Lpj Penkes Glomerolonefritis Akut

21
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN GLOMEROLONEFRITIS AKUT RSD. dr. HARYOTO LUMAJANG disusun untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Stase Keperawatan Anak oleh: Kelompok 1 1. As’ad Ferry M., S.KepNIM (092311101020) 2. Firdausi Nuzula Q., S.Kep NIM (092311101033) 3. Aridha Silmi A., S.Kep NIM (092311101041) 4. Dian Wahyuni D, S.KepNIM (092311101060) 5. Roby Aji Permana, S. Kep NIM (102311101005) 6. Ragil Deshinta, S. Kep NIM (102311101009) 7. Irma Zuhrotul L.M., S.Kep NIM (102311101033) 8. Bayu Tirta Hadi P., S. KepNIM (102311101080)

description

pENDIDIKAN KESEHATAN

Transcript of Lpj Penkes Glomerolonefritis Akut

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN

GLOMEROLONEFRITIS AKUT RSD. dr. HARYOTO LUMAJANG

disusun untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Ners (P3N)Stase Keperawatan Anak

oleh:

Kelompok 1

1. As’ad Ferry M., S.Kep NIM (092311101020)

2. Firdausi Nuzula Q., S.Kep NIM (092311101033)

3. Aridha Silmi A., S.Kep NIM (092311101041)

4. Dian Wahyuni D, S.Kep NIM (092311101060)

5. Roby Aji Permana, S. Kep NIM (102311101005)

6. Ragil Deshinta, S. Kep NIM (102311101009)

7. Irma Zuhrotul L.M., S.Kep NIM (102311101033)

8. Bayu Tirta Hadi P., S. Kep NIM (102311101080)

PROGRAM PENDIDIKAN NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya

sehingga Laporan Pertanggungjawaban kegiatan pendidikan kesehatan tentang

Pencegahan dan Penanganan Glomerolonefritis Akut pada anak di ruang

Bougenville RSD. dr. Haryoto Lumajang dapat terselesaikan.

Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

kepada:

1. Ns. Lantin Sulistyorini, S.Kep, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Universitas Jember dan PJMA P3N Stase Keperawatan Anak;

2. Ns. Ratna Sari Hardiani, M.Kep. dan Iis Rahmawati. S. Kp. M.Kes. selaku

dosen pembimbing Keperawatan Anak;

3. Teman-teman P3N angkatan 13 dan 15 yang telah memberikan semangat;

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari para pembaca

demi kesempurnaan laporan ini di lain waktu, karena laporan ini masih memiliki

banyak kekurangan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam

mencari ilmu dan informasi.

Lumajang, September 2015

Hormat kami,

Penulis

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pertanggungjawaban kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Pencegahan dan Penanganan Glomerulo Nefritis Akut (GNA) pada keluarga dan pasien dilakukan pada Hari Rabu, 09 September 2015 di Ruang Bougenville RSUD dr. Haryoto Lumajang

Lumajang, 09 September 2015

Mengetahui,

Pembimbing AkademikStase Keperawatan Anak

Ns. Lantin Sulistyorini, S. Kep., M. KesNIP 19780323 200501 2 002

Pembimbing RuanganKegiatan Penyuluhan Kesehatan

Ns. Sri Nur Laily, S. Kep.NIP 19780417 200604 2 019

Kepala Ruang BougenvilleRSD dr. Haryoto Lumajang

Ns. Winarningsih, S. Kep.NIP 19861001 199001 2 003

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik/materi : Pencegahan dan Penanganan Glomerulo Nefritis Akut (GNA)

Sasaran : Pasien dan Orang Tua Pasien Waktu : 09.00 – 10.00 WIBHari/Tanggal : Rabu, 09 September 2015Tempat : Ruang Bougenville RSD dr Haryoto Lumajang

1. Standar KompetensiSetelah mendapatkan pendidikan kesehatan, peserta diharapkan dapat memahami mengenai pengertian, tanda gejala, penyebab, dan penanganan anak yang mengalami Glomerulo Nefritis Akut melalui pendekatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) sehingga peserta dapat membantu memenuhi kebutuhan anak secara adekuat.

2. Kompetensi DasarSetelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan peserta mampu:a. Menjelaskan pengertian Glomerulo Nefritis Akut;b. Menjelaskan tanda dan gejala Glomerulo Nefritis Akut;c. Menyebutkan penyebab Glomerulo Nefritis Akut;d. Mendemonstrasikan cara penanganan Glomerulo Nefritis Akut.

3. Pokok Bahasan: Pencegahan dan Penanganan Glomerulo Nefritis Akut (GNA)

4. Subpokok Bahasana. Pengertian Glomerulo Nefritis Akut;b. Tanda dan gejala Glomerulo Nefritis Akut;c. Penyebab Glomerulo Nefritis Akut;d. Demonstrasi penanganan Glomerulo Nefritis Akut.

5. Waktu1 x 60 Menit

6. Tempat Ruang Bougenville RSD dr Haryoto LumajangSetting tempat:a. Pemateri berhadapan dengan peserta. b. Pembawa acara berada di samping pemateri. c. Media leaflet beserta alat peraga ada di depan peserta. d. Observer berada di belakang peserta.

7. Bahan/Alat yang digunakanSlide presentasi tentang Glomerulo Nefritis Akut.Leaflet dengan materi tentang Glomerulo Nefritis AkutPeralatan yang dibutuhkan untuk demonstrasi penanganan anak dengan Glomerulo Nefritis Akut.

8. Model Pembelajarana. Jenis model pembelajaran : Ceramah dan demonstrasib. Landasan Teori : Konstruktivismec. Landasan Pokok :

1. Menciptakan suasana ruangan yang nyaman2. Mengajukan masalah3. Membuat keputusan nilai personal4. Mengidentifikasi pilihan tindakan5. Memberi komentar6. Menetapkan tindak lanjut

9. PersiapanPenyuluh menyiapkan materi tentang Glomerulo Nefritis Akut, membuat media pembelajaran, dan menyiapkan media untuk demonstrasi penanganan Glomerulo Nefritis Akut.

.

1 2

keterangan :1. penyaji2. pemandu diskusi3. dokumentasi4. peserta5. observer

53

4

10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

ProsesTindakan

WaktuKegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

Pendahuluan a. Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan membuka penyuluhan

b. Menjelaskan materi secara umum dan manfaat bagi peserta

c. Menjelaskan TIU dan TIK

Memperhatikan dan menjawab salam

Memperhatikan

Memperhatikan

10 menit

Penyajian a. Menjelaskan tentang pengertian Glomerulo Nefritis Akut1. Menanyakan kepada

peserta mengenai materi yang baru disampaikan

2. Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan

b. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Glomerulo Nefritis Akut1. Menanyakan kepada

peserta mengenai materi yang baru disampaikan

2. Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan

c. Menjelaskan tentang penyebab Glomerulo Nefritis Akut1. Menanyakan kepada

peserta mengenai materi yang baru disampaikan

2. Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan

d. Mendemostrasikan cara penanganan Glomerulo Nefritis Akut

Memperhatikan

Memberikan pertanyaan

Memperhatikan dan memberi tanggapan

Memperhatikan

Memberi pertanyaan

Memperhatikan dan memberi tanggapan

Memperhatikan

Memberi pertanyaan

Memperhatikan dan memberi tanggapanMemperhatikan

40 menit

Penutup a. Menutup pertemuan Memperhatikan 10

dengan memberi kesimpulan dari materi yang disampaikan

b. Mengajukan pertanyaan kepada peserta

c. Mendiskusikan bersama jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan

d. Menutup pertemuan dengan memberi salam

Memberi saran

Memberi komentar dan menjawab pertanyaan bersamaMemperhatikan dan membalas salam

menit

11. Pengorganisasian Penanggung jawab : Aridha Silmi AgustinPembawa acara/moderator : Ragil DeshintaPenyaji : As’ad Ferry M.Perlengkapan : Bayu Tirta

Roby AjiObserver/evaluator : Rizkita S.

Irma Z.Christina N.

Sie. Dokumentasi : Firdausi N.Dian W.

12. Evaluasia. Struktur

1. Penyuluh mampu menunjukan empati dan kepedulian terhadap pasien dan orang tua pasien.

2. Tersedia lingkungan yang nyaman.b. Proses

1. Penyuluh dapat menfasilitasi dan meningkatkan pengetahuan peserta tentang Glomerulo Nefritis Akut.

2. Penyuluh mampu meningkatkan kemampuan peserta dalam penanganan Glomerulo Nefritis Akut.

3. Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai selesai.4. Proses penyuluhan berjalan secara sistematis.

c. Hasil 1. Menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pemahanan tentang

Glomerulo Nefritis Akut.2. Orang tua mampu mendemonstrasikan cara penanganan Glomerulo

Nefritis Akut.3. Pasien dan orangtua pasien dapat merasakan manfaat penyuluhan

tentang Glomerulo Nefritis Akut.

MATERI

Pencegahan dan Penanganan Glomerulo Nefritis Akut

a. Pengertian Glomerulo Nefritis Akut

Glomerulonefritis adalah berbagai macam penyakit ginjal yang mengalami

proliferasi dan inflamasi di glomerulus akibat suatu proses imunologis. Pada

glomerulonefritis pasca infeksi, proses inflamasi terjadi dalam glomerulus

yang dipicu oleh adanya reaksi antigen antibody. Glomerulonefritis akut yang

paling sering terjadi pada anak di negara berkembang adalah setelah infeksi

bakteri streptokokus beta hemolitikus grup A, yaitu Glomerulonefritis Akut

Pasca infeksi Streptokokus (GNAPS).

b. Tanda dan Gejala Glomerulo Nefritis Akut

Manifestasi klinis yang paling sering dari GNAPS berupa sindrom nefritik

akut, manifestasi klinis lainnya dapat berupa sindrom nefrotik, atau

glomerulonefritis progresif cepat. Sindrom nefritis akut merupakan kumpulan

gejala klinis akibat penurunan secara tiba-tiba dari laju filtrasi glomerulus

dengan disertai retensi air dan garam, pada analisis urin ditemukan eritrosit,

cast eritrosit dan albumin. Secara klinik diagnosis GNA dapat ditegakkan bila

dijumpai gejala-gejala hematuria, hipertensi, edema, oliguria. Untuk

menunjang diagnosis klinik, dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa

adanya torak eritrosit, hematuria & proteinuria.

c. Penyebab Glomerulo Nefritis Akut

GNA dapat terjadi secara sporadik ataupun epidemik. Biasanya kasus

terjadi pada kelompok sosioekonomi rendah, berkaitan dengan higiene yang

kurang baik dan jauh dari tempat pelayanan kesehatan. Risiko terjadinya

nefritis 5% dari infeksi kuman streptokokus beta hemolitikus grup A yang

menyerang tenggorokan sampai 25% yang menyerang kulit (pioderma),2.

sedangkan tanpa melihat tempat infeksi risiko terjadinya nefritis 10-15%.

Rasio terjadinya GNAPS pada pria dibanding wanita adalah 2:1. Penyakit ini

terutama menyerang kelompok usia sekolah 5-15 tahun, pada anak < 2 tahun

kejadiannya kurang dari 5%. Keadaan lingkungan yang padat, higiene sanitasi

yang jelek, malnutrisi, anemia, dan infestasi parasit,merupakan faktor risiko

untuk GNAPS, meskipun kadang-kadang outbreaks juga terjadi dinegara

maju. Faktor genetik juga berperan, misalnya alleles HLA-DRW4, HLA-

DPA1 dan HLA-DPB1 paling sering terserang GNAPS.

d. Pencegahan Glomerulo Nefritis Akut

Meningkatkan hygienitas diri dan lingkungan sangat diperlukan sebagai

salah satu bentuk pencegahan GNA. Meningkatkan asupan makanan yang

bergizi dapat meningkatkan sistem imunitas terhadap terjadinya infeksi.

Beberapa infeksi yang mendasari terjadinya GNA adalah terjadinya infeksi

saluran pernafasan atas yang dapat dicegah dengan perilaku hidup bersih dan

sehat, misalnya mencuci tangan dengan benar dan menjaga kebersihan

lingkungan. Mencuci tangan dengan memakai sabun selain menghilangkan

lemak dan kotoran yang menempel ditangan juga akan mencegah timbulnya

berbagai penyakit yang disebabkan oleh kuman, seperti radang tenggorokan,

masalah saluran pernafasan, disentri, diare, iritasi kulit, biang keringat, mata

merah, jerawat, bau badan, dan tipus.

Basuh tangan dengan

air

Sampai basah

Tuangkan sabun

secukupnyaRatakan dengan kedua

telapak tangan sambil

gosok-gosok

Gosok punggung dan

sela jari tangan kiri

dengan tangan kanan

dan sebaliknya

Gosok kedua telapak

dan sela-sela jari

Jari-jari dalam dari

kedua tangan saling

mengunci

Gosokan dengan

memutar ujung jari-

jari tangan kanan di

telapak tangan kirin

dan sebaliknya

Gosokan dengan

memutar ujung jari-jari

tangan kanan di telapak

tangan kirin dan

sebaliknya

Bilas kedua tangan

dengan air sampai bersih

Keringkan dengan

handuk/tisu sekali

pakai sampai benar-

benar kering

Gunakan handuk untuk

menutup kranTangan anda bersih !

Gambar 1. Cara melakukan cuci tangan

e. Penanganan Glomerulo Nefritis Akut

1. Istirahat

Istirahat di tempat tidur terutama bila dijumpai komplikasi yang

biasanya timbul dalam minggu pertama perjalanan penyakit GNA.

Lamanya perawatan tergantung pada keadaan penyakit.

2. Diet

Jumlah garam yang diberikan perlu diperhatikan. Bila edema berat,

diberikan makanan tanpa garam, sedangkan bila edema ringan, pemberian

garam dibatasi sebanyak 0,5-1 g/hari. Protein dibatasi bila kadar ureum

tidak meninggi, yaitu sebanyak 0,5-1 g/kgbb/hari. Asupan cairan harus

diperhitungkan dengan baik, terutama pada penderita oliguria atau anuria,

yaitu jumlah cairan yang masuk harus seimbang dengan pengeluaran,

berarti asupan cairan = jumlah urin + insensible water loss (20-25

ml/kgbb/hari) + jumlah keperluan cairan pada setiap kenaikan suhu dari

normal (10 ml/kgbb/hari).

3. Antibiotik

Terapi medikamentosa golongan penisilin diberikan untuk eradikasi

kuman, yaitu Amoksisilin 50 mg/kgbb dibagi dalam 3 dosis selama 10

hari.

4. Hipertensi

Pencegahan hipertensi ringan meliputi istirahat cukup dan pembatasan

cairan yang baik. Pada hipertensi sedang dan berat diberikan terapi

medikamentosa.

5. Gangguan Ginjal Akut

Diutamakan pembatasan cairan dan pemberian karbohidrat untuk

mencukupi kebutuhan kalori harian. Pembatasan asupan protein dilakukan

apabila ditemukan adanya protein urin dalam uji laboratorium.

Daftar Pustaka

Rachmadi, Dedi. 2010. Diagnosis dan penatalaksanaan Glomerulonefritis akut.

Simposium Nasional II IDAI cabang Lampung, 24-25 April 2010 Bandar

Lampung

Lumbanbatu, Sondang Maniur. 2003. Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus

pada Anak. Sari Pediatri, Vol. 5, No. 2, September 2003: 58 - 63

LIFLET

DOKUMENTASI

Kegiatan pendidikan kesehatan tentang “Pencegahan dan Penanganan Glomerolonefritis Akut” pada Hari Rabu tanggal 09 September 2015 di Ruang Bougenville, RSUD dr. Haryoto Lumajang, oleh

Mahasiswa P3N Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember Tahun 2015

Kegiatan pendidikan kesehatan tentang “Pencegahan dan Penanganan Glomerolonefritis Akut” pada Hari Rabu tanggal 09 September 2015 di Ruang Bougenville, RSUD dr. Haryoto Lumajang, oleh

Mahasiswa P3N Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember Tahun 2015