Post on 13-Aug-2015
Letak Sungsang
BAB I
PENDAHULUAN
Letak sungsang merupakan keadaan dimana bokong janin atau kaki berada di
bagian bawah kavum uteri (rongga rahim). Ulasan berikut tentang patofisologi,
etiologi atau penyebab, bagaimana mendiagnosis atau mengetahui apakah janin letak
sungsang atau tidak, dan bagaimana penanganan bila seseorang akan melahirkan bayi
dengan letak sungsang. Untuk ibu hamil dan rekan-rekan yang bergerak dibidang
medis ataupun kehamilan ulasan ini sangat perlu diketahui. Sebagian besar selama
kehamilan, fetus (janin) yang sedang berkembang sangat bebas untuk bergerak di
dalam uterus (rahim). Antara umur kehamilan 32-36 minggu, fetus bertambah besar
sehingga pergerakannya terbatas. Sangat sulit bagi fetus untuk turn over, jadi apapun
posisi yang dicapai pada saat ini biasanya sama dengan posisi saat persalinan akan
dimulai.
Letak sungsang terjadi dalam 3-4% dari persalinan yang ada. Terjadinya letak
sungsang berkurang dengan bertambahnya umur kehamilan. Letak sungsang terjadi
pada 25% dari persalinan yang terjadi sebelum umur kehamilan 28 minggu, terjadi
pada 7% persalinan yang terjadi pada minggu ke 32 dan terjadi pada 1-3% persalinan
yang terjadi pada kehamilan aterm. Faktor-faktor lain yang memegang peranan dalam
terjadinya letak sungsang diantaranya adalah multiparitas, kehamilan kembar,
hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa, panggul sempit, dan kadang-kadang letak
sungsang disebabkan oleh kelainan uterus dan kelainan bentuk uterus.
Baik ibu maupun janin dengan letak sungsang memiliki risiko yang lebih besar
dibandingkan dengan letak kepala. Manipulasi secara manual dalam jalan lahir akan
memperbesar risiko infeksi pada ibu. dini bisa dilakukan.
1KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi(1)
Letak sungsang adalah letak membujur dari janin dimana bagian terdepan ialah
bokong atau kaki.
Klasifikasi(1)
Pada umumnya letak sungsang diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Letak bokong, dimana hanya bokong yang berada waktu pemeriksaan dalam.
2. Letak bokong kaki, dibagi atas :
a. Letak bokong kaki sempurna, dimana kedua kaki teraba disamping
bokong pada waktu pemeriksaan dalam.
b. Letak bokong kaki tidak sempurna, dimana hanya satu kaki teraba
disamping bokong sewaktu pemeriksaan dalam.
3. Letak kaki, dibagi atas :
a. Letak kaki sempurna, dimana kedua kaki teraba waktu pemeriksaan
dalam.
b. Letak kaki tidak sempurna, dimana hanya satu kaki teraba waktu
pemeriksaan dalam.
4. Letak lutut, dibagi atas :
a. Letak lutut sempurna, dimana kedua lutut teraba waktu pemeriksaan
dalam.
2KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
b. Letak lutut tidak sempurna, dimana hanya salah satu lutut yang teraba
pada waktu pemeriksaan dalam.
Etiologi
1. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada
panggul sempit,hidrosepalus,anensefali,plasenta previa,tumor-tumor pelvis dan
lain-lain.
2. Janin mudah bergerak, seperti pada hidramnion, multipara,janin kecil
(premature)
3. Gemeli (kehamilan ganda)
4. Kelainan uterus , seperti uterus arkuatus ,bikornis,mioma uteri.
5. Janin sudah lama mati.
6. Sebab yang tidak diketahui
Insidens(1)
Insidens letak sungsang adalah sebanyak dua setengah sampai tiga persen
dimana 75% adalah complete breech presentation dan 25% adalah incomplete breech
3KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
presentation. Di RSU Dr. Pirngadi Medan insidens sebesar 4,4% dan di RS. Hasan
Sadikin Bandung sebesar 4,6%.
Faktor Predisposisi(1,2,3)
Umumnya penyebab letak sungsang belum jelas, tetapi ada beberapa faktor
predisposisi antara lain :
1. Kelainan dari pihak ibu.
a. Kelainan dari uterus
Tumor-tumor dari uterus yang mendesak uterus.
Kelanan bawaan uterus, seperti uterus arcuatus dapat merubah
letak janin.
b. Kelainan panggul
Pintu atas panggul yang terlampau luas atau terlampau sempit dapat
mengganggu fiksasi dari kepala janin.
c. Kelainan dari jumlah air ketuban
Hidramnion menyebabkan terlampau bebasnya pergerakan janin dalam
uterus sehingga fiksasi kepala terganggu dan pada oligo hidramnion
gerakan janin terbatas sehingga versi spontan dari janin.
d. Kelainan implantasi plasenta
Misalnya plasenta previa menghalangi turunnya kepala ke pintu atas
panggul.
2. Kelainan dari pihak bayi
a. Bayi premature
Pada bayi premature, ukuran kepala masih kecil sehingga fiksasi kepala
tidak sempurna.
4KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
b. Kehamilan ganda
Umumnya pada kehamilan kembar janin menyesuaikan dirinya dalam
rahim.
c. Bayi mati.
Letak sungsang terjadai pada keadaan ini oleh karena gerakan janin
tidak ada lagi.
d. Bayi dengan kelainan bawaan
Kelainan bawaan pada kepala bayi dapat mengganggu fiksasi dari
kepala bayi, misalnya hirosefalus, anensefalus, mikrosefalus.
Diagnosis(1,2,3,4,5)
Diagnosis letak sungsang ditegakkan dengan pemeriksaan luar dan
pemeriksaan penunjang seperti USG yang hanya dilakukan apabila dengan
pemerisaan fisik menemui kesulitan (pasien gemuk, perut tegang, hidramnion, dll)
Ibu hamil dengan letak sungsang selalu mengemukakan gerakan janin yang
dirasakan pada perut bagian bawah pusat dan adanya keluhan penekanan pada ulu hati
oleh kepala janin yang diraba di bagian fundus.
Inspeksi :
Umumnya secara inspeksi tidak dijumpai tanda yang spesifik. Bentuk rahim
terkadang kelihatan dengan bentuk cekungan yang melintang di fundus.
Palpasi :
Cara palpasi yang dipakai adalah dengan cara Leopold. Pada Leopold I teraba
suatu benda yang keras dan bulat serta mudah digerakkan (balotement) pada fundus
5KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
uteri. Kepala biasanya terletak didaerah hipokondrium disebabkan fleksi tulang
punggung, kadang-kadang kepala teraba didaerah epigastrium. Jika air ketuban sedikit
dan posisi dorso posterior kepala manjadi fleksi dan tidak mudah bergerak sehingga
balotenent sukar ditemui, juga jika air ketuban berlebihan, sukar untuk meraba kepala.
Auskultasi :
Bunyi jantung janin umumnya dapat didengar dengan baik diatas pusat, tetapi
jika ekstensi dan bokong telah masuk pintu atas panggul maka bunyi jantung janin
cenderung terdengar lebih rendah disekitar pusat.
Pemeriksaan dalam
Sebelum inpartu, sedikit yang dapat diperoleh dari pemeriksaan dalam
terhadap presentasi dan posisi janin. Bila telah inpartu pemeriksaan dalam diperlukan
untuk menentukan jenis dan posisi letak sungsang. Pada bokong dapat teraba kedua
tuber ischii, sacrum dengan processus spinosusnya dan anus.
Ultrasonografi
Ultrasonografi dipergunakan untuk menentukan lokasi kepala janin dan untuk
mengukur diameter biparietal kepala janin.
6KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
Penatalaksanaan(1,2,3,4,5)
Penanganan letak sungsang dapat dibagi dua,yaitu :
1. Penanganan pada masa hamil
a. Knee Chest Position
Greenhill menyatakan bahwa versi spontan adalah yang diharapkan
setelah melakukan Knee Chest Position (KCP) ini. Dilakukan 2-3 kali
sehari selama 10-15 menit. Dimana diharapkan bokong janin yang
telah turun akan bebas kembali sehingga terjadi versi spontan.
Usia kehamilan yang dianjurkan untuk KCP adalah usia kehamilan 30-
32 minggu. Kalau 1 minggu tidak berhasil berarti versi luar juga sia-
sia.
b. Versi luar
7KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
Versi luar sebaiknya dilakukan pada kehamilan diatas 32 minggu : 32-
34 minggu pada primigravida dan 34-36 minggu pada multigravida.
Syarat-syarat versi luar :
Bagian terbawah belum memasuki pintu atas panggul
Dinding perut tidak tebal untuk dapat dilakukan palpasi yang
tepat
Uterus dan dinding perut tidak mudah terangsang
Jumlah air ketuban harus cukup sehingga mudah menggerakkan
janin
2. Penanganan pada masa persalinan
Secara garis besarnya ada dua cara persalinan letak sungsang, yaitu :
Pervaginam
Perabdominal (seksio sesaria)
Pervaginam :
Dilakukan bila ukuran panggul normal, taksiran berat badan janin (TBJ)
normal, tidak ada gawat janin dan dipimpin oleh seorang obstetrikus yang
berpengalaman.
Persalinan pervaginam dibagi atas :
1. Persalinan spontan
Yang dimaksud dengan persalinan spontan adalah lahirnya janin seluruhnya
dengan tenaga ibu tanpa bantuan penolong. Penolong hanya memegang anak
agar tidak jatuh.
2. Ekstraksi parsialis (Manual Aid)
8KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
Yang dimaksud dengan ekstraksi parsialis adalah lahirnya anak secara
spontan sampai batas umbilkus (pasif). Kemudian anak dilahirkan dengan
pertolongan aktif.
Pada fase pasif, kita harus menunggu dengan sabar sampai lahirnya
bokong. Karena melahirkan bokong dengan paksaan dapat menyebabkan
kesulitan dalam persalinan oleh karena pembukaan belum tentu lengkap,
terutama pada janin premature atau tangan dapat menjungkit.
Melahirkan bahu ada beberapa cara, yaitu :
Muller
Deventer
Lovset
Sedangkan melahirkan kepala dengan cara :
Mauriceau
De Sono
Wigand – Martin – Winkel
Naujoks
Ekstraksi dengan forceps
3. Ekstraksi Vakum
Dilakukan dimana seluruh badan anak masih berada didalam jalan
lahir. Hampir seluruh ahli kebidanan menyetujui bahwa tindakan ini hanya
dilakukan bila ada indikasi mendadak. Misalnya indikasi untuk anak adalah
gawat janin.
Sedangkan indikasi untuk ibu adalah penyakit-penyakit ibu yang tidak
boleh mengedan pada vitium cordis. Mortalitas anak dengan tindakan ini
9KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
sangat tinggi, oleh karena itu semua ahli sependapat untuk melakukan seksio
sesaria daripada melakukan eksternal totalis.
Penanganan letak sungsang perabdominal, jika skor Zatuchni Andros
rendah (kurang atau sama dengan empat), sebaiknya dilakukan seksio sesaria.
Tabel Skor Zatuchni Andros
Perihal 0 1 2
Paritas PG MG
Usia Kehamilan ≥ 39 38 ≤ 37
TBJ 3630 3629-3176 ≤ 3176
Riwayat LS - 1 x ≥ 2 x
Turunnya - 3 - 2 -1 / lebih rendah
Dilatasi ≤ 2 3 ≥ 4
Skor : ≥ 4 SC
Persalinan letak sungsang sebaiknya dilakukan Sectio Caesariap pada keadaan
berikut :
Panggul sempit
Taksiran berat janin diatas 3500 gram pada primigravida dan 4000
gram pada multigravida
Bebas seksio sesaria / miomektomi
Kontraksi uterus yang disfungsi
Letak kaki
Terjadi kematian perinatal pada anak sebelumnya
10KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
Presentasi bokong, bayi tampak sehat tetapi premature dengan usia
kehamilan 26 minggu atau lebih dan sudah dalam proses persalinan
aktif atau bayi harus segera dilahirkan.
Hiperekstensi kepala, bila terjadi sebelum anak lahir, maka duramater
dan ligamen posterior dari sumsum tulang belakang. Diagnosis hanya
dapat ditentukan dengan foto abdomen.
Prognosis(1,2,3,4,5)
Risiko persalinan pervaginam letak sungsang lebih tinggi dibandingkan
dengan persalinan letak belakang kepala, risiko tersebut antara lain :
1. Bagi ibu
Bahaya yang mengancam ruptur uteri, baik spontan atau sewaktu versi dan
ekstraksi. Partus lama, ketuban pecah dini dengan demikian mudah terjadi
infeksi intrapartum.
2. Bagi janin
Angka kematian tinggi 25 – 40% yang dapat disebabkan oleh :
- Prolapsus funiculi
- Trauma partus
- Hipoksia karena kontraksi uterus terus menerus
- Ketuban pecah dini.
11KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
KESIMPULAN
Kehamilan sungsang Atau posisi sungsang adalah posisi dimana bayi di dalam
rahim berada dengan kepala di atas sehingga pada saat persalinan normal, pantat atau
kaki si bayi yang akan keluar terlebih dahulu dibandingkan dengan kepala pada posisi
normal. Kehamilan sungsang didiagnosis melalui bantuan ultrasonografi
(USG).Kehamilan sungsang dapat disebabkan oleh banyak hal antara lain kelahiran
kembar, cairan amniotik yang berlebihan,hidrosefalus,anencefaly, ari-ari yang pendek
dan kelainan rahim.Sekitar 3-4% bayi berada dalam posisi ini ketika lahir. Dalam
persalinan prematur, kemungkinan bayi berada dalam posisi sungsang lebih
tinggi.Pada umur kehamilan 28 minggu, kemungkinan bayi berada dalam posisi
sungsang adalah 25%. Angka tersebut akan turun seiring dengan umur kehamilan
mendekati 40 minggu.Karena risiko persalinan normal pada bayi dengan posisi
sungsang lebih tinggi dibandingkan bayi dengan posisi normal, maka umumnya
persalinan akan dilakukan dengan bedah caesar.
12KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
Daftar Pustaka
1. Mochtar R. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Edisi II. Penerbit buku
kedokteran EGC. Jakarta 1998
2. Cunningham SG. Distosia Karena Kelainan Presentasi. Obstetri Williams.
Edisi 18. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1995
3. Wiknjosastro H. Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 1997
4. Saifuddin AB. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.2002
13KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
FOLLOW UP
STATUS PASIEN
Anamnesis Pribadi
Pasien Suami
- Nama : Maisarah Lubis Heri Rusniadi
- Umur : 22 tahun 25 tahun
- Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta
- Agama : Islam Islam
- Suku : Batak Jawa
- Pendidikan : SMA SMA
- Alamat : Jl. Flamboyan Lk III Kebun lada
- Tanggal masuk : 08 Oktober 2012 (Pukul 20.05 WIB)
- Ruangan : Sirih
- No. Rekam Medik : 07.24.51
Anamnesa Penyakit
Keluhan utama : Ketuban telah merembes
Telaah : Os datang ke Rumah Sakit Djoelham dengan keluhan ingin bersalin
dan ketuban telah merembes . Hal ini dialami os ± 1 hari. Sebelumnya os ada
periksa urin hasilnya positif.14
KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
Riwayat menstruasi sebelumnya :
- Menarche : 14 tahun
- Siklus : teratur , 28hari
- Banyaknya : normal ( 2-3x ganti pembalut )
- Lamanya : 6-7 hari
- HPHT : 18-01-2012
- TTP : 25-10-2012
Riwayat penggunaan KB : (-)
RPT : (-)
RPO : (-)
Gravida: 1 Partus: 0 Abortus: 0
Status Present
1. Keadaan umum
- Sensorium : compos mentis
- Tekanan darah : 110/70 mmhg
- Heart rate : 83x/i
- Respiratory rate : 24x/i
- Temp : 36 oC
2. Keadaan penyakit
- Anemia : (-)
- Cyanosis : (-)
- Dypsnoe : (-)
- Ikterus : (-)
- Edema : (-)
15KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
Status Lokalisata
1. Kepala
- Mata : Konjungtiva palpebra inferior (-/-)
- Telinga : Tidak ada kelainan
- Hidung : Tidak ada kelainan
- Leher : Pembesaran KGB (-)
2. Thoraks
- Inspeksi : Simetris fusi formis
- Palpasi : Stemp fremitus ka=ki
- Perkusi : Sonor dikedua lapangan paru
- auskultasi : ~Suara pernafasan vesikuler,suara tambahan (-)
3. Abdomen
- Inspeksi : Perut simetris
- Palpasi : ~l1: tfu 3 jari di bawah Procesus Xyphoideus (33cm)
~ l2: Punggung kanan
~ l3: Letak bokong
~ l4: Belum masuk PAP
- Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Auskultasi : Peristaltik (+) , Djj (+) 162x/i
4. Extremitas
- Superior : Sianosis (-), ikterus (-)
- Inferior : Sianosis (-), edema (-), ikterus (-)
Status Ginekologi
- Abdomen : ~ l1: tfu 3 jari di bawah Procesus Xyphoideus (33cm)
~ l2: Punggung kanan
~ l3: Letak bokong
~ l4: Belum masuk PAP
- Genitalia
16KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
Inspeksi : Perdarahan (-),Massa (-),Edema (-),lesi (-),air ketuban
merembes(+)
- Genitalia interna
VT : pembukaan I , ketuban merembes, Hodge I = 4/5
Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah rutin
- HB : 10,0 L g/dl
- Leukosit : 9,4 x 103 /ul
- Trombosit: 261 x 103 /ul
- Hematokrit: 33 x 10%
b. Urin Rutin
- Warna : kuning jernih(-)
Pemeriksaan Penunjang
USG : dilakukan pada tanggal 17 september 1012
- Janin tunggal ,Letak sungsang, FHM (+), gerak (+), plasenta fundal, air
ketuban cukup.
- Kesan : Hamil (35 minggu LS+AH)
Resume
Anamnesa Penyakit
Keluhan utama : Ketuban telah merembes
Status Ginekologi
- Abdomen : ~ l1: Tfu 3 jari di bawah Procesus Xyphoideus (33cm)
~ l2: Punggung kanan
~ l3: Letak bokong
~ l4: Belum masuk PAP
- Genitalia interna
VT : pembukaan I , ketuban merembes, Hodge I = 4/5
Pemeriksaan Laboratorium
17KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
a. Darah rutin
- HB : 10,0 L g/dl
- Leukosit : 9,4 x 103 /ul
- Trombosit: 261 x 103 /ul
- Hematokrit: 33 x 10%
b. Urin Rutin
- Warna : kuning jernih
Pemeriksaan Penunjang
USG : dilakukan pada tanggal 17 september 1012
- Janin tunggal ,Letak sungsang, FHM (+), gerak (+), plasenta fundal, air
ketuban cukup.
- Kesan : Hamil (35 minggu LS+AH)
Differential Diagnosis
1. Letak sungsang
2. Letak lintang.
3. Kelainan bentuk dan besar janin.
Diagnosa Sementara :
PG + KDR (39-41)+LS+AH+JT
Terapi :
- Bed rest
- IVFD RL Fls 20 gtt/i
- inj cefotaxime 1gr/12jam (skin test)
- Chateter
18KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
FOLLOW UP
Post SC Hari ke 1 2 3
Tanggal 09 Oktober 2012 10 Oktober 2012 11 Oktober 2012
Tekanan darah 120/70 mmHg 110/80 mmHg 110/70 mmHg
Frekuensi nadi 72 x/menit 84 x/menit 80 x/menit
Suhu 37 oC 36,5 oC 36,5 oC
Frekuwensi pernafasan 22x/menit 20 x/menit 24 x/menit
Cor Normal Normal Normal
Pulmo Normal Normal Normal
Mammae Normal Normal Normal
Asi Belum ada Belum ada Ada
Luka Episiotomi - - -
Luka operasi Basah Basah Kering
Flatus Tidak ada Ada Ada
Urin/4 jam Cukup Cukup Cukup
Peristaltik Lemah Kuat Kuat
Fundus uteri (jari dibawah pusat)
3 3 3
Diet MB MB MB
19KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Letak Sungsang
Teraphy 1. Puasa sampai peristaltik (+)
2. IVFD RL 20 gtt/i3. Inj. Cefotaxim 1
gr/6 jam4. Inj. Gentamicin 80
mg/8 jam5. Inj. kalnex 1amp/8
jam6. Inj Alinamin F 1
amp/8 jam7. Inj ketorolac 1 amp/8
jam
1. IVFD RL 20 gtt/i2. Inj. Cefotaxim 1 gr/6
jam3. Inj. Gentamicin 80
mg/8 jam4. Inj. kalnex 1amp/8
jam5. Inj Alinamin F 1
amp/8 jamInj ketorolac 1 amp/8 jam
1. Ciprofloxacin 3 x 12. Metronidazol 3 x 13. As. mefenamat 3 x 14.Vitferon 1 x1
Keterangan Hb Post SC 10,9 gr/dl PBJ
20KKS Obstetri dan GinekologiRSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI