Post on 09-Apr-2018
8/8/2019 Lap Alkana
1/4
Tujuan Praktikum
1. Mengetahui cara pembuatan senyawa hidrokarbon alifatis jenuh ( alkana )
2. Dapat mengetahui reaksi dan mekanismenya
Teori Dasar
Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa yang
memenuhi rumus umum CnH2n+2 yang dinamakan alkana. Sebagai hidrokarbon jenuh,
alkana memiliki jumlah atom H yang maksimum. Alkana juga dinamakan parafin (dari parum
affinis), karena sukar bereaksi dengan senyawa-senyawa lainnya. Kadang-kadang alkana
juga disebut sebagai hidrokarbon batas, karena batas kejenuhan atom-atom H telah
tercapai.
Jenis alkana yang paling sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan
senyawa ini barbentuk cairan yang lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung diatas
air. Hal ini disebabkan karena alkana yang bersifat non polar.
Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik
lain dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik menarik diantara
molekul non polar lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu dengan lainnya (sama
dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas) relative memerlukan sedikit energi.
Perbedaan keelektronegatifan antara karbon dan hidrogen tidak terlalubesar, sehingga terdapat polaritasi katan yang sangat tinggi. Molekul-molekul
sendiri memiliki polaritas yang sangat kecil. Bahkan sebuah molekul yang simetris
penuh seperti metana tidak polar sama sekali. Ini berarti bahwa satu-satunya gaya
tarik antara satu molekul dengan molekul tetangganya adalah gaya dispersi Van
der Waals. Gaya ini sangat kecil untuk sebuah molekul seperti metana, tapi akan
8/8/2019 Lap Alkana
2/4
meningkat apabila molekul bertambah lebih besar. Itulah sebabnya mengapa titik
didih alkana semakin meningkat seiring dengan bertambahnya ukuranmolekul.
Semakin bercabang rantai suatu isomer, maka titik didihnya akan cenderung
semakin rendah. Gaya dispersi Van der Waals lebih kecil untuk molekul-molekul
yang berantai lebih pendek, dan hanya berpengaruh pada jarak yang sangat dekat
antara satu molekul dengan molekul tetangganya. Molekul dengan banyak cabang
tapi berantai pendek lebih sulit berdekatan satu sama lain dibanding molekul yang
sedikit memiliki cabang.
Alkana dengan atom karbon kurang dari 17 sulit diamati dalam wujud padat karena
masing-masing isomer memiliki titik lebur dan titik didih yang berbeda. Jika ada 17 atom
karbon dalam alkana, maka sangat banyak isomer yang bisa terbentuk.
Pada kebanyakan pelarut organik, gaya tarik utama antara molekul-molekul pelarut
adalah gaya Van der Waals - baik gaya dispersi maupun gaya tarik dipol-dipol.
Ini berarti bahwa apabila sebuah alkana larut dalam sebuah pelarut organik, maka gaya tarik
Van der Waals terputus dan diganti dengan gaya Van der Waals yang baru. Pemutusan gaya
tarik yang lama dan pembentukan gaya tarik yang baru saling menghapuskan satu sama lain
dari segi energi - sehingga tidak ada kendala bagi kelarutannya.
Setiap senyawa yang merupakan anggota alkana dinamakan suku. Suku alkanaditentukan oleh jumlah atom C dalam senyawa tersebut. Alkana mempunyai berbagai wujud
berdasarkan jumlah atom karbon yang ada dalam molekulnya, yaitu:
y C1 C4 : pada t dan p normal adalah gas
y C4 C17 : pada t dan p normal adalah cair
y C18 : pada t dan p normal adalah padat
Alkana mengandung ikatan tunggal C-C yang kuat dan ikatan C-H yang juga kuat. IkatanC-H memiliki polaritas yang sangat rendah sehingga tidak ada molekul yang membawa ion
positif atau negatif yang signifikan untuk menarik molekul lainnya. Oleh karena itu alkana
memiliki reaksi yang cukup terbatas.
8/8/2019 Lap Alkana
3/4
Sifat Kimia Alkana
1. Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
2. Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon dioksida dan
uap air.
3. Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), ato m atom H pada
alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.
Beberapa hal yang bisa dilakukan pada alkana:
Alkana dapat dibakar, yakni memusnahkan seluruh molekulnya
Alkana dapat direaksikan dengan beberapa halogen, yakni memutus ikatan C-H
Alkana dapat dipecah, yakni dengan memutus ikatan C -C
Pembuatan alkana:
1. Secara komesil
Pemecahan ( cracking ) adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan molekul-
molekul hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dan lebih
bermanfaat. Penguraian ini dicapai dengan menggunakan tekanan dan suhu tinggi tanpa
sebuah katalis, atau suhu dan tekanan rendah dengan sebuah katalis.
Sumber molekul-molekul hidrokarbon yang besar biasanya adalah fraksi nafta atau
fraksi minyak gas dari penyulingan minyak mentah menjadi beberapa fraksi. Fraksi-fraksi
ini diperoleh dari proses penyulingan dalam bentuk cair, tetapi diuapkan ulang kembali
sebelum pecah. Tidak ada reaksi unik yang terjadi pada proses pemecahan.
Pemecahan (cracking) terbagi menjadi 2 cara:
Pemecahan katalis
Pemacahan termal
2. Secara laboratorium
a) Hidrogenasi senyawa alkena dan alkuna
b) Reduksi alkil halida
8/8/2019 Lap Alkana
4/4
c) Reduksi metal dan asam
d) Sitesa dumas
e) Reaksi Wurtz
f) Hidrolisis pereaksi Grignard
Pengguanaan alkana
Metana : zat bakar, sintesis, dan carbon black (tinta,cat,semir,ban)
Propana, Butana, Isobutana : zat bakar LPG (Liquified Petrolium Gases)
Pentana, Heksana, Heptana : sebagai pelarut pada sintesis
Fraksi tertentu dari Destilasi langsung Minyak Bumi/mentah
TD (oC) Jumlah C N ama Penggunaan
< 30 1 - 4 Fraksi gas Bahab bakar gas
30 - 180 5 -10 Bensin Bahan bakar mobil
180 - 230 11 - 12 Minyak tanah Bahan bakar memasak
230 - 305 13 - 17 Minyak gas ringan Bahan bakar diesel
305 - 405 18 - 25 Minyak gas berat Bahan bakar pemanas
Sisa destilasi :
1. Minyak mudah menguap, minyak pelumas, lilin dan vaselin
2. Bahan yang tidak mudah menguap, aspal dan kokas dari m. bumi