Post on 09-Mar-2019
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lampiran 13
PETUNJUK TEKNIS
TATA CARA PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI
Direktorat Internasional
Bank Indonesia
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-2-
DAFTAR ISI
A. Prosedur Penyusunan Pelaporan Utang Luar Negeri 3 B. Pelaporan ULN Dengan Hard Copy 11
(1) Pelaporan Data Pokok ULN 14 a) Pengisian Profil Pelapor 14 b) Pengisian Profil ULN 18
i. Pengisian Profil ULN Loan Agreement 18 ii. Pengisian Profil ULN Securities 30 iii. Pengisian Profil ULN Trade Credits 40 iv. Pengisian Profil ULN Other Loans 46
(2) Pelaporan Data Realisasi ULN 53
a) Pengisian Data Realisasi Loan Agreement 53 b) Pengisian Data Realisasi Securities 56 c) Pengisian Data Realisasi Trade Credits 59 d) Pengisian Data Realisasi Other Loans 62
A. PROSEDUR …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-3-
A. PROSEDUR PENYUSUNAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI
Sesuai dengan Pasal 2 tentang Pelaporan Utang Luar Negeri (ULN), ayat
(1) menyatakan bahwa “Pelapor wajib menyampaikan Laporan ULN kepada
Bank Indonesia secara benar, lengkap, dan tepat waktu.” Adapun yang dimaksud
Laporan ULN adalah laporan berupa data pokok ULN dan data realisasi ULN.
Prosedur Penyusunan Laporan ULN adalah sebagai berikut :
1. Data Pokok ULN dan/atau Perubahannya
a. Data Profil Pelapor
1) Setiap Pelapor yang baru pertama kali melaporkan ULN wajib
menyampaikan Data Pokok ULN - Data Profil Pelapor kepada Bank
Indonesia dengan menggunakan formulir Profil Pelapor sebagaimana
dimaksud pada Lampiran 1.
2) Untuk setiap perubahan atas data sebagaimana dimaksud pada angka 1),
Pelapor wajib menyampaikan data perubahan kepada Bank Indonesia
dengan menggunakan formulir Profil Pelapor sebagaimana dimaksud
pada Lampiran 1. Untuk data perubahan disampaikan dengan
mencantumkan kata “PERUBAHAN” pada bagian kanan atas formulir
Profil Pelapor.
3) Laporan Data Pokok ULN - Data Profil Pelapor sebagaimana dimaksud
pada angka 1) disampaikan dengan menyertakan dokumen pendukung
yang terdiri dari : fotokopi NPWP, fotokopi Anggaran Dasar, dan Surat
Penunjukan penanggung jawab laporan sebagaimana dimaksud pada
Lampiran 10. Khusus untuk Pelapor perorangan cukup menyampaikan :
fotokopi NPWP.
4) Laporan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-4-
4) Laporan Data Pokok ULN - Data Profil Pelapor sebagaimana dimaksud
pada angka 2) disampaikan kepada Bank Indonesia dengan menyertakan
dokumen pendukung perubahan data.
5) Dalam hal pelaporan dilakukan oleh pihak lain, dokumen pendukung
yang disampaikan sebagaimana dimaksud pada angka 3) juga disertakan
dengan Surat Kuasa Pelapor kepada pihak lain yang ditunjuk untuk
menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada Lampiran 11.
Sedangkan Surat Penunjukan penanggung jawab laporan sebagaimana
dimaksud pada angka 3) adalah surat penunjukan dari penerima kuasa
kepada penanggung jawab laporan. Dalam hal pihak lain yang diberi
kuasa oleh Pelapor adalah perorangan, maka surat kuasa tersebut
sekaligus sebagai surat penunjukan sebagaimana dimaksud pada
Lampiran 12.
b. Data Profil ULN
1) Pelapor Lembaga Keuangan dan Non Lembaga Keuangan
a) ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) dengan nominal
komitmen paling sedikit USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar
Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs
yang berlaku pada saat Perjanjian Kredit (Loan Agreement)
ditandatangani, wajib dilaporkan per ULN.
b) ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) dengan nominal
komitmen di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika
Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang
berlaku pada saat perjanjian kredit ditandatangani, dapat dilaporkan
secara gabungan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki
kesamaan informasi valuta, negara kreditur, status kreditur dan
jangka waktu (original maturity).
c) ULN …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-5-
c) ULN atas dasar Surat Utang (Debt Securities) yang berjumlah paling
sedikit USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau
ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat
Surat Utang (Debt Securities) diterbitkan, wajib dilaporkan per
ULN.
d) ULN atas dasar Surat Utang (Debt Securities) yang memiliki jumlah
di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat)
atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada
saat Surat Utang (Debt Securities) diterbitkan, dapat digabungkan.
Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki kesamaan
informasi valuta, negara kreditur, status kreditur dan jangka waktu
(original maturity).
e) ULN atas dasar Utang Dagang (Trade Credits) yang berjumlah
paling sedikit USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika
Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang
berlaku pada saat Utang Dagang (Trade Credits) diakui, wajib
dilaporkan per ULN.
f) ULN atas dasar Utang Dagang (Trade Credits) yang memiliki
jumlah di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika
Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang
berlaku pada saat Utang Dagang (Trade Credits) diakui, dapat
digabungkan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki
kesamaan informasi valuta, negara kreditur, status kreditur dan
jangka waktu (original maturity).
g) ULN atas dasar Utang Lainnya (Other Loans) yang berjumlah paling
sedikit USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau
ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat
Utang Lainnya (Other Loans) diakui, wajib dilaporkan per ULN.
h) ULN …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-6-
h) ULN atas dasar Utang Lainnya (Other Loans) yang memiliki jumlah
di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat)
atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada
saat Utang Lainnya (Other Loans) diakui, dapat digabungkan.
Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki kesamaan
informasi valuta, negara kreditur, status kreditur dan jangka waktu
(original maturity).
2) Pelapor Perorangan
a) ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) dengan nominal
komitmen paling sedikit USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar
Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan
kurs yang berlaku pada saat Perjanjian Kredit (Loan Agreement)
ditandatangani, wajib dilaporkan per ULN.
b) ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) dengan nominal
komitmen di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika
Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang
berlaku pada saat perjanjian kredit ditandatangani, dapat dilaporkan
secara gabungan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki
kesamaan informasi negara kreditur dan jangka waktu (original
maturity).
c) ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) yang per ULN
berjumlah di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar
Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs
yang berlaku pada saat Perjanjian Kredit (Loan Agreement)
ditandatangani, wajib dilaporkan setelah total nominal per ULN
tersebut mencapai USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika
Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang
berlaku pada saat Perjanjian Kredit (Loan Agreement)
ditandatangani …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-7-
ditandatangani, dan dapat dilaporkan secara gabungan.
Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki kesamaan
informasi negara kreditur dan jangka waktu (original maturity).
d) ULN atas dasar Surat Utang (Debt Securities) yang berjumlah
paling sedikit USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika
Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang
berlaku pada saat Surat Utang (Debt Securities) diterbitkan, wajib
dilaporkan per ULN.
e) ULN atas dasar Surat Utang (Debt Securities) yang memiliki jumlah
di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat)
atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada
saat Surat Utang (Debt Securities) diterbitkan, dapat digabungkan.
Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki kesamaan
informasi negara kreditur dan jangka waktu (original maturity).
f) ULN atas dasar Surat Utang (Debt Securities) yang per ULN
berjumlah di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar
Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs
yang berlaku pada saat Surat Utang (Debt Securities) diterbitkan,
wajib dilaporkan setelah total nominal per ULN tersebut mencapai
USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau
ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat
Surat Utang (Debt Securities) diterbitkan, dan dapat dilaporkan
secara gabungan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki
kesamaan informasi negara kreditur dan jangka waktu (original
maturity).
g) ULN atas dasar Utang Dagang (Trade Credits) yang berjumlah
paling sedikit USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika
Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang
berlaku …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-8-
berlaku pada saat Utang Dagang (Trade Credits) diakui, wajib
dilaporkan per ULN.
h) ULN atas dasar Utang Dagang (Trade Credits) yang memiliki
jumlah di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika
Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang
berlaku pada saat Utang Dagang (Trade Credits) diakui, dapat
digabungkan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki
kesamaan informasi negara kreditur dan jangka waktu (original
maturity).
i) ULN atas dasar Utang Dagang (Trade Credits) yang per ULN
berjumlah di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika
Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang
berlaku pada saat Utang Dagang (Trade Credits) diakui, wajib
dilaporkan setelah total nominal per ULN tersebut mencapai
USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau
ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat
Utang Dagang (Trade Credits) diakui, dan dapat dilaporkan secara
gabungan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki
kesamaan informasi negara kreditur dan jangka waktu (original
maturity).
j) ULN atas dasar Utang Lainnya (Other Loans), yang berjumlah
paling sedikit USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika
Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang
berlaku pada saat Utang Lainnya (Other Loans) diakui, wajib
dilaporkan per ULN.
k) ULN atas dasar Utang Lainnya (Other Loans) yang memiliki jumlah
di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat)
atau …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-9-
atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada
saat Utang Lainnya (Other Loans) diakui, dapat digabungkan.
Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki kesamaan
informasi negara kreditur dan jangka waktu (original maturity).
l) ULN atas dasar Utang Lainnya (Other Loans) yang per ULN
berjumlah di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika
Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang
berlaku pada saat Utang Lainnya (Other Loans) diakui, wajib
dilaporkan setelah total nominal per ULN tersebut mencapai
USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau
ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat
Utang Lainnya (Other Loans) diakui, dan dapat dilaporkan secara
gabungan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki
kesamaan informasi negara kreditur dan jangka waktu (original
maturity).
3) Setiap Pelapor yang memiliki ULN sebagaimana di maksud pada butir
1)a) dan butir 1)b) serta butir 2)a), butir 2)b) dan butir 2)c) wajib
menyampaikan Data Profil ULN dengan menggunakan Laporan Data
Pokok ULN - Profil Utang Luar Negeri atas dasar Perjanjian Kredit
(Loan Agreement), dan disampaikan kepada Bank Indonesia dengan
menggunakan formulir PK01 sebagaimana dimaksud pada Lampiran 2.
4) Setiap Pelapor yang memiliki ULN sebagaimana dimaksud pada butir
1)c) dan butir 1)d) serta butir 2)d), butir 2)e), dan butir 2)f), wajib
menyampaikan Data Profil ULN dengan menggunakan Laporan Data
Pokok ULN - Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Surat Utang (Debt
Securities) dan disampaikan kepada Bank Indonesia dengan
menggunakan formulir SU01 sebagaimana dimaksud pada Lampiran 3.
5) Setiap…
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-10-
5) Setiap Pelapor yang memiliki ULN sebagaimana dimaksud pada butir
1)e) dan butir 1)f) serta butir 2)g), butir 2)h), dan butir 2)i), wajib
menyampaikan Data Profil ULN dengan menggunakan Laporan Data
Pokok ULN, dan disampaikan kepada Bank Indonesia dengan
menggunakan formulir UD01 sebagaimana dimaksud pada Lampiran 4.
6) Setiap Pelapor yang memiliki ULN sebagaimana dimaksud pada butir
1)g) dan butir 1)h) serta butir 2)j), butir 2)k), dan butir 2)l), wajib
menyampaikan Data Profil ULN dengan menggunakan Laporan Data
Pokok ULN, dan disampaikan kepada Bank Indonesia dengan
menggunakan formulir UL01 sebagaimana dimaksud pada Lampiran 5.
7) Laporan Data Pokok ULN sebagaimana dimaksud pada angka 3), angka
4), angka 5) dan angka 6) disampaikan kepada Bank Indonesia dengan
menyertakan dokumen pendukung ULN yang memuat data profil ULN,
seperti fotokopi Perjanjian Kredit (Loan Agreement) atau ringkasannya
dan fotokopi Surat Utang (Debt Securities). Apabila dokumen
pendukung Data Pokok ULN dari kreditur belum diterima oleh Pelapor
maka wajib menyampaikan Surat Pernyataan sebagai pengganti
sementara dokumen resmi.
2. Laporan Data Realisasi ULN
a. Laporan Data Pokok ULN - Data Realisasi ULN atas dasar Perjanjian
Kredit (Loan Agreement), disampaikan kepada Bank Indonesia dengan
menggunakan formulir PK02 sebagaimana dimaksud pada Lampiran 6.
b. Laporan Data Realisasi ULN atas dasar Surat Utang (Debt Securities),
disampaikan kepada Bank Indonesia dengan menggunakan formulir SU02
sebagaimana dimaksud pada Lampiran 7.
c. Laporan Data Realisasi ULN atas dasar Utang Dagang (Trade Credits),
disampaikan kepada Bank Indonesia dengan menggunakan formulir UD02
sebagaimana dimaksud pada Lampiran 8.
d. Laporan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-11-
d. Laporan Data Realisasi ULN atas dasar Utang Lainnya (Other Loans),
disampaikan kepada Bank Indonesia dengan menggunakan formulir UL02
sebagaimana dimaksud pada Lampiran 9.
e. Laporan Data Realisasi sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b,
huruf c, dan huruf d merupakan data realisasi ULN yang terjadi selama
periode laporan dan data adjustment.
3. Seluruh field data pada formulir Laporan ULN sebagaimana dimaksud pada
angka 1 dan angka 2 wajib diisi.
B. PELAPORAN ULN DENGAN HARD COPY
Pengisian data pokok Profil Pelapor menggunakan Formulir Profil Pelapor
(Lampiran 1). Sedangkan untuk pengisian data pokok telah disediakan beberapa
formulir sesuai dengan jenis ULN yang dimiliki dan akan dilaporkan, yaitu :
1) Formulir Profil ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Lampiran 2)
2) Formulir Profil ULN atas dasar Surat Utang (Lampiran 3)
3) Formulir Profil ULN atas dasar Utang Dagang (Lampiran 4)
4) Formulir Profil ULN atas dasar Utang Lainnya (Lampiran 5)
Sedangkan untuk mengisi data realisasi ULN, telah disediakan beberapa
formulir sesuai dengan jenis ULN yang dimiliki dan akan dilaporkan, yaitu:
1) Formulir Data realisasi ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Lampiran 6)
2) Formulir Data realisasi ULN atas dasar Surat Utang (Lampiran 7)
3) Formulir Data realisasi ULN atas dasar Utang Dagang (Lampiran 8)
4) Formulir Data realisasi ULN atas dasar Utang Lainnya (Lampiran 9)
Pengisian formulir-formulir di atas dapat dilakukan secara manual, yang
selanjutnya hasilnya dicetak dan dikirim ke Bank Indonesia dalam bentuk
hardcopy.
Berikut ini cara pengisian formulir dimaksud secara manual :
Lampiran …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-12-
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.13/ /DInt tgl Januari 2011 Lampiran 1
1. Nama :
2. NPWP :
3. Alamat :
4. Propinsi :
5. Kota/Kabupaten :
6. Kode Pos :
7. No. Telepon : - -
8. No. Faksimili : - -
9. E-mail :
10. Penanggung Jawab 1 :
a. E-mail :
b. Telepon : Ext.
c. Hand Phone :
11. Penanggung Jawab 2 :
a. E-mail :
b. Telepon : Ext.
c. Hand Phone :
12. Jenis Usaha : Lembaga KeuanganPelapor
Bank
Non Bank : a Asuransi dan Re-Asuransi b Leasing c Sekuritas d Modal Ventura
e Anjak Piutang f Pegadaian g Kartu Kredit h Pembiayaan Lainnya
i Multifinance x Lainnya (Other)
Non Lembaga Keuangan
a Pertanian, Perburuan, k Real Estate, Usaha Persewaan dan dan Kehutanan Jasa Perusahaan
b Perikanan l Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan
c Pertambangan dan Jaminan Sosial Wajib Penggalian m Jasa Pendidikan
d Industri Pengolahan n Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
e Listrik, Gas, dan Air Bersih o Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan
f Konstruksi Perorangan Lainnya
g Perdagangan Besar dan Eceran p Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tanggah Penyedian akomodasi dan q Badan International dan Badan Esktra International
Penyedian makan minum Lainnya
i Transportasi, Pergudangan dan x Kegiatan yang belum jelas batasannya Komunikasi
13. Status Kepemilikan : BUMN
BUMD
BUMS : a Swasta - Nasionalb Swasta - Campuranc Swasta - Asing
Yayasan
Koperasi
Perorangan
Lainnya
Formulir Profil PelaporDATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
14. Kepemilikan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-13-
14. Kepemilikan Asing : Ada %
%
%
%
Lainnya %
Perhatian : Seluruh informasi harus di isi dengan benar.
15. Nama Grup Perusahaan: Ya, Nama Grup :
Perusahaan Induk :
Tidak
16. Tandai apabila perusahaan anda merupakan perusahaan baru hasil merger .
17. Kode Pelapor : Diisi oleh Bank Indonesia
Dengan ini kami menyatakan kebenaran data tersebut diatas
, - -
(Nama Jelas dan Jabatan)
Persentase
Nama Perusahaan
Nama
(1) Pelaporan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-14-
(1) Pelaporan Data Pokok ULN a. Pengisian Profil Pelapor
PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
Formulir Profil Pelapor (Lampiran 1)
1. Diisi ”Nama” pemilik ULN (debitur), lengkap tanpa singkatan sesuai dengan Akta.
2. Diisi dengan ”Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)” pemilik ULN (debitur), sesuai dengan Akta.
3. Diisi dengan ”Alamat” domisili pemilik ULN (debitur), lengkap dan jelas sesuai dengan Akta.
4. Diisi dengan ”Propinsi” domisili pemilik ULN (debitur), sesuai dengan Akta.
5. Diisi dengan ”Kota/Kabupaten” domisili pemilik ULN (debitur), sesuai dengan Akta.
6. Diisi ”Kode Pos” domisili pemilik ULN (debitur). 7. Diisi ”Nomor telepon” pemilik ULN (debitur), lengkap dengan kode
area. 8. Diisi ”Nomor faksimili” pemilik ULN (debitur), lengkap dengan kode
area. 9. Diisi alamat ”E-mail” pemilik ULN. 10. Diisi dengan nama staf/petugas pertama yang ditunjuk oleh pemilik ULN
untuk mewakili dan bertanggungjawab dalam proses pelaporan ULN ke Bank Indonesia. a. Diisi alamat e-mail ”Penanggungjawab” pertama. b. Diisi nomor telepon ”Penanggungjawab” pertama, lengkap dengan
kode area dan nomor extension. c. Diisi nomor handphone ”Penanggungjawab” pertama.
11. Diisi dengan nama staf/petugas kedua yang ditunjuk oleh pemilik ULN untuk mewakili dan bertanggungjawab dalam proses pelaporan ULN ke Bank Indonesia. a. Diisi alamat e-mail ”Penanggungjawab” kedua. b. Diisi nomor telepon ”Penanggungjawab” kedua, lengkap dengan
kode area dan nomor extension. c. Diisi nomor handphone ”Penanggungjawab” kedua.
12. Pilih jenis usaha perusahaan. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan. 13. Pilih status kepemilikan perusahaan. Beri tanda silang (X) pada kotak
pilihan. Jika pilihan BUMS, Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan berikutnya.
Swasta …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-15-
Swasta nasional adalah saham perusahaan dimiliki 100% oleh domestik. Swasta campuran adalah saham perusahaan dimiliki oleh domestik dan asing. Swasta asing adalah saham perusahaan yang dimiliki 100% oleh asing.
14. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan jika ada kepemilikan asing dan cantumkan total porsi (%) pada kolom kepemilikan asing. Selanjutnya pada kolom ”Nama” diisi dengan nama pemegang saham milik asing, dan pada kolom ”Persentase” diisi porsi (%) kepemilikan pemegang saham milik asing. Apabila kolom yang tersedia tidak mencukupi dapat ditambahkan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
15. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan nama grup perusahaan. Jika ”Ya” isikan nama grup dan nama perusahaan induk.
16. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pemilik ULN merupakan perusahaan baru hasil merger. Selanjutnya pada kolom ”Nama” diisi nama perusahaan yang bergabung.
17. Diisi oleh Bank Indonesia.
Lampiran …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-16-
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.13/ /DInt tgl Januari 2011 Lampiran 2
1. Status ULN : Baru
Restrukturisasi : Bentuk : a Rescheduling d Debt Reduction g Bunga Dikapitalisasi
b Reconditioning e Debt Equity Swap h Pengalihan Kreditur
c Refinancing f Roll Over x Lainnya :
Penambahan Plafond
2. Tanggal : hhbbttttPenandatangan
3. a. Valuta Komitmen : b. Nominal Komitmen :
4. a. Tanggal Jatuh : hhbbtttt Tanpa Jatuh TempoTempo
b. Jangka Waktu : Tahun Bulan Hari
c. Masa : Tahun BulanTenggang
d. Jenis ULN : Revolving
Tanpa Rencana
e. Penerima Pinjaman : Pinjaman dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN)
5. a. Tingkat Bunga : a Tetap (Fixed) %
b Mengambang (Floating) %
1 Atas 2 Bawah
Basis : a COF d LIBOR x Lainnya :b EUBOR e SIBORc JIBOR d TIBOR
b. Tanggal Pembayaran Bunga Pertama :
c. Periode Pembayaran Bunga Per : Bulan
d. Total Biaya/Fee : 1. Valuta : 2. Nominal :
6. Lokasi Proyek :
7. Nama Pemberi :Pinjaman
8. Negara Pemberi :Pinjaman
9. Jenis Usaha : a Bank b Lembaga Keuangan Bukan Bank c Bukan Lembaga Keuangan x LainnyaPemberi Pinjaman
10. Status Pemberi : a Perusahaan Induk b Perusahaan Afiliasi c Lembaga Internasional x LainnyaPinjaman
11. Bentuk Ikatan : a Bilateral b Sindikasi c Special Purpose Vehicle
x Lainnya :
12. Penggunaan ULN : a Investasi c Refinancing
b Modal Kerja x Lainnya :
Perjanjian
(1)
DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
(3)
Formulir PK01
No. Kota/Kabupaten
,
,
(4)(2)
Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement)
PropinsiNegara
13. Sektor …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-17-
13. Sektor Ekonomi : a Pertanian, Perburuan, j Perantara Keuangan
dan Kehutanan k Real Estate, Usaha Persewaan dan
b Perikanan Jasa Perusahaan
c Pertambangan dan l Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan
Penggalian Jaminan Sosial Wajib
d Industri Pengolahan m Jasa Pendidikan
e Listrik, Gas, dan Air Bersih n Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
f Konstruksi o Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan
g Perdagangan Besar dan Eceran Perorangan Lainnya
h Penyedian akomodasi dan p Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
Penyedian makan minum q Badan International dan Badan Esktra International
i Transportasi, Pergudangan dan Lainnya
Komunikasi x Kegiatan yang belum jelas batasannya
14. Rencana Penarikan : Valuta
(6) (7) (8)
* Jenis penarikan :
1 = Tunai
2 = Barang
3 = Jasa
15. Rencana Pembayaran : Bank Pembayar Valuta
Pokok (6) (7) (8)
* Jenis Pembayaran :1 = Tunai2 = Barang
16. Rencana Pembayaran : Valuta
Bunga (6) (7) (8)
* Jenis Pembayaran :1 = Tunai2 = Barang
17. Nomor Referensi : Nomor Referensi lama :Diisi oleh Bank Indonesia
18. Informasi Tranche : Ada
Nomor :
Kode :
Tidak ada
19. Lain-lain :
, - -
(Nama Jelas dan Jabatan)
(4)
Negara
(4)
Bank Pembayar
(5)
(5)
NegaraTanggal *
NegaraBank Penarik
(4) (5)
Nilai Pembayaran Nilai sesuai valuta perjanjian
(2) (3)
Nilai Pembayaran
Dengan ini kami menyatakan kebenaran data tersebut diatas
(1)
(1) (2) (3)
No.
Nilai sesuai valuta perjanjianNilai Penarikan
(3)
Nilai sesuai valuta perjanjianTanggal *
No. Tanggal *
(1)
No.
(2)
b. Pengisian …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-18-
b. Pengisian Profil ULN i. Loan Agreement
PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) (Formulir PK01)
(Lampiran 2) A. Perjanjian Kredit dengan Nominal Komitmen paling sedikit
USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat)
Untuk perjanjian kredit dengan nominal komitmen paling sedikit USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat perjanjian kredit ditandatangani, pengisian data dan informasi adalah untuk setiap ULN.
1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru” untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia. Beri tanda silang (X) pada kolom ”penambahan plafond” untuk ULN yang dilakukan ”Penambahan Plafond”.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan perjanjian ULN (signing date). a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” sesuai perjanjian kredit pada
kolom yang tersedia. b. Diisi dengan ”Nominal Komitmen” ULN sesuai perjanjian kredit pada
kolom yang tersedia. 3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” (last payment date) sesuai
perjanjian dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Untuk pinjaman yang tidak memiliki informasi jatuh tempo, beri tanda (X) pada kolom ”tanpa jatuh tempo”.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom yang tersedia.
c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” (Grace Period) ULN yaitu periode tenggang waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada kolom yang tersedia.
d. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”revolving” apabila pinjaman berupa revolving, dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”tanpa
rencana …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-19-
rencana” apabila pinjaman tidak memiliki rencana. ULN revolving yaitu fasilitas ULN yang dapat ditarik dan dibayar berulang-ulang selama tidak melebihi jumlah komitmen ULN sampai berakhir masa perjanjian ULN. ULN tanpa rencana yaitu ULN yang perjanjiannya tidak memiliki rencana penarikan, pembayaran pokok, maupun pembayaran bunga.
Apabila pelapor memiliki ULN tanpa jatuh tempo, maka salah satu keterangan di atas harus dipilih.
e. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila ULN dilakukan oleh kantor cabang luar negeri.
5. a. Diisikan mengenai ”Tingkat Bunga”. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan margin tingkat bunga tersebut pada kolom yang tersedia. Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
b. Diisikan tanggal pertama pembayaran bunga. c. Diisikan periode pembayaran bunga. d. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu
d.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia, d.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.
6. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (3) diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (4) diisi nama ”Kota/Kabupaten” tempat proyek. Apabila proyek berada di luar Indonesia maka kolom (3) dan (4) tidak perlu diisi.
7. Diisi ”Nama Pemberi Pinjaman”. Apabila pinjaman sindikasi dapat disebutkan nama agent/lead.
8. Diisi dengan ”Negara” domisili pemberi pinjaman. Contoh: Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura maka negera pemberi pinjamannya adalah Singapura.
9. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman”. 10. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman”.
Perusahaan Induk/Investor langsung adalah pemberi pinjaman yang memiliki saham di perusahaan penerima pinjaman lebih besar atau sama dengan 10%. Perusahaan Afiliasi adalah pemberi pinjaman yang sahamnya dimiliki oleh penerima pinjaman lebih besar atau sama dengan 10%.
Lembaga …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-20-
Lembaga Internasional antara lain IMF, ADB, IDB, World Bank. 11. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman”. Apabila
”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia. Pilih bentuk ikatan pinjaman ”Bilateral” apabila pinjaman langsung kepada satu kreditur. Pilih bentuk ikatan pinjaman ”Sindikasi” apabila pemberi pinjaman lebih dari satu. Pilih bentuk ikatan pinjaman ”Special Purpose Vehicle” apabila pemberi pinjaman berasal dari SPV perusahaan.
12. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Penggunaan ULN”. Apabila ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia. Refinancing adalah pinjaman baru yang digunakan untuk membayar pinjaman lainnya.
13. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN tersebut.
14. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi negara tempat bank penarik; Kolom (6) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
15. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang
ada …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-21-
ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
17. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
18. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”Informasi Tranche”. Apabila pilihan ” Ada” maka isikan ”Nomor” dengan urutan numerik tranche pada kolom yang tersedia. Kemudian isikan ”Kode” dengan keterangan spesifik loan dapat dalam bentuk huruf dan atau angka.
19. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian hari.
B. ULN dengan Nominal Komitmen di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) untuk Pelapor Lembaga Keuangan dan Non Lembaga Keuangan
Untuk setiap ULN dengan nominal komitmen dibawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat perjanjian kredit ditandatangani, dilaporkan secara gabungan.
1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru” untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN yang telah di ”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan perjanjian ULN (signing date) yang lebih awal ditandatangani. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD50.000,00 ditandatangani tanggal 4 Februari 2011; ULN ke dua dengan nominal komitmen USD25.000,00 ditandatangani tanggal 8 April 2011; ULN ke tiga dengan nominal komitmen USD75.000,00 ditandatangani tanggal 5 Mei 2011. Kolom ”Signing date” diisi dengan tanggal 4 Februari 2011.
3. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” . b. Diisi dengan jumlah ”Nominal Komitmen” gabungan. 4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” (last payment date) yang terakhir
dari beberapa ULN tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada
kolom …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-22-
kolom yang tersedia. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD50.000,00 jatuh tempo pada tanggal 4 Februari 2011; ULN ke dua dengan nominal komitmen USD25.000,00 jatuh tempo pada tanggal 8 April 2011; ULN ke tiga dengan nominal komitmen USD75.000,00 jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2011. Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 5 Mei 2011.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom yang tersedia.
c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” (Grace Period) ULN yaitu periode tenggang waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada kolom yang tersedia.
d. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving. ULN berupa revolving yaitu fasilitas ULN yang dapat ditarik dan dibayar berulang-ulang selama tidak melebihi jumlah komitmen ULN sampai berakhir masa perjanjian ULN.
e. Penggabungan ULN dipisahkan antara ULN yang dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Beri tanda silang pada kotak pilihan apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri. Abaikan kotak pilihan ini apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Pusat.
5. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari ULN gabungan tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada kolom yang tersedia. Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
b. Diisikan tanggal paling awal pembayaran bunga dari penggabungan loan.
c. Diisikan periode pembayaran bunga. Apabila periode pembayaran berbeda tidak dapat digabungkan.
d. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu d.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia, d.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.
6. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (3) diisi nama
”Propinsi”…
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-23-
”Propinsi” tempat proyek; kolom (4) diisi nama ”Kota/Kabupaten” tempat proyek. Apabila proyek berada di luar Indonesia maka kolom (3) dan (4) tidak perlu diisi.
7. Diisi mengenai ”Nama Pemberi Pinjaman” yaitu ”Gabungan Beberapa Kreditur”.
8. Diisi mengenai ”Negara” yaitu ”Gabungan Beberapa Negara” apabila terdiri dari beberapa negara kreditur.
9. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman”. 10. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman”. 11. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman”. 12. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Penggunaan ULN”.
Refinancing adalah pinjaman baru yang digunakan untuk membayar pinjaman lainnya.
13. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN tersebut.
14. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi negara tempat bank penarik; Kolom (6) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
15. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank
Pembayar”…
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-24-
Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
17. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
18. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”Informasi Tranche”. Apabila pilihan ”Ada” maka isikan ”Nomor” dengan urutan numerik tranche pada kolom yang tersedia.
19. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian hari.
C. ULN dengan Nominal Komitmen di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) untuk Pelapor Perorangan
Untuk ULN dengan nominal komitmen dibawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat perjanjian kredit ditandatangani, dilaporkan secara gabungan, dan dilaporkan pertama kali pada saat gabungan nominal komitmen ULN tersebut telah mencapai di atas atau sama dengan USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat perjanjian kredit ditandatangani.
Pengisian mengacu pada B.
1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru” untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN yang telah di ”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan perjanjian ULN (signing date) yang lebih awal ditandatangani. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD50.000,00 ditandatangani tanggal 4 Februari 2011; ULN ke dua dengan nominal komitmen USD25.000,00 ditandatangani tanggal 8 April 2011; ULN ke tiga dengan nominal
komitmen …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-25-
komitmen USD75.000,00 ditandatangani tanggal 5 Mei 2010. Kolom ”Signing date” diisi dengan tanggal 4 Februari 2011.
3. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” . b. Diisi dengan jumlah ”Nominal Komitmen” gabungan. 4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” (last payment date) yang terakhir
dari beberapa ULN tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD50.000,00 jatuh tempo pada tanggal 4 Februari 2011; ULN ke dua dengan nominal komitmen USD25.000,00 jatuh tempo pada tanggal 9 April 2011; ULN ke tiga dengan nominal komitmen USD75.000,00 jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2011. Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 5 Mei 2011.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom yang tersedia.
c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” (Grace Period) ULN yaitu periode tenggang waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada kolom yang tersedia.
d. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving. ULN berupa revolving yaitu fasilitas ULN yang dapat ditarik dan dibayar berulang-ulang selama tidak melebihi jumlah komitmen ULN sampai berakhir masa perjanjian ULN.
e. Penggabungan ULN dipisahkan antara ULN yang dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Beri tanda silang pada kotak pilihan apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri. Abaikan kotak pilihan ini apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Pusat.
5. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari ULN gabungan tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada kolom yang tersedia. Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
b. Diisikan tanggal paling awal pembayaran bunga dari penggabungan loan.
c. Diisikan periode pembayaran bunga. Apabila periode pembayaran berbeda tidak dapat digabungkan.
d. Diisikan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-26-
d. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu d.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia, d.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.
6. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (3) diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (4) diisi nama ”Kota/Kabupaten” tempat proyek. Apabila proyek berada di luar Indonesia maka kolom (3) dan (4) tidak perlu diisi.
7. Diisi mengenai ”Nama Pemberi Pinjaman” yaitu ”Gabungan Beberapa Kreditur”.
8. Diisi mengenai ”Negara” yaitu ”Gabungan Beberapa Negara” apabila terdiri dari beberapa negara kreditur.
9. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman”. 10. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman”. 11. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman”. 12. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Penggunaan ULN”.
Refinancing adalah pinjaman baru yang digunakan untuk membayar pinjaman lainnya.
13. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN tersebut.
14. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi negara tempat bank penarik; Kolom (6) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
15. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk
keseluruhan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-27-
keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
17. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
18. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”Informasi Tranche”. Apabila pilihan ” Ada” maka isikan ”Nomor” dengan urutan numerik tranche pada kolom yang tersedia.
19. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian hari.
Lampiran …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-28-
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.13/ /DInt tgl Januari 2011 Lampiran 3
1. Status ULN : Baru
Restrukturisasi : Bentuk : a Rescheduling d Debt Reduction g Bunga Dikapitalisasib Reconditioning e Debt Equity Swap h Pengalihan Krediturc Refinancing f Roll Over x Lainnya :
2. Jenis Surat Utang : a Asset Backed Securities g Floating Rate Notes x Lainnya :b Banker's Acceptances h Medium Term Notesc Bonds (Obligasi) i Negotiable Certificate Depositd Certificate of Deposits j Promissory Notese Commercial Papers k Money Marketf Floating Rate Cert. of Deposits l Sub Ordinate Notes
3. Tanggal : hhbbttttPenerbitan
4. a. Valuta : b. Nominal :
5. a. Tanggal Jatuh : hhbbttttTempo
b. Jangka Waktu : Tahun Bulan Hari
6. Lokasi Penerbitan :
7. Status Penerbit : Diterbitkan di Pasar Modal/Kantor Cabang Luar Negeri
8. a. Tingkat Bunga : a Tetap (Fixed) %
b Mengambang (Floating) %
1 Atas 2 Bawah
Basis : a COF d LIBOR x Lainnya :b EUBOR e SIBORc JIBOR d TIBOR
b. Tanggal Pembayaran Bunga Pertama :
c. Periode Pembayaran Bunga Per : Bulan
b. Total Biaya/Fee : 1. Valuta : 2. Nominal :
9. Lokasi Proyek :
10. Nama Pemegang :
11. Negara Pemegang :
12. Jenis Usaha : a Bank b Lembaga Keuangan Bukan Bank c Bukan Lembaga Keuangan x LainnyaPemegang
13. Status Pemegang : a Perusahaan Induk b Perusahaan Afiliasi c Lembaga Internasional x Lainnya
14. Penggunaan ULN : a Investasi c Refinancingb Modal Kerja x Lainnya :
Negara Propinsi
(1)
,
,
DATA POKOK UTANG LUAR NEGERIProfil Utang Luar Negeri Atas Dasar Surat Utang ( Debt Securities )
(2) (3)
Formulir SU01
Kota/Kabupaten
(4)
No.
15. Sektor …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-29-
15. Sektor Ekonomi : a Pertanian, Perburuan, j Perantara Keuangan
dan Kehutanan k Real Estate, Usaha Persewaan dan b Perikanan Jasa Perusahaan c Pertambangan dan l Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan
Penggalian Jaminan Sosial Wajibd Industri Pengolahan m Jasa Pendidikane Listrik, Gas, dan Air Bersih n Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosialf Konstruksi o Jasa Kemasyarakatan, Sosial dang Perdagangan Besar dan Eceran Perorangan Lainnyah Penyedian akomodasi dan p Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
Penyedian makan minum q Badan International dan Badan Esktra Internationali Transportasi, Pergudangan dan Lainnya
Komunikasi x Kegiatan yang belum jelas batasannya
16. Rencana Penarikan : Valuta
(6) (7) (8)
* Jenis penarikan :1 = Tunai
17. Rencana Pembayaran : Valuta
Pokok (6) (7) (8)
* Jenis Pembayaran :1 = Tunai2 = Barang
18. Rencana Pembayaran : Valuta
Bunga (6) (7) (8)
* Jenis Pembayaran :1 = Tunai2 = Barang
19. Nomor Referensi : Nomor Referensi lama :Diisi oleh Bank Indonesia
20. Lain-lain :
, - -
(Nama Jelas dan Jabatan)
(1)
(1) (2) (3)
No. Tanggal *
Bank Pembayar
(1) (2) (3)
Tanggal *
Dengan ini kami menyatakan kebenaran data tersebut diatas
(4)
Nilai Pembayaran Nilai sesuai valuta perjanjianNegara
(5)
No.
No.
(2) (3)
(5)
Negara
(5)
Bank PenarikTanggal *(4)
(4)
Bank Pembayar
Nilai sesuai valuta perjanjian
Nilai sesuai valuta perjanjian
Negara
Nilai Pembayaran
Nilai Penarikan
b. Pengisian …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-30-
b. Pengisian Profil ULN ii. Debt Securities
PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Surat Utang (Debt Securities) (Formulir SU01)
(Lampiran 3) A. Surat Utang yang berjumlah paling sedikit USD200.000,00 (dua ratus
ribu dollar Amerika Serikat)
Surat Utang sebagaimana disebut di atas dilaporkan per Surat Utang.
1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru” untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.
2. Diisi dengan “Jenis Surat Utang “, pilihannya antara lain : Asset Backed Securities, Banker's Acceptances, Bonds (Obligasi), Certificate of Deposits, Commercial Papers, Floating Rate Cert. of Deposits, Floating Rate Notes, Medium Term Notes, Negotiable Certificate Deposit, Promissory Notes, Money Market, Sub Ordinate Notes. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan yang tersedia, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.
3. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penerbitan surat utang (issuing date).
4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta” pada kolom yang tersedia. b. Diisi dengan ”Nominal” ULN pada kolom yang tersedia.
5. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” (last payment date) sesuai perjanjian dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom yang tersedia.
6. Diisi dengan nama negara dimana surat utang diterbitkan. 7. Berilah tanda silang (X) apabila surat utang diterbitkan di Pasar
Modal/Kantor Cabang Luar Negeri. 8. a. Diisikan mengenai ”Tingkat Bunga”. Beri tanda silang (X) pada kotak
pilihan ”a” apabila tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada kolom yang tersedia. Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada
kolom …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-31-
kolom yang tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
b. Diisikan tanggal pertama pembayaran bunga. . c. Diisikan periode pembayaran bunga.
d. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu d.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia, d.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.
9. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (3) diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (4) diisi nama ”Kota/Kabupaten” tempat proyek. Apabila proyek berada di luar Indonesia maka kolom (3) dan (4) tidak perlu diisi.
10. Diisi ”Nama Pemegang Surat Utang”. Apabila pinjaman sindikasi dapat menyebutkan nama agent/lead.
11. Diisi dengan ”Negara” domisili pemegang Surat Utang. Contoh: Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura maka negera pemegang Surat Utang adalah Singapura.
12. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemegang Surat Utang”. 13. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Status Pemegang Surat Utang”.
Perusahaan Induk/Investor langsung adalah pemberi pinjaman yang memiliki saham di perusahaan penerima pinjaman lebih besar atau sama dengan 10%. Perusahaan Afiliasi adalah pemberi pinjaman yang sahamnya dimiliki oleh penerima pinjaman lebih besar atau sama dengan 10%. Lembaga Internasional antara lain IMF, ADB, IDB, World Bank.
14. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Penggunaan ULN”. Apabila ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia. Refinancing adalah pinjaman baru yang digunakan untuk membayar pinjaman lainnya.
15. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN tersebut.
16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi negara tempat bank penarik; Kolom (6) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (8) diisi ”Nilai”
rencana …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-32-
rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
17. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
18. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
19. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
20. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan surat utang (apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian hari.
B. Surat Utang yang berjumlah di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) untuk Pelapor Lembaga Keuangan dan Non Lembaga Keuangan
Untuk setiap Surat Utang sebagaimana disebut di atas dilaporkan secara gabungan. 1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada
kolom ”baru” untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom
”restrukturisasi”…
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-33-
”restrukturisasi” untuk ULN yang telah di ”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penerbitan Surat Utang (issuing date) yang lebih awal diterbitkan dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Surat Utang pertama dengan nominal USD50.000,00 diterbitkan tanggal 4 Februari 2011; Surat Utang ke dua dengan nominal USD25.000,00 diterbitkan tanggal 8 Februari 2011; Surat Utang ketiga dengan nominal USD75.000,00 diterbitkan tanggal 18 Februari 2011. Kolom ”Issuing Date” diisi dengan tanggal 4 Februari 2011.
3. Diisi dengan jenis ”Valuta”. 4. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan yang telah dikonversi ke
valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan . 5 a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” (last payment date) yang
terakhir dari beberapa Surat Utang tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Surat Utang pertama dengan nominal USD50.000,00 jatuh tempo pada tanggal 5 April 2011; Surat Utang ke dua dengan nominal USD25.000,00 jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2011; Surat Utang ke tiga dengan nominal USD75.000,00 jatuh tempo pada tanggal 21 April 2011. Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2011.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom yang tersedia.
6. Diisi dengan nama negara dimana surat utang diterbitkan yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.
7. Penggabungan Surat Utang dipisahkan antara Surat Utang yang dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Berilah tanda silang (X) apabila surat utang diterbitkan di Pasar Modal/Kantor Cabang Luar Negeri.
8. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari Surat Utang gabungan tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada kolom yang tersedia. Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
b. Diisikan tanggal pertama pembayaran bunga.
c. Diisikan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-34-
. c. Diisikan periode pembayaran bunga. d. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu
d.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia, d.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.
9. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (3) diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (4) diisi nama ”Kota/Kabupaten” tempat proyek. Apabila proyek berada di luar Indonesia maka kolom (2) dan (3) tidak perlu diisi.
10. Diisi mengenai ”Nama Pemegang”. 11. Diisi mengenai ”Negara Pemegang”. 12. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemegang”. 13. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Status Pemegang”.
Lembaga Internasional antara lain IMF, ADB, IDB, World Bank. 14. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Penggunaan ULN” yaitu ”Lainnya”
sebutkan pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Penggunaan ULN”. Refinancing adalah pinjaman baru yang digunakan untuk membayar pinjaman lainnya.
15. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN tersebut.
16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Surat Utang. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi negara tempat bank penarik; Kolom (6) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
17. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” Surat Utang. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan
valuta…
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-35-
valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
18. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
19. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Surat Utang” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Surat Utang yang telah direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
20. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan penggabungan Surat Utang (apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian hari.
C. Surat Utang yang berjumlah di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) untuk Pelapor Perorangan
Untuk setiap Surat Utang yang berjumlah dibawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat surat utang diterbitkan, dilaporkan secara gabungan dan dilaporkan pertama kali pada saat gabungan nominal Surat Utang tersebut telah mencapai paling sedikit USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Surat Utang diterbitkan.
1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru” untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN yang telah di ”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penerbitan Surat Utang (issuing date) yang terakhir ULN (yang menyebabkan nominal mencapai paling sedikit USD200.000,00) dalam format hari, bulan, tahun pada kolom
yang …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-36-
yang tersedia. Contoh : Surat Utang pertama dengan nominal USD 100.000,00 diterbitkan tanggal 4 Februari 2011; Surat Utang ke dua dengan nominal USD50.000,00 diterbitkan tanggal 8 Februari 2011; Surat Utang ke tiga dengan nominal USD75.000,00 diterbitkan tanggal 18 Februari 2011. Kolom ”Issuing Date” diisi dengan tanggal 18 Februari 2011.
3. Diisi dengan jenis ”Valuta”. 4. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan yang telah dikonversi ke valuta
USD dengan menggunakan kurs periode laporan . 5. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” (last payment date) yang terakhir
dari beberapa Surat Utang tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Surat Utang pertama dengan nominal USD50.000,00 jatuh tempo pada tanggal 4 April 2011; Surat Utang ke dua dengan nominal komitmen USD25.000,00 dan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2011; Surat Utang ke tiga dengan nominal komitmen USD75.000,00 dan jatuh tempo pada tanggal 21 April 2011. Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2011.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom yang tersedia.
6. Diisi dengan nama negara dimana surat utang diterbitkan yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.
7. Penggabungan Surat Utang dipisahkan antara Surat Utang yang dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Berilah tanda silang (X) apabila surat utang diterbitkan di Pasar Modal/Kantor Cabang Luar Negeri.
8. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari Surat Utang gabungan tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada kolom yang tersedia. Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
b. Diisikan tanggal pertama pembayaran bunga. c. Diisikan periode pembayaran bunga.
d. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu d.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia, d.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.
9. Diisi…
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-37-
9. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (3) diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (4) diisi nama ”Kota/Kabupaten” tempat proyek. Apabila proyek berada di luar Indonesia maka kolom (2) dan (3) tidak perlu diisi.
10. Diisi mengenai ”Nama Pemegang” 11. Diisi mengenai ”Negara Pemegang”. 12. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemegang”. 13. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Status Pemegang”.
Lembaga Internasional antara lain IMF, ADB, IDB, World Bank. 14. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Penggunaan ULN” yaitu ”Lainnya”
sebutkan pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Penggunaan ULN”. Refinancing adalah pinjaman baru yang digunakan untuk membayar pinjaman lainnya
15. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN tersebut.
16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Surat Utang. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi negara tempat bank penarik; Kolom (6) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
17. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” Surat Utang. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
18. Diisikan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-38-
18. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
19. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Surat Utang” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Surat Utang yang telah direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
20. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan penggabungan Surat Utang (apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian hari.
Lampiran …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-39-
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.12/ /DInt tgl Juli 2010 Lampiran 4
1. Status ULN : Baru
Restrukturisasi : Bentuk : a Rescheduling d Debt Reduction g Bunga Dikapitalisasib Reconditioning e Debt Equity Swap h Pengalihan Krediturc Refinancing f Roll Over x Lainnya :
2. Tanggal : hhbbttttPenerbitan Fasilitas
3. a. Tanggal Jatuh : hhbbttttTempo
b. Jangka Waktu : Tahun Bulan Hari
4. a. Valuta : b. Nominal :
5. Nama Pemberi :Fasilitas
6. Negara Pemberi :
Fasilitas
7. Jenis Usaha : a Bank b Lembaga Keuangan Bukan Bank c Bukan Lembaga Keuangan x LainnyaPemberi Fasilitas
8. Status Pemberi : a Perusahaan Induk b Perusahaan Afiliasi c Lembaga Internasional x LainnyaFasilitas
9. Rencana Penarikan : Valuta
(6) (7) (8)
* Jenis penarikan :1 = Tunai2 = Barang3 = Jasa
10. Rencana Pembayaran : Valuta
(6) (7) (8)
* Jenis Pembayaran :1 = Tunai
11. Nomor Referensi : Nomor Referensi lama :Diisi oleh Bank Indonesia
12. Lain-lain :
, - -
(Nama Jelas dan Jabatan)
* Nilai Penarikan Nilai sesuai valuta perjanjian
Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Utang Dagang ( Trade Credits )DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
Bank Penarik
Dengan ini kami menyatakan kebenaran data tersebut diatas
(1)
(1) (2) (3)
Nilai Pembayaran
(4)
No.
(5)
*(2) (3)
Negara Nilai sesuai valuta perjanjianTanggal
Formulir UD01
No.
(4) (5)
Bank Pembayar
Tanggal Negara
b. Pengisian …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-40-
b. Pengisian Profil ULN iii. Trade Credits
PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Utang Dagang (Trade Credits) (Formulir UD01)
(Lampiran 4) A. Utang Dagang yang berjumlah paling sedikit USD200.000,00 (dua ratus
ribu dollar Amerika Serikat)
Utang Dagang sebagaimana disebut di atas dilaporkan per Utang Dagang.
1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru” untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN yang telah di ”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun pengakuan Utang Dagang (signing date).
3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” (last payment date) sesuai perjanjian dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom yang tersedia.
4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta” pada kolom yang tersedia. b. Diisi dengan ”Nominal” ULN pada kolom yang tersedia.
5. Diisi dengan ”Nama Pemberi Fasilitas”. 6. Diisi dengan ”Nama Negara” domisili pemberi fasilitas Utang Dagang.
Apabila pinjaman dipegang oleh sindikasi sebutkan nama agent/lead. Negara diisi dengan domisili pemberi fasilitas Utang Dagang, contoh: Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura maka negara pemberi fasilitas Utang Dagang adalah Singapura.
7. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Fasilitas”. 8. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Status Pemberi Fasilitas”.
Lembaga Internasional antara lain IMF, ADB, IDB, World Bank. 9. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi negara tempat bank penarik; Kolom (6) diisi ”Valuta” penarikan;
Kolom …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-41-
Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
11. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
B. Utang Dagang yang berjumlah di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) untuk Pelapor Non Lembaga Keuangan
Untuk setiap Utang Dagang sebagaimana dimaksud di atas dilaporkan secara gabungan. 1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom
”baru” untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN yang telah di ”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun pengakuan Utang Dagang (issuing date) yang lebih awal diakui, dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Utang Dagang pertama dengan nominal USD 100.000,00 diterbitkan tanggal 4 Februari 2011; Utang Dagang ke dua dengan nominal USD50.000,00 diterbitkan tanggal 8 Februari 2011; Utang Dagang ke tiga dengan nominal USD75.000,00 diterbitkan tanggal 18 Februari 2011. Kolom ”Issuing Date” diisi dengan tanggal 4 Februari 2011.
3. a. Diisi …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-42-
3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” (last payment date) yang terakhir dari beberapa Utang Dagang tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Utang Dagang pertama dengan nominal USD 100.000,00 jatuh tempo pada tanggal 5 April 2011; Utang Dagang ke dua dengan nominal USD50.000,00 jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2011; Utang Dagang ketiga dengan nominal USD75.000,00 jatuh tempo pada tanggal 21 April 2011. Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2011.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom yang tersedia.
4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta ”. b. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan Utang Dagang yang telah
dikonversi ke valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan . 5. Diisi dengan ”Nama Pemberi Fasilitas”. 6. Diisi dengan ”Negara Pemberi Fasilitas”. 7. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman”. 8. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Status Pemberi Fasilitas”.
Lembaga Internasional antara lain IMF, ADB, IDB, World Bank. 9. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Utang Dagang. Kolom
(1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi negara tempat bank penarik; Kolom (6) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” Utang Dagang. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
11. Diisi …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-43-
11. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Utang Dagang” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Utang Dagang yang telah direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
C. Utang Dagang yang mempunyai jumlah di bawah USD200.000,00 (dua
ratus ribu dollar Amerika Serikat) untuk Pelapor Perorangan
Untuk Utang Dagang yang mempunyai jumlah dibawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) dilaporkan secara gabungan, dan dilaporkan pertama kali pada saat gabungan nominal ULN tersebut telah mencapai paling sedikit USD200.000,00. 1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom
”baru” untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun pengakuan Utang Dagang (issuing date) yang terakhir (Utang Dagang yang menyebabkan nominal ULN mencapai paling sedikit USD200.000,00) dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Utang Dagang pertama dengan nominal USD 100.000,00 diterbitkan tanggal 4 Februari 2011; Utang Dagang ke dua dengan nominal komitmen USD50.000,00 diterbitkan tanggal 9 Februari 2011; Utang Dagang ke tiga dengan nominal komitmen USD75.000,00 diterbitkan tanggal 18 Februari 2011. Kolom ”Issuing Date” diisi dengan tanggal 18 Februari 2011.
3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” (last payment date) yang terakhir dari beberapa Utang Dagang tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Utang Dagang pertama dengan nominal USD 100.000,00 jatuh tempo pada tanggal 4 April 2011; Utang Dagang ke dua dengan nominal USD50.000,00 jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2011; Utang Dagang ketiga dengan nominal USD75.000,00 jatuh tempo pada tanggal 21 April 2011. Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2011.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom yang tersedia.
4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta ”. b. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan Utang Dagang yang telah
dikonversi ke valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan. 5. Diisi dengan ”Nama Pemberi Fasilitas”.
6. Diisi…
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-44-
6. Diisi dengan ”Negara pemberi fasilitas”. 7. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman”. 8. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Status Pemberi Fasilitas”.
Lembaga Internasional antara lain IMF, ADB, IDB, World Bank. 9. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Utang Dagang. Kolom
(1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi negara tempat bank penarik; Kolom (6) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran ” Utang Dagang. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
11. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Utang Dagang” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Utang Dagang yang telah direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
Lampiran …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-45-
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.13/ /DInt tgl Januari 2011 Lampiran 5
1. Status ULN : Baru
Restrukturisasi : Bentuk : a Rescheduling d Debt Reduction g Bunga Dikapitalisasi
b Reconditioning e Debt Equity Swap h Pengalihan Kreditur
c Refinancing f Roll Over x Lainnya :
2. Jenis Utang Lainnya :
3. Tanggal Penandatanganan/ : hhbbttttPenerbitan ULN
4. a. Tanggal Jatuh : hhbbttttTempo
b. Jangka Waktu : Tahun Bulan Hari
5. a. Valuta : b. Nominal :
6. Nama Pemberi :ULN
7. Negara Pemberi :
ULN
8. Jenis Usaha : a Bank b Lembaga Keuangan Bukan Bank c Bukan Lembaga Keuangan x LainnyaPemberi ULN
9. Status Pemberi : a Perusahaan Induk b Perusahaan Afiliasi c Lembaga Internasional x LainnyaULN
10. Rencana Penarikan : Valuta
(6) (7) (8)
* Jenis penarikan :1 = Tunai2 = Barang3 = Jasa
11. Rencana Pembayaran : Bank Pembayar Valuta
(6) (7) (8)
* Jenis Pembayaran :1 = Tunai
12. Nomor Referensi : Nomor Referensi lama :Diisi oleh Bank Indonesia
13. Lain-lain :
, - -
(Nama Jelas dan Jabatan)
Negara
(5)
Bank Penarik
(4)
(4)
Negara
(5)(1) (2) (3)
No. Tanggal * Nilai sesuai valuta perjanjianNilai Penarikan
Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Utang Lainnya (Other Loan)DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
Formulir UL01
Dengan ini kami menyatakan kebenaran data tersebut diatas
(1)
No. Tanggal * Nilai Pembayaran Nilai sesuai valuta perjanjian
(2) (3)
b. Pengisian …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-46-
b. Pengisian Profil ULN iv. Other Loans
PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Utang Lainnya (Other Loans) (Formulir UL01)
(Lampiran 5) A. Utang Lainnya yang berjumlah paling sedikit USD 200,000.00 (dua ratus
ribu dollar Amerika Serikat)
Utang Lainnya sebagaimana disebut di atas dilaporkan per ULN. 1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada
kolom ”baru” untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.
2. Diisi dengan jenis utang lainnya, seperti : debit note. 3. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun pengakuan Utang Lainnya
(signing/ issuing date ). 4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” (last payment date) sesuai
perjanjian dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date
sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom yang tersedia.
5. a. Diisi dengan jenis ”Valuta” pada kolom yang tersedia. b. Diisi dengan ”Nominal” ULN pada kolom yang tersedia.
6. Diisi dengan ”Nama Pemberi ULN”. 7. Diisi dengan ”Nama Negara” domisili pemberi ULN. Apabila pinjaman
dipegang oleh sindikasi sebutkan nama agent/lead. Negara diisi dengan domisili pemberi ULN. Contoh: Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura maka negara pemberi ULN adalah Singapura.
8. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi ULN”. 9. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Status Pemberi ULN”.
Lembaga Internasional antara lain IMF, ADB, IDB, World Bank. 10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi negara tempat bank penarik; Kolom (6) diisi ”Valuta” penarikan;
Kolom …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-47-
Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
11. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
12. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
B. Utang Lainnya yang berjumlah di bawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) untuk Pelapor Non Lembaga Keuangan
Untuk setiap Utang Lainnya sebagaimana dimaksud di atas dilaporkan secara gabungan. 1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom
”baru” untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.
2. Diisi dengan jenis utang lainnya, seperti : debit notes 3. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun pengakuan Utang Lainnya
(signing/issuing date) yang lebih awal diakui, dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Utang Lainnya pertama dengan nominal USD 100.000,00 diterbitkan tanggal 5 Februari 2010; Utang Lainnya kedua dengan nominal USD50.000,00 diterbitkan tanggal 9 Februari 2010; Utang Lainnya ketiga dengan nominal USD75.000,00 diterbitkan tanggal 19 Februari 2010. Kolom ”Signing/Issuing Date” diisi dengan tanggal 5 Februari 2010.
4. a. Diisi ...
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-48-
4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” (last payment date) yang terakhir dari beberapa Utang Lainnya tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Utang Lainnya pertama dengan nominal USD 100.000,00 diterbitkan tanggal 4 Februari 2011 dan jatuh tempo pada tanggal 5 April 2011; Utang Lainnya ke dua dengan nominal USD50.000,00 diakui tanggal 9 Februari 2011 dan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2011; Utang Lainnya ke tiga dengan nominal USD75.000,00 diakui tanggal 18 Februari 2011 dan jatuh tempo pada tanggal 21 April 2011. Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2011.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing/issuing date sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom yang tersedia.
5. a. Diisi dengan jenis ”Valuta”. b. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan Utang Lainnya yang telah
dikonversi ke valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan . 6. Diisi dengan ”Nama Pemberi ULN”. 7. Diisi dengan ”Negara” pemberi ULN. 8. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi ULN”. 9. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Status Pemberi ULN”.
Lembaga Internasional antara lain IMF, ADB, IDB, World Bank. 10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Utang Lainnya. Kolom
(1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi negara tempat bank penarik; Kolom (6) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat ditambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
11. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran” Utang Lainnya. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak
cukup…
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-49-
cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
12. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Utang Lainnya” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Utang Lainnya yang telah direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
C. Utang Lainnya yang mempunyai jumlah dibawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) untuk Pelapor Perorangan
Untuk Utang Lainnya yang mempunyai jumlah dibawah USD200.000,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) dilaporkan secara gabungan, dan dilaporkan pertama kali pada saat gabungan nominal ULN tersebut telah mencapai paling sedikit USD200.000,00. 1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom
”baru” untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.
2. Diisi dengan jenis utang lainnya, seperti : debit notes. 3. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun pengakuan Utang Lainnya
(signing/issuing date) yang terakhir (Utang Lainnya yang menyebabkan nominal mencapai paling sedikit USD200.000,00) dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Utang Lainnya pertama dengan nominal USD 100.000,00 diakui tanggal 5 Februari 2011; Utang Lainnya ke dua dengan nominal USD50.000,00 diakui tanggal 9 Februari 2011; Utang Lainnya ke tiga dengan nominal USD75.000,00 diakui tanggal 18 Februari 2011. Kolom ”Signing/Issuing Date” diisi dengan tanggal 18 Februari 2011.
4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” (last payment date) yang terakhir dari beberapa Utang Lainnya tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Utang Lainnya pertama dengan nominal USD 100.000,00 jatuh tempo pada tanggal 5 April 2011; Utang Lainnya kedua dengan nominal USD50.000,00 jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2011; Utang Lainnya ke tiga dengan nominal USD75.000,00 jatuh tempo pada tanggal 21 April 2004. Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2011.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing/issuing date sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom yang tersedia.
5. a. Diisi …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-50-
5. a. Diisi dengan jenis ”Valuta ”. b. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan Utang Lainnya yang telah
dikonversi ke valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan . 6. Diisi dengan ”Nama Pemberi ULN”. 7. Diisi dengan ”Negara” pemberi ULN. 8. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi ULN.” 9. Beri tanda silang (X) pada pilihan ”Status Pemberi ULN”.
Lembaga Internasional antara lain IMF, ADB, IDB, World Bank. 10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Utang Lainnya. Kolom
(1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi negara tempat bank penarik; Kolom (6) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
11. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran” Utang Lainnya. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi negara tempat bank pembayar; Kolom (6) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (8) diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
12. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Utang Dagang” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Utang Lainnya yang telah direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
Lampiran …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-51-
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.13/ /DInt tgl Januari 2011
Bulan Laporan : - bb-tttt
Kode Pelapor :
Nama Pelapor :
a) 1=Tunai 2=Barang 3=Jasa
b) 1=Keterlambatan Pelaporan 2=Sesuai Kebutuhan Arus Kas 3=Sesuai Perkembangan Proyek 4=Lainnya(Jelaskan) c) 1=Pokok 2=Bunga , - -d) 1=Tunai 2=Barang e) 1=Keterlambatan Pelaporan 2=Prepayment 3=Rescheduling 4=Selisih Kurs 5=Sesuai Arus Kas 6=Tunggakan 7=Lainnya(jelaskan)f) 1=Keterlambatan Pelaporan 2=Perubahan Basis Bunga 3=Perubahan Jenis Bunga 4=Perubahan Tingkat Suku Bunga 5=Selisih Suku Bunga 6=Tunggakan 7=Lainnya(jelaskan)
Nilai Per PeriodeJenis
Pokok e) Bunga f)
Dengan ini kami menyatakan kebenaran data tersebut diatas
(18) (19) (21)(13)(2)
Bank dan Negara Tempat
Transaksi Jenis b) Nilai Per Periode
Valuta Transaksi Akumulasi
Penarikan
(9)(7)
Tanggal Transaksi
Keterangan Keterangan
Realisasi Pembayaran
(1) (3) (4)
Nilai Penarikan sesuai valuta
perjanjian
(8)(5)
Jenis Penarikan a)
(6)
Lampiran 6
Posisi ULN
DATA REALISASI UTANG LUAR NEGERI
Formulir PK02
Nilai Akumulasi
NoNomor
Referensi Nilai Penarikan
Atas Dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement)
Realisasi Penarikan
Nilai PembayaranAkumulasi
Pembayaran
Nilai Pembayaran sesuai valuta
perjanjianNilai Akumulasi
Jenis Pembayaran c)
Bentuk
Pembayaran d)
(Nama Jelas dan Jabatan)
(10) (11) (12) (14) (15) (17)(16) (22)(20)
(2) Pelaporan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-52-
(2) Pelaporan Data Realisasi ULN
a. Pengisian Data Realisasi Loan Agreement PETUNJUK PENGISIAN
DATA REALISASI UTANG LUAR NEGERI Atas Dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement)
(Formulir PK.02) (Lampiran 6)
1. Bulan Laporan : Diisi periode bulan dan tahun laporan. 2. Kode Pelapor : Diisi kode pelapor. 3. Nama Pelapor : Diisi nama pelapor.
Kolom Petunjuk Pengisian
(1) Diisi nomor urut.
(2) Diisi dengan nomor referensi yang diberikan oleh Bank Indonesia.
(3) Diisi dengan tanggal transaksi ULN.
(4) Diisi dengan nama bank dan negara tempat transaksi dilakukan.
(5) Diisi dengan jenis valuta pada saat transaksi ULN.
(6) Diisi dengan jenis penarikan (1) Tunai, (2) Barang, atau (3) Jasa.
(7) Diisi dengan nominal penarikan pada periode laporan.
(8) Diisi dengan nilai penarikan sesuai valuta perjanjian.
(9) Diisi dengan nominal kumulatif penarikan, mulai dari penarikan pertama sampai dengan penarikan pada periode laporan.
(10) Apabila terjadi selisih antara rencana penarikan dengan realisasi penarikan pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Sesuai Kebutuhan Arus Kas 3. Sesuai Perkembangan Proyek 4. Lainnya (jelaskan).
(11) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (10).
(12) Diisi …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-53-
(12) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (10).
(13) Diisi dengan jenis pembayaran : 1. Pokok 2. Bunga
(14) Diisi dengan bentuk pembayaran : 1. Tunai 2. Barang
(15) Diisi dengan nominal pembayaran pada periode laporan.
(16) Diisi dengan nominal pembayaran sesuai valuta perjanjian.
(17) Diisi dengan nominal kumulatif pembayaran, mulai dari pembayaran pertama sampai dengan pembayaran pada periode laporan.
(18) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran pokok dengan realisasi pembayaran pokok pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Prepayment 3. Rescheduling 4. Selisih Kurs 5. Sesuai Arus Kas 6. Tunggakan 7. Lainnya (jelaskan).
(19) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran bunga dengan realisasi pembayaran bunga pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Perubahan Suku Bunga 3. Perubahan Jenis Bunga 4. Perubahan Tingkat Suku Bunga 5. Selisih Suku Bunga 6. Tunggakan 7. Lainnya (jelaskan).
(20) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (18) atau (19).
(21) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (18) atau (19).
(22) Diisi dengan posisi atau saldo dari ULN sampai dengan periode laporan.
Lampiran …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-54-
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.13/ /DInt tgl Januari 2011
Bulan Laporan : - bb-tttt
Kode Pelapor :
Nama Pelapor :
a) 1=Tunai 2=Barang 3=Jasa
b) 1=Keterlambatan Pelaporan 2=Sesuai Kebutuhan Arus Kas 3=Sesuai Perkembangan Proyek 4=Lainnya(Jelaskan) c) 1=Pokok 2=Bunga , - -d) 1=Tunai 2=Barang e) 1=Keterlambatan Pelaporan 2=Prepayment 3=Rescheduling 4=Selisih Kurs 5=Sesuai Arus Kas 6=Tunggakan 7=Lainnya(jelaskan)f) 1=Keterlambatan Pelaporan 2=Perubahan Basis Bunga 3=Perubahan Jenis Bunga 4=Perubahan Tingkat Suku Bunga 5=Selisih Suku Bunga 6=Tunggakan 7=Lainnya(jelaskan)
Nilai Per PeriodeJenis
Pokok e) Bunga f)
Dengan ini kami menyatakan kebenaran data tersebut diatas
(18) (19) (21)(13)(2)
Bank dan Negara Tempat
Transaksi Jenis b) Nilai Per Periode
Valuta Transaksi Akumulasi
Penarikan
(9)(7)
Tanggal Transaksi
Keterangan Keterangan
Realisasi Pembayaran
(1) (3) (4)
Nilai Penarikan sesuai valuta
perjanjian
(8)(5)
Jenis Penarikan a)
(6)
Lampiran 6
Posisi ULN
DATA REALISASI UTANG LUAR NEGERI
Formulir PK02
Nilai Akumulasi
NoNomor
Referensi Nilai Penarikan
Atas Dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement)
Realisasi Penarikan
Nilai PembayaranAkumulasi
Pembayaran
Nilai Pembayaran sesuai valuta
perjanjianNilai Akumulasi
Jenis Pembayaran c)
Bentuk
Pembayaran d)
(Nama Jelas dan Jabatan)
(10) (11) (12) (14) (15) (17)(16) (22)(20)
(2) Pelaporan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-55-
(2) Pelaporan Data Realisasi ULN b. Pengisian Realisasi Debt Securities
PETUNJUK PENGISIAN DATA REALISASI UTANG LUAR NEGERI
Atas Dasar Surat Utang (Debt Securities) (Formulir SU02)
(Lampiran 7)
1. Bulan Laporan : Diisi periode bulan dan tahun laporan. 2. Kode Pelapor : Diisi kode pelapor. 3. Nama Pelapor : Diisi nama pelapor.
Kolom Petunjuk Pengisian
(1) Diisi nomor urut.
(2) Diisi dengan nomor referensi yang diberikan oleh Bank Indonesia.
(3) Diisi dengan tanggal transaksi ULN.
(4) Diisi dengan nama bank dan negara tempat transaksi dilakukan.
(5) Diisi dengan jenis valuta pada saat transaksi ULN.
(6) Diisi dengan jenis penarikan (1) Tunai, (2) Barang, atau (3) Jasa.
(7) Diisi dengan nominal penarikan pada periode laporan.
(8) Diisi dengan nilai penarikan sesuai valuta perjanjian.
(9) Apabila terjadi selisih antara rencana penarikan dengan realisasi penarikan pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Sesuai Kebutuhan Arus Kas 3. Sesuai Perkembangan Proyek 4. Lainnya (jelaskan).
(10) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (9).
(11) Diisi dengan jenis pembayaran : 1. Pokok 2. Bunga
(12) Diisi dengan bentuk pembayaran : 1. Tunai 2. Barang
(13) Diisi …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-56-
(13) Diisi dengan nominal pembayaran pada periode laporan.
(14) Diisi dengan nominal pembayaran sesuai valuta perjanjian.
(15) Diisi dengan nominal kumulatif pembayaran, mulai dari pembayaran pertama sampai dengan pembayaran pada periode laporan.
(16) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran pokok dengan realisasi pembayaran pokok pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Prepayment 3. Rescheduling 4. Selisih Kurs 5. Sesuai Arus Kas 6. Tunggakan 7. Lainnya (jelaskan).
(17) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran bunga dengan realisasi pembayaran bunga pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Perubahan Suku Bunga 3. Perubahan Jenis Bunga 4. Perubahan Tingkat Suku Bunga 5. Selisih Suku Bunga 6. Tunggakan 7. Lainnya (jelaskan).
(18) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (16) atau (17).
(19) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (16) atau (17).
(20) Diisi dengan posisi atau saldo dari ULN sampai dengan periode laporan.
Lampiran …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-57-
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.13/ /DInt tgl Januari 2011
Bulan Laporan : - bb-tttt
Kode Pelapor :
Nama Pelapor :
a) 1=Tunai 2=Barang 3=Jasab) 1=Keterlambatan Pelaporan 2=Sesuai Kebutuhan Arus Kas 3=Sesuai Perkembangan Proyek 4=Lainnya(Jelaskan) c) 1=Pokok 2=Bunga , - -d) 1=Tunai 2=Barang e) 1=Keterlambatan Pelaporan 2=Prepayment 3=Rescheduling 4=Selisih Kurs 5=Sesuai Arus Kas 6=Tunggakan 7=Lainnya(jelaskan)f) 1=Keterlambatan Pelaporan 2=Perubahan Basis Bunga 3=Perubahan Jenis Bunga 4=Perubahan Tingkat Suku Bunga 5=Selisih Suku Bunga 6=Tunggakan 7=Lainnya(jelaskan)
(16) (22)(20)
Nilai Per Periode Nilai AkumulasiNilai Per Periode
Jenis
Pokok e) Bunga f)
(18)(2)(1)
Nomor Referensi Nilai Penarikan
Tanggal Transaksi
Bank dan Negara Tempat
Transaksi
Realisasi Penarikan
Jenis b)
Jenis Penarikan a)
(10)
Lampiran 8
Posisi ULN
DATA REALISASI UTANG LUAR NEGERI
Formulir UD02
Nilai Akumulasi
No
Atas Dasar Utang Dagang (Trade Credit)
Keterangan
Realisasi Pembayaran
(3) (4)
Valuta Transaksi
Nilai Penarikan sesuai valuta
perjanjian
(8)(6) (7)
(Nama Jelas dan Jabatan)
(19)(13)
Jenis Pembayaran c)
Bentuk
Pembayaran d) Nilai PembayaranAkumulasi
Pembayaran
Nilai Pembayaran sesuai valuta
perjanjian
Dengan ini kami menyatakan kebenaran data tersebut diatas
(14) (21)
Akumulasi Penarikan
(5) (9)
Keterangan
(11) (12) (15) (17)
(2) Pelaporan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-58-
(2) Pelaporan Data Realisasi ULN c. Pengisian Data Realisasi Trade Credits
PETUNJUK PENGISIAN DATA REALISASI UTANG LUAR NEGERI
Atas Dasar Utang Dagang (Trade Credits) (Formulir UD02)
(Lampiran 8)
1. Bulan Laporan : Diisi periode bulan dan tahun laporan. 2. Kode Pelapor : Diisi kode pelapor. 3. Nama Pelapor : Diisi nama pelapor.
Kolom Petunjuk Pengisian
(1) Diisi nomor urut.
(2) Diisi dengan nomor referensi yang diberikan oleh Bank Indonesia.
(3) Diisi dengan tanggal transaksi ULN.
(4) Diisi dengan nama bank dan negara tempat transaksi dilakukan.
(5) Diisi dengan jenis valuta pada saat transaksi ULN.
(6) Diisi dengan jenis penarikan (1) Tunai, (2) Barang, atau (3) Jasa.
(7) Diisi dengan nominal penarikan pada periode laporan.
(8) Diisi dengan nilai penarikan sesuai valuta perjanjian.
(9) Diisi dengan nominal kumulatif penarikan, mulai dari penarikan pertama sampai dengan penarikan pada periode laporan.
(10) Apabila terjadi selisih antara rencana penarikan dengan realisasi penarikan pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Sesuai Kebutuhan Arus Kas 3. Sesuai Perkembangan Proyek 4. Lainnya (jelaskan).
(11) Diisi …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-59-
(11) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (10).
(12) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (10).
(13) Diisi dengan jenis pembayaran : 1. Pokok 2. Bunga
(14) Diisi dengan bentuk pembayaran : 1. Tunai 2. Barang
(15) Diisi dengan nominal pembayaran pada periode laporan.
(16) Diisi dengan nominal pembayaran sesuai valuta perjanjian.
(17) Diisi dengan nominal kumulatif pembayaran, mulai dari pembayaran pertama sampai dengan pembayaran pada periode laporan.
(18) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran pokok dengan realisasi pembayaran pokok pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Prepayment 3. Rescheduling 4. Selisih Kurs 5. Sesuai Arus Kas 6. Tunggakan 7. Lainnya (jelaskan).
(19) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran bunga dengan realisasi pembayaran bunga pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Perubahan Suku Bunga 3. Perubahan Jenis Bunga 4. Perubahan Tingkat Suku Bunga 5. Selisih Suku Bunga 6. Tunggakan 7. Lainnya (jelaskan).
(20) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (18) atau (19).
(21) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (18) atau (19).
(22) Diisi dengan posisi atau saldo dari ULN sampai dengan periode laporan.
Lampiran …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-60-
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.13/ /DInt tgl Januari 2011
Bulan Laporan : - bb-tttt
Kode Pelapor :
Nama Pelapor :
a) 1=Tunai 2=Barang 3=Jasab) 1=Keterlambatan Pelaporan 2=Sesuai Kebutuhan Arus Kas 3=Sesuai Perkembangan Proyek 4=Lainnya(Jelaskan) c) 1=Pokok 2=Bunga , - -d) 1=Tunai 2=Barang e) 1=Keterlambatan Pelaporan 2=Prepayment 3=Rescheduling 4=Selisih Kurs 5=Sesuai Arus Kas 6=Tunggakan 7=Lainnya(jelaskan)f) 1=Keterlambatan Pelaporan 2=Perubahan Basis Bunga 3=Perubahan Jenis Bunga 4=Perubahan Tingkat Suku Bunga 5=Selisih Suku Bunga 6=Tunggakan 7=Lainnya(jelaskan)
(13)
Nilai Per PeriodeJenis
Dengan ini kami menyatakan kebenaran data tersebut diatas
(18) (19) (21)
Pokok e) Bunga f)
(2)
Bank dan Negara Tempat
Transaksi Jenis b) Nilai Per Periode
Valuta Transaksi Akumulasi
Penarikan
(9)(1) (3) (4)
Nilai Penarikan sesuai valuta
perjanjian
(8)(5)
Jenis Penarikan a)
(6) (7)
Tanggal Transaksi
Lampiran 9
Posisi ULN
DATA REALISASI UTANG LUAR NEGERI Atas Dasar Utang Lainnya (Other Loan)
Nilai Akumulasi
NoNomor
Referensi Nilai Penarikan
Formulir UL02
Keterangan
Realisasi Pembayaran
Keterangan
Realisasi Penarikan
Nilai PembayaranAkumulasi
Pembayaran
Nilai Pembayaran sesuai valuta
perjanjianNilai Akumulasi
Jenis Pembayaran c)
Bentuk
Pembayaran d)
(Nama Jelas dan Jabatan)
(10) (11) (12) (14) (15) (17)(16) (22)(20)
(2) Pelaporan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-61-
(2) Pelaporan Data Realisasi ULN d. Pengisian Data Realisasi Other Loans
PETUNJUK PENGISIAN DATA REALISASI UTANG LUAR NEGERI
Atas Dasar Utang Lainnya (Other Loans) (Formulir UL02)
(Lampiran 9)
1. Bulan Laporan : Diisi periode bulan dan tahun laporan. 2. Kode Pelapor : Diisi kode pelapor. 3. Nama Pelapor : Diisi nama pelapor.
Kolom Petunjuk Pengisian
(1) Diisi nomor urut.
(2) Diisi dengan nomor referensi yang diberikan oleh Bank Indonesia.
(3) Diisi dengan tanggal transaksi ULN.
(4) Diisi dengan nama bank dan negara tempat transaksi dilakukan.
(5) Diisi dengan jenis valuta pada saat transaksi ULN.
(6) Diisi dengan jenis penarikan (1) Tunai, (2) Barang, atau (3) Jasa.
(7) Diisi dengan nominal penarikan pada periode laporan.
(8) Diisi dengan nilai penarikan sesuai valuta perjanjian.
(9) Diisi dengan nominal kumulatif penarikan, mulai dari penarikan pertama sampai dengan penarikan pada periode laporan.
(10) Apabila terjadi selisih antara rencana penarikan dengan realisasi penarikan pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Sesuai Kebutuhan Arus Kas 3. Sesuai Perkembangan Proyek 4. Lainnya (jelaskan).
(11) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (10).
(12) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (10).
(13) Diisi …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/1/DInt tanggal 20 Januari 2011
Lanjutan Lampiran 13
-62-
(13) Diisi dengan jenis pembayaran : 1. Pokok 2. Bunga
(14) Diisi dengan bentuk pembayaran : 1. Tunai 2. Barang 3. Jasa
(15) Diisi dengan nominal pembayaran pada periode laporan.
(16) Diisi dengan nominal pembayaran sesuai valuta perjanjian.
(17) Diisi dengan nominal kumulatif pembayaran, mulai dari pembayaran pertama sampai dengan pembayaran pada periode laporan.
(18) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran pokok dengan realisasi pembayaran pokok pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Prepayment 3. Rescheduling 4. Selisih Kurs 5. Sesuai Arus Kas 6. Tunggakan 7. Lainnya (jelaskan).
(19) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran bunga dengan realisasi pembayaran bunga pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Perubahan Suku Bunga 3. Perubahan Jenis Bunga 4. Perubahan Tingkat Suku Bunga 5. Selisih Suku Bunga 6. Tunggakan 7. Lainnya (jelaskan).
(20) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (18) atau (19).
(21) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (18) atau (19).
(22) Diisi dengan posisi atau saldo dari ULN sampai dengan periode laporan.