Post on 25-Jul-2015
LAPORAN MAGANG
ANALISA DESAIN
SISTEM INFORMASI CATAT METER PDAM
(STUDI KASUS : CV. DUTA PRATAMA TECHNOLOGIES)
Oleh :
Agoes Framono (04208136)
Budi Sulistiono (04208025)
Eko Utomo (04208141)
Hans Power E (04208094)
Yanuar Arifin (04208009)
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2012
LAPORAN MAGANG
ANALISA DESAIN
SISTEM INFORMASI CATAT METER PDAM
(STUDI KASUS : PT. Duta Pratama Technologies)
Oleh :
AGOES FRAMONO (04208136)
BUDI SULISTIONO (04208025)
EKO UTOMO (04208141)
HANS POWER E (04208094)
YANUAR ARIFIN (04208009)
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi (S.SI)
Pada
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Narotama Surabaya
Surabaya, 12 Mei 2012
Mengetahui/Menyetujui
Dosen Pembimbing
Ir. Tony Hartono Bagio, MT., MM.
ANALISA DESAIN
SISTEM INFORMASI CATAT METER PDAM
(STUDI KASUS : PT. Duta Pratama Technologies)
AGOES FRAMONO (04208136)
BUDI SULISTIONO (04208025)
EKO UTOMO (04208141)
HANS POWER E (04208094)
YANUAR ARIFIN (04208009)
Dipertahankan didepan Penguji Proyek Madya
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Narotama Surabaya
Tanggal: 12 Mei 2012
Penguji :
1. Tubagus.
2. Awaludiyah Ambarwati
Prodi Sistem Informasi
Ketua
Cahyo Darujati, ST., MT.
Mengetahui :
Bpk. Aditya Pratama
Direktur CV. Duta Pratama
ANALISA DESAIN
SISTEM INFORMASI CATAT METER PDAM
(STUDI KASUS : CV. DUTA PRATAMA TECHNOLOGIES)
Oleh : Agoes Framono, Budi Sulistiono, Eko Utomo, Hans Power E, Yanuar Arifin
Dosen Pembimbing : Ir. Tony Hartono Bagio, MT., MM.
A B S T R A K
Teknologi informasi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini PDAM sebagai penyedia air bersih dimana
air adalah kebutuhan pokok masyarakat sudah mulai bisa mengikuti instansi
lainnya dalam pemanfaatan teknologi informasi.
Masih banyak kegiatan PDAM yang masih menggunakan teknik manual
seperti pencatatan meter bahkan sampai pembayaran masih ada petugas yang
berkeliling untuk menariknya. Hal ini menyebabkan lambatnya penanganan
masalah serta dibutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh laporan
lengkap.
Oleh karena itu, perlu adanya sistem informasi untuk menangani
pengelolaan informasi dalam kegiatan pencatatan meter sampai pembayaran
yang bisa menunjang kinerja petugas PDAM agar bisa lebih mudah dan cepat
sehingga bisa meningkatkan mutu layanannya. Sistem tersebut harus mampu
Mempermudah petugas pencatat meter dalam melakukan kegiatan pencatatan,
Sentralisasi perhitungan tagihan secara otomatis dan realtime. Dengan
menerapkan sistem ini maka efektifitas dan efisiensi kerja akan semakin optimal.
Kata kunci : teknologi informasi, sitem informasi, sentralisasi, efektifitas dan efisiensi,
PDAM
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat dan
hidayah-Nya lah, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Magang ini dengan judul
: Analisa Desain Sistem Informasi Catat Meter PDAM ( Studi Kasus CV. Duta
Pratama Technologies ).
Penelitian ini disusun dalam rangka menyelesaikan laporan praktek kerja
lapangan untuk memenuhi persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Sistem
Informasi ( S.SI ) pada Fakultas Ilmu Komputer Prodi Sistem Informasi,
Universitas Narotama Surabaya.
Pembuatan laporan ini disusun berdasarkan data dan pengamatan selama
melaksanakan Magang dari tanggal 16 Januari 2012 sampai dengan tanggal 16
Februari 2012 di CV. Duta Pratama Technologies. Laporan Magang ini dapat
diselesaikan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, Kami
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang atas karunia-NYA penulis bisa menyelesaikan laporan ini.
2. Nabi Muhammad SAW yang telah memjadi pedoman hidup dan suri
tauladan penulis.
3. Bapak Aditya Pratama sebagai Direktur Utama CV. Duta Pratama
Technologies yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk bisa
melaksanakan kerja praktek.
4. Seluruh Dosen pengajar Jurusan Sistem Informasi yang telah memberikan
banyak ilmunya.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami memohon segenap kritik dan saran yang
membangun atas segala kekurangan yang ada dalam penulisan laporan ini. Semoga
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
Akhir kata, Kami mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya pada
semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya laporan ini.
Surabaya, 19 Maret 2012
Agoes Framono Budi Sulistiono
Penyusun 1 Penyusun 2
Eko Utomo Yulianto Hans Power Edward
Penyusun 3 Penyusun 4
Yanuar Arifin
Penyusun 5
D A F T A R I S I
LEMBAR PENGESAHAN……………………….................................................. i
ABSTRAK ……….……………………………….................................................. iii
KATA PENGANTAR ……………………………................................................... iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..…….. vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..…….. vii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………..…….. viii
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………..……. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………..…… 1
1.2 Perumusan masalah ………………………………………………………….. 2
1.3 Batasan Masalah …………………………………………………………...… 2
1.4 Maksud dan Tujuan ………………………………………………………….. 2
1.5 Metodologi Penelitian ……………………………………………………….. 3
1.6 Sistematika Penulisan …………………………………………………...…… 4
BAB II. LANDASAN TEORI …………………………………………………….. 5
2.1 Sistem ………………………………………………………………………… 5
2.2 Basis Data .…………………………………………………………….……… 5
2.3 Database Management System (DBMS) .……………………………….…… 9
2.4 Entity Relationship Diagram ………………………………………….……… 9
2.5 Data Flow Diagram …..……………………………………………………… 11
2.6 Flowchart …………………………………………………………….……… 16
2.7 Android ………………………………………………………………………. 19
BAB III. ANALISA DAN DESAIN SISTEM ……………………………..……... 24
3.1 Gambaran Umum Perusahaan ...…………………………………...…......... 24
3.1.1 Visi dan Misi ..…………………………………………………..……….. 24
3.2 Desain Sistem ........................... ...…………………………………….......... 25
3.2.1 Sistem Flowchart proses Perhitungan Pemakaian….......……………… 25
3.2.2 Sistem Flowchart Proses Perhitungan Tagihan….....…………….......... 26
3.2.3 Sistem Flowchart Proses Pembuatan Laporan………………....……… 26
3.2.4 Diagram Konteks.....................................……………………………… 27
3.2.5 DFD Level 0.…...……………………………………………………… 28
3.2.6 DFD Level 1 Proses Penghitungan Pemakaian...……………………… 29
3.2.7 DFD Level 1 Proses Penghitungan Tagihan....………………………… 30
3.2.8 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan.......………………………… 31
3.2.9 Conceptual Data Model..................................................…………….… 32
3.2.10 Physical Data Model...............................................………………….... 33
3.2.11 Desain Database............ ............................ .............…………………... 33
BAB IV. PENUTUP ……………………………………………………………….. 32
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 One to One Relationship ....................................................................10
Gambar 2.2 One to Many Relationship. ...............................................................11
Gambar 2.3 Many to Many Relationship .............................................................. 11
Gambar 2.4 Simbol Terminator............................................................................ 13
Gambar 2.5 Simbol Proses ................................................................................... 13
Gambar 2.6 Data Store ......................................................................................... 14
Gambar 2.7 Alur Data .......................................................................................... 15
Gambar 3.1 Sistem Flowchart Proses Perhitungan Pemakaian............................20
Gambar 3.2 Sistem Flowchart Proses Perhitungan Tagihan….............................21
Gambar 3.3 Sistem Flowchart Proses Pembuatan Laporan…..............................21
Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Informasi Catat Meter PDAM..................22
Gambar 3.5 DFD level 0 Sistem Informasi Catat Meter PDAM..........................23
Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses Perhitungan Pemakaian...................................24
Gambar 3.7 DFD level 1 Proses Perhitungan Tagihan..........................................25
Gambar 3.8 DFD level 1 Proses Pembuatan Laporan...........................................26
Gambar 3.9 Conceptual Data Model.....................................................................27
Gambar 3.10 Physical Data Model.......................................................................28
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol ERD……………………………………………………………10
Tabel 2.2 Flow Direction Simbols ………………………………… ....................17
Tabel 2.3 Processing Symbols …………………………………...........................17
Tabel 2.4 Input-Output Symbols ………………………………… .......................18
Tabel Data Pemakaian............................................................................................29
Tabel Sambungan...................................................................................................29
Tabel Pelanggan.....................................................................................................30
Tabel Base Pembayaran.........................................................................................30
Tabel Pembayaran..................................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam
kehidupan sehari-hari. Hampir semua aspek kehidupan sudah tidak bisa lepas
dari teknologi informasi.Dunia pendidikan, kesehatan sampai pelayanan
masyarakat dan pemerintahan sangat membutuhkan sistem informasi.
Dalam pelayanan publik sistem informasi sangat dibutuhkan karena
menyangkut kepentingan banyak orang. Instansi-instansi pemerintahan sudah
banyak yang melek teknologi sehingga bisa secara maksimal dalam melayani
publik.
Dalam hal ini PDAM sebagai penyedia air bersih dimana air adalah
kebutuhan pokok masyarakat sudah mulai bisa mengikuti instansi lainnya
dalam pemanfaatan teknologi informasi. Meskipun PDAM adalah instansi
yang menangani kebutuhan pokok masyarakat tapi justru PDAM adalah salah
satu instansi yang tertinggal. Masih banyak kegiatan PDAM yang masih
menggunakan teknik manual seperti pencatatan meter bahkan sampai
pembayaran masih ada petugas yang berkeliling untuk menariknya.
Untuk hal itulah maka perlu adanya suatu sistem yang dapat
menangani pengelolaan informasi dalam kegiatan pencatatan meter sampai
pembayaran yang bisa menunjang kinerja petugas PDAM agar bisa lebih
mudah dan cepat sehingga bisa meningkatkan mutu layanannya.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembuatan “Analisa dan
Desain Sistem Informasi ” adalah :
1. Bagaimana cara untuk mempermudah petugas pencatat meter dalam
mencatat meter air dirumah warga.
2. Bagaimana cara untuk mempermudah perhitungan tagihan yang
dikenakan ke pengguna.
3. Bagaimana cara untuk mempermudah konsumen dalam melakukan
pembayaran tagihan.
1.3 Batasan Masalah
Agar tidak menyimpang dari judul yang ada, maka desain sistem ini hanya
dibatasi pada :
1. Perancangan desain sebuah sistem informasi untuk melakukan pencatatan
meter.
2. Perhitungan tagihan dan pembayaran di instansi PDAM.
3. Tidak membahas masalah laba / rugi perusahaan PDAM.
4. Tidak membahas aliran dana secara mendetail.
5. Adapun pengerjaan aplikasi ini berbasis android (untuk user) dan web
based (untuk admin).
6. Masalah mengkoneksikan program dengan server merupakan urusan
perusahaan
7. Laporan project ini hanya sampai pada analisis dan desain sistem saja
karena terbatasnya waktu magang.
1.4 Maksud dan Tujuan
Pembuatan “Analisa dan Desain Sistem Informasi Catat Meter PDAM”
bertujuan untuk :
1. Mempermudah petugas pencatat meter dalam melakukan kegiatan
pencatatan.
2. Sentralisasi perhitungan tagihan secara otomatis dan realtime.
3. Sebagai peningkatan layanan kepada masyarakat.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan analisa desain sistem ini adalah :
1.5.1 Teknik Pengambilan Data
a. Observasi
Melakukan pengamatan kegiatan petugas PDAM.
b. Interview
Melakukan wawancara langsung terhadap narasumber yaitu
pihak-pihak terkait dalam internal PDAM.
1.5.2 Analisa Data
Melakukan studi kasus terhadap obyek dengan cara : melakukan
pencatatan alur proses pencatatan meter, perhitungan tagihan
sampai pembayaran ke petugas penagihan bagian pembayaran.
1.5.3 Perancangan Sistem
Melakukan perancangan sistem yang meliputi : perancangan
database, perancangan alur diagram sistem
1.5.4 Dokumentasi
Pembuatan laporan dari semua pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan laporan penelitian “Analisa Desain Sistem
Informasi Catat Meter di PDAM” adalah :
a. BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulisa memberikan gambaran secara jelas mengenai latar
belakang masalah, perumusan masalah, batasan-batasan masalah,
metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan.
b. BAB II : LANDASAN TEORI
Penulis akan membahas tentang teori-teori penunjang dalam membangun
“Analisa Desain Sistem Informasi Catat Meter di PDAM”. Disamping
teori-teori pendukung, penulis akan menggali informasi pendukung baik
dari beberapa buku-buku penunjang maupun artikel yang ada di internet.
c. BAB III : ANALISA DAN DESAIN SISTEM
Pada bab pembahasan, penulis akan membahas landasan teori
permasalahan yang diangkat dari hasil penelitian dan survey lapangan
untuk penyusunan desain sistem informasi yang tepat untuk PDAM
d. BAB V : PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan secara keseluruhan dari penulisan
laporan yang mencakup kekurangan dan hambatan-hambatan selama
proses pembuatan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
a. Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani
(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu
model matematika seringkali bisa dibuat.
b. Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain dengan maksud
untuk berfungsi sebagai kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan
yang telah ditentukan. (www.wikipedia.org)
c. Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi –
fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan
organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan
efisien. (www.wikipedia.org)
2.2 Basis Data
Database atau dalam bahasa Indonesianya basis data dapat diartikan
sebagai kumpulan tentang suatu benda atau kejadian yang saling
berhubungan satu sama lain. Sedangkan data merupakan fakta yang
mewakili suatu obyek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan
dan sebagainya, yang dapat dicatat dan mempunyai arti yang implisit. Data
dicatat atau direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar, bunyi,
atau kombinasinya. Sebagai contoh, terdapat daftar nama, nomor telepon,
dan alamat orang-orang yang menjadi anggota suatu organisasi. Data
tersebut dicatat dalam buku daftar anggota, atau disimpan dalam disket
menggunakan komputer personal dan perangkat lunak seperti Dbase,
FoxBase, MS Access atau Exel. Kumpulan data dengan arti implisit tersebut
dinamakan basisdata (Waljiyanto, 2000). Database dapat didefinisikan
dalam sejumlah sudut pandang, seperti:
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang
tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronik.
Kumpulan dari file yang saling berkaitan bersama dengan program
pengelolanya disebut Database Management System (DBMS). Database
merupakan kumpulan datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri
sendiri dalam satu paket program yang berfungsi untuk membaca data,
menguji data, menghapus data, melaporkan data dalam database.
Berikut ini merupakan istilah-istilah yang ada dalam database, yaitu:
1. Entity
Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya
direkam. Pada administrasi mahasiswa misalnya, entity adalah
mahasiswa, mata kuliah, nilai.
2. Attribute
Setiap entity mempunyai attribute atau sebutan untuk mewakili entity.
Seorang mahasiswa dapat dilihat atributnya misalnya, NRP, Nama,
Alamat. Atribut juga disebut sebagai elemen, data field, data item.
3. Data Value
Data value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap
data elemen atau atribut. Atribut nama mahasiswa menunjukkan
tempat informasi dimana nama mahasiswa itu disimpan, sedangkan
data value misalnya Ery, Budi merupakan isi data mahasiswa itu.
4. Record/Tuple
Kumpulan elemen–elemen yang saling berhubungan
menginformasikan tentang seseorang misalnya, nomer mahasiswa,
nama mahasiswa, alamat, kota, nomer telpon. Satu record mewakili
satu data atau informasi tentang seseorang.
5. Field
Kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang
sama, atribut yang sama, namun berbeda–beda nama value-nya.
6. Atribut Kunci
Dalam setiap file selalu terdapat kunci yang berupa satu field atau satu
set field yang dapat mewakili record. Macam-macam kunci adalah
sebagai berikut:
a. Kunci Primer
Adalah atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya
mengindentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tetapi
juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci
kandidat mempunyai peluang menjadi kunci primer.
b. Kunci Kandidat
Adalah suatu atribut atau satu set minimal yang
mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari
entity. Satu minimal set atribut menyatakan secara tak langsung
dimana beberapa atribut dalam satu set tidak dapat dibuang tanpa
merusak kepemilikan yang unik. Jika suatu kandidat berisi lebih
dari satu atribut, maka biasanya disebut kunci komposit
(gabungan).
c. Kunci Tamu
Adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi
satu relationship yang menunjukkan ke induknya. Kunci tamu
ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci primer
induk direlasikan. Hubungan antara entity anak dan entity induk
adalah hubungan satu lawan banyak (one to many relationship).
d. Kunci Alternatif
Adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer.
7. Relasi
Adalah hubungan antar file yang direlasikan dengan kunci relasi
(Relation Key), yang merupakan kunci utama dari masing-masing file.
2.3 Database Management System (DBMS)
Kumpulan dari file yang saling berkaitan bersama dengan program
pengelolanya disebut Database Management System (DBMS). Database
merupakan kumpulan datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri
sendiri dalam satu paket program yang berfungsi untuk membaca data,
menguji data, menghapus data, melaporkan data dalam database . Bahasa
basis data memiliki 2 bentuk yaitu :
1. Data Definition Language (DDL)
DDL adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk membuat
komponen-komponen database yang antara lain membuat dan
mengubah tabel, menentukan struktur dari tabel dan juga membuat
indeks dan kunci primer.
2. Data Manipulation Language (DML)
DML adalah suatu bentuk bahasa basis data yang bermanfaat untuk
melakukan manipulasi data yang berada di database. Seperti misal
mengambil, menambah, menghapus, dan juga mengubah.
2.4 Entity Relationship Diagram
Entity relationship (E-R) merupakan dasar pemahaman dari dunia
nyata yang mana terdiri dari obyek yang disebut entity dan himpunan
entity. Entity relationship diagram atau ERD,
mendokumentasikan data dengan mengidentifikasi entitas dan
hubungannya. Adapun simbol-simbol dan notasi yang digunakan di
dalam penulisan diagram ini adalah:
Tabel 2.1 Simbol ERD
Jenis-jenis relationship ada tiga, berikut ini akan digambarkan
jenis-jenis relasi oleh entity A dan B yaitu :
1. One to one relationship Entity di A digambarkan dengan
paling banyak satu entity di B, begitu pula sebaliknya.
Contoh : seperti pada pelajaran prifat dimana satu guru
mengajar satu siswa dan satu siswa hanya diajar satu guru.
Gambar 2.1 One to One Relationship
NO SIMBOL URAIAN
1 Simbol segi empat, yang mengambarkan entity set
2 Simbol elipse, yang menggambarkan atribut-atribut
entity set
3 Simbol belah ketupat, yang menggambarkan
relationship set
4 Simbol garis, yang menghubungkan antara entity set
dengan atributnya dan antara entity set dengan
relationship setnya.
2. One to many relationship Entity digabungkan dengan banyak entity di
B, dan entity di B digabungkan paling banyak satu entity di A.
Contoh : seperti pada sistem pengajaran di sekolah dimana mengajar
banyak siswa dan siswa hanya diajar satu guru.
Gambar 2.2 One to Many Relationship
3. Many to many relationship Entity digabungkan dengan banyak entity
di B, begitu pula sebaliknya.
Contoh : seperti pada sistem pengajaran di perguruan tinggi dimana
satu guru mengajar siswa dan siswa diajar oleh banyak guru pula.
Gambar 2.3 Many to Many Relationship
2.5 Data flow Diagram (DFD)
Data flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang
memungkinkan sistem analisa menggambarkan suatu sistem sebagai suatu
jaringan kerja proses dan fungsi yang dihubungkan satu sama lain oleh
penghubung yang disebut data flow/alur data. Untuk menggambarkan
suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru akan dikembangkan
secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data
tersebut mengalir atau disimpan diperlukan suatu diagram arus data.
Sedangkan Data flow Diagram (DFD) merupakan aliran informasi
dan transformasi yang diaplikasikan sebagai perjalanan data dari input ke
output. Sistem analisa melakukan identifikasi alur data yang khas dan
proses yang tepat untuk mengubah alur data itu, sebelum ia membuat
DFD. Untuk memudahkan pembacaan DFD maka penggambaran ini
disusun berdasarkan tingkatan-tingkatan dari atas ke bawah yaitu:
1. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram paling atas, yang terdiri dari suatu
proses yang mengambarkan ruang lingkup sistem. Hal-hal yang
digambarkan dalam diagram kontek adalah :
a. Hubungan terminator dengan sistem.
b. Sistem dalam suatu proses.
Hal-hal yang tidak digambarkan dalam diagram kontek adalah :
a. Hubungan antar terminator.
b. Data store, kecuali kalau data store bersifat global (dengan pengertian
data store itu dihasilkan oleh sistem yang sedang dianalisa tetapi
digunakan oleh sistem lain, atau sistem lain yang menghasilkan data
store itu tetapi sistem yang sedang dianalisa menggunakannya).
2. Diagram Zero
Diagram zero ini merupakan diagram tingkat menengah, yang terletak satu
level dibawah diagram konteks, yang mengambarkan proses utama dari
DFD.
3. Diagram Primit if dan Diagram Detail
Diagram primitif ini merupakan diagram paling bawah, yang tidak dapat
diuraikan lagi, sedangkan diagram detail masih dapat diuraikan lagi.
Diagram detail menguraikan proses yang ada dalam diagram zero dimana
urian ini dapat diuraikan lagi sampai pada beberapa level.
Komponen pada DFD terdapat 4 komponen dalam DFD, yaitu :
a. Terminator / Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan
system yang sedang dikembangkan. Terdapat dua jenis terminator
yaitu terminator sumber (source) dan terminator tujuan (sink).
Terminator dapat berupa orang, organisasi, departemen didalam
organisasi atau system lainnya yang berada di lingkungan luarnya
yang akan memberikan input atau menerima output dari system.
Gambar 2.4 Simbol Terminator
b. Proses
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,
mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam
proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
Proses menggambarkan bagian dari system yang mentransformalkan
input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses
atau kegiatan apa yang sedang atau akan dilaksanakan. Pemberian
nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja yang
membutuhkan objek.
atau
Gambar 2.5 Simbol Proses
c. Data Store
Data store digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data.
Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-
penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan
penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file hardisk,
fita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara
manual seperti buku alamat, file folder dan agenda, yang
digambarkan dengan dua garis sejajar.
atau
Gambar 2.6 Data Store
d. Alur Data
Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses
mempunyai pengertian sebagai berikut:
1. Alur data yang berasal dari data store, berarti proses
membutuhkan data yang berada pada data store tersebut
2. Alur data yang menuju ke data store, berarti suatu proses akan
menghasilkan output atau keluaran yang disimpan pada data
store tersebut.
3. Alur data yang berasal dan yang menuju ke data store berarti
suatu proses akan mengupdate data, menghapus atau
mengubah data.
Suatu alur data digambarkan dengan anak panah, yang
menunjukan arah menuju ke dalam dan keluar dari suatu
proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan
data atau paket data / informasi dari satu bagian system ke
bagian lainnya.
Gambar 2.7 Alur data
Syarat-syarat pembuatan DFD yang baik, dalam arti menyenangkan
untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai adalah:
a. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD.
b. Pemberian nomor pada komponen proses.
c. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat.
d. Penghindaran DFD yang rumit.
e. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsisten secara logika.
Tingkatan-tingkatan pada DFD adalah sebagai berikut:
a. Diagram konteks : Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari
DFD yang menggambarkan hubungan system dengan
lingkungannya.
b. Diagram level Zero : Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram
konteks. Merupakan diagram yang menggambarkan proses-proses
utama system dan alur datanya.
c. Diagram level satu : Diagram ini merupakan dekomposisi dari
diagram level zero.
d. DFD level dua, tiga, dan seterusnya: Diagram ini merupakan
dekomposisi dari level sebelumnya.
2.6 Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan
urutan dan hubungan antar proses dalam suatu program beserta
instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian
setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses
digambarkan dengan garis penghubung.
Simbol simbol flowchart dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Flow Direction Simbols; dipakai untuk menggabungkan antara simbol
yang satu dengan simbol lainnya.
Tabel 2.2 Flow Direction Simbols
NO
SIMBOL
URAIAN
a Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada
pada halaman berbeda
b Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada
pada satu halaman
c Arah aliran program
2. Processing symbols; menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu
prosedur.
Tabel 2.3 Processing Symbols
3. Input-output symbols; menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai
media input atau output.
Tabel 2.4 Input-Output Symbols
NO SIMBOL URAIAN
a
Simbol proses input dan output tanpa tergantung
dengan jenis peralatannya
b
Simbol yang menyatakan input berasal pita magnetic
atau output disimpan ke pita magnetic
c
Simbol yang menyatakan input berasal dari kartu
atau output ditulis ke kartu
NO SIMBOL URAIAN
a Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu
program
b Proses inisialisasi/pemberian harga awal
c Proses perhitungan/prosespengolahan data
d Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan
beberapa kemungkinan jawaban/aksi
e Permulaan sub program/proses menjalankan sub
program
f Simbol yang menunjukkan bahwa data di dalam
simbol ini akan disimpan
d
Simbol yang menyatakan input berasal dari disk atau
output disimpan ke disk
e
Simbol yang menyatakan peralatan output yang
digunakan yaitu layar, printer, dan sebagainya
f
Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen
dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas
2.7 Android
Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon
seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan
platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi
mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.
Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang
membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan
Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34
perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk
Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android
bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan
standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis
kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat
lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.
Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail
Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya
tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset
Distribution (OHD).
1. Android versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi
ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm,
voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan
pemberitahuan email.
2. Android Versi 1.5 (Cupcake)
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler
dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit)
dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk
juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni
kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera,
mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari
telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara
otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar
yang dapat disesuaikan dengan sistem.
3. Android Versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses
pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai
indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang
memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus;
kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO,
802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial
kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua
ponsel; pengadaan resolusi VWGA.
4. Android Versi 2.0/2.1 (Eclair)
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan
versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan
hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan
browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru,
dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth
2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut,
Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi
mobile terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini
berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi
diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi
terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah
handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk
menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi
terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam,
Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs
Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android
asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.
5. Android Versi 2.2 (Froyo : Frozen Yoghurt)
Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-
perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain
dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5
kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google
Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser,
pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot
portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.
6. Android Versi 2.3 (Gingerbread)
Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan.
Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara
lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi
copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan
format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization,
headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near
Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih
dari satu.
7. Android Versi 3.0 (Honeycomb)
Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini
mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada
Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet.
Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi
perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat
dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat
tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia.
Perangkat tersebut bernama Eee Pad Transformer produksi dari Asus.
Rencana masuk pasar Indonesia pada Mei 2011.
8. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)
Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur
Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk
membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan
penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat
tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi
informasi dengan menggunakan NFC.
Fitur yang tersedia di Android adalah :
1. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan
komponen yang tersedia.
2. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat
mobile.
3. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
4. SQLite: untuk penyimpanan data.
5. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar
(MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware dependent)Kamera,
Global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer
(tergantung hardware)
BAB III
ANALISA DAN DESAIN SISTEM
3.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
CV. Duta Pratama Technologies adalah perusahaan yang bergerak
di bidang jasa Pengembangan Software dan Konsultan IT ( Information &
Technologies ) yang didirikan pada bulan Oktober tahun 2010 oleh
para praktisi yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Dengan jaringan yang luas, profesionalisme kerja serta komitmen
atas setiap pelayanannya, kami percaya mampu memberikan jasa yang
berkualitas, konsisten dan memiliki nilai tambah demi tercapainya tujuan
bersama.
Didukung oleh tim yang berkompetensi tinggi, Duta Prat ama
Technologies memberikan jasa IT Development dan Custom Made
Software/ System, dimana kepuasan mitra adalah segalanya bagi kami…
3.1.1 Visi dan Misi
Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan penyedia sistem informasi bagi perusahaan yang
membutuhkan efisiensi kinerja perusahaannya.
Misi Perusahaan
Memberikan jasa IT Development dan Custom Made Software /
system, dimana kepuasan pelanggan adalah segalanya.
3.2 DESAIN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas tentang perencanaan pembuatan salah satu
produk terbaru dari CV Duta Pratama Technologies yang di tujukan untuk bekerja
sama dengan pihak PDAM, Program ini berguna untuk meminimalisasi
kemungkinan buruk buruk yang terjadi karena cuaca.
Program yang meliputi pembuatan Flowchart, DFD, Conceptual Data
Model, serta Physical Data Model.
3.2.1 Sistem Flowchart proses Perhitungan Pemakaian
Gambar 3.1 Sistem Flowchart Proses Perhitungan Pemakaian
3.2.2 Sistem Flowchart proses Perhitungan Tagihan
Gambar 3.2 Sistem Flowchart Proses Perhitungan Tagihan
3.2.3 Sistem Flowchart Proses Pembuatan laporan
Gambar 3.3 Desain Sistem Flowchart Proses Pembuatan laporan
3.2.4 Diagram Konteks
Pada tahapan ini dilakukan pembuatan desain sistem secara
conceptual untuk menggambarkan siapa saja yang berinteraksi
dengan sistem, aliran data dalam sistem, serta proses apa saja yang
terjadi dalam sistem.
Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Informasi Catat Meter PDAM
Berdasarkan pada gambar tersebut, dapat diketahui hal-hal berikut :
a. Terdapat tiga entitas yang terlibat yaitu Pencatat Meter (Kurir),
Pelanggan, dan PDAM.
b. Pencatat Meter sebagai entitas yang bertugas mendatangi
rumah customer dengan membawa sebuah perangkan untuk
mencatat No. Meteran.
c. Pelanggan hanya dapat melakukan request invoice tagihan dan
kembali menunjukkan No. Invoice setelah melunasi
pembayaran.
d. PDAM memperoleh laporan hasil dari semua kegiatan yang
berlangsung.
3.2.5 DFD Level 0
Konteks diagram tersebut masih bisa dijabarkan menjadi lebih
detail lagi menjadi Data Flow Diagram (DFD) level 0 seperti pada
gambar berikut :
Gambar 3.5 DFD level 0 Sistem Informasi Catat Meter PDAM
Pada diagram tersebut dijelaskan lebih detail lagi mengenai sub
proses yang terjadi. Terdapat tiga proses dari Sistem Informasi Catat
Meter PDAM ini, yang meliputi :
a. Proses 1.1 (Perhitungan Pemakaian) berfungsi untuk
menghitung jumlah pemakaian air setiap customer. Proses ini di
mulai dari Si Pencatat Meter yang datang kerumah customer dan
mencatat No. meteran sekarang dengan memilih data customer
yg ada di dalam Perangkat yg di bawa Pencatat Meter.
b. Proses 1.2 (Perhitungan Tagihan) berfungsi untuk menghitung
biaya tagihan customer yg nanti akan menghasilkan invoice
untuk customer.
c. Proses 1.3 (Pembuatan Laporan) berfungsi untuk membuat
laporan pelunasan yang akan di berikan kepada PDAM sebagai
data mereka.
3.2.6 DFD Level 1 Proses Perhitungan Pemakaian
Pada proses Perhitungan Pemakaian terdapat sub proses (DFD
Level 1) yang di jabarkan pada gambar berikut ini :
Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses Perhitungan Pemakaian
Terdapat 2 proses dari DFD Level 1 Perhitungan Pemakaian sbb:
a. Proses 1.1.1 (Record no. meter sekarang). Pada proses ini,
akan di rekam sebuah inputan dari Pencatat meter untuk
melakukan update data pada data pelanggan.
b. Proses 1.2.2 (Perhitungan Pemakaian Pelanggan). Pada
proses ini, akn di hitung besar jumlah pemakaian pelanggan
setelah sistem mendapatkan sebuah input berupa No. Meteran
sekarang (dari Pencatat Meter) dan No. Meteran Lama (dari
data Pelanggan).
3.2.7 DFD Level 1 Proses Perhitungan Tagihan
Pada proses Perhitungan Tagihan terdapat sub proses (DFD
Level 1) yang di jabarkan pada gambar berikut ini :
Gambar 3.7 DFD level 1 Proses Perhitungan Tagihan
Terdapat 2 proses dari DFD level 1 Proses Perhitungan Tagihan sbb :
a. Proses 1.2.1 (Perhitungan Jumlah Tagihan). Setelah mendapatkan
nilai jumlah pakai dari proses sebelumnya, maka di proses ini
akan di hitung besar jumlah tagihan buat konsumen.
b. Proses 1.2.2 (Pembuatan Invoice). Proses ini berfungsi untuk
membuat invoice yg kemudian akan di cetak dan di tampilkan ke
layar computer penagih / bagian pembayaran.
3.2.8 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan
Gambar 3.8 DFD level 1 Proses Pembuatan Laporan
Terdapat 2 proses dari DFD level 1 Proses Pembuatan laporan sbb :
a. Proses 1.3.1 (Pembuatan Faktur Pembayaran), Proses ini akan di
laksanakan hanya jika customer telah membayar lunas tagihan,
kemudian mencetak hard copy bukti pelunasan, dan menyimpan
soft copynya untuk pembuatan laporan dan update data
pelanggan untuk pembayaran bulan depan.
b. Proses 1.3.2 (Pembuatan laporan). Proses ini di lakukan hanya
untuk membuat laporan secara hard copy untuk diberikan
kepada divisi selanjutnya.
3.2.9 Conceptual Data Model
Gambar 3.9 Conceptual Data Model
3.2.10 Physical Data Model
Gambar 3.10 Physical Data Model
3.2.11 Desain Database
Dalam perancangan sebuah sistem informasi yang baik,
tidak terlepas dari media penyimpanan data yang terstruktur
dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mendesain database yang
dapat memenuhi kebutuhan sistem informasi tersebut saat ini dan
tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan pengembangan
lebih lanjut tanpa harus melakukan perombakan yang besar.
Berikut ini akan dijabarkan tabel-tabel yang dibutuhkan dalam
pembuatan sistem informasi ini :
a. Tabel Data_Pemakaian
Fungsi tabel Data_Pemakaian adalah untuk merekam
jumlah pakai meter air pelanggan dalam satuan m3 (meter
kubik) . Tabel ini berisi data menyangkut keterangan dari
pemakaian yang dimaksud.
Tabel Data_Pemakaian :
Field Tipe Ukuran Deskripsi
No_Sambungan Text 50 No seri sambungan (PK)
Stan Char 15 Stan pemakaian
Pakai Char 10 Jumlah pakai dalam satuan m3
b. Tabel Sambungan
Fungsi dari tabel Sambungan adalah menyajikan data para
pelanggan PDAM berdasarkan domisili PDAM.
Tabel Sambungan:
Field Tipe Ukuran Deskripsi
No_Pelanggan Numeric 8 Indentifikasi ID_Pelanggan (FK)
No_Sambungan Text 50 No seri sambungan (FK)
Kode_PDAM Numeric 8 Identifikasi tempat PDAM
mendaftar(PK)
Tahun_sambung datetime dd/mm/yy Tahun tersambungnya aliran PDAM
c. Tabel Pelanggan
Fungsi Tabel Pelanggan adalah merekam semua data
pelanggan PDAM.
Tabel Pelanggan:
Field Tipe Ukuran Deskripsi
No_Pelanggan Numeric 8 Indentifikasi ID_Pelanggan (FK)
Nama Text 50 Nama Pelanggan
Alamat Text 50 Alamat Pelanggan
d. Tabel Base_Pembayaran
Fungsi Tabel Base_Pembayaran adalah merekam
harga dasar / tarif dasar yang harus dibayar oleh setiap
pelanggan PDAM berdasarkan Golongan pakai.
Tabel Base_Pembayaran:
Field Tipe Ukuran Deskripsi
Golongan Numeric 8 Jenis Golongan /
layanan air (PK)
Base_tagihan_air_per_golongan Float 8 Jumlah tagihan dasar /
abonemen yang harus
dibayar
Dana_Meter Float 8 Jumlah pajak
Administrasi Float 8 Biaya administrasi
yang akan dikenakan
tiap transaksi
e. Tabel Pembayaran
Fungsi Tabel Pembayaran adalah merekam setiap
transaksi yang dilakukan oleh pelanggan.
Tabel Pembayaran:
Field Tipe Ukuran Deskripsi
No_Pelanggan Numeric 8 Indentifikasi ID_Pelanggan
(FK)
Golongan Numeric 8 Jenis Golongan / layanan air
(FK)
Materai Float 8 Jenis materai yang dipakai
berdasarkan harga materai
Tunggakan Float 8 Jumlah tunggakan dari
pembayaran bulan lalu
Denda Float 8 Jumlah denda yang harus
dibayar berdasarkan jumlah
Tunggakan
Tagihan_non_air Float 8 Jumlah tagihan pelayanan
yang diterima pelanggan
Retribusi_kebersihan Float 8 Jumlah tagihan yang
dibebankan terhadap
pelanggan
No_Resi Numeric 8 ID_Pembayaran (PK)
Total_tagihan Float 8 Jumlah Total Tagihan
Tanggal_bayar datetime dd/mm/yy Tanggal transaksi pembayaran
Validasi Numeric 8 No validasi sebagai tanda
lunas pembayaran
3.3 DESAIN INTERFACE
3.3.1 Web Interface
1. Halaman Login
2. Halaman Home
3. Halaman Cetak Invoice
4. Halaman Laporan
3.3.2 Android Mobile Interface
1. Halaman Login
2. Halaman Daftar Pelanggan
3. Halaman Pencatatan Meter
4. Halaman MessageBox
BAB IV
P E N U T U P
4.1 Kesimpulan
Hasil dari perancangan analisa dan desain sistem informasi Catat Meter di
PDAM meliputi :
a. Perancangan Desain Data Flow Diagram yang menjelaskan arus data
yang mengalir pada sistem.
b. Perancangan Desain flowchart yang menggambarkan alur sistem yang
terjadi.
c. Perancangan Conceptual Data Modelling yang berisi pengumpuland
data dan analisa untuk menentukan kebutuhan suatu sistem database.
d. Perancangan Physical Data Modelling yang merupakan representasi
fisik dari sebuah pemodelan database. Dalam hal ini menggunakan
MySQL 5.
4.2 Saran
a. Untuk pengembangan lebih lanjut dari analisa dan desain ini, penulis
menyarankan agar pada tahap penerapan aplikasi menggunakan
konsep client-server sehingga rancangan desain aplikasi ini bisa
berjalan dengan maksimal.
b. Pengelolaan yang teratur dan kontinyu diperlukan pada tahap
penerapan desain aplikasi dikarenakan data yang ada harus merupakan
data yang paling aktual, sehingga apabila terjadi perubahan dapat
segera dilakukan update pada record yang ada pada aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Hasnul (2011). Kitab Suci Jaringan Komputer & Koneksi Internet. Jakarta
: MediaKom.
Wahyudi, Bambang, Skom., MMSi (2008). Konsep Sistem Informasi dari Bit
sampai ke Database. Jakarta : Andi Publisher.
Winarno, Edi (2011). Easy Networking. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Seyed M.M. (Saied) Tahaghoghi , Hugh Williams (November 21, 2006). Learning
MySQL
Barry Burd (December 13, 2011). Android Application Development All-in-One
For Dummies
Vartan Piroumian (August 1999). Java GUI Development (Sams Professional)
Jeffrey Garbus (March 25, 2003). Administrator's Guide to SYBASE ASE 12.5
(Jeffrey Garbus' Official Sybase Ase 12.5 Library)