Post on 03-Jul-2015
M A K A L A H
BAHASA INDONESIA MEMPERKUKUH PERSATUAN DAN KESATUAN
Disusun Oleh :
M U L Y A T I M0320 7170 31
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP – YAPIM MAROS2006
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah berjudul “Permasalahan
Pendidikan Di Indonesia”, sekalipun dalam bentuk sederhana.
Ucapan terima kasih tidak lupa kepada Prof. Dr. H. Kaharuddin, MS (dosen
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia) di STKIP YAPIM Maros jurusan
Bahasa Indonesia yang banyak memberikan ilmunya selama memberikan
perkuliahan, demikian pula ucapan terima kasih kepada pihak lain yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini, semoga bantuan yang diberikan bernilai
ibadah disisi Allah SWT. Amin.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan dan
pembinaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, meskipun masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari si pembaca
senantiasa kami nantikan.
Maros, Juni 2006
Penyusun
i
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar ................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
2.1 Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi .......................................... 3
2.2 Bahasa Indonesia dan Pembangunan ............................................. 4
2.3 Pemodernan Bahasa Indonesia dan Pengembangan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Seni ................................................ 5
2.4 Bahasa Indonesia Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
...................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10
A. Kesimpulan .................................................................................... 10
B. Saran .............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap kali kita merenung tentang bahasa Indonesia, bahasa resmi negara,
bahasa Indonesia, perasaan pertama yang muncul dalam lubuk hati kita ialah rasa
syukur terhadap nikmat Ilahi, yang dikaruniakan kepada bangsa Indonesia.
Mengapa, karena bangsa Indonesia, selain memiliki sumber daya alam yang
melimpah ruah, juga telah dirahmati oleh Allah SWT. Kemerdekaan dengan
suatu perangkat alat pemersatu berupa sebuah bahasa nasional dan bahasa resmi
negara.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
memiliki nilai politik yang sangat penting karena menjadi lambang kebulatan
semangat kebangsaan Indonesia, alat penyatuan berbagai-bagai masyarakat yang
berbeda-beda latar belakang kebahasaan, kebudayaan, dan kesukuannya ke
dalam satu masyarakat nasional Indonesia, dan alat perhubungan antar suku,
antar daerah, dan antar budaya.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi negara, bahasa Indonesia
adalah bahasa resmi pemerintah, bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan,
alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan nasional, serta alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah
a. Bagaimana Bahasa Indonesia di Era Globalisasi ?
b. Bagaimana Hubungan Bahasa Indonesia dengan Pembangunan Nasional ?
c. Bagaimana Pemodernan Bahasa Indonesia dengan Pengembangan IPTEK
dan Seni ?
d. Apakah Bahasa Indonesia dapat memperkukuh persatuan dan Kesatuan
Bangsa ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui secara
mendalam tentang bahasa Indonesia di era globalisasi, hubungannya dengan
pembangunan nasional sehingga dapat menambah pengetahuan para pembaca
dan penulis itu sendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Dewasa ini, mengakhiri abad ke kedua puluh, memulai abad kedua puluh
satu, kita sedang terlibat dalam perubahan yang sangat mendasar, menyeluruh,
dan cepat. Mendasar, karena perubahan itu menyentuh seluruh aspek kehidupan
manusia dalam hubungannya dengan Allah SWT, dalam hubungannya dengan
sesama manusia, dan dalam hubungannya dengan alam semesta. Menyeluruh,
karena perubahan tersebut merambat dan mencakup ke seluruh masyarakat
manusia di planet bumi ini. Cepat, karena perubahan tersebut berlangsung dalam
tempo yang sangat tinggi.
Era informasi dan teknologi canggih ini kian mempercepat pergaulan
tingkat global. Kebudayaan setiap etnis dan setiap bangsa, yang semua terbatas
pada etnis dan bangsa itu sendiri, cenderung mengarah kepada globalisasi dan
menjadi peradaban dunia, yang melibatkan seluruh umat manusia. Sehubungan
dengan itu, kita ditantang untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam
perspektif interaksi dan interelasi masyarakat global itu. Pengembangan kualitas
sumber daya manusia menjadi semakin penting.
Dalam dimensi ini kita ditantang oleh realitas bahwa dalam meraih
keunggulan dalam era globalisasi, sumber daya manusia yang prima merupakan
prasyarat. Masalahnya ialah bagaimana kita membentuk dan mengembangkan
3
manusia abad kedua puluh satu, yang memiliki kualitas sumber daya manusia
yang prima ? Jawaban strategis ini perlu diejawantahkan dalam berbagai upaya
termasuk pemodernan dan pencendekiaan bahasa Indonesia dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni menyongsong era
globalisasi.
Kualitas sumber daya manusia yang prima ditandai oleh kecekatan
berpikir dan menggunakan bahasa karena berpikir dan berbahasa merupakan dua
sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Untuk itu, peningkatan kualitas sumber
daya manusia Indonesia tidak terpisahkan dengan pemodernan bahasa Indonesia.
Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia semakin besar pula kekayaan
kosakata yang diperlukan. Karena itu, bahasa Indonesia perlu dipermodern
dengan memperbanyak kosakata dan memekarkan laras-laras bahasanya.
2.2 Bahasa Indonesia dan Pembangunan
Dalam masyarakat bahasa berfungsi sebagai :
Pertama, bahasa adalah wahana komunikasi antara anggota masyarakat.
Kedua, bahasa adalah penyimpanan ilmu pengetahuan, lebih-lebih setelah
dikembangkan bahasa tertulis maka berbagai pengetahuan bisa dialihkan secara
komulatif dari satu generasi ke generasi lain. Ketiga, bahasa adalah cermin
keadaan lingkungan sosial. Keempat, bahasa ialah penggerak perubahan dan
pendorong pembangunan.
4
Jika bahasa merupakan pengungkapan dan pencerminan kehidupan
kebudayaan dalam arti yang luas, maka dapat pula dikatakan bahwa taraf
pembangunan bahasa mengungkapkan dan mencerminkan taraf pembangunan
nasional. Pengembangan bahasa sejalan dengan taraf pembangunan dalam
berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara. Hubungan timbal balik antara
pengembangan bahasa dan pembangunan sangat erat satu dengan yang lain.
Keberhasilan dalam pembinaan dan pengembangan bahasa seringkali dapat
memecahkan masalah yang berkaitan dengan pembangunan.
2.3 Pemodernan Bahasa Indonesia dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Seni
Kalau kita ingin berbicara tentang pemodernan bahasa Indonesia dan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, maka kita akan berbicara
tentang fungs-fungsi bahasa. Michael Halliday (1973) mengemukakan fungsi
bahasa yaitu (1) Fungsi instrument, fungsi instrumental melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan beberapa peristiwa terjadi; (2) Fungsi pengaturan
atau regulasi, fungsi regulasi mengendalikan peristiwa tingkah laku, hukum, dan
kaidah; (3) Fungsi representasional. Fungsi representasional membuat
pernyataan, meliputi kejadian dan peristiwa, memberi pengetahuan, menjelaskan,
dan melaporkan; (4) Fungsi interaksional, fungsi interaksional memantapkan
ketahanan dan memelihara komunikasi sosial; (5) Fungsi personal, fungsi
personal memungkinkan seseorang mengemukakan perasaan dan kepribadian;
5
(6) Fungsi heuristik, fungsi heuristik digunakan untuk memperoleh pengetahuan
dan belajar tentang lingkungan; dan (7) Fungsi imajinatif, fungsi imajinatif
digunakan berimajinasi dan menggambarkan gagasan seperti dalam bahasa
sastra.
Memang dapat dipahami apabila banyak orang yang masih meragukan
kemampuan bahasa Indonesia untuk dapat bertugas sebagai bahasa komunikasi
ilmiah. Seperti diketahui bahasa keilmuan ini menghendaki bentuk penyajian
yang padat, singkat, lugas, dan tidak bermakna ganda karena memakai
seperangkat peristilahan yang telat dan baku.
Dalam mengejawantahkan kekurangmampuan bahasa Indonesia sebagai
komunikasi ilmiah, maka para pakar bahasa melakukan rintisan dalam
pengembangan dan pendewasaan bahasa Indonesia. Sehingga dapat berfungsi
sepenuhnya dalam komunikasi ilmiah.
Upaya yang menonjol dalam proses pemodernan bahasa Indonesia telah
dilakukan dengan cara pemekaran kosakata dan pengembangan laras-laras
bahasa. Kegiatan pemekaran kosakata bertujuan melambangkan konsep dan
gagasan pengetahuan modern.
Pemekaran kosakata dapat dilakukan dengan cara memilih kata dalam
bahasa Indonesia sendiri dan memberinya makna baru melalui proses perluasan
atau penyempitan makna asalnya dan menghidupkan kembali unsur leksikal lama
dengan makna yang sama atau makna yang baru. Proses pemajemukan dilakukan
dengan cara mengambil unsur-unsur leksikon yang ada dan menciptakan bentuk
6
baru lewat proses penamaan baru atau proses pengakroniman merupakan pilihan
yang tepat dalam memekarkan kosakata bahasa Indonesia.
Cara lain perluasan kosakata ialah mengambil kosakata bahasa serumpun
yang pemakaiannya berdampingan dengan bahasa Indonesia. Pemungutan unsur
leksikal dalam bahasa serumpun mempunyai kemiripan dalam bidang fonologi,
morfologi, dan semantik sehingga medan makna leksikal yang dipungut
digunakan.
Sumber lain dalam perluasan kosakata bahasa Indonesia adalah bahasa
asing. Misalnya kosakata Sanskerta, Arab, Belanda, Inggris, Persia, dan lain-lain.
Aspek lainnya dalam pemodernan bahasa Indonesia adalah pengembangan laras-
laras bahasa. Konsep laras bahasa ini mengacu ke ragam bahasa di dalam jenis
situasi pemakaian bahasa. Penggolongan laras bahasa dapat dilakukan dengan
rincian, yakni laras bahasa menurut persoalan, laras bahasa menurut sarana
pengungkapannya, dan laras bahasa menurut tata hubungan peristiwa bahasa.
Hasil kegiatan ini mulai kelihatan dalam ragam bahasa tulisan terutama dalam
membedakan paparan, pertelaahan dan kisahan.
Bahasa Indonesia, yang membentuk kosakata dan laras-laras bahasa yang
kaya dapat mengantar bahasa Indonesia menjadi bahasa ilmiah yang
menghendaki bentuk penyajian yang padat, singkat, lugas dan tidak bermakna
ganda.
Mengingat pentingnya peranan bahasa Indonesia dalam pembangunan
bangsa, maka penting sekali untuk mengarahkan pembinaan dan
7
pengembangannya agar ia mampu menjalankan fungsinya sebagai wahana
komunikasi, perekam dan cermin lingkungan sosial, penyalur dan penerus ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dan penggerak pembangunan.
2.4 Bahasa Indonesia Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Penggunaan bahasa Indonesia secara nasional merupakan anugrah bagi
bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia tidak akan memiliki kesulitan dalam
melakukan komunikasi dengan seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia.
Integrasi kebangsaan melalui dukungan bahasa Indonesia dapat dilihat
melalui tiga pendekatan. Pertama, melihat pendekatan konsep integrasi. Kedua,
adanya konflik jati diri atau identitas. Ketiga, bahasa Indonesia dalam konteks
perkembangan kehidupan nasional dan hubungan global.
Konflik jati diri, misalnya dilakukan oleh kelompok subnasionalis yang
ingin memisahkan diri. Kondisi yang demikian ini dapat diperburuk juga jika
bahasa yang digunakannya berbeda.
Namun, ada juga negara yang tidak memiliki bahasa sendiri, tetapi
mampu membangun jati diri negaranya seperti Belgia yang menggunakan bahasa
Belanda, bahasa Prancis, dan Jerman. Namun, tetap kuat menjadi satu negara.
Amerika Serikat pun mampu membangun kebangsaannya meskipun ia memiliki
bahasa yang berbeda-beda.
Dalam kaitannya dengan proses reformasi dan desentralisasi, bahasa
Indonesia juga memiliki tantangan misalnya jangan sampai atas nama hak asasi
8
manusia dan otonomi daerah-daerah membangkitkan kembali penggunaan
bahasa daerahnya untuk menggantikan penggunaan bahasa Indonesia. Kalau hal
ini terjadi, bangsa Indonesia sebagai bahasa persatuan akan menghadapi
tantangan yang berat.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah bahasa
Indonesia berkedudukan sebagai bahasa resmi nasional dan negara, sehingga
pembangunan dapat berjalan karena komunikasi berjalan dengan lancar.
Begitupun bahasa Indonesia dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa
karena tidak memiliki kesulitan dalam melakukan komunikasi dengan seluruh
bangsa yang ada di Indonesia, yang melalui pendekatan integrasi kebangsaan
yaitu konsep jati diri, konsep integrasi dan konsep kehidupan nasional dan
hubungan global.
3.2 Saran
Melalui penulisan makalah ini penyusun menyarankan kepada pembaca
terutama para calon pendidik, marilah kita memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa dengan mengembangkan bahasa Indonesia secara menyeluruh.
10
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Yudhoyono, Susilo. 2003. Bahasa Indonesia sebagai Pemerkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Makalah dalam Kongres Bahasa Indonesia VIII.
Daud Ibrahim, Marwah. 1992. Pengembangan Jaringan Informasi untuk Memperkuat Akses dan Pemerataan Pendidikan. Medan : Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia II.
Fajar, H. A. Malik. 2003. Bahasa Indonesia, Pendidikan Nasional dan Kehidupan Berbangsa. Makalah dalam Kongres Bahasa Indonesia VIII.
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional, I. Jakarta : Depdikbud.
Moeliono, Anton Moedardo. 1981. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Ancaman Alternatif di dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta : Disertasi Universitas Indonesia.
11