Laporan Kemajuan - PKM KC - 2013 - ROQY - Dipopure Alat Penjernih

29
i USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Dipo Pure, Alat Pemurni Air dengan Media Membran Reverse Osmosis sebagai Solusi Penangan Air Rob Masa Kini BidangKegiatan: PKM-KC DiusulkanOleh: ROQY HEYDAR (21030110130085/ Angkatan 2010) MUDZOFAR SOFYAN (21030110130074/ Angkatan 2010) MOHAMMAD MUSLIHUDDIN (21030110130107/ Angkatan 2010) STEVEN SUHANDONO (21030111130041/ Angkatan 2011) PRAFITRA ASIH R.S.P. (21030110120038/ Angkatan 2010) UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

description

Laporan Kemajuan Program Kreativitas Mahasiswa 2014, Dipo Pure alat Penjernih Air Rob

Transcript of Laporan Kemajuan - PKM KC - 2013 - ROQY - Dipopure Alat Penjernih

  • i

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    Dipo Pure, Alat Pemurni Air dengan Media Membran Reverse Osmosis

    sebagai Solusi Penangan Air Rob Masa Kini

    BidangKegiatan:

    PKM-KC

    DiusulkanOleh:

    ROQY HEYDAR (21030110130085/ Angkatan 2010)

    MUDZOFAR SOFYAN (21030110130074/ Angkatan 2010)

    MOHAMMAD MUSLIHUDDIN (21030110130107/ Angkatan 2010)

    STEVEN SUHANDONO (21030111130041/ Angkatan 2011)

    PRAFITRA ASIH R.S.P. (21030110120038/ Angkatan 2010)

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2013

  • ii

    PENGESAHAN PKM-KARSA CIPTA 1. Judul Kegiatan : Dipo Pure, Alat Pemurni Air dengan Media

    Membran Reverse Osmosis sebagai Solusi Penanganan Air Rob Masa Kini

    2. Bidang Kegiatan : PKM-KC

    3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Roqy Heydar b. NIM : 21030110130085 c. Jurusan : Teknik Kimia d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Gusti Putri II nomor 7 Semarang (024) 6714510/ 085640845971 f. Alamat email : [email protected]

    5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang 6. Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Noer Abyor Handayani, ST., MT. b. NIDN : 0015018601 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Tmn Srikaton Selatan No. 27

    Purwoyoso/ (024) 7607004 7. Biaya Kegiatan Total :

    a. Dikti : Rp10.900.000,00 b. Sumber lain : Rp -

    8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

  • i

    Ringkasan Air rob merupakan bencana yang merajalela akhir-akhir ini yang umunya

    terjadi di kota besar. Terjadi di kota besar karena adanya dorongan untuk maju dan mengakibatkan adanya perubahan fungsi lahan yang akhirnya bisa menimbulkan dampak buruk. Upaya yang telah dilakukan dalam menghadapi bencana air rob ini hanyalah sebatas penaikaan permukaan tanah yang sepertinya akan sia-sia pula apabila tanah juga semakin lama semakin turun. Oleh karena itu harus ada solusi lain yang bisa menanggapi bencana air rob ini. Dipo pure merupakan salah satu solusinya. Dipo pure ini adalah sebuah alat yang berfungsi memurnikan air rob menjadi air layak pakai sehingga bisa mengakibatkan pengurangan pemakaian air tanah yang akhirnya bisa mencegah adanya penurunan tanah lebih lanjut. Dipo Pure ini menggunakan media membran reverse osmosis dalam pemurniannya sehingga air hasil dari pemurnian menggunakan dipo pure ini benar-benar bisa digunakan. Dari analisa laboratorium baik dari analisa Balai Laboratorium Kesehatan Jawa Tengah maupun dari laboratorium Tirta Moedal menunjukkan bahwa air rob tidak layak digunakan maupun diminum. Dan hingga saat ini, 27 Juni 2014, pengerjaan Dipopure sudah mencapai 90% dan kegiatan PKM kami baru berjalan berkisar 80%. Tahapan kami selanutnya adalah menyelesaikan dipopure dan menguji hasil air yang dihasilkan oleh dipopure

  • iv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL ...................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... ii

    RINGKASAN ................................................................................... iii

    DAFTAR ISI ..................................................................................... iv

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................... v

    BAB I. PENDAHULUAN ................................................................ 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

    1.2 Perumusan Masalah ................................................................. 2

    1.3 Tujuan ..................................................................................... 3

    1.4 Luaran yang Diharapkan.......................................................... 3

    1.5 Kegunaan ................................................................................ 3

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 4

    2.1 Banjir Pasang Air Rob ............................................................. 4

    2.2 Membran ................................................................................. 5

    2.3 Membran Reverse Osmosi ....................................................... 6

    BAB III. METODE PELAKSANAAN .............................................. 7

    BAB . IV HASIL YANG DICAPAI .................................................. 8

    BAB . V RENCANA TAHAP SELANJUTNYA ............................... 9

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 9

    LAMPIRAN

    Penggunaan Dana

    Bukti-Bukti Pendukung Kegiatan

  • v

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Keadaan Jalan ketika Terjadi Banjir Air Rob ........................ 1

    Gambar 2.1 Mekanisme Pemisahan pada Membran ................................ 6

    Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Pelaksanaan ........................................ 8

    Gambar 4.1 (a) tampak depan, (b) tampak belakang Prototype DipoPure . 9

  • 1

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah Kota besar di Indonesia biasanya memiliki jumlah penduduk yang cukup

    besar pula. Selain jumlah penduduk yang banyak terdapat pula dorongan untuk

    membuat kota semakin maju. Namun langkah untuk membuat kota semakin maju

    mengakibatkan perubahan pada kondisi fisik kota salah satunya adalah perubahan

    fungsi lahan. Dan hal ini pun juga bisa memberikan dampak yang cukup buruk

    bagi lingkungan, mengakibatkan musibah banjir misalnya.

    Proses terjadinya banjir sendiri pada dasarnya dikarenakan oleh faktor

    antroposentrik, faktor alam dan faktor teknis. Faktor antroposentrik adalah

    aktivitas dan perilaku manusia yang lebih cenderung mengakibatkan luasan banjir

    semakin meningkat (Setyanto, Heru. 2002).

    Salah satu banjir yang terjadi di negara ini adalah bencana banjir air rob.

    Bencana banjir ini diakibatkan karena aktivitas dan perilaku manusia yakni

    pengambilan air tanah secara besar-besaran. Pemanfaatan air tanah secara besar-

    besaran yang tidak diimbangi dengan pengisian kembali air tanah dapat

    menyebabkan amblesnya permukaan air tanah dan intruisi air laut (Asdak, 1995).

    Dan akibatnya amblesnya permukaan air tanah ini pun juga mengakibatkan

    turunnya permukaan tanah dan akhirnya dapat mengakibatkan air laut lebih tinggi

    dari permukaan tanah. Hal inilah yang dikenal dengan banjir pasang air laut (rob).

    Gambar 1.1 Keadaan Jalan ketika Terjadi Banjir Air Rob

    Umumnya cara penanggulangan air rob saat ini adalah dengan cara

    penaikkan permukaan tanah. Penaikkan permukaan tanah ini tentu membutuhkan

  • 2

    dana yang tidak sedikit dan hal ini akan menjadi sia-sia untuk beberapa tahun ke

    depan apabila pengambilan air tanah ini masih besar-besaran yang mengakibatkan

    permukaan tanah turun lagi.

    Berdasarkan masalah yang timbul akibat adanya air rob ini perlu adanya

    sebuah solusi yang tidak hanya sekedar menaikkan permukaan tanah saja. Solusi

    bisa dialihkan kepada pemanfaatan kembali air rob yang menjadi bencana. Saat

    ini teknologi pemurnian air telah berkembang pesat terkait berkembang pula

    beberapa sistem pemurnian air seperti teknologi membran. Dalam hal ini,

    membran digunakan sebagai alat pemisah zat yang menjadi pengotor dan tidak

    diperlukan dalam air bersih yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

    Teknologi membran juga telah bisa mengubah air laut menjadi air siap pakai

    bahkan siap minum. Dipo Pure, dalam desainnya menggunakan membran tipe

    reverse osmosis untuk memurnikan air rob yang berasal dari air laut menjadi air

    siap pakai untuk kebutuhan masyarakat. Harapannya alat ini dapat di scale up

    untuk diaplikasikan dalam pengurangan penggunaan air tanah dan mencegah

    adanya penurunan tanah yang bisa mengakibatkan makin parahnya bencana banjir

    air rob.

    1.2 Perumusan Masalah Air rob merupakan air yang berasal dari air laut dengan salinitas tinggi yang

    menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan masyarakat pesisir. Salah satu

    solusi pemanfaatan air rob adalah mengadakan unit desalinasi untuk air tersebut

    sebagai usaha pemurniannya agar bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

    Reverse osmosis adalah metode yang semakin umum untuk desalinasi,

    karena konsumsi energi yang relatif rendah. Menurut Asosiasi Desalinasi

    Internasional, pada tahun 2011, reverse osmosis digunakan di 66% dari kapasitas

    terpasang desalinasi (44,5 dari 67,4 juta m3/hari), dan hampir semua unit

    desalinasi yang baru (International Desalination Association, 2012).

    Dari beberapa indikasi di atas, maka perlu diadakannya unit pemurnian air

    robdengan segala perlengkapannya dalam skala prototype.

    1.3 Tujuan Tujuan dari program ini adalah :

  • 3

    1. Memurnikan air rob yang mempunyai karakter seperti air laut menjadi

    air siap pakai dalam kebutuhan sehari-hari masyrakat.

    2. Membuat Dipo Pure, prototypeunit pemurni air dengan bantuan

    membran reverse osmosis.

    3. Karakterisasi hasil akhir air keluaran Dipo Pure.

    1.4 Luaran yang diharapkan Secara keseluruhan program ini akan memberikan luaran penelitian terpadu

    antara lain:

    1. Prototipe alat penjernih air dengan sistem reverse osmosis dengan

    kapasitas 1500 liter/hari dengan nama dipo pure.

    2. Data-data teknis eksperimen untuk desain proses

    3. Manual prosedur penggunaan dipo pure, alat pemurni air sistem reverse

    osmosis.

    4. Satu artikel ilmiah publikasi nasional

    5. Satu draft usulan paten

    1.5 Kegunaan Manfaat yang dapat diperoleh dengan diterapkannya teknologi penjernihan

    air sistem reverse osmosis ini adalah

    1. Masyarakat sekitar dapat memanfaatkan teknologi tepat guna dalam

    upaya pengolahan air rob menjadi air layak pakai dengan biaya

    operasional yang murah dan proses yang sederhana.

    2. Dengan adanya teknologi ini dapat memberikan informasi dan pelatihan

    bagi masyarakat tentang penggunaan kembali air rob yang sebelumnya

    dianggap sebagai musibah berubah menjadi anugerah.

    3. Mengurangi ketergantungan masyarakat dengan air tanah yang kadang

    kala bisa mati.

  • 4

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Banjir Pasang Air Rob

    Banjir rob adalah kejadian atau fenomena alam dimana air laut masuk

    kewilayah daratan pada waktu permukaan air laut mengalami pasang (Wahyudi,

    2007:28). Pasang surut air laut merupakan gejala fisik yang terjadi periode

    tertentu dan mempengaruhi daerah pesisir sehingga dapat menyebabkan genangan

    bahkan banjir yang pengaruhnya dirasakan langsung oleh masyarakat sampai jauh

    masuk kearah hulu dari muara sungai (Rastihat, 2004). Banjir pasang air rob

    sering terjadi di berbagai kota di Indonesia. Dampak banjir rob yaitu genangan rob

    hingga 2.800-an Ha dan penyebabnya adalah letak topografi yang landai dengan

    kemiringan 0 - 2 % dengan sebagian besar wilayahnya hampir sama tingginya

    dengan permukaan laut seperti pada kasus di kota Semarang(Bappeda, 2000).

    Penyebab lain banjir air rob karena kontur yang relatif datar sehingga

    menyulitkan drainase dalam mengalirkan air ke daerah perkotaan. Relief atau

    tinggi rendahnya kawasan daratan dan sistem drainase berpengaruh terhadap

    daratan dalam terjadinya rob pada saat terjadi pasang naik. Masalah rob dapat

    diperparah juga oleh adanya banjir yang diakibatkan oleh air hujan dan banjir

    kiriman dari daerah yang lebih tinggi. Sistem drainase yang dioptimalkan menjadi

    salah satu solusi bagi kota-kota yang pada daerah tertentu mengalami rob. Genan-

    gan rob ini menimbulkan dampak negatif pada penduduk yaitu kerugian harta

    benda dan bangunan. Selain itu, banjir rob juga mempengaruhi perekonomian

    masyarakat dan pembangunan kota secara keseluruhan(Oktavia,2012). Beban fisik

    bangunan dan pengambilan air tanah menyebabkan kondisi tanah mengalami

    pemampatan yang dapat dilihat dari subsiden bangunan yang mengakibatkan

    turunya permukaan lahan (Setyawan, 2009).

    2.2 Membran

    Membran adalah lapisan tipis, mempunyai stuktur planar dan merupakan

    material yang memisahkan dua lingkungan. Karena membran terletak diantara dua

    lingkungan atau dua fasa dan mempunyai volume yang terbatas, maka membran

    lebih layak disebut sebagai interphase daripada interface. Membran secara

    selektif mengontrol transport massa antara dua fasa atau lingkungan. Membran

  • 5

    bertindak sebagai penghalang yang mengijinkan beberapa fluida masuk

    sedangkan fluida yang lain tidak. Dalam hal ini, membran bisa digunakan untuk

    memisahkan suatu zat di dalam campurannya.

    Teknologi pemisahan dengan membran memiliki banyak keunggulan yang

    tidak dimiliki oleh metode-metode pemisahan lainnya. Beberapa keuntungan

    menggunakan membran sebagai alat pemisah adalah tidak membutuhkan zat

    kimia tambahan, konsumsi energi yang rendah, sistem desain yang compact,

    ramah lingkungan, mudah dalam instalasi dan operasi, sistem modular, dan

    mudah dalam upscaling, downscaling dan melakukan integrasi terhadap proses

    lain (Samsudin, 2013).

    Ada tiga mekanisme pemisahan yang tergantung pada satu sifat spesifik

    komponen untuk dihilangkan secara selektif oleh membrane (Wenten, 2000)

    yaitu:

    1. Pemisahan berdasarkan perbedaan ukuran. Operasi utamanya antara lain

    Microfiltrasi, Ultrafiltrasi, dan dialysis.

    2. Pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan dan diffusivitas bahan.

    Operasi yang dilakukan biasanya permeasi gas, pervaporasi dan Reverse

    Osmosis.

    3. Pemisahan berdasarkan perbedaan elektrokimia, dipisahkan dengan

    elektrodialisis dan dialysis Donnan.

    Proses membran dicirikan bahwa aliran umpan dipilah menjadi dua aliran,

    yaitu aliran permeat/filtrat dan aliran retentat/konsentrat. Dua proses pemisahan

    Dead-End Filtration dan Crossfloq Filtration digambarkan sebagai berikut:

    Gambar 2.1 Mekanisme Pemisahan pada Membran

  • 6

    2.3 Membran Reverse Osmosis

    Reverse osmosis RO (Osmosis terbalik) adalah suatu metode penyaringan

    yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan

    dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu

    sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut

    terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir

    ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa

    memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari

    larutan) tapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan

    ion-ion. Osmosis adalah sebuah fenomena alam yang terjadi dalam sel makhluk

    hidup dimana molekul "solvent" (biasanya air) akan mengalir dari daerah

    berkonsentrasi rendah ke daerah Berkonsentrasi tinggi melalui sebuah membran

    semipermeabel. Membran semipermeabel ini menunjuk ke membran sel atau

    membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran

    sel. Gerakan dari "solvent" berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang

    tercapai di kedua sisi membran (Crittenden, 2005).

    Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari

    sebuah daerah konsentrasi "solute" tinggi melalui sebuah membran ke sebuah

    daerah "solute" rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan

    osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah

    solusi melalui filter yang menangkap "solute" dari satu sisi dan membiarkan

    pendapatan "solvent" murni dari sisi satunya. Proses ini telah digunakan untuk

    mengolah air laut untuk mendapatkan air tawar, sejak awal 1970-an (Glater,

    1998).

    Reverse osmosis adalah metode yang semakin umum untuk desalinasi,

    karena konsumsi energi yang relatif rendah. Dalam beberapa tahun terakhir

    konsumsi energi telah turun menjadi sekitar 3 kWh/m3, dengan pengembangan

    perangkat pemulihan energi efisien dan peningkatan bahan membran. Menurut

    Asosiasi Desalinasi Internasional, pada tahun 2011, reverse osmosis digunakan di

    66% dari kapasitas terpasang desalinasi (44,5 dari 67,4 juta m3/hari), dan hampir

    semua unit desalinasi yang baru (International Desalination Association, 2012).

  • 7

    Unit lain kebanyakan menggunakan metode distilasi termal: Multi efek distilasi

    dan flash multi-tahap.

    BAB 3. METODE PELAKSANAAN

    Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode pelaksanaan yang akan

    dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan IKJP (Indikator

    Keberhasilan Jangka Pendek) yaitu didapatkan desain alat yang lebih efektif..

    Terdapat tujuh tahap pelaksanaan pada program ini, tujuh tahap yaitu:

    1. Tahap pertama yaitu survey lokasi air rob, tahap ini bertujuan untuk

    mengobservasi air rob yang akan dimurnikan. Observasi air rob bertujuan

    untuk mengamati keadaan makro air terhadap segala pengotor yang masih

    kasat mata dan untuk meyakinkan air rob memang berasal dari laut.

    2. Tahap kedua yaitu analisa awal air rob. Analisa ini terdiri dari analisa kadar

    garam, perbandingan air rob dengan air laut, dan meyakinkan apakah air rob

    layak untuk dimurnikan dengan sistem pemisahan dengan membran.

    3. Tahap ketiga terkait dengan persiapan alat, maka diperlukan survey bahan

    pembuat alat, seperti tanki, pipa, pompa dan membran RO sendiri.

    4. Tahap keempat adalah pengumpulan alat pada satu tempat (bengkel) untuk

    perakitan alat.

    5. Tahap kelima adalah perakitan alat.

    6. Tahap keenam adalah penerapan alat yang sudah siap ke media sampel air rob

    yang telah disediakan.

    7. Tahap ketujuh merupakan analisa akhir dari air bersih (murni) yang

    dihasilkan dari keluaran akhir alat yang dibuat. Analisa akhir meliputi analisa

    kadar garam akhir, dan karakterisasi air. Karakterisasi air bertujuan untuk

    menganalisa apakah air yang dihasilkan layak untuk digunakan kebutuhan

    sehari-hari.

  • 8

    BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

    Sampai saat ini progress yang telah kami capai adalah 80%. Dari mulai

    survey lokasi air rob, analisa awal air rob, survey bahan untuk pembuatan alat,

    pengumpulan Bahan, dan perakitan alat. Kami melakukan Survey lokasi air rob di

    area stasiun Tawang, karena di area tersebut sangat sering tergenang air rob.

    Menurut hasil Balai Laboraturium Kesehatan Jawa Tengah dan analisa

    laboratorium PDAM Tirta Moedal menyatakan bahwa air tersebut tidak layak

    dipakai maupun diminum. Kami juga telah melakukan Survey bahan unutuk

    pembuatan alat dan akhirnya bahan-bahan untuk pembuatan alat kami dapatkan di

    Perusahaan Karya Utama Silba yang bertempat di daerah simongan, Semarang.

    Proses perakitan alat sudah mencapai 90% seperti yang terlihat pada gambar di

    bawah.

    Survei Lokasi Air Rob

    Analisa kadar Garam awal

    Perbandingan Air Rob dengan Air laut

    Studi kelayakan Sistem Pemunian Air Rob dengan

    Membran

    Survey Bahan untuk Pembuatan Alat

    Pengumpulan Bahan

    Perakitan Alat

    Penerapan Alat

    Analisa Akhir Air Rob

    Analisa kadar Garam akhir

    (Tahap 1)

    (Tahap 2)

    (Tahap 3)

    (Tahap 4)

    (Tahap 5)

    (Tahap 6)

    (Tahap 7)

    Karakterisasi Air

    Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Pelaksanaan

    Analisa Awal Air Rob

  • 9

    (a) (b)

    Gambar 4.1 (a) tampak depan, (b) tampak belakang Prototype DipoPure

    BAB 5. RENCANA TAHAP SELANJUTNYA

    Tahapan yang akan kami lakukan selanjutnya ialah menyempurnakan alat

    kami. Setelah itu kami akan melakukan pengujian alat prototype menggunakan air

    rob yang telah kami dapatkan. Hasil filter kemudian akan dianalisakan di Balai

    Laboraturium Kesehatan Jawa Tengah dan analisa laboratorium PDAM Tirta

    Moedal untuk mengetahui kualitas air hasil filter,

    DAFTAR PUSTAKA

    Crittenden, John; Trussell, Rhodes; Hand, David; Howe, Kerry and Tchobanoglous, George. 2005. Water Treatment Principles and Design, Edition 2. John Wiley and Sons. New Jersey. ISBN 0-471-11018-3

    Glater, J. 1998. "The early history of reverse osmosis membrane development". Desalination 117: 297309. doi:10.1016/S0011-9164(98)00122-2.

    International Desalination Association. Yearbook 2012-2013

    Samsudin, A.M. 2013. Membrane Separation: Introduction. Teknik Kimia Undip. Semarang

    Wenten, I . G . Wiguna. 2000. Teknologi Membran Industri. ITB. Bandung.

  • LAMPIRAN

    PENGGUNAAN DANA

    No. Hari, Tanggal Kegunaan Biaya

    1 Minggu, 23 Februari 2014 Konsumsi Rp 20.000,00

    Komunikasi Rp 11.500,00

    2 Selasa, 25 Februari 2014 memeriksakan air secara laboratorium Rp 31.000,00

    Transportasi Rp 10.000,00

    Konsumsi Rp 15.000,00

    Komunikasi Rp 11.500,00

    3 Rabu, 26 Februari 2014 Pemeriksaan kualitas air secara kimia dan fisika Rp 132.000,00

    Transportasi Rp 15.000,00

    4 Jumat, 7 Maret 2014 Konsumsi Rp 21.000,00

    Komunikasi Rp 10.000,00

    5 Senin, 10 Maret 2014 Pembelian Solder Rp 45.000,00

    Pembelian Lem Rp 8.000,00

    Transportasi Rp 10.000,00

    6 Kamis, 13 Maret 2014 Transportasi Rp 20.000,00

    Konsumsi Rp 15.000,00

    7 Selasa, 18 Maret 2014 Pembelian jerigen Rp 17.000,00

    Transportasi Rp 15.000,00

    Konsumsi Rp 15.000,00

    Komunikasi Rp 11.500,00

    8 Kamis, 20 Maret 2014 Konsumsi Rp 20.000,00

    Pemesanan Zeolit

    Aktif,Arang Aktif Rp 180.000,00

    Pembelian Lem Rp 8.000,00

    9 Jumat, 21 Maret 2014 Pembelian filter aquarium 555, biofoam hitam Rp 13.500,00

    Pembelian sarung tangan,

    baume HCl, Soda Api Rp 34.500,00

    Transportasi Rp 15.000,00

    10 Senin, 24 Maret 2014

    Membeli gelas ukur plastic, gelas ukur herma, masker

    Rp 116.000,00

    Transportasi Rp 10.000,00

  • 11 Rabu, 26 Maret 2014 Pembelian selang dan lem Rp 17.500,00

    Transportasi Rp 10.000,00

    12 Kamis, 27 Maret 2014 Konsumsi Rp 20.000,00

    Komunikasi Rp 11.500,00

    13 Selasa, 1 April 2014 Pembelian ember cat Rp 8.000,00

    Transportasi Rp 10.000,00

    14 Kamis, 3 April 2014 konsumsi Rp 20.000,00

    Komunikasi Rp 21.000,00

    15 Sabtu, 5 April 2014 FilterCP B 10" 01 micron Rp 20.000,00

    houing Clear DBR 10" 1/2 Rp 75.000,00

    Housing Refill 10 " Rp 25.000,00

    Carbon Local Rp 24.000,00

    Silica Rp 6.000,00

    Zeolite Rp 10.000,00

    Naple 1068 Rp 20.000,00

    Selang RO 1/4 Rp 30.000,00

    Transportasi Rp 15.000,00

    Konsumsi Rp 15.000,00

    16 Kamis, 10 April 2014 Konsumsi Rp 20.000,00

    Komunikasi Rp 11.500,00

    17 Senin, 5 Mei 2014 Pembelian Flash disk Rp 55.000,00

    Pembelian modem Rp 140.000,00

    Pembelian nomor modem Rp 50.000,00

    Konsumsi Rp 17.550,00

    Transportasi Rp 20.000,00

    18 Jumat, 9 Mei 2014 Pajak / pemotongan Rp 457.800,00

    19 Senin 12 Mei 2014 Konsumsi Rp 107.000,00

    20 Rabu, 14 Mei 2014 Housing Clear DBR 10" 3/4 Rp 150.000,00

    Housing Refill 10" Rp 50.000,00

    Housing Membran 10" Rp 85.000,00

    Bracket House Plastic Rp 12.000,00

    Flow Restrictor 400 Rp 55.000,00

    Membrane Filmtec 100 gpd Rp 325.000,00

  • Naple 1042 Rp 20.000,00

    Naple 1048 Rp 40.000,00

    Selang RO 1/4 Rp 10.000,00

    Pump RO Micron 24V Rp 550.000,00

    Fotokopi materi Rp 52.500,00

    Konsumsi Rp 9.300,00

    Transportasi Rp 10.000,00

    21 Sabtu, 17 Mei 2014 Penjilidan untuk monev Rp 14.000,00

    konsumsi Rp 38.000,00

    22 Rabu, 21 Mei 2014 Konsumsi Rp 10.500,00

    23 Sabtu, 31 Mei 2014 Fotocopy Rp 17.800,00

    Konsumsi Rp 8.400,00

    24 Senin, 2 Juni 2014 Pembelian CLPN17 Rp 90.000,00

    Pembelian Container Rp 126.000,00

    Konsumsi Rp 9.200,00

    Transportasi Rp 10.000,00

    25 Selasa, 3 Juni 2014 Pembelian roda Rp 125.000,00

    Konsumsi Rp 9.250,00

    Transportasi Rp 15.000,00

    26 Rabu, 4 Juni 2014 Pembelian roda Rp 50.000,00

    Pembelian pulsa modem Rp 100.000,00

    27 Minggu, 15 Juni 2014 Pembuatan buku mengenai membran sebagai reffrensi Rp 613.100,00

    Transportasi Rp 15.000,00

    28 Rabu, 18 Juni 2014 Kran Gucci Lidah Blue Rp 3.000,00

    Saklar Double Phillip Rp 20.000,00

    Seal Tape Onda Rp 4.000,00

    Stecker Single Omi Rp 10.000,00

    Stop Kontak Engkel Rp 30.000,00

    Kran Backwash RO Rp 300.000,00

    Naple 4044 Rp 15.000,00

    Naple 7044 Rp 22.500,00

    Kran Hasil RO/Kran Angsa Rp 125.000,00

    Selang RO 1/4 Rp 12.000,00

    Pump RO Micron 24V Rp 550.000,00

    SDL 1,2" PVC Rp 6.000,00

  • Kabel Eterna Rp 14.000,00

    Jasa Rakit + Almari Rp 750.000,00

    Fotocopy Rp 17.500,00

    Konsumsi Rp 20.000,00

    Pendaftaran PIM UNDIP Rp 15.000,00

    Transportasi Rp 70.000,00

    29 Kamis, 19 Juni 2014 Fotocopy Rp 21.300,00

    Konsumsi Rp 25.000,00

    30 Jumat, 20 Juni 2014 Konsumsi Rp 44.800,00

    Total Pemakaian Dana Rp 6.755.500,00

    BUKTI-BUKTI PENDUKUNG KEGIATAN

    Alat penjernih air yang sudah ada yang diterapkan di Desa Bandaharjo, Semarang

  • Alat penjernih air yang sudah ada di pasaran

    Diskusi mengenai kemajuan PKM

  • Percobaan alat penjernih air sederhana

    Serabut kelapa dalam ember sebagai pembersih kotoran ukuran besar

  • Penelitian penjernihan air

    Dipopure yang 90% jadi

  • Hasil analisa air yang dilakukan oleh laboratorium PDAM Tirta Moedal

  • Hasil analisa air yang dilakukan oleh laboratorium Balai Laboratorium Kesehatan Jawa Tengah

  • Berbagai Macam Nota