Post on 16-Oct-2021
LAPORAN KEMAJUAN
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)
IMPLEMENTASI MESIN PENIPIS DAN PENCETAK ADONAN SKALA
INDUSTRI DAN MANAJEMEN USAHA UNTUK PENINGKATAN
PRODUKSI LADRANG DI UMKM RATU MANIS KABUPATEN
BANYUWANGI
Oleh:
Harliwanti Prisilia, S.T., M.T., NIDN : 0005087401 / Ketua
Oktavima Wisdaningrum, SE, MSA.Ak. NIDN : 0710108603 / Anggota 1
Dibiayai oleh:
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional
sesuai dengan Kontrak Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada
Masyarakat
Nomor:105/SP2H/PPM/DRPM/2020, tanggal 16 Maret 2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
RINGKASAN/ABSTRAK KEGIATAN
Tujuan dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah untuk
meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan oleh UMKM Ratu
Manis dengan mengurangi produk cacat yang dihasilkan, meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan UMKM Ratu Manis dalam mengimplementasikan
pengendalian kualitas produksi, perbaikan kemasan, perbaikan strategi pemasaran,
membranding produk UMKM Ratu Manis, pemasaran produk secara online .
Target khusus dalam program PKM ini adalah 1) UMKM Ratu Manis
dapat meningkatkan kualitas dan kapsitas produk yang dihasilkan melalui transfer
teknologi mesin penipis adonan pastri, 2) meningkatkan penjualan produk secara
online, 3) meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan
pengendalian kualitas, manajemen pemasaran dan branding produk, 4) secara
akademik dapat menghasilkan artikel ilmiah yang diterbitkan dalan jurnal ilmiah
nasional.
Metode yang digunakan dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini
adalah 1) pelatihan dan pembinaan, 2) Transfer inovasi teknologi tepat guna, 3)
Pelatihan pengendalian kualitas, manajemen pemasaran dan branding, serta digital
marketing, 4) Pendampingan dalam implementasi starategi marketing dan
branding, serta digital marketing, 5) Monitoring dan Evaluasi (MonEv) Kegiatan.
Hasil yang didapatkan dari kegiatan PKM ini adalah fasilitasi mesin
penipis dan cetak adonan ladrang, peningkatan kapasitas produksi dari 20 kg per
hari menjadi 40 kg per hari, produk cacat yang dihasilkan berkurang hingga 2%
dari total produksi.
Kata Kunci : teknologi produksi, produktivitas, manajemen kualitas.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
RINGKASAN/ABSTRAK KEGIATAN ................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
BAB 2. TUJUAN DAN SASARAN ....................................................................... 7
2.1 Tujuan Kegiatan ............................................................................................ 7
2.2 Sasaran Kegiatan ...................................................................................... 7
BAB 3. METODE PELAKSANAAN YANG TELAH DILAKUKAN ................. 8
BAB 4. KELUARAN YANG DICAPAI (Output) ................................................. 9
BAB 5. MANFAAT YANG DIPEROLEH (Outcome) .......................................... 9
5.1 Dampak Ekonomi dan Sosial ........................................................................ 9
5.2 Kontribusi Mitra terhadap pelaksanaan .................................................. 12
Kontribusi mitra terhadap pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat yaitu:
........................................................................................................................... 12
BAB 6. FAKTOR YANG MENGHAMBAT/KENDALA, FAKTOR YANG
MENDUKUNG DAN TINDAK LANJUT .......................................................... 12
6.1 Faktor yang Menghambat/ Kendala ............................................................ 12
6.2 Faktor yang Mendukung ............................................................................. 12
6.3 Solusi dan Tindak Lanjutnya ...................................................................... 12
6.4 Rencana Selanjutnya ................................................................................... 13
6.5 Langkah-Langkah strategis untuk realisasi selanjutnya.............................. 13
7.1 Kesimpulan ................................................................................................. 13
7.2 Saran ............................................................................................................ 13
Lampiran ............................................................................................................... 14
Lampiran 1. Fasilitasi Mesin Penipis dan Pencetak Adonan Ladrang .............. 14
Lampiran 2. Pelatihan Manajemen Kualitas Produksi ...................................... 15
Lampiran 3. Pelatihan manajemen pemasaran .................................................. 16
Lampiran 4. Pelatihan branding ........................................................................ 17
Lampiran 5. Pelatihan digital marketing ........................................................... 18
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Produk Ladrang Telur Asin dan Ladrang Tempong UMKM Ratu
Manis ....................................................................................................................... 2
Gambar 2. Gigi Cetakan yang sering Rusak ........................................................... 3
Gambar 3. Cetakan yang Gigi Cetakannya Rusak .................................................. 3
Gambar 4. Proses Pencetakan Ladrang dengan Menggunakan Alat Cetak
Kapasitas Rumah Tangga ........................................................................................ 4
Gambar 5. Produk Ladrang dengan Hasil yang Kurang Maksimal dan Bentuk
yang Tidak ............................................................................................................... 4
Gambar 6. Selisih Jumlah Permintaan dan Produksi Ladrang ................................ 5
Gambar 7. Instagram Pemasaran produk UMKM Ratu Manis ............................... 6
Gambar 8. Peningkatan jumlah produksi UMKM Ratu Manis............................. 10
Gambar 9. Peningkatan Permintaan Konsumen UMKM Ratu Manis .................. 10
Gambar 10. Peningkatan keuntungan UMKM Ratu Manis .................................. 10
Gambar 11. Produk Ladrang Menggunakan Mesin Penipis Dan Cetak Manual
Manual................................................................................................................... 11
Gambar 12. Publikasi Media Massa...................................................................... 11
v
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmatNya sehingga kegiatan pengabdian masyarakat dapat
berjalan walupun dengan situasi Pandemi COVID-19 yang ada ini. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan protokoler kesehatan yang
ketat supaya tim maupun UMKM yang menjadi mitra dapat tetap terus beraktivitas
sebagaiamana mestinya.
Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat menyadari adanya kekurangan
dalam menyikapi keadaan dan hambatan yang terjadi, namun tak lupa tim
pelaksanan pengabdian kepada masyarakat menyampaikan ucapan terimakasih atas
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini tim pelaksana
pengabdian masyarakat menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Presiden Republik Indonesia, Bpk. Ir. H. Joko Widodo yang terus
memberikan perhatian pada sektor ekonomi mikro sebagai penggerak
roda perekomomian.
2. Kementerian Riset Teknologi/BRIN, Bapak Menteri dan Jajarannya
yang merealisasikan program dalam bentuk stimulasi kepada mitra-
mitra perguruan tinggi dalam mengimplementasikan IPTEKS yang
dimanfaatkan untuk masyarakat.
3. Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dan Jajarannya dalam
bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PPPM) yang
memfasilitasi dan mendukung dalam kegiatan kemitraan ini.
4. UMKM Ratu Manis yang bekerjasama dalam proses perencaan,
pelaksanaan, implementasi dan evaluasi program pengabdian kepada
masyarakat ini.
5. Segenap Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dan seluruh tim yang
membantu dalam pelaksanaan program ini.
6. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan gagasannya dalam program pengabdian
kepada masyarakat ini.
Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian Masyarakat menyadari banyak
kekurangan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Semoga kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak
dan berharap seluruh rangkaian program dapat terus berjalan dan
berkesinambungan hingga mencapai sebuah UMKM yang mampu bertahan dan
berkontribusi dalam pengembangan perekonomian suatu Bangsa, untuk NKRI.
Banyuwangi, 13 Agustus 2020
Tim Pelaksana PKM
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Fasilitasi Mesin Penipis dan Pencetak Adonan Ladrang .................. 14
Lampiran 2. Pelatihan Manajemen Kualitas Produksi .......................................... 15
Lampiran 3. Pelatihan manajemen pemasaran ...................................................... 16
Lampiran 4. Pelatihan branding ............................................................................ 17
Lampiran 5. Pelatihan digital marketing ............................................................... 18
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Kabupaten Banyuwangi ini memiliki potensi pelabuhan, wahana wisata,
dan bisnis yang prospektif berupa pelabuhan penyeberangan ke pulau Bali,
pelabuhan bongkar muat barang, wisata pantai, hutan mangrove, wisata gunung
ijen, potensi perkebunan, pertanian dan perikanan yang sangat menjanjikan.
Kabupaten Banyuwangi mendapat anugerah “The Best Festival City” dari menteri
pariwisata dengan penyelenggaraan Banyuwangi Festial yang diadakan secara
rutin. Banyuwangi membangun brand sebagai “The City of Festival and Carnival”
untuk meningkatkan jumlah wisatawan di Banyuwangi. Berdasarkan data dari
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi jumlah wisatawan
nusantara dan mancanegara 4.931.969 orang di tahun 2017 dan target wisatawan
6.411.557 orang di tahun 2019. Untuk mencapai target peningkatan sebesar 30%
tersebut ditahun 2019 diagendakan sebanyak 99 kalender event festival di
Kabupaten Banyuwangi.
Peningkatan jumlah wisatawan menjadi peluang bagi UMKM di
Kabupaten Banyuwangi untuk memasarkan produknya. Dengan berbagai event
festival yang memberi kesempatan UMKM untuk mengikuti pameran disetiap
pelaksanaan event, maka banyak peluang UMKM untuk mengembangkan pasarnya
melalui pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Usaha Mikro dan Koperasi
Kabupaten Banyuwangi di setiap even festival. Keberhasilan pemerintah
Kabupaten Banyuwangi dalam mengembangkan UMKM diapresiasi oleh
Universitas 11 Maret dengan memberikan penghargaan sebagai pelopor
pengembangan UMKM terbaik.
Kabupaten Banyuwangi mempunyai banyak UMKM yang memanfaatkan
ciri khas Kabupaten banyuwangi salah satunya adalah produk makanan khas
Kabupaten Banyuwangi yaitu nasi tempong. Salah satu UMKM yang
memanfaatakan makanan khas Kabupaten Banyuwangi adalah UMKM Ratu Manis
yang memproduksi ladrang telur asin dan ladrang tempong.
Produk ladrang telur asin dan ladrang tempong diproduksi oleh UMKM
Ratu manis yang berdiri mulai tahun 2016 oleh Ibu Sismarsiana. Pada awalnya
ladrang yang diproduksi oleh bu Sismarsiana hanya yang original, dengan semakin
banyaknya permintaan, maka ditambah variasi rasa telur asin dan tempong.
2
Tempong merupakan makanan khas Banyuwangi yaitu nasi tempong yang terkenal
dengan rasa yang sangat pedas sehingga seperti ditampar. Adapun produk ladrang
dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Produk Ladrang Telur Asin dan Ladrang Tempong UMKM Ratu
Manis
Pada tahun 2017, melalui asosiasi makanan dan minuman (UMAMI),
UMKM Ratu manis banyak mengikuti pameran yang diadakan di setiap
Banyuwangi festival. Dari kegiatan pameran tersebut, UMKM Ratu manis banyak
mendapat pelanggan baik dari dalam kabupaten maupun diluar Kabupaten
Banyuwangi. Pada awalnya permintaan ladrang hanya 2 kg perhari setiap
produknya. Karena rasa yang enak dan digemari masyarakat, maka pemintaan
ladrang semakin meningkat. Saat ini UMKM Ratu manis memproduksi 20 kg
ladrang setiap harinya.
Salah satu keunikan ladrang telur asin, dan tempong yang diproduksi oleh
ibu sismarsiana adalah bentuknya yang lebar dan panjang-panjang dan lebih besar
dibanding produk ladrang lainnya, serta rasa yang lebih enak. Bu Sismarsiana
mengatakan bahwa, “Dalam proses pencetakan ladrang masih menggunakan
cetakan skala rumah tangga dengan kapasitas yang sangat terbatas dan
seringkali cetakan rusak pada saat digunakan karena melebihi kapasitas.
Pada saat permintaan meningkat, cetakan yang rusak dalam sebulan bisa
sebanyak 8 cetakan. Untuk digunakan mencetak lagi cetakan harus dibubut dan
kalau sudah diperbaiki pemakaian harus lebih hati-hati dan tidk bisa maksimal.”
3
Adapun bagian gigi cetakan yang sering rusak dapat dilihat pada gambar 2. Dan
cetakan yang rusak dapat lilihat pada gambar 3.
Gambar 2. Gigi Cetakan yang sering Rusak
Gambar 3. Cetakan yang Gigi Cetakannya Rusak
Ladrang yang dihasilkan UMKM Ratu manis memiliki bentuk, dan
ketebalan yang tidak seragam. Ada yang pipih dan ada yang gemuk, karena dalam
proses pembentukannya menggunakan cetakan skala rumah tangga dengan
4
kapasitas yang terbatas sehingga kualitas dan produktivitasnya rendah yang
sering mengalami kerusakan pada gigi cetakannya. Adonan ladrang dicetak
sebanyak 2 kali yang pertama dipipihkan, dan kemudian dicetak panjang-panjang
baru kemudian dipotong sesuai ukuran ladrang. Dalam satu hari satu cetakan hanya
mampu digunakan untuk memproduksi 4 kg ladrang dan cetakan akan rusak jika
melebihi kapasitas sehingga UMKM ratu manis kesulitan dalam memenuhi
permintaan yang semakin meningkat. Proses pencetakan ladrang dapat dilihat pada
gambar 4 dan untuk produk ladrang yang tidak seragam dapat dilihat pada gambar
5.
Gambar 4. Proses Pencetakan Ladrang dengan Menggunakan Alat Cetak Kapasitas
Rumah Tangga
Gambar 5. Produk Ladrang dengan Hasil yang Kurang Maksimal dan Bentuk
yang Tidak
5
UMKM Ratu Manis mencetak adonan ladrang telur asin dan tempong
menggunakan cetakan skala rumah tangga dengan kapasitas yang sangat terbatas.
Pada saat banyak pesanan dari pelanggan, UMKM Ratu Manis harus menunda
waktu pengiriman dan bahkan menolak pesanan, apabila dipaksakan maka
alat cetak skala rumah tangga yang digunakan akan mengalami kerusakan.
Pemesanan ladrang telur asin maupun tempong bisa sampai 50kg sehari,
sehingga ada sekitar 30 kg yang tidak bisa terpenuhi. Adapun selisih data
produksi dan permintaan ladarang tempong dan telur asin dapat dilihat pada gambar
6. Penambahan tenaga kerja dan perbaikan alat pencetak yang terus-menerus
akan menambah biaya produksi ladrang. UMKM Ratu Manis tetap menjual
ladrang yang dihasilkan meskipun dengan bentuk yang tidak seragam untuk
meminimalkan kerugian, sehingga banyak konsumen yang mengeluh tentang
kualitas ladrang UMKM Ratu manis padahal kepuasan dan loyalitas konsumen
dipengaruhi oleh kualitas produk yang dihasilkan (Hermawan, 2011). Sehingga
perlu dilakukan perbaikan kualitas pada produk ladrang telur asin dan
ladrang tempong di UMKM Ratu Manis dengan fasilitasi mesin penipis dan
pencetak adonan ladrang skala industri supaya dapat memproduksi 50 kg
ladrang telur asin dan tempong untuk memenuhi permintaan konsumen.
Selain itu dengan fasilitasi mesin penipis dan pencetak adonan ladrang skala
industri dapat mengurangi biaya produksi karena dengan jumlah karyawan
yang tetap, tetapi jumlah ladrang yang diproduksi meningkat hingga 50 kg
sehari. Dengan efisiensi tersebut diharapkan menambah keuntungan UMKM
Ratu manis dari Rp. 500.000,- menjadi Rp. 1.000.000,- per hari.
Gambar 6. Selisih Jumlah Permintaan dan Produksi Ladrang
0
10
20
30
40
50
60
Permintaan
Produksi
6
Selama ini produk yang dihasilkan oelh UMKM Ratu Manis hanya
dipasarkan melalui pameran yang dijaga sendiri oleh Ibu Sismarsiana dan
secara online hanya melalui instagram. Akun intagram untuk pemasaran produk
ladrang tidak pernah diupdate (Gambar 7). Jumlah penjualan secara online tidak
ada setiap harinya. Untuk mengembangkan jejaring pemasaran dan memperbaiki
sistem pemasaran di UMKM Ratu Manis perlu dikembangkan digital marketing
supaya dapat bertahan di era digital (Maulana, 2017). Teknologi digital membuat
UMKM dapat memasarkan produknya secara online dan dapat melakukan
pembayaran melalui sistem perbankan secara online juga. Oleh karena itu
diperlukan fasilitasi website untuk memasarkan produk yang dihasilkan
UMKM Ratu Manis dan diperlukan pembuatan sistem pemasaran online,
pelatihan dan pendampingan digital marketing bagi UMKM Ratu Manis
untuk meningkatkan jumlah pemasaran online dari 0 kotak menjadi 100kg
sebulan.
Gambar 7. Instagram Pemasaran produk UMKM Ratu Manis
7
UMKM Ratu Manis juga memasarkan produknya dengan seadanya,
kemasan. Logo serta merek dibuat sedanya tanpa memperhatikan bagaimana
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen melalui brand image (Soin
dkk, 2017). Oleh karena itu diperlukan pemahaman kepada UMKM Ratu Manis
tentang bagaimana membangun brand image untuk dapat menguasai pasar dan
dapat melakukan berbagai strategi pemasaran (Rangkuti, 2008).
Oleh karena itu diperlukan inovasi teknologi sesuai kebutuhan UMKM
Ratu Manis untuk meningkatkan kualitas produksi, kapasitas produksi,
pemenuhan permintaan konsumen, dan peningkatan keuntungan dengan
mesin penipis dan pencetak adonan skala industri. Untuk menghadapi era
digital, perlu perancangan sistem pemasaran online untuk menambah jumlah
penjualan melalui e-commerce dengan fasilitasi website pemasaran produk,
pelatihan dan pendampingan digital marketing.
BAB 2. TUJUAN DAN SASARAN
2.1 Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat di UMKM Ratu Manis adalah:
1. Untuk mengatasi permasalahan di bidang produksi
a. peningkatan kapasitas produksi Ladrang dari 20 kg menjadi 50 kg sehari,
b. Pemenuhan permintaan konsumen hingga 100%,
c. Peningkatan keuntungan mitra dari Rp. 500.000,- menjadi Rp. 1.000.000,-
per hari.
2. Untuk mengatasi permasalahan bidang manajemen usaha dan pemasaran
a. Peningkatan pengetahuan manajemen pengendalian kualitas produksi
b. Peningkatan pengetahuan mananajemen pemasaran secara online
2.2 Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah pemilik dan seluruh
karyawan UMKM Ratu Manis.
8
BAB 3. METODE PELAKSANAAN YANG TELAH DILAKUKAN
Metode pelaksanaan yang telah dilakukan dalam Program Kemitraan Masyarakat
di UMKM Ratu Manis adalah:
1. Fasilitasi mesin penipis dan pencetak adonan skala industri, Uji Kinerja mesin,
pelatihan pengoperasian mesin, pelatihan penrawatan mesin
Untuk mengurangi produk cacat dan meningkatkan kapasitas produksi maka
UMKM Ratu manis perlu difasilitasi dengan mesin penipis dan pencetak
adonan skla industri. Fasilitasi mesin penipis dan pencetak adonan dilakukan
pada tanggal 22 Juli 2020. Pada saat fasilitasi mesin penipis dan pencetak
adonan ladrang sekaligus dilakukan uji kinerja, pelatihan pengoperasian mesin
dan pelatihan perwatana mesin (Lampiran 1)
2. Pelatihan manajemen kualitas produksi
Setelah UMKM Ratu Manis dapat mengoperasikan mesin penipis dan pencetak
adonan ladrang, dilakukan pelatihan manajemen kualitas produksi untuk
mengontrol proses pembuatan ladarang supaya dapat mencegah terjadinya
cacat produk dengan menggunakan seven tools. Pelatihan manajemen kualitas
produksi dilaksanakan pada tanggal 23 juli 2020 di UMKM Ratu Manis dengan
narasumber ibu Dr. Herdiana Dyah susanti, M.T. (Lampiran 2)
3. Pelatihan manajemen pemasaran
Setelah produk yang dihasilkan UMKM Ratu Manis mempunyai kualitas yang
bagus, langkah selanjutnya dilakukan pelatihan manajemen pemasaran untuk
mencari strategi pemasaran produk ladrang yang paling tepat. Pelatihan
manajemen pemasaran dilakukan pada tanggal 30 Juli 2020 di UMKM Ratu
Manis dengan narasumber ibu Dr. Herdiana Dyah susanti, M.T. (Lampiran 3)
4. Pelatihan branding
Untuk meningkatkan loyalitas pelanggan UMKM Ratu Manis maka perlu
dibuat strategi branding yang tepat untuk UMKM Ratu Manis bagaimana
konsistensi logo yang harus ada setiap kemasan produk yang dihasilkan
UMKM Ratu Manis dan tagline UMKM Ratu Manis. Pelatihan branding
dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2020 di UMKM Ratu Manis dengan
narasumber Moh. Fahrurrozi, S.Th.I., M.PSDM. (Lampiran 4)
5. Pelatihan digital marketing
9
Setelah pelatihan manajemen pemasaran dan pelatihan branding, untuk
meningkatkan penjualan dimasa pandemi Covid-19 perlu dilakukan pelatihan
pemasaran melalui e-commerce. Pelatihan digital marketing dilakukan pada
tanggal 13 Agustus 2020 UMKM Ratu Manis dengan narasumber Moh.
Fahrurrozi, S.Th.I., M.PSDM. (Lampiran 5).
BAB 4. KELUARAN YANG DICAPAI (OUTPUT)
Output yang dicapai pada Program Kemitraan Masyarakat di UMKM Ratu Manis
ini adalah:
1. Mesin penipis dan cetak adonan ladrang
2. peningkatan kapasitas produksi Ladrang dari 20 kg menjadi 40 kg sehari,
3. Pemenuhan permintaan konsumen hingga 100%,
4. Peningkatan keuntungan mitra dari Rp. 500.000,- menjadi Rp. 1.000.000,-per
hari
BAB 5. MANFAAT YANG DIPEROLEH (OUTCOME)
5.1 Dampak Ekonomi dan Sosial
Sebelum fasilitasi mesin penipis dan cetak adonan ladrang, UMKM Ratu Manis
hanya bisa memproduksi 20 kg ladrang setiap harinya dan belum dapat memenuhi
permintaan konsumen. Setelah fasilitasi mesin penipis dan cetak adonan ladrang
jumlah produksi UMKM Ratu manis meningkat dua kali lipat per hari. Adapun
grafik peningkatan kapasitas produksi UMKM Ratu Manis dapat dilihat pada
gambar 8, pemenuhan kebutuhan konsumen gambar 9, dan peningkatan keuntungan
pada gambar 10.
10
Gambar 8. Peningkatan jumlah produksi UMKM Ratu Manis
Gambar 9. Peningkatan Permintaan Konsumen UMKM Ratu Manis
Gambar 10. Peningkatan keuntungan UMKM Ratu Manis
20
40
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Jul-20 Agu-20
Jumlah Produksi
Jumlah Produksi
0
10
20
30
40
50
60
70
Jul-20 Agu-20
Pemenuhan permintaan konsumen (%)
Pemenuhanpermintaan konsumen(%)
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
800000
Jul-20 Agu-20
Peningkatan keuntungan
Peningkatankeuntungan
11
Selain peningkatan kapasitas produksi, kualitas produk yang dihasilkan UMKM
Ratu Manis meningkat. Jumlah produk cacat yang dihasilkan berukuran hingga 2%
dan dapat meningkatkan keuntungan UMKM Ratu Manis. Dengan menggunakan
mesin penipis dan cetak adonan ladrang, ladrang yang dihasilkan lebih halus dan
tidak mudah hancur (gambar 11).
Gambar 11. Produk Ladrang Menggunakan Mesin Penipis Dan Cetak Manual
Manual
Adapun dokumentasi kegiatan dipublikasikan pada Radar Banyuwangi pada
tanggal 14 Agustus 2020 dapat dilihat pada gambar 12 dan tautan
https://radarbanyuwangi.jawapos.com/read/2020/08/14/209082/untag-1945-
banyuwangi-tingkatkan-daya-saing-umkm
Gambar 12. Publikasi Media Massa
12
5.2 Kontribusi Mitra terhadap pelaksanaan
Kontribusi mitra terhadap pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat yaitu:
1. Menyediakan lokasi untuk kegiatan mulai dari fasilitasi mesin sampai kegiatan
pelatihan
2. Menyediakan bahan baku pada saat uji kerja mesin penipis dan cetak adonan
ladrang
3. Melakukan proses produksi dan menyediakan produk pada saat pelatihan
4. Menyediakan sumber daya manusia yang merupakan karyawan di UMKM
Ratu Manis pada saat pelatihan
5. Penambahan daya listrik di lokasi produksi
BAB 6. FAKTOR YANG MENGHAMBAT/KENDALA, FAKTOR YANG
MENDUKUNG DAN TINDAK LANJUT
6.1 Faktor yang Menghambat/ Kendala
Faktor yang menghambat adalah adanya pandemi Covid-19 menyebabkan
penurunan produksi pada UMKM Ratu Manis pada Bulan April-Mei 2020. UMKM
Ratu Manis masih belum berani produksi sesuai dengan kapasitas produksi yang
baru karena permintaan dari toko oleh-oleh khas Banyuwangi masih belum normal.
6.2 Faktor yang Mendukung
Penerapan era new normal untuk sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi,
sehingga sudah mulai ada wisatawan yang berkunjung di Banyuwangi dan
permintaan dari toko oleh-oleh di luar Kabupaten Banyuwangi sudah mulai ada
meskipun tidak sebanyak sebelum pandemi Covid-19.
6.3 Solusi dan Tindak Lanjutnya
Pelatihan manajemen pemasaran, pelatihan branding, dan pelatihan digital
marketing yang diperkuat di UMKM Ratu manis untuk meningkatkan pemasaran
mulai dari pengumpulan database pelanggan dengan membuat landing page
pemasaran, pembuatan content di e-commerce, dan pembuatan calender content
untuk pemasaran melalui e-commerce.
13
6.4 Rencana Selanjutnya
Penguatan pemasaran produk melalui e-commerce dengan
1. landing page pemasaran,
2. pembuatan content di e-commerce, dan
3. pembuatan calender content untuk pemasaran melalui e-commerce.
6.5 Langkah-Langkah strategis untuk realisasi selanjutnya
Untuk meningkatkan penjualan ladrang produk UMKM Ratu Manis pemasaran
melalui e-commerce semakin ditingkatkan dan mendaftar ke berbagai marketplace
dengan deskripsi produk dan foto yang menarik konsumen.
BAB 7. Kesimpulan dan Saran
7.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari Program Kemitraan Masyarakat di UMKM Ratu Manis ini adalah:
1. Fasilitasi mesin penipisan dan cetak adonan ladrang dapat meningkatkan
kapasitas produksi dari 20 kg menjadi 100 kg per hari
2. Fasilitasi mesin penipisan dan cetak adonan ladrang dapat meningkatkan
prosentase pemenuhan kebutuhan konsumen menjadi 100%
3. Fasilitasi mesin penipisan dan cetak adonan ladrang dapat meningkatkan
keuntungan UMKM Ratu Manis dari Rp. 500.000,- menjadi Rp. 1.000.000,-
per hari.
7.2 Saran
Saran untuk keberlanjutan Program Kemitraan Masyarakat di UMKM Ratu Manis
ini adalah:
1. Perlunya peningkatan keterampilan mitra dalam pengelolaan teknologi
informasi
2. Perlunya operator khusus untuk mengelola e-commerce di UMKM Ratu Manis
14
LAMPIRAN
Lampiran 1. Fasilitasi Mesin Penipis dan Pencetak Adonan Ladrang
Uji kinerja Mesin Penipis dan Cetak Adonan Ladrang
15
Pelatihan Perawatan Mesin Penipis dan Cetak Adonan Ladrang
Lampiran 2. Pelatihan Manajemen Kualitas Produksi
16
Lampiran 3. Pelatihan manajemen pemasaran
17
Lampiran 4. Pelatihan branding
18
Lampiran 5. Pelatihan digital marketing
19