Cara Membuat Susu Kedelai

129
CARA MEMBUAT SUSU KEDELAI Bahan: 1. Kacang Kedelai – 1/2 kg. 2. Vanili – 1 bungkus untuk 1/2 kg kedelai. 3. Gula pasir sesuai selera. 4. Garam sesuai selera. Alat: 1. Kompor 2. Blender 3. Panci 4. Penyaring atau kain tipis yang bersih Cara: 1. Cuci bersih kedelai dengan air yang mengalir hingga benar-benar bersih 2. Selanjutnya rebus kedelai sekitar 15 menit 3. Angkat kedelai dan rendam dengan air bersih sekitar 10-12 jam agar kedelai melunak dan kulit arinya mudah terkelupas. 4. Setelah itu cuci kembali kedelai dengan air bersih sambil diremas- remas agar kulit ari terkelupas. 5. Jika sudah selesai kedelai bisa di blender, saat memblender bisa diberi air secukupnya. 6. Setelah kedelai halus, maka campurlah dengan air mendidih secukupnya dan saring menggunakan saringan atau kain bersih untuk memisahkan ampas. 7. Susu kedelai anda sudah jadi, namun masih harus direbus lagi hingga benar-benar mendidih. Tujuanya adalah untuk mensterilkannya dari mikroba, bakteri dan juga menghilangkan bau dari kedelai. 8. Setelah mendidih maka kecilkan api dan aduk aduk susu kedelai selama kurang lebih 15 menit. Tujuanya agar sari sari kedelai tidak mengendap serta membuat susu kedelai lebih tahan lama. 9. Setelah itu anda bisa menambahkan gula dan sedikit garam sesuai dengan selera. Jangan lupa masukan juga vanili agar aromanya semakin lezat. 10. Minuman ini cocok di sajikan selagi hangat maupun di dingankan dulu di kulkas.

description

WSDASGFDGDFG

Transcript of Cara Membuat Susu Kedelai

Page 1: Cara Membuat Susu Kedelai

CARA MEMBUAT SUSU KEDELAI

Bahan:

1. Kacang Kedelai – 1/2 kg.

2. Vanili – 1 bungkus untuk 1/2 kg kedelai.

3. Gula pasir sesuai selera.

4. Garam  sesuai selera.

Alat:

1. Kompor

2. Blender

3. Panci

4. Penyaring atau kain tipis yang bersih

Cara:

1. Cuci bersih kedelai dengan air yang mengalir hingga benar-benar bersih

2. Selanjutnya rebus kedelai sekitar 15 menit

3. Angkat kedelai dan rendam dengan air bersih sekitar 10-12 jam agar kedelai

melunak dan kulit arinya mudah terkelupas.

4. Setelah itu cuci kembali kedelai dengan air bersih sambil diremas-remas agar kulit

ari terkelupas.

5. Jika sudah selesai kedelai bisa di blender, saat memblender bisa diberi air

secukupnya.

6. Setelah kedelai halus, maka campurlah dengan air mendidih secukupnya dan

saring menggunakan saringan atau kain bersih untuk memisahkan ampas.

7. Susu kedelai anda sudah jadi, namun masih harus direbus lagi hingga benar-benar

mendidih. Tujuanya adalah untuk mensterilkannya dari mikroba, bakteri dan juga

menghilangkan bau dari kedelai.

8. Setelah mendidih maka kecilkan api dan aduk aduk susu kedelai selama kurang

lebih 15 menit. Tujuanya agar sari sari kedelai tidak mengendap serta membuat

susu kedelai lebih tahan lama.

9. Setelah itu anda bisa menambahkan gula dan sedikit garam sesuai dengan selera.

Jangan lupa masukan juga vanili agar aromanya semakin lezat.

10.Minuman ini cocok di sajikan selagi hangat maupun di dingankan dulu di kulkas.

Page 2: Cara Membuat Susu Kedelai

Log In

 

Sign Up

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA PEMANFAATAN

KULIT PISANG MENJADI MASKER DAN KAPSUL ANTI JERAWAT

SEBAGAI SOLUSI PENANGANAN LIMBAH KULIT PISANG BIDANG

KEGIATAN: KESEHATAN DISUSUN OLEH

Page 4: Cara Membuat Susu Kedelai

Mengenal Kosmetik

Kosmetik berasal dari kata Yunani“

kosmetikos”

Page 5: Cara Membuat Susu Kedelai

 yang berartiketrampilan menghias, mengatur. Dan kosmetik adalah

Page 6: Cara Membuat Susu Kedelai

sediaan atau panduan yang siap digunakan untuk pada bagian luar badan (epidermis,rambut,

Page 7: Cara Membuat Susu Kedelai

kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan mulut untukmember

Page 8: Cara Membuat Susu Kedelai

sihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungisupaya tetap

Page 9: Cara Membuat Susu Kedelai

dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidakdimaksudkan untuk

Page 10: Cara Membuat Susu Kedelai

menggobati atau menyembuhkan suatu penyakit(Peraturan Mentri Kesehatan

Page 11: Cara Membuat Susu Kedelai

No.445/MenKes/Permenkes/1998).

2.3.1

 Mengenal Masker

Page 12: Cara Membuat Susu Kedelai

Masker adalah alat penutup muka termasuk topeng, kain penutuphidung, penutup

Page 13: Cara Membuat Susu Kedelai

mulut dan hidung dengan tali yang terkait ke telinga,lazimnya digunakan

Page 14: Cara Membuat Susu Kedelai

oleh dokter dan perawat rumah sakit (KBBI).Dengan demikian, dapat disimpulkan

Page 15: Cara Membuat Susu Kedelai

bahwa definisi masker wajahmemiliki arti serupa dengan masker pada umumnya,

Page 16: Cara Membuat Susu Kedelai

yakni penutupyang dipakai untuk menutupi wajah dengan maksud-maksud

Page 17: Cara Membuat Susu Kedelai

tertentu.Misalnya masker kecantikan adalah masker wajah yang digunakanuntuk tujuan

Page 18: Cara Membuat Susu Kedelai

kecantikan wajah.

2.3.2

 Mengenal Kapsul

Page 19: Cara Membuat Susu Kedelai

Pengertian Kapsul Adalah bentuk sediaan obat yang terbungkusdalam cangkang.

Page 20: Cara Membuat Susu Kedelai

Cangkang terbuat dari : metil selulosa, gelatin atau bahan lain yang cocok, kenyal atau ke

Page 21: Cara Membuat Susu Kedelai

ras yang berbentuk bulat teluratau silinder berujung bulat.Kapsul adalah bentuk sediaan

Page 22: Cara Membuat Susu Kedelai

obatterbungkus cangkang kapsul, keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuatdari

Page 23: Cara Membuat Susu Kedelai

gelatin dengan atau tanpa zat tambahan lain (FarmakopeIII).Kapsul, karena

Page 24: Cara Membuat Susu Kedelai

bentuknya yang lonjong. Sehingga mudah ditelan,dan menjadi suatu alas an

Page 25: Cara Membuat Susu Kedelai

pembuatan tablet berbentuk kapsul.Katakapsul berasal dari bahasa latin

Page 26: Cara Membuat Susu Kedelai

Capsula,

yang berarti kotak kecil atauwadah kecil. Sekarang istilah kapsul

Page 27: Cara Membuat Susu Kedelai

dalam bidang farmasimenggambarkan sediaan solid dosis oral yang terdiri dari

Page 28: Cara Membuat Susu Kedelai

wadah biasanya terbuat dari gelatin yang berisi senyawa obat. 

66

BAB 3

Page 29: Cara Membuat Susu Kedelai

 

METODOLOGI3.1

 Rancangan Penulisan

Page 30: Cara Membuat Susu Kedelai

Bahan penulisan yang kami gunakan adalah literatur-literatur

Page 31: Cara Membuat Susu Kedelai

onlinetepatnya hasil penelitian-penelitian tentang manfaat dari kulit pisang.

Page 32: Cara Membuat Susu Kedelai

3.2

 Obyek Penulisan

Kulit pisang yang memiliki banyak

Page 33: Cara Membuat Susu Kedelai

manfaat diberbagai bidang. Tetapiyang paling utama adalah

Page 34: Cara Membuat Susu Kedelai

dibidang kosmetik.

3.3

 Pengumpulan Data1.

 

Page 35: Cara Membuat Susu Kedelai

Waktu dan Tempat Penulisan

Data yang kami perlukan kami peroleh dari internet

Page 36: Cara Membuat Susu Kedelai

dan perpustakaanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember. Sedangkan

Page 37: Cara Membuat Susu Kedelai

penulisan dilakukandi rumah penulis, yaitu di Mulyosari Baru , Surabaya

Page 38: Cara Membuat Susu Kedelai

pada tanggal 3dan 6 November 2014.

2.

 

Page 39: Cara Membuat Susu Kedelai

Prosedur Kerja

 Studi Literatur dan Observasi

Page 40: Cara Membuat Susu Kedelai

Dalam studi literatur tsng kami lakukan adalah mencariinformasi sebanyak-banyaknya

Page 41: Cara Membuat Susu Kedelai

dari buku, dan internettentangmanfaat-manfaat apa saja yang dikandung oleh kulit

Page 42: Cara Membuat Susu Kedelai

pisangyang sering tidak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

3.4

Page 43: Cara Membuat Susu Kedelai

 Batasan Masalah

Batasan masalah yang kami buat adalah hanya

Page 44: Cara Membuat Susu Kedelai

tentang pemanfaatanlimbah kulit pisang sebagai masker dan kapsul anti

Page 45: Cara Membuat Susu Kedelai

jerawat saja. Jadi pembahasan permasalahan tidak melebar. 

77

Page 46: Cara Membuat Susu Kedelai

BAB 4PEMBAHASAN4.1 Pembuatan Masker dan Kapsul Kulit

Page 47: Cara Membuat Susu Kedelai

Pisang4.1.1 Pembuatan Masker Kulit Pisang

Kulit pisang dapat digunakan

Page 48: Cara Membuat Susu Kedelai

sebagai masker wajah untuk menghilangkan jerawat pada wajah. Menurut Studi litera

Page 49: Cara Membuat Susu Kedelai

ture yang kami lakukan cara-caramembuat masker dari kulit pisang adalah:1.

 

Page 50: Cara Membuat Susu Kedelai

Pilih kulit pisang yang masih bagus.2.

 

Page 51: Cara Membuat Susu Kedelai

Cuci kulit pisang tersebut.3.

 Haluskan kulit pisang tersebut.4.

Page 52: Cara Membuat Susu Kedelai

 Campurkan dengan yogurt, susu dengan perbandingan 1 sendok

Page 53: Cara Membuat Susu Kedelai

makansetiap 2 kulit pisang.5.

 Setelah adonan jadi bisa diterapkan

Page 54: Cara Membuat Susu Kedelai

pada wajah di malam hari.

4.1.2 Pembuatan Kapsul Kulit Pisang

Page 55: Cara Membuat Susu Kedelai

Selain untuk masker kulit pisang bisa digunakan untuk kapsul penutrisikulit karena

Page 56: Cara Membuat Susu Kedelai

kandungan Vitamin C dan E pada kulit pisang. Adapun cara-caranyaadalah:1.

Page 57: Cara Membuat Susu Kedelai

 Pilih kulit pisang ambon, pisang keprok, atau pisang barangan

Page 58: Cara Membuat Susu Kedelai

yangmasih bagus.2.

 Cuci kulit pisang tersebut

Page 59: Cara Membuat Susu Kedelai

sampai bersih.3.

 Keringkan kulit pisang tersebut.4.

 

Page 60: Cara Membuat Susu Kedelai

Giling kulit pisang tersebut.5.

 Kurangi kadar air pada kulit

Page 61: Cara Membuat Susu Kedelai

pisang tersebut.6.

 Masukkan serbuk kulit pisang

Page 62: Cara Membuat Susu Kedelai

tersebut pada wadah kapsul.

4.2 Pembahasan

Dari studi literatur yang kami lakukan

Page 63: Cara Membuat Susu Kedelai

manfaat dari kapsul dan masker kulit pisang ini adalah mengatasi jerawat dan bekas jeraw

Page 64: Cara Membuat Susu Kedelai

at yang menghitam padawajah. Selain itu kulit pisang juga mampu mengangkat sel-sel kulit

Page 65: Cara Membuat Susu Kedelai

mati padawajah serta dapat mengatasi wajah berminyak. 

88

Page 66: Cara Membuat Susu Kedelai

BAB 5PENUTUP5.1

 Kesimpulan

Dari hasil studi literature

Page 67: Cara Membuat Susu Kedelai

yang kami lakukan dan pembahasan yang dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka 

Page 68: Cara Membuat Susu Kedelai

dapat disimpulkan bahwa kulit pisang benar- benar dapat dimanfaatkan sebagai alternative kosmetik 

Page 69: Cara Membuat Susu Kedelai

yang khasiatnya tidakkalah dengan kosmetik lainnya.

5.2 Saran

Page 70: Cara Membuat Susu Kedelai

1. Penulis seharusnya melakukan penelitian sendiri agar mengetahui secara

Page 71: Cara Membuat Susu Kedelai

pastiapa saja hasil penelitiannya.2. Seharusnya penulis juga melakukan praktek proses

Page 72: Cara Membuat Susu Kedelai

pembuatan masker dankapsul kulit pisang. 

iviv

DAFTAR PUSTAKA

Page 73: Cara Membuat Susu Kedelai

1.

 Anonim. 2008.

 Manfaat-Manfaat Kulit Pisang,

Page 74: Cara Membuat Susu Kedelai

www.kemenperin.go.id2.

 Peraturan Mentri Kesehatan No.445/MenKe

Page 75: Cara Membuat Susu Kedelai

s/Permenkes/19983.

 Jeni Zhillullahi, 2013,

 Pemanfaatan Kulit Pisang ,

Page 77: Cara Membuat Susu Kedelai

Putri Pratamaningrum. 2012.

 Pemanfaatan Pisang Keprok, 

Page 79: Cara Membuat Susu Kedelai

Biology

Health Sciences

Ecology

Earth Sciences

Cognitive Science

Mathematics

Computer Science

Engineering

Academia © 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kulit Pisang Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan memiliki nilai jual yang menguntungkan apabila bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan (Susanti, 2006). Menurut Basse (2000) jumlah dari kulit pisang cukup banyak, yaitu kira- kira 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas. Kandungan unsur gizi kulit pisang cukup lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C dan air. Unsur-unsur gizi inilah yang dapat digunakan sebagai sumber energi dan antibodi bagi tubuh manusia (Munadjim, 1988). 2.1.1. Kandungan Kimia dalam Kulit Pisang Buah pisang banyak mengandung karbohidrat baik isinya maupun kulitnya. Pisang mempunyai kandungan khrom yang berfungsi dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Khrom bersama dengan insulin memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel. Kekurangan khrom dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan toleransi glukosa. Umumnya masyarakat hanya memakan buahnya saja dan membuang kulit pisang begitu saja. Di dalam kulit pisang ternyata memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup. Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak mengandung air yaitu 68,90 % dan karbohidrat Universitas Sumatera Utarasebesar 18,50 %. Komposisi zat gizi kulit pisang dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini: Tabel 2.1. Komposisi Zat Gizi Kulit Pisang per 100 gram bahan No. Zat Gizi Kadar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Air (g) Karbohidrat (g) Lemak (g) Protein (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Zat besi (mg) Vitamin B (mg) Vitamin C (mg) 68,90 18,50 2,11 0,32 715 117 1,60 0,12 17,50 Sumber: Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, Jatim, Surabaya (1982). Karbohidrat atau Hidrat Arang yang dikandung oleh kulit pisang adalah amilum. Amilum atau pati ialah jenis polisakarida karbohidrat (karbohidrat kompleks). Amilum (pati) tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Amilum merupakan sumber energi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di negara berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan pokok. Disamping bahan pangan kaya akan amilum juga mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi penting lainnya (Johari dan Rahmawati, 2006). Universitas Sumatera Utara2.1.2. Pemanfaatan Kulit Pisang Umumnya buah pisang dapat dinikmati dalam keadaan segar atau dalam bentuk olahan. Hampir semua bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan, seperti daun, batang, bonggol pisang, bunga pisang, dan kulit buah pisang sekalipun. Begitu banyak makanan tradisional khas daerah yang memerlukan pengemasan dengan daun pisang, sehingga begitu besar 

Page 80: Cara Membuat Susu Kedelai

ketergantungannya pada tanaman pisang. Bagian dari pisang yang selama ini masih jarang dimanfaatkan adalah kulit pisang. Melalui cara pengolahan yang cukup sederhana, kulit pisang dari jenis pisang raja dan pisang ambon dapat diolah menjadi bahan baku minuman anggur (wine) (Anonim, 2008). Menurut Lina Susanti (2006), kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan nata. Hal ini dapat dibuktikan dengan penelitiannya tentang perbedaan penggunaan jenis kulit pisang terhadap kualitas nata. Hasil analisisnya terbukti bahwa ada perbedaan kualitas yang nyata pada nata kulit pisang yang dibuat dari jenis kulit pisang yang berbeda dilihat dari sifat organoleptiknya. Selain itu, kulit pisang juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan jelly, cuka, dan sebagainya. Berdasarkan penelitian Leyla Noviagustin (2008), ternyata kulit pisang juga dapat dijadikan tepung. Hal ini dibuktikan dengan penelitiannya tentang pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai substituen tepung terigu dalam pembuatan mie. Hasil analisisnya terbukti bahwa pati limbah kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan substituen tepung terigu dalam pembuatan mie dengan konsentrasi sebesar 20%. Universitas Sumatera Utara2.1.3. Pembuatan Tepung Kulit Pisang Tepung merupakan salah satu bentuk alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), diperkaya zat gizi (difortifikasi), dibentuk, dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis. Prosedur pembuatan tepung sangat beragam, dibedakan berdasarkan sifat dan komponen kimia bahan pangan. Namun, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pertama bahan pangan yang mudah menjadi coklat apabila dikupas dan kedua bahan pangan yang tidak mudah menjadi coklat. Pada umumnya, umbi-umbian dan buah-buahan mudah mengalami pencoklatan setelah dikupas. Hal ini disebabkan oksidasi dengan udara sehingga terbentuk reaksi pencoklatan oleh pengaruh enzim yang terdapat dalam bahan pangan tersebut (browning enzymatic). Pencoklatan karena enzim merupakan reaksi antara oksigen dan suatu senyawa phenol yang dikatalisis oleh polyphenol oksidase. Untuk menghindari terbentuknya warna coklat pada bahan pangan yang akan dibuat tepung dapat dilakukan dengan mencegah sesedikit mungkin kontak antara bahan yang telah dikupas dan udara dengan cara merendam dalam air (atau larutan garam 1% dan atau menginaktifkan enzim dalam proses blansir) (Widowati dan Damardjati, 2000). Universitas Sumatera UtaraProses pembuatan tepung kulit pisang meliputi beberapa tahap seperti terlihat pada gambar 2.1 di bawah ini: Gambar 2.1. Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung Kulit pisang Kulit pisang sebanyak 20 sisir dibersihkan Kulit pisang dipotong kecil-kecil dengan ukuran lebih kurang 1 cm x 0,5 cm dengan pisau Kulit pisang direndam dalam air Dikeringkan dengan penjemuran di di bawah sinar matahari sampai kering selama lebih kurang 4 hari Setelah kering, digiling dengan alat penggiling (hammer mill) Diayak dengan menggunakan ayakan saringan plastik dengan ukuran ayakan 80 mesh Tepung kulit pisang Universitas Sumatera Utara2.2 Donat Sebagai Alternatif Makanan dengan Penambahan Tepung Kulit Pisang Donat (Donut dalam bahasa Inggris) adalah sejenis cake mini dengan bentuk yang khas, yaitu berlubang di tengah seperti cincin, dan berbentuk bulat jika diisi sesuatu. Donat memiliki sejarah yang cukup panjang sejak kemunculannya pertama kali hingga mencapai penampilannya saat ini. Para arkeolog Amerika menemukan beberapa peninggalan yang menggambarkan adanya jenis makanan berbentuk seperti donat pada zaman prasejarah. Namun diduga keras bahwa donat berasal dari daerah di Belanda yaitu Manhatten, dan di sana donat dinamakan ’olykoek’ atau kue yang digoreng. Saat ini donat merupakan salah satu kue populer favorit masyarakat dunia. Bahkan di Amerika sendiri, saat ini lebih dari 10 juta donat diproduksi setiap tahun (Anonim, 2008). Donat sudah sejak lama dikenal masyarakat sebagai jajanan yang cukup mengenyangkan. Selain untuk makanan selingan atau kudapan, sering menggantikan 

Page 81: Cara Membuat Susu Kedelai

menu sarapan pagi dan bekal sekolah anak. Tampilan donat pun lebih bervariasi. Jika dulu, donat tampil dengan bentuknya yang khas, yaitu bulat dengan lubang di tengah, kini donat hadir dengan bentuk bermacam-macam. Donat juga tidak hanya bertabur gula halus, tetapi hadir dengan aneka taburan, olesan, atau lapisan (Sufi, 2009). 2.2.1. Komposisi Zat Gizi Donat Donat merupakan panganan yang mngenyangkan karena ia mengandung karbohidrat dari tepung dan sumber energi dari manisnya gula tepung (Anonim, 2010). Bahan baku untuk membuat donat yaitu tepung terigu, gula, telur, margarin, dan susu bubuk. Dari bahan baku tersebut, donat mengandung karbohidrat, protein, Universitas Sumatera Utaralemak, vitamin dan mineral. Komposisi zat gizi pada donat dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut: Tabel 2.2. Komposisi Zat Gizi Donat per 100 gram bahan No. Zat Gizi Kadar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Zat Besi (mg) Vitamin B (mg) Vitamin C (mg) 357 9,4 10,4 56,5 - - - - - Sumber: Daftar Komposisi Bahan Makanan (1967). Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa donat hanya mengandung zat gizi makro yaitu protein, lemak, dan karbohidrat dan sangat sedikit atau bahkan tidak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Berdasarkan komposisi zat gizi kulit pisang dapat diketahui bahwa kulit pisang mengandung zat gizi yang cukup lengkap yaitu karbohidrat 18,5 g, protein 0,32 g, lemak 2,11 g, kalsium 715 mg, fosfor 117 mg, vitamin B 0,12 mg, dan vitamin C 17,50 mg (Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (1982) dalam Suprapti, 2005). Sehingga dengan penambahan tepung kulit pisang dapat memperbaiki kandungan gizi pada donat khususnya kandungan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh yang mana pada kulit pisang kaya akan mineral dan vitamin khususnya pada kalsium yang mengandung zat gizi cukup tinggi yaitu sebesar 715 mg/100 g. Universitas Sumatera Utara2.2.2. Bahan-bahan dalam Pembuatan Donat Bahan-bahan dalam pembuatan donat yaitu pertama, tepung terigu yang merupakan bahan dasar pembuatan donat. Tepung terigu diperoleh dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Tepung terigu berfungsi membentuk struktur donat, sumber protein dan karbohidrat. Kandungan protein utama tepung terigu yang berperan dalam pembuatan donat adalah gluten. Gluten dapat dibentuk dari gliadin (prolamin dalam gandum) dan glutenin (Astawan, 2006). Tepung Terigu yang digunakan dalam membuat donat adalah tepung terigu hard atau keras, karena terigu jenis hard biasanya digunakan untuk membuat roti atau makanan yang memerlukan pengembangan. Selain itu, tepung terigu keras juga memenuhi syarat untuk pembuatan roti, karena mudah dicampur, diragikan, dapat menyesuaikan pada suhu yang di tentukan, berfungsi membentuk suatu kerangka susunan roti, dan terigu tersebut mempunyai sifat gluten yang lebih banyak dari jenis tepung terigu yang lain (Sufi, 2009). Kedua, gula yang digunakan dalam pembuatan donat adalah gula halus agar mudah larut dan hancur dalam adonan. Gula harus benar-benar kering dan tidak menggumpal. Gula yang tidak kering akan mempengaruhi adonan karena adonan akan menggumpal, sedangkan adonan yang menggumpal tidak bisa bercampur rata dengan bahan lainnya sehingga rasanya tidak merata dan kemungkinan besar hasilnya tidak merata. Fungsi gula dalam pembuatan donat adalah: Memberikan warna kulit, memperpanjang umur roti dan membuat tekstur roti lebih empuk (Mudjajanto dan Yulianti, 2004). Universitas Sumatera UtaraKetiga, margarin yang merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan donat, karena berfungsi sebagai bahan untuk menimbulkan rasa gurih, manambah aroma dan menghasilkan tekstur produk yang renyah (Wahyuni dan Made, 1988). Keempat, gunakan kuning telur agar hasil adonan lebih lembut dan terasa legit. Zat yang dikandung dalam kuning telur membuat adonan jadi kompak dengan tekstur yang lembut sehingga aroma, rasa, dan nilai gizi pada donat bertambah (Sufi, 2009). Menurut US. Wheat Assosiates (1983), sifat unik dari kuning telur yang dapat 

Page 82: Cara Membuat Susu Kedelai

mengental di waktu pemanasan baik sekali untuk memperkokoh susunan remah kue donat. Kuning telur dapat mengembangkan volume dan kelezatan serta meningkatkan mutu simpan kue donat. Kelima, ragi yang merupakan bahan pengembang adonan dengan produksi gas karbondioksida. Dalam pembuatan roti, sebagian besar ragi berasal dari mikroba jenis Saccharomyces Cerevisiae (Mudjajanto dan Yulianti, 2004). Keenam, garam yang digunakan untuk memberi rasa, mengontrol pengembangan adonan, dan membuat donat lebih awet (Sufi, 2009). Menurut Mudjajanto dan Yulianti (2004), Fungsi garam dalam pembuatan donat adalah: 1) Penambah rasa gurih. 2) Pembangkit rasa bahan- bahan lainnya. 3) Pengontrol waktu fermentasi dari adonan beragi. 4) Penambah kekuatan gluten. 5) Pengatur warna kulit dan mencegah timbulnya bakteribakteri dalam adonan. Universitas Sumatera UtaraKetujuh, baking powder sebagai bahan pengembang yang dipakai secara luas dalam produksi kue kering. Fungsi baking powder dalam pembuatan donat adalah mengembangkan adonan dengan sempurna, menyeragamkan remahan dan menjaga kue agar tidak rusak (Aliem (1995) dalam Yaumi, 2010). Resep pembuatan donat selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.5 di bawah ini: Tabel 2.3. Bahan-bahan Dasar Kue Donat No. Bahan Dasar Kue Donat Ukuran 1 Tepung terigu 1000 gr 2 Susu bubuk 100 gr 3 Gula pasir 150 gr 4 Gula halus 35 gr 5 Telur 4 butir 6 Ragi instan 11 gr 7 Garam 1 sdt 8 Margarin 150 gr 9 Baking powder 1 sdt 10 Minyak goreng Secukupnya Sumber: Sufi, 2009 2.2.3. Proses Pembuatan Donat Kue donat dibuat dengan cara mencampurkan tepung dan bahan penyusun lainnya menjadi adonan dan difermentasikan kemudian digoreng. Pembuatan donat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu proses pembuatan adonan dan penggorengan. Kedua proses ini akan menentukan mutu hasil akhir kue donat. Pembuatan adonan meliputi proses pengadukan, pengembangan dan proses Penggorengan (Sufi, 2009). a. Proses pengadukan Proses ini erat kaitannya dengan pembentukan gluten, sehingga adonan siap menerima gas CO2 dari aktivitas fermentasi. Prinsip proses pengadukan ini adalah pemukulan dan penarikan jaringan zat gluten sehingga struktur spiralnya akan berubah menjadi sejajar satu sama lainnya. Tercapainya struktur ini dapat dilihat pada Universitas Sumatera Utarapermukaan adonan yang tampak mengkilap, tidak lengket serta adonan akan mengembang pada titik optimum dimana zat gluten dapat ditarik atau dikerutkan. b. Proses pengembangan adonan Proses ini merupakan suatu proses yang terjadi antara peningkatan volume sebagai akibat bertambahnya gas-gas yang terbentuk sebagai hasil fermentasi dan protein larut, lemak dan karbohidrat yang juga mengembang. c. Proses Penggorengan Penggorengan (frying) ialah memasak atau menggoreng makanan dengan mempergunakan minyak. Dalam penggorengan dibedakan antara menggoreng dengan minyak banyak (deep frying) dan menggoreng dengan minyak sedikit (shallow frying). Penggorengan yang dilakukan pada pembuatan kue donat adalah dengan menggunakan minyak banyak. Minyak yang digunakan adalah minyak yang sudah diproses sempurna oleh pabrik sehingga tidak menimbulkan rasa getir dan dalam keadaan bersih, belum digunakan beberapa kali untuk menggoreng karena mempunyai titik didih yang tinggi dan mempengaruhi warna kue donat. 2.3. Daya Terima Makanan Menurut Suhardjo (1989) yang dikutip oleh Dewinta (2010), Daya terima atau preferensi makanan dapat didefinisikan sebagai tingkat kesukaan atau ketidaksukaan individu terhadap suatu jenis makanan. Diduga tingkat kesukaan ini sangat beragam pada setiap individu. sehingga akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan. Segi sosial budaya pangan berhubungan dengan konsumsi pangan dalam menerima atau menolak bentuk atau jenis pangan tertentu, perilaku ini berakar dari kebiasaan kelompok penduduk, selanjutnya dijelaskan pula bahwa pada umumnya Universitas Sumatera Utarakebiasaan pangan seseorang tidak didasarkan atas keperluan fisik akan zat-zat gizi yang terkandung dalam pangan. Kebiasaan makan berasal dari pola pangan yang 

Page 83: Cara Membuat Susu Kedelai

diterima budaya kelompok dan diajarkan kepada seluruh anggota keluarga. Menurut Wirakusumah (1990) yang dikutip oleh Dewinta (2010), Kesukaan terhadap makanan didasari oleh sensorik, sosial, psikologi, agama, emosi, budaya, kesehatan, ekonomi, cara persiapan dan pemasakan makanan, serta faktor-faktor terkait lainnya. Penilaian seseorang terhadap kualitas makanan berbeda-beda tergantung selera dan kesenangannya. Perbedaan suku, pengalaman, umur dan tingkat ekonomi seseorang mempunyai penilaian tertentu terhadap jenis makanan, sehingga standar kualitas makanan sulit untuk ditetapkan. Walaupun demikian ada beberapa aspek yang dapat dinilai yaitu persepsi terhadap cita rasa makanan, nilai gizi dan higiene atau kebersihan makanan tersebut. 1. Penampilan dan cita rasa makanan Menurut Moehyi (1992) yang dikutip oleh Dewinta (2010), cita rasa makanan mencakup 2 aspek utama yaitu penampilan makanan sewaktu dihidangkan dan rasa makanan pada saat dimakan. Kedua aspek tersebut sama pentingnya untuk diperhatikan agar benar-benar dapat menghasilkan makanan yang memuaskan. Daya penerimaan terhadap suatu makanan ditentukan oleh rangsangan yang ditimbulkan oleh makanan melalui indera penglihat, penciuman serta perasa atau pencecap bahkan mungkin pendengar. Walaupun demikian faktor utama yang akhirnya mempengaruhi daya penerimaan terhadap makanan yaitu rangsangan cita rasa yang ditimbulkan oleh makanan itu. Oleh karena itu, penting sekali dilakukan penilaian cita rasa untuk mengetahui daya penerimaan konsumen. Universitas Sumatera UtaraMenurut Winarno (1997), rasa suatu makanan merupakan faktor yang turut menentukan daya terima konsumen. Rasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu senyawa kimia, suhu, konsentrasi dan interaksi dengan komponen rasa yang lain. Warna makanan memegang peranan utama dalam penampilan makanan karena merupakan rangsangan pertama pada indera mata. Warna makanan yang menarik dan tampak alamiah dapat meningkatkan cita rasa. Oleh sebab itu dalam penyeleggaraan makanan harus mengetahui prinsip-prinsip dasar untuk mempertahankan warna makanan yang alami, baik dalam bentuk tehnik memasak maupun dalam penanganan makanan yang dapat mempengaruhi makan. 2. Konsistensi atau tekstur makanan Konsistensi atau tekstur makanan juga merupakan komponen yang turut menentukan cita rasa makanan karena sensitifitas indera cita rasa dipengaruhi oleh konsistensi makanan. Makanan yang berkonsistensi padat atau kental akan memberikan rangsangan lebih lambat terhadap indera kita. Penyajian makanan merupakan faktor tertentu dalam penampilan hidangan yang disajikan. Jika penyajian makanan tidak dilakukan dengan baik, seluruh upaya yang telah dilakukan guna menampilkan makanan dengan cita rasa tinggi akan tidak berarti. Penampilan makanan waktu disajikan akan merangsang indera terutama penglihatan yang berkaitan dengan cita rasa makanan itu. Rasa makanan merupakan faktor kedua yang menentukan cita rasa makanan setelah penampilan makanan itu sendiri. Apabila penampilan makanan yang disajikan merangsang saraf melalui indera penglihatan sehingga mampu membangkitkan selera Universitas Sumatera Utarauntuk mencicipi makanan itu, maka pada tahap selanjutnya rasa makanan itu akan ditentukan oleh rangsangan terhadap indera penciuman dan indera perasa. Aroma yang disebarkan oleh makanan merupakan daya tarik yang sangat kuat dan mampu merangsang indera penciuman sehingga membangkitkan selera. Timbulnya aroma makanan disebabkan oleh terbentuknya senyawa yang mudah menguap sebagai akibat atau reaksi karena pekerjaan enzim atau dapat juga terbentuk tanpa bantuan reaksi enzim. 2.4. Uji Organoleptik Menurut Soekarto (2002) yang dikutip oleh Dewinta (2010), Penilaian organoleptik yang disebut juga penilaian indera atau penilaian sensorik merupakan suatu cara penilaian yang sudah sangat lama dikenal dan masih sangat umum digunakan. Metode penilaian ini banyak digunakan karena dapat dilaksanakan dengan cepat dan langsung. Dalam beberapa hal penilaian dengan 

Page 84: Cara Membuat Susu Kedelai

indera bahkan memiliki ketelitian yang lebih baik dibandingkan dengan alat ukur yang paling sensitif. Penerapan penilaian organoleptik pada prakteknya disebut uji organoleptik yang dilakukan dengan prosedur tertentu. Uji ini akan menghasilkan data yang penganalisisan selanjutnya menggunakan metode statistika. Sistem penilaian organoleptik telah dibakukan dan dijadikan alat penilaian di dalam Laboratorium. Penilaian organoleptik juga telah digunakan sebagai metode dalam penelitian dan pengembangan produk. Dalam hal ini prosedur penilaian memerlukan pembakuan yang baik dalam cara penginderaan maupun dalam melakukan analisa data. Universitas Sumatera UtaraIndera yang berperan dalam uji organoleptik adalah indera penglihatan, penciuman, pencicipan, peraba dan pendengaran. Panel diperlukan untuk melaksanakan penilaian organoleptik dalam penilaian mutu atau sifat-sifat sensorik suatu komoditi, panel bertindak sebagi instrumen atau alat. Panel ini terdiri atas orang atau kelompok yang bertugas menilai sifat dari suatu komoditi. Orang yang menjadi anggota panel disebut panelis. Uji hedonik atau uji kesukaan merupakan salah satu jenis uji penerimaan. Dalam uji ini panelis diminta mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya ketidaksukaan, disamping itu mereka juga mengemukakan tingkat kesukaan/ketidaksukaan. Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut orang skala hedonik, misalnya amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka, netral, agak tidak suka, tidak suka, sangat tidak suka dan amat sangat tidak suka. Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan sesuai yang diinginkan peneliti (Rahayu, 1998). 2.5. Panelis Menurut Rahayu (1998), dalam penilaian organoleptik dikenal tujuh macam panel, yaitu panel perseorangan, panel terbatas, panel terlatih, panel agak terlatih, panel tidak terlatih, panel konsumen dan panel anak-anak. Perbedaan ketujuh panel tersebut didasarkan pada keahlian dalam melakukan penilaian organoleptik. 1. Panel Perseorangan Panel perseorangan adalah orang yang sangat ahli dengan kepekaan spesifik yang sangat tinggi yang diperoleh karena bakat atau latihan-latihan yang sangat intensif. Panel perseorangan sangat mengenal sifat, peranan dan cara pengolahan bahan yang akan dinilai dan menguasai metode-metode analisa organoleptik Universitas Sumatera Utaradengan sangat baik. Keuntungan menggunakan panelis ini adalah kepekaan tinggi, bias dapat dihindari, penilaian efisien. Panel perseorangan biasanya digunakan untuk mendeteksi penyimpangan yang tidak terlalu banyak dan mengenali penyebabnya. 2. Panel Terbatas Panel terbatas terdiri dari 3-5 orang yang mempunyai kepekaan tinggi sehingga bias lebih dapat dihindari. Panelis ini mengenal dengan baik faktor-faktor dalam penilaian organoleptik dan mengetahui cara pengolahan dan pengaruh bahan baku terhadap hasil akhir. 3. Panel Terlatih Panel terlatih terdiri dari 15-25 orang yang mempunyai kepekaan cukup baik. Untuk menjadi panelis terlatih perlu didahului dengan seleksi dan latihan-latihan. Panelis ini dapat menilai beberapa rangsangan sehingga tidak terlampau spesifik. 4. Panel Agak Terlatih Panel agak terlatih terdiri dari 15-25 orang yang sebelumya dilatih untuk mengetahui sifat-sifat tertentu. Panel agak terlatih dapat dipilih dari kalangan terbatas dengan menguji datanya terlebih dahulu. Sedangkan data yang sangat menyimpang boleh tidak digunakan dalam keputusannya. 5. Panel Tidak Terlatih Panel tidak terlatih terdiri dari 25 orang awam yang dapat dipilih berdasarkan jenis suku-suku bangsa, tingkat sosial dan pendidikan. Panel tidak terlatih hanya diperbolehkan menilai sifat-sifat organoleptik yang sederhana seperti sifat kesukaan, tetapi tidak boleh digunakan dalam uji pembedaan. Panel tidak terlatih Universitas Sumatera Utarabiasanya terdiri dari orang dewasa dengan komposisi panelis pria sama dengan panelis wanita. 6. Panel Konsumen Panel konsumen terdiri dari 30 hingga 100 orang yang tergantung pada target pemasaran komoditi. Panel ini mempunyai sifat yang sangat umum dan dapat ditentukan berdasarkan perorangan atau kelompok tertentu. 7. Panel Anak-anak Panel yang khas adalah panel yang menggunakan anak-anak berusia 3-10 

Page 85: Cara Membuat Susu Kedelai

tahun. Biasanya anak-anak digunakan sebagai panelis dalam penilaian produkproduk pangan yang disukai anak-anak seperti permen, es krim dan sebagainya. Cara penggunaan panelis anak-anak harus bertahap, yaitu dengan pemberitahuan atau dengan bermain bersama, kemudian dipanggil untuk diminta responnya terhadap produk yang dinilai dengan alat bantu gambar seperti boneka snoopy yang sedang sedih, biasa atau tertawa. 2.6. Kerangka Konsep Penelitian Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian Tepung Kulit Pisang (10%, 20%, 30%) Tepung Terigu Kue Donat Daya Terima Masyarakat (Aroma, Warna, Rasa, dan Tekstur) Universitas Sumatera UtaraKeterangan: Bagan di atas menjelaskan bahwa pembuatan kue donat diberikan penambahan tepung kulit pisang (10%, 20%, dan 30%). Dari hasil eksperimen akan dilakukan uji daya terima. 2.7. Hipotesis Penelitian 1. 2. 3. 4. Ho : Ha : Ho : Ha : Ho : Ha : Ho : Ha : Tidak ada pengaruh penambahan tepung kulit pisang 10%, 20%, dan 30% terhadap daya terima kue donat dilihat dari indikator warna Ada pengaruh penambahan tepung kulit pisang 10%, 20%, dan 30% terhadap daya terima kue donat dilihat dari indikator warna Tidak ada pengaruh penambahan tepung kulit pisang 10%, 20%, dan 30% terhadap daya terima kue donat dilihat dari indikator aroma Ada pengaruh penambahan tepung kulit pisang 10%, 20%, dan 30% terhadap daya terima kue donat dilihat dari indikator aroma Tidak ada pengaruh penambahan tepung kulit pisang 10%, 20%, dan 30% terhadap daya terima kue donat dilihat dari indikator rasa Ada pengaruh penambahan tepung kulit pisang 10%, 20%, dan 30% terhadap daya terima kue donat dilihat dari indikator rasa Tidak ada pengaruh penambahan tepung kulit pisang 10%, 20%, dan 30% terhadap daya terima kue donat dilihat dari indikator tekstur Ada pengaruh penambahan tepung kulit pisang 10%, 20%, dan 30% terhadap daya terima kue donat dilihat dari indikator tekstur Universitas Sumatera Utara

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30697/4/Chapter%20II.pdf

Latar Belakang

              Energi listrik merupakan salah satu dari sekian banyak energi yang memegang peranan penting dalam kehidupan. Bahkan manusia menjadikan energi listrik sebagai kebutuhan pokok setelah pangan, sandang dan papan. Hal itu dikarenakan peranan listrik sangat penting dalam menompang segala sendi kehidupan.              Penggunaan energi listrik di dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sementara itu, suplay energi listrik yang bersumber dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara memiliki keterbatasan. Hal ini dikarenakan bahan-bahan tersebut bersifat tidak dapat diperbaharui. Pada era global ini, banyak para ilmuwan melakukan penelitian yang ditujukan untuk menghemat energi sumber daya alam dari dalam bumi. Beberapa ilmuwan sudah menemukan sumber energi alternatif sebagai sumber arus listrik, namun belum ada pemanfaatan secara efektif pada sumber energi tersebut.              Ada banyak sumber energi yang dihasilkan oleh alam salah satunya energi yang dihasilkan dari limbah kulit pisang.  Banyak orang yang suka terhadap buah pisang, karena rasa pisang yang manis serta tekstur daging buah yang lembut menyebabkan banyak orang yang menyukainya.  Namun banyak orang yang hanya memanfaatkan daging buahnya saja.  Kulit pisang sering dianggap sampah  atau hanya sebagai limbah.  Padahal didalam kulit pisang banyak mengandung unsur serta senyawa yang dapat digunakan sebagai energi alternatif.              Limbah kulit pisang dapat digunakan sebagai sumber arus listrik, karena dalam limbah kulit pisang banyak terdapat berbagai macam elektrolit seperti asam asetat, magnesium, seng, dan kalium yang mampu menghantarkan ion dan elektron dalam elektroda. Namun pemanfaatan

Page 86: Cara Membuat Susu Kedelai

limbah kulit pisang sebagai sumber energi listrik belum dimanfaaatkan secara maksimal oleh masyarakat.              Pemanfaatan limbah kulit pisang dapat menjadi salah satu alternatif untuk membantu menanggulangi masalah yang timbul berhubungan dengan sumber arus listrik. Oleh karena itu, dalam karya tulis ini penulis mengangkat judul “Pemanfaatan Kulit Pisang Menjadi Sumber Arus Listrik”.

Tujuan

Tujuan penulisan karya tulis ini sebagai berikut :1.      Memanfaatkan secara maksimal limbah kulit pisang sebagai sumber arus listrik.2.      Mengetahui potensi elektrolit limbah kulit pisang sebagai sumber energi listrik.

Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:1.      Memberikan alternatif untuk mengunakan limbah kulit pisang sebagai sumber arus listrik.2.      Mengembangkan aplikasi ilmu alam sehingga dapat mengatasi masalah kebutuhan sehari-hari,

terutama kebutuhan akan sumber arus listrik.

LANDASAN TEORI

Pengertian Kulit Pisang

              Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kulit adalah lapisan yang ada di luar sekali. Pisang adalah tanaman jenis Musa, buahnya berdaging dan dapat dimakan, ada bermacam-macam jenis pisang misalnyapisang ambon, barangan, raja, raja sereh, uli, dan sebagainya. Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang darisuku Musaceae. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam.  Jadi dapat disimpulkan bahwa kulit pisang adalah bagian paling luar dari tanaman jenis Musa yang dagingnya dapat dimakan yang tersusun dalam tandan dengan kelompok menjari yang disebut sisir. Sifat kimia yang dimiliki kulit pisang yaitu memiliki gizi yang cukup tinggi dan mudah teroksidasi dengan ditandai perubahan warna pada kulit pisang.

Kandungan dalam Kulit Pisang

              Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.  Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat.  Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, klorida, kalium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya dapat diserap tubuh. Secara sederhana kulit buah pisang segar dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan alkohol, termasuk anggur, karena selain mengandung gula, juga mempunyai aroma yang menarik.              Hasil analisis kulit pisang di Indonesia menunjukkan bahwa kulit pisang memiliki kandungan–kandungan makanan yang cukup tinggi. Untuk mengetahui lebih jelas kandungan dalam kulit pisang dapat dilihat dari tabel 1.

Page 87: Cara Membuat Susu Kedelai

Tabel 1. Kandungan dalam Kulit Pisang

Kandungan dalam kulit pisang Jumlah

Air (%)Karbohidrat (%)Lemak (%)Protein (%)Kalium (mg/100gr)Fosfor (mg/100 gr)Besi (mg/100 gr)Vitamin :B (mg/100gr)C (mg/100gr)

68,9018,502,110,3271,511,71,6

0,1217,5

Sumber Arus Listrik

            Arus listrik adalah aliran muatan listrik.  Arus listrik mengalir dalam suatu rangkaian karena adanya beda potensial antara dua titik dalam rangkaian yaitu dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah.  Syarat adanya arus listrik mengalir di antaranya harus ada beda potensial (sumber tegangan) dan ada penghantar (kabel/kawat) yang menghubungkan beda potensial. Sumber arus listrik adalah zatyang dapat menghasilkan beda potensial listrik atau arus listrik, atau gaya gerak listrik, atau sumber arus listrik. Alat untuk mengukur arus listrik disebut amperemeter. Sedangkan alat untuk mengukur tegangan listrik atau beda potensial listrik adalah voltmeter.

PEMBAHASAN

Alat dan Bahan

              Pembuatan rangkaian sumber arus listrik dari kulit pisang membutuhkan alat dan bahan sebagai berikut :

1.      Air rendaman kulit pisangGambar 1. Air rendaman kulit pisang

2.      KonektorGambar 2. KonektoR

3.      Aki bekasGambar 3. Aki bekas

4.      LEDGambar 4. LED

5.      Amperemeter  Gambar 5. Amperemeter

6.      VoltmeterGambar 6. Voltmeter

7.      Lempengan sengGambar 7. Lempengan seng

8.      Lempengan tembagaGambar 8. Lempengan tembaga

           Cara Perancangan

Page 88: Cara Membuat Susu Kedelai

Pembuatan Larutan dari Kulit PisangCara membuat larutan dari kulit pisang tidaklah sulit.  Kita cukup mencari kulit pisang yang pisangnya mempunyai rasa manis, kulit pisang diperoleh dari limbah orang yang berjualan piscok (pisang coklat).  Setelah itu kulit pisang yang diperoleh dipotong menjadi kecil-kecil dan direndam dalam air dengan perbandingan campuran 500 gram kulit pisang dan 500 mL air. Dalam proses perendaman sebaiknya di masukkan kedalam wadah yang tertutup dan kedap udara dalam suhu kamar, lalu didiamkan selama 3 hari. Semakin lama waktu penyimpanan maka arus listrik yang diperoleh semakin baik karena akan semakin banyak komponen asam.  Namun perlu diingat bahwa wadah perendaman tidak boleh di isi terlalu penuh.  Sisakan minimal sekitar satu per enam dari volume total wadah tersebut.

Perancangan rangkaian  sumber arus listrik dari Kulit Pisang Dalam perancangan rangkaian sumber arus listrik diperlukan kecermatan, supaya arus listrik dapat mengalir sesuai dengan yang diharapkan. Adapun langkah-langkah perancangan rangkaian sumber arus listrik dari kulit pisang adalah sebagai berikut :

1.      Tempat wadah aki bekas yang telah diambil timbalnya dan dibersihkan. 2.      Siapkan lempengan tembaga  dan lempengan seng sesuaikan ukuran lempengan tembaga dengan

seng sesuai wadah.  Minimal 6 cm4 cm.3.      Ambil air yang telah direndam dengan kulit pisang selama minimal 3 hari, ke dalam wadah aki

bekas.4.      Susun seng dan tembaga disetiap ruang berisi 1 pasang.5.      Sambungkan seng dengan tembaga dari ruang yang berbeda dengan menggunakan konektor

penjepit.6.      Kemudian ukur dan cek berapa besar arus listrik yang dihasilkan dengan alat pengukur arus

listrik yaitu amperemeter dan voltmeter7.      Setelah itu hubungkan ke LED untuk mengukur berapa lama LED dapat menyala dengan

menggunakan sumber arus listrik yang berasal dari kulit pisang.           

                                                                               +                                                                                     seng

                                                                                    Tembaga/ timbel

Gambar 9.  Rangkaian alat

Hal-hal yang Menyebabkan Kulit Pisang dapat Menghantarkan Arus Listrik

Kulit pisang mengandung karbohidrat dan kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, klorida, kalsium, dan besi. Karbohidrat mengandung glukosa, apabila glukosa dicampur dengan air dan didiamkan dalam ruang kedap udara selama beberapa hari maka akan terjadi fermentasi sehingga dapat diperoleh etanol. Etanol lama-kelamaan akan teroksidasi menjadi asam etanoat atau asam asetat. Reaksi yang terjadi yaitu sebagai berikut  :C6H12O6 2 CH3CH2OH+O 2 CH3COOHGlukosa           Etanol                          Asam aseta

Page 89: Cara Membuat Susu Kedelai

Asam asetat merupakan salah satu jenis zat elektrolit. Dalam kulit pisang yang sudah difermentasi memiliki sifat asam yang berasal dari kandungan asam asetat, hal tersebut terbukti ketika pH larutan diukur dengan pH universal pH berkisar antara 4-5. Selain mengandung asam asetat, kulit pisang mengandung zat elektrolit lain seperti kalium dan garam klorida. Kalium dan garam klorida bereaksi membentuk garam kalium klorida. Garam kalium klorida dalam air dapat menghantarkan listrik karena dapat terionisasi. Reaksi ionisasi yang terjadi yaitru sebagai berikut :KCl →     K+  +  Cl-

                        Arus listrik dapat mengalir karena seng bertindak sebagai katode (kutub +) yang bersifat menarik ion negatif dan tembaga bertindak sebagai anode (kutub -) yang bersifat menarik ion positif.  Ketika air rendaman kulit pisang bersentuhan dengan unsur seng dan tembaga terjadi reaksi ionisasi dalam larutan, sehingga dapat terjadi aliran elektron yang menyebabkan arus listrik mengalir. Jika kedua elektrode dihubungkan dengan lampu arus akan mengalir dari anode ke katode, dan lampu menyala.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan oleh pemanfaatan kulit pisang sebagai sumber arus listrik adalah 1 volt. Dan ketahanan dalam LED 400 mA rata-rata selama 24 jam. Kontruksi aki cairan kulit pisang sama dengan aki pada mobil. Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl. Menurut Drs. Asep Jamal (2008) KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng (Zn) yang merupakan elektroda positif. jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya mencapai 2%. Sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium. Dimungkinkan garam magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan arus listrik searah.

Hal-hal yang Mempengaruhi Laju Arus Listrik

            Laju arus listrik dalam hal ini sangat rentan terhadap luas dan besar hambatan konektor.  Seperti listrik pada umumnya mempunyai beberapa cara untuk meningkatkan tegangan ataupun untuk memperkecil hambatan serta membesarkan kuat arus.  Dalam penelitian ini penulis mendapat kesimpulan bahwa semakin luas lempengan seng dan tembaga  semakin besar pula tegangannya namun semakin kecil kuat arusnya dan sebaliknya.  Konektor pula mempengaruhi yaitu apabila tidak menempel kuat pada lempengan maka akan sulit menghantarkan arus listrik.

Perkiraan Perhitungan Biaya untuk Pembuatan Rangkaian Alat

Biaya untuk pembuatan rangkaian alat  pemanfaatan kulit pisang menjadi sumber arus listrik relatif terjangkau karena alat ini bisa dipakai terus menerus, namun untuk elektrode yang digunakan apabila sudah dipakai perlu dibersihkan agar bisa dipakai kembali. Rincian biaya untuk pembuatan alat ini dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Biaya untuk Pembuatan Rangkaian Alat

Nama Barang HargaAki bekas Rp.  70.000,00

Page 90: Cara Membuat Susu Kedelai

Konektor Rp.  20.000,00LED Rp.  3.000,00Tembaga Rp.  50.000,00Seng Rp.  20.000,00Jumlah Rp.  163.000,00

PENUTUP

Kesimpulan

            Limbah kulit pisang mudah didapatkan didaerah Lampung karena Lampung merupakan salah satu sektor penghasil pisang terbesar di Indonesia.  Pisang biasanya hanya dimanfaatkan daging buahnya  saja.  Padahal selain daging, pelepah, serta daunnya ternyata kulit pisang juga dapat dimanfaatkan.  Di dalam kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+) dan kulit pisang juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl. Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang keseluruhan dan jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya mencapai 2 %. Sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium.  Selain itu, kulit pisang juga banyak mengandung karbohidrat seperti glukosa.  Glukosa difermentasi dapat menjadi etanol.  Dan etanol dapat dioksidasi menjadi asam asetat.  Karena dalam kulit pisang memiliki kandungan seyawa yang bersifat elektrolit yang cukup banyak, maka ketika air rendaman kulit pisang direaksikan oleh lempengan tembaga dan seng maka dapat menghasilkan arus listrik.  Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan dalam 1 rangkaian adalah sekitar 1 volt dan 400 mA.  Karena arus yang cukup besar ini rendaman kulit pisang ini dapat dijadikan sumber arus listrik yang cukup baik.

Saran            Lampung adalah salah satu penghasil pisang terbesar di Indonesia maka perlu ada pemanfaatan limbah kulit pisang secara lebih efektif terutama sebagai penghasil sumber arus listrik. Untuk itu penulis dapat menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

1.      Para pembaca dapat memanfaatkan kulit buah pisang yang selama ini sangat sedikit manfaatnya dapat dikembangkan menjadi suatu objek yang sangat bermanfaat seperti sebagai sumber arus listrik.

2.      Para pembaca diharapkan jangan membuang kulit pisang sembarangan dan lebih memanfaatkannya sebagai sumber energi yang efektif  

Zat Gizi Kadar

Air (g) 68.90

Karbohidrat (g) 18.50

Lemak (g) 2.11

Protein (g) 0.32

Kalsium (mg) 715

Page 91: Cara Membuat Susu Kedelai

Fosfor (mg) 117

Zat Besi (mg) 1.60

Vitamin B (mg) 0.12

Vitamin C (mg) 17.50

Balai penelitian dan pengembangan Industri, Jatim Surabaya (1982)

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG MENJADI ES KRIM

FUNGSIONAL SEBAGAI SUMBER GIZI ALTERNATIF

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG MENJADI ES KRIM FUNGSIONAL SEBAGAI SUMBER GIZI ALTERNATIF

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPisang merupakan tanaman buah tropis yang berasal dari Asia Tenggara, Brazil, dan India. Pisang menjadi buah yang penting di masyarakat Indonesia, karena pisang merupakan buah yang sering dikonsumsi dibandingkan dengan buah yang lain dan dikonsumsi tanpa memperhatikan tingkat sosial.Indonesia merupakan penghasil pisang terbesar keenam di dunia. Bahkan di Asia, Indonesia merupakan penghasil pisang terbesar, karena hampir 50 % produksi pisang di Asia, dihasilkan oleh Indonesia, dan setiap tahun produksinya terus meningkat.Pisang juga memiliki kandungan gizi yang tinggi, dan memiliki tingkat antioksidan yang cukup tinggi.Di kabupaten Malang, Jawa Timur sendiri, didapatkan data bahwa peoduksi pisang, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 298.193 pohon, produksi pertahun sebesar 184.074 ton. Ini merupakan hasil produksi holtikultura tertinggi dibandingkan dengan jenis holtikultura lainnya.Bukan hanya buah pisang saja yang memiliki kandungan gizi yang tinggi, namun bagian lain dari pohon pisang. Kulit pisang misalnya. Kulit pisang merupakan limbah pertanian yang cukup banyak ditemukan dimana-mana, sehingga dalam hal ini kulit pisang dapat dimanfaatkan menjadi suatu bahan/produk makanan oleh industri. Kali ini penulis mencoba mengungkapkan tentang manfaat tentang kulit pisang yang ternyata memiliki kandungan gizi yang tidak kalah banyaknya dari buah pisang. Tim Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan, Taiwan membuktikan kulit pisang yang diambil ekstraknya bermanfaat mengurangi gejala depresi. Hal ini disebabkan adanya kandungan serotonin pada kulit buah pisang. Tidak itu saja, hasil penelitian menyebutkan ekstrak kulit buah pisang bermanfaat untuk menjaga kesehatan retina mata. Buah ini mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan berbagai mineral yang penting untuk tubuh. Bahkan buah pisang cocok untuk segala usia dari bayi sampai orang tua. Itu karena teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis. Siapa sangka, kulit buah pisang ternyata dapat dimanfaatkan. Kandungan gizi kulit pisang masih cukup tinggi. Berdasarkan sejumlah penelitian terungkap bahwa kulit pisang mengandung vitamin C, vitamin B, kalsium, protein, karbohidrat dan serat yang baik untuk tubuh.

Page 92: Cara Membuat Susu Kedelai

Es krim adalah salah satu camilan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia untuk berbagai usia dan kelas ekonomi. Tingkat konsumsi camilan berbahan baku es dalam lima tahun terakhir di Indonesia, tingkat pertumbuhan pasarnya sedikitnya 20% setiap tahun. Tahun 2011, umpamanya, total pasar es krim sudah mendekati angka 100 juta liter dengan nilai absolut di atas US$221 juta.Maka dari itu penulis sangat mengharapkan dengan adanya hasil karya ini, dapat memberikan motivasi lebih untuk masyarakat agar memanfaatkan kulit pisang, dan tidak membuang sembarangan sehingga mengakibatkan suatu hal yang mubazir dan dapat mencelakakan orang lain, juga supaya dapat menjadi jalan keluar untuk peristiwa kekurangan gizi yang masih melanda sebagian besar penduduk Indonesia, dikarenan harga kebutuhan pokok, dan makanan bergizi yang harganya seakan semakin melambung tinggi.1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam karya ilmiah ini meliputi:

1. Bagaimanakah kandungan gizi kulit pisang?

2. Bagaimanakah pengolahan es krim kulit pisang?

3. Bagaimana potensi kulit pisang sebagai sumber gizi manusia?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :

Mengembangkan kulit pisang supaya tidak hanya menjadi limbah, dimana jika dibuang sembarangan akan membahayakan.

Mengetahui teknik pengolahanes krim kulit pisang.

Mengembangkan suatu sumber gizi baru yang murah, halal,bergizi, bermanfaat, dan ramah lingkungan, serta nikmat dilidah.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1 PisangPisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang.1Pisang merupakan tanaman asli daerah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman pisang mempunyai nama latin musa para disiaca nama ini telah diproklamirkan sejak sebelum masehi. Nama musa diambil dari nama seorang dokter Kaisar Romawi Octavianus Augustus (63 SM-14 M) yang bernama Antonius Musa. Pada zaman Octavianus Augustus, Antonius Musa selalu menganjurkan pada kaisarnya untuk makan pisang setiap harinya agar tetap kuat, sehat, dan segar. Tanaman pisang berasal dari daerah tropis yang beriklim basah. “Tanaman pisang dapat tumbuh baik di dataran rendah sampai dataran tinggi 1.000-3.000 mm pertahun. Tanaman pisang lebih senang tumbuh di daerah yang subur dengan pH tanah 4,5-7,5 (Sumarjono, 1997). Sedangkan menurut Nuryani (1996: 7) “Tanaman pisang dapat tumbuh baik di tanah yang kaya

Page 93: Cara Membuat Susu Kedelai

humus, tetapi dapat juga hidup di tanah kapur dengan iklim lembab banyak sinar matahari.” Akar pisang tidak tahan kekeringan atau air yang berlebihan. Tanah yang sedikit sinar matahari pertumbuhan pisang menjadi lambat. Klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut:Divisi : SpermatophytaSub divisi : AngiospermaeKelas : MonocotyledonaeKeluarga : MusaceaeGenus : MusaSpesies : Musa spp.Menurut Munadjim (1988), Sejak mulai ditanam sampai berbuah dan dipetik, tanaman pisang memerlukan waktu kira-kira satu tahun. Rata-rata setiap pohon dapat menghasilkan 5-10 kg buah.” Setelah pohon induk berbuah dan dipetik, anak pohon pisang mulai berbunga. Setelah 3-4 bulan baru pemetikan besar kecilnya buah pisang tergantung dari banyak faktor, diantaranya jenis pisang, kesuburan tanah, kecepatan tumbuh, iklim saat berbunga dan lain-lain. banyaknya buah tiap-tiap sisir tergantung daripada letak sisirnya.Secara umum, kandungan gizi ang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah sebagai berikut: kalori 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 miligram (mg), serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, Vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram. Kandungan buah pisang sangat banyak, terdiri atas mineral, vitamin, karbohidrat, serat, protein, lemak dan lain-lain, sehingga apabila orang hanya mengonsumsi buah pisang saja, sudah tercukupi secara minimal gizinya.2.2 Kulit PisangKulit pisang merupakan salah satu satu bagian dari tanaman pisang yang selama ini keberadaannya terabaikan. Menurut Munadjin (1998) Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak jumlahnya yaitu kira-kira 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas. Kulit pisang adalah produk dari limbah industri pangan yang dimanfaatkan untuk bahan pakan ternak. Kandungan unsur gizi kulit pisang cukup lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C dan air. Unsur-unsur gizi inilah yang dapat digunakan sebagai sumber energi dan antibodi bagi tubuh manusia

Tabel 2.1 Komposisi Zar Gizi Kulit PisangUnsur JumlahAir (%) 68,90Karbohidrat (%) 18,50Lemak (%) 2,11Protein (%) 0,32Kalsium (mg/100 gr) 715Fosfor (mg/100 gr) 117Besi (mg/100 gr) 166Vitamin B (mg/100 gr) 0,12Vitamin C (mg/100 gr) 17,5

Sumber : Munadjin (1988:63)Berdasarkan tabel 2.1 di atas maka komposisi kimia terbanyak kulit pisang, di samping air adalah karbohidrat, yaitu sebesar 18,50%. Karbohidrat ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan alkohol yang berguna sebagai bahan bakar, bahan industri kimia bahan kecantikan dan kedokteran. Manfaat lain kulit pisang yaitu sebagai bahan baku minuman

Page 94: Cara Membuat Susu Kedelai

beralkohol (anggur) dan makanan ternak, seperti kambing, sapi, kelinci dan lain-lain. Hal ini disebabkan nilai gizi kulit pisang cukup baik.Kulit pisang mengandung serat yang cukup tinggi, vitamin C, B, kalsium, protein, dan karbohidrat. Hasil penelitian tim Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan, Taiwan, memperlihatkan bahwa ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi mengurangi gejala depresi dan menjaga kesehatan retina mata. Selain kaya vitamin B6, kulit pisang juga ternyata banyak mengandung serotonin yang sangat vital untuk menyeimbangkan mood. Selain itu, ditemukan pula manfaat ekstrak pisang untuk menjaga retina dari kerusakan cahaya akibat regenerasi retina.6

2.3 Es KrimMenurut Standar Nasional Indonesia (1995), es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Di pasaran, es krim digolongkan atas kategori economy, goodaverage, dan deluxe.Es krim dapat didefinisikan sebagai bagian buih yang membeku dengan kandungan udara 40-50% dari volume. Fase kontinyu buih mengandung padatan terlarut dan koloid seperti gula, protein, stabilizer dan kandungan lemak dalam bentuk emulsi (Frieberg, 1997). Es krim yang sebagian atau seluruh lemaknya diganti dengan lemak nabati disebut es krim imitasi atau es krim melorin (Campbell, 1975).Dewanti (1997), menyatakan bahwa bahan-bahan pembuat es krim merupakan bahan makanan yang bernilai protein tinggi (susu dan telur) maka es krim juga mempunyai nilai protein tinggi, selain vitamin mineral. Sedangkan kandungan kalori es krim juga tinggi hal ini karena adanya penambahan gula.Menurut Marshall et al (2003) es krim merupakan sumber energi makanan yang sangat baik. Kandungan lemak yang ada pada es krim adalah tiga sampai empat kali susu dan sepenuhnya 50% dari total padatan es krim adalah gula, termasuk laktosa, sukrosa, dan padatan-padatan sirup jagung.

Tabel 2.2 Syarat Mutu Es Krim Berdasarkan SNINo.

Kriteria Uji Persyaratan

1

23456

7

Keadaan:– Penampakan– Bau– RasaLemak (% b/b)Gula (% b/b)Protein (% b/b)Jumlah Padatan Non Lemak (% b/b)Bahan Tambahan Makanan:– Pewarna tambahan– Pemanis buatan– Pemantap dan pengemulsiCemaran Logam:– Timbal (Pb) (mg/kg)

NormalNormalNormalMinimal 5,0Minimal 8,0Minimal 2,7Minimal 34

Sesuai SNI 01-0222-1995NegatifSesuai SNI 01-0222-1995

Maksimal 1,0

Page 95: Cara Membuat Susu Kedelai

89

– Tembaga (Cu) (mg/kg)Cemaran Arsen (As) (mg/kg)Cemaran Mikroba:- Angka Lempeng Total (koloni/gr)- MPN Coliform (APM/gr)- Salmonella (koloni/25gr)- Listeria spp (koloni/25gr)

Maksimal 20,0Maksimal 0,5

Maksimal 30.000<3NegatifNegatif

Sumber: Standar Nasional Indonesia 01-0317-1995 (1995)   BAB III

PEMBAHASAN3.1 Cara Pembuatan Es Krim Kulit PisangDalam karya tulis ilmiah kali ini, penulis ingin mewujudkan kulit pisang dalam bentuk olahan makanan yang berupa jajanan sehat es krim kulit pisang. Penulis merasa lebih tepat jika diolah menjadi es krim karena telah menjadi makanan yang umum sekali disantap waktu lenggang dan santai, terlebih lagi pengolahannya sangat mudah dan sederhana.Berikut resep pembuatan selai dari kulit pisang:

Bahan yang digunakan:

kulit pisang

daging buah pisang

gula pasir

air bersih

susu skim

lesitin kedelai

cmc

whipping cream

Pengolahan :

Kulit pisang disortasi dan dicuci kemudian dipotong kecil-kecil

Dihancurkan potongan kulit pisang bersama daging buah pisang dan air dengan perbandingan 2:1:2 menggunakan blender selama 10 menit.

Ditambahkan susu skim 11% (b/b), whipping cream 12% (b/b), gula 15%(b/b), lesitin kedelai 0,25%(b/b), penstabil cmc 0,25%(b/b).

Dilakukan homogenisasi dengan mixer selama 2-3 menit.

Dilakukan aging pada suhu 4oC selama 6 jam.

Di ice cream maker suhu -5oC selama 30 menit.

Dikemas dalam cup dan diberi label.

Disimpan dalam freezer dan kemudian siap didistribusikan dengancool box

3.2 Kandungan Gizi Es Krim Kulit PisangBuah pisang banyak mengandung karbohidrat baik isinya maupun kulitnya. Pisang mempunyai kandungan khrom yang berfungsi dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Khrom bersama

Page 96: Cara Membuat Susu Kedelai

dengan insulin memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel. Kekurangan khrom dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan toleransi glukosa. Umumnya masyarakat hanya memakan buahnya saja dan membuang kulit pisang begitu saja. Di dalam kulit pisang ternyata memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup. Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak mengandung air yaitu 68,90 % dan karbohidrat sebesar 18,50 %. Kulit pisang mengandung vitamin C, vitamin B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup (Sulffahri.2008). Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak mengandung air yaitu 68,90% dan karbohidrat sebesar 18,50%. Karbohidrat adalah suatu zat gizi yang berfungsi sebagai asupan energi utama, dimana tiap gramnya menghasilkan 4 kalolori (17 kilojoule) energi pangan per gram.Dilihat dari kandungan mineralnya kulit pisang mengandung kalsium yang cukup tinggi yaitu sebesar 715 mg/100 g. Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan sejak bayi hingga usia tua. Jumlah kebutuhan kalsium dapat dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan usia. (Wida, 2007). Pada usia anak-anak hingga remaja merupakan usia penting untuk menabung kalsium dalam tulang. Pada usia remaja 75-85 persen massa tulang yang akan dimiliki pada saat dewasa telah terbentuk. Proses pembentukan dan penimbunan massa tulang mencapai kepadatan maksimal pada usia 35 tahun. Semakin bertambah usia semakin sedikit jaringan tulang yang dibuat dan semakin banyak jaringan tulang yang dirombak sesudah usia 35 tahun, setiap tahunnya akan terjadi kehilangan massa tulang sebesar 0,5% dan setelah umur 50 tahun, jumlah kandungan kalsium dalam tubuh akan menyusut sebanyak 30%. Kehilangan akan mencapai 50% ketika mencapai umur 70 tahun dan seterusnya mengalami masalah kekurangan kalsium. Berdasarkan Recommended Daily Allowance (RDA) USA, kebutuhan kalsium rata-rata per hari yaitu: anak-anak 800 mg, remaja 1200 mg, dewasa 1000 mg, ibu hamil dan menyusui 1200 mg, usia lanjut dan menopause 1200 mg.    Vinson et al. (2001) menganalisis kuantitas dan kualitas antioksidan fenolik dari beberapa jenis buah, diantaranya buah pisang. Kadar total fenol pada pisang berdasarkan ekuivalen katekin sekitar 42,30 mikromol/g berat kering atau sekitar 11,2 mikromol/ g berat basah. Kadar total fenol pada kkulit pisang adalah sekitar 387,34 mg/g berat basah atau 3,61 mg/g berat kering. Senyawa fenol teruji positif dalam kulit buah pisang adalah polifenol dan flavonoid. Flavonoid dan polifenol telah digolongkan sebagai antioksidan tingkat tinggi beradasarkan kemampuannya untuk menangkap radikal bebas dan jenis oksigen aktif seperti oksigen dalam bentuk singlet, radikal bebas superoksida dan radikal hidroksil. Hal ini tentu saja menunjukkan potensi tingganya kadar antioksidan dalam buah maupun kulit pisang yang dapat dimanfaat oleh tubuh.Kulit pisang memiliki potensi besar sebagai sumber gizi yang baru, yang jauh lebih ekonomis, mudah, dan ramah lingkungan. Karena akan mengurangi limbah rumah tangga, produksi makanan, dsb. Dengan kandungan gizi yang dipaparkan pada subbab sebelum, tentunya sudah saatnya kita mulai melirik manfaat kulit pisang ini, terutama bagi kesehatan. Ditamabah lagi kulit pisang dapat diolah dengan berbagai menu makanan yang tidak kalah lezat rasanya dibandingkan hasil olahan pisang dan buah lainnya. Selain mendapat pasokan gizi yang baik bagi tubuh kita, lidah kita juga dimanjakan dengan rasa dari hasil olahan kulit pisang tersebut. Juga menurut dari data pada bab sebelumnya, dimana hasil holtikultura terbesar di Indonesia adalah pisang, tentunya sangat murah bagi kita untuk mendapat kulit pisang ini, bukan buahnya. Jadi, potensi sebagai sumber gizi yang hemat, efisien, dan efektif dari kulit pisang untuk manusia sangat besar.3.3 Keamanan dan Kehalalan Es Krim Kulit Pisang

Page 97: Cara Membuat Susu Kedelai

Dari segi proses pembuatannya, tak ada yang kritis terhadap kehalalan es krim, yang perlu dicurigai komposisi bahan yang digunakan dalam pembuatannya. Produk Es krim kulit pisang menggunakan bahan baku yang memiliki sertifikat halal.Produk es krim kulit pisang menggunakan bahan tambahan whipped cream. Lemak pada whipped cream ini biasanya berasal dari partially hidrogenated coconut oil dan palm oil Oleh karena itu dari segi lemak tidak ada hal yang rawan dari segi kehalalannya karena terbuat dari lemak nabati.Padatan susu bukan lemak yang berstatus syubhat adalah whey karenawhey diperoleh dari hasil samping penggumpalan susu pada tahap pembuatan keju atau kasein dimana proses penggumpalan tersebut biasanya menggunakan enzim yang dapat berasal dari hewan (sapi, babi) atau mikroorganisme disamping penggumpalan juga dapat dilakukan dengan menggunakan asam. Sedangkan padatan susu bukan lemak yang digunakan dalam pembuatan es krim kulit pisang adalah susu skim “tortura” yang telah memiliki sertifikat halal MUI. Es krim kulit pisang tidak menggunakan whey protein yang memiliki kerawanan halal, melainkan menggunakan susu skim yang telah tersertifikasi halal sehingga dijamin kemanan dan kehalalannya.Pemanis yang digunakan dalam pembuatan es krim kulit pisang adalah gula “gulaku” yang telah terjamin kehalalannya karena telah tersertifikasi halal MUI, proses produksi gula “gulaku” juga sama sekali tidak menggunakan penggunaan bahan rawan halal. Es krim kulit pisang tidak menggunakan bahan rawan halal seperti sirup pemanis seperti sirup jagung yang memiliki rawan bahaya halal. Pembuatan sirup jagung diatas dapat dilakukan dengan dua metode utama yaitu hidrolisis (pemecahan molekul-molekul dengan bantuan air) asam dan hidrolisis enzimatik (menggunakan enzim). Hasil proses hidrolisis enzimatik berwarna jernih dan tidak menghasilkan senyawa pahit. Itu sebabnya banyak sirup ini diperoleh dengan menggunakan enzim dimana salah satu enzim yang diperlukan dengan yaitu enzim a-amilase, sayangnya enzim ini disamping dapat diperoleh dari mikroorganisme juga dapat diperoleh dari hewan. Status sirup gula jagung jadinya syubhat. Es krim kulit pisang menggunakan gula pasir “gulaku” dan tidak menggunakan sirup gula sehingga kehalalan dalam pemanis dapat dipertanggungjawabkan.Es krim kulit pisang tidak menggunakan pewarna ataupun perisa buatan yang biasanya menggunakan gliserol dan etanol sebagai pelarut proses pembuatannya. Es krim kulit pisang hanya memanfaatkan flavor yang secara alami terdapat pada buah pisang itu sendiri tanpa melakukan penambahan perisa buatan untuk menjaga status kehalalan produk.Emulsifier yang digunakan dalam pembuatan es krim kulit pisang adalah lesitin yang terbuat dari kedelai. Lesitin kedelai merupakan bahan nabati sehingga dari segi kehalalan pangan tidak mempunya titik rawan.Stabilizer yang digunakan adalah CMC. Diantara penstabil yang dapat digunakan pada pembuatan es krim, ada dua yang berstatus syubhat yaitu gelatin dan gum xanthan, sedangkan lainnya tidak masalah karena berasal dari tanaman (berbagai jenis gum), rumput laut (karagenan, alginat, agar-agar) dan turunan selulosa (CMC dan mikrokristalin; selulosa sendiri berasal dari tanaman). Gelatin dapat diperoleh dari babi, sapi atau ikan, sedangkan xanthan gum adalah hasil fermentasi sehingga kehalalannya tergantung kepada media yang digunakan pada waktu pembuatan xanthan gum. Oleh karena es krim kulit pisang menggunakan stabilizer CMC dan tidak menggunakan xanthan gum ataupun gelatin maka dapat dipastikan kehalalannya.Berdasarkan keseluruhan bahan yang digunakan dalam pembuatan es krim kulit pisang, tidak ada satupun bahan yang haram ataupun memiliki sifat rawan halal yang bernilai syubhat. Oleh karena itu es krim kulit pisang dapat dikatakan sebagai produk yang halal dan aman dikonsumsi.

BAB IV

Page 98: Cara Membuat Susu Kedelai

PENUTUP 

4.1 KesimpulanEs krim kulit pisang benar-benar dapat dijadikan alternatif gizi yang juga tepat bagi manusia. Kulit pisang memiliki kandungan gizi yang tinggi dan tidak kalah dengan kandungan gizi yang dimiliki buah pisang. 4.2 SaranBerkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dalam kesempatan ini akan diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi perhatian khusus bagi para pembaca sebagai berikut:

1. Terciptanya produk makanan yang berasal dari limbah kulit pisang menjadi keripik dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak dalam berwirausaha.

2. Dilakukan sosialisasi menyeluruh dalam masyarakat tentang pengolahan limbah kulit pisang, sehingga sesuatu yang masih sangat bermanfaat tidak terbuang percuma, malah menjadi limbah yang mengganggu.

3. Pengolahan seperti ini diharapkan tidak hanya pada limbah kulit pisang, namun juga kepada hal-hal lain yang dianggap kurang berguna oleh masyarakat, namun sebenarnya sangat bermanfaat