Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

57
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu proses belajar mengajar, dapat dikatakan bahwa tugas guru sangatlah kompleks. Tugas guru tidak hanya sebagai penyampai meteri pelajaran, namun guru mengajar mempunyai tugas untuk membimbing dan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar. Oleh karena itu guru harus mampu menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik dan metode penyampaiannya. Selain itu, guru juga harus mempunyai kemampuan nutuk membimbing semangat belajar anak didik. Apapun kenyataan yang mungkin sekali dihadapi adalah adanya tingkat motivasi yang berbeda-beda setiap peserta didik dikelas, hal ini harus didasari oleh guru. Ada peserta didik yang memiliki motivasi tinggi untuk belajar dan ada pula peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah. Peserta didik yang motivasi belajarnya tinggi cenderung memperhatikan penjelasa dari guru, bersemangat, dan merasa senang ketika guru memberikan tugas, serta menanyakan hal-hal yang belum dipahami kepada guru. Peserta didik motivasi belajarnya rendah ditunjukkan dengan selalu berbicara sendiri ketika guru menjelaskan, tidak bersemangat 1

description

Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Transcript of Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Page 1: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu proses belajar mengajar, dapat dikatakan bahwa tugas guru

sangatlah kompleks. Tugas guru tidak hanya sebagai penyampai meteri pelajaran,

namun guru mengajar mempunyai tugas untuk membimbing dan mendorong

peserta didik untuk lebih giat belajar. Oleh karena itu guru harus mampu

menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik dan

metode penyampaiannya. Selain itu, guru juga harus mempunyai kemampuan

nutuk membimbing semangat belajar anak didik.

Apapun kenyataan yang mungkin sekali dihadapi adalah adanya tingkat

motivasi yang berbeda-beda setiap peserta didik dikelas, hal ini harus didasari

oleh guru. Ada peserta didik yang memiliki motivasi tinggi untuk belajar dan ada

pula peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah. Peserta didik yang

motivasi belajarnya tinggi cenderung memperhatikan penjelasa dari guru,

bersemangat, dan merasa senang ketika guru memberikan tugas, serta

menanyakan hal-hal yang belum dipahami kepada guru. Peserta didik motivasi

belajarnya rendah ditunjukkan dengan selalu berbicara sendiri ketika guru

menjelaskan, tidak bersemangat mengikuti pelajaran, dan enggan mengerjakan

tugas yang telah diberikan oleh guru.

Motivasi memegang peranan penting kegiatan belajar peserta didik.

Motivasi belajar berfungsi untuk menggerakkan seseorang dalam meningkatkan

semangat belajar. Peserta didik yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan

selalu terdorong untuk belajar lebih intens keberhasilan akan mudah untuk

dicapai. Sebaliknya, peserta didik yang mempunyai motivasi belajar rendah akan

sulit mencapai hasil belajar yang optimal. Hal ini karena dalam diri peserta didik

tidak ada daya pendorong yang menggerakkan peserta didik tersebut untuk

melakukan kegiatan belajar yang optimal. Seorang guru yang peka terhadap sikap

dan tingkah laku peserta didik -siswinya dikelas akan mudah dalam menemukan

cara untuk memelihara dan membangkitkan motivasi belajar bagi siwa-siswinya.

1

Page 2: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Tingkat motivasi peserta didik yang rendah juga bias disebabkan adanya

penggunaan belajar yang cenderung menonton. Salah satu metode mengajar

digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran adalah metode

ceramah. Belajar mengajar yang menggunakan metode ceramah pada umumnya

lebih cenderung terpusat pada diri guru, sedangkan peserta didik hanyalah sebagai

peserta dan pendengar yang pasif.

Tidak mengherankan apabila dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung

ada peserta didik yang tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan ada juga

peserta didik yang mempunyai semangat untuk belajar. Salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik digunakan oleh guru

dapat dilakukan dengan menggunakan metode belajar yang bervariasi.

Sebagaimana dinyatakan oleh Djamarah dan Zain (1996;83) “bahwa

metode mengajar yang tepat dan bervariasi dapat dijadikan sebagaialat untuk

memotivasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar disekolah”.

Penggunaan metode bervariasi ini akan dapat menghindarkan peserta didik dari

rasa kebosanan, sehingga peserta didik akan tetap semangat dalam mengikuti

pelajaran sampai pelajaran usai.

Dengan penggunaan metode ceramah yang terus menerus akan membuat

peserta didik menjadi cepat bosan dan cenderung bersifat pasif. Oleh karena itu

metode ceramah perlu untuk divariasi dengan melibatkan strategis lain yang

akhirnya dapat membuat peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya

dan tidak cepat merasa bosan.

Salah satu strategi yang dapat diterapkan oleh guru yaitu dengan

memberikan tugas-tugas kepada peserta didik. Tugas yang diberikan kepada

peserta didik tersebut hendaknya bervariasi akan membuat peserta didik menjadi

bosan. Contohnya pada pertemuan pertama guru memberikan tugas untuk

mengerjakan soal-soal, kemudian pada pertemuan berikutnya guru memberikan

tugas merangkum suatu bacaan. Tugas yang diberikan tersebut dapat dikemas

dengan berbagai bentuk yang dapat membuat peserta didik merasa tertantang dan

lebih termotivasi untuk belajar.

2

Page 3: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Motivasi belajar peserta didik dapat dilihat dari minat peserta didik dan

perhatian peserta didik terhadap pelajaran. Semangat peserta didik untuk

melakukan tugas-tugas belajar, tanggung jawab peserta didik didalam

mengerjakan tugas, reaksi peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh

guru, dan rasa senang dalam mengerjakan tugas.

Kenyataan yang sering dijumpai adalah guru seringkali memberikan tugas

yang tidak beragam. Guru sering memberikan tugas-tugas untuk mengerjakan

soal-soal yang terdapat di lembar kerja peserta didik, sehingga dapat

mengakibatkan semangat untuk belajar menjadi berkurang. Oleh karena itu, tugas

yang bervariasi sangat diperlukan dalam meningkatkan motivasi belajar peserta

didik.

Adapun yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini adalah pelajaran

bahasa Indonesia, dimana pokok bahasan yang menjadi fokus penelitian ini

disampaikan dengan menggunakan metode ceramah dan juga dengan memberikan

tudgas yang bervariasi kepada peserta didik. Dengan demikian diharapkan dapat

meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena peserta didik tentunya

menjadi lebih aktif dalam belajar dengan adanya tugas dari guru.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, penelitian ingin mengaji

lebih dalam tentang permasalahan tersebut dalam sebuah penelitian tindakan kelas

dengan mengangkat sebuah judul “Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa

Indonesia Tema Komunikasi Melalui Penerapan Metode Ceramah Bervariasi

Dengan Menggunakan Media Teks Bergambar Bagi Peserta Didik Kelas VI SD

Negeri Jragung 2 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Semester 1 Tahun

Pelajaran 2015/2016”

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang telah disusun oleh peneliti adalah :

1. Bagaimana proses penerapan pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia dengan metode ceramah bervariasi pada peserta didik kelas VI

SD Negeri Jragung 2 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak ?

3

Page 4: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

2. Bagaimana hasil peningkatan motivasi belajar dalam pembelajaran Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia dengan metode ceramah bervariasi pada

peserta didik kelas VI SD Negeri Jragung 2 Kecamatan Karangawen

Kabupaten Demak ?

3. Bagaimana perubahan perilaku dan motivasi belajar peserta didik pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah menerima pembelajaran dengan

menggunakan metode ceramah yang disertai dengan pemberian tugas yang

bervariasi di kelas VI SDN Jragung 2 Kecamatan Karangawen Kabupaten

Demak ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui apakah dengan penggunaan metode ceramah yang

disertai dengan pemberian tugas bervariasi dapat meningkatkan motivasi

belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VI SDN

Jragung 2 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak

2. Mendeskripsikan hasil peningkatan motivasi belajar dalam pembelajaran

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan metode ceramah bervariasi pada

peserta didik kelas VI SD Negeri Jragung 2 Kecamatan Karangawen

Kabupaten Demak.

3. Mendepkripsikan perubahan perilaku dan motivasi belajar peserta didik

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah menerima pembelajaran

dengan menggunakan metode ceramah yang disertai dengan pemberian

tugas yang bervariasi di kelas VI SDN Jragung 2 Kecamatan Karangawen

Kabupaten Demak.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Bagi peneliti, menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya masalah

pendidikan dan sebagai wahana untuk menerapkan hasil penelitian ini kepada

4

Page 5: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

anak didik khususnya pada SD Negeri Jragung 2 Kecamatan Karangawen

Kabupaten Demak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Bagi guru, sebagai acuan dalam mengajar dengan menerapkan metode

ceramah yang disertai dengan pemberian tugas yang bervariasi untuk

meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

c. Bagi peserta didik , lebih termotivasi pada mata pelajaran bahasa Indonesia

yang disampaikan oleh guru.

BAB II

5

Page 6: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Ceramah

Salah satu metode mengajar yang sering digunakan oleh para guru adalah

metode ceramah, dimana metode ini mudah dalam penggunaannya dan tidak

terlalu membutuhkan persiapan yang begitu rumit, sehingga banyak guru yang

memanfaatkan metode ini.

Roestiyah (1998;68) menyatakan bahwa metode ceramah adalah cara

menyajikan pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penuturan secara lisan

tentang bahan pelajaran yang bias menggunakan alat bantu mengajar.pendapat

lain menyatakan bahwa metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang

dilakukan oleh guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung

terhadap peserta didik (Sudirman, 1991;113).

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode

ceramah adalah metode mengajar yang digunakan oleh guru untuk menyajikan

bahan pelajaran kepada peserta didik dengan penuturan secara lisan yang bias

menggunakan alat bantu pengajaran.

Tujuan penggunaan metode ceramah menurut pasaribu dan simanjuntak

(1989;87) menyatakan bahwa tujuan penggunaan metode ceramah adalah sebagai

berikut:

1. Membangkitkan minat anak terhadap pelajaran

2. Memberikan keterangan – keterangan kepada peserta didik dalam membantu

memecahkan suatu masalah jika peserta didik menghadapi kesulitan.

3. Sebagai realisasi apabila guru akan memulai pelajaran baru atau untuk

memberikan kesimpulan yang dilaksanakan pada akhir pelajaran.

Dalam kegiatan mengajar, seorang guru dituntut untuk bias

membangkitkan minat peserta didik terhadap bahan yang akan disampaikan.

Proses belajar mengajar akan berjalan dengan lancer bila peserta didik

mempunyai minat terhadap pelajaran. Misalnya menghubungkan antara suatu

bahan yang akan disampaikan dengan bahan pelajaran yang lalu, menguraikan

manfaat dari bahan yang akan disampaikan. Selain itu, penyampaian materi

dikelas juga dapat dihubungkan dengan lingkungan sekitar peserta didik. Hal ini

6

Page 7: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

membuat peserta didik terlihat aktif didalam proses belajar mengajar sehingga

peserta didik bermotivasi untuk belajar.

Ahmadi dan Prasetya (1997;55) menyatakan bahwa dengan menggunakan

metode ceramah membuat peserta didik cenderung pasif dan bila di gunakan

terlalu lama akan menimbulkan kebosanan pada peserta didik. Akan tetapi,

metode ceramah mempunyai banyak kelebihan.

Sudirman (1991;113) menyatakan bahwa kelebihan dari metode ceramah

adalah sebagai berikut:

1. Dalam waktu yang singkat guru dapat menyampaikan bahan pelajaran

sebanyak – banyaknya.

2. Organisasi kelas dapat diatur menjadi lebih sederhana.

3. Guru yang dapat menguasai seluruh kelas.

4. Guru yang dapat berceramah dengan baik dapat menimbulkan semangat belajar

peserta didik .

5. Fleksibel artinya bahwa jika waktu sedikit bahwa dapat dipersingkat dengan

menerangkan yang penting-penting saja. Jika waktu banyak bahan dapat

disampaikan secara mendalam dengan memberikan contoh-contoh.

Disamping memiliki kelebihan, metode ceramah ini juga memiliki beberapa

kekurangan. Untuk itu gur perlu memperhatikan dan mengatasi kelemahan dari

metode ceramah. Hal-hal berikut ini dapat dilakukan agar metode ceramah

dapat berjalan optimal, antara lain:

1. Metode ceramah hendaknya dikombinasikan dengan metode-metode

lainnya, seperti: tanya jawab, atau penguasaan tertentu.

2. Guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik dapat

menggunakan berbagai media atau alat peraga yang jelas dan menarik

peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru.

3. Penggunaan metode ceramah hendaknya juga memperhatikan prinsip –

prinsip didaktif dalam ceramah, seperti: mengadakan persepsi, memotifasi

peserta didik agar menjadi lebih terangsang dan bergairah dalam belajarnya

(sudirman, 1991;115)

7

Page 8: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Sesuai dengan pendapat Ahmadi dan Prasetya (1997;53), metode ceramah

dapat digunakan apabila bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru banyak

berisi tentang konsep-konsep atau teori.

Penggunaan metode ceramah dimaksudkan untuk menanamkan pengertian

tentang suatu konsep atau teori. Bahan pelajara yang banyak berisi tentang ide

atau pendapat, hukum, atau gambaran umum suatu peristiwa dapat disampaikan

dengan menggunakan metode ceramah.

B. Tugas yang bervariasi

Sudirman (1991;142) menyatakan bahwa tugas akan akan dapat

memperluas dan memperkaya pengetahian serta ketrampilan peserta didik .

Dewasa ini tumbuh kesadaran makin kuat dikalangan dunia pendidikan bahwa

proses belajar mengajar akan efektif bila peserta didik lebih aktif belajar. Untuk

meningkatkan keaktifan dan ketertiban peserta didik dalam belajar, guru dapat

memberikan tugas kepada peserta didik. Misalnya peserta didik diberi tugas

untuk membaca sebuah buku. Setelah itu peserta didik disuruh untuk membaca

buku yang lain sebagai perbandingan, dengan tugas tersebut, maka peserta didik

akan mendapat banyak informasi yang mungkin tidak diperoleh dari guru

sehingga pengetahuan dari peserta didik akan bertambah luas.

Adapun tujuan pemberian tugas adalah untuk mengaktifkan anak-anak

mempelajari sendiri sesuatu masalah, mengisi waktu luang peserta didik untuk

belajar, membiasakan anak giat belajar (Ahmadi dan Prasetyo, 1997;61). Dengan

adanya tugas dari guru maka dapat dimungkinkan peserta didik akan lebih aktif

untuk belajar dan peserta didik akan terangsang untuk melakukan kegiatan belajar

dengan memanfaatkan waktu luangnya. Pendapat yang lain menyatakan bahwa

tujuan pemberian tugas adalah untuk memotifasi belajar peserta didik (Nasution,

2000;81). Menurutnya dengan pemberian tugas akan dapat meningkatkan

motivasi belajar peserta didik karena didalam suatu tugas mengandung suatu

permasalahan yang menantang peserta didik untuk berfikir hingga akan

mengeluarkan segenap tenaga dan perhatiannya akan tercurah untuk

menyelesaikan tugas dari guru.

8

Page 9: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Didalam penelitian ini tugas diberikan kepada peserta didik untuk

dikerjakan disekolah. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kebosanan dan

kejenuhan peserta didik sehingga peserta didik tetap bergairah untuk mengikuti

pelajaran sampai pelajaran berakhir. Peserta didik termotivasi untuk mengerjakan

tugas dari guru dalam memberikan tugas memperhatikan beberapa hal.

Pasaribu dan Simanjutak (1989;1009) menyatakan bahwa guru harus

memberikan beberapa hal yang berhubungan dengan pemberian tugas,

diantaranya adala sebagai berikut.

1. Guru hendaknya menjelaskan kepada peserta didik tentang tempat dan lama

waktu penyelesaian tugas serta harus dijelaskan peserta didik apakah tugas

tersebut dikerjakansecara individu atau dikerjakan secara kelompok.

2. Guru dapat menjelaskan kepada peserta didik tentang kesulitan-kesulitan yang

akan ditemui peserta didik saat mereka mengerjakan tugas tersebut.

3. Tugas yang diberikan kepada peserta didik harus sesuai dengan materi yang

telah disampaikan oleh guru sehingga dapat menarik minat dan perhatian

peserta didik .

Tugas tugas yang telah disesuaikan oleh peserta didik perlu diperiksa dan

dinilai oleh soerang guru. Guru akan memberikan nilai sesuai dengan hasil

pekerjaan peserta didik . Nilai yang telah diperoleh dapat menjadi pendorong bagi

peserta didik untuk memperhatikan atau meningkatkan hasil tersebut. Apabila

peserta didik mendapat nilai rendah akan berusaha untuk mendapatkannya,

sehingga penilaian terhadap hasil pekerjaan peserta didik dapat menumbhkan

semangat kerja yang lebih baik dan meningkatkan hasrat belajar.

Pasaribu dan Simanjutak (1989;111) menyatakan bahwa guru dapat

memberikan tugas untuk dikerjakan secara individu dan secara kelompok. Dalam

penelitian ini, tugas diberikan oleh guru kepada masing-masing peserta didik .

Tugas individu adalah tugas yang dibebankan kepada masing-masing peserta

didik. Penberian tugas individual melatih peserta didik untuk berfikir dalam

memecahkan msalah secara mandiri. Hal tersebut dilakukan dengan memberikan

suatu permasalahan agar merangsang peserta didik berfikir sehingga peserta didik

9

Page 10: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

berkembang sesuai dengan yang diharapkan yaitu peserta didik menemukan

sendiri suatu pemahaman terhadap suatu materi.

Pada dasarnya tugas yang diberikan kepada seorang peserta didik secara

individu mempunyai beberapa kelemahan. Roestiyah (1998;17) menyatakan

bahwa kelemahan tugas individu adalah kurang mengembangkan bakat

kepemimpinan, kurang memberi kesempatan bagi peserta didik untuk

mengembangkan rasa menghargai dan menghormati pribadi temanya. Tetapi

disamping kelemahan diatas pemberia tugas individual dalam proses belajar

mengajar juga banyak mempunyai kelebihan.

Roestiyah (1998;21) menyatakan bahwa kelebihan dari tugas individual

sebagai berikut :

1. Memberikan kesenpatan kepada peserta didik untuk berkembang sesuai dengan

kemampuan masing-masing.

2. Tugas yang sesuai dengan minat peserta didik akan membangkitkan kegairahan

belajar peserta didik .

3. Peserta didik yang memperoleh pengetahuan yang bersifat pribadi sehingga

dapat kokoh dan mendalam tertinggal didalam diri peserta didik .

4. Membantu peserta didik untuk memperkuat dan menambah rasa percaya diri.

Adapun jenis tugas menurut Suharto (1996;25) adalah membuat

rangkuman bacaan, mengerjakan pemecahan masalah terhadap suatu masalah

Membuat kliping. Sedangkan pasaribu dan simanjuntak (1998;111) menjelaskan

bahwa jenis-jenis tugas mengejakan sejumlah pertanyaan. Dengan banyaknya

jenis-jenis tugas tersebut, maka guru dapat memberikan tugas yang lebih

bervariasikepda peserta didik .

Djumarah dan Zain (1996;99) menyatakan bahwa pemberian tugas yang

bervariasi adalah guru memberikan tugas yang berbeda -beda kepada peserta

didik. Lebih lanjut menyatakn bahwa tugas yang bervariasi dapat menghindarkan

peserta didik dari kebosanan tugas tersebut diberikan dengan berbagai bentuk

sehingga tidak membosankan peserta didik. Dalam memberikan tugas Guru harus

menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Perlu diketahui bahwa tugas

yang terlalu sukar dan akhirnya tidak dapat dikerjakan oleh peserta didik akan

10

Page 11: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

membuat peserta didik frustasi sehingga motivasi peserta didik menjadi rendah.

Selain itu tugas yang diberikan guru harus juga disesuaikan dengan pokok

bahasan yang telah di peljari oleh peserta didik.

C. Metode Ceramah yang disertai dengan pemberian Tugas Bervariasi

Djamarah (2009;193) menyatakan bahwa salah satu dasar pertimabangan

pemilihan metode mengajar adalah kelemahan dan kelebihan metode. Setiap

metode pasti mempunyai kelemahan dan kelebihan. Kelemahan yang ada pada

satu metode dapat diatasi dengan metode yang lain. Demikian juga dengan

metode ceramah yang mana jika digunakan secara terus-menerus akan membuat

peserta didik bosan dan cenderung pasif.

Terkait dengan hal tersebut, maka guru oerku memberikan tugas – tugas

kepada peserta didik agar peserta didik lebih aktif belajar. Oleh karena itu, guru

dapat memberikan tugas yang lebih bervariasi kepada peserta didik. Metode

ceramah yang disertai dengan pemberian tugas yang bervariasi membuat peserta

didik lebih aktif belajar dan mengajar menjadi menyenangkan bagi peserta didik .

Salah satu tujuan penggunaan metode ceramah yang di sertai dengan pemberian

tugas yang bervariasi adalah untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik .

Hal ini sesuai Djamarah dan Zain (1996;178) yang menyatakan bahwa:

“Ada kalanya anak didik merasa bosan dengan menggunakan metode

ceramah yang disebabkan mereka harus setia dan tenang mendengarkan

penjelasan dari guru. Kegiatan pengajaran seperti itu perlu guru alih dengan

suasana lain, barang kali menggunakan metode tanya jawab, diskusi, penguasaan

baik individual maupun kelompok”

Penggunaan metode ceramah yang disetai dengan pemberian tugas yang

bervariasi dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar peserta didik sehingga

peserta didik dapat lebih bersemangat dan termotivasi untuk mengikuti pelajaran

sampai jam pealjaran terakhir.

D. Motivasi Belajar

11

Page 12: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Pada dasarnya motivasi merupakn daya pendorong yang mengarahkan

individu tersebut melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu

tujuan itulah yang disebut dengan motivasi. Aktifitas-aktifitas tersebut biasanya

ditimbulkan oleh rangsangan baik rangsanga yang berasal dari dalam maupun

yang berasal dari luar individu. Contohnya apabila seorang peserta didik yang

belajar dengan giat, disebabkan karena ingin mendapat pengetahian, mendapat

nilai yang bagus, mendapat hadiah, dan lain – lain.

Handoko (2003; 9) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu tenaga atau

faktor yang terdapat didalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan,

mengorganisasikan tingkahlakunya. Sedangkan Dimyati dan Mudjiyono (1992;

42) menyatakan bahwa motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan

mengarahkan aktifitas seseorang. Tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan

aktifitas seseorang dapat berasal dari dalam diri dan orang lain.

Lebih lanjut, Dimyati dan Mudjiyono (1999; 90) menyatakan bahwa

motivasi belajar peserta didik dapat bersumber pada dari peserta didik dan luar

diri peserta didik. Motivasi yang berasal dari dalam diri peserta didik disebut juga

motivasi intrinsic, yaitu motivasi yang sebenarnya timbul dari dalam diri peserta

didik. Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar adalah suatu dorongan baik dari dalam maupun luar diri peserta didik

yang mendorong peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Motivasi belajar peserta didik dapat dilihat melalui sikap yang

menunjukkan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Menurut Sudjana

(1990; 61) motivasi belajar peserta didik dapat dilihat dalam hal berikut :

Minat dan perhatian peserta didik pada pelajaran

Semangat peserta didik untuk melakukan tugas-tugas belajarnya.

Tanggung jawab peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya.

Reksi yang ditunjukkan peserta didik terhadap stimulus yang diberikan sorang

guru

Rasa senang dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Kelima aspek dari motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini

dapat dijelaskan sebagai berikut :

12

Page 13: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

D.1. Minat dan perhaian peserta didik terhadap pelajaran

Tujuan belajar akan tercapai ketika peserta didik mempunyai minat dan

perhatian terhadap pelajaran. Minat dan perhatian mempunyai peranan penting

dalam kegiatan belajar mengajar. Minat dan perhatian merupakan dua hal

yang tidak dapat dipisahkan. Peserta didik yang berminat dalam suatu

pelajaran, cenderung memberikan perhatian yang lebih besar pada pelajaran

tersebut.

Sebagaimana dinyatakan oleh Dimyati dan Mudjiono (1999; 43) bahwa

peserta didik yang memiliki minat terhadap suatu bidang study tertentu

cenderung tertarik perhatiannya untuk mempelajari bidang study tersebut. Hal

ini berarti perhatian peserta didik tersebut mempunyai minat terhadap

pelajaran.

Dalam penelitian ini, minat dan perhatian peserta didik ditunjukkan

dengan peserta didik mendengarkan, memperhatikan dan mencatat bagian-

bagian penting yang dijelaskan oleh peserta didik yang memiliki minat dan

perhatian terhadap pelajaran yang ditunjukkan dengan berbagai aktivitas yang

positif.

D.2. Semangat belajar peserta didik

Agar tujuan belajar peserta didik dapat tercapai maka setiap peserta didik

diharapkan mempunyai semangat belajar yang tinggi baik dirumah maupun

disekolah. Peserta didik yang mempunyai semangat belajar yang tinggi

ditunjukkan dengan berbagai aktifitas. Dimyati dan Mudjiono (1999: 51),

Sudjana (1990: 61) mengatakan bahwa peserta didik yang mempunyai

semangat belajar yang tinggi bertanya kepada guru dan peserta didik yang lain

apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. Ketika guru

menyampaikan materi pelajaran, peserta didik kadang tidak memahami materi

yang disampaikan oleh guru. Demikian juga ketika peserta didik

mendapatkan peserta didik dari guru. Mereka kadang kurang paham terhadap

tugas yang mereka terima.

13

Page 14: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Perlu diketahui bahwa peserta didik yang mempunyai semangat belajar

akan bertanya langsung kepada guru dan peserta didik lain yang lebih pandai

apabila peserta didik menemui masalah atau kesulitan memahami materi yang

disampaikan oleh guru atau kesulitan memahami tugas yang diberikan oleh

guru. Dalam penelitian ini, semangat belajar peserta didik ditunjukkan dengan

peserta didik aktif bertanya kepada guru apabila tidak memahami materi yang

disampaikan oleh guru. Selain itu, semangat peserta didik ditunjukkan dengan

aktif bertanya kepada guru apabila tidak memahami tugas yang diberikan

kepada mereka.

D.3. Tanggung jawab peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas

belajarnya

Dimyati dan Mudjiono (1999: 53) menyatakan bahwa salah satu bentuk

tanggung jawab peserta didik dalam mengerjakan tugas tugas dari guru dapat

berupa melaksanakan tugas secara mandiri. Lebih lanjut Haryanto (1997: 259)

menyatakan bahwa tanggung jawab peserta didik terhadap tugas yang

diberikan oleh guru ditunjukkan dengan apabila mendapat tugas dari guru

maka peserta didik tidak mencontek pekerjaan temannya.

Dari dua pendapat diatas peserta didik dinyatakan tanggung jawab

terhadap tugas-tugas belajarnya apabila peserta didik tersebut mengerjakan

sendiri tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan tidak mencontek pekerjaan

temannya. Motivasi belajar dapat dilihat dari tanggung jawab peserta didik

dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Tanggung jawab peserta didik dapat dilihat dengan ketepatan peserta

didik untuk mengumpulkan tugas tepat pada waktunya. Tugas merupakan

kewajiban peserta didik yang harus diselesaikan peserta didik dan merupakan

tanggung jawab peserta didik untuk menyelesaikan tugas tersebut tepat pada

waktunya. Misalnya, apabila guru memberikan waktu 40 menit untuk

mengerjakan tugas maka peserta didik harus menepatinya.

Peserta didik yang memiliki tanggung jawab tinggi akan mengumpulkan

tugas sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh guru. Sesuai dengan pendapat

14

Page 15: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Usman (1997: 39) bahwa peserta didik yang memiliki tanggung jawab yang

tinggi terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru akan menyelesaikan

tugas-tugas tersebut tepat pada waktunya. Akan tetapi, ada juga peserta didik

yang tidak tepat mengumpulkan tugas tepat pada waktunya.

Dalam penelitian ini, tanggung jawab peserta didik dapat dilihat dari

ketepatan peserta didik dalam mengumpulkan tugas dari guru. Selain itu,

tanggung jawab peserta didik dapat ditunjukkan dengan peserta didik tidak

mencontek pekerjaan temannya.

D.4. Senang terhadap tugas yang diberikan guru

Tugas yang sesuai dengan kemampuan peserta didik dapat menjadi

dorongan bagi peserta didik untuk mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Tugas yang diberikan guru kadang-kadang merupakan tugas yang tidak

menyenangkan bagi peserta didik . Hal ini memungkinkan disebabkan karena

tugas tersebut terlalu sulit untuk dikerjakan sehingga peserta didik tidak

termotivasi untuk mengerjakan tugas dari guru. Oleh karena itu, guru dalam

memberikan tugas harus mengetahui dan memperhatikan kemampuan peserta

didik .

Slameto (1995: 57) menyakatan bahwa rasa senang peserta didik dapat

diwujudkan melalui partisipasi dalam mengerjakan tugas dari guru. Lebih

lanjut Dimyati dan Mudjiono (1999: 28) menyatakan bahwa partisipasi

mencangkup kerelaan, kesediaan, memperhatikan dan berpartisipasi dalam

suatu kegiata. Berdasarkan kedua penadapat diatas dapat disimpulkan bahwa

peserta didik dikatakan merasa senang terhadap tugas yang diberikan oleh

guru, bila peserta didik tersebut dengan kerelaan dan esadaran bersedia

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Motivasi belajar juga dapat dilihat dari rasa senang peserta didik terhadap

tugas yang diberikan oleh guru. Misalnya, ketika guru memberikan tugas,

peserta didik langsung mengerjakan tugas tersebut dengan perasaan senang

tanpa menggerutu. Sudjana (1990; 31) menyatakan behwa salah satusikap

peserta didik terhadap tugas yang diberikan oleh guru yaitu senang terhadap

15

Page 16: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

tugas tersebut. Rasa senang ditunjukkan dengan peserta didik tidak akan

berkeluh kesah ketika guru memberikan tugas. Pemberian tugas yang

bervariasi akan membentuk sikap yang positif.

Terhadapa kecenderungan bahwa mereka tidak akan memberikan

komenter-komentar yang negatif karena tugas dikerjakan dengan rasa senang.

Dalam penelitian ini, rasa senang peserta didik terhadap tugas yang diberikan

oleh guru ditunjukkan dengan peserta didik tidak mengeluh ketika guru

memberikan tugas tersebut.

D.5. Reaksi peserta didik terhadap stimulus yang diberikan guru

Kegiatan belajar mengajar merupakan interaksi antara guru dengan peserta

didik dan peserta didik dengan peserta didik. Proses interaksi guru dengan

peserta didik dapat terjadi karena guru memberikan stimulus kepada peserta

didik dan peserta didik menanggapi stimulus yang diberikan oleh guru.

Sudjana (1990: 61) menyatakan bahwa interaksi antara guru dengan

peserta didik dapat dilihat dengan tanggung jawab yang dilakukan oleh guru

pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dalam proses belajar

memberikan stimulus berupa pertanyaan–pertanyaan kepada peserta didik .

Dengan stimulus yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada

peserta didik maka diharapkan peserta didik memberikan reaksi berupa

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Stimulus yang berupa pertnyaan dari guru dapat ditinjau dengan peserta

didik langsung menjawab pertanyaan tersebut secara langsung dengan tepat.

Ini artinya bahwa peserta didik memberikan reaksi cepat terhadap stimulus

yang diberikan oleh guru sehingga dengan adanya reaksi yang tepat dari

peserta didik akan menyebabkan kegiatan belajar mengajar berjalan lancar.

Dalam penelitian ini stimulus guru dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan

kepada peserta didik dalam reaksi peserta didik dapat ditunjukkan dengan

langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru.

16

Page 17: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Tampat penelitian ini ditetapkan dalam SD Negeri Jragung 2 Kecamatan

Karangawen Kabupaten Demak. Penelitian tempat tersebut berdasarkan pada

alasan bahwa penelitian adalah guru SD Negeri Jragung 2 Kecamatan

Karangawen Kabupaten Demak, sehingga akan merupakan kemudahan dan

menghemat biaya.

Penelitian tempat ini menggunakan Metode purposive yaitu penelitian

tepat penelitian dilakukan dengan sengaja dan ditentukan sendiri oleh peneliti.

Penentuan objek penelitian menggunakan metode purposive sampling, yaitu

penerapan sampel yang berorientasi kepada pemilihan sampel untuk mencapai

tujuan tertentu (hadi, 2002: 82)

Adapun subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VI (Enam).

Pemilihan kelas VI (Enam) sebagai subjek karena peserta didik kelas VI (Enam)

mempunyai motivasi belajar paling rendah dari pada kelas yang lain pada proses

pembelajaran bahasa Indonesia sebagai mana yang telah peneliti paparkan pada

latar belakang penelitian.

B. Desain Penelitian dan Rencana Tindakan

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk

meningkatkan motivasi belajar kelas VI (Enam) dalam proses pembelajaran

bahasa Indonesia pada pokok bahasan “Komunikasi”.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri atas empat tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan,

mengamati dan mereflesi. Setiap tahap yang dilakukan dalam PTK akan terus

berulang sampai motivasi belajar peserta didik meningkat. Pembatasan

pelaksanaan penelitian yang terdiri atas dua siklus karena keterbatasan peneliti

diantaranya : biaya, waktu, dan tenaga, Keempat fase tersebut adalah sebagai

berikut:

17

Page 18: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

B.1. Perencanaan

Pada tahap pernecanaan kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan rencana pembelajaran pokok bahasan “Komunikasi”

2. Membuat alat bantu mengajar untuk menjelaskan

3. Mempersiapkan tugas yang akan diberikan kepada peserta didik yang

terdiri dari penyusun kerangka karangan dan mengembangkan kerangka

karangan.

4. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk kegiatan wawancara dalam

lembar wawancara.

5. Membuat lembar observasi yang digunakan peneliti untuk menilai

motivasi belajar peserta didik pada saat peneliti mengaplikasikan metode

ceramah yang disertai dengan pemberian tugas yang bervariasi.

B.2. Tindakan

Tahapan yang digunakan dalam kegiatan yang akan dilaksanakan adalah

melakukan tindakan berdasarkan pada perencanaan yang telah dibuat.

Penelitian yang akan dilakukan terdri atas dua siklus.

1. Siklus I

Pada siklus I dilakukan pada pokok bahasan “Komunikasi” pada siklus

I, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik setelah

pembelajaran berakhir, mengemukakan garis besar materi yang

akan dibahas, mengadakan apersepsi dengan menghubungkan

materi yang akan dibahas dengan materi yang diajarkan.

b. Menyampaikan materi yang disampaikan kepada peserta didik

selama 30 menit dengan menggunakan metode ceramah.

c. Peneliti memberikan tugas menyusun kerangka karangan pada

buku tulis. Tugas tersebut dikerjakan dikelas selama 40 menit.

Setelah peserta didik mengerjakan tugas, peneliti menilai hasil dari

pekerjaan peserta didik. Pada saat kegiatan belajar mengajar

18

Page 19: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

berlangsung, peneliti dibantu seorang guru kelas VI (Enam)

mengobservasi belajar peserta didik .

2. Siklus II

Pada siklus II dilaksanakan pada pokok bahasan yang sama,

yaitu “Komunikasi” dengan menggunakan alokasi waktu 2 X 35 menit.

Pada siklus II, kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut :

a. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai peserta didik setelah

pembelajaran berakhir, mengadakan apersepsi dengan

menghubungkan materi yang akan dibahas dengan materi yang

akan dibahas dengan materi yang telah diajarkan, menyampaikan

pokok-pokok materi kepada peserta didik .

b. Peneliti memberikan tugas mengembangkan kerangka karangan.

Tugas tersebut harus selesai selama 45 menit.

Setelah peserta didik menyelesaikan tugas tersebut, peneliti

menilai langsung hasil pekerjaaan peserta didik. Pada saat kegiatan

belajar berlangsung peneliti dibantu oleh seorang guru bahasa

Indonesia kela VI (Enam) mengobservasi motivasi belajar peserta

didik .

B.3. Observasi

Pada saat observasi, peneliti dibantu satu orang guru untuk mengamati

perubahan peserta didik saat meneliti pengimplementasikan tindakan. Hal ini

dimaksudkan untuk menghindari subjektifitas dari peneliti sehingga data yang

dihasilkan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Apapun hal-hal yang

berobservasi adalah :

a. Minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran bahasa Indonesia

b. Semangat peserta didik untuk melakukan tugas-tugas belajarnya

c. Tanggung jawab peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya

d. Reaksi cepat yang ditunjukkan peserta didik terhadap stimulus yang

diberikan guru

e. Rasa senang dalam mengerjakan tugas yang diberikan

19

Page 20: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

B.4. Refleksi

Tahap refleksi dilakukan untuk mengkaji kembali hasil tindakan dan hasil

observasi yang kemudian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan

yang akan dilakukan kemudian. Dengan melakukan refleksi peneliti

mengetahui kekurang-kekurangan yang perlu diadakan tindakan perbaikan.

C. Metode Pengumpulan Data

C.1. Metode Observasi

Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara

pengamatan secara langsung terhadap gejala yang tampak pada saat kegiatan

belajar mengajar berlangsung. Observasi dalam penelitian ini dilakukan

secara langsung untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik kelas VI

(Enam).

Kegiatan yang dilakukan selama observasi adalah mengamati dalam

menilai sikap peserta didik yang berkaitan dengan motivasi belajar. Sikap

peserta didik sebagai aspek yang diamati tersebut lain : minat dan perhatian

peserta didik terhadap pelajaran semangat peserta didik untuk melakukan

tugas belajar reaksi cepat yang ditunjukkan peserta didik terhadap stimulus

yang diberikan oleh guru serta rasa senang dalam mengerjakan tugas yang

diberikan.

C.2. Metode Wawancara

Metode ini merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara tanya jawab secara langsung antara peneliti dengan guru. Teknik

wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara tanya jawab secara langsung

kepada guru dengan memakai daftar pertanyaan yang telah disusun sebagai

alat wawancara.

Wawancara akan dilakukan kepada guru kelas VI (Enam) SD Negeri

Jragung 2 Kecamatan Karangawen yang meliputi tingkat motivasi belajar

peserta didik sesudah diterapkan metode ceramah yang disertai dengan

pemberian tugas yang bervariasi. Setelah itu, wawancara juga dilakukan

dengan peserta didik untuk mengetahui motivasi belajar setelah diterapkan

20

Page 21: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

metode ceramah yang disertai pemberian tugas yang bervariasi. Selanjutnya

data yang diperoleh dari wawancara digunakan sebagai croo-check dengan

data dari observasi.

C.3 Metode Test

Jenis test yang digunakan dalam penelitian ini adalah post test untuk

mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik setelah tindakan.

C.4 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data yang berasal

dari bukti tertulis yang ada pada tempat penelitian. Data tersebut diperoleh

dari data kelas yang antara lain : denah SD Negeri Jragung 2 Kecamatan

Karangawen, Jumlah Peserta didik kelas VI (Enam), dan data yang lain yang

menunjang penelitian. Data yang diperoleh tidak akan dianalisis melainkan

hanya dideskripsikan untuk melengkapi data yang ada.

D. Analisis Data

Adalah data dalam penelitian ini mengunakan analisis deskriptif kualitatif.

Penelitian menentukan aspek-aspek yang diamati pada masing-masing

indikator motivasi belajar seperti pada tabel berikut :

Tabel I

Aspek Yang Diamati Pada Masing-Masing Indikator

No Indikator Aspek yang diamati

1 Minat dan perhatian peserta

didik terhadap pelajaran

Mendengarkan penjelasan dari guru

Memperhatikan dengan sunguh-sungguh

Tidak sering meninggalkan kelas

Mencatat bagian-bagian penting yang

dijelaskan oleh guru

2 Semangat belajar peserta

didik

Bertanya kepada guru jika ada materi yang

tidak dimengerti

Bertanya kepada guru jika tidak memahami

21

Page 22: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

tugas yang diberikan oleh guru

Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan

tugas dari guru

Antusias mengikuti pelajaran

3 Tanggug jawab peserta didik

terhadap tugas-tugas

belajarnya

Langsung mengerjakan tugas dari guru

Tidak mencotek pekerjaan teman

Tekun mengerjakan tugas

Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas

4 Rasa senang peserta didik

terhadap tugas yang diberikan

oleh guru

Tidak keluh kesah saat guru memberikan tugas

Berpoertisipasi mengerjakan tugas dari guru

Mengerjakan tugas sesuai dengan aturan yang

ditetapkan oleh guru

Tidak bergantung padaorang lain atau mandiri

5 Reaksi peserta didik tehadap

stimulus yang diberikan oleh

guru

Memperhatikan pertanyaan dari guru

Langsung menjawab pertanyaan dari guru

Memberikan reaksi yang tepat tehadap

stimulus dari guru

Keseriusan peserta didik dalam menjawab

pertanyaan dari guru

Setelah penelitimenentukan skor peserta didik untuk masing-masing

indikator dengan cara sebagai berikut :

Jika peserta didik memenuhi keempat aspek yang diamati maka peserta

didik tersebut memperoleh skor 5

Jika peserta didik memenuhi 3 dari 4 aspek yang diamati maka peserta

didik tersebut memperoleh skor 4

Jika peserta didik memenuhi 2 dari 4 aspek yang diamati maka peserta

didik tersebut memperoleh skor 3

Jika peserta didik memenuhi 1 dari 4 aspek yang diamati maka peserta

didik tersebut memperoleh skor 2

22

Page 23: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Jika peserta didik tidak memenuhi keempat aspek yang diamati maka

peserta didik tersebut memperoleh skor 1

Adapun kriteria dari skor diatas adalah ;

Skor 5 : Sangat Tinggi

Skor 4 : Tinggi

Skor 3 : Cukup

Skor 2 : Rendah

Skor 1 : Sangat Rendah

Setelah itu peneliti melakukan tabulasi kemudian menghitung skor rata-rata

pada masing-masing indikator dan skor rata-rata motivasi belajar kemudian

dideskripsikan.

23

Page 24: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peneliti melakukan observasi awal pada saat guru bahasa Indonesia kelas VI

mengajar pada pokok bahasan “komunikasi” dengan menggunakan metode

ceramah yang kemudian guru memberikan tugas mengerjakan soal-soal pada

LKS. Adapun hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut.

A. Motivasi Belajar Peserta didik Sebelum Tindakan

Tabel 2 : Motivasi Belajar Peserta didik Sebelum Tindakan

No Indikator

Jumlah peserta didik

yang mendapat skorSkor rata-

rata1 2 3 4 5

1 Minat dan perhatian peserta

didik terhadap pelajran4 6 6 7 - 2,7

2 Semangat bealajr peserta didik 4 5 7 7 - 2,7

3 Tanggung jawab peserta didik

dalam mengerjakan tugas3 6 6 8 - 2,8

4 Rasa senang di dalam

mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

5 5 5 8 - 2,7

5 Reaksi peserta didik terhadap

stimulus yang diberikan oleh

guru

4 6 7 6 - 2,6

Skor rata-rata motivasi belajar 2,7

Sumber : Data primer yang diolah

Pada tabel 2 di atas dari kelima indikator motivasi belajar peserta didik,

terlihat bahwa minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran bahasa

Indonesia rendah dengan skor rata-rata 2,7 dimana dari 23 peserta didik, sebanyak

4 peserta didik memiliki minat dan perhatian yang sangat rendah, 6 orang

mempunyai minat dan perhatian yang rendah, 6 peserta didik memiliki minat dan

24

Page 25: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

perhatian yang cukup, 7 peserta didik memiliki minat dan perhatian yang tinggi

serta tidak seorangpun peserta didik yang mempunyai minat dan perhatian yang

sangat tinggi terhadap pelajaran bahasa Indonesia rendah dengan skor rata-rata

2,7.

Pada tabel telihat bahwa semangat belajar peserta didik dalam proses

belajar mengajar diketahui sebanyak 4 peserta didik memiliki semangat belajar

sangat redah, 5 orang peserta didik memiliki semangat belajar yang rendah, 7

orang peserta didik memiliki semangat belajar cukup, dan hanya 7 peserta didik

yang memiliki semangat belajar tinggi dan tidak seorang peserta didik pun yang

memiliki semangat belajar sangat tinggi. Semangat belajar peserta didik dalam

proses belajar ini tergolong rendah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan skor rata-

rata semangat belajar peserta didik sebesar 2,7.

Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa sebanyak 3 peserta didik memiliki

tanggung jawab yang sangat rendah, 6 peserta didik memiliki tanggung jawab

rendah, 6 orang peserta didik memiliki tanggung jawab cukup, 8 peserta didik

memiliki tanggung jawab yang tinggi dan tidak seorangpun yang memiliki

tanggung jawab sangat tinggi dalam mengerjakan tugas dari guru. Skor rata-rata

pada indikator tanggung jawab dalam mengerjakan tugas sebesar 2,8. Hal ini

menunjukkan bahwa tanggung jawab peserta didik dalam mengerjakan tugas

tergolong rendah.

Pada tabel 2 terlihat 5 peserta didik sangat senang dengan tugas yang

diberikan gurunya, 5 peserta didik merasa tidak senang dengan tugas yang

diberikan guru, 5 peserta didik merasa cukup senang mengerjakan tugas yang

diberikan guru, 8 orang peserta didik merasa senang mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru dan tidak satu pun peserta didik yang merasa senang apabila

menerima tugas dari guru tersebut. Rasa senang dalam mengejakan tugas yang

diberikan oleh guru juga tergolong rendah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan skor

rata-rata yang diperoleh pada indikator rasa senang peserta didik dalam

mengerjakan tugas dari guru sebesar 2,7.

Dilihat daei reaksi peserta didik terhadap stimulus yang diberikan guru

sebanyak 4 peserta didik mempunyai reaksi yang sangat rendah terhadap stimulus

25

Page 26: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

dari guru, 6 orang mempunyai reaksi yang sangat rendah terhadap stimulus dari

guru, 7 peserta didik mempunyai reaksi yang cukup terhadap stimulus dari guru,

6 peserta didik mempunyai reaksi yang tinggi terhadap stimulus yang diberikan

oleh guru. Rendahnya reaksi dari peserta didik terhadap stimulus yang diberikan

oleh guru dapat ditunjukkan dengan skor rata-rata sebesar 2,6.

B. Siklus I

Peneliti dalam menyampaikan materi pelajaran pada siklus I menggunakan

metode ceramah kemudian peneliti memberikan tugas berupa menyusun kerangka

karangan pada pokok bahasan “komunikasi” pada sebuah buku tulis. Tugas

tersebut dikerjakan disekolah selama 40 menit. Saat belajar mengajar

berlangsung, peneliti dibantu oleh kepala sekolah melakukan observasi untuk

mengetahui motivasi peserta didik. Adapun hasil observasi tersebut adalah

sebagai berikut:

Tabel 3

Motivasi Peserta didik Setelah Diterapkan Metode Ceramah Yang Dilakukan

Dengan Pemberian Tugas Menyusun Kerangka Karangan

No Indikator

Jumlah peserta didik

yang mendapat skorSkor rata-

rata1 2 3 4 5

1 Minat dan perhatian peserta

didik terhadap pelajran- 3 6 7 7 3,8

2 Semangat bealajr peserta didik - 4 6 6 7 3,9

3 Tanggung jawab peserta didik

dalam mengerjakan tugas- 3 5 7 8 3,9

4 Rasa senang di dalam

mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

- 3 6 6 8 3,8

5 Reaksi peserta didik terhadap

stimulus yang diberikan oleh - 5 6 6 6 3,6

26

Page 27: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

guru

Skor rata-rata motivasi belajar 3,8

Sumber : Data primer yang diperoleh

Pada tabel diatas, motivasi belajar peserta didik meningkat dengan scor

rata-rata 3,8. Nampak minat peserta didik dan perhatian peserta didik terhadap

pelajaran bahasa indonesia tergolong tinggi.

Terdapat 7 peserta didik mempunyai minat yang sangat tinggi terhadap

pelajaran, 7 orang peserta didik mempunyai minat dan perhatian tinggi terhadap

pelajaran, 6 orang peserta didik mempunyai minat dan perhatian yang cukup

terhadap pelajaran, 3 orang memmpunyai minat rendah terhadap pelajaran dan

tidak satupun peserta didik memliki minat dan perhatian yang sangat rendah

terhadap pelajaran bahasa Indonesia. Minat dan Perhatian peserta didik yang

cukup dengan skor rata-rata minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran

sebesar 3,8.

Dari tabel 3 diatas dapat dilihat 7 orang peserta didik memiliki semangat

belajar yang sangat tinggi, 6 orang peserta didik memiliki semngat yang tinggi

terhadap pelajaran, 6 orang peserta didik memiliki semangat belajar yang cukup,

4orang peserta didik memiliki semangat belajar yang rendah, dan tidak

seorangpun peserta didik yang memiliki semangat belajar yang rendah. Semangat

belajar peserta didik tergolong sedang dengan skor rata-rata 3,9.

Terdapat 8 orang peserta didik yang memiliki tanggung jawab yang

sangat tinggi, 7 orang peserta didik memiliki tanggung jawab yang tinggi, 5 orang

peserta didik memiliki tanggung jawab yang cukup, 3 orang peserta didik

memiliki tanggung jawab yang reendah dalam mengerjakan tugas yang di berikan

oleh guru dan tidak seorangpun peserta didik yang mempunyai tanggung jawab

yang sangat rendah terhadap tugas yang diberikan oleh guru.tanggung jawab

peserta didik dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tinggi, hal ini

ditunjukkan dengan skor rata-rata tanggung jawab peserta didik dalam

mengerjakan tugas dari guru sebesar 3,9.

27

Page 28: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Terdapat sebanyak 8 orang peserta didik sangat senang mengerjakan

tugas, 6 orang peserta didik senang mengerjakan tugas, 6 orang peserta didik

cukup senang mengerjakan tugas, 3 orang peserta didik kurang senang

mengerjakan tugas. Skor rata-rata pada indicator rasa senang peserta didik dalam

mengerjakan tugas menyusun kerangka karangan sebesar 3,8. Hal ini

menunjukkan bahwa peserta didik kelas VI mempunyai rasa senang yang sangat

tinggi dalam mengerjakan tugas tersebut.

Terdapat sebanyak 9 orang mempunyai reaksi yang sangat tinggi saat

peneliti memberikan stimulus berupa pertanyaan, 6 orang peserta didik

mempunyai reaksi yang tinggi terhadap stimulus yang di berikan oleh guru, 6

orang peserta didik mempunyai reaksi cukup terhadap stimulus yang diberikan

oleh guru, 5 orang peserta didik mempunyai reaksi yang rendah terhadap

stimulus yang diberikan oleh guru dan tidak satu peserta didik yang mempunyai

reaksi yang sangat rendah ketika guru memberikan stimulus. Hal ini ditunjukkan

dengan scor rata-rata reaksi peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh

guru sebesar 3,6.

2. Siklus II

Hasil observasi terhadap siklus I menunjukkan masih ada peserta didik

yang memiliki motivasi yang sangat rendah pada semua aspek motivasi belajar.

Oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan pada siklus II.

Penyampaian materi pada siklus II, peneliti menggunakan metode

ceramah kemudian peneliti memberikan tugas mengembangkan kerangka

karangan pada sebuah buku tulis. Tugas tersebut harus diselesaikan dalam waktu

45 menit.

Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, peneliti dibantu kepala

sekolah untuk melakukan observasi terhadap motivasi belajar peserta didik.

Adapun observasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4

28

Page 29: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Motivasi Peserta didik Setelah Diterapkan Metode Ceramah yang disertai

dengan Pemberian Tugas Mengembangkan Kerangka Karangan

No Indikator

Jumlah peserta didik

yang mendapat skorSkor rata-

rata1 2 3 4 5

1 Minat dan perhatian peserta

didik terhadap pelajran- - 7 8 8 4,0

2 Semangat bealajr peserta didik - - 7 7 9 4,1

3 Tanggung jawab peserta didik

dalam mengerjakan tugas- - 5 9 9 4,2

4 Rasa senang di dalam

mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru- - 6 8 9 4,3

5 Reaksi peserta didik terhadap

stimulus yang diberikan oleh

guru

- - 6 9 8 4,1

Skor rata-rata motivasi belajar 4,1

Sumber : Data primer yang diperoleh

Dari tabel diatas, motivasi belajar peserta didik meningkat meskipun

tidak bisa optimal dengan skor rata-rata 4,1. Sebanyak 8 peserta didik

mempunyai minat dan perhatian yang sangat tinggi, 8 orang peserta didik

memiliki menat dan perhatian yang tinggi terhadap pelajaran, 7 orang peserta

didik memiliki minat dan perhatian yang cukup terhadap pelajaran dan tidak ada

satu orang peserta didik yang memiliki minat dan perhatian yang rendah maupun

sangat rendah terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Minat dan perhatian

peserta didik tergolong tinggi terhadap pelajaran dengan scor rata-rata 4,0.

Terhadap 9 orang peserta didik memiliki semangat belajar yang sangat

tinggi terhadap pelajaran, 7 orang memiliki semangat yang tinggi, 7 orang

memiliki semangat belajar yang cukup dan tidak satupun peserta didik yang

29

Page 30: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

mempunyai semangat belajar rendah maupun sangat rendahterhadap pelajaran

bahasa Indonesia. Semangat belajar peserta didik tergolong tinggi dengan scor

rata-rata 4,1.

Setelah siklus II ini, sebanyak 9 peserta didik mempunyai tanggung

jawab yang sangat tinggi dalam mengerjakan tugas dari guru. 9 orang peserta

didik mempunyai tanggung jawab yang cukup dan tidak satupun peserta didik

yang memiliki tanggung jawab rendah maupun sangat rendah dalam mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru. Tanggung jawab peserta didik tergolong tinggi

dalam mengerjakan tugas mengembangkan kerangka karangan. Hal ini

ditunjukkan dengan skor rata-rata tanggung jawab peserta didik dalam

mengerjakan tugas sebesar 4,2.

Terdapat banyak 9 orang peserta didik sangat senang mengerjakan tugas,

8 orang peserta didik senang mengerjakan tugas, 6 orang peserta didik cukup

senang mengerjakan tugas dan tidak satupun dari semua peserta didik tedak

senang mengerjakan tugas maupun peserta didik yang sangat tidak senang

mengerjakan tugas. Skor rata-rata pada indikator rasa senang peserta didik dalam

mengerjakan tugas sebesar 4,1. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik kelas VI

mempunyai rasa senang yang tinggi dalam mengerjakan tugas tersebut.

Terdapat banyak 8 orang peserta didik mempunyai reaksi yang sangat

tinggi saat peneliti memberikan stimulus berupa pertanyaan, 9 orang peserta didik

mempunyai reaksi yang tinggi terhadap stimulus yang diberikan guru, 6 orang

memiliki reaksi yang cukup terhadap stimulus yang diberikan oleh guru, dan tidak

satupun peserta didik mempunyai reaksi yang rendah dan sangat rendah terhadap

stimulus yang diberikan oleh guru. Hal ini ditunjukan bahwa reaksi peserta didik

terhadap stimulus yang diberikan terhadap guru adalah tinggi dengan skor rata-

rata 4,1

Hasil observasi menunjukkan adanya perubahan motivasi belajar peserta

didik sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Dari hasil observasi sebelum dan

sesudah tindakan dapat dibuat rekap sebagai berikut:

Tabel 5

30

Page 31: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Rekapitulasi Hasil Observasi Sebelum dan Sesudah Tindakan

No Keterangan

Kategori Keberhasilan

Sanagt

RendahRendah Sedang Tinggi

Sangat

Tinggi

1 Sebelum tindakan - 2,7 - - -

2 Setelah tindakan I - - 3,8 - -

3 Setelah tindakan II - - - 4,1 -

Sebelum : Data observasi yang diolah

Berdasarkan tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa ada perubahan tingkat

motivasi belajar peserta didik kelas VI sebelum dan sesudah tindakan. Sebelum

tindakan, motivasi belajar peserta didik kelas VI tergoleng rendah dengan skor

rata-rata motivasi belajar peserta didik 2,7 setelah tindakan I motivasi belajar

peserta didik kelas VI meningkat dari rendah menjadi tinggi. Hal ini ditunjukkan

oleh skor rata-rata motivasi belajar peserta didik kelas VI pada tindakan I sebesar

3,8 setelah tindakan II dapat dilihat ada peningkatan motivasi belajar peserta didik

dari pada tindakan I yang mana skor rata-rata motivasi belajar peserta didik kelas

VI setelah tindakan II menjadi 4,1.

Tinggi rendahnya motivasi belajar peserta didik kelas VI dapat dilihat

dari ketentasan belajar baik secara individual maupun secara klasikal. Hal ini

nampak pada tabel berikut :

Tabel 6

Hasil Belajar Peserta didik Sebelum Dan sesudah Tindakan I dan II

No KetKategori Keberhasialan

SR % R % S % T % ST %

1

2

Sebelum

Tindakan

Setelah

Tindakan

4

-

17,4

-

6

3

26,1

13,1

6

6

26,1

26,1

7

7

30,4

30,4

-

7

-

30,4

31

Page 32: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

3 Setelah

Tindakan

- - - - 7 30,4 8 34,8 8 34,8

Berdasarkan tabel diatas, nampak bahwa sebelum tindakan 4 peserta

didik (17,4%) meperoleh hasil belajar yang rendah, dan 6 peserta didik (26,1%)

memperoleh hasil belajar yang sedang 7 peserta didik (30,4%) memperoleh hasil

belajar yang tinggi. Setelah diadakan tindakan I terlihat 3 orang peserta didik

(13,1%) memperoleh hasil belajar yang rendah dan 6 peserta didik (26,1%)

memperoleh hasil belajar yang sedang, 7 peserta didik (30,4 %) memperoleh

hasil belajar yang tinggi dan 7 peserta didik (30,4 %) memperoleh hasil belajar

yang tinggi. Lebih-lebuh setelah dilakukan tindakan ke II nampak 7 peserta didik

(30,4%) memperoleh hasil belajar yang sedang, 8 peserta didik (34,8%)

memperoleh hasil belajar yang tinggi (34,8%) memperoleh hasil belajar yang

sangat tinggi.

A. Motivasi Belajar Peserta didik

Skor rata-rata motivasi belajar peserta didik kelas VI sebelum adanya

tindakan adalah 2,7 ini menunjukkan bahwa motivasi belajar peserta didik kelas

VI berada pada tingkat rendah hal ini disebabkan karena guru dalam

menyampaikan materi kepada peserta didik kurang menarik. Guru menggunakan

ceramah tanpa mengunakan alat bentu pelajara. Selain itu, guru dalam

memberikan tugas kepada peserta didik cenderung monoton, yaitu dengan

memberikan tugas dengan memberikan soal-soal pada LKS, sehingga membuat

peserta didik bosan.

Dari hasil observasi pada situs I, sebanyak 14 peserta didik memiliki

minat dan perhatian yang tinggi terhadap pelajaran. Hal ini karena dalam

menyampaikan materi pelajaran menggunakan alat bantu mengajar yang berupa

alat peraga. Penggunaan alat bantu mengajar tersebut dapat menarik minat dan

perhatian peserta didik terhadap pelajaran.

Tugas yang diberikan untuk membuat kerangka karangan menyebabkan

peserta didik lebih termotivasi untuk belajar. Hal ini karena tugas tersebut

menyenangkan bagi peserta didik. Dengan guru memberikan tugas tersebut, maka

32

Page 33: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

peserta didik merasa tertantang untuk mengerjakannya. Peserta didik akan

mengeluarkan segenap tenaga dan perhatiannya akan tercurah pada tugas tersebut.

Nampak peserta didik sangat antusias dalam mengerjakan tugas tersebut. Jika

menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas tersebut, mereka bertanya langsung

kepada guru. Semangat belajar yang tinggi akan membuat peserta didik mudah

dalam mencapai tujuan belajar.

Tanggung jawab peserta didik dalam mengerjakan tugas tersebut juga

tinggi. Peserta didik tepat waktu dalam mengerjakan tugas, tekun dalam

mengerjakan tugas, dan langsung mengerjakan tugas tersebut tanpa menunda

waktu. Selain itu, hasil belajar peserta didik berbeda antara yang satu dengan yang

lain. Pemberian tugas dapat membina tanggung jawab peserta didik . Hal ini dapat

membuat peserta didik belajar tanpa menggantung diri pada orang lain. Jika

peserta didik mempunyai tanggung jawab yang tinggi, maka peserta didik

tersebut dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

Respon yang diberikan peserta didik cepat terhadap stimulus yang

diberikan oleh guru. Saat guru memberikan pertanyaan, maka peserta didik

langsung mengacungkan tangan dan mereka berusaha untuk menjawab pertanyaan

dari guru. Dengan demikian terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik.

Stimulus yang berupa pertnyaan-pertanyaan membuat peserta didik aktif berfikir

dan dapat mengembangkan kebiasaan peserta didik untuk mengeluarkan

pendapatnya.

Dari hasil observasi metode ceramah yang disertai dengan tugas yang

bervariasi yang diterapkan oleh peneliti dalam proses belajar mengajar dapat

meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VI. Hal ini karena tidak hanya

peserta didik yang pasif mendengarkan penjelasan dari guru, tetapi juga peserta

didik lebih aktif belajar dengan mengerjakan tugas-tugas. Selain itu, pemberian

tugas yang bervariasi akan menghindarkan peserta didik dari kebosanan, sehingga

motivasi belajarnya meningkat.

BAB V

33

Page 34: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

PENUTUP

A. Simpulan

Hasil penelitian pada bab-bab yang telah dibahas dapa disimpulkan

bahwa dengan menggunakan metode ceramah yang disertai dengan pemberian

tugas yang bervariasi dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VI

SDN Jragung 2 Kecamatan Karangawen Kabupaten Lumajang pada pokok

bahasan Komunikasi. Setelah siklus I motivasi belajar peserta didik meningkat

dengan skor rata-rata 3,8 dan setelah siklus II ada sedikit peningkatan motivasi

belajar peserta didik dengan skor rata-rata 4,1.

B. Saran

Dari hasil yang telah dilakukan maka kami menyarankan kepada :

1. Guru kelas VI pada khususnya dan guru kelas lain pada umumnya untuk

menggunakan alat bantu pengajaran serta diberikan tugas yang lebih bervariasi

kepada peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih

termotivasi untuk dapat belajar.

2. Sekolah agar senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya dengan

mengadakan kolaborasi dengan LPTK yang ada.

3. Kesabaran merupakan kata kunci agar proses belajar dapat berlangsung baik

dengan sasaran peserta didik mengerti.

4. Berilah penghargaan agar peserta didik termotivasi. Apabila motivasi ini

terjadi, peserta didik menjadi senang dan menyenangkan belajar pelajaran

bahasa indonesia.

5. Bahasa Indonesia harus disenangi oleh peserta didik karena bahasa indonesia

sebagai bahasa nasional kita. Sangat ironis apabila guru bahasa Indonesia

tidak menyenangi bahasa Indonesia yang akan diajarkan kepada peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

34

Page 35: Ptk bhs Indo Sd Kls 6 Sudarmoyo

Ahmadi, Abu dan Jok tri Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar, Bandung : CV. Pustaka Setia.

Dimyati dan Mudjiono. 1990. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, S.B dan Aswan Zain.1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : RinekaCipta

Hadi, Sutrisno. 2002. Metodelogi Research jilid I. Yogyakarta : Penerbit Andi

Handoko, Martin 2003. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Jakarta :

Kanisius

Haryanto.1997 Perencanaan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.

Imron, Ali. 1996. Belajar Dalam Pembelajaran. Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya.

Nasution. 2000. Diaktit Asas-Asas Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Pasaribu dan Simanjutak. 1989. Diaktit dan Metodik. Bandung : Transito

Rostyah. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Slameto.1995 Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudirman, dkk.1991. Ilmu Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana.1990. Penilaian Hasil Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Suharto. 1996. Pendidikan dan Tehnik Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Transito

Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999. Pendidikan Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen

Pendidikan Tinggi.

Usman, Uzer. 1997. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya

35