Post on 09-Apr-2018
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 1/56
MATERI PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI
SEKTOR LOGAM MESIN
SUB SEKTOR PENGELASAN
MENGUKUR DENGANMENGGUNAKAN ALAT UKUR
LOG.OO02.005.01
BUKU INFORMASI
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 2/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 2 dari 47
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 3/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 1 dari 47
DAFTAR ISI
Daftar Isi1
BAB I PENGANTAR2
1.1..................................................................................................................
Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi2
1.2..................................................................................................................
Penjelasan Modul2
1.3..................................................................................................................
Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)3
1.4..................................................................................................................
Pengertian-pengertian Istilah4
BAB II STANDAR KOMPETENSI5
2.1..................................................................................................................
Peta Paket Pelatihan5
2.2..................................................................................................................
Pengertian Unit Standar5
2.3.........................................................................................Unit Kompetensi yang Dipelajari
2.3.1.......................................................................................... Judul Unit..............................................................................6
2.3.2..........................................................................................
Kode Unit..............................................................................6
2.3.3..........................................................................................
Deskripsi Unit
..............................................................................6
..............................................................................
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 4/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 2 dari 47
2.3.4..........................................................................................
Elemen Kompetensi..............................................................................6
2.3.5..........................................................................................Kriteria Unjuk Kerja..............................................................................6
2.3.6..........................................................................................
Batasan Variabel..............................................................................6
2.3.7..........................................................................................
Panduan Penilaian..............................................................................7
2.3.8..........................................................................................
Kompetensi Kunci..............................................................................8
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1. Strategi Pelatihan............................................................................................
93.2. Metode Pelatihan............................................................................................9
BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI11
BAB V SUMBER -SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIANKOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia............................................................................................46
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan............................................................................................46
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan............................................................................................48
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 5/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 3 dari 47
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 6/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 4 dari 47
BAB IPENGANTAR
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi
• Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikanpengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerjaagar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensidijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.
• Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruhketerampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkansecara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2. Penjelasan Modul
1.2.1. Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal danPelatihan Individual/mandiri :• Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang
pelatih.• Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh
peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yangdiperlukan dengan bantuan dari pelatih.
1.2.1. Isi Modul
a. Buku InformasiBuku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupunpeserta pelatihan.
b. Buku KerjaBuku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatatsetiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikalmaupun Pelatihan Individual / mandiri.Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihanuntuk mempelajari dan memahami informasi.• Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitorpencapaian keterampilan peserta pelatihan.• Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan
dalam melaksanakan praktik kerja.
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 7/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 5 dari 47
c. Buku PenilaianBuku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dantanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan.• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaianketerampilan peserta pelatihan.• Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untukmencapai keterampilan.• Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada BukuKerja.• Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.• Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.1. Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :• Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan
sebagai sumber pelatihan.• Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan.• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan
dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.• Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.• Memberikan jawaban pada Buku Kerja.• Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.• Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
•
Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of CurrentCompetency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukanuntuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukanpengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akandipersyaratkan untuk belajar kembali.
• Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karenaanda telah :a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan
dan keterampilan yang sama ataub. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang
sama atau
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 8/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 6 dari 47
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan danketerampilan yang sama.
1.4. Pengertian-pengertian Istilah
ProfesiProfesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap,pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperolehdari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja ataupenguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatupekerjaan/jabatan.
StandardisasiStandardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan sertamenerapkan suatu standar tertentu.
Penilaian / Uji KompetensiPenilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melaluiperencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaianserta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai denganmembandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yangdipersyaratkan.
PelatihanPelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untukmencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode danfasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepadapencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
KompetensiKompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspeksikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketigaaspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang
ditetapkan.
Standar KompetensiStandar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit,deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkupserta pedoman bukti.
Sertifikat KompetensiAdalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu
kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan olehLembaga Sertifikasi Profesi.
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 9/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 7 dari 47
Sertifikasi KompetensiAdalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian/ uji kompetensi.
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 10/56
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 11/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 9 dari 47
2.3.1. Judul UnitMengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur
2.3.2. Kode UnitLog OO02.005.01
2.3.3. Deskripsi UnitUnit ini menggambarkan penggunaan alat ukur berskala, mulai daripemilihan/penyeleksian alat ukur yang tepat, teknik pengukuran yangtepat dan akurat serta pemeliharaan dan penyetelan alat ukur.
2.3.4. Elemen Kompetensi
1 Menggunakan bermacam-macam alat pengukur untuk
mengukur/menentukan dimensi atau variable
02. Memelihara alat-alat pengukur
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja
1.1 Menyeleksi alat atau perlengkapan agar mencapai hasil yang
dibutuhkan.1.2 Digunakan teknik pengukuran yang tepat dan benar
1.3 Mengukur secara akurat terhadap instrumen yang berukuran paling
baik.
2.1 Perawatan rutin dan penyimpanan alat yang menjadi tanggung
jawab
spesifikasi pemilik manufaktur atau prosedur opetasi (kerja) yang
terstandar(SOP).
2.2 Memeriksa dan melakukan penyetelan rutin terhadapalat-alat
misalnya “menyetel ke titik nol”.
2.3.6. Batasan Variabel
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 12/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 10 dari 47
Pekerjaan yang dilakukan secara otonom maupun merupakan bagian dari
lingkungan tim. Pekerjaan yang dilakukan di lapangan, bengkel, tempat kerja.
Unit ini meliputi keterampilan mengukur yang membutuhkan aplikasi
langsung dari alat pengukur dan mungkin memanfaatkan pengujian alat
pengukur secara luas. Contoh mungkin termasuk pengukuran dengan
menggunakan seksta, alat pengukur celah, mikrometer, indikator penunjuk,
thermometer, dan alat-alat ukur yang semacamnya. Ukuran yang dilakukan
bisa termasuk: panjang, persegi, bidang datar, sudut, jarak ruangan atau
setiap ukuran lainnya yang dapat di baca dengan analog, digital atau alat
ukur teruji lainnya. Alat-alat elektronik/listrik yang digunakan adalah yang
tidak membutuhkan sambungan atau pemutusan aliran listrik. Ukuran bisa
meliputi ukuran metrik dan imperial. Semua ukuran dilakukan sesuai
prosedur kerja baku. Penyetelan alat pengukur adalah melalui cara eksternal
dan termasuk penyetelan angka nol dan linear. Untuk penggunaan langsung
dari alat pembanding atau pengukuran dasar lihat Unit LOG.OO12.001.01
(Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar) harus
dicapai.
2.3.7. Panduan Penilaian
1. Konteks Penilaian
Unit ini dimungkinkan untuk dinilai pada pekerjaan, tidak pada pekerjaanatau kombinasi antara keduanya. Kompetensi-kompetensi yangmeliputi unit ini perlu didemonstrasikan secara individual ataukelompok kecil dari suatu group, lingkungan penilaian perlumenyenangkan bagi peserta.
2. Kondisi Penilaian
Peserta akan disediakan semua alat, perlengkapan, bahan dankebutuhan dokumentasi. Peserta akan diijinkan mengacu padadokumen-dokumen berikut:2.1 Prosedur yang relevan dengan tempat kerja.2.2 Spesifikasi yang sesuai dengan produk dan pembuatan.2.3 Kode-kode Standar Petunjuk-petunjuk dan sumber bahan-bahan
yang relevan.2.4 Peserta akan diperlukan untuk:
2.4.1 Berkomunikasi dengan lisan atau dengan metodekomunikasi lain, menjawab pertanyaan penilai.
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 13/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 11 dari 47
2.4.2 Mengenal tekanan kerja yang dapat melevelkanPekerjaan itu dalam penguasaan kompetensi yang sesuai.
2.4.3 Memberi petunjuk tiap masalah pekerjaan dan bukan
pekerjaan yang berhubungan dengan unit ini, penilai harusyakin bahwa peserta dapat menguasai dan konsistenmelakukan seluruh elemen dalam unit ini sesuai spesifikasikriteria, termasuk pengetahuan yang diperlukan.
3. Aspek kritisUnit ini dapat dinilai bersamaan dengan setiap unit lainnya yang
berhubungan dengan pekerjaan individu maupun unit lain yangmemerlukan latihan keterampilan dan pengetahuan yang tercakupdalam unit ini. Kompetensi dalam unit ini tidak dapat diminta hinggasemua prasyarat telah dipenuhi.
4. Catatan khususSelama penilaian setiap individu akan:4.1 mendemonstrasikan praktek kerja yang aman di setiap waktu.4.2 mengkomunikasikan informasi tentang proses, peristiwa maupun
tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab untuk memastikanlingkungan kerja yang aman dan efisien.
4.3 bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan mereka sendiri.4.4 merencanakan tugas-tugas dalam segala situasi dan meninjau
kembali persyaratan tugas sebagaimana mestinya4.5 melakukan semua tugas menurut prosedur operasi (kerja) yangterstandar (SOP)
4.6 melakukan semua tugas sesuai spesifikasi.4.7 menggunakan teknik-teknik mesin, praktek, proses dan prosedur di
tempat kerja yang dapat diterima, tugas-tugas terkait akandiselesaikan dalam kerangka waktu yang layak sehubungandengan aktivitas di tempat kerja yang khas.
2.3.8. Kompetensi Kunci
NO KOMPETENSI KUNCITINGKA
T
1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisainformasi
2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas
2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 14/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 12 dari 47
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 15/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 13 dari 47
BAB IIISTRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1. Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yangsedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akanbertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlumerencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannyadengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan/perencanaana. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahapbelajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi prosesbelajar Anda.b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperolehberhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah andamiliki.d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajarana. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yangterdapat pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkanpengetahuan Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatihatau orang yang telah berpengalaman lainnya.b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yangAnda temukan.
Implementasia. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
PenilaianMelaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2. Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapakasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 16/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 14 dari 47
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual,sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajardilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiapsaat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secarateratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun prosesbelajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesikelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli daritempat kerja.
Belajar terstrukturBelajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yangdilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnyamencakup topic tertentu.
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 17/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 15 dari 47
BAB IVMATERI UNIT KOMPETENSI
Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur
1. SISTEM PENGUKURAN
Kualitas produk merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan, oleh
karenanya pengetahuan tentang pengukuran yang dilakukan terhadap benda
kerja merupakan produk yang sangat vital dalam menjamin kualitas dari
produksi yang dihasilkan. Pengetahuan tentang pengukuran yang dimaksud
adalah pengetahuan teknik untuk melakukan pengukuran atas bagian-bagian
dan suatu benda hasil produksi, baik mengukur dimensi ataupun sifat
geometris, berat, temperatur, kekerasan dari suatu produk atau parts mesindengan alat dengan cara yang tepat, sehingga hasil pengukurannya
dianggap sebagai hasil yang paling dekat dengan ukuran sesungguhnya.
1.1 Klasifikasi Pengukuran
Untuk mendapatkan pengukuran dengan tepat, dituntut adanya
pengetahuan dan kemampuan mengoperasikannya yang memadai dan
kemampuan untuk membedakan berbagai sistem pengukuran sesuai dengan
spesifikasi/geometris benda yang akan diukur. Dengan kata lain setiap orangyang bekerja dalam bidang teknik harus mengetahui teknik pengukuran yang
mempunyai ruang Iingkup tentang bagaimana cara menggunakan alat ukur
dengan benar dan pengetahuan lain yang berkaitan erat dengan masalah
pengukuran. Hanya saja penggunaan alat ukur tersebut juga akan
dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya :
- Besar benda yang akan diukur,
- kondisi (fisik) benda yang akan diukur,- posisi benda yang akan diukur,
- Tingkat ketelitian yang direncanakan
- efesien
- dsb
Dalam praktiknya pengkuran dapat diklasifikasikan antara lain ;- Panjang- Berat
- Temperatur- Sudut
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 18/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 16 dari 47
- Kerataan
1.1.1 Mengukur Panjang
Bagian yang termasuk pada klasifikasi pengukuran panjang adalah; diameter
tebal
tinggi
lebar
melingkar.
Untuk mengukur panjang dapat digunakan beberapa alat ukur, seperti:
mistar baja, meteran gulung, jangka sorong, jangka kaki, jangka bengkok,
pengukur ketinggian, dan alat ukur lainnya. Alat ukur ini termasuk pada
pengukuran langsung. Dimana hasil pengukurannya dapat dibaca langsung
pada alat ukur tersebut. Semua alat ukur tersebut hanya dibedakan oleh
kapasitas alat ukur dan bentuk benda yang akan diukur.
Gambar 1 : Penggaris panjang 6 inchi, 12 inchi, 30 milimeter
Gambar 2 : Meteran gulung dengan panjang 5 meter
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 19/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 17 dari 47
Gambar 3 : Vernier Caliper (Jangka Sorong)
Gambar 4 : Mikrometer dengan kapasitas ukur 0 – 25 mm
1.1.2 Mengukur Berat
Gambar 5 : Neraca pengukur berat
Banyak tipe yang digunakan dalam mengukur berat suatu benda
pembacaan skala secara digital maupun secara manual. Demikian juaga
halnya dalam menghitung suatu berat benda juga tergantung kepada
dimensi benda yang diukur dan kapasitas dari alat ukur tersebut.
1.1.3 Mengukur Temperatur
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 20/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 18 dari 47
Gambar 6 : Termometer
Pengukuran temperatur dapat digunakan termometer atau alat yang
sejenisnya. Alat ini dalam pembacaannya tidak memerlukan suatu teknik
yang khusus.
1.1.4 Pengukur kerataan (Straiht gauge)
Pengukur kerataan (Straiht gauge) Dial Indicator digunakan Dial Indicator
untuk mengukur perbedaan ketinggian/set up mesin dan juga dapat
digunakan untuk mengukur kerataan.
Gambar 7 : Pengukur kerataan
1.1.5 Mengukur Sudut ( Angle Measure)
Gambar 8 : Bevel protractor
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 21/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 19 dari 47
Busur sudut (Protractor ) digunakan untuk menandai/mengukur suatu
sudut atau kemiringan benda kerja. Alat lain yang juga dapat digunakan
yaitu kombinasi set (vernier , Protractor)
1.2 Unit Pengukuran dan Konversi
Sistem pengukuran yang digunakan khususnya dalam bidang teknik adalah
sistem matrik dan ada juga yang menggunakan sistem imperial
(pembagaian dalam satuan Inggeris) khususnya pengukuran panjang,
berat, dan temperatur. Dasar dari unit pengukuran dalam bidang
keteknikan adalah:
Besaran Metrik imperial
Panjang
Temperatur
Berat
meter (m)
Celcius (oC)
kilogram (kg)
feet
Fahtenheit
pound
1.2.1 Panjang
Mengukur panjang suatu benda merupakan pengukuran yang dimulai
dengan menarik garis dari sutu titik ke titik ke dua dengan lurus atau dapatdikatakan suatu garis lurus. Jika pengukuran yang dilakukan terhadap garis
tengah lingkaran atau diameter pada adasarnya adalah menarik garis lurus
dari sisi pertama ke sisi yang lain
Dalam sistem matrik unit yang sering digunakan dalam ilmu teknik dalam
mengukur panjang adaah milimeter (mm ). Dimana 1000 mm sama dengan
I m
1000 mm = 1 m
Jika pengukuran yang sangat panjang satuan yang digunakan adalah
kilometer. Dimana 1000 meter sama dengan satu kilometer.1000 m = 1 km
diameter (panjang)
PANJANG
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 22/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 20 dari 47
Pada sistem Imperial, feet merupakan satauan yang digunakan untuk
mengukur panjang dalam bengkel (workshop) dan sebagian industri
pemesinan. Pengukuran panjang yang ukuran pendek digunakan satuan
inchi (in atau “)
12” = 1 ft
Satuan lain yang digunakan dalam pengukuran panjang dalam sistim
imperial adalah yard (yd) dan mile
3 ft = 1 yd
5280 ft = 1 mileSatuan yang digunakan dalam satuan metrik dan imperial dapat dihitung
dengan sistim konversi faktor. Beberapa bengkel (workshop) teknik untuk
memudahkan dalam menerjemahkan/pembacaan ukuran digunakan tabel
konversi.
Dalam praktiknya konversi antara ukuran metrik ke ukuran imperial atau
sebaliknya, hasil konversi untuk metrik digunakan dua angka debelakang
koma sedangkan untuk imperial digunakan 3 angka debelakang koma.Untuk konversi milimeter ke inchi, I in = 25,4 mm
Konversi 10 mm ke inchi.
10 mm : 25,4 = 0,394”
Konversi 44,45 mm ke dalam satuan inchi,
44,45 mm : 25,4 = 1,75”
Konversi 2” ke mm
2” X 25,4 = 50,8 mmPengukuran yang menggunakan satuan imperial ukuran yang ditulis sering
menggunakan bilangan pecahan seperti2
1” jika ukurannya kurang dari
satu.
Ukuran pada satuan inchi ditulis tidak menggunakan
bilangan berkoma/desimal tetapi dengan bilangan
pecahan.
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 23/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 21 dari 47
Konversi8
3 inchi ke bilangan desimal
3 : 8 = 0,375 “
Jika ukuran bilangan bulat dengan pecahan ( contoh 11/2 “). Untuk
memudahkan dalam konversi bilangan ini dapat dilakukan dengan cara
menjadikan bilangan pecahan kedalam bilangan berkoma. Contoh:
Konversi 111/16” ke dalam mm
Penyelesaian;
11/16” 11 : 16 = 0,688”111/16” = 1,688”
1,688” X 25,4 = 42,88 mm
Konversi feet ke meter dan milimeter, 1 m = 3,2808 ft
3’ : 3,2808 = 0,91441 m
= 914,41 mm
Bentuk konversi yang sering digunakan dalam bengkel (workshop) adalah
bengan cara memisahkan konversi antara bilangan bulat dengan bilangan
pecahan
Contoh;
Konversi 21/2” ke dalam Inchi
Penyelesaian;
1/2” = 12.7 mm
2” = 50,8 mm
21/2” = 63,50 mm
Konversi 12,54 mm ke inchi
Penyelesaian;
10 mm = 0,3937”
2 mm = 0,0787”
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 24/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 22 dari 47
0,54 mm = 0,0213”
12,54 mm = 0,4937”
Tabel: Konversi bilangan desimal, pecahan dalam milimeter dan inchi
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 25/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 23 dari 47
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 26/56
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 27/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 25 dari 47
Satuan untuk mengukur/menimbang berat yang digunakan dalam sistem
metrik adalah gram (g), kilogram (kg), dan ton. Konfersi gram ke
kilogram dan kilogram ke ton adalah;
1000 g = 1 kg
1000kg = 1 ton
Pada sistim imperial satuan untuk mengukur berat adalah ounce (oz),
pound (lb), dan ton (t).
16 oz = 1 lb
2240 lb = 1 t
Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound
Konversi 80 kg ke pound
80 kg X 2,2046 = 176,4 lb
Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound
Konversi 80 kg ke pound
80 kg X 2,2046 = 176,4 lb
Perubahan pound ke kilogram, satu poung = 1/2.2046 kilogram
Konversi 210 pound ke kg
210 pound : 2,2046 = 95,3 kg
Perubahan gram ke ounce, satu gram = 28,35 ounce (oz)
Konversi 17,6 ounce ke gram
17,6 oz x 28,35 = 498,96 gr
Perubahan ounce ke gram, satu ounce = 1/28,35 ounce (oz)
Konversi 453,6 gr ke oz
453,6 gr: 28,35 = 16 oz
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 28/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 26 dari 47
2. Penggunaan alat ukur
2.1. Macam-macam Alat Ukur dan Penggunaannya
2.1.1. Mistar Baja
Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan
dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan
ukuran, ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang
gabungan inchi dan sentimeter/milimeter.
Gambar 9 : Mistar baja metrik dan imperial
Fungsi lain dari penggunaan mistar baja antara lain:
- mengukur lebar
- mengukur tebal serta,
- memeriksa kerataan suatu permukaan benda kerja.
Di samping mistar baja (steelrule) dapat dipergunakan untuk mengukur
dan menentukan batas-batas ukuran juga biasa dipergunakan sebagal
pertolongan menarik garis pada waktu menggambar pada permukaan
benda pekerjaan. Setiap menarik. garis hanya dilakukan satu kali, lihat
Gambar 10:
Gambar 10 : Mengukur garis menggunakan mistar baja
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 29/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 27 dari 47
Mistar baja juga dapat digunakan untuk mengukur diameter luar secara
kasar. Dalam pelaksanaannya harus dibantu dengan menggunakan alat
ukur lain seperti jangka bengkok dan bagian diameter dalam diperlukan
bantuan jangka kaki.
2.1.2. Meteran Lipat
Meteran lipat ini biasanya terbuat dari bahan aluminium atau baja. Dilihat
dari segi konstruksinya sebelumnya merupakan gabungan dan mistar baja
dengan sambungan engsel pada setiap ujungnya. Mengingat kemungkinan
ausnya engsel dan ketidaktirusan garis pengukuran sewaktu melakukan
pengukuran, maka meteran lipat tidak akan memberikan hasil yang Iebih
baik dibandingkan dengan pengukuran mistar baja biasa.
2.1.3. Meteran Gulung
Mal ukur ini dibuat dan pelat baja yang Iebih tipis dari ada mistar baja.
Sifatnya lemas/lentur sehingga dapat digunakan untuk mengukur bagian-
bagian yang cembung dan menyudut seperti: mengukur panjang, keliling
bidang Iengkung (bundar). Sepanjang mistar ini terdapat ukuran-ukuran
satuan inchi dan metrik. Meteran gulung dapat digunakan dari 1 meter
sampai 30 meter. Pada ujungnya terdapat kait yang gunanya untuk
mengait ujung benda kerja sehingga mendapat ukuran yang tepat.
Penggunaan alat ukur ini tidak untuk pengukuran yang tepat sekali
(presisi).
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 30/56
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 31/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 29 dari 47
Gambar 13 : Macam-macam jangka kaki
1.1.6 Pengukur Sudut
Pengukur Sudut terdiri dari mistar baja dan rumah yang terbuat dan besi
tuang. Pada rumah ini terdapat garis-garis ukur yang menunjukkan besar
sudut dalam derajat, dan bagian ini dapat diputar setelah dikendorkan baut
pengikatnya, demikian pula mistarnya dapat dipasang dan dilepas dan
rumahnya.
Fungsi Pengukur Sudut
- Memeriksa mengukur sudut.
- Menarik garis.
- Memeriksa kerataan permukaan.
Macam-macam pengukur sudut
1. Busur baja (Steel Engineer Protractor)
Busur baja dapat digunakan untuk mengukur sudut Iangsung pada skala
ukurannya, tetapi hanya dapat mengukur sampai I (satu) derajat, oleh
karenanya biasa digunakan untuk memperkirakan harga sudut secara
kasar.
Gambar 14 : Bevel protractor
2. Busur bilah (Universal Bevel Protractor)
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 32/56
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 33/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 31 dari 47
12 garis, demikian pula ke arah kiri terdiri 12 garis yang sama. Ini berarti
selisih garis pada skala derajat dengan garis pada skala menit adalah I
derajat 12 = 5 menit, berarti busur bilah ini dapat mengukur sampai pada
batas terkecil 5 menit. Dengan kata lain bila garis pertama di sebelah
kanan 0 se garis dengan garis di atasnya (pada skala derajat), maka
kelebihari ukuran tersebut adalah 1 x S menit = 5 menit, dan bila garis ke
2 sama dengan 2 x 5 menit = 10 menit.
Gambar 16 : Busur ketelitian 5`dan pembacaan 320 15`
Pemeliharaan pengukur sudut
Untuk mendapatkan usia pakai yang relatif lama, perlu adanya rawatan
dan pemeliharaan dengan baik melalui langkah-Iangkah;
a. Setelah dipakai bersihkan alat ini dani debu atau kotoran.
b. Berikan pelumasan bagi bagiari yang bergesen/bergerak sepenlunya,
atau olesi/lumasi dengan vaseline seluruh bagiannya secukupnya.
c. Simpanlah pada tempat yang telah disediakan (kotak kayu/plastik)
dalam keadaan teratur.
1.1.6 Jangka Sorong (Vernier Caliper )
Jangka Sorong (Vernier Caliper ) atau mistar sorong adalah mistar yang
digunakan untuk:
mengukur dimensi luar dan suatu benda dengan pertolongan rahang
ukurnya. Pengukuran dimensi luar tersebut antara lain:
- panjang,
- lebar,
- tebal, dan- diameter luar
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 34/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 32 dari 47
Kapasitas pengukuran dengan menggunakan jangka sorong bermacam-
macam dan tergantung kebutuhan atau penggunaan jangka sorong itu
sendiri diantaranya:
1. Kapasitas 150 mm ketelitian 0.05 mm
2. Kapasitas 200 mm ketelitian 0.02 mm
3. Bahkan ada yang berkapasitas sampai 1000 mm
Gambar 17 :
Bagian-bagian jangka sorong
Penggunaan Bagian-bagian Jangka Sorong :
A. Nama Bagian - Bagian B. Kegunaan
1. Tanduk tetap dan geser 1. Mengukur diameter dalam2. Rahang geser dan
tetap
2. Mengukur diameter luar dan tebal
suatu benda3. Baut pengikat 3. Mengunci rahang geser4. Batang geser 4. Untuk mengeser arah kiri dan
kanan5. Skala nonius 5. Mengukur hingga 0 ,0 5 mm6. Batang kedalaman 6. Mengukur kedalaman suatu lubang7. Mistar 7. Membaca ukuran
1.1.7 Mikrometer
Tanduk Tetap
Batang kedalaman
2 4 10861 3 5 7 13 1411 12 15 16 1702 4 61 3 5
84
100 2 4 86
1/128"
Tanduk Geser
Mur Pengikat
Mistar
Batang Geser
Skala Nonius
Rahang Tetap
Rahang Geser
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 35/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 33 dari 47
Mikrometer adalah suatu alat ukur yang mempunyai ketelitian tinggi,
digunakan pada pengerjaan-pengerjaan yang mempunyai ketepatan dan
keakuratan yang tinggi. Melihat dari konstruksinya, mikrometer berfungsi
untuk megukur dimensi luar dari suatu benda kerja seperti tebal, diameter
dan panjang benda kerja.
Batasan atau kapasitas dari pengukuran pada mikrometer ini tergantung
kepada seberapa besar atau seberapa panjang poros geser yang dimiliki
oleh mikrometer tersebut. Biasanya kapasitas pengukuran alat ini dapat
mengukur dengan teliti dalam satuan metris sampai 1/1000 mm dan dalamsatuan inch dapat mengukur dengan tetiti sampai 1/2560”.
Adapun nama-nama bagian mikrometer ialah sebagai berikut :
1. Landasan (anvil)
2. Poros Geser (spindel)
3. Pengunci (lock nut )
4. Tabung (sleeve)
5. Tabung Putar (thimble)
6. Racet (rechet )
7. Rangka (frame)
Gambar 18 : Bagian-bagian mikrometer
Dilihat dari fungsi atau kegunaannya mikrometer terdiri dari beberapa
macam antara lain;
1). Mikrometer luar (Out Side micrometer ).
Fungsinya adalah untuk mengukur diameter luar, lebar, tebal dan
benda kerja.
2). Mikrometer dalam (In Side Micrometer ).
Fungsinya adalah untuk mengukur diameter dalam suatu benda kerja.
3). Mikrometer kedalaman (Depth Micrometer ).
Fungsinya adalah untuk mengukur kedalaman alur atau kedalaman
diameter benda kerja.
4). Mikrometer ulir (Thread Micrometer ).
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 36/56
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 37/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 35 dari 47
Batang pengukur tinggi dilengkapi dengan pembagian ukuran terkecil
sampal 1 mm dan 1/20”. Begitu pula sorong pembagi mempunyaipembagian terkecil sampai 0,01 mm dan 0.001”. Sorong pembagi dapat
disetel naik-turun menurut ukuran tinggi yang diperlukan.
2.2 Tingkat Ketelitian Alat Ukur
2.2.1 Menentukan Tingkat Ketelitian Alat Ukur
Tingkatan ketelitian alat ukur akan sangat ditentukan oleh skala yang ada
pada alat ukur itu dan perbandingan antara benda ukur dengan yangdiukur sama/mendekati harga.
Pengertian teliti di sini adalah;
a. Teliti yang dihubungkan dengan hasil suatu pengukuran persis atau
mendekati sama dengan ukuran tertentu, misalnya pada suatu alat
diberikan ukuran (ukuran diameter dalam pisau gigi), lalu kita cek alat
tersebut dengan mistar ingsut, ternyata hasil pengukuran yang
diperoleh sama dengan ukuran yang tertera pada alat tersebuf, makahal ini disebut teliti.
b. Teliti dihubungkan dengan proses pengukuran. Jika alat tersebut diukur
dengan alat yang sama dan ketelitian yang berbeda misalnya alat
dengan ketelitian 0,1 mm dan 0,02 mm, maka hasilnya kemungkinan
berbeda. Perbedaan 1 atau 2 skala untuk abat ukur yang teliti akan
menghasilkan ukuran yang berbeda, jika dilakukan dengan prosedur
pengukuran yang fidak tepat.Dari contoh di atas dapat diambil kesimpulan, kata teliti dihubungkan
dengan hasil pengukuran dan benda ukur;
Makin sesuai/mendekati antara hasil pengukuran dengan harga
dan benda yang diukur maka, hasil pengkuran tersebut akan
makin teliti (mempunyai ketelitian tinggi).
Untuk membaca hasil pengukuran dari suatu alat ukur, terlebih dahulu
harus ditentukan tingkat ketelitian (kecermatannya) dan sifat alat ukurtersebut.
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 38/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 36 dari 47
Dalam menentukan ketelitian dari suatu alat ukur sebaiknya terlebih dulu
pemakai alat ukur tersebut mengetahui sifat-sifat dari alat ukur itu.
Sifat-sifat alat ukur;
1. Kemudahan baca (readibility )
Hasil pengukuran memberikan langkah kemudahan dalam ketika
dibaca.
2. Rantai kalibrasi/mampu usut (traceability )Alat ukur harus dapat dan mempunyai alat ukur standar yang dipakai
untuk mengkalibrasi.
3. Kepekaan (sensivity )
Disamping mampu mengukur, alat ukur itu juga harus dapat
membedakan perubahan kecil dari benda ukur. Kepekaan dari suatu alat
ukur ditentukan oleh mekanisme pengubah dan harganya dapat
diiketahui dengan cara membuat grafik antara harga yang diukur
dengan pembacaan skala.
4. Kestabilan nol ( zero stability)
Jika alat ukur kembali pada posisi semula maka harus dapat kembali
pada posisi nol.
contoh, Menentukan ketelitian jangka sorong:
Panjang skala nonius pada rahang geser 9 mm, yaitu lurus pada setrip
ke 9 dari rahang tetap. Banyaknya setrip pada rahang gerak 10, maka
jarak 1 setrip adalah 0,9 mm. Sedang 1 setrip pada rahang tetap adalah
1 mm, sehingga selisihnya = 1-0,9 = 0,1mm. Jadi mistar ingsut tersebut
mempunyai ketelitian 0,1 mm.
Jika panjang skala nonius 19 mm dan banyak setrip pada skala nonius
20, maka jarak 1 setrip skala nonius 19/20 mm, sedang jarak 1 setrip
pada rahang tetap 1 mm. Maka ketelitian mistar ingsut tersebut adalah
1 - 19/20 mm = 1/20 mm atau 0,05 mm. Untuk mistar ingsut yang
memiliki panjang skala nonius 40 mm dan banyak setripnya 49 bagian,
dimana ketelitian mistar ingsut tersebut adalah 1 - 49/50 mm = 1/50mm atau 0,02 mm.
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 39/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 37 dari 47
Hal serupa dapat juga dilakukan alat ukur yang lain, biasanya pada alat
ukur tersebut telah tertera/dituliskan tingkat ketelitian dari suatu alat
ukur. Bagi pemakai tidak perlu lagi untuk mencari atau menemukantingkat ketelitian dari suatu alat ukur tersebut
Berbeda dengan halnya pada alat ukur yang hanya mempunyai sklala
utama saja misalnya, mistar baja, meter gulung, alat ukur ini tidak
mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi atau dapat juga disebut
pengukuran kasar.
2.2.2 Pembacaan Hasil Pengukuran.
Dilihat dari alat ukur yang digunakan, pembacaan hasil pengukuran akan
sangat ditentukan oleh kebersihan alat ukur, cara penempatan sensor ukur
atau mulut ukur, posisi angka nol dan kesejajaran mulut ukur (jika
mempunyai dua mulut ukur), posisi sewaktu melakukan pengukuran dan
sebagainya.
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam mendapatkan pengukuran
yang baik adalah kemampuan dari operator atau sipengukur dalam
membaca skala dan mengerti akan tingkat ketelitian suatu alat ukur.
Dimana dengan jenis alat ukur yang sama belum tentu mempunyai tingkat
ketelitian yang sama pula.
Contoh:Pengukuran jangka sorong imperial dengan tingkat ketelitian skala utama
1/16” dan skala nonius 1/128”. Pembacaan/penunjukan ukurannya 1
3/128”
Dalam sistim matrik (milimeter), harga satu garis dalam skala nonius
adalah 0.1mm, pembacaan pada skala menunjukkan : 26 + 0,9 mm = 26,9
mm. Tanda panah menunjukkan batasan ukuran yang diharapkan.
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 40/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 38 dari 47
Skala utama 1” Skala utama 26 mm
Nonius 0 + 3/128” Nonius 0 mm
Pembacaan 1 3/128” Pembacaan 26 mm
Skala nonius pada mikrometer seharga 0,01 mm dan skala utama seharga
1mm dan 0.5 mm
Pembacaan ukuran pada mikrometer:
8.00 skala utama milimeter
0.50 skala utama setengah milimeter
0.25 tabung nonius
8.75 pembacaan ukuran
Ukuran milimeter
setengah milimeter
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 41/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 39 dari 47
Penunjukan skala
pengukuran
1 bagian =1/40” atau
0,025”
2 bagian = 1/20” atau
0,050”
3 bagian 3/40” atau 0,075”4 bagian 1/10” atau 0,100”
Mikrometer dengan sistim pengukuran imperial (inchi) dengan tingkat
ketelitian 1/1000”, di mana jarak satu garis ke garis lainnya seharga 1/1000”,
atau 0,001” pada skala nonius. dan skala utama seharga 1/10”. Dengan
pembagi skala Pembacaan ukuran
0.300 1/10”,
0.050 1/40”,
0.013 1/1000” x 13,
0.363” Pembacaan
3. APLIKASI PENGUKURAN
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 42/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 40 dari 47
Banyak cara yang dilakukan oleh juru teknik dalam melakukan proses
pengukuran semuanya itu bertujuan untuk mendapatkan hasil pengukuran
seakurat mungkin. Hal tersebut akan sangat tergantung pada jenis, bentuk,
posisi bahkan temperatur dari benda ukur ataupun alat ukur yang digunakan.
Sesuai dengan jenis-jenis pengukuran yang biasa dilaksanakan, maka alat
ukur pun ada beberapa jenis dengan cara pemakaian yang berlainan.
Berdasarkan sifatnya alat ukur ukur itu dapat dibagi:
1. Pengukuran langsung yaitu dengan menggunakan alat ukur
langsung, hasil pengukuran dapat langsung dibaca alat ukur
tersebut. Contoh; mikrometer, jangka sorong, mistar ukur, dsb.
2. Pengukuran tak langsung, yaitu pengukuran menggunakan alat
ukur tidak langsung, alat ukur jenis pembanding atau pembantu
dan standar. Hasil pengukuran diukur olah ukur langsung.
3. Pengukuran dengan kaliber batas (limit gage) yaitu pengukuran
menggunakan alat ukur batas/kaliber. Pengukuran ini tidak
menentukan ukuran suatu dimensi dengan pasti, melainkan hanya
menunjukkan apakah dimensi tersebut terletak di dalam atau di
luar daerah toleransi. Cara pengukuran seperti ini dimaksudkan
untuk mempercepat pemeriksaan atas produksi masal, dan alat
ukur yang digunakan adalah jenis kaliber GO dan NO GO gauges.
4. Pengukuran dengan cara membandingkan yaitu pengukuran
dengan cara ini tidak menentukan dimensi ataupun toberansi suatu
benda ukur secara langsung. Pengukuran dengan cara ini
menggunakan perbandingan dengan bentuk standar misalnya
untuk pengecekkan/pemeriksaan bentuk konis.
3.1 Alat Ukur Sederhana
3.1.1 Jangka Bengkok
Mengukur benda bulat dengan jangka bengkok, pastikan kaki jangkamenempel pada benda yang diukur dengan dengan tekanan sedang. Gerak-
gerakan jangka itu untuk
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 43/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 41 dari 47
“mempertimbangkan” impitahnya itu, apakah terlalu keras ataukah terlalutemah. Impitan yang baik ialah bila jangka itu dapat terlepas atau melupcur
ole
beratnya sendiri. Lakukan beulang-ulang dengan posisi yang berpindah-pindah untuk benda batang bulat.
Ketika dilakukan pengukuran, hendaknya jangka dipegang pada
bagian sendinya
Mengukur benda dengan jangka bengkok
Impitkan kedua kakinya pada benda kerja dengan tekanan sedang. Gerak-
gerakan jangka itu untuk “mempertimbangkan” impitahnya itu, apakah
terlalu keras ataukah tenlalu Iemah. Impitan yang baik ialah bila jangka itu
dapat terlepas atau meluncur oleh beratnya sendiri.
Gambar 20 : Mengukur benda bulat menggunakan jangka bengkok
Gambar 21 : Mengukur tebal benda
Jika jarak pengukuran kurang besar ketukanlah perlahan-tahan pangkal
jangka itu pada landasan dengan cara ini, kedua kakinya akan meregang.
Sebaliknya jika bukaan kaki jangka terlalu besar ketukkan bagian sisi
jangka.
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 44/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 42 dari 47
Gambar 22 : Cara menambah dan mengurangi bukaan kaki jangka bengkok
Cara mengukur dan pembacaan ukuran
Untuk mengetahui hasil pengukuran, tempatkan salah satu kaki jangka itu
pada ujung mistar baja dan kaki lainnya pada garis-garis ukuran mistar
tersebut. Adalah keliru bila kedua kaki jangka itu ditempatkan di tengah-
tengah mistar sehingga hasil pengukuran tidak tepat.
Gambar23 : Membaca hasil pengukuran jangka bengkok menggunakan mistar ukur
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 45/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 43 dari 47
3.1.2 Jangka Kaki
Pengukuran dengan jangka kaki
Bila kita mengukur benda kerja, maka kedua kaki itu kita gerak-gerakan
maju mundur. Tekanan kaki tersebut harus tepat. tidak boleh tenlalu keras
dan jangan pula terlalu lemah. Bila terlalu keras, ukuran yang dihasilkan
akan lebih besar daripada yang sebenarnya, karena waktu jangka itu
dikeluarkan dan lubang yang diukur akan mengeper/mengembang ke luar.
Mengeluarkan kaki jangka dan lubang yang diukur tidak boleh secara tegak
lurus, melainkan harus diininingkan sedikit sehingga kedua kaki itu tidak
bergesek pada benda kerja. Hal ini agar tidak merusak kaki jangka maupun
benda kerja.
Gambar 24 : Mengukur diameter lubang dengan jangka kaki
Membaca atau menentukan ukuran dengan menggunakan alat ukur lain
seperti mistar, mikrometer dan alat ukur lain dengan cara menempatkan
kaki jangka pada garis ukur atau skala yang ada pada alat ukur
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 46/56
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 47/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 45 dari 47
2. Buka mulut ukur dengan menggeser peluncur.
a. Apabila hendak mengukur tebal benda kerja, tempatkan kedua mulut
ukur (rahang bawah) di antara objek ukur dengan rapat dan tepat.
b. Apabila hendak mengukur lebar celah benda kerja, tempatkan kedua
mulut ukur (rahang atas) di antara celah benda kenja dengan rapat
dan tepat.
c. Apabila hendak mengukur kedalaman lubang bertingkat atau bagian
bertingkat, tempatkanlah lidah ukur menyentuh dengan rapat dan
tepat pada bagian yang bertingkat.
3. Penekanan hendaknya tidak tenlalu kuat.
4. Pengukuran jangan menggunakan ujung rahang, tetapi diusahakan agar
masuk ke dalam.
5. Setelah posisi pengukuran tepat, kencangkanlah baut pengikat
kemudian baca hasil pengukurann
Ukuran dalam Ukuran kedalaman
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 48/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 46 dari 47
Gambar 27 : Jangka Sorong dan Penggunaannya
3.2.2 Mikrometer
Memeriksa ketepatan Ukuran :
Sebelum mikrometer digunakan untuk pengukuran pada benda sebaiknya
periksa dahulu ketepatan ukurannya. Caranya adalah sebagai berikut:
- Rapatkan poros geser pada alasnya (untuk mikrometer 0:25 mm) atau
dengan mal/blok ukur (untuk mikrometer lebih dan 25 mm).
- Kemudian lihatlah ganis ukur pada tabung putar.
- Jika garis 0 pada tabung segaris dengan garis 0 pada tabung putar, berarti
keadaan mikrometer itu baik.
- Jika kedudukannya tidak tepat, maka hal ini harus diperbaiki dengan kunci
khusus.
Pada setiap kotak mikrometer terdapat kunci dan sebuah mal. Kuncitersebut dimasukkan ke dalam lubang kecil tabung ukur, lahu putarlah kekanan atau ke kiri sesuai dengan kedudukan yang tidak tepat tadi sehinggake dua garis yang berangka 0 tadi segaris.
Gambar 28 : Memeriksa ketepatan ukuran.
Cara memeriksa micrometer :
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 49/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 47 dari 47
Untuk mempertahankan usia pemakaian suatu alat ukur (mikrometer) ini
harus dirawat/dipelihara dengan langkah-langkah sebagai berikut
a. Bersihkan mikrometer dan kotoran.
b. Berikan pelumasan bagian-bagian yang bergeser/bergerak (terutama
ulirnya) dan bagian peraba (sensor) supaya tidak berkarat.
c. Simpanlah pada tempat yang sudah disediakan (kotak plastik / kayu)
dalam keadaan baik.
Cara memegang mikrometer yang benar
Gambar 29 : Cara memegang dan mengukur denganmenggunakan mikrometer
Satu tangan : benda kerja bebasKelingking dan jari manis tangan kanan memegang mikrometer, jari
lainnya memutar tabung putar atau racet hingga menyentuh benda ukur.
Tangan kiri memegang benda kerja. Untuk menghindari tekanan yang
berlebihan pada benda yang diukur, maka putarlah racet hingga terdengar
bunyi “klik” dua kali ( maksimal tiga kali ).
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 50/56
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 51/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 49 dari 47
Gambar 32 : Posisi pengukur tinggi terhadap benda yang
diukur/ditanda/dilukis
Menarik garis-garis sejajar dan mendatar dengan alat pengukur tinggi,
benda kerja diletakkan di atas bantalan rata dan sejajar yang diletakkan di
atas pelat datar. Tangan kiri menekan benda pekerjaan, sedangkan tangan
kanan mendorong alat pengukur tinggi yang kemudian terlukislah garis-
garis yang sejajar pada batas-batas ukuran yang telah ditentukan.
Gambar 33 : Menarik garis sejajar dan mendatar
Menarik garis sejajar saling berpotongan berpotongan tegak lurus, dalam
pelukisannya sama dengan menarik garis sejajar hanya saja kedudukan
benda kerja diatur/dirubah dari posisi mendatar ke posisi tegak atau berdiri
Gambar 34 : Menarik garis saling berpotongan
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 52/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 50 dari 47
Gb. 34: Menarik garis sejajar saling berpotongan
3. Perawatan alat ukur
Perawatan alat ukur harus selalu dilakukukan agar kepresisian alatukur terjamin.Hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
1. Selesai dipakai alat ukur harus selalu dibersihkan dengan kainyang lembut atau tissu bila perlu cuci dengan wash bensin2. Alat ukur harus selalu disetel ketitik nol
3. Sebelum disimpan alat ukur dilapisi anti karat4. Simpan alat ukur ditempat yang aman dan kondisinya tidakboleh menumpuk5. Suhu ruangan 20 ̊ C
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 53/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 51 dari 47
BAB IVSUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia
PelatihPelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalahuntuk :a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalamtahap belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untukmenjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahanlain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan.
PenilaiPenilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian ditempat kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan
proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaikidan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja/sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumberdukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajardengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalammembangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapatmeningkatkan pengalaman belajar Anda.
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 54/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 52 dari 47
Sumber-sumber Perpustakaan
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung prosespembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman
Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :1. Buku referensi (text book)2. Lembar kerja3. Diagram-diagram, gambar4. Contoh tugas kerja
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untukmembantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatuunit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaansumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, denganmengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lainyang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikandalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :
Judul: Pengkuran (Modul)Pengarang: Drs. SulipanPenerbit: Technical Education Development
Centre Tahun Terbit:
1998
Judul: Pengenalan Alat-Alat Ukur Pengarang: Drs. Suha MadsuhaPenerbit: Technical Education Development
Centre
Tahun Terbit 1998
Judul: Petunjuk Kerja Bangku IPengarang: Abo Soedjana, R. Suasdi K Penerbit: PT. Rora Karya
Tahun Terbit 1978
Judul: Dasar pengukuran
Pengarang:
Penerbit:BSDC
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 55/56
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 53 dari 47
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI
http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 56/56