SAP Penkes Polijiwa LOLA

19
SATUAN ACARA PENYULUHAN DUKUNGAN KELUARGA BAGI PASIEN DALAM MENCIPTAKAN USAHA MANDIRI DI RUMAH POLI JIWA RSJD SAMBANG LIHUM Disusun Oleh : Kelompok A NOOR LATIFAH, S.Kep I4B111019 BERNADINO O M, S.Kep I4B111209 LOLA ILLONA ELFANI K, S.Kep I4B111210 MIFTAHUL ZANNAH, S.Kep I4B111213

description

Jiwa

Transcript of SAP Penkes Polijiwa LOLA

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DUKUNGAN KELUARGA BAGI PASIEN

DALAM MENCIPTAKAN USAHA MANDIRI DI RUMAH

POLI JIWA RSJD SAMBANG LIHUM

Disusun Oleh :

Kelompok A

NOOR LATIFAH, S.Kep I4B111019

BERNADINO O M, S.Kep I4B111209

LOLA ILLONA ELFANI K, S.Kep I4B111210

MIFTAHUL ZANNAH, S.Kep I4B111213

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2015

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DUKUNGAN KELUARGA BAGI PASIEN

DALAM MENCIPTAKAN USAHA MANDIRI DI RUMAH

POLI JIWA RSJD SAMBANG LIHUM

Tanggal

Oleh :

NOOR LATIFAH, S.Kep I4B111019

BERNADINO O M, S.Kep I4B111209

LOLA ILLONA ELFANI K, S.Kep I4B111210

MIFTAHUL ZANNAH, S.Kep I4B111213

Gambut,

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Dhian Ririn Lestari, S.Kep., Ns., M.Kep Elsya Jelita,S.Kep.Ns

NIP. 19801215 200812 2 003 NIP. 19780919 200003 2 002

BAB I

A. Latar Belakang

Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang

didasarkan pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-

Spritual yang komperhensif. Klien dapat berupa individu, keluarga dan komunitas

baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan keperawatan jiwa

meluputi pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan, pengubahan

lingkungan dan dukungan sistem sosial.

Keluarga sebagai orang terdekat dengan klien merupakan sistem pendukung

utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat klien berada dirumah.

Oleh karena itu keluarga memiliki peran penting didalam upaya pencegahan

kekambuhan penyakit pada klien jiwa. Melihat fenomena diatas, maka keluarga

perlu mempunyai pemahaman mengenai cara perawatan anggota keluarga yang

mengalami gangguan jiwa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perawat dapat

melaksanakan penyuluhan guna memberikan pendidikan kesehatan kepada

keluarga.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang dukungan keluarga bagi pasien dalam

menciptakan usaha mandiri di rumah diharapkan keluarga dapat mengerti dan

memahami contoh dari usaha mandiri yang dapat dilakukan oleh pasien.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 X 30 menit diharapkan 

keluarga yang berkunjung ke RSJD Sambang Lihum, mampu:

Mengerti dan memahami pengertian usaha mandiri bagi pasien gangguan

jiwa dirumah

Mengerti dan memahami tujuan usaha mandiri untuk pasien gangguan jiwa

dirumah

Mengerti dan memahami jenis dan manfaat usaha mandiri bagi pasien

gangguan jiwa dirumah

Mengerti dan memahami pentingnya dukungan keluarga bagi klien

BAB II

A. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Materi

Terlampir

2. Tempat

Ruangan Tunggu Poliklinik RSJD Sambang Lihum Gambut

3. Waktu

Kegiatan penyuluhan dilakukan pada :

Hari/ tanggal : Kamis, 17 September 2015

Waktu : 09.00 WITA

Lama pelaksanaan : 30 menit

4. Sasaran

- Peserta : pengunjung poli jiwa RSJD Sambang Lihum (keluarga

pasien)

- Jumlah : minimal 10 orang

5. Strategi Penyuluhan

Dengan memberikan pendidikan kesehatan jiwa kepada keluarga pasien.

6. Metode

Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya

jawab.

7. Media dan Sumber Bahan

1. Media : Leaflet

2. Laptop dan LCD

8. Rencana Penyuluhan

NO KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU

1. Pembukaan

dan salam

Menyampaikan

salam

Menjelaskan tujuan

Menjawab

salam

3 menit

2. Penyampaian

materi

Menyampaikan

materi:

Pengertian usaha mandiri pada pasien jiwa dirumah

Tujuan usaha mandiri pada pasien jiwa dirumah

Jenis dan usaha mandiri pada pasien jiwa dirumah

Pentingnya dukungan keluarga terhadap klien

Mendengarkan

Memperhatikan

Memberi

respon

20 menit

3. Penutup dan

salam

Menyimpulkan hasil

materi

Tanya jawab

Menyampaikan

salam

Mendengarkan

Menanyakan

hal yang belum

dimengerti,

menjawab

pertanyaan

yang diajukan

Menjawab

salam

7 menit

1. SETTING TEMPAT

1. Peserta duduk di kursi tunggu

2. Penyaji didepannya

2. PENGORGANISASIAN

1. Moderator : Miftahul Zannah, S.Kep

2. Penyaji : Lola Illona Elfani Kausar, S.Kep

3. Observer : Noor Latifah, S.Kep

4. Fasilitator : Bernadino O Manembu, S.Kep

3. RENCANA PELAKSANAAN

a. Persiapan

- Membuat satuan acara penyuluhan (3 hari sebelum pendidikan

kesehatan).

- Mempersiapkan bahan yang akan disampaikan (1 hari sebelum

pendidikan kesehatan).

- Mempersiapkan alat media yang akan dipakai.

- Membuat kontrak dengan sasaran penyuluhan.

b. Proses

- Membuka acara dengan mengucapkan salam kepada sasaran.

- Menyampaikan topik dan tujuan penyuluhan.

- Menjelaskan materi penyuluhan kepada sasaran.

- Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan hal-hal

yang belum dimengerti dari materi yang dijelaskan penyuluh.

- Memberikan pertanyaan kepada sasaran tentang materi yang sudah

disampaikan penyuluh.

POLI JIWA

audience

WHITE SCREEN

APOTIK

audience

audience

penyaji

- Memberikan reinforcement kepada sasaran yang aktif.

- Menyimpulkan materi penyuluhan yang sudah disampaikan kepada

sasaran.

- Menutup acara dengan mengucapkan salam kepada sasaran.

c. Evaluasi

1) Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penyuluhan

dengan memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:

Pengertian usaha mandiri pada pasien jiwa dirumah Tujuan usaha mandiri pada pasien jiwa dirumah Jenis dan manfaat usaha mandiri pada pasien jiwa dirumah Pentingnya dukungan keluarga terhadap klienKriteria evaluasi

a) Evaluasi struktur

Menyiapkan SAP

Menyiapkan materi dan media yang akan digunakan.

Kontrak waktu dengan sasaran

b) Evaluasi proses

Acara diharapkan mulai tepat waktu dan sasaran sesuai target.

Sasaran diharapkan memperhatikan dan mendengarkan selama

pendidikan keseshatan berlangsung.

Sasaran diharapkan aktif dalam berdiskusi.

Sasaran diharapkan mengajukan pertanyaan jika ada hal yang

belum dimengerti.

Sasaran diharapkan memberi jawaban atas pertanyaan pemberi

materi.

Sasaran diharapkan tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan

berlangsung.

c) Evaluasi hasil

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 50% dari peserta mampu:

Menyebutkan pengertian usaha mandiri pada pasien jiwa dirumah

Menyebutkan tujuan usaha mandiri pada pasien jiwa dirumah

Menyebutkan jenis dan manfaat usaha mandiri pada pasien jiwa

dirumah

Daftar Pustaka

Stuart & Sundeen. 1998. Keparawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Riyadi S, Teguh P. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Made D, Ni Ketut AM, I Nengah B. Pengaruh terapi okupasi kerja berkebun terhadap hubungan interpersonal pada klien isolasi sosial. Keperawatan Jiwa, Komunitas dan Manajemen 2014; 1(2): 112-119

Anonim. 1990. Rehabilitasi. Jakarta: EGC.

Maramis WE. 1989. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: FK Airlangga.

Harmaizar Z. 2002. Menangkap Peluang Usaha. Bekasi: CV Dian Anugerah Prakasa.

Anonim. 2009. Budidaya Sayur Organik dan Pupuk Organik. Surabaya: CV Bina

Mandiri.

Lampiran Materi

Dukungan Keluarga Bagi Pasien dalam Menciptakan Usaha Mandiri di Rumah

A. Pengertian Usaha Mandiri

Usaha dalam kehidupan sehari-hari bisa diartikan sebagai upaya manusia

untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan tertentu. Usaha mandiri adalah

usaha yang berkemampuan berdiri sendiri dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya dengan cara berinisiatif dan bekerja keras dalam mengurus dan

mengembangkan usaha, mengambil keputusan dan mempertanggung

jawabkannya berdasarkan percaya kepada kemampuan diri sendiri. Usaha mandiri

yang disediakan atau diberikan kepada pasien dengan gangguan jiwa adalah jenis

usaha sedernaha yang dapat dilakukan pasien sesuai dengan kemampuan dan

keahliannya, sehingga psien dapat melakukan kegiatan usaha secara bertangguang

jawab dan percaya diri.

B. Tujuan Usaha Mandiri bagi Pasien Gangguan Jiwa

Adapun tujuan dari diberikannya kegiatan (usaha mandiri) bagi pasien gangguan

jiwa adalah:

a. Menciptakan kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan

kemampuan atau keahliannya (hobi),

b. Membantu melepaskan dorongan emosi secara wajar dengan melakukan

kegiatan positif,

c. Membantu menemukan kegiatan sesuai bakat dan kondisinya,

d. Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik, meningkatkan gerak,

sendi, otot dan koordinasi gerakan (usaha mandiri seperti berkebun,

berternak),

e. Membantu pasien menyesuaikan diri dengan tugas rutin serta bertangguang

jawab terhadap tugas atau usaha yang dilakukannya,

f. Meningkatkan toleransi kerja, memelihara dan meningkatkan kemampuan

yang dimiliki,

g. Mengarahkan minat dan hobi untuk dapat digunakan setelah pasien kembali

di lingkungan masyarakat,

h. Mendapatkan reward atau keuntungan dari hasil usaha mandiri yang

dilakukan,

i. Berinteraksi sosial kembali dimasyarakat sehingga menghilangkan stigma

masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa.

C. Macam dan Manfaat Usaha Mandiri bagi Pasien Gangguan Jiwa

Contoh usaha mandiri yang dapat dilakukan oleh pasien gangguan jiwa setelah

kembali ke masyarakat adalah:

- Berkebun,

- Berternak,

- Membuat kerajinan tangan (menjahit, merajut, kerajinan keramik,

kerajinan guci dari tanah liat, kerajinan dari barang bekas) dan lain-lain.

Salah satu intervensi psikososial berupa terapi kerja berkebun, berternak

yang merupakan salah satu bentuk terapi psikologis di bidang kesehatan dengan

menggunakan aktivitas yang dilakukan untuk membangkitkan minat dan

kesehatan pasien. Usaha mandiri sebagai terapi dapat meningkatkan minat,

kegiatan seperti berkebun, berternak mampu menciptakan kondisi tertentu

sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan

dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya, selain itu dapat membatu pasien

dalam menemukan kegiatan sesuai dengan bakat dan kondisinya (Riyadi dan

Purwanto, 2009). Usaha mandiri seperti berkebun, berternak ataupun kerajinan

yang diberikan dapat memberikan kesempatan untuk pasien agar dapat saling

bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Memberikan aktifitas yang dikenal oleh

pasien membuat pasien merasa ikut bertanggung jawab terhadap aktifitas atau

usaha tersebut. Keluarga memberikan dukungan kepada pasien dalam

menciptakan usaha mandiri adalah salah satu terapi yang dapat diterapkan

keluarga untuk memberikan kegiatan kepada pasien gangguan jiwa yang sudah

pulang ke masyarakat. Hal tersebut membantu pasien sedikit demi sedikit

terhindar dari stigma masyarakat tentang orang dengan gangguan jiwa. Dalam hal

ini dukungan keluargalah yang sangat penting bagi pasien, dimana keluarga harus

mampu terus memotivasi pasien apabila dalam masyarakat tidak mudah untuk

menerima pasien kembali.

D. Penatalaksaan oleh Keluarga

Penatalaksaan secara nyata yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk pasien

gangguan jiwa yang sudah kembali kerumah/ masyarakat adalah menciptakan

kegiatan untuk pasien. Kegiatan yang diberikan oleh keluarga hendaknya selain

sesuai hobi dan kemampuan pasien juga dapat menghasilakan keuntungan (uang)

bagi pasien sehingga pasien merasa dapat menghasilkan uang sendiri, sehingga

pasien merasa mandiri dan tidak ketergantungan dengan keluarga.

Kegiatan ataupun usaha mandiri dirumah yang dapat dilakukan oleh pasien

beberapa contohnya seperti:

- Berkebun, dalam menciptakan usaha mandiri berkebun, keluarga terlebih

dahulu menyediakan lahan untuk pasien berkebun, dalam hal ini lahan

yang dimaksud tidak perlu lahan yang luas, cukup halaman depan rumah

atau tanah kosong dibelakang rumah, keluarga juga menyiapkan bibit-bibit

tanaman (cukup tanaman yang sederhana seperti sayuran atau buah-

buahan (cabe rawit, tomat, bayam, terong, buah semangka dsb). Keluarga

juga menyipakan pupuk kompos/alami dari kotoran hewan seperti sapi.

Biasanya pasien sebagian dirumah sakit sudah mendapatkan pengetahuan

tentang cara berkebun, sehingga keluarga hanya perlu sedikit mengajarkan

kembali, selebihnya dipercayakan seluruh kegiatan untuk pasien yang

melakukan sendiri, termasuk mengatur keuangan hasil penjualan apabila

sudah panen nanti.

- Berternak, dalam menciptakan usaha mandiri berternak, keluarga terlebih

dahulu menyiapkan tempat untuk ternak, seperti halaman belakang rumah

untuk tempat ternak atau kandang ternak. Keluarga juga menyiapkan

hewan ternak dapat seperti ayam, bebek, ikan. Setelah itu usaha beternak

bisa dilakukan keseluruhan oleh pasien, mulai dari memberi makan hingga

menjual hewan ternak apabila sudah semakin banyak.

Contoh diatas adalah beberapa usaha mandiri yang dapat dilakukan oleh

pasien gangguan jiwa dirumah, selain keluarga menciptakan kegiatan untuk

pasien, juga menciptakan usaha mandiri yang dapat menimbulkan rasa tanggung

jawab dan kemandirian pasien sehingga pasien dapat percaya terhadap dirinya

sendiri dan pasien dapat mandiri untuk memenuhi kebutuhannya, tidak

ketergantungan penuh dengan keluarga. Dalam hal ini, dukungan keluarga lah

yang paling diperlukan oleh pasien untuk dapat terus mengembangkan usahanya.