Materi 8a Keselamatan Kerja Lab

Post on 15-Dec-2015

124 views 6 download

description

fjffg

Transcript of Materi 8a Keselamatan Kerja Lab

KEAMANAN & KESELAMATAN KERJA

LABORATORIUM

Tim

LP2MUNIVERSITAS NEGERI MALANG

2014

Setiap instansi atau setiap unit kegiatan kerja, terutama menyangkut jiwa manusia, selalu harus dipikirkan pula keselamatannya”.

Laboratorium tempat bekerja siswa, guru, teknisi dan laboran maka perlu dipikirkan keselamatan kerja dalam laboratorium.

Laboratorium adalah tempat menyimpan alat-alat yang mahal harganya, data-data berharga, maka keselamatan ini meliputi:

1. Tempat bekerjanya2. Alat dan bahan yang tersedia3. Pekerjaan dan hasil karyanya4. Hubungan antara pekerjaannya5. Praktikan, laboran, teknisi, siswa,

guru (pengguna lab)6. Lingkungan lab

HAL-HAL PENYEBAB KECELAKAANAda tiga dasar penyebab

terjadinya kecelakaan kerja, yaitu :• Terjadi secara kebetulan (genuine

accident)• Kondisi kerja yang tidak aman• Tindakan tidak aman yang

dilakukan seseorang

KESELAMATAN DAN KEAMANAN LAB

o Ventilasi + blower

o Unit pengelolaan limbah

o Bak cuci dan saluran yang aman

o Pintu keluar/masuk yang cukup luas

o Alat pemadam apio Alat pelindung diri

o Alat listrik yang amano Detektor asap, shower

o Kotak P3K

o Peralatan keamanan khusus

Kecelakaan setiap kegiatan manusia. Kecelakaan suatu kejadian di luar kemampuan manusia terjadi dalam sekejap dan dapat menimbulkan kerusakan baik jasmani maupun jiwa. Kegiatan membahayakan di laboratorium ataupun di bengkel, tetapi tidak harus takut untuk melakukan kegiatan laboratorium

Bekerja di dalam laboratorium kegiatan yang menyenangkan & juga membahayakan.Pengguna laboratorium harus mampu mencegah terjadinya kecelakaan.Siswa harus mengetahui tentang bahaya yang dapat terjadi di dalam melakukan suatu kegiatan laboratorium hati-hati

Setiap laboratorium dengan segala desain dan aktivitasnya potensi terjadi kecelakaan. perlu diupayakan untuk menghindarkan atau paling tidak meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Beraktivitas dengan selamat dan aman berarti menurunkan resiko kecelakaan. Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.

9

Sumber Terjadinya Kecelakaan

1. Kurang pengetahuan dan pemahaman tentang bahan kimia dan proses serta perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan laboratorium

2. Kurang jelasnya petunjuk kegiatan laboratorium dan kurangnya pengawasan selama kegiatan laboratorium

3. Kurangnya bimbingan terhadap siswa yang sedang melakukan kegiatan laboratorium

4. Tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan perlengkapan pelindung kegiatan laboratorium

5. Tidak mengikuti petunjuk atau aturan yang seharusnya ditaati

6. Tidak menggunakan perlengkapan pelindung yang seharusnya digunakan atau menggunakan peralatan atau bahan yang tidak sesuai

7. Tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan

menggunakan alat dan bahan secara aman. Mendeskripsikan bahan-bahan yang berbahaya dan yang

dapat menimbulkan penyakit. Memperlakukan bahan-bahan berbahaya dengan hati-

hati. Mengidentifikasi simbol-simbol dalam laboratorium.

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

Sumber bahaya terbesar berasal dari bahan-bahan kimia

PERALATAN KKL LABORATORIUM

B L O W E RPemadam keb akaran

• Laboratorium harus memiliki kebijakan keselamatan secara menyeluruh

• Tanggung jawab terletak di tangan Kepala Laboratorium

• Keselamatan laboratorium menjadi tanggung jawab seluruh elemen laboratorium

• Diharapkan adanya audit keselamatan

Keselamatan

• Audit keselamatan secara berkala: metode, bahan kimia, peralatan

• Verifikasi bahwa semua staf telah menerima instruksi yang sesuai dan menyadari resiko yg ada

• SOP keselamatan kerja bagi personal• Penyelidikan atas semua kecelakaan yg terjadi,

ada laporan dan tindakan

Keselamatan Laboratorium

• Memberikan bantuan jika ada staf yang absen krn sakit yg dihubungan dengan pekerjaan

• Memastikan adanya prosedur pembebasan gas beracun jika ada kejadian mis tumpahan atau peristiwa lain

• Memastikan pembuangan limbah dengan benar• Memastikan keberdaan desinfektan dan

penggunaannya dengan benar

Keselamatan Laboratorium

• Menetapkan prosedur pemindahan dan penggunaan bahan kimia ataupun peralatan

• Meninjau ulang secara berkala semua aspek keselamatan mulai dari rencana, prosedur dan penanganan

• Adanya petugas yang bertanggung jawab apabila ada pekerjaan diluar jam kerja.

Keselamatan Laboratorium

• Ada prosedur pemeliharaan dan servis rutin• Bagian instalasi (teknisi) saat kerja harus ada

koordinasi dengan analisis/laboran yang memahami kondisi alat dan ruang

• Petugas kebersihan harus mengetahui bagian-bagian yang harus dibersihkan dan bagaimana cara membersihkan

Pelayanan Pemeliharaan dan kebersihan

• Selalu memakai pakaian pelindung yang ditentukan penyelia laboratorium

• Membuka pakaian pelindung ketika meninggalkan laboratorium dan masuk ke bagian gedung yg lain. Dilarang memakai pakaian pelindung ketika mengunjungi ruang staf, toilet atau kantin

• Sering mencuci tangan dan selalu melakukanya sebelum meninggalkan lab atau pergi ke kamar staf ataukamar kecil

Peraturan Keamanan dan keselamatan untuk petugas kebersihan

• Dilarang makan dan minum, atau memakai kosmetik di lab manapun

• Jika mengalami kecalakaan sekecil apapun segera lapor ke petugas lab.

• Jangan mencoba membersihkan apapun setelaha ada kecelakaan tanpa ijin. jangan ambil pecahan kaca dsb dengan jari tanpa pelindung.

Peraturan Keamanan dan keselamatan untuk petugas kebersihan

• Jangan masuk ruang manapun yang mempunyai tanda “masukan terbatas” pada pintu kecuali jika diberi hak

• Jangan mengosongkan kontainer barang buangan di dalam lab kecuali terdapat label yang memang dibolehkan

Peraturan Keamanan dan keselamatan untuk petugas kebersihan

• Ukuran dan distribusi ruang harus mendukung pergerakan orangdan bahan: posisi meja, alat, meubel dsb

• Jasa: air, gas, listrik harus diketahui jalurnya secara pasti

• Fasilitas kesehatan: kamar cucian, kamar kecil dll

• Ventilasi , kabinet biosafety, lemari asam

Lingkungan Laboratorium yg aman

• Limbah buangan: barang sisa kimia, barang terkontaminasi, autoklaf, tempat pembakaran dsb

• Rumah hewan: perencanaan, pertahanan dan pengendalian, pengeluaran hewan dsb

• Keamanan terhadap perusakan

Lingkungan Laboratorium yg aman

• Apakah ada petunjuk keselamatan kerja di laboratorium?

• Apakah ruangan memiliki persyaratan jiak terjadi bencana?

• Apakah ruangan bebas dari segala penghalang atau gangguan?

• Apakah ruangan tersebut bersih?• Apakah ada kerusakan struktural pada lantai

Lab?

Daftar Cek Keamanan

• Apakah lantai tangga dan bangunan tidak licin?

• Apakah ruangan kerja cukup memadai untuk operasional yang aman?

• Apakah ada ruang/koridor untuk pergerakan orang/peralatan?

• Apakah bangku, furniture, ruang ganti pakaian dalam kondisi baik dan bersih?

Daftar Cek Keamanan

• Apakah permukaan bangku tahan terhadap bahan kimia yg korosif dan mudah terbakar?

• Apakah tempat cuci tangan tersedia di setiap ruang laboratorium?

• Apakah ruangan terjaga dari masuknya serangga dan hewan pengerat?

• Apakah tersedia energi listrik cadangan, jika ada gangguan listrik?

Daftar Cek Keamanan

• Apakah tempat penyimpanan, rak-rak dsb disusun dengan baik dan aman?

• Apakah fasilitas penyimpanan terbebas dari akumulasi barang-barang buangan?

• Apakah lemari pendingin dan area penyimpanan dapat dikunci?

Fasilitas penyimpanan

• Apakah ruangan tetap terjaga kebersihannya?• Apakah air minum tersedia?• Apakah toilet dan cuci tangan terjaga

kebersihannya? Apakah dipisahkan untuk laki2 dan perempuan?

• Apakah air dingin, panas, sabun dan handuk tersedia?

Fasilitas personil

• Apakah ruang ganti baju laki2 dan perempuan terpisah?

• Apakah ada akomodasi untuk baju personil (loker) tersedia?

• Apakah tersedia ruang makan bagi personil?• Apakah tingkat kebisingan dapat diterima?• Apakah ada yang menangani sampah secara

terpisah?

Fasilitas personil

• Apakah suhu ruang kerja cukup sejuk?• Apakah jendela dilengkapi kerai?• Apakah tersedia ventilasi?• Apakah ventilasi dilengkapi filter?• Apakah ada ventilasi pada lemari asam dan

lemari penyimpan?

Pemanas dan ventilasi

• Apakah pencahayaanruangan memadai?• Apakah pencahayaan lokal tersedia pada meja

kerja?• Apakah ada pantulan cahaya yang

menyilaukan?

Pencahayaan

• Apakah fasilitas seperti cuci tangan,air,listrik, gas dsb terkontrol?

• Apakah ada inspeksi dan pemeliharaan untuk seluruh sekering, lampu, kabel, pipa dsb secara berkala?

• Apakah seluruh perbaikan kerusakan ditanggulangi dan diselesaikan segera?

• Apakah tersedia tenaga teknis yg paham keselamatan kerja?

Layanan

• Apakah tenaga teknis dapat dihubungidengan segera jika ada masalah?

• Apakah tersedia tenaga kebersihan?• Apakah akses personil kebersihan ke setiap

area laboratorium terkontrol?• Apakah pelayanan teknologi informasi

tersedia?

Layanan

• Apakah sistem alarm kebakaran tersedia?• Apakah pintu tahan api?• Apakah sistem deteksi api dalam kondisi baik

dan diuji secara berkala• Apakah pemadam kebakaran mudah diakses?• Apakah adapintu darurat dan mudah diakses?• Apakah ada petunjuk jika terjadi keadaan

darurat (misal kebakaran)?

Pencegahan dan proteksi api

• Ruang untuk melakukan pekerjaan laboratorium harus memadai

• Dinding,langir-langit dan lantai harus mudah dibersihkan

• Meja laboratorium harus kuat, menempel dinding, tahan terhadap air, asam, alkali, materi pelarut organik dan panas sedang.

Rancangan Laboratorium

• Ruang penyimpanan harus cukup untuk menampung barang2 yang akan langsung digunakan

• Bagian atas meja dan di bawah harus dijaga kerapihannya

• Harus disediakan ruang penyimpan tambahan untuk jangka panjang

• Harus tersedia ruang untuk penanganan bahan pelarut dsb

Rancangan Laboratorium

• Tersedia ruang (loker) penyimpanan jas dan barang2 pribadi pengguna lab di luar daerah kerja lab.

• Bak cuci tangan tersdia didekat pintu keluar• Tersedia kran untuk penyemprot mata yang

terkena bahan kimia dan juga shower jika ada kecelakaan krn bahan kimia

• Pintu lab dapat menutup otomatis

Rancangan Laboratorium

• Autoklaf tersedia dalam ruang laboratorium atau pada ruang dekat laboratorium danmudah diakses

• Tersedia ruang P3K dan mudah diakses• Ketersediaan listrik harus terencana dengan

baik,begitu juga gas jika dbutuhkan• Tempat pembuangan limbah harus terencana

sesuai kebutuhan laboratorium

Rancangan Laboratorium

PERALATAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

• Jas LabAlat ini untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau menghindari bahaya yang terjadi akibat percikan zat-zat kimia yang berbahaya

Sarung tangan• Daya tahan sarung tangan terhadap bahan kimia tergantung

pada bahan sarung tangan (misalnya: karet alam; karet neoprene; karet nitrile; dll.), mutunya dan ketebalannya.

• Untuk melindungi tangan dari bahan-bahan yang sangat panas dianjurkan memakai "insulated glove" (Gbr.2) yang dibuat dari bahan sintetis

• Pelindung Mata dan Muka– “Safety glases with side shield”

- “Face shield” = pelindung muka

• Kran pencuci mata = Eyewash fountain

• Safety shower

• Alat pernapasan = Respirator/Masker Melindungi dari debu-debu, serat yang kecil yang berbahaya atau dan uap atau gas yang beracun.

• Pemadam Kebakaran = Fire Extinguishers • Ada beberapa jenis pemadam kebakaran, seperti Air

(water extinguisher), tepung (dry powder extinguisher), C02 (Carbon dioxide extinguisher), Halon, Busa, pasir, dll

SEPULUH LANGKAH MEMBANGUN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KEAMANAN

1.Kembangkan pernyataan kebijakan keselamatan dan keamanan.

2. Tunjuk Petugas Keselamatan dan Keamanan berbagai bahan, misalnya bahan Kimia.

3.Identifikasi dan atasi situasi yang sangat berbahaya.

4.Terapkan kendali administratif.

5.Terapkan prosedur manajemen bahan.

6.Kenakan peralatan pelindung diri dan peralatan kendali teknik.

7.Latih, komunikasikan, dan bina.

8.Evaluasi fasilitas dan atasi kelemahannya.

9.Rencana untuk kesiapan keadaan darurat.

10. Identifikasi dan atasi halangan kepatuhan terhadap keselamatan dan keamanan.

DASAR KEAMANAN LABORATORIUMProgram keamanan lab akan menggunakan gabungan antara komponen manusia, fisik, elektronik, dan operasional dalam suatu sistem terpadu.

Sumber daya manusia yang terlatih: penjagaan keamanan yang cukup terlatih, mampu, dan sadar

Keamanan fisik atau arsitektur: pintu, tembok, pagar, kunci, penghalang, dan akses atap

Keamanan elektronik: sistem kendali akses, sistem alarm, dan sistem jaringan televisi tertutup, dan tengangan tinggi lain.

Keamanan operasional: lembar atau catatan masuk, pengawalan penjaga keamanan, pengendalian kunci dan kartu akses, dan prosedur perizinan

BEKERJA DI LABORATORIUM YANG BAIK PERLU MEMPERHATIKAN:

1. Padamkan semua lampu jika tidak diperlukan

2. Periksa kembali kran gas, dan air serta sambungan listrik sebelum meninggalkan lab.

3. Cek Jenis, jumlah, dan kebutuhan alat dalam almari sebelum dan sesudah praktikum

4. Ruang Ber-AC, pintu harap ditutup kembali.

5. Setelah melaksanakan praktikum, bersihkan kembali meja kerja dan sekitarnya.

Berikut ini beberapa tips untuk keselamatan kerja di laboratorium:

Bahan kimia cair yang akan digunakan harus diukur volumenya terlebih dahulu. Jangan mengambil terlalu banyak, melainkan ambil sedikit-sedikit agar tidak ada yang terbuang percuma. Gunakan pipet ukur agar volume larutan yang diambil dapat tepat.

Bahan kimia berbentuk padat atau bubuk dapat diambil menggunakan spatula.

Jika bahan kimia tidak kalian pakai, letakkan di tempat aman agar tidak mudah jatuh.

Berapa bahan kimia disimpan dalam wadah gelas yang gelap, karena sangat mudah bereaksi jika terkena cahaya. Jadi, jauhkan bahan kimia seperti ini dari cahaya matahari langsung.

Pakailah sarung tangan dan masker ketika bekerja dengan bahan yang bereaksi menjadi gas, atau jika mungkin bekerjalah di lemari asam yang dapat menyedot gas asam berbahaya.

Jauhkanlah pembakar spiritus atau korek api dari bahan kimia yang mudah terbakar.

Jika kamu terkena bahan kimia segeralah bilas dengan air dan jika perlu segeralah pergi ke dokter.

Setelah melakukan praktikum menggunakan bahan kimia, disarankan untuk meminum susu, karena susu dapat menetralkan racun.

Keselamatan kerja di dalam Lab

• Laboratorium dengan perabotnya• Listrik• Kecelakaan akibat kebakaran• Kecelakaan akibat bahan kimia• Label bahan kimia berbahaya• Pencegahan terhadap bahan

kimia berbahaya

Beberapa catatan mengenai laboratorium yang menyimpan bahan-bahan kimia

1. Semua bahan kimia harus tersimpan dalam botol atau kaleng yang sesuai dan tahan lama. Sebaiknya disimpan di tempat-tempat yang kecil dan cukup untuk pemakaian sehari-hari.

2. Tempat persediaan untuk jangka panjang harus tersimpan dalam gudang bahan kimia yang khusus/ gudang dalam tanah misalnya.

3. Setiap saat bahan kimia harus diperiksa secara rutin, untuk menentukan apakah bahan-bahan tersebut masih dapat digunakan atau tidak, dan perbaikan label yang biasanya rusak. Bahan-bahan yang tak dapat digunakan lagi harus dibuang/dimusnahkan secara kimia.

Lanjutan....

• Semua bahan harus diberi tanda-tanda khusus, diberi label dengan semua keterangan yang diperlukan misalnya:

• nama bahan• tanggal pembuatan• jumlah (isi)• asal bahan (merek pabrik dan lain-lain)• tingkat bahaya yang mungkin (racun,

korosiv, higroskopis dll)• keterangan-keterangan yang perlu

(presentase, smbol kimianya dan lain-lain)

Outline

• Mengenal spesifikasi Chemically• Mengenal MSDS (Material Safety Data Sheet)• Mengenal B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)• Mengenal lambang bahaya chemically• Teknik Pelarutan dan pengenceran• Mengenal alat-alat laboratorium yang sederhana

(nama, fungsi, dan cara menggunakan dengan benar)• Model Penggunaan alat Lab• Mengenal instrumen analisis• Peraturan Keselamatan Kerja di Lab Kimia

SPESIFIKASI CHEMICALLY• Laboran, analis, peneliti harus mengetahui sifat atau spesifikasi pereaksi (reagen) yang digunakan Tingkat kemurnian

• Berdasarkan tingkat kemurnian, chemically dikelompokkan menjadi 4 tingkat :

SPESIFIKASI CHEMICALLY

Kriteria Spesifikasi ChemicallyTingkat Teknik (Technical Grade) tingkat komersial• Digunakan untuk kebutuhan industri, jarang untuk tujuan analisis kimia

kecuali : a. untuk larutan pembersih/pencucib. untuk larutan pereaksi kualitatif (demonstratif)

Tingkat Farmasi (Pharmaceutical Grade)• Tingkat kemurnian memenuhi kebakuan USP (United States Pharmacopeia)• Biasa digunakan untuk kebutuhan bidang farmasi dan kedokteran, sebagai pereaksi kimia di laboratorium kecuali untuk analisis kimia

Tingkat Murni (Chemically Pure, CP) General Purpose Reagent, GPR• Kemurniannya jauh di atas tingkat farmasi• Tidak ada ketentuan khusus aturan kebakuan kemurnian, tergantung pabrik pembuatnya• Umumnya digunakan untuk analisis kimia

Tingkat Pereaksi (Analyzed Grade)• Pro Analysis, p.a.; Analar Reagent, AR; Guaranteed

Reagent,GR• Tingkat kemurnian memenuhi aturan kebakuan ACS

(The American Chemical Society Committee on Analytical ReagentsPabrik pembuatnya selalu mencantumkan pernyataan pada label pereaksi : “Conforms to ACS Specifications”

• Memenuhi persyaratan analisis

MSDS(Material Safety Data Sheet)

Examples:• MSDS logam Kalsium• MSDS Kalsium hidroksida

LAMBANG BAHAYA CHEMICALLY

Lambang E (explosive) : berarti bahan kimia bersifat dapat meledak

Lambang F (highly flammable) : berarti bahan kimia bersifat mudah menyala/terbakar

Lambang F+ (extremely flammable) : berarti bahan kimia bersifat sangat mudah terbakar

Lambang O (oxidant substance) : berarti bahan kimia bersifat pengoksidasi

Lambang T (toxic) : berarti bahan kimia bersifat racun

Lambang T+ (very toxic) : berarti bahan kimia bersifat racun kuat

Lambang C (corrosive) : berarti bahan kimia bersifat korosif, atau dapat merusak jaringan hidup

Lambang Xi (irritant) : berarti bahan kimia dapat menyebabkan iritasi terhadap jaringan atau organ tubuh

Lambang Xn (harmful) : berarti bahan kimia dapat melukai jaringan atau organ tubuh

Lambang N (dangerous for the environment) : berarti bahan kimia bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan

Explosive/ Mudah meledakBahan yang mudah meledak bila kena panas, api

atau sensitif terhadap gesekan atau goncanganCampuran hidrogen dan oksigen

Mudah meledak atau eksplosif artinya bahan-bahan yang mudah meledak apabila terkena gesekan, benturan, panas, atau kontak dengan api.

Flammable Bahan yang mudah terbakar

Contoh KeteranganMinyak tanah, alkohol, kerosin

Ekstrem mudah menyala, artinya zat cair yang mempunyai suhu kurang dari 0°C dan titik didih kurang atau sama dengan 35°C. Sangat mudah menyala, artinya bahan yang dapat terbakar pada keadaan normal. Cairan dengan suhu nyala di bawah 21°C termasuk dalam golongan ini. Mudah terbakar, artinya bahan padat yang mudah terbakar pada suhu kurang dari atau sama dengan 350°C dan zat cair dengan suhu nyala sama atau lebih dari 21°C.

POISON : Bahan-bahan yang bersifat racun

Toxic/Toksik, beracunSedikit saja masuk ke tubuh dpt menyebabkan kematian atau

sakit kerasMerkuri, sianida Beracun artinya suatu zat yang

dapat menimbulkan kecelakaan, penderitaan, ataupun kematian apabila tertelan, terhirup, atau terserap melalui kulit.

Corrosive/Korosifbahan yang dapat merusak jaringan hidup, jika bersentuhan

Asam dan Basa kuat

Irritant (iritasi atau berbahaya)Sedikit saja masuk ke tubuh dapat membakar kulit, selaput lendir atau sistem pernapasan

Kloroform Iritasi artinya bahan-bahan yang umumnya tidak korosif tetapi dapat mengakibatkan ketidaknyamanan apabila bersentuhan dengan kulit atau bagian tubuh lainnya sehingga dapat menimbulkan hilangnya pigmen atau melepuh.

Oxidising Agent

Bahan yang dapat menghasilkan panas bila bersentuhan dengan bahan lain terutama bahan-bahan yang mudah terbakar

Radioactive/RadioaktifBahan-bahan yang bersifat radioaktif

Uranium, plutonium

Bahan radioaktif artinya bahan-bahan yang dapat memancarkan sinar-sinar radioaktif atau radiasi dapat mengakibatkan efek racun dalam waktu singkat atau lama

High voltage

Peringatan tegangan tinggi

No Smoking

Area dilarang merokok

Area dilarang menyalakan api

ZAT KIMIA DAN BAHAYANYA

Semua kegiatan mengandung resiko kecelakaan tidak hati-hati. Pada praktikum menguji perubahan sifat kimia, pengujian bahan makanan dan pengujian fotosintesis menggunakan api sebagai salah satu bahan yang harus digunakan siswa, apabila tidak hati-hati potensi terjadinya kebakaran cukup besar.

Praktikum alat-alat gelas yang rentan pecah, maka pecahan gelas dapat melukai siswa yang tidak hati-hati. Alkohol tidak boleh dipanaskan langsung di api karena dapat meledak sehingga direbus dalam penangas air. Chloroform sifatnya dapat membius dan mudah menguap, maka perlu hati-hati dalam menggunakannya

Siswa setingkat SMP sebaiknya tidak dibiarkan melakukan praktikum tanpa pengawasan. Guru juga harus menerapkan tata tertib yang ketat ketika mengajak siswa bekerja di laboratorium. Siswa yang cenderung tidak fokus sebaiknya segera diperingatkan ketika bekerja di laboratorium

Siswa sudah seharusnya dilatih untuk bertanggung jawab atas semua alat dan bahan yang digunakan dan dibiasakan untuk selalu menjaga kebersihan laboratorium. Sisa-sisa bahan praktikum yang dapat membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap harus dibuang di luar laboratorium.

Siswa dibiasakan menjaga kebersihan bak pencucian dan tidak menjadikannya sebagai tempat sampah. Siswa dibiasakan untuk mematikan kran air dan seluruh sumber listrik yang tidak terpakai ketika meninggalkan laboratorium.

Bila terjadi keadaan darurat ada tindakan yang harus segera dilakukan Bila terkena bahan kimia maka yang harus dilakukan.1. Jangan panik2. Mintalah bantuan rekan terdekat3. Bersihkan bagian yang mengalami kontak

langsung (cuci bagian yang mengalami kontak langsung dengan air bila memungkinkan)

4. Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.

5. Bawa ke tempat yang cukup oksigen.6. Hubungi paramedik secepatnya (dokter,

rumah sakit)

Jika terjadi kebakaran 1. Jangan panik2. Semprotkan gas pemadam api apabila api

masih mungkin dipadamkan3. Beritahu teman anda4. Hindari mengirup asap secara langsung5. Tutup pintu untuk menghambat api

membesar dengan cepat (jangan dikunci)6. Pada gedung tinggi gunakan tangga

darurat.7. Hubungi pemadam kebakaran

Di dalam laboratorium tersimpan bahan-bahan dan peralatan yang berpotensi menjadi penyebab kecelakaan apabila digunakan dengan tidak benar.Guru sebagai pengelola dan mata pelajaran wajib melakukan upaya-upaya preventif sosialisasi terhadap perlunya berhati-hati dan menerapkan standar operasional yang baku untuk beraktivitas di dalam laboratorium.

Penerapan disiplin dan aturan yang ketat bagi siap saja yang akan melaksanakan praktikum di laboratorium.

Sampah

Setiap laboratorium harus memiliki tempat sampah yang khusus. Sampah cair tidak dibuang di saluran air hujan atau saluran saptictank.• tempat sampah cair bahan kimia• tempat sampah reaktif• sampah radioaktif• sampah biasa• pembuangan air cucian

PPPK

• Luka bakar• Mata kemasukan benda asing• Luka tergores/teriris• Bahan kimia masuk dalam mulut• Keracunan• Kejutan listrik• Membalut luka• Pingsan• Radiasi dan zat radioaktif

Keselamatan Kerja dalam Laboratorium • Setiap laboratorium harus memiliki buku pedoman

keselamatan kerja dan pedoman itu harus diikuti setiap saat dalam pekerjaan laboratorium.

• Laboratorium harus memiliki kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan dan setidaknya seorang anggota staf yang terlatih dalam melakukan pertolongan pertama.

• Laboratorium seharusnya merupakan tempat bekerja; jumlah pengunjung harus dibatasi.

• Tidak boleh makan dan minum di dalam laboratorium. • Gunakan pakaian pelindung dan tanggalkan pakaian

tersebut sebelum meninggalkan laboratorium. • Anggaplah selalu bahwa semua spesimen

laboratorium berpotensi menjadi infeksius sehingga tanganilah dengan hatihati; gunakan sarung tangan.

• Letakkan semua spesimen dengan aman, di meja atau rak, untuk mencegah tumpahnya atau pecahn.ya spesimen.

Hati-hati ketika mengambil dan memproses sampel darah karena sampel darah tersebut dapat merigandung agen infektif (mis., virus hepatitis B parasit ). • Jangan sampai Anda terkontaminasi dengan spesimen apa pun.

• Jangan memipet darah atau cairan tubuh lain atau reagen apa pun menggunakan mulut.

• Bungkus semua potongan spesimen/jaringan dengan pembungkus kedap air (plester).

• Buang jarum dan lanset sehabis dipakai ke dalam wadah sampah "tajam". (Wadah sampah "tajam" ini dapat dibuat dari botol plastik dengan tutup berulir yang dilubangi). Setelah terisi penuh, wadah sampah tersebut harus di-autoklaf atau direndam dalam disinfektan sebelum dibakar atau dikubur di 1ubang yang dalam

• Tutup setiap tumpahan spesimen atau tabung kultur yang pecah dengan kain yang dibasahi desinfektan dan biarkan selama 30 menit. Selanjutnya, gunakan sikat atau lembaran kardus untuk membuangnya ke dalam wadah peralatan sekali pakai.

• Setelah semua pekerjaan selesai, bersihkan meja dengan kain yang dibasahi disinfektan.

• Cuci tangan Anda dengan benar setelah menangani bahan-bahan infektif dan sebelum meninggalkan laboratorium.

Bahaya Laboratorium Kimia• Bahaya kimia

– debu, asap, kabut, uap, gas• Bahaya fisik

– kebakaran, listrik, radiasi, vibrasi tekanan, temperatur, kebisingan

• Bahaya ergonomi– gerakan berulang (mengukur dengan

pipet), mengangkat, area kerja (komputer, instrumen)

• Bahaya biologi– patogen, darah atau cairan tubuh

Keselamatan Laboratorium Kimia

Berdasarkan prinsip

Higiene Industri

Antisipasi, pengenalan, evaluasi dan kontrol terhadap berbagai bahaya kesehatan di

lingkungan kerja untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan karyawan dan menjaga masyarakat

serta lingkungan

Klasifikasi B3

• Mudah meledak (explosive)• Pengoksidasi (oxidizing)• Sangat mudah sekali menyala

(extremely flammable)• Sangat mudah menyala (highly

flammable)• Mudah menyala (flammable)• Amat sangat beracun (extremely

toxic)• Sangat beracun (highly toxic)

Klasifikasi B3….lanjutan• Beracun (moderately toxic)• Berbahaya (harmful)• Korosif (corrosive)• Bersifat iritasi (irritant)• Berbahaya bagi lingkungan

(dangerous to the environment)• Karsingenik (carcinogenic)• Teratogenik (teratogenic)• Mutagenik (mutagenic)

PENANGANAN SAMPAH LABORAORIUM

• Sampah/limbah laboratorium :- sampah kimia- sampah biologi- sampah plastik- sampah yang lain

SAMPAH KIMIAAturan Pembuangan sampah kimia• Tidak boleh dibuang di saluran pembuangan air :

- pelarut-pelarut organik- logam berat- sianida, sulfida- bahan-bahan padat

• Sampah –sampah kimia yang berbahaya harus ditempatkan pada wadah yang diberi label

• Sampah radioaktif harus mendapat penanganan khusus, demikian juga bahan bersifat karsinogenik.

Catatan……

• Sampah-sampah yang sangat berbahaya biasanya diubah (dioksidasi, direduksi, dinetralisasi, dll) menjadi bahan yang kurang berbahaya sebelum ditempatkan dalam wadah-wadah pembuangan.

• Alkali kuat harus dinetralisir sebelum dibuang, sedangkan asam kuat harus dinetralkan dengan sodium bikarbonat sebelum dibuang

BAHAN KARSINOGENIK• Bahaya : beresiko tumor dan kanker pada seseorang.• Penyimpanan :

- bahan tsb dipesan sebanyak yang diperlukan saja- wadah penyimpan harus aman betul- semua wadah harus berlabel jelas dan disimpan dlm almari yang aman berventilassi

• Penanganan :- bagian tubuh yang terkena dengan zat tersebut harus segera dicuci dengan air dingin selama + 5 menit

Lanjutan…..

• Pembuangan ;- limbah karsinogenik dibuang dalam wadah berlabel dan tertutup serta terpisah dari bahan kimia lainnya- dibuang secara bertahap, jangan menunggu hingga jumlahnya banyak- bahan karsinogenik cair ditempatkan maksimal separo dari kapasisas volume tempat pembuangan

LIMBAH BIOLOGI• Membakar sampah botani dan zoologi merupakan jalan

terbaik utk meyakinkan bahwa bahan-bahan busuk tsb tidak beresiko membahayakn kesehatan

• Preparat biologi, stains, fixative dan clearing agents kemungkinan besar toksik shg tidak boleh dibuang ke sistem drainase umum

• Sampah harus ditempatkan pada wadah tertutup dan diberi label

• Sampah yang mengandung mikroorganisme harus di autoklave terlebih dahulu

• Sampah biologi dan mikrobiologi dlm jumlah besar sebaiknya dimusnahkan dlm incenerator

SAMPAH PLASTIK

• Jangan dibakar, kecuali dalam alat pembakar khusus.

• Sampah plastik jangan dikubur, sebaiknya dibuang pada wadah khusus pembuangan plastik

SAMPAH-SAMPAH LAIN

• Sampah kertas dibuang dlm wadah khusus untuk kertas dan sebaiknya dibakar dalam satu tempat pembakaran

• Sampah-sampah yang tajam (mata pisau, syringe, jarum) harus ditempatkan dalam kotak khusus dan tidak boleh dicampur dengan sampah lainnya.

• Limbahnon toksik dan mudah terbakar seperti kertas dapat dibuang sesuai cara pembuangan limbah pada umumnya (gunakan wadah sampah yg disediakan)

• Benda tajam harus dibungkus untuk dapat dibuang dengan aman

• Senyawa yg tidak berbahaya dan dalam jumlah kecil dapat dibuang melalui saluran pembuangan dan diikuti air mengalir

Pembuangan Limbah

• Untuk asam kuat, alkalis harus diencerkan sedikitnya 10 kali sebelum dibuang

• Bahan yang bereaksi dengan air, mudah terbakar, tidak bercampur dengan air, berbau harus mengikuti peraturan limbah kimia beracun

• Bahan kimia yg tidak berbahaya dapat dibuang melalui sistem pembuangan

Pembuangan Limbah

• Limbah cair: disendirikan dan tidak dibuang bersama limbah umum, diberi label

• Limbah padat: ditangani oleh kontraktor yang ditunjuk dan memiliki sertifikat pemusnahan limbah beracun

• Limbah merkuri: harus diserapter lebih dahulu dengan bahan reaksi misal “chemizorb” kemudian dikemas dan dibuang bersama limbah beracun lainnya.

Pembuangan limbah kimia beracun

TEKNIK PELARUTAN & PENGENCERANTeknik Pelarutan

Hal Langkah

1. Sifat analisis 1. Tetapkan : kualitatif atau kuantitatif (sesuai tujuan analisis)

2. Kuantitas larutan (volume, konsentrasi)

2. Tetapkan : sesuaikan dengan kebutuhan

3. Kuantitas zat padat (rumus, kelarutan, massa)

3. Tetapkan : rumus zat padat (kristal), daya larut, dan massa padatan yang akan dilarutkan (dihitung)

4. Sifat zat padat 4. Tetapkan : stabil, higroskopis, atau bereaksikah dengan air?

5. Alat ukur massa (neraca) 5. Kuantitatif : neraca teknis Kualitatif : neraca teknis atau necara

analitik

6. Alat ukur volum 6. Kualitatif : gelas ukur Kuantitatif : labu takat atau labu ukur

Hal Langkah

7. Pelarutan 7. Teknik pelarutan

a. Peralatan pendukung

b. Pelaksanaan

c. Pengemasan

a. Siapkan : gelas kimia, batang pengaduk, botol timbang, corong, pipet tetes, botol semprot, botol kemasan pereaksi

b. Kualitatif : pindahkan padatan ke gelas kimia dan larutkan dengan akuades secukupnya, lalu pindahkan ke gelas ukur, dan tuangi akuades sampai tanda batas

kuantitatif : pindahkan dahulu seluruh padatan ke gelas kimia dan larutkan dengan akuadesw secukupnya, lalu pindahkan seluruhnya (secara kuantitatif) ke labu ukur lewat corong, tambahkan akuades sedemikian, keringkan bagian atas skala, lalu terakhir secara tetes demi tetes sampai tanda batas volum, tutup labunya dan homogenkan

c. Bilas botol pereaksi bersih/kering dengan sedikit larutan di atas, dan pindahkan seluruh larutan ke botol ini, tutup, dan beri label dengan jelas

Contoh Pembuatan Larutan dari Zat kimia padatan

• Pembuatan larutan 250 mL NaCl 0,1 M*Gunakan NaCl dengan spesifikasi teknis atau farmasi terapkan Mr (Mr NaCl = 58,5 g/mol)*Perhitungan massa NaCl = (0,25 L)(0,1M) = 0,025 mol = (0,025)(58,5) g = 1,5 g* Pelaksanaan : a. Timbang NaCl kira-kira sejumlah itu dengan neraca teknis semi analitisb. Pindahkan ke gelas ukur 250 mL; tambahkan + 50 mL; goyang hingga homogen; terakhir jadikan volume akhir larutan sampai tanda batasc. Diperoleh : 250 mL NaCl 0,1000M

Teknik PengenceranA.Teknik Pengenceran dari Cairan PekatPra pengenceran : - Hitung volum cairan pekat dan volume akuades yang akan diukur- Ukur volum akuades tersebut dan siapkan di gelas kimiaTeknik pengukuran volum cairan pekat :- Lakukan pengukuran volume di ruang asam, dan pembacaan volume sesegera mungkin- Sebaiknya gunakan masker, jika asam pekatnya berasap

Pencampuran/Pelarutan : - Segera alirkan perlahan cairan pekat lewat batang pengaduk ke dalam gelas kimia yang berisi akuades di atas- Hitung balik, konsentrasi cairan hasil pengenceran, tambahkan sesuai dengan kekurangan akuades.

B. Teknik pengenceran dari cairan kurang pekatCara : Ukur akuades (hasil hitung) dengan gelas ukur (berukuran sesuai dengan volum akhir larutan); kemudian tuangkan larutan lebih pekatnya ke dalam gelas ukur tersebut sampai volumnya mendekati tanda batas; lanjutkan penambahan tetes per tetes sampai tanda batas volum akhir yang diharapkan.

Perhitungan Volum dan Konsentrasi larutan hasil pengenceran

• Hubungan pengenceran molar (M)M1V1 = M2V2

• Hubungan pengenceran persen (%v/v)V1P1 = V2P2

• Hubungan pengenceran persen (%b/b)V1P1d1 = V2P2d2

ALAT-ALAT LABORATORIUM SEDERHANA

• Tabung reaksiTerbuat dari gelas, dapat dipanaskan, untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah relatif kecil

• Pengaduk gelasTerbuat dari kaca panjang 15 cm, salah saru ujung pipih. Dipakai untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia ketika melakukan reaksi, untuk membantu pada waktu menuang/mendekantir cairan dalam proses penyaringan, dan dapat juga berfungsi sebagai sendok

• Gelas kimia (gelas beker, gelas piala)Bukan alat pengukur volum, digunakan sbg tempat larutan dan juga dapat untuk memanaskan zat-zat kimia, untuk menguapkan pelarut

• ErlenmeyerBukan alat pengukur volum (walaupun mempunyai skala). Dipakai untuk tempat zat-zat yang dititrasi

• Gelas ukurDipakai untuk mengukur volum cairan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi.tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut yang panas.

• Pipet volum (pipet gondok)Berfungsi untuk memindahkan sejumlah volum tertentu larutan sesuai ukurannya dengan tepat. Ukuran : 5mL, 10mL,25mL. Alat ini cukup teliti dengan kesalahan +0,02%.Cara penggunaan : Larutan disedot/ditarik ke dalam pipet sampai melewati sedikit di atas garis batas, kmdn diturunkan tepat sampai garis batas, dan selanjutnya larutan dialirkan/dipindahkan.Catatan: Jika larutan yang akan dipindahkan berbahaya atau beracun harus menggunakan “ball-pipet” untuk menyedotnya, jangan menggunakan mulut.

• Labu Takar (labu ukur)Ada beberapa ukuran volum (50mL, 100mL, 200mL, 250mL, 500mL, 1000mL). Terbuat dari gelas. Digunakan untuk membuat larutan tertentu dengan volum yang setepat-tepatnya. Kadang juga dipakai untuk pengenceran sampai volum tertentu. Jangan dipakai untuk mengukur larutan/pelarut yang panas.

• BuretBerfungsi untuk memindahkan larutan dalam berbagai ukuran volum misal : untuk titrasi asam-basa.Jenis-jenis buret : - Buret ASAMMempunyai kran dari kaca. Buret ini hanya boleh diisi dengan larutan asam, jgn diisi larutan basa karena krannya dapat mati.- Buret BASAmempunyai kran dari karet yang dijepit. Buret ini hanya digunakan untuk larutan basa.

• Botol PencuciBahan dari plastik. Merupakan botol tempat akuades, yg digunakan untuk mencuci, atau membantu saat pengenceran

• Corong Biasanya dari gelas, tapi ada juga dari plastik. Digunakan untuk menolong pada waktu memasukkan cairan ke dlm wadah dengn mulut sempit, ex : botol, labu ukur, buret, dsb.

• KuvetBentuk seperti tabung reaksi atau persegi panjang, digunakan sbg tempat sampel untuk analisis dg spektrofotometer. Tidak boleh dipanaskan. Terbuuat dari silika (quartz), polistirena, atau polimetakrilat.

• Rak untuk Tempat Tabung reaksirak terbuat dari kayu atau logam. Digunakan sbg tempat meletakkan tabung reaksi.

• Penjepit Penjepit logam digunakan utk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atu untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas.

• SpatulaTerbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat bantu mengambil bahan padat atau kristal

• Gelas ArlojiTerbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang.

• Cawan PorselinDigunakan sbg wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan

• SikatDigunakan untuk membersihkan (mencuci) tabung reaksi

• Heater dan stirer

• Neraca

Kalorimeter

• Untuk menentukan kalor reaksi kimia

MODEL PENGGUNAAN ALAT LAB

Penyaringan (filtration)a. Melipat kertas saring

b. Menyaring larutan

Cara Titrasi a. Pegang kran dengan

tangan kiri dan wadah penampung dengan tangan kanan

b. Selalu arahkan skala buret di depan praktikan

Cara memegang yang benar/salah?

Pemisahan dengan Corong pisah

A. Memasukan cairan ke corong pisah

1. Tempatkan corong ke leher corong pisah. Tuangkan cairan yang akan diekstraksi

2. Tuangkan pelarut ekstraksi Volume total dalam corong pisah tidak boleh lebih besar dari ¾ volume corong pisah.

3. Tutup corong pisah.

Gojoklah corong pisah dengan posisi direbahkan dan arahkan stopcock ke jendela /ventilasi

Jangan diarahkan ke praktikan lain !!!!

B. mengoyang larutan dalam corong pisah

Ambil corong pisah dengan posisi tertutup dan goyang perlahan, kemudian rebahkan dan secara perlahan buka stopcock corong pisah untuk mengeluarkan tekanan. Tutup stopcock corong pisah kembali, dan ulangi prosedur ini hingga tinggal sedikit tekanan yang dilepaskan (lihat gambar berikut)

Sekarang, gojok corong pisah selama beberapa detik, keluarkan tekanan, kemudian gojok lagi. 30 detik biasanya cukup untuk tercapai keseimbangan zat terlarut antara 2 pelarut (lihat gambar berikut)

“Like Disolved Like”

c. Pemisahan Lapisan

Distilasi • Distilasi biasa• Distilasi fraksionasi

Gambar contoh yang salah dalam instalasi kabel listrik. Cara yang demikian bukan hanya tidak nyaman untuk dilihat tapi juga beresiko menimbulkan kebakaran akibat adanya "konsleting" listrik

Periksalah tabung gas sebelum maupun sesudah melakukan praktikum. Ini mungkin akan sedikit makan waktu namun sangat berguna untuk mencegah terjadinya ledakan yang tidak sengaja akibat kebocoran gas baik itu dari tabungnya sendiri maupun dari selang tabung gas.

Pemeriksalah label zat yang digunakan sebelum memulai percobaan

Pemeriksaan ini sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam mencampur zat. Banyak zat yang memiliki label yang mirip satu sama lainnya namun berbeda dalam beberapa bagian, seperti kandungan zat, komposisi, cara penggunaan, dll pada wadah

Bersihkan meja kerja ketika terjadi tumpahan bahan kimia

Bersihkan meja kerja segera setelah terjadi tumbahan zat / bahan kimia. Apabila bahan kimia yang tumpah tersebut cukup / sangat berbahaya, selain dibersihkan dengan lap, tangan harus dilindungi oleh sarung tangan. Ini adalah contoh yang salah jika bahan kimia yang tumpah tersebut cukup / sangat berbahaya dan praktikan tidak menggunakan sarung tangan seperti pada 2 lingkaran merah di atas. Sarung tangan sangat penting untuk melindungi tangan dari bahaya bahan kimia yang menempel / meresap pada lap pembersih.

Teknik memanaskan larutan dalam gelas kimia

Peralatan yang kurang sesuai dimana batang pengaduk terlalu panjang.

Teknik memanaskan larutan dalam erlemeyer atau tabung reaksi

Teknik melakukan sentrifugasi

Jangan lupa pakai kacamata pengaman!!!!!

Bekerja dengan instrumen elektronik

Teknik memindahkan zat kimia padatan

Tutup botol zat (ditandai oleh lingkaran warna kuning harus dalam posisi seperti pada gambar.

ISTILAH ERGONOMI

Berasal Dari Bahasa Yunani:

Ergos : Kerja

Nomos : Hukum Alam/Aturan

Diperkenalkan Oleh K.F.H. Murrel (1949) Di Inggris

Dikenal Juga:

Arbeltwissechaft : Jerman

Biotechnology : Skandanavia

Human Engineering/ : Amerika Serikat

Human Factor Engineering

Apakah Itu : ERGONOMI ?

ERGONOMI MEMPELAJARI MANUSIA DALAM BEKERJA : KEMAMPUAN & KETERBATASANNYA

ERGONOMI : TENTANG FITRAHNYA MANUSIA BEKERJA

MANUSIA :SOSOK FISIKAL DAN NON-FISIKAL

Untuk Apa Ergonomi ?

ERGONOMI MEMBERI :

PENGETAHUAN / INFORMASI TENTANG MANUSIA DALAM BEKERJA, KARENANYA DIMANFAATKAN UNTUK MERANCANG SISTEM KERJA

Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas kerja fisik (Åstrand, 2003).

Mengubah keadaan tidak selamat, tidak sehat dan tidak nyamanmenjadi

selamat, sehat dan nyamanDENGAN ERGONOMI

Tidak selamat

Tidak sehat

Tidak nyaman

Selamat

Sehat

Nyaman

ergonomi

Perlengkapan Keselamatan1. Perlindungan untuk kondisi yang tidak biasa. Seperti : Alarm

bahaya, Alat dan bahan kebakaran, pancuran keselamatan, botol pencuci mata, pintu darurat, selimut kebakaran.

2. Perlindungan untuk kondisi yang sudah diprediksi bahayanya. Seperti:

– jas laboratorium. – sarung tangan, bahan karet untuk bahan korosif & alkali; bahan kulit untuk

benda tajam; bahan asbes untuk penangan benda panas/ autoclave/ oven.– pelindung mata, mencegah percikan bahan kimia seperti asam, bromin,

amonia, atau memotong, menumbuk logam natrium.– Respirator dan lemari uap.– Sepatu pengaman.– Layar pelindung.

Pertolongan Pertama

• Pertolongan pertama pada kecelakaan dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat sebelum ditindaklanjuti oleh dokter.• Tujuan dari P3K adalah untuk:

– Menyelmatkan korban.– Meringankan penderitaan korban, dan mencegah cedera yang lebih parah.– Mempertahankan daya tahan korban sampai pertolongan medis datang.

Pokok Tindakan P3K1. Jangan panik, dan bertindak cekatan.2. Perhatikan napas korba, jika terhenti lakukan napas buatan.3. Hentikan pendarahan. Pendarahan pada pembuluh besardapat

mengakibatkan kepada kematian dalam waktu 3-5 menit. Hentikan pendarahan dengan menekan luka menggunakan kain sekuat-kuatnya dan posisikan luka pada posisi yang lebih tinggi.

4. Perhatikan tanda-tanda shock. Bila shock, terlentangkan dengan posisi kepala lebih rendah. Bila muntah-muntah dan setengah sadar, letakan posisi kepala lebih bawah dengan kepala miring atau telungkupkan. Bila menderita sesak, letakkan dalam sikap setengah duduk.

5. Jangan memindahkan korban terburu-buru, pastikan luka yang dialami korban. Jangan menambah cidera korban.

LUKA BAKAR

Penanganan Umum

• Penangan luka bakar ditujukan untuk:– Pengurangan rasa panas dan sakit.– Pengurangan terjadinya pelepuhan.– Pemberian cairan atau minuman sebanyak mungkin.– Pencegahan dan pengurangan terjadinya shock.

Penangan Luka Bakar Benda Panas

1. Bagian yang terbakar direndam dalam air es atau kompres dengan kain basah sampai rasa sakitnya hilang.2. Bagian yang melepuh jangan dilepas, akan tetapi segera tutup dengan kasa steril.3. Bawa ke dokter segera.

Penangan Luka Bakar Kimia1. Luka bakar yang banyak, segera lepas pakaian yang terkena

kimia lalu guyur bagian luka selama 15 menit.2. Akibat asam, cuci dengan air lalu cuci dengan larutan Natrium

bikarbonat 1 %, lalu cuci dengan air lagi.3. Akibat basa, cuci dengan air lalu cuci dengan larutan Asam

Asetat 1 %, lalu cuci dengan air lagi.4. Akibat bromin, cuci dengan air lalu cuci dengan larutan

Ammonia encer 6,25 % (1 bgn ammonia dalam 15 bagian air)5. Akibat Na atau K, ambil pecahan Na atau K yang melekat di

kulit, lalu rendam dalam air selama 20 menit, keringkan dan tutup dengan kasa steril.

6. Akibat fosfor, cuci dengan air, lalu bersihkan fosfor yang melekat selama direndam, lalu rendam dengan tembaga sulfat 3 % dan tutup dengan kasa steril.

LUKA BENDA TAJAM ATAU TUMPUL

Penanganan Umum• Bersihkan luka dengan air dan kemudian dengan antiseptik.• Tutup luka dengan kain kasa steril atau plester.• Bila perlu dijahit, segeralah ke dokter.• Bila luka oleh benda karatan, beritahu dokter. Jika tidak

dalam, disiram dengan hidrogen peroksida 3%.• Jika darah keluar terus, hentikan dengan menekan daerah

luka dengan kasa. Pada titik penekenan: lengan atas atau paha bawah

• JIka luka bekas pecahan termometer, segera ke dokter.• Pada kasus patah tulang, jangan pindahkan pasien kecuali

jika tidak memungkinkan seperti pada kasus kebakaran atau kebocoran gas.

CEDERA MATA

Penanganan Umum• Kelilipan, keluarkan dengan boorwater.• Luka di mata, segera bawa ke dokter dengan mata dibalut

kasa steril.• Luka di kelopak mata, tutup bagian luka dengan kasa steril

yang dibasahi air (jaga agar selalu basah) dan bawa ke dokter.• Tersiram asam keras, guyur dengan larutan soda 5 % atau air

biasa, guyur selama 15-30 menit terus menerus dan harus mengenai bagian-bagian yang berada di balik kelopak.

• Tersiram basa keras, guyur dengan larutan cuka encer (1 bagian cuka dapur + 1 bagian air) atau air biasa, guyur selama 30-45 menit terus menerus dan harus mengenai bagian-bagian yang berada di balik kelopak. Selama diguyur gerakan-gerakan bola matanya.

SHOCK

Penanganan Umum• Gejala

– Kesadaran penderita menurun, nadi denyut cepat (lebih dari 140 kali per menit) kemudian melemah dan menghilang, kulit penderita pucat, dingin dan lembab, dahi dan telapak tangan berkeringat, penderita merasa mual, nafasnya dangkal dan tidak teratur, mata (pupil) melebar tidak bercahaya.

• Pertolongan– Baringkan penderita dengan posisi kepala lebih rendah kecuali yang

geger otak.– Ditempatkan di udara terbuka akan tetapi jaga tubuh korban agar

tetap hangat (selimuti).– JIka muntah, miringkan kepalanya.– Tarik lidah penderita, lalu bersihkan mulut dan hidung dari lendir yang

menyumbat.– Hentikan pendarahan jika ada.– Beri stimulan (obat hisap hidung) untuk menyadarkan korban.– Berikan kopi atau teh jika sudah sadar.

Penanganan UmumShock kesetrum• Gejala

– Shock karena listrik dibawah 220 volt mengacaukan denyut jantung.– Shock karena listrik diatas 1000 volt menghentikan pernafasan.– Shock karena listrik 220-1000 volt menimbulkan gejala denyut

jantung dan menghentikan pernafasan.– Pingsan akibat listrik dapat berlangsung lama.– Pernafasan mungkin terhenti, namun denyut mungkin masih ada.

• Pertolongan– Matikan sumber arus listrik.– Lakukan pernafasan buatan sampai pernafasannya normal.– Jaga badan korban agar tetap hangat.– Jika terjadi luka bakar, rawat lukanya.

PINGSAN

Penanganan Umum• Gejala

– Hilang kesadaran.– Berkeringat pada bagian kepala dan bibir atas.

• Pertolongan– Baringkan korban pada tempat sejuk dengan posisi datar

atau kepala korban sedikit lebih rendah.– Lepas atau longgarkan semua pakaian yang menekan leher

dan segera bungkukan kepalanya di antara kedua kakinya sampai mukanya merah.

– JIka penderita muntah, miringkan kepalanya agar tidak tersedak.

– Kompres kepala dengan air dingin.

KERACUNAN

Penanganan Umum• Cari jenis racun yang menjadi penyebabnya. (jenis racun akan menentukan

jenis penanganan).• Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan.• Jangan beri nafas buatan dengan mulut, jika perlu lakukan cara lain.• Apabila jenis racun belum diketahui, untuk sementara beri norit/ putih telur/

susu/ air sebanyaknya untuk mengurangi akibat yang timbul.• Jenis keracunan:

– Racun yang terisap pernafasan, bawa ke udara bebas atau beri oksigen, jika napas terhenti lakukan nafas buatan.

– Racun yang masuk kulit, lepas pakaian yang terkontaminasi, kemudian guyur.

– Racun yang tertelan, jika sadar beri susu atau air sebanyaknya (min. 2-4 gelas), bila tidak muntah rangsang agar muntah sampai muntah jernih. Jika keracunan basa kuat/ asam kuat/ hidrokarbon beri putih telur/ air susu/ minyak mineral. Atau untuk penanganan pertama beri 1 sendok antidotum yang dilarutkan dalam setengah gelas hangat.

Anti Dotum ( 2 bagian Arang Aktif + 1 bagian Magnesium Oksida + 1 bagian Asam Tannat)

Beberapa larutan pencuci yang umum dan sebaiknya tersedia di laboratorium di antaranya adalah sebagai berikut.a) Larutan deterjenLarutan pencuci ini digunakan untuk membersihkan alat kaca yang tidak begitu kotor.b) Larutan Natrium atau Kalium dikromatLarutan pencuci ini efektif untuk mencuci noda lemak yang melekat pada alat kaca.

c) Larutan kalium permanganateLarutan ini dapat digunakan untuk membersihkan lemak yang melekat pada alat kaca.

Sulisetijono 199

200

Sulisetijono 201

1 = starchy endosperm; 2 = scutellum; 3 = glandular layer of scutellum; 4 = coleoptile (leaf sheath); 5 = primordium of first foliage leaf; 6 = primordium of second foliage leaf; 7 = shoot apical meristem; 8 = procambial strand; 9 = first internode; 10 = epiblast (lacking in corn); 11 pericarp (identify epidermis, hypodermis and tube cells); 12 = root (radicle); 13 = root cap; 14 = coleorhiza (or root sheath)

204

Pokok Bahasan/Permasalahan : Energi dan Daya Listrik

No Analisis Hasil Analisis

1 Fakta Baterai bisa menyalakan radioDaun-daun pada kipas angin dapat mendinginkan kita jika diberi energi listrikAlat listrik berbeda menggunakan energi listrik yang berbedaEnergi listrik tidak gratis

2 Konsep Daya listrik WattKillowatt Satu wattEnergi listrik Satu kWhArus searah BateraiBeda potensial Listrik dinamisListrik statis Ohm

3 Prinsip Daya listrik adalah kecepatan energi listrik diubah menjadi bentuk energi lainKillowatt adalah satuan untuk mengukur daya listrikSatu watt adalah daya yang dihasilkan apabila arus satu ampere mengalir melalui suatu rangkaian dengan beda potensial 1 voltEnergi listrik yang dibutuhkan suatu alat bergantung kepada besar daya dan berapa lama alat tersebut digunakanSatu kWh sama dengan 1000 watt daya yang digunakan selama satu jam

4 Hukum Hukum Ohm (V = R x I)

5 Teori Jumlah daya yang digunakan oleh sebuah alat listrik dapat dihitung dengan mengalikan beda potensial dengan arusDaya = tegangan x arusWatt = volt x ampereP = V x IBesar energi listrik itu dapat dihitung dengan mengalikan daya dengan waktuEnergi = daya x waktukWh = kW x hE = P x t

Hambatan listrik Rangkaian terbukaRangkaian tertutupSekering Volt

FILOSOFI SISTEM MANAJEMEN MUTU:

Say what You Do Tulis Apa yang Anda Kerjakan.

Do What You SayKerjakan Apa Yang AndaTulis.

Record For All Your Activity Rekam Semua kegiatan Anda.

Action Any Different (Continous Improvement)Perbaikan terus menerus

April 18, 2023 Biologi LPMP Jawa Tengah 2005 206

SekianTerima Kasih

HOME