang
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
363
bukti. Metode forensik diperlukan untuk memastikan keberhasilan proses pengambilan data-data
tersebut.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metode Forensics
Metode penelitian ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah metode forensik dasar yang terdiri dari 4 fase penanganan kasus digital. Menurut Kent, Chevalier, Grance
and Dang [2006:800-86] yaitu :
1. Pengumpulan (Collection): pada tahap pertama ini peneliti melakukan pengumpulan bukti
(evidence) berupa smartphone berbasis android. Media digital yang dijadikan barang
bukti untuk dilakukan pengujian.
2. Pemeriksaan (Examination): Pada tahap ini, dilakukan pemilihan terhadap menu yang
disediakan (available providers) untuk melakukan pemulihan data.
3. Analisis (Analisys): Pada tahap analisis ini, barang bukti yang telah diamankan dipilah-pilah. Data-data yang ada sebagian tidak berhubungan dan data yang berhubungan.
4. Menyajikan dan menguraikan secara detail laporan penyelidikan dengan bukti-bukti yang
sudah dianalisa secara mendalam dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah di
pengadilan.
2.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data dari informasi, maka metode yang
digunakan dalam proses pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan (Literature), Data diperoleh melalui studi ke pustaka (literature) yaitu
dengan cara mencari bahan dari internet, jurnal dan perpustakaan serta buku yang sesuai
dengan objek yang akan diteliti.
2. Pengamatan (Observation), Data dikumpulkan dengan melihat secara langsung dari objek
yang di teliti.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 HASIL
Dari hasil penelitian pada smartphone OPPO F1S (Root) dengan mengunakan tools
MOBILedit Forensics Express menunjukan bahwa WhatsApp tingkat kebarhasilan paling tinggi
dengan hasil Backup file pada Audio, Gambar, Teks, Vidio semua tingkat keberhasil yang di-
backup 100%. Sedangkan aplikasi Line, BlackBerry Messenger menunjukan hasil yang sama di
mana hanya pesan Teks yang tidak di dapatkan, tingkat keberhasil yang di-backup 75%. Dan pada
hasil Facebook Messenger menunjukan hasil yang berbeda di mana hanya video yang tidak
didapatkan, tingkat keberhasil yang di-backup 53,25%. Pada tools Oxygen Forensics Suite 2014
menujukan tidak dapat diteliti. Maka peneliti mengetahui hasil perbandingan pada aplikasi instant
messenging bahwa WhatsApp kerberhasilan 100% dengan tools MOBILedit Forensics Express.
3.1.1 Hasil pengujian mengunakan MOBILedit Forensics Express
Ini adalah hasil dari pengujin dengan cara seperti yang sudah dilakukan pada tools
MOBILedit Forensics Express yang digunakan untuk mendapatkan barang bukti seperti teks,
gambar, vidio, atau audio melalui beberapa aplikasi instant messaging seperti WhatsApp, Line,
BlackBerry Messenger, dan FaceBook Messenger.
1. Hasil Dari WhatsApp
Pada gambar 3.1 adalah hasil dari teks pesan yang dihapus berisi percakapan pada kata “nah untuk dihafali sembari, ngejoke skripsi” pada WhatsApp dengan mengunakan tools
MOBILedit Forensics Express.
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: xxx-xxx p-ISSN: xxx-xxx
364
Gambar 3.1 Hasil teks
Pada gambar 3.2 adalah hasil dari audio yang telah dihapus dari percakapan pada
WhatsApp WhatsApp dengan mengunakan tools MOBILedit Forensics Express.
Gambar 3.2 Hasil audio
Pada gambar 3.3 adalah hasil dari gambar yang telah dihapus dari percakapan pada
WhatsApp dengan mengunakan tools MOBILedit Forensics Express.
Gambar 3.3 Hasil gambar
Pada gambar .34 adalah hasil dari vidio yang telah dihapus dari percakapan pada
WhatsApp dengan mengunakan tools MOBILedit Forensics Express.
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
365
Gambar 3.4 Hasil video
2. Hasil Dari LINE
Pada gambar 3.5 adalah hasil dari audio yang telah dihapus dari percakapan pada LINE
dengan mengunakan tools MOBILedit Forensics Express.
Gambar 3.5 Hasil audio
Pada gambar 3.6 adalah hasil dari gambar yang telah dihapus dari percakapan pada LINE dengan mengunakan tools MOBILedit Forensics Express.
Gambar 3.6 Hasil gambar
Pada gambar 3.7 adalah hasil dari vidio yang telah dihapus dari percakapan pada LINE
dengan mengunakan tools MOBILedit Forensics Express.
Gambar 3.7 Hasil video
3. Hasil Dari FaceBook Messenger
Pada gambar 3.8 Ini adalah hasil dari teks pesan yang dihapus berisi percakapan pada
kata “nah untuk dihafali sembari, ngejoke skripsi” pada FaceBook Messenger dengan
mengunakan tools MOBILedit Forensics Express.
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: xxx-xxx p-ISSN: xxx-xxx
366
Gambar 3.8 Hasil teks
Pada gambar 3.9 adalah hasil dari audio yang telah dihapus dari percakapan pada
FaceBook Messenger dengan mengunakan tools MOBILedit Forensics Express.
Gambar 3.9 Hasil audio
Pada gambar 3.10 adalah hasil dari gambar yang telah dihapus dari percakapan pada
FaceBook Messenger dengan mengunakan tools MOBILedit Forensics Express.
Gambar 3.10 Hasil gambar
4. Hasil Dari BlackBerry Messenger
Pada gambar 3.11 adalah hasil dari gambar yang telah dihapus dari percakapan pada
BlackBerry Messenger dengan mengunakan tools MOBILedit Forensics Express.
Gambar 3.11 Hasil gambar
Pada gambar 3.12 adalah hasil dari audio dan vidio yang telah dihapus dari percakapan
pada BlackBerry Messenger dengan mengunakan tools MOBILedit Forensics Express.
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
367
Gambar 3.12 Hasil audio dan video
3.2 PEMBAHASAN
pada tahap pertama ini peneliti melakukan pengumpulan bukti (evidence) berupa
smartphone berbasis android. Media digital yang dijadikan barang bukti untuk dilakukan
pengujian. Pada penelitian ini yang menjadi barang bukti yaitu berupa smartphone yang
diskenariokan sebagai barang bukti dalam penelitian ini. Setelah barang bukti yang dikumpulkan
kemudian dilakukan pendokumentasian dengan mencatat merek, model serta hal lain yang
berkaitan dengan smartphone tersebut. Berikut merupakan hasil dari dokumentasi serta
spesifikasi barang bukti.
Tabel 4.1 Spesifikasi barang bukti
Spesifikasi SMARTPHONE OPPOF1S
Versi OS Android 5.1 (Lolipop)
Processor Eight core
. RAM 4 GB
ROM 64GB
Setelah mengetahuin masalah yang terjadi pada barang bukti, peneliti melakukan
penelitian pada barang bukti dengan melakukan recovery pada aplikasi-aplikasi smartphone
android seperti WhatsApp, Line, BlackBerry Messenger, dan FaceBook Messenger, tanpa merusak
data-data yang ada didalamnya.ada beberapa cara dalam melakukan pengujian barang bukti,
dengan melakukan root smartphone mengunakan Team Win Recovery Project (TWRP), SuperSU,
dan Tools Odin.
Setelah dilakukan pengujuan terhadap smartphone yang telah dilakukan Root dengan
mengunakan teknik yang dilakukan telah mendapatkan hasil bahwa semua data smartphone dapat
di Recovery tanpa merusak data-data yang ada dalam smartphone sebagai barang bukti, berikut
langkah-langkah serta hasil dari Tools MOBILedit Forensics Express dan Tools Oxygen Forensics
Suite2014 sebelum dan sesudah dilakukan pengujian.
3.2.1. Analisis Pada Smartphone
Setelah melakukan pengujian pada dua smartphone seperti yang dilakukan sebelumnya,
maka selanjutnya akan di lakukan perbandingan pada smartphone tersebut dari mulai tingkat
keberhasilan dan waktu yang dibutuhkan saat melakukan pemasangan TWRP dan SuperSU pada
smartphone untuk melakukan Root.
Tabel 4.2 Spesifikasi Smartphone
Spesifikasi Root Persent berhasil Waktu Root
SMARTPHONE OPPOF1S Berhasil 100% 10/11 menit
3.2.2. Analisis Pada Tools
Setelah melakukan pengujian mengunakan tools TWRP, SuperSU, Odin, Root Checker
Basic MOBILedit Forensics Express dan Oxygen Forensics Suite2014, maka selanjutnya akan di
lakukan perbandingan pada kedua Tools tersebut dalam melakukan Exract file pada smartphone.
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: xxx-xxx p-ISSN: xxx-xxx
368
Tabel 4.3 Spesifikasi pada Tools TWRP
Spesifikasi Kemampuan Persent berhasil Waktu Install
SMARTPHONE OPPOF1S Berhasil 100% 6/7 menit
Ini adalah hasil tabel spesifikasi mengunakan Tools TWRP, dapat dilihat dari tabel 4.3
bahwa kemampuan menunjukan Tools TWRP berhasil di jalankan pada SMARTPHONE
OPPOF1S. Tabel 4.4 Spesifikasi pada Tools SuperSU
Spesifikasi Kemampuan Persent berhasil Waktu Install
SMARTPHONE OPPOF1S Berhasil 100% 2/3 menit
Ini adalah hasil table spesifikasi mengunakan Tools SuperSU, dapat dilihat dari tabel 4.4
bahwa kemampuan menunjukan Tools SuperSU berhasil di jalankan pada SMARTPHONE
OPPOF1S.
Tabel 4.5 Spesifikasi pada Tools Root Checker Basic
Spesifikasi Kemampuan Persent berhasil Waktu Install
SMARTPHONE OPPOF1S Berhasil 100% 1 menit
Ini adalah hasil tabel spesifikasi mengunakan Tools Root Checker Basic, dapat dilihat dari
tabel 4.5 bahwa kemampuan menunjukan Tools Root Checker Basic berhasil di jalankan pada
SMARTPHONE OPPOF1S.
Tabel 4.6 Spesifikasi pada Tools MOBILedit Forensics Express
Spesifikasi Kemampuan Persent berhasil Waktu Install
SMARTPHONE OPPOF1S Berhasil 100% 01:30/02:00 jam
Ini adalah hasil tabel perbandingan mengunakan Tools MOBILedit ForensicsExpress,
dapat dilihat dari tabel 4.6 bahwa kemampuan menunjukan Tools MOBILedit Forensics Express berhasil di jalankan pada SMARTPHONE OPPOF1S.
Tabel 4.7 Spesifikasi pada Tools Oxygen Forensics Suite2014
Spesifikasi Kemampuan Persent berhasil Waktu Install
SMARTPHONE OPPOF1S Berhasil 100% 07:00/08:00 jam
Ini adalah hasil tabel perbandingan mengunakan Tools Oxygen Forensics Suite2014,
dapat dilihat dari tabel 4.7 bahwa kemampuan menunjukan Tools Oxygen Forensics Suite2014
berhasil di jalankan pada SMARTPHONE OPPOF1S.
3.2.3 Analisis dan Perbandingan pada Instant Messenging menggunakan MOBILedit
Forensics Express
Setelah melakukan pengujian dari beberapa aplikasi instant messaging seperti WhatsApp,
Line, BlackBerry Messenger, dan Facebook Messenger dan mendapatkan barang bukti yang
diinginkan, maka selanjutnya akan di lakukan perbandingan pada aplikasi tersebut.
Tabel 4.8 Perbangdingan Spesifikasi Instant Messenging hasil yang didapatkan
Spesifikasi WhatsApp Line BlackBerry
Messenger
Messenger
Audio Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
Gambar Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
Teks Berhasil Gagal Gagal Berhasil
Vidio Berhasil Berhasil Berhasil Gagal
Persent 100% 75% 75 53,25%
Waktu Extract 04:48 menit 01:37:14 jam 04:43 menit 05:37 menit
1. WhatsApp
Pada table 4.8 menunjukan bahwa hasil yang didapatkan seperti audio, gambar, teks, dan
vidio berhasil didapatkan. Dan waktu yang dibutuhkan dalam proses Extract adalah 04:48 menit.
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
369
Tabel 4.9 Perbangdingan Spesifikasi WhatsApp hasil yang didapatkan menggunakan MOBILedit
Forensics Express
Barang Bukti Data terkirim Kemampuan Data di-backup Present
Audio 4,46 MB Berhasil 4,46 MB 100%
Gambar 64 KB Berhasil 64 KB 100%
Teks 1 KB Berhasil 1 KB 100%
Video 933 KB Berhasil 933 KB 100%
Total Present 400 ÷ 4 = 100%
Pada table 4.9 hasil yang didapatkan menggunakan MOBILedit Forensics Express, dari
barang bukti seperti Audio menunjukan bahwa data yang dikirim 4,6MB berhasil didapatkan dan
data yang di-backup mendapatkan 4,46MB, present keberhasilan adalah 100%. Gambar
menunjukan bahwa data yang dikirim 64KB berhasil didapatkan dan data yang di-backup
mendapatkan 64KB, present keberhasilan adalah 100%. Teks menunjukan bahwa data yang
dikirim 1KB berhasil didapatkan dan data yang di-backup mendapatkan 1KB, present keberhasilan adalah 100%. Vidio menunjukan bahwa data yang dikirim 933KB berhasil didapatkan dan data
yang di-backup mendapatkan 933KB, present keberhasilan adalah 100%.
2. LINE
Pada table 4.8 menunjukan bahwa hasil yang didapatkan seperti audio, gambar, dan teks
berhasil didapatkan, dan hanya vidio saja yang tidak berhasil didapatkan. Dan waktu yang
dibutuhkan dalam proses Extract adalah 01:37:14 jam.
Tabel 4.10 Perbangdingan Spesifikasi Line hasil yang didapatkan menggunakan MOBILedit
Forensics Express
Barang Bukti Data terkirim Kemampuan Data di-backup Present
Audio 4,46 MB Berhasil 4,46 MB 100%
Gambar 64 KB Berhasil 64 KB 100%
Teks 1 KB Gagal - -
Video 933 KB Berhasil 933 KB 100%
Total Present 300 ÷ 4 = 75%
Pada table 4.10 hasil yang didapatkan menggunakan MOBILedit Forensics Express, dari barang bukti seperti Audio menunjukan bahwa data yang dikirim 4,6MB berhasil didapatkan dan
data yang di-backup mendapatkan 4,46MB, present keberhasilan adalah 100%. Gambar
menunjukan bahwa data yang dikirim 64KB berhasil didapatkan dan data yang di-backup
mendapatkan 64KB, present keberhasilan adalah 100%. Teks menunjukan bahwa data yang
dikirim 1KB tidak berhasil didapatkan. Vidio menunjukan bahwa data yang dikirim 933KB
berhasil didapatkan dan data yang di-backup mendapatkan 933KB, present keberhasilan adalah
100%.
Dapat dilihat pada Teks menunjukan bahwa data yang dikirim 1KB tidak berhasil
didapatkan. Ini dapat disebabkan oleh data rusak, tidak terbaca atau korup pada saat mem-backup
file sehinga data tidak bisa didapatkan.
3. BlackBerry Messenger
Pada table 4.8 menunjukan bahwa hasil yang didapatkan seperti audio, gambar, dan vidio berhasil didapatkan, dan hanya teks saja yang tidak berhasil didapatkan. Dan waktu yang
dibutuhkan dalam proses Extract adalah 04:43 menit.
Tabel 4.11 Perbangdingan Spesifikasi Blackberry Messenger hasil yang didapatkan menggunakan
MOBILedit Forensics Express
Barang Bukti Data terkirim Kemampuan Data di-backup Present
Audio 4,46 MB Berhasil 4,46 MB 100%
Gambar 64 KB Berhasil 64 KB 100%
Teks 1 KB Gagal - -
Video 933 KB Berhasil 933 KB 100%
Total Present 300 ÷ 4 = 75%
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: xxx-xxx p-ISSN: xxx-xxx
370
Pada table 4.11 hasil yang didapatkan menggunakan MOBILedit Forensics Express, dari
barang bukti seperti Audio menunjukan bahwa data yang dikirim 4,6MB berhasil didapatkan dan
data yang di-backup mendapatkan 4,46MB, present keberhasilan adalah 100%. Gambar
menunjukan bahwa data yang dikirim 64KB berhasil didapatkan dan data yang di-backup
mendapatkan 64KB, present keberhasilan adalah 100%. Teks menunjukan bahwa data yang
dikirim 1KB tidak berhasil didapatkan. Vidio menunjukan bahwa data yang dikirim 933KB
berhasil didapatkan dan data yang di-backup mendapatkan 933KB, present keberhasilan adalah
100%.
Dapat dilihat pada Teks menunjukan bahwa data yang dikirim 1KB tidak berhasil
didapatkan. Ini dapat disebabkan oleh data rusak, tidak terbaca atau korup pada saat mem-backup
file sehinga data tidak bisa didapatkan. 4. Facebook Messenger
Pada table 4.8 menunjukan bahwa hasil yang didapatkan seperti audio, gambar, dan teks
berhasil didapatkan, dan hanya vidio saja yang tidak berhasil didapatkan. Dan waktu yang
dibutuhkan dalam proses Extract adalah 05:37 menit.
Tabel 4.12 Perbangdingan Spesifikasi Facebook Messenger hasil yang didapatkan menggunakan
MOBILedit Forensics Express
Barang Bukti Data terkirim Kemampuan Data di-backup Present
Audio 4,46 MB Berhasil 4,46 MB 100%
Gambar 64 KB Berhasil 7 KB 13%
Teks 1 KB Berhasil 1 KB 100%
Video 933 KB Gagal - -
Total Present 213 ÷ 4 = 53.25%
Pada table 4.12 hasil yang didapatkan menggunakan MOBILedit Forensics Express, dari
barang bukti seperti Audio menunjukan bahwa data yang dikirim 4,6MB berhasil didapatkan dan
data yang di-backup mendapatkan 4,46MB, present keberhasilan adalah 100%. Gambar menunjukan bahwa data yang dikirim 64KB berhasil didapatkan dan data yang di-backup
mendapatkan 7KB, present keberhasilan adalah 13%. Teks menunjukan bahwa data yang dikirim
1KB berhasil didapatkan dan data yang di-backup mendapatkan 1KB, present keberhasilan adalah
100%. Vidio menunjukan bahwa data yang dikirim 933KB tidak berhasil didapatkan.
Dapat dilihat pada Vidio menunjukan bahwa data yang dikirim 933KB tidak berhasil
didapatkan. Ini dapat disebabkan oleh data rusak, tidak terbaca atau korup pada saat mem-backup
file sehinga data tidak bisa didapatkan. 4. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dikekukakan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat di
ambil beberapa kesimpulan dalam mencapai tujuan yang di inginkan. Adapun kesimpulan yang
dapat diambil sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan tools MOBILedit Forensics Express pada perangkat smartphone
OPPO F1S hasil yang didapatkan 100% pada aplikasi WhatsApp.
2. Dengan menggunakan tools MOBILedit Forensics Express pada perangkat smartphone
OPPO F1S hasil yang didapatkan 75% pada aplikasi Line, BlackBerry Messenger, dan
FaceBook Messenger hasil yang didapatkan hanya 53,25%.
3. Pada Tools Oxygen Forensics Suite2014 tidak dapat melakukan penelitian dikarnakan
adanya keterbatasan license, untuk mengaktifkan license nya membutuhkan biaya yang
sangat besar.
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
371
DAFTAR PUSTAKA
[1] Andri P. H.. (2016). Mobile Phone Forensics: teory - Mobile Phone Forensics dan Security Series.
[2] Yesi N. K., Anggie K. (2016). Implementasi Prosedur Forensik untuk Analisis Artefak Whatsapp pada Ponsel Android.
[3] Ahmad R. P. (2014). WHATSAPP FORENSICS: EKSPLORASI SISTEM BERKAS DAN BASIS DATA PADA APLIKASI ANDROID DAN IOS.
[4] Beny N., Mudrik A. (2016).WHATSAPP FORENSICS PADA ANDROID SMARTPHONE: A SURVEY.
[5] Rahmat N., Yesi N. K., P.H. Shaksono (2014). ANALISIS FORENSIK MALWARE PADA PLATFORM ANDROID.
[6] Nuril A., Imam R. (2017). Analisis Investigasi Forensik WhatsApp Messenger Smartphone Terhadap WhatsApp Berbasis Web.
[7] Sahiruddin, Imam R., Sunardi (2017). ANALISIS FORENSIK RECOVERY DENGAN KEAMANAN FINGERPRINT PADA SMARTPHONE ANDROID.
[8] Ammar Fauzan, Imam Riadi, Abdul Fadlil (2017). Analisis Forensik Digital Pada Line
Messenger Untuk Penanganan Cybercrime.
[9] Syukur I., Bekti C. H. (2016). Analisa Forensik Whatsapp dan LINE Messengerpada SmartphoneAndroid sebagai Rujukan dalam Menyediakan Barang Bukti yang Kuat dan Valid di Indonesia.
[10] Hendra K. (2016). ANALISIS PERBANDINGAN FORENSIK RECOVERY DENGAN KEAMANAN KODE POLA Dan KATA SANDI PADA SMARTPHONE BEBASIS ANDROID. UNIVERSITAS BINADARMA.