Kul.MKPK 2007 FD 3

Post on 27-Oct-2015

273 views 2 download

Transcript of Kul.MKPK 2007 FD 3

1

METODA KUANTITATIF DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

( M K P K )

Pangestu Subagyo11-9-2007

2

Arti:

- Alat analisis kuantitatif- Untuk membantu analisis

data- Sebagai dasar pengambilan

keputusan

3

Nama-nama yg sering digunakan

• Operations Researh (di inggris)• Quantitative Methods to

Management• Management Science

4

Pendekatan Kuantitatif

• Analisis yg menggunakan data yang dapat diukur dengan satuan angka: berat, Rp, panjang dll.

• Menggunakan rasio/ logika yang berbentuk model-model matematis

5

Model kualitatif

• Data bersifat uraian atau sifat, yang tidak dapat diukur dengan satuan angka

• Menggunakan intuisi, opini, pendapat, dan pengalaman

• Kadang-kadang bersifat subyektif

6

Sejarah perkembangan:

• Pra PD II: belum dimanfaatkan dlm ilmu sosial, masih

murni eksakta.

• PD II: dimanfaatkan untuk mengatur strategi perang

• Pasca PD II: dimanfaatkan untuk memecahkan masalah-

masalah sosial, ekonomi dan bisnis

7

MATERI KULIAH SEBELUM MIDTERM

1. Pendahuluan: pengertian, scope, manfaat, batasan.

2. Probabilitas3. Decision Theory.4. Game Theory5. Utility Theory dan Prospect Theory6. Linear Programming: Metoda Grafik7. Linear Programming: Metoda Simplek8. Integer Programming

8

MATERI KULIAH SESUDAH MIDTERM

8. Forecasting 9. Inventory Control Model10. Transportation & Assignment Model11. Network Planning12. Project Management13. Witing Line Model14. Simulation Model

9

Buku bacaan:

• Render, Barry, dan Ralph M Stair, Jr, Michael E Hanna, Quantitatuve Analysis for Management, 9e, Pearson, Prentice Hall, 2006.

• Pangestu Subagyo, Narwan Asri dan Hani Handoko, Dasar-dasar Operations Operations Reserch, BPFE.

10

Fungsi MKPK

Data MKPK Meaningful

mentah information

11

Langkah-langkah decision making:• Rumuskan masalah• Susun model• Kumpulkan data• Pecahkan masalah• Uji hasil (pemecahan masalah)• Analisis hasil• Implementasi

12

Mengembangkan model:

Kriteria model yg baik:- dapat dipecahkan (solvable)- Realistis atau mendekati

kenyataan- Mudah difahami- Mudah dimodifikasi

13

Mengumpulkan data:

Data: fakta yg dapat dipercaya kebenarannya- Bisa berupa data primer maupun

sekunder- Pengumpulannya bisa dgn observasi,

kuesioner, wawancara, penggandaan- Metodologi harus benar- Pelaksanaan pengumpulan data harus

benar

14

Data (lanjutan)

• Jangan sekedar issue, dugaan atau berita koran yang masih meragukan

• Harus dibuktikan kebenarannya• Lembaga yg mengeluarkan harus

bertanggunjawab atas kebenaran data itu

• Kalau datanya tidak akurat, hasil olahannya tidak obyektif, kesimpulan dan keputusannya menyesatkan

15

Membuat solusi:

• Memanfaatkan data dimasukkan dalam model yang dipilih

• Misalnya linear programming, algoritma, trial and error dll.

16

Menguji solusi

• Dilakukan untuk menguji kelengkapan model dan data yang digunakan

• Pengujian ini penting, sebelum analisis hasil dilakukan

17

Analisis hasil:

• Analisis sensitivitas• Dengan merubah nilai masukan

(variabel-variabel) yang ada, kemudian dilihat hasilnya

• Kalau terjadi perubahan keadaan• Agar dapat lebih memahami dan

siap menghadapi perubahan keadan

18

MANFAAT MKPK

• Pandangan terhadap hubungan bisnis menjadi lebih mendalam sebab berfokuskan pada variabel-variabel pokok yang ada

• Memungkinkan diperolehnya cara yg lebih baik untuk menilai hubungan antar variabel yg terlihat, sebab bisa mengambarkan hubungan antar variabel yg jelas

• Mengurangi atau memahami ketidakpastian yang timbul dalam rencana dan kegiatan bisnis

19

Kelebihan penggunaan model:

• Dapat menunjukkan kenyataan secara lebih akurat

• Pemahaman masalah lebih baik, sehinga memudahkan pengambilan keputusan

• Menghemat waktu dan biaya• Mempermudah penyampaian masalah

dan solusinya kepada fihak lain• Memungkinkan pemecahan masalah

yang besar dan rumit dlm waktu singkat

20

Kelemahan penggunaan model:

• Pembuatan dan pengujian model kemungkinan memerlukan biaya mahal dan waktu ang lama

• Penggunaan model matematis yang biasanya rumit menyebabkan kesalahan didalam memahami dan menggunakannya

• Sering mengabaikan informasi kualitatif• Sering menggunakan asumsi-asumsi untuk

menyederhanakan pengaruh variabel-variabel yg kenyataannya ada. Kalau asumsi tidak logis dapat menyesatkan

21

Berdasar kepastian data, model dapat dibagi dalam:• Model deterministic: Kenyataan dianggap terjadi sesuai dgn prakiraan• Model stochastic = probabilistic =

under risk: Data belum tentu terjadi namun

diketahui probabilitasnya• Model uncertain: Data belum tentu

terjadi dan tidak diketahui probabilitasnya

22

Berdasarkan dinamikanya, model dapat dibagi dalam:• Model static: Sekali ditentukan untuk jangka

panjang, tidak berubah dalam jangka pendek.

• Model dynamic: Setiap saat selalu dilakukan

perbaikan/ penyesuaian apabila terjadi perubahan data/ lingkungan.

23

STATISTIKA

Ilmuu yg mempelajari- pengumpulan data,- penyajian,- pengolahan, analisis- penyimpulan data

24

Penyajian data:

- Dalam data uraian- Dalam tabel- Dalam histogram- Dalam polygonn- Dalam curva

25

Data nasih mentah:

12,25 27,23 54,32 33,39 44,43 25,23

68,44 77,64 44,28 . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . 47,93.

26

Data disusun dalam tabel:

. Kelas: Retribusi

(juta Rp)

Banyap pasar

(frekuensi

I

II

III

IV

V

15 – 29,99

30 – 44,99

45 – 59,99

60 – 74,99

75 – 89,99

10

15

40

30

5

100

27

Histogram:

frekuensi 40

10 Retribusi

0 15 30 45 60 75 80

28

Curve = kurva = lengkung

frekuensi 40

10 0 15 30 45 60 75 80 Retribs.

29

Macam data:

• Data continuous: - bisa berupa pecahan

• Data discrete: - harus utuh

30

UKURAN GEJALA PUSAT

Menujnukkan pusat atau pertengahan data- Ada beberapa macan: arithmetic mean,

median, modus, geometric mean, harmonic mean, quartiles, derciles dan percentiles

- Mewakili nilai suatu data- Yang banyak digunakan mean = raea-

rata hitung = Arithymetic mean = sering disebut mean

31

Jumlah nilai semua data (X1, X2, . . .) dibagi dengan banyaknya data (n)Simbul untuk populasi = U, sampel = X

- Untuk data yg tidak dikelompokkan: X1 + X2 + . . Xn = Xi = n n

Data nilai ujian : 3, 5, 7, 7, 8, 9, 10

Mean = (3+ 5+ 7+ 7+ 8+ 9+ 10)/7 = 7

32

Data yg disusun dlm distribusi frequency:

Kl Retribusi fi Xi Fi Xi

1

2

3

4

5

15,00 – 29,99

20,00 – 44,99

45,00 – 59,99

60.00 – 74,99

75,00 – 89,99

10

15

40

30

5

22,495

37,495

52,495

67,495

82,495

224,95

562,425

2 099,800

2 024,850

412,475

100 5 324,500

33

fi X Mean = N

5 324,50

Mean = = 53,245

100

34

UKURAN PENYIMPANGAN

• Mengukur keseragaman atau penyimpangan data satu dengan yang lain

• Untuk memudahkannya digunakan penyimpangan

• Misalnya digunakan: range, deviasi rata-rata, deviasi standar, quartile deviation, dan semi interquartile range.

35

Range:

• Selisih antara data gterbesar dengan data terkecil

• Semakin besar berarti data semakin bervariasi, samikn kecil range datanya semakin seragam

• Ukuran ini sangat kasar, namun sangat mudah dan cepat menemukan

36

Contoh:

• Data pertama: 3, 5, 7, 7, 8, 9, 10 Dengan mean = 7, range-nya =10-3 = 7

• Data kedua: 5, 5, 7, 7, 8, 8, 9. Dengan mean = 7 dan range = 9 – 5 = 4

• Data kedua lebih seragam sebab rang-nya lebih kecil

37

Deviasi standar:

• Paling teliti diantara ukuran penyimpangan yang lain.

• Sebagai ukuran relatif, sebagai satuan ukurandidalam statistik.

38

Bila data tidak dikelompokkan

(Xi – U)2 = untuk populasi

N

(Xi – X)2

s = untuk sampelopulasi n-1

39

Data nilai ujian : 3, 5, 7, 7, 8, 9, 10misalkan sampel

• Deviasi standar = s =

{(3-7)2 + (5-7)2 + (7-7)2 + (7-7)2 + (8-7)2 +

(79-7)2 + (10-7)2}/ (7-1)}/(7-1)] = 2,38

40

Bila data dlm distribusi frekuensi

fi (Xi –

U)2 = untuk populasi

N

fi (Xi – X)2

s = untuk sampelopulasi n-1

41

Menggunakan cntoh seelumnya:

Kl

Retribusi fi Xi Fi [Xi-U]2

1

2

3

4

5

15,00 – 29,99

20,00 – 44,99

45,00 – 59,99

60.00 – 74,99

75,00 – 89,99

10

15

40

30

5

22,495

37,495

52,495

67,495

82,495

9 455,625

3 720,938

2 099,800

2 024,850

412,475

Jumlah 100 23 568,750

42

Deviasi standar:

23 568,750

= = 15,35

100

43

PROBABILITAS

• Dari kata probability

• Di Indonesiakan = probabilitas

• Sering gunakan nama-nama:

- peluang

- kementaan

- kebolehjadian

- kebarangkalian (di Malaysia)

44

Probabilitas

- Sering di Indonesiakan: probabilitas

- Pengertian: pengukuran kecenderungan terjadinya suatu peristiwa

- Kalau peristiwa A pasti, diberi nilai 1 (PA = 1), kalau peristiwa B mustahil diberi nilai 0 (PB = 0)

- Yg banyak dibahas yg probabilista diatas 0 dan dibawah 1

45

Pendekatan-pendekatan untuk mencari probabilitas:

1) Pendekatan klasik atau teoritik

2) Pendekatan frekuensi atau experimental = logis

3) Pendekatan apriori = subyektif

46

Pendekatan klasik = teoritik

• Ditentukan atas dasar analisis terhadap obyek yang terlibat

• Misal mata uang memiliki permukaan A dan B yang simetris

• Kalau dilempar keatas, probabilitas memperoleh permukaan A = PA = 0,5, dan PB = 0,5

• Kalau dadu memiliki 6 permukan simetris, P1 = 1/6, demikian pula permukaan yg lain, masing-masing probabilitasnya 1/6

47

Contoh lain pendekatan klasik:

• Satu kotak berisi 2 kelereng hitam (H) dan 3 kelereng putih (P), diambil satu secara random:

• PH = 2/5, PP = 3/5

48

Pendekatan frekuensi

• Dinyatakan dalam proporsi perolehan dari frekuensi seluruh peristiwa

• Misal mata uang dilempar 100 kali, diperoleh permukaan A = 48 kali dan permukaan B = 52 kali, maka PA = 48/100 = 0,48 dan PB = 52/100 = 0,52

• Kalau dadu dilempar 60 kali mendapat permukaan no 1 sebanyak 11 kali, maka P1 = 11/60, permukaan nomer 2 diperoleh 7 kali maka P2 = 7/60

49

Pendekatan apriori

• Dengan pengamatan sepintas, tanpa penelitian mendalam

• Hanya dilakukan pada keadaan terpaksa atau mendesak

• Kurang akurat, kadang-kadang subyektif, kalau dapat dihindari.

50

Mana yg terbaik, pendekatan klasik atau frekuensi?

• Pendekatan klasik kalau teliti hasilnya akurat

• Pendekatan frekuensi kalau semakin banyak n-nya maka semakin akurat. Kalau n limit tak terhingga maka hasilnya akan sempurna.

51

Hubungan antar peristiwa:

1) Mutually exclusive

2) Collectively exhaustive

3) Independent

4) Conditional

52

1) Peristiwa yg mutually exclusive:

• Diantara beberapa peristiwa itu hanya dapat terjadi salah satu saja, tidak mungkin terjadi bersama

• Contoh: dalam pelemparan mata uang, hanya dapat diperoleh permukaan A saja atau permukaan B saja ( salah satu)

• P (A dan B) = 0• P (A atau B) = PA + PB

53

2) Peristiwa yg independent:

• Terjadinya beberapa peristiwa itu bebas, dapat terjadi bersama-sama, terjadi salah satu atau tidak terjadi semua.

• Misalnya dua mata uang yg dilemparkan, bisa mu. pertama keluar A, bisa juga B, dan mu kedua juga bisa keluar A atau B, bebas, tidak ada ikatan.

• P (A dan B) = PA x PB

• P(A atau B) = PA + PB – P(A dan B)

54

3) Peristiwa conditional

• Suatu peristiwa merupakan syarat bagi peristiwa berikutnya.

• Peristiwa pertama (A) merupakan syarat bagi peristiwa kedua (B).

• PA = marginal probability

• PA/B = conditional probability

• P (A dan B) = PA x PA/B

55

MATHEMATICAL EXPECTATION

• Nilai yg diharapkan akan terjadi dalam jangka panjang

• ME = P1(X1) + P2(X2) + . . . . Pn(Xn)

• ME = Pi(Xi)

• Ada yg mengatakan expected value = expected monetary value

56

DISTRIBUSI PROBABILITAS TEORITIK

• Distribusi, seperti distribusi frekuensi, untuk probabilitas

• Misal diambil sampel keluarga yang memiliki anak 3, probabilitas lahir anak perempuan = 1/3, probabilitas laki-laki = 2/3

• Hasilnya dapat sbb:

57

Hasil yang diperoleh

Anak Probabilitas L L L 2/3 X 2/3 X 2/3 = 8/27 L L P 2/3 X 2/3 X 1/3 = 4/27 L P L 2/3 X 1/3 X 2/3 = 4/27 P L L 1/3 X 2/3 X 2/3 = 4/27 L P P 2/3 X 1/3 X 1/3 = 2/27 P L P 1/3 X 2/3 X 1/3 = 2/27 P P L 1/3 X 1/3 X 2/3 = 2/27 P P P 1/3 X 1/3 X 1/3 = 1/27 Jmlh 27/27

58

Distribusi ProbabilitasAnak wanita

(Xi)

Probabilitas

(Pi)

0

1

2

3

8/27

12/27

6/27

1/27

59

PENDEKATAN BINOMIAL

• Untuk mencari Px dapat menggunakan rumus Binomial

• Mencari probabilitas memperoleh X peristiwa dari n percobaan, atau

• Sebagai contoh X anak weanita dari n anak yang dimipiki

• Dapat menggunakan rumusbinomial. Langsubg dengan rum8s binomial.

• PX = C(x,n) . PX. (1-P)(n-X)

60

Mencari probab. mendapat 0 dan 1 wanita dari 3 anak yang dimiliki

X = 0, n = 3, p = 2/3

P0 = C(0,3) (1/3)0 (1-1/3)(3-0)

= 1 x 1 x (8/27) = 8/27

X = 1, n = 3, p = 2/3

P1 = C(1,3) (1/3)1 (1-1/3)(3-1)

= 3 x (1/3) x (4/9) = 12/27

61

Mencari probab. mendapat 2 dan 3 wanita dari 3 anak yang dimiliki

X = 2

P2 = C(2,3) (1/3)2 (1-1/3)(3-2)

= 3 x (1/9) x (2/3) = 6/27

X = 3

P3 = C(3,3) (1/3)3 (1-1/3)(3-3)

= 1 x (1/27) x 1 = 1/27

62

Mencari E(X) dan (X)

Xi Pi Xi(Pi) Pi[Xi-E(Xi)]2

0

1

2

3

8/27

12/27

6/27

1/27

0

12/27

12/27

3/27

8/27

0

6/27

4/27

27/27 18/27

63

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

0.45

0 1 2 3

Xi

.

64

PENDEKATAN POISSON

• Digunakan untuk mencari probabilitas terjadi X bila probabipitas setiap kejadian sangat kecil, misalnya = 0,0001, 0,00004 dsb.

UX e-U • Rumus Poisson: X !

65

Ada 5 000 pemilih. Prob. setiap pemilih salah = 0,001

U = 5 000 x 0,001 = 5

Probabilitas setiap 6 suara gugur:

56 x 2,71828-5 15 625 x 0,00674

P6 = =

6! 720

= 0,146

66

Beberapa variasi:

Probabilitas paling banyak 2 suara salah: = Po + P1 + P2 = 0,006 + 0,335 + 0,08375

= 0,12395

Paling sedikit 2

3 suara salah:

1 – 0,12395 = 0,87605

67

Normal Curve:

• Curva normal standar• Simetris• Garis lengkung kurva normal

memiliki fungsi khusus• Mestinya dapat kita hitung luas

kurva dapat dicari dengan integral terbatas

68

Curva normal

. 1 -1/2{(X-)/}2 fr Y = e 2

Xi

69

Mencari luas curve:

* Luas dibawah lengkung dgn batas tertentu digunakan integral terbatas, namun menghitungnya sulit.

* Dicari luas dibawah kurva, dengan dasar Z, mencari luas Z = 0 s/d Z.

* Nilai Z dicari dengan:

Z = X – U

70

71

Contoh:

• Misal mean nilai = 60, deviasi standar = 5. Bila mencari berapa persen mahasiswa yg nilainya diatas rata-rata sd 67,8

67,8 - 60 • Z = = 1,56 5

72

Luas wilayah dlm kurva:

.

0,4406

nilai

Z 0 1,56

73

Luas bagian kiri

0,9406

nilai

1,56

74

Nilai bagian kanan

0,0504

nilai 1,56

75

Antara nilai 49,9 sd 67,8

0,4783 0,4406

49,8 67,8 Z= 2.02 1.56 luas =0,9189

76

Untuk discrete variable

• Satuannya harus utuh

• Misal jumlah kepala keluarga, jumlah rumah dll, satuannya selalu utuh, tidak pernah pecahan.

• Misalnya untik menjadikan 4, harus – 0,5 dan +0,5.

77

Contoh:

• Penelitian dilakukan pada kk yg beranak 5• Probabilitas kelahiran anak wanit = 0,6,

berarti prob anak laki-laki = 0,4• µ = 5 x 0,6 = 3 dan = 5 x 0,6(1-0,6)

= 1,095• Kita cari probabilitas mendapat 2 anak

wanita, berarti dengan X1 = 1,5 dan X2 = 2,5

78

Nilai Z dan probabilitasnya:

• Z1 = (1,5-3)/1,095 = -1,36

• Z2 = (2,5-3)/1,095 = -0,45

• Probabilitas beranak 2 = luas wilayah yamg diarsir = 0,4131 – 0,1736 = 0,2395

79

Probab. mendapat KK beranak 2

Prob. = 0,2395

X1 = 1,5 X2 = 2,5

Z1 = -1,36 Z2 = -0,45 Z = 0

80

DECISION THEORY

Theory pengambilam keputusan

Pangestu Subagyo

81

Decision:

• Pengambilan keputusan (decision), atau memutuskan sesuatu

• Seharusnya dilakukan secara rasional

• Jangan emosional

82

Decisiin yang baik:

• Didasarkan pada logika• Didukung dengan informasi yang

lengkap• Dengan alat analisis yang tepat• Dengan mempertimbangkan

berbagai alternatif keputusan yg dapat dilakukan

83

Enam tahap didalam decision making:1.Clearly definiting the probkem

at hand : misal akan membangun pabrik

2.List the posible alternatives: misalnya akan membuat (1) pabrik

besar, (2) pabrik kecil atau (3) tidak membangun pabrik

84

.. enam tahap

3.Identify the possible outcomes or states of nature, tentukan alternatif keadaan yang dapat terjadi:

misal pasarnya bisa favourable atau unfovourable

4.List the payoff or profit of each combination of alternative and outcomes: Hitiug hasil/ keuntungan yang diperkirakan diperoleh pada setiap alternatif:

misal laba (atau lain) setiap alternatif

85

.. enam tahap

. VavourableMarket

Unavourable

market

Pabrik besar 200 000 -180 000

Pabrik kecil 100 000 -20 000

Tidak buat 0 0

86

.. enam tahap

5.Select one of the mathematical decision = memilih model matematis yang tepat

6.Apply the model and make yur decesion = Terapkan model yg sudah dipilih, gunakan untuk pengambilan keputusan

87

Macam-macam decision making

1. Decision making under certainty Data yang digunakan dianggap sama dengan

yang akan terjadi. Misal tawaran deposito.

2. Decision making under uncertainty

Data belum tentu terjadi, probabilitasnya tidak diketahui.

3. Decision making under risk Data belum tentu, probabilitasnya diketahui.

88

DECISION MZKING UNDER UNCERTAINTY1. Maximax (otpimistic)2. Maximin (maximistic)3. Criterion of realism (Hurwicz)4. Equally likely (LaPlace)5. Minimax regret

89

1. Maximax:

• Pilihlah nilai yang tertinggi pada setiap (baris) alternatif

• Hasi pabrik besar Rp 200 000, pabrik kecil Rp 100 000, tidak mendirikan = 0.

• Pilihlah nilai yang terbesar• Maximax = Rp 200 000, pada

alternatif 1 (pabrik besar)

90

Tabel Maximax

.FavourblMarket

UnfavMarket

Maximum

Pabrik besar 200 000 -180 000 200 000Maxima

x

Pabrik kecil 100 000 -20 000 100 000

Tidak buat 0 0 0

91

2. Maximin

• Tentukan hasil terrendah (minimum) untuk setiap alternatif: pabrik besar = -180 000, pabrik kecil -20 000, dan dan tidak mendirikan = 0.

• Pilih nilai meximum dari hasil minimum, hasilnya maximin, ternyata pada alternatif tidak mendirikan pabrik

• Maximin dengan hasil = Rp 0.

92

Tabel Maximin

. FavourblMarket

UnfavMarket

Minimum

Pabrik besar

200 000 -180 000 -180 000

Pabrik kecil

100 000 -20 000 -20 000

Tidak buat 0 0 0Maximin

93

3. Criterion of realism = Hurwicz Criterion). Favourbl

MarketUnfavMarket

Weg. Av. = 0,8

Pabrik besar

200 000 -180 000

124 000realism

Pabrik kecil 100 000 -20 000 76 000

Tidak buat 0 0 0

94

Criterion of realism

• Setiap alternatif ditentukan hasilnya dengan weghted averages, dengan bobot =

• Keuntungan mendirikan pabrik besar = 0,8(200 000) + 0,2(-180 000) = 124 000

• Keuntungan mendirikan pabrik kecil = 0,8(100 000) + 0,2(-20 000) = 76 000

• Keuntungan tidak mendirikan pabrik = 0• Pilih alternatif mendirikan pabrik besar,

karena hasinya terbesar

95

Besar kecilnya a menentukan besar kecilnya pengaruh dari keadaan itu• Kalau a besar berarti keadaan itu

menentukan• Misalnya di gunakan a = 0,8 dalam

contoh berarti pengaruh kemungkinan keadaan favourable market lebih menentukan

96

4. Equaly likely (LaPlace)

.FavourblMarket

UnfavMarket

Average

Pabrik besar

200 000 -180 000 10 000

Pabrik kecil

100 000 -20 000 40 000Eq

Likely

Tidak buat

0 0 0

97

Dengan membagi sama hasil• Untuk setiap alternatif, hasil antara

favourable dan unfavourable dibagi dua• Rata-rata keuntungan membangun

pabrik besar = (Rp 200 000 - Rp180 000)/2 = Rp 10 000

• Rata-rata keuntungan membangun pabrik kecil = Rp 100 000 – Rp 20 000)/2 = 40 000

• Rata-rata hasil tidak mendirikan = 0• Dipilih membangun pabrik kecil,

keuntungan terbesar (Rp 40 000).

98

5. Minimax regret

• Kita cari opportunity loss atau regret , yakni mendapat kerugian karena tidak memilih alternatif yg paling menguntungkan.

• Untuk favourable market, bila tidak memilih pabrik besar, hasilnya = laba seharusnya Rp 200 000 dikurangi keuntungan yang hilang Rp 200 000, kerugian = 0. Kerugian memilih pabrik kecil = keuntungan memilih pabrik besar – keuntungan memilih pabrik kecil = 200 000 – 10 000 = 100 000

99

… minimax

• Apabila memilih tidak membangun kerugiammya 200 000 – 0 = 200 000

• Kalau unfavourable marketyang paling menguntungkan tidak mendirikan

• Pilih pabrik kesal kerugiannya = 0 – (- 180 000) = 180 000. Kerugian memilik mendirikan pabrik kecil = 0 - 9-100 000) = 100 000. Memilih tidak mendirikan tidak rugi

100

Kerugian yg diperoleh bila mendirikan pabrik:. Favourable market Unfavourable

market

200 000 – 200 000= 0

0 – (-180 000)= 180 000

200 000 – 100 000= 100 000

0 – (-20 000)= 20 000

200 000 – 0= 200 000

0 – 0 = 0

101

Hasil minimax

.FavourblMarket

UnfavMarket

Maximum

Pabrik besar

0 180 000 180 000

Pabrik kecil 100 000 20 000 100 000Minimax

Tidak buat 200 000 0 200 000

102

DECISION MAKING UNDER RISK1. Expected monetary value Menjumlahkan perkalian hasil

setiap kemungkinan dikalikam dengan probabilitasnya

EMV = X1.P1 x X2.P2 . . . Xn.Pn

= S Xi.Pi

103

Data, menggunakan data sebelumnya

Favourable market

Unfav.market

Pabr Besar 200 000 - 180 000

Pabr kecil 100 000 - 20 000

Tidak mendrk

0 0

Probabilitas 0,50 0,50

104

Misal Prob. favourable = 0,5• EMV pabrik besar = 0,5(200 000) + 0,5(-

180 000) = 10 000• EMV pabrik kecil = 0,5(100 000) + 0,5(-

20 000) = 40 000• EMV tidak membangun = 0,5(0) + 0,5(0)

= 0

• Dipilih pabrik keil, EMV terbesar =40 000

105

Exp. value of perfect information• Dicari dengan: Expecred value with

perfect informatiojn (EVwPI) – Maximum EMV

• EMwPI = Pi x Mi Fav. Mkt Unv. Mkt

Max hasil 200 000 0

Probability

0,5 0,5

106

EVPI

• EVwPI = 0,5(200 000) + 0,5(0) = 100 000

• EVPI = EVwPI – Max EMV = 100 000 – 40 000 = 60 000

Merupakan maksimum harga informasi

107

Expected Opportunity Loss (EOL)

Favourb. Market

Unvav.

Market

EOL

Bangun pabr besr

0 180 000 90 000

Bangun pab kecil

100 000 20 000 100 000

Tidak membng.

200 000 0 100 000

Probab. 0,5 0,5

108

Pilih minimum EOL, hasilnya sama dengan maksimum EVPI• EOL pabrik besar = 0,5(0)+0,5(180 00) = 90 000• EOL pabrik kecil = 0,5(100000)+0,5(20

000 = 60 000• EOL td mnd pbr. = 0,20 000)+0.5(0) = 100 000 • Pilih minimum EOL, pabr kecil = 60 000

109

Sensitivity analysis:

• P = Probability dari favorable market

• EMV pabr besar = 200 000P – 180 000(1-P)

= 380 000P – 180 000• EMV pabr kecil = 100 000P – 20 000(1-P) = 120 000P – 20 000 • EMV td drk pbr = 0P – 0(1- P) = 0

110

Analisis sensitivitas:

titik 2

titik 1

0

-20 0,167 0,615 nil. P

-180

111

Mencari titik potong:

• Titikn: EMV (tidak buat pabrik) = (pabr kecil)

0 = 120 000P – 20 000 berarti P = 20 000/120 000 = 0.167

• Titik 2: EMV(pabr kecil) = EMV(pabr besar)

120 000P – 20 000 = 380 000P – 180 000

260 000P = 160 000 berarti P == 160 000/ 260 000 = 0,61

112

Beberapa alternatif P

Alternatif terbaik

Range dari nilai P

Tidak membuat Kurang dari 0,167

Membuat pabr kecil

0,67 – 0,615

Membuat pabr besar

Lebih dari 0,615

113

Soal-soal latihan:

1. Perusahaan ABC akan melakukan penambahan usaha dengan mendirikan pabrik baru atau memperluas jalur pemasarannya dengan menambah kendaraan baru (salah satu).

114

INTEGER PROGRAMMING

Pangestu Subagyo

115

Pendahuluan

• Pemecahan dgn LP menghasilkan nilai variabel yg biasanya berupa pecahan, padahal banyak masalah memerlukan hasil yg bulat.

• Misal banyak rumah tangga, kepala keluarga, rumah sakit dll.

• Misal hasil optimal X1 = 6,67, X2 = 15,73. Kalau dibulatkan dgn 7 dan 16 apakah tidak melanggar kendala/ sumberdaya yg ada?

• Maka buatlah hasil optimalnya angka utuh (integer), dan kendala tetap diikuti.

116

Pendahuluan (2)

• Lebih banyak pekerjaan d/p LP.

• Bisa integer semua atau sebagian saja.

117

Contoh 1: Formulasi masalah sbb:• Fungsi tujuan: Maksimum Z = 2X1 + 5X2

• Kendala-kendala:

(1) 3X1 + 6X2 < 16

(2) X1, X2 > 0

Kalau diselesaikan dgn metoda grafik sbb:

118

• X2

• B (0, 2,67) Z = 13,33

• A(5,33, 0) Z = 10,67

• X1

119

• Dgn LP di titik B, memiliki nilai variabel pecahan (noninteger)

• Untuk membuat integer harus ditambah kendala X2 = 2

• Jangan dijadikan 3 sebab akan melanggar kendala

• X2 juga harus integer, diberi kendala X2 = 1• Hasil integer-nya sbb:

Hasil optimal:

120

Grafik untuk integer programming

• X2

• B (0, 2,67) Z = 13,33

• 2 C

• A(5,33, 0)

• 0 1 X1

121

Hasil optimal integer programming:• Untuk membuat nilai X2 integer, maka

harus dijadikan 2, kalau 3 melanggar kendala

• X1 juga dapat menjadi 1, lihat gambar!

• Maka hasil optimal di titik C:

X1 = 1, X2 = 2, Z = 12

122

Contoh 2:

• F Tujuan: Maks. Z = 7X1 + 6X2

• Kendala-kendala:

(1) 2X1 + 3X2 < 12

(2) 6X1 + 5X2 < 30

(3) X1, X2 > 0

123

Grafik:

X2 6

4

(3,75, 0,5) Z = 35,25

(5, 0) Z = 35

6

X1

124

Alternatif titik:

X1 X2 Z

0 4 24

1 3 25

2 2 26

3 2 33

4 1 34

5 0 35

Optimal