Manajemen Persediaan Modul ke: 03Wardhana+... · Metode penaksiran dan penilaian persediaan •...

Post on 28-Mar-2019

268 views 2 download

Transcript of Manajemen Persediaan Modul ke: 03Wardhana+... · Metode penaksiran dan penilaian persediaan •...

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Manajemen Persediaan

03 FEB

Manajemen

Penilaian dan Pengendalian Persediaan

Penilaian persediaan

• Persediaan adalah barang dagang yang disimpan untuk dijual kembai dan bahan yang termasuk dalam proses produksi

• Pendekatan akuntansi biaya mencatat HPP dari bahan baku pada neraca, persediaan dalam proses, dan total biaya produk jadi yang belum terjual

• Penentuan persediaan digunakan untuk membandingkan biaya dan pendapatan dalam 1 periode tertentu

Tipe pencatatan persediaan

• Sistem berkala

– Setiap terjadi penjualan hanya pendapatan dari penjualan saja yang dicatat dan tidak dibuat AJP dari HPP produk yang dijual

• Sistem persediaan perpetual

– Dilakukan pencatatan akuntansi secara terus menerus terhadap persediaan.

Penentuan Harga Pokok Persediaan

• Harga pokok persediaan terdiri dari harga beli persediaan/ barang + semua pengeluaran saat pembelian

• Pengeluaran yang umum terjadi pada pembelian adalah: biaya transportasi, biaya impor, biaya asuransi dlm perjalanan.

• Jika biaya relatif kecil dapat dibebankan ke biaya operasional periode bersangkutan

Masalah dalam menentukan HPP

• Barang dengan jenis sama dibeli dengan harga berbeda

• Perusahaan manufaktur perlu memperhitungkan biaya pabrik, biaya produksi, dan HPProduksi

• Cost of goods manufactured terdiri dari biaya pabrik + persediaan dalam proses awal –persediaan dalam proses akhir periode

Metode penaksiran dan penilaian persediaan

• Metode laba kotor – Bermanfaat untuk laporan sementara, persediaan telah

hancur/hilang, menguji ketepatan angka persediaan

• Metode persediaan dengan harga jual – Untuk menentukan perkiraan keadaan persediaan

sewaktu-waktu – Perlu penyesuaian terhadap mark up dan mark down,

biaya transportasi, metode harga jual

• Metode FIFO • Metode LIFO • Metode Rata-rata • Metode identifikasi khusus • Metode taksiran

Metode Laba kotor

Penjualan xxxx%

Harga pokok penjualan ?

Laba Kotor xxxx%

Penjualan = Harga pokok penjualan + laba kotor

Metode Laba Kotor

Penjualan xx

Harga pokok penjualan:

persediaaan awal a

pembelian b

barang yang tersedia untuk dijual a+b

persediaan akhir yy

Harga pokok penjualan a+b-yy

Laba Kotor penjualan xx –(a+b-yy)

Metode persediaan dengan harga jual

Persediaan barang awal xxxx (1) yyyy(a)

Pembelian di bln tsb xxxx(2) yyyy(b)

Barang tersedia utk dijual (1)+(2) (a)+(b)

Prosentase harga (1)+(2)/ (a)+(b) d

Penjualan bulan tsb (zzzzz)

Persediaan akhir dgn harga jual (a)+(b)-zzzzz e

Persediaan barang akhir dengan perkiraan harga d X e

Harga Beli Harga Jual

Metode FIFO

• FIFO (First In First Out), barang yang masuk terlebih dahulu dianggap yang pertama kali dijual/keluar sehingga persediaan akhir akan berasal dari pembelian yang termuda/terakhir.

Contoh

Januari 1 Persediaan 200 unit @ $10 = $2,000 12 Pembelian 400 unit @ $12 = $4,800 26 Pembelian 300 unit @ $11 = $3,300 30 Pembelian 100 unit @ $13 = $1,300 Setelah dilakukan inventarisasi fisik, jumlah pesediaan per 31 Januari 2006 adalah 300 unit. Tentukan: Persediaan per 31 Januari 2006. Harga pokok persediaan yang dijual dalam bulan Januari 2006.

Penyelesaian dengan Metode FIFO

Dengan metode ini jumlah barang yang digunakan sebanyak 700 unit diasumsikan berasal dari barang yang pertama kali dibeli, yaitu: 200 unit @ $10 = $2,000 400 unit @ $12 = $4,800 100 unit @ $11 = $1,100 Harga pokok penjualan $7,900 Selanjutnya persediaan yang 300 unit dianggap dari pembelian tanggal 26 dan 30 Januari 2006 dengan rincian sebagai berikut: 200 unit @ $11 = $2,200 100 unit @ $13 = $1,300 Persediaan akhir $3,500

Metode LIFO

• LIFO (Last In First Out), barang yang terakhir masuk dianggap yang pertama kali keluar, sehingga persediaan akhir terdiri dari pembelian yang paling awal.

Penyelesaian dengan Metode LIFO

Dengan metode ini jumlah barang yang dijual sebanyak 700 unit diasumsikan berasal dari barang yang terakhir dibeli, yaitu: 100 unit @ $13 = $1,300 300 unit @ $11 = $3,300 300 unit @ $12 = $3,600 Harga pokok penjualan $8,200 Selanjut persediaan akhir 300 unit dianggap berasal dari pembelian tanggal 1 dan 12 Januari 2006, yaitu: 200 unit @ $10 = $2,000 100 unit @ $12 = $1,200 Persediaan akhir $3,200

Metode Rata-Rata

• Rata-rata (Average), pengeluaran barang secara acak dan harga pokok barang yang sudah digunakan maupun yang masih ada ditentukan dengan cara dicari rata-ratanya.

Penyelesaian dengan Metode Rata-Rata

Tanggal Keterangan Unit Harga per Unit Jumlah

Jan 1 Persediaan 200 $10 $2,000

12 Pembelian 400 $12 $4,800

26 Pembelian 300 $11 $3,300

30 Pembelian 100 $13 $1,300

Jumlah 1,000 $11,400

Rata-rata = $11,400 : 1,000 $11.4

Untuk menghitung persediaan akhir dan harga pokok penjualan perlu dibuat

perhitungan sebagai berikut:

Harga pokok penjualan = 700 x $ 11.4 = $7,980

Persediaan akhir = 300 x $11.4 = 3,240

Persediaan dengan sistem perpetual

Tanggal Keterangan Unit Harga Beli per Unit

Jan. 1 Persediaan 200 $10

12 Pembelian 400 $12

17 Dijual 300

26 Pembelian 300 $11

27 Dijual 200

28 Dijual 300

30 Pembelian 100 $13

Penyelesaian dengan FIFO

Tgl

Ket

Dibeli Dipakai Persediaan

Unit Cost Jumlah Unit Cost Jumlah Unit Cost Jumlah

Jan 1 Persediaan

200 10 2,000

12 Pembeli

an 400 12 4,800

200

400

10

12

2,000

4,800

17 Dijual 200

100

10

12

2,000

1,200 300 12 3,600

26 Pembelian

300 11 3,300 300

300

12

11

3,600

3,300

27 Dijual 200 12 2,400 100

300

12

11

1,200

3,300

28 Dijual 100

200

12

11

1,200

2,200 100 11 1,100

30 Pembeli

an 100 13 1,300

100

100

11

13

1,100

1,300

Metode Taksiran

• Kadangkala situasi tidak memungkinkan dilakukan penghitungan fisik atau sistem perpetual sangat mahal untuk diterapkan.

• Contoh super market, klaim asuransi kebakaran

Metode Taksiran dengan Harga Eceran

Harga Pokok (Cost) Harga Eceran

Persediaan 1 Januari 2005 $ 60,000 $ 100,000

Pembelian Januari 2005 $ 540,000 $ 900,000

Barang tersedia untuk dijual $ 600,000 $ 1,000,000

% Cost thd Harga Eceran=

(600,000 : 1,000,000) x 100% = 60%

Penjualan $ 700,000

Persediaan akhir $ 300,000

Nilai cost persediaan akhir = 60% x $ 300,000 = $ 180,000

Metode Taksiran dengan Laba Kotor

• Persediaan akhir ditentukan dengan cara persediaan awal ditambah dengan pembelian selama satu periode kemudian dikurangi dengan harga pokok barang yang dijual pada periode yang bersangkutan.

• Untuk menentukan harga pokok penjualan, penjualan yang telah dicatat dalam rekening penjualan dikurangi dengan laba kotornya. Umumnya laba kotor ini sudah diketahui %-nya. Jika belum diketahui, % laba kotornya digunakan % laba kotor tahun-tahun sebelumnya.

Contoh

Persediaan 1 Januari 2005 $ 100,000

Pembelian Januari 2005 $ 1,200,000

Barang tersedia untuk dijual $ 1,300,000

Penjualan $ 900,000

Laba Kotor (20% x $ 900,000) $ 180,000

Harga pokok barang yang dijual $ 720,000

Persediaan akhir $ 580,000

Daftar Pustaka

• Richardus Eko Indrajit, (2005), Manajemen Persediaan, Grasindo, Jakarta

• Heizer Jay, B.Rander, (206), Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta

• Hani handoko, (2002), Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta

• Siswanto, (2005), Riset Operasi, Erlangga, Jakarta

• M. Syamsul Ma’arif, (2003), Manajemen Operasi, Grasindo, Jakarta

• Sofyan Assauri, (2001), Manajemen Operasi, BPFE, Jakarta

• Martinich, (2003), Operation Manaement, Prenice hall, New Yory

Terima Kasih