Post on 10-Aug-2015
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen peralatan diperlukan agar penggunaan peralatan dapat efektif
dan efisien. Untuk melihat bagaimana manajemen alat mekanis yang baik, efektif
dan efisien serta mengetahui peralatan yang digunakan dalam kegiatan
penambangan ,maka perlu dilakukannya praktikum Peralatan secara langsung ke
tempat industri pertambangan yang telah ada (dalam hal ini di PT Pulau Lemon).
Selain itu, pengaplikasian ilmu teori yang sudah didapatkan dalam bangku
perkuliahan sangat diperlukan, agar mahasiswa mengetahui secara langsung
manajemen alat mekanis sesuai yang ada dilapangan dan mahasiswa dapat
mengetahui apa yang mempengaruhi manajemen alat mekanis tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam rangkaian kegiatan peraktikumPeralatan di PT Pulau Lemon adapun
masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mekanisme kerja dari alat yang digunakan,
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari dilakukannya peraktikum ini adalah :
1. Mengetahui sistem penambangan yang diterapkan di PT. Pulau Lemon,
2. Mengetahuai Peralatan-peralatan yang digunakan PT. Pulau Lemon,
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Adapun ruang lingkup dalam praktikum ini dilakukan pada PT Pulau
Lemon dan batasan masalah dari peraktikum ini adalah mencakup ; Sistem
penambangan, tahapan kegiatan penambangan, manajemen peralatan, mekanisme
kerja alatyang digunakan pada PT Pulau Lemon.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan praktikum ini
adalah Metode Deskriptif yaitu Metode penelitian yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang suatu gejala yang terjadi. Dalam penelitian
deskriptif, kemungkinan harus diperkecil dan tingkat keyakinan harus maksimal
(Sukandarrumidi, 2002 )
1.5.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini berlangsung selama satu hari yaitu pada hari
Sabtu, 8 Desember 2012 berlokasi di Workshop PT Pulau Lemon, Kelurahan
Maruni, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua
Barat. Sedangkan penyusunan laporan dilakukan selama satu bulan mulai dari
9 Desember sampai dengan 18 Desember 2012.
1.5.2 Teknik Pengambilan Data
Adapun teknik pengambilan data yang digunakan untuk penyusunan
laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan dan pencatatan suatu objek
secara sistematis dan fenomena yang diselidiki. di PT Pulau Lemon objek
yang diamati adalah alat mekanis Back Hoe, Whell Loader, Dump Truk
dan alat pengolahan Crushing Plant, Batching Plant, Aspal Mixng Plant.
2. Interview
Inteview adalah suatu teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan yang berkisar tentang objek yang diamati. Adapun data yang
dikumpulkan pada waktu penelitian yaitu kapasitas bucketBack Hoe,
spesifikasi Back Hoe, kapasitas bucket Whell Loader, spesifikasi Whell
Loader, Kapasitas Dump Truck, spesifikasi Dump Truck, Mekanisme kerja
alat yang digunakan, Perawatan yang dilakukan, peralatan yang dimiliki
oleh PT. Pulau Lemon,
3. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu teknik pengumpulan data dengan mengambil
data dari buku referensi karya orang lain. Dalam hal ini bertujuan untuk
mendapatkan data yang akurat untuk mendukung dan melengkapi bahan yang
digunakan dalam penyusunan laporan praktikum.
Adapun jenis data yang diperoleh dari praktikum ini adalah data primer
dan data sekunder.
1.5.3 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagi berikut :
Gambar 1.1 Bagan Alir Tahapan Penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
1.6.1 Pendahuluan
1.6.2 Tinjauan Umum
1.6.3 Tinjauan Pustaka
1.6.4 Hasil dan Pembahasan
1.6.5 Penutup
Studi Pustaka
Orientasi Lapangan
Perumusan Masalah
Pengumpulan Data
a. Data Primer Jenis dan tipe Dump Truck,
Whell Loader, Back Hoe. Mekanisme kerja alat Back
Hoe, Whell Loader, Dump Truck, Batching Plant, Aspal Mixing Plant, Crushing Plant
b. Data Sekunder Sejarah Perusahaan Struktur Organisasi
Perusahaan Data Perawatan Data Curah Hujan Peta Lokasi Penelitian Peralatan yang dimiliki PT.
Pulau Lemon Jadwal Kerja Perusahaan
Pengolahan danAnalisis data
Laporan
II TINJAUAN UMUM
2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah
Lokasi penambangan PT. Pulau Lemon Manokwari secara administrasi
terletak di Kampung Maruni Distrik Manokwari, Kabupaten Manokwari, Provinsi
Papua Barat. Jarak dari pusat kota ke PT.Pulau Lemon yaitu 30 km dan untuk
mencapainya bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.
Secara astronomis daerah penelitian terletak pada koordinat 0˚59′49,46′′-
1˚00′21,71′′ LS dan 134˚01’24,35′′-134˚01’48,44′′ BT. Dengan batas – batas
daerah adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan kantor Departemen Pekerjaaan Umum.
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kampung Dobun.
3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kampung Hingk.
4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan PT. Fulica.
Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah
Legenda :\
Lokasi workshop PT Pulau Lemon
Gamabar 2.1 Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah
Sumber Google Earth
2.2 Keadaan Geologi
2.2.1 Morfologi
Berdasarkan keadaan reliefnya, secara umum daerah penambangan
pada PT Pulau Lemon merupakan daerah berupa dataran yang memiliki
ketinggian rata-rata ± 41 m dari permukaan laut.
Pada daerah penambangan dialiri sungai Dobut dan sungai Mansim.
Lebar sungai Dobut ± 91,50 m sedangkan sungai Mansim lebarnya ± 280 m.
Kedua sungai ini mempunyai pola aliran dan dendritik.
2.2.2 Litologi
Litologi daerah praktek meliputi endapan Residu berupa material
bongkah dan pasir yang merupakan hasil dari proses diagenesa oleh
pegunungan Arfak.
2.2.3 Stratigrafi
Daerah penelitian termasuk kedalam blok arfak yang terbentuk pada
masa Tersier sampai Kuarter. Stratigrafi daerah penelitian dan sekitarnya
terdiri dari lim, yaitu ; formasi batuan gunung api arfak, batuan gamping
maruni, formasi befoor, formasi manokwari dan endapan aluviium maupun
hancuran tanah longsor.
1. Batuan gunung api arfak
Merupakan formasi tertua yang ada pada lokasi penelitian, yang terbentuk
pada masa Tersier tepatnya mulai pada Eosen atas sampai Miosen bawah.
Formasi ini berupa batuan gunung api klasika; tufa, aglomerat, lava, breksi
lava yang bersusunan basal sampai andesit; lava bantal; terobosan andesit
basal porfiri, dan diorit, gabro; jarang batu gamping lumpuran.
2. Batuan ganping maruni
Merupakan formasi yang terbentuk pada masa Tersier tepatnya pada
Miosen bawah sampai Miosen tengah. Formasi ini berupa biomikrit,
sedikit biokalkarenit, mikrit lempungan, dan batunapal.
3. Formasi befoor
Merupakan formasi yang terbentuk pada masa Tersier tepatnya pada
Pliosen. Formasi ini berupa batupasir, bat lanau tidak gampingan dan
gampingan, batulumpur, dan sedikit konglomerat; jarang kalkarenit.
4. Formasi Manokwari
Merupakan formasi yang terbentuk pada masa Kuarter. Formasi ini berupa
batugamping terumbu, kalsirudit, kalkarenit, dan batupasir, konglomerat,
breksi nekabahan dan gampingan.
5. Endapan aluvium maupun hancuran tanah longsor
Merupakan formasiyangi terbentuk pada masa Kuarter. Formasi ini terdiri
dari kerikil, pasir, lumpur dan bahan tumbuhan.
Gambar 2.2 Peta Geologi Regional Daerah Penelitian
Sumber : Peta Geologi Lembar Manokwari N. Ratman, G.P. Robinson, P.E. Pieters, 1989
PETAGEOLOGI MANOKWARI
PAPUA BARAT
1 : 250.000
LEGENDA :
Batu Gamping
Batu Gunung Api
Endapan Alluvial
DioritFormasi Kemum
Formasi Manokwari
Formasi Befoor
Gambar 2.3 Stratigrafi Daerah Penelitian
Sumber : Peta Geologi Lembar Manokwari N. Ratman, G.P. Robinson, P.E. Pieters, 1989
2.3 Vegetasi
Vegetasi pada daerah PT Pulau Lemon sangat beragam, terdiri atas
tumbuhan hijau seperti rerumputan, alang-alang dan didominasi oleh pohon
gersen, cemara, kayu susu dan palem,.
Gambar 2.4 Vegetasi Daerah Penelitian
2.4 Iklim dan Curah Hujan
Daerah penelitian mempunyai iklim tropis dengan cuaca tidak menentu.
Data curah hujan sementara yang paling tinggi pada tahun 2012 terjadi pada bulan
April sedangkan yang paling rendah pada bulan Oktober. Untuk selengkapnya
bisa dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1 Data Jumlah Curah Hujan (mm) dan Hari Hujan Bulanan (hh)
Kabupaten Manokwari Tahun 2012
BulanJumlah Curah Hujan
(mm)Hari Hujan
(hh)Jan 305.8 21Feb 312.7 22Mar 517 28Apr 523 23Mei 420.9 22Jun 285 20Jul 115.9 19Ags 130.7 19Sep 144 22Okt 102 13
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Stasiun Meteorologi Manokwari, 08 November 2012
2.5 Jadwal Kerja Perusahaan
Jadwal kerja pada PT Pulau Lemon berlangsung selama 6 hari pada satu
minggu, yaiyu dari hari senin sampai sabtu. Sedangkan untuk hari minggu
kegiatan perusahaan diliburkan. Adapun rincian jadwal kerja PT Pulau Lemon
Manokwari dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.2 Jadwal Kerja Hari Senin-Kamis dan Sabtu PT Pulau Lemon
Waktu Kegiatan Lamanya08.00-12.00 Operasional I 4 jam12.00-13.30 Istirahat 1,5 jam13.30-17.00 Operasional II 3,5 jamTotal waktu operasional 7,5 jam
Tabel 2.3 Jadwal Kerja Hari Jum’at PT Pulau Lemon
Waktu Kegiatan Lamanya08.00-11.30 Operasional I 3,5 jam11.30-13.30 Istirahat 2 jam13.30-17.00 Operasional II 3,5 jamTotal waktu operasional 7 jam
2.6 Sejarah Perusaahaan
Pada tanggal 8 Juni 1996 merupakan dasar tonggak berdirinya CV.
PulauLemon,setelah sebelumnya selama 7 tahun ikut membantu usaha orang tua
pada perusahan PT. Delapan empat.uasaha yang pertama mereka tekuni adalah
mengelola perdagangan eceran/ campuran dengan nama usaha Kios Umega Putra
yang saat ini terletak di pasar Wosi Manokwari. Setelah usaha Kios Umega Putra
meningkat, mereka membuka usah baru pada 8 Maret 1997dibidang Kontraktor
dengan nama CV. Pulau Lemon. Pada 6 Agustus 1997 usaha yang sebelumnya
Kios Umega Putra di pasar Wosi di tingkatkan lagi menjadi Toko Umega Putra
yang saat itu terletak di Jalan Pasir No. 18 Wosi.
Dengan adanya kemajuan pembangunan dan banyaknya kebutuhan dibidang
transpotasi, maka pada tahun 1998 mereka membuka usaha Transportasi
Angkutan Darat yang khusus bergerak dalam bidang Penjualan Material Lokal.
Dengan semakin pesatnya kemajuan pembangunan di kota Manowari yang
secara tidak langsung membuka peluang bisnis barudan memberikan motifasi
baru bagi mereka untuk mengembangkan usaha sebelumnya, maka pada tahun
2000 mereka membeli peralatan mekanis yaitu Excavator dan Wheel Loader guna
menunjang dan memperlancar usaha-usaha mereka, baik dibidang Kontraktor
maupun Leveransir Material Lokal.
Dengan adanya kepercayaan Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten
Manokwari terhadap mereka baik dalam bidang usaha Perdagangan maupun
Kontraktor, pada tanggal 24 Juli 2003 mereka memperluas dan mengembangkan
usaha yang ditekuni dengan menambah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang Kontraktor, perusahaan itu bernama CV Irma Tiara Putra. Perusahaan ini
didirikan dengan pertimbangan untuk menjawab kebutuhan Pemerintah dan
Masyarakat akan pembanguna dan juga untuk mengurangi angka pengangguran di
kota Manokwari dengan tetap memegang prinsip bahwa mutu dan hubungan kerja
adalah prioritas utama.
Seiring dengan waktu perkembangan fisik serta kemajuan perekonomian
yang semakin pesat khususnya di Kota Manokwari sehingga perusahan yang
tadinya masih CV pada bulan januari 2007 berubah menjadi PT. Pulau Lemon.
Direktris UtamaHj. Hartati Nurjaya
Staf Direktur bid. KeuanganHardi A. Manullang
Bendahara UmumSaadiah
Bendahara ProyekAfla Dimyati
MarketingR. Agoeng Soediro
Ka. AdministrasiIr. H. Budiman
DirekturH. Nurjaya
Ka. UmumIGN. Andry S.,S.Sos
Ka. PersonaliaA. Syarkiman
Workshop Maruni
Ka. LogistikRudi Selle
Ka. ProyekH. Hendra K.,ST
Ka. MekanikHery Mantiri
Ka AngkutanNasaruddin GD.
Pengawas Alat BeratAndreas Rudi Wibowo
Ka. PeralatanY.G. Orbanu
Stuktur Organisasi PT Pualu Lemon Manokwari
Gambar 2.5 Struktur Organisasi
Sumber : PT Pulau Lemon
Ka. ProduksiHaryadi
Ka. MekanikMujib
Staf LaboratoriumAgus Kadir
Ka. WorkshopAan Supendi
Ka. Logistik Sparepart WorkshopArifin, ST
Ka. Kantor ProduksiTatang Rhamdani
2.7 Tahapan Penambangan
Adapun tahapan penambangan yang dilakukan oleh PT Pulau Lemon dari
mulai awal hingga akhir dapat dilihat pada gambar sebagai berikut dibawah ini :
Gambar 2.6 Bagan Alir Tahapan Penambangan PT Pulau Lemon
Pembersihan LahanBackHoe
PengangkutanDump Tuck
PemuatanWhell Loader
Stock yard
PengangkutanDump Tuck
Penggalian dan PemuatanBackHoe
PengangkutanBelt Conveyor
Stok Yard
PengayakanGrizly
PengangkutanBelt Conveyor
Pemasaran
Sizing (Pemisahan Ukuran)Vibrator Screning
PemuatanWhell Loader
PemuatanWhell Loader
PengolahanSkunderyery Chruser
PengangkutanBelt Conveyor
PengangkutanDump Tuck
Stock pile
PengangkutanBelt Conveyor
Pemuatan dan PengangkutanWhell Loader
PengolahanBatching Plan
PengangkutanDump Tuck
PengolahanAspal Mixing Plan
PengangkutanDump Tuck
PengolahanPrimery Chruser
III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Genesa Sirtu
Sirtu merupakan hasil kegiatan gunung api yang tak teruraikan, tercampur
dari beberapa ukuran mulai dari pasir sampai bongkah, berada di daratan rendah
sekitar gunung api baik proses erupsinya terjadi pada zaman tersier atau kuarter.
Batuan tersebut sangat mungkin terendapkan di sepanjang sungai yang berhulu di
lereng atas atau puncak gunung api yang bersangkutan. Sangat dimungkinkan
sirtu banyak mengendap di muara sungai. (Sukandarrumidi, 1998)
3.2 Sistem Penambangan
Sistem-sistem penambangan yang ada dan umum dikenal adalah :
1. Tambang terbuka (surface mining)
2. Tambang bawah tanah ( undeground mining )
3. Tambang bawah air ( underwater mining )
4. Tambang bawah laut ( undersea mining )
Sistem Penambangan yang diterapkan di PT. Pulau Lemon adalah Sistem
Tambang Terbuka dengan Metode Quarry, karena endapan bahan galian yang
ditambang adalah bahan galian industri ( golongan C ).
3.3 Peralatan Mekanis
Adapun peralatan mekanis yang diamati dan diteliti dalam kesempatan
praktikum di PT Pulau Lemon ini adalah sebagai berikut :
3.3.1 Alat Gali
Pembongkaran atau pemberaian (loosening, breaking) adalah
serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk membebaskan batuan atau
endapan dari batuan induknya yang massive (keras/kompak).
Untuk melakukan pembongkaran tersebut diperlukan alat-alat yang
tepat dan sesuai. Pemilihan alat-alat tersebut tergantung dari faktor-faktor :
Teknis, misalnya : jenis, kekerasan, serta lokasi batuan dan pemanfaatan
hasil pembongkaran dan harga atau nilai batuan.
Ekonomis, misalnya : harga dari alat-alat untuk pembongkaran
Lingkungan hidup, misalnya : dipilh alat yang sedikit menimbulkan
debu dan polusi udara dan air.
Beberapa alat yang digunakan untuk pembongkaran batuan atau
endapan bijih (alat gali) adalah sebagai berikut :
1. Back hoe
2. Power shovel
3. Bucket wheel excavator
4. Hydroulic shovel
5. Dragline
6. Kapal Keruk, dll.
Pada perusahaan penambangan bahan galian sirtu, PT. Pulau Lemon
menggunakan Backhoedengan merk Caterpilar tipe 320D dan merk Komatsu
tipe PC200 sebagai alat gali dalam penambangan bahan galian tersebut.
Back hoeadalah alat penggali yang cocok untuk menggali parit atau
saluran-saluran. Gerakan bucket atau dipper dari back hoe pada saat menggali
arahnya adalah ke arah dari badan (body) back hoe sendiri. Jadi tidak seperti
Power shovel, dimana arah penggaliannya menjauhi badan Power shovel.
Gambar 3.1 Spesifikasi BackHoe
Keterangan :
1. Dipper
2. Hidrolyc
3. Broce
4. Moise Cable
9
4
5
1
78
3
6
2
5. Boom
6. Gontry
7. Cabin
8. Engine
9. Crawler
3.3.2 Alat Muat
Salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui baik
buruknya hasil kerja (keberhasilan) suatu alat pemindahan tanah mekanis
termasuk alat-alat muat adalah besarnya produksi yang dapat dicapai oleh alat
tersebut. Oleh sebab itu usaha dan upaya untuk dapat mencapai produksi yang
tinggi selalu menjadi perhatian yang khusus (serious).
Untuk pengambilan dan pemuatan material ke atas alat angkut (lori,
truck,dsb) dipergunakan alat-alat muat yang sangat banyak macam-
macamnya, karena keadaan lapangan kerjanyapun sangat bermacam-macam.
Yang sudah dikenal sampai saat ini adalah :
1. Power shovel
2. Dragline
3. Back hoe
4. Wheel loader
5. Track loader/shovel loader
6. Hydroulic shovel
7. Bucket wheel excavator
8. Clamshell/grab bucket
9. Overhead shovel loader
10. Continuous loader
Kelebihan dan kekurangan Whell loader :
1. Dalam operasinya, antara posisi muat dan posisi membongkar, Whell
loader biasanya memerlukan jarak untuk mengolah gerak (manufer), jika
jarak tersebut terbatas,akan menimbulkan persoalan. Untuk jarak yang
terbatas ini, Trak loaderlebih cocok digunakan, karena alat muat jenis ini
mampu berputar dengan jari-jari yang kecil.
2. Whell loader dipergunakan dengan maksud agar lebih berdaya guna
dalam masalah pembersihan lapangan, karena buldozer hanya dapat
mendorong material dan kelebihan materialnya akan tercecer kesisi-sisi
belahnya.
3. Dibandingkan dengan Power shovel, maka Whell loader mempunyai
kelebihan dalam memuat material hasil peledakan, karena bom yang
panjang mengakibatkan Power shovel sulit untuk bergerak ke tempat-
tempat yang kurang lebar.
4. Dibandingkan dengan Trak loader, maka wheel loader lebih lincah dan
gesit dan dapat melakukan olah gerak dengan lebih naik pada kondisi
lapangan kerja yang sama.
Gambar 3.9 Spesifikasi Whell Loader
Keterangan :
1. Bucket Teeth
2. Bucket
3. Articulating hinge point
4. Whell/ban karet
5. Engine
6. Cabin
7. Bucket Cylinde
8. Beferank
9. Lift arm
10. Lift cylinders
3.3.3 Alat Angkut
Alat angkut merupakan alat yang digunakan untuk mengankut/
memindahkan material bahan galian menuju tempat yang sudah ditentukan.
2
5
13
7
4
69
8
10
Ada beberapa alat angkut yang digunakan dalam dunia pertambangan,
antara lain yaitu :
1. Truck
2. Belt Conveyor
3. Pipa+ pompa
4. Cable way
5. Lori
6. Lokomotif, dll.
Dump truck adalah alat angkut yang memiliki kemampuan bergerak
cepat, kapasitas besar dan biaya operasinya relatif murah, dan dapat
menyesuaikan dengan alat mekanis yang lainnya. Pemilihan jenis dump truck
dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya dari segi biaya, produksi dan
alat jenis alat gali muat yang digunakan serta kondisi tempat kerja.Truck atau
dump truck dipakai untuk memuat tanah, agregat (bongkahan-bongkahan),
batuan (rock), bijih (ore), batubara (coal), dan material-material lain. Alat
angkut ini dibuat untuk mengangkut material dengan keuntungan sebagai
berikut :
a. “capacity” yang cukup besar
b. Kecepatan yang cukup tinggi
c. Ongkos angkut yang rendah
d. High degree of flexibility
Jenis-jenis truck didasarkan pada :
Ukuran dan tipe mesinnya : gasoline, diesel, butane, propane
Jumlah gear yang dimiliki
Jumlah roda yang langsung digerakkan mesin (kind of drive) : two wheel,
four wheel, six wheel
Jumlah susunan sumbu dan roda penggerakknya : sungle, axle dual wheel
Metode penumpahan muatan : rear dump, side dump, bottom dump.
Macam material yang diangkut : earth, rock, coal, ore
Kapasitas truck (dinyatakan dalam ton atau cu yd)
Sumber tenaga gerak (macam mekanisme) untuk penumpahan muatan
pada rear dump : hydraulic, cable.
Pembagian jenis dump truck dapat dibedakan atas beberapa hal, antara lain :
1. Berdasarkan roda penggeraknya, dump truck dibedakan menjadi 4 macam,
yaitu :
Front wheel drive dump truck, yaitu dump truck dengan roda depan
sebagai pengerak utamanya. Dump truck jenis ini lambat dan lekas aus
bannya.
Rear wheel drive dump truck, yaitu dump truck dengan roda belakang
sebagai penggerak utamanya.
Four wheel drive dump truck, yaitu dump truck jenis ini menggunakan
roda depan dan belakang sebagai penggeraknya.
Double rear wheel drive dump truck, yaitu dump truck jenis rear wheel
drive yang memiliki jumlah roda belakang dua kali lipat.
2. Berdasarkan cara dumping atau cara membuang muatannya, dump truck
dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Dump truck metode dumping End dump, yaitu dump truck dengan cara
dumping ke belakang.
Dump truck metode dumping Side dump, yaitu dump truck dengan cara
dumping ke samping.
Dump truck metode dumping Bottom dump, yaitu truck dengan cara
dumping ke bawah.
Adapun contoh macam-macam truck adalah :
Single-axle dual wheel rear-dump truck
Axle rear dump
Axle bottom dump
Gambar 3.10 Spesifikasi Dump Truck
Keterangan:
1. Pompa hydroulic, berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan bak
2. Bak, berfungsi sebagai tempat penampung material
3. Cabin, berfungsi sebagai tempat operator
4. Mesin, berfungsi sebagai motor penggerak
5. Ban, disesuaikan dengan jenis truck yang digunakan
6. Tangki, berfungsi sebagai tempat bahan bakar
7. Chasis, berfungsi sebagai rangka truck
Keuntungan memakai truck berkapasitas kecil :
Lebih fleksibel dalam manufer yang akan sangat menguntungkan pada
jarak angkut yang pendek
Biasanya mempunyai kecepatan yang lebih tinggi
Pengaruh menurunnya produksi yang diangkut oleh armada truck ini
sangat kecil apabila ada kerusakan pada salah satu truck di jalan
Lebih mudah menyeimbangkan banyaknya truck dengan out put dari
excavator, sehingga akan mengurangi waktu tunggu dari truck atau
excavator.
64
1
7
2
5
3
Kerugian memakai truck berkapasitas kecil :
Akan mempersulit alat gali excavator untuk memuatkan muatan material
pada truck
Waktu penempatan truck akan banyak yang hilang karena jumlah truck
yang digunakan lebih banyak
Dibutuhkan lebih banyak operator
Karena jumlah truck yang banyak akan mengakibatkan cepat rusaknya
jalan disekitar pit atau sepanjang jalan angkut. Selain itu kemungkinan
terjadinya tabrakan akan semakin besar
Penanaman modal pada peralatan pengangkutan akan lebih besar karena
jumlah truck lebih banyak. Selain itu biaya perawatan, reparasi, dan
penyediaan stock suku cadang akan lebih besar.
Keuntungan memakai truck yang berkapasitas besar :
Jumlah truck yang dipergunakan dalam armada angkut akan lebih kecil,
dengan demikian akan memperkecil investasi total pada unit
pengangkutan, dan akan mengurangi biaya perawatan dan reparasi
Dibutuhkan operator (driver) yang lebih sedikit
Karena jumlah truck sedikit maka akan memudahkan untuk
mensinkronkan dengan excavating equipment, selain itu resiko tabrakan
akan semakin kecil khususunya pada ling haul
Truck kapasitas besar akan memperbesar target pemuatan excavator
Truck ukuran besar memperkecil frekuensi spotting
Biasanya mesin menggunakan bahan bakar yang lebih sedikit.
Kerugian memakai truck yang berkapasitas besar :
Waktu yang dibutuhkan oleh excavator untuk memuatkan material pada
truck ini lebih lama (khususnya untuk small excavator)
Memperbesar ongkos pemeliharaan jalan angkut, sebab pemuatan yang
besar dan berat akan lebih cepat merusakkan jalan angkut
Lebih sukar dalam penyeimbangan antara jumlah truck dengan out put dari
excavator
Suku cadang mungkin lebih sukar didapatkan di pasaran
Akan lebih sulit membawa truck ini ke jalan raya karena harus ada izin
dari instansi terkat (DLLAJR).
Produksi atau jumlah material yang dapat diangkut oleh truck tergantung dari:
Luas bak
Kemampuan kerja mesin
Jenis roda yang digunakan
Jenis truck yang digunakan
Jalan yang dilalui
Pengemudi (driver)
3.4 Alat Penolahan
3.4.1 Crushing Plant
Crusher terdiri dari beberapa bagian, yaitu crusher primer (primary
crusher), crusher sekunder (secondary crusher), dan crusher tersier (tertiary
crusher). Setelah batuan dibongkar, batuan di masukkan ke dalam crusher
primer. Hasil dari crusher primer dimasukkan ke dalam crusher sekunder
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Bila hasil crusher sekunder belum
memenuhi spesifikasi yang ditetapkan maka batuan diolah kembali di crusher
tersier dan seterusnya.
Pada saat batuan masuk ke dalam crusher maka terjadi reduksi ukuran
batuan tersebut. Reduksi tersebut ditetapkan dalam ratio reduksi pada jaw
crusher, rasio didapat dari jarak crusher di bagian atas dibagi jarak bukaan di
bagian bawah. Sedangkan pada roller crusher, rasio didapat dari ukuran
batuan terbesar yang melewati crusher dibagi ukuran bukaan crusher.
Dari industri dalam pengalaman crusher didapat hasil bahwa setiap
pengaturan bukaan tertentu, 15% dari batuan yang melewati bukaan tersebut
mempunyai ukuran lebih besar dari bukaan. Dengan demikian, batuan yang
dihasilkan dari crusher dan kemudian disaring maka 15% dari batuan tidak
akan lolos saringan.
1. Jaw Crusher
Kapasitas jaw crusher di tentukan oleh ukuran crusher-nya. Tabel 3.2
memberikan kapasitas crusher dengan tipe blake berdasarkan ukuran
bukaannya dan ukuran crusher. Sedangkan pada Tabel 3.3 memberikan
persentase batuan yang melewati atau tertahan saringan dengan ukuran
tertentu.
Gambar 3.11 Jaw Crusher
2. Roll Crusher
Roll crusher digunakan sebagai crusher sekunder atau tersier setelah
batuan melewati crusher tipe lain yang berfungsi sebagai crusher primer. Roll
crusher terdiri dari single roll dan double roll. Single roll biasanya digunakan
untuk memecahkan batuan yang lembab dan tidak menguntungkan jikah
digunakan untuk memecahkan batuan yang abrasif.
3.4.2 Belt Conveyor
Belt conveyor merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah.,
pasar, kerikil, batuan pecah, beton dan lai-lain. Kapasitas pemidahan material
oleh belt conveyor cukup tinggi karena material dipindahkan secara terus-
menerus dalam kecepatan yang relatif tinggi. Bagian dari belt conveyor
adalah belt atau ban berjalan, ider, unit pengendali, pulley, dan struktur
penahan. Jika material yang akan dipindahkan memiliki jarak perpindahan
yang relatif pendek maka portable conveyor dapat digunakan.
Gambar 3.12 Skema belt conveyor
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil
Adapun hasil data yang didapatkan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1.1.1 Peralatan yang dimiliki PT. Pulau Lemon
Dari data sekunder yang kami peroleh dari praktikum ini mengenai
peralatan yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu sebagai berikut :
Dozer = 9 unit
Greder = 7 unit
Excavator = 57 unit
Loader = 7 unit
Dump truck = 125 unit
Porklip = 1 unit
Vibro = 10 unit
Wales = 5 unit
Finisher = 3 unit
FTR = 3 unit
Crushing plant ; Jaw Crusher 3 unit, Vibrator Screening 4 dek, Con
Cruser, belt conveyor 7 set + generator pembangkit
Batching plant + Generator Pembangkit
Aspal mixing plant + generator pembangkit
Grizly
Dari banyaknya peralatan yang dimiliki yang ada saat praktikum berlangsung
di Workshop PT Pulmon adalah Excavator (Back Hoe) 2 unit, Whell Loader
1 unit, Dump Truck kecil 4 unit, Dump Truck Besar 6 unit, Crusher Plant,
Aspal Mixing Plant, Batching Plant, Grizly. Untuk lebih jelasnya mengenai
spesifikasinya seperti dibawah ini :
Excavator (Back Hoe)
Gambar 4.1 Back Hoe Caterpillar 320D
Alat : Back Hoe
Mark : Caterpillar
Tipe : 320D
Kapasitas Bucket : 1,2 m3
Bahan Bakar : Solar
Fungsi : Alat Gali
Gambar 4.2 Back Hoe Komatsu PC200
Alat : Back Hoe
Mark : Komatsu
Tipe : PC200
Kapasitas Bucket : 0,8 m3
Bahan bakar : Solar
Fungsi : Alat Gali
Whell Loader
Gambar 4.3 Whell Loader Komatsu WA350
Alat : Whell Loader
Merk : Komatsu
Tipe : WA350
Kapasitas Bucet : 1,5 m3
Bahan Bakar : Solar
Fungsi : Alat Muat
Dump Truk
Gambar 4.4 Dump Truck Hino FG235Ti
Alat : Dump
Merk : Hino
Tipe : FG235Ti
Kapasitas Bak : 16 m3
Bahan bakar : Solar
Fungsi : Alat Angkut
Gambar 4.5 Dump Truck Toyota DYNA125HT
Alat : Dump Truk
Mark : Toyota
Tipe : DYNA125HT
Kapasitas : 6 m3
Bahan Bakar : Solar
Fungsi : Alat angkut
Belt Conveyor
Gambar 4.6 Belt Conveyor
Alat : Belt Conveyor
Digerakan oleh : Tenaga Listrik
Fungsi : Alat Angkut
Grizly
Gambar 4.7 Grizly
Alat : Grizly
Banyaknya dek : 2 dek
Fungsi : Alat pemisah ukuran
Crusher
Gambar 4.8 Jaw Crusher
Alat : Crusher
Jenis : Jaw Crusher
Digerakkan oleh : Tenaga listrik
Fungsi : Alat pengecil ukuran batu
Gambar 4.9 Con Crusher
Alat : Crusher
Jenis : Con Crusher
Digerakkan oleh : Tenaga Listrik
Fungsi : Pengecil Ukuran Batu
Screening
Gambar 4.10 Vibrator Screening 4 Dek
Alat : Screening
Jenis : Virator Screening 4 Dek
Digerakkan oleh : Tenaga Listrik
Fungsi : Pemisisahan Agregat Berdasarkan Ukuran
Aspal Mixing Plant
Gambar 4.11 Aspal Mixing Plant
Alat : Aspal Mixing plant
Digerakkan oleh : Tenaga Listrik
Fungsi : Pengolah Aspal
Batching Plant
Gambar 4.12 Batching Plant
Alat : Batching plant
Digerakkan oleh : Tenaga Listrik
Fungsi : Pencampur Beton
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran