Post on 29-Dec-2015
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Senin, 2 Desember 2013Teknik Pengolahan Pangan Nabati PJ Dosen : Mrr. Lukkie Trianawati, M.Si.
Asisten : Dwi Risa Pusti, A.Md.
PEMBUATAN SUSU KEDELAI DAN TAHU
Kelompok 7 / A P2
Juni Goklas S J3E112100
Alfian Dwi Nugroho J3E112115
Firdha Nurul Haq J3E112088
Nur Alawiyah J3E112073
SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara tropis memiliki potensi besar untuk menghasilkan
kedelai. Dengan mayoritas penduduk yang bercocok tanam, Indonesia seharusnya
mampu mengelola dan mengolah kacang kedelai yang ada. Salah satu hasil
pertanian ini memiliki nilai gizi yang tinggi. Selain itu, proses pengolahannya
termasuk sederhana. Peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa
digunakan di ruah tangga.
Banyak produk makanan yang dibuat dari bahan baku kedelai seperti tahu dan
susu kedelai. Ekstrak kedelai memiliki kandungan vitamin juga kandungan gizi
lain yang sangat diperlukan oleh tubuh. Selain itu, susu kedelai juga memiliki
kadar lemak yang rendah sehingga aman dikonsumsi untuk orang yang sedang
melakukan diet. Selain rendah lemak, susu kedelai juga dapat menjadi alternatif
bagi penderita laktose intolerans. Selain susu kedelai, produk lain yang berbahan
baku kedelai adalah tahu. Tahu telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia
sebagai bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi, namun harganya cukup
rendah sehingga mampu dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat.
1.2 Tujuan
Dapat mengetahu proses pembuatan dan mengetahui fungsi-fungsi bahan atau
zat yang digunakan untuk membuatnya.
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat:
1. Neraca
2. Blender
3. Kain saring
4. Kompor
5. Panci
6. Gelas ukur
7. Sedet kayu
8. Pencetak tahu
9. Cobek
Bahan:
1. Kacang kedelai
2. Air
3. Garam
4. Perasa cokelat, strawberi dan vanila
5. Gula
6. Koagulan
2.2 Prosedur Kerja
Kacang kedelai
Direndam 8-12 jam
Kulit ari dikupas
Digiling dengan air panas
Direbus ¼ suhu 900C
Bubur kedelai
Disaring
Susu Kedelai
Penggumpalan
Pateurisasi(T=650C, 30’)
Hot Filling
Pengemasan
Pendinginan
Tahu
Penggumpalan
Diistirahatkan
Dicetak
Pemotongan
Perebusan +garam
Perebusan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 3.1.1 Rataan Uji Hedonik Tahu
Parameter Kode Rataan
Rasa131 3,6313 3,7
Aroma131 3,7313 3,7
Tekstur131 3,7313 3,4
keterangan:131 :kelompok 2 dan 4 313: kelompok 4 dan 6
Tabel 3.1.2 Rataan Uji Hedonik Susu Kedelai
Parameter Kode Rataan
Rasa121 3,4212 3,2
Aroma121 2,8212 3
Kekentalan121 3,1212 3,3
keterangan:121: kelompok 1 dan 3212: kelompok 5 dan 7
3.2 Pembahasan
3.2.1 Susu Kedelai
Susu kedelai merupakan salah satu minuman yang dibuat dari olahan
kacang kedelai. Kacang kedelai merupakan produk pangan nabati yang sangat penting
peranannya dalam kehidupan. Kedelai mengandung protein 35% bahkan pada
varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40% - 43%. Dibandingkan dengan beras,
jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai
mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein
susu skim kering. Kedelai dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk produk
diantaranya susu kedelai. Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi,
terutama karena kandungan proteinnya. Selaitu susu kedelai juga mengandung
lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B
kompleks (kecuali B12), dan air. Selain memiliki manfaat gizi yang sangat besar.
Susu kedelai juga sangat mudah dalam proses pembuatannya. Susu kedelai juga
dikenal sebagai minuman kesehatan, karena tidak mengandung kolesterol
melainkan kandungan phytokimia, yaitu suatu senyawa dalam bahan pangan yang
memunyai khasiat menyehatkan. Kelebihan dari susu kedelai adalah ketiadaan laktosa,
sehingga susu ini cocok untuk dikonsumsi penderita intoleransi laktosa, yaitu
seseorang yang tidak memunyai enzim laktase dalam tubuhnya. Orang tanpa
ensim laktase tidak dapat mencerna makanan yang berlemak.
Bahan Dasar Pembuatan Susu Kedelai
Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan susu kedelai adalah
kedelai, air, gula, garam,essence dan CMC.
Kedelai
Kedelai merupakan bahan utama dalam pembuatan susu kedelai. Kacang
kedelai merupakan sumber protein tercerna yang sangat baik. Meskipun
kandungan vitamin (vitamin A, E, K dan beberapa jenis vitamin B) dan mineral
(K, Fe, Zn dan P) di dalamnya tinggi, tetapi kedelai rendah dalam kandungan
asam lemak jenuh. Sekitar 60 % kandungan asam lemak tidak jenuh kacang
kedelai terdiri atas asam linoleat dan linolenat, yang keduanya diketahui
membantu kesehatan jantung. Kacang kedelai tidak mengandung kolesterol.
Makanan dari kedelai juga bebas laktosa, yang sangat cocok bagi konsumen yang
menderita lactose intolerant. Ditinjau dari segi mutu, protein kedelai adalah yang
paling baik mutu gizinya yaitu hampir setara dengan protein daging. Diantara
jenis kacang-kacangan, kedelai merupakan sumber protein paling baik karena
mempunyai susunan asam aminoesensial paling lengkap.
Air
Pada proses pembuatan susu kedelai, air berperan dalam proses
perendaman, pencucian, penggilingan, dan pemasakan. Pada proses perendaman
dilakukan dengan menggunakan air untuk mempermudah proses pengupasan
kacang kedelai. Selain itu, perendaman juga dapat membantu mengurangi jumlah
zat antigizi (antitripsin) yang dapat mengurangi daya cerna protein pada produk
susukedelai. Pada proses penggilingan digunakan air untuk mendapat
kankekentalan bubur yang diinginkan serta paat pendidihan, perlu ditambahkan
air pada bubur kedelai untuk mempermudah proses pemasakan karena sifat bubur
kedelai yang masih kental.
Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan
komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk
kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan
keadaan makanan atau minuman. Fungsi gula dalam pembuatan susu kedelai adalah
sebagai bahan pemanis, penambah rasa,dan pengawet alami.
Garam
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion
positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral
(tanpa bermuatan). Penambahan garam pada tahu menyebabkan susu kedelai
menjadi makin awet dan mempunyai rasa yang lebih lezat dan untuk memperkuat
aroma dari susu kedelai.
CMC
Penstabil digunakan untuk menstabilkan (menghindari terjadinya
pemisahan antara padatan dan cairan) atau mengentalkan hasil olahan. Beberapa
bahan penstabil yang digunakan adalah gelatin, agar-agar, CMC, dan pektin.
CMC adalah ester polimer selulosa yang larut dalam air dibuat dengan
mereaksikan Natrium Monoklorasetat dengan selulosa basa (Fardiaz, 1987).
Menurut Winarno (1997), Natrium karboxymethyl selulose merupakan turunan
selulosa yang digunakan secara luas oleh industri makanan adalah garam Na
karboxyl methyl selulosa murni kemudian ditambahkan Na kloroasetat untuk
mendapatkan tekstur yang baik. Selain itu juga digunakan untuk mencegah
terjadinya retrogradasi dan sineresis pada bahan makanan.
Total padatan terlarut susu kedelai menggunakan refraktometer adalah 5o
Brix, hasil ini berbeda dengan kriteria standar yaitu 6-8o Brix. Sehingga
diperlukan CMC sebagai pengental untuk total padatan terlarut dari susu kedelai.
Essence
Essence merupakan Bahan Tambahan Pangan yang berfungsi untuk
menambah cita rasa dan aroma pada susu kedelai. Essence yang digunakan dalam
pembuatan susu kedelai ini adalah essence strawberry, coklat, dan mocca.
Proses pembuatan susu kedelai
Susu kacang kedelai adalah semacam minuman yang dibuat daripada
kacang kuning, mendapat namanya karena minuman ini berwarna putih
kekuningan mirip dengan susu. Susu kacang memiliki komposisi yang mirip
dengan susu: 3,5% protein, 2% lemak, serta 2,9% karbohidrat. Susu kacang
dipercaya memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan, diantaranya sebagai
Antioksidan. Kedelai mengandung senyawa yang disebut isoflavon, dimana
bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Senyawa ini bertanggung jawab untuk
memperbaiki sel dan mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh polusi, sinar
matahari dan proses tubuh yang normal. Mengurangi resiko penyakit jantung
Protein dan isoflavon hadir dalam kedelai, membantu dalam mengurangi
kolesterol LDL (kolesterol "jahat") serta penurunan kemungkinan pembekuan
darah. Hal ini pada gilirannya, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Penelitian menunjukkan, konsumsi susu yang mengandung 25 gram protein
kedelai selama sembilan minggu mengakibatkan penurunan 5% kolesterol LDL
rata-rata. Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama karena
kandungan proteinnya. Selaitu susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat,
kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B kompleks (kecuali B12),dan
air.Susu kedelai memiliki sumber protein yang mempunyai susunan asam amino
yang mendekati susunan asam amino susu sapi, sehingga dapat digunakansebagai pengganti
susu sapi bagi mereka yang tidak toleran terhadap susu sapi.
Untuk membuat susu kedelai dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu
pencucian, perendaman, penggilingan, penyaringan, pemanasan, pengemasan,
pasteurisasi dan pendinginan. Langkah pertama dicuci dengan air mengalir hingga
bersih. Angkat kedelai dan rendam dengan air bersih sekitar 10-12 jam agar
kedelai melunak dan agar kulit arinya mudah terkelupas. Setelah itu cuci kembali
kedelai dengan air bersih sambil diremas-remas agar kulit ari terkelupas. Jika
sudah selesai kedelai bisa diblender, saat memblender bisa diberi air secukupnya.
Setelah kedelai halus, maka campurlah dengan air mendidih secukupnya dan
saring menggunakan saringan atau kain bersih untuk memisahkan ampas. Susu
kedelai anda sudah jadi, namun masih harus direbus lagi hingga benar-benar
mendidih. Tujuanya adalah untuk mensterilkannya dari mikroba, bakteri dan juga
menghilangkan bau dari kedelai. Setelah itu tambahkan gula dan sedikit garam
sesuai dengan selera.
Uji Hedonik Susu Kedelai
Uji hedonik merupakan salah satu jenis uji penerimaan atau dalam
bahasaInggrisnya disebut
acceptance test atau preference test. Pada praktikum ini, dilakukan pengujian
hedonik terhadap aroma, rasa,dan kekentalan susu kedelai. Panelis disediakan
sampel susu kedelai rasa original yang telah dibuat oleh semua kelompok. Panelis
disediakan dua contoh uji susu kedelai dengan kode berbeda yaitu kode 121 (kelompok 1 dan
3) dan 212 (kelompok 5 dan 7).
Uji Hedonik Aroma Susu Kedelai
Aroma atau bau suatu makanan menentukan kelezatan makanantersebut.
Penilaian aroma suatu makanan tidak terlepas dari fungsi indera pembau. Menurut
Winarno (1997), bau yang diterima oleh hidung dan otak umumnya merupakan
campuran empat bau utama, yaitu harum, asam,tengik, dan hangus.
Pada praktikum ini, dilakukan pengujian uji hedonik terhadap aroma
kedua produk susu kedelai, yaitu susu kedelai kode 121 (kelompok 1 dan 3) dan
212 (kelompok 5 dan 7). Panelis diminta untuk mencium aroma kedua susu
kedelai tersebut lalu memberikan penilaian berupa “suka” atau “tidak suka”
terhadap aroma ketiga susu kedelai tersebut pada kolom respon form uji. Adapun
skala hedonik atau skala numerik yang diberikan, yaitu sangat suka [5], suka
[4],biasa [3], tidak suka [2], dan sangat tidak suka [1].
Pada hasil rekapitulasi data diperoleh hasil pada susu kedelai 121
mendapat rataan 2,8 dan susu kedelai 212 mendapat rataan 3,0. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa panelis lebih menyukai aroma dari susu kedelai 212, hal
tersebut terbukti dengan didapatkanya rataan 3,0.
Uji Hedonik Rasa Susu Kedelai
Rasa pada makanan atau minuman merupakan faktor kedua
yangmempengaruhi cita rasa setelah penampilan makanan atau minuman
itusendiri. Rasa merupakan tanggapan atas adanya rangsangan kimiawi yang rasa pada
makanan atau minuman merupakan faktor kedua yangmempengaruhi cita rasa
setelah penampilan makanan atau minuman itu sendiri. Rasa meruapakan tanggapan
atas adanya rangsangan kimiawi yang sampai di indera pengecap lidah, khususnya
jenis rasa dasar manis, asin,asam dan pahit.
Pada praktikum ini, dilakukan pengujian uji hedonik terhadap aroma
kedua produk susu kedelai, yaitu susu kedelai kode 121 (kelompok 1 dan 3) dan
212 (kelompok 5 dan 7). Panelis diminta untuk mencicipi rasa kedua susu kedelai
tersebut lalu memberikan penilaian berupa “suka” atau “tidak suka” terhadap
aroma ketiga susu kedelai tersebut pada kolom respon form uji. Adapun skala
hedonik atau skala numerik yang diberikan, yaitu sangat suka [5], suka [4],biasa
[3], tidak suka [2], dan sangat tidak suka [1].
Pada hasil rekapitulasi data diperoleh hasil pada susu kedelai 121
mendapat rataan 3,4 dan susu kedelai 212 mendapat rataan 3,2. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa panelis lebih menyukai rasa dari susu kedelai 121, hal
tersebut terbukti dengan didapatkanya rataan 3,4.
Uji Hedonik Kekentalan Susu Kedelai
Kekentalan atau viskositas merupakan peristiwa gesekan antara satu
bagian dan bagian yang lain dalam fluida. Pada praktikum ini,dilakukan pengujian
uji hedonik terhadap kekentalan kedua produk susu kedelai.
Pada praktikum ini, dilakukan pengujian uji hedonik terhadap aroma
kedua produk susu kedelai, yaitu susu kedelai kode 121 (kelompok 1 dan 3) dan
212 (kelompok 5 dan 7). Panelis diminta untuk mengamati kekentalan/viskositas
kedua susu kedelai tersebut lalu memberikan penilaian berupa “suka” atau “tidak
suka” terhadap aroma ketiga susu kedelai tersebut pada kolom respon form uji.
Adapun skala hedonik atau skala numerik yang diberikan, yaitu sangat suka [5],
suka [4],biasa [3], tidak suka [2], dan sangat tidak suka [1].
Pada hasil rekapitulasi data diperoleh hasil pada susu kedelai 121
mendapat rataan 3,1 dan susu kedelai 212 mendapat rataan 3,3. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kekentalan/viskositas dari susu kedelai 212 adalah
paling kental, hal tersebut terbukti dengan didapatkanya rataan 3,4.
3.2.2 Pembuatan Tahu
Selain susu kedelai, produk dari kedelai yang sering ditemukan adalah
tahu. Proses pembuatan tahu yang dilakukan masih sederhana karena skalanya
kecil. Hal pertama yang harus dilakukan adalah pencucian kedelai. Selain untuk
membersihkan kedelai, pencucian ini juga berfungsi untuk melunakkan seluler
kedelai agar mudah untuk diekstraksi. Setelah dicuci, kedelai diendapkan selama
8-12 jam, setelah itu dicuci kembali untuk menghilangkan kulit ari yang ada pada
kedelai.
Proses selanjutnya adalah penggilingan. Sebelum proses tersebut
dilakukan, disiapkan terlebih dahulu air panas. Kedelai yang sudah bersih
kemudian digiling menggunakan blender. Perbandingan air dengan kedelai yang
digunakan adalah 1:6. Setelah penggilingan selesai, kedelai yang telah halus
direbus dalam air dengan suhu 900C hingga diperoleh bubur kedelai. Tujuan
perebusan kedelai adalah untuk inaktivasi inhibitor tripsin yang terkandung dalam
kacang kedelai, mendenaturasi protein asli kedelai sehingga akan meningkatkan
nilai gizi protein tahu, mengurangi bau langu, meningkatkan umur simpan dengan
menginaktivasi bakteri, mempermudah ekstraksi protein, dan mengubah sifat
kimia protein sehingga pada waktu digumpalkan akan menghasilkan tahu yang
baik (Muchtadi 2009).
Setelah perebusan, dilakukan penyaringan menggunakan kain tipis untuk
memperoleh ekstrak kedelai. Ekstrak tersebut kemudian dikoagulasi
menggunakan koagulan asam asetat yaitu manyong. Pada proses tersebut, terjadi
pengendapan protein karena tercapainya titik isoelektrik (pH 4,5-4,7) pada protein
kedelai. Selama proses tersebut, ekstrak kedelai diistirahatkan agar diperoleh
gumpalan protein. Setelah itu, cairan dipisahkan dari gumpalan protein sebelum
dilakukan pencetakan dan pengepresan. Tujuan pengepresan adalah untuk
memudahkan pemindahan gumpalan protein ke dalam pencetak. Gumpalan
protein yang telah dipisahkan kemudian dimasukkan ke dalam cetakan yang telah
dilapisi kain, kemudian diberi beban untuk mengurangi cairan yang masih tersisa.
Setelah proses tersebut selasai, selanjutnya tahu dipotong-potong sesuai ukuran
yang diinginkan. Tahu yang telah jadi kemudian direbus kembali dalam air panas
yang telah diberi garam untuk menambah cita rasa tahu.
Uji Hedonik Tahu
Setelah tahu selesai diproses, dilakukan uji organoleptik yaitu uji hedonik
(kesukaan). Setelah diuji, hasil yang diperoleh adalah, untuk tahu dengan kode
131 memiliki rataan rasa 3,6; sedangkan tahu dengan kode 313 memiliki rataan
rasa 3,7. Untuk tahu dengan kode 131 dan 313 memiliki rataan yang sama pada
parameter aroma yaitu 3,7. Untuk parameter tekstur, tahu dengan kode 131
memiliki rataan 3,7 dan tahu dengan kode 313 memiliki rataan 3,4.
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa untuk parameter rasa, tahu dengan
kode 313 lebih disukai karena memiliki rataan yang lebih besar. Untuk parameter
aroma, tahu dengan kode 131 dan 313 memiliki aroma yang sama karena
memiliki rataan yang sama yaitu 3,7. Untuk parameter tekstur, yahu dengan kode
131 lebih disukai karena rataannya lebih besar dibandingkan dengan tahu dengan
kode 313.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, banyak faktor yang memengaruhi mutu
suatu produk pangan. Peralatan dan juga bahan-bahan dapat memengaruhi mutu
produk pangan tersebut. Berdasarkan uji yang telah dilakukan, untuk parameter
aroma dan kekentalan, yang paling disukai adalah susu kedelai buatan kelompok
lima dan tujuh, untuk parameter rasa, yang paling disukai adalah susu kedelai
buatan kelompok satu dan tiga. Sedangkan pada uji organoleptik tahu, tahu yang
memiliki rasa paling enak adalah tahu buatan kelompok empat dan enam, untuk
parameter aroma, aroma tahu yang dibuat keempat kelompok tersebut sama-sama
disukai, sedangkan untuk tekstur, tekstur tahu buatan kelompok dua dan empat
lebih disukai daripada tahu buatan kelompok empat dan enam.
4.2 Saran
Pembersihan kulit ari kacang kedelai harus dilakukan lebih cepat karena
pembersihannya manual dan memakan banyak waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Muchtadi, Deddy. 2009. Prinsip Teknologi Pangan Sumber Protein. Bandung:
Alfabeta.
Winarno, F G. 1997. Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utma.
Fardiaz. 1987. Fisiologi Fermentasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN
Tabel Rekapitulasi Uji Hedonik Tahu
No Nama panelisTahu
rasa aroma tekstur131 313 131 313 131 313
1 Abdi 4 3 3 4 3 32 Devi Siti 3 4 4 3 4 33 Devi Faradila 4 5 4 4 3 34 Muthya 2 3 3 3 2 55 Juni 5 3 4 5 3 36 Putu 4 4 4 3 4 47 Indra 3 4 2 4 5 58 Virgin 3 5 4 3 3 49 Agata 4 4 5 4 4 4
10 Kartika 3 3 5 5 5 511 Riska 2 4 3 3 3 312 Lia 4 3 2 3 3 413 Saidah 3 2 3 4 4 314 Nur Alawiyah 5 3 3 3 5 415 Alvian 4 5 5 2 4 316 Guruh 4 4 4 5 3 317 Faisah 4 3 3 4 5 418 Fery 3 4 4 3 4 319 Susi 2 3 5 4 5 220 Dedy 3 4 3 4 3 321 Nigita 4 5 4 3 3 422 Firda 4 2 4 5 4 223 Sari 3 3 3 3 3 324 Elisa 5 5 3 4 4 425 Desti 5 4 4 4 4 326 Imas 3 3 5 5 3 227 Nety 4 4 4 2 3 328 Admira 3 5 4 4 5 329 Kiki 3 3 4 3 2 4
jumlah 103 107 108 106 106 99rata-rata 3,6 3,7 3,7 3,7 3,7 3,4
Tabel Rekapitulasi Uji Hedonik Susu Kedelai
No nama panelissusu kedelai
rasa aroma kekentalan121 212 121 212 121 212
1 Abdi 4 3 2 3 3 42 Devi Siti 2 3 2 3 4 53 Devi Faradila 3 2 1 3 3 44 Muthya 4 3 3 3 4 35 Juni 1 1 1 1 1 16 Putu 5 2 2 2 2 37 Indra 2 4 3 3 3 38 Virgin 4 5 2 3 4 49 Agata 3 3 3 3 3 510 Kartika 5 2 4 2 2 411 Riska 3 4 5 3 3 212 Lia 4 5 3 3 3 413 Saidah 5 3 2 4 4 214 Nur Alawiyah 3 3 3 4 2 415 Alvian 2 4 4 3 2 316 Guruh 4 4 3 4 4 317 Faisah 5 2 3 5 5 418 Fery 4 3 4 4 4 319 Susi 3 4 2 3 3 220 Dedy 3 3 3 3 2 321 Nigita 4 3 4 4 4 422 Firda 1 1 1 1 1 123 Sari 4 2 3 4 4 524 Elisa 2 4 3 3 3 425 Desti 4 4 4 2 2 426 Imas 5 3 3 4 2 427 Nety 3 5 3 3 3 228 Admira 4 4 3 2 4 329 Kiki 4 3 2 3 5 4
jumlah 96 89 79 85 86 93rata-rata 3,4 3,2 2,8 3,0 3,1 3,3