Post on 27-Jan-2016
description
Penyebab Benjolan di Leher
Apakah Anda memiliki benjolan di Leher? Jika iya, maka Anda harus berhati-hati, bisa saja itu indikasi adanya suatu penyakit berbahaya. Ada banyak sebab yang membuat timbulnya benjolan di leher. Tentu sebab benjolan tersebut membedakan bentuk benjolan yang muncul. Ukuran, letak benjolan berbeda-beda tergantung apa penyebabnya.
Struktur Leher Manusia
Leher adalah penyangga kepala, dan penghubung kepala dan tubuh. Leher ini terdiri dari berbagai struktur seperti tulang servikal, arteri vena, dan otot yang menyebabkan kita leluasa menengok ke kanan atau ke kiri. Selain itu terdapat saluran pernapasan, saluran pencernaan, kelenjar tiroid, kelenjar getah bening dan beberapa organ lainnya. Kita harus waspada jika ada penyebab benjolan di leher, karena jika ada benjolan atau massa di leher maka dapat mengganggu saluran pernapasan kita. Saluran pencernaan ataupun regulasi organ-organ yang ada di leher. Efek terburuknya, cedera yang terjadi di leher bisa sangat fatal yaitu penyebab kematian mendadak.
Kenali Benjolan yang Ada di Leher
Ketika Anda mendapati adanya benjolan di leher. Sebaiknya Anda segera menyikapinya dengan baik. Tandanya anda bisa saja mengidap penyakit serius. Secepatnya Anda ke dokter untuk memeriksakan benjolan Anda. Sebagai pengetahuan, ini adalah hal-hal yang menjadi penyebab benjolan di leher :
1. Akibat penyakit TBCTBC atau tuberculosis tidak hanya menyerang paru bisa juga menyerang kulit, tulang, otak dan kelenjar. Penyakit ISPA pada TBC, bagian kelenjar sering menyebabkan benjolan di leher. Benjolan ini bisa satu atau langsung beberapa buah sekaligus. Ukurannya kecil bisa beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter. Paling sering terjadi di samping leher kiri atau kanan, terkadang dikeduanya.
2. Akibat penyakit limfomaLimfoma adalah salah satu jenis kanker darah terjadi ketika limfosit B atau T (sel darah putih yang menjaga imunitas) menjadi tidak normal dengan membelah lebih cepat dari sel biasa atau hidup lebih lama. Limfoma ini dapat terjadi dimana saja lebih sering di sumsum tulang dan limfa. Limfoma di leher timbul benjolan dengan ciri kenyal, tidak nyeri, mudah digerakkan dan tidak ditandai peradangan. Jika ciri ini timbul dapat dicurigai limfoma non-Hodgkin. Tapi benjolan ini juga bisa disebabkan oleh perlawanan limfa terhadap virus TBC atau jenis virus penyakit menular lainnya.
3. Akibat kanker getah beningKanker. Siapa yang mau menderita kanker dan berita yang beredar di masyarakat jika kanker getah bening sudah tidak dapat diobati lagi. Kasus tersering jika kanker tidak menimbulkan rasa sakit, benjolan terasa keras dan jaringan sekitarnya sulit digerakkan. Sedangkan pada benjolan di leher yang bukan kanker biasanya disebabkan oleh infeksi akut atau kronis.
Benjolan di leher yang disebabkan oleh kanker dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
Kanker kelenjar bening Metastasis kanker ke kelenjar getah bening
Ciri-ciri benjolan di leher yang disebabkan oleh infeksi akut adalah terjadi pembengkakan mendadak, terasa panas berwarna merah dan teraba lunak. Fungsi kelenjar gerah bening itu sendiri adalah penyaring jika ada infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Kelenjar getah bening berfungsi sebagai penyaring bila ada infeksi lokal yang disebabkan bakteri atau virus.
Penyebab benjolan di leher pada anak-anak biasanya jinak atau tidak berbahaya. Tetapi jika hilang lalu muncul lagi dengan rasa sakit atau peradangan harus segera diperiksakan ke dokter karena dicurigai kanker. Jika benjolan ukuran lebih dari 1 buah biji kacang harus diwaspadai dan segera lakukan pemeriksaan.
4. Benjolan pada penderita GondokPenyakit ini sering diakibatkan oleh kekurangan yodium yang sering ditemukan dalam garam. Akibat kekurangan ini dapat fatal jika terjadi pada ibu hamil yaitu kematian janin atau retardasi mental ataupun kecacatan anggota tubuh pada janin. Ciri kekurangan yodium adalah mata melotot, gelisah, sering berkeringat,jantung berdebar, berat badan menurun dan tremor atau gemetar. Penyakit gondok (struma) ini menyerang kelenjar tiroid, yaitu kelenjar yang berbentuk kupu-kupu yang terletak dibawah pangkal tenggorokan.
5. Akibat pembengkakan amandelPembengkakan amandel (tonsilitis) ini menyebabkan benjolan di leher. Akibatnya akan menimbulkan rasa sakit saat menelan yang biasanya disertai demam. Pembengkakan ini diakibatkan oleh bakteri atau virus.
6. Akibat folikel rambutFolikel rambut yang terinfeksi dapat menyebabkan benjolan. Akibatnya akan terasa sakit dan gatal. Terkadang nanah muncul dan menyebabkan peradangan. Benjolan ini tidak bahaya bisa diatasi dengan obat topikal atau salep. Folikel rambut yang bengkak dan iritasi kulit dapat menyebabkan kista. Kista subaceous kecil ini tidak bahaya dapat disembuhkan sendiri, jika benjolan ini terus membesar maka perlu pengobatan lanjutan.
7. Akibat infeksi virusBenjolan bisa juga disebabkan oleh infeksi virus yang masuk di tenggorokan. Jika terjadi peradangan di sekitar tenggorokan maka akan membuat virus menginfeksi hingga menjadi penyebab benjolan di leher. Beberapa virus dapat menyebabkan benjolan di leher seperti:
HIV – AIDS Herpes Rubella (campak jerman) Mononukleosis infeksiosa Faringitis viral
8. Akibat Infeksi bakteriJika virus mampu menyebabkan benjolan tentu “kerabatnya” yaitu bakteri juga bisa menginfeksi tenggorkan Anda dan menimbulkan benjolan di leher. Beberapa bakteri penyebab benjolan di leher dan tenggorokan:
Radang penyebab amandel TBC Radang tenggorokan Abses peritonsillar (abses atau nanah pada amandel) Mycobacterium atipikal (paling umum menyerang saat imunitas tubuh turun)
9. Ada batu di saluran air liurTerjadinya benjolan bisa juga di sebabkan oleh adanya sumbatan benda keras di balik leher Anda. Kita tahu, bahwa leher kita dilewati berbagai saluran. Mulai dari urat nadi, syaraf, pencernaan, pernapasan, dan juga yang saluran air liur. Tersumbatnya saluran air liur karena batu kristal yang mengendap dan menekan saluran, hingga membuat leher timbul benjolan.
10. Alergi makanan dan obatBenjolan juga bisa disebabkan oleh makanan yang kita makan. Selain makanan, bagi Anda yang menderita obat tertentu bisa membuat timbulnya benjolan di leher. Alergi bisa hilang dengan sendirinya, namun cukup sulit mendeteksi benjolan yang diakibatkan oleh alergi makanan atau obat kecuali penderita yang menyadari apa saja yang telah dikonsumsinya. Salah mendeteksi benjolan yang dikira akibat alergi ternyata disebabkan faktor lain tentu akan berbahaya. Oleh karena itu, jika terjadi benjolan dan semakin membesar dalam waktu lama, kita harus segera memeriksakannya ke dokter.
BENJOLAN DI LEHER BISA JADI TANDA PENYAKIT SERIUS
Sebagian orang mungkin pernah memiliki benjolan di leher. Benjolan itu bisa terasa nyeri atau tidak
menimbulkan rasa sakit sama sekali ketika dipegang. Teksturnya pun bisa jadi lembek atau keras.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah benjolan itu berbahaya?
Penyebab benjolan di leher umumnya tidak berbahaya. Tapi pemeriksaan teliti tetap perlu karena bisa jadi
benjolan itu ternyata adalah gejala penyakit serius.
Berikut ini adalah beberapa penyebab benjolan di leher:
Pembengkakan kelenjar tiroid. Kelenjar yang bentuknya mirip kupu-kupu ini berada di leher dan
tepat di depan tenggorokan Anda. Kelenjar tiroid biasanya tidak terlihat, tapi karena beberapa sebab, kelenjar
dapat membengkak dan menimbulkan benjolan di leher yang kerap disebut gondok. Pembengkakan ini bisa
disebabkan oleh banyak hal seperti kekurangan yodium, kelenjar terlalu atau kurang aktif, dan kanker tiroid.
Pembengkakan kelenjar getah bening. Pembengkakan biasanya terjadi ketika tubuh mengalami
infeksi antara lain infeksi tenggorokan, infeksi gigi, pilek, campak, TBC, autoimun (lupus) dan sifilis.
Benjolan dapat kempes dengan sendirinya ketika kondisi kesehatan Anda mulai membaik.
Kista. Coba pegang dan usap benjolan di leher Anda, jika bentuknya kecil, teraba seperti sebuah
kacang dan bergeser di bawah kulit bila ditekan, bisa jadi benjolan Anda disebabkan oleh kista jinak. Anda
tidak perlu khawatir karena kemungkinan benjolan dapat hilang dengan sendirinya tanpa bantuan pengobatan.
Batu di kelenjar ludah. Bahan kimia yang terdapat dalam air liur terkadang dapat mengendap dan
membentuk batu kecil. Batu tersebut bisa menyumbat aliran air liur ke dalam mulut Anda. Kondisi ini dapat
menyebabkan pembengkakan pada leher.
Kanker. Anda berisiko tinggi memiliki benjolan yang bersifat kanker jika menjalani gaya hidup yang
tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Umumnya kanker mulut, tenggorok, pita
suara, dan lidah akan menyerang mereka yang meneruskan kebiasaan buruk ini. Selain itu, benjolan di leher
juga bisa menjadi pertanda bahwa Anda mengidap leukimia (kanker darah putih), kanker payudara, atau
kanker paru-paru. Risiko terkena kanker akan lebih tinggi jika Anda berusia 40 tahun ke atas.
Skin tag atau pertumbuhan kulit berlebihan. Ini adalah kondisi ketika kulit sering bergesekan
dengan kulit di bagian lain atau bergesekan dengan pakaian, sehingga kulit ditumbuhi oleh daging kecil
berwarna kecokelatan mirip kutil. Kondisi ini umum terjadi, tidak menimbulkan rasa sakit, tidak berbahaya,
dan bisa hilang dengan sendirinya. Siapa saja dapat mengalaminya, namun terutama penderita diabetes,
obesitas, wanita hamil dan orang tua akan lebih umum untuk memilikiskin tag.
Kapan Anda Harus Waspada?
Untuk mengetahui apakah benjolan yang Anda miliki berbahaya atau tidak, coba perhatikan benjolan tersebut
dengan saksama.
Perhatikan apakah Anda memiliki benjolan dengan kriteria sebagai berikut:
Tidak kunjung kempes hingga lebih dari sebulan.
Terlihat terus membesar.
Terasa mengeras atau tidak bergerak ketika disentuh.
Diiringi oleh demam, sesak napas, nyeri dan sulit menelan, penurunan berat badan, peningkatan
denyut jantung, suara serak, adanya darah pada air liur, atau perubahan kulit.
Jika Anda memiliki benjolan seperti yang telah disebutkan di atas, segera hubungi dokter untuk menjalani
pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter mungkin akan menyarankan Anda menjalani beberapa tes untuk mengecek penyebab munculnya
benjolan tersebut. Beberapa tes yang mungkin Anda jalani adalah tes darah, tes HIV, X-ray, USG,
dan MRI serta biopsi.
Setelah mengetahui penyebabnya, dokter bisa memberikan pengobatan yang tepat untuk benjolan yang Anda
derita.
Pada umumnya benjolan di leher tidak berbahaya. Namun tidak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter
jika ada kejanggalan pada benjolan tersebut. Deteksi dini bisa mencegah Anda dari bahaya benjolan yang
mematikan.
benjolan pada leher
Malam Dok. Saya novi umur 24 th. Pada leher saya terdapat benjolan sebelah kiri bawah. Sudah kurang lebih
1 th. Awalnya 1 terkadang sakit terkadang tidak. 2 bulan yang lalu saya periksakan ke dokter. Di test di
laboratorium patologi anatomi hasilnya: di dptkan sebaran sel limfoid berbagai populasi banyak sel limfosit
kecil. Serta beberapa sel makrofag. Tdk di temukan sel yg menunjukkan tanda tbc maupun keganasan. Setelah
d kasih obat oleh dokter nya. Kok tetep benjolan ini gak hilang. Malah saya rasakan seperti ada yg baru
tumbuh di sebelah nya 2 kecil gitu benjolanya dok. Yg benjolan prtama itu saya rasakan panjang sekitar 5 cm
dok.
Yg saya tanyakan bahayakah benjolan ini dok? Dan kenapa sepertinya benjolanya bertambah/ beranak.
Penyakit jenis apakah ini dok? Apa kalau di biarkan berbahaya? Terus obatnya klau ada apa dok yg gak usah
oprasi. Untuk menghilangkan benjolan ini. Soalnya yg kemarin aq periksa itu 3 macam aq nebusnya cuma
20rb. Mungkin ada obat yg agak mahal dikit bisa menyembuhkan dok.
Halo,
Berdasarkan deskripsi yang kamu sebutkan, maka benjolan yang kamu alami adalah akibat pembesaran
kelenjar getah bening. Sebelumnya harus kita ketahui terlebih dahulu, kelenjar getah bening merupakan suatu
organ di dalam tubuh yang terisi oleh banyak sel darah putih dan makrofag. Di saat tubuh mengalami infeksi,
maka kelenjar getah beninglah yang bereaksi pertama kali. Kelenjar getah bening akan membesar jika terdapat
infeksi di kelenjar atau sekitar kelenjar getah bening.
Harus dicari tahu terlebih dahulu di manakah fokus infeksi berasal. Sehingga pengobatannya pun akan sesuai.
Kelenjar getah bening di leher dapat membesar jika terdapat infeksi pada :
Telinga
Gigi
Tenggorokan
Hidung
Dll
Sangat disarankan untuk kembali menemui dokter yang memeriksa kamu untuk dilakukan pemeriksaan secara
lebih lanjut. Diskusikan dengan dokter kamu mengenai keluhan yang kamu alami dan pilihan terapi atau
pengobatan yang dapat diberikan. Karena yang paling mengetahui mengenai riwayat dan kondisi kamu adalah
dokter yang memeriksa secara langsung. Tanpa melihat dan melakukan pemeriksaan secara langsung terhadap
pasien, seorang dokter tidak dapat memberikan resep obat apapun. Karena tanpa melihat secara langsung
kondisi pasien rentan terjadi overdiagnosed dan overtreatment.
Semoga membantu,
dr. Tri
benjolan nyeri di leher kanan
Siang dok. saya punya benjolan di leher sebelah kanan. Awalnya tidak sakit. Sudah saya periksakan ke dokter
bedah. diagnosa awal kgb. Hasil pemeriksaan darah, rontgen semua normal. awalnya juga tidak sakit. tapi
sekarang kalo lelah terasa sakit dan nyeri. Kini benjolannya mulai mengecil. Tapi baru-baru saja muncul
benjolan sebesar biji kacang hijau di leher kiri bagian atas dan bawah serta pas tengkuk. Menurut dokter
benjolan di leher saya tadi sebenarnya jenis apa? Mohon sarannya dok, makanan yang bagus untuk saya
konsumsi apa dok, terima kasih banyak.
Halo,
Penyebab benjolan di leher banyak sekali. Benjolan dapat berasal dari kulit, otot, jaringan lemak, kelenjar
getah bening, dll. Untuk mengetahui apakah sebenarnya penyebab benjolan yang Anda alami seorang dokter
harus melakukan pemeriksaan secara langsung. Lebih baik Anda kembali memeriksakan diri ke dokter bedah
yang sebelumnya memeriksa Anda. Dengan berkonsultasi ke dokter yang sama keuntungannya adalah dokter
tersebut lebih mengetahui riwayat penyakit Anda sebelumnya dan perencanaan terapi selanjutnya juga akan
lebih baik. Bila benjolan yang Anda alami merupakan pembengkakan kelenjar getah bening, maka dokter
mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan tes darah, USG, dan biopsi untuk mengetahui apakah
penyebab utama dari benjolan tersebut.
Tidak ada makanan khusus yang harus dikonsumsi. Yang terpenting adalah makanan yang Anda makan
mengandung gizi lengkap dan bernutrisi agar daya tahan tubuh Anda terjaga. Makanan yang terlalu pedas,
berminyak, bersantan, olahan tepung, makanan siap saji ada baiknya dihindari.
selamat siang dok, saya mau betanya di leher bagian kanan saya terdapat benjolan sudah hampir 1 bulan
setengah, lalu saya sudah periksa dan di tes lab. hasilnya : leukosit , LED ,trombosit saya tinggi. kira-kira saya
mengidap penyakit apa ya dok. terimakasih.
Halo,
Daerah leher merupakan tempat dari beberapa kelenjar seperti:
Kelenjar air liur
Kelenjar tiroid (gondok)
Kelenjar getah bening (limfonodi) leher
Adanya benjolan di daerah leher, bergantung pada lokasinya dapat disebabkan karena:
Radang kelenjar parotis
Penyakit gondok
Radang kelenjar getah bening
Infeksi lain disekitar area kelenjar getah bening
Keganasan, misalnya kanker nasofaring
Leukosit dapat meningkat pada keadaan berikut:
Infeksi
Peradangan
Reaksi alergi
Keganasan
Ibu hamil
Penyebab lainnya
Trombosit dapat meningkat pada keadaan berikut:
Infeksi sistemik
Peradangan
Perdarahan
Tumor
Laju Endap Darah dapat meningkat pada:
Infeksi
Peradangan
Pada umumnya jika disebabkan oleh infeksi atau radang, apabila sudah ditangani dengan tepat, berlangsung
akut kurang dari 2 minggu. Namun perlu diwaspadai apabila keluhan tetap berlanjut dan tidak mengalami
perbaikan. Bisa jadi peradangannya bersifat kronis, atau tidak menutup kemungkinan ada penyebab lainnya.
Untuk memastikan penyebab benjolan pada leher, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter spesialis
bedah. Dokter akan menggali informasi secara mendalam, melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang yang
diperlukan, kemudian dapat memutuskan penanganan yang tepat sesuai dengan pemeriksaan
Limfoma, kanker kelenjar getah bening, tersering pada usia produktif
Limfoma malignum atau istilah medisnya Non Hodgkin Lymphoma (NHL), adalah kanker ganas yang
terdiri atas sel darah putih ganas yang menyebabkan pembengkakan menyeluruh kelenjar getah bening
disekujur tubuh : leher, ketiak, lipat paha, mesenterium/jaringan lemak perut, para cardial dikanan-kiri
jantung, dst. Kenapa kelenjar getah bening membengkak?
Kelenjar getah bening ibarat pabrik yang membuat sel-sel darah putih. Dari germinal center akan terbentuk sel limfosit muda yang disebut limfoblast, makin matang bergerak ketepi menjadi limfosit matur. Limfosit ada yang T-limfosit ada B-limfosit.
T-limfosit akan ‘sekolah’ dulu di kelenjar thymus, untuk mengenali segala sesuatu tentang cara melawan bakteri, kuman, virus, jamur, dll yang memasuki tubuh kita. Sedangkan B-limfosit akan khusus menangani hal/kejadian berkaitan dengan imunitas. Limfoit-B berasal dari imunoblast yang kemudian akan berkembang menjadi sel plasma.
Dalam keadaan normal sel-sel darah: sel darah merah, sel darah putih dan trombosit akan berkembang dari muda/imatur menjadi matang/matur didalam sumsum tulang. Begitu sel darah menjadi matur, akan segera keluar dari sumsum tulang dan ikut aliran darah keseluruh tubuh. Jadi bila ditemukan sel-sel darah imatur, yang masih muda dan belum matang didalam aliran darah tepi, maka hal ini dikatagorikan abnormal/patologis dan patut dilacak lebih jauh..
Apabila sel darah putih imatur (limfoblast) tidak berkembang menjadi sel darah putih matur, berarti maturasi sel darah putih terhenti sampai disana (maturation arrest), dan tidak akan pernah menjadi matur. Maka limfoblast seperti ini akan bersifat ganas, dan sel-sel ganas akan membelah diri tidak terkendali sehingga mendominasi populasi sel darah didalam tubuh kita. Keseimbangan populasi antara sel darah merah, sel darah putih dan trombosit menjadi terganggu. Inilah awal terjadinya kanker sel darah…
Dampak dari proliferasi sel darah putih yang tidak terkendali, sel darah merah akan terdesak, jumlah sel eritrosit menurun dibawah normal yang disebut anemia. Selain itu populasi limfoblast yang sangat tinggi juga akan menekan jumlah sel trombosit dibawah normal yang disebut trombopenia. Bila kedua keadaan terjadi bersamaan, hal itu akan disebut bisitopenia yang menjadi salah satu tanda kanker darah…
Secara kasat mata penderita tampak pucat, badan seringkali hangat dan merasa lemah tidak berdaya, selera makan hilang, berat badan menurun disertai pembengkakan seluruh kelenjar getah bening : leher, ketiak, lipat paha, dll.
Penyebabnya apa? Umumnya pada penyakit kanker hampir selalu disertai oleh susunan dan jumlah khromosom yang tidak normal. Kelainan khromosom pada limfoma dapat disebabkan oleh : infeksi virus EBV (Epstein-Barr Virus) dan bahan kimia dari pollutant, makanan dan minuman.
Paparan bahan kimia pada saat ini agak sulit untuk dihindari, karena berkaitan dengan life style atau gaya hidup modern saat ini. Jadi industrialisasi dan modernisasi ibarat pisau bermata dua : satu sisi menguntungkan/mempermudah hidup dan satu sisi lainnya merugikan yaitu munculnya berbagai kanker yang sampai saat ini masih sulit ditanggulangi..
Kemajuan teknologi akan membawa serta dampak negatif bagi seluruh isi planet dunia dimana kita hidup, tidak terbatas pada manusia tetapi juga tanaman dan binatang.. So, think twice and be wise in applying technology…
And last but not least, pikiran yang tidak tenang/stressful, kemarahan yang meledak-ledak, kesedihan yang teramat dalam, dengki dan irihati semua itu akan memicu secara tidak langsung terjadinya kanker melalui neurotransmitter yang dikeluarkan pada setiap prilaku yang negatif tersebut..
Jadi, berpikir positif akan selalu menguntungkan kita baik dari segi sosial maupun kesehatan pribadi kita masing-masing… Be a positive thinker.
Benjolan di Leher Berbahaya
Benjolan di leher memang dapat terkait dengan sesuatu seperti kanker, diagnosis medis akan memberikan
bantuan untuk mengatasi masalah benjolan di leher.
Di daerah leher dan kepala, tubuh kita memiliki banyak kelenjar getah bening yang dapat membengkak karena
infeksi atau beberapa masalah lain. Benjolan ini mungkin tidak berbahaya, namun bisa juga karena kanker.
Anda tidak akan tahu tentang sifat sebenarnya dari benjolan ini kecuali anda diperiksa oleh seorang dokter
spesialis.
Benjolan di leher
Untuk menentukan apakah benjolan tersebut berbahaya ataukah tidak, maka perlu mempertimbangkan dari
segi ukuran, konsistensi, warnanya, di daerah mana benjolan itu berada, dsb.
Pada umumnya benjolan ini muncul di belakang atau bawah telinga dan di bawah rahang. Setelah melihat
terdapat benjolan di leher, kebanyakan orang menarik kesimpulan bahwa itu merupakan tumor. Namun, anda
mungkin tidak benar dalam mendiagnosis sendiri karena ada juga banyak penyebab lain yang dapat
menyebabkan pembentukan benjolan di daerah leher. Berikut adalah beberapa penyebab benjolan pada area
leher.
Penyebab benjolan di leher
1. Pembesaran kelenjar getah bening adalah salah satu alasan umum penyebab pembentukan benjolan di leher.
2. Sebuah benjolan kecil di leher muncul karena adanya folikel rambut yang telah terinfeksi. Kondisi ini menjadi gatal dan terasa sakit. Nanah yang terbentuk dapat menyebabkan peradangan. Benjolan ini biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya atau dengan obat topikal.
3. Folikel rambut yang bengkak atau iritasi kulit dapat menyebabkan kista. Kista sebaceous kecil tidak berbahaya dan dapat dilakukan pengobatan sendiri. Namun, jika ukurannya meningkat, mungkin memerlukan pengobatan lanjutan.
4. Lipoma tumor jinak dan bergerak terlihat sebagai benjolan di bawah kulit. Seringkali, tumor ini tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat dihilangkan dengan mudah melalui bedah kosmetik.
5. Benjolan besar di leher dapat disebabkan oleh gondok dikarenakan kekurangan yodium. Gondok dapat menyebabkan perluasan benjolan ke sisi leher. Benjolan gondok yang sangat besar harus diangkat dengan operasi.
6. Kelenjar tiroid terletak di daerah tenggorokan. Setiap malfungsi dari kelenjar tiroid dapat menyebabkan benjolan di leher.
7. Pembengkakan amandel dapat menyebabkan benjolan pada leher. Seseorang yang menderita tonsilitis akan mengalami rasa sakit saat menelan dan batuk.
Penyakit-penyakit lain yang mungkin menjadi penyebab timbulnya benjolan di daerah leher adalah
mononucleosis, otitis media, rubella, higroma kistik, laryngocele, kanker orofaringeal, kantong faring, kista
tiroglosus, dsb. Infeksi juga dapat menimbulkan benjolan di bawah kulit atau di belakang leher. Benjolan yang
tumbuh di leher pada anak bisa berakibat fatal dan harus didiagnosis sesegera mungkin.
Benjolan yang terasa sakit pada leher bisa berbahaya dan harus segera mendapatkan bantuan medis. Alasan
untuk benjolan di belakang atau di bawah telinga dapat bervariasi dari hal-hal sederhana seperti alergi. Setiap
benjolan di daerah leher yang lebih besar dari ukuran kacang mengkhawatirkan. Jika menghilang dengan
sendirinya dalam waktu dua minggu, mungkin hal ini justru berbahaya. Jika tumbuh disertai rasa sakit, jalan
keluar terbaik adalah segera mengunjungi dokter.
Solusi Mengatasi Benjolan Di Leher
Dok saya laki laki umur 17 tahun. Di leher kanan dan kiri saya ada semacam benjolan. Sebesar kacang
polong. Tidak sakit. Bisa digerakkan. Kadang mengecil kadang membesar. Ada solusinya dok?[/alert]
Selamat siang. Terima kasih telah menggunakan layanan konsultasi dokter online gratis di mediskus. com
Berdasarkan keluhan yang anda sampaikan, saya menduga benjolan pada leher anda berasal dari kelenjar
getah bening (KGB) yang membesar. KGB tersebar tidak hanya pada leher, namun juga pada belakang
telinga, ketiak dan lain sebagainya. Benjolan pada leher sering sekali muncul dan dapat disebabkan karena
beberapa hal, namun biasanya pembengkakan terjadi karena adanya pembesaran pada kelenjar getah bening
(KGB). Hal ini dapat terjadi karena berbagai macam sebab, salah satunya yang tersering adalah saat daya
tahan tubuh anda menurun. Kelenjar ini merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh manusia. Saat daya
tahan tubuh sedang menurun atau saat tubuh sedang terkena infeksi, maka kelenjar ini dapat membesar.
KGB yang membesar biasanya terjadi karena:
Infeksi baik karena bakteri maupun virus
Reaksi alergi
Reaksi/ efek samping akibat vaksinasi
Kanker/ keganasan sel darah (leukimia)
Metastasis/ penyebaran dari kanker pada tempat lain
Kanker/ keganasan pada KGB (limfoma maligna)
Dan lain sebagainya
Salah satu upaya yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan daya tahan tubuh anda dengan cukup
istirahat, makan makanan yang bergizi tinggi, konsumsi vitamin, dan konsumsi obat – obatan yang diberikan
dokter jika anda sedang mengalami infeksi.
Namun jika kelenjar ini semakin membesar atau tidak menghilang setelah anda memperbaiki pola hidup anda,
maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara langsung ke dokter agar dapat dipastikan penyebab keluhan
anda dan dapa mendapat terapi yang sesuai.
Sekian jawaban dari saya. Semoga dapat membantu.
Beberapa Penyebab Benjolan Di Leher Yang Perlu Anda Tahu
Mungkin Anda sedang memiliki benjolan pada leher entah itu besar atau kecil, sakit atau tidak, keras atau
lunak, dan apapun itu tentu Anda harus tahu sebenarnya apa saja kemungkinan penyebab benjolan di leher
yang sedang dialami, berbahaya atau tidak, dan apa yang seharusnya diperbuat.
Kali ini mari kita cari tahu beberapa kemungkinan penyebab benjolan pada leher atau disebut juga massa leher
yang dapat memiliki ukuran bervariasi ada yang kecil sehingga tak begitu nyata dan ada pula yang besar
sehingga mudah terlihat. Kebanyakan benjolan di leher merupakan sesuatu yang jinak (bukan kanker).
Namun tidak menutup kemungkinan beberapa benjolan bisa jadi disebabkan oleh kondisi serius seperti infeksi
kronis atau kanker.
Setiap terdapat benjolan di leher baik pada anak-anak maupun dewasa harus dievaluasi oleh seorang
profesional kesehatan sesegera mungkin.
Tentukan berasal dari jaringan manakah benjolan di leher terbentuk?
Benjolan di leher dapat merupakan massa yang terjadi pada kulit (contohnya: kistasebaceous, jerawat ) atau
muncul dari struktur leher bagian dalam. Lokasi benjolan akan memberikan peranan penting untuk
menentukan apa sebenarnya benjolan itu. Karena leher memiliki banyak jaringan dan organ penting, seperti
otot, kelenjar lemak, getah bening, tiroid dan lain-lain, sehingga ada beberapa kemungkinan penyebab.
Bagian-bagian leher yang dimaksud antara lain:
Trakea ( pipa udara )
Laring (kotak suara )
Kelenjar getah bening
Kelenjar tiroid (jakun)
Kelenjar paratiroid ( kelenjar kecil yang terletak di atas kelenjar tiroid )
Saraf laring recuren ( saraf dalam pita suara )
Otot leher
Tulang belakang
Saraf simpatis dan parasimpatis
Pleksus brakialis ( serangkaian saraf untuk otot trapezius )
Kelenjar ludah ( Kelenjar parotis )
Arteri dan vena
Penyebab Umum Berdasar lokasi atau struktur jaringan
Kelenjar Getah Bening
Penyebab benjolan di leher yang paling sering adalah pembesaran kelenjar getah bening. Kelenjar getah
bening mengandung sel-sel yang membantu tubuh melawan infeksi (bakteri atau virus) , dan menyingkirkan
sel-sel ganas (kanker) . Infeksi bakteri pada kulit kepala, sinus, amandel , tenggorokan, gigi, atau kelenjar
ludah dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.
Kelenjar tiroid
Penyakit autoimun, kanker , dan gangguan lain dari kelenjar tiroid , seperti gondok akibat kekurangan yodium
, juga dapat menyebabkan pembesaran sebagian atau seluruh kelenjar tiroid.
Kelenjar Ludah (parotis)
Pembesaran kelenjar ludah Anda dapat disebabkan oleh virus ( mumps = gondongan ) atau kanker .
Otot leher
Cedera atau tortikolis dapat menyebabkan benjolan pada otot-otot leher .
Secara garis besar itulah bagian organ dan jaringan leher yang dapat membesar, karena kelenjar getah bening
merupakan penyebab benjolan di leher yang paling sering, maka mari kita ketahui apa saja yang
menyebabkan kelenjar getah bening itu membesar.
contoh pembesaran kelenjar getah bening di leher
Kanker
Kelenjar getah bening sering kali menjadi sasaran empuk jika terdapat kanker di sekitarnya, tak terkecuali
kanker pada daerah kepala dan leher yang dapat menyebar ke kelenjar getah bening di leher dan menimbulkan
benjolan. Sebagian besar kanker kepala dan leher disebabkan oleh produk tembakau ( merokok atau
mengunyah tembakau). Selain itu Penggunaan alkohol juga menjadi faktor risiko. Penggunaan jangka panjang
tembakau dan alkohol merupakan faktor risiko dominan penyebab kanker mulut, tenggorokan, pita suara,
dan kanker lidah.
Selain kanker kepala dan leher ada pula jenis kanker yang menimbulkan benjolan getah bening di leher, antara
lain:
Penyakit Hodgkin
Limfoma Non – Hodgkin
Leukemia
Kanker paru-paru
Kanker payudara
Kanker kulit
Kebanyakan benjolan leher pada anak-anak bersifat jinak, namun masih mungkin karena kanker. Sedangkan
pada orang dewasa , kemungkinan bahwa benjolan di leher karena kanker meningkat setelah berusia 40 tahun.
Infeksi Virus
Bisa karena virus influnza yang menyebabkan batuk pilek, bisa juga karena virus yang lain, seperti:
HIV / AIDS
Herpes
Mononukleosis infeksiosa
Rubella (Campak Jerman)
Faringitis viral
Infeksi Bakteri
Ada beberapa kondisi bakteri yang dapat menyebabkan masalah pada leher dan tenggorokan, sehingga
menyebabkan peradangan dan benjolan pada leher, diantaranya:
Abses peritonsillar ( abses atau kumpulan nanah pada amandel )
Radang tenggorokan
Radang amandel
Tuberkulosis atau TBC
Mycobacterium atipikal ( jenis bakteri yang paling umum pada orang dengan sistem kekebalan tubuh
rendah dan penyakit paru-paru )
Penyebab Lainnya
reaksi alergi terhadap obat
alergi makanan
batu saluran air liur
Itulah gambaran beberapa kemungkinan penyebab benjolan di leher, masing-masing memang memiliki ciri
khas namun terkadang susah ditentukan. Oleh karena itu langkah paling bijak adalah memeriksakannya ke
dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Sekian, semoga bermanfaat.
Umur saya 16th kelas 1 SMA
saya punya benjolan di leher sebelah kanan saya sudah periksa kedokter katanya kelenjar ,awal nya sakit di
bagian telinga ,tapi sekarang ada benjolan dan kepala saya selalu pusing awalnya badan terasa sakit dan kalau
kena air terasa perih dan suka demam, waktu itu saya periksa ke dokter dan katanya itu kelenjar tanpa bicara
apapun lalu di kasih obat 6 macam ,tapi ketika saya makan obat itu, kepala saya selalu pusing dan badan jadi
lemas jadi tidur terus ,pernah sekali kaya masuk angin gitu saya muntah pas malam hari ,sekarang saya sudah
jarang masuk sekolah ,apakah itu saya harus oprasi dok?
Halo,
Merujuk dari posisi anatomi tubuh, benjolan di leher dapat disebabkan oleh :
Pembesaran Kelenjar Getah Bening (KGB)
Penyakit gondok
Pembengkakan kelenjar liur
Tetapi penyebab tersering dari benjolan di leher adalah akibat pembengkakan KGB. KGB sendiri merupakan
organ pertahanan tubuh yang terdiri dari sel darah putih. Karena sifat sel darah putih sebagai pertahanan
terhadap infeksi yang masuk ke dalam tubuh, maka KGB akan membengkak bila tubuh mengalami infeksi.
Lokasi terdapatnya KGB adalah leher, bawah dagu, ketiak, dan pangkal paha.
Pembengkakan KGB dapat disebabkan oleh infeksi di sekitar KGB seperti :
Infeksi telinga
Infeksi gigi
Sinusitis
Radang tenggorokan
Pilek
Dll
Selain itu pembengkakan KGB dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti rubella dan gondongan. Penyebab
lain yang sangat jarang sekali terjadi adalah akibat penyakit autoimun. Bila penyebab dari pembengkakan
KGB sudah diketahui dan diterapi maka pembengkakan KGB akan hilang dengan sendirinya. Terapi dengan
tindakan operasi sangat jarang sekali terjadi.
Bila Anda sudah berkunjung ke dokter sebelumnya dan belum didapatkan tanda-tanda perbaikan, tidak ada
salahnya untuk berkunjung ke dokter lain sebagai second opinion. Disarankan untuk menemui dokter spesialis
penyakit dalam. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara mendetail dan mencari tahu apakah
pembengkakan KGB yang Anda alami akibat adanya infeksi di tempat lain atau tidak. Dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lain seperti CT Scan bila dibutuhkan.
Hal-hal yang dapat Anda lakukan di rumah :
Beristirahat yang cukup
Memakan makanan yang bernutrisi
Hindari makanan pedas
Meminum air putih yang cukup
Anda dapat mengkonsumsi paracetamol untuk menurunkan demam dan mengurangi
rasa nyeri
Setelah sembuh disarankan untuk melakukan vaksinasi MMR
Artikel tentang pembengkakan KGB
Semoga membantu,
dr. Tri
10 Cara Murah Turunkan Tekanan Darah
KOMPAS.com - Mereka yang mengalami hipertensi biasanya harus mengonsumsi obat-obatan secara
rutin untuk mengontrol tekanan darah. Tetapi dengan melakukan perubahan gaya hidup, tekanan
darah yang kelewat tinggi dapat dikendalikan dan diturunkan. Dengan modal tekad dan kedisiplinan,
bukan mustahil upaya modifikasi lifestyle ini dapat membantu melepaskan ketergantungan pada obat-
obatan.
"Siapa saja yang memiliki hipertensi harus didorong untuk bekerjasama dengan dokter mereka dan mencoba
berbagai hal yang mungkin membantu menurunkan tekanan darah tanpa menggunakan agen farmakologis
(obat-obatan)," kata Matthew Burg, PhD, seorang profesor dari Columbia University Medical Center di New
York.
Berikut ini adalah 10 cara murah dan alami menurunkan tekanan darah tanpa harus menggunakan obat-
obatan :
1. Olahraga
Dengan melakukan olahraga 30 menit sehari, Anda dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan, kata
Gerald Fletcher, MD, seorang ahlijantung dari Mayo Clinic, Jacksonville, Florida, sekaligus juru bicara
American Heart Association.
"Cobalah latihan aerobik untuk mengurangi tekanan darah sistolik Anda," kata Fletcher. Ia menambahkan,
orang yang aktif secara fisik biasanya dapat mengurangi konsumsi jumlah asupan obat hipertensi. Untuk
menunjangnya, pilihlah jenis kegiatan yang Anda sukai seperti misalnya, berjalan, berlari, berenang atau
bersepeda.
2. Makan pisang
Anda mungkin tahu bahwa makan terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah, tetapi
kebanyakan orang tidak menyadari manfaat kalium - zat yang mampu menangkal efek buruk dari sodium.
Menurut penelitian dari dietary Guidelines for Americans, mereka yang mengalami hipertensi harus
mencukupi kebutuhan jumlah kalium dalam diet mereka. Orang dewasa harus mendapatkan setidaknya 4.700
miligram per hari. Adapun beberapa sumber makanan yang kaya kandungan kalium diantaranya pisang (422
miligram), kentang panggang dengan kulit (738 miligram), jus jeruk (496 miligram per cangkir), dan yogurt
tanpa lemak atau rendah lemak (531-579 miligram per 8 ons).
3. Kurangi asupan garam
Orang dengan tekanan darah normal, cukup tinggi, dan hipertensisecara substansial dapat mengurangi tekanan
darah mereka dengan memotong asupan garam. Pedoman diet merekomendasikan bahwa orang
dengan hipertensi harus membatasi asupan garam kurang dari 1.500 miligram (600 miligram sodium) sehari.
4. Stop merokok
Perokok adalah kelompok yang paling berisiko tinggi mengidaphipertensi. Kandungan tembakau dan nikotin
dalam rokok dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah sementara, meskipun rokok itu sendiri bukan
penyebab tunggal hipertensi kronis. Berhenti merokok dapat membantu Anda menurunkan sedikit tekanan
darah Anda. Dan, tentu saja, manfaat kesehatan lainnya yang tak terhitung jumlahnya, kata Fletcher.
5. Menurunkan berat badan
Secara konsisten beberapa penelitian menunjukkan bahwa, sedikit saja kehilangan berat badan, dapat
memiliki dampak besar pada tekanan darah Anda. Kelebihan berat badan membuat jantung bekerja lebih
keras. Tekanan ekstra ini lambat laun dapat menyebabkan hipertensi. Sementara itu, dengan memangkas berat
badan beban kerja jantungakan jauh lebih ringan.
6. Kurangi alkohol
Konsumsi alkohol secara moderat - tidak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita, dan dua gelas sehari untuk
pria - memiliki manfaat kesehatan jantung. Tapi pada beberapa orang, minum terlalu banyak dapat
meningkatkan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi alkohol lebih dari dua gelas
sehari dapat meningkatkan risiko hipertensi bagi pria dan wanita.
7. Kelola stres
Mengelola stres secara efektif dapat membantu mengurangi tekanan darah, tetapi sayangnya, tidak ada
penelitian yang menawarkan langkah demi langkah untuk mengurangi tingkat stres pada semua orang, kata
Burg.
"Ada sejumlah cara yang telah dikembangkan sebagai praktik untuk menginduksi keadaan relaksasi. Tetapi
bagaimana cara yang baik dan benar, ini masih harus dijawab dalam uji klinis," katanya. Namun demikian,
Burg merekomendasikan bahwa orang dengan hipertensiharus mampu melakukan manajemen stres dan
berlatih dengan konsisten.
8. Yoga
Yoga adalah cara terbaik untuk mengatasi stres. Sebuah studi baru di India menemukan bahwa latihan
pernapasan yoga mengurangi tekanan darah pada orang dengan hipertensi - di mana bekerja mempengaruhi
efek sistem saraf otonom - dengan mengatur denyut jantung, pencernaan, dan fungsi lainnya.
9. Jauhi kafein
Kopi memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi tidak untuk menurunkan tekanan darah. Dalam jangka
pendek kafein dapat memicu lonjakan tekanan darah, bahkan pada orang tanpa hipertensi.
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, cara terbaik yang harus dilakukan adalah dengan membatasi asupan
kafein (sekitar dua cangkir kopi per hari). Anda dapat memeriksa apakah Anda sensitif terhadap kafein atau
tidak dengan memeriksa tekanan darah sebelum dan setengah jam setelah mengkonsumsi minuman berkafein.
Jika meningkat sebesar 5 atau 10 poin, Anda berarti sensitif terhadap kafein.
10. Meditasi
Meditasi - apakah itu melibatkan nyanyian, pernapasan, visualisasi - dapat menjadi alat manajemen stres yang
efektif bagi banyak orang, kata Burg. Sekali lagi, yang penting adalah bahwa hal itu membuat Anda merasa
baik, dan Anda dapat berkomitmen untuk melakukannya secara konsisten.
Memilih Pengobatan Tekanan darah Tinggi
Ada puluhan obat hipertensi yang ada di pasaran, masing-masing dengan pro dan kontra. Dokter biasanya
memberikan 1 resep obat atau lebih tergantung dari jenis penyakit hipertensi yang diderita pasien.
Bagi mereka yang memiliki faktor resiko, disarankan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan penurun tekanan
darah tinggi terlebih dahulu karena perubahan gaya hidup bisa membalikkan keadaan.
Mayo Clinic sebuah praktek medis nirlaba dan kelompok riset menyebutkan bahwa memilih pengobatan
untuk penyakit hipertensi bisa sangat menipu. Untuk itu alangkah baiknya sebelum memulai pengobatan
darah tinggi, Anda mengetahui opsi pengobatan yang Anda miliki.
Pre-Hipertensi
Bagi Anda yang memiliki tekanan darah sistolik berkisar antara 120-139 mm/Hg dan tekanan darah diastolik
yang berkisar 80-89 mm/Hg, maka Anda dikategorikan sebagai pengidap prehipertensi.
Untuk kasus prehipertensi meski acap kali dokter memberikan resep penurun tekanan darah namun segalanya
akan sama saja bahkan bertambah parah jika Anda tidak melakukan perubahan terhadap gaya hidup.
Perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, menurunkan berat badan, meminimalisir konsumsi alkohol,
dan berolahraga paling tidak 30 menit 5 hari dalam seminggu, berefek positif terhadap mereka yang telah
didiagnosa mengidap hipertensi.
Tekanan Darah Tinggi Level 1 (140/90-159/99 mm/Hg)
Sekali lagi sangat disarankan untuk mengubah gaya hidup terlebih dahulu. Jika perlu mengonsumsi obat-
obatan maka obat-obat yang mungkin diminum diantaranya adalah obat yang bersifat diuretik.
Diuretik sangat ampuh untuk membuang kelebihan air dan sodium yang ada dalam tubuh sehingga dapat
menurunkan darah tinggi. Ada tiga jenis diuretik dan pilihan para dokter untuk menurunkan tekanan darah
adalah jenis thiazide diuretic.
Untuk tekanan darah tinggi level 1 mungkin yang Anda perlukan hanya thiazide diuretic. Namun, dalam
beberapa kasus dokter akan menyarankan untuk menambah obat-obatan seperti ACE inhibitors (melebarkan
pembuluh darah dengan tidak membiarkan hormon angiotensin menganggu pembuluh darah), beta
blocker (menghalangi sinyal saraf yang menuju jantung dan pembuluh darah), calcium channel
blocker (mencegah kalsium masuk ke dalam sel otot jantung dan pembuluh darah), rennin inhibitor(mencegah
terbentuknya renin yang merupakan zat yang diproduksi ginjal untuk menaikkan tekanan darah).
Tekanan Darah Tinggi Level 2 (160/100 mm/Hg)
Bagi mereka yang tergolong memiliki tekanan darah tinggi maka ukuran tekanan darah bisa mencapai
160/100 mm/Hg bahkan mungkin lebih. Untuk pilihan pengobatan, umumnya tekanan darah tinggi level dua
difokuskan pada dua metode pengobatan sekaligus untuk perawatan awal.
Obat-obatan yang dipakai sama seperti pengobatan pada tekanan darah tinggi level 1. Jika obat-obatan ini
tidak juga mempan, maka dokter akan memberikan opsi lain seperti Alpha blocker, central-acting
agent atau vasodilator. Tentunya obat-obatan ini lebih kuat dibandingkan yang lain namun tidak menutup
kemungkinan juga memiliki efek samping yang lebih besar.
Turunkan berat badan
Tekanan darah sering meningkat dengan meningkatnya berat badan. Menurunkan bobot hanya 4,5 kilogram sudah dapat membantu mengurangi tekanan darah Anda. Secara umum, semakin banyak berat badan yang diturunkan, semakin banyak pula tekanan darah yang Anda turunkan.
Menurunkan berat badan juga membuat obat tekanan darah yang Anda minum bekerja lebih efektif. Anda dan dokter dapat menentukan target berat badan dan cara terbaik untuk mencapainya.
Selain menurunkan berat badan, Anda juga harus mengawasi ukuran pinggang. Kelebihan lemak di bagian pinggang dapat menempatkan risiko lebih besar pada tekanan darah.
Laki-laki berisiko lebih tinggi mengalami hipertensi jika memiliki ukuran pinggang lebih dari 102 cm, dan perempuan 89 cm. Laki-laki Asia berisiko jika ukuran pinggangnya lebih dari 91 cm, dan perempuan Asia 81 cm.
Olahraga teratur
Aktivitas fisik secara teratur, setidaknya 30 sampai 60 menit setiap hari dalam seminggu, dapat menurunkan tekanan darah 4 sampai 9 mm Hg. Dan tidak butuh waktu lama untuk melihat perbedaannya. Jika Anda belum aktif bergerak, memperbanyak waktu latihan dapat menurunkan tekanan darah hanya dalam beberapa minggu.
Jika Anda memiliki prehipertensi - tekanan sistolik antara 120-139 atau tekanan diastolik antara 80-89 - olahraga dapat membantu menghindari mengembangkan hipertensi. Jika Anda sudah memiliki hipertensi, aktivitas fisik secara teratur dapat membawa tekanan darah turun ke tingkat yang lebih aman.
Pengidap darah tinggi biasanya tidak diperbolehkan melakukan olahraga berat karena justru dapat membahayakan tubuh. Aktivitas moderat selama 10 menit pada suatu waktu, seperti berjalan kaki dan latihan kekuatan ringan, sudah dapat membantu menurunkan berat badan.
Konsumsi makanan sehat
Mengonsumsi makanan yang kaya akan biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan produk susu rendah lemak, dan menghindari makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol dapat menurunkan tekanan darah hingga 14 mm Hg. Perencanaan diet ini dikenal sebagai diet Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH).
Kurangi garam atau natrium
Bahkan sedikit mengurangi garam sudah dapat menurunkan tekanan darah dengan 2 sampai 8 mm Hg. Batasi natrium 2.300 miligram (mg) per hari atau kurang. Tingkat natrium lebih rendah - 1.500 mg sehari atau kurang - cocok untuk orang-orang berusia 51 tahun atau lebih tua, dan orang keturunan Afrika-Amerika segala usia atau yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes atau penyakit ginjal kronis.
Hindari alkohol
Alkohol dapat menjadi baik dan buruk bagi kesehatan. Dalam jumlah kecil, dapat berpotensi menurunkan tekanan darah 2 sampai 4 mm Hg. Tapi efek perlindungan hilang jika Anda minum terlalu banyak alkohol - umumnya lebih dari satu gelas sehari untuk perempuan dan laki-laki yang lebih tua dari usia 65, atau lebih dari dua gelas sehari untuk laki usia 65 tahun dan lebih muda.
Juga, jika Anda tidak biasa minum alkohol, Anda tidak harus mencoba mengonsumsinya sebagai cara untuk menurunkan tekanan darah. Ada potensi lebih bahaya dari manfaat minum alkohol.
Jika Anda minum lebih dari jumlah moderat itu, alkohol justru dapat meningkatkan tekanan darah dengan beberapa poin. Alkohol juga dapat mengurangi efektivitas obat tekanan darah tinggi.
Hindari rokok
Di atas semua bahaya lain dari merokok, nikotin dalam produk tembakau dapat meningkatkan tekanan darah sebesar 10 mm Hg atau lebih sampai satu jam setelah Anda merokok. Merokok sepanjang hari berarti tekanan darah Anda akan terus tetap tinggi.
Anda juga harus menghindari asap rokok. Menghirup asap dari orang lain juga menempatkan Anda pada risiko masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Kurangi kafein
Peran kafein meningkatkan tekanan darah masih diperdebatkan. Minum minuman berkafein sementara dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah, tetapi tidak jelas apakah efeknya sementara atau tahan lama.
Untuk melihat apakah kafein meningkatkan tekanan darah Anda, periksa tensi Anda dalam waktu 30 menit setelah minum secangkir kopi atau minuman berkafein lain secara teratur. Jika tekanan darah Anda meningkat sebesar lima sampai 10 poin, Anda mungkin sensitif terhadap efek kafein yang meningkatkan tekanan darah.
Kurangi stres
Stres atau kecemasan dapat meningkatkan tekanan darah. Luangkan waktu untuk berpikir tentang apa yang menyebabkan Anda merasa stres, seperti pekerjaan, keluarga, keuangan atau penyakit itu sendiri. Setelah tahu apa yang menyebabkan Anda stres, pertimbangkan bagaimana Anda bisa menghilangkan atau mengurangi stres. Jika Anda tidak dapat menghilangkan semua stres, setidaknya Anda dapat mengatasinya dengan cara yang lebih sehat. Istirahatlah dan lakukan latihan pernapasan. Dapatkan pijat, ikut yoga atau meditasi.